Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN

MATERNAL DAN NEONATAL

No.Dokumen : 440/ /436.7.2.3/2022


SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
dr.Lolita Riamawati.M.Kes
UPTD PUSKESMAS Pembina Utama Muda/IVC
MANUKAN KULON
NIP. 196908262002122004
Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang
mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan
sesudah persalinan dan kelahiran. Kasus gawat darurat obstetric
adalah kasus obstetric yang apabila tidak segera ditangani akan
berakibat kematian ibu dan janinnya.
Kegawat daruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan
evaluasi dan manajemen yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit
kritis (≤ usia 28 hari), serta membutuhka pengetahuan yang dalam
mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang
mengancam jiwa yang bias saja timbul sewaktu-waktu.
1. Pengertian
Terdapat banyak kasus kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat
dialami oleh ibu selama masa kehamilan, persalinan, maupun
postpartum dan juga pada 0 – 30 hari pada bayi baru lahir di
antaranya (a) perdarahan obstetri, (b) eklampsia, (c) emboli paru, (d)
emboli air ketuban, (e) prolapsus talipusat,(f) retensio plasenta, (g)
distosia bahu, (h) inversio uteri, (i) ruptura uteri, (j) asfiksia
neonatorum,(k) ikterus neonatorum, (l) hipotermi dan hipertermi
pada bayi baru lahir, (m) kejang pada bayi baru lahir, dan lain
sebagainya. Berikut akan dijelaskan menganai satu dari sekian
kasus kegawatan maternal dan satu kasus kegawatan neonatal
a. Memberikan pelayanan yang optimal

2. Tujuan b. Mencegah angka kematian ibu dan bayi


c. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Manukan Kulon Nomor

3. Kebijakan 440/ /436.6.3.4/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di


UPTD Puskesmas Manukan Kulon
a. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.

4. Referensi b. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. Asuhan


Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal : Jakarta
5. Prosedur 1. Menentukan jumlah sasaran yaitu dengan menghitung
sasaran berdasarkan rata-rata kunjungan setiap bulan
selama 1 tahun, sasaran terdiri dari bayi, ibu hamil serta
sasaran lain sesuai dengan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan
2. Menghitung indek pemakaian vaksin yaitu dosis riil setiap
kemasan vaksin dihitung berdasarkan jumlah cakupan
dibagi dengan jumlah vaksin yang terpakai
IP vaksin = Jumlah Suntikan (Cakupan) yang dicapai
Jumlah vaksin yang terpakai

3. Menghitung kebutuhan vaksin dengan rumus :


Jumlah Sasaran x Jumlah Pemberian
Vaksin =
Indek Pemakaian Vaksin

4. Membuat rencana kebutuhan vaksin untuk keperluan 1


bulan pelayanan ditambah 25% sebagai cadangan.
5. Mendokumentasikan perencanaan kebutuhan vaksin pada
buku stok vaksin

Menentukan jumlah sasaran yaitu

6. Bagan Alur dengan menghitung sasaran


berdasarkan rata-rata kunjungan setiap
bulan selama 1 tahun, sasaran terdiri
dari bayi, ibu hamil serta sasaran lain
sesuai dengan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan

Petugas memeriksa steker listrik dengan menarik keluar


dari stop kontak

Petugas memeriksa bagian pin steker kontak listrik, bila


ada tanda hangus terbakar ganti dengan yang baru
Petugas mendokumentasikan
perawatan mingguan Lemari Es Top
Opening
Setelah steker Ice Lined
listrik Refrigerator
ditarik, (ILR) 5 menit
tunggu minimal
pada Daftar tilik perawatan lemari es
untuk mengembalikan ke stop kontak.
Top Opening Ice Lined Refrigerator
(ILR)
7. Hal – hal yang
perlu Suhu lemari es
diperhatikan
8. Unit Terkait Ruangan vaksin imunisasi

9. Dokumen Terkait Catatan pemantauan suhu

10. Rekaman Histori Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
berlaku
1

Anda mungkin juga menyukai