Anda di halaman 1dari 10

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN PELANGGARAN SISWA

MADRASAH ALIYAH PEMBANGUNAN


YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-FATTAH KIKIL ARJOSARI PACITAN
Alamat : Jl. Nawangan Km. 01 Arjosari Pacitan
LEMBAR PENGESAHAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) Penaganan Pelanggaran Siswa Madrasah Aliyah


Pembangunan Kikil ini telah ditetapkan dalam Rapat Pleno yang dihadiri oleh Kepala Madrasah
dan Tim Penjamin Mutu. Pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Juni 2020
Jam : 08.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : Aula KH. Bakrie Hasbulloh

Pacitan, 15 Juli 2020


Kepala Madrasah,

Tatik Sofianti, S.Pd.I


NIY. 024. 2005. 036
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENANGANAN PELANGGARAN SISWA

A. Pengertian

1. Tata Tertib Madrasah ialah peraturan-peraturan yang dibuat dan dilaksanakan oleh
pihak Madrasah bertujuan agar siswa lebih berdisiplin dan berkelakuan baik sehingga
lingkungan Madrasah yang aman, sehat, dan kondusif belajar dapat diwujudkan.
2. Kasus ringan ialah jenis kesalahan yang seperti tidak memakai dasi, membuat
kebisingan, telat masuk kelas, dan sebagainya sebagaimana tercantum dalam Pedoman
Tata Tertib Siswa MAS Pembangunan Kikil.
3. Kasus berat ialah jenis kesalahan yang perlu perhatian khusus seperti merokok
dilingkungan Madrasah, membawa bahan pornografi, mencuri, berkelahi, dan
sebagainya sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata Tertib Siswa MAS
Pembangunan Kikil.
4. Wakasis adalah wakil kepala Madrasah yang menangani kegiatan dan permasalahan
siswa.
5. Staf kesiswaan merupakan guru yang diberi tanggung jawab secara khusus menangani
masalah-masalah kedisiplinan siswa.
6. Guru BK adalah konselor Madrasah yang bertanggungjawab untuk membimbing siswa
terkait dengan kelakuan, sikap, dan talenta siswa.
7. SP 1 adalah Surat Pemanggilan orangtua yang pertama; SP2 adalah Surat Pemanggilan
orangtua yang kedua; SP3 adalah Surat Pengembalian siswa ke orangtua.

B. Prosedur

1. Wali kelas /Staf kesiswaan menerima pengaduan maupun laporan pelanggaran tata
tertib siswa dari berbagai pihak khususnya warga MAS Pembangunan Kikil.
2. Wali kelas/ Staf kesiswaan mempelajari keluhan dan pengaduan untuk mengidentifikasi
masalah dan solusi penanganan.
3. Wali kelas dan Staf kesiswaan bekerjasama menangani kasus. Jika diperlukan, guru
guru terkait lainnya dapat diikutsertakan.
4. Penganganan tiap kasus:
a Untuk kasus ringan : Wali kelas / Staf kesiswaan akan mengadakan pertemuan
dengan siswa bersangkutan untuk diberi nasehat, bimbingan, dan arahan.
b Untuk kasus berat : Wali kelas / Staf kesiswaan akan menghubungi orangtua siswa
untuk hadir ke MAS Pembangunan Kikil untuk diberi penjelasan dan dimintai
keterangan yang diperlukan (SP1). Setelah itu, siswa akan diberi bimbingan khusus
oleh guru BK dengan sepengetahuan waka kesiswaan. Jika masalah tertangani kasus
selesai.
c Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh dan
tidak mau berubah, maka guru BK menggelar konferensi kasus (SP2) melibatkan
siswa, orangtua, wali kelas, wakasis, dan jika terkait akademik, guru bidang studi.
Jika hasilnya baik, kasus selesai. Jika hasil tidak baik, Wakasis berkonsultasi dengan
Kepala Madrasah untuk saran penyelesaian masalah.
d Dua jenis keputusan yang mungkin diambil di tingkat ini adalah siswa diberi
kesempatan kedua alias dibina lagi atau dikembalikan ke orangtua (SP3).

5. Seluruh kasus dan penanganannya perlu disusun dalam bentuk laporan tertulis oleh Staf
Kesiswaan bersama-sama wali kelas dan guru BK.
6. Selanjutnya laporan tersebut diserahkan kepada Kepala Madrasah dan diarsipkan.
Bagan SOP Penanganan Pelanggaran
Penanganan Siswa Bermasalah di bidang Akademik
A. Pengertian

1. Siswa bermasalah di dalam bidang akademik adalah siswa yang dinilai oleh guru bidang
studi dan wali kelas memiliki kemampuan akademik yang lemah dan membutuhkan
penanganan khusus.
2. Guru bidang studi adalah guru yang mengampu mata pelajaran tertentu sesuai dengan
bidang keahliannya.
3. Wali kelas adalah guru yang diberi tanggungjawab secara khusus untuk membina siswa
dalam satu kelas tertentu.
4. Guru BK adalah konselor Madrasah yang bertanggungjawab untuk membimbing siswa
terkait dengan kelakuan, sikap, dan talenta siswa.
5. Waka kurikulum (wakakur) adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil
kepala Madrasah yang menangani masalah-masalah yang terkait dengan kurikulum dan
proses belajar mengajar

B. Prosedur

1. Guru bidang studi menyampaikan kondisi akademik siswa yang bersangkutan kepada
Wali kelas.
2. Wali kelas meneliti pernyataan/laporan guru bidang studi melalui laporan penilaian
siswa bersangkutan segera setelah ulangan tengah semester.
3. Wali kelas melakukan diskusi internal dengan siswa dan guru bidang studi tentang
kondisi akademik siswa bersangkutan untuk mengidentifikasi masalah dan
mengklasifikasi jenis penanganan.
4. Penganganan tiap kasus:

a Jika dinilai hanya memerlukan penanganan jangka pendek, maka siswa tersebut
dapat dinasehati/disarankan menemui guru BK untuk sesi konsultasi.
b Jika memerlukan penanganan jangka panjang, maka Wali kelas bersama guru BK
memanggil orangtua/wali siswa ke Madrasah untuk memperolehi informasi
sekaligus memohon kerjasama mereka untuk mengawasi dan memotivasi anak-
anaknya.

5. Siswa yang memerlukan penanganan jangka panjang diharuskan mengikuti bimbingan


khusus oleh masing-masing guru bidang studi dalam bentuk pembelajaran remedial
(klinik), tes remedial, penugasan terstruktur, latihan soal-soal, dan kegiatan lainnya
yang dapat memotivasi/meningkatkan semangat belajar siswa selama waktu yang
ditentukan.
6. Guru bidang studi mengadakan re-evaluasi untuk menilai prestasi akademik siswa
bersangkutan. Jika prestasi belajarnya sudah meningkat, persoalan selesai. Jika belum,
wali kelas bekerjasama dengan guru BK memanggil kembali orangtua siswa/wali murid
hadir ke Madrasah.
7. Wali kelas menyusun laporan tertulis dan menyerahkan laporan tersebut kepada Kepala
Madrasah melalui Wakakur dan mengarsipkan laporannya.
Bagan SOP Penanganan Siswa Bermasalah di bidang Akademik
Penanganan Siswa Sakit/Kecelakaan di Lingkungan Madrasah
A. Pengertian

1. Sakit/kecelakaan adalah suatu kejadian yang menimpa siswa pada saat berada di
lingkungan Madrasah di hari dan jam efektif belajar termasuk pembelajaran ekstra
kurikuler dimana siswa mengalami masalah kesehatan/kecelakaan serius atau tidak
serius, yang membutuhkan penanganan medis tertentu.
2. Sakit/kecelakaan serius adalah suatu keadaan yang memerlukan penanganan medis
profesional, misalnya: patah tulang, perdarahan, muntaber, dsb.
3. Sakit /kecelakaan tidak serius ialah keadaan yang memerlukan penanganan medis
petugas UKS saja, misalnya: pingsan, pusing, luka ringan, dan sebagainya.
4. Petugas UKS adalah tenaga yang bertugas untuk mengidentifikasi, merawat, dan
memberi rekomendasi atas sakit /kecelakaan siswa bersangkutan.
5. UKS (Unit Kesehatan Madrasah) adalah ruang khusus yang disediakan untuk
menangani siswa yang sakit/kecelakaan di Madrasah.

B. Prosedur

1. Jika kejadian di kelas, yang pertama menangani adalah guru yang sedang mengajar di
kelas terkait. Jika kejadian di luar kelas, yang pertama menangani adalah guru
piket/guru yang berada di sekitar tempat kejadian /guru yang mendapatkan laporan
langsung dari siswa. Wali kelas harus segera dilapori tentang kejadian tersebut.
2. Siswa yang mengalami kecelakaan/sakit dibawa ke UKS oleh guru/ siswa lain, dengan
seizin guru piket, dan ditangani langsung oleh Petugas UKS.
3. Jika kecelakaan/ sakit yang dialami oleh siswa tidak serius, maka Petugas UKS akan
memberikan perawatan seperlunya sesuai dengan kondisi siswa.
4. Petugas UKS dapat merekomendasikan siswa untuk kembali ke kelas, beristirahat di
ruang UKS atau dijemput pulang oleh orang tua/wali jika yang bersangkutan perlu
istirahat di rumah. Guru Piket/wali kelas menghubungi orang tua siswa tersebut.
5. Jika sakit/kecelakaan yang dialami oleh siswa serius, tergantung keadaan, Petugas
UKS/wali kelas, atas sepengetahuan minimal wakil kepala Madrasah, membawa siswa
ke klinik/rumah sakit terdekat sambill menunggu orangtua/wali. Sebaliknya, jika masih
bisa menunggu, petugas UKS/wali kelas menunggu kedatangan orangtua/wali siswa
untuk penanganannya. Madrasah/wali kelas memonitor keadaan siswa.
6. Wali Kelas dan Petugas UKS membuat laporan tertulis kejadian sakit/kecelakaan ke
Kepala Madrasah dan mengarsipkan laporannya.
Bagan SOP Penanganan Siswa Sakit/Kecelakaan di Lingkungan Madrasah

Anda mungkin juga menyukai