Anda di halaman 1dari 41

Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya

Seperti yang kita ketahui bahwa pada setiap sel tentunya memiliki beberapa
bagian pembentuknya dan juga mempunyai peran atau fungsi yang berkaitan
dengan fungsi sel secara keseluruhan. Agar lebih jelasnya lagi berikut penjelasan
struktur sel tumbuhan beserta fungsinya.

Pada umumnya struktur pada sel tumbuhan ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
inti sel, sitoplasma dan membran sel. Adapun masing-masing dari bagian
tersebut memiliki peran atau fungsi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan lebih
lengkapnya mengenai bagian-bagian sel tumbuhan.
Inti Sel Tumbuhan (Nukleus)

Nukleus atau lebih sering dikenal dengan inti sel adalah sebuah organ yang
terletak paling dalam pada susunan sel, atau lebih tepatnya berada di dalam sel
Eukariotik. Perlu kalian ketahui bahwa sel tumbuhan termasuk dalam golongan
sel Eukariotik. Selain itu di dalam sel tersebut juga terdapat banyak sekali materi
genetik yang berbentuk DNA atau Deoxyribonucleic Acid. Kemudian pada DNA
tersebut juga terdapat informasi genetik yang berbentuk Polinukleotida.
Pada intinya fungsi dari inti sel ini yaitu untuk mengontrol semua aktivitas sel
yang berdasarkan informasi genetik dari DNA tersebut. Adapun informasi genetik
tersebut nantinya juga akan diturunkan ke generasi selanjutnya. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa Nukleus adalah salah satu organ yang paling
penting pada suatu sel.

Di dalam inti sel tumbuhan ini asih terdapat beberapa bagian, diantaranya
sebagai berikut.

Membran Nukleus atau Selaput Inti (Karioteka)

Jika kalian amati secara langsung dengan mikroskop elektron, pada membran
Nukleus ini terdiri dari 2 buah selaput yaitu selaput luar dan dalam. Adapun
untuk selaput luar selalu berhubungan secara langsung dengan Sitoplasma.
Dengan demikian akan ditempeli banyak sekali Risbosom.

Kemudian diantara kedua selaput tersebut terdapat sebuah celah sempit yang
disebut dengan Perinukleus atau intermembran space. Selain itu pada membran
Nukleus juga terdapat banyak sekali pori-pori sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi antara Nukleoplasma (cairan di dalam Nukleus) dengan
Sitoplasma.
Adapun untuk fungsi dari membran Nukleus saah satunya yaitu sebagai
penghubung antara Nukleoplasma dengan Sitoplasma. Karena pada membran
terdapat banyak sekali pori-pori, maka dengan demikian molekul RNA pada
Nukleoplasma akan dapat keluar menuju Sitoplasma.

Nukleoplasma (Kariolimfa)

Nukleoplasma adalah sebuah cairan kental yang berada di dalam Nukleus. Pada
cairan tersebut mengandung beberapa zat yaitu asam nukleat (DNA dan RNA),
protein , dan mineral garam. DNA dan RNA pada cairan ini berperan sebagai
pembawa sifat genetik yang banyak terkandung dalam Nukleoplasma. Kemudian
jika kedua materi genetik tersebut bergabung dengan protein, maka akan
disebut dengan Nukleoprotein.

Salah satu fungsi dari Nukloplasma adalah berperan sebagai suspensi (zat cair
yang mengandung zat padat) bagi organel sel yang berada didalam Nukleus.
Fungsi lain dari Nuklouplasma yaitu untuk mempertahankan bentuk Nukleus dan
sebagai media penyalur zat-zat yang dibutuhkan oleh Nukleus.

Baca juga : Nama-nama arah mata angin beserta cara menentukannya


Kromatin dan Kromosom

Jika kalian amati dengan menggunakan mikroskop, Kromatin akan terlihat seperti
butiran-butiran yang tersebut pada Nukleus. Ketika terjadi proses pembelahan,
kromatin tidak akan terlihat, akan tetapi akan tampak seperti benang-benang
Kromosom. Perlu kalian ketahui bahwa istilah Kromosom biasanya digunakan
untuk menunjukan Kromatin yang telah berubah menjadi benang-benang halus
ketika sel sedang membelah diri.

Peran dari Kromatin tersebut yaitu sebagai pembawa informasi genetik yang
berguna untuk mengatur segala aktivitas sel. Adapun Kromatin sendiri terdiri dari
DNA (16%), RNA (12%), dan Nukleoprotein (72%). Namun sebelum zat tersebut
keluar menuju Sitoplasma, informasi pada DNA akan disalin dan membentuk
menjadi RNA. Dengan demikian RNA merupakan salinan dari DNA yang
fungsinya juga untuk menyalurkan informasi genetik.

Nukleolus (Anak Inti)

Nukleolus atau biasanya disebut dengan anak inti ini merupakan sebuah organel
sel yang berada di dalam Nukleus. Kemudian ukuran dari Nukleolus ini juga lebih
besar dari Kromatin. Sebagian besar penyusun dari Nukleolus tersebut berupa
benang-benang halus DNA.

Adapun fungsi dari Nukleolus yaitu sebagai tempat berlangsungnya sintetis RNA.
Selain itu pada Nukleolus, informasi genetik yang dibawa oleh DNA diuraikan
dan akan menghasilkan rRNA. Selanjutnya rRNA tersebut nantinya akan berfungsi
sebagai penyusun organ Ribosom pada Sitoplasma.

Sitoplasma
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa Sitoplasma merupakan sebuah cairan
kental yang terdapat di dalam sel. Pada cairan ini sebagian besar berupa air, yaitu
sebanyak 80%. Umumnya Sitoplasma tidak berwarna atau bening. Kemudian
pada cairan ini juga ada kandungan garam yang lumayan banyak, dengan
demikian juga dapat menghantarkan listrik.

Adapun fungsi dari Sitoplasma tersebut yaitu sebagai media suspensi bagi
partikel-partikel kecil dan organel-organel sel. Selain itu Sitoplasma juga memiliki
fungsi lain, yaitu untuk menyalurkan dan melarutkan zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh organel-organel sel untuk beraktivitas.
Kemudian di dalam sel tumbuhan, Sitoplasma juga berperan sebagai pengatur
posisi Kloroplas. Dengan demikian Sitoplasma akan membantu Kloroplas untuk
berpindah pada bagian yang terkena sinar matahari yang banyak. Sehingga akan
memaksimalkan proses terjadinya fotosintesis.

Pada umumnya Sitoplasma terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Sitosol, Organel-


organel sel dan juga Inklusi Sitoplasma. Agar lebih jelas, langsung saja simak
penjelasannya berikut ini.

Sitosol
Pada bagian ini Sitosol merupakan sebuah cairan kental yang berupa air, garam
dan senyawa-senyawa organik. Namun sebanyak 70% Sitosol tersusun dari air,
dan berupa  campuran benang-benang Sitoskleton (kerangka sel), serta beberapa
senyawa organik dan anorganik.

Karena pada Sitosol juga mengandung senyawa organis seperti garam, protein,
asam lemak, dengan demikian fungsi dari Sitosol yaitu dapat dikatakan sebagai
sumber penyedia makanan dari sel-sel dan organel-organel sel. Namun fungsi
lain dari Sitosol adalah sebagai tempat terjadinya proses metabolisme seperti
sintesis protein dan asam lemak.

Organel-organel Sel

Seperti yang kita ketahui bahwa pada Sitoplasma terdapat banyak sekali organel
sel. Kemudian pada organel-organel tersebut masing-masing memiliki bentuk,
karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Adapun jumlah sel yang terdapat
pada Sitoplasma sendiri lebih banyak daripada sel yang ada di dalam Nukleus.
Selain itu umumnya fungsi dari organel-organel sel secara keseluruhan yaitu
untuk membantu dalam segala aktivitas sel. Akan tetapi jika ada satu organel
yang tidak berfungsi maka sel tidak bisa bekerja dengan baik

Kemudian pada organel sel tumbuhan terdiri dai beberapa bagian diantaranya
yaitu ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi,
kloroplas, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan peroksisom. Agar lebih
paham bisa kalian simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga : Organ sistem pencernaan pada manusia beserta fungsinya


1. Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel sel yang terkandung banyak sekali zat
didalamnya, diantaranya yaitu protein (40%) dan asam ribonukleat atau RNA
(60%). Selain itu pada umumnya terdapat 2 jenis Ribosom, yaitu Ribosom terikat
dan bebas. Untuk Ribosom terikat biasanya bergabung dengan Retikum
Endoplasma, sedangkan Ribosom bebas tidak. Adapun fungsi dari Ribosom tidak
lain yaitu sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

2. Retikum Endoplasma (RE)

Retikum Edopalasma atau disingkat dengan RE merupakan sebuah organel sel


yang memiliki bentuk hampir sama dengan labirin, pada bagian dinding atau
membrannya pun terlihat berliku-liku seperti labirin. Pada umumnya Retikum
Ednoplasma di dalam sel tumbuhan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu RE kasar dan
halus. Untuk jenis RE yang kasar biasanya pada permukaannya dipenuhi oleh
butiran-butiran Ribosom. Sedangkan untuk RE yang halus  sama sekali tidak
ditempeli Ribosom.

Secara garis besar fungsi dari Retikum Endoplasma yaitu berperan sebagai jalur
yang menghubungkan antara Nukleus dengan Sitoplasma.

Baca juga : Cara membuat oralit dan tips mengatasi diare


3. Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel yang memiliki bentuk yang sama seperti sosis,
yaitu lonjong. Dari beberapa ahli yang telah meneliti Mitokondria dengan
menggunakan mikroskop elektron, Mitokondria terbagi menjadi dua bagian yaitu
membran luar dan dalam. Adapun diantara kedua membran tersebut terdapat
sebuah celah sempit yang dikenal dengan istilah intermembran space. Kemudian
pada membran dalam biasanya memiliki bentuk yang berbelit-belit sama seperti
labirin dan umumnya lebih dikenal dengan Krista.
Umumnya fungsi dari Mitokondria adalah untuk menghasilkan energi. Namun
untuk Mitokondria pada tumbuhan berfungsi sebagai perubah oksigen dan zat
gula menjadi karbondioksida dan energi melalui proses respirasi selular. Karena
memiliki fungsi yang seperti itu, banyak orang yang menjuluki Mitokondria
dengan sebutan The Power house of Cell atau gudang penghasil energi sel.
4. Badan Golgi (Aparatus Glogi atau Diktiosom)

Badan Golgi atau dikenal dengan Aparatus Golgi adalah sebuah organel sel yang
berbentuk seperti kantung tipis secara berlapis-lapis. Kemudian ada juga yang
menyebutkan bahwa bentuk Badan Golgi hampir sama dengan Retikum
Ednoplasma, namun yang membedakannya yaitu terdapat lapisan membran
pada kantungnya.

Adapun fungsi dari Badan Glogi tersebut yaitu sebagai alat sekresi pada sel.
Kemudian saat terjadinya proses perubahan enzim yang tidak aktif menjadi
enzim yang aktif, Badan Golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sekunder protein dan beberapa zat lainnya yang berasal dari Retikum
Endoplasma.

5. Kloroplas (Plastisida)

Kloroplas merupakan organel sel yang hanya dapat kita temuan pada sel
tumbuhan saja. Biasanya bentuk dari Kloroplas yaitu bulat lonjong dan memiliki
warna hijau. Namun banyak juga yang menyebutkan bahwa bentuk dari Kloroplas
yaitu seperti kacang hijau. Selain itu ada juga jenis Kloroplas yang berbentik pipih
atau bulat seperti telur.
Hampir sama dengan Mitokondria, Kloroplas ternyata kloroplas juga memiliki 2
buah membran yang dinamakan membran luar dan dalam. Adapun untuk
membran pada bagian dalam yaitu terdapat Stroma dan Tilakoid. Perlu kalian
ketahui bahwa Stroma adalah sebuah cairan yang memenuhi rongga pada
Kloroplas. Sedangkan Titakoid adalh sebuah bagian yang tersusun dari kantung
kecil yang bertumpuk-tumpuk secara vertikal di dalam Kloroplas.

6. Vakuola (Rongga Sel)


Vakuola atau lebih dikenal dengan sebutan rongga sel adalah sebuah organel
terbesar yang dapat kita jumpai pada sel tumbuhan. Bentuk dai Valouka yaitu
sama seperti karung yang didalamnya terdapat sebuah cairan menganding
beberapa senyawa organik dan anorganik. Pada bagian Valouka juga terdapat
lapisan membran yang disebut dengan Tonoplas.

Adapun fungsi dari Valouka itu sendiri yaitu sebagai tempat untuk menyimpan
berbagai zat makanan seperti protein, dan zat gula. Selain itu di dalam Valouka
juga terdapat pigmen daun, buah dan daun. Kemudian fungsi yang lainnya yakni
sebagai pengatur tekanan di dalam sel, menstabilkan tingkat nilai PH serta
mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel.

7. Mikrotubulus
Mikrotubulus yaitu organel sel yang memiliki bentuk seperti tabung panjang dan
tidak bercabang. Pada Mikrotubulus  juga terdapat beberapa molekul-molekul
protein yang tersusun secara melingkar seperti pegas, sehingga berbentuk
seperti tabung panjang yang berongga. Namun ada juga yang menyebutkan
bentuknya yang hampir mirip dengan jagung. Selain itu Mikrotubulus juga
mempunyai sifat yang kaku dan bentuknya pun tidak berubah-ubah.

Salah satu fungsi dari Mikrotubulus yaitu sebagai media untuk menyalurkan


berbagai zat, menjaga tekanan pada sel serta membantu replikasi Kromosom.

8. Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah sebuah organel sel yang juga termasuk sebagai Sitskeleton
dan memiliki bentuk tabung panjang dan padat. Adapun Mikrofilamen sendiri
terdiri dari beberapa benang-benang yang terbuat dari kumpulan molekul
protein dan aktin. Pada umumnya Mikrofilamen dapat kita temukan dekat
membran sel. Untuk fungsi dari Mikrofilamen itu sendiri yaitu sebagai kerangka
yang mempertahankan bentuk sel agar tidak berubah-ubah.

9. Peroksisom (Badan Mikro)


Badan Mikro atau dikenal dengan istilah Peroksisom merupakan organel sel yang
memiliki ukuran yang kecil dan dilapisi oleh membran tunggal. Pada
umumnya Peroksisom selalu berinteraksi dengan Rerikum Endoplasma dan
mengandung beberapa enzim. Paling tidak terdapat ada 40 enzim yang dilapisi
oleh membran Lipid (lemak) ganda.

Fungsi dari Peroksisom itu sendiri yaitu sebagai pengurai antara hidrogen


peroksida dengan melalui proses fotorespira. Selain itu ada fungsi yang lainnya
yaitu sebagai pengubah zat racun menjadi air dan oksigen serta mengubah asam
lemak menjadi zat gula.

Inklusi Sitoplasma
Inklusi sitoplasma merupakan sebuah zat yang memiliki ukuran yang kecil, dan
biasanya terdapat di dalam Sitoplasma. Selain itu zat Inklusi tidak akan bisa larut
di dalam Sitoplasma. Pada sel tumbuhan sendiri ternyata terdapat banyak sekali
zat Inklusi seperti Kalsium Okslata, Silikon Dioksida dan Granul. Selain itu Inklusi
juga bisa kita temukan pada butiran-butiran Lipid yang tersusun dari beberapa
campuran lemak dan protein.

Fungsi dari zat Inklusi itu sendiri sebenarnya banyak sekali, tergantung jenis dan
karakteristiknya. Salah satu contunya yaitu Granula yang berperan sebagai
tempat untuk menyimpan Amilum, Glikogen dan Polihidroksibutirat. Sementara
butiran Lipid berfungsi untuk mentimpan cadangan makanan bagi sel timbuhan.

Membran sel atau Dinding Sel


Membran sel atau dinding sel merupakan bagian yang paling luar dalam struktur
sel tumbuhan. Pada membran sel ini terdiri dari Fosfolipid dan protein. Dengan
demikian akan menjadikan membran sel memiliki sifat selektif Permeabel.
Dengan sifat ini akan membuat membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau
ion-ion tertentu saja. Adapun zat tersebut diantaranya yaitu Asam Amino,
Glukosa dan Gliserol.

Salah satu fungsi utama dari membran sel ini yaitu untuk melindungi bagian
dalam sel dan membatasinya dengan lingkungan diluar sel. Dengan sifat selektif
permeabel maka mebran sel juga berfungsi untuk mengatur keluar dan
masuknya suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel.
Sehingga zat-zat berbahaya dari luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel.

Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya


Seperti yang kita ketahui bahwa pada setiap sel tentunya memiliki beberapa
bagian pembentuknya dan juga mempunyai peran atau fungsi yang berkaitan
dengan fungsi sel secara keseluruhan. Agar lebih jelasnya lagi berikut penjelasan
struktur sel tumbuhan beserta fungsinya.

Pada umumnya struktur pada sel tumbuhan ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
inti sel, sitoplasma dan membran sel. Adapun masing-masing dari bagian
tersebut memiliki peran atau fungsi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan lebih
lengkapnya mengenai bagian-bagian sel tumbuhan.

Inti Sel Tumbuhan (Nukleus)


Nukleus atau lebih sering dikenal dengan inti sel adalah sebuah organ yang
terletak paling dalam pada susunan sel, atau lebih tepatnya berada di dalam sel
Eukariotik. Perlu kalian ketahui bahwa sel tumbuhan termasuk dalam golongan
sel Eukariotik. Selain itu di dalam sel tersebut juga terdapat banyak sekali materi
genetik yang berbentuk DNA atau Deoxyribonucleic Acid. Kemudian pada DNA
tersebut juga terdapat informasi genetik yang berbentuk Polinukleotida.
Pada intinya fungsi dari inti sel ini yaitu untuk mengontrol semua aktivitas sel
yang berdasarkan informasi genetik dari DNA tersebut. Adapun informasi genetik
tersebut nantinya juga akan diturunkan ke generasi selanjutnya. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa Nukleus adalah salah satu organ yang paling
penting pada suatu sel.
Di dalam inti sel tumbuhan ini asih terdapat beberapa bagian, diantaranya
sebagai berikut.

Membran Nukleus atau Selaput Inti (Karioteka)

Jika kalian amati secara langsung dengan mikroskop elektron, pada membran
Nukleus ini terdiri dari 2 buah selaput yaitu selaput luar dan dalam. Adapun
untuk selaput luar selalu berhubungan secara langsung dengan Sitoplasma.
Dengan demikian akan ditempeli banyak sekali Risbosom.

Kemudian diantara kedua selaput tersebut terdapat sebuah celah sempit yang
disebut dengan Perinukleus atau intermembran space. Selain itu pada membran
Nukleus juga terdapat banyak sekali pori-pori sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi antara Nukleoplasma (cairan di dalam Nukleus) dengan
Sitoplasma.
Adapun untuk fungsi dari membran Nukleus saah satunya yaitu sebagai
penghubung antara Nukleoplasma dengan Sitoplasma. Karena pada membran
terdapat banyak sekali pori-pori, maka dengan demikian molekul RNA pada
Nukleoplasma akan dapat keluar menuju Sitoplasma.

Nukleoplasma (Kariolimfa)

Nukleoplasma adalah sebuah cairan kental yang berada di dalam Nukleus. Pada
cairan tersebut mengandung beberapa zat yaitu asam nukleat (DNA dan RNA),
protein , dan mineral garam. DNA dan RNA pada cairan ini berperan sebagai
pembawa sifat genetik yang banyak terkandung dalam Nukleoplasma. Kemudian
jika kedua materi genetik tersebut bergabung dengan protein, maka akan
disebut dengan Nukleoprotein.
Salah satu fungsi dari Nukloplasma adalah berperan sebagai suspensi (zat cair
yang mengandung zat padat) bagi organel sel yang berada didalam Nukleus.
Fungsi lain dari Nuklouplasma yaitu untuk mempertahankan bentuk Nukleus dan
sebagai media penyalur zat-zat yang dibutuhkan oleh Nukleus.

Baca juga : Nama-nama arah mata angin beserta cara menentukannya


Kromatin dan Kromosom

Jika kalian amati dengan menggunakan mikroskop, Kromatin akan terlihat seperti
butiran-butiran yang tersebut pada Nukleus. Ketika terjadi proses pembelahan,
kromatin tidak akan terlihat, akan tetapi akan tampak seperti benang-benang
Kromosom. Perlu kalian ketahui bahwa istilah Kromosom biasanya digunakan
untuk menunjukan Kromatin yang telah berubah menjadi benang-benang halus
ketika sel sedang membelah diri.

Peran dari Kromatin tersebut yaitu sebagai pembawa informasi genetik yang
berguna untuk mengatur segala aktivitas sel. Adapun Kromatin sendiri terdiri dari
DNA (16%), RNA (12%), dan Nukleoprotein (72%). Namun sebelum zat tersebut
keluar menuju Sitoplasma, informasi pada DNA akan disalin dan membentuk
menjadi RNA. Dengan demikian RNA merupakan salinan dari DNA yang
fungsinya juga untuk menyalurkan informasi genetik.
Nukleolus (Anak Inti)

Nukleolus atau biasanya disebut dengan anak inti ini merupakan sebuah organel
sel yang berada di dalam Nukleus. Kemudian ukuran dari Nukleolus ini juga lebih
besar dari Kromatin. Sebagian besar penyusun dari Nukleolus tersebut berupa
benang-benang halus DNA.

Adapun fungsi dari Nukleolus yaitu sebagai tempat berlangsungnya sintetis RNA.
Selain itu pada Nukleolus, informasi genetik yang dibawa oleh DNA diuraikan
dan akan menghasilkan rRNA. Selanjutnya rRNA tersebut nantinya akan berfungsi
sebagai penyusun organ Ribosom pada Sitoplasma.

Sitoplasma
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa Sitoplasma merupakan sebuah cairan
kental yang terdapat di dalam sel. Pada cairan ini sebagian besar berupa air, yaitu
sebanyak 80%. Umumnya Sitoplasma tidak berwarna atau bening. Kemudian
pada cairan ini juga ada kandungan garam yang lumayan banyak, dengan
demikian juga dapat menghantarkan listrik.

Adapun fungsi dari Sitoplasma tersebut yaitu sebagai media suspensi bagi
partikel-partikel kecil dan organel-organel sel. Selain itu Sitoplasma juga memiliki
fungsi lain, yaitu untuk menyalurkan dan melarutkan zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh organel-organel sel untuk beraktivitas.
Kemudian di dalam sel tumbuhan, Sitoplasma juga berperan sebagai pengatur
posisi Kloroplas. Dengan demikian Sitoplasma akan membantu Kloroplas untuk
berpindah pada bagian yang terkena sinar matahari yang banyak. Sehingga akan
memaksimalkan proses terjadinya fotosintesis.

Pada umumnya Sitoplasma terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Sitosol, Organel-


organel sel dan juga Inklusi Sitoplasma. Agar lebih jelas, langsung saja simak
penjelasannya berikut ini.

Sitosol
Pada bagian ini Sitosol merupakan sebuah cairan kental yang berupa air, garam
dan senyawa-senyawa organik. Namun sebanyak 70% Sitosol tersusun dari air,
dan berupa  campuran benang-benang Sitoskleton (kerangka sel), serta beberapa
senyawa organik dan anorganik.

Karena pada Sitosol juga mengandung senyawa organis seperti garam, protein,
asam lemak, dengan demikian fungsi dari Sitosol yaitu dapat dikatakan sebagai
sumber penyedia makanan dari sel-sel dan organel-organel sel. Namun fungsi
lain dari Sitosol adalah sebagai tempat terjadinya proses metabolisme seperti
sintesis protein dan asam lemak.

Organel-organel Sel

Seperti yang kita ketahui bahwa pada Sitoplasma terdapat banyak sekali organel
sel. Kemudian pada organel-organel tersebut masing-masing memiliki bentuk,
karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Adapun jumlah sel yang terdapat
pada Sitoplasma sendiri lebih banyak daripada sel yang ada di dalam Nukleus.
Selain itu umumnya fungsi dari organel-organel sel secara keseluruhan yaitu
untuk membantu dalam segala aktivitas sel. Akan tetapi jika ada satu organel
yang tidak berfungsi maka sel tidak bisa bekerja dengan baik

Kemudian pada organel sel tumbuhan terdiri dai beberapa bagian diantaranya
yaitu ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi,
kloroplas, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan peroksisom. Agar lebih
paham bisa kalian simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga : Organ sistem pencernaan pada manusia beserta fungsinya


1. Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel sel yang terkandung banyak sekali zat
didalamnya, diantaranya yaitu protein (40%) dan asam ribonukleat atau RNA
(60%). Selain itu pada umumnya terdapat 2 jenis Ribosom, yaitu Ribosom terikat
dan bebas. Untuk Ribosom terikat biasanya bergabung dengan Retikum
Endoplasma, sedangkan Ribosom bebas tidak. Adapun fungsi dari Ribosom tidak
lain yaitu sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

2. Retikum Endoplasma (RE)

Retikum Edopalasma atau disingkat dengan RE merupakan sebuah organel sel


yang memiliki bentuk hampir sama dengan labirin, pada bagian dinding atau
membrannya pun terlihat berliku-liku seperti labirin. Pada umumnya Retikum
Ednoplasma di dalam sel tumbuhan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu RE kasar dan
halus. Untuk jenis RE yang kasar biasanya pada permukaannya dipenuhi oleh
butiran-butiran Ribosom. Sedangkan untuk RE yang halus  sama sekali tidak
ditempeli Ribosom.

Secara garis besar fungsi dari Retikum Endoplasma yaitu berperan sebagai jalur
yang menghubungkan antara Nukleus dengan Sitoplasma.

Baca juga : Cara membuat oralit dan tips mengatasi diare


3. Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel yang memiliki bentuk yang sama seperti sosis,
yaitu lonjong. Dari beberapa ahli yang telah meneliti Mitokondria dengan
menggunakan mikroskop elektron, Mitokondria terbagi menjadi dua bagian yaitu
membran luar dan dalam. Adapun diantara kedua membran tersebut terdapat
sebuah celah sempit yang dikenal dengan istilah intermembran space. Kemudian
pada membran dalam biasanya memiliki bentuk yang berbelit-belit sama seperti
labirin dan umumnya lebih dikenal dengan Krista.
Umumnya fungsi dari Mitokondria adalah untuk menghasilkan energi. Namun
untuk Mitokondria pada tumbuhan berfungsi sebagai perubah oksigen dan zat
gula menjadi karbondioksida dan energi melalui proses respirasi selular. Karena
memiliki fungsi yang seperti itu, banyak orang yang menjuluki Mitokondria
dengan sebutan The Power house of Cell atau gudang penghasil energi sel.
4. Badan Golgi (Aparatus Glogi atau Diktiosom)

Badan Golgi atau dikenal dengan Aparatus Golgi adalah sebuah organel sel yang
berbentuk seperti kantung tipis secara berlapis-lapis. Kemudian ada juga yang
menyebutkan bahwa bentuk Badan Golgi hampir sama dengan Retikum
Ednoplasma, namun yang membedakannya yaitu terdapat lapisan membran
pada kantungnya.

Adapun fungsi dari Badan Glogi tersebut yaitu sebagai alat sekresi pada sel.
Kemudian saat terjadinya proses perubahan enzim yang tidak aktif menjadi
enzim yang aktif, Badan Golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sekunder protein dan beberapa zat lainnya yang berasal dari Retikum
Endoplasma.

5. Kloroplas (Plastisida)

Kloroplas merupakan organel sel yang hanya dapat kita temuan pada sel
tumbuhan saja. Biasanya bentuk dari Kloroplas yaitu bulat lonjong dan memiliki
warna hijau. Namun banyak juga yang menyebutkan bahwa bentuk dari Kloroplas
yaitu seperti kacang hijau. Selain itu ada juga jenis Kloroplas yang berbentik pipih
atau bulat seperti telur.
Hampir sama dengan Mitokondria, Kloroplas ternyata kloroplas juga memiliki 2
buah membran yang dinamakan membran luar dan dalam. Adapun untuk
membran pada bagian dalam yaitu terdapat Stroma dan Tilakoid. Perlu kalian
ketahui bahwa Stroma adalah sebuah cairan yang memenuhi rongga pada
Kloroplas. Sedangkan Titakoid adalh sebuah bagian yang tersusun dari kantung
kecil yang bertumpuk-tumpuk secara vertikal di dalam Kloroplas.

6. Vakuola (Rongga Sel)


Vakuola atau lebih dikenal dengan sebutan rongga sel adalah sebuah organel
terbesar yang dapat kita jumpai pada sel tumbuhan. Bentuk dai Valouka yaitu
sama seperti karung yang didalamnya terdapat sebuah cairan menganding
beberapa senyawa organik dan anorganik. Pada bagian Valouka juga terdapat
lapisan membran yang disebut dengan Tonoplas.

Adapun fungsi dari Valouka itu sendiri yaitu sebagai tempat untuk menyimpan
berbagai zat makanan seperti protein, dan zat gula. Selain itu di dalam Valouka
juga terdapat pigmen daun, buah dan daun. Kemudian fungsi yang lainnya yakni
sebagai pengatur tekanan di dalam sel, menstabilkan tingkat nilai PH serta
mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel.

7. Mikrotubulus
Mikrotubulus yaitu organel sel yang memiliki bentuk seperti tabung panjang dan
tidak bercabang. Pada Mikrotubulus  juga terdapat beberapa molekul-molekul
protein yang tersusun secara melingkar seperti pegas, sehingga berbentuk
seperti tabung panjang yang berongga. Namun ada juga yang menyebutkan
bentuknya yang hampir mirip dengan jagung. Selain itu Mikrotubulus juga
mempunyai sifat yang kaku dan bentuknya pun tidak berubah-ubah.

Salah satu fungsi dari Mikrotubulus yaitu sebagai media untuk menyalurkan


berbagai zat, menjaga tekanan pada sel serta membantu replikasi Kromosom.

8. Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah sebuah organel sel yang juga termasuk sebagai Sitskeleton
dan memiliki bentuk tabung panjang dan padat. Adapun Mikrofilamen sendiri
terdiri dari beberapa benang-benang yang terbuat dari kumpulan molekul
protein dan aktin. Pada umumnya Mikrofilamen dapat kita temukan dekat
membran sel. Untuk fungsi dari Mikrofilamen itu sendiri yaitu sebagai kerangka
yang mempertahankan bentuk sel agar tidak berubah-ubah.

9. Peroksisom (Badan Mikro)


Badan Mikro atau dikenal dengan istilah Peroksisom merupakan organel sel yang
memiliki ukuran yang kecil dan dilapisi oleh membran tunggal. Pada
umumnya Peroksisom selalu berinteraksi dengan Rerikum Endoplasma dan
mengandung beberapa enzim. Paling tidak terdapat ada 40 enzim yang dilapisi
oleh membran Lipid (lemak) ganda.

Fungsi dari Peroksisom itu sendiri yaitu sebagai pengurai antara hidrogen


peroksida dengan melalui proses fotorespira. Selain itu ada fungsi yang lainnya
yaitu sebagai pengubah zat racun menjadi air dan oksigen serta mengubah asam
lemak menjadi zat gula.

Inklusi Sitoplasma
Inklusi sitoplasma merupakan sebuah zat yang memiliki ukuran yang kecil, dan
biasanya terdapat di dalam Sitoplasma. Selain itu zat Inklusi tidak akan bisa larut
di dalam Sitoplasma. Pada sel tumbuhan sendiri ternyata terdapat banyak sekali
zat Inklusi seperti Kalsium Okslata, Silikon Dioksida dan Granul. Selain itu Inklusi
juga bisa kita temukan pada butiran-butiran Lipid yang tersusun dari beberapa
campuran lemak dan protein.

Fungsi dari zat Inklusi itu sendiri sebenarnya banyak sekali, tergantung jenis dan
karakteristiknya. Salah satu contunya yaitu Granula yang berperan sebagai
tempat untuk menyimpan Amilum, Glikogen dan Polihidroksibutirat. Sementara
butiran Lipid berfungsi untuk mentimpan cadangan makanan bagi sel timbuhan.

Membran sel atau Dinding Sel


Membran sel atau dinding sel merupakan bagian yang paling luar dalam struktur
sel tumbuhan. Pada membran sel ini terdiri dari Fosfolipid dan protein. Dengan
demikian akan menjadikan membran sel memiliki sifat selektif Permeabel.
Dengan sifat ini akan membuat membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau
ion-ion tertentu saja. Adapun zat tersebut diantaranya yaitu Asam Amino,
Glukosa dan Gliserol.

Salah satu fungsi utama dari membran sel ini yaitu untuk melindungi bagian
dalam sel dan membatasinya dengan lingkungan diluar sel. Dengan sifat selektif
permeabel maka mebran sel juga berfungsi untuk mengatur keluar dan
masuknya suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel.
Sehingga zat-zat berbahaya dari luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel.

Anda mungkin juga menyukai