1
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan karuniaNya telah berdiri Klinik Sahaduta sejak tahun 2017 yang merupakan
pengembangan dari Praktek Mandiri Dokter yang telah berjalan sejak tahun 2002
Sebagai salah satu Faskes tingkat pertama di Kabupaten Jember, kami
bersinergi dengan pemerintah kabupaten Jember, berkolaborasi dengan faskes tingkat
pertama yang lain seperti puskesmas di Kecamatan Tanggul dan sekitarnya, untuk
menciptakan system pelayanan Kesehatan bagi masyarakat.
Dengan Visi Terwujudnya Jember Sehat Dengan Bersinergi, Berkolaborasi Dan
Berakselerasi , kami berharap keberadaan klinik Sahaduta dapat membantu
masyarakat semakin mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatannya.
Bersinergi dengan program Kesehatan yang digalakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember, klinik Sahaduta juga diharapkan bisa berkontribusi dalam
percepatan capaian target target program Kesehatan.
Dalam manajemen pelayanannya, klinik Sahaduta juga berkolaborasi dengan
puskesmas, klinik, Dokter Praktek Mandiri, Bidan Praktek Mandiri, dan Perawat
Praktek Mandiri, memberikan pelayanan yang holistik bagi pasien dari pelayanan
kesehatan dasar, rawat inap sampai rujukan berjenjang.
Sejak 2018 Klinik Sahaduta juga telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,
hal ini menjadikan Klinik Sahaduta dapat membantu Pemerintah Kabupaten Jember
dalam memeratakan layanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Oleh sebab itu, sebagai sebuah instansi kesehatan yang formal, dibutuhkan
administrasi yang rapi dan tertip, sehingga kebijakan, standar pelayanan, surat
menyurat dsb dapat terdokumentasi dengan baik dan dapat dipergunakan untuk
berbagai kepentingan. Untuk mewujudkan tertip administrasi tersebut, kami menyusun
pedoman tata naskah untuk dapat menjadi acuan bagi setiap pemegang kepentingan di
Klinik sahaduta.
Kami membuka dan membutuhkan kritik dan saran bagi penyempurnaan buku
pedoman ini, sehingga administrasi di klinik Sahaduta semakin baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
PEDOMAN TATA NASKAH
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP SAHADUTA
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
4
BAB II
DOKUMEN KLINIK
Penomoran Surat
1. Nomor Surat Keluar
S/SHDT/nomor urut /bulan/tahun
2. Nomor Surat Keputusan Direktur
SK Dir/SHDT/ nomor /12331.66/tahun
3. Nomor Standart Operasional Prosedur
SOP/SHDT/nomor/bulan/tahun
4. Nomor Daftar Tilik SOP
DT/SHDT/ nomor/bulan/tahun
5. Nomor Kerangka Acuan Kerja
KAK/SHDT/ nomor/bulan/tahun
6. Nomor Pedoman Eksternal
PE/SHDT/ nomor
7. Nomor Pedoman Internal
PI/SHDT / nomor
5
II.1 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
6
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat peraturan/surat keputusan tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
3) Kata “Mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata
“Menimbang”,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan diawali dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dan seterusnya, dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
4. Diktum
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin.
b. Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan
ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca
titik dua (:).
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
5. Batang Tubuh
a. Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/surat keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, ditulis dengan huruf kapital diawali
dengan:
PERTAMA :
KEDUA :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya surat keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya.
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai peraturan/surat keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh Direktur Klinik Sahaduta yang
menetapkan surat keputusan.
6. Kaki
Kaki peraturan/surat keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penandatanganan penerapan peraturan/surat keputusan,
pengundangan peraturan/surat keputusan yang terdiri dari:
a. Tempat dan tanggal penetapan, Tanggal ditulis dengan format contoh : “
1 Maret 2022 “
7
b. Nama jabatan ditulis dengan huruf KAPITAL diakhiri dengan tanda koma
(,),
c. Tanda tangan Direktur Klinik Sahaduta,
d. Nama Direktur Klinik yang menandatangani ditulis huruf KAPITAL tanpa
gelar,
7. Penandatanganan:
SK Direktur Klinik Sahaduta ditandatangani oleh Direktur Klinik Sahaduta ,
dituliskan nama dengan huruf kapital tanpa gelar
8. Lampiran peraturan/keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor surat keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Direktur Klinik Sahaduta
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen surat keputusan yaitu :
1. Kebijakan yang ditetapkan Direktur Klinik tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Direktur hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk kebijakan berupa peraturan, pada batang tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk bab-bab dan pasal-pasal.
Berikut contoh penulisan surat keputusan, beserta pengaturan line spacing
8
2 cm
Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal: . . . . . . . . . . . . . . . . .
SOEHADI WIDJAJA
2cm
9
Lampiran
Line spacing single Keputusan Direktur Klinik Sahaduta
Nomor : SK Dir/SHDT/ no/12331.66/th
Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Perihal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal :...............
..
1 garis spasi single
SOEHADI WIDJAJA
10
Pengertian SOP (Standar Operasional Prosedur) adalah: Suatu perangkat
instruksi/ langkah-langkah yang di bakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu.
a. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/
seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku.
b. Manfaat SOP
- Memenuhi persyaratan standar pelayanan
- Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
- Memastikan karyawan klinik memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaan.
c. Syarat penyusunan SOP
1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh direktur hanya untuk menanggapi atau mengoreksi SOP
tersebut.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian
tim mutu diminta memberikan tanggapan.
3) Didalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
kapan, dimana dan mengapa
4) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan
Untuk SOP pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek
keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi
harus mengacu pada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
5) Format SOP
1. Kop SOP menggunakan huruf kapital Type Arial ukuran 12, Line
spacing 1,5. Kop SOP meliputi judul SOP, kata SOP, KLINIK
SAHADUTA dan nama Direktur tanpa gelar
2. Isi SOP menggunakan huruf arial ukuran 12 line spacing 1
3. No revisi ditulis 1,2,3 dst setelah terdapat revisi
4. Tanggal terbit ditulis menggunakan format tanggal bulan tahun
( contoh 1 Maret 2022 )
5. Alat dan bahan disusun kebawah dengan nomor ( contoh alat dan
bahan : 1, 2,3 dst )
11
6. Langkah Langkah disusun kebawah dengan nomor ( 1,2,3 dst ) dan
jika ada sub langkah disusun kebawah dengan abjad ( a, b, c dst)
7. Bagan alir bisa menggunakan bagan alir makro dan mikro sesuai
kebutuhan
a. Bagan alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar
dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal 1 simbol yaitu
simbol balok :
Awal kegiatan
Akhir kegiatan
Simbol keputusan
Penghubung
Dokumen
Arsip
12
Berikut contoh penulisan SOP, beserta pengaturan line spacing
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
A. Halaman Pertama
NAMA SOP(kapital tanpa bold)
No. Dokumen : SOP/SHDT/no/bln/th
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Ttd Direktur & stempel
KLINIK (tidak perlu ditulis) SOEHADI
SAHADUTA Arial 12 WIDJAJA
Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
1. Pengertian tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
5. Alat dan Berisi alat dan bahan untuk pelaksanaan kegiatan (1,2,3 dst)
bahan
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
6. Langkah - langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu. (1,2,3
langkah dst)
7. Bagan Alir Bisa menggunakan bagan alir makro atau mikro sesuai kebutuhan
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
8. Unit terkait kerja tersebut.(1,2,3 dst)
13
Align center
Line spacing single
left
B. Kop Halaman Kedua dan seterusnya
d. Evaluasi SOP
1) Evaluasi Sop dilakukan terhadap isi maupun keterangan SOP
2) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list.
3) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja yang dikerjakan secara konsisten,
diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,
dikerjakan, dan diberi tanda.
4) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP.
5) Evaluasi isi SOP
a. Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun
sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja
b. Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut
perlu di perbaiki/revisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan
sebagian atau seluruhnya
c. Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila: Alur SOP sudah tidak sesuai,
adanya perkembangan IPTEK pelayanan kesehatan, adanya
perubahan organisasi atau kebijakan baru, dan adanya perubahan
fasilitas.
d. SOP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Direktur Klinik
6) KOP daftar tilik dan table daftar tilik sbb:
14
2 cm
Jumlah X Y
Nama Nama
15
II.3 PEDOMAN / PANDUAN
16
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
2. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
3. Distribusi Ketenagaan
4. Jadual Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI MANAJEMEN RESIKO
BAB VII MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan Klinik
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
17
II.4 KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh
klinik. Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang
merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan
khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam
kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan
tercapai, dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
1. Sistematika Kerangka Acuan Program/Kegiatan
Sistematika atau format kerangka acuan Program/Kegiatan di Klinik Sahaduta
adalah sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Latar belakang
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan termasuk materi serta sumber dana.
Jember, ................................
Jarak 1 garis line spacing 1,5
18
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci
d. Kegiatan pokok, rincian kegiatan dan metode pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan. Sasaran Program/kegiatan
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan
tertentu.
Sasaran yang baik harus memenuhi kriteria ‘SMART” yaitu :
1. Specific, sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik.
2. Measurable, sasaran harus dapat terukur dan dapat dipergunakan
untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya.
3. Agressive but Attainable, apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4. Result Oriented, sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan rawat inap sebesar 50%.
19
5. Time Bound, sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu s/d beberapa bulan(sebaiknya
<1tahun)
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual
tersebut akan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu, sehingga apabila
dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal,
maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa
i. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan
secara menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan,
bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
20
II.5 PROFIL KLINIK
Profil klinik dibuat untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di dalam
klinik. Profil diperbaharui pada saat ada perubahan dalam kondisi pelayanan di klinik
KATA PENGANTAR......................................................................................................
SAMBUTAN DIREKTUR KLINIK...................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................
BAB 2. GAMBARAN UMUM..........................................................................................
BAB 3. PROGRAM KESEHATAN..................................................................................
3.1 Struktur Organisasi.................................................................................
3.2 Tugas Pokok dan Fugsi..........................................................................
3.3 Visi dan Misi............................................................................................
3.4 Tujuan dan Sasaran................................................................................
3.5 Jenis Pelayanan......................................................................................
3.6 Strategi pemasaran.................................................................................
BAB 4. SUMBER DAYA KESEHATAN..........................................................................
4.1 Sarana dan Prasarana Kesehatan..........................................................
4.2 Tenaga Kesehatan..................................................................................
4.3 Pembiayaan Kesehatan..........................................................................
4.4 Perbekalan farmasi dan alat kesehatan ............................................
BAB 7. PENUTUP.........................................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................................
21
II.6 NOTULEN
Notulen adalah catatan pokok pembahasan dalam rapat secara detail yang dapat
memberikan informasi kepada seluruh peserta rapat dan petugas lain yang tidak hadir
dalam rapat, tentang materi dan pembahasan serta tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh
seluruh petugas yang ada. Berikut sistematika penyusunan notulen sebagai berikut :
NOTULEN RAPAT
Rapat/ Pertemuan : ......................................................................................................
Hari / Tgl/Bln/Th : ......................................................................................................
Jam Pelaksanaan : ......................................................................................................
Pimpinan Rapat/ Pertemuan : ………………………………………………………………………….
Notulen/ Pencatat : ......................................................................................................
22
II.7 BERITA ACARA :
Berita acara adalah bukti legal yang berisi pengesahan dan pernyataan dalam
suatu acara, peristiwa, serah terima, insiden, transaksi atau jual beli.
Format Berita Acara :
2 cm
(12) Jl. Salak 68 Ds. Tanggul Kulon Kec. Tanggul Telp (0336.4461195 )
Kode Pos 68155
Pada hari ini, … tanggal … bulan … tahun …. pukul ….., telah dilakukan kegiatan
….. di Klinik Sahaduta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk ………………
1. Hasil-hasil yang ditemukan :
2. Tindakan-tindakan yang telah diambil adalah :
Demikianlah Berita Acara …… Di Klinik Sahaduta ini dibuat dengan sebenar-
benarnya berdasarkan sumpah jabatan kemudian ditutup dan ditanda-tangani
di Jember pada Hari dan tanggal tersebut diatas.
23
II.8 LAPORAN HASIL KEGIATAN
Laporan kegiatan disusun oleh petugas pelaksana kegiatan yang mendapat surat
tugas dari Direktur Klinik untuk melaksanakan kegiatan tertentu
Format pelaporan
Nama Kegiatan :
Lokasi kegiatan :
Waktu Kegiatan :
Sumber dana :
Hasil Kegiatan :
Hambatan Kegiatan :
Dukungan Kegiatan :
Tindak lanjut :
Saran :
Pelapor,
( Nama )
24
BAB III
PENUTUP
25