Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 HABINSARAN
Jl. Parsoburan, Parsoburan, Kode Pos 22383
Kel. Parsoburan Tengah Kec. Habinsaran Kab. Toba Samosir
E-mail: smahabinsaran@yahoo.co.id, Website : sman1habinsaran.sch.id

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


BELAJAR DARING DAN LURING AKIBAT COVID 19
Oleh
Nama Guru : Johannes Pardosi, S.Pd
NIP :-
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas : X MIA 1 dan X MIA 2

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran
Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid-19. Dalam surat edaran ini disebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan
Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19. Menurut Kemendikbud, BDR harus
melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan
penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial
bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua. 
Metode dan media pelaksanaan BDR dilaksanakan dengan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
yang dibagi kedalam dua pendekatan yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (Daring) dan
luar jaringan (Luring). Kemudian, untuk metode pembelajaran jarak jauh , satuan pendidikan
khususnya peserta didik dapat memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh
Kemendikbud antara lain program belajar dari rumah melalui Internet, televisi, radio, modul
belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak serta alat peraga dan media belajar dari benda
dan lingkungan sekitar.
Untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 Pelaksanaan Pembelajaran di SMA Negeri 1 Habinsaran
dilaksanakan dengan dengan Pembelajaran Jarak Jauh karena satuan pendidikan ini masih berada
di zona oranye dan belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu
pembelajaran jarak jauh (Belajar Dari Rumah) juga dilaksanakan dengan dua pendekatan yaitu
Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) dan Pembelajaran Luar Jaringan (Luring). Pembelajaran
Daring sendiri memanfaatkan media Internet, misalnya melalui Whatsapp Grup, Google
Classroom, Google Formulir dan quipper School sedangkan pembelajaran Luar Jaringan dengan
menggunakan modul belajar mandiri dan lembar kerja.
2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam laporan ini adalah:
a. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Fisika di Kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA
Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selama masa Pandemi Covid-
19?
b. Apa kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Fisika di Kelas X MIA 1 dan X MIA 2
SMA Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selama masa Pandemi
Covid-19?
c. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatsi kendala dalam pembelajaran Fisika di
Kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP
2020/2021 selama masa Pandemi Covid-19?

3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dalam penulisan Laporan ini adalah:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Fisika di X MIA 1 dan X MIA 2 SMA
Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selama masa Pandemi Covid-
19
b. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Fisika di X MIA 1 dan X
MIA 2 SMA Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selama masa
Pandemi Covid-19
c. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatsi kendala dalam pembelajaran
Fisika di X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP
2020/2021 selama masa Pandemi Covid-19
Manfaat penulisan Laporan ini adalah:
a. Sebagai pertanggung jawaban bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri
1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selama masa Pandemi covid-19
b. Sebagai sumber informasi untuk kegiatan pembelajaran pada Mata Pelajaran di SMA
negeri 1 Habinsaran khususnya X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 1 Habinsaran pada
bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selma masa pandemi covid -19
c. Sebagai evaluasi bagi guru untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.

B. PROGRAM PBM DAN PENILAIAN/ KEGIATAN / LANGKAH STRATEGIS YANG


TELAHDILAKSANAKAN

1. PEMBELAJARAN DARING
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang
sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan
dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran
daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi
pembelajaran maupun jejaring sosial.
Pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Habinsaran khususnya pembelajaran Fisika di X
MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 1 Habinsaran pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021
selama masa Pandemi Covid-19 ini menggunakan beberapa aplikasi yaitu, Whatsaap Gruop,
Whatsapp Grup, Google Classroom, Google Formulir, quipper School dan Zoom Meeting.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tebel pembelajaran daring berikut:
Tabel Pembelajaran Daring
Jumlah siwa Nilai
Nilai
Rata-
Rata- % Langkah/Metode/
Rata
NO Hari/Tgl Kls/Jam T KD Rata Ketuntas Alat/Sumber/
H JLH TUG
H UH an Media Daring
AS

Senin X
1 MPLS
13 -7- 2020 Seluruhnya
Selasa X
2 MPLS
14 -7- 2020 Seluruhnya
Rabu X
3 MPLS
15 -7- 2020 Seluruhnya
Kamis Persiapan Jadwal dan Perangkat Pembelajaran, Membuat Whatsapp
4 16 -7- 2020 Group, GCR, dan Google Form
Whatsapp
Group,Zoom
X MIA 1/
08.00 sd 10.00 35 1 36 3.1 75 - 85,7% Meeting,
GCR, dan
Jumat Google Form
8 17 -7- 2020 Whatsapp
Group,Zoom
X MIA 2/
10.00sd 12.00 34 2 36 3.1 63,2 - 35,3% Meeting,
GCR, dan
Google Form
Whatsapp
Group,Zoom
X MIA 1/
08.00 sd 10.00 36 0 36 3.1 - 78 58,3% Meeting,
GCR, dan
Jumat Google Form
9 2 -7- 2020 Whatsapp
Group,Zoom
X MIA 2/ 30,55
36 0 36 3.1 - 70 Meeting,
10.00sd 12.00 %
GCR, dan
Google Form
X MIA 1/
Jumat 08.00 sd 10.00 - - 36
14 01-08- X MIA 2/
2020 10.00sd 12.00 - - 36
15 Jumat Whatsapp
07 -08- Group,Zoom
2020
X MIA 1/ Meeting,
35 1 36 3.2 80 - 91.4%
08.00 sd 10.00 Quipper
School, dan
Google Form
X MIA 2/ 33 3 36 3.2 78 - 58,8% Whatsapp
10.00sd 12.00
Group,Zoom
Meeting,
Quipper
School, dan
Google Form
Whatsapp
Group,Zoom
X MIA 1/ 44,11 Meeting,
36 0 36 3.2 78 -
08.00 sd 10.00 % Quipper
School, dan
Jumat Google Form
20 14 -8- 2020 Whatsapp
Group,Zoom
X MIA 2/ Meeting,
36 0 36 3.2 50 - 23,5%
10.00sd 12.00 Quipper
School, dan
Google Form

2. Pembelajaran Luring
Pembelajaran Luring Fisika di Kelas Kelas X MIA 1, dan X MIA 2 SMA Negeri 1 Habinsaran
pada bulan Juli-Agustus TP 2020/2021 selama masa Pandemi Covid-19 ini diperuntukkan bagi siswa
yang tidak terjangkau akses internet atau tool yang diperlukan. Pendekatan pembelajaran Luring
disini menggunakan modul belajar mandiri dan lembar kerja.
Modul belajar / lembar kerja disusun oleh guru mata pelajaran. Kemudian siswa datang ke
sekolah sekali seminggu untuk mengambil Modul/lembar kerja sekalian mengantarkan lembar kerja
yang sudah dikerjakan, Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tebel pembelajaran Luring berikut:
JumlahSiswa Nilai Tugas/UH
N KD %
Hari/Tgl Kls/Jam TDK
o H JLH Modul R Tugas UH Ketuntas
HADIR
an
Selasa
1 XI MIA 2 - - - - - - -
21 -7- 2020
XI MIA 1 - - - - - - -
Selasa XI MIA 2 - - - - - - -
2
28 -7- 2020 XI MIA 1 - - - - - - -
Selasa XI MIA 2 - - - - - - -
3
4 -8- 2020 XI MIA 1 - - - - - - -
Selasa XI MIA 2 - - - - - - -
4
11 -8- 2020 XI MIA 1 - - - - - - -

Catatan :
Tidak ada siswa yang mengikuti Luring

C. KENDALA YANG DIHADAPI


Yang menjadi kendala yang dihadapi dalam peembelajaran Daring yaitu:
1. Terkadang kala jaringan internet lambat dan mati pada saat listrik dipadamkan
2. Kurangnya pemahaman untuk pemanfaatan tehnologi bagi siswa
3. Masalah biaya untuk membutuhi kuota internet yang melonjak baik untuk guru dan siswa
4. Sulitnya bagi guru untuk mengetahui tingkat kejujuran/ karakter peserta didik dalam
mengerjakan tugas atau ujian.
5. Sangat sukar bagi guru untuk menilai aspek kongnitif siswa terutama aspek psikomotorik
siswa secara akurat.
Sedangkan kendala yang terjadi pada pembelajaran LURING yaitu:
1. Terdapat juga siswa yang tidak peduli oleh pembelajaran dan tugas yg diberikan oleh guru.
2. Sulitnya bagi guru untuk menilai hasil pembelajaran siswa secara objektif
3. Sangat sukar bagi guru untuk menilai aspek kongnitif siswa terutama aspek psikomotorik
siswa secara akurat.
D. UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN DALAM MENGATASI KENDALA YANG
DIHADAPI
1. Guru menegur dan tetap mengigatkan siswa yang tidak peduli agar tetap mengikuti
pembelajaran DARING.
2. Guru juga dapat memberitahukan nilai dari tugas-tugas siswa serta memberikan pujian untuk
memotivasi peserta didik.
3. Pemberian paket data bagi peserta didik dan guru sangat menbantu pembelajaran DARING
pada saat pandemi covid 19.

E. KESIMPULAN
Telah dilaksanakan pembelajaran daring dan luring, namun hasil belajar belum mencapai
ketuntasan secara klasikal. Hali ini terlihat dari rata-rata persentase ketuntasan yang masih di
bawah 40 %.
F. SARAN
1. Diperlukan dorongan dan motivasi ekstra bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran Daring
maupun Luring, untuk itu sebaiknya orang tua perlu diundang ke sekolah dalam rangka
sosialisasi penekakan dalam membimbing dan motivasi belajar siswa serta agar orang tua
paham tentang pembelajaran yang sedang ditempuh siswa pada masa pandemi covid-19
2. Pada masa pandemi covid ini guru, peserta didik juga orang tua sebagai mentor harus belajar
memanfaatkan tehnologi seiring dengan industri 4.0, untuk dapat meningkatkan pembelajaran
DARING.
3. Perlunya menejemen yang lebih lagi untuk pembelajaran pada saat pandemi covid 19 ini,
bahkan mungkin mengganti metode daring/Luring dengan tatap muka sesuai protokol
kesehatan.
G. PENUTUP
Adanya pandemi covid 19 yang telah mewabah dunia sehingga dunia pendidikan harus
melaksanakan pembelajaran DARING dan LURING. Pembelajaran DARING bagi peserta didik
yang dapat mengakses internet dapat dilakukan melalui WA, portal rumah belajar, quiperr school
dan google clasroom serta pembelajaran lain yang berbasis internet. Pembelajaran LURING
diberikan bagi pesreta didik yang tidak dapat mengakses internet dilakukan dengan pembagian
materi pelajaran dan tugas- tugas.
Daftar Pustaka
1. https://www.liputan6.com/news/read/4266068/kemendikbud-terbitkan-pedoman-belajar-dari-
rumah-di-masa-pandemi-covid-19 , diakses tanggal 14 Agustus 2020 pukul 14.35
2. https://republika.co.id/berita/q7p9wr409/nadiem-jelaskan-makna-pembelajaran-daring, diakses
tanggal 15Agustus 2020 pukul 11.00

Parsoburan, Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Habinsaran, Guru Mata Pelajaran,

Togar Duharman Panjaitan, S.Pd, M.Si Johannes Pardosi, S.Pd,


NIP. 19720117 199702 1 002
Lampiran :
1. RPP Daring
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA ...


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan  Mengamati tentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari
hakikat ilmu  Mengamati tentang hubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain
Fisika dan  Mengamati tentang prosedur ilmiah,
perannya dalam  Mengamati tentang keselamatan kerja di laboratorium
kehidupan,  Mengamati tentang prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan
metode ilmiah, kerja di laboratorium
dan keselamatan  Mendiskusikantentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari
kerja di  Mendiskusikan tentangghubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain
laboratorium
 Mendiskusikan tentangprosedur ilmiah
 Mendiskusikan tentangkeselamatan kerja di laboratorium
 Mendiskusikan tentang prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan
kerja di laboratorium
 MenyimpulkantentangfenomenaFisikadalamkehidupansehari-hari
 Menyimpulkan tentang ilmu Fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain
 Menyimpulkan tentang prosedur ilmiah
 Menyimpulkan tentang keselamatan kerja di laboratorium
 Menyimpulkantentangprosedurilmiahdalamhubungannyadengankeselamatankerj
a di laboratorium
4.1 Membuat  MempresentasikantentangpemanfaatanFisikadalamkehidupansehari-hari,
prosedur kerja metodeilmiahdankeselamatankerjaketikamelakukankegiatanpengukuranbesaran
ilmiah dan Fisika
keselamatan
kerja misalnya
pada pengukuran
kalor
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengamati tentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari
 Mengamati tentang hubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain
 Mengamati tentang prosedur ilmiah,
 Mengamati tentang keselamatan kerja di laboratorium
 Mengamati tentang prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan kerja di laboratorium
 Mendiskusikantentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari
 Mendiskusikan tentangghubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain
 Mendiskusikan tentangprosedur ilmiah
 Mendiskusikan tentangkeselamatan kerja di laboratorium
 Mendiskusikan tentang prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan kerja di laboratorium
 MenyimpulkantentangfenomenaFisikadalamkehidupansehari-hari
 Menyimpulkan tentang ilmu Fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain
 Menyimpulkan tentang prosedur ilmiah
 Menyimpulkan tentang keselamatan kerja di laboratorium
 Menyimpulkantentangprosedurilmiahdalamhubungannyadengankeselamatankerja di laboratorium

D. Materi Pembelajaran
Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah:
 Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika
 Ruang lingkup Fisika
 Metode dan Prosedur ilmiah
 Keselamatan kerja di laboratorium

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku Fisika Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
 
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup
fisika
● Pemberian contoh-contoh materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan
ruang lingkup fisika untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Hakikat fisika, perlunya
mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
→ Mendengar
  Pemberian materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup
fisika oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
(pertanyaan/
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
identifikasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
masalah)
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan
ruang lingkup fisika yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Hakikat fisika, perlunya
mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup
fisika
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari
fisika, dan ruang lingkup fisika yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan
rasa percaya diri Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup
fisika sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara
Data) :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
→ Mengolah informasi dari materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan
ruang lingkup fisika yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Hakikat fisika, perlunya
mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari
fisika, dan ruang lingkup fisika berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Hakikat
fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika,
dan ruang lingkup fisika yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
  Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika,
dan ruang lingkup fisika yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Hakikat fisika, perlunya
mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari
fisika, dan ruang lingkup fisika yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan ruang
lingkup fisika yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika,
dan ruang lingkup fisika yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hakikat fisika,
perlunya mempelajari fisika, dan ruang lingkup fisika
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hakikat fisika, perlunya mempelajari fisika, dan
ruang lingkup fisika kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
 
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di
laboratorium
● Pemberian contoh-contoh materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja
di laboratorium untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Metode dan prosedur
ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
→ Mendengar
  Pemberian materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di
laboratorium oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan
kerja di laboratorium yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan
rasa percaya diri Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara
Data) :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
→ Mengolah informasi dari materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja
di laboratorium yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Metode dan prosedur
ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Metode
dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
  Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan
kerja di laboratorium yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di
laboratorium yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Metode dan prosedur ilmiah serta
keselamatan kerja di laboratorium yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Metode dan
prosedur ilmiah serta keselamatan kerja di laboratorium
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Metode dan prosedur ilmiah serta keselamatan kerja
di laboratorium kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait
dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Nama Siswa
o BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
250 62,50 C
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya
dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria
penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya
:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)


b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan
penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor
ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Parsoburan, Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Habinsaran, Guru Mata Pelajaran,

Togar Duharman Panjaitan, S.Pd, M.Si Johannes Pardosi, S.Pd, Gr


NIP. 19720117 199702 1 002

Catatan Kepala Sekolah


...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

2. RPP Luring

MODUL BELAJAR LURING SMA NEGERI 1 HABINSARAN


PEMBELAJARAN :Sistem Modul dengan Teks
A. IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : Fisika
2. Kelas :X
3. KI 1. (S. Spritual) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KD 2. (S.Soasial) : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”
KD 3. Pengetahuan : Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam kehidupan, metode ilmiah, dan
keselamatan kerja di laboratorium.
KD 4 Keterampilan: Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor
Waktu Pengerjaan : Selasa 21 sd 27 Juli 2019
4. Penyerahan Tugas : Selasa 28 Juli 2019
B. RENCANA BELAJAR SISWA
Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Menjelaskan tentang fenomena Fisika dalam kehidupan sehari-hari
 Menjelaskan tentang hubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain
 Menjelaskan tentang prosedur ilmiah,
 Menjelaskan tentang keselamatan kerja di laboratorium
b. Pokok Materi (Uraian materi juga dapat dibaca pada buku paket Bab I)
 Hakikat Fisika
Sebagian besar orang menganggap fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari
gejala alam dari benda mati. Menurut Wikipedia, fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa “sains pada hakekatnya merupakan
sebuah kumpulan pengetahuan (“a bodyofknowledge”), cara atau jalan berpikir (“a wayofthinking”), dan cara untuk
penyelidikan (“a wayofinvestigating”)". Pernyataan yang lebih tepat tentang hakekat sains adalah sebagai produk
untuk pengganti pernyataan sains sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a bodyofknowledge”), sains sebagai sikap
untuk pengganti pernyataan sains sebagai cara atau jalan berpikir (“a wayofthinking”), dan sains sebagai proses
untuk pengganti pernyataan sains sebagai cara untuk penyelidikan (“a wayofinvestigating”). Kesamaan pandangan
para guru dan pengajar tentang hakekat sains termasuk fisika di dalamnya sangatlah penting, agar tidak terjadi
disparitas dalam merencanakan dan mengembangkan pembelajaran sains. Karena fisika merupakan bagian dari sains,
maka sampai pada tahap ini hakekat fisika adalah sama dengan hakekat sains. Jadi hakekat fisika adalah sebagai
produk (“a bodyofknowledge”), fisika sebagai sikap (“a wayofthinking”), dan fisika sebagai proses (“a
wayofinvestigating”).  
1. Fisika sebagai produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia dengan alam lingkungan.
Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang semakin menambah
pengetahuan dan kemampuannya serta berubah perilakunya. Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari
berbagai kegiatan penyelidikan yang kreatif dari para ilmuwan diinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara
sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau “a
bodyofknowledge”. Dalam fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus,
teori dan model.  Pembelajaran fisika sebagai kumpulan pengetahuan hendaknya tidak dipandang sebagai transfer
pengetahuan semata.
2. Fisika sebagai proses
Fisika sebagai proses atau juga disebut sebagai “a wayofinvestigating” memberikan gambaran mengenai
bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Jadi fisika sebagai proses memberikan gambaran
mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun pengetahuan. Dalam fisika dikenal banyak prosedur yang
menunjukkan usaha manusia untuk menyelesaikan masalah. Untuk memahami fenomena alam dan hukum-hukum
yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam itu.
3. Fisika sebagai sikap
Berdasarkan penjelasan tentang hakekat fisika sebagai produk dan hakekat fisika sebagai proses di atas, terlihat
bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan seperti pengukuran dan
penyelidikan/percobaan, yang semua itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan pemikiran. Jadi
dengan pemikiran orang bertindak dan bersikap, sehingga dapat melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. Pemikiran
para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika itu menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka
yang besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang
lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai hakekat fisika sebagai sikap atau “a wayofthinking”. Oleh para
ahli psikologi kognitif, pekerjaaan dan pemikiran para ilmuwan fisika, dipandang sebagai kegiatan kreatif, karena
ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam pikiran
 Ruang lingkup fisika
  Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan
fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi
Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang
berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan
antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk
ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu
bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk geofisika, dan lain-lain.
 Metode dan prosedur ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang berupa langkah-langkah kerja yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan logika yang digunakan untuk mencari jawaban tentang suatu kebenaran ilmiah. Kata metode sendiri
berasal dari bahasa Yunani, meta yang berarti sesudah dan hedos yang berarti jalan. Agar dalam melakukan pekerjaan
bisa benar-benar sistematis, maka metode ilmiah harus memiliki pola kerja, prosedur, dan langkah-langkah tertentu
Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah  adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan Merumuskan Masalah Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah
yang akan dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah
segala sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan benar.
2. Mengumpulkan data dan informasi Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang telah ditentukan
sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil penelitian orang
lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut.
3. Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah berdasarkan data dan
informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus
dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
4. Melakukan eksperimen Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen adalah untuk membuktikan
hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen
bisa dilakukan lebih dari satu kali.
5.  Menarik kesimpulan Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian metode-
metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima)
hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.
6. Setelah kesimpulan diambil, maka langkah terakhir setelah melakukan metode ilmiah adalah membuat laporan
berupa karya tulis ilmiah atau yang lainnya tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ilmiah yang telah
dilakukan lalu melakukan publikasi
 Keselamatan Kerja di Laboratorium
Laboratorium merupakan tempat untuk eksperimen yang sangat membatu dalam mempelajari ilmu kimia. Fungsi
laboratorium di sekolah adalah sebagai berikut :
 Membantu memahami konsep – konsep kimia
 Membuktikan berbagai konsep kimia
 Tempat melakukan penelitian sederhana
Di laboratorium terdapat beberapa zat kimia yang memiliki sifat racun, mudah terbakar, korosif,dan sebagainya.
Berikutnya zat – zat berbahaya yang memiliki label tersendiri pada botol penyimpanannya.

Keselamatan Kerja di Laboratorium SMA


Selama di laboratorium Anda harus memakai peralatan perlindungan diri agar tidak membahayakan diri. Peralatan
tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Jas Praktikum
2. Kaca mata laboratorium
3. Masker hidung
Di setiap laboratorium memiliki aturan – aturan yang harus ditaati dan dijalankan oleh oleh praktikan.

c. Rangkuman
SILAHKAN BUATKAN RESUME (RANGKUMAN ) DI BUKU CATATANMU! JUDULNYA SESUAI
DENGAN POKOK MATERI DI ATAS.

d. Tugas (KERJAKAN SOAL BERIKUT PADA LEMBARAN INI (tidak usah dipindahkan ke buku) UNTUK
DIANTARKAN KE SEKOLAH SEMINGGU SETELAH MODUL INI DITERIMA)

Nama Siswa :......................................... Tanda Tangan Orang Tua


Kelas :.........................................
(....................................)

1. Hakikat fisika dapat dibagi menjadi fisika sebagai ...


A. Acuan B. Pedoman C. Penelitian D. Produk E. Kegiatan
2. Keingintahuan manusia dengan melakukan kegiatan kreatif melalui pengamatan, pengukuran,penyelidikan, dan
percobaan untuk mendapatkan hasil atau tujuan merupakan defenisi fisika sebagai ...
A. Sikap B. Proses C. Produk D. Kegiatan E. Hasil
3. Penerapan fisika dalam bidang telekomunikasi adalah ...
A. Cermin cembung pada spion kendaraan
B. Kelajuan kendaraan dijalan raya
C. Perambatan panas pada peralatan memasak
D. Pesawat telphon
E. Penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari
4. Urutan metode ilmiah setelah merumuskan masalah adalah ...
A. Menyusun Hipotesis
B. Melakukan Eksperimen
C. Pengumpulan data
D. Menarik Kesimpulan
E. Melaporkan data
5. Berikut ini yang bukan merupakan sikap yang diharapkan dari seorang ilmuan adalah  . . . 
Berusaha keras
B. Teliti dalam mencatat pengamatan 
C. Menghargai pendapat orang lain
D. Langsung melompat ke kesimpulan
E. Jujur dan terbuka 
6. Kecakapan berikut yang bukan suatu proses kecekapan sains adalah  . . .
A. Mengevaluasi B. Menduka C. Merencanakan
D. Mengamati E. Menarik kesimpulan
7. Urutan langkah-langkah dalam metode ilmiah yang tepat adalah  . . 
A. Hipotesis – Merumuskan masalah – eksperimen – kesimpulan
B. Hipotesis – eksperimen – merumuskan masalah – kesimpulan 
C. Eksperimen – hipotesis – merumuskan masalah – kesimpulan
D. Merumuskan masalah – eksperimen – hipotesis – kesimpulan
E. Merumuskan masalah – hipotesis – eksperimen – kesimpulan
8. Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian. (1) Menarik kesimpulan (2) Membuat hipotesis (3)
Melakukan observasi (4) Merumuskan masalah (5) Menganalisis data (6) Melakukan eksperimen (7)
Mengumpulkan data Berdasarkan langkah-langkah tersebut, urutan yang tepat dalam metode ilmiah adalah …
A. 2-3-4-5-6-7-1 B. 3-4-5-2-7-6-1 C. 3-4-7-2-6-5-1
D. 4-5-6-2-3-7-1 E. 4-5-6-2-7-3-1
9. Peran fisika dalam teknologi memberikan banyak keuntungan. Namun, disamping itu juga memberikan dampak
negatif yang merugikan manusia diantaranya adalah ...
A. Membantu Astronaut untuk melakukan perjalan keluar angkasa dengan pesawat ulang alik
B. Terjadi pencemaran udara akibat gas buang, seperti gas carbon mono oksida
C. Munculnya inovasi transportasi modern yang menggunakan listrik dan elektromagnetik
D. Berkembangnya sistem jaringan listrik dengan alternatif sumber energi bagi pembangkit listrik E.
Berkembangnya Gadget dan penggunanya.
10. Dalam melakukan eksperimen, ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan, yaitu ...
A.  Tetap, Bebas, dan Berubah
B. Terikat, Tetap dan kontrol
C. Terikat, Kontrol dan Berubah
D.  Bebas, Terikat, dan Kontrol
E.  Bebas, Berubah, dan Terikat

MODUL BELAJAR LURING SMA NEGERI 1 HABINSARAN


PEMBELAJARAN :SISTEM MODUL DENGAN TEKS
A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas :X
KI 1. (S. Spritual) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KD 2. (S.Soasial) : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”
KD 3. Pengetahuan : Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam kehidupan, metode ilmiah, dan
keselamatan kerja di laboratorium.
KD 4 Keterampilan: Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor
Waktu Pengerjaan : Selasa 28 sd 03 Agustus 2019
Penyerahan Tugas : Selasa 04 Agustus 2019
a.) RENCANA BELAJAR SISWA
Kegiatan Belajar 2
1) Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengikuti Pembelajaran Siswa diharapka mampu:
 Membuat daftar (tabel) nama besaran, nama alat ukur, dan cara mengukur, dan satuan yang digunakan
secara individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat dengan benar

 Menemukan cara membaca skala, dan menuliskan hasil pengukuran Menyimpulkan aspek ketelitian,
menerapkan aspek ketepatan, dan melaksanakan aspek keselamatan kerja, serta memaksimalkan aspek alat
yang digunakan dalam mengukur
2) Materi Pembelajaran
BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran-besaran lain. Terdapat tujuh macam besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik,
suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Ingin tahu lebih lengkapnya, simak tabel berikut ini.

BESARAN TURUNAN
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Artinya, untuk menentukan besaran ini,
Kamu harus menggunakan rumus-rumus tertentu yang memuat besaran-besaran pokok. Contoh besaran
turunan adalah luas, volume, kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan, dan sebagainya.
KONSEP SATUAN
Satuan adalah acuan atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua macam, yaitu satuan MKS (meter-
kilogram-sekon) dan satuan CGS (centimeter-gram-sekon). Satuan besaran pokok yang meliputi, meter,
kilogram, sekon, kelvin, ampere, candela, dan mol ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional (SI).
Saat menemukan besaran dengan nilai yang terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya 0,0000001 atau 1.000.000,
Kamu bisa mengubahnya menjadi faktor pengali seperti pada tabel berikut.

KONSEP DIMENSI
Dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran menggunakan lambang besaran-besaran pokok. Penulisan
lambang besaran pokok tersebut diapit oleh kurung siku, contohnya sebagai berikut.

1. Kecepatan 2. Percepatan
Lalu, apa manfaat dituliskannya dimensi besaran?
1) Untuk mengungkapkan adanya kesetaraan besaran, misalnya gaya gesek memiliki persamaan dimensi
dengan gaya berat, usaha memiliki persamaan dimensi dengan energi, dan sebagainya.
2) Untuk menetapkan bahwa suatu persamaan tepat atau tidak.
ATURAN ANGKA PENTING
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, meliputi angka pasti dan angka
taksiran..
Dalam menulis angka penting, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
 Semua angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 2,34 memiliki tiga angka penting, 65,765
memiliki lima angka penting.
 Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 3,009
memiliki empat angka penting, 70,6 memiliki tiga angka penting.
 Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 3.000
memiliki empat angka penting, 1,230 memiliki empat angka penting.
 Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di kiri maupun di kanan koma bukan
termasuk angka penting, contohnya 0,1 memiliki satu angka penting, 0,005 memiliki 1 angka penting,
0,0567 memiliki tiga angka penting.
 Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
OPERASI ANGKA PENTING
Tidak ada aturan khusus pada operasi penjumlahan dan pengurangan, hanya saja pembulatan untuk bilangan
desimal mengikuti angka taksiran paling sedikit. Contohnya adalah sebagai berikut. 

Untuk pembulatan, jika angka terakhir lebih besar dari lima, bulatkan ke atas. Jika angka terakhir lebih kecil
dari lima, bulatkan ke bawah. Jika tepat lima, lihat angka sebelumnya, misal angka sebelumnya ganjil bulatkan
ke atas dan sebaliknya. Contoh:

OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN


Jika menggunakan aturan angka penting, hasil perkalian antara dua bilangan atau lebih menghasilkan bilangan
yang jumlah angka pentingnya sama dengan angka penting paling sedikit. Contohnya sebagai berikut. 

KONSEP NOTASI ILMIAH


Bagaimana jika dihadapkan pada bilangan seperti 0,00000000000023 atau 1.000.000.000.000.000? Sungguh
bilangan yang sulit untuk ditentukan jumlahnya secara langsung.
Hal yang harus dipahami bahwa di dalam Fisika, besaran-besaran hasil pengukuran tidak hanya berupa
puluhan, ribuan, atau ratusan ribu, tetapi juga skala makro dan mikro, contohnya saja massa Bumi atau massa
elektron. Untuk menulis massa elektron yang tidak terlihat oleh mata telanjang tentulah sangat sulit karena
ukurannya sangat kecil. 
Oleh karena itu, dibentuklah suatu notasi yang disebut notasi ilmiah. Notasi ilmiah ini bisa mempermudah
Kamu dalam menentukan suatu nilai besaran yang terlalu besar atau terlalu kecil. Penulisannya adalah sebagai
berikut. 

Keterangan: a = bilangan satuan, besarnya antara 1-10 dan boleh berupa desimal; dan n = ordo atau
pangkat.
Contoh soal tentang notasi ilmiah adalah sebagai berikut.
1) Tentukan bilangan 510.000.000 dalam bentuk notasi ilmiah!
Jawab :
2) Tentukan bilangan 0,000000087 dalam bentuk notasi ilmiah!
Jawab:

3) RANGKUMAN
SILAHKAN BUATKAN RESUME (RANGKUMAN ) DI BUKU CATATANMU! JUDULNYA
SESUAI DENGAN POKOK MATERI DI ATAS. BUKUMU AKAN DIKUMPULKAN PADA
SAAT BAB INI SELESAI

d.) TUGAS
(KERJAKAN SOAL BERIKUT PADA LEMBARAN INI (tidak usah dipindahkan ke buku) UNTUK
DIANTARKAN KE SEKOLAH SEMINGGU SETELAH MODUL INI DITERIMA)

Nama Siswa :......................................... Tanda Tangan Orang


Tua
Kelas :.........................................

(....................................)

1) Tentukanlah dimensi dari


a. luas.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
b. volume..................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
c. kecepatan.............................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
d. massa jenis..........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
e. gaya..................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
f. usaha.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2) Hasil pengukuran dari tinggi untuk siswa di kelas V adalah sebagai berikut: 154 cm, 159 cm, 163 cm, 165
cm dan 160 cm. Ketinggian rata-rata lima siswa adalah … (berdasarkan angka-angka penting)
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
...........................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
...........................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
...........................................................

3) Dari hasil pengukuran, massa dari gula memperoleh hasil 0.0425 Kg. Maka gula yang dibagikan kepada 3
orang, masing-masing mendapat bagian … kg (gunakan aturan angka besar)

............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
...........................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
...........................................................

4) Ada Seorang siswa mengukur diameter lingkaran, dan hasilnya 8,50 cm. Lingkaran lingkaran ditulis sesuai
dengan aturan angka penting adalah … (π = 3.14)
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
...........................................................
...................................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

3. Lampiran Foto-foto

Anda mungkin juga menyukai