Anda di halaman 1dari 18

Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian,

& Aplikasinya
Hari Santoso Elektronika , Sensor Ultrasonik 6 komentar
Tulisan ini akan berisi tentang pengertian sensor ultrasonik, cara kerja, aplikasi, dan
rangkaian dasar dari sensor ultrasonik. Saya berharap tulisan ini bisa menjadi salah satu
rujukan ketika pembaca mencari informasi tentang sensor ultrasonik, lebih khusus lagi
apabila pembaca menggukan sensor ultrasonik HC-SR04.

Gambar aplikasi sensor ultrasonik pada kapal selam

Pengertian Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi)
menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari
pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak)
suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini
menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi
yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi
ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik
nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan
zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan
tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Cara Kerja Sensor Ultrasonik

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut
dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan
gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada
benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju
suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target
akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan
ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman
gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

Gambar cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver (atas), sensor ultrasonik
dengan single sensor yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver sealigus

Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

 Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan
durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur
jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
 Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan
sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan
dipantulkan oleh benda tersebut.
 Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan
diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan
rumus :

S = 340.t/2
dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t
adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika
gelombang pantul diterima receiver.

Aplikasi Sensor Ultrasonik

Dalam bidang kesehatan, gelombang ultrasonik bisa digunakan untuk melihat organ-organ
dalam tubuh manusia seperti untuk mendeteksi tumor, liver, otak dan menghancurkan batu
ginjal. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan pada alat USG (ultrasonografi) yang biasa
digunakan oleh dokter kandungan.

Dalam bidang industri, gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi keretakan pada
logam, meratakan campuran besi dan timah, meratakan campuran susu agar homogen,
mensterilkan makanan yang diawetkan dalam kaleng, dan membersihkan benda benda yang
sangat halus. Gelombang ultrasonik juga bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan
mineral maupun minyak bumi yang tersimpan di dalam perut bumi.

Dalam bidang pertahanan, gelombang ultrasonik digunakan sebagai radar atau navigasi, di
darat maupun di dalam air. Gelombang ultrasonik digunakan oleh kapal pemburu untuk
mengetahui keberadaan kapal selam, dipasang pada kapal selam untuk mengetahui
keberadaan kapal yang berada di atas permukaan air, mengukur kedalaman palung laut,
mendeteksi ranjau, dan menentukan puosisi sekelompok ikan.

Rangkaian Sensor Ultrasonik

Piezoelektrik
Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Bahan
piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau
tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan
mengalami regangan atau tekanan mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode
pulsa elemen piezoelektrik yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan
reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan
frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser
piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik
dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang dibangkitkan dari sebuah osilator.
Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran
dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh
komponen RLC / kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan
memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi
mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi
pada osilator.
Gambar rangkaian dasar dari transmitter ultrasonik

Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi
sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada
permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh
karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan
membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan
dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

Gambar rangkaian dasar receiver sensor ultrasonik

Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim,
penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur
jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd,
Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk
trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Gambar sensor ultrasonik HC-SR04

Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger
selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi
40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang
memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal
digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk menghitungnya sudah saya
sampaikan di atas.

Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04

Gambar sistem pewaktu pada sensor HC-SR04

Harga Sensor Ultrasonik

Harga sensor ultrasonik bermacam-macam, ada yang murah ada yang mahal. Harga sensor
HC-SR04 juga demikian, antara toko yang satu dengan yang lain juga berbeda. Di beberapa
toko, harga sensor HC-SR05 35 ribu, tapi di toko lain bisa lebih mahal dari harga tersebut.
Menggunakan Ultrasonic Range Sensor HC-SR04 dan
SDM-IO
December 03, 2011 Zerfani Yulias 55 Comments

Pada posting kali ini, kita akan membahas cara menggunakan Ultrasonic Range Sensor
Module. Ultrasonic modul yang akan dibahas adalah Ultrasonic Range Sensor Module HC-
SR04 dan Ultrasonic Module SDM-IO Range Sensor. Keduanya merupakan produk dari
ITead Studio.

Sebelum kita membahas cara menggunakan ultrasonic module, ada baiknya sedikit dijelaskan
garis besar cara kerjanya.

Ultrasonic modul umunya berbentuk papan elektronik ukuran kecil dengan beberapa
rangkaian elektronik dan 2 buah transducer. Dari 2 buah transducer ini, salah satu berfungsi
sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Ada juga modul yang hanya mempunyai 1
buah transducer, berfungsi sebagai transmitter dan receiver sekaligus. Tersedia pin VCC,
TRIG, ECHO dan GND. Ada juga modul yang pin TRIG dan ECHO-nya digabung menjadi
satu dan pemakaiannya berganti-ganti.

Ultrasonic modul ini bekerja dengan cara menghasilkan gelombang suara pada frekuensi
tinggi, yang kemudian dipancarkan oleh bagian transmitter. Pantulan gelombang suara yang
mengenai benda di depannya akan ditangkap oleh bagian receiver. Dengan mengetahui
lamanya waktu antara dipancarkannya gelombang suara sampai ditangkap kembali, kita dapat
menghitung jarak benda yang ada di depan modul tersebut. Kita mengetahui kecepatan suara
adalah 340m/detik. Lamanya waktu tempuh gelombang suara dikalikan kecepatan suara,
kemudian dibagi 2 akan menghasilkan jarak antara ultrasonic modul dengan benda
didepannya.
HC-SR04 dan SDM-IO siap digunakan

HC-SR04

HC-SR04 termasuk modul ultrasonic yang mudah digunakan. Sudah tersedia Arduino library
sehingga anda sudah bisa langsung menggunakannya. Arduino library dan contoh program
untuk HC-SR04 dapat didownload dari link ini. Copy-kan library ini pada folder libraries
yang ada pada software Arduino di komputer anda.

HC-SR04 memiliki 4 pin, VCC, TRIG, ECHO dan GND. VCC dihubungkan dengan 5V dari
Arduino dan GND dengan GND pada Arduino. TRIG terhubung pada pin digital 12 dan
ECHO dihubungkan dengan pin digital 13. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
HC-SR04 terhubung dengan Arduino
HC-SR04 dan Arduino Uno

Hubungkan board Arduino anda dengan komputer menggunakan kabel USB dan upload
program di bawah ini.

1 /*
2 * HCSR04Ultrasonic/examples/UltrasonicDemo/UltrasonicDemo.pde
3 *
4 * SVN Keywords
5 * ----------------------------------
6 * $Author: cnobile $
7 * $Date: 2011-09-17 02:43:12 -0400 (Sat, 17 Sep 2011) $
8 * $Revision: 29 $
9 * ----------------------------------
10 */
11
12#include <Ultrasonic.h>
13
14#define TRIGGER_PIN 12
15#define ECHO_PIN 13
16
17Ultrasonic ultrasonic(TRIGGER_PIN, ECHO_PIN);
18
19void setup()
20 {
21 Serial.begin(9600);
22 }
23
24void loop()
25 {
26 float cmMsec, inMsec;
27 long microsec = ultrasonic.timing();
28
29 cmMsec = ultrasonic.convert(microsec, Ultrasonic::CM);
30 inMsec = ultrasonic.convert(microsec, Ultrasonic::IN);
31 Serial.print("MS: ");
32 Serial.print(microsec);
33 Serial.print(", CM: ");
34 Serial.print(cmMsec);
35 Serial.print(", IN: ");
36 Serial.println(inMsec);
37 delay(1000);
38 }

Kalau tidak ada pesan error maka modul ultrasonic akan langsung bekerja mengukur jarak
benda di depannya. Gunakan Serial Monitor (Ctrl+Shift+M) pada software Arduino untuk
melihat hasil pengukuran.

SDM-IO

SDM-IO adalah modul ultrasonic yang sama seperti HC-SR04. Berbeda di jarak jangkauan
pengukuran jarak, di mana SDM-IO memiliki jarak jangkauan yang lebih pendek. Cara
pemakaiannya kurang lebih sama dengan HC-SR04, tapi dengan level sinyal yang terbalik.
Kalau HC-SR04 menggunakan sinyal HIGH dengan durasi 10 microseconds, maka SDM-IO
menggunakan sinyal LOW dengan durasi 10 micrseconds.

SDM-IO memiliki 4 pin, sama seperi HC-SR04, VCC, TRIG, ECHO dan GND. Hubungkan
pin-pin ini sama seperti pada HC-SR04. VCC dihubungkan dengan 5V dari Arduino dan
GND dengan GND pada Arduino. TRIG terhubung pada pin digital 12 dan ECHO
dihubungkan dengan pin digital 13.
SDM-IO dan Arduino Uno

Hubungkan kembali board Arduino anda dengan komputer menggunakan kabel USB dan
upload program di bawah ini.

1 #define SDM_IO_TIMEOUT 1000


2
3 int TrigPin = 12;
4 int EchoPin = 13;
5 unsigned long ultrasoundDuration;
6 int timeout;
7 unsigned long tStartPing = 0;
8 int sensorValue = 0;
9
10void setup() {
11 Serial.begin(9600);
12 pinMode(TrigPin, OUTPUT); //pin is output
13 pinMode(EchoPin, INPUT); // pin is now input
14}
15
16void loop() {
17 sensorValue = read_sdm_io_range();
18 Serial.print(sensorValue);
19 Serial.println(" cm");
20 delay(100);
21
22}
23
24//SDM-IO Ultrasonic Range Sensor distance function
25float read_sdm_io_range()
26{
27 unsigned char pin = 0;
28 unsigned int time_flag = 0;
29
30 digitalWrite(TrigPin, HIGH);
31 delayMicroseconds(2);
32 digitalWrite(TrigPin, LOW);
33 delayMicroseconds(10);
34 digitalWrite(TrigPin, HIGH);
35
36 tStartPing = micros();
37 timeout = 0;
38 pin = digitalRead(EchoPin);
39 while(pin)
40 {
41 pin = digitalRead(EchoPin);
42 time_flag++;
43 if(time_flag > SDM_IO_TIMEOUT)
44 {
45 timeout = 1;
46 break;
47 }
48 }
49 ultrasoundDuration = micros() - tStartPing;
50 Serial.print(ultrasoundDuration);
51 Serial.print(" us, ");
52 Serial.print(ultrasoundDuration*0.017, DEC); // result in cm
53 Serial.print(" cm");
54 Serial.println();
55 if (timeout)
56 return 999;
57 else
58 return ultrasoundDuration * 0.017; // result in cm
59}

Sama halnya pada penggunaan HC-SR04, kalau tidak ada pesan error maka modul
ultrasonic akan langsung bekerja mengukur jarak benda di depannya. Gunakan Serial
Monitor (Ctrl+Shift+M) pada software Arduino untuk melihat hasil pengukuran.
Sensor Ultrasonik
In Sensor | No Comments

Sensor ultrasonik adalah komponen yg kerjanya didasarkan prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai tuk menafsirkan eksistensi sebuah benda spesifik
yang ada dalam frekuensinya. Tau berapa ukuran frekuensi sensor ultrasonik? Yup diatas dari
gelombang suara, yaitu sekitar 40 KHz sampai 400 KHz.

Sekarang kita membahas mengenai prinsip kerja dari sensor ultrasonik ini. Sensor ultrasonik
dibentuk dari dua buah unit, yaitu yang pertama adalah unit penerima dan yang kedua adalah
unit pemancar. Kedua unit dalam sensor ultrasonik ini memiliki struktur yang sangatlah
sederhana, yaitu suatu kristal piezoelectric yang terhubung dgn mekanik jangkar;
disambungkan hanya dgn sebuah diafragma penggetar. Kemudian kepada plat logam
diberikan tegangan bolak balik yg mempunyai frekuensi kerja 40 KHz s/d 400 KHz. Dengan
demikian akan terjadi kontrasi / pengikatan dengan mengembang ataupun menyusut karena
polaritas tegangan yg dikasih kepada kristal piezoelectric sehingga hal tersebut terjadi pada
struktur atomnya. Peristiwa inilah yang dinamakan dgn efek piezoelectic.

Kontraksi yg terbentuk itu dilanjutkan menuju diafragma penggetar hingga dihasilkan


gelombang ultrasonik yg memancar ke udara sekitar tempat ia berada, dan apabila terdapat
benda spesifik disekitar tempat tersebut akan menimbulkan pantulan gelombang ultrasonik.
Pantulan gelombang itu kemudian diterima oleh unit sensor-penerima. Selanjutnya terjadilah
getaran pada diafragma penggetar yang menyebabkan terjadinya efek piezoelectric dan
menghasilkan tegangan bolak balik yang memiliki frekuensi sama.

Jauh dan dekatnya benda yang terdeteksi serta kualitas dr sensor penerima ataupun sensor
pemancarnya, merupakan faktor penentu besar amplitudo signal elektrik yg di hasil kan unit
sensor penerimanya. Operasi scaning yg dijalankan oleh sensor tersebut memakai metode
pantulan dgn memperhitungkan selisih jarak diantara objek sasaran dan sensor. Cara
menghitung jarak tersebut ialah dengan mengalikan separuh waktu yg dipakai oleh signal
ultrasonik untuk berjalan dr rangkaian TX hingga ditangkap kembali oleh rangkaian Rx, dgn
kecepatan rambat dr signal ultrasonik tsb pd media rambat yg dipakainya (dalam hal ini
adalah udara).

Waktu tersebut dihitung saat pemancar aktif hingga diperoleh adanya input dr rangakaian
penerima. Apabila dalam batas waktu yang ditentukan, rangkaian penerima tak juga
menerima sinyal input diartikan bahwa tak ada yang menghalangi di depannya. OK dah,
sekian dulu tulisan mengenai sensor ultrasonik. Moga dilain kesempatan bisa kita bahas lebih
lanjut.
sensor ultrasonik pemancar dan penerima

Sensor Ultrasonik. Post by: Fatma | 4.5


Tags:Sensor ultrasonik

Categories: Sensor

Share This Article

Related Posts

 Rangkaian Elektronika Sensor

 Sensor Suhu

 Sensor Cahaya

 Sensor Gerak

 Popular Elektronika
o Rangkaian Antarmuka Suara Telephone
o Komponen Elektronika Dasar
o Simbol Elektronika Dasar
o Elektronika Dasar PDF
o Materi Elektronika Dasar
 Elektronika Search
o Dasar-dasar elektronika
o Rangkaian Alat pengetes hp sederhana
o rangkaian gps
o pemancar radio am
o rangkaian lampu emergency
 Categories
o Elektronika Dasar
o Gelombang Elektromagnetik
o Kapasitor
o Komponen Elektronika
o Listrik
o Listrik Statis
o Power Supply
o Rangkaian Elektronika
o Resistor
o Sensor
o Transistor

Copyright © 201
Kita tau dan sering lihat difilm-film tentang apa itu radar, haha...ya radar fungsinya adalah
untuk mengetahui situasi disekitar radius radar (pemantau), jadi kalo ada tamu tak diundang
maka akan terdeteksi pada radar ini, sebetulnya teknologi radar ini bisa disebut tidak sehat
juga, pernah denger lumba-lumba yang mati dan pendarahan hebat dibagian otaknya secara
ngedadak?

Hal ini terjadi karena radar angkatan laut amerika, setiap kapal modern selalu dilengkapi
dengan radar untuk mengetahui jarak dasar laut dengan permukaan laut, dengan begitu kapal
akan bisa memantau rute lintasan yang tidak menghambat kapal, radar juga sebagian
digunakan para nelayan untuk mencari ikan dilaut, untuk mendeteksi serangan musuh, dsb.

Nah radar ini cara kerjanya adalah dengan melepaskan gelombang tertentu dalam radius
tertentu, sepanjang radius pancaran gelombang itulah area radar, ketika gelombang tersebut
mengenai sesuatu maka gelombang pantulna digunakan dan divisualkan dimonitor,
gelombang-gelombang inilah yang mematikan para lumba-lumba tersebut, karena militer
angkatan laut menggunakan frekuensi tertentu, tentunya militer membedakannya dengan
gelombang para nelayan, kita tau lumba-lumba seperti kelelawar yaitu mengeluarkan sonar
sebagai hall sensor, dan sensitivitas sensor lumba-lumba ini rusak karena tidak dapat
menerima gelombang terlalu kuat dari radar militer angkatan laut.

Analogina seperti telinga kita yang memiliki range frekuensi tertentu, jika telinga kita diberi
gelombang suara diatas batas ideal tersebut maka telinga manusia bisa rusak bahkan
kerusakannya bisa fatal hingga pendarahan.

Tabel Batas Kemampuan Dengar Telinga Manusia


90 dB 8 jam
92 dB 6 jam
95 dB 4 jam
97 dB 3 jam
100 dB 2 jam
105 dB 1 jam
110 dB 30 menit
115 dB 15 menit

Nah saya menggunakan HC-SR04 yang berfungsi sebagai sensor jarak dengan metode
gelombang ultrasonic, ada 2 buah tranducer pada modul ini, satu bagian sebagai trigger
(melepaskan gelombang ultrasonic), dan bagian satunya sebagai penerima gelombang pantul,
efektip jarak maksimal sensor ini sebanyak 1 meter, ketika gelombang ultrasonic tersebut
mengenai benda maka akan dipantulkan dan ditangkap oleh tranducer penerima kemudian
diolah sebagai data digital, waktu yang dibutuhkan untuk melepaskan ultrasonic dan waktu
penerimaan dikalkulasikan secara matematik didalam program yang kita buat nantinya untuk
menghasilkan ukuran jarak.
HC-SR04
(pic by ezdenki.com)
Jadi dengan sensor ini kita bisa mengukur jarak suatu benda tanpa menggunakan penggaris,
hahaha.... ini sebetulna masih kuno, saya lebih tertarik menggunakan laser agar didapatkan
efektifitas jarak yang lebih jauh, lalu misalnya kita gunakan laser tersebut pada teropong,
maka objek yang kita teropong bisa kita ketahui jaraknya dari kita, tanpa perlu kita ukur
menggunakan meteran yang panjang, hehe...kemudian laser yang kita gunakan jangan laser
biasa tapi gunakan laser infrared, tujuannya agar objek tidak menyadari bahwa ada sinar yang
mengenainya.

Untuk otaknya atau untuk mengolah data digital dari sensor saya menggunakan arduino
UNO, untuk visual saya tidak memvisualkannya secara angka dan jarak (kurang seru), tapi
saya meniru radar-radar yang ada difilm-film, harusnya menggunakan servo, agar radar
bergerak berputar-putar, namun waktu pembuatan saya kekurangan bahan untuk menyatukan
sensor dengan mini servo, desigh... baca artikel Bermain dengan Servo.

Arduino UNO
Uji coba mini servo tanpa HC-SR04

Radar HC-SR04 tanpa servo

Oh iya...HC-SR04 ini memang murah meriah hanya sekitar 50 ribuan menggunakan 4


pin, beda jauh dengan produk dari PARALAX yang sampe 500 ribu menggunakan 3 pin
namun dengan fitur dan jarak yang berbeda, sensor ini sering disebut sebagai PING sensor
))).
PARALAX ping sensor
(pic by learn.parallax.com)
Satu hal yang perlu diingat ketika menggunakan sensor HC-SR04 adalah pencatudayaan,
ketika akan menghubungkan HC-SR04 ke sumber daya biasakan arus (-) terlebih dahulu
jangan (+), jika anda tidak mau sensor ini rusak, hahaha...yang murah biasanya membutuhkan
perhatian extra bro!!! Saya mengalami rusaknya sensor ini padahal uji coba pertama kali
sukses pas saya coba lagi ko sensor nda mau jalan, ternyata masalahnya itu teknik
pencatudayaan, tapi berhubung saya lakukan ritual tertentu akhirnya sensor ini tidak lari
ketempat sampah, sensor ini bisa bangkit lagi dari kematiannya dan sehat sampai sekarang,
alhamdulillah.

Selain kita gunakan sebagai sensor peraba pada robot, kita bisa aplikasikan untuk berbagai
hal tergantung daya imajinasi kita, misalnya sebagai sensor parkir mundur, atau sensor
pengereman mendadak, atau kita buat untuk mesin conveyor, memang kebanyakan dunia
industri menggunakan PLC programable logic controller sebagai controllernya, kelebihan
PLC pemrogramannya mudah namun memiliki fitur yang sangat minim dan muahal
barangnya, cari mahal ato cari fungsinya, hayo...hehe..

Baca juga artikel Bikin Sendiri Sensor Gelombang Pt-1 dengan arduino, Bikin RF
Transmitter dengan Arduino.

Berbicara tentang microcontroller, robotik adalah berbicara mengenai kontrol otomatisasi,


printer yang kita gunakan setiap hari adalah penjelmaan robot, air bag dalam mobil, dan
masih banyak lagi, berbicara mengenai microcontroller (kontroler dalam ukuran micro)
artinya berbicara mengenai penyelesaian masalah secara otomatisasi.

Anda mungkin juga menyukai