Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis transaksi dapat dirinci berdasarkan
struktur APBD yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Selain itu masih ada jenis transaksi lain, yaitu transaksi Non-Kas Pemda, dan transaksi Rekening
Antar Kantor (RAK), yaitu antara PPKD-SKPD. Di samping itu, berdasarkan sifat dan jenis
entitas, transaksi masih dapat dibagi ke dalam akuntansi untuk transaksi di SKPD atau disebut
transaksi SKPD dan transaksi untuk tingkat Pemda yang ditangani PPKD atau disebut juga
transaksi PPKD.
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah, yang menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak daerah dalam satu tahun
anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi:
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan lain-lain.
b.Pendapatan LO
Pendapatan laporan operasional (LO) merupakan hak pemerintah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dan tidak perlu dibayar kembali dalam periode yang
bersangkutan. Konsep pendapatan LO yaitu hak pemerintah, penambah ekuitas, tahun
anggaran yang bersangkutan, tidak perlu dibayar kembali, dicatat dengan basis
akrual, disajikan dalam laporan operasional.
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan penerimaan kas adalah
surat ketetapan pajak daerah (SKPD), surat ketetapan retribusi (SKR), surat tanda setoran (STS),
bukti transfer dan nota kredit bank.
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja Daerah meliputi: Belanja
Langsung, yaitu belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program; Belanja Tidak
Langsung, yaitu belanja tugas pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan dengan pelaksanaan
program.
Bunga xxx
3. Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Pembiayaan
b. Pengeluaran Pembiayaan
Jurnal Pembiayaan:
Penerimaan pembiayaan-pencairan
dana cadangan xxx
Penerimaan pembiayaan-hasil
kekayaan daerah yang dipisahkan xxx
4) Penerimaan pinjaman
Penerimaan pembiayaan-penerimaan
Pinjaman xxx
Penerimaan pembiayaan-penerimaan
Piutang xxx
Pengeluaran pembiayaan-pembentukan
dana cadangan xxx
Pengeluaran pembiayaan-pembentukan
Dana cadangan xxx
Kas di kas daerah xxx
Pengeluaran pembiayaan-pembayaran
pokok utang xxx
Pengeluaran pembiayaan-pemberian
Pinjaman xxx
4. Aset Daerah
Prosedur akuntansi aset pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan aset yang
muncul dari transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnya pengakuan
atas investasi jangka panjang. Aset terbagi ke dalam dua kelompok, yakni:
Standar Jurnal untuk akuntansi aset dilakukan melalui jurnal (jurnal ikutan) yang proses
pencatatannya dilakukan bersamaan dengan jurnal yang berkaitan dengan rekening realisasi
anggaran.
Piutang xxx
Persediaan xxx
Persediaan xxx
Prosedur akuntansi utang pada PPKD merupakan pencatatan atas pengakuan hutang jangka
panjang yang muncul dari transaksi pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah.
Akuntansi atas ekuitas dana terjadi bersamaan terutama dengan akuntansi atas transaksi
pembiayaan (penerimaan dan pengeluaran), serta penyesuaian karena sebenarnya perubahan
yang terjadi pada saldo ekuitas dana, disebabkan oleh transaksi-transaksi tersebut serta
penyesuaian di akhir periode akuntansi. Pencatatan atas akun ekuitas dana adalah sebagai jurnal
dari transaksi-transaksi tersebut. Ekuitas Dana terbagi ke dalam 3 (tiga ) kelompok, yaitu:
Ekuitas Dana Lancar, terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan anggaran (SiLPA), dan Dana
yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi, terdir dari Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang,
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya serta kontra ekuitas berupa Dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
Ekuitas Dana Cadangan, terdiri atas Diinvestasikan dalam Dana Cadangan.
Dokumen Sumber yang digunakan