ROBY SAMPE
201711047
ROBY SAMPE
201711047
Mengetahui,
Program Studi Teknik Informatika S1,
Ketua
vi
6. Teman-teman angkatan 2017 kelas karyawan – Ganbatte semuanya
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna
dan bermanfaat, dan pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan
permohonan maaf yang tulus jika dalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat
banyak kekurangan dan kekeliruan, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menyempurnakan penulisan Tugas Akhir ini sangat
diharapkan. Terimakasih, semoga Tuhan selalu memberkati kita semua,
Amin.
Roby Sampe
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xix
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 2
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 2
1.6. Sistematika Penelitian .............................................................. 3
ix
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 22
3.1. Perencanaan. ........................................................................... 22
3.1.1. Rancangan Penelitian .............................................................. 22
3.1.2. Lokasi dan Objek Penelitian ..................................................... 23
3.1.3. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 24
3.1.4. Instrumen/Alat Pengumpul Data ............................................... 25
3.1.5. Metode Pengujian .................................................................... 26
3.1.6. Sistem Berjalan ........................................................................ 27
3.2. Sistem Usulan .......................................................................... 28
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis Sistem Operasi ......................................................... 11
Tabel 2.2 Perbedaan IPv4 dan IPv6 ................................................... 15
Tabel 3.1 Perangkat Keras ................................................................. 26
Tabel 3.2 Perangkat Lunak ................................................................. 26
Tabel 4.1 Daftar IP Address ................................................................ 32
Tabel 4.2 Daftar Authentikasi .............................................................. 32
Tabel 4.3 Hasil Uji Kecepatan ............................................................. 49
Tabel 4.4 Hasil Acceptance Kuantitatif................................................ 52
Tabel 4.5 Perbandingan dengan penelitian sebelumnya ..................... 53
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 4.20 IP Lookup VPS .............................................................. 48
Gambar 4.21 Akses SIM Sekolah ....................................................... 49
Gambar 4.22 Grafik Hasil Acceptance ................................................ 51
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
sekolah. Solusi ini cukup ekonomis jika harus membayar 5 juta sebulan
untuk berlangganan astinet telkom sehingga bisa mendapatkan ip publik, di
bandingkan langganan VPS hosting bisa di dapatkan dengan 100 ribu
perbulan. Maka dengan interkoneksi VPN tersebut maka siswa dan guru
dapat mengakses SIM sekolah dan juga petugas teknis dapat tetap
mengakses router, ip camera dan layanan server dari mana saja, kapan
saja tanpa IP Publik terinstal di lokal.
2
a. Objek pada penelitian ini adalah membangun jaringan VPN pada
SMAN 2 Jayapura
b. Sistem jaringan di bangun dengan router Mikrotik sekolah dan
CHR Mikrotik yang di pasang pada VPS hosting.
c. Pengujian dengan Acceptance Test
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
4
Area Network menggunakan konsep The Dude Server yang digunakan
untuk proses monitoringnya sehingga lebih memudahkan seorang Admin
jaringan untuk mengetahui permasalahan jaringan yang terjadi. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang sedang di lakukan adalah metode
pengembangan sistemnya menggunakan PPDIOO. [2]
Virtualisasi server adalah salah satu sistem menggunakan energi
sedikit dan dapat bekerja secara bersamaan, biaya yang dikeluarkan pula
sangat minim, sehingga virtualisasi saat ini banyak digandrungi oleh
perusahaan IT. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan hypervisor
berbasis openvz dengan hypervisor berbasis kernel-based virtual machine
(KVM) pada mesin virtual private server (VPS). Hasil penelitian ini adalah
memberikan perbandingan pada perusahaan IT yang akan menggunakan
virtualisasi server untuk melihat perbandingan kebutuhan akan perangkat
keras, perangkat lunak serta melihat kinerja dari kedua hypervisor dalam
pengimplementasian di jaringan komputer. Tingkat efisien terhadap
pengunaan resource yang ada lebih efiensi penggunaannya virtual machine
berbasis OpenVZ dengan data penggunaan performa CPU 0,8% dan
memori 589mb, tingkat penggunaannya resource virtual machine berbasis
KVM lebih besar dengan performa CPU 65,4% dan memori 2824 mb, virtual
machine berbasis OpenVZ mampu dijalankan secara bersamaan tanpa
memerlukan resource yang besar, sedangkan virtual machine berbasis
KVM disaat dijalankan bersamaan membutuhkan resource yang sangat
besar. Dari pernyataan dalam disimpulkan bahwa virtual machine berbasis
OpenVZ lebih stabil dibandingkan KVM. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang sedang di lakukan adalah menggunakan VPS Hosting untuk
memasang operasi sistem yang di butuhkan serta menggunakan metode
penelitian PPDIOO. [3]
Perkembangan teknologi yang semakin maju mempengaruhi suatu
sistem dan efisiensi dalam dunia pekerjaan. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan sekali jaringan internet, selain pentingnya jaringan internet juga
perusahaan sangat membutuhkan adanya jaringan pribadi (VPN) yang
5
aman, sebagai jalur khusus untuk mengakses ke jaringan lokal perusahaan.
Untuk mengatasi hal ini maka akan di rancang sebuah VPN IPsec dengan
menggunakan Router MikroTik. VPN memungkinkan untuk mengakses
jaringan lokal perusahaan menggunakan koneksi internet publik. Dari hasil
riset yang penulis lakukan telah membuktikan bahwa dengan adanya VPN
IPsec jalur komunikasi menggunakan jaringan publik menjadi lebih aman
dengan adanya proses tunneling VPN dan enkripsi dari Ipsec. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang sedang di lakukan adalah
menggunakan VPN dan Router Mikrotik. [4]
Teknologi VPN memungkinkan setiap orang untuk dapat mengakses
jaringan lokal dari luar dengan menggunakan internet. Melalui VPN, maka
user dapat mengakses sumber daya yang berada dalam jaringan lokal,
mendapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti secara fisik berada di
tempat dimana jaringan lokal itu berada. Keamanan data dan ketertutupan
transmisi data dari akses yang tidak berhak dalam transmisinya pada
internet menjadi standar utama dalam VPN, sehingga dalam VPN selalu
disertakan akan fitur utama yaitu enkripsi dan tunneling. Hasil dari penelitian
ini adalah terciptanya sebuah VPN yang aman terenkripsi dalam
mengakses data. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang
di lakukan adalah menggunakan protokol VPN. [5]
Penggunaan flashdisk dan email untuk pertukaran data memang
sangat dibutuhkan untuk kegiatan bisnis, namun penggunaan email dan
pertukaran flashdisk cenderung lemah dalam mengantisipasi tingkat
keamanan jaringan tersebut. Teknologi Virtual Private Network (VPN)
merupakan teknik pengamanan jaringan yang bekerja dengan cara
membuat suatu tunnel sehingga jaringan yang terpercaya dapat terhubung
dengan jaringan yang ada di luar melalui internet. Teknologi ini
menggunakan protokol Point to Point Tunneling Protokol (PPTP) dengan
cara remote site merupakan solusi yang dapat di implementasikan pada
kegiatan bisnis yang dapat menyediakan sarana transfer data dan jaringan
yang lebih aman. Dari hasil pengujian ini dapat dibuktikan bahwa dengan
6
dengan menggunakan jaringan VPN, walaupun mempunyai packet loss
dari lebih banyak namun mempunyai round trip yang kecil dan dapat
mendownload data lebih cepat kemudian secara keamanan menunjukkan
bahwa mengunakan jaringan VPN terbukti lebih aman. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang sedang di lakukan adalah
menggunakan VPN pada Router Mikrotik. [6]
7
a. Data Sharing
Dengan adanya jaringan komputer bisa dengan mudah berbagi
dataseperti dokumen, gambar, video, dan lainnya dengan kolega
yang ada di lokasi yang jauh bahkan di negara yang berbeda.
b. Hardware Sharing
Dengan jaringan komputer, satu printer bisa digunakan oleh
beberapa komputer sekaligus. Tidak hanya printer, bisa sharing
storage dan banyak hardware lainnya. Contohnya: NComputing
c. Internet Access Sharing
Jaringan komputer kecil memungkinkan beberapa komputer berbagi
satu koneksi internet. Device khusus seperti router, memiliki
kemampuan mengalokasikan bandwidth dengan mudah untuk
komputer user yang membutuhkan.
2. Connectivity dan Communication
Jaringan Komputer memungkinkan untuk saling terhubung dan
berkomunikasi walaupun melewati beberapa hop/host. Contohnya
jaringan internet atau intranet.
3. Data Security and Management
Dalam dunia bisnis, jaringan memberikan kemudahan bagi
administrator untuk melakukan management data penting perusahaan
dengan lebih baik. Daripada data penting ini ada di setiap perangkat
komputer karyawan yang bisa pengelolaan data dilakukan secara tidak
tertib, akan lebih aman dan lebih mudah ketika data tersebut disimpan
secara terpusat dengan menggunakan Shared Server. Dengan cara
seperti ini, karyawan perusahaan lebih mudah dalam mencari data.
Administrator juga dapat memastikan bahwa data di backup secara
reguler, dan memungkinkan untuk menerapkan security dengan cara
menentukan siapa yang boleh membaca atau menulis data yang bersifat
penting.
8
1. Local Area Network (LAN)
Kumpulan komputer yang saling dihubungkan bersama didalam satu
area tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau
gedung. LAN dapat juga didefinisikan berdasarkan pada penggunaan
alamat IP komputer pada jaringan. Suatu komputer atau host dapat
dikatakan satu LAN bila memiliki alamat IP yang masih dalam satu
alamat jaringan, sehingga tidak memerlukan router untuk
berkomunikasi. [7]
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau
umum. Contohnya Jaringan 4G sebuah kota
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer yang
mencakup daerah geografis yang luas seperti menghubungkan
beberapa negara atau benua. Contohnya jaringan internet. [7]
9
mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi star adalah kebutuhan
kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
2.2.2. Router
Router adalah sebuah hardware yang dapat menghubungkan
jaringan yang sama dan berbeda. Router sering digunakan untuk tautan
Wide Area Network (WAN). Router adalah node di jaringan, dan memiliki
alamat jaringan sendiri. Node lain mengirim paket ke router, yang kemudian
memeriksa isi paket dan meneruskannya dengan tepat. Router memiliki
mikroprosesor dan memori untuk melakukan fungsinya. Router dapat
menjadi firewall dan memanage bandwidth jaringan yang lewat. [4]
Router adalah perangkat jaringan yang memiliki beberapa interface
jaringan dan mampu menentukan jalur terbaik (best path) yang dapat di
tempuh sebuah paket untuk mencapai network tujuan. Router mampu
memindahkan pekt yang masuk pada suatu interfacenya untuk keluar di
10
interface jaringan yang lain (forwarding). Dengan kemampuan seperti itu
router mampu menghubungkan beberapa jaringan.
Router sebenarnya sebuah komputer mini dengan CPU dan RAM yang
khusus di fungsikan untuk melakukan routing dalam jaringan. Kapasitas
CPU dan memori dari router tidak sebesar pada komputer desktop atau
server. Selain hardware, router juga membutuhkan sistem operasi untuk
menjalankan fungsinya routingnya. Sistem operasi router berbeda antara
satu jenis router dengan router lainnya. Beberapa router tidak dapat bekerja
sama dengan router merek lain dalam suatu jaringan karena fitur-fitur yang
berbeda.
Router dapat juga berupa dedicated router atau peralatan jaringan yang
khusus di fungsikan sebagai router. Beberapa contohnya adalah Cisco
Router, Mikrotik Router, Juniper Router, D-Link Router, Tp-Link Router.
Dedicated Router ini di lengkapi dengan sistem operasi yang memang
khusus difungsikan untuk melakukan routing dalam jaringan. [9] Tabel 2.1
memperlihatkan Jenis Router Dedicated terbaik dengan sistem operasinya.
2.2.3. Mikrotik
MikroTik adalah perusahaan Latvia yang didirikan pada tahun 1996
untuk mengembangkan router dan sistem ISP nirkabel. MikroTik sekarang
menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk konektivitas
Internet di sebagian besar negara di dunia. Pengalaman dalam
menggunakan perangkat keras PC standar industri dan sistem routing yang
lengkap memungkinkan pada tahun 1997 untuk membuat sistem perangkat
lunak RouterOS yang menyediakan stabilitas, kontrol, dan fleksibilitas
11
ekstensif untuk semua jenis antarmuka data dan routing. Pada tahun 2002
mikrotik memutuskan untuk membuat perangkat keras sendiri, dinamakan
routerboard dan memiliki distribusi di sebagian besar dunia, dan pelanggan
di mungkin setiap negara di planet ini. Perusahaan mikrotik terletak di Riga,
ibu kota Latvia dan memiliki lebih dari 280 karyawan. (lampiran 2 – proflie
perusahaan). [10]
1. Mikrotik RouterOS
Mikrotik RoutesOS, adalah sebuah sistem operasi pengembang Linux
yang secara independent difungsikan sebagai sistem operasi yang
menjadikan sebuah perangkat komputer difungsikan sebagai sebuah
perangkat router jaringan. MikroTik menyediakan dua versi pilihan
terhadap RouterOS, yaitu router yang sudah diinstalasi dengan
RouterOS khusus dengan lisensi yang sudah tertanam di dalamnya,
maupun file instalasi RouterOS yang nantinya dapat dilakukan instalasi
terhadap komputer yang akan dijadikan router dengan tambahan
pembelian lisensi tergantung pada peruntukannya. [4]
12
fitur RouterOS lengkap yang diaktifkan secara default tetapi memiliki
model lisensi yang berbeda dari versi RouterOS lainnya. Pada dasarnya
fitur ini bukanlah fitur yang terdapat pada menu RouterOS, melainkan
sebuah file image yang digunakan di aplikasi VM (Virtual Machine).
MikroTik ingin memberikan solusi bagi pengguna RouterOS yang
berbasis Virtual Machine. Salah satu fungsinya adalah melakukan
interkoneksi antar jaringan LAN via internet. Tapi jaringan tersebut tidak
memiliki alokasi IP Public untuk koneksi internetnya. Untuk itu sebagai
alternatif bisa mengkoneksikan kedua LAN tersebut ke service VPN
yang dibuat pada MikroTik yang diinstall di PublicCloud Server. [4]
3. Winbox
Untuk mengakses Router Mikrotik dapat menggunakan tools utility
berbasis CLI ataupun GUI. Yang berbasis CLI dapat memakai Telnet
dan SSH. Yang berbasis GUI dapat memakai browser port 80 dan juga
winbox. Aplikasi winbox merupakan proprietary dari mikrotik, dan
memiliki kelebihan dalam mengakses router mikrotik. Winbox dapat
mengkonfigurasi mikrotik tidak hanya berdasarkan ip address namun
bisa juga dengan mac address dalam satu broadcast domain.[10] Hal
ini memudahkan administrator jika lupa akan ip address router yang
akan di remote. Winbox dapat berjalan pada Windows Os dan MacOs.
Gambar 2.2 memperlihatkan tampilan awal winbox.
13
Gambar 2.2. winbox
sumber: winbox router sekolah
14
2.2.4. IP Address
Ip address mempunyai dua versi yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4 adalah
sebuah protokol pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protokol
TCP/IP. Internet protokol ini memiliki panjang alamat 32-bit yang
kapasitasnya 232 = 4.294.967.296 host, inilah yang menjadi kekurangan
IPv4 saat ini. Bila dilihat dengan perkembangan teknologi saat ini yang
sangat pesat, dimana memungkinkan untuk 1 orang memiliki lebih dari
1 gadget, maka tak lama lagi IPv4 akan habis. [13]
15
2. IP Publik dan IP Private
16
pada kenyataannya transfer data menggunakan jaringan internet atau
jaringan publik [14]. Jenis-jenis VPN yang populer antara lain: PPoE (Point
to Point Over Ethernet). PPTP (Point to Point Tunnel Protocol), L2TP (Layer
2 Tunneling Protocol). L2TP biasa di kombinasikan dengan IPSec untuk
enkripsinya menjadi L2TP/IPSec.
2.2.7. PPDIOO
17
tahapan desain, implementasi dan operasional nantinya. Pendekatan
dengan model top-down design, mengarahkan infrastruktur jaringan untuk
beradaptasi pada aplikasi-aplikasi apa saja yang dibutuhkan oleh suatu
jaringan. Cisco telah menghasilkan sebuah formula siklus hidup
perencanaan jaringan, menjadi enam fase: Prepare (persiapan), Plan
(Perencanaan), Design (Desain), Implement (Implementasi), Operate
(Operasi) dan Optimize (Optimasi). Fase-fase ini dikenal dengan istilah
PPDIOO [16]
18
2. Perencanaan (Plan)
Pada tahapan perencanaan melakukan identifikasi persyaratan suatu
jaringan yang berdasarkan tujuan, fasilitas serta kebutuhan jaringan
yang akan dibuat. Fase ini mendeskripsikan karakteristik suatu jaringan,
yang bertujuan untuk menilai jaringan tersebut, serta melakukan analisis
pada perancangan yang terbaik pada sebuah arsitektur dengan melihat
serta mempertimbangkan perilaku dari lingkungan operasional.
Sehingga sebuah perencanaan proyek dikembangkan untuk mengelola
tugas-tugas (Tasks), dan pihak-pihak yang bertanggung jawab, batu
pijakan (Milestone), dan semua sumber daya untuk melakukan desain
dan implementasi. Perancanaan proyek harus sejalan dengan ruang
lingkup (batasan), biaya dan parameter sumber daya yang disesuaikan
dengan kebutuhan bisnis. Rencana proyek ini diikuti dan diperbarui
selama tahap-tahap dalam siklus.
3. Desain (Design)
Pada tahapan Design jaringan yang dikembangkan berdasarkan
persyaratan teknis serta bisnis yang telah diperoleh dari kondisi
sebelumnya. Spesifikasi desain jaringan adalah desain yang harus
bersifat komprehensif dan terperinci, agar dapat memenuhi persyaratan
teknis dan bisnis saat ini. Jaringan tersebut haruslah senantiasa
menyediakan ketersediaan, kehandalan, keamanan, skalabilitas dan
kinerja. Hasil dari desain ini termasuk diagram jaringan, dan daftar
peralatan-peralatan. Rencana proyek harus terus diperbarui dengan
informasi yang lebih terperinci untuk diimplementasikan. Setelah tahap
desain disetujui, tahap implementasi dimulai.
4. Implementasi (Implement)
Pada tahapan ini, peralatan-peralatan dilakukan instalasi dan
dikonfigurasi sesuai spesifikasi desain. Perangkat – perangkat yang
baru ini disiapkan untuk mengganti atau menambah peralatan
infrastruktur yang ada. Perancanaan proyek juga harus diikuti selama
19
tahap ini, jika ada perubahan seharusnya disampaikan dalam
pertemuan (Meeting) dengan persetujuan yang diperlukan untuk
dilanjutkan. Setiap langkah dalam implementasi harus menyertakan
deskripsi, rincian pedoman pelaksanaan, perkiraan waktu untuk
penerapan, evaluasi (Rollback) langkah-langkah jika terdapat
kegagalan, dan informasi-informasi lainnya sebagai referensi tambahan.
Seiring perubahan yang telah di implementasikan, tahapan ini juga
menjadi langkah pengujian sebelum pindah ke fase Operasional
(Operate Phase).
5. Operasional (Operate)
Pada tahapan Operasional adalah mempertahankan kegiatan sehari-
hari jaringan. Operasional meliputi pengelolaan dan monitor komponen-
komponen jaringan, pemeliharaan Routing, mengelola kegiatan
Upgrade, mengelola kinerja, mengidentifikasi dan mengoreksi
kesalahan jaringan. Tahap ini adalah ujian akhir bagi tahapan desain.
Selama operasi, manajemen jaringan harus memantau stabilitas dan
kinerja jaringan, deteksi kesalahan, koreksi konfigurasi dan kegiatan-
kegiatan pemantauan kinerja yang menyediakan data awal untuk fase
selanjutnya, yaitu fase optimalisasi (Optimize Phase).
6. Optimalisasi (Optimize)
Pada tahapan optimalisasi melibatkan kesadaran proaktif seorang
manajer jaringan dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah,
sebelum persoalan tersebut mempengaruhi jaringan. Fase optimalisasi
memungkinkan untuk memodifikasi desain jaringan, jika terlalu banyak
masalah jaringan yang timbul, kemudian juga untuk memperbaiki
masalah kinerja atau untuk menyelesaikan masalah-masalah pada
aplikasi (Software). Persyaratan-persyaratan untuk desain jaringan
yang dimodifikasi mengarahkan perkembangan jaringan tersebut,
kembali ke awal siklus hidup dalam model fase PPDIOO.
20
2.3. Kerangka Konseptual
IDENTIFIKASI MASALAH
Bagaimana membangun sebuah sistem interkoneksi VPN
menggunakan CHR Mikrotik pada VPS agar dapat
mengakses semua host di SMAN 2 Jayapura tanpa ip publik
terpasang di router utama sekolah pada masa pandemi covid-
19 yang mengharuskan kerja dan belajar dari rumah
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem interkoneksi
VPN ke SMAN 2 Jayapura agar layanan teknologi
informasinya dapat di akses bagaikan berada di sekolah atau
lokal jaringan.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian dan pengembangan sistem memakai
PPDIOO dari Cisco. Metode Pengumpulan data
memakai Obervasi, wawancara dan studi pustaka.
Metode Pengujian memakai Acceptance Test
OUTPUT
Menghasilkan interkoneksi VPN tanpa IP Publik di lokal
namun dapat mengakses layanan server sekolah memakai
jaringan internet dari lokasi manapun di bumi
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Perencanaan
Merupakan tahapan perencanaan yang akan di lakukan pada
penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang ada. Berikut
perencanaannya:
22
Tahapan desain pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
persyaratan pada tahapan 2-planning dengan hasil dokumentasi
tahapan ini adalah arsitektur jaringan yang akan di bangun.
4. Implementasi (Implement)
Pada tahapan ini akan dilakukan setup dan konfigurasi jaringan
sesuai dengan output dari tahapan desain agar permasalahan
interkoneksi dapat segera diselesaikan.
5. Operasional (Operate)
Pada tahapan ini akan dilakukan monitoring baik dari manajemen
kerja jaringan, manajemen masalah yang muncul guna
pendeteksian perubahan atau penambahan persyaratan sesuai
kondisi yang terjadi. Pada tahapan inilah akan dilakukan
pengujian. Pengujian yang dilakukan akan menggunakan metode
Acceptance Test.
23
Gambar 3.1 - Lokasi Penelitian
(sumber: google maps | Lintang,bujur : -2.5175393998691282,140.72592178067347)
24
2. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara wawancara atau
bertatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi
narasumber. Wawancara dilakukan pada tanggal 2 februari 2021
dengan narasumber sebagai berikut:
a. Dra. Christina Dwisunu Widyastuti, M.Pd, Kepala SMA Negeri
2 Jayapura
b. Daniel Tulalessy, S.Sos, KaLab Komputer
Hasil wawancara terdapat pada lampiran 3.
3. Studi Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dengan mengumpulkan
sumber-sumber tertulis baik dari buku terbitan dan jurnal
penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Untuk
penelitian ini studi pustaka di ambil dari buku, jurnal, prosiding,
dan website yang kemudian dipelajari guna memperoleh
gambaran secara teoritis sehingga dapat memperkuat pendapat
mengenai hasil penelitian.
25
Tabel 3.1- Perangkat Keras
26
3.1.6. Sistem Berjalan
Adapun sistem berjalan berdasarkan hasil wawancara dan observasi
di tampilkan dalam arsitektur jaringan pada gambar 3.2 berikut ini:
Keterangan:
27
3.2. Sistem Usulan
Adapun pemodelan sistem dari sistem yang diusulkan dapat di lihat
dari arsitektur jaringan yang diusulkan pada gambar 3.3, berikut ini:
Keterangan:
28
4. Laptop admin sekolah /tendik sekolah menyambungkan ke VPN
server dan mendapatkan IP Address dari VPN Server
5. Laptop admin dan tendik dapat berkomunikasi seperti biasa dengan
router core dan di ijinkan untuk mengakses semua node yang ada
di sekolah (SIM, Server, NVR, router wifi, IP Cam).
Topologi star yang di gunakan dalam penelitian ini karena VPS akan
menjadi pusat dari lalu lintas data antara para pengguna dan router utama
sekolah yang berperan sebagai gateway jaringan di sekolah.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30
Gambar 4.1 - Daftar Harga VPS idcloudhost
sumber: idcloudhost.com
NO INTERFACE IP ADDRESS
1 VPN Server --- Router Sekolah 172.16.200.1
2 Router Sekolah --- VPN Server 172.16.200.2
3 VPN Server --- Teknisi 192.168.254.1
4 Teknisi --- VPN Server 192.168.254.2
NO Name Password
1 server smanda2020
2 user1 jayapura
32
Gambar 4.3 - Arsitektur yang di bangun
Keterangan:
a. Router core di gedung utama terhubung ke provider internet, server,
NVR dan juga terhubung ke semua router distribusi di setiap gedung
sekolah
b. Di setiap gedung terdapat 6-8 ruangan belajar, setiap ruang belajar
memiliki router wifi dan satu buah ip camera. Router wifi terhubung ke
router distribusi. Ip camera terhubung ke router wifi
c. VPS di hosting menjalankan VPN server, yaitu PPTP Server atau L2TP
Server.
d. User siswa mengakses webserver SIM dengan domain yang mengarah
ke VPN Server
e. User tendik menjalankan VPN client untuk terhubung ke VPN server
f. Router Core sekolah menjalankan VPN client untuk terhubung ke VPN
Server
33
g. Jika sudah terhubung maka akan terbentuk VPN antara user dan Router
core
h. Ketika sudah terhubung ke router core sekolah maka user dapat
mengakses semua node di jaringan sekolah termasuk server untuk
belajar dan juga camera serta router-router
34
c. ke menu PPP – L2TP Server Enable – IP Sec YES
35
f. Membuat username dan password buat PPTP client dan L2TP
Client pada server.
1) Client Router Utama Sekolah
Bisa memakai ssh console atau terminal winbox. Berikut
sintaxnya:
PPP secret add name=server password=smanda2020
profile=default-encryption service=any local
address=172.16.200.1 remote address=172.16.200.2
2) Client user1
PPP secret add name=user1 password=jayapura
profile=default-encryption service=any local
address=192.168.254.1 remote address=192.168.254.2
36
Gambar 4.7 – Set VPN Windows 10
37
4.1.5. Operasional (Operate)
Pada tahapan ini akan dilakukan monitoring baik dari manajemen
kerja jaringan, manajemen masalah guna pendeteksian perubahan atau
penambahan persyaratan sesuai kondisi yang terjadi. Pada tahapan inilah
akan dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan akan menggunakan
metode acceptance test.
Pada tahap ini router sekolah sudah terhubung dengan vpn server dengan
protokol PPTP dan mendapat IP 172.16.200.2
38
Gambar 4.10 – Status VPN user1
windows
39
Dengan sudah terhubungnya 2 vpn client tersebut tersebut ke VPN server
maka user-user tersebut dapat berkomunikasi lewat vpn server. Gambar
4.11 memperlihatkan status koneksi VPN pada VPN Server di hosting.
40
Ujicoba ping dari user1 windows ke router sekolah dengan cmd
41
Uji tracert route dari user windows ke router sekolah memakai cmd:
Uji tracert route dari router sekolah ke user1 windows sebagai respon
42
Pengujian Integrasi sistem jaringan dengan The Dude Server
1. Uji bandwith dari VPN Server ke Router sekolah pada gambar 4.13
mampu melewatkan paket dengan kecepatan 35,3 Mbps average
43
2. Uji kecepatan user1 windows ke VPN server memakai bandwith tes
mikrotik for windows, mampu melewatkan 9,6 Mbps average dengan
telkomsel paket data
44
3. Uji kecepatan dari user1 windows ke router sekolah sebagai destination
sebenarnya, mampu melewatkan 7,2 Mbps average sesuai dengan
bandwith yang di miliki oleh user1.
7,2 Mbps merupakan bandwith yang sangat berlimpah jika hanya untuk
mengakses halaman web SIM sekolah bukan video.
45
Empat kali pengujian kecepatan juga di lakukan dengan mengganti layanan
internet user dengan paket data telkomsel di daerah hamadi angkatan laut
pada pukul 08:00 WIT, 10:00 WIT, 12:00 WIT, 15:00 WIT. Pengujian speed
dilakukan dari client menuju router sekolah
46
Gambar 4.19 – Bandwith Test pukul 10:00
47
Gambar 4.20 – Bandwith Test pukul 15:00
48
Pengujian integrasi juga dilakukan dengan mengakses alamat SIM sekolah
sebagai siswa dan guru dengan mengarahkan alamat sim sekolah ke IP
Publik VPN server di VPS
Terlihat bahwa DNS di seluruh dunia sudah mengenali alamat sim sekolah
program.sman2jayapura.sch.id mengarah ke IP VPS yaitu 103.129.220.43
49
2. Mengetahui letak alamat IP VPS 103.129.220.43 dengan bantuan web
nordvpn.com
50
3. Mengakses alamat sim sekolah dengan browser google chrome
51
4.2. Pembahasan
Setelah melakukan penelitian dan membangun sistem jaringan
interkoneksi VPN yang di lewatkan pada sebuah VPS hosting, sangat
membantu SMAN 2 Jayapura dalam melaksanakan proses belajar
mengajar berbasis dalam jaringan (daring). Setiap guru dan siswa cukup
mengakses sebuah domain dan langsung akan di arahkan ke web server
di sekolah. Dan juga para tendik (tenaga kependidikan) di sekolah dapat
memakai jaringan ini untuk mengakses semua node jaringan di sekolah
dengan menjadi salah satu client VPN Server. Hal ini sudah tidak lagi
bergantung dengan status modem telkom di sekolah, walau modem telkom
memberikan IP private dan selalu berganti-ganti namun server tetap dapat
di akses lewat sistem jaringan VPN yang sudah terbentuk.
Resource
No Waktu Tes Download Upload
VPN Server
Router sekolah – VPN 33,3 15,7 CPU 8%
1
Server Mbps Mbps Ram 12%
User1 windows – VPN CPU 3%
2 9,6 Mbps 5,8 Mbps
Server Ram 12%
User1 windows – Router CPU 5%
3 7,2 Mbps 2,8 Mbps
Sekolah Ram 12%
Dari Hasil uji kecepatan koneksi pada kondisi ideal bahwa antara router
sekolah dan VPN server dapat melewatkan 33 Mbps. Namun antara user
windwos dan VPN Server dapat kecepatan download 7,2 Mbps. Sehingga
antara user1 dan router sekolah tetap 7,2 Mbps sesuai dengan langganan
kecepatan upto user1 saat itu ke ISP Telkom. Maka dapat di katakan
52
kecepatan koneksi dari user1 tetap dapat di pertahankan walaupun
melewati VPN server bagaikan mengakses web-web pada umumnya di
internet.
Hasi uji kecepatan sistem jaringan VPN yang sudah terpasang pada kondisi
sibuk, tidak ideal user dengan paket data, dapat di lihat dari tabel 4.4
berikut:
Hasil uji kecepatan pada jam sibuk, tidak ideal user pukul 12:00 WIT paling
rendah dengan download 2,5 Mbps dan Upload 1189,8 Kbps.
Resource VPN server di VPS pun ketika melewatkan trafik dari user1 ke
router sekolah yang terpakai hanya CPU 5% dan Ram 12% hingga masih
sangat powerfull untuk menerima request dari user-user lainnya untuk
mengakses server-server di sekolah.
53
Hasil Uji integrasi dapat di lihat pada gambar 4.21 bahwa web server yang
terinstal SIM Sekolah di jayapura dapat di akses dengan mengakses IP
VPN Server di bogor dengan alamat program.sman2jayapura.sch.id. Jadi
semua request kepada domain sekolah tersebut akan di teruskan ke
jayapura di sekolah lewat jaringan VPN yang sudah di bangun.
Hasil Acceptance
4,5 4 4 4 4 4
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5 0 0 0 0 0 0
0
YA Ragu-ragu Tidak
54
Tabel 4.4 – Hasil Acceptance Kuantitatif
Presentase Jawaban
Responden (%)
NO Pertanyaan
Ragu-
Ya Tidak
ragu
Apakah jaringan VPN yang di bangun bisa
1 membuat elearning dapat di akses selama 100 0 0
pembelajaran dari rumah
Apakah jaringan VPN yang di bangun dapat
membuat guru dan tenaga kependidikan
2 100 0 0
mengakses SIM, IP Camera dan router wifi di
sekolah dari rumah masing-masing
Apakah jaringan ini tetap bisa di akses
3 100 0 0
selama 24 jam penuh dan tidak pernah down
Setelah mencoba jaringan ini, pembelajaran
4 tidak pernah lagi terganggu dengan koneksi 100 0 0
yang down sehabis PLN menyala kembali
Apakah anda menyetujui jika jaringan VPN
5 100 0 0
ini menjadi infrastruktur tetap di sekolah
TOTAL 100 0 0
55
4.2.2. Perbandingan Dengan Penelitian Sebelumnya
Adapun perbandingan dengan penelitian sebelumnya dapat di lihat
dari tabel 4.4 berikut:
56
4.2.3. Masalah dan Solusi
Peneltian ini di lakukan untuk menjawab masalah yang terjadi di
SMAN 2 Jayapura tentang sulitnya mengakses semua node-node jaringan
di sekolah terutama SIM sekolah yang terintegrasi dengan elearning.
Sebelum pandemi covid-19, sim dapat di akses dengan mudah secara
lokal. Namun ketika pembelajaran di haruskan secara daring maka peladen
di sekolah tak dapat di akses dari luar atau dari internet karna sekolah tidak
mempunyai IP Publik untuk di akses. Selama hampir satu tahun sekolah
menggunakan google classroom untuk pembelajaran dan semua tenaga
kependidikan yang akan mengupdate data di SIM di haruskan ke sekolah.
Maka sesuai dengan hasil penelitian pada tahap operasional sistem
jaringan VPN yang di bangun telah membantu sekolah hingga dapat
mengakses semua node jaringan sekolah dari internet atau dari luar.
Pembelajaran menggunakan elearning milik sekolah pun dapat dilakukan,
hingga kebutuhan tenaga kependidikan di sekolah untuk memperbaharui
data di SIM dapat di lakukan dari mana saja di bumi ini asal terkoneksi
dengan jaringan internet.
57
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan
dapat di ambil adalah:
1. Sistem jaringan memungkinkan untuk mengakses semua node
jaringan di sekolah tanpa lagi melihat status IP address modem
indihome di sekolah. Walaupun modem indihome memberikan IP
Privat sekalipun, interkoneksi tetap terbentuk dengan VPN
server.
2. Sistem jaringan VPN ini dapat di buat dengan biaya yang cukup
ekonomis sekitar 50 ribu rupiah per bulan langganan VPS dan
475 ribu rupiah pembelian licence P1 CHR Mikrotik.
3. Akses dengan VPN Server di penelitian ini dapat melewatkan
hingga 33,3 Mbps sesuai dengan langganan internet sekolah.
4. Dengan interkoneksi ini maka pembelajaran daring untuk siswa
SMAN 2 Jayapura dapat lagi berlangsung dengan memanfaatkan
aplikasi elearning di dalam SIM Sekolah yang sudah lama ada
sebelum pandemi covid-19.
5.1. Saran
Adapun saran mengenai penelitian ini adalah:
1. Sekolah dapat mengkhususkan sebuah modem di sekolah yang
hanya digunakan untuk interkoneksi ke VPN server dan tidak di
gunakan untuk hal lain. Ini dapat meningkatkan kecepatan akses.
2. Tenaga kependidikan yang mempunyai internet indihome di
rumah dapat menyiapkan router mikrotik mini yang dapat di
fungsikan sebagai VPN Client dan sudah terkoneksi setiap saat
ke VPN Server, sehingga tendik yang akan mengakses node di
58
sekolah tidak perlu lagi dial dari perangkat windowsnya namun
dapat langsung mengakses ke sekolah bagaikan ada di sekolah.
3. Pemilihan VPS dapat menggunakan VPS dengan akses
bandwith tanpa batas dengan resource yang lebih baik dari
penelitian ini
4. Untuk meningkatkan kecepatan akses VPN untuk siswa, sekolah
dapat membuat VPN Server kedua dengan alamat domain yang
baru.
5. Untuk pengembangan sistem ke depannya dapat membuat
redudant link jika saja link utama VPN ini down serta di
kombinasikan dengan load balancing antar kedua link tersebut
59
DAFTAR PUSTAKA
60
[10] I. Mikrotīkls, “Mikrotik,” Website, 2006. https://mikrotik.com/aboutus.
61
Lampiran 1
BIMBINGAN PENULISAN TUGAS AKHIR
BIMBINGAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Roby Sampe
201711047
BIMBINGAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Roby Sampe
201711047
Lampiran 2
PROFIL PERUSAHAAN MIKROTIK
Lampiran 3
NOTULENSI DIALOG WAWANCARA
NOTULENSI DIALOG WAWANCARA
Narsum : Silahkan…
NOTULENSI DIALOG WAWANCARA
Narsum : Halo Roby ketemu lagi setelah KP kemarin yah. Ada yang bisa di
bantu kali ini?
Roby : Kali ini sehubungan dengan tugas akhir saya, sebagai bahan
Penulisan Skripsi saya, mungkin saya dapat melakukan sesuatu
di sekolah ini sesuai dengan latar belakang pendidikan yang
sementara saya tekuni.
Saya sudah ketemu dengan kepala sekolah, dan sudah
menyampaikan tujuan saya, hanya beliau mengarahkan saya
untuk ketemu langsung dengan bapak sebagai kepala IT di SMA
Negeri 2 Jayapura.
Narsum : Nah itulah yang jadi kendalanya karna kami tidak mempunyai IP
Publik. Jika ingin IP Publik harus langganan Paket Internet
premium yang lumayan mahal ke ISP. Hampir 5 juta untuk paket
terkecil 1 Mbps. IP Publik di bundling dengan paket internet
tersebut. Bisakah kami di bantu untuk mengatasi hal tersebut?
Roby : Baik saya akan merancang sesuatu dengan ilmu yang sudah saya
miliki. Mungkin saya permisi dulu untuk mempersiapkannya
Narsum : Terima kasih pak Roby, semoga niat baiknya dapat berjalan
sesuai dengan apa yang kami harapkan demi kemajuan
pendidikan di Tanah papua. Terima kasih
Lampiran 4
LEMBAR KUISIONER HASIL PENELITIAN
Lampiran 5
LETTER OF ACCEPTANCE (LOA)