Anda di halaman 1dari 2

PEDOMAN TATA NASKAH AKREDITASI UPTD PUSKESMAS WAPLAU

A. PENDAHULUAN
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu proses implementasi
akreditasi FKTP sangat penting karena dokumen merupakan acuan kerja,
bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan.
Dengan adanya system dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiappersonel maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
dalam mewujudkan kinerja yang optimal. Dokumen secara garis besar
dibagi atas dua bagian yaitu dokumen eksternal dan dokumen internal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan
system manajemen mutu dan system manajemen pelayanan. Regulasi
internal berupa kebijakan/SK, Pedoman, Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan
perundangan dan pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku. Agar FKTP
memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan dokumentasi maka
perlu disusun Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Puskesmas Waplau.

B. DASAR PENETAPAN TATA NASKAH DINAS


Didalam penetapan pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi UPT
Puskesmas sebagai dasarnya adalah:
1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang No. 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas,
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Mandiri.
6. SK Kepada Dinas Kesehatan Kota Bandung No. 445.5/9809 Tahun
2017 tentang Tata Cara Pengendalian Dokumen Akreditasi di UPT
Puskesmas Tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Buru.

C. PENGERTIAN TATA NASKAH DINAS AKREDITASI


1. Pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi UPTD Puskemas pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Buru adalah sistem pengelolaan dokumen/surat
menyurat dan rekaman implementasi, yang meliputi sistem penyusunan
tata naskah untuk penyelenggaraan Manajemen Puskesmas,
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Perorangan.
2. Dokumen penyelenggaraan manajemen Puskesmas meliputi Rencana
Lima Tahunan Puskesmas, Pedoman/Manual mutu, Pedoman/Panduan
teknis yang terkait manajemen, Standar Operasional Prosedur,
Perencanaan Tingkat Puskesmas serta Kerangka Acuan Kegiatan.
3. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi
kebijakan Kepala Puskesmas, Pedoman masing-masing UKM, Standar
Operasional Prosedur (SOP), Rencana Tahunan untuk masing-masing
UKM, Kerangka Acuan Kerja untuk masing-masing UKM

4. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan meliputi


kebijakan tentang Pelayanan Klinis, Pedoman Pelayanan Klinis, Standar
Operasional Prosedur (SOP) klinis, Kerangka Acuan Kerja terkait dengan
program/kegiatan Pelayanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.
5. Dokumen eksternal adalah: buku, peraturan, standar, surat keputusan,
kebijakan yang merupakan acuan/ referensi di dalam penyusunan
dokumen akreditasi Puskesmas.

D. KETENTUAN TATA NASKAH DINAS AKREDITASI UPT PUSKESMAS


I. KEBIJAKAN Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang
ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas yang merupakan garis besar yang
bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggungjawab maupun
pelaksana.
Format Peraturan/Surat Keputusan adalah sebagai berikut:
1. Memakai Kertas dengan Kop Surat UPT Puskesmas dengan
menggunakan kertas ukuran Folio/F4 (21,5 cm x 33 cm) dengan
penulisan menggunakan margin atas bawah kanan dan kiri 2,54 cm.
2. Font yang digunakan adalah Bookman Old
3. Nomor ditulis sesuai system penomoran UPT Puskesmas
4. Judul ditulis dengan huruf Kapital
5. Konsideran meliputi
a. Menimbang
1) Memuat uraian singkat tentang pokok pikiran/landasan filosofis,
sosiologis dan konklusi.
2) Huruf awal kata menimbang diawali dengan huruf kapital dengan
tanda baca titik ( : ) dan diletakkan dibagian kiri.
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dengan kata “ bahwa” dengan a huruf kecil dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma ( ; )
4) Jumlah konsideran menimbang ada 3 yang meliputi a ( landasan
filosofis ), b ( landasan sosiologis ) dan c ( konklusi ). b. Mengingat 1) Memuat
dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuatan kebijakan tersebut. 2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar
hukum adalah peraturan yang tingkatannya lebih tinggi. 3) Kata “mengingat”
diletakkan dibagian kiri sejajar dengan kata menimbang dengan diawali huruf
kapital. 4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang awal disebut terlebih
dahulu diawali dengan nomor 1,2,3 dst dan diakhiri dengan tanda baca ( ; ). c.
Diktum 1) Diktum Memutuskan ditulis dengan huruf kapital seluruhnya dan
diletakkan ditengah. 2) Diktum menetapkan diletakkan dibawah diktum
memutuskan dengan posisi sejajar dengan dengan kata menimbang dan
menngingat, huruf awal kata dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua ( : ). 3) Nama keputusan ditulis dengan huruf kapital
seluruhnya sesuai judul keputusan. d. Batang Tubuh 1) Memuat seluruh
substansi surat keputusan yang dirumuskan dalam diktum kesatu, kedua dan
seterusnya dan diawali dengan huruf kapital.

Anda mungkin juga menyukai