Anda di halaman 1dari 46

PELANGGARAN JABATAN NOTARIS

DAN PELANGGARAN KODE ETIK


SERTA AKIBAT HUKUMNYA

Oleh :
SITI ANGGRAENIE HAPSARI, S.H., M.H
Disampaikan dalam :
WEBINAR YANG DI SELENGGARAKAN OLEH
IKATAN MAHASISWA KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
27 Oktober 2020
PROGRAM STUDI KENOTARIATAN DI INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI : UNIVERSITAS SWASTA :
1. Universitas Diponegoro 1. Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
2. Universitas Gadjah Mada 2. Universitas Batam
3. Universitas Indonesia 3. Universitas Jayabaya
4. Universitas Padjajaran 4. Universitas Surabaya
5. Universitas Airlangga 5. Universitas Lambung Mangkurat
6. Universitas Andalas 6. Universitas Muhamadyah Sumatera Utara
7. Universitas Brawijaya 7. Universitas Narotama
8. Universitas Hasanudin 8. Universitas Pancasila
9. Universitas Jambi 9. Universitas Pelita Harapan
10. Universitas Sebelas Maret 10. Universitas Islam Malang
11. Universitas Sriwijaya
12. Universitas Sumatera Utara
13. Universitas Udayana
14. Universitas Islam Sultan Agung
15. Universitas Mataram
16. Universitas Jember

2
PROGRAM STUDI KENOTARIATAN
DI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS NEGERI : UNIVERSITAS SWASTA :

Universitas Airlangga Universitas Narotama


Universitas Brawijaya Universitas Surabaya
Universitas Jember Universitas Islam Malang

3
KUANTITAS DAN KUALITAS

HARUS SEJALAN JANGAN SAMPAI


ANTARA KUANTITAS TERJADI PENURUNAN
DAN KUALITAS KUALITAS
4
NOTARIS
(Pasal 1 Undang-Undang Jabatan Notaris)

Adalah Pejabat umum yang berwenang untuk


membuat akta Autentik dan kewenangan lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Sebelum melaksanakan Jabatan,


Notaris wajib mengangkat SUMPAH

HARUS DIPATUHI – BUKAN SEKEDAR SYARAT


5
“SUMPAH JABATAN NOTARIS”
“Demi Allah Saya Bersumpah”
• Bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Republik Indonesia,
Pancasila dan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Undang-undang tentang Jabatan Notaris serta peraturan
perundang-undangan lainnya;
• Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur, seksama,
mandiri, dan tidak berpihak;
• Bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya dan akan menjalankan
kewajiban saya sesuai dengan Kode Etik profesi, kehormatan, martabat dan
tanggung jawab saya sebagai Notaris;
• Bahwa saya akan merahasiakan serapat-rapatnya isi akta dan keterangan
yang diperolehdalam pelaksanaan jabatan saya;
• Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun, tidak pernah dan
tidak akan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun;

6
KORIDOR/RAMBU RAMBU
PELAKSANAAN JABATAN NOTARIS
UUJN KODE ETIK

UU NOMOR 30 TAHUN 2004 KLB INI BANTEN


UU NOMOR 02 TAHUN 2014 29 – 30 MEI 2015

SANKSI HUKUM SANKSI MORAL


- PIDANA SANKSI SOSIAL
- - PERDATA

PEMBERHENTIAN PEMBERHENTIAN

7
KEWENANGAN
Pasal 15 (Undang-Undang Jabatan Notaris)

Notaris berwenang membuat akta Autentik mengenai


semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang
diharuskan oleh Peraturan perundang-undangan
dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan
untuk dinyatakan dalam akta Autentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta,
memberikan grose, salinan dan kutipan akta, semuanya
itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga
ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau
orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang
8
Pasal 1 Butir 7

Akta Notaris adalah Akta Autentik


yang dibuat oleh atau dihadapan
Notaris menurut bentuk dan tata
cara yang ditetapkan dalam
Undang-undang;

OLEH = AKTA RELAS DIHADAPAN = AKTA PIHAK

9
Notaris Berwenang pula :
(Pasal 15 Undang Undang Jabatan Notaris)

a. Mengesahkan tanda tangan dan mentapkan


kepastian tanggal surat dibawah tangan
dengan mendaftar dalam buku
khusus; LEGALISASI
b. Membukukan surat-surat dibawah tangan
dengan mendaftar dalam buku khusus; WAARMERKING
c. Membuat kopi dari asli surat-surat dibawah tangan
berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis
dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan
surat aslinya;
e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
pembuatan akta;
f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan;
g. Membuat akta risalah lelang
10
KEWAJIBAN
Pasal 16 (Undang-undang Jabatan Notaris)

a. Bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak


berpihak, dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam perbuatan hukum;
b. membuat akta dalam bentuk Minuta
Akta dan menyimpannya sebagai bagian
dari Protokol Notaris

c. Mengeluarkan Grosse Akta, Salinan


Akta atau Kutipan Akta berdasarkan
Minuta Akta
11
d. Memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan
dalam undang-undang ini, kecuali ada alasan
untuk menolaknya.

e. Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang


dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh
guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah/janji
jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain.

f. Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan


menjadi buku yang memuat tidak lebih dari 50
(limapuluh) akta, dan jika jumlah akta tidak dapat
dimuat dalam satu buku,akta tersebut dapat dijilid
menjadi lebih dari satu buku dan mencatat jumlah
minuta akta, bulan dan tahun
12
h. Membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat
menurut urutan waktu pembuatan akta setiap bulan;

i. Mengirimkan daftar akta sebagaimana dimaksud dalam huruf h


atau daftar nihil yang berkenaan dengan wasiat ke Daftar Pusat
Wasiat Departemen yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
kenotariatan dalam waktu 5 (lima) hari pada minggu pertama
setiap bulan berikutnya;

j. Mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar


wasiat pada setiap akhir bulan;

13
k. Mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara
Republik Indonesia dan pada ruang yang melingkarinya
dituliskan nama, jabatan, dan tempat kedudukan yang
bersangkutan;

l. Membacakan akta dihadapan penghadap


dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) orang
saksi dan ditandatangani pada saat itu juga oleh
penghadap, saksi, dan Notaris;

14
(Pasal 16 ayat 7)
(lanjutan poin l)

Pembacaan akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf


l tidak wajib dilakukan, jika penghadap menghendaki agar
akta tidak dibacakan karena penghadap telah membaca
sendiri, mengetahui, dan memahami isinya, dengan
ketentuan bahwa hal tersebut dinyatakan dalam penutupan
akta serta pada setiap halaman Minuta Akta diparaf oleh
penghadap, saksi, dan Notaris;

m. Menerima magang calon Notaris


Ada Kewajiban Bagi Notaris
Sepanjang Sudah Memenuhi
Syarat-syarat Notaris Penerima
Magang
15
SYARAT NOTARIS PENERIMA MAGANG
PASAL 16
Peraturan Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia
Nomor 10/Perkum/INI/2018

1. Telah aktif menjalankan jabatan selama 5 (lima) tahun atau lebih dengan
jumlah Akta paling sedikit 100 (seratus) Akta;
2. Aktif dalam Organisasi atau ada kepedulian terhadap Organisasi;
3. Kapasitas daya tampung kantor Notaris Penerima Magang memungkinkan
untuk menerima magang;
4. Diputuskan oleh Pengurus Wilayah atau usulan Pengurus Daerah
5. Memberikan Laporan kepada Pengurus Daerah Ikatan Notaris ditempat
kedudukan yang bersangkutan tentang saat mulai maupun berakhirnya
magang;
6. Memberi kesempatan kepada Calon Notaris yang magang untuk selalu
mengikuti magang Bersama;
7. Selalu memperhatikan dan mentaati peraturan perundang-undangan tentang
Jabatan Notaris dan Program Magang yang disusun dan ditetapkan
Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia

16
Pasal 17
Notaris dilarang :
Surabaya
a. Menjalankan jabatan diluar wilayah jabatannya;
Jawa Timur
b. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari
7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan
yang sah.

Surabaya
Pasal 18

1. Notaris mempunyai tempat kedudukan didaerah


Kabupaten atau Kota.

2. Notaris mempunyai wilayah jabatan meliputi


seluruh wilayah propinsi dari tempat
kedudukannya.

17
Pasal 19 UUJN No. 2 Tahun 2014
Undang Undang Jabatan Notaris
1. Notaris wajib mempunyai hanya satu kantor,
yaitu di tempat kedudukannya
2. Tempat kedudukan Notaris sebagai
Pejabat Pembuat Akta Tanah wajib mengikuti
tempat kedudukan Notaris.
3. Notaris tidak berwenang secara berturut-turut dengan
tetap menjalankan jabatan di luar tempat kedudukannya.
4. Notaris yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat dikenai sanksi berupa:
Menyebabkan
- peringatan tertulis; kekuatan
- pemberhentian sementara; Pembuktian Seperti
- pemberhentian dengan hormat; atau Akta Dibawah Tangan
- pemberhentian dengan tidak hormat. (Juncto Pasal 84
UUJN)

18
KETENTUAN SANKSI
Pasal 84
Undang undang Jabatan Notaris

Tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris terhadap


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1)
huruf i, Pasal 16 ayat (1) huruf k, Pasal 41, Pasal 44, Pasal
48, Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51, atau pasal 52 yang
mengakibatkan suatu akta hanya mempunyai kekuatan
pembuktian sebagai akta dibawah tangan atau suatu
akta menjadi batal demi hukum dapat menjadi alasan
bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut
penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada Notaris.

19
JERAT
HUKUM PIDANA
BAGI NOTARIS

38
20
Pasal 263 KUHP

(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat


yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau
pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai
bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk
memakai atau menyuruh orang lain memakai
surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu,
diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan
kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara
paling lama enam tahun.

(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan


sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan
seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat
menimbulkan kerugian. 21
Pasal 264 KUHP
1) Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun,
jika dilakukan terhadap:
1. akta-akta Autentik;
2. surat hutang atau sertifikat hutang dari sesuatu negara atau bagiannya
ataupun dari suatu lembaga umum;
3. surat sero atau hutang atau sertifikat sero atau hutang dari suatu
perkumpulan, yayasan, perseroan atau maskapai:
4. talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang
diterangkan dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan
sebagai pengganti surat-surat itu;
5. surat kredit atau surat dagang yang diperuntukkan untuk diedarkan;

(2) Diancam dengan pidana yang sama barang siapa dengan sengaja memakai
surat tersebut dalam ayat pertama, yang isinya tidak sejati atau yang
dipalsukan seolah-olah benar dan tidak dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat
menimbulkan kerugian.

22
Pasal 266 ayat (1)
“Barang siapa menyuruh memasukkan keterangan
palsu ke dalam suatu akta Autentik mengenai
sesuatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan
oleh akta itu, dengan maksud untuk memakai atau
menyuruh orang lain memakai akta itu seolah-olah
keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam,
jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian,
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.”

23
Pasal 372
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum
memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang
ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
diancam karena penggelapan, dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau pidana
denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

24
Pasal 374

Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang


penguasaannya terhadap barang disebabkan
karena ada hubungan kerja atau karena
pencarian atau karena mendapat upah untuk
itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun.

25
KODE ETIK
NOTARIS
SESUAI
KONGRES LUAR BIASA
IKATAN NOTARIS INDONESIA
di BANTEN
Tanggal 29-30 MEI 2015

26
SUMBER :

 Pasal 3,4,5 Perubahan KEN


dari Kongres LB INI 29-30 Mei 2015

LARANGAN KEWAJIBAN

27
1. Notaris wajib : (Pasal 3 KEN)
a. Memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik;
b. Menghormati dan menjunjung tinggi harkat
dan martabat Jabatan Notaris;

2. Notaris wajib : (Pasal 3 KEN)


a. Menjaga dan membela kehormatan perkumpulan;
b. Berperilaku jujur, mandiri, tidak berpihak, amanah,
seksama, penuh rasa tanggung jawab, berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan isi Sumpah
Jabatan Notaris;

28
3. Notaris wajib : (Pasal 3 KEN)
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian
a profesi yang telah dimiliki tidak terbatas pada ilmu
pengetahuan hukum dan kenotariatan;

Mengutamakan pengabdian kepada


b kepentingan masyarakat dan Negara;

Memberikan jasa pembuatan akta dan


c kewenangan lainnya untuk masyarakat
yang tidak mampu tanpa memungut
honorarium;
29
4. Notaris wajib :
(Pasal 3 KEN)
Menetapkan satu kantor
di tempat kedudukan dan
kantor tersebut
merupakan satu-satunya
kantor bagi Notaris yang
bersangkutan dalam
melaksanakan tugas
jabatan sehari-hari ;

30
5. Notaris dilarang :
(Pasal 4 KEN JUNCTO Pasal 19 UUJN)

Mempunyai lebih
dari 1 (satu)
KANTOR
NOTARIS

KANTOR

kantor, baik kantor


PPAT

cabang ataupun
kantor perwakilan;
KANTOR
NOTARIS DAN PPAT
TIDAK BOLEH TERPISAH

31
6. NOTARIS WAJIB :
(Pasal 3 Kode Etik Notaris)

Memasang 1 (satu) papan Memuat nama lengkap


nama di depan/ dan gelar yang sah,
dilingkungan kantor tanggal dan nomor Surat
dengan ukuran yaitu Keputusan pengangkatan
100cm x 40cm, 150cm x yang terakhir, tempat
60cm, atau 200cm x 80 cm kedudukan, alamat
kantor dan nomor
telepon/fax

Dasar papan nama berwarna putih


dengan huruf berwarna hitam dan tulisan yang jelas dan
mudah dibaca, kecuali di lingkungan kantor tersebut tidak
Dimungkinkan untuk pemasangan papan nama
32
PASAL 3 KEN

7. Notaris wajib : 8. Notaris wajib :


a. Hadir, mengikuti dan a. Membayar uang
berpartisipasi aktif iuran perkumpulan
dalam kegiatan yang secara tertib;
diselenggarakan oleh
perkumpulan; b. Membayar uang duka
untuk membantu ahli
b. Menghormati, waris teman sejawat
mematuhi, melaksanakan yang meninggal
peraturandan keputusan dunia;
perkumpulan;

33
Pasal 3 Kode Etik Notaris
9. Notaris Wajib :
a. Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan
tentang honorarium yang ditetapkan perkumpulan;
b. Menjalankan jabatan Notaris di kantornya, kecuali
karena alasan-alasan tertentu ;

10. Notaris Wajib :


Notaris wajib menciptakan suasana kekeluargaan dan
kebersamaan dalam melaksanakan tugas jabatan dan
kegiatan sehari-hari serta saling memperlakukan rekan
sejawat secara baik, saling menghormati, saling
menghargai, saling membantu serta selalu berusaha
menjalin komunikasi dan tali silahturahim.
34
11. Notaris wajib :

a. memperlakukan setiap
klien yang datang
dengan baik, tidak
membedakan status
ekonomi dan/atau
status sosialnya ;
b. membuat akta dalam
jumlah batas kewajaran
untuk menjalankan
peraturan
perundang-undangan,
khususnya UUJN dan
KEN. 35
12. Notaris dilarang :
memasang papan nama
dan/atau tulisan yang berbunyi
“Notaris / Kantor Notaris” di luar
lingkungan kantor kecuali 50 cm
memasang 1 (satu) tanda
KANTOR NOTARIS
penunjuk jalan dengan ukuran 20 Cm NARUTO, S.H
tidak melebihi 20cm x 50cm,
dasar berwarna putih, huruf
berwarna hitam, tanpa
mencantumkan nama Notaris 20 Cm
KANTOR NOTARIS
serta dipasang dalam radius 100 m
maksimum 100 meter dari
50 cm
kantor Notaris
Tidak Mencantumkan Nama
36
13. Notaris dilarang :
(Pasal 4 Kode Etik Notaris)

melakukan publikasi atau promosi diri,


baik sendiri maupun secara bersama-
sama, dengan mencantumkan nama
dan jabatannya, menggunakan sarana
NOTARIS
media cetak dan/atau elektronik, BAGUS, SH
dalam bentuk iklan, ucapan selamat,
ucapan belasungkawa, ucapan
terimakasih, kegiatan pemasaran dan
kegiatan sponsor baik dalam bidang
sosial, keagamaan, maupun olahraga,
TIDAK BOLEH DIUNGGAH
DI MEDSOS

37
KECUALI :
memberikan ucapan selamat, ucapan berdukacita dengan
mempergunakan kartu ucapan, surat, karangan bunga
ataupun media lainnya dengan tidak mencantumkan
Notaris, tetapi hanya nama saja

pemuatan nama dan alamat Notaris dalam buku panduan


nomor telepon, fax dan telex, yang diterbitkan secara resmi
oleh PT. Telkom dan/atau instansi dan/atau lembaga resmi
lainnya

memperkenalkan diri tetapi tidak melakukan promosi diri


selaku Notaris.

38
14. Notaris dilarang :
Bekerja sama dengan biro
jasa/orang/Badan Hukum yang pada
hakekatnya bertindak sebagai perantara
untuk mencari atau mendapatkan klien;
Biro Jasa
15. Notaris dilarang :
a. menandatangani akta yang proses
pembuatannya telah dipersiapkan
oleh pihak lain;
b. mengirimkan minuta kepada klien
untuk ditandatangani;
39
• Berusaha atau berupaya dengan
jalan apapun, agar seseorang
16 Notaris berpindah dari Notaris lain
dilarang : kepadanya, baik upaya itu
ditujukan langsung kepada klien
Pasal 4 KEN yang bersangkutan maupun melalui
perantaraan orang lain;

• Melakukan pemaksaan kepada


klien dengan cara menahan
17. Notaris dokumen-dokumen yang telah
dilarang : diserahkan dan/atau melakukan
Pasal 4 KEN tekanan psikologis dengan maksud
agar klien tersebut tetap membuat akta
padanya ;
40
18. Notaris dilarang :
Melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak
langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang
tidak sehat dengan sesama rekan Notaris;

19. Notaris dilarang :

menetapkan honorarium yang harus


dibayar oleh klien dalam jumlah yang
lebih rendah dari honorarium yang telah
ditetapkan Perkumpulan;

41
20. Notaris dilarang :

Mempekerjakan dengan sengaja orang


yang masih berstatus karyawan
kantor Notaris lain tanpa persetujuan
terlebih dahulu dari Notaris yang
bersangkutan, termasuk menerima
pekerjaan dari karyawan kantor
notaris lain ;

42
21. Notaris dilarang :

Menjelekan dan/atau mempersalahkan


rekan Notaris atau akta yang dibuat olehnya.
Dalam hal seorang Notaris menghadapi
dan/atau menemukan suatu akta yang
dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata di
dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan
yang serius dan/atau membahayakan klien,
maka Notaris tersebut wajib
memberitahukan kepada rekan sejawat yang
bersangkutan atas kesalahan yang dibuatnya
dengan cara yang tidak bersifat menggurui,
melainkan untuk mencegah timbulnya hal-
hal yang tidak diinginkan terhadap klien
yang bersangkutan ataupun rekan sejawat
tersebut;
43
Notaris dilarang :

22. Tidak melakukan kewajiban dan melakukan


pelanggaran terhadap larangan sebagaimana
dimaksud dalam kode etik dengan menggunakan
media elektronik, termasuk namun tidak terbatas
dengan menggunakan internet dan media sosial ;

23. Membentuk kelompok sesama rekan sejawat yang


bersifat eksklusif dengan tujuan untuk melayani
kepentingan suatu instansi atau lembaga, apalagi
menutup kemungkinan bagi Notaris lain untuk
berpartisipasi;

44
Notaris dilarang :

24 Menggunakan dan mencantumkan gelar yang tidak sesuai


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

a. Membuat akta melebihi batas kewajaran yang batas jumlahnya


ditentukan oleh Dewan Kehormatan;

25 b. Mengikuti pelelangan untuk mendapatkan


pekerjaan / pembuatan akta.

45
Terima Kasih!

“SEMOGA PROFESI NOTARIS


SEMAKIN BERMARTABAT
DAN MEMBANGGAKAN”

Anda mungkin juga menyukai