Anda di halaman 1dari 4

KORELASI KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Nafisah H
anim1) dan Auriza Satria Putri2)
1)
Dosen PBL FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
2)
Guru SMA Negeri 1 Bireuen
Email: nafisah.hanim@ar-raniry.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi keterampilan proses sains dengan hasil belajar
siswa melalui implementasi strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif dengan quasi exsperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Jangka Kabupaten Bireuen. Nilai keterampilan proses sains diperoleh
dari hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains, sedangkan hasil
belajar diperoleh dari nilai postest setelah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri terbimbing. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi 20.0. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Korelasi antara keterampilan proses sains dengan
hasil belajar siswa yaitu 0,71 dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi
positif antara keterampilan proses sains dengan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Keterampilan Proses sains, Hasil Belajar, dan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

PENDAHULUAN dianggap sangat efektif untuk meningkatkan


Berbagai konsep dan wawasan baru kualitas proses dan hasil belajar. Dalam
tentang proses pembelajaran muncul dan pembelajaran konstruktivistik peserta didik
berkembang secara pesat, oleh karena itu guru dituntun untuk mencari penalaran dan pemahaman
sebagai pelaksana proses pendidikan dituntut knowledge secara mandiri, hal ini tentunya
untuk terus mengikuti dan mempraktekkan menjadi konsep pembelajaran yang menarik
konsep-konsep baru didunia pendidikan (Dimyati karena kemandirian belajar akan membangun
dan Mudjiono, 2006). Berbagai model dan strategi pemahaman yang lebih baik terhadap peserta didik
dipilih dengan harapan dapat berguna bagi usaha- dibandingkan pembelajaran yang hanya
usaha perbaikan proses belajar mengajar untuk menekankan pada pentransferan ilmu semata. Para
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. ahli pembelajaran telah menyarankan penggunaan
Pembelajaran dengan pendekatan paradigma pembelajaran konstruktivistik untuk
konstruktivistik menjadi pembelajaran yang kegiatan belajar mengajar di kelas.
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh
perangkat kemampuan kompleks yang biasa pembelajaran selama ini kurang melibatkan siswa
digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan secara aktif, materi disampaikan secara informatif,
penyelidikan ilmiah dalam rangkaian proses artinya siswa hanya memperoleh informasi dari
pembelajaran (Dahar, 1996). MenurutRustaman guru saja sehingga menyebabkan konsep-konsep
(2003) Keterampilan proses sains merupakan yang diberikan tidak membekas tajam dalam
keterampilan yang melibatkan keterampilan ingatan siswa sehingga informasi tersebut mudah
kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. lupa. Menurut Zaini (2009) bahwa seorang siswa
Keterampilan intelektual terlibat dengan akan mudah mengingat pengetahuan yang
menggunakan pikirannya, keterampilan manual diperoleh secara mandiri lebih lama, dibandingkan
terlibat dengan menggunakan alat dan bahan, dengan informasi yang dia peroleh dari
pengukuran, penyusunan dan perakitan alat, dan mendengarkan orang lain.
keterampilan sosial melibatkan keterampilan Salah satu pembelajaran yang melibatkan
berinteraksi sesame siswa dalam melaksanakan keterampilan proses sains siswa adalah strategi
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran biologi pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran
sebagai bagian dari sains memiliki sasaran dari inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran adalah proses, produk, dan sikap. pembelajaran yang berorientasikepadasiswa
Selain itu pembelajaran sains juga mempunyai (student centered approach). Strategi
karakteristik tentative dan dinamis sehingga pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
menuntut siswa untuk selalu berpikir kritis dalam kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
mempelajarinya. proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
Berdasarkan studi awal di SMA Negeri 1 mencari dan menemukan jawaban sendiri dari
Jangka Kabupaten Bireuen kelas XI IPA1 masalah (Sanjaya,2006).
menunjukkan bahwa hasil belajar Biologi masih Strategi pembelajaran yang melibatkan
rendah, yaitu di bawah kriteria ketuntasan siswa dan menemukan konsep
maksimal (KKM). Berdasarkan data dari guru sendiri adalah inkuiri terbimbing. Penggunaan
biologi, salah satu materi ajar yang hasil belajar strategi inkuiri terbimbing adalah siswa dapat
siswa masih sangat rendah adalah materi jaringan terarah dalam menyelesaikan permasalahan dalam
tumbuhan. Hasil belajar siswa rata-rata di bawah belajar (Rustaman, 2011). Menurut Sanjaya
kriteria ketuntasan maksimal (KKM) yaitu 50% (2006), tujuan utama dari strategi inkuiri adalah:
(12 siswa) dari total 25 siswa dengan KKM 75. berorientasi pada pengembangan intelektual,
prinsi pinteraksi, mengembangkan kemampuan sains dengan hasil belajar berdistribusi normal.
bertanya, proses berpikir, dan keterbukaan. Jadi Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 1
pembelajaran inkuri adalah sebagai langkah Tabel 1. HasilUji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
pelatihan keterampilan proses sains. Penelitian ini Statistic df Sig. Statistic df Sig.
bertujuan untuk mengukur korelasi keterampilan KPS ,159 25 ,102 ,947 25 ,209
Hasil ,165 25 ,077 ,932 25 ,097
proses sains dengan hasil belajar siswa SMA Belajar
melalui implementasi strategi pembelajaran a. Lilliefors Significance Correction

inkuiri terbimbing.
Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil uji
normalitas nilai keterampilan proses sains dan
METODE PENELITIAN
hasil belajar melalui strategi pembelajaran inkuiri
Metode yang digunakan dalam penelitian
terbimbing menunjukkan nilai sig. lebih dari 0,05
ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan
artinya data berdistribusi normal dengan digree of
quasi exsperiment. Data penelitian ini berupa nilai
freedom (df) 25.
keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa
Hasil uji korelasi keterampilan proses
SMA Negeri 1 Jangka Kabupaten Bireuen kelas
sains dengan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
XI IPA1. Nilai keterampilan proses sains diperoleh
Tabel 2
dari hasil observasi dengan menggunakan lembar
Tabel 2. Hasil Uji Korelasi
observasi keterampilan proses sains, sedangkan KPS Hasil_Belajar
Pearson Correlation 1 ,708**
hasil belajar diperoleh dari nilai postest setelah KPS Sig. (2-tailed) ,000
pembelajaran dengan menggunakan strategi N 25 25
Pearson Correlation ,708** 1
Hasil
pembelajaran inkuiri terbimbing. Data penelitian Belajar
Sig. (2-tailed) ,000
N 25 25
ini dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
20.0.
Hasil Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa,
HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat korelasi keterampilan proses sains dengan
Hasil penelitian di SMA Negeri 1 Jangka hasil belajar siswa melalui implementasi strategi
Kabupaten Biureun pada kelas XI IPA1 yang pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu nilai sig.
berjumlah 25 siswa pada materi jaringan Kurang dari 0,05. Rahayu (2011) dalam Deta,
tumbuhan melalui implementasi strategi dkk., (2013) mengatakan bahwa, pendekatan
pembelajaran inkuiri terbimbing menunjukkan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil
bahwa hasil uji normalitas keterampilan proses belajar siswa. Siswa dengan keterampilan proses
sains tinggi mampu melakukan percobaan dengan implementasi strategi pembelajaran inkuiri
baik. Dengan demikian, siswa lebih mudah dalam terbimbing.
memahami materi yang diajarkan melalui
DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan percobaan. Hal ini berdampak pada
prestasi kognitif siswa, yakni siswa dengan Bilgin, I. 2009. The Effects of Guided Inquiry
Instruction Incorporating A Cooperative
keterampilan proses sains tinggi akan memiliki
Learning Approach On University
prestasi kognitif yang lebih baik dari pada siswa Students’ Achievement of Acid and Bases
Concepts and Attitude. Scientific
dengan keterampilan proses sains rendah.
Research and Essay, 4 (10): 10381046.
Tabel 3. Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of the Dahar, R. W. 1996. Studying Theories . Jakarta:
R Square Estimate Erlangga.
1 ,708a ,501 ,479 5,014
Deta, U. A, Suparmi, Widha, S. 2013. Pengaruh
a. Predictors: (Constant), Keterampilan Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek,
Kreativitas, serta Keterampilan Proses
Sains Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan Tabel 3, nilai R square 0,501 Siswa.Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia 9 (2013) 28-34. ISSN: 1693-
artinya 50,1% hasil belajar dipengaruhi oleh 1246. Universitas Sebelas Maret,
keterampilan proses sains. Seperti yang Surakarta.

dikemukakan oleh Bilgin (2009), inkuiri Dimyati dan Mudjiono. 2006. Learning and
terbimbing sebagai pendekatan yang berpusat Learning. Jakarta: Rineka Cipta.

pada siswa. Pendekatan ini memiliki pengaruh Rustaman, N.Y. 2003. Biology Teaching Strategy.
positif terhadap keberhasilan akademik siswa dan Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI.
mengembangkan keterampilan proses ilmiah serta
sikap ilmiah siswa. Sedangkan 49,9% dipengaruhi Sanjaya, W. 2006. Strategy of Learning-Oriented
oleh faktor lainnya, misalnya ketertarikan siswa Standard Process of Education.
Kencana: Bandung.
dalam belajar dan siswa memiliki kemampuan dan
motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran. Zaini, H. 2009. Active Learning Strategies
Implementation and Constraints in
theClassroom. Paper presented at
KESIMPULAN National Seminar and Workshop
'Improving Learning Quality Through
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Active Learning Towards Teacher
bahwa, terdapat korelasi antara keterampilan Professionalism. Surakarta: FKIP
Universitas Sebelas Maret.
proses sains dengan hasil belajar siswa kelas XI
IPA1 SMA Negeri 1 Jangka melalui melalui

Anda mungkin juga menyukai