KDM Syahrul
KDM Syahrul
C. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan pesertadidikmampu:
1. Peserta didik dapat menganalisis proses lahirnya Daulah Umayyah di Damaskus
2. Peserta didik dapat menyelidiki perkembangan peradaban dan Ilmu pengetahuan
Daulah Umayyah di Damaskus
3. Peserta didik dapat Menilai proses berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus
D. Kompetensi Dasar
3.10. Menganalisis proses lahirnya Daulah Umayyah di Damaskus
3.11. Mengevaluasi perkembangan peradaban dan Ilmu pengetahuan Pada Masa Daulah
Umayyah di Damaskus
4.10. Menilai proses berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus
F. MateriPembelajaran
Daulah Umayyah merupakan Daulah Islam pertama yang didirikan oleh
Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 40 H. Berdirinya daulah ini mengalami proses
perjalanan yang cukup panjang, sejak akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib
ketika itu Muawiyah bin Abi Sufyan menjabat sebagai gubernur Syam dan
keinginannya untuk menjadi gubernur di Damaskus sampai kemudian memperoleh
estafet kepemimpinan dari Hasan bin Ali. Secara singkat dapat dijelasakan proses
berdirinya Daulah Umayyah sebagai berikut :
1. Peristiwa Perang Shiffin
Peristiwa ini dimulai setelah kebijakan Ali bin Abi Thalib yang mengganti
beberapa gubernur yang diangkat oleh Usman bin Affan sedikit banyak
menimbulkan gejolak di beberapa wilayah. Muawiyyah sebagai gubernur Syam
waktu itu termasuk yang terkena imbas dari kebijakan Ali bin Abi Thalib,
Muawiyah tidak mau melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Syam sebelum Ali
bin Abi Thalib menghukum para pembunuh Usman. Sementara Ali bin Abi Thalib
sebagai seorang khalifah menganggap berhak memecat Muawiyah dan belum
saatnya menghukumi para pembunuh Usman dengan alasan meredam gejolak umat
Islam yang sedang dalam masa transisi. Masing-masing pihak bersikukuh dengan
sikapnya, hingga kedua belah pihak kelompok pasukan itu saling berhada-pan di
tempat yang bernama Shiffin, dekat sungai Euphrates sebelah timur wilayah Syam.
Peristiwa ini terjadi pada awal bulan Dzulhijjah tahun 36 Hijriyah.
2. Peristiwa Tahkim
Peristiwa tahkim ini merupakan peristiwa perdamaian antara pihak Muawiyyah
dan Ali bin Abi Talib, setelah melalui berbagai pertimbangan pasukan Ali bin Abi
Thalib menerima tawaran damai tersebut dengan pertimbangan agar tidak
bertambah lagi korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Kedua belah pihak
bersepakat untuk mengembalikan keputusan kepada kitabullah dan menunjuk
utusan masing-masing pihak untuk mengadakan perundingan.
3. Amul Jamaah
Ketika Ali bin Abi Thalib syahid terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam
pada 17 Ramadhan tahun 41 H/ 24 januari 661 M. Masyarakat membai’at
puteranya, Hasan bin Ali, menjadi khalifah. Akan tetapi, pemerintahan Hasan bin
Ali hanya bertahan beberapa bulan saja. Melihat kondisi pada masa tersebut, Hasan
memiliki keinginan untuk menyatukan seluruh umat Islam. Hal ini membuat ia
menyerahkan pemerintahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan.Hasan bin Ali tidak
menginginkan peperangan berkepanjangan yang meminta banyak korban jiwa di
kalangan umat Islam.
Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin
Abu Sufyan itu terkenal dengan peristiwa Amul Jamaah (tahun penyatuan).
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 41 H/ 6 September 661 M. Sejak saat itu,
secara resmi pemerintahan Islam disandang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia
kemudian memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah ke Damaskus (Suriah).
G. MetodePembelajaran
1. Tanya jawab
2. Inquiry
3. Diskusi
4. Demonstrasi
H.Media Pembelajaran
Power Point
Video
I.SumberBelajar
Buku SKI Kelas XI
LKS
J.Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
10 menit
1. Guru mengucapkan salam dan meminta peserta salah satu
peserta didik untuk memimpin doa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi
sebelumnya
2. Kegiatan Inti
90 menit
a. Mengamati
c. Mengexplorasi
1. Mengemukakan hasil pengamatan tentang terkaitnya
sahabat ali bin abi thalib dengan munculnya Daulah
Umayyah di Damaskus
2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan
diberikan tugas untuk berdiskusi tentang peristiwa-
peristiwa yang mendasari Daulah Umayyah Berdiri
d. Asosiasi
e. Komunikasi
1. Menyampaikan hasil diskusi tentang tentang proses
berdirinya Daulah Umayyah di Damaskus
2. Secara kelompok menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah)
3. Peserta didik secara bergantian menyampaikan hikmah
yang dapat di ambil dari proses berdirinya Daulah
Umayyah di Damaskus, kelompok lain mengamati.
3. Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dengan 20 menit
dibantu guru
2. Mengadakan evaluasi
3. Menyampaikan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan
secara kelompok
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Skor penilaian :
Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 : Kurang
c. Pengambilan Ibrah
1. Jika peserta didik dapat Mengambil Ibrah tentang lahirnya Daulah Umayyah di
Damaskus = 20
2. Jika peserta didik tidak tidak bisa mengambil ibrah terkait lahirnya Daulah
Umayyah di Damaskus = 10