Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM HIGIENE INDUSTRI

“PENERAPAN AREP HIGIENE INDUSTRI DI PT DELTA SURYA TEXTILE


PURWODADI”

Dosen Pengampu : Septyani Prihatiningsih S.KM., M.K.K.K

DISUSUN OLEH :
BERLIANNA CINTA TIRANY
152011713010

PROGRAM STUDI D-III KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
1. ANTISIPASI
1.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT Delta Surya Textile merupakan perusahaan yang beralamatkan di Jl
Lingkar AMD Ds. Purwodadi Pasuruan Jawa Timur. PT Delta Surya Textile adalah
perusahaan yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang. Total
produksi dari perusahaan ini adalah 650 MT per bulannya dengan jumlah pekerja
sebanyak 500 orang. Di PT Delta Surya Textile untuk proses produksinya
menggunakan mesin blowing, Carding, Drawing, Simplex, Ring Spinning Frame, dan
Winding.
1.2. Proses produksi
a. Alat
- Blowing
- Carding
- Drawing
- Simplex
- Ring Spinning Frame
- Double Winder
- Forklift
b. Bahan
- Polyester
- Rayon
c. Metode
- Blowing
- Carding
- Drawing
- Twisting
- Spinning
- Winding
d. Proses
1. Blowing
Serat akan dimasukkan ke mesin blowing yang mana serat yang menggumpal
akan diurai, kemudian serat alam akan dibersihkan dari daun kering dan biji-
bijian. Lalu serat yang sama jenisnya akan dicampur
2. Carding
Bila masih terdapat kotoran tersisa, makan akan jatuh ke dropping waste,
kemudian serat-serat pendek harus dipisah dari serat yang panjang. Lalu, aka
nada carding action yang membentuk WEB kemudian menjadi sliver.
3. Drawing
Pada mesin drawing ditentukan jumlah kerangkapan yang ditentukan oleh QA
departemen, kemudian serat akan diseragamkan dan dari jumlah sliver yang
dikehendaki akan dirangkap menjadi satu sliver.
4. Twisting
Serat akan diregangkan oleh mesin simplex, karena adanya perbedaan putaran
back roller, kemudian sliver akan berubah menjadi roving. Lalu, roving akan
dipuntir untuk memberi sedikit kekuatan agar tidak putus dan selanjutnya
roving akan digulung
5. Spinning
Setelah itu, roving akan berubah bentuk menjadi benang di mesin ring
spinning dan penampang serat akan diperkecil, kemudian diberikan puntiran
sehingga membentuk benang serta digulung pada tube
6. Winding
Pada gulungan tube akan diubah menjadi gulungan cone dan akan dilakukan
penyeleksian benang yang digulung melalui sensor yarn clearer serta benang
akan dideteksi apakah benang terkontaminasi.
7. Pengemasan
Pada tahap ini, benang yang sudah jadi akan dibungkus menggunakan plastik
kemudian di timbang sesuai pesanan. Setelah itu, benang dimasukkan ke
dalam karung dan dikemas dalam kardus dengan ukuran tertentu.

1.3. Identifikasi Hazard


a. Bahaya Mekanik
- Tersayat benang pada mesin ring spinning frame saat sedang
memperbaiki atau membersihkan area mesin
- Terpeleset saat bekerja, karena lantai kerja cukup licin
- Terjepit mesin ring spinning
- Tertimpa material yang diangkat forklift
- Kerudung pekerja masuk ke dalam mesin simplex
b. Bahaya Fisika
- Ruang kerja bising akibat suara mesin
- Pencahayaan pada ruang kerja yang redup
- Ruang kerja yang panas
- Paparan getaran dari mesin pada lengan dan tangan pekerja
c. Bahaya Kimia
- Debu dari material (polyester)
d. Bahaya Ergonomi
- Pekerja yang bekerja dengan berdiri kurang lebih 7 jam dan terus
berjalan untuk mengecek proses produksi
- Gerakan berulang saat proses pengemasan benang
- Postur tubuh saat mengangkat keranjang berisi pipa benang yang salah
e. Bahaya Psikologi
- Hubungan antara pekerja dan beban kerja yang besar ketika produksi
meningkat

2. REKOGNISI
2.1. Pencahayaan
LAPORAN HASIL
Pengujian Pencahayaan di Tempat Kerja
1. DATA UMUM:
a. Perusahaan : PT Delta Surya Textile
b. Alamat : Jl. Lingkar AMD, Ds. Purwodadi, Pasuruan,
Jawa Timur
c. Pengurus / Penanggung jawab : Wahyu Istianto
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS:
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Luxmeter
b. Type, Nomor Seri : Lutron LX 1102
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir.
d. Instansi Pengkalibrasi : .-
e. Tanggal Pengujian : 21 Juni 2022
f. Waktu pengujian : 10.00

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

No. Ruang No. Titik Sumber Luas Intensitas (Lux)


kerja / Pengukura Pencahayaan Jendela Jenis
Hasil Standar
bagian n (Alami/Buata Ruanga Pengukuran
Ukur
n) n (m2) (Umum/Lokal)

1. Blowing - Alami dan - 18,43 200 Umum


buatan

Alami dan - 101 200 Lokal


buatan

2. Carding - Buatan - 40,86 200 Umum

Buatan - 49 200 Lokal

3. Drawing - Buatan - 68,85 200 Umum

Buatan - 60,5 200 Lokal

4. Twisting - Buatan - 36,76 200 Umum

Buatan - 76,9 200 Lokal

5. Spinning - Buatan - 60,72 200 Umum

Buatan - 88,3 200 Lokal


2.2. Getaran
LAPORAN HASIL
Pengujian Getaran di Tempat Kerja
1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT Delta Surya Textile
b. Alamat : Jl. Lingkar AMD, Ds. Purwodadi, Pasuruan,
Jawa Timur
c. Pengurus / Penanggung jawab : Wahyu Istianto
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Vibration Meter
b. Type, Nomor Seri :-
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi : .-
e. Tanggal Pengujian : 21 Juni 2022
f. Waktu pengujian : 10.00 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

No. Ruang Sumber Durasi Jam Hasil Uji NAB Tindakan


kerja / Getaran Paparan (m/det2) (m/det2) Pengendalian yang
bagian Per Hari telah dilakukan

1 Ring Mesin 7 jam 1,215 5 Belum terdapat


Spinning Ring tindakan
frame Spinning pengendalian yang
dilakukan

2 Forklift Mesin 4 Jam 0,795 1,2249 Belum terdapat


forklift tindakan
pengendalian yang
dilakukan
3 Double Mesin 7 Jam 0,925 5 Belum terdapat
Winder Double tindakan
Winder pengendalian yang
dilakukan
2.3. Kebisingan
LAPORAN HASIL
Pengujian Kebisingan di Tempat Kerja
3. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT Delta Surya Textile
b. Alamat : Jl. Lingkar AMD, Ds. Purwodadi, Pasuruan,
Jawa Timur
c. Pengurus / Penanggung jawab : Wahyu Istianto
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

4. PENGUJIAN TEKNIS
g. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Sound Level Meter
h. Type, Nomor Seri :-
i. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
j. Instansi Pengkalibrasi : .-
k. Tanggal Pengujian : 21 Juni 2022
l. Waktu pengujian : 10.50 WIB - 11.40 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

No Ruang kerja / No. Titik Kebisingan NAB Jumlah Jam Tindakan


bagian Pengujian (dBA) (dBA) Paparan Pengendalian
kebisingan Per yang telah
Hari dilakukan

1 Carding - 86,14 85 7 jam Perawatan mesin


secara berkala

2 Drawing - 92,16 85 7 jam Perawatan mesin


secara berkala

3 Twisting - 86,08 85 7 jam Perawatan mesin


secara berkala
4 Ring Spinning - 91,57 85 7 jam Perawatan mesin
Frame secara berkala
2.4. Iklim kerja
LAPORAN HASIL
Pengujian Iklim Kerja di Tempat Kerja

1. DATA UMUM
a. Perusahaan : PT Delta Surya Textile
b. Alamat : Jl. Lingkar AMD, Ds. Purwodadi,
Pasuruan, Jawa Timur
c. Pengurus / Penanggung jawab :-
d. Nomor Dokumen Pengujian :-
Sebelumnya
e. Nomor SK Penguji K3 :-

2. PENGUJIAN TEKNIS
a. Nama Alat Ukur Yang Digunakan : Quest Temp Heat Stress Monitor 44
b. Type, Nomor Seri :-
c. Tanggal Kalibrasi Eksternal :-
Terakhir
d. Instansi Pengkalibrasi :-
e. Tanggal Pengujian : Selasa, 21 Juni 2022
f. Waktu Pengujian : 10.00-11.30 WIB

3. HASIL PENGUJIAN TEKNIS

No Ruang Waktu ISB Durasi Beban NAB Tindakan


kerja / Pengukuran B Paparan Kerja (°C) Pengendalian
bagian (°C) Terhadap Fisik yang telah
Pekerja Per dilakukan
Hari

1 Blowing 10.00-10.10 25,6 7 jam Sedang 28,0 Air washer dan


return

Alat deteksi
suhu dan
kelembaban

2 Carding 10.20-10.30 27,1 7 jam Sedang 28,0 Air washer dan


return

Alat deteksi
suhu dan
kelembaban

3 Drawing 10.40-10.50 27,4 7 jam Sedang 28,0 Air washer dan


return

Alat deteksi
suhu dan
kelembaban

4 Ring spinning 11.00-11.10 26,6 7 jam Sedang 28,0 Air washer dan
frame return

Alat deteksi
suhu dan
kelembaban

5 Winding 11.20-11.30 27 7 jam Berat 27,5 Air washer dan


return

Alat deteksi
suhu dan
kelembaban

3. EVALUASI
Analisis hasil pengukuran dg NAB Permenaker
3.1. Pencahayaan
Hasil pengukuran pencahayaan yang telah dilakukan pada masing-masing
ruang produksi di PT. Delta Surya Textile menggunakan alat Luxmeter. Pada ruang
Blowing didapatkan pencahayaan Umum 18,43 Lux dan Lokal 101 Lux, Pada ruang
Carding di dapatkan pencahayaan Umum 40,86 Lux dan Lokal 49 Lux, Pada ruang
Drawing didapatkan pencahayaan Umum 68,85 Lux dan Lokal 60,5 Lux, Pada ruang
Twisting didapatkan pencahayaan Umum 36,76 Lux dan Lokal 76,9 Lux, Pada ruang
Ring Frame di dapatkan pencahayaan Umum 60,72 Lux dan Lokal 88,3 Lux. Dari
hasil tersebut dapat diketahui hampir semua ruangan pada PT. Delta Surya Textile
memiliki pencahayaan dibawah Nilai Ambang Batas kecuali pencahayaan lokal pada
ruang Blowing 101 Lux atau melebihi Nilai Ambang Batas yang telah ditentukan
yaitu 200 Lux. Pengendalian yang telah dilakukan perusahaan yaitu dengan
memberikan Armatur pada setiap lampu yang digunakan untuk mengurangi tingkat
paparan dan memfokuskan paparan pencahayaan.

3.2. Getaran
Pengukuran getaran dilakukan dengan mengukur getaran pemaparan pada
tangan dan pemaparan seluruh tubuh di 3 mesin, yaitu ring spinning frame
(pemaparan tangan), alat kemudi forklift (pemaparan seluruh tubuh), dan double
winder (pemaparan tangan). Hasil pengukuran dari ketiga mesin atau alat tersebut
didapatkan hasil 1,215 (m/det2) pada mesin ring spinning frame, kemudian 0,795
(m/det2) getaran pada kemudi forklift, lalu 0,925 (m/det 2) pada mesin double winder.
Dari ketiga hasil pengukuran getaran, jika menurut NAB Pemaparan pada tangan
berdasarkan Permenaker No. 5 tahun 2018, maka hasil kedua pengukuran tersebut
masih berada di bawah NAB atau masih batas aman, karena NAB getaran pemaparan
pada tangan selama 7 jam kerja adalah 5 (m/det2). Sedangkan menurut NAB getaran
pemaparan pada seluruh tubuh berdasarkan Permenaker No. 5 tahun 2018, maka hasil
pengukuran getaran pada kemudi forklift masih berada di bawah NAB atau masih
batas aman, karena NAB getaran pemaparan pada seluruh tubuh selama 4 jam kerja
adalah 1,2249 (m/det2).
3.3. Kebisingan
Pengukuran kebisingan yang dilakukan di masing-masing ruang produksi PT
Delta Surya Textile menggunakan alat Sound Level Meter (SLM) dengan jenis
kebisingan slow karena pengukuran dilakukan di dalam ruangan. Hasil pengukuran
kebisingan yang dilakukan di ruang Carding sebesar 89,14 dBA, Drawing sebesar
92,16 dBA, Twisting sebesar 86,08 dBA, dan Ring Spinning Frame sebesar 91,57
dBA. Dari pengukuran keseluruhan ruangan, didapatkan hasil melebihi NAB. NAB
kebisingan berdasarkan Permenaker 5 Tahun 2018 yakni 85 dBA, sehingga
kebisingan di ruang kerja Carding, Drawing, Twisting, dan Ring Spinning Frame
berada di atas NAB. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian untuk meminimalisir
kebisingan yang ada pada area-area tersebut.
3.4. Iklim

Hasil pengukuran iklim kerja di ruang blowing sebesar 25,6°C ,di ruang carding
sebesar 27,1°C, di ruang drawing sebesar 27,4°C, di ruang ring spinning frame
sebesar 26,6°C, dan di ruang winding sebesar 27°C. Berdasarkan Permenaker No 5
Tahun 2018 tentang K3 lingkungan kerja, Iklim kerja di ruang blowing, carding,
drawing, dan ring spinning frame, dan winding tidak melebihi NAB yaitu masih
dibawah 28 °C. Namun, untuk pekerjaan di ruang winding perlu dilakukan
pembatasan jam kerja menjadi 50%-75% jam kerja untuk mencegah terjadinya
gangguan kesehatan.
4. PENGENDALIAN
Upaya pengendalian yang sudah dilakukan oleh PT Delta Surya Textile:
a. Pencahayaan

Penggunaan Armatur pada lampu di


setiap ruang produksi

b. Getaran
Belum terdapat tindakan pengendalian dari perusahaan dikarenakan hasil
pengukuran masih berada di bawah NAB.

c. Kebisingan
Terdapat peredam kebisingan yang Pada proses pekerjaan, tidak semua
berada di bawah mesin mesin menyala sehingga bising yang
ditimbulkan tidak ekstrim

d. Iklim (ISBB)

Air Washer (pendingin Penyedot panas mesin dan Alat deteksi suhu dan RH
ruangan seperti AC) debu yang terletak di
lantai kerja

PENGENDALIAN 5 HIERARKI
a. Pencahayaan
1. Eliminasi:
2. Subtitusi
- Mengganti lampu yang redup dengan lampu yang memiliki watt tinggi
3. Modifikasi Engineering
- Memberikan armature pada lampu agar cahay lampu hanya fokus pada
ruangan
- Memberikan atap yang dari fiber pada bagian-bagian tertentu
4. Administrasi
- Melakukan perawatan atau maintenance pada lampu dan armature
5. APD
b. Getaran
1. Eliminasi
2. Subtitusi
- Mengganti mesin dengan getaran yang lebih rendah
3. Modifikasi Engineering
- Memberikan peredam pada mesin kerja
- Memodifikasi lantai dengan memberikan penutup lantai yang
menyerap getaran
4. Administrasi
- Merawat atau maintenance pada mesin
- Melakukan rotasi kerja
- Membatasi pajanan getaran pada pekerja
5. APD
- Sarung tangan yang dapat meredam getaran
- Menggunakan alas kaki elastis
c. Kebisingan
1. Eliminasi
2. Substitusi
- Mengganti mesin kerja yang menghasilkan bising yang tinggi dengan
mesin yang memiliki bising lebih rendah
3. Modifikasi Engineering
- Memberikan peredam pada mesin kerja yang bising
4. Administrasi
- Melakukan maintenance atau perawatan pada mesin kerja yang besing
- Melakukan rotasi kerja
- Memasang tanda penringatan atau poster peringatan di area bising
5. APD
- Menggunakan earplug atau earmuff
d. Iklim Kerja
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Modifikasi Engineering
- Memberikan Air Washer (pendingin ruangan seperti AC)
- Memberikan penyedot panas dan debu pada mesin yang terletak di
lantai kerja
4. Administrasi
- Melakukan rotasi kerja
- Menyediakan fasilitas air mineral di tempat kerja
5. APD
- Menggunakan baju kerja yang menyerap keringat (bahan katun)

PROGRAM PENGENDALIAN
1. Kebisingan
a. Nama Program: tes audiometri pada pekerja
b. Tujuan: untuk mengetahui kondisi pendengaran pekerja
c. Sasaran: seluruh Pekerja PT. DESTEX
d. Mekanisme: dilakukannya tes audiometri dengan bekerja sama dengan dokter
THT. Pemeriksaan dilakukan setiap 1 tahun sekali atau 6 bulan sekali pada
seluruh pekerja PT DESTEX
2. Pencahayaan
a. Nama Program: pengukuran dan maintenan berkala
b. Tujuan: untuk mengetahui seberapa intensitas pencahayaan yang ada di
lingkungan kerja dan melakukan perawatan pada pencahayaan di lingkungan
kerja PT. DESTEX
c. Sasaran: seluruh ruang kerja di PT. DESTEX
d. Mekanisme: pengukuran dapat dilakukan setiap 1 tahun sekali dan perawatan
dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pada pengukuran dapat bekerja sama
dengan UPT K2 setempat
3. Iklim Kerja
a. Nama Program: rotasi kerja / pengukuran iklim kerja berkala
b. Tujuan: untuk mengurangi pekerja terpapar suhu tinggi secara berlebihan /
untuk mengetahui nilai iklim kerja pada lingkungan kerja PT. DESTEX
c. Sasaran: seluruh pekerja di PT. DESTEX / seluruh ruang kerja PT. DESTEX
d. Mekanisme: membuat shift kerja pada seluruh pekerja, dimana shift kerja
dibagi menjadi 2, yaitu shift pagi dan siang / dilakukan pengukuran ISBB
selama kurang lebih 6 bulan sekali dan bekerja sama dengan UPT K2 setempat
LAMPIRAN

Blowing

22 21 20 13 12 11 10 1

23 14 9 2
19 Workshop

24 31 32

Panel Listrik
15
18
8 3
25 30 33 36

26 29 34
16

7 4 Ruang
27 28 35

17

6 5
Carding

Panel Listrik
6 5 3 2 4 1 36

Ruang Kerja
19 35

Ruang Kerja
20 34

7 21 20 19 18

21 33

22 32

Ruang Kerja
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

24 31
23

25 30

Laboratorium
26 29

27 28
Drawing

11 10 9 8 7 6 5 3

2 4 1

31 34 35
12 19 22 27 30

Ruang Kerja
32 33 36
13 15 17 20 23 25 28

14 16 18 21 24 26 29
Simplex

32 31 22 20 11 10 1

30 23 19 12 9 2

29 24 18 13 8 3

28 25 17 14 7 4

6 5
33 27 26 16 15

34 35 36
Ring Frame

12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 34

13 33 35 36

32
14

31
15

30

16

29

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
DOKUMENTASI
Bahan Produksi

Posisi Kerja

Mesin Produksi

Output (Produk)
Pengukuran Pencahayaan

Pengukuran Getaran
Pengukuran Kebisingan

Pengukuran Iklim

Anda mungkin juga menyukai