DI KLINIK SAHADUTA
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. Latar belakang ..................................................................................................... 4
B. Tujuan................................................................................................................... 4
C. Sasaran ............................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Pedoman..................................................................................... 4
E. Batasan Operasional............................................................................................ 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN ................................................................................. 6
BAB III STANDAR FASILITAS........................................................................................ 8
BAB IV TATA LAKSNANA PELAYANAN........................................................................ 9
A. Identifikasi pasien dengan benar........................................................................... 9
B. Komunikasi efektif.................................................................................................. 9
C. Keamanan obat obatan yang harus diwaspadai...................................................10
D. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar..................................................................
E. Mengurangi resiko Infeksi akibat perawatan kesehatan.......................................13
F. Mengurangi resiko cidera pasien akibat terjatuh...................................................14
G. Pelaporan dan analisis insiden..............................................................................15
BAB V PENGENDALIAN MUTU.....................................................................................18
BAB VI PENUTUP ..........................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
Insiden yang terjadi dapat menimbulkan kerugian baik bagi Klinik maupun bagi
pasien. Apalagi jika sampai terjadi kejadian sentinel yang sangat tidak diinginkan.
Dampak bagi klinik bisa berupa menurunnya kepercayaan masyarakat, berkurangnya
kunjungan pasien, dampak ekonomi dan sosial.
Oleh sebab itu disusun sebuah pedoman Keselamatan Pasien yang akan menjadi
acuan kegiatan memenuhi indikator keselamatan pasien sehingga tidak terjadi hal hal
yang tidak diinginkan selama SDM klinik menjalankan tugas.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum : Menjamin Keselamatan Pasien
Tujuan Khusus :
1. Memenuhi 6 indikator Keselamatan Pasien
2. Melaporkan insiden dan melakukan RCA
3. Melakukan tindaklanjut terkait insiden yang terjadi
C. Sasaran Pedoman
Tim KP
Pasien / Keluarga Pasien
SDM Kesehatan
D. Ruang Lingkup Pedoman
a. mengidentifikasi pasien dengan benar
b. meningkatkan komunikasi yang efektif
c. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
d. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
e. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kesehatan
f. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
g. pelaporan dan analisis insiden
4
E. Batasan Operasional
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien
Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien
Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah Insiden yang mengakibatkan cedera
pada pasien
Kejadian sentinel adalah suatu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang
mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer dan
membutuhkan intervensi untuk mempetahankan kehidupan, baik fisik maupun
psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Tim K3 terdiri dari tenaga Medis dan Medis dengan struktur sbb :
6
efektif komunikasi terlaksana sesuai SOP
4 Rica Koordinator Menyusun SOP kefarmasian
keamanan obat Melakukan dan memantau proses
kefarmasian terlaksana sesuai SOP
3. Jadual Kegiatan
N Nama Kegiatan Tribulan 1 Tribulan 2 Tribulan 3 Tribulan 4
o
1 Pembuatan SK tim KP
2 Penyusunan rencana KP
3 Pelaksanaan kegiatan KP
4 Monitoring
5 Evaluasi
NB : Waktu pelaksanaan
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
8
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
9
C. KEAMANAN OBAT-OBATAN YANG HARUS DIWASPADAI
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,
lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan
secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja
di area tersebut, bila diperkenankan kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi label
yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted)
10
LEMBAR PRE OPERASI
KLINIK PRATAMA RAWAT INAP SAHADUTA
Nama Pasien : Umur :
Alamat : Jenis Kelamin :
Tanggal operasi : No RM :
Sumber pembiayaan : Umum / BPJS Kes/ BPJS ketenagakerjaan
Lokasi Pembedahan :
( ) (
)
PROSEDUR TINDAKAN :
(……………………………………………………..)
11
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan PERSETUJUAN untuk dilakukan tindakan
medis berupa ……………………………………………………………………………………………………………………………………
kepada saya sendiri / istri / suami / ayah / ibu / anak saya, dengan :
Nama : ..…………………………………………………………………… Jenis kelamin : L / P
Tempat, tanggal lahir : ………………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………………
Yang tujuan, sifat dan perlunya tindakan medis tersebut diatas, serta risiko yang dapat ditimbulkannya
telah cukup dijelaskan oleh dokter/ petugas medis dan telah saya mengerti sepenuhnya.
Demikian pernyataan / persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Jember, ……………………………….
Dokter yang memberi penjelasan Yang membuat
pernyataan/persetujuan,
(………………………………………..) (….…………………………………............)
E.
12
E..MENGURANGI RISIKO INFEKSI AKIBAT PERAWATAN KESEHATAN
Infeksi yang sering terjadi di fasilitas Kesehatan antara lain infeksi saluran kemih-
terkait kateter, infeksi aliran darah (blood stream infections) terkait pemasangan iv
line dan pneumonia terkait dengan ventilasi mekanis. Pokok dari eliminasi infeksi ini
maupun infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat.
1. Klinik Sahaduta wajib menerapakan prinsip hand hygiene sesuai standart WHO,
6 langkah 5 moment, 40-60 detik, air mengalir dan sabun / hand sanitizer
2. Pelaksanaan Hand Hygiene dipantau dan dipandu dengan SOP
3. Enam Langkah cuci tangan :
1. Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak.
2. Gosok telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dengan jari-jari
saling menjalin dan sebaliknya.
3. Gosok sela jari dan jari - jari saling menjalin.
4. Gosok sela jari dengan jari jari saling mengunci.
5. Gosok memutar ibu jari kiri dan kanan
6. Gosok kuku jari-jari mernutar pada telapak tangan
Bilas dengan air mengalir , keringkan dengan tissue sekali pakai
4. Lima Moment cuci tangan
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan Tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan area sekitar pasien
F.
13
F. MENGURANGI RISIKO CIDERA PASIEN AKIBAT TERJATUH.
1. Setiap pasien harus diskrining resiko jatuh
2. Bagi pasien rawat jalan yang terlihat lemah penanganan diprioritaskan
3. Pasien yang sulit berjalan disediakan kursi roda
4. Pasien rawat inap dilakukan skrining jatuh dengan metode :
5. Dilakukan tindakan pencegahan berupa :
14
15
G. PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN
1. Setiap insiden di fasilitas Kesehatan Klinik Sahaduta wajib didokumentasikan
2. Dilakukan pembahasan dan Dilakukan Penilaian / grading
3. Insiden yang beresiko tinggi dan extreme wajib dilakukan pembentukan tim
telusur dan RCA
4. Insiden jatuh dan kesalahan pemberian obat masuk dalam resiko tinggi
5. Pelaporan insiden menggunakan form insiden
16
FORMULIR LAPORAN INSIDEN KE TIM KESELAMATAN PASIEN
DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP SAHADUTA
LAPORAN INSIDEN
A. DATA PASIEN
Nama : ...............................................................................
No MR : ..................................... Ruangan: .....................
Umur : …………. Bulan ……….. Tahun
Kelompok Umur :
0-1 bulan > 1 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun - 15 tahun
> 15 tahun - 30 tahun > 30 tahun - 65 tahun > 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien : Pribadi Asuransi Swasta Pemerintah Perusahaan*
BPJS Lain-lain
Tanggal Masuk Klinik : ....................................... Jam : ......................
B. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : ........................................... Jam ......................................
2. Insiden : .............................................................................................
3. Kronologis Insiden
................................................................................................................
................................................................................................................
...............................................................................................................
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss) Kejadian Tidak Cedera / KTC
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / KPC
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya Pasien
Keluarga / Pendamping pasien Pengunjung
Lain-lain .......................................................................... (sebutkan)
6. Insiden terjadi pada* :
Pasien Lain-lain .............................................................................. (sebutkan)
7. Insiden menyangkut pasien :
Pasien rawat inap
17
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain ..........................................................................................(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian .................................................................................. (sebutkan)
9. Insiden terjadi pada pasien : rawat jalan / rawat inap
10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden
Unit kerja penyebab ........................................................................... (sebutkan)
11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :
Kematian Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang Cedera Ringan
Tidak ada cedera
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
13. Tindakan dilakukan oleh* :
Tim : terdiri dari : ......................................
Dokter
Perawat
Petugas lainnya ................................................................................
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit
kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
...............................................................................................................
................................................................................................................
Pembuat Laporan : ............................ Penerima Laporan : ...........................
18
BAB V
PENGENDALIAN MUTU
Dalam rangka mengendalikan mutu pelaksanaan program Keselamatan Pasien, perlu
dilakukan penyusunan rencana kegiatan tahunan, rencana kegiatan bulanan,
pemantauan/ monitoring dan evaluasi
Rencana kegiatan tahunan
N Kegiatan Target Waktu Lokasi PJ Dana
o
1 Pengadaan lembar 1000/bl Jan-des Loket Amirul 1.320.000
rekam medis
Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali , selanjutnya disusun rencana tindak lanjut untuk
perbaikan yang akan dilakukan 6 bulan berikutnya, dan seterusnya
Setelah evaluasi, jika diperlukan dapat dimunculkan ide inovasi dalam rangka
meningkatkan capaian yang diharapkan sehingga peningkatan capaian akan semakin
significan.
19
BAB VI
PENUTUP
Keselamatan pasien sangat penting mendapat perhatian dari semua pihak, termasuk
pembuat kebijakan yang mendukung dan mengupayakan sasaran keselamatan pasien
terlaksana dengan benar.
Butuh keterlibatan semua staf pelaksana untuk melaksanakan program ini dengan
pemahaman yang benar, jujur dan tercatat, sehingga permasalahan yang terjadi tidak
ditutup tutupi melainkan diselesaikan agar tidak terulang dan kualitas layanan di Klinik
Sahaduta menjadi lebih baik dan diterima oleh masyarakat
Demikian pedoman ini telah tersusun, agar dapat digunakan sebagaimana seharusnya.
20