Anda di halaman 1dari 20

PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI

Rumah Sakit TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman

dr. Bratanata 02 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK IV dr.Bratanata

SPO Jambi
Tanggal Terbit
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) Dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor CKM Nrp 11010008160973

Identiikasi adalah : mencatat data/jatidiri seseorang pasien sesuai


dengan kenyataan/keterangan yang diberikan oleh pasien
/kelurga/orang yang mengantar pasien tersebut pada saat seorang
pasien mendaftarkan dirinya ditempat penerimaan pasien baik rawat
inap maupun rawat jalan atau di Instalasi Gawat Darurat dan di
Instalasi-instalasi pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit dengan
mengacu pada system pencatatan identitas pasien sesuai dengan
PENGERTIAN buku pedoman system pencatatan rumah sakit.

Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identifikasi


yang dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan
sebagai identitas pasien selama dirawat di Rumah Sakit.
memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat
TUJUAN
di Rumah Sakit dr. Bratanata.
setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identifikasi
KEBIJAKAN pasien (Nomor Kep/ /2017/ tentang Ketepatan Identifikasi
Pasien)
PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI

Rumah Sakit TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman


dr. Bratanata 02 2 dari 3

Pelaksanaan :
- Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai dengan jenis kelamin
dan kondisi pasien.
- Isi label gelang dengan identitas pasien minimal 2 dari detail wajib
dari 3 indikator identifikasi pasien yang mencakup nama, tanggal
lahir dan nomor rekam medis sesuai dengan berkas rekam medis
pasien.
1. Ucapkan salam
“selamat pagi/siang/sore/malam, bapak/ibu”
2. Sebut nama dan departemen /unit kerja anda.
“saya perawat…..(nama)dari unit kerja…………….(sebutkan)
PROSEDUR
3. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identifikasi
KERJA
“bapak/ibu , sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan
memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan
bapak/ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama dirawat dirumah sakit ini. Setelah
bapak/ibu berada diruang rawat inap, staf kami akan selalu
Melakukan konfirmasi identitas dengan meminta bapak/ibu
menyebutkan nama dan tanggal lahir bapak/ibu untuk
dicocokkan dengan data pada gelang identifikasi.
Prosedur konfirmasi tersebut akan selalu dilaksanakan pada
saat pemberian obat , pemberian tranfusi darah, pengambilan
sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
radiologi dan bila akan dilakukan tindakan kedokteran”.
PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02 3 dari 3

4. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau


keluarga paham atas informasi tersebut.
5. Pemasangan gelang identifikasi diberikan oleh petugas admisi
setelah pasien tersebut terdaftar, sedangkan clip
(merah,kuning,ungu) diberikan oleh perawat igd setelah
melakukan asesmen awal kepada pasien.
6. Jika tidak dapat dipakaian dipergelangan tangan, pakaikan
dipergelangan kaki. Pada situasi dimana tidak dapat dipasang
Rumah Sakit TK. IV
dipergelangan kaki, gelang identitas dapat dipakaikan di baju
dr. Bratanata
pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus dicatat direkam
PROSEDUR medis pasien. Gelang identitas harus dipasang ulang jika baju
pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang
waktu.
7. Informasikan kepada pasien atau keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien diperbolehkan
pulang.
“bapak/ibu, mohon agar gelang identitas ini jangan dilepas
selama masih dalam perawatan di Rumah Sakit ini.
Ucapkan terimakasih dan sampaikan “terimakasih atas
pengertian dan kerjasamanya

instalasi gawat darurat, petugas admissions, dan unit perawatan rawat


UNIT TERKAIT inap dan rekam medik.
IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT,DARAH
ATAU PRODUK DARAH

Rumah Sakit TK. IV


dr. Bratanata

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK IV dr.Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )

dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL


Mayor CKM Nrp. 11010008160973

Proses kegiatan identifikasi gelang pasien sebelum dilakukan


PENGERTIAN pemberian obat, darah atau produk darah pada pergelangan tangan
kiri atau kanan yang tercantum nama,tanggal lahir dan nomor rekam
medis.

memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat


TUJUAN
dirumah sakit dr. bratanata agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian obat-obatan , darah, atau produk darah.

setiap pasien yang akan diberikan obat-obatan,darah atau produk


KEBIJAKAN
darah dipastikan identifikasi pasien dengan benar (Nomor
Kep/ /2017/ tentang Ketepatan Identifikasi Pasien)
PROSEDUR Pelaksanaan :
- memastikan identifikasi pasien dengan benar (nama, tanggal
lahir dan nomor rekam medis)

IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT,DARAH


ATAU PRODUK DARAH

Rumah Sakit TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman


dr. Bratanata 02 2 dari 2

1. Ucapkan salam
“selamat pagi/siang/sore/malam, bapak/ibu”
2. Sebut nama dan departemen /unit kerja anda.
“saya…..(nama)dari unit kerja…………….(sebutkan)”
Jelaskan maksud dan tujuan pemberian obat-obatan, obat apa
“bapak/ibu , sesuai instruksi dokter yang menangi penyakit
bapak/ibu, saya akan memberikan obat-obatan yang sesuai
dengan terapi dari dokter yang menangani penyakit ibu yang
PROSEDUR tujuannya adalah untuk proses penyembuhan.
KERJA 3. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau
keluarga paham atas informasi tersebut.
4. Ucapkan terimakasih dan sampaikan”terimakasih atas pengertian
dan kerjasamanya”.
Hal yang harus diperhatikan :
Saat pemberian obat-obatan atau akan melakukan tindakan
medis kepada pasien perhatikan identifikasi pasien dengan benar
dan terapi yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter

UNIT TERKAIT
Dokter dan instalasi rawat inap
IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN PENGOBATAN DAN
TINDAKAN ATAU PROSEDUR

Rumah Sakit TK. IV


No. Dokumen No. Revisi Halaman
dr. Bratanata
02 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK IV dr.Bratanata
SPO Jambi
Tanggal Terbit
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor CKM Nrp. 11010008160973

Proses kegiatan identifikasi gelang pasien sebelum dilakukan


pemberian pengobatan,atau melakukan tindakan medis pada
PENGERTIAN pergelangan tangan kiri atau kanan yang tercantum nama, tanggal
lahir dan nomor rekam medis.

TUJUAN memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat


dirumah sakit dr. bratanata.

setiap pasien yang akan diberikan pengobatan atau tindakan medis


KEBIJAKAN lainnya, dipastikan identifikasi pasien dengan benar. (Nomor Kep/
/2017/ tentang Ketepatan Identifikasi Pasien)

PROSEDUR Pelaksanaan :
KERJA - memastikan identifikasi pasien dengan benar (nama, tanggal
lahir dan nomor rekam medis)”
IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN PENGOBATAN DAN
TINDAKAN ATAU PROSEDUR

Rumah Sakit TK. IV


No. Dokumen No. Revisi Halaman
dr. Bratanata
02 2 dari 2

1. Ucapkan salam
“selamat pagi/siang/sore/malam, bapak/ibu”

2. Sebut nama dan departemen /unit kerja anda.


“saya…..(nama)dari unit kerja…………….(sebutkan)”

3. Jelaskan maksud dan tujuan pemberian obat-obatan, obat apa


yang akan diberikan kepada pasien dan keluarga “bapak/ibu ,
sesuai instruksi dokter yang menangi penyakit bapak/ibu, saya
akan memberikan obat-obatan yang sesuai dengan terapi dari
PROSEDUR
dokter yang menangani penyakit ibu yang tujuannya adalah
KERJA
untuk proses penyembuhan.
4. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau
keluarga paham atas informasi tersebut.
Ucapkan terimakasih dan sampaikan”terimakasih atas pengertian dan
kerjasamanya
Hal yang harus diperhatikan :
Saat pemberian obat-obatan , atau produk darah perhatikan
identifikasi pasien dengan benar dan terapi yang diberikan sesuai
dengan instruksi dokter

UNIT TERKAIT
Dokter, instalasi rawat inap,unit radiologi
KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR DAN
READ BACK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK IV 02 1 dari 2
Dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK IV dr. Bratanata
SPO Tanggal terbit Jambi
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL) dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor Ckm NRP 11010008160973

Komunikasi efektif adalah penyampaian informasi secara tepat antara


dokter dan petugas pemberi perawatan yang lain dengan tehnik
PENGERTIAN SBAR (Situasion,Background,Assesment,Recomendation) serta
READ BACK

1. Meningkatkan mutu pelayanan pasien yang berorientasi pada


TUJUAN keselamatan pasien.
2. Menyeragamkan pola komunikasi pelaporan pasien.
3. Mencegah terjadinya kesalahan penyampaian hasil pemeriksaan.
4. Meningkatkan budaya keselamatan pasien.

1. Read back dilakukan pada saat perawat menerima perintah lisan


oleh dokter via telepon,dengan cara menulis dan mengulang
kembali dan mengkonfirmasi instruksi yang disampaikan oelh
dokter.
2. Dalam melaporkan keadaan pasien menggunakan komunikasi
KEBIJAKAN efektif dengan metode SBAR digunakan pada saat :melaporkan
kondisi kritis dan atau hasil kritis via telepon.
3. Hasil kritis atau hasil cito (pemeriksaan penunjang atau kondisi
kritis pasien) harus dilaporkan kepada DPJP.
4. READ BACK harus diferivikasi atau ditanda tangan oleh pemberi
instruksi dalam kurun waktu 1X24 jam.

Persiapan :
- Ada media telephon
- Ada meja tulis
- Ada alat tulis
- Berkas rekam medis yang harus dilaporkan.

PROSEDUR Pelaksanaan :
1. Perawat memperkenalkan diri saat melaporkan keadaan
pasien via telepon.
Mengucapkan salam : “selamat pagi/siang/sore/malam
Memperkenalkan diri, sebut nama dan unit kerja, contoh :
“saya...... (nama) dari ruangan..... apa sebutkan.
2. Menyampaikan laporan situasi : menyebutkan identitas pasien
seperti nama, umur, diagnosa sementara, terapi sementara
yang didapat dan keadaan pasien saat ini (S).
3. Menyampaikan data pendukung dan riwayat pendukung
berkaitan dengan kondisi pasien saat ini termasuk tindakan
yang sudah perawat lakukan (B).
4. Menyampaikan kemungkinan masalh yang terjadi pada pasien
(A).
5. Mengusulkan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan
(contoh: dokter segera datang untuk memeriksa pasien, usul
agar diberikan terapi dll (R).
6. Lakukan READ BACK pada program yang diinstruksikan.
7. Bila program dokter berupa pemberian medikasi, maka
lakukan hal-hal sebagai berikut :
 Menulis nama obat pada RM pasien
 Mengulang kembali nama obat, dilanjutkan dengan
mengeja nama obat tersebut huruf demi huruf untuk
obat-obatan LASA (nama hampir mirip dengan nama
obat lain) dengan huruf alfabeth.
 Ulang kembali penyebutan dosis, cara pemberian dan
waktu pemberian.
8. Pastikan kembali pada dokter bahwa isi READ BACK sudah
benar.
9. Tutup pembicaraan dengan mengingatkan dokter segera
datang untuk menandatangani program yang sudah diberikan
10. Cap READ BACK pada program yang sudah di tulis pada
catatan pada perkembangan terintergrasi.

1. Instalasi rawat jalan


UNIT TERKAIT 2. Instalansi rawat inap
3. Semua staff rumah sakit
KOMUNIKASI MEDIA ATAU VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV 02 1 dari 2
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK IV dr.Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor CKM Nrp 11010008160973

PENGERTIAN Adalah komunikasi yang tepat waktu,akurat,lengkap,jelas dan yang di


pahami oleh resepien/penerima akan mengurangi kesalahan dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien secara elektronik

Untuk meningkatkan komunikasi keselamatn pasien rumah sakit


TUJUAN

Agar setiap petugas bertangggung jawab menerima pesan dengan baik


sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
KEBIJAKAN keselamatan pasien Nomor Kep/ /XII/2017 tentang KOMUNIKASI
EFEKTIF)

Persiapan :

-Ada media telepon


-Ada meja tulis
-Ada alat tulis
-Berkas rekam medis pasien yang harus di laporkan
Pelaksanaan :

-Mengucapkan salam:selamat pagi/ siang/ sore/ malam


PROSEDUR -Memperkenalkan diri, sebut nama dan unit kerja ,contoh: ”saya.......
(nama) dari ruangan apa..........(sebutkan).
Melaporkan status pasien : menyebutkan identitas pasien ,diagnosa
sementara,hasil pemeriksaan,dan terapi yang sudah di dapat.
-Menanyakan terapi selanjutnya
-Advis dokter di catat lengkap oleh perawat ruangan
-Mengulang kembali advis dokter yang sudah di catat.
-Konfirmasi ulang saat dokter visit dan meminta tanda tangan
KOMUNIKASI MEDIA ATAU VIA TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV
02 2 dari 2
dr. Bratanata

-Mengulang kembali advis dokter yang sudah di catat,jika meragukan


segara klarifikasi dengan phonetic alfabeth, seperti :

A Alfa N November
B Bravo O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Froxtrot S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Uniform
I India V Victor
J Juliet W Whiskey
K Kilo X X ray
L Lima Y Yankes
M Mika Z Zulu

PROSEDUR
-Mengkonfirmasi resep ke Dokter dengan pembedaan obat LASA dan
Norum,seperti :

 Hidralazine  Hidroxyzine
 Cerebyx  Celebrex
 Vinblastine  Vincristine
 Chlorpropamide  Chlorpromazine
 Glipizide  Glyburide
 Daunorubicine  Doxorubicine

-Bila dokter DPJP berhalangan maka perawat dan dokter jaga


ruangan harus segera ada tindakan
PELAPORAN HASIL KRITIS PEMERIKSAAN
ELEKTRO KARDIO GRAM ( EKG )

Rumah Sakit TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman


dr. Bratanata 02 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK IV dr.Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
Dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor CKM Nrp 11010008160973

PENGERTIAN 1. Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil


kritis pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan
harus dilaporkan kepada DPJP dalam kurun waktu kurang dari
satu jam
2. Nilai hasil kritis EKG (panic Value) suatu nilai abnormal dari
gambaran EKG yang menunjukkan nilai abnormal bila
didapatkan pada seorang pasien dapat menimbulkan kondisi
yang berbahaya atau mengancam jiwa dan mempengaruhi
penentu penatalaksanaan pasien yang sifatnya segera

1 . Mendapatkan penanganan segera oleh DPJP untuk


TUJUAN menurunkan angka kecacatan dan atau kematian pasien
2. Meningkatkan keselamatan pasien
1. Kriteria hasil kritis pemeriksaan EKG jika ditemukan gambaran
EKG sebagai berikut : ST-Elevasi, ST – Depresi, Tachi aritmia
dengan HR > 150 X/menit, Bradicardia dengan HR < dari 50
kali per menit (< 50x/menit) dengan AV – Block
2. Perekaman EKG dilakukan oleh perawat terlatih dan atau
dokter.
KEBIJAKAN
3. Hasil kritis harus dilaporkan kepada DPJP dalam kurun waktu
kurang dari 60 menit (1jam)..
4. Pelaporan diluar jam kerja dan di IGD dengan mengirimkan
dokumen gambaran EKG kepada dr jaga kardiologi melalui Fax
dan Email.
PELAPORAN HASIL KRITIS PEMERIKASAAN
ELEKTRO KARDIO GRAM ( EKG )

Rumah Sakit TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman


dr. Bratanata 02 2 dari 2

5. Perawat/ dokter jaga melaporkan hasil kritis gambaran EKG


dengan tehnik SBAR (Situasi - Background - Asesment –
Rekomendasi )
Contoh :
 Situasi : saya Perawat / dr ... melaporkan ..... sebutkan identitas
pasien (Tn/Ny......no RM....tanggal lahir......) tanda-tanda vital
suhu..., frekuensi nadi...., pernapasan....,saya khawatir
tentang....
Background/latar belakang : hasil gambaran EKG ST- depresi,
pasien dengan terapi oksigen......
PROSEDUR  Assesment/penilaian: masalah yg saya pikirkan adalah
(katakan apa hasil penilaian/pemerikasaan fisik terjadi) saya
curiga pasien mengalami serangan iskemia / infark jantung
tetapi saya tidak yakin dan pasien tampak memburuk.
 Rekomendasi : katakan apa yang ingin disarankan. (Apakah
diperlukan pemerikasaan tamabahan selain EKG)

6. Pelaporan hasil kritis didokumentasikan di catatan terintegrasi


dan di tanda tangani oleh pelapor dan beri cap READ BACK
serta di verifikasi oleh pemberi instruksi ( DPJP Kardiolog )
dalam kurun waktu 24 jam.

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Intensif Care Unit (ICU)
PENETAPAN NILAI AMBANG KRITIS UNTUK SETIAPTEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah sakit TK. IV
02 2 dari 2
Dr. Bratanata
No JENIS PEMERIKSAN LOW HIGH SATUAN
HEMATOLOGI
16 Hematocrit ˂ 15 > 60 %
17 Hemoglobin ˂7 > 20 g/dL
18 Trombosit (PLT) Dewasa ˂ 50 1000 10˄3/µL
19 Trombosit (PLT) Anakanak ˂ 20 1000 10˄3/µL
20 Leukosit (WBC) ˂2 > 30 10˄3/µL
HEMOSTASIS
PROSEDUR
21 Fibrinogen < 100 > 700 mg/dL
22 APTT - > 100 Detik
PT > 30 atau Detik
-
23   3xcontrol  
URINALYSIS
24 Glucose   4  
25 Keton   4  
26 Protein   ≥2+  
.

Instalasi laboratorium
UNIT TERKAIT
Instalasi rawat inap
PELAKSANAAN TIME OUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV 02 1 dari 4
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
Jambi
SPO
Tanggal Terbit
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) Dr.Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor Ckm NRP 11010008160973

Time Out merupakan periode jeda sesaat sebelum prosedur


pembedahan atau lainnya, guna memastikan kebenaran pasien,
prosedur, dan atau lokasi dilaksanakan oleh seluruh tim bedah,
PENGERTIAN
dipimpin oleh penanggung jawab operasi/ operator

1. Memverifikasi lokasi,prosedur, pasien, peralatan dan atau


TUJUAN dokumen lainnya sudah tepat
2. Untuk memastikan kesiapan operasi baik secara administratif
maupun medis guna mencegah terjadinya KTD
3. Meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan

Dilakukan untuk tindakan: operasi, poliklinik gigi.


1. Pelaksanaan SIGN IN dilakukan sebelum tindakan induksi dan
tim dinyatakan siap, dipimpin oleh dr anestesi, dilakukan di
ruang persiapan, minimal dihadiri oleh dokter anestesi dan
perawat.
2. Pelaksanaan TIME OUT dilakukan sebelum insisi area operasi,
KEBIJAKAN dipimpin oleh dokter operator, dilakukan di kamar operasi,
dihadiri oleh tim bedah.
3. Pelaksanaan SIGN OUT dilakukan sebelum dilakukan
tindakan penutupan luka operasi, dipimpin oleh dokter operator,
dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.operasi,
dihadiri oleh tim bedah (Nomor Kep/ /2017/ tentang
Kebijakan pelayanan bedah untuk memastikan tepat lokasi,
PELAKSANAAN TIME OUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV
01 2 dari 4
dr. Bratanata
tepat prosedur, dan tepat pasien )

A. SIGN IN:

1. Siapkan rekam medik pasien dan hasil pemeriksaan penunjang.


2. Siapkan checklist safety surgery dan dilengkapi sebelum induksi
dimulai:
a. Pastikan pasien sudah dikonfirmasi identitas dengan
mencocokkannya pada gelang: menanyakan nama pasien,
tanggal lahir dan mencocokkan No RM pada RM pasien.
b. Pastikan pasien sudah dikonfirmasi area operasi, prosedur
yang akan dilakukan dan adanya persetujuan operasi.
c. Pastikan apakah site operasi sudah ditandai.
PROSEDUR d. Tanyakan kesiapan mesin dan obat anestesi.
e. Tanyakan apakah pulse oxymeter berfungsi dan pasien
dengan nilai normal.
f. Tanyakan pada pasien apakah memiliki alergi.
g. Pastikan adakah kemungkinan resiko kesulitan jalan nafas
atau aspirasi, bila ya pastikan alat / alat bantu tersedia
Pastikan adakah kemungkinan kehilangan darah > 500 ml
(pada anak: 7 ml/ kg BB), bila ya pastikan kesiapan akses IV/
central line dan kesiapan darah atau komponen cairan yang
dibutuhkan.
h. Pasien dikirim ke kamar operasi.
1. Tindakan induksi dimulai
PELAKSANAAN TIME OUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV
02 3 dari 4
dr. Bratanata

B. TIME OUT
1. Kumpulkan seluruh Tim yang terlibat ke dalam Kamar Operasi
2. Operator memberi isyarat (Time Out) dengan meletakkan kedua
tangan membentuk huruf “T”

3. Perawat circulating dengan membacakan secara verbal pada semua


tim untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan
perannya.
4. Konfirmasi pada semua tim nama pasien, prosedur dan area dimana
insisi akan dilakukan.
5. Pastikan apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan dalam 60
menit terakhir.
6. Antisipasi adanya kejadian kritis:
PROSEDUR 7. Dokter bedah menyampaikan:
a. Step tindakan kritis atau tahapan tindakan tidak biasa yang
mungkin dilakukan.
b. Waktu penyelesaian tindakan.
c. Kemungkinan kekurangan darah pada pasien.
8. Dokter anestesi menyampaikan:
Kemungkinan ada perhatian khusus pada saat operasi
9. Tim perawat menyampaiakan:
a. Kesterilan alat dan bahan yang dipakai.
b. Adakah masalah pada alat yang akan dipakai atau hal lain yang
perlu diperhatikan.
10. Pastikan apakah dibutuhkan ”display imaging” (hasil radiologi yang
perlu dipajang).
11. Insisi dimulai
PELAKSANAAN TIME OUT

Rumah Sakit TK. IV No. Dokumen No. Revisi Halaman


dr. Bratanata 02 4 dari 4

C. SIGN OUT
1. Perawat circulating menyampaikan:
a. Nama prosedur yang sudah dilakukan
b. Jumlah instrumen, gass, jarum dan alat lain sama (sebutkan
jumlah angka untuk tiap ala / bahan) sebelum dan sesudah
pembedahan.
c. Pelabelan spesimen-bahan PA (baca label spesimen dan
nama pasien)
d. Bila ada masalah pada alat yang harus ditekankan selama
periode operasi.
2. Dokter Bedah, dokter anasthesi dan perawat: menyampaikan bila
PROSEDUR ada perhatian khusus yang harus dilakukan untuk recovery
maupun perawatan pada pasien ini.
3. Dokter Bedah, Dokter anestesi dan perawat menandatangani
checklist safety surgery untuk pasien ini.
4. Pasien dikirim ke RO

1. Instalasi Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Ruang Tindakan (poliklinik gigi)
3. Instalasi Rawat Inap
KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV 02 1 dari 2
Dr. Bratanata
Ditetapkan
SPO Tanggal terbit Kepala RS.TK.IV Dr. Bratanata
( STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL)
Dr. Arwansyah Wanri, Sp.THT-KL
Mayor Ckm NRP 11010008160973

Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran


dan mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui
kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan
permukaan lingkungan (flora transien) dengan
menggunakan sabun/antiseptik, dibawah air mengalir atau
PENGERTIAN menggunakan hand rub berbasis alkohol.

Pembersihan Tangan dengan Cairan Antisepti (Handrub)


adalah Mencuci tangan dengan menggunakan cairan
antiseptik yang berbahan dasar alkohol gel di seluruh
permukaan tangan untuk meminimalan pertumbuhan
mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk ( pada
tangan yang bersih )

1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme


2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke
pasien, dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien
TUJUAN
serta lingkungan sekitar pasien
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi

Pelayanan kesehatan tentang Kebersihan Tangan


Di RS TK. IV dr. BRATANATA (Nomor : Kep/ /XII/2017)
KEBIJAKAN
KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK. IV 02 2 dari 2
Dr. Bratanata
Pembersihan tangan dengan antiseptik (Handrub)
Langkah – langkah :
1. Tuangkan larutan antiseptik berbasis alkohol ke telapak
tangan sebanyak 3-5cc
2. Gosok kedua telapak tangan hingga rata
PROSDUR 3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tagan kanan dan sebaliknya
4. Gosok kedua tangan dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
dan saling digosokkan
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam
genggaman tangan kanan dan di lakukan sebaliknya
7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari
kanan dan sebaliknya
8. Sekarang tangan sudah aman ( prosedur di lakukan 20-
30 detik )
1. Seluruh unit kerja
2. Instalasi rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi gawat darurat
5. Instalasi kamar operasi
6. Instalasi farmasi
7. Unit gizi
8. Unit kesling
9. Unit laundry
10. Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai