PENDAHULUAN
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
FKTP yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh: penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan
kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan
pada peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang berlaku
seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam
Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Aturan penulisan kebijakan adalah sebagai berikut :
1. Kertas ukuran F4 70 gram
2. Jenis huruf cambria
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 2 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm
Format Peraturan/surat keputusan dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan
a. Judul : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Simpenan.
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran surat keputusan di
FKTP.
c. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital.
d. Konsideran, meliputi :
1) Menimbang : memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
Konsideran
Font:
Cambria 12 pt
Spasi 1
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang :
1. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; )
2. dan diletakkan di bagian kiri
3. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil abjad a, b, dst.
4. Dimulai dengan kata “bahwa dengan” huruf kecil.
Mengingat :
A. Diletakkan
Pedoman di bagian
Tata Naskah kiri tegak
Puskesmas lurus dengan
Simpenan |8 kata menimbang
B. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarki tata perundangan
diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
Diktum “Memutuskan”
Font:
Cambria Style 12 pt
Spasi 1
Keseluruhan huruf kapital.
Rata tengah (center).
Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf capital dan
diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
MEMUTUSKAN
1 spasi
Menetapkan
Batang tubuh diktum : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIMPENAN
TENTANG ....................................................................................................
1 spasi.......................
2 spasi
Diktum Menetapkan
Font: Ditetapkan di : Simpenan
Cambria style 12 pt
Pada tanggal : XX Bulan 20XX
Spasi 1
Dicantumkan setelah kata “memutuskan” disejajarkan ke 2 spasi
bawah dengan kata menimbang dan mengingat.
Isi diktum “menetapkan” ditulis dengan huruf kapital secara KEPALA PPK BLUD UPT PUSKESMAS SIMPENAN
keseluruhan dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ) ;
Batang Tubuh Diktum
Font: 3 spasi
Cambria 12 pt
Spasi 1 Nama Kepala Puskesmas
Huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf capital,
dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ) ;
Penandatanganan
Salinan sesuai dengan aslinya
Font:
KASUBAG TATA USAHA Cambria 12 pt
3 spasi Spasi 1
Diletakkan di bagian kanan.
Tulisan “ditetapkan” dan tanggal ditulis dengan
diawali huruf kapital.
NAMA, PANGKAT Penandatangan ditulis dengan keseluruhan huruf
kapital.
NIP. Nama Kepala Puskesmas
Ditulis tanpa gelar dan NIP.
Font:
Cambria style 12 pt
Penandatanganan
Spasi 1
Font: Cambria 12 pt, Spasi 1
Setiap kata diawali dengan huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Penandatangan ditulis dengan keseluruhan huruf kapital.
Nama Ka Subag Tata Usaha
Ditulis dengan gelar dan NIP.
Lampiran
Font:Tata
Pedoman Cambria 12 pt,
Naskah Spasi 1 Simpenan | 9
Puskesmas
Font:
Setiap kata dengan huruf kapital.
Cambria 12 pt
Spasi 1
Keseluruhan huruf
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
SIMPENAN
NOMOR : 800/SK 01/PKM-SIMP/I/2022
TENTANG : ...........................................................................
Judul
2 spasi
Isi Lampiran
Font:
Cambria style 12 pt
Spasi 1
Format isi disesuaikan dengan kebutuhan.
Penandatanganan
Font: KEPALA PPK BLUD PUSKESMAS SIMPENAN
Cambria style 12 pt
Penandatangan ditulis dengan
3 spasi
keseluruhan huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan Nama Kepala Puskesmas
NIP, serta setiap kata diawali
dengan huruf kapital.
B. Manual Mutu
6) Penyelenggaraan pelayanan :
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
7) Penutup
Lampiran (jika ada)
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan | 11
Aturan penulisan manual mutu adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran F4 70 gram
2. Jenis huruf Cambria
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 3 cm
b. Batas kiri : 4 cm
c. Batas atas : 3 cm
d. Batas bawah : 3 cm
E. Pedoman/Panduan
Pedoman/panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka Puskesmas
menyusun/membuat sistematika buku pedoman/panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu, maka Puskesmasdalam membuat pedoman/panduan
wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan | 17
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan Puskesmas
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika panduan pelayanan Puskesmas dapat dibuat sesuai dengan materi/isi
panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah pedoman/panduan minimal yang
harus ada di Puskesmas yang dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen
penilaian.
i. Penutup
Aturan penulisan kerangka acuan program/kegiatan adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran F4 70 gram
2. Jenis huruf Cambria
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 3 cm
b. Batas kiri : 4 cm
c. Batas atas : 3 cm
d. Batas bawah : 3 cm
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan | 21
G. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Istilah prosedur ada beberapa pengertian, diantaranya :
1. Standard Operating Procedures (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintah,
(Kepmenpan No.021 tahun 2008).
2. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci,
spesifik dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan (Susilo, 2003).
3. Langkah didalam penyusunan instruksi kerja sama dengan penyusunan prosedur,
namun ada perbedaan, instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu
bagian/unit/profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih
dari satu bagian/unit/profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi
kerja adalah kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjut,
serta dapat ditelusur hasilnya.
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. Istilah ini
digunakan di Undang-undang No. 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran dan
Undang-undang No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit,
Beberapa Istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu :
1. Prosedur yang telah ditetapkan disingkat Protap,
2. Prosedur untuk panduan Kerja (prosedur kerja, disingkat PK),
3. Prosedur untuk melakukan tindakan,
4. Prosedur Penatalaksanaan
5. Petunjuk pelaksanaan disingkat Juklak,
6. Petunjuk pelaksanaan secara tehnis, disingkat Juknis,
7. Prosedur untuk melakukan tindakan klinis: protokol klinis, Algoritma/Clinical
Pathway
Walaupun banyak istilah tentang pengertian prosedur agar tidak menjadikan salah
tapsir maka yang dipergunakan didalam dokumen akreditasi Puskesmas dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama didalam buku panduan ini adalah “Standar Prosedur
Operasional (SOP)”. Sedangkan pengertian SOP adalah : Suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang di bakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu.
a. Tujuan Penyusunan SOP,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku.
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan | 22
KOP SOP
Jenis Font : Cambria
b. Manfaat SOP Spasi1
Bold (huruf tebal)
c. Memenuhi persyaratan standar pelayanan
Ukuran Puskesmas
Font : 11 pt
JUDUL
No. Dokumen : 440/SOP/
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Ade Kartini T, S.KM,
PPK-BLUD UPT
Tanda Tangan Kepala FKTP S.Tr.Keb
PUSKESMAS
NIP.196803201989022
SIMPENAN
002
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah-langkah
6. Diagram Alir (Jika
dibutuhkan)
7. Unit Terkait
Badan SOP
Jenis Font : Cambria 12 pt
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan
Spasi 1 | 23
Ditulis dengan diawali huruf kapital.
10. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Sop Pendaftaran Sop mengunaan pedaftaran
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama Puskesmas dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tandatangan Kepala Puskesmas,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah- langkah, dan unit
terkait boleh tidak diberi kotak/tabel.
g. Petujuk Pengisian SOP
1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan lambang
Puskesmas.
2) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No. Dokumen, No.
Revisi, Halaman, SOP, Tanggal Terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi
sebagai berikut :
a) Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading
lengkap dengan logo Pemerintah Daerah dan logo Bakti Husada. Untuk
halaman kedua dan seterusnya heading tidak perlu diberi logo.
b) Kotak Nama FKTP diberi nama Puskesmas.
c) Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) No. Dokumen: diisi dengan nomor urut : SOP/01/BAB../SMP/2018
e) No. Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
h. Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
1) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi
persepsi.
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “Sebagai
acuan……”
3) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No ........... tentang Pelayanan Imunisasi.
4) Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
5) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
6) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain : bagan alir, dokumen terkait.
1) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart) :
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara
garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram
alir mikro.
Keterangan Simbol
Awal Kegiatan
Akhir Kegiatan
Tidak
Keputusan
Ya
Penghubung
Dokumen
Arsip
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS SIMPENAN
A. Tujuan Proses
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian dokumen
dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi
dokumen yang ada di Puskesmas Simpenan sesuai dengan Perundangan dan Peraturan
yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas.
B. Tanggung Jawab dan Wewenang
1. Wakil Manajemen Mutu/TIM MUTU
2. Pengendali Dokumen
3. Penanggung Jawab Program
C. Uraian Umum
1. Dokumen Puskesmas
Adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di Puskesmas Simpenan yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1) Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2) Manual Mutu (MM)
3) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4) Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
2. Manual Mutu
a. Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu Puskesmas Simpenan
b. Format Manual Mutu Puskesmas Simpenan ditentukan sebagai berikut :
1) Pendahuluan
a) Latar belakang
Profil organisasi
Kebijakan mutu
Proses pelayanan (proses bisnis)
b) Ruang lingkup
c) Tujuan
d) Landasan hukum dan acuan
e) Istilah dan definisi
2) Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
a) Persyaratan umum
b) Pengendalian dokumen
c) Pengendalian rekaman
3) Tanggung Jawab Manajemen
a) Komitmen manajemen
b) Fokus pada sasaran/pasien
c) Kebijakan mutu
d) Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran
kinerja/mutu
e) Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
f) Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
g) Komunikasi internal
4) Tinjauan Manajemen:
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan | 33
5) Manajemen sumber daya:
a) Penyediaan sumber daya
b) Manajemen sumber daya manusia
c) Infrastruktur
d) Lingkungan kerja
6) Penyelenggaraan pelayanan:
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
7) Penutup
3. Dokumen Induk
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala Puskesmas
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Pada dokumen di beri tanda/stempel “MASTER”
4. Dokumen Terkendali
a. Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
b. Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
c. Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Ditarik bila ada perubahan (revisi).
e. Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
5. Dokumen Tidak Terkendali
a. Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar
Puskesmas Simpenan.
b. Digunakan untuk keperluan insidentil.
c. Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”.
e. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil Manajemen Mutu dan
tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
6. Dokumen Kadaluarsa/Tidak Berlaku
a. Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi.
b. Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam Lembar
Distribusi/Penarikan Dokumen.
d. Dokumen induk diberi stempel “KADALUARSA” dan dokumen sisanya
dimusnahkan.
7. Ketentuan Numerisasi Dokumen adalah sebagai berikut:
a. Surat Keputusan/Kebijakan : 800/SK/PKM-SIMP/I/2018
b. Standar Operasional Prosedur: 440/SOP/BAB…./PKM-SIMP /2018
Pedoman Tata Naskah Puskesmas Simpenan | 34
c. Dokumen Eksternal, khusus buku-buku atau peraturan yang dijadikan referensi
untuk melaksanakan kegiatan :
1. Undang-Undang : UU-[XX]
XX : nomor urut dokumen
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI : KMK-[XX]
XX : nomor urut dokumen
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI : PMK-[XX]
XX : nomor urut dokumen
4. Pedoman atau panduan : Ped-[XX]
XX : nomor urut dokumen
5. Dokumen jenis lain : X-[XX]
XX : nomor urut dokumen
8. Setiap pembuatan dokumen harus mendapat persetujuan kecukupannya sebagai
berikut :
a. Manual Mutu :
1) Dibuat dan disiapkan oleh Pengendali Dokumen.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu.
3) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
b. Kerangka Acuan :
1) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/Kegiatan.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Koordinator Upaya.
3) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
c. Standar Operasional Prosedur
1) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/kegiatan.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Koordinator Upaya.
3) Disahkan dan diberlakukan oleh Kepala Puskesmas.
Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah “TULIS YANG DIKERJAKAN DAN KERJAKAN
YANG DITULIS, BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSURI DENGAN BUKTINYA”.
Namun pada penerapannya tidaklah semudah itu. Penyusunan kebijakan, pedoman/panduan,
standar prosedur operasional dan program selain diperlukan komitmen Kepala
Puskesmas/FKTP, juga diperlukan staf yang mampu dan mau menyusun dokumen akreditasi
tersebut. Dengan tersusunnya Buku Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi diharapkan
dapat membantu Puskesmas/FKTP dan fasilitator pendamping akreditasi dalam menyusun
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi.
Dengan pedoman ini diharapkan semua penulisan dokumen di Puskesmas dan seluruh
jaringannya dapat dilaksanakan sesuai dengan standar. Dokumen ini terbuka terhadap saran-
saran untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Akhirnya semoga buku pedoman ini bermanfaat secara maksimal, dengan tidak
mengurangi kesempatan untuk berkonsultasi.
Demikian pedoman ini yang dapat kami buat, meskipun dalam kegiatan dan penyusunan
pedoman ini masih banyak kekurangan, kami berharap bahwa gambaran pedoman ini dapat
menjadi acuan untuk kegiatan Areditasi.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Simpenan Tim Mutu
Dengan Hormat,
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Hari : ………………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………………………
Pukul : ………………………………………………………………………
Tempat : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Tembusan :
1. Yth. …………………
2. Yth. …………………
SURAT KETERANGAN
Nomor : ……………………………………………
Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Pangkat/Golongan : ………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………
Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Pangkat/Golongan : ………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………
Demikian Surat Keterangan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat Sumpah
Jabatan/Pegawai Negeri Sipil dan apabila dikemudian hari isi Surat Pernyataan ini ternyata tidak
benar yang berakibat kerugian bagi negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut.
Hari : ………………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………………………
Pukul : ………………………………………………………………………
Tempat : ………………………………………………………………………
Menghadap Kepada : ………………………………………………………………………
Tujuan : ………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
SURAT TUGAS
Nomor : ……………………………………………
Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala PPK BLUD UPT Puskesmas Simpenan Kecamatan
Simpenan, menugaskan kepada :
Nama : ………………………………………………………………………
Pangkat : ………………………………………………………………………
NIP/NRPTT : ………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………
Isi Tugas : ………………………………………………………………………
Berangkat Dari : ………………………………………………………………………
Tempat Yang Dituju : ………………………………………………………………………
Tanggal Berangkat : Tanggal/Bulan/Tahun
Tanggal Kembali : Tanggal/Bulan/Tahun
Kendaraan Yang Digunakan : ………………………………………………………………………
Keterangan : ………………………………………………………………………
Demikian agar tugas ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
1 1. ………………
2 2. ………………
3 3. ………………
4 4. ………………
5 5. ………………
dst
Mengetahui
Kepala PPK BLUD UPT Puskesmas Simpenan Ka Subag Tata Usaha
NOTULEN
Notulen Pertemuan Nama Pertemuan :
Pembahasan Pembukaan :
Materi :
Kesimpulan
Rekomendasi
Mengetahui
Kepala PPK BLUD UPT Puskesmas Simpenan, Notulen
TENTANG
…………………………………………………
Menimbang : a. …………………………………………………………………………………………………….. ;
b. …………………………………………………………………………………………………….. ;
dst
Mengingat : 1. ……………………………………………………………………………………………………. ;
2. ……………………………………………………………………………………………………. ;
dst
MEMUTUSKAN
PERTAMA : ……………………………………………………………………………………………………………
KEDUA : ……………………………………………………………………………………………………………
KETIGA : ……………………………………………………………………………………………………………
Ditetapkan di : Simpenan
Pada Tanggal : Tanggal, Bulan, Tahun
KEPALA PPK BLUD UPT PUSKESMAS SIMPENAN
JUDUL
JUDUL
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah-
langkah
6. Diagram Alir (Jika
Dibutuhkan)
7. Unit Terkait
Dengan Hormat,
………………………………………………………………………………, maka melalui surat ini saya :
Nama : ………………………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………
Demikian Surat Permohonan ini dibuat, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Tembusan :
1. Yth. …………………
2. Yth. …………………
1. Rincian Kegiatan
2. Hasil Kegiatan
PEMENUHAN
NO DOKUMEN DOKUMEN KET
YA TIDAK
1 Surat tugas, sudah di cap dan di tanda tangan
a. Rincian Kegiatan
b. Hasil Kegiatan
4 Dokumentasi Kegiatan