Tongfong Indonesia
Oleh :
Nama : Rohayah
NIM : 100462201080
Jurusan : Akuntansi
ABSTRAK
PT. Tongfong Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri,
kegiatan utama PT. Tongfong Indonesia adalah dalam bidang produksi Natural Gum
Base yaitu Bahan dasar Permen Karet. Setiap perusahaan yang memiliki manajemen yang
baik dalam akuntansinya maka diperlukan pencatatan dan penilaian persediaan yang
akurat sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat sesuai dengan PSAK No.14,
karena metode yang digunakan dalam mencatat dan menilai persediaan membantu pihak
manajemen dalam membuat keputusan agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan
barang sehingga selalu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder
berupa data dokumentasi dari arsip-arsip perusahaan pada tahun 2013. Kemudian data
yang telah kumpulkan dari perusahaan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
metode deskriptif dengan cara mengumpulkan data, menyusun, dan menganalisis data
sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan akuntansi pada penilaian dan penyajian pada PT. Tongfong Indonesia
telah sesuai dengan PSAK NO. 14 sedangkan Pengungkapan dan Pencatatan yang
dibuat oleh PT. Tongfong Indonesia tidak sesuai dengan PSAK NO.14 karena
pada saat terjadi transaksi penjualan perusahaan hanya membuat satu pencatatan
seperti pada penjualan Gum Base Tech 013 TF, Perusahaan mendebet rekenig Kas
dan mengkredit Gum Base Tech 013 TF sedangkan pada PSAK NO.14 pada saat
perusahaan melakukan transaksi penjualan dibuat dua pencatatan, yang pertama,
perusahaan mendebet rekening kas atau piutang dagang dan mengkredit penjualan
sebesar harga jual barang tersebut. Dan yang kedua, perusahaan mendebet
rekening harga pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang
dagangan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Pencatatan dalam persediaan PT. Tongfong Indonesia telah sesuai
dengan PSAK NO. 14?
2. Apakah metode penilaian Persediaan PT. Tongfong Indonesia telah sesuai
dengan PSAK NO. 14?
3. Apakah Penyajian dalam laporan keuangan PT. Tongfong Indonesia telah
sesuai dengan PSAK NO. 14?
4. Apakah pengungkapan dalam laporan keuangan PT. Tongfong Indonesia
telah sesuai dengan PSAK NO. 14?
3. Tujuan Penelitian
Setelah dilakukan perumusan masalah, maka dapat dijelaskan tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pencatatan dalam persediaan PT. Tongfong Indonesia
telah sesuai dengan PSAK NO. 14.
2. Untuk mengetahui metode penilaian Persediaan PT. Tongfong Indonesia
telah sesuai dengan PSAK NO. 14.
3. Untuk mengetahui Penyajian dalam laporan keuangan PT. Tongfong
Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14.
4. Untuk mengetahui pengungkapan dalam laporan keuangan PT. Tongfong
Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14
4. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas masalah perlakuan akuntansi
persediaan untuk bahan baku Pada PT. Tongfong Indonesia.
5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah :
1.Perusahaan dapat memverifikasi antara praktek yang dilakuakan terhadap
laporan keuangan dengan melakukan pengukuran (measuremen), pengakuan
(recognition), pencatatan (record), dan pengungkapan (disclose) menurut standar
akuntansi yang ada.
2.Bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan dibidang
akuntansi, khususnya sistem akuntansi persediaan.
3.Bagi pihak perusahaan adalah untuk dijadikan bahan masukan dan
pertimbangan dalam penerapan sistem akuntansi persediaan guna meningkatkan
kinerja dan kegiatan perusahaan untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
4.Bagi pembaca adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya
tentang sistem akuntansi persediaan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi
bagi penelitian selanjutnya.
6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut :
BAB I Pendahulaun
Dalam bab ini, penulis mnguraikan tentang latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.
2. Klasifikasi Persediaan
Persediaan pada setiap perusahaan berbeda dengan kegiatan bisnisnya.
Persediaan diklasifikasikan sebagai berikut:
a.Persediaan barang dagang
Barang yang ada digudang dibeli oleh pengecer atau perusahaan dagang
untuk dijual kembali. Barang yang diperoleh untuk dijual kembali diperoleh
secara fisik tidak diubah kembali, barang tersebut tetap dalam bentuk yang yang
telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuatnya. Dalam bebrapa hal dapat
terjadi beberapa komponen yang dibeli untuk kemudian dirakit menjadi barang
jadi. Misalnya, sepeda yang dirakit dari kerangka, roda gir dan sebagainya serta
dijual oleh pengecer sepeda adalah salah satu contoh.
b.Persediaan Bahan Baku (Raw Material)
Adalah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat barang jadi. Bila
kita masuk kesebuah perusahaan industri garmen, maka bahan bakunya adalah
kain. Bila kita masuk kesebuah perusahaan industri prabot (mebel), maka bahan
bakunya adalah kayu.
3. Biaya-biaya Persediaan
a.Biaya Pembelian
Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya
kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak.
b.Biaya konversi
Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit
yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang
dialokasikan secara sistematis.
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilaksanakan pada PT. Tong Indonesia yang berada di
Kawasan Industri sekupang, Sungai Harapan, Sekupang. Batam.
Tabel 4.1
Gum Base Tech 013 T F
Tabel 4.3
Gum Base FM-T (Process Hard)
Berikut merupakan contoh jurnal dalam persediaan yang tercatat oleh perusahaan
pada tahun 2013 dalam sistem Perpetual :
1.Pencatatan dalam Transaksi pembelian
Tabel 4.5
Contoh jurnal Pencatatan Pembelian
Tabel 4.8
Contoh Jurnal Pencatatan Penjualan
30 Januari $ 2,050
Kas
GCBW $ 2,050
10 Februari
Kas $ 87,000
FM-T $ 87,000
19 Maret $ 5,300
Kas
GCBW $ 5,300
30 Maret
Kas $ 12,610
11 April FM-T $ 12,610
Kas $ 9,690
EXM $ 9,690
22 April
Kas $ 4,250
FM-T $ 4,250
30 April
Kas $ 24,750
Tech 013 T F $ 24,750
12 Mei
Kas
GCBW $ 4,050
23 Mei $ 4,050
Kas
30 Mei FM-T $ 49,050
$ 49,050
Kas
17 Juni
Tech 013 T F $ 27,160
$ 27,160
29 Juni Kas
GCBW $ 2,909
$ 2,909
8 Juli Kas
Tech 013 T F $ 2,484
$ 2,484
Kas
FM-T $ 2,909
$ $ 2,909
Sumber : PT. Tongfong Indonesia
Tabel 4.10
Contoh Jurnal Pencatatan Penjualan ( Lanjutan )
4.Pengungkapan
Pengungkapan yang terdapat pada PT. Tongfong Indonesia adalah :
1). Pada PT. Tongfong Indonesia pengukuran persediaan menggunakan biaya
pembelian. Dengan rumus biaya : Pembelian = Jumlah Barang x harga Satuan.
2). Pada PT. Tongfong Indonesia Total jumlah harga persediaan menurut jenisnya
dicatat yaitu persediaan bahan baku.
3). Pada PT. Tongfong Indonesia Jumlah persediaan dicatat dengan nilai yang
sebenarnya.
4). Pada PT. Tongfong Indonesia Jumlah persediaan yang diakui sebagai biaya
selama periode berjalan.
5). Pada PT. Tongfong Indonesia apabila terjadi penurunan harga jual produk,
maka kerugian tersebut akan diakui sebagai beban dalam priode berjalan.
6). Pada PT. Tongfong Indonesia apabila terjadi kerusakan kualitas Produk maka
produk tersebut akan diganti dengan produk yang baru.
7).Pada PT. Tongfong Indonesia Perusahaan tidak memiliki pemulihan nilai
persediaan.
8). Pada PT. Tongfong Indonesia Perusahaan memiliki persediaan yang nilainya
diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.
Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengungkapan yang
terdapat pada PT. Tongfong Indonesia tidak sesuai dengan PSAK NO. 14.
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, dapat dibuat sebuah tabel
perbandingan antara perlakuan akuntansi persediaan pada PT. Tongfong Indonesia
dengan PSAK NO. 14 sebagai berikut :
E. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisis dan pembahasan maka dari penulisan skripsi
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan akuntansi pada penilaian dan
penyajian pada PT. Tongfong Indonesia telah sesuai dengan PSAK NO. 14
sedangkan pencatatan dan Pengungkapan pada PT. Tongfong Indonesia tidak
sesuai dengan PSAK NO. 14.
2. Saran
Penulis menyarankan agar PT. Tongfong Indonesia membuat catatan atas
laporan keuangan untuk dapat memperjelas maksud dari laporan keuangan dan
agar dapat menguraikan kebijakan atau hal-hal penting yang di anut oleh
perusahaan.