Anda di halaman 1dari 16

1 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.

php/ss
2
3
JURNAL SISTEM SIBER SOSIAL

Vol. 1 No. 1 (2022) XX-XX ISSN : 2808-8239

1
2 Optimalisasi Pola Kerja Layanan Rumah Sakit Menggunakan
3 Sistem Aplikasi Terintegrasi
4
5
6 Seza Rifsahadi Anugrah1,*), Ira Diana Sholihati2)
7
8 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika
1,2,3)

9 Universitas Nasional, Jl. Sawo Manila, Pejaten Ps. Minggu Jakarta 12520
11 *)
Korespondensi : penulis1@civitas.unas.ac.id
12
13 Abstract
14
15 The hospital is a social service facility that has many benefits for problem solving needs for the
16 public. Besides being used for disease consultant facilities, hospital can also be a public place to get
17 information for their health. The need for paper data collection carried out in the services proceess
18 can make it difficut for the community to carry out hospital workflows which can actually be
19 abandoned and exchange for new tools using an integrated application system. The integrated system
20 used can fasilitate the public in the process of registration, data collection, and checking of medical
21 records carry out by using information system. The development of information system that have
22 developed must be utilized to make it easier for the public to manage data in hospital. Utilization of
23 information system using application is also supported by a bubble sort algorithm to make it easier
24 for the public to perform operations whitin the application. The update of work pattern is carried out
25 by looking at what is needed by the public, and what the result of the update will be. This study aims
26 to make it easier for the public to carry out hospital services remotly.
27 Keywords: Application, Public, Hospital, Information System
28 Abstrak
29
30 Rumah sakit merupakan sarana layanan sosial yang mempunyai banyak manfaat untuk kebutuhan
31 penyelesaian masalah bagi masyarakat. Selain digunakan untuk sarana konsultasi penyakit, rumah
32 sakit juga dapat menjadi wadah publik untuk mendapatkan informasi bagi kesehatannya. Kebutuhan
33 pengumpulan data kertas yang dilakukan dalam proses pelayanan da[at menyusahkan masyarakat
34 dalam penjalanan alur kerja rumah sakit yang sebenarnya dapat ditinggalkan dan ditukar dengan alat
35 baru menggunakan sistem aplikasi terintegrasi. Sistem terintegrasi yang digunakan dapat
36 memudahkan masyarakat dalam proses pendaftaran, pendataan, serta pengecekan rekam medis yang
37 dilakukan oleh masyarakat di dalam aplikasi rumah sakit yang dilakukan dengan pemanfaatan sistem
38 informasi. Perkembangan sistem informasi yang telah berkembang harus dimanfaatkan guna
39 memudahkan masyarakat untuk pengelolaan data di rumah sakit. Pemanfaatan sistem informasi
40 menggunakan aplikasi juga didukung dengan bubble sort algorithm untuk memudahkan masyarakat
41 dalam untuk melakukan pengoperasian didalam aplikasi. Pembaruan pola kerja delakukan dengan
42 melihat dari apa yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, dan apa hasil dari pembaruan yang akan
43 dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pelayanan
44 rumah sakit secara jarak jauh.
45 Kata kunci: Aplikasi, Masyarakat, Rumah Sakit, Sistem Informasi
46
47
48 1 PENDAHULUAN
49 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan umum yang banyak terjadi pada masyarakat
50 ketika ingin melakukan sebuah aktivitas di rumah sakit. Rumah sakit sebagai bagian penting dalam pengurusan
51 pelayanan masyarakat sebagai sarana sosial untuk selalu sigap melayani banyak masalah yang dialami oleh berbagai
4 1
5
6 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
7
8
52 macam pasien. Pelayanan yang masih banyak dilakukan di indonesia adalah sistem konvensional atau sistem lama
53 yang mana masih menggunakan kertas untuk pengoperasian datanya. Praktik menggunakan kertas akan
54 menyusahkan pasien dalam pengarsipan data penting yang berhubungan dengan aktivitas yang telah dilakukan di
55 rumah sakit, seperti: surat pendaftaran, surat rujukan, bahkan hasil rekam medis dari setiap poli atau klinik yang
56 dijalankan.
57 Dengan melakukan inovasi pada sistem akan memudahkan semua aspek yang terlibat dalam lingkup
58 kepengurusan rumah sakit, juga mengefisien dari segi waktu, tenaga, dan sumber daya dengan menggunakan sistem
59 aplikasi terintegrasi. Semakin berkembangnya dan majunya pengoperasian yang dilakukan oleh layanan masyarakat
60 khususnya rumah sakit, akan menaikan kualitas serta membarikan banyak kebaikan untuk masyarakat. Tingkat
61 kualitas pelayanan rumah sakit dapat dikatakan baik adalah ketika mampu untuk menyelesaikan masalah pasien
62 dengan cepat dan tepat [1], oleh sebab itu dibutuhkan penunjang tambahan untuk dapat meringankan pihak rumah
63 sakit untuk menjalankan data ke berbagai pihak menggunakan sistem.
64 Aplikasi sistem informasi saat ini menjadi suatu bagian penting dalam menjalankan berbagai kegiatan
65 individu maupun kelompok [2]. Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di masa sekarang
66 telah mendorong manusia untuk kemajuan kehidupan yang lebih baik, termasuk pada kemajuan dalam pengurusan
67 pelayanan rumah sakit [3]. Dengan melakukan inovasi pada sistem akan memudahkan semua hal yang terlibat
68 didalam lingkup kepengurusan rumah sakit, juga mengefisienkan dari segi waktu, tenaga, dan sumber daya dalam
69 semua aspek pelayanannya.
70 Cara pelayanan yang belum menggunakan sistem informasi masih cukup menyusahkan masyarakat dalam
71 melakukan pendaftaran atau pendataan di rumah sakit. Perubahan dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan
72 masyarakat dalam penanganan data yang terjadi dalam lingkup pelayanan rumah sakit. Dengan perancangan sistem
73 informasi yang baru akan akan membuat pasien lebih efisien dalam pengurusan data dirumah sakit, seperti
74 meminimalisir waktu pendaftaran rumah sakit yang awalnya membutuhkan waktu 1-3 jam untuk sampai kepada poli
75 yang dituju, sekarang dapat dipersingkat dengan pola kerja aplikasi yang dirancang [4].
76 Pembaruan dibutuhkan karena kurangnya pemberian layanan yang baik dari rumah sakit dan minimnya
77 inovasi, membuat masyarakat ikut terbawa dengan arus sistem konvensional dan akan terus terbiasa dengan sistem
78 itu. Maka dengan itu dibutuhkan pembaruan mutu pelayanan menggunakan sistem aplikasi agar pengoperasian dan
79 pendataan semakin lebih fleksibel. Upaya penanggulangan berbagai macam persoalan seperti pemeriksaan,
80 perawatan, pengobatan, serta melakukan konsultasi dengan dokter terkait dapat didaftarkan melalui aplikasi yang
81 dibuat, untuk membuat lingkup pengurusan menjadi lebih efisien dan cepat [5]. Dengan memaksimalkan pelayanan
82 rumah sakit menggunakan aplikasi akan menjadikan sistem kerja yang relatif mudah dikarenakan semua pendataan
83 sudah dimonitor melalui sistem tanpa harus melakukan pendataan tulis tangan terlebih dahulu.
84
85
86 2 METODE PENELITIAN
87
88 Penelitian dijalankan menggunakan metode blackbox atau dapat disebut dengan melakukan beberapa tahapan
89 yang dilakukan dengan memahami pengindentifikasi masalah, pemilihan tools pengujian, serta hasil data uji ke
90 dalam sistem [6]. Sistem yang digunakan untuk menjalankan aplikasi menggunakan algoritma bubble sort untuk
91 penentuan alur data pada aplikasi yang akan dibuat. Berikut adalah alur penelitian yang dilakukan:
92
93
94

Pemilihan Metode Pengimplementasian


Identifikasi Masalah
Pengujian Keseluruhan

95
96
97
98 Gambar 1: Alur Proses Pembuatan Aplikasi
99
100 Metode penelitian dilakukan dengan penggabungan antara identifikasi masalah, pemilihan metode dan
101 algoritma yang akan digunakan, serta menggabungkan keduanya untuk dapat diaplikasikan pada sebuah sistem
102 aplikasi terintegrasi.
103

9 2
10
11 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
12
13
104 2.1 Indentifikasi Masalah
105 Identifikasi masalah merupakan upaya dalam menjelaskan sebuah permasalahan yang biasa digunakan dalam
106 sebuah penelitian guna mendapatkan penguasaan dari masalah tiap objek dalam suatu jalinan tertentu, untuk dapat
107 mengenali inti suatu permasalahan. Dalam kasus ini adalah kesulitan pengurusan pada sistem konvensional rumah
108 sakit.
109

110 2.2 Pemilihan Metode Pengujian


111 Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Agile Method yang melakukan pendekatan dengan
112 sistematis dan terurut mulai dari level perencanaan, mencari desain, coding, dan melakukan testing [7]. Berikutnya
113 menggunakan blackbox method yang merupakan sebuah pengetesan atau pengujian untuk dapat mengamati hasil
114 input dan output dari sebuah partisi aplikasi [8]. Disokong juga dengan bantuan teknik Equivalence Partitioning
115 untuk membagi data input dari beberapa partisi data yang disediakan. Dalam pengujian ini digunakan juga
116 algoritma sistem tambahan untuk membantu menyelesaikan kinerja utama dari sebuah sistem yang dibuat, dengan
117 menggunakan salah satu macam dari algoritma sort yaitu bubble sort algorithm.
118 Bubble sort algorithm merupakan bahan algoritma yang menjadi bagian penting dalam pembuatan sistem
119 sebagai penunjang modul dalam penyimpanan elemen list data. Bubble sort algorithm merupakan teknik dari
120 pengurutan sebuah item dengan menukarkannya dari posisi sebelumnya ke posisi tujuan dengan berdasarkan data
121 yang dipilih, dan dapat mengurutkan data dari yang terkecil ke yang paling terbesar ataupun sebaliknya [9]. berikut
122 adalah gambaran cara kerjanya:
123

124
125 Gambar 2: Gambaran Pengurutan Data
126
127 Gambar 2 menjelaskan bahwa data yang awalnya disimpan secara acak dapat diurutkan secara baik oleh
128 sistem dengan menggunakan algortima bubble sort, dengan keterangan sebagai berikut:
129
130  Nama data yang ditentukan untuk pengeksekusian harus sesuai dengan apa yang ada di dalam database
131  Bahasa query harus sesuai dengan cara penulisan pada bahasa pemrograman yang digunakan
132  Secara teori dasar, sistem akan terus melakukan pengulangan dalam pengecekan urutan data sampai semua list
133 telah dikondisikan. Dalam contoh gambar 2 pengecekan urutan dilakukan sebanyak 4 kali sampai proses
134 pengurutan dinyatakan selesai
135

14 3
15
16 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
17
18
136 2.3 Implementasi
137 Implementasi dilakukan dengan menggabungkan antara rancangan metodologi dengan sistem algoritma.
138 Penggabungan dilakukan dengan blackbox Method untuk melakukan pengecekan spesifikasi fungsional dari setiap
139 perangkat lunak yang dirancang[10], yang diusul dengan penggabungan antara seluruh rangkap sistem dengan
140 desain user interface yang telah disiapkan, contohnya seperti gambaran ilustrasi berikut:
141

Perancangan
algoritma
Sistem
Penerapan
Metodologi Tampilan
User

Aplikasi
Kompleks

142
143
144 Gambar 3: Penggabungan Rancang Bangun Aplikasi
145
146 Melakukan diskusi mengenai alur metodologi, sistem dan penerapan tampilan adalah bagian penting dalam
147 pembuatan aplikasi. Dengan mendapatkan metodologi dasar dapat menjadi acuan utama sebuah website saat
148 dijalankan(1), penentuan sistem yang akan digunakan menjadi acuan untuk pengolahan data yang akan tersimpan di
149 dalam system application(2), pemilihan tampilan diperlukan kesesuaian untuk dapat melakukan pengkodisian antara
150 tampilan dengan sistem(3), Penggabungan ketiga aspek itu menjadikan pembuatan aplikasi terarah dengan
151 penerapan yang kompleks(4)[11].
152

153 2.4 Tools


154 Pembuatan aplikasi berbasis website yang kompleks dapat menggunakan beberapa rangkap atau gabungan
155 bahasa untuk mengatur jalannya tampilan Browser (frontend) dan tampilan sistem (backend). berikut
156 penyederhanaan konsepnya:
157

158
19 4
20
21 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
22
23
159
160 Gambar 4: Alur Hubungan Sistem
161
162 Hubungan antar markup dilakukan untuk mengkotakan satu bagian dengan bagian lainnya untuk dapat
163 mempermudah dalam sebuah perancangan. HTML, CSS, dan JS yang merupakan bagian dari rangka frontend akan
164 bersinergi untuk membangun tampilan user interface pada halaman yang akan ditampilkan kepada visitor. Lalu
165 dilanjutkan dengan PHP yang akan melakukan pekerjaanya sebagai bahasa perancangan sistem atau Back-End,
166 untuk mengimplementasikan sistem yang telah dibuat kedalam tampilan website.
167

168 2.4.1 HyperText Markup Language (HTML)


169 Merupakan bahasa markup yang dipegunakan untuk membuat halaman sebuah website, diisi dengan berbagai
170 kode yang tersusun sesuai struktur suatu website. tujuan utama dari sebuah HTML dijelaskan pada tulisan buatan:
171 Apoorva Ganapathy “an html framework whose main purpose is to provide a system that is used by cascading
172 style sheet to generate page projects”[12].
173

174 2.4.2 Cascading Style Sheet (CSS)


175 Berguna untuk menyederhanakan proses pembuatan sebuah websiste dengan mengatur elemen dengan kode
176 yang ditulis pada bahasa markup. Berfungsi sebagai bahasa gaya terstruktur dengan memanggil bagian-bangian dari
177 HTML yang dikonfigurasi menjadi style yang diinginkan.
178

179 2.4.3 Javascript (JS)


180 Merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat konten pada website yang dinamis.
181 Javascript dapat dikombinasikan dengan HTML dan CSS dalam sebuah tampilan menu yang biasa disebut frontend.
182 Di dalam javascript dapat juga melakukan abstraksi pada beberapa logika dan melakuakn mitigasi di halaman
183 website, sebagaimana dituliskan “write a function in JS to abstract some exploit logic, and even ignore the use of
184 mitigation in modern web browsers”[13].
185

186 2.4.4 Personal Home Pages (PHP)


187 PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang diperuntukan pembangunan website dinamis. PHP tidak
188 seperti HTML yang kodenya dapat dilihat oleh orang biasa melaikan harus dilihat melalui perangkat kerja langsung.
189 Namun bahasa PHP tidak disarankan untuk digunakan dalam project website besar karena suatu keterbatasan
190 tertentu, “the PHP programming language is not consideres a serious enough language for the developement of
191 large web applications”[14].
192

193 2.4.5 Mockup


194 Merupakan gambaran nyata mengenai konsep dasar yang sedang diolah. Juga dapat dikatakan sebagai alat
195 untuk mempresentasikan untuk dapat memberikan gambaran mengenai rancangan yang akan dibuat. Fungsi lain
196 mockup adalah “add a filter to the digital mockup to resduce the detail to show that this s not a problem”[15].
197
198
199 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

200 3.1 Pengujian Fungsi


201 Pengujian dilakukan dengan memerhatikan spesifikasi software dengan melakukan beberapa tahapan yang
202 dilakukan, antara lain:
203

24 5
25
26 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
27
28
204 3.1.1 Flowmap system
205 Melakukan penjelasan alur rangka dalam keseluruhan komponen aplikasi yang bersifat kompleks untuk
206 menggambarkan alur aplikasi. Untuk dapat memperhatikan setiap tahapan yang dilakukan didalamnya, berikut
207 flowmap pada aplikasi rumah sakit yang akan dirancang:
208
209

210
211
212 Gambar 5: Gambaran Flowmap System
213
214 Gambar 5 menjelaskan alur dari sebuah aplikasi yang akan dirancang dengan menggunakan standar
215 flowchart untuk mempermudah penalaran rancang yang akan dilakukan. Diawali dengan menu pertama yaitu
216 landingpage yang merupakan menu induk untuk memberikan turunan-turunan ke menu selanjutnya, serta
217 memberikan informasi terkait mengenai rumah sakit(1). Melanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu menu login yang
218 akan mengarahkan user dengan tahapan pemilihan pendaftaran perawatan yang disediakan(2). Pencatatan data akan
219 tercatat di database hingga tersimpan dengan tertata dan terstruktur(3). Setelah semua dilakukan user dapat kembali
220 logout, dan dapat kembali login untuk dapat melihat kelanjutan atau riwayat pendaftaran dan juga rekam medis(4).
221
222

223 3.1.2 Mockup


224 Melakukan perencanaan terurut mulai dari perencanaan konsep, pendekatan algoritma dan metodologi,
225 mencari desain (Pasien/Admin/Dokter/Dokter Klinik), serta melakukan testing aplikasi yang telah dirancang.
226 Penggunaan pengaluran yang terurut dan terinci mempermudah untuk developement & maintenance:
227
228
229 Tabel 1: Mockup Keseluruhan
Mockup 1
NO Aktivitas Detail Aktivitas Prioritas
`1 Konseptual Aplikasi Identifikasi Sistem 1
Mockup Sistem 1
Perancangan Database 1
MOckup 2

29 6
30
31 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
32
33
1 Landingpage Halaman Homepage 1
Menu Login 1
2 Menu Login Halaman Login 1
Halaman Daftar 1
3 Menu Big Form Halaman Pengisian Formulir Besar 1
4 Halaman Pelayanan Poli Tujuan 1
Menu Logout 1
5 Data Medis Halaman Data Medis 1
Halaman Realtime 1
Tampilan Profile 1
6 Menu Logout Menu Layanan Logout 1
7 Halaman Konsultasi Halaman Pengisian Data 1
8 Menu Edit Data Halaman Edit Data 1
9 Penyelesaian Data Menampilkan Proses 1
Menampilkan Penyelesaian 1
10 Rekam Medis Halaman Rekam Medis 1
Halaman Realtime 1
Detail Pemeriksaan Halaman Detail Pemeriksaan 1
Data Keadaan Pasien 1
Komentar Dokter 2
Mockup 3
1 Login Admin Halaman Login Admin 1
2 Menu Admin Halaman Admin 1
3 Data Keseluruhan Data Admin 3
Data Pasien 1
Data Dokter 1
4 Logout Admin Menu Logout Admin 1
5 Rekapan Data Halaman Rekapan Data Admin 1
Halaman Rekapan Data Pasien 1
Halaman Rekapan Data Dokter 1
6 Menu Aksi Inputan Halaman Inputan kepada Pasein 1
Halaman Inputan Kepada Dokter 1
Mockup 4
1 Login Dokter Halaman Login Dokter 1
2 Menu Dokter Halaman Utama Dokter 1
3 Logout Dokter Halaman Logout Dokter 1
4 Aksi Inputan Halaman Inputan kepada Admin 1
Halaman Inputan Kepada Pasien 1
Mockup 5
1 Login Dokter Klinik Halaman Login Dokter Klinik 1
2 Menu Dokter Klinik Halaman Utama Dokter Klinik 1
3 Logout Dokter Klinik Halaman Logout Dokter Klinik 1
4 Aksi Inputan Halaman Inputan Kepada Admin 1
Halaman Inputan Kepada Pasien 1
230
231
232 Tabel tahap 1 adalah hasil bentuk dari rancangan mockup pada 25 aktivitas utama dan 44 detail aktivitas,
233 yang diambil dari 4 bagian yaitu admin, dokter, dokter klinik, dan pasien. Tingkatan prioritas pengerjaan juga diukur
234 menjadi 3 tingkatan yaitu: angka 1 merupakan prioritas tertinggi/high priority, angka 2 prioritas menengah/medium
235 priority, dan angka 3 prioritas rendah/low priority, penjelasan sebagai berikut:
236
237  Prioritas angka 1 digunakan untuk tampilan atau algoritma sistem yang harus digunakan dan dirancang saat
238 membuat sebuah aplikasi rumah sakit, yang mana harus melakukan riset terlebih dahulu untuk dapat
239 mengimplementasikannya
240  Prioritas angka 2 menjelaskan kedudukan menu yang dibuat cukup penting sebagai penunjang menu utama
241 dalam memaksimalkan fungsinya

34 7
35
36 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
37
38
242  Prioritas angka 3 dimaksudkan kepada rancangan yang tidak begitu dibutuhkan tetapi memiliki fungsi yang
243 sesuai sebagai salah satu cara untuk menyempurnakan prioritas 1 dan 2
244
245
246

247 3.1.3 Pengoperasian Data


248 Pengoperasian dilakuakan diawali dengan penyimpanan data dengan mengkoneksikan sebuah form yang
249 berekstensikan .php dengan database yang ada untuk dapat memasukan data melalui penginputan html ke dalam
250 database. Penginputan dijalankan dengan action post yang dijalankan sebuah form untuk di direct ke dalam
251 database. Untuk pengambilan data dari database menggunakan bantuan penggunaan bahasa PHP untuk memproses
252 data langsung tanpa harus membuka basis data kembali, sebagai berikut:
253

254
255
256 Gambar 6: Alur Pengoperasian Data
257
258 Gambar 6 merupakan gambaran dari pembentukan alur proses penyimpanan dari banyak data yang tersimpan
259 di database, pemusatan data yang terjadi pada database untuk mempermudah pengiriman atau pengambilan sebuah
260 data. Pemusatan data pada database akan membuat pengoperasian data menjadi lebih ringkas dan terintegrasi.
261 Melakukan penjelasan tambahan dengan peragaan rekayasa kasus dapat memberikan gambaran hasil rancagan yang
262 dibuat, rekayasa peragaan yang dilakukan:
263
264 Tabel 2: Rekayasa Kasus 1
Peragaan Kasus 1 User {“Pendaftaran Konsutasi - Melakukan Pengisian Data - Data Tersimpan di
Database”}

Admin {“Melakukan Pemeriksaan Terhadap Data yang Dibuat - Memvalidasi


Datanta”}

Sistem {“Mengembalikan Data Formulir Kepada User Sebagai Alat Pendaftaran”}

Dokter -

Dokter Klinik -
265
39 8
40
41 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
42
43
266
267 Tabel 3: Rekayasa Kasus 2
Peragaan Kasus 2 User {“Pendaftaran Konsutasi - Melakukan Pengisian Data - Data Tersimpan di
Database”}

Admin {“Melakukan Pemeriksaan Terhadap Data yang Dibuat - Memvalidasi


Datanya”}

Sistem - {“Mengembalikan Data Formulir Kepada User Sebagai Alat Pendaftaran”}

Dokter - {“Memberi Saran Rujukan - Melakukan Pengisian Rujukan - Data Tersimpan


Pada Database”}

Admin - {“Mengambil Data Pada Database - Memvalidasi Berkas Rujukan”}

Sistem - {“Mengirimkan Data Rujukan Kepada User Sebagai Alat Pendaftaran


Rujukan”}

Dokter Klinik - {“Memberikan Inputan Hasil Pemeriksaan Yang Telah DIlakukan Oleh
User, agar dapat dilihat pada rekam medis”}
268
269
270 Pada tabel 2 dan 3 menggambarkan pola kerja dengan database berdasarkan aktivitas yang ada pada aplikasi.
271 Peragaan kasus 1 direalisasikan saat pasien melakukan tahap awal tahap dalam melakukan perawatan dengan
272 melalui login aplikasi, kemudian melakukan pengisian data, dan data dikirim dari form ke database melalui
273 pemanfaatan PHP language. Peragaan kasus 2 menggambarkan rancangan alur berikutnya apabila pasien
274 mendapatkan pelayanan lanjutan, dimulai dengan konfirmasi dari dokter konsultasi untuk pasien mendapatkan
275 rujukan berikutnya, kemudia dokter melakukan pendataan yang akan dikirm ke admin melalui sambungan basis data
276 yang terintegrasi satu dengan yang lainnya. Sistem yang dibangun akan melakukan validasi terhadap data yang
277 dimasukan tadi untuk segera di convert menjadi sebuah surat surat pernyataan lanjutan. Lalu hasil yang didapatkan
278 dari pemeriksaan lanjutan akan dikirimkan ke rekam medis pasien melalui dokter klinik.
279

280 3.2 User Interface


281 Pengujian dilakukan dengan memerhatikan spesifikasi software dengan melakukan beberapa tahapan yang
282 dilakukan, antara lain:
283 Halaman antarmuka terdiri dari 4 bagian garis besar, yaitu: pasien, admin, dokter, dokter klinik dibuat dalam
284 bentuk website application. Berikut interface/antarmuka pada aplikasi yang dirancang:
285

286 3.2.1 Antarmuka Pasien


287 Pembuatan halaman untuk pasien dilakukan dengan melakukan riset terhadap kebutuhan pasien dalam
288 pengelolaan pelayanan rumah sakit. Menggunakan riset sebagai cara untuk memaksimalkan kekurangan-kekurangan
289 yang ada, sehingga dibuatkan apikasi ini:
290
291 1) Halaman Login
292

44 9
45
46 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
47
48

293
294 Gambar 7: Tampilan Menu Login
295
296 Halaman login dibutuhkan untuk membagi data antara tiap-tiap user yang melakukan pengeloaan data di
297 aplikasi untuk dapat memfilter pendataan disetiap aktivitas yang dilakukan. Di halaman login juga terdapat menu
298 daftar akun untuk user baru yang belum mempnyai akun.
299
300
301 2) Halaman Pelayanan Utama
302

303
304 Gambar 8: Tampilan Halaman Utama
305
306
307 Pada halaman utama ini user dapat memilih untuk melakukan aktivitas pendaftaran yang mereka mau, sesuai
308 dengan apa yang telah disediakan oleh aplikasi. Terdapat beberapa layanan yang disediakan oleh aplikasi seperti:
309 layanan Covid-19, layanan anak, serta layanan umum yang ditunjang dengan beberapa klinik sebagai proses
310 perawatan lanjutan.
311
312
313
314
315
49 10
50
51 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
52
53
316
317
318 3) Data Medis
319

320
321 Gambar 9: Tampilan Data Medis
322
323 Data medis sebagai halaman yang disediakan oleh pengembang aplikasi untuk memberikan kemudahan
324 kepada user dalam melakukan aktivitasnya di aplikasi. Penggunaaan yang terdapat pada halaman data medis adalah
325 menyimpan data pendaftaran dan rujukan di halaman ini untuk digunakan oleh user untuk medaftarkan dirinya ke
326 poli atau klinik yang dituju.
327
328
329 4) Rekam Medis
330

331
332 Gambar 10: Tampilan Rekam Medis
333
334
335 Data medis sebagai halaman yang disediakan oleh pengembang aplikasi untuk memberikan kemudahan
336 kepada user dalam melakukan aktivitasnya di aplikasi. Penggunaaan yang terdapat pada halaman data medis adalah
337 menyimpan data pendaftaran dan rujukan di halaman ini untuk digunakan oleh user untuk medaftarkan dirinya ke
338 poli atau klinik yang dituju.
54 11
55
56 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
57
58
339 Menu rekam medis digunakan untuk user dapat melakukan pemantauan atas hasil yang telah diberikan dari
340 dokter. Riwayat pemeriksaan akan selalu terikirim ke tiap-tiap user dengan aman disebabkan penggunaaan session
341 pada aplikasi yang telah dirancang.
342
343
344 5) Detail Rekam Medis
345

346
347 Gambar 10: Tampilan Rekam Medis
348
349 Detail rekam medis merupakan hasil inputan yang telah dilakukan oleh dokter yang berikutnya data inputan
350 akan dikirimkan kepada user, pengiriman dilakukan guna memberikan user informasi mengenai status atau hasil
351 pemeriksaannya melalui menu yang telah disediakan yaitu halaman rekam medis.
352
353
354
355
356
357
358

59 12
60
61 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
62
63
359 3.2.2 Antarmuka Admin
360

361
362 Gambar 11: Tampilan Halaman Admin
363
364 Pembuatan halaman untuk admin dirancang guna dapat memamntau setiap kegiatan yang terjadi pada
365 aplikasi. Kegiatan yang terjadi pada aplikasi dapat mengenai pendaftaran konsultasi, pendaftaran rujukan, status
366 pasien dan juga pendataan lainnya yang dilakukan melalui aplikasi.
367
368

369 3.2.3 Antarmuka Dokter


370

371
372 Gambar 12: Tampilan Halaman Dokter
373
374 Halaman dokter atau dokter konsultasi merupakan halaman yang digunakan oleh dokter tiap poli untuk
375 melakukan kegiatan pada apikasi. Kegiatan yang dilakukan oleh dokter dapat berupa pemeriksaan nama pasien
376 pendaftar konsultasi, pemberian rujukan, penyelesaian rujukan, dan kebutuhan lainnya yang akan mengoptimalkan
377 fungsi dari sistem aplikasi terintegrasi.
378

64 13
65
66 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
67
68
379 3.2.4 Antarmuka Dokter Klinik
380

381
382 Gambar 13: Tampilan Halaman Dokter Klinik
383
384 Halaman dokter Klinik atau dokter pemeriksa merupakan proses lanjutan yang akan dilanjutkan oleh dokter
385 konsultasi kepada beberapa psien yang membutuhkan perawatan atau pemeriksaan lanjutan. Dokter klinik dapat
386 mengisikan hasil pemeriksaan sesuai dengan nama pasien yang telah diperiksa, penginputan yang telah dilakukan
387 oleh dokter klinik otomatis akan terkirim kepada pasien yang dituju.
388

389 3.3 Testing Pengujian


390 Pengujian dilakukan dengan metode blackbox untuk menjelaskan secara rinci mengenai pengerjaan fungsi
391 yang terjadi pada bagian aplikasi, pengujian yang dilakukan dengan memastikan apakah sistem input dan output
392 berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau sebaliknya, berikut penjabarannya:
393
394
395 Tabel 4: Blackbox Tesitng
Skenario Kasus Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil Kesimpulan
Pengujian Pengujian
Melakukan login Pengujian login Pasien dapat dengan mudah Sesuai Normal
aplikasi melalui data yang menggunakan layanan kesehatan
telah dibuat agar hanya dengan masuk
pasien dapat masuk menggunakan akunnya
ke dalam sistem
pelayanan utama
Melakukan login Pasien dapat masuk Ketika pasien masuk dengan Sesuai Normal
dengan ke menu pelayanan akun pribadinya, maka pasien
multiuser system hanya dapat tidak dapat melihat data
mengelola atau kepemilikan orang lain yang
memantau data tersimpan pada dataase,
secara individual begitupun pada kasus sebaliknya
tanpa terkecuali
Pendataan input Pendataan Admin dapat melakukan Sesuai Normal
dari menu pasien pendaftaran dapat pemantauan terhadap user yang
tercatat di menu tercatat dengan telah daftar didalam aplikasi
admin terstruktur di menu
admin
Pendaftaran Dokter yang telah Dokter dapat memberikan Sesuai Normal
69 14
70
71 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
72
73
lanjutan yang memeriksa pasien informasi kepada admin guna
dilakukan dokter akan menentukan memvalidasi pendataan rujukan
dapat diterima apakah pasien dari dokter yang mana data
oleh admin membutuhkan tersebut akan kembali dikirim ke
perawatan lanjutan pasien
atau tidak
Data perawatan Admin yang telah Dokter klinik dapat melihat nama Sesuai normal
yang tersimpan mengembalikan data pasien yang telah
di admin dapat pendaftaran kepada direkomendasikan oleh dokter
terkirim ke pasien, juga akan sebelumnya untuk melakukan
dokter klinik memberikan datanya perawatan lanjutan
kepada dokter klinik
Pengiriman hasil Hasil data Dokter dapat melakukan Sesuai Normal
pemeriksaan pemeriksaan dokter pengiriman data ke pasien
kepada pasien dapat ditampilkan di melalui menu yang telah
data medis ataupun disedaiakn
rekam medis pasien
dalam bentuk sebuah
data informasi
Pemeriksaan Apabila pasien ingin Pasien mendapatkan menu rekam Sesuai Normal
data medis dan melakukan medis untuk memantau kegiatan
rekam medis pemantauan rekam yang dilakukan pada aplikasi
oleh pasien medis maka dapat
masuk ke dalam
menu yang telah
disedaiakan pada
aplikasi
Menu pasien, Semua pihak akan Admin dapat membaca aktivitas Sesuai Normal
admin, dokter, saling terhubung pasien maupun dokter
dan dokter klinik guna semua pihak
sudah saling dapat saling
terintegrasi mengolah data
396
397
398 Menggunakan blackbox testing sebagai percobaan fungsi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh aplikasi
399 dapat dioperasikan sebagaimana mestinya. Perancangan sistem yang terstruktur akan memudahkan pasien untuk
400 melakukan berbagai kegiatan pada aplikasi.
401
402
403 4 Kesimpulan

404 4.1 Kesimpulan


405 Sebagaimana yang telah dijabarkan di dalam makalah, sudah saatnya penggunaan aplikasi di dalam lingkup
406 layanan rumah sakit digunakan. Untuk dapat mempermudah akses dalam proses pendaftaran dan perekapan data.
407 Semua dilakukan untuk kemudahan layanan terhadap pasien dan juga untuk pengingkatan efisiensi waktu, tenaga,
408 dan sumber daya dalam segala aspek.
409

410 4.2 Saran


411 Penggunaan aplikasi dapat digunakan ke tingkat yang lebih terarah dengan di alokasikan ke ranah nasional
412 melalui lingkup domisili untuk dapat mengakomodir segala proses pendataan rumah sakit. Perubahan sistem dari
413 konvensional ke digital ini diharapkan cepat terealisasikan untuk sebuah inovasi pasti dalam program layanan
414 masyarakat terkusus kepada layanan rumah sakit.
415
416
417
418
74 15
75
76 Terbit online pada laman web jurnal: http://unig.unas.ac.id:8080/ojs3/index.php/ss
77
78
419 DAFTAR PUSTAKA
420 [1] Editor, R. Yanuarti,et al., “Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Covid-
421 19”,Jurnal Kesmas Asclepius, vol. 3, no. 2, pp. 49-65, Des 2021.

422 [2] I. Saputra and U. Darusalam, “Implementasi Metode First Come First Served Dalam Sistem Informasi
423 Rental Mobil”, JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, vol. 6, no. 1, p. 655, 2022.

424 [3] W. Alakel, “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN OBAT METODE FIRST IN FIRST
425 OUT (STUDI KASUS: RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG)”, Junral Tekno
426 Kompak, vol. 13, no. 1, pp. 36, 2019.

427 [4] Editor, Rika Melyanti, et al., “Rancang Bangun Sistem Antrian Online Kunjungan Pasien Rawat Jalan Pada
428 Rumah Sakit Syafira Berbasis Web”, INTECOMS: Journal od Information Technology and Computer, vol.
429 3, no. 2, Des 2020.

430 [5] R. Nursofwa, M. Sukur, B. Kurniadi and Haris, “Penanganan Pelayanan Kesehatan Di Masa Pandemi
431 Covid-19 Dalam Perspektif Hukum Kesehatan” INCIO LEGIS, vol. 1, no. 1, 2020.

432 [6] T. Jaya, “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus:
433 Kantor Digital Politeknik Negeri Lampung)”, Ejounral.poltektegal.ac.id, vol. 3, no. 2, 2018.

434 [7] K. Imtihan, R. Hadawiyah and H. Lombok, “Sistem Informasi Penggajian Guru Honorer Menggunakan
435 Konsep Agile Software Development dengan Metodologi Extreme Proggramming (XP) Pada SMK Bangun
436 Bangsa”, IJNS (Indonesia Journal on Networking amd Security), vol. 7, no. 2, 2018.

437 [8] T. Hidayat and M. Muttaqin, “Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Wisuda Online
438 Menggunakan Blackbox Testing dengan Metode Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis”,
439 jutis(Jurnal Teknik Informatika), vol. 6, no. 1, pp. 25-29, Feb 2020.

440 [9] T. Jaya, “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus:
441 Kantor Digital Politeknik Negeri Lampung)”, Ejounral.poltektegal.ac.id, vol. 3, no. 2, 2018.

442 [10] I. Chaidir and I. Akil, “Determining the Nearest Workshop Location Map Using the Bubble Sort
443 Algorithm”, jounral.unimed.ac.id, vol. 7, no. 1, pp. 116-128, 2022.

444 [11] V. Ferdiana and D. Widhiantoro, “Desain UI UX Pada Aplikasi Android Coronavirus Disease 2019
445 (COVID-19)”, JIKDISKOMVIS. Journal.Unusida.ac.id, vol. 5, no. 2, Des 2020.

446 [12] Editor, Apoorva Ganapathi, et al., “HTML Content and Cascading Tree Sheet: Overview of Improving Web
447 Content Visualization”, Turkish Online Journal Of Qualitative Inquiry, vol. 12, no. 3, Jun 2021.

448 [13] S. Lee, H. Han, S. Cha, and S. Son, “Montage: A Neural Network Leaguage (model-guided) (Javascript)
449 Engine Fuzzer”, USENIX Security Symposium, pp. 2613-2630, 2020.

450 [14] N. Prokofyeva and V. Boltunova, “Analisis and Practical Application of PHP Framework in Development of
451 Web Information Systems”, Procedia Computer Science, vol. 104, pp. 51-56, 2017.

452 [15] A. Robinson, “sketch2code: Generating a website from a paper mockup”, arXiv Preprint arXiv, 2019.

453 .

454

455
456 Catatan :
457 Jumlah halaman minimal 8 dan maximal 10.
458 Minimal baris : 300
79 16
80

Anda mungkin juga menyukai