Kedua jenis tag RFID aktif memiliki sumber daya sendiri (biasanya baterai) dan
pemancar. Tag aktif memancarkan sinyal mereka sendiri untuk mengirim informasi yang
tersimpan di microchip mereka.
2. Sistem RFID pasif
Sistem RFID pasif dapat digunakan dalam pita radio LF, HF, dan UHF. Tag RFID pasif
cenderung lebih kecil dan lebih murah daripada tag aktif, karena tidak memerlukan
sumber daya atau pemancar. Sebagai gantinya, sistem pasif menggunakan chip tag dan
antena untuk mengirimkan sinyal radio ke sistem RFID. Tag RFID pasif menyala ketika
sinyal radio diterima, dan mencerminkan sinyal kembali ke pembaca.
Sistem RFID pasif biasanya digunakan untuk melacak aset inventaris dalam aplikasi ritel,
untuk memantau barang-barang dalam rantai pasokan, untuk mengidentifikasi produk-
produk seperti obat-obatan, dan untuk menambahkan kemampuan RFID ke berbagai
perangkat. Tag RFID pasif juga dapat diatur untuk memantau pergerakan aset di pusat
distribusi dan gudang.
Jadi, jenis sistem RFID mana yang paling hemat biaya ? Jawabannya, tentu saja, adalah:
itu tergantung. Untuk melakukan analisis biaya-manfaat sebenarnya dari berbagai
sistem, Anda harus memperhitungkan biaya tenaga kerja dan kebutuhan data real-
time. Secara umum, semakin mahal sistem RFID, semakin banyak otomatisasi yang Anda
dapatkan. Jika data waktu nyata tidak penting bagi Anda, dan biaya tenaga kerja Anda
rendah, tag RFID pasif dan pembaca adalah solusi yang paling ekonomis. Jika biaya
tenaga kerja Anda tinggi dan data real-time diperlukan, Anda ingin berinvestasi dalam
sistem RFID aktif. Di bawah ini adalah rincian biaya untuk berbagai tag RFID dan
pembaca.
4. Tag
Biaya tag RFID pasif berkisar dari $ 0,10 untuk tag RFID pasif dasar hingga $ 20 USD
untuk tag RFID Aktif.
. Tag RFID pasif dasar - Tag pasif dasar harganya masing-masing $ 0,10 USD, dan
dapat digunakan untuk bahan kertas, non-logam, dan cair.
. Tag RFID pasif logam - Tag ini lebih besar dari tag RFID pasif dasar dan dapat
digunakan pada aset logam. Tag pasif logam masing-masing biaya $ 1 USD.
. Tag RFID aktif - Tag RFID aktif tidak memerlukan intervensi manusia - mereka
sepenuhnya otomatis. Tag ini juga paling mahal dengan harga $ 15 hingga $ 20.
5. Pembaca
Pembaca RFID genggam dapat berharga antara $ 1.250 hingga $ 20.000 masing-masing,
tergantung pada tingkat otomatisasi yang ditawarkan. Pembaca RFID aktif adalah opsi
yang paling murah di 1.250 hingga $ 1.500 masing-masing. Pembaca RFID pasif dan
genggam lebih mahal, dengan biaya mulai dari $ 3.000 hingga $ 20.000 masing-masing.
Garis bawah
Setiap sistem RFID memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung pada pelacakan aset
Anda dan kebutuhan manajemen. Menggunakan informasi di atas untuk melakukan
analisis Anda sendiri akan membantu Anda memutuskan sistem RFID mana yang
cenderung memberikan pengembalian investasi terbaik.
Teknologi RFID, tentunya Anda pasti pernah mendengarnya. RFID singkatan dari Radio
Frequency Identification, merupakan sebuah teknologi yang menggunakan frekuensi radio
untuk mengidentifikasi sesuatu. Teknologi RFID dapat dipasang di dalam suatu produk, hewan
bahkan manusia.
Teknologi RFID tersebut berbentuk seperti LABEL atau TAG yang terdiri atas komponen antena
dan mikrochip silikon. Label tersebut ada yang sifatnya aktif dan juga ada yang pasif. Label
aktif supaya dapat berfungsi membutuhkan sumber tenaga misalnya baterai atau listrik,
sedangkan Label pasif tidak membutuhkan sumber tenaga karena dapat aktif dengan
sendirinya dari pancaran tenaga RFID label aktif. Berikut adalah perbandingan RFID label aktif
dan pasif :
Untuk produk, jika selama ini menggunakan barcode hanya untuk mengetahui jenis produknya
saja, dengan menggunakan RFID dapat menyimpan secara otomatis tidak hanya jenis
produknya saja tetapi juga dapat disimpan data tentang siapa produsen produk tersebut, kapan
pertama produk tersebut diproduksi, sudah berapa lama, berasal dari mana dan lain sebagainya
Pengguna RFID
a. Zara
Untuk mengatasi masalah ini, Zara memutuskan untuk memasukkan tag RFID mereka ke
dalam sensor anti-pencurian. Solusi ini disarankan oleh karyawan Zara selama sesi curah
pendapat. Kasing plastik tag keamanan akan melindungi chip, memungkinkan untuk
digunakan kembali, dan bisa dilepas saat checkout.
Dengan RFID, Zara diperingatkan ketika garmen akan kehabisan stok di lokasi mana
pun. Selain itu, ini meningkatkan keamanan di toko yang mengurangi penyusutan.
Sebelum sistem RFID diterapkan, karyawan Zara harus memindai barcode satu per satu,
inventaris di seluruh toko ini dilakukan setiap enam bulan. Karena RFID menghemat sedikit
waktu, Zara sekarang melakukan inventarisasi setiap enam minggu, mendapatkan
gambaran yang lebih akurat tentang mode apa yang laris manis dan gaya apa pun yang mer
b. Weels cargo
Wells Fargo & Co. menggunakan RFID untuk menandai semua server, drive penyimpanan,
laptop, dan peralatan lainnya di beberapa pusat datanya, memberikannya cara yang lebih
mudah untuk melacak dan mengamankan peralatan. Dengan teknologi ini, penjaga
keamanan dapat dengan cepat mengetahui apakah laptop meninggalkan gedung dengan
pemiliknya yang sah. Itu sangat membantu pada akhir shift, ketika banyak orang menuju
rumah sekaligus; sebelumnya, penjaga harus memeriksa secara manual nomor seri setiap
laptop terhadap daftar induk.
c. Blue C Sushi
Seperti yang diketahui oleh banyak pecinta ikan mentah, di piring sushi ala kaiten melingkari
restoran di atas ban berjalan. Pengunjung memilih hidangan yang mereka inginkan, dan
pada akhir makan piring dihitung dan tagihan dihitung. Blue C pertama-tama beralih ke RFID
sebagai cara untuk menghadapi tantangan umum bagi restoran kaiten: memantau berapa
lama piring sushi telah berada di conveyor, untuk memastikan bahwa semua makanan yang
dimakan pengunjung segar.
d. Rebecca Minkoff
Semua pakaian dan aksesori di toko-toko baru Minkoff dilengkapi dengan tag RFID -
tag pemancar sinyal radio yang sering digunakan di gelang akses taman hiburan dan kartu
kredit. Ruang ganti di toko baru Rebecca Minkoff di New York, Los Angeles, San Francisco,
dan Tokyo dilengkapi dengan perisai RFID yang memungkinkan mereka mengidentifikasi
pakaian yang dibawa oleh pelanggan ke ruang ganti tertentu.
e. Wallmart
Teknologi ini telah diterapkan di Wal-mart sebagai supermarket kelas dunia. Setiap produk
diberi chip RFID sehingga Wal-mart dapat mengetahui secara realtime keadaan tokonya,
baik stok barang yang dimiliki, tanggal expired produknya dan informasi lainnya secara
cepat dan akurat.
Perusahaan jasa pengiriman barang seperti FedEx dan DHL dapat menerapkan teknologi
RFID untuk mengetahui secara realtime barang yang sedang dikirim, teknologi ini akan
melakukan tracking dengan cepat akan keberadaan barang sehingga pelanggan yang
mengirimkan barang dapat mengetahui sekarang barangnya sudah sampai mana
g. Perpustakaan
Teknologi ini dapat digunakan untuk menggantikan barcode yang ada ditiap buku di
perpustakaan sehingga pihak perpustakaan dapat mengetahui keberadaan buku dan jumlah
buku atau stok buku dengan cepat dan akan mempercepat waktu peminjaman dan
pengembalian buku.
Apabila semua barang-barang yang dijual Carrefour dilengkapi dengan RFID tag, dan
seluruh trolly belanjaan juga dilengkapi dengan RFID reader maka kita akan dimudahkan
dalam pencarian barang yang kita kehendaki. Selanjutnya apabila pada kasir juga
dilengkapi dengan RFID reader maka pemilik Carrefour pun bisa menekan biaya yang
harus dikeluarkan untuk gaji kasir, karena dengan meletakkan RFID tag pada semua
barang yang dijual dan meletakkan RFID reader pada kasir maka barang yang akan dibeli
oleh konsumen pada saat melewati kasir secara otomatis akan ter-scan. Dengan begitu
maka akan memberikan efisiensi waktu untuk para konsumen, dan pula akan
memberikan efisiensi biaya bagi pemilik Carrefour.
Teknologi RFID ini sebenarnya telah diterapkan oleh Wal-Mart yang juga merupakan
wholesaler seperti Carrefour dan terbukti Wal-Mart telah sukses dalam mengaplikasikan
teknologi ini. Jadi tidaklah salah apabila Carrefour juga meniru langkah yang telah
dilakukan oleh Wal-Mart dengan menerapkan teknologi ini sebagai pilot project,
terlebih teknologi ini kemungkinan besar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
https://www.advancedmobilegroup.com/blog/the-true-price-of-rfid-tags
Kelebihan RFID:
Gambar 9 Penempatan antenna pada Gate (kanan) dan RFID Tag pada kaca bagian kendaraan
(kiri)
Gambar 11 Penempatan antena pada aplikasi Konveyor
Pemerintahan
Saat ini pemerintah di Indonesia juga telah mencoba untuk menerapkan RFID dalam
pengendalian BBM bersubsidi melalui program SMPBBM adalah singkatan dari Sistem
Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak, yang merupakan sebuah program untuk
memonitor dan mengendalikan penggunaan BBM, khususnya BBM bersubsidi, agar lebih tepat
sasaran dan pada akhirnya memberikan manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
Program ini memanfaatkan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) sebagai alat
untuk mendata dan memantau penggunaan BBM yang dipasang pada kendaraan bermotor di
seluruh Indonesia secara gratis dimana RFID di terapkan guna membatasi BBM bersubsidi untuk
motor 0,7 liter dan mobil 3 liter per hari. Teknologi RFID memungkinkan program SMPBBM
berjalan secara komprehensif dengan aman, cepat, terpercaya dan telah teruji efisiensi serta
efektifitas penggunaannya.
Terdapat 3 komponen utama dalam sistem pengendalian dan pemantauan BBM bersubsidi
ini, yaitu.
1. RFID Reader (di SPBU dan kartunya)
RFID Reader ini seperti namanya adalah alat untuk membaca kartu RFID sebagai password
menuju pengisian bbm bersubsidi, fungsinya mencatat seluruh transaksi pembelian bbm
subsidi, nomor kendaraan, jenis kendaraan, lokasi spbu, dan lain sebagiainya.
Gambar 13 RFID Reader dan kartu RFID
Gambar 14 Cara penggunaan kartu menggunakan sistem radio, kartu ini di dekatkan ke tempat
kartu RFID Reader.
3. Diprogram melalui perangkat RFID Programmer, dimana informasi seperti nomor polisi, jenis,
serta kategori kendaraan, disimpan di dalam perangkat RFID Tag
4. Dipasang pada mulut tangki pengisian bahan bakar kendaraan.
5. Dibaca oleh RFID Reader dan ditampilkan pada layar HMI. Saat data terbaca pada HMI, berarti
Anda siap dimonitor
BAB III
PENUTUP
RFID (Radio Frequency Identification) adalah metode pengidentifikasian dengan
menggunakan sarana yang disebut label atau kartu RFID atau transponder untuk menyimpan
dan mengambil data dari jarak jauh. Ada tiga jenis label pada RFID, yaitu :
a) Label RFID Aktif
b) Label RFID Pasif
c) Label RFID Semi-Pasif
Sistem RFID secara umum terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan basis
data. Mekanisme kerja yang terjadi pada sebuah sistem RFID secara ringkas adalah bahwa
sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan di dalam tag,
kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang
terkandung dalam tag (United States Goverment Accountability Office, 2005).
Seperti yang diketahui bahwa cara kerja RFID adalah dengan menggunakan frekuesni radio,
dimana frekuensi radio ini bisa digunakan untuk mengirimkan informasi antara RFID tag dengan
RFID reader nya. Oleh karena itu dengan menggunakan RFID maka tidak diperlukan lagi adanya
kontak secara fisik untuk berkomunikasi antara keduanya. RFID dapat diterapkan pada bisnis
ritel untuk digunakan pada proses tracking dan melakukan record pada seluruh persediaan
yang ada diperusahaan. Contoh aplikasi riil penerapan teknologi RFID yaitu :
a) Aplikasi Gate/Access Control
b) Aplikasi Konveyor/Assembly Line
c) Aplikasi Warehousing/Inventory Control