Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
penulis membahas Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku di PT Kimia
Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung, yang meliputi pendahuluan, landasan teori, analisis dan
perancangan sistem informasi persediaan bahan baku.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang sistem informasi
manajemen di sektor industri dan untuk memenuhi penilaian mata kuliah Sistem Manajemen
Industri Fakultas Teknik Industri, Universitas Pancasila. Selanjutnya, penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Gregorius Hendita AK, S.Si, M.Cs selaku dosen Sistem Manajemen
Industri dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
Dalam hal ini PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung yang terletak di kota
Bandung Provinsi Jawa Barat adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di
bidang farmasi dan obat-obatan dan mendapat pengawasan dari departermen kesehatan
merupakan juga unit produksi Bandung yang mempunyai kegiatan bisnis utama yaitu
memproduksi obat-obatan meliputi : sediaan tablet, sediaan sirup atau suspense (sirup
yang lebih kental dari pada biasanya Contoh : Scoot Emultions) , sediaan cairan
Fitofarmaka ( Contoh :NK Sari, Batugin), sediaan pil KB dan sediaan alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR). Juga memperoduksi bahan baku, meliputi garam kina. Hal ini
membutuhkan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam pengaturan dan penyusunan
bahan baku.
Dikarenakan unit produksi Bandung ini adalah unit produksi yang menangani dan
memenuhi kebutuhan obat dalam hal ini memenuhi kebutuhan obat seindonesia, maka
proses produksi pun harus berjalan dengan cepat dan kesalahan yang minim. Salah satu
kegiatan yang terdapat di PT Kimia Farma adalah mengelola persediaan bahan baku,
untuk menghadapi kelangkaan pada saat proses produksi sedang berlangsung,
pengelolaan bahan baku di PT Kimia Farma ini belum mempunyai sistem informasi yang
baik karena data barang dan proses keluar dan masuk bahan baku masih dilakukan
dengan pencatatan pada buku besar, dan pengecekan bahan baku masih dilakukan
dengan cara melihat langsung bahan baku atau melihat stok bahan baku dengan
mengecek di buku besar, sehingga memperlambat proses produksi dan pembuatan
laporan. Dari beberapa kelemahan yang terjadi di PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant
Bandung yaitu dalam pengelolaan dan pengolahan data barang, maka dibutuhkan sistem
informasi yang cepat, dan meminimalisir segala kesalahan dalam proses persediaan.
Dengan latar belakang yang telah penyusun kemukakan di atas, maka penyusun
ingin mencoba untuk membuat suatu sistem informasi di PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Plant Bandung yang berjudul SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU
PEMBUAT OBAT DI PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT BANDUNG.
Dalam melakukan penyusunan tugas ini penulis ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai Sistem Persediaan bahan baku di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant
Bandung, dan berdasarkan latar belakang di atas, adapun beberapa masalah yang kita
hadapi adalah sebagai berikut :
a. Belum efektifnya sistem persediaan barang dengan cara mencatat barang masuk dan
barang keluar, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan dan pengecekan
persediaan barang dengan cara melihat langsung persediaan barang.
b. Masih memerlukan banyak tenaga kerja dalam proses ini.
c. Memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengecekan persediaan barang.
a. Bagaimana sistem informasi persediaan bahan baku yang sedang berjalan di PT Kimia
Farma(Persero).Tbk Plant Bandung.
LANDASAN TEORI
Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam bidang dagang maupun
manufaktur baik itu perusahaan besar ataupun kecil, memerlukan suatu sistem informasi yang
baik dalam menjalankan operasi perusahaannya. Sistem informasi ini merupakan suatu sarana
bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk
memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan serta untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi ini merupakan bagian yang terpenting bagi manajemen didalam
memperoleh informasi yang tepat dan dapat dipercaya, terutama mengenai data keuangan dari
suatu perusahaan. Data-data dan informasi ini yang diperoleh dari suatu Sistem informasi dapat
digunakan oleh pihak manajemen perusahaan itu sendiri dari Top Management,Middle
Management dan Low Management serta pihak luar yang terdiri dari pemegang
saham,invetor,bank,fiskus dan lain-lain.
Jadi peran sistem informasi manajemen bagi suatu organisasi adalah mendukung
operasi bisnis perusahaan, sistem pengambilan keputusan dan keunggulan bersaing
secara strategis.
Yaitu informasi yang tepat guna, terpercaya dan tepat waktu. Dengan kata lain sistem
informasi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan.
Ini berarti bahwa biaya tata usaha untuk menyusun sistem informasi harus seefisien
mungkin.
1. Menganalisa semua transaksi yang ada pada perusahaan baik secara harian
ataubulanan
2. Mengumpulkan catatan berbagai jenis transaksi dalam bentuk formulir-formulir,
buku-buku dan catatan yang tepat
3. Menganalisa kegiatan intern cek atau uji coba untuk seluruh kegiatan perusahaan
4. Mencatat dalam buku-buku, transaksi-transaksi yang telah dikumpulkan dalam
formulir
5. Merancang daftar dan laporan-laporan yang harus disusun dari transaksi-transaksi
yang telah dicatat.
6. Mengurus secara terus menerus kegiatan pengawasan intern secara periodik
7. Menyusun berbagai laporan yang teratur untuk pihak intern dan ekstern
perusahaan.
Manajemen harus mengatur agar perusahaan berada pada suatu kondisi yang
dapat memenuhi kedua kepentingan tersebut. Yang dikategorikan sebagai persediaan
adalah raw materials, work in process dan finished goods. Setiap perusahaan memiliki
jenis, perencanaan dan sistem pengendalian peersediaan yang spesifik. Persoalan utama
dalam pengelolaan persediaan ini terkandung dalam dua pertanyaan utama, yaitu: berapa
banyak harus disediakan dan kapan penyediaan itu dilakukan.
Berikut ini adalah proses sistem persediaan bahan baku yang dilakukan:
dapat diukur, sehingga dapat menghasilkan penentuan kebijaksanaan yang tepat dan dapat
efektif. Untuk ini terdapat beberapa pendekatan (approach) diantaranya adalah Probability
Dalam menggunakan approach ini dipakai asumsi bahwa lead time adalah supplier
Dalam hal ini secara rata-rata , tingkat jasa atau pelayanan x % dalam jangka
dari seluruh pesanan pelanggan yang dapat dipenuhi atau dipasok dengan persediaan
yang sebaiknya dimiliki atau diadakan perusahaan akan lebih tepat dan rasional, apabila
diketahui hubungan antara tingkat pelayanan dengan tingkat persediaan penyelamat yang
diadakan untuk tingkat pelayanan(level of service) tersebut. Untuk melihat hubungan ini
dibutuhkan suatu ukuran dari fluktuasi permintaan yang diharapkan dapat diserap atau
Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi
dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tahap analisis ini sangatlah penting karena dalam tahapan ini apabila terdapat
kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Untuk itu pada
tahap ini diperlukan tingkat ketelitian dan kecermatan yang tinggi untuk mendapatkan
kualitas kerja sistem yang baik.
Penggunaan sistem informasi persediaan bahan baku pada PT Kimia Farma yang
ada sekarang ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini,
dikarenakan sistem yang ada masih dilakukan dengan pencatatan, sehingga dalam
pengelolaan datanya sedikit memakan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan
menjadi terlambat. Untuk alur data sistem persedaiaan bahan baku yang sedang berjalan
di PT Kimia Farma akan diuraikan menggunakan Flow Map yang mencakup Flowchart
Sistem, Flowchart Proses, dan Flowchart Dokumen.
Dalam merancang suatu sistem yang harus ditentukan lebih dulu adalah
analisis dokumen, dimana kumpulan dokumen ini merupakan kesatuan data untuk
diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi yang digunakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan sebelumnya.
Memeriksa
Kecukupan Stok
Mengirimkan
Bahan Baku oleh
Memesan Ke Bagian Pemesanan Supplier
Informasi Pesanan
Pembelian
Stok tersedia
Tidak Lulus Uji
Memeriksa Bahan
Baku oleh Bagian
Laboratorium
Lulus Uji
Laporan
Analisa
Lulus Uji
Selesai
1. Berdasarkan dari ULS MPPPI/ PPIC (Product Planing Inventory Control) menetapkan
bahan yang harus memiliki minimum stok yang diperbaharui setiap ada revisi
pesanan.
2. AMRBB (Asisten Manager Perencanaan Pengendalian Bahan Produksi) memeriksa
kecukupan stok untuk memenuhi pesanan bila stok tidak mencukupi, diterbitkan
SPPB atau BPPB.
4. Bahan baku yang telah dikirim oleh supplier diletakan di penyimpanan bahan baku,
dan Supervisor gudang bahan baku membuat BTBS (Bukti Titipan Sementara), lalu
dikirimkan ke Laboratorium sebagai permohonan periksa.
6. Bukti Penerimaan Bahan (BPB) yang diterima selanjutnya diproses di bagian gudang
dan dicatat di kartu APG (Administrasi Persediaan Gudang) untuk proses barang
masuk, barang keluar maupun sisa persediaan.
Keterangan:
SP : Surat Pesanan
LA : Laporan Analisa
Sistem saat ini memiliki kelemahan seperti tidak efektif dan efisien di
karenakan bagian gudang mengolah data bahan baku yang masuk dan stok bahan
baku masih dengan manual. Oleh sebab itu programmer membuat Sistem Informasi
Persediaan Bahan Baku yang dapat mempermudah pengolahan data pada bagian
gudang pada satu aplikasi yang disimpan pada satu database.
Persediaan barang yang dalam hal ini berupa bahan baku merupakan salah
satu aktivitas kerja yang sangat penting bagi pengembangan perusahaan dan
merupakan aspek yang penting bagi perusahaan. Masalah yang timbul pada
perusahaan yaitu mengenai stok barang, proses laporan barang masuk dan keluar
masih dengan cara tulis tangan.
Perancangan sistem yang digunakan dengan metode waterfall, alat yang
digunakan untuk merancang sistem berupa Flow Map (bagan alir dokumen).
Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode perancangan dengan
cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Dan alat pengembangan aplikasi
database menggunakan Microsoft SQL Server.
2.2.3.1 Flow Map
Berikut FlowMap Sistem Persediaan Bahan Baku yang diusulkan:
Keterangan
Gambar 2. 6 Data Flow Diagram Sistem Persediaan Bahan Baku yang Diusulkan
1 *no_sp Varchar 10 No SP
3 no_sp Varchar 10 No SP
7 no_la Varchar 6 No LA
4 no_sp Varchar 10 No SP
KESIMPULAN
Salah satu kegiatan PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung yaitu dalam
pengelolaan dan pengolahan data barang, maka dibutuhkan sistem informasi yang cepat, dan
meminimalisir segala kesalahan dalam proses persediaan.
Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak.2004. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan