Anda di halaman 1dari 10

Anggota Kelompok:

1. Fatima Diah Nugraheni (15)


2. Grace Shielde Yuniar Kusuma (16)
3. Hanifah Nurul Romandani (17)
4. Ita Nanda Cahyaningrum (18)
5. Kharisa Permata Dewi (19)
6. Lidyana Meilasari (20)
7. Melda Listi Ayu (21)

KD 3.3 Menganalisis Transaksi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, Pembiayaan Daerah,


Aset Daerah, Kewajiban Daerah, dan Ekuitas Dana Daerah

Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis transaksi dapat dirinci berdasarkan
struktur APBD yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Selain itu masih ada jenis transaksi lain, yaitu transaksi Non-Kas Pemda, dan transaksi Rekening
Antar Kantor (RAK), yaitu antara PPKD-SKPD. Di samping itu, berdasarkan sifat dan jenis
entitas, transaksi masih dapat dibagi ke dalam akuntansi untuk transaksi di SKPD atau disebut
transaksi SKPD dan transaksi untuk tingkat Pemda yang ditangani PPKD atau disebut juga
transaksi PPKD.

Klasifikasi Akuntansi Keuangan Daerah Akuntansi keuangan daerah diklasifikasikan menjadi


enam jenis, yaitu:

1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah, yang menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak daerah dalam satu tahun
anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi:
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan lain-lain.

Pendapatan daerah dibedakan menjadi dua, yaitu :


a. Pendapatan LRA
Pendapatan LRA adalah pendapatan yang dicatat berdasarkan basis kas.
Konsep pendapatan LRA yaitu penerimaan kas, menambah saldo anggaran lebih.
(SAL), tahun anggaran bersangkutan, tidak perlu dibayar kembali, dicatat dengan basis
kas, dan disajikan dalam laporan realisasi anggaran.

b.Pendapatan LO
Pendapatan laporan operasional (LO) merupakan hak pemerintah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dan tidak perlu dibayar kembali dalam periode yang
bersangkutan. Konsep pendapatan LO yaitu hak pemerintah, penambah ekuitas, tahun
anggaran yang bersangkutan, tidak perlu dibayar kembali, dicatat dengan basis
akrual, disajikan dalam laporan operasional.
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan penerimaan kas adalah
surat ketetapan pajak daerah (SKPD), surat ketetapan retribusi (SKR), surat tanda setoran (STS),
bukti transfer dan nota kredit bank.

Jurnal Penerimaan Kas:

1) Penerimaan kas pendapatan pajak

Kas di bendahara penerimaan xxx

Pajak daerah xxx

2) Penerimaan kas pendapatan retribusi daerah

Kas di bendahara penerimaan xxx

Retribusi daerah xxx

3) Penerimaan kas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Kas di bendahara penerimaan xxx

Hasil pengelolaan kekayaan


daerah yang dipisahkan xxx

4) Penerimaan kas lain-lain PAD yang sah

Kas di bendahara penerimaan xxx

Lain-lain PAD yang sah xxx

Dokumen Sumber yang digunakan


Dokumen sumber yang digunakan untuk pencatatan pendapatan Dana Perimbangan dan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah yaitu:

Transaksi Dokumen sumber


Penerimaan dana perimbangan.  Surat tanda bukti transfer pembayaran
dari KPPN (Nota Kredit Bank),
 Laporan Posisi Kas Harian Bank.
Pendapatan Daerah lain-lain yang Sah.  Surat tanda bukti penerimaan,
 Laporan Posisi Kas Harian Bank,
 Bukti penerimaan lainnya (Berita acara).
2. Belanja Daerah

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja Daerah meliputi: Belanja
Langsung, yaitu belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program; Belanja Tidak
Langsung, yaitu belanja tugas pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan dengan pelaksanaan
program.

Dokumen Sumber yang digunakan

No. Transaksi Dokumen sumber Lampiran dokumen


1 Belanja Bunga - SP2D LS - SPM
- nota debet bank - SPD
- bukti pengeluaran lainnya
2 Belanja Subsidi - SP2D LS - SPM
- nota debet bank - SPD
- bukti pengeluaran lainnya - berita acara
- keputusan Kepala Daerah
3 Belanja Hibah - SP2D LS - SPM
- nota debet bank - SPD
- bukti pengeluaran lainnya - keputusan Kepala Daerah
4 Belanja Bantuan Sosial - SP2D LS - SPM
- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah
5 Belanja Bagi Hasil - SP2D LS - SPM
- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah
6 Belanja Bantuan Keuangan - SP2D LS - SPM
- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala Daerah
7 Belanja Tak Terduga - SP2D LS - SPM
- Bukti pengeluaran lainnya - SPD
- Keputusan Kepala Daerah
Jurnal pencatatan transaksi belanja

Bunga xxx

Belanja Subsidi xxx

Belanja Hibah xxx

Belanja Bantuan Sosial xxx

Belanja Bagi Hasil xxx

Belanja Bantuan Keuangan xxx

Belanja Tidak Terduga xxx

Kas di Kas Daerah xxx

3. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan pemerintah yang mempunyai dampak


terhadap penerimaan dan/atau pengeluaran pemerintah pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Sedangkan tujuan dari transaksi ini adalah untuk
menutup defisit anggaran atau memanfaatkan surplus anggaran. Transaksi pembiayaan terbagi
atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Selisih dari kedua transaksi
tersebut merupakan pembiayaan neto. Transaksi penerimaan pembiayaan berasal dari:

 penggunaan SiLPA tahun anggaran sebelumnya


 pencairan dana cadangan
 hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
 penerimaan pinjaman daerah
 penerimaan kembali pemberian pinjaman
 penerimaan piutang daerah.

Transaksi pengeluaran pembiayaan berasal dari:

 pembentukan dana cadangan


 penyertaan modal pemerintah daerah
 pembayaran pokok pinjaman (utang)
 pemberian pinjaman daerah.
Dokumen sumber

a. Penerimaan Pembiayaan

No. Jenis transaksi Dokumen sumber Lampiran


dokumen sumber
1 Penggunaan SiLPA tahun Perda pertanggungjawaban - Nota kredit bank
anggaran sebelumnya pelaksanaan APBD
2 Pencairan dana Cadangan - Nota kredit bank Kopi Surat perintah
- Perda dana cadangan pemindahbukuan
3 Hasil penjualan kekayaan Bukti Penerimaan pembayaran - Berita acara
daerah yang dipisahkan
4 Penerimaan pinjaman daerah -Surat tanda bukti - Nota kredit bank
penerimaan/Bukti transfer
- Bukti penjualan obligasi
5 Penerimaan kembali pemberian -Surat tanda bukti penerimaan/ - Nota kredit bank
pinjaman Bukti transfer
6 Penerimaan piutang daerah -Surat tanda bukti penerimaan/ - Nota kredit bank
Bukti transfer

b. Pengeluaran Pembiayaan

No. Jenis transaksi Dokumen sumber Lampiran dokumen


sumber
1 Pengisian dana cadangan - Surat Perintah Pencairan - SPD
Dana (SP2D) - SPM
-Perda tentang dana Cadangan
2 Penyertaan modal pemerintah Surat Perintah Pencairan Dana - SPD
daerah (SP2D) - SPM
3 Pembayaran pokok pinjaman Surat Perintah Pencairan Dana - SPD
(SP2D) - SPM
4 Pemberian pinjaman daerah Surat Perintah Pencairan Dana - SPD
(SP2D) - SPM
- Perjanjian pinjaman

Jurnal Pembiayaan:

1) Sisa lebih anggaran tahun sebelumya SILPA tidak dibuat jurnal.


2) Pencairan dana cadangan
Kas di kas daerah xxx

Penerimaan pembiayaan-pencairan
dana cadangan xxx

3) Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

Kas di kas daerah xxx

Penerimaan pembiayaan-hasil
kekayaan daerah yang dipisahkan xxx

4) Penerimaan pinjaman

Kas di kas daerah xxx

Penerimaan pembiayaan-penerimaan
Pinjaman xxx

5) Penerimaan kembali pemberian pinjaman

Kas di kas daerah xxx

Penerimaan kembali pemberian


pinjaman xxx

6) Penerimaan piutang daerah

Kas di kas daerah xxx

Penerimaan pembiayaan-penerimaan
Piutang xxx

7) Pembentukan dana cadangan

Pengeluaran pembiayaan-pembentukan
dana cadangan xxx

Kas di kas daerah xxx

8) Penyertaan modal investasi pemerintah daerah

Pengeluaran pembiayaan-pembentukan
Dana cadangan xxx
Kas di kas daerah xxx

9) Pembayaran pokok utang

Pengeluaran pembiayaan-pembayaran
pokok utang xxx

Kas di kas daerah xxx

10) Pemberian pinjaman daerah

Pengeluaran pembiayaan-pemberian
Pinjaman xxx

Kas di kas daerah xxx

4. Aset Daerah

Prosedur akuntansi aset pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan aset yang
muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnya pengakuan
atas investasi jangka panjang. Aset terbagi ke dalam dua kelompok, yakni:

1. Aset Lancar (Current Asset); dan

2. Aset Tidak Lancar (Non-Current Asset)

Standar Jurnal untuk akuntansi aset dilakukan melalui jurnal (jurnal ikutan) yang proses
pencatatannya dilakukan bersamaan dengan jurnal yang berkaitan dengan rekening realisasi
anggaran.

Jurnal pencatatan aset daerah.

1) Pengakuan piutang di akhir periode

Piutang xxx

Cadangan piutang xxx

2) Pengakuan bagian lancar tagihan penjualan angsuran di akhir periode

Bagian lancar tagihan penjualan angsuran xxx


Tagihan piutang penjualan xxx

Cadangan piutang xxx

Tagihan penjualan angsuran xxx

3) Pengakuan bagian lancar tuntutan ganti rugi di akhir periode

Bagian lancar tuntutan ganti rugi xxx

Tagihan tuntutan ganti rugi xxx

Cadangan piutang xxx

Tuntutan ganti rugi xxx

4) Pengakuan persediaan diakhir periode

Persediaan xxx

Cadangan Persediaan xxx

- Kemudian diawal periode, saldo persediaan dicatat jurnal pembalik

Cadangan Persediaan xxx

Persediaan xxx

5) Pengakuan asset tetap hasil pegadaian/hibah

Asset tetap xxx

Diinvestasikan dalam asset tetap xxx

6) Pelepasan asset tetap

Diinvestasikan dalam asset tetap xxx

Asset tetap xxx

7) Pengakuan konstruksi dalam pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan xxx

Diinvestasikan dalam asset tetap xxx


5. Kewajiban Daerah

Prosedur akuntansi utang pada PPKD merupakan pencatatan atas pengakuan hutang jangka
panjang yang muncul dari transaksi pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah.

Jurnal – Pengakuan Utang Jangka Panjang

Dana yang disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang xxx

Hutang Jangka Panjang Xxx

Jurnal – Pembayaran Hutang

Hutang Jangka Panjang xxx

Dana yang Disediakan Untuk Pembayaran

Hutang Jangka Panjang Xxx

6. Ekuitas Dana Daerah

Akuntansi atas ekuitas dana terjadi bersamaan terutama dengan akuntansi atas transaksi
pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran), serta penyesuaian karena sebenarnya perubahan
yang terjadi pada saldo ekuitas dana, disebabkan oleh transaksi-transaksi tersebut serta
penyesuaian di akhir periode akuntansi. Pencatatan atas akun ekuitas dana adalah sebagai jurnal
dari transaksi-transaksi tersebut. Ekuitas Dana terbagi ke dalam 3 (tiga ) kelompok, yaitu:


Ekuitas Dana Lancar, terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan anggaran (SiLPA), dan Dana
yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
 Ekuitas Dana Investasi, terdir dari Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang,
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya serta kontra ekuitas berupa Dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
 Ekuitas Dana Cadangan, terdiri atas Diinvestasikan dalam Dana Cadangan.
Dokumen Sumber yang digunakan

No. Jenis transaksi Dokumen sumber


1 Ekuitas dana lancar – Sisa Lebih Pembiayaan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Anggaran (SiLPA)
2 Ekuitas dana lancar – Cadangan piutang - SKP/SKR yang belum dibayar
pendapaatan dana transfer - Surat perjanjian pemberian pinjaman
- Bukti transfer
3 Ekuitas dana lancar – Dana yang harus - Surat perjanjian pinjaman (utang)
disediakan untuk pembayaran utang jangka - SP2D
pendek
4 Ekuitas dana investasi – Diinvestasikan dalam - SP2D
investasi - Kopi surat perintah
5 Ekuitas dana investasi – Diinvestasikan dalam - Surat Keputusan penempatan
aset lainnya - SP2D
6 Ekuitas dana investasi – Dana yang harus - Surat perjanjian pinjaman (utang)
disediakan untuk pembayaran utang jangka - SP2D
panjang
7 Ekuitas dana cadangan – Diinvestasi- kan dalam - Perda tentang dana cadangan
dana cadangan - SP2D

Anda mungkin juga menyukai