Anda di halaman 1dari 2

“Surat Untuk Sahabatku”

Sahabatku...

Kamu sangat berharga. Engkau telah dibentuk dengan sangat baik oleh tangan Pencipta. Ini
adalah suatu kepastian yang kutahu tentang dirimu. Tetapi, ketahuilah bahwa kamu dan aku
adalah manusia dan akan tetap sebagai manusia. Karena itu kita terbatas. Kita berharga, tetapi
itu tidak lantas membuat kita menjadi manusia sempurna. Suatu kebohongan kalau kita
menganggap diri telah sempurna. Tetaplah bersyukur untuk itu.

Sahabatku...

Aku tahu bahwa saat ini kamu sedang dalam masalah. Kamu merasa tidak mampu lagi
menjalani hidup dengan segala kepahitan yang terus kamu alami. Aku tahu, kamu sudah
berusaha namun kegagalan memihakmu. Dan kamu dicemooh orang karenanya. Tapi
tolonglah, jangan peduli terhadap apa yang mereka katakan padamu. Jangan pernah hidup
dari penilaian orang tentang kamu, karena tidak selamanya mereka benar. Mereka hanya akan
mematikan hasrat terdalam dari jiwamu untuk berjuang. Aku pun pernah mengalami situasi
sepertimu. Aku sedih mendengar semua yang terjadi padamu. Tapi aku lebih sedih ketika
mendengar kamu putus asa dan ingin mengakhiri hidupmu dengan cara yang amat tidak
terpuji.

Sahabatku...

Aku tahu bahwa kegagalan itu menyakitkan. Kamu menderita karena apa yang kamu
inginkan tidak terpenuhi. Dan semua itu mematikan hasratmu untuk berjuang, sebab engkau
takut menemukan kegagalan lagi. Engkau takut jika harus menderita lagi. Tapi ketahuilah,
rasa takut untuk menderita jauh lebih menyakitkan daripada penderitaan itu sendiri.
Bangkitlah sahabatku. Katakan pada dirimu “aku bisa”. Jangan terus merasa terpuruk dengan
keadaanmu saat ini. Kamu bisa, dan aku yakin itu.

Sahabatku...

Bukankah saat paling gelap di malam hari adalah saat menjelang fajar? Saat ini kamu tengah
berada dalam situasi paling gelap hidupmu. Tetapi tidakah kamu sadar bahwa ada fajar
kebahagiaan yang sedang menantimu? Kamu tidak bisa menolak atau menghindari kegelapan
itu. Kamu harus melaluinya agar bisa menikmati keindahan fajar pagi. Kamu hanya perlu
bersabar sambil terus berharap akan secercah sinar di hari esok.
Sahabatku...

Dengarkan aku, sekali ini saja. Jangan pernah mempersalahkan siapa pun atas kegagalan
yang kamu alami saat ini, termasuk dirimu sendiri. Itu tidak akan mengubah hidupmu. Jangan
pula Tuhan, seolah IA yang paling bertanggung jawab atas kegagalanmu. Jangan. Jangan
pernah. Bukankah Tuhan hanya mau membantu orang yang membantu diri sendiri? Kalau
kamu mempersalahkan dirimu, berarti kamu menolak untuk membantu dirimu keluar dari
kegagalan. Dan Tuhan tidak suka orang seperti itu. Tidak ada seorangpun yang lebih
mencintai dirimu selain dirimu sendiri. Buktikan bahwa kamu mencintai semua yang ada
pada dirimu. Jadilah orang hebat yang selalu menatap setiap kebahagiaan dengan senyum
kemenangan.

Akhirnya sahabatku, doaku akan selalu mengiringi setiap perjalanan hidupmu...

Anda mungkin juga menyukai