PRAKTIKUM 9
“PENGUKURAN RUGI BESI PADA TRANSFORMATOR”
Dosen:
Raden Jasa Kusumo Haryo, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
Haris Gunawan
203305036
TL 3C
B. DASAR TEORI
Kerugian atau kehilangan daya pada Trafo disebabkan oleh dua faktor
utama yaitu Faktor Core Loss (Inti Besi) dan Faktor Copper Loss
(Kumparan). Kerugian Daya atau Kehilangan Daya pada Trafo ini sering
disebut juga dengan Rugi Daya atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Power Loss.
Core Losses atau Iron Losses adalah kehilangan daya pada Tranformator
yang dikarenakan oleh Inti Besi Transformator itu sendiri. Terdapat dua
faktor yang menyebabkan terjadinya Core Loss yaitu kerugian arus Eddy
(Eddy Current) dan kerugian histeresis (Hysteresis loss). Kedua Kerugian ini
pada dasarnya tergantung pada sifat magnetik bahan yang digunakan untuk
konstruksi inti transformator (trafo).
2. Copper Losses
Copper losses adalah kehilangan daya pada Trafo yang diakibatkan oleh
resistansi pada kumparan atau lilitan pada trafo itu sendiri. Copper Loss pada
Kumparan Primer adalah I12R1 dan Copper Loss pada Kumparan Sekunder
adalah I22R2. Dimana I1 dan I2 adalah arus pada masing-masing kumparan
primer dan kumparan sekunder sedangakn R1 dan R2. adalah resistansi pada
masing-masing kumparan primer dan kumparan sekunder. Kehilangan Daya
yang diakibatkan oleh Copper Loss ini adalah sebanding dengan kuadrat arus
dan arus ini tergantung pada beban. Oleh karena itu kehilangan Copper
loss pada Trafo ini juga akan bervariasi tergantung pada beban yang diberikan
pada trafo.
b. Hasil Praktikum
1. Gambar Rangkaian
2. Hasil Pengukuran Arus Menggunakan Tang ampere
Perhitungan :
V1
W = × P1
V2
220
= × 200
6
= 7333,3 W
P1 = Rugi Besi
Sehingga rugi besi pada transformator sebesar 200 Watt
F. ANALISIS DATA
1. Batas ukur Wattmeter dalam pengukuran diatas yaitu menggunakan skala
arus 25 Ampere dengan tegangan 240 Volt sehingga factor pengalinya
sebesar 50. ( hasil pengukuran × 50 )
2. Dalam praktikum diatas menggunakan 2 buah alat ukur yaitu Wattmeter
digunakan untuk pengukuran daya dan Tang ampere digunakan untuk
pengukuran arus.
3. Tegangan yang digunakan untuk mensupply transformator menggunakan
220 VAC
4. Untuk mendapatkan nilai W yaitu dengan menggunakan rumus :
V1
W= × P1
V2
G. KESIMPULAN
1. Wattmeter merupakan penggabungan 2 alat ukur yaitu ampere meter dan
volt meter sehingga dipasang secara seri parallel yaitu kumparan arus
dipasang seri dengan beban dan kumparan tegangan dipasang secara
parallel dengan sumber tegangan.
2. Kerugian daya pada Trafo disebabkan oleh dua faktor utama yaitu Faktor
Core Loss (Inti Besi) dan Faktor Copper Loss (Kumparan).
3. Semakin tinggi rugi besi dapat menyebabkan kinerja dari transformator
menjadi kurang optimal.