Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HARIAN JOB GENERATOR

Kelompok 1 :

- Muhammad Fajar Ramadhan (32119042)


- Nufitriyani Ahmad (32119043)
- Nurul Amalia (32119044)
- Rachmat Hidayat (32119045)
- Ramdani Saputri (32119046)
- Rezki Wulandari (32119047)
- Steven Richard Monim (32119048)
- Syalom Madika Rombe Mangiwa (32119049)
- Yuli Febrianti Yusuf (32119050)

Genset (Generator set) adalah perangkat kombinasi antara pembangkit listrik yang berupa Generator
dan mesin penggerak yang digabungkan dalam satu set unit untuk menghasilkan tenaga listrik. kapasitas
pada genset diesel lebih besar dibandingkan dengan genset berbahan bakar bensin yang memiliki
kapasitas maksimal hanya sampai dengan 10KW.

Prinsip kerja genset

Sebuah mesin pembakaran (mesin diesel atau mesin bensin) yang bergerak dengan mengubah energi
bahan bakar fosil menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut dikonversi oleh generator
sehingga menghasilkan daya listrik. Maka dari itu Genset ini dapat di golongkan sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan skala yang kecil. Genset (generator set) biasanya digunakan untuk
menghasilkan daya listrik alternatif atau pengganti sementara, seperti ketika pasokan daya listrik dari
industri pembangkit listrik (PLN) padam/off, atau saat keadaan dimana di daerah tersebut tidak ada
pasokan listrik, atau bisa juga digunakan pada saat diperlukannya daya listrik tambahan.

Komponen Genset :

1. Dinamo starter atau motor starter


untuk memutar mesin untuk pertama kali, melalui mekanisme roda gigi dan pinion dynamo
starter ini menggerakkan Flywheel. Setelah terjadi pembakaran dan menghasilkan gerakan
berputar sendiri , dynamo akan lepas dari gigi flywheel.
Karena arus start yang tinggi hingga sampai 100 Ampere atau lebih maka diperlukan solenoid,
solenoid ini terdapat kontak yang mempunyai rating yang cukup besar hingga mampu
mengalirkan arus sesaat smpai 200 A atau lebih. Seporos dengan solenoid ini terdapat mekanisme
penggerak pinion yang akan tersambung dengan flywheel di awal start dan akan terlepas di akhir
start.

2. Mesin Diesel
Sebagai prime mover/penggerak mula.menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika
udara ditekan maka suhunya akan meningkat. Awalnya udara disedot ke dalam suatu ruang bakar
mesin diesel dan ditekan oleh piston yang menghasilkan tekanan sehingga membuat suhu udara
meningkat sampai 550 °C (1.022 °F). Dan sebelum piston melakukan proses kompresi, bahan
bakar diesel berupa solar disuntikkan ke sebuah ruang bakar langsung dalam tekanan tinggi
melalui nozzle dan injektor agar bahan bakar bercampur dengan udara panas yang bertekanan
tinggi.
Penggunaan injektor bertujuan agar bahan bakar terpecah menjadi butiran-butiran kecil dan
tersebar merata dalam ruang bakar. Uap bahan bakar kemudian menyala akibat suhu udara yang
panas sebab terkompresi tinggi di dalam ruang bakar.
Ada dua jenis mesin diesel yaitu, dua-tak dan empat-tak.

3. Generator
yang menghasilkan output listrik dari input mekanis yang diberikan oleh mesin.
Stator berupa gulungan tembaga (kumparan) merupakan bagian yang memotong medan magnet
ketika generator sedang berputar.
Rotor merupakan bagian yang berputar dari generator yang terhubung dengan mesin.
atau bagian yang bergerak disekitar stator yang kemudian menciptakan medan magnet yang
menginduksi tegangan perbedaan antara gulungan stator. Hal ini menghasilkan arus bolak-balik
atau Arus AC dari generator.. Dalam pergerakannya , rotor bergerak dengan induksi, magnet
permanen dan menggunakan exciter.

4. Radiator
sebagai pemindah / pelepas kalor mesin, dibantu dengan hembusan angin dari kipas radiator yang
melewati kisi kisi dan sirip sirip radiator proses perpindahan/ pembuangan berlangsung, hal ini
dapat dirasakan bahwa udara yang keluar dari radiator terasa hangat atau panas.

5. Water pump
mensirkulasikan air pendingin ( cooling water ) dari engine ke radiator dan kembali ke engine
lagi.

6. Baterai Aki
Battery merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik yang berupa sel
listrik. Battery yang digunakan pada sistem otomatis GenSet berfungsi sebagai sumber arus DC
pada starting diesel.

7. Air filter
Untuk memfilter udara yang masuk. Udara yang ada disekitar kita mengandung partikel partikel
debu , Jika debu debu ini dibiarkan masuk kedalam ruang bakar tanpa difilter terlebih dahulu
maka akan mengakibatkan ruang bakar cepat kotor dan hitam karena sebagian dari debu ini akan
melekat dan hangus menempel di kepala silinder.Lama kelamaan performa mesin akan cepat
turun karena ruang bakar kotor dan saluran masuk serta buang akan terhambat .

8. Fuel filter
untuk menyaring kotoran-kotoran yang ikut terbawa dalam bahan bakar Akibat jika terdapat
kotoran yang tidak tersaring adalah mesin akan turun performanya karena saluran injeksi pump
ke nosel injector akan buntu dan akan mengganggu kelancaran pengabutan bahan bakar.
9. Oil Filter
untuk menyaring kotoran-kotoran yang bersirkulasi, karena pemakaian oli akan menjadi hitam
dan serbuk – serbuk yang ikut terbawa akibat perputaran mesin

10. Prelubrication pump /priming pump


yakni mensirkulasikan minyak pelumas keseluruh bagian mesin dengan mekanisme pompa oli 

11. Water Separator


sebagai pemisah antara bahan bakar dan kandungan air. Kandungan air jika ikut masuk dalam
system bahan bakar akan membahayakan terhadap mesin itu sendiri dan bisa rusak. 

12. Engine Control Panel


sebagai Proteksi, Monitoring, command.
Proteksi yang dimaksud adalah memberikan pengamanan terhadap mesin antara lain high water
temperature switch, low oil pressure switch, overspeed relay . Pada genset yang kapasitas besar
proteksi didalamnya lebih banyak dan komplit karena sdh dalam bentuk modul kontrol.
Monitoring yang dimaksud adalah pembacaan parameter Volt,Ampere, Frekuensi , jam
kerja ,suhu air dan tekanan oli.
Command yang dimaksud adalah untuk perintah start engine, stop engine dan emergency stop.

Perawatan Genset :

1. Melakukan Pemanasan Genset


agar mesinnya tetap aktif berjalan saat dimulai “starting”. Genset yang sudah dipanaskan
akan memungkinkan mesin bergerak dan tentunya lebih handal. Hal ini dapat dilakukan satu
kali seminggu.
2. Pemeriksaan aki genset
dapat dilakukan dengan memeriksa alur koneksi terminal aki agar tidak longgar. Sistem
listrik DC (Aki) ini pastikan tidak berkarat karena dapat menghambat “starting” genset.
Jangan lupa juga, ya, untuk memeriksa terminal pada baterai “starting”. Pengecekan konektor
dan kabel accumulator/battery Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari
kemungkinan korosi yang timbul dan dikencangkan jika kendur.
3. Pemeriksaan Bahan bakar
a. Pastikan filter alat bakar dalam kondisi yang baik dan jalur bahan bakar tidak bergesekan
dengan benda apapun yang akan menimbulkan kegagalan fungsi. Jika ada keretakan atau
lecet pada “fitting”harus segera perbaiki
b. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari setengah tangki maka
harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar pada tangki induk
telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses pengadaan bahan bakar
solar kembali.
4. Pemeriksaan sistem kontrol
bermanfaat untuk melancarkan penyaluran beban. Lakukan pemeriksaan secara teratur dan
pastikan log data yang benar selama pemanasan mesin. Jangan lupa juga untuk
mengembalikan sistem kontrol kembali ke normal automactic stand by (AUTO).
5. Pemeriksaan indikator mesin
memeriksa tekanan oli dan suhu radiator. Tidak hanya itu, jangan lupa juga untuk memeriksa
“performa” mesin saat bekerja dengan mendengarkan bunyi mesin. Jika ada masalah pada
mesin biasanya ada peringatan dini. Tetap waspada  jika terjadi kegagalan pembakaran
(misfires), getaran, asap knalpot yang berlebihan, penurunan kekuatan, dan peningkatan
konsumsi oli atau bahan bakar.
6. Pemeriksaan sistem pembuangan dapat dilakukan dengan memeriksa knalpot  dan asap yang
dikeluarkan tidak terlalu berlebihan. Jika asap yang dikeluarkan berlebih maka dikhawatirkan ada
masalah dari kualitas bahan bakar yang kotor atau kualitas udara sehingga perlu perbaikan
secepat mungkin.
7. Memeriksa level oli
saat mesin dimatikan pada interval yang ditentukan tabel (table). Jaga level oli sedekat mungkin
dengan “full” tanda pada dispstick dengan menambahkan oli yang berkualitas dan merek yang
sama. Matikanlah mesin dan tunggu sekitar 10 menit untuk pembacaan yang akurat. Aktivitas ini
bertujuan untuk memastikan oli bagian atas mesin mengalir ke dalam bak mesin. Untuk
menghindari kerusakan lingkungan, oli dan filter bekas harus dibuang.
8. Perawatan sistem pendingin harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan
sirip-sirip pendingin (radiator fin). Dengan menggunakan kompresi udara tekanan rendah atau
aliran air ke arah yang berlawanan dari aliran udara normal radiator untuk membersihkan
radiator. Perawatan sistem pendingin juga dapat dilakukan dengan memeriksa level cairan
pendingin (coolant) dalam keadaan mesin tidak menyala.
9. Penggantian sparepart genset
sangat penting terlebih jika genset telah digunakan dalam kurun waktu yang lama. Anda dapat
melihat buku panduan genset untuk mengetahui komponen genset apa saja yang harus diperbaiki
dan kapan waktu untuk melakukan penggantian tersebut. Anda juga bisa langsung mendatangi
perusahaan tempat Anda pernah membeli genset.
10. Pengecekan kapasitas air radiator

memastikan air radiator berada pada level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus
ditambah sampai pada level cukup.

11. Menjaga kebersihan unit dan ruang genset


dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya, menggunkakan kain bersih dan blower
untuk membersihkan unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih
yang bersifat korosif dan mudah terbakar. Ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya
untuk menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang
bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.

Dalam operasinya, genset dapat digunakan sebagai suplai daya listrik utama maupun cadangan dari suplai
utama dalam hal ini PLN. Bila sebagai suplai cadangan, maka operasi genset dapat dikontrol secara
otomatis menggunakan AMF dan ATS. Kedua kontrol ini untuk memastikan bahwa suplai listrik ke
beban tetap terjaga atau terus menerus tanpa interupsi dalam waktu lama. Adapun fungsi dari kedua alat
kontrol tersebut adalah:
- AMF(Automatic Main Failure):
1. Mendeteksi kegagalan sumber listrik utama (PLN)
2. Mengontrol sistem ON – OFF genset.
3. Memberi proteksi bagi engine, generator dan suplai utama.

- ATS(Atutomatic Transfer Switch):


1. Memindahkan sumber listrik dari sumber listrik utama ke sumber listrik cadangan ataupun
sebaliknya.
2. Menjamin keberlangsungan suplai listrik ke beban secara terus menerus (continuously).

Hal Penting Dalam Pengoperasian Genset

Genset sebagai pembangkit daya listrik mempunyai kekhususan tersendiri dalam


pengoperasiannya. Sudah seharusnya genset dioperasikan dalam kondisi ideal agar genset dapat
beroperasi secara normal dan menghasilkan daya listrik yang optimal. Namun adakalanya genset
beroperasi pada keadaan yang kurang ideal seperti posisi peletakkan atau kedudukkannya yang tidak
stabil, ruangannya yang tidak mempunyai ventilasi yang baik, beban yang berlebihan atau lainnya yang
disebabkan oleh situasi dan kondisi atau karena ketidaktahuan pemilik genset terhadap hal-hal penting
yang perlu diketahui dan dipenuhi dalam pengoperasian genset.

Berikut ini beberapa hal penting yang yang harus diperhatikan dalam pengoperasian genset:

a. Mengoperasikan genset sesuai buku petunjuk operasional


Jalankan mesin genset sesuai buku petunjuk pengoperasian genset. Jangan menjalankan
mesin genset jika belum mengetahui dengan baik perihal pengoperasian genset. Pastikan bahwa
operator mengetahui caracara pengoperasian yang benar.
b. Jaga sirkulasi udara dalam ruang genset
Jika genset dioperasikan di dalam ruangan tertutup, maka harus dibuat sistem sirkulasi
udara yang baik. Asap gas buang yang sangat beracun harus terbuang ke luar ruangan dengan
baik. Jauhkan gas buang mesin dari manusia dan hewan piaraan. Udara panas dari radiator juga
harus dikeluarkan langsung melalui ducting /cerobong dan tidak boleh ada aliran balik agar mesin
tidak mengalami panas berlebih (overheat).

c. Hindari beban berlebih (Overload)


Generator mempunyai sebuah circuit breaker (MCCB) untuk pengaman beban lebih yang
akan bekerja (trip) jika terjadi kelebihan beban. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan
pengurangan beban sebelum menghidupkan genset kembali.
d. Peletakkan kedudukan genset
Saat beroperasi genset bisa menimbulkan getaran yang cukup kuat, sehingga sebelum
dioperasikan harus dipastikan bahwa genset diletakkan di tempat yang permukaannya rata atau di
atas pondasi yang kuat dan stabil, tidak labil. Pondasi yang tidak kuat dan labil bisa menyebabkan
kerusakan genset.
e. Jauhkan genset dari tempat basah dan lembab
Menjalankan genset di tempat yang langsung terkena hujan, lembab atau genangan air
dapat beresiko untuk terjadinya sengatan listrik. Hindarkan unit genset termasuk saluran pipa gas
buang dari masuknya air hujan. Dianjurkan untuk memasang grounding pada genset dan beban
serta memberikan atap pelindung untuk mesin genset.
f. Menjaga kebersihan genset
Genset harus dijaga kebersihannya dengan baik. Perawatan yang baik akan membuat
Genset selalu bersih dan berada pada kondisi optimal. Jangan biarkan kebocoran-kebocoran yang
terjadi berlangsung lama, bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada unit genset termasuk
radiator. Jangan meletakkan barang-barang yang tidak diperlukan di sekitar genset.
g. Matikan genset pada keadaan abnormal
Jika genset diketahui beroperasi secara tidak wajar atau menunjukkan ketidaknormalan
seperti getaran yang sangat tinggi, suara yang kasar atau tersendat sendat, atau indikator
ketidakwajaran lainnya maka segera matikan genset dan lakukan perbaikan.
h. Pasang kabel-kabel dengan baik dan benar
Kabel power dan kabel-kabel lainnya harus terpasang dan tertata dengan baik dan benar
untuk menghindari hubungan singkat. Perhatikan petunjuk / kode pada stiker di terminal output.
Kencangkan setiap kabel yang dipasang, jangan sampai kendor karena dapat mengakibatkan
bahaya.
i. Jangan sentuh terminal tegangan keluaran (output)
Jangan menyentuh terminal output saat genset beroperasi karena dapat menimbulkan
sengatan listrik. Putuskan circuit breaker (MCCB) saat akan melakukan pemasangan kabel
power.
j. Berhati-hatilah terhadap bahaya kebakaran
Bahan bakar dan pelumas adalah bahan yang mudah terbakar. Jagalah jangan sampai
berceceran di sekitar genset. Jagalah kebersihan bagian dalam genset karena mudah terbakar jika
terkontaminasi minyak. Jauhkan genset dari lingkungan kerja yang menggunakan api.

Pengoperasian Genset Dalam Keadaan Normal

Pada dasarnya semua genset harus beroperasi secara otomatis, jika terjadi kegagalan atau
gangguan pada sumber daya listrik utama maka panel AMF-ATS otomatis akan memutus jalur hubungan
beban dengan sumber daya listrik utama, mengaktifkan genset dan menghubungkan jalur beban dengan
sumber daya listrik genset. Meskipun genset akan beroperasi secara otomatis jika terjadi kegagalan atau
gangguan pada sumber daya listrik utama, namun pada saat genset beroperasi operator harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Gunakan alat pelindung diri


Saat beroperasi genset menimbulkan getaran dan suara yang cukup keras (kecuali genset
tipe silent yang menggunakan peredam khusus). Semakin besar kapasitas daya genset akan
menimbulkan getaran dan suara yang semakin keras, untuk mengurangi dampak negatif dari
getaran dan suara yang cukup keras, seorang operator genset hendaknya menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) berupa headset agar telinga tetap aman.
b. Persediaan bahan bakar (BBM) solar pada level aman
Persediaan bahan bakar pada tangki BBM harus diperhatikan dan dijaga pada level aman,
jangan sampai BBM habis pada saat genset beroperasi.
c. Perhatikan indikator dan parameter.
Saat genset beroperasi perhatikan indikator-indikator pada modul genset dan modul
AMF-ATS dan pastikan semua indikator menunjukkan bahwa genset beroperasi dengan normal.
Begitu juga parameter seperti tegangan keluaran, frekuensi, arus beban dan lainnya menunjukkan
nilai normal dan dalam batas wajar. Tegangan keluaran normal berada pada 220VAC, frekuensi
50- 60Hz dan total arus beban tidak melebihi 80% dari kapasitas daya maksimal genset.
d. Pencatatan pengoperasian genset pada lembar Lifetime genset
Catat data waktu dan tanggal genset mulai beroperasi dan saat genset berhenti beroperasi.
Catat pula hal-hal lain yang dianggap penting yang terjadi saat genset beroperasi.
e. Jaga keamanan ruangan genset
Setelah selesai mengoperasikan genset dan hendak meninggalkan ruang genset, pastikan
ruang genset terkunci dengan aman dan tidak ada barangbarang tertinggal dalam ruang genset.

Pemeliharaan Genset
Agar genset selalu dalam keadaan baik, pemeliharaan rutin genset mutlak harus dilakukan.
Perawatan atau pemeliharaan genset harus dilakukan dengan baik sesuai petunjuk pada buku manual
genset. Gunakan bahan bakar, pelumas dan suku cadang yang sesuai spesifikasi genset dan
direkomendasikan oleh pabrikan agar genset dapat beroperasi dalam jangka waktu lebih lama dan
meminimalkan gangguan selama masa pengoperasian.

Pemeliharaan genset dilakukan secara rutin dengan rincian pemeliharaan yang akan dijelaskan
dibawah ini.

I. Pemeliharaan 2 (dua) Mingguan

Pemeliharaan mingguan dilakukan satu kali dalam satu pekan (7 hari) dengan rincian pekerjaan
pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan kapasitas air radiator


Pengecekkan kapasitas air radiator dilakukan untuk memastikan air radiator berada pada
level cukup, jika air radiator berada pada level kurang harus ditambah sampai pada level
cukup.

2) Pengecekan kapasitas oli mesin


Seperti halnya air radiator, oli mesin juga harus dipastikan berada pada level yang cukup,
tambahkan jika oli mesin berada pada level kurang.

3) Pengecekan konektor dan kabel accumulator/battery


Konektor dan kabel accumulator/battery dibersihkan dari kemungkinan korosi yang
timbul dan dikencangkan jika kendur.

4) Pengecekan persediaan bahan bakar


Bahan bakar solar pada tangki induk dan tangki harian dipastikan cukup untuk beroperasi
selama 6 (enam) jam. Jika bahan bakar pada tangki harian berada pada level kurang dari
setengah tangki maka harus dilakukan pengisian dari tangki induk. Tapi jika bahan bakar
pada tangki induk telah kurang dari setengah tangki maka harus dilakukan proses
pengadaan bahan bakar solar kembali.
5) Pembersihan unit genset
Unit genset harus dibersihkan dari kotoran seperti debu, cairan atau kotoran lainnya agar
kondisi unit genset selalu bersih. Gunakan kain bersih dan blower untuk membersihkan
unit genset, jangan membersihkan unit genset dengan bahan pembersih yang bersifat
korosif dan mudah terbakar.

6) Pembersihan ruang genset


Selain unit genset, ruangan genset juga harus selalu dijaga kebersihannya untuk
menghindari serangga atau hewan pengerat bersarang di ruang genset, ruang genset yang
bersih akan membuat sirkulasi udara bersih lebih baik.

7) Running test genset selama 15 menit


Genset yang berada pada posisi siaga (stand-by) harus secara rutin dipanaskan untuk
menjaga

I. Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan bulanan dilakukan satu kali dalam satu bulan dengan rincian pekerjaan
pemeliharaan sebagai berikut:

1) Jadwal mingguan ditambah


Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan kemudian ditambahkan dengan
pekerjaan pemeliharaan berikut:

2) Pengecekan air accumulator/battery


Satu kali dalam satu bulan air accumulator/battery harus diperiksa kapasitas atau
levelnya, level air accu yang baik berada diantara garis Low dan Full, jika ternyata air
accu berada dibawah garis Low, tambahkan air accu sampai berada pada level antara
garis Low dan Full.

3) Pengecekan V-Belt
V-belt berhubungan dengan kipas radiator dan berpengaruh besar terhadap proses
pendinginan mesin agar mesin tidak mengalami panas berlebih (overheat), V-belt yg
terlalu kendor atau terlalu kencang bisa mempengaruhi kinerja mesin dan proses
pendinginan mesin. Pastikan kondisi V-Belt berada pada keadaan ideal, tidak kendor
dan tidak terlalu kencang. Kondisi V-belt yg ideal adalah jika ditekan dengan jari maka
defleksinya antara 9.5mm sampai 12.7mm, jika memakai alat pengukur maka
defleksinya antara 360Nm sampai 490Nm. Selain defleksi, kondisi fisik VBelt juga
dilihat apakah masih bagus atau sudah mengalami pecah atau retak, lakukan penggantian
jika ditemukan tanda-tanda V-Belt telah banyak retakan atau pecahan.

4) Pengecekan control indicator genset


Control indicator berkaitan dengan parameter-parameter baik itu yang ada pada
genset atau pada modul panel AMF-ATS. Perhatikan apakah parameter-parameter
tersebut menunjukkan adanya ketidaknormalan/error atau semua indikator dan
parameter menunjukkan bahwa genset masih beroperasi secara normal. Jika ditemukan
adanya indikator atau parameter yang menunjukkan ketidaknormalan segera perbaiki
genset agar kembali beroperasi normal.
5) Pengecekan instalasi kabel panel DC
Kabel-kabel DC berhubungan dengan sensor-sensor indikator, modulmodul dan
pengisian accu genset. Kondisi kabel-kabel DC yang baik akan membuat sensor-sensor
indikator, modul-modul dan pengisian accu genset juga bekerja baik.

II. Pemeliharaan 3 (tiga) Bulanan


Pemeliharaan 3 (tiga) bulanan dilakukan satu kali dalam tiga bulan dengan rincian
pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan I + II ditambah
Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan dan bulanan kemudian ditambahkan
dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2) Pembersihan filter udara


Filter udara adalah salah satu komponen penting pada mesin bakar termasuk
mesin bakar diesel genset, filter udara yang terawat bersih menjamin udara yang masuk
ke ruang pembakaran juga bersih sehingga mesin bekerja secara optimal.

3) Pembuangan endapan pada tangki bahan bakar


Dalam waktu yang lama sedikit demi sedikit kotoran yang ikut terbawa bahan
bakar masuk kedalam tangki akan mengendap di dasar tangki, untuk itu perlu dilakukan
pembuangan endapan kotoran ini agar tidak ikut terbawa masuk ke ruang bakar dan
mengganggu proses pembakaran dalam mesin. Selain itu pembuangan endapan kotoran
ini juga membuat bahan bakar dalam tangki lebih bersih. Pembuangan endapan dalam
tangki bahan bakar baik tangki induk ataupun tangki harian dilakukan dengan membuka
kran atau baud drain di dasar tangki hingga kotoran terbuang keluar, tutup kembali kran
atau baud drain jika kotoran telah terbuang.

4) Pengecekan system Charging Accu.


Sistem pengisian accu harus selalu bekerja normal untuk menjamin tegangan dan
arus accu terjaga dalam kondisi baik sehingga genset dapat melakukan “Start” dengan
mudah. Pengecekan sistem pengisian accu dilakukan dengan mengukur tegangan DC
yang keluar, periksa perkabelan dan komponen lainnya, bersihkan bila perlu.

III. Pemeliharaan 6 (enam) Bulanan


Pemeliharaan 6 (enam) bulanan dilakukan satu kali dalam enam bulan dengan rincian
pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan I + II + III ditambah


Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan dan tiga bulanan kemudian
ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:
2) Ganti oli mesin
Pada pemeliharaan genset enam bulanan ini oli mesin harus diganti. Hal ini
dilakukan karena viskositas oli mesin yang semakin jenuh serta banyaknya endapan
gram-gram atau partikel-partikel pada oli pelumas yang disebabkan oleh gesekan
komponen-komponen mesin selama mesin beroperasi mengakibatkan proses pelumasan
mesin tidak sempurna. Untuk itu oli mesin harus di ganti dengan oli baru dengan cara
menguras oli pada mesin genset. Pengurasan oli lama pada mesin genset dapat dilakukan
dengan membuka baut “Oil Drain” pada bagian bawah mesin, pastikan oli lama terkuras
secara maksimal, kemudian tutup lubang “Oil Drain” dan masukan oli pelumas baru.
Spesifikasi oli pelumas harus sesuai dengan mesin genset, lihat buku petunjuk
pengoperasian dan perawatan untuk melihat spesifikasi oli.
3) Ganti filter oli
Pada pemeliharaan enam bulanan ini filter oli juga diganti dengan yang baru.
Tidak jauh berbeda dengan pentingnya penggantian oli mesin genset, penggantian filter
oli ini juga mempunyai tujuan utama agar proses pelumasan mesin bisa maksimal.

IV. Pemeliharaan 12 (dua belas) Bulanan


Pemeliharaan 12 (dua belas) bulanan dilakukan satu kali dalam dua belas bulan dengan
rincian pekerjaan pemeliharaan sebagai berikut:

1) Pengecekan I + II + III + IV ditambah


Lakukan pekerjaan pemeliharaan mingguan, bulanan, tiga bulanan dan enam
bulanan kemudian ditambahkan dengan pekerjaan pemeliharaan berikut:

2) Ganti filter bahan bakar


Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin
genset, filter bahan bakar harus diganti setiap satu tahun sekali (setiap dua belas bulan).
Gunakan filter bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin genset.

3) Ganti filter udara


Begitu juga dengan filter udara. Perlu kita ketahui bahwa proses pembakaran
dalam ruang bakar mesin terjadi dengan adanya pencampuran bahan bakar solar dengan
udara (oksigen) dan dipantik oleh busi. Dengan mengganti filter udara diharapkan dapat
menjaga kebersihan udara yang masuk ke ruang bakar mesin genset sehingga
pembakaran dapat terjadi dengan sempurna. Dengan pembakaran sempurna selain bisa
memperbaiki baku mutu gas buang genset, mengurangi pemborosan bahan bakar, juga
yang terpenting adalah mesin genset dapat beroperasi secara optimal.

4) Ganti air radiator


Air radiator (coolant) yang semakin jenuh juga harus diganti pada pemeliharaan
tahunan, tujuannya adalah agar proses pendinginan mesin pada radiator dapat
berlangsung secara maksimal untuk menjaga suhu mesin pada batas-batas normal saat
genset beroparasi.

5) Pengecekan grounding
Grounding yang baik menjadi pengaman mesin genset secara umum dan
komponen-komponen elektrikal mesin genset secara khusus dari gangguan kelebihan
arus, tegangan atau ketidak normalan aspek elektrikal yang terjadi pada genset yang
berasal dari luar seperti terkena petir ataupun yang berasal dari dalam mesin genset
sendiri. Selain menjadi pengaman bagi mesin genset, grounding yang baik juga bisa
menjadi pengaman bagi operator genset. Oleh sebab itu grounding genset harus dijaga
agar selalu dalam kondisi baik.

Nameplate genset :

Nameplate Alternator pada genset :

Nameplate dari Penggerak Mula pada genset :

Anda mungkin juga menyukai