Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AYUN FADLILAH

NIM : 180301070
KELAS : MANAJEMEN A SORE
KUIS KOMPUTER BISNIS

KASUS 1
Pengertian
https://sis.binus.ac.id/2014/04/12/radio-frequency-identification-rfid/

frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan


komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu
objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia dengan tujuan untuk identifikasi dan
penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang bernama RFID tag. RFID tag dapat
bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri, sehingga
harganya pun lebih murah dibandingkan dengan tag yang aktif. Dengan hanya berbekal induksi
listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio yang
masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan
respon balik. Dengan tidak adanya power supply pada RFID tag yang pasif maka akan
menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan lebih tipis
daripada selembar kertas dengan jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai
dengan 6 meter. RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak
jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa
menampung berbagai macam informasi di dalamnya. RFID tag yang banyak beredar sekarang
adalah RFID tag yang sifatnya pasif.
Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag
reader, tagprogramming station, circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory
tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag yang kemudian
dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi computer. Data yang
dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi
atau informasi lainnya.
Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang
berisi microchipyang ditanamkan di dalamnya yang berisi sebuah kode produk yang sifatnya
unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan
sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke
dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan
mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data
yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita ambil contoh
sekarang misalnya buku-buku yang ada di perpustakaan. Pintu security bisa mendeteksi buku-
buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit
yang ada pada RFID tag buku tersebut akan di-reset dan record-nya secara otomatis akan di-
update.
RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan karena
RFID memili ki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan penggunaan barcode.
RFID mungkin tidak akan seluruhnya mengganti teknologi barcode, dikarenakan faktor harga,
tetapi dalam beberapa kasus nantinya penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang
dimilikinya adalah bisa dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat
membantu perusahaan untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang
lainnya. RFID juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-of-sale yang menggantikan
kasir dengan suatu mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi
harus dibarengi dengan turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di
masyarakat.

BIAYA
https://www.rajabarcode.com/mau-pakai-rfid-baca-ini-dulu/
RFID atau Radio Frequency Identification merupakan teknologi AIDC yang memungkinkan RFID
reader untuk mengidentifikasi sebuah RFID tag melalui gelombang radio.
Bayangkan seperti ini, jika kita ke supermarket dan semua product telah dilengkapi RFID tag, maka
saat kita akan membayar di kasir dengan membawa 1 trolley penuh barang, kasir akan langsung
mengetahui barang-barang apa saja yang ada di dalam troley, dan berapa saya harus membayar tanpa
harus melakukan scan barcode satu per satu!
Luar biasa bukan? Namun sebelum kita terlalu bersemangat mengadopsi teknologi ini, ada baiknya kita
tahu dulu beberapa hal ini:

Biaya
Implementasi RFID memerlukan biaya yang cukup tinggi, terutama yang berasal dari RFID tag yang
masih berkisar di harga Rp. 4.000 – Rp. 10.000 per tag. Bayangkan jika kita harus menempelkan tag
ini pada masing2 product.
Beberapa perusahaan mengadopsi RFID hanya untuk melakukan tracking pada pallet level, artinya 1
pallet 1 tag, sehingga masih dirasa affordable.
Selain itu, jika penggunaan RFID tag ini dapat dilakukan berulang-ulang, maka akan jauh lebih hemat
dibanding menggunakan RFID sekali pakai.

Tidak Jaminan 100%


RFID tag merupakan product electronic yang bisa gagal berfungsi kapan saja. Hal ini tentu harus
menjadi perhatian karena jika product di gudang kita telah diberikan RFID namun ternyata tidak
berfungsi, maka product tersebut tidak akan terdeteksi saat keluar dari gudang.
Untuk mengatasi hal ini biasanya RFID harus digabungkan dengan system lain, misalnya sensor, alarm,
dsb yang bisa berfungsi sebagai pengawas kedua.

Musuh RFID
RFID juga memiliki keterbatasan karena teknologi yang dianutnya, gelombang radio. Untuk product-
product yang berbahan metal atau air, RFID akan sulit bekerja karena gelombang radio tidak dapat
terpancarkan dengan sempurna.
Ada beberapa solusi yang bisa digunakan seperti penggunaan metal tag yang khusus dirancang untuk
ditempelkan pada barang-barang metal. Namun solusi ini akan menambah cost menjadi lebih besar lagi.

Bukan Alat Ajaib


RFID juga tidak serta merta dapat menyelesaikan semua permasalahan Anda. Karena kesuksesan
implementasi RFID ditentukan oleh banyak faktor seperti cara kerja, lingkungan, dan sebagainya.
Sebagai contoh, RFID tidak akan mengetahui sebuah barang yang telah dipasangi tag itu sedang proses
keluar atau ingin masuk ke sebuah ruangan, karena bagi RFID, asalkan dapat terbaca oleh reader, maka
proses selesai.
Sehingga untuk menentukan apakah barang tadi masuk atau keluar, kita akan memerlukan tambahan
sensor atau perangkat penunjang lainnya.

FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN


http://h210189.blog.binusian.org/2009/06/19/rfid/
1. Tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus
menyediakan daya tambahan untuk tag RFID. Pada sistem RFID umumnya, tag atau
transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag dapat membawa informasi yang
unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek
tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang
kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca
RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Faktor penting yang harus
diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja dari sistem RFID. Ini adalah frekuensi
yang digunakan untuk komunikasi wireless antara pembaca RFID dengan tag RFID.
Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk sistem RFID. Pemilihan dari frekuensi
kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak komunikasi, interferensi dengan frekuensi
sistem radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran antena. Untuk frekuensi yang
rendah umumnya digunakan tag pasif, dan untuk frekuensi tinggi digunakan tag aktif.
Pada frekuensi rendah, tag pasif tidak dapat mentransmisikan data dengan jarak yang jauh,
karena keterbatasan daya yang diperoleh dari medan elektromagnetik. Akan tetapi
komunikasi tetap dapat dilakukan tanpa kontak langsung. Pada kasus ini hal yang perlu
mendapatkan perhatian adalah tag pasif harus terletak jauh dari objek logam, karena logam
secara signifikan mengurangi fluks dari medan magnet. Akibatnya tag RFID tidak bekerja
dengan baik, karena tag tidak menerima daya minimum untuk dapat bekerja.
Pada frekuensi tinggi, jarak komunikasi antara tag aktif dengan pembaca RFID dapat lebih
jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada. Sinyal elektromagnetik pada frekuensi
tinggi juga mendapatkan pelemahan (atenuasi) ketika tag tertutupi oleh es atau air. Pada
kondisi terburuk, tag yang tertutup oleh logam tidak terdeteksi oleh pembaca RFID.
Ukuran antena yang harus digunakan untuk transmisi data bergantung dari panjang
gelombang elektromagnetik. Untuk frekuensi yang rendah, maka antenna harus dibuat
dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan RFID dengan frekuensi tinggi.
2. Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID melalui 1 alat
pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakkan informasi yang diterima oleh
pembaca (kendala ini dapat terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan penerimaan
data sehingga chip RFID yang masuk belakangan akan dianggap sebagai data yang
berikutnya).
3. Jika terdapat frekuensi overlap (dua frekuensi dari pembaca berada dalam satu area) dapat
memberikan informasi data yang salah pada komputer/pengolah data sehingga tingkat
akuransi akan berkurang (permasalahan ini dipecahkan dengan cara pengimplementasian
alat diteksi tabrakan frekuensi atau menata peletakan area pembacaan sehingga dapat
menghindari tabrakan).
4. Gangguan akan terjadi jika terdapat frekuensi lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya
yang bukan diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan merespon frekuensi tersebut
(frekuensi Wifi, handphone, radio pemancar, dll).
5. Privasi seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang, karena siapa saja dapat
membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang tersebut memiliki alat
pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca jumlah uang yang dimiliki orang lain
didalam dompetnya.

Kunci keputusan, dapat dilihat dari


http://subari.blogspot.com/2008/02/rfid-radio-frequency-identification.html
Frekuensi Kerja RFID

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja dari sistem RFID.
Ini adalah frekuensi yang digunakan untuk komunikasi wireless antara pembaca RFID
dengan tag RFID. Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk sistem RFID.
Pemilihan dari frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak komunikasi,
interferensi dengan frekuensi sistem radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran
antena. Untuk frekuensi yang rendah umumnya digunakan tag pasif, dan untuk frekuensi
tinggi digunakan tag aktif.

Pada frekuensi rendah, tag pasif tidak dapat mentransmisikan data dengan jarak yang jauh,
karena keterbatasan daya yang diperoleh dari medan elektromagnetik. Akan tetapi
komunikasi tetap dapat dilakukan tanpa kontak langsung. Pada kasus ini hal yang perlu
mendapatkan perhatian adalah tag pasif harus terletak jauh dari objek logam, karena logam
secara signifikan mengurangi fluks dari medan magnet. Akibatnya tag RFID tidak bekerja
dengan baik, karena tag tidak menerima daya minimum untuk dapat bekerja.

Pada frekuensi tinggi, jarak komunikasi antara tag aktif dengan pembaca RFID dapat lebih
jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada. Sinyal elektromagnetik pada frekuensi tinggi
juga mendapatkan pelemahan (atenuasi) ketika tag tertutupi oleh es atau air. Pada kondisi
terburuk, tag yang tertutup oleh logam tidak terdeteksi oleh pembaca RFID.

Ukuran antena yang harus digunakan untuk transmisi data bergantung dari panjang
gelombang elektromagnetik. Untuk frekuensi yang rendah, maka antenna harus dibuat
dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan RFID dengan frekuensi tinggi.

Akurasi RFID

Akurasi RFID dapat didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pembaca RFID melakukan
identifikasi sebuah tag yang berada pada area kerjanya. Keberhasilan dari proses identifikasi
sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik, yaitu:

• Posisi antena pada pembaca RFID

• Karakteristik dari material lingkungan yang mencakup sistem RFID

• Batasan catu daya

• Frekuensi kerja sistem RFID

Akurasi Sistem RFID Frekuensi Rendah

Pada frekuensi rendah, contohnya pada frekuensi 13,56 MHz, komunikasi frekuensi radio
antara tag dengan pembaca RFID sangat bergantung pada daya yang diterima tag dari antena
yang terhubung dengan pembaca RFID. Pada ruang bebas, intensitas dari medan magnet yang
diemisikan oleh antena berkurang teradap jarak, maka terdapat batas jarak di mana tag tidak
aktif, dan komunikasi frekuensi radio tidak dapat terjadi. Pengurangan ukuran tag akan
mengurangi juga batas jarak.

Komunikasi radio berkurang jika medan magnet harus menembus material yang mengurangi
daya elektromagnetik, contohnya pada kasus objek dengan bahan logam. Tag RFID tidak
akan terdeteksi ketika ditaruh di dalam logam, karena material logam akan meredam fluks
magnet yang melalui tag secara drastis.

Orientasi dari tag sangat penting dan dapat menyebabkan medan magnet bervariasi. Jika
orientasi tag RFID sejajar dengan arah propagasi energi, maka fluks adalah nol dan
komunikasi radio frekuensi tidak akan terjadi walaupun jarak antara antena dan tag sangat
dekat.

Akurasi Sistem RFID Frekuensi Tinggi

Pada frekuensi tinggi, perfomansi dari sistem RFID sangat bergantung pada lingkungan di
mana komunikasi di antara tag dan pembaca RFID terjadi. Pada jarak tanpa hambatan proses
identifikasi dapat terjadi pada jarak pada orde 10 meter. Tetapi bila ada hambatan maka jarak
ini akan berkurang secara drastis.

Pada frekuensi tinggi, tag RFID bekerja secara aktif dengan daya dari batere. Akurasi dari tag
RFID dapat berkurang karena kekurangan daya. Akurasi dari sistem RFID pada umumnya
sangat bergantung dari lingkungan di mana sistem RFID dioperasikan. Tantangan desain
sistem RFID adalah melakukan desain infrastruktur RFID di antara lingkungan yang kurang
bersahabat yang telah dijelaskan sebelumnya.

Beberapa Arsitektur RFID Untuk Keamanan

Untuk penggunaan RFID untuk aplikasi sistem keamanan, terdapat beberapa macam
arsitektur yang dapat digunakan.

Sistem Fixed Code

Sistem ini merupakan sistem paling sederhana yang paling sering digunakan. Kode tetap
yang tersimpan di tag RFID dibaca dan dibandingkan dengan kode yang tersimpan database.
Untuk keperluan ini dapat digunakan tag RFID yang hanya dapat ditulis satu kali saja dan
belum diprogram sama sekali. User dapat memprogram sendiri tag tersebut. Kelemahannya
adalah user dapat membuat copy dari tag RFID yang tidak dapat dibedakan oleh sistem
keamanan. Tersedia pula tag RFID yang hanya dapat dibaca, dan telah diprogram pada proses
produksi dengan nomor identifikasi yang unik. Sistem ini tidak memungkinkan pembuatan
copy dari tag RFID. Sistem yang sederhana ini tingkat keamanannya paling rendah.

Sistem Rolling Code

Beroperasi dengan cara sama dengan sistem Fixed Code, akan tetapi kode rahasia pada tag
RFID hanya berlaku pada periode waktu tertentu. Pembaca RFID pada sistem ini harus
mempunyai kemampuan untuk menulis tag RFID. Tag RFID yang digunakan harus dapat
diprogram berkali-kali. Jadinya setiap terjadi proses identifikasi maka sistem keamanan akan
mengubah kode rahasia yang ada pada tag RFID, dan akan menggunakan kode rahasia
tersebut untuk proses identifikasi selanjutnya.

Sistem ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik, tetapi yang harus dipertimbangkan
adalah proses sinkronikasi kode rahasia.

Sistem Proteksi dengan Password

Sistem autentifikasi mutual yang sederhana dapat disediakan oleh sistem RFID dengan
proteksi password. Data rahasia pada tag RFID hanya akan ditransmisikan setelah Pembaca
RFID mengirimkan data berupa password yang sesuai untuk dapat membuktikan keabsahan
pembaca RFID. Panjang dari password dapat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
tingkat keamanan.

Password biasanya ditransmisikan dalam plain text. Waktu untuk menduga password
bervariasi antar beberapa menit sampai beberapa tahun bergantung dari panjang dari
password.

Untuk sistem keamanan dengan banyak pengguna dengan password berbeda, memiliki
keterbatasan yaitu yaitu total waktu komunikasi yang sangat lama, karena pembaca RFID
harus menduga password dari database yang tersedia.

Sistem Kombinasi Rolling Code dan Password

Merupakan sistem gabungan dengan fasilitas kode rahasia berubah-ubah dan password untuk
melindungi kode rahasia yang tersimpan dalam tag RFID. Isu yang kritis dari sistem ini
adalah waktu komunikasi dan sinkronisasi password. Dengan sistem ini akan memberikan
tingkat keamanan yang tinggi.

Crypto Transponder

Digital Signature Transponder

Digital Signature Transponder adalah device crypto yang menggunakan system pertanyaan
dan jawaban. Ini adalah merupakan generasi kedua dari tag RFID yang khusus digunakan
untuk sistem keamanan, di mana hanya sebuah kunci yang dapat mengakses sistem kemanan
tersebut. Sistem ini contohnya dapat diaplikasikan pada sistem pengamanan mobil. Pada saat
inisialisasi, system 15 keamanan dan transponder bertukar kunci enkripsi rahasia. Kunci ini
tidak dapat dibaca, hanya respon transponder terhadap pertanyaan yang dikirimkan system
keamanan yang dapat dibaca.
Pada aplikasinya, sistem keamanan mengirimkan sejumlah bit bilangan acak (pertanyaan)
kepada transponder menggunakan Pulse Width Modulation. Pada transponder pertanyaan
tersebut dimasukkan ke dalam register pertanyaan. Untuk waktu yang singkat, energi
disediakan oleh sistem keamanan dan rangkaian logika enkripsi akan menghasilkan respon
(signature). Pada gambar 2 dapat dilihat sistem Crypto Transponder.

Gambar 2. Sistem Crypto Transponder

Respon R adalah fungsi dari kunci enkripsi Ke, challenge RAND, dan algoritma kriptografi
Fc.
( , , ) c e R = f F RAND K

Respon dikembalikan ke sistem keamanan dengan menggunakan Frequency Shift Keying


(FSK).

Sistem keamanan menghitung respon yang diharapkan dengan menggunakan algoritma yang
sama dan kunci enkripsi yang sama dan membandingkan respon yang diterima dari
transponder dengan hasil perhitungan. Hasil perhitungan dari respon yang diharapkan dapat
selesai bersamaan dengan komunikasi antara transponder dengan sistem keamanan atau
setelah menerima respon dari transponder. Jika hasilnya sama, maka informasi akan
dikirimkan ke computer manajemen.

KASUS 2
https://www.chegg.com/homework-help/management-information-systems-13th-edition-
chapter-7-solutions-9780133058321
BestMed Medical Supplies Corporation

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika mengadopsi sistem untuk komunikasi
terpadu seperti tingkat produktivitas, biaya keseluruhan, dan kompatibilitas dengan model
bisnis saat ini.
Diataranya ada faktor Produktifitas yakni:
1. Sistem komunikasi terpadu akan dapat menggabungkan semua mode komunikasi
terpisah menjadi satu layanan yang dapat diakses oleh seluruh perusahaan.
2. Seorang karyawan atau pengguna dapat dengan mudah bolak-balik antara berbagai
mode komunikasi seperti komunikasi suara, komunikasi data, pengiriman pesan instan,
dan email.
3. Ini akan mengurangi waktu kerja dan meningkatkan produktivitas setiap karyawan dan
organisasi.

KASUS 3
https://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/5c4337ccab12ae13d11de2f5/5-alasan-bioetanol-
menjadi-bahan-bakar-ideal-pembakaran-pada-mesin
Bioetanol dapat menjadi bahan bakar yang ideal untuk pembakaran pada mesin. Berikut
beberapa alasannya.
1. Memiliki bilangan oktan (research octane) yang tinggi sebesar 108,6 dibanding bensin
dengan angka research octane sebesar 88. Research octane yang tinggi akan mencegah
letupan saat pembakaran. Kemudian efisiensi bensin akan meningkat sebesar 10%
dengan pencampuran bensin dan etanol dengan rasio 60:40.
2. Hasil pembakaran yang lebih bersih karena mengandung oksigen, sehingga emisi
Karbon Monoksida (CO) yang dihasilkan rendah. Sehingga dapat menngurangi tingkat
pencemaran udara. Dengan begitu, lingkungan akan bersih dan manusia yang
menghirup udara dapat terhindar dari penyakit yang mungkin ditimbulkan oleh
pembakaran bahan bakar minyak bumi.
3. Pembakaran Bioetanol sedikit lebih dingin sehingga dapat memperpanjang usia mesin.
4. Memiliki efisiensi yang tinggi dan dapat meningkatkan energi.
5. Bahan bakar Bioetanol memperluas pasar produk petani, terutama sektor gula. Jika
Bioetanol dipoduksi skala besar oleh industri, maka akan memerlukan bahan baku
seperti tebu, singkong dan jagung. Hal ini menguntungkan petani karena dapat dengan
mudah menjual hasil panennya ke industri. Sehingga bahan baku tersebut yang dipanen
tidak akan terbuang dan harganya pun tidak akan anjlok di pasaran. Untuk industri
sendiri, tentu akan dapat membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja.

Dari pencarian saya, yang lebih mudah diakses dan yang memberikan pencarian terbaik
serta lebih mendapatkan banyak informasi adalah GOOGLE.
Mengapa?

1. Kecepatan, kelengkapan, dan kemudahan dalam mencari data maupun informasi.


2. Lebih canggih dengan fitur – fitur dan teknologi yang dimilikinya.
3. Tampilan yang sederhana dan enak untuk dilihat.
4. Google merupakan mesin pencari web yang memilki cache. Dengan adanya cache ini,
dapat menghemat waktu dalam melakukan pencarian.
5. Dapat mencari segala informasi seperti gambar, berita artikel, hiburan, video dll.
6. Memuat dari berbagai sumber dalam satu pencarian

Anda mungkin juga menyukai