Anda di halaman 1dari 2

Nomor :

KOP INSTANSI
Tanggal Ditetapkan :

Standar Operasional Prosedur : Waktu Pelaksanaan : Kualifikasi Pelaksana :

SOP PENERIMAAN VAKSIN Apoteker , Tenaga teknis


kefarmasian,
Pengadministrasi Gudang
Farmasi

Dasar hukum :

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang


Penyelenggaraan Imunisasi

2. Peraturan Badan Pengawas obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman Teknis
Cara Distribusi Obat yang Baik.

Prosedur :

Alat dan Bahan:

a. Vaccine carrier

b. Cool pack

c. Cold pack

d. Termometer

e. Alarm

f. Freeze tag/Logtag

g. Kendaraan berpendingin

h. Dokumen Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)

Langkah Penerimaan Vaksin

1. Mengukur dan mencatat suhu vaksin yang diterima saat datang di Instalasi Farmasi
Kota.

2. Melakukan pengkondisian vaccine refrigerator sebelum akan digunakan untuk


menyimpan vaksin

3. Mengeluarkan vaksin produk rantai dingin dari vaccine carrier di area yang dilengkapi
pendingin udara pada suhu di bawah 25 °C saat diterima.

4. Menyesuaikan vaksin yang diterima dengan dokumen berita acara penerimaan


meliputi nama, jenis, kemasan, jumlah, nomor batch, tanggal kadaluarsa dan kondisi
fisik VVM( Vaksin Vial Monitor) vaksin.

5. Menyimpan vaksin dengan expired date paling dekat di atas.

6. Menempatkan vaksin di vaccine refrigerator sesuai sensitifitasnya, vaksin sensitif beku


jauh dari evaporator.
Vaksin sensitif beku (freeze sensitive) Hepatitis B,DPT,DPT-HB,DT,TT

Vaksin sensitif panas( heat sensitive) BCG,Polio, MR.

7. Menyimpan pelarut dan kelengkapan vaccine (ADS dan Safety Box) di suhu yang
sesuai persyaratan.

8. Beri jarak kardus 1-2 cm dan menempatkan logtag atau thermometer di tengah
vaksin.

9. Membuat laporan penerimaan vaksin untuk diserahkan pada Kepala Seksi FAMM

Disahkan oleh : Revisi tanggal :

Kepala

…………………………………

NIP. ……………………….

Anda mungkin juga menyukai