Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ekonomi

Nama: Chelsea Fransisca Roberto Theana


Nama: Joanne Mclay

1. STUDI KASUS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PARA


PENGUSAHA DI SENTRA INDUSTRI ROTAN RUMAH TANGGA DESA
TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
http://eprints.ums.ac.id/76156/2/NASKAH%20PUBLIKASI%20UPLOAD.pdf
UKM sangat memerlukan informasi akuntansi bagi pencapaian keberhasilan dan
kelancaran usahanya berupa laporan keuangan yang digunakan pengambilan
keputusan dalam pengelolaan usahanya. UKM juga harus menguasai penggunaan
sistem informasi akuntansi agar usahanya berkembang dan mampu bersaing
dengan perusahaan besar lainnya. Jika perusahaan tidak mampu beradaptasi
dengan teknologi pada zaman sekarang, maka lambat laun perusahaan bisa jadi
tersingkir dari persaingan bisnis.

Romney dan Steinbart (2015: 10) mengemukakan bahwa “sistem informasi


akuntansi (accounting information system) adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi
pengambilan keputusan”

Hasil penelitian ini mengungkapkan penggunaan sistem informasi akuntansi dapat


diterapkan melalui: pertama, data yang berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
pada industri rotan milik Pratama Rotan dan CV Agung Rejeki Furniture tingkat
pendidikan terakhirnya S1, maka diakui industri tersebut sudah berkompeten
sehingga dalam mengelola usahanya dan dalam menyusun laporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Pemilik perusahaan yang tingkat
pendidikan terakhirnya di jenjang SLTA mereka mengelola keuangannya
menggunakan bendahara seperti Surya Rotan dan untuk perusahaan Dunia Rotan
mereka hanya mengandalkan keluarganya yang bisa mengelola keuangannya
perusahaan tidak mempunyai bendahara khusus. Dan untuk Asri Rotan karena
tingkat pendidikan terakhirnya hanya SLTP, perusahaan tidak mengelola
keuangannya dengan baik, bahkan perusahaan tidak mencatat semua transaksi
yang terjadi pada perusahaannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sitoresmi (2013) “tingkat pendidikan pemilik lebih tinggi, maka dalam
mengelola usaha dan menyusun laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan
akan baik”. Kedua,penelitian ini menunjukkan bahwa skala usaha pada sentra
industri rotan di Desa Trangsan masih tergolong kecil, sehingga pengaruhnya untuk
menggunakan sistem informasi akuntansi pun sangat kecil. Faktanya sentra industri
yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 20 orang, ada yang jarang menggunakan
sistem informasi akuntansi dalam usahanya seperti pada perusahaan Dunia Rotan,
tetapi ada juga pemilik industri yang memiliki jumlah tenaga kerja kurang dari 20
orang, seperti perusahaan Pratama Rotan sering menggunakan sistem informasi
akuntansi walaupun masih menggunakan sistem secara manual dalam
keberlangsungan usahanya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Julia (2016)
penggunaan sistem informasi akuntansi tidak dapat diukur berdasarkan banyaknya
jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh pelaku industri rotan di Desa Trangsan.
Ketiga, pemilik usaha rotan di Desa Trangsan mengenai penerapan sistem informasi
akuntansi, bagian-bagian, catatan dan dokumen, prosedur serta fungsi yang
berkaitan dengan sistem informasi akuntansi, diketahui bahwa mereka hanya
menggunakan sistem secara manual dalam arti mereka hanya mencatat semua
transaksi yang ada dalam pembukuan secara sederhana sehingga pencatatan
akuntansinya belum akurat untuk melihat keuntungan yang didapatkan. Informasi
tentang laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan entitas dan
laporan arus kas, para pengusaha sudah mengetahui informasi tersebut tetapi
pengetahuannya hanya sebatas tahu nama laporannya saja, sedangkan informasi
untuk membuat laporan keuangan para pelaku bisnis kurang begitu tahu. Untuk
beberapa perusahaan di Trangsan menggunakan seorang bendahara untuk
melakukan pembukuan hingga menyusun laporan keuangan secara komputer
dengan menggunakan program Microsoft Excel. Format pembukuan yang dibuat
oleh pengusaha pada industri rotan Trangsan seperti bukti transaksi yang dinyatakan
dalam sebuah dokumen, jurnal umum, jurnal pembelian dan jurnal penjualan yang
digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan operasional perusahaan
sehari-hari. Dalam kegiatan usaha dokumen yang digunakan oleh pengusaha rotan
seperti invoice atau faktur penjualan dan pembelian sebagai dokumen yang
digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh pembeli atau buyer,
nota sebagai bukti pembayaran secara tunai yang dibuat oleh pengrajin kepada
pembeli dan nota pengiriman barang atau surat jalan. Ada 1 perusahaan yang tidak
melakukan pencatatan dari bukti transaksi ke jurnal, perusahaan hanya memiliki
dokumen bukti transaksinya. Dalam pelaporan keuangan yang sesuai dengan
pencatatan aktivitas yang berkaitan dengan operasional keuangan perusahaan
berfungsi untuk merekap slip serta melakukan entry pengelolaan keuangan secara
manual dalam buku besar dengan jangka waktu perbulan. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian Sriwahyuni (2012) “proses belajar mengenai akuntansi akan
meningkatkan pengetahuan pelaku usaha kecil, sehingga dengan meningkatnya
pengetahuan akan meningkatkan pula pemahaman pelaku usaha untuk menerapkan
sistem informasi akuntansi akan menjadi semakin meningkat”. Semakin baik
pengetahuan akuntansi, maka semakin besar pula pengaruhnya untuk
menggunakan sistem informasi akuntansi.Jadi pengetahuan akuntansi pada industri
rotan di Desa Trangsan masih kurang. Semakin baik pengetahuan akuntansi yang
dimiliki oleh pemilik usaha atau manajer, maka semakin baik pula kemampuan
mereka dalam menggunakan sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi pada sentra industri
rotan Desa Trangsan masih tergolong rendah, perusahaan masih menggunakan
sistem informasi akuntansi secara manual. Hal itu karena tingkat pengetahuan
akuntansi perusahaan dalam mengelola keuangan yang kurang, perusahaan hanya
sekedar tau pentingnya penggunaan sistem informasi akuntansi dalam
kelangsungan usahanya kedepan, akan tetapi perusahaan tidak mampu mengelola
keuangan tersebut dan juga tidak adanya bendahara yang ahli dalam penggunaan
sistem informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh terhadap
penggunaan sistem informasi akuntansi. Peran pengetahuan akuntansi dan juga
pengalaman pemilik dalam suatu usaha sangat penting karena dalam mengelola
keuangan, pencatatan pembukuan akuntansi digunakan untuk mengetahui
keuntungan dari suatu usaha. Penggunaan sistem informasi akuntansi akan
membawa keberhasilan pada usahanya, karena semakin tinggi tingkat penggunaan
sistem informasi akuntansi pada suatu usaha, maka tingkat keberhasilan dan
perkembangan suatu usaha juga akan meningkat. Melalui penelitian ini diharapkan
sentra industri rotan Desa Trangsan dapat mengembangkan penggunaan sistem
informasi akuntansi dalam menjalankan usahanya, sehingga dapat menghasilkan
laporan keuangan yang baik yang dibutuhkan oleh pihak internal maupun pihak
eksternal

RINGKASAN:
1. Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi
pengambilan keputusan”
2. Penggunaan sistem informasi akuntansi pada sentra industri rotan Desa
Trangsan masih tergolong rendah, perusahaan masih menggunakan sistem
informasi akuntansi secara manual. Hal itu karena tingkat pengetahuan
akuntansi perusahaan dalam mengelola keuangan yang kurang dan
perusahaan juga tidak memiliki bendahara lalu pengeluaran dan transaksi
yang tidak dicatat.
3. Desa tersebut harus meningkatkan sistem informasi akuntansi nya agar
pencatatan lebih teratur dan data dapat dipertanggungjawabkan dan
informasinya mudah didapat.
2. Kasus Investasi Yusuf Mansur, Tabung Tanah Hingga Batu Bara
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220623100319-17-349571/kasus-investasi-yusuf-
mansur-tabung-tanah-hingga-batu-bara
Jakarta, CNBC Indonesia - Pendakwah Jam'an Nurchotib Mansur atau akrab disapa Yusuf
Mansur saat ini sedang dilaporkan sejumlah pihak terhadap aktivitas bisnisnya.
Gugatan yang dilayangkan pun beragam, mulai dari kasus ingkar janji (wanprestasi)
investasi dana hotel/apartemen hingga investasi batu bara. Setidaknya ada empat gugatan
perdata yang ditujukan kepadanya. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dan PN
Tangerang, Kota Tangerang mencatat keempat gugatan tersebut yang terdiri dari tiga kasus
di PN Tangerang dan satu kasus di PN Jakarta Selatan.

Dari keempat gugatan tersebut Yusuf Mansur dituntut membayar total kerugian hingga lebih
dari Rp 98 triliun. Namun terbaru, Rabu (22/6), dalam kasus Tabung Tanah, PN Tangerang
menolak gugatan terhadap Yusuf Mansur sehingga dia tak perlu membayar ganti rugi seperti
yang dituntut penggugat. Adapun deretan gugatan terhadap Yusuf Mansur seperti yang
dikutip dari CNN Indonesia, yaitu :
Satu Gugatan di PN Jakarta Selatan
Yusuf Mansur digugat di PN Jakarta Selatan atas tuduhan telah melakukan ingkar
janji atau wanprestasi. Gugatan didaftarkan oleh perorangan atas nama Zaini
Mustofa dengan nomor perkara 28/Pdt.G/2022/PN JKT.SEL.
Dalam kasus ini Yusuf Mansur tak seorang diri menyandang status sebagai tergugat
III, namun dirinya bersama tiga pihak lainnya. Tiga pihak itu yakni PT Adi Partner
Perkasa (tergugat I), Adiansyah (tergugat II), dan BMT Darussalam Madani (tergugat
IV).
Zaini dalam petitum gugatannya merinci gugatan berasal dari klaim kerugian material
sebesar Rp 98,61 triliun ditambah kerugian immaterial sebesar Rp 100 mmiliar.cZaini
dalam petitum gugatannya merinci gugatan berasal dari klaim kerugian material
sebesar Rp 98,61 triliun ditambah kerugian immaterial sebesar Rp 100 miliar.
Tiga Gugatan di PN Tangerang

Yusuf Mansur digugat di PN Tangerang terkait investasi hotel haji dan umrah hingga
program tabung tanah. Dilansir dari situs sistem informasi penelusuran perkara
(SIPP) PN Tangerang, pertama gugatan perkara terdaftar dengan nomor
1366/Pdt.G/2021/PN Tng itu diajukan oleh Sri Sukarsi dan Marsiti.

Dalam petitumnya, penggugat menuntut ganti rugi total senilai Rp 337.960.000. Para
penggugat juga meminta hakim menghukum Yusuf Mansur membayar uang paksa
atau dwangsom sebesar Rp 5.000.000 per hari kepada para penggugat sejak
tanggal putusan ditetapkan.

Kedua, gugatan dengan nomor 1340 /Pdt.G/2021/PN.Tng terkait ingkar janji


(wanprestasi) atas patungan usaha hotel dan apartemen haji dan umrah.
Mengutip Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN)
Tangerang, 12 orang yang menggugat, menuntut Yusuf Mansur membayar Rp 785
juta. Belum ada pernyataan dari Yusuf Mansur soal kasus-kasus di mana ia
dilaporkan ini.

Ketiga, gugatan perkara tercatat dengan nomor 1391/Pdt.G/2021/PN Tng terkait


perbuatan melawan hukum. Ada tiga nama penggugat, yakni Surati, Yeni
Rahmawati, dan Aida Alamsyah.

Disebutkan dalam petitum bahwa gugatan itu terkait dengan Program Tabung Tanah
lagi. Mereka beranggapan program itu tidak sah dan bertentangan dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Dalam perkara ini Yusuf Mansur digugat membayar total Rp 560.156.390 untuk 3
penggugat.

Namun, dalam putusan yang dibacakan hakim PN Tangerang pada Rabu (22/6),
gugatan para penggugat itu dinyatakan ditolak. Dengan demikian, Yusuf Mansur
tidak perlu membayar ganti rugi seperti yang sebelumnya dituntut penggugat.
Saat ini, Yusuf Mansur sendiri tengah berada di luar negeri, sehingga sidang
pembacaan putusan itu diwakili pengacaranya yakni Ariel Muchtar.

RINGKASAN :
1. Yusuf Mansur mendapatkan banyak gugatan, ia dituntut harus membayar
total kerugian lebih dari 98 triliun.Gugatan yang dilayangkan pun beragam,
mulai dari kasus ingkar janji (wanprestasi) investasi dana hotel/apartemen
hingga investasi batu bara. Namun, dalam putusan yang dibacakan hakim PN
Tangerang pada Rabu (22/6), gugatan para penggugat itu dinyatakan ditolak.
Dengan demikian, Yusuf Mansur tidak perlu membayar ganti rugi seperti yang
sebelumnya dituntut penggugat.
2. Saat ini, Yusuf Mansur sendiri tengah berada di luar negeri, sehingga sidang
pembacaan putusan itu diwakili pengacaranya yakni Ariel Muchtar.

Anda mungkin juga menyukai