Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

MATERI KOMPETEN

Nama : Siti Nurjali

NIP : 199611172022032027

NOSIS : 20220599

Angkatan :8

Jabatan : Perawat Terampil

Instansi : RSUD Majalaya

PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

KABUPATEN BANDUNG

2022
Pertanyaan: Bagaimana upaya langkah-langkah Anda untuk mengimplementasikan terkait
PNS yang kompeten di tempat kerja Anda?

Jawaban:

Kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang
dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas pada bidang tertentu, sesuai dengan profesi
yang disandangnya. Perawat merupakan sebuah profesi yang bekerja dalam bidang kesehatan
yang memiliki kompetensi sendiri yakni mampu memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien/klien baik sakit maupun sehat pada individu, keluarga dan masyarakat.

Sebagai sebuah profesi dibidang kesehatan, maka kebijakan keperawatan dibawah


naungan kementerian kesehatan. Baru-baru ini Kemenkes baru saja mengeluarkan aturan
KMK NOMOR HK.01/07/MENKES/425/2020 tentang Standar Profesi Perawat.

Kompetensi perawat merupakan kemampuan perawat untuk melakukan tindakan


keperawatan terintegrasi antara pengetahuan, keterampilan, sikap dan penilaian berdasarkan
pendidikan dasar dan tujuan praktik keperawatan yang terukur sesuai dengan kinerja perawat.
Dimana tujuannya adalah untuk tetap menjaga kualitas kesehatan dan keamanan pasien
(Bartlett 2010). Penjabaran area kompetensi perawat indonesia Kerangka kerja kompetensi
perawat dikelompokkan dalam ranah kompetensi menurut PPNI (2013) sebagai berikut:

1) Praktik professional, etis, legal dan peka budaya.


a) Bertanggung gugat terhadap praktik professional.
b) Melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya.
c) Melaksanakan praktik secara legal.
2) Pemberi asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.
a) Menerapkan prinsip dasar dalam pemberian asuhan keperawatan dan
pengelolaannya.
b) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan.
c) Melakukan pengkajian keperawatan.
d) Melakukan analisis data dan merumuskan diagnosa keperawatan.
e) Menyusun rencana keperawatan.
f) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana.
g) Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan.
h) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberi
pelayanan dan asuhan keperawatan.
i) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang sama
j) Membina hubungan interprofesional dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan.
k) Menjalankan fungsi delegasi dan supervise baik dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan.

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat maupun sakit.
Seorang perawat memilih tugas memberikan asuhan keperawatan (askep). Askep merupakan
rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya.

Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat harus berdasarkan standar


kompetensi. Kompetensi perawat mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan (soft dan
hard skill). Berikut 5 kompetensi inti perawat seorang perawat (Kemenkes RI, 2020).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) RI Nomor


HK.01.07/MENKES/425/2020 standar kompetensi inti perawat yang diadaptasi dari ASEAN
Joint Coordinating Committee on Nursing (AJCCN).
1. Praktik berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya (Ethics and Legal Practice)
2. Praktik Keperawatan Profesional (Professional Nursing Practice)
3. Kepemimpinan dan Manajemen (Leadership and management)
4. Pendidikan dan Penelitian (Education and Research)
5. Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional (Professional, Personal and
Quality Development)

Kompetensi PNS ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan,


kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi
kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.
Perubahan pola pikir PNS dari ingin dilayani menjadi pelayan yang memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat. Dari pola budaya santai, malas-malasan dan tidak
berdisiplin, menjadi pola budaya kerja keras, bersemangat, inovatif, kreatif dan berdisiplin.
Dari system tatakelola (manajemen) pemerintahan yang birokratik ke system pemerintahan
bercorak bisnis/wirausaha.
Dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi dan meningkatkan kompetensi PNS ditempuh
melalui :

1. Penataan kembali kelembagaan/organisasi, Sumber Daya Manusia Aparatur dan


tatalaksana (manajemen) pemerintahan dengan ukuran yang pas (right sizing) sesuai
dengan tujuan, urgensi, visi dan misi yang diemban;
2. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas para birokrat (PNS) dalam perumusan
kebijakan, pemberian pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan
kapasitas dan kapabilitas atau kompetensi PNS diupayakan  dengan cara :
a. Pendidikan Formal, yakni dengan penugasan para PNS untuk mengikuti
jenjang pendidikan tinggi S1, S2, dan S3, serta pemberian ijin belajar jenjang
S1, S2, dan S3;
b. Pendidikan dan Pelatihan misalnya pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardiac
Life Support), seminar keperawatan.
3. Perbaikan sistem tatakelola (manajemen) urusan pemerintahan dan pelayanan
masyarakat dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Dimana sekarang ini hampir semua instansi/organisasi perangkat daerah
sudah memiliki web site, sehingga berbagai informasi/kebijakan bisa diakses oleh
masyarakat;

Anda mungkin juga menyukai