A. Tujuan
1. Mengidentifikasi peralatan penyolderan standard seperti jenis timah, flux, jenis solder,
busa, magnifier, pinset, nipper dan lain-lain sesuai standard.
3. Menyesuaikan jenis solder, Bit solder, daya solder, temperatur solder, Solder wire
dengan kondisi penyolderan
7. Menyolder Jumper wire, vinyl wire, coper wire, pin connector pada PCB sesuai standard.
8. Menyolder Hubungan wire ke terminal dengan benar sesuai persyaratan (Turrets, Cups,
Pierced, Bifurcated, Hooked)
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 1
11. Menjaga PCB dan komponen dari kotoran dan kerusakan
C. Uraian Materi
a. Mengidentifikasi peralatan penyolderan standard seperti jenis timah, flux, jenis solder,
busa, magnifier, pinset, nipper dan lain-lain sesuai standard.
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 2
Gambar 8.1. Solder biasa
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 3
c) Attractor
Atractor dipergunakan untuk melepas timah dari PCB pada saat melepas
komponen yang rusak.
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 4
adalah timah (Sn) dan timbal (Pb), dengan berbagai macam perbandingan
campuran. Perbandingan campuran ini dinyatakan melalui angka persentase
perbandingan timah/timbal (Sn/Pb), sebagai contoh 60/40 dan 63/37. Jenis
logam lain, seperti perak (Ag) dan tembaga (Cu), juga dapat ditambahkan
dalam jumlah kecil (dikisaran 1% - 2%) untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu.
Perbandingan campuran timah dan timbal mempengaruhi karakteristik timah
solder, antara lain kekuatan sambungan solder, kelancaran aliran timah solder
cair, titik lebur timah solder dan mekanisme perubahan wujud timah solder dari
padat menjadi cair dan sebaliknya. Untuk soldering manual sebaiknya dipilih
komposisi timah solder 60/40.
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 5
c) Aliran Timah Solder Cair
Kelancaran aliran timah solder cair, atau dikenal dengan istilah wetting, adalah
kemampuan timah solder cair untuk membasahi permukaan benda yang
disolder. Tentu saja, semakin lancar aliran timah solder cair, semakin mudah
bagi timah solder cair untuk membasahi permukaan benda yang disolder,
sehingga sambungan solder yang dihasilkan menjadi lebih baik. Sebaliknya,
aliran yang tidak baik akan menghasilkan sambungan solder yang lebih tebal
atau jika terlalu parah malah membentuk gumpalan timah solder yang tidak
menempel. Timah solder dengan perbandingan campuran 63/37 memiliki
kelancaran aliran yang sedikit lebih baik dari pada timah solder dengan
perbandingan campuran 60/40. Untuk pekerjaan dibidang elektronika dengan
sambungan yang kecil dan rapat, seperti penyolderan komponen Surface
Mount Device (SMD), disarankan untuk menggunakan timah solder dengan
perbandingan campuran 63/37 untuk mengurangi resiko gumpalan solder
menjembatani kaki-kaki komponen yang berdekatan dan memastikan kaki
komponen tersolder dengan sempurna. Timah solder dengan perbandingan
campuran 60/40 dapat digunakan untuk pekerjaan yang menuntut sambungan
solder yang lebih kokoh, seperti penyolderan kabel atau konektor yang
berukuran sedang sampai besar. Diharapkan sambungan solder yang
dihasilkan akan lebih tebal dan, tentu saja, akan lebih kuat. Kelancaran aliran
timah solder cair dapat ditingkatkan dengan menambahkan campuran logam
tembaga dalam jumlah kecil (berkisar diantara 1% - 2%).
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 6
timah solder eutectic dapat mengurangi terjadinya kerusakan sambungan
solder yang diakibatkan oleh pergerakan benda sewaktu disolder. Sebagai
tambahan, titik lebur timah solder eutectic berada pada satu titik suhu, yaitu
182°C, dan tidak berupa rentangan suhu. Titik lebur ini juga merupakan suhu
terendah yang dapat dicapai oleh campuran murni timah dan timbal. Jika benda
yang disolder sulit untuk distabilkan secara mekanikal atau sangat sensitif
terhadap suhu tinggi, seperti komponen SMD yang berukuran kecil, disarankan
untuk menggunakan timah solder dengan perbandingan campuran 63/37.
Penambahan campuran logam tembaga dalam jumlah yang kecil (berkisar
diantara 1% - 2%) dapat menurunkan titik lebur timah solder.
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 7
Gambar 8.5. Flux solder
1) Jenis-Jenis Flux
Flux, berdasarkan jenisnya, dapat digolongkan kedalam dua kategori, yaitu rosin
dan senyawa asam (acid). Rosin terbuat dari getah pohon pinus atau konifer yang
telah dibersihkan dan diolah. Flux senyawa asam haruslah dicuci bersih setelah
proses penyolderan. Jika tidak, sisa flux yang tertinggal dan bersifat korosif akan
merusak sambungan solder, kaki komponen dan permukaan papan cetak. Flux
jenis ini juga bersifat menarik uap air dari udara sekitar (hygroscopic) dan jika
dibiarkan akan menyebabkan arus pendek pada rangkaian elektronika. Rosin,
disisi lain, hanya aktif bekerja saat dipanaskan dengan alat solder. Setelah proses
penyolderan selesai, flux rosin yang telah dingin kembali menjadi tidak aktif, tidak
konduktif dan tidak korosif, sehingga dapat dibiarkan tinggal dipermukaan
sambungan solder dan papan cetak tanpa perlu dicuci (no-clean flux). Selain flux
rosin alami yang berasal dari getah pohon pinus, juga terdapat flux rosin buatan
(synthetic rosin) dengan karakteristik menyerupai flux rosin alami. Flux juga dapat
dikategorikan berdasarkan tingkat keaktifannya, yaitu tidak aktif (inactive), aktif
ringan (mildly active), aktif (active) dan sangat aktif (highly active). Flux tidak aktif
hanya mencegah terbentuknya lapisan oksidasi baru saat sedang disolder.
Sedangkan flux lainnya, selain mencegah, juga dapat membersihkan lapisan
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 8
oksidasi yang telah terbentuk. Flux yang lebih aktif mampu membersihkan lapisan
oksidasi yang lebih tebal dan noda-noda lain. Akan tetapi karena bersifat lebih
korosif, flux jenis ini harus dibersihkan setelah proses penyolderan. Kaki-kaki
komponen elektronika yang baru lazimnya telah dilapisi dengan timah solder
(tinned) dan dalam keadaan bersih. Oleh sebab itu, tidak diperlukan flux yang
terlalu aktif. Flux yang tepat untuk digunakan dibidang elektronika adalah jenis
rosin atau rosin sintetik aktif ringan yang tidak perlu dibersihkan (no-clean flux).
2) Flux Tambahan
Timah solder, terutama yang digunakan dibidang elektronika, sudah mengandung
flux yang diisikan kedalam sejumlah saluran ditengah-tengah kawat timah solder
(multi-core). Jumlah flux yang terkandung di dalam timah solder jenis ini biasanya
berkisar diantara 1% - 4%, tergantung kepada jenis flux-nya. Jumlah saluran yang
lebih dari satu ditujukan untuk memperbaiki dan meratakan penyebaran flux
keseluruh permukaan benda yang disolder. Flux tambahan juga tersedia
dipasaran dan dapat dipakai jika benda yang disolder terlalu kotor dan timah
solder cair gagal menempel. Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk
menggunakan flux tambahan, usahakan terlebih dahulu untuk membersihkan
permukaan benda yang kotor dengan menggunakan sabut nilon atau ampelas
yang sangat halus. Jika penggunaan flux tambahan tidak bisa dihindarkan,
pastikan sisa-sisa flux dibersihkan setelah proses penyolderan.
g) Memilih busa
Proses Menyolder merupakan proses yang sangat penting dalam produksi
peralatan Elektronika. Kualitas penyolderan sangat mempengaruhi kualitas akhir
dari sebuah produk elektronika. Selain kita harus mengetahui cara menyolder
dengan baik dan benar, kita juga harus mengetahui cara untuk memelihara atau
merawat mata solder / soldering tip. Kondisi kebersihan dan kelayakan mata
solder sangat memegang peranan penting dalam hasil akhir penyolderan yang
baik. Untuk menjaga kebersihan mata solder pergunakanlah busa basah khusus
pembersih mata solder ini. Busa terbuat dari bahan berkualitas yang dirancang
khusus untuk membersihkan dan merawat mata solder. Dengan ukuran sekitar 6 x
6 x 0.6cm dalam keadaan basah sangat membantu menghasilkan hasil
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 9
penyolderan yang baik. Busa harus direndam terlebih dahulu dalam air kemudian
peras airnya sampai kira-kira tersisa 75%, maka busa ini akan siap dipergunakan.
i) Memilih pinset
Pinset dipergunakan untuk menjepit kaki komponen saat memasang atau melepas
komponen pada PCB atau pada saat memasang atau meleoas chip IC pada PCB
atau socket.
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 10
Gambar 8.8. Pinset
j) Memilih nipper
Ada beberapa bentuk dan jenis nipper, tetapi dalam pekerjaan penyolderan
komponen elektronika harus disesuaikan pemilihan nipper.
4) menetapkan busa
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 11
6) menetapkan pinset
7) menetapkan nipper
memilih bit solder yang sesuai dengan jenis komponen yang disolder
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 12
Gambar 8.11. Masker hidung
c. Membersihkan Bit solder dari kotoran sisa soldering pada bit soldering dibersihkan
pada busa yang selalu diberi air pelembab.
d. Menyolder kaki komponen elektronik yang sudah terpasang di PCB sesuai standar di
antaranya:
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 13
posisi komponen dengan daya kecil rata dan rapat dengan PCB
posisi komponen dengan daya besar rata dengan jarak 3 mm dengan PCB
e. Menyolder Jumper wire, vinyl wire, coper wire, pin connector pada PCB sesuai
standard. Hal tersebut harus diperhatikan hal-hal seperti di bawah:
Untuk mengontrol kualitas hasil solderan komponen pada PCB perlu adanya
pemeriksaan hasil soldering dan memperhatikan kebersihannya. Untuk itu perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 14
gagal yang jelas. Kriteria penerimaan menentukan kapan item pekerjaan selesai
dan bekerja seperti yang diharapkan.
Pendampingan Tatap Muka Keahlian Ganda angkatan 2@SMKN 2 Pati, 25-26 Januari 2018
Tim TAV P4TKBOE Malang Page 15