Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI BAHAR


NOMOR....../...../RSUD-SB/2022

PANDUAN MEMILIH DAN MENETAPKAN PRIORITAS


PENGUKURAN MUTU PELAYANAN KLINIS

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI BAHAR

Menimbang: a. Bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan,


keselamatan dan keamanan pasien perlu adanya penelolaan peningkatan mutu,
keselamatan pasien dan majamen resiko di rumah sakit;
b. bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal dalam peningkatan mutu,
penanganan keselamatan pasien dan manajemen resiko di rumah sakit perlu
membentuk komite piningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen
resiko pada UPTD . rumah sakit umum daerah sungai bahar provinsi jambi
c. bahwa sesuai dengan perkembagan dan penambahan jenis pelayanan di
UPTD. Rumah sakit umum daerah sungai bahar provinsi jambi. Perlu di
laksanakan review dan penambahan penanggung jawab data dan pengumpul
data;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan keputusan direktur tentang pembentukan dan
susunan keanggotaan komite peningkatan mutu, keselamatan pasien dan
menejemen resiko pada unit pelaksana teknis daerah rumah sakit umum daerah
sungai bahar provinsi jambi.

Mengingat: 1. Undang- undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
3. undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan
4. undang- undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah
5. peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 66 tahun 2016 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit
Memutuskan
Menetapkan:
KESATU : membentuk komite peningkatan mutu, keselamatan pasien dan
menejemen resiko pada unit pelaksana teknis daerah rumah sakit umum daerah
sungai bahar provinsi jambi dengan struktur organisasi sebagaimana tercantum
dalam lampiran 1 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan
ini.
KEDUA: komite peningatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen resiko
pada uptd, rsud sungai bahar provinsi jambi terdiri dari :
1. Direktur sebagai penanggung jawab;
2. Ketua komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
3. Ketua tim peningkatan mutu;
4. Ketua tim keselamatan pasien;
5. Koordinator investigasi;
6. Koordinator pelaporan;
7. Koordinator Patient Safety Officer;
8. Koordinator diklat;
9. Ketua tim manajemen resiko;
10.Koordinator resiko klinis;
11.Koordinator resiko non klinis; dan
12.PIC (Person In Charge dalam hal ini adalah penanggung jawab data
unit/ instalasi/ bagian).
KETIGA: tugas komite peningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen
resiko pada UPTD. RSUD Sungai Bahar provinsi jambi sebagai mana di
maksud dalam diktum kedua adalah sebagai berikut :
1. Direktur bertugas:
a. Berpartisipasi dalam perencanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
b. Berpartisipasi dalam pelaksanaan monitoring program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
c. Berpartisipasi dalam melaksanakan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
2. Ketua komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien bertugas:
a. Memastikan kehandalan perencanaan mutu dan keselamatan pasien
berikut teknik dan alat dalam melaksanakan kegiatan tersebut
b. Memastikan terlaksnananya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi, fasilitas, dan audit yang
melibatkan partisipasi pihak-pihak sesuai akuntanbilitas masing-
masing.
c. Memastikan terlaksananya efektifitas manajemen resiko khususnya
kegiatan pelayanan dan manajemen sehingga terwujud penurunan
angka resiko dan berdampak kepada peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
d. Memastikan terciptanya komunitas dan hubungan yang baik dengan
partner-partner yang baik dengan akreditasi mutu dan keselamatan
pasien.
e. Melakukan validasi data untuk memastikan kehandalan informasi
pencapaian indikator mutu dan keselamatan.
f. Melaksanakan dan pendampingan dan koordinasi dengan pembimbing
akreditasi dalam melaksanakan survalence dalam mewujudkan
pemenuhan standarmutu dan keselamatan pasien yang telah di
tetapkan.
g. Menyusun kebijakan strategi dan prosedur di bidang manajemen
mutu.
h. Menyusun indikator mutu dan keselamatan pasien.
i. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
j. Memantau dan mengevaluasi seluruh program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k. Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
l. Memfasilitasi kegiatan yang terkait dengan inovasi mutu baik internal
maupun eksternal.
m. Melaksanakan pengumpulan data dan analisis data terkait dengan
pencapaian indikator mutu dan keselamatan pasien.
n. Melaksanakan monitoring evalusi budaya keselamatan di Rumah
sakit.
o. Melaksanakan kegiatankonsultasi seluruh unitkerja terkait dengan
pelaksanaan peningktan mutu dan keselatan mutu dan keselamatan
pasien.

3. Ketua Tim Peningkatan mutu bertugas:


a. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen data dan mutu.
b. Menyusun program dan indikator mutu.
c. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam penyusunan program
peningkatan mutu lainnya.
d. Mematau pelaksaan seluruh program peningkatan mutu.
e. Mengevaluasi pelaksanaan menyeluruh program peningkatan mutu.
f. Menyusun laporan hasil pencapaian indikator.
g. Mensosialisasikan hasil pencapaian program peningkatan mutu
h. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi.
i. Melakukan koordinasi dengan tim patients safety dan unit terkait
dalam pembuatan RCA dan FMEA.
j. Melakukan koordinasi dengan tim patient safety dan unit terkait
dengan pembimbing quality dan patient safety.
k. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan dan pengembangan
inovasi dan gugus kendali mutu.
l. Memfasilitasi rapat dan atau pertemuan koordinasi bulanan dengan
direksi dan unit terkait.
m. Melakukan koordinasi kepada bagian/bidang/ komite/ unit terkait
terhadap implementasi standar pelayanan yang berfokus kepada pasien
dan manajemen; dan
n. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu klinik baik internal dan eksternal.
4. Ketua tim keselamatan pasien bertugas:
a. Membuat kebijakan 6 (enam) sasaran keselamatan pasien;
b. Menyusun kebijakan terkait dengan program keselamatan pasien
rumah sakit;
c. Membuat program kerja keselamatan pasien rumah sakit;
d. Merencanakan pelatihan anggota KPRS;
e. Melakukan koordinasi dengan unit lain untuk melaksanan program
KPRS ;
f. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh anggota KPRS;
g. Melaksanakan monitoring evaluasi budaya keselamatan rumah sakit;
h. Memberi rekomendasi pemecahan permasalahan keselamatan pasien
kepada direktur rumas sakit untuk di tindak lanjuti;
5. Koordinator investigasi bertugas:
a. Menerima dan menganalisa kemballi setiap kejadian atau insiden yang
di laporkan;
b. Mengajukan solusi pencegahan masalah yang di ajukan ketua tim
KPRS;
c. Melakukan mionitoring dan evaluasi ke unit-unit terhadap
pelaksanaan program keselamatan pasien terkait dengan investigasi;
d. Membuat laporan berkala dan laporan khusus tentang kegiatan bidang
investigasi;
6. Koordinator pelaporan bertugas:
a. Menerima dan mencatat seluruh data/insiden yang di laporkan oleh
unit;
b. Mengelompokkan/mengkategorikan jenis laporan kejadian yang di
terima;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
keselamatan pasien terkait dengan pelaporan insiden;
d. Menyusun laporan berkala dan khusus dengan kegiatan pelaporan;
7. Koordinator patient safety officer:
a. Melaksanakan 6 (enam) sasaran keselamatan pasien;
b. Mensosialisasikan 6 (enam)sasaran keselamatan pasien di unit
masing-masing;
c. Membuat laporan insiden keselamatan pasien;
d. Melakukan investigasi sederhana insiden keselamatan pasien;
e. Mencatat insiden keselamatan pasien;
f. Melaporkan semua insiden keselamatan pasien yang terjadi ke ketua
KPRS;
8. Koordinator Diklat Bertugas:
a. Menyusun program pelatihan anggota tim KPRS;
b. Menyusun program orientasi untuk pegawai baru dan mahasiswa
praktik;
c. Menyusun program sosialisasi dan keselamatan pasien untuk seluruh
pegawai;
d. Membuat jadwal pelatihan internal;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi tentang budaya keselamatan
pasien kepada pegawai;
f. Membuat laporan berkala dan laporan khusus terhadap pelaksanaan
program keselamatan pasien terkait diklat;
9. Ketua tim manajemen resiko bertugas:
a. Menyusun program manajemen resiko yang konsisten dengan misi
dan rencana organisasi, serta memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat
dan staf;
b. Melaksanakan proses-proses menejemen resiko dengan menggunakan
pedoman praktek terkini standar pelayanan medik, kepustakaan ilmiah
dan informasi lain berdasarkan rancangan praktik klinik serta sesuai
dengan praktik klinis yang sehat dan relawan dengan informasi
terkini;
c. Melaksanakan proses identifikasi dari resiko;
d. Melaksanakan skoring dan penetapan prioritas resiko di seluruh unit/
instalasi/bagian/unit;
e. Melaksanakan koordinasi dengan tim keselamatan pasien dalam hal
penyelidikan KTD;
f. Melakukan evaluasi terhadap KNC dan proses resiko tinggi lainnya
yang dapat merubah dan berakibat terjadinya sentinel;
g. Melaksanakan kegiatan FMEA untuk suatu kejadian yang berujung
kepada resiko tinggi dan sentinel;
h. Melakukan monitoring dan evaluasi ke unit-unit terhadap pelaksanaan
program manajemen resiko rumah sakit dan manajemen dari hal yang
terkait;
i. Menyusun laporan berkala dan khusus tentang kegiatan manajemen
resiko termasuk laporan FMEA;
10.Koordinator resiko klinis bertugas:
a. Melaksanakan proses identifikasi resiko klinis di masing-masing unit;
b. Melaksanakan analisis sederhana terhadap resiko-resiko yang ada;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi program resiko klinis;
d. Melaporkan secara berkala hasil evaluasi program manajemen resiko
klinis terhadap risk management
11.Koordinator resiko non klinis bertugas:
a. Melaksanakan proses identifikasi resiko non klinis di masing-masing
unit;
b. Melaksanakan analisis sederhana terhadap resiko-resiko yang ada;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi program resiko non klinis;
d. Melaporkan secara berkala hasil evaluasi program manajemen resiko
klinis kepada risk manajemen;
12.PIC(person in charge) dalam hal ini (penanggung jawaban data
unit/instalasi/bagian) bertugas:
a. Menyusun program PMKP unit kerja;
b. Mengumpulkan data mutu dari pengumpulan data setiap bulan;
c. Menganalisa data mutu yang di kumpulkan di unit setiap bulan;
d. Melaporkan data mutu yang sudah di analisa setiap bulan kepada
atasan langsung dan komite peningkatan mutu, keselamatan pasien
dan manajemen resiko;
e. Menyususn FOKUS PDCA apabila indikator tidak tercapai;
f. Melaporkan insiden keselamatan pasien kepada koordinator pelaporan
KPRS;
g. Melaksanakan identifikasi analisa pengelolaan resiko pada unit kerja;
h. Melaporkan kegiatan manajemen resiko pada unit kerja melalui sistem
yang tersedia;
i. Mengadakan rapat rutin terkait upaya peningkatan mutu keselamatan
pasien dan manajemen resiko;
j. Mengajukan dan melaksanakan rencana perbaikan mutu keselamatan
pasien dan manajemen resiko.
KEEMPAT: wewenang komite peningkatan mutu keselamatan pasien dan
manajemen resiko pada UPTD. RSUD Sungai Bahar Provinsi Jambi.
Sebagaimana di maksud dalam diktum kedua adalah sebagai berikut
1. Direktur berwenang
a. Menetapkan proses atau mekanisme pengawasan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
b. Menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan evaluasi.
c. Menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan peningkatan dan
keselamatan pasien.
d. Memberikan bantuan teknologi Dan dukungan lainnya untuk
mendukung program PMKP.
e. Menginformasikan hasil program PMKP ke staff.
f. Melaksanakan diklat PMKP.
g. Menentukan paling sedikit lima area prioritas dengan fokus
menggunakan pedoman klinis clinical pathway.
h. Menetapkan indikator kunci untuk masing-masing struktur , proses
dan hasil setiap upaya klinis.
i. Menetapkan indikatir kunci untuk masing-masing, proses dan hasil
setiap upaya menejemen.
j. Menetap indikator kunci masing-masing sasaran keselamtan pasien .
k. Menetapkan defenisi kejadian sentinel.

2. Ketua komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien berwenang.


a. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan program
peningkatan mutu dan keselamtan pasien.
b. Meminta laporan pelaksaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasiendari unit kerja terkait.
c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan rumah
sakit terkait pelaksaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
d. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut rekomendasi dari program peningkatan
mutu dan keselatan pasien.
e. Meminta data informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien dari unit kerja dilingkungan rumah sakit.
3. Ketua tim peningktan mutu berwenang
a. Meminta laporan pelaksaan pemantauan program indikator mutu
penjaminan mutu dan pelaksaan clinical pathway dari unit kerja
terkait.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan rumah
sakit terkait pelaksanaan pemantauan indikator mutu serta pelaksaan
clinical pathway dan hal-hal lainnya berhubungan dengan mutu rumah
sakit.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
pelaksaan clinical pathway rumah sakit dari unit-unit kerja
dilingkungan rumah sakit.
4. Ketua tim krselamtan pasien berwenang :
a. Mengusulkan konsep perubahan kebijakan keselamatan pasien.
b. Meminta laporan pelaksaan pemantauan indikator mutu keselamatan
pasien dan penjamianan mutu dari unit kerja terkait.
c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di lingkungan di rumah sakit
terkait pelaksaan pemantauan indikatir keselamatan pasien dan hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien.
d. Meminta data dan informasi yang berhungan dengan keselamatan
pasien rumah sakit dari unit-unit kerja di lingkungan rumah sakit.
5. Koordinator investigasi berwenangan.
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksakan tugas.
b. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di linkungan rumah sakit
terkait pelaksaan investigasi terhadap indiden keselatan pasien dan
hal-hal lainnya berhungan dengan keselamatan pasien.
c. Memita data dan informasi berhungan dengan pelaksaan investigasi
terhadap insiden keselamatan pasien rumah sakit dari unit kerja
lingkungan rumah sakit.
6. Koordinator pelaporan berwenang;
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
b. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit
terkait insiden keselamatan pasien (KTD,KNC,KPC dan sentinel).
c. Meminta data dan informasi yang berhungan dengan keselamatan
pasien dari unit-unit kerja rumah sakit.
7. Koordinator patient safety officer berwenang :
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksakan tugas
b. Meminta laporan dan data yang terkait dalam pelaksaan analis
terhadap insiden keselamatan pasien dari unit kerja.
c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di lingkungan rumah sakit
terkait pelaksaan analisis insiden keselamatan pasien dan hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan keselamtan pasien rumah sakit.
d. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksaan
analisis terhadap insiden keselamatan pasien di lingkungan rumah
sakit.
8. Koordinator diklat berwenang :
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksakana prndidikan keselamtan
di rumah sakit.
b. Melakukan koordinasi dengan unit kerja di linkungan rumah sakit
terkait pelaksaan diklat keselamatan pasien.
c. Meminta data dan informasi yang berhungan dengan pealkasaan diklat
keselamtan pasien.
d. Mengatur jadwal KPRS
9. Ketua tim menejemen resiko berwenang :
a. Mengelola menejem sitem rumah sakit.
b. Melakukan pengawasan dan melaksankan menejemen resikodi seluruh
unit kerja rumah sakit;
c. Memberi masukan dan rekomendasi kepada direktur rumah sakit
dengan tugas kegiatan manajemen resiko;
10.Koordinator resiko klinis berwenang;
a. Mengelola menejemen resiko klinis rumah sakit;
b. Melakukan pengawasan dan melksanakan menejemen resiko klinis di
seluruh unit kerja rumah sakit;
11. Koordinator resiko non klinis berwenang:
a. Mengelola manajemen resiko non klinis di rumah sakit.
b. Melakukan pengawasan dan melaksanakan manajemen resiko non
klinis diseluruh unit kerja rumah sakit.
12. PIC (person in carge)
Dalam hal ini (penanggung jawab data unit / instalasi/ bagian berwenang:
a. Melaksanakan supervisi proses pengumpulan data mutu diunit kerja
c. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu unit kerja
d. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dilingkungan rumah sakit
e. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu unit kerj
dilingkungan rumah sakit

Kelima: Tanggung jawab komite peningkatan mutu, keselamata pasien dan


manajemen resiko pada RSUD sungai bahar sebagaimana dimaksud
dalam diktum kedua adalah sebagai berikut:
1. Direktur bertanggung jawab :
a. Bertanggung jawab bahwa data yang di sampaikan kepublik
dapa dipertanggung jawab kan dari segi mutu dan hasilnya.
b. Mengambil tindakan berdasarkan hasil RCA.
c. Menerapkan keranka acuan menejemen resiko.
d. Membuatb rancang ulang dari proses yang mengandung resiko
tinggi.
e. Melaporkan hasil program mutu dan keselamatan pasien
kepada pemilik rumah sakit setiap tahun.
2. Ketua komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien
bertanggung jawab;
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksaan program peningktan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksaan kegiatan yang
berhubungan dengan mutu keselamtan pasien.
c. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada direktur
rumah sakit.
d. Bertanggung jawab terhadap ketersedian data dan informasi
yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan rumah sakit.
e. Bertanggung jawab dalam pemberian infirmasi yang
berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
f. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan kinerja kerja staf
dikomite peningkatan mutu,keselamtan pasien dan manajemen
resiko.
3. Ketua tim peningkatan mutu bertanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap pemantauan program indikator
mutu dan pelaksaan clinical patway.
b. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan
indikator mutu dan pelaksaan clinical patway di komite
peningkatan mutu dan keselatan pasien.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksan kegiatan yang
berhubungan dengan inovasi mutu dan pelaksan clinical patway
di rumah sakit.
d. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksaan
pemantauan indikator mutu dan pelaksaan clinical patway serta
kegiatan mutu lain nya kepada ketua komite peningktan mutu
dan keselamatan pasien.
e. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi
yang berhubungan dengan mutu dan pelaksaan clinikcal patway
rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai