Anda di halaman 1dari 8

Vol.3 No.

1 Juni 2022 4607


……………………………………………………………………………………………………...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA MESIN CUCI
DENGAN DELPHI 7.0

Oleh
Bagus Dwi Cahyono1), Irwanto2), Dias Eka Kusuma3)
1,2,3Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Indonesia

E-mail: 1irwanto.ir@untirta.ac.id, 2bagus.dwicahyono@untirta.ac.id

Abstrak
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke mesin cuci, agar
pengguna dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli, dan sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru
kerja dari para ahli. Saat ini penanganan komplain customer kepada teknisi tentang kerusakan pada
mesin cuci membutuhkan waktu yang cukup lama, dan untuk masing-masing penanganan
membutuhkan waktu yang cukup lama, hal itu menjadikan pihak customer harus menunggu jadwal
teknisi melakukan penanganan di tempat customer. Sistem ini bertujuan untuk mendiagnosa
kerusakan dan memberikan informasi solusi perbaikan yang dapat dilakukan. Sistem pakar ini
menggunakan metode forward chaining dan study literatur dalam bahasa delphi. Berdasarkan dari
pengujian sistem pakar ini menunjukkan bahwa sistem pakar ini mampu membantu penyelesaian
masalah secara efektif.
Kata Kunci: Sistem pakar, Delphi, Diagnosa mesin cuci

PENDAHULUAN cukup lama, hal itu menjadikan pihak customer


Sistem pakar (expert system) adalah sistem harus menunggu jadwal teknisi melakukan
yang berusaha mengadopsi pengetahuan penanganan di tempat customer.
manusia ke mesin cuci, agar pengguna dapat Sering kali pihak customer menunggu
menyelesaikan masalah seperti yang biasa terlalu lama hal itu menjadikan pihak customer
dilakukan oleh para ahli, dan sistem pakar yang harus menunggu jadwal teknisi melakukan
baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu penanganan di tempat customer. Sering kali
permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari pihak customer menunggu terlalu lama
para ahli (Hartati, 2003:109). terfikirkan solusi membuat sebuah aplikasi
Material yang dipakai pada mesin cuci, untuk memudahkan user melakukan
pastinya harus tahan karat dan anti serangan penanganan sendiri.
tikus atau hal lainnya. Hal ini penting karena Agar komponen permasalahan pada
biasanya kelemahan yang sering jadi keluhan mesin cuci bisa dapat di ketahui lebih detail,
konsumen menengah ke bawah. Penting juga diperlukannya sebuah aplikasi yang bisa
untuk melihat fungsi dan spefikasi yang memberikan suatu informasi yang lengkap
ditawarkan. Makin canggih tentu makin mahal. kepda pengguna Mesin cuci, sehingga
Layanan servis (Syarif, 2021:209). pengguna bisa bisa mencari solusi yang tepat
Saat ini penanganan komplain customer dari permsalahan yang dihadapi sehingga
kepada teknisi tentang kerusakan pada mesin permasalahan bisa di selesaikan.
cuci membutuhkan waktu yang cukup lama, Sistem ini bertujuan untuk mendiagnosa
bahkan pihak teknisi sering kali menunda kerusakan mesin cuci dan memberikan
penanganan di karenakan banyaknya komplain informasi solusi perbaikan yang dapat
yang masuk ke teknisi, dan untuk masing- dilakukan. Adapun cara kerja dari sistem pakar
masing penanganan membutuhkan waktu yang

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4608 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
mengadopsi metode penalaran maju (forward Dalam penyusunan basis pengetahuan,
chaining) dengan bahasa pemrograman Delphi. dibutuhkan tabel keputusan dan pohon
keputusan.
METODE PENELITIAN a. Penyusunan Tabel Keputusan
Penelitian ini disusun dengan mengunakan Variabel-variabel yang digunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut: dalam menyusun tabel keputusan sesuai dengan
1. Studi literatur masukan pengguna yang telah dijelaskan
Serangkaian kegiatan yang berkenaan sebelumnya.
dengan metode pengumpulan data b. Penyusunan Pohon Keputusan
pustaka, membaca dan mencatat, serta Dari kaidah-kaidah pada tabel
mengelolah bahan penelitian. keputusan, maka dibuat pohon keputusan untuk
3.1 ANALISA KEBUTUHAN mendapatkan suatu alur sesuai dengan kondisi
3.1.1 KEBUTUHAN PROSES di atas dimana bilangan terdepan dari tiap
Metode deskriptif dapat diartikan identifikasi kerusakan jaringan diterjemahkan
sebagai penelitian yang dilakukan secara terus dalam bentuk kode huruf sesuai dengan nama
menerus atau berkesinambungan sehingga kolom pada tabel keputusan dan dalam
diperoleh pengetahuan yang menyeluruh memperoleh data ultrasonik, indikasi
mengenai masalah, fenomena, dan kekuatan- ditampilkan dalam bentuk nama indikasi.
kekuatan sosial yang diperoleh jika hubungan- 3.3 PERANCANGAN BASIS
hubungan fenomena dikaji dalam suatu periode PENGETAHUAN
yang lama. Tabel 1.Gejala Berdasarkan Indikator pada
3.1.2 KEBUTUHAN PENGETAHUAN Jaringan
Basis pengetahuan yang digunakan Kondisi Keterangan Nomor
penulis yaitu berdasarkan studi literatur dari Indikasi
berbagai sumber seperti dari internet dan jurnal. Indikator Konektor LAN I1
Basis pengetahuan yang diambil pun yaitu LAN Card belum
mengenai gejala-gejala kerusakan televisi yang tidak menyala terpasang
nantinya akan mengetahui kerusakan apa yang dengan benar
sebenarnya terjadi
3.1.3 KEBUTUHAN PERANGKAT Ind Konektor HUB I2
LUNAK Indikator Switch belum
Software ini merupakan compile dari HUB terpasang
aplikasi delphi, dimana aplikasi delphi ini SWITCH dengan benar
merupakan aplikasi dalam pembuatan program tidak
khusus dekstop. Aplikasi ini memiliki ekstensi menyala
.exe dimana dapat diinstal di windows, linux, Indikator Konektor LAN I3
maupun MacOs. LAN CARD sudah
3.1.4 KEBUTUHAN PERANGKAT menyala terpasang
KERAS dengan benar
Aplikasi ini dapat digunakan di semua Indikator Konektor Hub I4
jenis komputer atau laptop HUB Switch sudah
3.2 PERANCANGAN PROGRAM SWITCH terpasang
SISTEM PAKAR menyala dengan benar
3.2.1 Penyusunan Basis Pengetahuan

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4609
……………………………………………………………………………………………………...
Tabel 2. Gejala Berdasarkan Kabel pada memasukkan
Jaringan IP Address
Kondisi keterangan Nomor
Indikasi Akses jaringan Kemungkinan 12 (5)
Kabel tidak Kemungkinan K1 kurang bagus terjadi jaringan
terpasang bermasalah fisik tidak
dengan baik pada kabel terhubung ke
seperti computer
pemasangan Status LAN Kemungkinan 13 (6)
atau terputus masih disable terjadinya
Kabel rusak Kemungkinan K2 gangguan atau
bermasalah kerusakan pada
pada konektor Lan card
seperti tidak Koneksi ke IP Kemungkinan 14 (7)
rapat atau salah address tidak
satu pin nya terputus berfungsinya
rusak komponen
Kabel Kabel K3 jaringan yang
terpasang terpasang dan disebabkan
dengan baik tidak terputus oleh korosi dan
rusak
Tabel 3. Gejala Berdasarkan Jaringan
Kondisi keterangan Nomor Tabel 4. Tabel Keputusan berdasarkan Gejala
Indikasi pada Penanganan Jaringan
Menggunakan Kemungkinan 8 (1) Gejala Indikato Kabe Jaringan
IP Adress yang saat setting r l
statis pilihan show Network 1,2 1,2 6
icon belum di cable is
pilih atau di unplugged
check list atau (H1)
network : Ip Address 1,2 1,2 1,2,3,4
disable conflict
Terdapat nama Kemungkinan 9 (2) (H2)
yang saya pada memiliki nama Duplicate 3,4 3 1,3
IP Adress IP Adress yang Name
sama sehingga Exists on
terjadi tidak the
terhubung ke Network
internet (H3)
Kesalahan Kemungkinan 10 (3) Limited or 3,4 3 2,3,4
Setting pada saat no
Mikrotik setting terjadi connectivit
IP Conflict y (H4)
Kesalahan Kemungkinan 11 (4) Destination 3,4 3 5,6,7
Setting DHCP pada saat Host
setting salah
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4610 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
Unreachabl pencocokan berhenti apabila tidak ada lagi rule
e (H5) yang dapat dieksekusi. Pengetahuan mengenai
Request 1,2, 1,2 1,2,3,4,5,6, gejala yang telah didapatkan akan
Time Out 7 disubstitusikan sebagai knowledge engineer
(H6) yang kemudian menjadi basis pengetahuan
Pada sistem pakar ini, menggunakan dua buah sistem.
metode. Dimana metode tersebut adalah: Dalam tahapan ini dilakukan pencarian
dan pengumpulan data serta pengetahuan yang
1. Study Literatur merupakan suatu cara diperoleh dari seorang pakar. Adapun data dari
untuk memperoleh dan informasi dari sumber- gejala, kerusakan, solusi dan keputusan dari
sumber kepustakaan sebagai landasan dalam sistem pakar diagnosa kerusakan pada mesin
menganalisis permasalahan yang disusun cuci. Dimana data tersebut dapat dilihat sebagai
dalam laporan ini (Tahel, 2019:115). berikut:
2. Metode Forward Chaining adalah
metode pencarian/penarikan kesimpulan yang Tabel 1. Gejala Pada Mesin
berdasarkan pada data atau fakta yang ada Gejala KODE
menuju kesimpulan, penulusuran dimulai dari Mesin cuci mati total GM 1
fakta yang ada lalu bergerak maju melalui Suara berisik GM 2
premis-premis untuk menuju kesimpulan Motor pencuci tiba-tiba GM 3
(Tutik, 2009:48) berhenti
Kontak bodi GM 4
HASIL DAN PEMBAHASAN Tercium bau hangus/kabel GM 5
Proses dari penalaran metode runut terbakar
maju atau forward chaining digunakan dengan Getaran tidak normal GM 6
cara menampilkan beberapa data gejala yang Proses pencuci bermasalah GM 7
menyakinkan untuk mencapai suatu Proses pengering GM 8
kesimpulan akhir atau kerusakan. Forward bermasalah
chaining biasa juga disebut dengan pencarian Mesin mengeluarkan bau GM 9
yang dijalankan oleh data-data (data driven). Air menetes ke dinamo GM 10
Pengimplementasian dari inferensi pengering
forward chaining ini dimulai dari indentifikasi
gejala pada mesin cuci yang dialami oleh Tabel 2. Gejalan Pada Tabung
custemer. Proses selanjutnya adalah Gejala KODE
menampung input yang telah dimasukkan oleh Saluran Pembuangan Tidak GT 1
dari user sebagai kaidah rule pada sistem, keluar
sistem akan mengecek kembali berdasarkan Tabung pencuci tidak dapat GT 2
inputan yang telah ditampung untuk kemudian berputar
menampilkan jenis kerusakan yang terdapat
Tabung pengering tidak GT 3
pada mesin cuci dan solusi untuk penyelesaian
dapat berputar
kerusakan tersebut.
Tabung pencuci berputar GT 4
Pada sistem pakar diagnosa kerusakan
sangat lambat
mesin cuci ini, gejala yang ada dicocokan
Tabung pengering berputar GT 5
dengan bagian-bagian if dari if-then. Bila
sangat lambat
terdapat gejala yang cocok dengan bagian if,
maka rule tersebut akan dieksekusi. Setiap rule Tidak dapat melakukan GT 6
hanya dapat dieksekusi sekali dan proses pengisian air

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4611
……………………………………………………………………………………………………...
Air tidak dapat dikosongkan GT 7 tidak mesin/pengeringny
berfungsi a
Tabel 3. Kerusakan Mesin Cuci K5 Komponen Ganti gear box
KERUSAKAN KODE mesin cuci yang rusak, periksa
Tali/belt penghubung motor K1 ada yang van belt, ganti
rusak kendor kapasitor, ganti
Kapasitor rusak, timer kotor, K2 motor dinamo, cek
belt longgar voltase
Dinamo Mesin cuci rusak K3 K6 Baut mesin Atur kaki mesin
Van Belt rusak/kendor, pemanas K4 cuci ada yang cuci, atur pakaian
rusak kendor di dalam tabung,
Gear box rusak, van belt kendor, K5 periksa baut mesin
kapasitor, motor dinamo lemah, cuci
atau voltase rendah. K7 Kapasitas Kurangi pakaian
Posisi mesin cuci miring , K6 pakaian tidak pada tabung
pakaian di tabung tidak teratur sesuai dengan pencuci, atur
Terlalu banyak pakaian di K7 program program yang
dalam tabung sesuai
Selang pembuangan air rusak K8 K8 Tabung Tutup mesin cuci,
Tekanan air terlalu rendah K9 pengering atur posisi selang
Terjadi penyumbatan kotoran K10 tidak pembuangan
Pembilasan tidak bersih, K11 berfungsi (ketinggian 80-
detergen sering berlebihan, 120cm)
jarang dibersihkan K9 Katup rusak, Periksa tekanan air,
Sil air rusak K12 selang air periksa kebocoran
Terdapat kotoran pada tabung K13 bocor atau selang air
tersumbat
Tabel 4. Penyebab dan Solusi Kerusakan K10 Selang air Periksa selang air,
KOD PENYEBAB SOLUSI tertekuk pastikan selang
E tidak tertekuk,
periksa kebocoran
K1 As pemutar Periksa tali/belt
selang air
pakaian tidak penghubung. Jika
dapat rusak diganti yang K11 Mesin cuci Buka penutup
berputar baru tidak terjaga setelah digunakan,
kebersihanny membilas secara
K2 Tabung Periksa kapasitor,
a bersih, hindari
pemutar timer dan belt
detergen
pakaian penghubung.
berlebihan,
berputar
bersihkan mesin
lambat
K12 Kinerja Ganti stil air
K3 Ada Ganti dinamo
mesin cuci dengan yang baru
komponen mesin cuci
berkurang
mesin cuci
yang tidak K13 Saluran Periksa saluran,
berfungsi pembuangan jika ada sumbata
K4 Komponen Periksa van belt, air bersihkan
bermasalah
mesin cuci periksa pemanas
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4612 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
Tabel 5. Keputusan/Kesimpulan Berdasarkan dari tabel 5 diatas, kinerja
KERUSAKAN GEJALA GEJALA dari sistem pakar diagnosa kerusakan pada
PADA PADA mesin cuci menggunakan ketentuan if dengan
MESIN TABUNG rulenya if – then. Dalam penggambaran alur
Tali/belt GT 2, GT penulis membuat pohon keputusan yang
penghubung 3, GT 5 dimana pohon keputusan ini dalam bentuk
motor rusak (K1)
flowchart. Pohon keputusan tersebut dapat
Kapasitor rusak, GT 2, GT
dilihat dibawah ini sebagai berikut:
timer kotor, belt 3, GT 4
longgar (K2)
Dinamo Mesin GM 1
cuci rusak (K3)
Van Belt GM 3
rusak/kendor,
pemanas rusak
(K4)
Gear box rusak, GM 2
van belt kendor,
kapasitor, motor
dinamo lemah,
atau voltase
rendah. (K5)
Posisi mesin cuci GM 4
miring , pakaian
di tabung tidak
teratur (K6)
Terlalu banyak GM 5
pakaian di dalam
tabung (K7)
Selang GM 6 GT 1
pembuangan air
rusak (K8)
Tekanan air GM 8
terlalu rendah
(K9)
Terjadi GM 7
penyumbatan Gambar 1. Pohon Keputusan Sistem Pakar
kotoran (K10) Diagnosa Kerusakan Mesin Cuci
Pembilasan tidak GT 6 Berdasarkan pohon keputusan diatas
bersih, detergen dapat dilihat dimana pada sistem pakar
sering diagnosa kerusakan mesin cuci ini
berlebihan, menggunakan metode penalaran runut maju
jarang
atau metode forward chaining. Dimana
dibersihkan
(K11) custemer akan menentukan fakta yang berupa
Sil air rusak GM 10 GT 7 gejala-gejala yang dialami yang kemudian fakta
(K12) tersebut akan dieksekusi, dan setelah di proses
Terdapat kotoran GM 9 oleh sistem maka akan memunculkan jenis
pada tabung kerusakan atau kesimpulan sesuai dengan input
(K13) yang dimasukkan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4613
……………………………………………………………………………………………………...
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan sistem pakar diagnosa
kerusakan pada mesin cuci dengan berbasis
Delphi, yang mampu mendiagnosa kerusakan
barang elektronik berupa mesin cuci. Sistem ini
dikembangkan dengan menggunakan bahasa
Delphi dengan mengadopsi metode forward
chaining. Pada sistem pakar ini menggunakan
13 jenis data kerusakan pada mesin cuci.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Syarif, Admi, dkk. 2021. Sistem Pakar
Kerusakan Barang Rumah Tangga
(Mesin Cuci, AC & Kulkas) Berbasis
Forward Chaining. KLIK. Vol 8 (2), 209-
220
[2] Dewi, Reny S. dkk. 2018. Sistem Pakar
Diagnosa Kerusakan Mesin Cuci Dengan
Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani.
Jurnal Pelita Informatika. Vol 7 (2), 258-
262
[3] Tutik, Gusti A. K. dkk. 2009. Penerapan
Forward Chaining Pada Program
Diagnosa Anak Penderita Autisme.
Jurnal Informatika. Vol 5 (2), 46-60
[4] Hartati, Sri dan Sari Iswanti. 2008.
Sistem Pakar dan Pengembangannya.
Graha Ilmu. Yogyakarta
[5] Tahel, Fithry. 2019. Perancangan
Aplikasi Media Pembelajaran
Pengenalan Pahlawan Nasional untuk
Meningkatkan Rasa Nasionalis Berbasis
Android. TEKNOMATIKA. 9(2): 113-
120

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4614 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai