Anda di halaman 1dari 80

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BAHAN

BAKU LAYAK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE


ARAS PADA PT. INTAN HAVEA INDUSTRY BERBASIS WEB

SKRIPSI

Oleh :

SITI SAHARA
NIM. 1813000322

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT

yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis dan shalawat

beriringkan salam tak lupa pula penulis ucapkan tujukan kepada Nabi Muhammad

SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Sistem

Pendukung Keputusan Penentuan Bahan Baku Layak Produksi

Menggunakan Metode ARAS Pada PT. Intan Havea Industry Berbasis Web”

serta salam yang senantiasa tercurah kepada Tuhan Yang Maha Esa, keluarga serta

sahabatnya yang telah menuntun kita umat Muslim kejalan yang benar.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan

Program Pendidikan Strata-1 Program Studi Sistem Informasi. Pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tak

terhingga kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, saran,

dukungan secara moril maupun materil dari awal hingga selesainya penyusunan

skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Budi Triandi, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing sekaligus Ketua

Program Studi Informatika yang telah menyediakan waktu, ditengah

kesibukannya untuk memberikan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

2. Ibu Hj. Nuriandy, BA, selaku Pembina Yayasan Potensi Utama Medan.

i
3. Bapak H. Bob Subhan Riza, ST, M.Kom, selaku Ketua Yayasan Potensi Utama

Medan.

4. Ibu Dr Rika Rosnelly, S.Kom, M.Kom, dan Rektor Universitas Potensi Utama

Medan.

5. Ibu Lili Tanti, M.Kom, selaku Wakil Rektor I Universitas Potenso Utama

Medan.

6. Ibu Ratih Puspasari, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Potensi Utama Medan.

7. Ibu Mas Ayoe Elhias Nst, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Universitas Potensi Utama Medan.

8. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Universitas Potensi Utama.

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta yang paling penulis banggakan, terima

kasih atas dorongan baik moril maupun materil, serta doa yang tulus selama ini

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Terkhusus untuk sahabat penulis terima kasih atas motivasi dan dukungannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan di SI Stambuk 2018 Kelas B Pagi Peminatan

Coorporate Information System, terima kasih atas dukungannya kepada penulis

hingga skripsi ini selesai.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala saran dan

bantuannya. Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan, untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dan

menyempurnakan penulisan skripsi ini.

ii
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya,

terutama mahasiswa/i Universitas Pontesi Utama.

Medan, 28 Januari 2022


Penulis,

Siti Sahara

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sistem pendukung keputusan juga merupakan suatu sistem informasi berbasis

computer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu

manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun

tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model. Sistem Pendukung

Keputusan (Decision Support System) adalah sistem berbasis computer yang

interaktif dalam membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan

model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur.

Persediaan bahan baku merupakan asset perusahaan yang berharga oleh

karena itu persediaan harus dapat dikelola dengan baik. Pada perusahaan produksi

yang biasanya banyak dihadapkan dengan masalah bahan baku, kelebihan atau

kekurangan nilai kualitas bahan baku dapat mengakibatkan terganggunya

kelancaran proses produksi serta kualitas hasil produksi itu sendiri. PT. Intan Havea

Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan.

Adapun masalah yang di hadapi oleh perusahaan adalah sulitnya dalam menentukan

bahan baku yang layak untuk produksi karena dalam penentuan bahan baku yang

layak untuk di produksi masih dilakukan secara manual dengan menilai satu persatu

data bahan baku yaitu melakukan pemilihan bahan baku secara langsung sehingga

laporan proses produksi diperoleh dengan waktu yang cukup lama.

1
2

Dalam melakukan suatu produksi, perusahaan melakukan persediaan bahan

baku untuk menjalankan produksinya. Bahan baku yang digunakan dalam

menghasilkan produk ini adalah karet alami, beberapa jennis valve, serta bahan

pendukung lainnya seperti latex. Dalam melakuka produksi sarung tangan seing

terjadi kekurangan bahan baku, perusahaan seharusnya membuthkan bahan baku

latex 200kg Untk pembuatan sarung tangan 500 unit sarung tangan, tetapi bahan

baku latex hanya tersedia sebanyak 170 kg. Saat ini pemesanan bahan baku hanya

dilakukan bila terlihat persediaan yang dimiliki sudah hampir habis, dengan kata

lain belum ada sistem untuk menentukan kulitas dari pemesanan bahan baku yang

berkualitas, akibatnya bahan baku yang kurang baik berefek pada penurunan

kualitas hasil produksi dan ini mengakibatkan kerugian pula pada hasil penjualan

produk tersebut. Perusahaan ini menggunakan sistem make to order dimana

pembuatan produk-produknya berdasarkan order yang diterima. Perusahaan ini

mempunyai gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang disediakan

serta menyimpan hasil produksi yang siap dipasarkan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas maka dirancang sistem

pendukung keputusan dalam penentuan bahan baku yang layak untuk di produksi

pada PT. Intan Havea Industry dengan menggunakan metode ARAS. Metode

ARAS merupakan metode dalam sistem pendukung keputusan yang mampu

mengolah data ordinal atau data yang berbentuk peringkat yang sulit diolah dengan

metode lain. Metode ARAS sudah di implementasikan kedalam aplikasi Sanna

yang dapat menghasilkan peringkat dari beberapa alternatif dari yang terbaik

sampai yang terjelek. Tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan struktur
3

preferensi global seperangk atalternatif A, yang mencerminkan evaluasi alternatif

pada setiap kriteria dan preferensi antara kriteria. Metode aras adalah sebuah utilitas

nilai fungsi yang menentukan efisiensi relatif kompleks dari alternatif yang layak

adalah langsung sebanding dengan efek relatif dari nilai dan bobot kriteria utama

yang dipertimbangkan dalam proyek proyek.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik membahas tentang :

“Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bahan Baku Layak Produksi

Menggunakan Metode ARAS Pada PT. Intan Havea Industry Berbasis Web”.

I.2 Ruang Lingkup Permasalahan

I.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengambil pokok

permasalahan yaitu :

1. Pengambilan keputusan untuk menentukan kelayakan Bahan Baku Layak

Produksi pada PT. Intan Havea Industry ini masih dilakukan secara manual.

2. Pengambilan keputusan masih sering terjadinya kesalahan pada saat proses

perhitungan menentukan Bahan Baku Layak Produksi.

3. Lambatnya proses penentuan dan pemilihan Bahan Baku Layak Produksi pada

PT. Intan Havea Industry.

I.2.2 Perumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas,

maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :


4

1. Bagaimana mempermudah PT. Intan Havea Industry dalam menentukan bahan

baku layak produksi dengan menggunakan metode ARAS?

2. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem untuk mengetahui bahan

baku layak produksi?

3. Bagaimana mengimplementasikan metode ARAS dalam penggunaan sistem

pendukung keputusan menentukan bahan baku layak produksi?

I.2.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari perancangan sistem ini dibatasi pada hal-hal sebagai

berikut :

1. Data input dalam penelitian ini adalah data bahan baku, data kriteria dan data

sub kriteria.

2. Data output dalam penelitian ini adalah laporan bahan baku dan perangkingan

bahan baku.

3. Pembahasan sistem dibatasi pada pengambilan keputusan untuk menentukan

bahan baku yang untuk diproduksi.

4. Metode pengambilan keputusan yang akan digunakan adalah Metode ARAS.

5. Pembangunan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan

Database My Sql.

6. Permodelan sistem menggunakan UML.

I.3 Tujuan dan Manfaat

I.3.1 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :


5

1. Merancang dan membangun suatu sistem yang dapat membantu PT. Intan

Havea Industry untuk penentuan bahan baku layak produksi untuk

meningkatkan kegiatan proses produksi.

2. Mengimplementasikan metode ARAS dalam sebuah sistem pendukung

keputusan penentuan bahan baku layak produksi.

3. Mempermudah PT. Intan Havea Industry dalam menentukan bahan baku layak

produksi.

I.3.2 Manfaat

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Mempermudah PT. Intan Havea Industry dalam pemilihan bahan baku layak

produksi.

2. Membantu pihak PT. Intan Havea Industry untuk mengetahui peringkat

rekomendasi penggunaan bahan baku layak produksi untuk meningkatkan

kegiatan produksi.

3. Membantu sistem pendukung keputusan dengan melakukan perhitungan nilai

dengan metode ARAS dapat memberikan nilai keputusan yang akurat.

I.4. Metodologi Penelitian

Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara

berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak

akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis

tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
6

Analisis
Proses
Pengumpulan data

Design
Menggunakan
UML

Coding & Testing


Pembuatan aplikasi
menggunakan PHP dan
Database Mysql

Implementaion
Tahapan pengujian
sistem yang dibuat

Maintenance
Pemeliharan dan
perawatan

Gambar I.1. Kerangka Waterfall Sistem Pendukung Keputusan Penentuan


Bahan Baku Layak Produksi Menggunakan Metode ARAS Pada PT. Intan
Havea Industry Berbasis Web

Berikut adalah penjelasan dari gambar I.1 penelitian Waterfall yang akan

dilaksanakan oleh peneliti dalam melakukan Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Bahan Baku Layak Dengan Metode ARAS :

1. Analisis Kebutuhan

Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu

menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Data yang dibutuhkan dalam

melakukan perancangan sistem adalah data Pemilihan Bahan Baku Layak Produksi

Pada PT. Intan Havea Industry membuat aplikasi adalah PHP. Di dalam

menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu :


7

a. Studi Lapangan

Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke

lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi

studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

1) Pengamatan (Observation)

Yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap data Pemilihan Bahan

Baku Layak Produksi Pada PT. Intan Havea Industry sebagai objek

penelitian.

2). Wawancara

Teknik ini secara langsung bertatap muka dengan pihak bersangkutan

untuk mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang sebelumnya

kurang jelas yaitu tentang mekanisme sistem yang digunakan pada

perusahaan dan juga untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh

dikumpulkan benar-benar akurat.

b. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti

buku panduan pembuatan aplikasi PHP, manajemen data, dan buku atau

jurnal yang membahas tentang konsep Pemilihan Bahan Baku Layak

Produksi Pada PT. Intan Havea Industry.

2. Desain Sistem

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bahan Baku Layak

Produksi Metode Oreste Pada PT. Intan Havea Industry menggunakan model
8

perancangan Unified Modelling Language yang didesain menggunakan apliasi

Visio 2013.

3. Penulisan Sinkode Program

Coding merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali

oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi

yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata

dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-

kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Pengujian Program

Dalam penelitian ini dilakukan uji coba program dengan Pengujian secara

black box (interface) yaitu pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari

aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Pengetahuan khusus

dari kode aplikasi/struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya

tidak diperlukan, pengujian tersebut untuk masing-masing blok peralatan yang

dirancang.

5. Pemeliharaan Sistem

Setelah proses uji coba program dilakukan, maka dilakukan pemeliharaan

sistem lebih spesifik dengan Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada user

pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami

kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru,

atau karena user membutuhkan perkembangan fungsional


9

I.5. Kontribusi Penelitian

Adapun Kontribusi penelitian adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Penelitian dari Saifur Rohman Cholil (2020) Untuk

meminimalisir terjadinya kesalahan serta lama waktu yang digunakan, dibuatlah

suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan calon karyawan terbaik

yang akan bekerja diperusahaan. Metode Sistem Pendukung Keputusan yang

digunakan adalah Additive Ratio Assessment (ARAS). Penelitian ini telah melalui

proses validasi korelasi rank spearman dan diperoleh nilaisebesar 0,950.

Berdasarkan hasil tersebut, metode ARAS dapat digunakan dalam menyeleksi

calon karyawan baru pada PT. Dawam prima Perkasa.

Berdasarkan penelitian dari Hendri Susanto (2018) bahwa penelitian dengan

menerapkan metode Additive Ratio Assessment dalam suatu sistem pendukung

keputusan, sehingga dapat membantu dalam pemilihan Susu Gym terbaik untuk

menambah massa Otot. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem

yang dapat membantu seseorang, dalam mengambil suatu keputusan yang akurat

dan tepat sasaran. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan

menggunakan SPK, contohnya saat para pemula fitness dalam memutuskan untuk

membeli Susu Gym sebagai tambahan protein untuk membantu dalam pemulihan

tubuh ataupun penambah massa otot.

I.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Intan Havea Industry di Kim 1, Jl. Pulau

Irian No.13, Mabar, Percut Sei Tuan.


10

I.7. Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang dilengkapi dengan

penjelasan, Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan dasar pemikiran, kebutuhan atau alasan yang

menjadi ide penulis untuk mengakat judul tersebut menjadi judul skripsi,

terdiri dari latar belakang, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat,

metodologi penelitian, kontribusi penelitian, lokasi penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan tentang studi literature dan dasar teori yang

digunakan sebagai penunjang serta referensi dalam pembangunan sistem

pendukung keputusan penerapan metode aras untuk menentukan bahan

baku yang layak produksi.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Pada bab ini berisikan analisa masalah pada sistem yang berjalan, strategi

penyelesaian masalah, penerapan metode/algoritma, desain sistem baru,

menggunakan use case diagram, class diagram, activity diagram dan

sequence diagram, desain database (normalisasi dan desain tabel) dan

desain user interface.


11

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

Pada bab ini berisikan hasil dari sistem pendukung keputusan dan

pengujian yang dilakukan pada sistem pendukung keputusan yang sudah

dibangun menggunakan skenario pengujian dan hasil pengujian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari pemecahan masalah yang

telah didefinisikan sebelumnya serta saran berisikan kelemahan sistem

yang dibangun dan dianggap penting untuk penelitian.


12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terkait

Adapun penelitian terkait ini, peneliti akan membandingkan hasil

penelitiannya dengan lima jurnal yaitu :

Berdasarkan penelitian dari Joli Afriany (2019) dengan judul “Penerapan

Metode ARAS Guna Mendukung Keputusan Produk Unggulan Daerah”

Pengambilan keputusan untuk mendapatkan produk unggulan yang sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan diperlukan suatu keputusan yang akurat dan efektif agar

tidak salah dan meminimalisir kerugian dalam segi biaya dan waktu. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini dalam menetukan prooduk unggulan daerah adalah

Additive Ratio Assessmment(ARAS). Penelitian dengan metode aras metode ini

mendapatkan hasil perangkingan berdasarkan jumlah dominasi penghasilan

menghasilkan perangkingan yang lebih parsial dan sensitif dibandingkan

perangkingan berdasarkan level.

Berdasarkan Penelitian dari Saifur Rohman Cholil (2020) Untuk

meminimalisir terjadinya kesalahan serta lama waktu yang digunakan, dibuatlah

suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan calon karyawan terbaik

yang akan bekerja diperusahaan. Metode Sistem Pendukung Keputusan yang

digunakan adalah Additive Ratio Assessment (ARAS). Penelitian ini telah melalui

proses validasi korelasi rank spearman dan diperoleh nilaisebesar 0,950.


13

Berdasarkan hasil tersebut, metode ARAS dapat digunakan dalam menyeleksi

calon karyawan baru pada PT. Dawam prima Perkasa.

Berdasarkan penelitian dari Hendri Susanto (2018) bahwa penelitian dengan

menerapkan metode Additive Ratio Assessment dalam suatu sistem pendukung

keputusan, sehingga dapat membantu dalam pemilihan Susu Gym terbaik untuk

menambah massa Otot. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem

yang dapat membantu seseorang, dalam mengambil suatu keputusan yang akurat

dan tepat sasaran. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan

menggunakan SPK, contohnya saat para pemula fitness dalam memutuskan untuk

membeli Susu Gym sebagai tambahan protein untuk membantu dalam pemulihan

tubuh ataupun penambah massa otot.

Penelitian Ketiga Liza Handayani, M. Syahrizal, Kennedi Tampubolon

(2019) Hasil yang dicapai adalah dalam pemilihan kepling teladan menggunakan

sistem pendukung keputusan ini dapat menentukan kriteria dan nilai bobot untuk

setiap alternatif dengan menggunakan metode rank order centroid (ROC) dapat

menentukan nilai bobot dengan tingkat prioritasnya, dan dengan menggunakan

metode additive ratio assessement (ARAS) dinilai dapat menyelesaikan

permasalahan dalam pemilihan kepling teladan di Kecamatan Medan Area.

Berdasarkan penelitian dari Heri Syahputra (2019) dalam suatu sistem

keputusan. Dengan tujuan untuk membantu orang tua dalam melakukan

pengawasan untuk anak-anaknya diwebsite youtube tersebut. Sistem Pendukung

Keputusan (SPK) adalah sistem yang dapat membantu seseorang, dalam

mengambil suatu keputusan yang akurat dan tepat sasaran. Banyak permasalahan
14

yang dapat diselesaikan dengan menggunakan SPK contohnya banyak orang tua

yang bingun dalam memilih konten yang layak tonton untuk anak mereka, disini

fungsi sistem ini dibuat.

Berdasarkan Charis Maulana, dkk (2019) bahwa penelitian dengan

menerapkan metode Additive Ratio Assessment dalam suatu sistem pendukung

keputusan, sehingga dapat membantu dalam menentukan penerima pinjaman

koperasi untuk menghindari kredit macet. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

adalah sistem yang dapat membantu seseorang, dalam mengambil suatu keputusan

yang akurat dan tepat sasaran. Banyak permasalahan yang dapat diselesaikan

dengan menggunakan SPK, contohnya membangun model sistem pendukung

keputusan penentuan anggota koperasi potensial dalam pengajuan pinjaman untuk

menghasilkan informasi anggota koperasi potensial untuk menghindari kredit

macet.

Penelitian pertama Fadila Pratiwi, Fince Tinus Waruwu, Dito Putro Utomo,

Rian Syahputra (2019) penelitian ini berisikan sistem pengambilan keputusan

dengan Aras. Hasil yang dicapai adalah dilakukan dengan cara menghitung nilai-

nilai alternatif berdasarkan algoritma aras yang hasilnya bertujuan untuk

mendapatkan alternatif dengan rangking tertinggi.

Penelitian kedua Lia Ciky Lumban Gaol, Nelly Astuti Hasibuan (2018)

penelitian ini membahas tentang sistem pengambilan keputusan dengan metode

Aras. Hasil yang dicapai adalah untuk memecahkan masalah pemilihan team leader

shift terbaik dengan menggunakan metode tersebut didapatkan bahwa kriteria yang
15

paling dominan adalah kriteria Kejujuran dibandingkan dengan keempat kriteria

lainnya yaitu: Pengalaman, Pelatihan, Penampilan dan Wawasan.

II.2. Landasan Teori

II.2.1. Data

Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai

kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda,

dan sebagainya dan adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi

ketidakpastian pemakai akan suatu informasi, untuk memberikan standar-standar

aturan ukuran dan aturan keputusan untuk menentukan keputusan dan penyebaran

tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan. (Aris, 2019)

Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah

yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah

fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya. (Sutopo et al., 2018).

Data adalah penggambaran suatu fakta atau keadaan. Informasi merupakan

sekumpulan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk sehingga berguna bagi

penerima dan pemakai. Dalam dunia komputer database bisa dikategorikan bisa

sangat spesial karena selalu menjadi hal utama dalam perancangan sistem suatu

perusahaan, tentunya ada alasan tertentu mengapa database menjadi perioritas

sendiri dalam kinerja manajemen perusahaan. (Herlina, 2018)


16

II.2.2. Sistem

Definisi sistem adalah “kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang sama. ”Definisi sistem adalah “sekumpulan objek-

objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat

sebagai suatu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sistem

adalah penggabungan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang terpisah-

pisah dan disatukan menjadi satu rangkaian dan menjadi suatu fungsi yang

baru (Aris, 2019)

Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)

yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Secara umum sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian tertentu yang saling

berhubungan secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-

elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (Input)

pengolahan (Processing) dan keluaran (Output). (Sutopo et al., 2018)

Sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Sistem komputer

dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak.

Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil

atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat

terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar, dan

kemudian subsistem-subsistem tersebut akan berinteraksi sedemikian rupa

sehingga dapat mencapai satu kesatuan yang terpadu. Dalam buku Analisa dan

Design Sistem Informasi pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis.
17

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Han & goleman, daniel;

boyatzis, Richard; Mckee, 2019).

II.2.2.1. Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu

membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah

karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya

yaitu:

1. Batasan (Boundary) adalah Penggambaran dari suatu elemen atau unsur

mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (Environment) adalah Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan

yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (Input) adalah Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi)

dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (Output) adalah Sumber daya atau produk (informasi, laporan,

dokumen, tampilan layer Komputer, barang jadi) yang disediakan untuk

lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (Component) adalah Kegiatan-kegiatan atau proses dalam sistem

yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output).

Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.


18

6. Penghubung (Interface) adalah Tempat di mana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (Storage) adalah Area yang dikuasai dan digunakan untuk

penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan

sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara

komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan

memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama (Aris,

2019)

II.2.3. Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh

manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaaan yang sangat penting

untuk mendukunng kelangsungan perkembangannya, Sehingga terdapat alasan

bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang

mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami

ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dala mengambil keputusan-

keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami

kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem

informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah

utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang

tidak bermanfaat atau berarti sistem terlalu banyak data. (Anwar et al., 2018)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.


19

1. Akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

2. Tepat waktu (Timelines)

Berarti informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai logika karena

informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (Relevance)

Berarti informasi tersebut bermanfaat bagi pemakainya (Han & goleman,

daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019).

II.2.4. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer,

teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi

informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Penggunaan sistem informasi telah banyak diterapkan diberbagai bidang

termasuk dalam bisnis. Salah satu tujuan penerapan sistem informasi dalam

bidang bisnis agar dapat meningkatkan keuntungan bisnis dengan menggunakan

kemampuan yang didapatkan dari sistem informasi. Ada beberapa kemampuan

dari sistem informasi yang dapat mendukung dalam bidang bisnis. Kemampuan

tersebut seperti pengurangan biaya, mempercepat pekerjaan, dapat meningkatkan


20

kemudahan dalam pengambilan keputusan, dan peningkatan pelayanan terhadap

pelanggan. (Nurlifa & Kusumadewi, 2017)

Computer Based Information System atau yang dalam bahasa Indonesia

disebut juga sistem informasi berbasis komputer merupakan sistem pengolah data

menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu

pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif. Secara teori,

penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer

dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang

sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem

Informasi merupakan sistem pembangkit informasi dengan integrasi yang dimiliki

antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang

berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang

membutuhkannya. (Sutopo et al., 2018)

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen sistem yang

berapa didalam suatu ruang lingkup organisasi, saling berinteraksi untuk

menghasilkan sebuah informasi yang bertujuan untuk pihak manajemen tertentu

dan untuk mencapai tujuan tertentu. (I Made et al., n.d., 2018)

Faktor-faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi

atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai

berikut :
21

a) Keunggulan (Usefulness)

Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat

dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam

organisasi.

b) Ekonomis

Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat

minimal, sebesar biayanya.

c) Kehandalan (Reliability)

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan

sistem tersebut harus beroperasi secara efektif.

d) Pelayanan (Customer Service)

Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para

pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.

e) Kapasitas (Capacity)

Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk

menangani setiap periode sesuai yang dibutuhkan.

f) Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)

Sistem tersebut lebih sederhana (umum) sehingga struktur dan operasinya

dapat dengan mudah dimengerti dan prosedure mudah diikutin.

g) Fleksibel (Fleksibility)

Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi yang

bagaimana yang diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.


22

h) Komponen Sistem Informasi

Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan (building

block) yang dapat di bagi menjadi enam blok yaitu :

a. Blok masukan (Input block)

Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi,

yang dapat berupa document-document dasar yang dapat diolah menjadi suatu

informasi tertentu.

b. Blok model (Model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang

dibutuhkan.

c. Blok keluaran (Output block)

Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya

akan disimpan berupa data cetak laporan.

d. Blok teknologi (Technologi block)

Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsungnya

sistem informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu diantaranya

alat memasukkan data (input device), alat untuk menyimpan dan

mengakses data (storege device), alat untuk menghasilkan dan mengirimkan

keluaran (output divice) dan alat untuk membentuk pengendalian sistem

secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga)

bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau braiware), perangkat lunak

(software), dan perangkat keras (hardware).


23

e. Blok basis data (Database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu

di organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

f. Blok kendali (Control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi.

(I Made et al., n.d., 2018)

II.2.5 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem penghasil informasi yang

ditujukan pada suatu masalah yang harus dibuat oleh manajer, sistem pendukung

keputusan merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu

manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Defenisi selengkapnya

adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditunjukan untuk memecahkan

suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai

tingkatan. Sistem pendukung keputusan juga merupakan suatu sistem informasi

berbasis computer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk

membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur

ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model. Sistem Pendukung

Keputusan (Decision Support System) adalah sistem berbasis computer yang


24

interaktif dalam membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan

model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur. (Pratiwi, 2020)

Sistem pendukung keputusan adalah Sebuah aplikasi berupa Sistem

Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun

1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah system

informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan

kinerjanya dalam pengambilan keputusan. (Andani, 2019 : 166)

II.2.6 Metode ARAS (Additive Ratio Assesment)

Metode aras adalah sebuah utilitas nilai fungsi yang menentukan efisiensi

relatif kompleks dari alternatif yang layak adalah langsung sebanding dengan efek

relatif dari nilai dan bobot kriteria utama yang dipertimbangkan dalam proyek

proyek. Dalam melakukan proses perangkingan, metode aras memiliki tiga tahapan

yang harus dilakukan untuk menghitung metode aras yaitu: (Judas, 2018)

Adapun langkah-langkah dari metode Additive Ratio Assesment (ARAS)

sebagai berikut :

1. Pembentukan Decision Making Matriks

...................... (1)

Dimana :

m = Jumlah Alternatif

n = Jumlah Kriteria
25

Xij = Nilai performa dari alternatif ; terhadap kriteria Jxoj = nilai optimum

dari kriteria J

Jika nilai optimum kriteria J (xoj) Tidak diketahui, maka :

........................
(2)
.............................
(3)
2. Penormalisasian matriks keputusan untuk semua kriteria

a. Jika kriteria beneficial (Max) maka dilakukan normalisasi mengikuti :

................... (4)

b. Jika kriteria non beneficial maka dilakukan normalisasi :

..................
(5)

3. Menentukan bobot matriks yang sudah dinormalisasikan ..................(6)

........................... (7)

4. Menentukan nilai fungsi optimalisasi (Si)

.............................(8)

Dimana Si adalah nilai fungsi optimalisasi alternatif i. Nilai terbesar adalah

nilai yang terbaik, dan nilai yang paling sedikit adalah yang terburuk.

Dengan memperhitungkan proses, hubungan proporsional dengan nilai dan

bobot kriteria yang diteliti berpengaruh pada hasil akhir.


26

5. Menentukan tingkat peringkat tertinggi dari alternative


............................ (9)

Dimana Si dan dan S0 merupakan nilai kriteria optimalitas, diperoleh dari

persamaan sudah jelas. Itu dihitung nilai Ui berada pada interval dan

merupakan pesanan yang diinginkan didahulu efisiensi relatif komplek dari

alternatif yang layak bisa ditemukan sesuai dengan nilai fungsi utilitas.

II.2.7 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modelling Language (UML) merupakan satu kumpulan konvensi

pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem

software yang terkait dengan objek. UML merupakan salah satu alat bantu yang

sangat handal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek karena UML

menyediakan Bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem

membuat blue print atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai

jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui jumlah

elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi. Unified Modeling Language

(UML) biasa digunakan untuk :

a. Menggambarkan batasan sitem dan fungsi - fungsi sistem secara umum,

dibuat dengan use case dan actor.

b. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara

umum, dibuat dengan interaction diagrams.

c. Menggambarkan representasi struktur static sebuah sistem dalam betuk

class diagrams.
27

d. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat

sebuah sistem” dengan state transition diagrams.

e. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and

development.

f. Menyampaikan atau memperluas fungsionality dengan stereotypes. (Alfina

& Harahap, 2019)

Diagram-diagram yang terdapat dalam UML sangat banyak, berikut ini

beberapa diagram yang sering di gunakan dalam pengembangan sistem yaitu :

1. Use Case Diagram

Use Case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan. Simbol-simbol yang digunakan dalam

Use Case Diagram dapat dilihat pada Tabel II.1.

Tabel II.1. Simbol Use Case Diagram

No. Simbol Keterangan

1.
Use Case menggambarkan fungsionalitas
yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang bertukar pesan antar unit yang
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja.

2. Actor atau Aktor adalah Abstraction dari


orang atau sistem yang lain yang
mengaktifkan fungsi dari target sistem.
Untuk mengidentifikasikan aktir, harus
ditentukan pembagian tenaga kerja dan
tugas-tugas yang berkaitan dengan peran
pada konteks target sistem. Perlu dicatat
bahwa aktor berinteraksi dengan use case,
tetapi tidak memiliki kontrol terhadap use
case.
28

3. Asosiasi antara actor dan Use Case,


digambarkan dengan garis tanpa panah
yang mengindikasikan siapa atau apa yang
meminta interaksi secaralangsungdan
bukannya mengindikasikan data
4.
Asosiasi antara aktor dan use case yang
menggunakan panah terbuka untuk
mengindikasikan bila aktor
berinteraksisecara pasif dengan sistem

5.
Include, merupakan di dalam use case lain
(required) atau pemanggilan use case oleh
use case lain, contohnya adalah
pemanggilan sebuah fungsi program
6.
Extend, merupakan perluasan dari use

Caselain jika kondisi atau syarat terpenuhi.

(Sumber : Rosa dan Shalahuddin, 2018)

2. Activity diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem proses atau proses bisnis. Simbol-simbol yang digunakan dalam

activity Diagram dapat dilihat pada Tabel II.2.

Tabel II.2 Simbol Activity Diagram

No Simbol Keterangan
.

1. Start Point, diletakkan pada pojok kiri atas

dan merupakan awal aktivitas.

2. End Point, akhir aktivitas.


29

3.

Activitis menggambarkan suatu proses

/kegiatan bisnis.

4. Fork/percabangan, digunakan untuk

menunjukkan kegiatan yang dilakukan

secara paralel atau untuk menggabungkan

dua kegiatan parallel menjadi satu.

5. Join (penggabungan) atau rake, digunakan

untuk menunjukkan adanya dekomposisi.

6.

pilihan untuk pengambilan keputusan, true

atau false.

7.

Swimlane, pembagian activity diagram untuk

menunjukkan siapa melakukan apa.

(Sumber : Rosa dan Shalahuddin, 2018)


30

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendiskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar

objek. Simbol-simbol yang digunakan dalam Sequence Diagram dapat dilihgat

pada Tabel II.3.

Tabel II.3. Simbol Sequence Diagram

No. Simbol Keterangan

1. Entity Class, merupakan bagian dari

sistem yang berisi kumpulan kelas berupa

entitas-entitas yang membentuk gambaran

awal sistem danmenjadilandasan untuk

menyusun basis data.

2.
Boundary Class, berisi kumpulan kelas

yang menjadi interfaces atau interaksi

antara satu atau lebih aktor dengan sistem,

seperti tampilan form entry danform cetak.

3. Control class, suatu objek yang berisi

logika aplikasi yang tidak memiliki


31

tanggung jawab kepada entitas, contohnya

adalah kalkulasi dan aturanbisnis yang

melibatkan berbagai objek

4. Message, simbol mengirim pesan antar

class.

5. Recursive, menggambarkan pengiriman

pesan yang dikirim

untukdirinyasendiri.

6.
Activation, mewakili sebuah eksekusi

operasi dari objek, panjang kotak ini

berbanding lurus dengan durasi

aktivasisebuah operasi..

7.
Lifeline, garis titik-titik yang terhubung

dengan objek sepanjang life line terdapat

activation

(Sumber : Rosa dan Shalahuddin, 2018)


32

4. Class Diagram

Class diagram adalah merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan

detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan

aturanaturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem.

Tabel II.4. Simbol Class Diagram

Multiplicity Penjelasan

1 Satu dan hanya satu

0..* Boleh tidak ada atau 1 atau lebih

1..* 1 atau lebih

0..1 Boleh tidak ada, maksimal 1

Batasan antara. Contoh 2..4 mempunyai


n..n
arti minimal 2 maksimal 4

(Sumber : Rosa dan Shalahuddin, 2018)

II.2.8. PHP

PHP merupakan Bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat

website dinamis dan interaktif. Dinamis artinya, website tersebut biasa berubah-

ubah tampilan dan kontennya sesuai kondisi tertentu. Sebagai contoh, PHP biasa

menampilkan tanggal dan hari saat ini secara berganti-ganti didalam sebuah

website. Interaktif artinya, PHP dapat memberi feedback bagi user (misalnya

menampilkan hasil pencarian produk). (Jubile Enterprise, 2018).


33

II.2.9. MYSQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data,

terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan

pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

MySQL pada awalnya diciptakan pada tahun 1979, oleh Michael "Monty"

Widenius, seorang programmer komputer asal Swedia. Monty mengembangkan

sebuah sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG yang menggunakan

koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing. Pada saat itu Monty

bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia. TcX pada tahun 1994 mulai

mengembangkan aplikasi berbasis web, dan berencana menggunakan UNIREG

sebagai sistem database. Namun sayangnya, UNIREG dianggagap tidak cocok

untuk database yang dinamis seperti web. (Dan & Akhir, 2018)

MySQL (My Structure Query Language) merupakan sebuah program pembuat

database yang bersifat open source, artinya semua orang dapat menggunakannya

dan dapat dijalankan pada semua platform baik windows maupun linux. MySQL juga

merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang

bersifat jaringan sehingga dapat digunakan intuk aplikasi multiuser (Anwar, 2018 : 3).
34

Untuk mengakses MySQL buka aplikasi XAMPP, tekan tombol Start pada

Apache dan MySql seperti Gambar II.2.

Gambar II.1. Aplikasi XAMPP


Sumber : Anwar : 2018

Selanjutnya melalui web browser dengan mengetikkan URL

http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar, maka tampilan phpMyAdmin akan

seperti Gambar II.3.

Gambar II.2. Tampilan phpMyAdmin


Sumber : Anwar : 2018
35

Tampilan phpMyAdmin dibagi menjadi 2, bagian pertama berada pada

sebelah kiri berisi daftar database yang telah ada pada Instalasi MySQL. Lalu pada

bagian kedua berada pada sebelah kanan tampilan berisi fitur dari aplikasi

phpMyAdmin dan informasi dari server MySQL.

Berikut ini adalah penjelasan membuat database, table dan filed yaitu:

1. Setelah phpMyAdmin tampil pada web browser, isikan namadatabase pada

kolom “Create new database”, kemudian klik tombol Create.Jika berhasil

maka database yang dibuat akan tampil pada daftar database dan tampil

halaman “Create Table”.

2. Halaman berikutnya isikan nama tabel pada kolom Name, dan jumlah kolom

pada kolom Number of fields, kemudian klik tombol Go.

3. Halaman berikutnya “Create Field” untuk membuat kolom dalam

database.Sebelum memulai pembuatan field table, terdapat beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam menentukan tipe data yang digunakan.


36

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III.1 Analisis Masalah

Masalah yang di hadapi oleh perusahaan adalah sulitnya dalam menentukan

bahan baku yang layak untuk produksi karena dalam penentuan bahan baku yang

layak untuk di produksi masih dilakukan secara manual dengan menilai satu persatu

data bahan baku yaitu melakukan pemilihan bahan baku secara langsung sehingga

laporan proses produksi diperoleh dengan waktu yang cukup lama. Dalam

melakukan suatu produksi, perusahaan melakukan persediaan bahan baku untuk

menjalankan produksinya. Bahan baku yang digunakan dalam menghasilkan

produk ini adalah karet alami, beberapa jennis valve, serta bahan pendukung

lainnya seperti latex. Dalam melakuka produksi sarung tangan seing terjadi

kekurangan bahan baku, perusahaan seharusnya membuthkan bahan baku latex

200kg Untk pembuatan sarung tangan 500 unit sarung tangan, tetapi bahan baku

latex hanya tersedia sebanyak 170 kg. Saat ini pemesanan bahan baku hanya

dilakukan bila terlihat persediaan yang dimiliki sudah hampir habis, dengan kata

lain belum ada sistem untuk menentukan kulitas dari pemesanan bahan baku yang

berkualitas, akibatnya bahan baku yang kurang baik berefek pada penurunan

kualitas hasil produksi dan ini mengakibatkan kerugian pula pada hasil penjualan

produk tersebut. Perusahaan ini menggunakan sistem make to order dimana

pembuatan produk-produknya berdasarkan order yang diterima. Perusahaan ini


37

mempunyai gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang disediakan

serta menyimpan hasil produksi yang siap dipasarkan.

III.2 Penerapan Metode

Metode aras adalah sebuah utilitas nilai fungsi yang menentukan efisiensi

relatif kompleks dari alternatif yang layak adalah langsung sebanding dengan efek

relatif dari nilai dan bobot kriteria utama yang dipertimbangkan dalam proyek

proyek. Dalam melakukan proses perangkingan, metode aras memiliki tiga tahapan

yang harus dilakukan untuk menghitung metode aras yaitu: (Judas, 2018)

Adapun langkah-langkah dari metode Additive Ratio Assesment (ARAS)

sebagai berikut :

1. Pembentukan Decision Making Matriks

Dimana :

m = Jumlah Alternatif

n = Jumlah Kriteria

Xij = Nilai performa dari alternatif ; terhadap kriteria Jxoj = nilai optimum

dari kriteria J

Jika nilai optimum kriteria J (xoj) Tidak diketahui, maka :


38

2. Penormalisasian matriks keputusan untuk semua kriteria

c. Jika kriteria beneficial (Max) maka dilakukan normalisasi mengikuti :

d. Jika kriteria non beneficial maka dilakukan normalisasi :

3. Menentukan bobot matriks yang sudah dinormalisasikan

4. Menentukan nilai fungsi optimalisasi (Si)

Dimana Si adalah nilai fungsi optimalisasi alternatif i. Nilai terbesar adalah

nilai yang terbaik, dan nilai yang paling sedikit adalah yang terburuk.

Dengan memperhitungkan proses, hubungan proporsional dengan nilai dan

bobot kriteria yang diteliti berpengaruh pada hasil akhir.

5. Menentukan tingkat peringkat tertinggi dari alternative

Dimana Si dan dan S0 merupakan nilai kriteria optimalitas, diperoleh dari

persamaan sudah jelas. Itu dihitung nilai Ui berada pada interval dan

merupakan pesanan yang diinginkan didahulu efisiensi relatif komplek dari

alternatif yang layak bisa ditemukan sesuai dengan nilai fungsi utilitas.
39

Studi kasus :

Adapun langkah-langkah penerapan metode ARAS pada sistem yang dirancang

dapat dilihat sebagai berikut :

1. Kriteria penentuan bahan baku yang layak prroduksi:

Tabel III.1. Tabel Kriteria


No Nama Kriteria Bobot
K1. Ketahanan
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
K2. Kandungan Formaldehida
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
K3. Kekuatan Sobek
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
K4. Kelenturan Tekstur
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
40

Sangat Kurang 1
K5. Ketahanan Luntur Warna
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
1. Matriks Keputusan

Berikut ini Konversi Kriteria sebelum konfigurasi utility dapat dilihat pada

Tabel III.2.

Tabel III.2. Konfigurasi Utility


No Nama Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
1 Paperline Global
Gold Premium 4 5 5 5 4
A4-70-5r (Top)
2 Ic Rst Biru With
Ect (Pm02179) - 5 4 3 3 4
B
3 Sindoh
Unmistakable
5 4 4 1 5
A4-75-5r (Top)
20868490
4 P1 All Purpose
New Pefc A4-75g 2 5 4 5 4
5r (Bot) 703046
5 Sewoon Pouch Pf
3 4 3 4 5
Size L
6 Duplex Glazin
Butter Coconut 4 5 2 3 3
Korea 640 (10.5g)
41

3. Normalisasi Matrik Keputusan

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂
Rij = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂 = Hasil (Benefit)

(C1)

𝟒 𝟒
R11 = 𝟒+𝟓+𝟓+𝟐+𝟑+𝟒 = 𝟐𝟑 = 0.17

𝟓 𝟓
R21 = 𝟒+𝟓+𝟓+𝟐+𝟑+𝟒 = 𝟐𝟑 = 0.22

𝟓 𝟓
R31 = 𝟒+𝟓+𝟓+𝟐+𝟑+𝟒 = 𝟐𝟑 = 0.22

𝟐 𝟐
R41 = 𝟒+𝟓+𝟓+𝟐+𝟑+𝟒 = 𝟐𝟑 = 0.09

𝟑 𝟓
R51 = 𝟒+𝟓+𝟓+𝟐+𝟑+𝟒 = 𝟐𝟑 = 0.13

𝟒 𝟓
R61 = 𝟒+𝟓+𝟓+𝟐+𝟑+𝟒 = 𝟐𝟑 = 0.17

(C2)

𝟓 𝟓
R12 = 𝟓+𝟒+𝟒+𝟓+𝟒+𝟓 = 𝟐𝟕 = 0.18

𝟒 𝟒𝒛
R22 = 𝟓+𝟒+𝟒+𝟓+𝟒+𝟓 = 𝟐𝟕 = 0.14

𝟒 𝟒
R32 = 𝟓+𝟒+𝟒+𝟓+𝟒+𝟓 = 𝟐𝟕 = 0.14

𝟓 𝟓
R42 = 𝟓+𝟒+𝟒+𝟓+𝟒+𝟓 = 𝟐𝟕 = 0.18

𝟒 𝟒
R52 = 𝟓+𝟒+𝟒+𝟓+𝟒+𝟓 = 𝟐𝟕 = 0.14

𝟓 𝟓
R62 = = = 0.18
𝟓+𝟒+𝟒+𝟓+𝟒+𝟓 𝟐𝟕

(C3)

𝟓 𝟓
R13 = = = 0.24
𝟓+𝟑+𝟒+𝟒+𝟑+𝟐 𝟐𝟏

𝟑 𝟑
R23 = 𝟓+𝟑+𝟒+𝟒+𝟑+𝟐 = 𝟐𝟏 = 0.14
42

𝟒 𝟒
R33 = 𝟓+𝟑+𝟒+𝟒+𝟑+𝟐 = 𝟐𝟏 = 0.19

𝟒 𝟒
R43 = 𝟓+𝟑+𝟒+𝟒+𝟑+𝟐 = 𝟐𝟏 = 0.19

𝟑 𝟑
R53 = 𝟓+𝟑+𝟒+𝟒+𝟑+𝟐 = 𝟐𝟏 = 0.14

𝟐 𝟐
R63 = 𝟓+𝟑+𝟒+𝟒+𝟑+𝟐 = 𝟐𝟏 = 0.10

(C4)

𝟓 𝟓
R14 = = = 0.24
𝟓+𝟑+𝟏+𝟓+𝟒+𝟑 𝟐𝟏

𝟑 𝟑
R24 = 𝟓+𝟑+𝟏+𝟓+𝟒+𝟑 = 𝟐𝟏 = 0.14

𝟏 𝟏
R34 = 𝟓+𝟑+𝟏+𝟓+𝟒+𝟑 = 𝟐𝟏 = 0.05

𝟓 𝟓
R44 = 𝟓+𝟑+𝟏+𝟓+𝟒+𝟑 = 𝟐𝟏 = 0.24

𝟒 𝟒
R54 = 𝟓+𝟑+𝟏+𝟓+𝟒+𝟑 = 𝟐𝟏 = 0.19

𝟑 𝟑
R64 = 𝟓+𝟑+𝟏+𝟓+𝟒+𝟑 = 𝟐𝟏 = 0.14

(C5)

Tahap 1 :

𝟏
Xij = = xij * cost
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂

X15 = 1/4 = 0.25

X25 = 1/4 = 0.25

X35 = 1/5 = 0.2

X45 = 1/4 = 0.25

X55 = 1/5 = 0.2

X65 = 1/3 = 0.33


43

Tahap 2 :

𝑿𝒊𝒋
Rij = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂 = Hasil (cost)

𝟎.𝟐𝟓 𝟎.𝟐𝟓
R16 = 𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟑𝟑 = 𝟏.𝟒𝟖 = 0.17

𝟎.𝟐𝟓 𝟎.𝟐𝟓
R26 = 𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟑𝟑 = 𝟏.𝟒𝟖 = 0.17

𝟎.𝟐 𝟎.𝟐
R36 = 𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟑𝟑 = 𝟏.𝟒𝟖 = 0.14

𝟎.𝟐𝟓 𝟎.𝟐𝟓
R46 = = = 0.17
𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟑𝟑 𝟏.𝟒𝟖

𝟎.𝟐 𝟎.𝟐
R56 = 𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟑𝟑 = 𝟏.𝟒𝟖 = 0.14

𝟎.𝟔 𝟎.𝟑𝟑
R66 = 𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟐𝟓+𝟎.𝟐+𝟎.𝟔 = 𝟏.𝟒𝟖 = 0.23

Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas maka diperoleh matrik keputusan

ternomalisasi dapat dilihat pada Tabel III.3.:

Tabel III.3.Matriks Ternomalisasi


No Nama C1 C2 C3 C4 C5
1 Paperline Global
Gold Premium A4- 0.17 0.18 0.24 0.24 0.14
70-5r (Top)
2 Ic Rst Biru With Ect
0.22 0.14 0.14 0.14 0.14
(Pm02179) - B
3 Sindoh
Unmistakable A4-
0.22 0.14 0.19 0.05 0.8
75-5r (Top)
20868490
4 P1 All Purpose New
Pefc A4-75g 5r 0.09 0.18 0.19 0.24 0.14
(Bot) 703046
5 Sewoon Pouch Pf
0.13 0.14 0.14 0.19 0.8
Size L
6 Duplex Glazin
Butter Coconut 0.17 0.18 0.10 0.14 0.34
Korea 640 (10.5g)
Bobot 0.20 0.20 0.20 0.15 0.25
44

Menentukan bobot matriks yang sudah dinomarlisasikan dengan melakukan

perkalian matriks yang telah dinormalisasikan dengan bobot kriteria dapat dilihat

pada Tabel III.4.

Tabel III.4. Hasil Matriks Ternomalisasi


No Nama C1 C2 C3 C4 C5
Paperline Global Gold
1 0,034 0,036 0,048 0,036 0,035
Premium A4-70-5r (Top)
Ic Rst Biru With Ect
2 0,044 0,028 0,028 0,021 0,035
(Pm02179) - B
Sindoh Unmistakable A4-
3 0,044 0,028 0,038 0,0075 0,2
75-5r (Top) 20868490
P1 All Purpose New Pefc
4 0,018 0,036 0,038 0,036 0,035
A4-75g 5r (Bot) 703046
5 Sewoon Pouch Pf Size L 0,026 0,028 0,028 0,0285 0,2
Duplex Glazin Butter
6 Coconut Korea 640 0,034 0,036 0,02 0,021 0,085
(10.5g)
45

Menentukan nilai dari fungsi optimalisasi, dengan menjumlahkan nilai kriteria pada

setiap alternative dapat dilihat pada Tabel III.5.

Tabel III.5. Hasil Optimalisasi


No Nama Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 S
1 Paperline Global Gold 0.189
0,034 0,036 0,048 0,036 0,035
Premium A4-70-5r (Top)
2 Ic Rst Biru With Ect 0.156
0,044 0,028 0,028 0,021 0,035
(Pm02179) - B
3 Sindoh Unmistakable 0.3175
A4-75-5r (Top) 0,044 0,028 0,038 0,0075 0,2
20868490
4 P1 All Purpose New Pefc 0.163
0,018 0,036 0,038 0,036 0,035
A4-75g 5r (Bot) 703046
5 Sewoon Pouch Pf Size L 0,026 0,028 0,028 0,0285 0,2 0.3105
6 Duplex Glazin Butter 0.196
Coconut Korea 640 0,034 0,036 0,02 0,021 0,085
(10.5g)
1.332

Menentukan peringkat tertinggu dari setiap alternative, degan cara membagi

nilai alternative (A0)

K1 = 0.189 / 1.332 = 0.1419

K2 = 0.156 / 1.332 = 0.1171

K3 = 0.3175 / 1.332 = 0.2384

K4 = 0.163 / 1.332 = 0.1224

K5 = 0.3105 / 1.332 = 0.2331

K6 = 0.196 / 1.332 = 0.1471

Dari perhitungan diatas dapat di ketahui bahwa tangkat perangkingan dapat

dilihat pada Tabel III.12.


46

Tabel III.6. Hasil Perangkingan


No Nama C1 C2 C3 C4 C5 S K Rang
Alternatif
1 Paperline 0.189 0.1419 4
Global Gold
0,034 0,036 0,048 0,036 0,035
Premium A4-
70-5r (Top)
2 Ic Rst Biru 0.156 0.1171 6
With Ect
0,044 0,028 0,028 0,021 0,035
(Pm02179) -
B
3 Sindoh 0.3175 0.2384 1
Unmistakable
A4-75-5r 0,044 0,028 0,038 0,0075 0,2
(Top)
20868490
4 P1 All 0.163 0.1224 5
Purpose New
Pefc A4-75g 0,018 0,036 0,038 0,036 0,035
5r (Bot)
703046
5 Sewoon 0.3105 0.2331 2
Pouch Pf Size 0,026 0,028 0,028 0,0285 0,2
L
6 Duplex 0.196 0.1471 3
Glazin Butter
Coconut 0,034 0,036 0,02 0,021 0,085
Korea 640
(10.5g)

III.3. Desain Sistem

III.3.1 Usecase Diagram

Secara garis besar, bisnis proses sistem yang akan dirancang digambarkan

dengan usecase diagram yang terdapat pada Gambar III.1 berikut :


47

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bahan Baku Layak Produksi


Menggunakan Metode ARAS Pada PT. Intan Havea Industry Berbasis Web

Login

Data Alternatif

Kriteria

include
include

Sub Kriteria

Data Penilaian
Pimpinan
Admin include

Metode

Laporan Penilaian

Grafik

Pengguna

LogOut

Gambar III.1 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penentuan


Bahan Baku Layak Produksi Menggunakan Metode ARAS Pada PT. Intan
Havea Industry Berbasis Web

III.3.2 Class Diagram

Rancangan kelas-kelas yang akan digunakan Sistem Pendukung Keputusan

Penentuan Bahan Baku Layak Produksi Menggunakan Metode ARAS Pada PT.

Intan Havea Industry Berbasis Web akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.2

berikut.
48

Data Alternatif
Data Kriteria
Id_alternatif
Nama_alternatif
Nilai_s
Id_kriteria Nilai_r
Hasil
Nama_kriteria Keputusan
Bobot_kriteria
1 1..* + [Simpan]
+ [Edit]
+ [Simpan] + [Hapus]
+ [Edit]
+ [Hapus] 1

1
1..*

Nilai
Id_alternatif
C1
Profile
C2
1..* C3 Id
1..* Username
+ [Simpan]
Password
+ [Edit]
Level
+ [Hapus]
+ [Login]
+ [Batal]

Sub Kriteria

Id_subkriteria
1..* Nama_subkriteria
Id_kriteria
Nilai_subkriteria

+ [Simpan]
+ [Edit]
+ [Hapus]

Gambar III.2 Class Diagram P Sistem Pendukung Keputusan Penentuan


Bahan Baku Layak Produksi Menggunakan Metode ARAS Pada PT. Intan
Havea Industry Berbasis Web

III.3.3 Activity Diagram

Bisnis proses yang telah digambarkan pada usecase diagram di atas

dijabarkan dengan activity diagram :

1. Activity Diagram Login (Admin/Pimpinan)

Aktivitas login admin/pimpinan yang dilakukan oleh admin/pimpinan

dapat diterangkan dengan langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan

username, password dan memilih level user jika akun valid maka sistem akan

mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan

pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.3 berikut.


49

Form Login

Admin Sistem

Jalankan Aplikasi Form Login

Isi username dan password

Click Login Validasi username dan password

berhasil
gagal

Halaman admin Pesan error


Phase

Gambar III.3 Activity Diagram Login

2. Activity Diagram Data Alternatif (Admin)

Aktivitas yang dilakukan adalah admin memilih Menu Data bahan

baku. Sistem akan menampilkan form Data Alternatif. Admin melakukan

pengisian data, selanjutnya memilih tombol perintah sesuai dengan kebutuhan.

Tombol Simpan untuk menyimpan data, Edit untuk merubah data, Hapus untuk

menghapus data Batal untuk membatalkan pengisian data. Hal ini dapat dilihat

sepeti yang ditunjukkan pada gambar III.4 berikut:


50

Data Alternatif

Admin Sistem

Memilih Menu Data Alternatif

Klik Form Data Alternatif Tampil Form Data Alternatif

Isi Data Alternatif Tambah Data

Menekan Tombol Simpan Menyimpan data

Pilih Record Data Alternatif Edit Data

tidak Mengubah Data

Menekan Tombol
Ubah
Hapus Data

Menekan Tombol Hapus Konfirmasi Hapus

Ya Menghapus Data
Phase

Gambar III.4 Activity Diagram Data Alternatif

3. Activity Diagram Menu Data Kriteria (Admin)

Aktivitas yang dilakukan adalah admin memilih Menu Data Kriteria.

Sistem akan menampilkan form Data Kriteria. Admin melakukan pengisian

data, selanjutnya memilih tombol perintah sesuai dengan kebutuhan. Tombol

Simpan untuk menyimpan data, Edit untuk merubah data, Hapus untuk

menghapus data Batal untuk membatalkan pengisian data (mengosongkan

form). Hal ini dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar III.5 berikut.
51

Data Kriteria

Admin Sistem

Memilih Menu Data Kriteria

Klik Form Data Kriteria Tampil Form Data Kriteria

Isi Data Kriteria Tambah Data

Menekan Tombol Simpan Menyimpan data

Pilih Record Data Kriteria Edit Data

tidak Mengubah Data

Menekan Tombol
Ubah
Hapus Data

Menekan Tombol Hapus Konfirmasi Hapus

Ya Menghapus Data
Phase

Gambar III.5 Activity Diagram Data Kriteria

4. Activity Diagram Sub Kriteria (Admin)

Aktivitas yang dilakukan adalah pengolahan data sub kriteria. Admin

mengklik tombol Tambah untuk menambah data sub kriteria dan kembali

mengklik button simpan untuk menyimpan data. Admin mengklik tombol edit

pada baris data yang akan diedit, mengubah data sesuai kebutuhan dan

menekan tombol simpan. Admin mengklik tombol hapus pada baris data yang

akan dihapus sesuai kebutuhan. Activity ini dapat dilihat seperti pada gambar

III.6 berikut.
52

Data Subkriteria

Admin Sistem

Memilih Menu Data Subkriteria

Klik Form Data Subkriteria Tampil Form Data Subkriteria

Isi Data Subkriteria Tambah Data

Menekan Tombol Simpan Menyimpan data

Pilih Record Data Subkriteria Edit Data

tidak Mengubah Data

Menekan Tombol
Ubah
Hapus Data

Menekan Tombol Hapus Konfirmasi Hapus

Ya Menghapus Data
Phase

Gambar III.6 Activity Diagram Sub Kriteria

5. Activity Diagram Data Pengguna (Admin)

Aktivitas yang dilakukan adalah admin memilih Menu Data Pengguna.

Sistem akan menampilkan form Data Pengguna. Admin melakukan pengisian

data, selanjutnya memilih tombol perintah sesuai dengan kebutuhan. Tombol

Simpan untuk menyimpan data, Edit untuk merubah data, Hapus untuk

menghapus data Batal untuk membatalkan pengisian data (mengosongkan

form). Hal ini dapat dilihat sepeti yang ditunjukkan pada gambar III.7 berikut.
53

Data Pengguna

Admin Sistem

Memilih Menu Data Pengguna

Klik Form Data pengguna Tampil Form Data Pengguna

Isi Data Pengguna Tambah Data

Menekan Tombol Simpan Menyimpan data

Pilih Record Data Pengguna Edit Data

tidak Mengubah Data

Menekan Tombol
Ubah
Hapus Data

Menekan Tombol Hapus Konfirmasi Hapus

Ya Menghapus Data
Phase

Gambar III.7 Activity Diagram Data Pengguna

6. Activity Diagram Penilaian (Admin)

Aktivitas yang dilakukan adalah mengolah data penilaian dari data

metode. Admin mengklik tombol Tambah untuk menambah data kinerja dan

kembali mengklik tombol Simpan untuk menyimpan data. Staff mengklik

tombol Edit pada baris data yang akan diubah, mengubah data sesuai

kebutuhan dan menekan tombol Simpan. Admin mengklik tombol Hapus pada
54

baris data yang akan dihapus sesuai kebutuhan. Activity ini dapat dilihat seperti

pada gambar III.8 berikut.

Data Penilaian

Admin Sistem

Memilih Menu Data Penilaian

Klik Form Data Penilaian Tampil Form Data Penilaian

Isi Data Penilaian Tambah Data

Menekan Tombol Simpan Menyimpan data

tidak
Pilih Record Data Bahan Baku Edit Data

Mengubah Data

Menekan Tombol
Ubah
Hapus Data

Menekan Tombol Hapus Konfirmasi Hapus

Ya Menghapus Data
Phase

Gambar III.8 Activity Diagram Penilaian

7. Activity Diagram Analisa Metode (Admin)

Aktivitas yang dilakukan adalah mengolah data analisa metode dari

data analisa metode. Admin mengklik tombol Tambah untuk menambah data

kinerja dan kembali mengklik tombol Simpan untuk menyimpan data. Staff

mengklik tombol Edit pada baris data yang akan diubah, mengubah data sesuai

kebutuhan dan menekan tombol Simpan. Admin mengklik tombol Hapus pada
55

baris data yang akan dihapus sesuai kebutuhan. Activity ini dapat dilihat seperti

pada gambar III.9 berikut.

Data Analisa Metode

Admin Sistem

Memilih Menu Data Analisa

Klik Form Data Analisa Tampil Form Data Analisa

Isi Data Analisa Tambah Data

Menekan Tombol Simpan Menyimpan data

Pilih Record Data Penilaian Edit Data

tidak Mengubah Data

Menekan Tombol
Ubah
Hapus Data

Menekan Tombol Hapus Konfirmasi Hapus

Ya Menghapus Data
Phase

Gambar III.9 Activity Diagram Analisa Metode

8. Activity Diagram Laporan Penilaian

Admin / Pimpinan dapat melihat hasil SPK dengan menekan menu

Laporan penilaian dan sistem akan menampilkannya. Activity ini dapat dilihat

pada gambar III.10 berikut.


56

Laporan Admin / Pimpinan

Admin / Pimpinan Sistem

Pilih form Laporan

Klik cetak Laporan Menampilkan laporan Penilaian

Gambar III.10 Activity Diagram Laporan Penilaian

9. Activity Diagram Laporan Grafik

Admin / Pimpinan dapat melihat lapoan grafik dengan menekan menu

Laporan grafik dan sistem akan menampilkannya. Activity ini dapat dilihat

pada gambar III.11 berikut.

Laporan Admin / Pimpinan

Admin / Pimpinan Sistem

Pilih form Laporan

Menampilkan laporan
Klik cetak Laporan
Grafik

Gambar III.11 Activity Diagram Laporan Grafik

10. Activity Diagram Logout Admin / Pimpinan

Aktivitas Logout yang dilakukan oleh Admin/Pimpinan dilakukan

dengan memilih menu logout, maka sistem akan logout dari sistem dan

menampilkan halaman login seperti pada gambar III.12 berikut.


57

Logout (Admin / Pimpinan)

Admin / Pimpinan Sistem

Logoout Dari Sistem

Tampilkan Halaman Login


Klik Menu Logout

Gambar III.12. Activity Diagram Logout

III.3.4 Sequence Diagram

Rangkaian kegiatan pada setiap terjadi event sistem digambarkan pada

sequence diagram berikut:

1. Sequence Diagram Login (Admin)

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form login dapat dilihat pada

gambar III.13 berikut.


58

Admin Form Login Proses Login Main Form

Tampilkan Fom ()

click form login


Validasi nama
dan password ()

Invalid ()

Login sukses ()

Gambar III.13 Sequence Diagram Form Login

2. Sequence Diagram Data Alternatif (Admin)

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form Data Alternatif dapat dilihat

pada gambar III.14 berikut.


59

Admin Main form Form Alternatif Proses Tbl_Alternatif

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Click form
Data Alternatif ()

Mengisi Data Alternatif

Update data ()

Koneksi
database ()

Delete data ()

Koneksi
database ()

Close form ()

Gambar III.14 Sequence Diagram Data Alternatif

3. Sequence Diagram Kriteria (Admin)

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data kriteria dapat dilihat pada

gambar III.15 berikut.


60

Admin Main form Form Set Kriteria Proses Data Kriteria

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Click form
Data Kriteria ()
Koneksi
Mengisi Data Kriteria Insert data() database ()

Memilih Data Kriteria Update data ()

Mengisi Data Kriteria Koneksi


database ()

Memilih Data Kriteria Delete data ()

Koneksi
database ()

Close form ()

Gambar III.15 Sequence Diagram Data Kriteria

4. Sequence Diagram SubKriteria (Admin)

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data Subkriteria dapat dilihat

pada gambar III.16 berikut.


61

Admin Main form Form Set SubKriteria Proses Data SubKriteria

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Click form
Data SubKriteria ()
Koneksi
Mengisi Data SubKriteria
Insert data() database ()

Memilih Data SubKriteria Update data ()

Mengisi Data Koneksi


SubKriteria database ()

Memilih Data SubKriteria Delete data ()

Koneksi
database ()

Close form ()

Gambar III.16 Sequence Diagram Data Sub Kriteria

5. Sequence Diagram Pengguna (Admin)

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form data pengguna dapat dilihat

pada gambar III.17 berikut.


62

Admin Main form Form Set Pengguna Proses Data Pengguna

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Click form
Data Pengguna ()
Koneksi
Mengisi Data pengguna Insert data() database ()

Memilih Data Pengguna Update data ()

Mengisi Data Pengguna Koneksi


database ()

Memilih Data Pengguna Delete data ()

Koneksi
database ()

Close form ()

Gambar III.17 Sequence Diagram Data Pengguna

6. Sequence Diagram Penilaian

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form proses penilaian dapat dilihat

pada gambar III.18 berikut.


63

Admin Main form Proses


Form Penilaian Tbl Nilai

Tampilkan Fom ()

Menu ()

click bottom Proses ()

isi data ()

simpan data () Koneksi


database ()
Close form ()

Gambar III.18 Sequence Diagram Penilaian

7. Sequence Diagram Proses Analisa Metode

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form proses analisa meode dapat

dilihat pada gambar III.19 berikut.


64

Admin Main form Proses


Form Analisa Tbl Nilai

Tampilkan Fom ()

Menu ()

click bottom Proses ()

isi data ()

simpan data () Koneksi


database ()
Close form ()

Gambar III.19 Sequence Diagram Proses Analisa Metode

8. Sequence Diagram Laporan

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form Laporan dapat dilihat pada

gambar III.20 berikut.


65

Admin/
Pimpinan Main form Form Laporan Proses Hasil

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Klik form Laporan ()

Klik Cetak()

Retrieve Data() Koneksi


database ()
Close form ()

Gambar III.20 Sequence Diagram Laporan

9. Sequence Diagram Laporan Grafik

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada form Laporan grafik dapat dilihat

pada gambar III.21 berikut.


66

Admin/
Pimpinan Main form Form Laporan Proses Hasil

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Klik form Laporan ()

Klik Cetak()

Retrieve Data() Koneksi


database ()
Close form ()

Gambar III.21 Sequence Diagram Laporan Grafik

10. Sequence Diagram Logout

Serangkaian kegiatan saat terjadi event pada logout dapat dilihat pada gambar

III.22 berikut.
67

Admin/
Pimpinan Main form Form Login

Tampilkan Fom ()

Menu ()

Klik Logout

Konfirmasi Logout Sistem

Gambar III.22 Sequence Diagram Logout

III.4 Perancangan Basis Data

III.4.1 Desain Tabel

Selanjutnya yang dikerjakan yaitu merancang struktur database, berikut ini

merupakan rancangan struktur tabel tersebut:

1. Struktur Tabel Profile

Tabel profile digunakan untuk menyimpan data pengguna sistem. Struktur

tabel profile dapat dilihat pada tabel III.7 berikut.

Tabel III.7 Rancangan Tabel Profile

Nama Database ARAS_bahan


Nama Tabel Tbl_Profile
No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci
1. Id Char (20) Tidak PK
2. Username Varchar (30) Tidak -
68

3. Password Varchar (20) Tidak -


4. Level Varchar (20) Tidak

2. Struktur Tabel Alternatif

Tabel alternatif digunakan untuk menyimpan data pendukung keputusan.

Struktur tabel nilai dapat dilihat pada tabel III.8 berikut.

Tabel III.8 Rancangan Tabel Alternatif

Nama Database ARAS_bahan


Nama Tabel Tbl_Alternatif
No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci
1. Id_alternatif Char (20) Tidak PK
2. Nama_alternatif Varchar (50) Tidak -
3. Nilai_s Double Tidak
4. Nilai_r Double Tidak
5. Hasil Double Tidak
6. Keputusan Varchar (30)

3. Struktur Tabel Kriteria

Tabel kriteria digunakan untuk menyimpan data kriteria yang dijadikan

penilaian. Struktur tabel kriteria dapat dilihat pada Tabel III.9 berikut.

Tabel III.9 Rancangan Tabel Kriteria

Nama Database ARAS_bahan


Nama Tabel Tblkriteria
No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci
1. Id_kriteria Char (20) Tidak Primary Key
2. Nama_kriteria Text Tidak -
3. Bobot_kriteria Double Tidak -

4. Struktur Tabel Nilai

Tabel nilai digunakan untuk menyimpan data nilai yang dijadikan penilaian.

Struktur tabel nilai dapat dilihat pada Tabel III.10 berikut.


69

Tabel III.10 Rancangan Tabel Nilai

Nama Database ARAS_bahan


Nama Tabel Tbl_Nilai
No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci
1. Id_alternatif Char (20) Tidak Primary Key
2. C1 Double Tidak
3. C2 Double Tidak
4. C3 Double Tidak -
5. C3 Double Tidak -

5. Struktur Tabel Sub Kriteria

Tabel sub kriteria digunakan untuk menyimpan data penilaian dari setiap

analisa sesuai dengan sub kriteria. Struktur tabel dapat dilihat pada Tabel III.11

berikut:

Tabel III.11 Rancangan Tabel Sub Kriteria


Nama Database ARAS_bahan
Nama Tabel Sub Kritera
No Nama Field Tipe Data Boleh Kosong Kunci
1. Id_subkriteria Char (20) Tidak Primary Key
2. Nama_subkriteria Text Tidak
3. Id_kriteria Char (20) Tidak -
4. Nilai_subkriteria Double Tidak

III.5. Desain User Interface

Tahap perancangan berikutnya yaitu desain user interface yang meliputi

desain input sistem, desain output sistem. Berikut ini adalah rancangan atau desain

input sebagai antarmuka pengguna:

Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang

meliputi desain input sistem dan desain output sistem.


70

1. Desain form Login (Admin)

Tampilan yang akan ditampilkan saat masuk ke halaman admin adalah halaman

login seperti terlihat pada gambar III.23 berikut.

Sign In

User Name

Password

Login

Gambar III.23 Desain Halaman Login

2. Desain form Menu Utama

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin memilih menu Data menu utana

adalah seperti terlihat pada gambar III.24 berikut.

PT. Intan Havea Industry

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bahan Baku


LOGO Layak Produksi Menggunakan Metode ARAS Pada PT.
Intan Havea Industry Berbasis Web
Home

Alternatif

Kriteria

Sub Kriteria

Penilaian

Metode

Laporan

Grafik

Logout

Gambar III.24 Desain form Menu Utama


71

3. Desain form Alternatif (Admin)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin memilih menu Data Alternatif

adalah seperti terlihat pada gambar III.25 berikut.

PT. Intan Havea Industry

Altermatif

LOGO Tambah

Jumlah Record
Home Jumlah Halaman

Alternatif
No Nama Nilai Keputusan Opsi
Kriteria
Xxx xxxx xxxx xxxxx xxxx
Sub Kriteria

Penilaian Xxx xxxx xxxx xxxxx xxxx

Metode Xxx xxxx xxxx xxxxx xxxx


Laporan

Grafik

Logout

Gambar III.25 Desain form Alternatif

4. Desain form data Kriteria (Admin)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin memilih menu Data Kriteria

adalah seperti terlihat pada gambar III.26 berikut.


72

PT. Intan Havea Industry

Kriteria

LOGO Tambah

Jumlah Record
Home Jumlah Halaman

Alternatif
No Nama Kriteria Bobot Opsi
Kriteria
Xxx xxxx xxxx xxxxx
Sub Kriteria

Penilaian Xxx xxxx xxxx xxxxx

Metode Xxx xxxx xxxx xxxxx


Laporan

Grafik

Logout

Gambar III.26 Desain form Kriteria

5. Desain form data SubKriteria (Admin)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin memilih menu Data SubKriteria

adalah seperti terlihat pada gambar III.27 berikut.

PT. Intan Havea Industry

Sub Kriteria

LOGO Tambah

Jumlah Record
Home Jumlah Halaman

Alternatif
No Subkriteria Kriteriia Nilai Opsi
Kriteria
Xxxx xxxxx xxxx xxxx xxxx
Sub Kriteria

Penilaian Xxxx xxxxx xxxx xxxx xxxx

Metode Xxxx xxxxx xxxx xxxx xxxx


Laporan

Grafik

Logout

Gambar III.27 Desain form SubKriteria


73

6. Desain form data Penilaian (Admin)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin memilih menu Data penilaian

adalah seperti terlihat pada gambar III.28 berikut.

PT. Intan Havea Industry

Penilaian

LOGO Tambah

Jumlah Record
Home Jumlah Halaman

Alternatif
No Alternatif Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Kriteria4 Kriteria5 Opsi
Kriteria
Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx
Sub Kriteria

Penilaian Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx

Metode Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx


Laporan

Grafik

Logout

Gambar III.28 Desain form Data Penilaian

7. Desain form data Analisa Metode (Admin)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin memilih menu Data analisa adalah

seperti terlihat pada gambar III.29 berikut.


74

PT. Intan Havea Industry


Hasil Analisa Metode
Matrisk Keputusan

No Alternatif Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Kriteria4 Kriteria5


Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Normalisasi Nilai Rij

No Alternatif Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Kriteria4 Kriteria5


Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Normalisasi Matriks Bobot

No Alternatif Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Kriteria4 Kriteria5


Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Xx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx

Perangkingan

Kode Alternatif Nilai Keputusan Rangking

Xxxx xxxx xxxx xxxxx xxxx

Xxxx xxxx xxxx xxxxx xxxx

Xxxx xxxx xxxx xxxxx xxxx

Gambar III.29 Desain form Data Analisa Metode

8. Desain form data Laporan (Admin/pimpinan)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin/pimpinan memilih menu Data

laporan adalah seperti terlihat pada gambar III.30. berikut


75

LOGO PT. Intan Havea Industry

No Nama Alternatif Nilai Keputusan Rangking

Xxx xxxx xxxx xxxx xxxxx

Xxx xxxx xxxx xxxx xxxxx

Xxx xxxx xxxx xxxx xxxxx

Dikeluar di : Medan
Pada Tanggal :
PIMPINAN PERUSAHAAN

..................................................

Gambar III.30 Desain form Laporan

9. Desain form data Laporan Grafik (Admin/pimpinan)

Tampilan yang akan ditampilkan saat admin/pimpinan memilih menu Data

laporan grafik adalah seperti terlihat pada gambar III.31 berikut

LOGO PT. Intan Havea Industry

Grafik

Gambar III.31 Desain form Laporan Grafik


76

DAFTAR PUSTAKA

Cholil, S. R., & Prisiswo, E. S. (2020). Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Calon
Karyawan Baru PT. Dawam Prima Perkasa Menggunakan Metode Aras
Berbasis Web. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 7(2), 107-115.
Fadila Pratiwi,et al, 2019. Penerapan Metode ARAS Dalam Pemilihan Asisten
Perkebunan Terbaik Pada PTPN V. Seminar Nasional Teknologi Komputer
dan Sains (SAINTEKS), Hal : 651-662
Idam, F., Junaidi, A., & Handayani, P. (2019). Pemilihan Karyawan Terbaik
Menggunakan Metode Profile Matching Pada PT. Surindo Murni
Agung. Jurnal Infortech, 1(1), 21-27.
Janiver W. Janis, 2020, Rancang Bangun Aplikasi Online Sistem Pemesanan Jasa
Tukang Bangunan Berbasis Lokasi, Jurnal Teknik Informatika, Universitas
Sam Ratulangi Manado, p-ISSN e-ISSN : 2685-6131, Vol 15 No. 1 Januari-
Maret 2020, hal.1-12
Lia Ciky Lumban Goal,Nelly Astuti Hasibuan, 2018. Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Team Leader Shift Terbaik Dengan Menggunakan Metode ARAS
Studi Kasus PT.Anugrah Busana Indah. Majalah Ilmiah INTI Vol 5. No.2.
Liza Handayani, et al , 2019. Pemilihan Kepling Teladan Menerapkan Metode Rank
Order Centroid (ROC) dan Additive Ratio Assessment (ARAS) Di Kecamatan
Medan Area. KOMIK (Konferensi Nasional Teknoloi dan Komputer) Vol 3.
No.1.
Rachman, R., Hunaifi, N., & Mulyawan, A. (2020). PENERAPAN PROFILE
MATCHING UNTUK PENILAIAN PEKERJA KONTRAK DI PT.
ABC. Jurnal Computech & Bisnis, 14(2), 103-109.
Susanto, H. (2018). Penerapan metode additive ratio assessment (aras) dalam
pendukung keputusan pemilihan susu gym terbaik untuk menambah masa
otot. Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI), 5(2), 86-90.
Syahputra, H., Syahrizal, M., Suginam, S., Nasution, S. D., & Purba, B. (2019,
February). SPK Pemilihan Konten Youtube Layak Tonton Untuk Anak-Anak
Menerapkan Metode Additive Ratio Assessment (ARAS). In Seminar
Nasional Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS) (Vol. 1, No. 1).
Umam, M. C., Arifianto, D., & Cahyanto, T. A. (2018). Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Di Universitas Muhammadiyah
Jember Dengan Metode Profile Matching. JUSTINDO (Jurnal Sistem dan
Teknologi Informasi Indonesia), 3(2), 57-66.

Anda mungkin juga menyukai