No. Dokumen
No. Revisi Halaman
014/SK/RSIA–
RSIA Permata Hati 01 1 dari 1
PH/II/ 2018
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
14/02/2018
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Menanyakan dan mencatat data identitas terhadap semua pasien
dewasa secara lengkap dan jelas
1. Memberi ciri dan tanda berupa data identitas pada semua pasien
2. Menunjang tercapainya terbitnya administrasi
TUJUAN
3. Membantu mempermudah pencarian dokumen rekam medis
Rekam medis
PETUGAS
1. Rawat inap
Unit Terkait 2. Rawat jalan
3. IGD
PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT INAP
KEBIJAKAN Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identifikasi
pasien (peraturan Direktur tentang kebijakan pelayanan RSIA)
A. Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap:
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengakapan atribut
Alat-alat :
a. Gelang identifikasi pasien (biru/merah jambu)
b. Berkas rekam medis
c. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
PROSEDUR 1. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis
kelamin.
2. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama,
tempat tanggal lahir dan nomor rekam medis)
sesuai berkas rekam medis pasien.
3. Ucapkan salam
“AssalamuAlaikum Wr,Wb, selamat
pagi/sore/malam, Bapak/Ibu
4. Sebut nama dan departemen/unit kerja anda
“saya....(nama), dari unit kerja....(sebutkan)”
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang
identifikasi kepada pasien.
“Bapak/Ibu sesuai peraturan keselamatan pasien
,saya akan memasang gelang identifikasi ini pada
pergelanngan tangan Bapak/Ibu. Tujuannya adalah
untuk memastikan identitas Bapak/Ibu dengan
benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama dirumah sakit ini. Setelah
Bapak/Ibu berada diruang rawat inap, staf kami
akan selalu melakukan komfirmasi identitas dengan
meminta Bapak/Ibu menyebutkan nama dan
tanggal lahir Bapak/Ibu untuk dicocokkan dengan
data pada gelang identifikasi. Prosedur komfirnmasi
tersebut akan selalu dilaksananakan pada saat
pemberian obat, pemberian transfusi darah,
pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan nradiologi dan bila akan
dilakkukan tindakan kedokteran.
6. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien
keluarga paham atas informasi tersebut.
7. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan
tangan pasien (sesuai dengan kondisi).
8. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga
bahwa gelang identifikasi ini harus selalu dipakai
hingga pasien diperbolehkan pulang.
“Bapak/Ibu, mohon agar gelang identitas ini jangan
dilepas selama masih dalam perawatan RS ini.”
9. Ucapkan terimah kasih dan sampaikan “Terimah
kasih atas pengertian dan kerjasamnya”.
C. Hal yang harus diperhatikan :
Bila pasien berada di IGD maka petugas admisi
memasankan gelang identifikasi pasien di IGD dan
menyerahkan berkas rekam medis kepada petugas IGD.
Rekam medis,perawat
PETUGAS
1. IGD
2. Ruan Rawat Inap Perawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat jalan
5. Unit pengunjung medik
PROSEDUR KOMUNIKASI VIA TELEPON ANTAR PARA PEMBERI LAYANAN
(PERAWAT & PETUGAS LAB)
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkkait
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Laboratorium
5. OK
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT
PARENTERAL, ORAL, SUPPOSITORIA
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien sebelum memberikan
obat parenteral, oral, suppositoria kepada pasien.
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi pasien
2. Sebagai acuan dalam pemberian pengobatan secara parenteral,
oral, suppositoria
TUJUAN
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. Terjaganya keselamatan pasien
A. Persiapan Alat
1. Status rekam medis pasien
2. Tanda resiko pasien jatuh (gelang kuning)
3. Form pengkajian Humpty Dumpty untuk anak-anak
4. Form pengkajian resiko jatuh (skala jatuh morse)
5. Form dokumentasi informasi pasien jatuh
B. Pelaksanaan Tindakan
I. Tindakan pencegahan umum (untuk semua pasien
rawat inap)
1. Ucapkan salam
PROSEDUR 2. Sebutkan nama dan peran anda
3. Informasikan pada pasien / keluarga pasien
tentang kegiatan pengkajian resiko jatuh
yang akan dilakukan beserta tujuannya.
4. Kaji tingkat resiko pasien jatuh sesuai
format pengkajian resiko jatuh.
5. Tentukan tingkat resiko pasien jatuh ringan
, sedang, tinggi
6. Informasikan pada pasien / keluarga pasien
tentang tindakan yang dilakukan untuk
mencegah resiko jatuh sesuai format
dokumentasi pemberian informasi resiko
pasien jatuh
7. Orientasikan pasien dan keluarga terhadap
lingkungan ruang perawatan dan petugas
yang merawat.
8. Atur posisi tempat tidur senyaman mungkin
9. Pasang pengaman tempat tidur dikedua sisi
terutama untuk pasien resiko sedang dan
tinggi.
10. Kunci roda tempat tidur (sesuaikan fasilitas
tempat tidur)
11. Dekatkan semua kebutuhan pasien (bel,
dan barang-barang yang di butuhkan oleh
pasien.
12. Berikan pencahayaan yang kuat sesuai
dengan kebutuhan pasien.
13. Lakukan pemantauan terhadap obat-obat
yang di gunakan
14. Berikan edukasi pada pasien dan keluarga
15. Ucapkan terimah kaasih setelah selesai
melakukan kegiatan pencegahan dan
sampaikan semoga lekas sembuh.
II. Untuk pasien yang beresiko jatuh (resiko sedang
dan tinggi)
1. Lakukan semua pencegahan umum
2. Pasang tanda resiko pasien jatuh ( gelang
kuning)
3. Libatkan pasien dan keluarga dalam
pencegahan resiko jatuh
4. Berikan informasi resiko jatuh pada pasien
dan keluarga
5. Dokumentasikan pemberian informasi pada
formulir dokumentasi informasi pasien
jatuh.
6. Beritahu pasien untu meminta bantuan saat
ambulasi
7. Observasi secara teratur kenyamanan
pasien
8. Kaji ulang resiko jatuh tiap shif
9. Komunikasikan resiko pasien jatuh saat
timbang terima pasien antar shif
10. Dokumentasikan semua kegiatan
pencegahan resiko jatuh pada catatan
kegiatan.
III. Untuk pasien setelah kejadian jatuh
1. Perawat segera memeriksa pasien
2. Laporkan dokter jaga untuk menentukan
evaluasi lebih lanjut
3. Perawat melaksanakan terapi dari dokter
jaga
4. Jika ada gangguan koghnitif beritahukan
keluarga untuk menekan alarm / bel yang
tersedia jika tidak ada bel anjurkan untuk
segera melaporkan ke perawat.
5. Dilakukan pemeriksaan neurologi dan
tanda-tanda vital
6. Pasien diperbolehkan turun dari tempat
tidur dengan seijin perawat dan didampingi
oleh keluarga untuk 24 jam pertama
kemudian dilakukan asessmen ulang.
7. Beritahu keluarga bahwa pasien telah
mengalami kejadian jatuh dan kemungkinan
cedera yang mungkin timbul.
8. Catat kejadian jatuh di Tim keselamatan
Pasien Rumah Sakit
9. Keluarga atau orang yang mengetahui
kejadian jatuh mengisi laporan kejadian dan
memberikan kepada perawat dan
meneruskan ke Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
10. Perawat melengkapi formulir jatuh dan
menyertakan ke laporan kejadian.
11. Berikan edukasi mengenai resiko jatuh dan
pencegahan kepada pasien dan keluarga.
12. Resiko jatuh pasien akan diniliai ulang
dengan menngunakan” Assessmen resiko
jatuh Harian” kemudian ditentukan
intervensi dan pemilihan alat pengaman
yang sesuai.
a. IGD
b. Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait c. OK
d. Unit Rawat Jalan
KEBERSIHAN TANGAN
Langkah – langkah :
1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air mengalir
2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai
11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air
PROSEDUR
12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 40 – 60 detik )
B. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik ( Handrub )
Langkah – langkah :
1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis alkohol ke telapak tangan
sebanyak 3 - 5 cc
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
8. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 20 – 30 detik )