Anda di halaman 1dari 16

Padang, 12 Mei 2023

Tantangan dan
Permasalahan SDM di
Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kota Padang
Anggota Kelompok VI
Megawati, Oktarini, Syosmihardesi
Agenda
TO P I K U TA M A D A L A M
P R E S E N TA S I I N I

• Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia


(SDM) di bidang Kesehatan
• Case Find Masalah Sumber Daya Manusia di Dinas
Kesehatan Kota Padang
Pentingnya Sumber Daya Manusia Di Bidang
Kesehatan
Peraturan Presiden No 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) memiliki beberapa
subsistem guna tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, yang terdiri dari: upaya kesehatan; penelitian
dan pengembangan kesehatan; sumber daya manusia kesehatan; sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan; manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; serta pemberdayaan masyarakat.

Sumber Daya Kesehatan


Terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan yang terlibat dan mengabadikan dirinya dalam
upaya manajemen kesehatan. Penyelenggaraan sub sistem pelayanan kesehatan bertujuan menyediakan
sumber daya manusia yang berkompeten dan berdaya guna dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Analisis Masalah SDM
• R a s i o Te n a g a K e s e h a t a n B e l u m Te r p e n u h i
• Ta s k S h i f t i n g d a n M u l t i t a s k i n g
• Stress kerja dan Lingkungan Kerja yang tidak
kondusif
• Penghargaan dan Tingginya Beban Kerja
Jumlah dan Rasio Kebutuhan Dokter di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Padang
(Sumber data: Profil Kesehatan tahun 2021)
Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah penduduk (Kota Padang: Rasio Ideal (Kepmenkes No
913.448 orang) 81/Menkes/SK/I/2004) di tahun
2025

Dokter Spesialis 897 orang 91 per 100.000 penduduk 28 per 100.000 penduduk

Dokter umum 473 orang 73 per 100.000 penduduk 112 per 100.000 penduduk

Dokter gigi spesialis 28 orang


21,7 per 100.000 penduduk 11 per 100.000 pendududuk
Dokter gigi 132 orang

Jumlah Dokter Umum belum “IDEAL”


Berdampak pada kebutuhan masyarakat pada pelayanan kesehatan primer, sekunder. Terutama triple burden
Akibat: of disease : gizi penyakit menular, penyakit tidak menular
Semenjak era desentralisasi, pemerintah tidak lagi mengatur pengangkatan maupun penempatan bagi lulusan
institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan. Setiap lulusan dapat memilih tempat kerja sesuai keinginannya
masing-masing.
Jumlah dan Rasio Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lainnya di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
Kota Padang
(Sumber data: Profil Kesehatan tahun 2021)
Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Penduduk (Kota Rasio Ideal (Kepmenkes No
Padang: 913.448 orang) 81/Menkes/SK/I/2004) di tahun
2025

Bidan 385 orang 92.,9 per 100.000 penduduk 75 per 100.000 penduduk

Perawat 223 orang 339 per 100.000 penduduk 158 per 100.000 penduduk

Tenaga kesehatan masyarakat 140 orang 15 per 100.000 penduduk 8 per 100.000 penduduk

Tenaga Sanitasi 89 orang 9 per 100.000 penduduk 35 per 100.000 penduduk

Tenaga gizi 136 orang 13,8 per 100.000 penduduk 10 per 100.000 penduduk

Tenaga kefarmasian 702 orang 702 per 100.000 penduduk 9 per 100.000 penduduk
Hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Sumber Daya
Kesehatan
1 2 3 4
Kebijakan Kompetensi Biaya Dalam proses
Pemanfaatan
Banyaknya Te n a g a penyusunan
Ketiadaan Data dan
pemangku Perencana dibutuhkan sumber
pembiayaan yang Sistem
kepentingan yang informasi beragam
Belum tesedianya memadai
terlibat dan Informasi dari dalam maupun
tenaga perecana menyebabkan
bertanggung jawab luar sektor
khusus yang pelaksanaan
dalam pengusulan kesehatan sesuai
memiliki keahlian tahapan-tahapan
dan penetapan metode kesehatan
karena kurangnya penyusunan
sehingga terdapat yang diadopsi
pelatihan dan rencana tidak
kesenjangan antara
pendidikan di optimal dan
formasi yang
lingkungan komprehensif
diusulkan dan
puskesmas
ditetapkan
Sumber: Annadaroh. Analysis of Implementation of Human resource
In The Health Fielnd Planning Policy in Depok, 2017
Task Shifting dan
Multitasking
Ta s k S h i f t i n g : P e n g a l i h a n t u g a s d a r i SDM
Kesehatan yang memiliki kualifikasi lebih
tinggi ke kualifikasi dibawahnya.
Multitasking: Penugasan ganda yang dilakukan
SDM kesehatan yang mengerjakan tugas diluar
latar belakang kompetensinya.

Penugasan ganda terjadi kurangnya SDM kesehatan yang bertugas di


puskesmas. Sebagian besar puskesmas menyatakan bahwa SDM
kesehatan yang melakukan multitasking dengan berbagai program
yang dipercayakan.

Tenaga kesehatan diberikan tugas pokok di dalam dan diluar gedung


ditambah tugas tambahan sebagai petugas administrasi. Tenaga
kesehatan harus bekerja ekstra antara mengatur waktu melayani
pasien dan tugas tambahan lainnya.
Dampak dari Task Shifting dan Multitasking
1. Ketika seseorang diminta mengerjakan banyak hal sekalligus, mereka tidak dapat
fokus dan mengingat dengan baik
2. Mengurangi produktifitas hingga 40%, hal ini terjadi karena otak yang tidak
memiliki kemampuan yang baik untuk menyelesaikan banyak pekerjaan
3. Meningkatkan stress dan kelelahan, efek multitasking juga dapat menjadi rasa
cemas, karena otak mencoba untuk menangani berbagai hal sekaligus
4. Dibutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas jika beralih dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lainnya
5. Ketika mengerjakan tugas yang penting dan kompleks akan meningkatkan
kemungkinan kesalahan dan error
6. Task shifting membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami dan mempelajari
pekerjaan yag baru
Jurnal dan Artikel Pendukung:
1. Menurut Susan Welschenk, psycology today (2012), task shifting
merupakan sesuatu yang “mahal” karena membuthkan waktu kerja lebih
lama dibandingkan pekerjaan yang biasa dilakukan. Kita tidak bisa
melaksnakan multitask
2. Kendra Cherry, verywellmind (2023), multitaskers mudah merasa
terganggu, multitasking merusak tugas dan tujuan utama, pekerjaan
multitasking mudah membuat kesalahan., meningkatkan perasaan stress,
dan membuat pekerjaan yang impulsif.
3. Ranti Safa Marwa (2021). Tantangan lainnya terkait SDM kesehatan
adalah adanya task shifting (pengalihan tugas) dan multitasking
(penggandaan tugas). Baik task shifting maupun multitasking terjadi
karena kurangnya SDM kesehatan di puskesmas. Task shifting dapat
mengakibatkan penanganan pasien dilakukan oleh SDM kesehatan yang
tidak memiliki wewenang dan kompetensi dalam menangani pasien
Pengaruh Stress dan Lingkungan Kerja
1. Karyawan akan merasa nyaman melaksanakan 3. Semakin positif lingkungan non fisik semakin
pekerjaan apabila fasilitas yang diberikan tempat berdampak baik pada kinerja pegawai
kerja terawat dengan baik Widya Anisya (2022): Membina hubungan yang baik dengan
Menurut Siagian (2014), kondisi lingkungan fisik yang sesama rekan kerja setingkat maupun bawahan dan kerjasama
mempengaruhi kinerja antara lain: Bangunan tempat kerja, antar pegawai perlu dilakukan karena saling membutuhkan.
peralatan yang memadai, fasilitas, dan sarana

2. Semakin tinggi stress kerja maka kinerja karyawan


semakin menurun
Jurnal pendukung: Adelia Widayati (2020) Stress kerja dan
lingkungan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap
kualitas dan kinerja karyawan
Massie (2018) stress kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan, semakin tinggi stress kerja kinerja karyawan
semakin menurun.
Analisa Stress dan Kesediaan Lingkungan Kerja di
Dinas Kesehatan Kota Padang
Analisa Lingkungan kerja dan stress kerja yang ditemukan Dinas Kesehatan Kota Padang:
• Belum terpenuhinya fasilitas komputer dan IT sehingga banyak aplikasi dan penginputan data online terganggu
• Belum terjalin hubungan dan koordinasi yang sinergis antar sub bagian ataupun antar bidang, sehingga perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan masih dikerjakan sendiri
• Belum semua ruangan memiliki cukup fasilitas terutama kursi, bangku, ac, dlll yang digunakan untuk menunjang
aktivitas semua pegawai.
• Belum tersedianya fasilitas kendaraan yang memadai, sehingga mobilitas pekerjaan kadang terganggu. Karena tidak
semua bagian mendapatkan jatah mobil dinas untuk kebutuhan sehari-hari
• Tingginya beban tugas yang tidak sesuai dengan penghargaan dan keluar dari tupoksi pekerjaan
Penghargaan dan Tingginya
Beban Kerja
Pemberian penghargaan erat hubungannya dengan kepuasaan
kinerja karyawan.
Penghargaan dapat berupa finansial (pemberian uang dan
hadiah) dan non financial (ucapan terimakasih, pujian, isi kerja,
dan lingkungan kerja)

Pekerja di Dinas Kesehatan ataupun puskesmas memiliki beban


kerja dan tanggung jawab berbeda. Tidak semua petugas
diberikan beban kerja yang sama besar. Seperti dokter yang
memiliki beban kerja yang tinggi, sanitarian memiliki beban
kerja yang sedang, gizi memiliki beban kerja yang rendah, dll.
Hal ini disesuaikan dengan besarnya beban kerja per
kegiatan/hari nya.
Pemecahan Masalah
1. Agar Dinas Kesehatan memperhatikan peningkatan
lingkungan kerja fisik terhadap pegawai seperti ruangan yang
terang, bersih, dan lapang agar pegawai semangat
melaksanakan tugasnya
2. Meningkatkan hubungan kerja antar karyawan, bawahan
ataupun rekan kerja tanpa adanya konflik di lingkungan kantor
3. Memberikan penghargaan sesuai dengan beban kerja dan masa
kerja pegawai sehingga meningkatkan motivasi dan semangat
bekerja serta menurunkan stress kerja
4. Puskesmas agar agar bekerja ekstra mengatur waktu kerja
degan sebaik-baiknya agar dapat membagi waktu antara tugas
utama dan tugas administrasi lainhya.
5. Mengurangi beban kerja dengan emberikan biaya refreshing
dan kelonggaran waktu
6. Penempatan sumber daya berdasarkan analisis beban kerja
masing-masing dengan metode yang akurat
Daftar Pustaka
• Adelia Widiawati (2021). Hubungan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dimediasi Lingkungan Kerja di Masa Pandemi Covid-19. Universitas
Brawijaya
• Cynthia A Mundung (2017). Hubungan antara beban kerja dan penghargaan dengan Stress Kerja pada Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Noongan
• Gugum Pamungkas (2020). Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia di Puskesmas Ciwidey Kabupaten Bandung. Stikes Dharma Husada Bandung
• Herma Krisdiana (2022). Hubungan Beban Tenaga Kerja Kesehatan dengan Kelelahan Kerja di Puskesmas Kecamatan Sukamajaya Depol. Universitas
Indonesia
• Kendra Cherry (2023). Bagaimana Multitasting mempengaruhi kinerja otak. Verywellmind
• Kepmenkes No.81/Menkes/SK/I/2004
• Majematang Mading (2020) Persepsi Beban Kerja Tenaga Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019. Loka
Litbangkes Waikabubak Indonesia
• Profil Dinas Kesehtan Kota Padang (2021)
• Matriella Pantau (2020). Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Kryawan PT Sinar Galesong Prima. Universitas Sam Ratulaini
• Ranti Safa Marwa (2021). Tantangan dan Isu Strategis Sumber Daya Manusia Kesehatan Pada Puskesmas Indonesia. Univesitas Indonesia
• Susan Welschenk (2012). The True Color of Multitasking. Psychology today
• Widya Anisya (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Nonfisik terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perdagangan Kab Gowa
• Yuliana Patrsia. Pengaruh Beban Kerja, Kelelahan Kerja terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Univeristas mulawarman
Ada pertanyaan?

Kirimkan kepada kami!

Anda mungkin juga menyukai