Anda di halaman 1dari 11

SOLDER KONVENSIONAL

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum modul ini yaitu :

1. Mengetahui macam-macam solder dan bagian-bagiannya.

2. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan saat penyolderan.

3. Dapat memahami dan melakukan proses penyolderan dengan baik dan benar.

1.2 Alat dan Bahan


1. Solder konvensional

2. Timah

3. Pembersih solder

4. Loftet

5. Multimeter

6. Komponen elektronika

1.3 Dasar Teori


1.3.1. Solder
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangakain yang terdapat pada papan PCB. Solder merupakan alat
elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energy panas. Penyolderan adalah
proses penyambungan dua logam atau lebih dengan cara memanaskan benda tersebut
tanpa melakukan peleburan dua benda yang akan disambung. Solder juga digunakan
untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil ada hubungan
yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus dapat tersambung kembali.
Secara umum solder dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu : Solder dengan

pemanas gas Solder listrik.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1


1.3.2. Jenis-Jenis Solder Listrik
1. Solder Biasa

Gambar 5. 1 Solder Biasa


Solder ini paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, dan tipe
ini hanya mempunyai satu watt saja (25-40 watt). Solder jenis ini biasa digunakan
untuk keperluan merakit atau servis. Yang memiliki pemanas tipe keramik biasanya
lebih mahal dan lebih panjang umurnya dibandingkan dengan pemanas tipe coil.

2. Solder Tembak

Gambar 5. 2 Solder Tembak


Istiah solder ini biasa disebut dikalangan teknisi untuk membedakannya dari
solder biasa karena mirip dengan tipe solder biasa tetapi ini mempunyai
semacam tombol digagangnya (tembakan) yang bila ditekan sehingga soldernya
akan cepat bertambah panas.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 2


3. Solder dengan Kontrol Suhu

Gambar 5. 3 Solder dengan Kontrol Suhu


Solder jenis ini mempunyai pengatur suhu dan bisa dipilih suhunya sesuai
kebutuhan. Solder ini memiliki keterangan ESD Safe sehingga aman digunakan
untuk solder perangkat IC. Ciri-ciri solder ini adalah memiliki box kontrol
terpisah dari solder tersebut. Kelebihan solder ini adalah bila dinyalakan
seberapa lamapun suhunya akan stabil atau konstan sehingga tidak merusak
solder itu sendiri begitu juga dengan tegangan yang naik turun tidak akan
mempengaruhi suhu solder, sedangkan pada solder biasa suhunya akan
meningkat seiring tegangan yang diberikan dan waktu menyalakannya, bila
dibiarkan terus menerus menyala biasanya ujung solder dekat elemen akan
meleleh.

4. Solder Blower (Hot Air)

Gambar 5. 4 Solder Blower (Hot Air)


Solder jenis ini cara bekerjanya adalah dengan cara mengalirkan udara panas
yang dihasilkan pemanas dengan menggunakan blower, sehingga pada solder
blower ini memiliki dua tombol pengatur, yaitu tombol pengatur suhu dan
tombol pengatur kecepatan putaran blower. Solder blower digunakan untuk
penyolderan dan pelepasan komponen jenis SMD (Surface Mount Devices),
karena jika menggunakan solder biasa untuk melepas komponen SMD,

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 3


khususnya yang berkaki banyak (kaki laba-laba), akan menyebabkan kerusakan
pada PCBnya.

1.3.3. Bagian‐Bagian Solder Biasa

Gambar 5. 5 Konstruksi Solder Biasa


1. Elemen Pemanas
Elemen pemanas pada solder merupakan komponen yang menentukan
tingginya suhu dari solder, tingginya suhu pada elemen pemanas bergantung pada
besarnya daya elemen pemanas tersebut yang diukur dalam satuan watt, semakin
besar watt-nya maka semain tinggi suhu yang dihasilkan. Pemilihan besarnya daya
elemen pemanas pada solder bergantung pada penggunaan solder tersebut, untuk
penyolderan IC maka besarnya daya elemen solder yang di izinkan adalah sebesar
30 watt, karena jika watt-nya besar maka suhu dari solder tersebut juga tinggi dan
ini akan menyebabkan kerusakan pada IC tersebut, sedangkan untuk penyolderan
trafo flyback

maka dibutuhkan solder dengan elemen berdaya sekitar 60 watt.


Namun secara umum solder dengan daya 40 watt sudah mencukupi untuk
digunakan pada perbaikan televisi. Tetapi, jika solder dengan daya 40 watt tidak
mampu melelehkan timah solder pada trafo flyback maka dibutuhkan solder dengan
elemen ber-daya lebih tinggi, sehingga akan menyebabkan pemborosan karena
harus memasang 2 solder dengan daya yang berbeda. Jalan keluar untuk situasi
seperti ini adalah menggunakan solder dengan elemen ganda, dimana dalam satu
solder sudah terdapat elemen dengan daya rendah (antara 20 - 40 watt) dan daya
tinggi ( 80 - 130 watt), solder semacam ini biasanya menggunakan gagang bebentuk
pistol. Kemungkinan lainnya adalah menggunakan solder yang dilengkapi dengan
pengatur suhu, tetapi solder jenis ini memiliki harga yang cukup mahal.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 4


2. Besi Solder

Gambar 5. 6 Besi Solder

Besi solder atau "Solder Tip", berfungsi untuk mengalirkan panas dari
elemen pemanas dan biasanya terbuat dari tembaga karena sifat tembaga yang
mudah menyalurkan panas, besi solder yang baik mampu mengalirkan panas
dengan sempurna dan mengumpulkan panas pada ujungnya kepalanya (bit),
sehingga suhu pada ujung besi solder jauh lebih panas dari pada suhu pada
elemen pemanasnya, dan pada bit-nya diberi lapisan khusus anti lengket dan anti
karat sehingga lebih mudah untuk menyolder dan lebih gampang dalam
membersihkannya. Pada beberapa merek, body bagian luar dari besi solder
terkadang di lapisi dengan aluminimum sehingga timah solder hanya terkumpul
di bit nya saja.

Untuk besi solder dengan lapisan khusus ini, untuk membersihkanya


jangan sekali-kali membersihkannya dengan cara dikikir atau diamplas, karena
akan menyebabkan lapisan khusus tersebut rusak, cara terbaik
membersihkannya adalah dengan menggunakan spon basah. Tips agar besi
solder awet adalah jangan digunakan untuk menyolder bahan yang terbuat dari
plastik, karena akan menyebabkan kerusakan. Jenis ujung besi solder (solder tip)
bermacam-macam, ada yang lancip, tumpul, pipih, dsb. Pemilihan jenis ujung
besi solder tergantung penggunaannya, untuk perbaikan televisi besi solder
ujung tumpul sudah mencukupi, kecuali untuk menyolder komponen SMD,
maka diperlukan besi solder ujung lancip.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 5


3. Gagang

Gagang solder biasanya terbuat dari plastik campuran sehingga lebih


tahan terhadap panas, tetapi untuk solder yang murah biasanya menggunakan
plastik biasa sehingga mudah leleh pada bagian yang berdekatan dengan elemen
pemanas, jika anda memilih solder yang murah, kami sarankan memilih solder
dengan gagang dari kayu sehingga lebih tahan lama.

Secara umum bentuk gagang solder ada dua macam, berbentuk pen dan
berbentuk pistol. Untuk yang berbentuk pen biasanya digunakan untuk solder
dengan elemen pemanas tunggal, sedangkan untuk yang berbentuk pistol
biasanya digunakan pada solder dengan elemen ganda, dimana salah satu
elemen nya memiliki watt yang lebih besar, untuk memilih elemen mana yang
diaktifkan, anda cukup menekan switch pemilih daya yang tepat berada pada
posisi jari telunjuk anda, mirip seperti pemantik pada pistol sesungguhnya.
1.3.4. Bahan‐Bahan Yang Digunakan Saat Penyolderan
A. Timah

Gambar 1. 7 Timah
Kualitas timah menentukan dalam proses soldering khususnya terhadap
daya rekat timah dan titik cair timah. Di pasaran pada umumnya timah yang
beredar memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari 0,3 mm hingga 0,6 mm.
diameter ukuran timah yang kecil biasanya digunakan untuk penyolderan
komponen-komponen yang berukuran kecil seperti SMD sedang untuk timah
dengan diameter yang agak besar biasanya digunakan untuk menyolder
komponen axial footprint.
B. Spons dan Pasta Solder

Gambar 1. 8 Spons dan Pasta Solder

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 6


Fungsi spons maupun pasta solder adalah untuk membersihkan sisa-sisa
timah yang menempel di solder ketika proses penyolderan sehingga hasil
solderan tetap dapat memperoleh hasil yang maksimal namun pasta ini
mempunyai fungsi mirip dengan lotfet. Penggunaan spons biasanya dibasahi dulu
dengan air dan membersihkan mata soldernya dengan cara menggosok-
gosokkannya.

C. Alkohol dan Lotfet

Gambar 1. 9 Alkohol dan Lotfet


Debu dan kotoran yang memempel pada permukaan PCB dapat and
bersihkan terlebih dahulu menggunkan cairan alcohol demikian pula pada kaki-
kaki komponen. Selanjutnya olesi kaki komponen dengan menggunakan lotfet,
hal ini bertujuan agar timah penyolderan dapat dengan mudah menempel pada
kaki komponen, atau dengan langkah lain yaitu dengan mengaplas bagian kaki
komponen.
D. Multimeter
Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung
alat ukur yang lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa
satuan listrik. Dalam perkembangannya, Multimeter mengalami banyak
penyempurnaan ke arah yang lebih cermat. Pada dasarnya, Multimeter merupakan
alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre).
tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter

Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :
• Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
• Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
• Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
• Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
• Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 7


• Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
• Pengukuran atau Pengujian Dioda
• Pengukuran atau Pengujian Transistor

1.4 Langkah Praktikum

Pada praktikum kali ini praktikan diminta untuk melakuka penyolderan pada
sebuah PCB, diharapkan praktikan dapat melakukan penyolderan sesuai dengan PCB berikut
:

1.4.1. Cara Menggunakan Solder

1) Dianjurkan menggunakan tangan kanan untuk memegang solder.

2) Dilarang bergetar dalam memegang solder, caranya dengan yang ada seperti
gambar di samping.

3) Kemiringan ± 45°

Gambar 1. 10 Cara Menggunakan Solder

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 8


1.4.2. Cara Memegang Timah

1) Pegang dengan tangan kiri.

2) Timah harus dipegang sekitar 2cm dari ujung.

Gambar 1. 11 Cara Memegang Timah


1.4.3. Posisi Solder Dengan Timah

1) Posisi solder iron harus 45° mengenai kaki komponen dan pet pada PCB yang
akan disolder.

2) Sentuhkan timah ke ujung solder iron.

3) Fungsi posisi 45° adalah untuk menyeimbangkan panas, mempermudah


pencairan timah.

Gambar 1. 12 Posisi Solder Dengan Timah


1.4.4. Langkah Penyolderan

1) Bersihkan permukaan PCB yang akan disolder.

2) Masukkan/letakkan komponen ke PCB yang akan disolder.

3) Letakkan soldering iron tip diantara kaki PCB dan kaki komponen agar menda

4) pastikan panas yang cukup.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 9


5) Berikan timah dengan jumlah yang secukupnya dilokasi yang akan disolder.

6) Jika timah yang diperlukan sudah cukup, angkatlah timah (solder wire) terlebih
dahulu agar tidak masih menempel di daerah yang disolder pada PCB. Usahakan
maksimal lama penyolderan ± 5 detik.

7) Angkatlah soldering iron.

1.4.5. Tes Kontinuitas

1. Putar tombol ke mode "Continuity Test (Kontinuitas)"

2. Masukkan Test-Lead HITAM ke jack COM

3. Masukkan Test-Lead MERAH ke jack V Ω.

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 10


4. Pastikan seluruh rakaian dalam keadaan TIDAK AKTIF !!!

5. Hubungkan Test-Lead mengarah seluruh komponen yang diuji.

6. Perhatikan! bahwa komponen mungkin perlu terisolasi dari komponen lain dalam
rangkaian.

7. DMM berbunyi BEEP - Jika jalur lengkap (Kontinuitas) terdeteksi.

8. DMM tidak akan berbunyi. - Jika rangkaian terbuka (Saklar dalam posisi OFF)

9. Lanjukan pengukuran sampai selesai

10. Setelah Selesai, putar DMM OFF untuk menghemat Baterai. Dan lepaskan Test-
Lead dalam urutan terbalik: Merah pertama, kemudian Hitam.

1.5 Tugas

1. Tuliskan kembali kegiatan praktek yang anda lakukan dengan Bahasa kalian
sendiri dan buat analisanya di bagian analisa!
2. Jelaskan teknik penyolderan komponen elektronika yang baik di PCB!

Teknik Instalasi Tenaga Listrik 11

Anda mungkin juga menyukai