BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat
dan ditempatkan dalam ruangan yang berdekatan atau antara satu tempat tidur
dengan tempat tidur lainnya. Di tempat ini pasien mendapatkan terapi dan
perawatan untuk dapat sembuh, dimana enam puluh persen pasien yang
kimia maupun mekanik yang sering disebabkan oleh komplikasi dari terapi
intravena. Terapi interavena adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan
untuk memasukkan cairan, obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien. Infeksi
dapat menjadi komplikasi utama dari terapi intra vena ( IV ) terletak pada
flebitis, perjalanan penyakit ini biasanya jinak, tapi walaupun demikian jika
trombus terlepas kemudian diangkut dalam aliran darah dan masuk jantung
meningkat menjadi 65% dan ini sangat dipengaruhi oleh ketetapan dalam
1
2
dan Ringer (2005); 64,7% oleh Kocaman dan Sucuoglu (2006); 62% oleh
dan Ozbakkaloglu (2007), dan 68,8% oleh Selimen, Kilic, dan Toker (2008).
besar namun masih di atas standard yang ditetapkan oleh Intravenous Nurses
pemasangan infus terletak pada vena sefalika, yang tidak terjadi plebitis
Dari semua pasien yang dirawat dirumah sakit, setiap tahunsekitar 50%
menimbulkan beberapa resiko jika tidak dilakukan secara benar. Salah satu
efek yangbisa ditimbulkan dari pemasangan infus adalah flebiti. (Schaffer dkk,
2009).
Anak RSUD Syeck Yusuf Kabupaten Gowa. Jumlah pasien Anak yang
Gowa.”
4
B. Rumusan Masalah
flebitis pada anak di ruang perawatan anak RSUD Syeck Yusuf Kabupaten
Gowa?
pada anak di ruang perawatan anak RSUD Syeck Yusuf Kabupaten Gowa?
kejadian flebitis pada anak di ruang perawatan anak RSUD Syeck Yusuf
Kabupaten Gowa?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kabupaten Gowa.
2. Tujuan Khusus
kejadian flebitis pada anak di ruang perawatan anak RSUD Syeck Yusuf
Kabupaten Gowa.
5
Kabupaten Gowa.
kejadian flebitis pada anak di ruang perawatan anak RSUD Syeck Yusuf
Kabupaten Gowa.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
institusi pendidikan.