Anda di halaman 1dari 3

Sebagai orang tua tentu tidak lepas dari berbagai macam kegiatan.

Selain
mengurusi anak , orang tua juga harus mengurus rumah tangga dan mencari nafkah.
Banyak orang tua yang lebih mengutamakan untuk mengejar ambisi / cita -cita dan
mencari uang sehingga kadang orang tua yang lebih mementingkan pekerjaan daripada
mengurusi anaknya. Orang tua memandang remeh waktu untuk bersama anak dan
banyak yang mengganggap quality time tidaklah terlalu penting. Maka dari itu sebagai
orang tua harus bisa mengatur antara jam kerja dan waktu bersama anak.

Bekerja adalah hal yang penting dan tidak bisa dipungkiri semua orang tua harus
bekerja untuk menafkahi keluarganya. Tetapi waktu untuk bekerja harus bisa diatur dan
diseimbangkan dengan waktu bersama anak. Menurut Undang – Undang pasal 77
sampai dengan pasal 85 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, waktu umum untuk
bekerja adalah 6 hari dalam seminggu dengan waktu 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40
jam kerja dalam 6 hari dan jika 5 hari dalam seminggu maka waktu bekerjanya 8 jam
kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 5 hari (Wage Indicator , n.d.). Pemerintah
telah memberikan acuan jam kerja yang ideal sehingga kembali sebagai orang tua
bagaimana mengatur waktu yang seimbang bersama anak.

Langkah yang paling baik sebagai orang tua harus bisa memilih pekerjaan yang
memiliki waktu jam kerja yang normal. Orang tua harus sadar diri bahwa mereka sudah
mempunyai anak yang juga harus diberi waktu untuk bersama. Kurangnya waktu
bersama dengan anak dapat memperbesar kemungkinan anak untuk terjerumus ke hal
yang negatif. Jika bidang pekerjaan yang didalami tidak memungkinkan untuk bekerja
dengan waktu yang normal maka usahakan untuk meningkatkan perhatian terhadap
anak baik secara online maupun bertemu secara langsung.

Jenis pekerjaan ada berbagai macam dan dapat dilakukan dengan cara yang
bervariasi. Jika orang tua bekerja sebagai karyawan maka orang tua harus bisa membuat
kesepakatan terhadap pihak atasan mengenai waktu jam kerja yang akan dilaksanakan.
Bekerja dengan orang lain mungkin membuat waktu kerja tidak fleksibel dan tentu
menjadi rutinitas yang sama dalam seminggu. Maka dari itu orang tua harus bisa
memanfaatkan waktu sore hari setelah bekerja untuk bersama anak. Jangan sampai
setelah pulang ke rumah orang tua tetap melanjutkan pekerjaannya dan mengabaikan
sang anak.

Langkah yang pertama jika orang tua bekerja sebagai karyawan adalah
menetapkan skala prioritas dalam melakukan pekerjaan. Usahakan untuk
mengutamakan hal yang paling mendesak/penting terlebih dahulu untuk diselesaikan.
Pekerjaan yang bersifat kurang penting dan bisa dilakukan esok harinya ditinggalkan
terlebih dahulu . Usahakan bekerja dengan cermat dan efektif jika kesuilitan dalam
menentukan prioritas usahakan buatlah catatan satu per satu pada malam hari sebelum
tidur agar hari esok menjadi hari kerja yang produktif.

Sebagai orang tua yang bertanggung jawaab kepada anaknya maka orang tua
harus disiplin dalam bekerja. Langkah kedua yaitu biasakan untuk tidak menunda
pekerjaan yang akan dilakukan. Bekerjalah sesuai dengan target yang ditetapkan , jika
istirahat maka istirahtlah jangan melakukan aktivitas lainnya. Menunda pekerjaan
hanyalah membuat pekerjaan semakin munumpuk dan membuat waktu bersama anak
terpotong. Berlatihlah untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai waktunya dan coba
hindari distraksi yang ada seperti bermain smartphone ataupun distraksi dari rekan kerja
yang mengajak bicara yang tidak terlalu penting.

Langkah yang terakhir yaitu sebagai orang tua yang bekerja sebagai karyawan
harus bisa menetapkan batasan yang jelas antara waktu untuk bekerja dan waktu untuk
anak. Misal memutuskan untuk tidak membalas pesan yang berhubungan dengan
pekerjaan pada saat bersama anak. Setiap orang berhak menetapkan Batasan waktu
antara bekerja dan waktu untuk anak. Jangan sampai waktu untuk anak tidak maksimal
karena desakan pekerjaan di luar jam kerja. Namun hal ini juga harus disikapi dengan
integritas sebagai karyawan dalam bekerja sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan
tepat waktu.

Dalam bekerja pasti ada sebutan berlembur yang juga pasti pernah dilakukan
setelah lama kelamaan bekerja. Berlembur merupakan hal yang wajar dalam bekerja ,
tetapi jangan sampai sebagai orang tua berlembur terlalu sering. Bahkan jika bisa
berlembur adalah pilihan terakhir yang dilakukan. Memang sulit bagi orang tua untuk
mengatur jam kerja jika pekerjaannya menuntut untuk dikerjakan segera. Oleh karena
itu , sebagai orang tua harus sadar diri bahwa kapasitas bekerjanya pasti lebih sedikit
daripada mereka yang belum memiliki anak.

Lainnya halnya jika orang tua bekerja sebagai pengusaha yang jam kerjanya
fleksibel dan bisa ditentukan sendiri. Seorang pengusaha mungkin bisa bekerja
dimanapun bahkan bisa bekerja di rumah sendiri. Namun juga harus diperhatikan agar
waktu bersama anak tidak tercampur dengan urusan pekerjaan. Perlu adanya
pengaturan waktu meskipun pengusaha bisa fleksibel dalam bekerja.

Langkah pertama yaitu orang tua yang bekerja sebagai pengusaha harus bisa
memulai hari lebih awal. Dengan memulai hari lebih awal maka pekerjaan dapat lebih
selesai lebih cepat dan orang tua bisa memiliki waktu bersama anak lebih banyak.Hal ini
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai orang tua pengusaha yang jam
kerjanya fleksibel. Selain itu , dengan menyelesaikan lebih cepat maka orang tua bisa
hadir di jam dimana anak memiliki waktu luang.

Sebagai pengusaha tentu mengurusi banyak hal yang bahkan lebih banyak dari
karyawan. Maka dari itu , langkah selanjutnya yaitu meminimalkan pengambilan
keputusan. Mengambil sebuah keputusan memerlukan banyak waktu sehingga dapat
membuat waktu bersama anak berkurang. Contoh meminimalkan pengambilan
keputusan yaitu dengan membuat segala sesuatunya sederhana seperti pemilihan baju
yang akan dipakai , pemilihan makanan , dll. Dengan menjadikannya sebuah rutinitas
yang sama setiap hari maka pengusaha tidak perlu memikirkan lagi hal – hal tersebut
dan bisa memiliki waktu luang untuk anak.
Langkah terakhir yaitu pengusaha bisa mendelegasikan pekerjaan yang bukan
inti. Dengan menjadi pengusaha yang memiliki karyawan , pengusaha bisa
mendelegasikan tugan non-inti kepada karyawan. Salah satu sisi positif menjadi orang
tua pengusaha adalah hal ini. Sebagai pengusaha tidak mungkin berlagak bahwa semua
pekerjaan dapat diselesaikan semua dengan sendiri. Maka dari itu perlu adanya delegasi
tugas agar orang tua pengusaha juga memilik waktu untuk anak.

Baik sebagai karyawan maupun pengusaha , dalam bekerja tentu ada waktu
untuk libur. Maka dari itu manfaatkanlah kesempatan ini untuk bersama dengan anak.
Dengan banyaknya urusan pekerjaan dan sekolah dari orang tua maupun anak maka
perlu adanya waktu istirahat untuk berlibur. Rencanakan liburan bersama anak tercinta.
Berlibur beberapa hari dengan anak dapat mempererat hubungan orang tua dan anak
bahkan bisa menambah dukungan mental bagi anak dalam menjalani kehidupan sehari –
hari.

Anda mungkin juga menyukai