Anda di halaman 1dari 5

BENGKEL ELEKTROMEKANIK

LAPORAN PERCOBAAN
PRAKTIKUM LATIHAN PENYOLDERAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah bengkel elektromekanik

PEMBIMBING :

Koesmarijanto,ST,MT

Penyusun:
NAMA : ARSELLIANA KHOIRUNNISA CAROLINE
NIM : 1641160051
KELAS : JTD 1C

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016
1. Tujuan :

1. Mahasiswa mengetahui karakteristik solder.


2. Mampu menggunakan solder dengan benar.
3. Mampu melakukan pengawatan menggunakan solder.

2. Dasar teori

Soldering (proses penyolderan) di definisikan dengan “menggabungkan


beberapa logam metal secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair
yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau
lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair paling
rendah akan lebih dulu mencair.

Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair


tersebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama sama
metal yang lain. Proses menyolder biasanya di aplikasikan pada peralatan
elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada
papan circuit (PCB. Laboratorium desain dan prototipe page 2 untuk
melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian
(skill). Ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder,
diantaranya:

1. peralatan
peralatan yang di butuhkan pada waktu menyolder, diantaranya:
a. timah solder/tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah
sehingga muda mencair).
b. Multitester/ multimeter (di gunakan untuk memeriksa komponen
sebelum di solder).
c. Penejepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika
yang akan di solder, sehingga komponen tersebut muda di pasang dan
tidak terlalu panas karena sebagian panas akan di salurkan pada
penjepit).
d. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada
pada PCB maupun komponen.

2. Alat dan bahan :


1. Solder
2. Tang potong
3. Tang lancip
4. Pembersih solder
5. Penyangga solder
6. Kabel tembaga solid (1mm x 20cm) dan (2,5mm x 20cm)
7. Timah 40cm
3.Gambar pekerjaan:

(A) (B)

4. Prosedur pengerjaan :

a. Langkah percobaan :
1. Panaskan solder

2. Kupas kabel 1 mm dan bersihkan

3. Lakukan pensolderan sesuai contoh A

4. Kupas kabel 2,5 mm x 20 cm dan bersihkan

5. Lakukan pensolderan sesuai contoh B

b. Langkah pensolderan:
Contoh A:

1. Panaskan kawat tembaga dengan ujung solder


2. Tempelkan timah pada perfmukaan kawat, jika timah meleleh berarti
pelapisan timah dapat dimulai
3. Lakukan langkah 1 dan 2 mulai dari ujung atas kawat sampai ujung
yang lain
4. Jika hasil pelapisan tidak rata ulangi langkah 1 dan 2 sekali lagi
5. Jika terjadi penumpukan timah pada bagian tertentu panasi bagian tersebut sampai
timah meleleh ke bawah atau getarkan kawat tersebut sehingga gumpalan timah
jatuh
6. Lakukan untuk kawat diameter (1 dan 2,5)mm

c. Langkah kerja:
Contoh B:

1. Potong kawat dengan diameter (2,5 mm x 20 cm) dan kupas


bungkusnya
2. Bengkokkan ujungnya seperfti gambarf diatas
3. Atur posisi dan satukan, selanjutnya pilin dengan kuat,
sehingga kedua kawat menyatu
4. Lakukan pensolderan sesuai dengan contoh A

5. Hasil pengerjaan:

5. Kesimpulan:
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau mebongkar rangkaian
elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. Solder mengubah
energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan beragam
bntuknya, umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di
ujung yang berbentuk lancip, dan di lengkapi tombol pengatur suhu ukuran
tinggi rendah nya panas yang di hasilkan untuk membuat kawat timah
mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki kai komponen pada
papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen
atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula di gunakan untuk
upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan
yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat
tersambung kembali.

Anda mungkin juga menyukai