Penalaran Umum - 12 SMA Worksheet 1 (Simpulan Induktif Dan Kuantor) (Layout) TA 21-22
Penalaran Umum - 12 SMA Worksheet 1 (Simpulan Induktif Dan Kuantor) (Layout) TA 21-22
FOKUS PEMBELAJARAN:
✓ Simpulan induktif umum dan prediktif*
✓ Pernyataan yang mendukung/tidak mendukung isi teks**
✓ Simpulan kuantor***
halaman 1
www.bintangpelajar.com
halaman 2
www.bintangpelajar.com
sumberdaya alam, terutama kebutuhan lahan untuk pemukiman maupun untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Konversi lahan dapat memicu perkembangan wilayah pinggiran kota dan wilayah pedesaan di sekitarnya.
Perubahan dalam struktur sosial dan pola spasial di pinggiran kota menandakan munculnya pusat layanan
baru. Pertumbuhan wilayah perkotaan mengubah daerah pertanian dan karakteristik sosial dan ekonomi.
Pada tahun 1900, populasi penduduk dunia yang tinggal di kawasan perkotaan hanya sebesar 15 persen,
sementara itu pada abad ke-20 pertumbuhan populasi perkotaan melaju sangat pesat dan diperkirakan akan terus
meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami lonjakan penduduk yang sangat pesat, hal
tersebut berdampak pada meningkatnya mobilitas penduduk. Selama kurun waktu 50 tahun terakhir (1968-2018),
perkembangan urbanisasi cukup signifikan. Pada tahun 1971 penduduk kota memiliki presentase sebesar 17,2
persen. Hingga tahun 2018, angka terus mengalami peningkatan. Sebagian penduduk desa melakukan mobilitas ke
kota karena tertarik dengan kelengkapan fasilitas dan melimpahnya lapangan pekerjaan di kota. Fasilitas yang
dimaksud diantaranya fasilitas pendidikan, hiburan, kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya. Sementara itu, kawasan
pedesaan cenderung homogen dengan ditandai sulitnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan minim fasilitas
penunjang. Sebagian penduduk desa yang melakukan mobilitas ke kota masih berorientasi mencari kerja, bukan
menciptakan lapangan kerja. Maka problem baru akan muncul akibat urbanisasi yaitu pengangguran.
(diadaptasi dari Widiawati M.A. 2019 dalam https//osf.io/)
halaman 3
www.bintangpelajar.com
halaman 4
www.bintangpelajar.com
tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan
daerah lain dalam skala nasional. Dana desa yang alokasinya meningkat tiap tahun bisa dijadikan sebagai instrumen
dalam mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal.
Ada 8 kabupaten yang menjadi fokus pengembangan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) yaitu
Kabupaten Alor, Rote Ndao, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru, Pulau
Morotai, dan Kabupaten Supiori. Sedangkan untuk kawasan transmigrasi, terdapat 40 kabupaten yang masuk dalam
kategori daerah tertinggal. Untuk tahun 2019, direncanakan 2 lokus prioritas pembangunan Kemendes PDTT yang
berlokasi di daerah tertinggal, yaitu Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Sumbawa. Pemerintah menyadari bahwa
tidak ada daerah tertinggal yang menjadi prioritas pembangunan mau selamanya menjadi daerah tertinggal. Untuk
itu pemerintah daerah tertinggal diharapkan mampu memanfaatkan intervensi pemerintah pusat dengan sebaik-
baiknya. Dengan adanya identifikasi dan langkah pengentasan yang tepat diharapkan mampu memperbaiki faktor
dominan penyebab kertertinggalan suatu daerah tertinggal, apalagi ditambah dengan kerjasama yang kompak
antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga, sebagian besar daerah yang menjadi prioritas pembangunan yaitu 80
kabupaten daerah tertinggal, diharapkan pada tahun 2019 dapat terentaskan.
(diadaptasi dari https://kemendesa.go.id/)
halaman 5
www.bintangpelajar.com
halaman 6