IDENTITAS
Satuan Pendidikan : MTsN 2 Mataram
Tema : Dinasti Umayyah
Sub Tema : Latar Belakang Berdirinya Dinasti Umayyah
Kelas/Semester : VII / 2
Pembelajaran Ke :1
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui proses belajar mengajar peserta didik diharapkan berprilaku
disiplin sebagaimana yang dicontohkan oleh Khalifah-khalifah pada masa
Dinasti Bani Umayyah
2. Melalui metode persentasi Peserta didik diharapkan mampu
menampilkan sikap percaya diri ketika persentasi berlangsung
3. Melalui penerapan metode persentasi peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan pristiwa terbunuhnya Utsman bin Affan
Page 1
4. Melalui penerapan metode persentasi peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan pristiwa terjadinya perang Siffin
5. Melalui penerapan metode persentasi peserta didik diharapkan mampu
menjelaskan pristiwa terbunuhnya Ali bin Abi Thalib
6. Melalui penerapan metode persentasi peserta didik diharapkan mampu
mengurutkan latar belakang berdirinya Dinasti Bani Umayyah
7. Melalui proses persentasi hasil diskusi peserta didik diharapkan mampu
menceritakan dengan baik latar belakang beridirinya Dinasti Umayyah
D. Materi Pembelajaran
Latar Belakang berdirinya Dinasti Bani Umayyah
E. Strategi Pembelajaran
1) Pendekatan : Scientific
2) Model : Active Learning
3) Metode : Ceramah, Tanya Jawab, dan Persentasi
F. Media Pembelajaran
LCD Proyektor
Slide Power Point
Gambar yang berkaitan dengan latar belakang berdirinya Dinasti
Umayyah
G. Sumber Belajar
- Buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam, Madrasah Tsanawiyah kelas VII,
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014
- Internet
- Dll
Page 3
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah
Waktu
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan
salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran siswa denga
mengabsensi
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan tentang latar belakang berdirinya
10
Pendahuluan Dinasti Bani Umayyah
menit
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila pembelajaran ini diikuti dengan baik
dan sungguh-sungguh , maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang: “Latar
Belakang Berdirinya Dinasti Bani Umayyah”.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Menyampaikan sekenario pembelajaran yang
akan berlangsund
Melakukan tes awal
Mengamati 60
Inti
1. Guru menampilkan gambar-gambar yang menit
berkaitan denga latar belakang berdirinya
Dinasti Umayyah
2. Peserta didik melihat gambar-gambar yang
yang ditampilkan guru tentang:“Latar
Belakang Berdirinya Dinasti Bani
Umayyah”
Menanya
Guru memberikan pertanyaan seputar
gambar yang ditampilkan untuk
merangsang siswa memahami materi yang
akan dibahas
Siswa menanggapi gambar-gambar yang
ditampikan sesuai pemahaman masing-
masing
Guru melengkapi jawaban siswa dengan
memberikan penjelasan singkat serta
menghubungkannya dengan:“Latar
Belakang Berdirinya Dinasti Bani
Umayyah”
Mengeksplorasi
Guru memberikan penjelasan detail
mengenai Proses beridirinya dinasti
Umayyah
Peserta didik menyimak dengan khidmat
penjelasan guru sambil mencatat point-
point yang dianggap penting seputar materi
latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah.
Mengasosiasi
Peserta didik diberikan kesempatan maju
kedepan kelas untuk mempersentasikan
pemahaman tentang proses berdirinya
Page 5
Dinasti Umayyah
Peserta didik diacak dengan sistem
permainan maju kedepan untuk
mempersentasikan dengan menceritkan
kembali mengenai materi yang sudah
disampikan
Mengkomunikasikan
Peserta didik menanggapi hasil persentasi
Temannya
Peserta didik lain memberi tanggapan
terhadap temannya dan memberikan
informasi tambahan tentang materi yang
dipelajari.
Guru dan peserta didik memberikan
penghargaan atas jawaban dan komentar
temannaya.
Guru memberikan penjelasan materi
sebagai tambahan tentang “Proses Berdiri
Dinasti Umayyah”
1. Pengayaan
Peserta yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan
tentang ilmuan muslim masa dinasti umayyah (Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan.
2. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan
kembali oleh guru materi tentang “latar belakang berdirinya dinasti
Page 7
umayyah”. Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang
sejenis.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan.
Mengtehui
Dosen Pembimbing Kepala Sekolah MTsN 2 Mataram
'Amul Jama'ah
Page 1
A. Wafatnya Utsman bin Affan
Khalifah Utsman dikepung oleh pemberontak selama 40 hari dimulai dari
bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Beliau diberi 2 ulimatum oleh
pemberontak (Ghafiki danSudan), yaitu mengundurkan diri atau dibunuh.
Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak,
namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman
akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para
pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat
sedangmembaca Al-Quran.
Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah perihal kematian Utsman
yang syahid nantinya, peristiwa pembunuhan Utsman berawal dari
pengepungan rumah Utsman oleh para pemberontak selama 40 hari. Utsman
wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35H. Ia dimakamkan dimakam Baqi di
Madinah. Dan Utsman bin Affan dibunuh oleh seseorang yang bernama Abu
Lu`luah.
B. Perang Siffin
Kemenangan kelompok Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal tidak
membuat surut nyali Muawiyah untuk menggulingkannya. Kelompok
Muawiyah kemudian membuat propaganda untuk menghancurkan
pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan yang lebih besar lagi
dengan tujuan menyerang Ali bin Abi Thalib.
Tantangan Muawiyah dijawab oleh Ali dengan mempersiapkan pasukan.
Perang berkecamuk tak terhindarkan dan menelan banyak korban di antara
kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut dalam sejarah dikenal
dengan nama perang Shiffin, karena bentrokan terjadi di wilayah Siffin,
daerah Raqqa (kini masuk wilayah Suriah), pada tahun 37 H atau 657 M.
Kemenangan lagi-lagi berada di pihak Ali bin Abi Thalib karena dukungan
mayoritas masyarakat Islam.
Kekalahan pada perang Siffin, lagi-lagi tidak membuat hati Muawiyah
surut untuk mengalahkan Ali bin Abi Thalib. Muawiyah tidak menerima
kemenangan khalifah Ali bin Abi Thalib.
Sikap tidak mau menerima kekalahan itu di wujudkan dengan mengajak
damai khalifah Ali bin Abi Thalib. Ajakan berdamai Muawiyah itu diajukan
kepada Ali bin Abi Thalib sampai tiga kali dengan cara membujuk dan merobek-
robek al-Qur’an. Pada akhirnya Ali bin Abi Thalib bersedia berdamai setelah
melihat al-Qur’an dirobek-robek oleh Muawiyah. Skenario perdamaian pun diatur
oleh Muawiyah atas ide dan gagasan Amru bin Ash. Kubu Muawiyah dan kubu
Ali bin Abi Thalib sepakat bertemu untuk melakukan perundingan damai (tahkim)
di Kota Dumatul-Jandal, yang secara geografis terletak di antara Madinah dan
Damaskus (kini masuk wilayah Arab Saudi).
Delegasi Muawiyah berjumlah 400 orang, sebagian di antaranya para sahabat
Nabi, dipimpin oleh Amru bin ‘Ash; delegasi Ali bin Abi Thalib berjumlah 400
orang, sebagian di antaranya para sahabat Nabi, dipimpin oleh Abu Musa al-
Asy’ari. Sebelum puncak perundingan damai itu, terjadi dialog antara Abu Musa
Al-Asy’ari dan Amru bin Ash yang menghasilkan keputusan damai (tahkim) yang
berisikan : masing-masing kelompok harus menurunkan pemimpin kelompok
masing-masing dan nanti akan dipilih oleh masyarakat secara demokrasi. Namun,
setelah abu Musa al-As’ary mengumumkan hal tersebut di depan kelompoknya
yaitu kelompok Ali bin Abi Thalib, maka disisi lain Amru bin Ash
mengumumkan bahwa, setelah khalifah Ali bin Abi Thalib diturunkan maka
diangkatlah Muawiyyah bin Abu Sufyan.
C. Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib
Pada tanggal 19 Ramadan 40 Hijriyah, atau 27 Januari 661 Masehi, saat
sholat di Masjid Agung Kufah, Ali diserang oleh seorang Khawarij bernama
Abdurrahman bin Muljam. Dia terluka oleh pedang yang diracuni oleh
Abdurrahman bin Muljam saat ia sedang bersujud ketika sholat subuh. Ali
memerintahkan anak-anaknya untuk tidak menyerang orang Khawarij
tersebut, Ali malah berkata bahwa jika dia selamat, Abdurrahman bin Muljam
akan diampuni sedangkan jika dia meninggal, Abdurrahman bin Muljam
hanya diberi satu pukulan yang sama (terlepas apakah dia akan meninggal
karena pukulan itu atau tidak).
Page 3
Ali meninggal dua hari kemudian pada tanggal 29 Januari 661 (21
Ramadan 40 Hijriyah). Hasan bin Ali memenuhi Qisas dan memberikan
hukuman yang sama kepada Abdurrahman bin Muljam atas kematian Ali.
D. Peristiwa ‘Amul Jama’ah
Setelah terbunuhnya khalifah Ali bin Abi Thalib, maka tonggak
kepemimpinan dipimpin oleh Hasan bin Ali untuk sementara waktu. Namun
karena Hasan bin Ali ternyata lemah sementara Muawiyyah bin Abi Sufyan
bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya pada
Muawiyyah bin Abi Sufyan yang disebut dengan Amul Jama’ah.
IV. Rangkuman
1. Ustman bin Affan dibunuh oleh seorang pemberontak bernama Abu
Luk’luk, yang merupakan gerombolan orang yang mengepung Ustman
bin Affan yang merasa tidak puas atas kepemimpinan Ustman bin
Affan.
2. Perang Siffin adalah perang antara kelompok Muawiyyah bin Abu
Sufyan dengan kelompok Ali bin Abi Thalib, yang dimenangkan oleh
kelompok Ali. Dan perselisihan ini diakhiri dengan sebuah perjanjian
damai (tahkim) antara Ali dengan Muawiyyah.
3. Wafatnya Ali bin Abi Thalib menandakan berakhirnya pemerintahan
Khulafaurrasyidin, dan dimulailah kepemimpinan Dinasti Umayyah.
4. Amul Jama’ah merupakan suatu peristiwa penyerahan kekuasaan dari
Hasan bin Husain ke Muawiyyah bin Abi Sufyan.
V. Latihan/Soal
1. Siapakah yang membunuh khalifah Utsman bin Affan?
2. Jelaskan secara ringkas latar belakang berdirinya dinasti Umayyah..!
3. Apa yang disebut dengan Amul Jama’ah ?
4. Siapakah yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib?
5. Apa isi perjanjian damai (Tahkim), Jelaskan !
VI. Sumber/Referensi
1. Buku paket SKI, Kemenag 2014
2. Buku Paket SKI, PT Toha Semarang 2014
3. Modul SKI PPG UIN MATARAM
Kunci Jawaban (dapat dilampirkan)
1. Abu Lu’luah
2. Berawal dari terbunuhnya Utsman bin Affan yang merupakan penyebab
awal dari perselisihan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyyah, yang
selanjutnya menyebabkan terjadinya perang Siffin yang menghasilkan
sebuah perjanjian damai (Tahkim). Yang dimana perjanjian damai tersebut
merugikan kelompok Ali bin Abi Thalib sehingga kelompok Ali terpecah
menjadi 3 golongan. Dan dari golongan khawarij yang merasa kecewa
dengan hasil dari tersebut menyebabkan salah seorangg dari golongan
khawarij membunuh Ali yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Setelah
terbunuhnya Ali maka kekuatan Muawiyyah semakin kuat sedangkan
Hasan bin Ali semakin lemah sehingga Hasan bin Ali menyerahkan
pemerintahannya kepada Muawiyah bin Abi Sufyan.
3. Amul Jama’ah adalah penyerahan kekuasaan dari pemerintahan Hasan bin
Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan.
4. Abdurrahman bin Muljam
5. Perjanjian damai antara Muawiyyah dengan Ali, yang isinya sama-sama
penurunkan pemimpinnya pada saat itu juga namun setelah Abu Musa Al-
As’ary mengumumkan hal tersebut tanpa diketahui ternyata Amru bin Ash
sebagai utusan dari Muawiyyah bin Abu Sufyan mengumumkan secara
sepihak bahwa Muawiyyah sudah diangkat sebagai halifah pada saat itu
juga.
Page 5
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Mata Pelajaran/ Tema/ Sub Tema : SKI/ Dinasti Umayyah/ Latar Belakang
Berdirinya Dinasti Umayyah
Kelas/ Semester : VII/ 2
Hari/ Tanggal :
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Nama :
A. Petunjuk Belajar
1. Mulailah dengan membaca basmallah dan doa sebelum belajar
2. Siswa mengamati gambar tentang: “Latar Belakang Berdirinya Dinasti
Umayyah”.
3. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai latar belakang berdirinya
Dinasti Umayyah berdasarkan hasil pengamatan.
4. Guru memberikan ulasan tentang gambar yang ditampilkan
5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai latar belakang berdirinya
dinsati Umayyah
6. Siswa diarahkan maju kedepan mempersentasikan pemahamana
seputar latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah
7. Siswa lain menganggapi pesentasi temannya dengan menambahkan
atau bertanya mengenai tema yang dibahas
8. Siswa mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan Alhamdalah.
B. Judul
Latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah
C. Kompetensi Dasar
Page 1
3.2.4. Peserta didik diharapkan mampu mengurutkan latar belakang
berdirinya Dinasti Bani Umayyah
E. Materi Teori Singkat
B. Perang Siffin
Kemenangan kelompok Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal
tidak membuat surut nyali Muawiyah untuk menggulingkannya.
Kelompok Muawiyah kemudian membuat propaganda untuk
menghancurkan pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan
yang lebih besar lagi dengan tujuan menyerang Ali bin Abi Thalib.
Tantangan Muawiyah dijawab oleh Ali dengan mempersiapkan pasukan.
Perang berkecamuk tak terhindarkan dan menelan banyak korban di antara
kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut dalam sejarah
dikenaldengan nama perang Shiffin, karena bentrokan terjadi di wilayah
Siffin, daerah Raqqa (kini masuk wilayah Suriah), pada tahun 37 H atau
657 M.
Kemenangan lagi-lagi berada di pihak Ali bin Abi Thalib karena
dukungan mayoritas masyarakat Islam. Kekalahan pada perang Siffin,
lagi-lagi tidak membuat hati Muawiyah surut untuk mengalahkan Ali bin
Abi Thalib. Muawiyah tidak menerima kemenangan khalifah Ali bin Abi
Thalib. Sikap tidak mau menerima kekalahan itu di wujudkan dengan
mengajak damai khalifah Ali bin Abi Thalib. Ajakan berdamai Muawiyah
itu diajukan kepada Ali bin Abi Thalib sampai tiga kali dengan cara
membujuk dan merobek-robek al-Qur’an. Pada akhirnya Ali bin Abi
Thalib bersedia berdamai setelah melihat al-Qur’an dirobek-robek oleh
Muawiyah. Skenario perdamaian pun diatur oleh Muawiyah atas ide dan
gagasan Amru bin Ash. Kubu Muawiyah dan kubu Ali bin Abi Thalib
sepakat bertemu untuk melakukan perundingan damai (tahkim) di Kota
Dumatul-Jandal, yang secara geografis terletak di antara Madinah dan
Damaskus (kini masuk wilayah Arab Saudi). Delegasi Muawiyah
berjumlah 400 orang, sebagian di antaranya para sahabat Nabi, dipimpin
oleh Amru bin ‘Ash; delegasi Ali bin Abi Thalib berjumlah 400 orang,
sebagian di antaranya para sahabat Nabi, dipimpin oleh Abu Musa
alAsy’ari.
Sebelum puncak perundingan damai itu, terjadi dialog antara Abu
Musa Al-Asy’ari dan Amru bin Ash yang menghasilkan keputusan damai
(tahkim) yang berisikan : masing-masing kelompok harus menurunkan
pemimpin kelompok masing-masing dan nanti akan dipilih oleh
masyarakat secara demokrasi. Namun, setelah abu Musa al-As’ary
mengumumkan hal tersebut di depan kelompoknya yaitu kelompok Ali bin
Abi Thalib, maka disisi lain Amru bin Ash mengumumkan bahwa, setelah
khalifah Ali bin Abi Thalib diturunkan maka diangkatlan Muawiyayah bin
Abu Sufyan.
Page 3
E. Tugas-Tugas dan Langkah-langkah kerja
1. Peserta didik mencari keterangan lain tentang sejarah Proses
berdirinya Dinasti Umayyah, dan sistem pemeritntahannya.dari
berbagai sumber (Al-Qur’an, buku, majalah, internet, nara sumber)
F. Soal
1. Essay
2. Pilihan Ganda
1. Berapa lama Utsman bin Affan dikepung oleh pemberontak….
a. 38 b. 39 c. 40 d. 41
2. Kapankan khalifah Utsman bin Affan wafat…
a. Senin 27 Rajab 21 H c. Jum’at, 18 Dzulhijjah 35 H
b. Rabu, 5 Syawwal 20 H d. Kamis, 22 Safar 30 H
3. Siapakah yang membunuh Utsman bin Affan…
a. Abu Luk’luah c. Musailamah
b. Abdurrahman bin Muljam d. Abu Musa Al-As’ary
4. Perang Siffin adalah perang antara…
a. Aisyah dengan Ali c. Aisyah dengan Muawiyyah
b. Muawiyyah dengan Ali d. Thalhal, Zubair dengan Ali
1. Abu Lu’luah
2. Berawal dari terbunuhnya Utsman bin Affan yang merupakan
penyebab awal dari perselisihan Ali bin Abi Thalib dengan
Muawiyyah, yang selanjutnya menyebabkan terjadinya perang Siffin
yang menghasilkan sebuah perjanjian damai (Tahkim). Yang dimana
perjanjian damai tersebut merugikan kelompok Ali bin Abi Thalib
sehingga kelompok Ali terpecah menjadi 3 golongan. Dan dari
golongan khawarij yang merasa kecewa dengan hasil dari tersebut
menyebabkan salah seorangg dari golongan khawarij membunuh Ali
yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Setelah terbunuhnya Ali
maka kekuatan Muawiyyah semakin kuat sedangkan Hasan bin Ali
semakin lemah sehingga Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya
kepada Muawiyah bin Abi Sufyan.
3. Amul Jama’ah adalah penyerahan kekuasaan dari pemerintahan Hasan
bin Ali kepada Muawiyah bin Abu Sufyan.
4. Abdurrahman bin Muljam
5. Perjanjian damai antara Muawiyyah dengan Ali, yang isinya sama-
sama penurunkan pemimpinnya pada saat itu juga namun setelah Abu
Musa Al-As’ary mengumumkan hal tersebut tanpa diketahui ternyata
Amru bin Ash sebagai utusan dari Muawiyyah bin Abu Sufyan
mengumumkan secara sepihak bahwa Muawiyyah sudah diangkat
sebagai halifah pada saat itu juga.
2. Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. C 7. C
3. A 8. B
4. B 9. B
5. A 10. A
Page 5
Lampiran 4
Penilaian Sikap Spiritual (Jujur)
a. Lembar Observasi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta
didik.Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan/tugas
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor
b. Rubrik Penilaian
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
14
𝑥 4 = 2,8
20
Page 1
Sesuai skala ketentuan peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor :1,33 < skor≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor:skor ≤ 1,33
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam gotong royong. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap gotong royong yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan.
b. Rubrik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Page 3
16. Ketika terjadinya tahkim, kelompok Muawiyyah mengutus seorang
delegasi yang bernama…
c. Abu Musa Al-as’ary c. Zaid bin Tsabit
d. Amru bin Ash d. Tharik bin Ziyad
17. Pada tanggal berapakah khalifah Ali bin Abi Thalib wafat…
c. 10 Ramadhan 40 H c. 21 Ramadhan 40 H
d. 15 Ramadhan 40 H d. 25 Ramadhan 40 H
18. Siapakah pembunuh Ali bin Abi thalib…
c. Abu Luk’luah C. Musailamah
d. Abdurrahman bin Muljam d. Abu Musa Al-As’ary
19. Dimanakah Ali bin Abi Tholib wafat…
c. Masjid Nabawi c. Masjid Basrah
d. Masjid Kufah d. Masjid Quba
20. Penyerahan kekuasaan dari Hasan kepada Muawiyah dikenal
dengan sebutan…
c. Amul Jama’ah c. Amul Huzni
d. Futuhal Islamiayah d. Tahkim
e. Rubrik Penilaian
a.Essay
1. Petunjuk Penilaian
4 : Jika jawabannya sangat lengkap
3 : Jika jawabannya lengkap
2 : Jika jawabannya tidak lengkap
No.
Rubrik Penilaian Skor
Soal
a. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya sangat
lengkap dan sempurna, skor 4
b. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya lengkap,
1
skor 3
c. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya tidak
lengkap, skor 2
a. Jika Peserta didik dapat menuliskan dengan sangat
lengkap dan sempurna, skor 4
2 b. Jika Peserta didik dapat menuliskan dengan lengkap,
skor 3
c. Jika Peserta didik dapat menuliskan tidak lengkap, skor 2
d. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya sangat
lengkap dan sempurna, skor 4
e. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya lengkap,
3
skor 3
a. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya
tidak lengkap, skor 2
a. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya sangat
lengkap dan sempurna, skor 4
b. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya lengkap,
4
skor 3
c. Jika Peserta didik dapat menuliskan tentang keduanya tidak
lengkap, skor 2
a. Jika Peserta didik dapat menuliskan sangat lengkap dan
sempurna, skor 4
5
b. Jika Peserta didik dapat menuliskan lengkap, skor 3
c. Jika Peserta didik dapat menuliskan tidak lengkap, skor 2
b. Pilihan Gandan
Page 5