Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
014/SK/RSIA–
RSIA Permata Hati 01 1 dari 1
PH/II/ 2018
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
14/02/2018
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Menanyakan dan mencatat data identitas terhadap semua pasien
dewasa secara lengkap dan jelas
1. Memberi ciri dan tanda berupa data identitas pada semua pasien
2. Menunjang tercapainya terbitnya administrasi
TUJUAN
3. Membantu mempermudah pencarian dokumen rekam medis

Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati


KEBIJAKAN Nomor : 014/SK/RSIA–PH/II/ 2018 Tentang Semua pasien yang
berkunjung ke rumah sakit di catat/tulis data identitasnya

1. Pastikan nama lengkap pasien sesuai dengan KTP/identitas lainnya


2. Yulis nama lengkap tersebut pada lembar rekam medis dengan jelas
dan huruf cetak
3. Tulis identitas sosial lain seperti:
PROSEDUR a. Tempat dan tanggal lahir
b. Alamat lengkap tempat tinggal
c. Agama
d. Pekerjaan
e. Nama lengkap suami/istri

Rekam medis
PETUGAS

1. Rawat inap
Unit Terkait 2. Rawat jalan
3. IGD
PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 2
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun

PENGERTIAN Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi


pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum
nama,tempat tanggal lahir dan nomor rekam medis.

Memastikan identitas pasien dengan benar selama pasien


TUJUAN
dirawat di RSIA permata hati

KEBIJAKAN Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identifikasi
pasien (peraturan Direktur tentang kebijakan pelayanan RSIA)

A. Persiapan
Penampilan petugas admisi rawat inap:
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengakapan atribut
Alat-alat :
a. Gelang identifikasi pasien (biru/merah jambu)
b. Berkas rekam medis
c. Alat tulis
B. Pelaksanaan :
PROSEDUR 1. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis
kelamin.
2. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama,
tempat tanggal lahir dan nomor rekam medis)
sesuai berkas rekam medis pasien.
3. Ucapkan salam
“AssalamuAlaikum Wr,Wb, selamat
pagi/sore/malam, Bapak/Ibu
4. Sebut nama dan departemen/unit kerja anda
“saya....(nama), dari unit kerja....(sebutkan)”
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang
identifikasi kepada pasien.
“Bapak/Ibu sesuai peraturan keselamatan pasien
,saya akan memasang gelang identifikasi ini pada
pergelanngan tangan Bapak/Ibu. Tujuannya adalah
untuk memastikan identitas Bapak/Ibu dengan
benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama dirumah sakit ini. Setelah
Bapak/Ibu berada diruang rawat inap, staf kami
akan selalu melakukan komfirmasi identitas dengan
meminta Bapak/Ibu menyebutkan nama dan
tanggal lahir Bapak/Ibu untuk dicocokkan dengan
data pada gelang identifikasi. Prosedur komfirnmasi
tersebut akan selalu dilaksananakan pada saat
pemberian obat, pemberian transfusi darah,
pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan nradiologi dan bila akan
dilakkukan tindakan kedokteran.
6. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien
keluarga paham atas informasi tersebut.
7. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan
tangan pasien (sesuai dengan kondisi).
8. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga
bahwa gelang identifikasi ini harus selalu dipakai
hingga pasien diperbolehkan pulang.
“Bapak/Ibu, mohon agar gelang identitas ini jangan
dilepas selama masih dalam perawatan RS ini.”
9. Ucapkan terimah kasih dan sampaikan “Terimah
kasih atas pengertian dan kerjasamnya”.
C. Hal yang harus diperhatikan :
Bila pasien berada di IGD maka petugas admisi
memasankan gelang identifikasi pasien di IGD dan
menyerahkan berkas rekam medis kepada petugas IGD.

Rekam medis,perawat
PETUGAS

Rekam medis(Admisi), Rawat Inap, IGD.


Unit Terkait
PROSEDUR KOMUNIKASI VIA TELEPON ANTAR PARA PEMBERI LAYANAN
(DOKTER & PERAWAT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 2
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun

PENGERTIAN Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan oleh perawat


untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan dan
permasalahan pasien kepada dokter yang merawat secara tepat
waktu, lengkap, akurat, jelas, dan dipahami oleh kedua belah pihak.
1. Untuk menjalin kerjasama dokter & perawat
2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan
TUJUAN pasien
3. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011


2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu & Anak
KEBIJAKAN Permata Hati

1. Identifikasi pasien secara langsung dengan tanya nama pasien atau


keluarga bila pasien tidak sadar melihat gelang identifikasi dan
PROSEDUR
siapkan status pasien.
2. Verifikasi identitas pasien sesuai antara gelang pasien status pasien
dan nama pasien siapakan lembar konsul pertelpon.
3. Tekan nomor ekstensi dokter yang merawat pasien
4. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam
5. Laporkan identitas pasien meliputi nama, jenis kelamin, umur,
keluhan , hasil pemeriksaan dan pengamatan serta obat-obatan bila
ada.
6. Tanyakan tindak lanjut pengobatan kepada dokter yang merawat.
7. Catat secara lengkap perintah dari dokter yang merawat pada form
yang telah disediakan.
8. Konfirmasi apa yang sudah dituliskan dan dibacakan ulang kepada
pemberi perintah (dokter).
9. Eja ulang obat-obat yang diberikan secara perlahan-lahan terutama
untuk obat-obat yang ttermasuk dalam golongan NORUM (nama
obat rupa obat mirip) untuk konsultasi pertelpon yang nama obat
mirip, blangko terlampir untuk obat-obat yang nama mirip.
10. Cantumkan tanda cawang pada kolom membaca ulang isi
laporan bila sudah dibacakan ulang.
11. Telpon ulang pemberi parintah bila laporan belum dibacakan ulang,
dan konfirmasikan ulang isi perintah.
12. Cantumkan nama lengkap dan tanda tangan pelapor pada form
yang telah disediakan.
13. Cantumkan tanda tangan saksi yang ikut mendngarkan saat
menelpon dokter (bisa keluarga pasien, perawat jaga, pasien
sendiri, dokter jaga,dokter yang merawat sebelumnya).
14. Ucapkan terimah kasih salam.
15. Mintakan tanda tangan saat dokter visite.

1. IGD
2. Ruan Rawat Inap Perawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat jalan
5. Unit pengunjung medik
PROSEDUR KOMUNIKASI VIA TELEPON ANTAR PARA PEMBERI LAYANAN
(PERAWAT & PETUGAS LAB)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 2
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun

PENGERTIAN Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan oleh perawat


untuk menanyakan hasil pemeriksaan laboratorium pada petugas
laboratorium dan dicatat oleh perawat secara lengkap akurat dan
jelas .
1. Sebagai acuan untuk melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium klinis.
2. Terjalinya kelancaran komunikasi antar perawat dan petugas
laboratorium.
TUJUAN 3. Mengurangi kesalahan/kekeliruan dalam pemberian terapi
4. Meningkatkan keselamatan pasien.
5. Terpeliharanya mutu pelayanan.
6. Mengurangi kesalahan / kekeliruan hasil pelaporan
pemeriksaan laboratorium.
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

1. Identifikasi pasien sebelum menelpon ruang laboratorium


dengan mencocokkan kebenaran identitas pasien
2. Tanya nama pasien atau keluarga pasien lihat gelang
identifikasi siapkan status pasien.
3. Bila antara pertanyaan gelang identifikasi dan status pasien
sudah sesuai hubungi no unit laboratorium.
4. Tekan nomor ekstensi ruang laboratorium.
5. Setelah terdengar nada sambung ucapkan salam.
PROSEDUR 6. Sebutkan identitas diri / ruang perawatan
7. Siapakan lembar status pasien.
8. Sebutkan nama / nomor rekam medis / alamat pasien yang
dimaksud.
9. Catat hasil pelaporan dari petugas laboratorium pada status
pasien.
10. Bacakan kembali hasil pelaporan secara lengkap, akurat, dan
jelas pada petugas laboratorium.
11. Telepon ulang petugas laboratorium bila hasil laboratorium
belum dikomfirmasikan ke petugas laborat.
12. Cantumkan nama lengkap dan tanda tangan pelapor pada
form yang disediakan.
13. Cantumkann tanda tangan saksi yang mendengarkan saat
menanyakan hasil laborat (keluarga pasien, pasien atau
perawat jaga, dokter jaga, dokter yang merawat).
14. Ucapkan terimah kasih.

1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkkait
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Laboratorium
5. OK
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT
PARENTERAL, ORAL, SUPPOSITORIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 1

Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien sebelum memberikan
obat parenteral, oral, suppositoria kepada pasien.
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi pasien
2. Sebagai acuan dalam pemberian pengobatan secara parenteral,
oral, suppositoria
TUJUAN
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. Terjaganya keselamatan pasien

1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011


2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu & Anak
KEBIJAKAN Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Tanya nama pasien (pasien langsung atau keluarga)
3. Lihat gelang identifikasi yang terpasang
4. Cocokkan antara status pasien nama yang disebut dengan gelang
PROSEDUR identifikasi yang terpasang.
5. Lakukan pemberian obat sesuai advis bila status pasien, nama yang
disebut dan gelang identifikasi sudah sesuai.
6. Identifikasi ulang pasien bila tidak ada kesesuaian identitas kepada
rekam medis.
7. Dokumentasikan pemberian obat distatus pasien
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN DARAH/PRODUK
DARAH

RSIA Permata Hati No. Dokumen No. Revisi Halaman


JL. Tamalanrea Raya Blok
1 dari 1
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien sebelum memberikan
darah atau produk darah yang lain.
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi
pasien.
TUJUAN 2. Sebagai acuan dalam pemberian darah dan produk darah
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. Terjaganya keselamatan pasien
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Tanya nama pasien (pasien langsung atau keluarga)
3. Lihat gelang identifikasi yang terpasang
4. Cocokkan antara status pasien, nama yang disebut dengan
gelang identifikasi yang terpasang
5. Siapkan darah / produk darah yang akan dimasukkan
6. Lakukan verivikasi ulang pada darah / produk darah yang ada,
PROSEDUR meliputi nama pasien, golongan darah, jenis darah yang akan
dimasukkan.
7. Setelah verifikasi pada identitas sesuai, dan produk darah yang
ada sesuai dengan identitas pasien masukkan darah / produk
darah sesuai advis dokter.
8. Klarifikasi ulang pada rekam medis bila ada ketidak sesuaian
identitas
9. Dokumentasikan pemberian darah atau produk darah distatus
pasien.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PENGAMBILAN DARAH DAN
SPECIMEN LAIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 1
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien sebelum pengambilan
darah dan specimen lain
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi
pasien.
2. Sebagai acuan dalam pemberian obat dan tindakan atau
TUJUAN
prosedur pemeriksaan
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. Terjaganya keselamatan pasien
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu
KEBIJAKAN & Anak Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Tanya nama pasien (pasien langsung atau keluarga)
3. Lihat gelang identifikasi yang terpasang
4. Cocokkan antara status pasien, nama yang disebut dengan
gelang identifikasi yang terpasang
PROSEDUR
5. Lakukan pengambilan darah atau specimen lain sesuai advis bila
status pasien, nama yang disebut dan gelang identifikasi sesuai.
6. Identifikasi ulang pasien bila tidak kesesuaian identitas kepada
rekam medis.
7. Dokumentasikan pengambilan darah dan specimen lain distatus
pasien.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM TINDAKAN ECG/RONTGEN
FOTO/USG/CT SCAN/EEG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 1
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien sebelum melakukan
tindakan penunjang medis
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi
pasien.
2. Sebagai acuan dalam pemberian obat dan tindakan atau
TUJUAN
prosedur pemeriksaan
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. Terjaganya keselamatan pasien
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Tanya nama pasien (pasien langsung atau keluarga)
3. Lihat gelang identifikasi yang terpasang
4. Cocokkan antara status pasien, nama yang disebut dengan
gelang identifikasi yang terpasang
PROSEDUR 5. Siapkan blangko pemeriksaan yang diminta
6. Bila proses verifikasi identitas sudah sesuai antar pasien
ketempat pemeriksaan.
7. Identifikasi ulang pasien bila tidak kesesuaian identitas kepada
rekam medis.
8. Dokumentasikan pengambilan darah dan specimen lain distatus
pasien.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR IDENTIFIKASI KESELAMATAN PASIEN SEBELUM PEMBEDAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati
1 dari 2
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Direktur RSIA Permata Hati
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
Merupakan proses verifikasi identitas pasien sebelum melakukan
PENGERTIAN
tindakan Pembedahan dari ruang rawat inap, rawat jalan, UGD ke
kamar operasi.
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi
pasie
2. Sebagai proses verifikasi sebelum pendah keruang operasi.
TUJUAN
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. Menjaga keselamatan pasien
5. Menghindari salah pasien saat operasi.
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Tanya nama pasien (pasien langsung atau keluarga)
3. Lihat gelang identifikasi yang terpasang
4. Cocokkan antara status pasien, nama yang disebut dengan
gelang identifikasi yang terpasang
5. Siapkan penunjang medis pasien yang diperlukan diruang
operasi
6. Cocokkan penunjang medis pasien dengan identifikasi pasien.
7. Laporkan dokter yang akan melakukan tindakan dan minta
untuk diberi tanda daerah area operasi (marking Area Operasi)
PROSEDUR 8. Identifikasi ulang dan libatkan pasien dalam pencocokan daerah
mana yang akan dioperasi sebelum diantar keruang operasi
9. Laporkan pada dokter anastesi.
10. Bila ada darah yang harus dibawa kekamar operasi jumlah
darah, jenis darah, golongan darah harus diidentifikasi secara
benar.
11. Siapkan form timbang terima keselamatan pembedahan dan isi
sesuai kriteria yang ada di form pada kolom pertama
12. Bila sudah sesuai antara identifikasi pasien penunjanng
medis,marking area sudah sesuai, antar pasien keruang operasi.
13. Lakukan timbang terima antara perawat rawat inap/ruang asal
pasien dengan perawat ruang operasi untuk melakukan
verifikasi ulang pada pasien dengan penandatanganan form
timbang terima keselamatan pembedahan antara petugas
pengantar pasien OK dan petugas penerima dikamar OK pada
form kolom pertama.
14. Beri tanda tangan antara perawat pengantar dari ruang asal
dengan petugas OK.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR IDENTIFIKASI KESELAMATAN PASIEN SESUDAH PEMBEDAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 2
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien sesudah pembedahan
dari kamar operasi kembali keruang rawat inap, rawat jalan, ICU.
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi
pasien.
2. Sebagai proses verifikasi sebelum pindah keruang
TUJUAN
ICU/ruang perawatan /rawat jalan.
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. menjaga keselamatan pasien sesudah operasi
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Pastikan kondisi pasien sudah sadar
3. Lihat identifikasi yang terpasang
4. Siapkan penunjang medis pasien yang ada dan siapkan untuk
dikembalikan ke pasien atau ke perawat yang mengambil pasien
5. Siapkan form timbang terima keselamatan pembedahan dan isi
sesuai kriteria yang ada di form kolom kedua untuk pasca
pembedahan.
PROSEDUR 6. Siapkan specimen PA bila harus PA dan blangko PA
7. Lakukan verifikasi ulang saat menyerahkan specimen PA dan
pastikan antara nama yang ada di wadah specimen yang ada,
dengan identifikasi pasien dan blangko sudah sesuai.
8. Dokumentasikan proses timbang terima dengan petugas OK
dengan petugas ruang/ keluarga pasien pada form keselamatan
pembedahan dikolom kedua.
9. Beri tanda tangan pada form tandatangan antara petugas kamar
operasi dengan petugas ruangan pengambil pasien atau
keluarga pasien.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait
3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR IDENTIFIKASI KESELAMATAN PASIEN SAAT TIMBANG TERIMA
ANTAR RUANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 1
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses verifikasi identitas pasien saat timbang terima
pemindahan pasien dari unit asal ke unit yang akan ditempati pasien.
1. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengidentifikasi
pasien.
2. Sebagai proses verifikasi identitas pasien saat timbang
TUJUAN
terima antar ruang
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. menjaga keselamatan pasien.
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

1. Siapkan status pasien


2. Tanyakan nama pasien bila pasien dalam kondisi sadar, bila
tidak tanyakan pada keluarga atau perawat yang mengantar
PROSEDUR 3. Lihat identifikasi yang terpasang
4. Bila sudah sesuai terima pasien dan status pasien
perhatikan form timbang terima yang ada.
5. Bila sudah sesuai beri tanda tangan perawat pengantar asal
dengan perawat ruang penerima.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. OK
4. Unit Rawat Jalan
PROSEDUR PENCEGAHAN RESIKO PASIEN JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 3
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Armanto Makmun
PENGERTIAN Merupakan proses pencegahan pasien jatuh selama dalam masa
perawatan dirumah sakit.
1. Sebagai acuan dalam mengevaluasi resiko pasien jatuh
2. Mengambil tindakan untuk mengurangi resiko cidera bila
TUJUAN sampai jatuh.
3. Terpeliharanya mutu pelayanan
4. menjaga keselamatan pasien.
1. PERMENKES NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang keselamatan pasien Rumah Sakit Ibu &
KEBIJAKAN Anak Permata Hati

A. Persiapan Alat
1. Status rekam medis pasien
2. Tanda resiko pasien jatuh (gelang kuning)
3. Form pengkajian Humpty Dumpty untuk anak-anak
4. Form pengkajian resiko jatuh (skala jatuh morse)
5. Form dokumentasi informasi pasien jatuh
B. Pelaksanaan Tindakan
I. Tindakan pencegahan umum (untuk semua pasien
rawat inap)
1. Ucapkan salam
PROSEDUR 2. Sebutkan nama dan peran anda
3. Informasikan pada pasien / keluarga pasien
tentang kegiatan pengkajian resiko jatuh
yang akan dilakukan beserta tujuannya.
4. Kaji tingkat resiko pasien jatuh sesuai
format pengkajian resiko jatuh.
5. Tentukan tingkat resiko pasien jatuh ringan
, sedang, tinggi
6. Informasikan pada pasien / keluarga pasien
tentang tindakan yang dilakukan untuk
mencegah resiko jatuh sesuai format
dokumentasi pemberian informasi resiko
pasien jatuh
7. Orientasikan pasien dan keluarga terhadap
lingkungan ruang perawatan dan petugas
yang merawat.
8. Atur posisi tempat tidur senyaman mungkin
9. Pasang pengaman tempat tidur dikedua sisi
terutama untuk pasien resiko sedang dan
tinggi.
10. Kunci roda tempat tidur (sesuaikan fasilitas
tempat tidur)
11. Dekatkan semua kebutuhan pasien (bel,
dan barang-barang yang di butuhkan oleh
pasien.
12. Berikan pencahayaan yang kuat sesuai
dengan kebutuhan pasien.
13. Lakukan pemantauan terhadap obat-obat
yang di gunakan
14. Berikan edukasi pada pasien dan keluarga
15. Ucapkan terimah kaasih setelah selesai
melakukan kegiatan pencegahan dan
sampaikan semoga lekas sembuh.
II. Untuk pasien yang beresiko jatuh (resiko sedang
dan tinggi)
1. Lakukan semua pencegahan umum
2. Pasang tanda resiko pasien jatuh ( gelang
kuning)
3. Libatkan pasien dan keluarga dalam
pencegahan resiko jatuh
4. Berikan informasi resiko jatuh pada pasien
dan keluarga
5. Dokumentasikan pemberian informasi pada
formulir dokumentasi informasi pasien
jatuh.
6. Beritahu pasien untu meminta bantuan saat
ambulasi
7. Observasi secara teratur kenyamanan
pasien
8. Kaji ulang resiko jatuh tiap shif
9. Komunikasikan resiko pasien jatuh saat
timbang terima pasien antar shif
10. Dokumentasikan semua kegiatan
pencegahan resiko jatuh pada catatan
kegiatan.
III. Untuk pasien setelah kejadian jatuh
1. Perawat segera memeriksa pasien
2. Laporkan dokter jaga untuk menentukan
evaluasi lebih lanjut
3. Perawat melaksanakan terapi dari dokter
jaga
4. Jika ada gangguan koghnitif beritahukan
keluarga untuk menekan alarm / bel yang
tersedia jika tidak ada bel anjurkan untuk
segera melaporkan ke perawat.
5. Dilakukan pemeriksaan neurologi dan
tanda-tanda vital
6. Pasien diperbolehkan turun dari tempat
tidur dengan seijin perawat dan didampingi
oleh keluarga untuk 24 jam pertama
kemudian dilakukan asessmen ulang.
7. Beritahu keluarga bahwa pasien telah
mengalami kejadian jatuh dan kemungkinan
cedera yang mungkin timbul.
8. Catat kejadian jatuh di Tim keselamatan
Pasien Rumah Sakit
9. Keluarga atau orang yang mengetahui
kejadian jatuh mengisi laporan kejadian dan
memberikan kepada perawat dan
meneruskan ke Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
10. Perawat melengkapi formulir jatuh dan
menyertakan ke laporan kejadian.
11. Berikan edukasi mengenai resiko jatuh dan
pencegahan kepada pasien dan keluarga.
12. Resiko jatuh pasien akan diniliai ulang
dengan menngunakan” Assessmen resiko
jatuh Harian” kemudian ditentukan
intervensi dan pemilihan alat pengaman
yang sesuai.
a. IGD
b. Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait c. OK
d. Unit Rawat Jalan
KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSIA Permata Hati 1 dari 4
JL. Tamalanrea Raya Blok
10M No. 9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
Direktur RSIA Permata Hati
STANDAR PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Armanto Makmun


Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan
mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien,
petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transien) dengan
menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau menggunakan
hand rub berbasis alkohol.
1. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) adalah
Mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yg berbahan
dasar alkohol gel di seluruh permukaan tangan untuk meminimalkan
pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk
(pada tangan yang bersih).
2. Pembersihan Tangan dengan Sabun Antiseptik/Cairan/Larutan dan Air
PENGERTIAN Mengalir (Handwash) adalah Mencuci tangan dengan air mengalir
dengan menggunakan sabun/cairan antiseptik yg bertujuan
membersihkan tangan dari transien mikroorganisme di tangan (pada
tangan yang kotor).
3. Pembersihan Tangan Bedah (Surgical Handwash) pada tindakan operasi
adalah :
a. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme
transien dan mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih
dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat di hilangkan
seluruhnya (flora residen).
b. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di
bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan
lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme
1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme.
2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien dari
TUJUAN pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.
1. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik harus di lakukan
oleh semua petugas kesehatan, keluarga, pengunjung yang
KEBIJAKAN berhubungan langsung dengan pasien atau lingkungan pasien
2. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik dilakukan sebelum
kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik,
sesudah terpajan dengan cairan tubuh pasien yang berisiko, sesudah
kontak dengan pasien dan sesudah kontak dengan area sekitar
pasien.
3. Setiap ruangan harus tersedia fasilitas :
a. Wastafel dengan air yang mengalir dengan kran bergagang
panjang
b. Sabun atau cairan antiseptik mengandung chlorhexidine 2%
dan 4 % untuk pembersihan tangan operasi
c. Cairan Handrub.
d. Pengering tangan (tissue/paper, towel/handuk satu kali
pakai)
e. Gambar prosedur pembersihan tangan terlihat di semua
fasilitas
A. Pembersihan Tangan dengan sabun dan air ( Handwash )

Langkah – langkah :
1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air mengalir
2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai
11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air
PROSEDUR
12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 40 – 60 detik )
B. Pembersihan Tangan dengan Cairan Antiseptik ( Handrub )
Langkah – langkah :
1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis alkohol ke telapak tangan
sebanyak 3 - 5 cc
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
8. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 20 – 30 detik )

C. Cara Pembersihan Tangan Bedah ( Surgical Handwash )


Langkah – langkah :
1. Buka semua perhiasan yang digunakan, termasuk cincin, gelang
dan jam tangan
2. Basahi tangan dengan air mengalir.
3. Gunakan cairan antiseptik
4. Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas
dengan air mengalir.
5. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan ke seluruh
permukaan tangan dan lengan bawah
6. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk
membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan
7. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari- jari, sela-sela
jari, telapak tangan dan punggung tangan
8. Cuci tiap jari seakan – akan mempunyai empat sisi
9. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan
10. Setelah seluruh pergelangan tangan telah di scrub, bagian lengan
bawah juga di scrub, pastikan gerakan dari bawah lengan menuju
siku
11. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku
12. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan
tangan di tahan lebih tinggi dari siku
13. Biarkan sisa air menetes melalui siku
14. Keringkan dengan handuk steril
15. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 2 – 5 menit )
5 SAAT MELAKUKAN PRAKTEK KEBERSIHAN
TANGAN
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
1. Seluruh unit kerja
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Kamar Operas
UNIT TERKAIT
6. Instalasi Farmasi
7. Instalasi Laboratorium
8. Unit Gizi
9. Unit Kesling
10. Unit Laundry
1. Buku pedoman manajerial pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit dan fasilitas lainnya.
LAMPIRAN
2. Buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
dan fasilitas lainnya

Anda mungkin juga menyukai