Anda di halaman 1dari 13

 

MODUL 5

SOLDER KONVENSIONAL

5.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum modul ini yaitu :

1. Mengetahui macam-macam solder dan bagian-bagiannya.

2. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan saat penyolderan.

3. Dapat memahami dan melakukan proses penyolderan dengan baik dan benar.

5.2 Alat dan Bahan


1. Solder konvensional

2. Timah

3. Pembersih solder

4. Loftet

5. Multimeter

6. Komponen elektronika

5.3 Dasar Teori


5.3.1. Solder 
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian
elektronika pada rangakain yang terdapat pada papan PCB. Solder merupakan alat
elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energy panas. Penyolderan adalah
proses penyambungan dua logam atau lebih dengan cara memanaskan benda tersebut
tanpa melakukan peleburan dua benda yang akan disambung. Solder juga digunakan
untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil ada hubungan yang
putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus dapat tersambung kembali. Secara
umum solder dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu :

 Solder dengan pemanas gas

 Solder listrik.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  77 
 

5.3.2. Jenis-Jenis Solder Listrik


1. Solder Biasa

Gambar 5. 1 Solder Biasa


Solder ini paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, dan tipe ini
hanya mempunyai satu watt saja (25-40 watt). Solder jenis ini biasa digunakan untuk
keperluan merakit atau servis. Yang memiliki pemanas tipe keramik biasanya lebih
mahal dan lebih panjang umurnya dibandingkan dengan pemanas tipe coil.

2. Solder Tembak

 
Gambar 5. 2 Solder Tembak
Istiah solder ini biasa disebut dikalangan teknisi untuk membedakannya dari
solder biasa karena mirip dengan tipe solder biasa tetapi ini mempunyai semacam
tombol digagangnya (tembakan) yang bila ditekan sehingga soldernya akan cepat
bertambah panas.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  78 
 

3. Solder dengan Kontrol Suhu

Gambar 5. 3 Solder dengan Kontrol Suhu


Solder jenis ini mempunyai pengatur suhu dan bisa dipilih suhunya sesuai
kebutuhan. Solder ini memiliki keterangan ESD Safe sehingga aman digunakan
untuk solder perangkat IC. Ciri-ciri solder ini adalah memiliki box kontrol terpisah
dari solder tersebut. Kelebihan solder ini adalah bila dinyalakan seberapa lamapun
suhunya akan stabil atau konstan sehingga tidak merusak solder itu sendiri begitu
juga dengan tegangan yang naik turun tidak akan mempengaruhi suhu solder,
sedangkan pada solder biasa suhunya akan meningkat seiring tegangan yang
diberikan dan waktu menyalakannya, bila dibiarkan terus menerus menyala biasanya
ujung solder dekat elemen akan meleleh.

4. Solder Blower (Hot Air)

Gambar 5. 4 Solder Blower (Hot Air)


Solder jenis ini cara bekerjanya adalah dengan cara mengalirkan udara panas
yang dihasilkan pemanas dengan menggunakan blower, sehingga pada solder
blower ini memiliki dua tombol pengatur, yaitu tombol pengatur suhu dan tombol
pengatur kecepatan putaran blower. Solder blower digunakan untuk penyolderan
dan pelepasan komponen jenis SMD (Surface Mount Devices), karena jika
menggunakan solder biasa untuk melepas komponen SMD, khususnya yang berkaki
banyak (kaki laba-laba), akan menyebabkan kerusakan pada PCBnya.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  79 
 

5.3.3. Bagian‐Bagian Solder Biasa 
 

Gambar 5. 5 Konstruksi Solder Biasa


1. Elemen Pemanas
Elemen pemanas pada solder merupakan komponen yang menentukan
tingginya suhu dari solder, tingginya suhu pada elemen pemanas bergantung pada
besarnya daya elemen pemanas tersebut yang diukur dalam satuan watt, semakin besar
watt-nya maka semain tinggi suhu yang dihasilkan. Pemilihan besarnya daya elemen
pemanas pada solder bergantung pada penggunaan solder tersebut, untuk penyolderan
IC maka besarnya daya elemen solder yang di izinkan adalah sebesar 30 watt, karena
jika watt-nya besar maka suhu dari solder tersebut juga tinggi dan ini akan
menyebabkan kerusakan pada IC tersebut, sedangkan untuk penyolderan trafo flyback
maka dibutuhkan solder dengan elemen berdaya sekitar 60 watt.
Namun secara umum solder dengan daya 40 watt sudah mencukupi untuk
digunakan pada perbaikan televisi. Tetapi, jika solder dengan daya 40 watt tidak
mampu melelehkan timah solder pada trafo flyback maka dibutuhkan solder dengan
elemen ber-daya lebih tinggi, sehingga akan menyebabkan pemborosan karena harus
memasang 2 solder dengan daya yang berbeda. Jalan keluar untuk situasi seperti ini
adalah menggunakan solder dengan elemen ganda, dimana dalam satu solder sudah
terdapat elemen dengan daya rendah (antara 20 - 40 watt) dan daya tinggi ( 80 - 130
watt), solder semacam ini biasanya menggunakan gagang bebentuk pistol.
Kemungkinan lainnya adalah menggunakan solder yang dilengkapi dengan pengatur
suhu, tetapi solder jenis ini memiliki harga yang cukup mahal.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  80 
 

2. Besi Solder 

Gambar 5. 6 Besi Solder

Besi solder atau "Solder Tip", berfungsi untuk mengalirkan panas dari elemen
pemanas dan biasanya terbuat dari tembaga karena sifat tembaga yang mudah
menyalurkan panas, besi solder yang baik mampu mengalirkan panas dengan
sempurna dan mengumpulkan panas pada ujungnya kepalanya (bit), sehingga suhu
pada ujung besi solder jauh lebih panas dari pada suhu pada elemen pemanasnya, dan
pada bit-nya diberi lapisan khusus anti lengket dan anti karat sehingga lebih mudah
untuk menyolder dan lebih gampang dalam membersihkannya. Pada beberapa merek,
body bagian luar dari besi solder terkadang di lapisi dengan aluminimum sehingga
timah solder hanya terkumpul di bit nya saja.
Untuk besi solder dengan lapisan khusus ini, untuk membersihkanya jangan
sekali-kali membersihkannya dengan cara dikikir atau diamplas, karena akan
menyebabkan lapisan khusus tersebut rusak, cara terbaik membersihkannya adalah
dengan menggunakan spon basah. Tips agar besi solder awet adalah jangan
digunakan untuk menyolder bahan yang terbuat dari plastik, karena akan
menyebabkan kerusakan. Jenis ujung besi solder (solder tip) bermacam-macam, ada
yang lancip, tumpul, pipih, dsb. Pemilihan jenis ujung besi solder tergantung
penggunaannya, untuk perbaikan televisi besi solder ujung tumpul sudah mencukupi,
kecuali untuk menyolder komponen SMD, maka diperlukan besi solder ujung lancip.

3. Gagang

Gagang solder biasanya terbuat dari plastik campuran sehingga lebih tahan
terhadap panas, tetapi untuk solder yang murah biasanya menggunakan plastik
biasa sehingga mudah leleh pada bagian yang berdekatan dengan elemen pemanas,
jika anda memilih solder yang murah, kami sarankan memilih solder dengan gagang

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  81 
 

dari kayu sehingga lebih tahan lama.


Secara umum bentuk gagang solder ada dua macam, berbentuk pen dan
berbentuk pistol. Untuk yang berbentuk pen biasanya digunakan untuk solder
dengan elemen pemanas tunggal, sedangkan untuk yang berbentuk pistol biasanya
digunakan pada solder dengan elemen ganda, dimana salah satu elemen nya
memiliki watt yang lebih besar, untuk memilih elemen mana yang diaktifkan, anda
cukup menekan switch pemilih daya yang tepat berada pada posisi jari telunjuk
anda, mirip seperti pemantik pada pistol sesungguhnya.
5.3.4. Bahan‐Bahan Yang Digunakan Saat Penyolderan 
A. Timah

Gambar 5. 7 Timah
Kualitas timah menentukan dalam proses soldering khususnya terhadap daya
rekat timah dan titik cair timah. Di pasaran pada umumnya timah yang beredar
memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari 0,3 mm hingga 0,6 mm. diameter ukuran
timah yang kecil biasanya digunakan untuk penyolderan komponen-komponen
yang berukuran kecil seperti SMD sedang untuk timah dengan diameter yang agak
besar biasanya digunakan untuk menyolder komponen axial footprint.
B. Spons dan Pasta Solder

Gambar 5. 8 Spons dan Pasta Solder


 

Fungsi spons maupun pasta solder adalah untuk membersihkan sisa-sisa


timah yang menempel di solder ketika proses penyolderan sehingga hasil solderan
tetap dapat memperoleh hasil yang maksimal namun pasta ini mempunyai fungsi
mirip dengan lotfet. Penggunaan spons biasanya dibasahi dulu dengan air dan
membersihkan mata soldernya dengan cara menggosok-gosokkannya.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  82 
 

C. Alkohol dan Lotfet 

Gambar 5. 9 Alkohol dan Lotfet


Debu dan kotoran yang memempel pada permukaan PCB dapat and bersihkan
terlebih dahulu menggunkan cairan alcohol demikian pula pada kaki-kaki komponen.
Selanjutnya olesi kaki komponen dengan menggunakan lotfet, hal ini bertujuan agar
timah penyolderan dapat dengan mudah menempel pada kaki komponen, atau dengan
langkah lain yaitu dengan mengaplas bagian kaki komponen.
D. Multimeter
Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung alat
ukur yang lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa satuan
listrik. Dalam perkembangannya, Multimeter mengalami banyak penyempurnaan ke
arah yang lebih cermat. Pada dasarnya, Multimeter merupakan alat ukur yang dapat
mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre). tegangan (Volt), dan resistansi
(Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter

Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain
:

 Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt


 Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
 Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
 Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
 Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
 Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
 Pengukuran atau Pengujian Dioda
 Pengukuran atau Pengujian Transistor

5.4 Langkah Praktikum

Pada praktikum kali ini praktikan diminta untuk melakuka penyolderan pada

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  83 
 

sebuah PCB, diharapkan praktikan dapat melakukan penyolderan sesuai dengan PCB
berikut :

5.4.1. Cara Menggunakan Solder

1) Dianjurkan menggunakan tangan kanan untuk memegang solder.

2) Dilarang bergetar dalam memegang solder, caranya dengan yang ada seperti
gambar di samping.

3) Kemiringan ± 45°

Gambar 5. 10 Cara Menggunakan Solder


5.4.2. Cara Memegang Timah

1) Pegang dengan tangan kiri.

2) Timah harus dipegang sekitar 2cm dari ujung.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  84 
 

Gambar 5. 11 Cara Memegang Timah


5.4.3. Posisi Solder Dengan Timah

1) Posisi solder iron harus 45° mengenai kaki komponen dan pet pada PCB yang akan
disolder.

2) Sentuhkan timah ke ujung solder iron.

3) Fungsi posisi 45° adalah untuk menyeimbangkan panas, mempermudah pencairan


timah.

Gambar 5. 12 Posisi Solder Dengan Timah


5.4.4. Langkah Penyolderan

1) Bersihkan permukaan PCB yang akan disolder.

2) Masukkan/letakkan komponen ke PCB yang akan disolder.

3) Letakkan soldering iron tip diantara kaki PCB dan kaki komponen agar menda

4) pastikan panas yang cukup.

5) Berikan timah dengan jumlah yang secukupnya dilokasi yang akan disolder.

6) Jika timah yang diperlukan sudah cukup, angkatlah timah (solder wire) terlebih

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  85 
 

dahulu agar tidak masih menempel di daerah yang disolder pada PCB. Usahakan
maksimal lama penyolderan ± 5 detik.

7) Angkatlah soldering iron.

5.4.5. Tes Kontinuitas

1. Putar tombol ke mode "Continuity Test (Kontinuitas)"

2. Masukkan Test-Lead HITAM ke jack COM

3. Masukkan Test-Lead MERAH ke jack V Ω.

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  86 
 

4. Pastikan seluruh rakaian dalam keadaan TIDAK AKTIF !!!

5. Hubungkan Test-Lead mengarah seluruh komponen yang diuji.

6. Perhatikan! bahwa komponen mungkin perlu terisolasi dari komponen lain dalam
rangkaian.

7. DMM berbunyi BEEP - Jika jalur lengkap (Kontinuitas) terdeteksi.

8. DMM tidak akan berbunyi. - Jika rangkaian terbuka (Saklar dalam posisi OFF)

9. Lanjukan pengukuran sampai selesai

10. Setelah Selesai, putar DMM OFF untuk menghemat Baterai. Dan lepaskan Test-Lead
dalam urutan terbalik: Merah pertama, kemudian Hitam.

5.5 Tugas

1. Tuliskan kembali kegiatan praktek yang anda lakukan dengan Bahasa kalian sendiri
dan buat analisanya di bagian analisa!
2. Jelaskan teknik penyolderan komponen elektronika yang baik di PCB!
 

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  87 
 

ANALISA

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  88 
 

KESIMPULAN
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………….………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

LABORATORIUM BENGKEL MEKATRONIKA 2020  89 

Anda mungkin juga menyukai