Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No :1

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung


Mata Plajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (wajib) / ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 ( 2 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari bahwa kekuasaan adalah amanah dari Allah swt.
2.1. Membiasakan sikap bijaksana dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
dari pemahaman mengenai proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus
3.1. Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus
4.1. Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah di Damaskus

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1.1.2. Menunjukkan sikap semangat mengikuti pembelajaran
2.1.1. Menunjukkan perilaku santun dalam berkomunikasi dengan guru dan teman
2.1.2. Menunjukkan perilaku kerjasama dalam berkomunikasi dengan teman
3.1.1. Menyimpulkan silsilah keluarga Bani Umayyah
3.1.2. Menyimpulkan latar belakang lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus
3.1.3. Menyimpulkan strategi pemerintahan daulah Bani Umayyah di Damaskus
3.1.4. Menyimpulkan sistem pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus
4.1.1. Menceritakan proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus

D. Materi Pembelajaran
Sejarah lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus
Uraian materi :
1. Silsilah keluarga Bani Umayyah
 Secara geneologis (garis keturunan) Muawiyah bin Abi Sofyan bertemu dengan
silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW pada Abdul Manaf. Keluarga Nabi
Muhammad SAW dikenal dengan sebutan Bani Hasyim, sedangkan keluarga Umayah
disebut dengan Bani Umayyah.
 Berikut ini adalah silsilah Bani Umayyah, yang menunjukkan hubungan kekerabatan
antara Keluarga Bani Umayah dengan Bani Hasyim (keluarga Nabi Muhammad
SAW.)

2. Latar belakang
dinasti Bani Umayyah
di Damaskus
Pengertian kata Bani menurut bahasa berarti anak, anak cucu atau keturunan. Dengan
demikian yang dimaksud Bani Umayah adalah anak, anak cucu atau keturunan Bani Umayah
bin Abdu Syams dari satu keluarga. Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah
dan semuanya berasal dari satu keturunan. Dengan demikian, Dinasti Umayah adalah
keturunan raja-raja yang memerintah yang berasal dari Bani Umayah.
Adapun istilah lain yang sering digunakan adalah kata Daulah, yang berarti
kekuasaan, pemerintahan, atau negara. Dengan kata lain, Daulah Bani Umayah adalah negara
yang diperintah oleh Dinasti Umayah yang raja-rajanya berasal dari Bani Umayah.
Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41H/661
M di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/750 M. Muawiyah bin Abu
Shofyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai Gubernur
Syam (Damaskus) pada zaman Khalifah Ustman bin Affan cukup mengantarkan dirinya
mampu mengambil alih kekusaan dari genggaman keluarga Ali Bin Abi Thalib. Tepatnya
setelah Hasan bin Ali menyerahkan kursi kekhalifahan secara resmi kepada Muawiyah bin
Abu Sofyan dalam peristiwa Ammul Jama’ah.
Oleh karena itu Muawiyah bin Abu Sofyan dinyatakan sebagai pendiri Dinasti Bani
Umayah. Dilihat dari sejarahnya Bani Umayah memang begitu kental dengan kekuasaannya,
terutama pada masa zaman jahiliyah. Dalam setiap persaingan, ternyata Bani Umayah selalu
lebih unggul dibandingkan keluarga Bani Hasyim. Hal ini disebabkan Bani Umayah memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Umayah berasal dari keturunan keluarga bangsawan
2. Umayah memiliki harta yang cukup
3. Umayah memiliki 10 anak yang terhormat dan menjadi pemimpin di masyarakat, di
antaranya Harb, Sufyan, dan Abu Sufyan.
Sebagaimana yang disebut-sebut dalam sejarah, bahwa Abu Sofyan merupakan
pemimpin pasukan Quraisy melawan Nabi Muhammad SAW pada Perang Badar Kubra.
Keluarga Bani Umayah masuk Islam ketika terjadi Fathul Makkah pada tahun ke-8
H. Abu Sofyan diberi kehormatan untuk mengumumkan pengamanan dari Nabi SAW, yang
salah satunya adalah barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka amanlah dia, masuk ke
dalam Masjidil Haram dan rumahnya Nabi SAW maka dia juga akan merasa aman. Dengan
ini banyak kaum dari kalangan Bani Umayah yang berduyun-duyun untuk masuk Islam dan
menyebarkan Islam keberbagai wilayah.

3. Strategi pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus


Muawiyah bin Abu Sofyan menjadi khalifah dalam pemerintahan Islam. Adapun
langkah pertama yang dilakukannya adalah memindahkan ibu kota pemerintahan Islam dari
Madinah ke kota Damaskus di wilayah Suriah. Disamping itu ia juga mengatur tentara
dengan cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Bizantium,
membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos. Sistem
kepemimpinan yang dibangun oleh Muawiyah bin Abi Sofyan adalah menggunakan sistem
kerajaan, atau Monarchi Absolute yaitu sistem pemerintahan yang mewariskan kekuasaan
secara turun temurun. Terbukti Mu’awiyah bin Abi Sofyan mengangkat Yazid bin Muawiyah
(anak kandung Muawiyah) untuk menjadi putra mahkota, atas saran Mughiroh bin Syu’bah
agar terhindar dari pergolakan politik intern umat Islam.
4. Sistem pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus
Sistem pemerintahan yang diterapkan seringkali berubah-ubah dari waktu kewaktu.
Mulai dari sistem demokrasi yang diterapkan pada zaman Nabi Muhammad saw hingga pada
masa Khulafa’urrasyidin. Tetapi setelah masa khulafa’urrasyidin usai, sistem
pemerintahanpun juga ikut berubah yang semula demokrasi berubah menjadi monarchi yang
mana pusat pemerintahan dipegang oleh oleh seorang raja dan keturunanya, yang mana pada
saat itu merupakan masa pemerintahan bani Umayyah. Gaya kepemimpinan yang digunakan
oleh Muawiyah bin Abi Sofyan sangat bertolak belakang dengan sistem kepemimpinan pada
masa Khulafaurrosyidin. Pada masa ini sistem kepemerintahan yang digunakan adalah sistem
monarchi. Kita tentu tahu bahwa ada banyak peristiwa yang melatar belakangi bisa
berkuasanya bani umayyah pada saat itu. Diantaranya yang paling penting dan paling diingat
oleh umat islam adalah peristiwa tahkim (arbitrase) antara khalifah Ali bin abi Thalib dengan
Mu’awiyyah bin abi Sufyan.

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil

2. Kegiatan inti
50
Mengamati menit
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan silsilah keluarga Bani Umayyah
2. Murid menyimak pengantar singkat dari Guru tentang latar
belakang berdirinya dinasti bani Umayyah di Damaskus
Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
atau video yang telah diamati oleh Murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar
singkat guru yang telah diamatinya

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep silsilah
keluarga Bani Umayyah dan latar belakang berdirinya dinasti Bani
Umayyah
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep silsilah keluarga Bani
Umayyah dan latar belakang berdirinya dinasti Bani Umayyah

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan
dari diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep silsilah keluarga Bani Umayyah dan latar belakang
berdirinya dinasti Bani Umayyah

Mengkomunikasikan
10. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari
pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok. Menit
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

(Pertemuan 2)
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan 15 Menit
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran, dan menanyakan keadaan siswa
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok
2 Pelaksanaan/ kegiatan inti 50 menit

Mengamati
1.Murid mengamati beberapa gambar yang berhubungan dengan
strategi dan sistem pemerintahan daulah Bani Umayyah di Damaskus
2. Murid Menyimak pengantar singkat dari guru tentang strategi dan
sistem pemerintahan daulah Bani Umayyah di Damaskus

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
yang telah diamati oleh murid
4. Murid memberi tanggapan terhadap gambar yang diamatinya
mengenai strategi dan sistem pemerintahan daulah Bani Umayyah di
Damaskus.
Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep strategi dan
sistem pemerintahan daulah Bani Umayyah di Damaskus
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
mengenai strategi dan sistem pemerintahan daulah Bani Umayyah di
Damaskus
7. Peserta didik mendiskusikan tentang strategi dan sistem
pemerintahan daulah Bani Umayyah di Damaskus
Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan
dari diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
strategi dan sistem pemerintahan daulah Bani Umayyah di Damaskus
untuk dipresentasikan
Mengkomunikasikan
10. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11.Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari
pembelajaran
3 Penutup 15 menit
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok.
2. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Gambar-gambar yang berhubungan dengan sejarah lahirnya dinasti
Bani umayyah.
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, buku siswa SKI kelas XI, Penerbit DEPAG, dan
buku Sejarah Peradaban Islam, Penerebit PT Raja Grafindo Persada.
G. Penilaian
1. Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan dengan observasi
2. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis
3. Penilaian keterampilan dilakukan dengan tes tertulis

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI

Drs. Mibakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag


NIP. 196503101992031006

Lampiran 1
1. Penilaian Kompetensi Sikap

Observasi Penilaian Sikap Pada Pembelajaran


Sejarah Lahirnya Dinasti Bani Umayyah Di Damaskus

Mata Pelajaran : SKI


Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) /Ganjil
Topik/Sub topik : Sejarah lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus
Indikator :Peserta didik menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab,
menghargai pendapat dalam kegiatan pembelajaran.

No Nama Aspek perilaku yang dinilai Jumlah Nilai


Tanggung Semangat Santun Kerjasama Skor
jawab

Keterangan
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Tes tulis
Topik/Sub topik : Sejarah lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus
Indikator : 1. Menyimpulkan silsilah keluarga Bani Umayyah
2. Menyimpulkan latar belakang lahirnya dinasti Bani Umayyah di
Damaskus
3. Menyimpulkan strategi pemerintahan daulah Bani Umayyah di
Damaskus
4. Menyimpulkan sistem pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus

Soal Uraian :
1. Setelah mempelajari silsilah keluarga Bani Umayyah, simpulkan bagaimana hubungan
keluarga Bani umayyah dengan Bani Hasyim !
2. Uraikan kesimpulan dari latar belakang lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus !
3. Setelah mempelajari strategi Muawiyah dalam mendirikan dinasti Bani Umayyah, buatlah
kesimpulan tentang strategi pemerintahan dinasti Bani Umayyah !
4. Setelah kepemimpinan Muawiyah ternyata pemerintahan tidak diserahkan kepada
musyawarah umat islam melainkan diserahkan kepada garis keturunan keluarga Bani
Umayyah. Berdasarkan hal tersebut, buatlah kesimpulan tentang sistem pemerintahan
yang digunakan dinasti Bani umayyah di Damaskus !

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Tes tulis

Topik/Sub topik : Sejarah lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus


Indikator : 1. Menceritakan proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus

1. Setelah mempelajari mengenai sejarah lahirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus,


ceritakan kembali dengan ringkas bagaimana proses lahirnya dinasti Bani Umayyah di
Damaskus !

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


No :2
Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) / ganjil
Alokasi Waktu : 6 x 45 ( 3 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.2. Menyadari bahwa dalam perjuangan ada fase-fase yang harus dilewati
2.2. Meneladani perilaku mulia dari Khalifah Bani Umayah Damaskus sebagai
implementasi dari pemahaman mengenai dinasti Bani Umayah di Damaskus
3.2. Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayah di Damaskus
4.2. Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayah di Damaskus

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2.1. Menunjukkan sikap semangat mengikuti pembelajaran
2.2.1. Menunjukkan perilaku jujur dalam berkomunikasi dengan guru dan teman
2.2.2. Menunjukkan perilaku disiplin dalam mengikuti pembelajaran
2.2.3. Menunjukkan perilaku santun dalam berkomunikasi dengan teman dan guru
2.2.4. Menunjukkan perilaku responsif dalam mengikuti pembelajaran
3.2.1. Menguraikan nama-nama khalifah dinasti Bani Umayyah di Damaskus
3.2.2. Menjelaskan pemerintahan khalifah Muawiyah ibn Abu Sufyan
3.2.3. Menjelaskan pemerintahan khalifah Yazid bin Muawiyah
3.2.4. Menjelaskan pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan
3.2.5. Menjelaskan pemerintahan khalifah Al-Walid bin Abdul Malik
3.2.6. Menjelaskan pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz
4.2.1. Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayah di
Damaskus

D. Materi Pembelajaran
Fase-Fase Pemerintahan Dinasti Bani Umayah Di Damaskus
1. Para Khalifah Bani Umayyah
1. Muawiyah bin Abu Sufyan ( Muawiyah I ) (41-60 H/661-680 M)
2. Yazid bin Muawiyah ( Yazid I ) (60-64 H/680-683 M)
3. Muawiyah bin Yazid ( Muawiyah II ) (64-64H/683-683 M)
4. Marwan bin Hakam (Marwan I) (64-65 H/683-685 M)
5. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)
6. Al Walid bin Abdul Malik ( Al Walid I (86-96 H/705-715 M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/715-716 M)
8. Umar bin Abdul Aziz ( Umar II ) (99-101 H/716-720 M)
9. Yazid bin Abdul Malik ( Yazid II ) (101-105 H/720-724 M)
10. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/ 724-743 M)
11. Al-Walid bi Yazid ( Al Walid II ) (125-126 H/743-744 M)
12. Yazid bin al Walid ( Yazid III ) (126-127 H/744-744 M)
13. Ibrahim bin Walid (127-127 H/ 744-745 M)
14. Marwan bin Muhammad ( Marwan III ) (127-132 H/745-750 M)

2. Pemerintahan Khalifah Muawiyah Ibn Abu Sufyan (41-60 H/661-680 M)


Beberapa kebijakan Muawiyah Ibn Abu Sufyan :
1. Pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damaskus.
2. Muawiyah memberi penghargaan kepada orang-orang yang berjasa dalam perjuangannya
mencapai puncak kekuasaan.
3. Menumpas orang-orang yang beroposisi yang dianggap berbahaya jika tidak bisa dibujuk
dengan harta dan kedudukan, dan menumpas kaum pemberontak.
4. Membangun kekuatan militer yang terdiri dari tiga angakatan, darat, laut dan kepolisian
yang tangguh dan loyal.
5. Meneruskan wilayah kekuasaan Islam baik ke Timur maupun ke Barat.
6. Mengadakan pembaharuan dibidang administrasi pemerintahan
8. Mengubah system pemerintahan dari bentuk khalifah yang bercorak demokratis menjadi
system monarki

3. Pemerintahan Khalifah Yazid bin Muawiyah (60-64 H/679-683 M)


Terjadi tragedi yang sangat mencoreng sejarah Islam.

Pertama, tragedi Karbala memerah.


Kedua, peristiwa Hurrah dan penghalalan Madinah.
4. Kebijakan Khalifah Abdul Malik Bin Marwan (73-86 H/ 692-702 M)
Abdul Malik dianggap sebagai pendiri kedua Dinasti Umayyah. Hal ini disebabkan
ia mampu membangun kembali kebesaran dinasti Umayyah setelah hampir punah pada jaman
raja Muawiyah II sampai menjelang kematian Ibnu Zubair. Beberapa kemajuan pada masa
Abdul al-Malik adalah membangun nasionalisasi Arab dengan membuat mata uang sendiri
dan menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa resmi administrasi pemerintahan.

5. Pemerintahan Khalifah Al-Walid Bin Abdul Malik (86-96 H/705-714 M).


Walid terkenal sebagai seorang arsitektur ulung pertama dalam sejarah Islam. Dia
banyak mendirikan bangunan-bangunan yang megah dalam skala besar, diantaranya
membangun Masjid Damaskus, membangun Qubbat al-Shakhrah di Yerusalem dan
memperluas Masjid Nabawi.
Terjadi perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai ke Andalusia (Spanyol) dibawah
pimpinan panglima Thariq bin Ziad. Perjuangan panglima Thariq bin Ziad mencapai
kemenangan, sehingga dapat menguasai kota Kordova.

6. Pemerintahan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (99-101 H/ 717-719 M)


Jasa-jasa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
1. Menciptakan perdamaian yang dilandasi ajaran Islam
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. Melindungi hak asasi manusia
4. Menyusun undang-undang tentang pertahanan
5. Membangun tanah pertanian lengkap dengan pengairan
6. Membangun masjid-masjid sebagai syiar Islam
7. Menyediakan dana khusus untuk menolong orang-orang miskin
8. Melakukan pembukuan terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 3
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil

2. Kegiatan inti
50
Mengamati menit
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan silsilah para khalifah Bani Umayyah
2. Murid menyimak pengantar singkat dari Guru tentang pemerintahan
khalifah Muawiyah ibn Abu Sufyan di Damaskus
Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
atau video yang telah diamati oleh Murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar singkat
guru yang telah diamatinya
Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep silsilah para
khalifah Bani Umayyah dan tentang kebijakan khalifah Muawiyah ibn
Abu Sufyan
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep silsilah para khalifah Bani
Umayyah dan tentang kebijakan khalifah Muawiyah ibn Abu Sufyan

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep silsilah khalifah Bani Umayyah dan keberhasilan pemerintahan
khalifah Muawiyah ibn Abu Sufyan

Mengkomunikasikan
10. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok.
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

Pertemuan 4
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan 15 Menit
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran, dan menanyakan keadaan siswa
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok
2 Pelaksanaan/ kegiatan inti 50 menit

Mengamati
1. Murid mengamati beberapa gambar yang berhubungan dengan
pemerintahan khalifah Yazid bin Muawiyah dan pemerintahan khalifah
Abdul Malik bin Marwan di Damaskus
2. Murid menyimak pengantar singkat dari guru pemerintahan khalifah
Yazid bin Muawiyah dan pemerintahan khalifah Abdul Malik bin
Marwan di Damaskus

Menanya
2. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
yang telah diamati oleh murid
3. Murid memberi tanggapan terhadap gambar yang diamatinya mengenai
pemerintahan khalifah Yazid bin Muawiyah dan pemerintahan khalifah
Abdul Malik bin Marwan di Damaskus
Mengeksplor
4. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep pemerintahan
khalifah Yazid bin Muawiyah dan pemerintahan khalifah Abdul Malik
bin Marwan
5. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
mengenai pemerintahan khalifah Yazid bin Muawiyah dan pemerintahan
khalifah Abdul Malik bin Marwan
6. Peserta didik mendiskusikan tentang pemerintahan khalifah Yazid bin
Muawiyah dan pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan
Mengasosiasi
7. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
10. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
pemerintahan khalifah Yazid bin Muawiyah dan pemerintahan khalifah
Abdul Malik bin Marwan untuk dipresentasikan
Mengkomunikasikan
11. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
12. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran
3 Penutup 15 menit
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok.
2. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

Pertemuan 5
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan 15 Menit
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran, dan menanyakan keadaan siswa
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok
2 Pelaksanaan/ kegiatan inti 50 menit

Mengamati
1. Murid mengamati beberapa gambar yang berhubungan dengan
pemerintahan khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dan pemerintahan
khalifah Umar bin Abdul Aziz
2. Murid menyimak pengantar singkat dari guru tentang pemerintahan
khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dan pemerintahan khalifah Umar bin
Abdul Aziz

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif
mengenai gambar yang telah diamati oleh murid
4. Murid memberi tanggapan terhadap gambar yang
diamatinya mengenai pemerintahan khalifah Al-Walid bin Abdul Malik
dan pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz
Mengeksplor

2. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep pemerintahan


khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dan pemerintahan khalifah Umar bin
Abdul Aziz
3. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
mengenai pemerintahan khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dan
pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz
4. Peserta didik mendiskusikan tentang pemerintahan khalifah Al-Walid
bin Abdul Malik dan pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz
Mengasosiasi
5. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
pemerintahan khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dan pemerintahan
khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk dipresentasikan
Mengkomunikasikan
10. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran
3 Penutup 15 menit
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok.
2.Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : gambar atau video yang berhubungan dengan fase-fase pemerintahan
dinasti Bani Umayyah di Damaskus
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, dan buku siswa SKI kelas XI, Penerbit
DEPAG.

G. Penilaian
1. Penilaian proses : Afektif

Aspek Penilaian Afektif Jumlah Nilai Catatan


Nama
No Semangat Jujur Disiplin Santun Responsif Skor
Siswa
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 20 1-4

2. Penilaian konsep : Kognitif [Tes Lisan / Tulis]


a. Jenis Tagihan : Tugas Kelompok dan Ulangan Harian

Catatan
No Bobot
ITEM SOAL
Uraikan 6 nama khalifah dinasti Bani
1 5
Umayyah di Damaskus !
2 Jelaskan faktor keberhasilan 4
pemerintahan khalifah Muawiyah ibn
Abu Sufyan !
Jelaskan dua paeristiwa hitam masa
3 4
khalifah Yazid bin Muawiyah !
Jelaskan kebijakan pemerintahan
4 4
khalifah Abdul Malik bin Marwan !
Jelaskan kebijakan pemerintahan
5 4
khalifah Al-Walid bin Abdul Malik !
Jelaskan ciri khas gaya kepemimpinan
6 pemerintahan khalifah Umar bin 4
Abdul Aziz

3. Psikomotorik [Unjuk Kerja/ tes tulis)

1. Buatlah sinopsis mengenai fase pemerintahan dinasti Bani Umayah di Damaskus !

Aspek Penilaian Psikomotorik Jumlah Nilai Catatan


Nama Mutu Skor
No Penguasaan Sistematika Kecakapan
Siswa Karya
1-15 1-10 1-10 1-15 50 100

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI

Drs. Mibakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag


NIP. 196503101992031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No :3

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) / ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 ( 2 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.3. Meyakini bahwa berdakwah dan melakukan hal-hal yang bermanfaat adalah
kewajiban setiap muslim
2.3. Menunjukkan sikap dinamis sebagai implementasi dari pemahaman tentang
keberhasilan Bani Umayah di Damaskus
3.3. Mengidentifikasi keberhasilan - keberhasilan yang dicapai pada masa Bani
Umayyah di Damaskus
4.3. Memetakan keberhasilan- keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Umayah di
Damaskus
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3.1. Menunjukkan sikap semangat mengikuti pembelajaran
2.3.1. Menunjukkan perilaku disiplin dalam mengikuti pembelajaran
2.3.2. Menunjukkan perilaku responsif dalam mengikuti pembelajaran
2.3.3. Menunjukkan perilaku pro aktif dalam mengikuti pembelajaran
3.3.1. Menyebutkan penyebaran wilayah islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah
3.3.2. Menjelaskan keberhasilan-keberhasilan bidang politik yang dicapai pada masa
dinasti Bani Umayyah di Damaskus
3.2.3. Menjelaskan keberhasilan-keberhasilan bidang ekonomi yang dicapai pada
dinasti Bani Umayyah di Damaskus
3.2.4. Menjelaskan keberhasilan-keberhasilan bidang social budaya yang dicapai
pada masa dinasti Bani Umayyah di Damaskus
4.3.1. Membuat peta konsep tentang keberhasilan dan kemajuan yang dicapai pada
masa Dinasti Bani Umayyah di Damaskus
D. Materi Pembelajaran
Keberhasilan- Keberhasilan Yang Dicapai Pada Masa Bani Umayah
Di Damaskus
1. Wilayah islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah

Daulah Umayah membagi daerah Mamlakah Islamiyah kepada lima wilayah besar, yaitu :
1). Hijaz, yaman, Nejed (pedalaman Jzairah Arab)
2). Irak, Persia, Aman, Khurasan
3). Mesir, Sudan
4). Armenia, Azerbaijan, dan Asia kecil
5). Afrika Utara, Libya, Andalusia, Sicilia
Untuk tiap wilayah besar ini, diangkat seorang Amirul Umara (Gubernur Jenderal),
yang dibawahnya ada beberapa orang Amir (gubernur) yang mengepalai satu wilayah.

2. Keberhasilan-keberhasilan pada bidang politik


Beberapa keberhasilan dinasti Bani Umayah dalam bidang Politik adalah:
a) Politik dalam Negeri
1). Pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damaskus
2). Pembentukan lembaga al Kuttab (sekretaris) yang meliputi :
(a) Katib ar Rasaail yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan administrasi
dan surat-menyurat dengan pembesar-pembesar setempat
(b) Katib al Kharraj yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan penerimaan
dan pengeluaran Negara
(c) Katib al Jund yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan hal-hal yang
berkaitan dengan ketentaraan
(d) Katib asy Syurthahk yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum
(e) Katib al-Qaadhi yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan tertib hukum
melalui badan-badan peradilan dan hakim setempat
3). Merubah sistem pemerintahan menjadi sistem monarci
4). Adanya lambang negara yaitu bendera merah
b) Politik Luar Negeri
Keberhasilan melakukan ekspansi sehingga wilayah islam meluas mencapai benua
Eropa (Andalusia).
3. Keberhasilan-keberhasilan pada bidang ekonomi
1). Pendirian departemen pajak
2). Pendirian departemen pos
3). Pencetakan mata uang
4). Pembangunan kota-kota seperti pembangunan kota Damaskus
5). Pembangunan pertanian dengan sistem pengairannya

4. Keberhasilan dalam bidang sosial budaya


1). Pendirian panti asuhan dan panti jompo
2). Bahasa Arab menjadi bahasa nasional
3). Bermunculan para penyair seperti Qoyis Al-Mulawwah
4). Adanya dana khusus untuk orang-orang miskin pada masa Umar bin Abdul Aziz
5). Banyak mendirikan bangunan megah seperti Qubah As-Sakhrah dan Masjid
Damaskus dengan seni kaligrafinya.

5. Keberhasilan dalam bidang kehakiman

1). Pendirian organisasi kehakiman:


(a). Al Qadha bertugas menyelesaikan perkara-perkara yang berhubungan dengan
agama.
(b). Al Hisbah bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dan soal-soal pidana
yang memerlukan tindakan cepat.
(c). An Nadhar Fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau mahkamah banding.

6. Kemajuan-Kemajuan yang Dicapai :

1). Bani Umayyah berhasil memperluas daerah kekuasaan Islam ke berbagai penjuru
dunia, seperti Spanyol, Afrika Utara, Suria, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak,
sebagian kecil Asia, Persia, Afghanistan, Pakistan, Rukhmenia, Uzbekistan dan Kirgis.

2). Islam memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat luas.

3). Telah berkembang ilmu pengetahuan secara tersendiri dengan masing- masing tokoh
spesialisnya. Antara lain, dalam Ilmu Qiro’at (7 qiro’at) yang terkenal yaitu Ibnu Katsir
(120H), Ashim (127H), dan Ibnu Amr (118H).5 Ilmu Tafsir tokohnya ialah Ibnu Abbas
(68H) dan muridnya Mujahid yang pertama kali menghimpun tafsir dalam sebuah suhuf,
Ilmu Hadits dikumpulkan oleh Ibnu Syihab Az-Zuhri atas perintah Umar bin Abdul Aziz,
tokohnya ialah Hasan Al-Basri (110H), Sa’id bin Musayyad, Rabi’ah Ar-Ra’iy guru dari
Imam Malik, Ibnu Abi Malikah, Sya’bi Abu Amir bin Syurahbil. Kemudian Ilmu Kimia
dan Kedokteran, Ilmu Sejarah, Ilmu Nahwu, dan sebagainya.

4). Perkembangan dalam hal administrasi ketatanegaraan, seperti adanya Lembaga


Peradilan (Qadha), Kitabat, Hajib, Barid dan sebagainya.
E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 6
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil

2. Kegiatan inti
50
Mengamati Menit
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan wilayah islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah
2. Murid menyimak pengantar singkat dari Guru tentang keberhasilan
pada bidang politk yang dicapai Bani Umayyah
Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
atau video yang telah diamati oleh Murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar singkat
guru yang telah diamatinya

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta wilayah islam pada
masa pemerintahan Bani Umayyah
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
tentang peta wilayah islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah
dan sistem politik dinasti Bani Umayyah
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep wilayah islam pada masa
pemerintahan Bani Umayyah dan sistem politik dinasti Bani Umayyah

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep wilayah islam pada masa pemerintahan Bani Umayyah dan
sistem politik dinasti Bani Umayyah

Mengkomunikasikan
10. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok. menit
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.
Pertemuan 7
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan 15 Menit
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran, dan menanyakan keadaan siswa
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok
2 Pelaksanaan/ kegiatan inti 50 menit

Mengamati
1. Murid mengamati beberapa gambar yang berhubungan dengan
keberhasilan pada bidang ekonomi dan sosial budaya pada masa dinasti
Bani Umayyah.
2. Murid menyimak pengantar singkat dari guru tentang kemajuan-
kemajuan yang dicapai dinasti Bani Umayyah

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar yang
telah diamati oleh murid
4. Murid memberi tanggapan terhadap gambar yang diamatinya mengenai
keberhasilan pada bidang ekonomi dan sosial budaya pada masa dinasti
Bani Umayyah.

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep keberhasilan pada
bidang ekonomi dan sosial budaya.
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
mengenai keberhasilan pada bidang ekonomi dan sosial budaya dan
kemajuan-kemajuan lain yang dicapai dinasti Bani Umayyah
7. Peserta didik mendiskusikan tentang keberhasilan pada
bidang ekonomi dan sosial budaya dan kemajuan-kemajuan lain yang
dicapai dinasti Bani Umayyah

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
keberhasilan pada bidang ekonomi dan sosial budaya dan kemajuan-
kemajuan lain yang dicapai dinasti Bani Umayyah
Mengkomunikasikan
10. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran
3 Penutup 15 menit
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok.
2. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
 Media : Gambar atau video yang berhubungan dengan keberhasilan dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai dinasti Bani Umayyah
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, dan buku siswa SKI kelas XI, Penerbit
DEPAG.
G. Penilaian
1. Penilaian proses : Afektif

Aspek Penilaian Afektif Nilai Catatan


Pro Jumlah
No Nama Siswa Semangat Disiplin Responsif
aktif Skor
1-4 1-4 1-4 1-4 16 1-4

2. Penilaian konsep : Kognitif [Tes Lisan / Tulis]


a. Jenis Tagihan : Tugas Kelompok dan Ulangan Harian

Catatan
No Bobot
ITEM SOAL
Sebutkan penyebaran wilayah islam pada masa
1 5
dinasti Bani Umayyah !
Jelaskan politik dalam negeri dinasti Bani
2 5
Umayyah di damaskus !
Jelaskan keberhasilan pada bidang ekonomi yang
3 5
dicapai dinasti Bani Umayyah di Damaskus !
Jelaskan keberhasilan pada bidang sosial budaya
4 5
yang dicapai dinasti Bani Umayyah di Damaskus !
Jelaskan kemajuan-kemajuan yang dicapai dinasti
5 5
Bani Umayyah di Damaskus !

3. Psikomotorik [Unjuk Kerja/ tes tulis)


1. Buatlah peta konsep keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pemerintahan dinasti
Bani Umayah di Damaskus !

Aspek Penilaian Psikomotorik Jumlah Nilai Catatan


Nama Mutu Skor
No Penguasaan Sistematika Kecakapan
Siswa Karya
1-15 1-10 1-10 1-15 50 100

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI

Drs.Misbakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag


NIP. 196503101992031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No :4

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) / ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 ( 1 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.4. Meyakini bahwa ilmu pengetahuan adalah bekal penting bagi manusia untuk
meraih kesuksesan
2.4. Mencintai ilmu pengetahuan yang ditunjukkan dengan semangat belajar yang
maksimal
3.4. Menganalisis perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani
Umayyah di Damaskus
4.4. Mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban
pada masa Bani Umayyah di Damaskus

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.4.1. Menunjukkan sikap keseriusan mengikuti pembelajaran
2.4.1. Menunjukkan perilaku semangat dalam mengikuti pembelajaran
2.4.2. Menunjukkan perilaku responsif dalam mengikuti pembelajaran
2.4.3. Menunjukkan perilaku pro aktif dalam mengikuti pembelajaran
3.4.1. Menyimpulkan perkembangan peradaban pada masa dinasti Bani Umayyah di
Damaskus
3.4.2. Menyimpulkan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa dinasti Bani
Umayyah di Damaskus
3.4.3. Menyimpulkan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di
Damaskus
4.4.1. Memaparkan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani
Umayyah di Damaskus
D. Materi Pembelajaran

Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan


Pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Dinasti Umayyah sangat bersifat Arab Orientalis, artinya dalam segala hal dan segala
bidang para pejabatnya berasal dari keturunan Arab murni, begitu pula dengan corak
peradaban yang dihasilkan pada masa dinasti ini. Bahasa Arab merupakan bahasa ilmu
pengetahuan pada masa ini.
Menurut Jurji Zaidan (George Zaidan) beberapa kemajuan dalam bidang
pengembangan ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut:
1. Pengembangan Bahasa Arab.
Para Penguasa Dinasti Umayyah telah menjadikan Islam sebagai Daulah (Negara),
kemudian dikuatkanya dan dikembangkanlah Bahasa Arab dalam wilayah Kerajaan Islam.
Upaya tersebut dilakukan dengan menjadikan bahasa Arab sebagai Bahasa Resmi dalam tata
usaha negara dan pemerintah sehingga pembukuan dan surat-menyurat harus menggunakan
bahasa Arab, yang sebelumnya menggunakan bahasa Romawi atau bahasa Persia di daerah-
daerah bekas jajahan mereka dan di Persia sendiri.
2. Marbad Kota Pusat Kegiatan Ilmu.
Dinasti Umayyah juga mendirikan sebuah Kota kecil sebagai pusat kegiatan Ilmu
Pengetahuan dan Kebudayaan. Pusat kegiatan ilmu dan kebudayaan itu dinamakan Marbad,
kota satelit dari Damaskus. Di Kota Marbad inilah berkumpul para pejangga, filsuf, ulama,
penyair, dan cendikiawan lainya, sehingga kota ini diberi gelar Ukadz-nya Islam.
3. Ilmu Qiraat.
Ilmu Qiraat adalah ilmu seni baca Al-Qur’an. Ilmu Qiraat merupakan ilmu Syariat tertua,
yang telah dibina sejak Zaman Khulafaur Rasyidin. Kemudian pada Masa Dinasti Umayyah
dikembangluaskan sehingga menjadi Cabang ilmu Syariat yang sangat penting. Pada masa ini
lahir para Ahli Qiraat ternama seperti Abdullah bin Qusair (w. 120 H) dan Ashim bin Abi
Nujud (w. 127 H).
4. Ilmu Tafsir.
Untuk memahami Al-qur’an sebagai kitab Suci diperlukan interprestasi pemahaman
secara komprehensif, ilmu tafsir pada masa ini masih berkembang dalam bentuk lisan dan
belum dibukukan
5. Ilmu Hadits.
Ketika Kaum Muslimin telah berusaha memahami Al-Qur’an, ternyata ada satu hal yang
juga sangat mereka butuhkan, yaitu ucapan-ucapan Nabi yang disebut Hadits. Oleh karena itu
timbulah usaha untuk mengumpulkan Hadits, menyelidiki asal-usulnya, sehingga akhirnya
menjadi satu ilmu yang berdiri sendiri yang dinamakan Ilmu Hadits. Ibnu Az Zuhri
merupakan ulama hadis yang mula-mula membukukan hadits atas perintah Umar bin abdu
Aziz. Diantara para Ahli Hadits pada Masa Dinasti Umayyah adalah Al-Auzai Abdurrahman
bin Amru (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), Ibnu Abu Malikah (119 H), dan Asya’bi Abu
Amru Amir bin Syurahbil (w. 104 H).
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memanggil salah satu orang yang bernama Shihabuddin
Romahurmuuzi, untuk membuat ilmu yang digunakan untuk menyeleksi Hadits, namanya :
ilmu Mustholahul Hadits,
6. Ilmu Fiqh.
Setelah Islam menjadi Daulah, maka para penguasa sangat membutuhkan adanya
peraturan-peraturan untuk menjadi pedoman dalam menyelesaikan berbagai masalah. Mereka
kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits dan mengeluarkan Syariat dari kedua sumber tersebut
untuk mengatur pemerintahan dan memimpin rakyat. Al-qur’an adalah dasar Fiqh Islam, dan
pada zaman ini ilmu Fiqh telah menjadi satu cabang ilmu Syariat yang berdiri sendiri.
Diantara ahli Fiqh yang terkenal adalah Sa’ud bin Musib, Abu Bakar bin Abdurrahman,
Qasim Ubaidillah, Urwah, dan Kharijah.
7. Ilmu Nahwu.
Pada Masa Dinasti Umayyah karena wilayahnya berkembang secara luas, khususnya ke
wilayah di luar Arab, maka ilmu Nahwu sangat diperlukan. Hal tersebut disebabkan pula
bertambahnya orang-orang Ajam (Non-Arab) yang masuk Islam, sehingga keberadaan
Bahasa Arab sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dibukukanlah ilmu Nahwu dan
berkembanglah satu cabang ilmu yang penting untuk mempelajari berbagai ilmu Agama
Islam.
Contoh, membaca : Innallaha barii’um minal musyriki wa Rosuulih, (Salah), yang artinya:
“sesungguhnya Allah tidak melindungi orang Musyrik dan tidak melindungi Rosulullah”.
Yang benar: “Innallaha Barii’um minal Musyriki wa Rosuuluh”, yang artinya: sesungguhnya
Allah tidak melindungi Orang Musyrik, dan Rosulullah pun tidak melindungi (Kata: wa
Rosuuluh). Abu Aswad Ad dualy adalah ilmuwan bidang bahasa yang pertama menyusun
ilmu nahwu.
8. Ilmu Geografi dan Tarikh.
Geografi pada masa dinasti Umayyah telah berkembang menjadi ilmu tersendiri.
Demikian pula ilmu Tarikh (ilmu Sejarah), baik sejarah umum maupun sejarah islam pada
khususnya. Adanya pengembangan dakwah islam ke daerah-daerah baru yang luas dan jauh
menimbulkan gairah untuk mengarang ilmu Jughrafi (Ilmu Bumi atau Geografi), demikian
pula ilmu tarikh. Penulisan sejarah pada saat bani Umayyah dan Abbasiyah tidak dapat
ditandingi oleh bangsa manapun, tercatat kitab sejarah yang yang ditulis pada zaman itu lebih
dari 1300 judul buku.
9. Usaha Penerjemahan.
Untuk kepentingan pembinaan Dakwah Islamiyah, pada masa Dinasti Umayyah dimulai
pula penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa-bahasa lain ke dalam bahasa
Arab. Dengan demikian, jelaslah bahwa gerakan penerjemahan telah dimulai pada zaman ini,
hanya baru berkembang secara pesat pada zaman Dinasti Abbasiyah. Adapun yang mula-
mula melakukan usaha penerjemahan yaitu Khalid bin Yazid, seorang pangeran yang sangat
cerdas dan ambisius.

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 8
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil

2. Kegiatan inti
50
Mengamati menit
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa
pemerintahan Bani Umayyah
2. Murid menyimak pengantar singkat dari Guru tentang tokoh-tokoh
ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus.

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
atau video yang telah diamati oleh Murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar singkat
guru yang telah diamatinya

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta perkembangan ilmu
pengetahuan masa dinasti Umayyah
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
tentang perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa
dinasti Bani Umayyah
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep perkembangan peradaban
dan ilmu pengetahuan pada masa dinasti Bani Umayyah

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
6. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa
dinasti Bani Umayyah

Mengkomunikasikan
10. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok. menit
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Gambar atau video yang berhubungan dengan perkembangan
peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa dinasti Bani Umayyah
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, dan buku siswa SKI kelas XI, Penerbit
DEPAG.
G. Penilaian
1. Penilaian proses : Afektif

Aspek Penilaian Afektif Nilai Catatan


Pro Jumlah
No Nama Siswa Keseriusan Semangat Responsif
aktif Skor
1-4 1-4 1-4 1-4 16 1-4

2. Penilaian konsep : Kognitif [Tes Lisan / Tulis]


a. Jenis Tagihan : Tugas Kelompok dan Ulangan Harian

Catatan
No Bobot
ITEM SOAL
Setelah mempelajari perkembangan peradaban
islam masa dinasti Umayyah, simpulkan
1 15
peradaban apa yang berkembang pada masa
dinasti Umayyah !
Setelah mempelajari perkembangan ilmu
pengetahuan masa dinasti Umayyah, simpulkan
2 15
ilmu pengetahuan apa yang berkembang pada
masa dinasti Umayyah !
Setelah mempelajari perkembangan ilmu
pengetahuan masa dinasti Umayyah, simpulkan
3 10
siapa saja tokoh yang muncul dalam bidang ilmu
qiro’at dan ilmu fiqih !

3. Psikomotorik [Unjuk Kerja/ tes tulis)

1. Ceritakanlah perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa


pemerintahan dinasti Bani Umayah di Damaskus !

Aspek Penilaian Psikomotorik Jumlah Nilai Catatan


Nama Mutu Skor
No Penguasaan Sistematika Kecakapan
Siswa Karya
1-15 1-10 1-10 1-15 50 100

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI

Drs.Misbakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag


NIP. 196503101992031006

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


No :5

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) / ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 ( 1 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.5. Menyadari bahwa manusia diciptakan oleh Allah swt. dengan berbagai macam
potensi sehingga mampu menciptakan peradaban
2.5. Memiliki sikap semangat mengembangkan ilmu pengetahuan dan kerja keras
sebagai implementasi dari pemahaman tentang pusat-pusat peradaban Islam pada
masa pemerintahan Bani Umayah Damaskus
3.5. Memahami pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani Umayah
Damaskus
4.5. Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani Umayah
Damaskus

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.5.1. Menunjukkan sikap keseriusan mengikuti pembelajaran
2.5.1. Menunjukkan perilaku semangat dalam mengikuti pembelajaran
2.5.2. Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran
2.5.3. Menunjukkan perilaku pro aktif dalam mengikuti pembelajaran
3.5.1. Menjelaskan pusat-pusat peradaban islam pada masa pemerintahan Bani
Umayyah di Damaskus
3.5.2. Menjelaskan karakter dari kota-kota pusat peradaban islam pada masa
pemerintahan Bani Umayyah di damaskus
4.5.1. Menceritakan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani
Umayah Damaskus
D. Materi Pembelajaran
Pusat-Pusat Peradaban Islam
Pada Masa Pemerintahan Bani Umayah di Damaskus

Pusat-pusat peradaban di dunia islam yang meliputi wilayah :


a. Kufah

Kufah merupakan pusat peradaban dan ilmu pengetahuan khususnya bidang bahasa
dan kesusatraan bahasa arab. Dalam perjalanannya Kufah menjadi pusat perkembangan ilmu
pengetahuan dan ilmu agama Islam. Pada era itu, Kufah juga menjadi pusat penafsiran
Alquran.Abdullah bin Mas’ud yang mengajarkan tafsir serta hadits kepada masyarakat di
Kufah. Pada abad ke-9 M, di kota itu Yahya Ibnu Abd Al-Hamid Al-Himmani mengumpulkan
hadits ke dalam sebuah musnad. Saat Kekhalifahan Umayyah berkuasa, Kufah bersaing
dengan kota Damaskus yang menjadi pusat pemerintahan dinasti itu. sejarah mencatat Kufah
merupakan kota yang terkenal sebagai pusat politik, peradaban dan pusat lahirnya doktrin
Syiah. Kufah juga menjadi pusat gerakan ilmiah yang besar. Sederet ulama terlahir di Kufah
antara lain; Syuraih bin Amir, Asy-Sya’bi, An-Nakhai, dan Sa’id bin Jubair. Gerakan ilmiah
itu terus berkembang dan melahirkan Abu Hanifah bin Nu’man Al-Kufi atau Imam Hanafi.

Dalam khazanah peradaban Islam, Kufah juga terkenal dengan tulisan Arab indah
yang disebut khatt kufi. Salah seorang sarjana Muslim yang mengembangkan tulisan indah
kufi itu adalah Al-Qalqashandi. Khatt Kufi merupakan turunan dari empat tulisan Arab
sebelum Islam yakni Al-Hiri, Al-Anbari, Al-Makki dan Al-Madani. Penamaan ‘kufic’
pertama kali diungkapkan Ibnu Al-Nadim dalam Kitab Al-Fihrist.

Peristiwa Penting di Kufah

* Tahun 638 M: Kota Kufah didirikan Sa’d bin Abi Waqqas pada era kepemimpinan Umar
bin Khattab. Kufah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Irak.

* Tahun 655 M: Masyakat Muslim Kufah mendukung Ali bin Abi Thalib dalam perseteruan
dengan Khalifah Utsman bin Affan.

* Tahun 656 M: Ali diangkat menjadi Khalifah. Dia memindahkan pusat pemerintahan dunia
Islam dari Madinah ke Kufah.

* Tahun 661 M: Ali meninggal dunia karena dibunuh. Pemerintahan Umayyah berdiri
dengan ibu kota di Damaskus. Namun, masyarakat Muslim Kufah tetap mendukung Ali.
* Tahun 749 M: Dinasti Abbasiyah mengambil alih Kufah dari Dinasti Umayyah. Namun,
Abbasiyah menjadikan Baghdad sebagai pusat pemerintahan.

b. Damaskus
Sebagai ibu kota negara, kota Damaskus menjadi pusat peradaban dan ilmu
pengetahuan pada masa dinasti Bani Umayyah.Dinasti Umayyah juga mendirikan sebuah
kota kecil sebagai pusat kegiatan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. Pusat kegiatan ilmu
dan kebudayaan itu dinamakan Marbad, kota satelit dari Damaskus. Di Kota Marbad inilah
berkumpul para pejangga, filsuf, ulama, penyair, dan cendikiawan lainya, sehingga kota ini
diberi gelar Ukadz-nya Islam.
c. Bashrah
Bashrah dibangun di daerah kepala teluk Persia pada tahun 17 Hijriyah, dan menjadi
kota besar, dalam pengetahuan dan kebudayaan pada puncaknya, Basrah banyak memiliki
sebutan kebanggaan seperti Madinat al mudun (kota tertua dalam peradaban Islam), Ummul
Irak (kota tertua Irak), Khazanatul ‘Arab (pusat kebudayaan Arab), ‘Ainu Al- Dunya
(kebanggaan dunia) dan Qubbat al Islam (Simbol kebangkitan Islam). Basrah sangat kaya
dengan ulama dan tokoh dari kalangan Sahabat dan Tabiin dan para pewarisnya. Seperti
Hasan al Basri ( wafat 110 H) sebagai tokoh sentral Basrah dalam bidang Tafsir dan Tasawuf,
Ibnu Sirin pakar tafsir mimpi (keduanya dimakamkan dalam satu kubah di Basrah), Washal
bin ‘Atto deklarator muktazilah yang juga murid Hasan Al Basri, ‘Amr bin Ubed ( pendukung
Wasil) dan ulama lainnya. Bashrah dan Kufah berkembang menjadi kota ilmu dan
pendidikan. Bashrah berkembang menjadi pusat pendidikan spiritual para sufi dengan Hasan
al Bashri dan Robi’ah al Adawiyah sebagai tokoh centralnya, sedangkan Kufah tumbuh
menjadi kota pusat kajian fiqih, hukum Islam.

d. Andalusia (kordova,granada, kairawan)

Perkembangan Peradaban Islam di Andalusia


1). Perkembangan Pembangunan
Kemajuan Bani Umayyah di Andalusia diraih pada masa pengganti Abd al-Rahman al-
Dakhil. Kemajuan Kordova ditandai dengan pembangunan yang megah diantaranya:
1. al-Qashr al-Kabir , kota satelit yang didalamnya terdapat gedung-gedung istana megah.
2. Rushafat, istana yang dikelilingi oleh taman yang di sebelah barat laut Cordova.
3. Masjid jami’ Cordova, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga kini masih tegak.
4. Al-Zahra, kota satelit di bukit pegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H/936 M. Kota
ini dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali mihrabnya) dan air mengalir ditengah
masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik
senjata, dan pabrik perhiasan.
2). Perkembangan Ekonomi
Perkembangan baru spanyol juga didukung oleh kemakmuran ekonomi pada abad ke-
9 dan abad ke-10. Perkenalan dengan pertanian irigasi yang didasarkan pada pola-pola negeri
Timur mengantarkan pada pembudidayaan sejumlah tanaman pertanian yang dapat diperjual-
belikan , meliputi buah ceri, apel, buah delima, pohon ara, buah kurma, tebu, pisang, kapas,
rami dan sutera. Pada saat yang sama, Spanyol memasuki fase perdagangan yang cerah
lantaran hancurnya penguasaan armada Bizantium terhadap wilayah barat laut Tengah.
Beberapa kota seperti seville dan Cordova mengalami kemakmuran lantaran melimpahnya
produksi pertanian dan perdagangan internasional.
3). Perkembangan Intelektual
Dalam sejarah Andalusia, kota Toledo pernah menjadi pusat penerjemahan. Banyak
sarjana-sarjana Eropa yang berdatangan ke kota Toledo untuk belajar dan mendalami buku-
buku ilmu pengetahuan Islam. Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang
sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Sains dan Teknologi
Di samping dari faktor kemajemukan masyarakatnya, negeri yang subur juga
mendorong negeri Spanyol dalam mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada
gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Berikut dibawah ini uraian mengenai
perkembangan intelektual di masing-masing bidang:
a). Astronomi
Sarjana Islam al-Khawarizmi banyak sekali memberikan sumbangannya karya-karyanya dan
mempunyai pengaruh terbesar terhadap kontribusi ilmu pasti diantara semua penulis di abad
pertengahan. Ia menulis buku al Jabr wa al-Muqabalah, yang memuat daftar astronomi yang
tertua dan al-Khwarizmi merupakan orang pertama yang menyusun buku ilmu berhitung dan
aljabar.
Namun disamping itu, tokoh yang paling terkenal dalam ilmu astronomi adalah Ibrahim ibn
Yahya al-Naqqash. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak
antara tata surya dan bintang. Ada pula Al-majiriyah dari Cordova, al-Zarqali dari Toledo dan
Ibn Aflah dari Seville, merupakan para pakar ilmu perbintangan yang sangat terkenal saat
itu. .
b). Matematika
Ilmu eksakta yakni matematika mulai berkembang karena didorong dengan adanya
perkembangan filsafat. Ilmu pasti dikembangkan orang Arab berasal dari buku India yaitu
Sinbad, yang diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-fazari (154 H/ 771 M).
Dengan perantara buku ini, kemudian Nasawi seorang pakar matematika memperkenalkan
angka-angka India seperti 0,1, 2, hingga 9), sehingga angka-angka India di Eropa lebih
dikenal dengan angka Arab.
c). Filsafat
Minat filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M di masa
Khilafah Bani Umayyah, Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M). Karya-karya ilmiah
dan filosofis dalam jumlah besar diimpor dari Timur, sehingga Cordova menjadi
perpustakaan dan universitas besar yang dapat menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu
pengetahuan di dunia Islam. Dalam keadaan ini, maka Spanyol banyak melahirkan filosof-
filosof besar.
Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-
Sayigh (Ibn Bajjah). Ia lahir di Saragosa, lalu pindah ke Sevilla dan Granada. Ia bersifat etis
dan eskatologi dalam masalah yang dikemukakannya seperti al-Farabi dan Ibn Sina. Magnum
opusnya adalah tadbir al-Mutawahhid.Tokoh kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk
asli Wadi Asy (sebuah dusun kecil disebelah timur Granada. Karya filsafatnya yang sangat
terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
Abad 12 sampai abad 16, aliran Ibn Rusyd (1126-1198 M) mendominasi lapangan filsafat di
Iberia dan Eropa. Ibn Rusyd dari Cordova ini, dikenal sebagai komentator pikiran-pikiran
Aristoteles sehingga dijuluki Aristoteles II. Ia juga memiliki ciri kehati-hatian dalam
menggeluti masalah-masalah tentang keserasian filsafat dan agama. Sedang al-Kindi terkenal
dengan menggabungkan dalil-dalil Plato dan Aristoteles dengan cara Neo-Platonis.
d). Kedokteran
Ada banyak sumbangan Islam yang sangat menonjol dan telah menjadi dasar kemajuan Barat
dalam ilmu kedokteran. Dokter Islam, al-Kindi (809-873 M), telah menulis buku Ilmu Mata
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Optics. Selain itu, terkenal pula ar-Razi
(865-925 M) yang oleh orang Barat-Latin disebut Rhazez. Ia mengarang sebuah buku
kedokteran berjudul al-Hawi. Buku tersebut telah diterjemahkan oleh Faraj bin Salim
(seorang tabib Yahudi dari Sicilia) ke dalam bahasa Latin dengan judul Continens atas
perintah Raja Farel dari Anyou. Ia memuat dan merangkum ilmu ketabiban dari Persi, Yunani
dan Hindu, dan hasil-hasil penyelidikan.
Ahli kedokteran yang terkenal pada saat itu antara lain adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Di
Eropa ia dikenal dengan nama Abulcassis. Beliau adalah seorang ahli bedah terkenal dan
menjadi dokter istana. Ia wafat pada tahun 1013 M. Di antara karyanya yang terkenal adalah
al-tasrif terdiri dari 30 jilid. Selain al-Qasim, terdapat seorang filosuf besar bernama Ibn
Rusyd yang juga ahli dalam bidang kedokteran. Di antara karya besarnya adalah Kulliyat al-
Thib.
Dokter islam lain yang terkenal adalah Ibnu Sina (Avecinna). Ia menulis buku yang berjudul
al-Qonun fit-Thib, diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul Qonun of Medicine dan
menjadi buku pegangan diperguruan-perguruan tinggi selama 30 tahun terakhir dari abad 15.
Buku kedoteran lain Ibn Sina berjudul Materia Medica memuat kira-kira 760 macam ilmu
dipakai pedoman terutama di Barat. Dikatakan oleh William Osler, bahwa diantara kitab-
kitab yang lain, kitab Ibnu Sina lah yang tetap merupakan dasar ilmu ketabiban untuk masa
yang paling lama.
e. Sastra
Karya-karya sastra yang banyak bermunculan, seperti al-‘Iqd al-Farid karya Ibn Abd Rabbih,
al-Dzakhirah fi Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, kitab al-Qalaid karya al-Fath Ibn
Khaqan, dan banyak lagi yang lain.
f. Sejarah
Dalam bidang ilmu sejarah ternyata karya-karya ilmu sejarah ternyata juga memberikan
sumbangan dan pengaruh dalam pemikiran-pemikiran sarjana Barat. Ibnu Khaldun, melalui
karya Muqaddimah-nya, dialah yang pertama kali mengemukakan teori perkembangan
sejarah, baik berdasarkan penyelidikan faktor jasmani dan iklim, maupun kekuatan moral dan
ruhani. Sebagai orang yang mencari dan merumuskan hukum kemajuan dan keruntuhan
bangsa, maka Ibnu Khaldun dapat dianggap sebagai pencipta ilmu baru, karena tak ada
penulis Arab maupun Eropa yang mempunyai pandangan sejarah yang sejelas itu dan
mengulasnya secara filsafat. Buku Muqaddimah Ibnu Khaldun menjadi tumpuan studi para
ahli Barat dan ahli-ahli lainnya, dan kebebasan Ibnu Khaldun diakui oleh sejarawan Toynbee

e. Mesir
Di antara monumen Islam yang ada di Kairo adalah mesjid jami’ Amru bin Ash dan
mesjid Al Azhar.
h. Kairawan

f. Makkah
g. Madinah
Selain dikenal sebagai kota perkembangan islam, Madinah juga merupakan pusat
pendidikan islam sejak masa Nabi Muhammad Saw. Banyak ulama dan cendekiawan islam
yang muncul dari Madinah, di antaranya Imam Malik.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 9
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil
2. Kegiatan inti
50
Mengamati menit
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan pusat-pusat peradaban islam masa pemerintahan Bani Umayyah
2. Murid menyimak pengantar singkat dari Guru tentang karakter kota-
kota pusat peradan islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus.

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar atau
video yang telah diamati oleh Murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar singkat
guru yang telah diamatinya

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep pusat-pusat
peradaban islam masa pemerintahan Bani Umayyah
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
tentang pusat-pusat peradaban islam dan karakternya pada masa
pemerintahan Bani Umayyah
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep pusat-pusat peradaban
islam dan karakternya pada masa pemerintahan Bani Umayyah

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
7. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep pusat-pusat peradaban islam dan karakternya pada masa
pemerintahan Bani Umayyah

Mengkomunikasikan
11. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
12. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok. menit
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Gambar atau video yang berhubungan dengan pusat-pusat peradaban
islam pada masa Bani Umayyah
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, dan buku siswa SKI kelas XI, Penerbit
DEPAG.
G. Penilaian

1. Penilaian proses : Afektif

Aspek Penilaian Afektif Nilai Catatan


Tanggung Pro Jumlah
No Nama Siswa Keseriusan Semangat
jawab aktif Skor
1-4 1-4 1-4 1-4 16 1-4

2. Penilaian konsep : Kognitif [Tes Lisan / Tulis]


a. Jenis Tagihan : Tugas Kelompok dan Ulangan Harian

Catatan
No Bobot
ITEM SOAL
Jelaskan kota-kota yang menjadi pusat peradaban
1 islam pada masa pemerintahan dinasti Bani 15
Umayyah !
Jelaskan karakter dari kota Kufah sebagai salah
2 10
satu dari pusat peradaban islam !

3. Psikomotorik [Unjuk Kerja/ tes tulis atau lisan)

1. Ceritakanlah pusat pusat peradaban islam pada masa pemerintahan dinasti Bani
Umayah di Damaskus dalam bentuk peta konsep !

Aspek Penilaian Psikomotorik Jumlah Nilai Catatan


Nama Mutu Skor
No Penguasaan Sistematika Kecakapan
Siswa Karya
15 10 10 15 50 100

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI

Drs.Misbakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag


NIP. 196503101992031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No :6

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) / ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 ( 1 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.6. Mensyukuri nikmat Allah swt. Berupa kekayaan peradaban yang diraih umat
Islam.
2.6. Menghargai karya orang lain sebagai implementasi dari pemahaman tentang
peninggalan–peninggalan peradaban Islam masa pemeritahan Bani Umayah
3.6. Mengidentifikasi peninggalan – peninggalan peradaban Islam masa pemeritahan
Bani Umayah
4.6. Membuat peta konsep mengenai peninggalan –peninggalan peradaban Islam masa
pemeritahan Bani Umayah

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.6.1. Menunjukkan sikap semangat mengikuti pembelajaran
2.6.1. Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran
2.6.2. Menunjukkan perilaku peduli dalam berkomunikasi dengan teman
2.6.1. Menunjukkan perilaku santun dalam berkomunikasi dengan guru dan teman
3.6.1. Menyebutkan peninggalan-peninggalan peradaban islam masa Bani Umayyah
dalam bentuk monumen atau bangunan arsitektural
3.6.2. Menjelaskan peninggalan-peninggalan peradaban islam masa Bani Umayyah
dalam bentuk seni dan budaya
4.6.1. Membuat peta konsep mengenai peninggalan–peninggalan peradaban Islam
masa pemeritahan Bani Umayah
D. Materi Pembelajaran

Peninggalan–Peninggalan Peradaban Islam


Masa Pemeritahan Bani Umayah

a. Monumen Peninggalan Dinasti Bani Umayyah


1. Masjid Al-Jami’ Al-Umawiy di Damaskus
2. Masjid Al-Jaami’ Al-Umawiy di Halab
3. Kota Damaskus
4. Qubbah As sakhrah

b. Seni Budaya
Seni rupa pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium sebagai
akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah ke Suriah. Seni rupa ini
banyak memperlihatkan ciri khas Kristen awal, yaitu bentuk-bentuk basilika dan menara.
Seperti terlihat di Masjid Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus.
Interior masjid ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel. Seni rupa yang
berkembang pada zaman Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir dan seni pahat, sama
halnya dengan zaman permulaan. Seni ukir yang berkembang pesat pada zaman itu ialah
penggunaan khat Arab (kaligrafi) sebagai motif ukiran. Yang terkenal dan maju ialah seni
ukir di dinding tembok. Banyak Alquran, hadis Nabi SAW, dan rangkuman syair yang dipahat
dan diukir pada tembok dinding bangunan masjid, istana, dan gedung-gedung.
Cabang ilmu pengetahuan lainnya yang juga berkembang dengan sangat pesat pada masa ini,
antara lain, adalah ilmu kimia, kedokteran, astronomi, ilmu ukur, ilmu sejarah, ilmu nahwu,
dan filsafat.
1. Seni Suara dan Bahasa
Perkembangan seni suara pada zaman pemerintahan Dinasti Umayyah yang terpenting
ialah qira’atul Qur’an, kasidah, musik, dan lagu-lagu lainnya yang bertema cinta kasih.
Kemajuan seni bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan bahasa. Kemajuan-
kemajuan yang dicapai Dinasti Umayyah dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan ilmu
pengetahuan telah memunculkan banyak kata dan istilah baru yang tidak terdapat pada zaman
sebelumnya.

2. Seni Rupa dan Arsitektur


Ketika Abdul Malik naik takhta, ia mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang
dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak mata uang tersendiri
pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Dia juga banyak membangun
masjid-masjid yang indah.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 10
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil
2. Kegiatan inti 50
menit
Mengamati
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan peninggalan-peninggalan peradaban islam masa Bani Umayyah
dalam bentuk monumen atau bangunan arsitektural
2. Murid menyimak pengantar singkat dari Guru tentang peninggalan-
peninggalan peradaban islam masa Bani Umayyah dalam bentuk seni
dan budaya.

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
atau video yang telah diamati oleh Murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar singkat
guru yang telah diamatinya

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep peninggalan-
peninggalan peradaban islam masa Bani Umayyah dalam bentuk
monumen atau bangunan arsitektural dan seni budaya
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
tentang peninggalan-peninggalan peradaban islam masa Bani
Umayyah dalam bentuk monumen atau bangunan arsitektural dan seni
budaya
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep peninggalan-peninggalan
peradaban islam masa Bani Umayyah dalam bentuk monumen atau
bangunan arsitektural dan seni budaya

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep peninggalan-peninggalan peradaban islam masa Bani
Umayyah dalam bentuk monumen atau bangunan arsitektural dan seni
budaya

Mengkomunikasikan
10. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok. menit
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Gambar atau video yang berhubungan dengan peninggalan-
peninggalan peradaban islam masa pemerintahan Bani Umayyah
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, dan buku siswa SKI kelas XI, Penerbit
DEPAG.
G. Penilaian
1. Penilaian proses : Afektif

Aspek Penilaian Afektif Nilai Catatan


Tanggung Jumlah
No Nama Siswa Semangat Peduli Santun
jawab Skor
1-4 1-4 1-4 1-4 16 1-4

2. Penilaian konsep : Kognitif [Tes Lisan / Tulis]


a. Jenis Tagihan : Tugas Kelompok dan Ulangan Harian

Catatan
No Bobot
ITEM SOAL
Sebutkan dua monumen atau bangunan
1 arsitektural peninggalan peradaban islam dinasti 10
Bani Umayyah di Damaskus !
Jelaskan peninggalan-peninggalan peradaban
2 islam di bidang seni dan budaya masa 15
pemerintahan Bani Umayyah !

3. Psikomotorik [Unjuk Kerja/ tes tulis)


1. Buatlah peta konsep mengenai peninggalan-peninggalan peradaban islam pada masa
pemerintahan dinasti Bani Umayah di Damaskus dalam bidang bangunan dan seni !

Aspek Penilaian Psikomotorik Jumlah Nilai Catatan


Nama Mutu Skor
No Penguasaan Sistematika Kecakapan
Siswa Karya
1-15 1-10 1-10 1-15 50 100

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI

Drs.Misbakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag


NIP. 196503101992031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No :7

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : XI (IPA-IPS) / ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 ( 1 x tatap muka )

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.7. Menyadari bahwa sebuah kekuasaan yang dimiliki oleh manusia pada saatnya
akan berakhir.
2.7. Membiasakan sikap hati-hati dan kontrol diri sebagai implementasi dari
pemahaman tentang faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Umayyah.
3.7. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Umayyah.
4.7. Menceritakan proses berakhirnya dinasti Bani Umayyah.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.7.1. Menunjukkan sikap bijaksana dalam berkomunikasi dengan teman
2.7.1. Menunjukkan perilaku disiplin dalam mengikuti pembelajaran
2.7.2. Menunjukkan perilaku tanggung jawab mengikuti pelajaran
3.7.1. Menjelaskan faktor internal penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus
3.7.2. Menjelaskan faktor eksternal penyebab runtuhnya Bani Umayyah di
Damaskus
4.7.1. Menceritakan proses berakhirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus

D. Materi Pembelajaran
Faktor- Faktor Penyebab Runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus

Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Bani Umayyah


diklasifikasi menjadi dua bagian :
1. Faktor internal yaitu berasal dari dalam istana sendiri antara lain :
a. perselisihan antara keluarga khalifah
Diantara para putra mahkota yang pertama telah memegang maka ia berusaha untuk
mengasingkan keluarga yang lain dan ingin menggantikan dengan anaknya sendiri. Sehingga
menurut Philip K.Hitti sistim pergantian khalifah dari garis keturunan adalah suatu yang baru
bagi tradisi Arab, yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dikalangan
anggota keluarga istana.
b. perilaku khalifah atau gubernur jauh dari aturan islam
Kekayaan Bani Umayyah disalah gunakan oleh khalifah ataupun gubernur untuk hidup
berfoya-foya, bersuka ria dalam kemewahan, terutama masa khalifah yazid II naik Tahta ia
terpikat oleh dua biduan wanitanya, Sallamah dan Habadah serta suka meminum minuman
keras. ditambah lagi para wazir dan panglima bani Umayyah sudah mulai korup dan
mengendalikan Negara karena para khalifah pada saat itu sangat lemah.
2. Faktor eksternal istana adalah yang berasal dari luar istana
a. Perlawanan dari kaum Khawarij
sejak berdiri dinasti Bani Umayyah para khalifahnya sering menghadapi tantangan dari
golongan khawarij. Golongan ini memandang bahwa Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah telah
melakukan dosa besar perbedaan sudut pandang pro Ali dan Pro Muaiwiyah ini menjadikan
khawarij mengangkat pemimpin dari kalangan mereka sendiri.
b. Perlawanan dari kalangan Syi`ah
Pada dasarnya kaum Syi`ah tidak pernah mengakui pemerintahan dinasti Bani
Umayyah dan tidak pernah memaafkan kesalahan mereka terhadap Ali dan Husain hingga
semakin aktif dan mendapat dukungan public.disisi mereka berkumpul orang-orang yang
merasa tidak puas, baik dari sisi politik, ekonomi maupun sosial terhadap pemerintahan Bani
Umayyah.
c. Perlawanan dari golongan Mawali
Asal mula kaum Mawali yaitu budak-budak tawanan perang yang telah dimerdekakan
kemudian istilah ini berkembang pada orang islam bukan arab. Ketika bani Umayyah
berkuasa orang mawali dipandang sebagai masyarakat bawahan sehingga terbukalah jurang
dan sekat sosial yang memisahkan, padahal orang Mawali turut berjuang membela islam dari
bani Umayyah, mereka adalah kaum infantri yang berjalan kaki yang bertempur dengan kaki
telanjang diatas terik panasnya padang pasir. Mereka ahkirnya bergabung dengn gerakan anti
pemerintah yakni pihak Bani Abbasiyah dan Syi`ah.
d.Pertentangan etnis Arab Utara dengan Arab Selatan.
Masa khilafah Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku arabia utara (bani Qaisy)
dan arabia Selatan (bani Qalb) yang sejak zaman sebelum islam makin meruncing. Atas
asumsi tersebut apabila seorang khalifah berasal atau lebih dekat dengan Arab Selatan, Arab
Utara akan iri demikian sebaliknya, perselisihan tersebut berimplikasi pada kesulitan Bani
Umayyah menggalang persatuan.
e. Perlawanan dari Bani Abbasiyah
Keturunan dari paman Rasulullah keluarga Abbas, mulai bergerak aktif dan menegaskan
mereka untuk menduduki pemerintahan dengan cerdik mereka bergabung dengan pendukung
Ali dan menekankan hak keluarga Hasyim dengan memanfaatkan kekecewaan publik dan
menampilkan diri sebagai pembela sejati agama islam, para keturunan abbas segera menjadi
pemimpin gerakan anti Umayyah.
Faktor-faktor tersebut diatas merupakan sebab kemunduran yang membawa kepada
kehancuran dinasti Bani Umayyah termasuk koalisi akbar ketiga kaum syi`ah, Mawali dan
Abbasiyah, menyusun kekuatan dalam melakukan agresi gerakan revolusi pemerintahan
dengan menumbangkan dinasti Bani Umayyah dan bertujuan menciptakan pemeritahan baru.
Berahkirlah kekuasaan dinasti Bani Umayyah di kota Damaskus yang dirintis Muawiyah
ibn Sufyan kurang lebih sembilan puluh tahun lamanya dan ditutup oleh khilafah ke empat
belas Marwan ibn Muhammad.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 11
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama
2. Memeriksa kehadiran dan bertanya keadaan siswa 15
3. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran menit
4. Membagi siswa menjadi 5 atau 7 kelompok kecil

2. Kegiatan inti
50
Mengamati menit
1. Murid mengamati beberapa gambar atau video yang berhubungan
dengan faktor-faktor penyebab runtuhnya dinasti Bani Umayyah di
Damaskus
2. Murid menyimak pengantar singkat dari guru tentang faktor-faktor
penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus

Menanya
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif mengenai gambar
atau video yang telah diamati oleh murid
4. Murid memberikan pendapat mengenai gambar atau pengantar singkat
guru yang telah diamatinya

Mengeksplor
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang peta konsep faktor-faktor
penyebab runtuhnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus
6. Peserta didik diberi waktu untuk membaca dan menelaah referensi
tentang faktor-faktor internal dan eksternal penyebab runtuhnya dinasti
Bani Umayyah di Damaskus
7. Peserta didik mendiskusikan tentang konsep faktor-faktor internal dan
eksternal penyebab runtuhnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus

Mengasosiasi
8. Masing-masing kelompok merumuskan kembali beberapa temuan dari
diskusi kelompok.
9. Masing-masing kelompok menulis hasil diskusi berkaitan dengan
konsep faktor-faktor internal dan eksternal penyebab runtuhnya dinasti
Bani Umayyah di Damaskus

Mengkomunikasikan
10. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
11. Guru menunjuk 1 siswa untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

3. Penutup 15
1. Guru memberikan apresiasi hasil diskusi kelompok. menit
2. Guru memberi kaitan antara pelajaran yang telah dipelajari dengan
materi yang akan datang
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca doa, hamdalah dan
mengucapkan salam.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media : Gambar atau video yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab
runtuhnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus
 Alat : Laptop dan LCD
 Sumber : Modul SKI, LKS SKI, dan buku siswa SKI kelas XI, Penerbit
DEPAG.
G. Penilaian
1. Penilaian proses : Afektif

Aspek Penilaian Afektif Nilai Catatan


Tanggung Jumlah
No Nama Siswa Bijaksana Disiplin
jawab Skor
1-4 1-4 1-4 12 1-4

2. Penilaian konsep : Kognitif [Tes Lisan / Tulis]


a. Jenis Tagihan : Tugas Kelompok dan Ulangan Harian

Catatan
No Bobot
ITEM SOAL
Jelaskan faktor internal penyebab runtuhnya
1 15
dinasti Bani Umayyah di Damaskus !
Jelaskan faktor eksternal runtuhnya dinsti Bani
2 15
Umayyah di Damaskus !

3. Psikomotorik [Unjuk Kerja/ tes tulis)


1. Ceritakan dengan singkat proses berakhirnya dinasti Bani Umayyah di Damaskus !

Aspek Penilaian Psikomotorik Jumlah Nilai Catatan


Nama Mutu Skor
No Penguasaan Sistematika Kecakapan
Siswa Karya
1-15 1-10 1-10 1-15 50 100

Bandung, Agustus 2016


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran SKI
Drs.Misbakhudin, M.M.Pd Haris Salam, S.Pd, M.Ag
NIP. 196503101992031006

Anda mungkin juga menyukai