Anda di halaman 1dari 372

BUKU PROSIDING

SEMINAR NASIONAL ILMU TERAPAN (SNITER) TAHUN 2017


ISSN: 2597-7067

UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA


Alamat : Jl. Sutorejo Prima Utara II/1 Surabaya 60113
Telepon : 031-5922403
Fax : 031-5925790
E-mail : sniter@widyakartika.ac.id
Laman : sniter.widyakartika.ac.id, www.widyakartika.ac.id

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 1
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 2
TIM REVIEWER DAN EDITOR
REVIEWER:
- Prof. Dr. Drs. Ec. Herman Budi Sasono, M.M.
- Dr. Erna Ferrinadewi Kusnarsiyah, S.E., M.M.
- Dr. Murpin Josua Sembiring, M.Sc.
- Ary Dwi Jatmiko, S.T., M.T.
- Ir. Tamaji, M.T.
- Drs. Darmanto, M.Sc.
- Drs. Triyanto Siswantono, M.Pd.

EDITOR:
- Yonatan Widianto, S.Kom., M.Kom.
- Indra Budi Trisno, S.T., M.Kom.
- Arief Budijanto, S.T., M.T.
- Yoga Alif Kurnia Utama, S.ST., M.T.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 3
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 4
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, limpahan rahmat dan hidayahnya, Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) yang
diselenggarakan di Universitas Widya Kartika Surabaya pada tanggal 24 Agustus 2017 dapat
diselenggarakan dengan baik. Seminar yang mengusung tema “Penerapan Riset Berbasis IPTEK
untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa” merupakan salah satu wujud komitmen dan kepedulian
Universitas Widya Kartika dalam mendukung penerapan riset di Indonesia terutama riset yang
berbasis Ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Dari seminar ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran penting bagi para pendidik yaitu guru dan
dosen serta para peneliti dan pemerhati di bidang riset-riset berbasis Ilmu pengetahuan alam dan
teknologi untuk dapat menyesuaikan dan memperbarui pengetahuan dan mengembangkan riset yang
telah dikerjakan sebelumnya.
Kegiatan Seminar Nasional ini dapat terlaksana karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Widya Kartika, Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si.
2. Seluruh Dekan Fakultas Universitas Widya Kartika.
3. Seluruh panitia Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017.
4. Tim reviewer dan tim editor yang telah bekerja keras dalam menyeleksi makalah yang
masuk.
5. Peserta dan pemakalah yang berpartisipasi seminar ini.
6. Seluruh pihak sponsor yang ikut menyukseskan kegiatan seminar nasional ini.
7. Pihak-pihak lain yang membantu acara ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, semoga kegiatan Seminar Nasional ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan memberi
manfaat bagi kemajuan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Surabaya, Agustus 2017


Panitia

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 5
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 6
PENDAHULUAN

Sains terutama yang berhubungan dengan riset terapan senantiasa mengalami perkembangan. Saat
ini, dunia berada pada era yang dikatakan sebagai era pengetahuan dan teknologi yang ditandai
dengan banyaknya riset-riset yang telah dilakukan peneliti di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat
pada penemuan-penemuan di bidang sains dan teknologi yang berasal dari riset-riset yang telah
dikerjakan dan dikembangkan. Berbagai inovasi dan kemajuan pada berbagai bidang seperti
industri, farmasi, informasi, telekomunikasi, teknologi di bidang antariksa, teknologi robot, serta
kemajuan bioteknologi dan biologi molekuler. Hal ini menjadi bukti pengaruh kemajuan di era
pengetahuan dalam bidang sains dan teknologi.

Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang tersebut, menjadikan hampir setiap bangsa di dunia
berpacu untuk mengembangkan setiap riset pada bidang keunggulan masing-masing. Hal ini sedang
terjadi pada tiap-tiap negera di semua belahan dunia karena pada dasarnya, ilmu pengetahuan dan
teknologi pada zaman saat ini yang disebut sebagai era globalisasi,merupakan salah satu indikator
kemajuan bangsa dalam menghadapi persaingan global. Riset-riset dan inovasi yang telah dilakukan
oleh berbagai peneliti, sangat penting diketahui oleh para pendidik yaitu guru atau dosen serta
peneliti lain dan pemerhati bidang tersebut agar dapat menyesuaikan dan selalu meng-upgrade
pengetahuan yang dimilikinya. Harapannya, dengan mengikuti perkembangan isu terkini di
bidangnya, dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pendidikan di
Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Universitas Widya Kartika merespon tujuan tersebut sehingga
menyelenggarakan Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) pada tanggal 24 Agustus 2017. Hal
ini sebagai wujud kepedulian dan komitmen Universitas Widya Kartika dalam mendukung
peningkatan kualitas penelitian dan pendidikan di Indonesia

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 7
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. 1
EDITOR DAN REVIEWER .................................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 7
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 9
DAFTAR MAKALAH KELOMPOK A.1 ...................... .................................................... 11
DAFTAR MAKALAH KELOMPOK A.2....................... .................................................... 13
DAFTAR MAKALAH KELOMPOK B ............................................................................... 15
DAFTAR MAKALAH KELOMPOK C.......................... ..................................................... 17

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 9
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 10
Daftar Makalah Kelompok A-1
TEKNOLOGI ARSITEKTUR (1) di R.301
No. Makalah & Penulis No. Hal
BUSUR CETAK: DESAIN ALAT DAN METODE MEMPERMUDAH
1 PEMBUATAN POT GERABAH A101-1
R. Bambang Gatot Soebroto
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM
2 YANG SESUAI DENGAN GAYA HIDUP URBAN DI SURABAYA A102-1
Welya Sunjaya
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAFE KREATIF DAN
3 BERSAHABAT DI SURABAYA TIMUR A103-1
Felicia Ivena Sutanto, Ary Dwi Jatmiko, Risma Andarini
DESAIN TROTOAR YANG RAMAH BAGI PENYANDANG
4 DISABILITAS DI FRONTAGE AHMAD YANI SURABAYA A104-1
Gunawan Tanuwidjaja, Yoana Nadia, Michelle Laurencia
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DOG CARE CENTER
SEBAGAI PUSAT WADAH PELAYANAN DAN KESEHATAN
5 A105-1
HEWAN PELIHARAAN ANJING DI SURABAYA
Harris Tanoyo, Ary Dwi Jatmiko, Risma Andarini
LANSEKAP YANG MENYEMBUHKAN DALAM FASILITAS
PENDIDIKAN-WISATA DAN REHABILITASI ANTI-NARKOBA DI
6 MALANG A106-1
Gunawan Tanuwidjaja, Liana Maria Callista, Jessica Wiryadi, Cindy
Clara Salu, Jessica Kurnawati Sugianto
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FOODIE FESTIVE DI
7 SURABAYA TIMUR A107-1
Harry Tri Sutrisno, Ririn Dina Mutfianti, Ary Dwi Jatmiko
TINJAUAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN PADA ELEMEN
INTERIOR ARSITEKTUR PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
8 KRISTEN PETRA BERDASARKAN STANDAR GBCI A108-1
Gunawan Tanuwidjaja, Devina Kartika Santoso, Monica Gotama, Stefen
Thaddeus Anderlo
PENATAAN KAWASAN WISATA PANTAI KENJERAN
SURABAYA dengan MEMADUKAN AKTIVITAS REKREASI &
9 A109-1
PERDAGANGAN
Esty Pudjioetami
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL TRANSIT DI
10 SIDOARJO A110-1
Intan Puspa Dewi, Ririn Dina Mutfianti, Ary Dwi Jatmiko
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI TEPI
11 PANTAI TELENG RIA, PACITRAN A111-1
Tanjung Putra Sadana

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 11
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 12
Daftar Pemakalah Kelompok A-2
TEKNOLOGI ARSITEKTUR (2) di R.302
No. Makalah & Penulis No. Hal
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEK SEKOLAH
1 ALAM DI SURABAYA A201-1
Indahwati Setiawan, Ary Dwi Jatmiko, Agustinus Angkoso
DESAIN RUANG MUSIK CERDAS UNTUK FASILITAS
PENDIDIKAN MUSIK INKLUSIF DISABILITAS NETRA
2 A202-1
Gunawan Tanuwidjaja, William Putera Wardana, Bill Gates, Maria Dr,
Cindy Ellisse Wibisono
SUSTAINABILITY REPORT DAN TATA KELOLA: INFLUENCERs
3 DALAM KINERJA PERUSAHAAN PROPERTY & KONSTRUKSI A203-1
F. Priyo Suprobo
IDENTIFIKASI EKSPRESI VISUAL TEPI SUNGAI SEBAGAI
DASAR PENGEMBANGAN DESAIN SPASIAL KAWASAN TEPI
4 A204-1
AIR STUDI KASUS RUAS JEMBATAN JAGALAN-AMBENGAN
Ririn Dina Mutfianti
KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN PETEKAN – RUAS
JEMBATAN MERAH: SEBUAH STUDI SPASIAL KAWASAN
5 WISATA HERITAGE DAN PELESTARIAN SITUS KOTA TUA A205-1
SURABAYA
Erly K. Paramita, F. Priyo Suprobo, Ririn Dina Mutfianti
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR MULTIFUNGSI DI
6 KOTA SURABAYA A206-1
Alfon Julio Setiawan, Risma Andarini
RUANG TERBUKA & WISATA AIR : SEBUAH USULAN DESAIN
KAWASAN KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN BAT-RUAS
7 A207-1
JEMBATAN WONOKROMO – SURABAYA
Megawati Wijaya, F. Priyo Suprobo, Ririn Dina Mutfianti
KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN JAGALAN – RUAS
JEMBATAN AMBENGAN: SEBUAH PROSPEK DAN TANTANGAN
8 A208-1
SPASIAL KAWASAN TEPI SUNGAI DI SURABAYA
Yongky Kurniawan, F. Priyo Suprobo, Ririn Dina Mutfianti
KONSEP FACADE RUMAH RAMAH LINGKUNGAN DENGAN
SOLAR ANALYSIS BANGUNAN UNTUK MENGURANGI
9 A209-1
RADIASI PANAS DALAM RUANG
Ary Dwi Jatmiko, Effendi Setiadarma
PERBANDINGAN WAKTU, BIAYA DAN KENDALA PADA
EREKSI KUDA-KUDA BAJA MENGGUNAKAN METODE BOX I
10 A210-1
DAN MOBILE CRANE
Robin Andreas Hariyanto

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 13
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika
SNITER - 14
Daftar Pemakalah Kelompok B
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI di R.303
No. Makalah & Penulis No. Hal
PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI DALAM PROSES
1 PEMBELAJARAN JARINGAN LINUX B01-1
Yuri Ariyanto, Budi Harijanto, Yan Watequlis S.
AGEN CERDAS BERBASIS CONTROLLER FUZZY PADA
PERMAINAN STRATEGI PERTEMPURAN DENGAN BEHAVIOR
2 B02-1
TREE
Edwin Meinardi Trianto, Hartarto Junaedi, Hari Sutiksno
IDENTITAS DIGITAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN CHIP
WEMOS UNTUK SOLUSI PROGRAM PLAT NOMOR GENAP
3 B03-1
GANJIL
Bayu Saputra, Slamet Winardi, Sri Wiwoho Mudjanarko, Immah Inawati
APLIKASI PRESENTASI CERDAS MENGGUNAKAN GERAK
4 TANGAN DENGAN MYO ARMBAND B04-1
Dedy Hidayat Kusuma, Mohammad Nur Shodiq
ANALISA PENGUJIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
5 MENGGUNAKAN METODE WHITE BOX B05-1
Dwi Suprapti, Made Kamisutara, Putu Artaya
PENGGUNAAN QUIZLET SEBAGAI MEDIA PENGENALAN
6 INFORMATICS ENGINEERING TERMS B06-1
Durratul Hikmah
PERBAIKAN DISTORSI, DETEKSI DAN PENGENALAN RAMBU
LALU LINTAS PADA CITRA VIDEO HASIL REKAMAN DASHCAM
7 B07-1
MOBIL
Caroline Wen
PEMANFAATAN QGIS CLOUD UNTUK PEMETAAN PABRIK
8 GULA DI JAWA TIMUR B08-1
Sulistiyanto
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN ANAK
PUTUS SEKOLAH KABUPATEN PROBOLINGGO
9 B09-1
MENGGUNAKAN QUANTUM GIS
Anis Yusrotun Nadhiroh
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN
KOMPUTER BERBASIS ANDROID UNTUK KETERAMPILAN
10 B10-1
KOMPUTER DI SMK NU ROGOJAMPI
Alfin Hidayat, Alif Akbar Fitrawan, Subono
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS
WILAYAH PENGAWASAN PERIKANAN (WPP-711)
11 B11-1
MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS
Hozairi, Bakir, Yaser Krisnafi
PROTOTIPE PANEL MONITORING LAMPU LISTRIK TERPUSAT
12 B12-1
MENGGUNAKAN KOMUNIKASI RS485

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 15
Budi Cahyono, Arief Budijanto, Yoga Alif Kurnia Utama
RANCANG BANGUN APLIKASI PENDATAAN DAN PENCARIAN
13 RUMAH SEWA BERBASIS ANDROID B13-1
Kevin G., Robby Kurniawan, Darmanto

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 16
Daftar Pemakalah Kelompok C
TEKNOLOGI TERAPAN di R.305
No. Makalah & Penulis No. Hal
PERANCANGAN SISTEM ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA
1 PERPUSTAKAAN BERDASARKAN METODE SERVICE QUALITY C01-1
Wibowo Arninputranto, Renanda Nia Rachmadita
OPTIMASI JUMLAH KAMAR PADA PEMBANGUNAN BUDGET
2 HOTEL DENGAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING C02-1
Pranakusuma Sudhana
PERANCANGAN APLIKASI MOBILE BERBASIS SMS GATEWAY
DAN WEB ENGINEERING DENGAN UNIFIED MODELLING
3 C03-1
LANGUAGE (UML)
Kristiawan Nugroho
APLIKASI KAMUS IDIOM INGGRIS – INDONESIA BERBASIS
4 MOBILE MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING C04-1
Jonathan Putra Pangapul, Robby Kurniawan Budhi, Dwi Taufik Hidayat
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI
PENGIRIMAN BARANG (EKSPOR) PADA PT. BERLIAN GLOBAL
5 C05-1
TRANSPORTAMA BERBASIS APLIKASI DESKTOP
Victor Yoshua, Robby Kurniawan, Yonatan Widianto
AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN
EFISIENSI FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. MITRA PINASTHIKA
6 C06-1
MUSTIKA AUTO CABANG KENJERAN
Rifcha, Melvie Paramitha, Eva Johana
ORIENTASI WIRAUSAHA DAN KEUNGGULAN BERSAING DARI
PERSPEKTIF INOVASI DAN NETWORK (STUDI PADA SUB SEKTOR
7 C07-1
INDUSTRI KREATIF DI PEKALONGAN)
Wahjono, Anton Sujarwo
PENERAPAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI
LINGKUNGAN PENDIDIKAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN
8 C08-1
DAYA SAING BANGSA
Mohammad Aufin
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
MENGGUNAKAN TRIPLE BOTTOM LINE PADA CV. BINTANG JAYA
9 C09-1
DI SURABAYA
Yonatan Januar
MEDIA ALTENATIF SOFTWARE PRAKTIKUM AKUNTANSI SMK
10 BERBASIS OPEN SOURCE C10-1
Darmanto
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR SPORT
11 C11-1
KAWASAKI NINJA 250 FI DI SURABAYA
Surya, Martinus Rukismono

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 17
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK
INVESTASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY
12 C12-1
PROCESS STUDI KASUS PADA BANK OCBC NISP MULYOSARI
Olivia Utami, Robby Kurniawan Budhi, Agus Prayitno
PEMBUATAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK ANAK
13 C13-1
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Reyner Ricardo, Robby Kurniawan, Agus Prayitno
RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK IDENTIFIKASI DAUN
TANAMAN TOGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN TEMPLATE
14 C14-1
MATCHING
Suryawan Kusuma Prasetya, Robby Kurniawan, Dwi Taufik Hidayat
DESAIN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN BERBASIS
MOBILE COMMERCE UNTUK KOMUNITAS KAMPUNG KUE
15 C15-1
SURABAYA
Andrean Novan, Yulius Hari, Darmanto
PENGARUH VOLUME, FREKUENSI PERDAGANGAN, DAN
INTEREST RATE TERHADAP VOLATILITAS SAHAM SEKTOR
16 C16-1
PROPERTI LQ45 DI BEI PERIODE 2016
Ranu Dewangga Tedja Buana, Erwin Rediono Tan, Erna Ferrinadewi
SYSTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENGUMUMAN
17 PERKULIAHAN C17-1
Arief Hadi S,Indra Budi Trisno, Dwi Taufik Hidayat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


SNITER - 18
R. Bambang Gatot Soebroto. Busur Cetak: Desain Alat dan Metode mempermudah Pembuatan Pot Gerabah

BUSUR CETAK : DESAIN ALAT DAN METODE


MEMPERMUDAH PEMBUATAN POT GERABAH
Oleh :
R.Bambang Gatot Soebroto
Jurusan Arsitektur, FTSP ITS
(subrotobambang11@yahoo.com)

ABSTRAK

Pot gerabah dibuat sedikitnya memakai dua cara yaitu menggunakan teknik putar pada meja putar lalu cetak tekan
dan tuang. Pada teknik putar, selain memerlukan alat putar juga keterampilan lebih membuat gerabah oleh
pembuatnya. Keterampilan harus dilakukan terus menerus hingga terlatih, sebagai andalan mata pencaharian.
Sedangkan pada teknik cetak adalah cara membuat gerabah dengan memakai cetakan cara tekan dan tuang.
Kedua cetakan tersebut berbahan gibsum, yang satu memakai lempung yang di cairkan lalu di tuang kedalamnya,
sedangkan yang satu lagi memakai gumpalan lempung lunak dan plastis, dengan cara menekan-nekannya pada
dinding dalam cetakan.
Pembuatan Pot dari tanah liat harus memiliki ketebalan yang sama pada dinding bodinya. Kelak bila dikeringkan dan
dibakar, terjadi proses penguapan kadar air yang akan meratakan pada seluruh bodinya. Kelemahan teknik tekan ada
pada cetak di bidang cetakan yang luas. Hal ini diakibatkan oleh sentuhan tangan manusia sehingga ketebalan
permukaannya sering tidak seragam. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan cetak pada bidang cetakan berukuran
kecil atau memakai teknik cetak tuang. Pada teknik cetak tuang sentuhan tangan manusia pada benda yang dicetak
diperkecil. Hal tersebut memunculkan gagasan untuk diteliti lebih lanjut, yaitu Cetak gerabah menggunakan Busur
Cetak. Busur cetak adalah alat yang dibuat untuk mempermudah, membuat tebal bodi dan dan proses pembuatan pot
lebih cepat. Penelitian ini adalah untuk menemukan cara pembuatan busur cetak, dengan menggunakan bahan yang
mudah, murah, khususnya untuk perajin gerabah didesa-desa. Tujuannya agar perajin belia, atau siapa saja dapat
mempraktekan dengan gampang dan cepat. Sehingga pot-pot gerabah dapat dikerjakan dengan cepat sehingga modal
dapat segera diputar. Metode yang digunakan adalah, menguji gagasan tersebut (survey google atau you tube) apakah
sudah pernah dibuat orang lain atau belum. Teknik pencet (pinch) dikutip dari buku-buku keramik tulisan dan
penerbit luar negeri. Kemudian praktek membuat alat, busur cetakan memakai bahan-bahan sederhana. Hasil yang
ingin dicapai adalah perajin atau pemula dapat membuat gerabah memakai alat busur cetak dengan baik, diharapkan
menjadi andalan membuat pot gerabah di desa-desa.

Kata kunci : gerabah, pot, perajin, teknik cetak, teknik putar

1. PENDAHULUAN pada bagian dalamnya, cukup bodi bagian luar


1.1. Latar Belakang benda. Begitu bentuk cetakan terbuka, lebar, besar
Sebuah pot kembang lazimnya dibuat oleh seorang membutuhkan kerapihan, ketebalan sama pada
ahli, perajin gerabah yang memiliki keterampilan bagian permukaan yang terlihat terbuka akan sulit
membuat gerabah yang lama terlatih. Selain itu bila dilakukan secara manual. Memang ada teknik
juga dapat memakai teknik cetak tekan atau cetak lain yakni memakai mesin atau Jigger, tetapi untuk
tuang. Dua teknik terahir itu dapat dilakukan oleh pembuat gerabah di pedesaan hal itu tidak mudah.
sembarang orang, tanpa harus menguasai teknik Teknik Busur Cetak ini memang baru dan masih
memutar memakai meja putar. Agar lebih mudah sederhana, tetapi untuk diterapkan di pedesaan
dilakukan, cepat, serta rapi hasilnya perlu lebih murah dan bisa memungkinkan dilakukan.
diperbaiki metode pengerjaannya. Bentuk alas bisa dari triplek dilapisi plastik atau
Semula, secara konvensional, segumpal tanah liat seng. Lengkungan ini menyesuaikan lengkung
yang dipipihkan dilekatkan pada permukaan bagian dalam pot plastik yang berfungsi sebagai
bagian dalam cetakan, telah bisa membentuk pencetak bentuk. Bentuknya memang
sebuah benda. Teknik ini mudah bila cetakan melengkung, lengkungannya tergantung besar
berukuran kecil dan tidak membutuhkan kerapihan kecil pot yang akan dibuat. Dipakai pot plastik,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-1
R. Bambang Gatot Soebroto. Busur Cetak: Desain Alat dan Metode mempermudah Pembuatan Pot Gerabah

untuk cetakan luar sebagai pembentuk dasar. Metode penelitian berisi paparan dalam
Segumpal lempung atau tanah liat dimasukan pada bentuk paragraf yang berisi waktu dan tempat
busur cetak tersebut. Ketebalan lempung sudah penelitian, rancangan, bahan/subyek penelitian,
terbatasi oleh tepi pigura cetak busur. Tepi pigura prosedur/teknik pengumpulan data, instrumen, dan
ini bisa tinggi atau tebal bisa tipis tergantung besar teknik analisis data serta hal-hal lain yang
kecil cetakan. Untuk ketebalan yang dibutuhkan berkaitan dengan cara penelitian, dengan panjang
lempung pada busur cetak ini dipakai kawat halus artikel 10-15% dari total panjang artikel.
atau senar tipis sebagai pengiris. Sehingga didapat Rancangan penelitian dapat dibuat sub-judul
lembar lempung berketebalan sama seperti yang sesuai kebutuhan seperti subjek penelitian, alat dan
diinginkan. Lembar lempung tersebut kemudian bahan (jika perlu), metode dan desain penelitian,
dimasukan pada cetakan atau pot plastik sebagai teknik pengumpulan data, serta analisis dan
pembentuk. Lalu bagian dalam pot bisa interpretasi data.
dirapihkan, selanjutnya beberapa menit kemudian 1. Studi literatur (untuk mendapatkan data
benda gerabah berbentuk pot lempung ini dapat teknik cetak secara konvensional pada
dikeluarkan dari cetakan. Tahap berikutnya benda umumnya).
gerabah tersebut dapat diangin-anginkan untuk 2. Mengkaji kelemahan cara konvensional
pengeringan dan finishing atau perapihan. 3. Lalu mengantisipasi kelemahan2 tersebut
Busur cetak hanya untuk membentuk lembaran 4. Pilihan membuat Busur Cetak memakai pot
lempung dengan ketebalan yang sama, seperti plastik
halnya dapat dilakukan dengan teknik memutar, 5. Pilihan bahan yang dipakai, dan uji coba
kelemahannya hanya pada proses finishing yang penggunaannya.
perlu disempurnakan. 6. Setelah selesai uji coba, busur cetak dibawa
1.2.Permasalahan ke Perajin.
Permasalahan pertama adalah harus melakukan 7. Proses dan uji coba pengajaran ke perajin
sendiri, sampai tercapai membentuk pot gerabah. 8. Kajian hasil buatan perajin
Selanjutnya mengajarkan perajin tahap demi tahap 9. Kajian alat busur cetak kelebihan dan
hingga jadi benda gerabah. Kelebihan teknik ini kelemahannya
adalah mempercepat membuat lembaran lempung 10. Simpulan evaluasi dan rencana
yang ukurannya pas dengan cetakan pot kembang pengembangan berikutnya
plastik. Kelemahan memakai busur ini adalah pada
finishing akhir, perapihan benda. Perajin berbagai DIAGRAM
pelaku, bermacam-macam sentuhan tangannya, Studi literatur teknik
akibatnya ketebalan penyambungan ujung pencetakan konvensional
lembaran lempung tidak sama dari contoh buatan
peneliti ketika mengajarkan. Sehingga harus Kajian kelemahan teknik
cetak konvensional
dilakukan tahap proses perapihan berikutnya.
1.3.Tujuan Antisipasi kelemahan
teknik cetak konvensional
Mendapatkan sebuah alat yang memudahkan Uji coba Busur Cetak
proses pembuatan gerabah (pot kembang) tanpa
harus terlebih dahulu menguasai teknik putar Membuat Busur Cetak
gerabah. Alat ini diperuntukan perajin belia (calon Memilih bahan

perajin) yang belum menguasai teknik memutar Membuat Busur Cetak


1.4.Manfaat Memilih bahan
Alat busur cetak ini menjadi andalan untuk Dibawa ke desa di Tuban,
membentuk benda gerabah. Menguji keefektifan untuk diajarkan ke perajin
Dibawa ke desa di Tuban,
alat dan kelak menyempurnakannya pada tahap untuk diajarkan ke perajin
berikutnya.
kajian hasil pengajaran ke
perajin
2. METODE PENELITIAN
Evaluasi Busur Cetak

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-2
R. Bambang Gatot Soebroto. Busur Cetak: Desain Alat dan Metode mempermudah Pembuatan Pot Gerabah

mengharuskan memotong lembaran-lembaran


3. HASIL DAN PEMBAHASAN lempung yang berlebih.
Studi literatur Cara konvensional Pilihan membuat Busur Cetak
Membuat benda gerabah atau keramik ada Busur cetak diperuntukan membuat benda gerabah
beberapa cara; atau keramik yang berukuran lebar, besar, simetris,
Membuat memakai alat putar (khusus serupa pot kembang. Pertama-tama menentukan
diperuntukan bagi yang menguasai keterampilan dahulu ukuran pot kembang yang akan dibuat, cari
alat putar). Membuat memakai cetakan (tuang dan pot kembang berbahan plastik, kemudian ukur
tekan); cetakan tuang maupun tekan memakai alat lebar dan tinggi lekukan permukaan bagian dalam
cetak yang terbuat dari gibsium. Memakai cetakan pot kembang tersebut, aplikasikan pada selembar
tidak memerlukan keterampilan menguasai kertas. Bidang kertas inilah yang menjadi panduan
memakai alat putar. Adapun lempung yang dipakai untuk pembuatan busur cetakan.
untuk cetak tuang harus dalam keadaan cair, Selembar triplek yang sudah berbentuk
sedangkan cetak tekan membutuhkan lempung lengkungan bidang kertas digergaji dan dibentuk
berupa gumpalan plastis. Setiap kita mengerjakan serupa. Selanjutnya dilapisi permukaan triplek
pembuatan gerabah atau keramik mengharuskan dengan plastik tebal atau seng. Adapun tepinya
dinding bodi yang berketebalan sama, agar supaya diberi pembatas yang besar dan tebalnya
ketika proses pengeringan lalu dibakar akan disesuaikan dengan ketebalan bodi lempung yang
memuai dengan merata. Langkahnya biasanya kita diinginkan. Tepi busur cetakan ini bisa dipakai
akan menipiskan satu gumpalan lempung dengan dari limbah bambu, selang, kabel, atau bahan yang
cara dipijit-pijit memipihkan. Kemudian lempung mudah dilengkungkan. 5
pipih yang tebalnya sama tersebut perlahan sudah
beber pada permukaan cerukan cetakan. Seluruh Kelebihan busur cetak ini sudah berketebalan dan
lekuk cekungan cetakan dipenuhi lempung pipih. bentuk ukuran permukaan pot kembang yang
Begitu sudah terpenuhi, ketebalan tepi cetakanpun menjadi cetakan sudah pas sama. Sehingga tidak
harus tetap terjaga kesamaannya. perlu memijit-mijit lempung atau menggulungnya.
Kelebihan teknik ini adalah cukup cepat Kemudian ukuran lebar dan tinggi sudah sama
dibandingkan dengan cetak cor, tidak dengan dinding bodi cetakan. Busur cetak ini
mengharuskan cetakan kering betul (dapat dipakai memang dikhususkan membuat benda gerabah
cetakan berbahan lain, tidak harus dari bahan yang berbentuk pot kembang; besar, lebar, dan
gibsium). Apabila menghendaki bentuk benda simetri.
gerabah atau keramik yang memiliki ornamen atau
tulisan pada permukaan dinding bodinya, cukup Uji coba, dibawa ke Tuban (perajin)
diukirkan pada lengkungan cetakan tersebut. Sebelum lempung di cetak pada permukaan busur
Kelemahan teknik ini apabila cetakan berukuran cetakan, terlebih dahulu permukaannya dilumuri
besar, lebar, serupa pot kembang, membuat dalam vaslin atau oli bekas atau minyak pohon jarak.
jumlah banyak dan sama, yang mengerjakan Tujuannya agar memudahkan mengeluarkan
berbeda atau banyak orang, akan sangat kesulitan. lembaran lempung (tidak lengket) dari busur
Khususnya dalam hal membuat ketebalan dinding cetakan. Gumpalan lempung selanjutnya siap di
dari gumpalan lempung. cetakan pada busur cetakan.
Agar lempung yang berada pada busur cetakan
Antisipasi kelemahan berketebalan sama dilakukan pengirisan memakai
Umumnya di pipihkan dengan cara digiling kawat halus atau senar pancing. Setelah didapat
memakai alat penggulung ketebalan serupa stick lembar lempung yang berketebalan sama
penggulung tepung pembuatan kue. Cara ini yang kemudian dibeberkan pada permukaan bagian
biasa dilakukan, kemudian lembar lempung ini dalam pot pelastik. Terlebih dahulu membuatkan
dibeber serupa cara diatas pada cekung permukaan alas dasar pot kembang memakai lempengan
bagian dalam cetakan. Kelemahan teknik ini lingkaran lempung. Apabila penyambungan
lembar lempung yang saling bertemu telah rapi,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-3
R. Bambang Gatot Soebroto. Busur Cetak: Desain Alat dan Metode mempermudah Pembuatan Pot Gerabah

pot cetakan bisa dikelurkan dan diangin-anginkan Busur cetak sudah dapat menghasilkan
untuk proses pengeringan. cetakan lempung sesuai ukuran pot dengan
Pot yang sudah padat, mengeras tetapi masih ketebalan tertentu. Tetapi ada beberapa tahap
lembab dapat dilakukan finishing perapihan dan
evaluasi untuk perbaikan tahap selanjutnya;
penghalusan, memakai meja berputar lalu
dindingnya dikerik memakai alat yang tajam. sebelum pencetakan (dimasukan ke busur cetak)
Pot yang sudah jadi, berketebalan sama dan rapi dan pasca lempung dikeluarkan dari busur cetak.
dapat diulang pembuatannya. Selanjutnya diangin- Sebelum dimasukan, lempung harus dalam kondisi
anginkan beberapa harus agar mengering perlahan. bersih cemaran organik dan sudah dalam kondisi
Begitu warna bodi gerabah sudah tidak ‘’gelap’ homogen dan plastis. Pasca dikeluarkan lembaran
dan telah mengering betul dapat dilakukan proses lempung dari busur cetakan yaitu memasukan
pembakaran
kedalam pot kembang plastik pembentuk pot 6
gerabah. Ketika memasukan kedalam cetakan pot,
Pengajaran ke perajin dan kajian hasil
Setelah melakukan serangkaian uji coba, busur akan mempertemukan kedua tepi ujung lembaran
cetak dibawa ke desa di Tuban (desa Selogabus, lempung yang berasal dari busur cetak. Kedua tepi
kecamatan Parengan Tuban). Sehubungan sudah ini mengharuskan disatukan, akan tetapi sering
sangat sedikit remaja putus sekolah didesa tersebut kali penyatuan ini berakibat lempung melebung
(banyak menjadi PRT di Jakarta dan TKW ke Luar padahal seharusnya tidak boleh terjadi. Berarti
negeri), busur cetak diperuntukan calon perajin
harus ada alat khusus untuk mengeriknya.
belia; anak-anak sekolah (SD,SMP). Sepulang
sekolah anak-anak bisa diajarkan membuat pot Disamping itu begitu gerabah mentah ini
kembang memakai busur cetak, diberi uang saku dikeluarkan dari cetakan pot pelastik, satu tahap
setiap selesai membuat benda gerabah (pot lagi untuk penghalusan. Diletakan ditengah-tengah
kembang). meja yang berputar pada porosnya lalu dikerik
atau ada pisau mal khusus untuk merapihkannya.
Busur cetak adalah alat untuk memudahkan
Kajian alat busur cetak kelebihan dan tahap pembuatan pot kembang berbahan tanah liat
kelemahannya
Setelah melakukan pengajaran penyuluhan kepada atau lempung menjadi gerabah.
anak-anak sekolah desa Selogabus kecamatan Membuat gerabah mengharuskan memiliki
Parengan Tuban, dapatlah ditemukan beberapa tebal dinding bodi sama merata, untuk mencapai
kelemahan memakai busur cetak; Busur cetak ketebalan tersebut dapat dipipihkan memakai
hanya dapat menghasilkan lembar lempung pijitan, digulung atau irisan. Memakai busur cetak
dengan ketebalan yang sama serta sesuai ukuran memilih memakai irisan.
bentuk pot kembang yang ditentukan, selanjutnya
Agar ukuran lempung berketebalan sama dan
terjadi hasil yang berbeda-beda. Mulai
penyambungan tepi lembaran lempung pas (tidak berlebihan) dibuat busur catak yang
dipertemukan, perapihan bagian dalam pot, dan terukur sesuai pot pelastik yang menjadi acuan
perapihan bentuk luar pot. Apalagi dilakukan oleh pencetakan.
orang yang berbeda-beda. Oleh sebab itu Sebelum dan sesudah pencetakan memakai
dibutuhkan tenaga khusus untuk melakukan hal- busur cetak, adalah tahap yang masih bisa
hal tersebut. Berbeda ukuran pot akan menuntut dikembangkan.
untuk membuat busur cetak lagi dan berbeda,
Saran
berarti satu ukuran pot untuk satu busur cetak.
Tahap berikutnya, sebelum; membuat
lempung yang bersih cemaran, homogen, plastis
4. SIMPULAN, SARAN, DAN dan dimasukan ke busur cetak.
REKOMENDASI

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-4
R. Bambang Gatot Soebroto. Busur Cetak: Desain Alat dan Metode mempermudah Pembuatan Pot Gerabah

Tahap setelahnya; hasil dari busur cetak


dimasukan ke cetakan (pot kembang
plastik/gibs), lalu dikerik bagian dalam pot dan
bagian luar pot (setelah dikeluarkan dari cetakan).

DAFTAR PUSTAKA

Birks, Tony,1993, THE COMPLETE POTTER’S


COMPANION, HONG KONG, Little,
Brown and Company.
Clark, Kenneth, 1993, The POTTER’S MANUAL,
London, Little, Brown and Company.
Christy,Geraldine and Sara Pearch, 1992,Step by
Step Art School CERAMICS,
London,Hamlyn.
Kenny, John B.,1949, THE COMPLETE BOOK
OF POTTERY MAKING, Philadelphia New
York,Chilton Company-Book Division.
Simpson,Penny,1979,THE JAPANESE POTTERY
HANDBOOK, Tokyo,New York and
Sanfransisco.KODANSA
INTERNATIONAL.

Subroto, 2015, Pengolahan Lempung Berkualitas


Untuk Pembuatan Kendi, Sentra Gerabah
desa Purwoasri, Kebon Agung Pacitan
(Studi Banding desa pembuatan kendi :
Selogabus, Parengan Tuban)”, Laporan
PPM ITS
Subroto, 2012, Pemanfaatan Tanur Keramik
(Bantuan Balitbangda-ITS tahun 2000),
serta menghidupkan kembali kerajinan
gerabahnya memakai ragam hias dan
desain produk beragam, desa Selogabus
Parengan Tuban,Laporan PPM ITS.
Subroto, 2002, Penelitian desain Jig dan Master
cetakan gybsium jigger guna membantu
pembuatan gerabah desa Ngadirejo kec.
Rengel Tuban, Laporan Penelitian ITS.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-5
R. Bambang Gatot Soebroto. Busur Cetak: Desain Alat dan Metode mempermudah Pembuatan Pot Gerabah

Lampiran

Gamb 3. Busur cetak, lengkungan dan lebar mengikuti


dinding bagian dalam pot. Dengan berbagai ukuran.

Gamb1. Pemotongan lempengan/lembaran lempung

Gamb 2. Pembuatan lembaran lempung, memakai alat


gulung

Gamb 4. Busur cetak bahan triplek dan seng, memiliki


ketebalan tertentu pada tepinya. Serta contoh Pot
gerabah sebagai hasilnya dan pot plastic sebagai
cetakan luarnya.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-6
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERPUSTAKAAN UMUM YANG


SESUAI DENGAN GAYA HIDUP URBAN DI SURABAYA
Welya Sunajaya
Universitas Widya Kartika
Welya.sunjaya@gmail.com

ABSTRAK

Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang tertulis. Namun sangat
disayangkan karena menurut jurnal nasional, yang terbit pada Jumat 27 September 2013, bahwa budaya baca
masyarakat di Indonasia masih terbilang rendah. UNESCO mencatat bahwa pada 2012 indeks minat membaca
Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, hanya 1 dari setiap 1.000 orang yang mempunyai minat baca di Indonesia.
Masyarakat kita lebih terbiasa untuk mendengar, berbicara dan bertanya daripada membaca. Pengunjung Perpustakaan
Nasional dan Perpustakaan Daerah di seluruh Indonesia sendiri relatif rendah dan diantaranya hanya ada 10% hingga
20% yang meminjam buku. Salah satu faktor yang sangat lekat dengan kita sekarang ini ialah semakin berkembangnya
teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang, dimana masyarakat dimanjakan dengan mudahnya
mengakses informasi dengan adanya gadget ditambah dengan jaringan internet. Di samping itu, media elektronik yang
ada kini menawarkan berbagai hiburan yang lebih menarik perhatian dan waktu namun tidak semuanya bermutu. Faktor
utamanya ialah perpustakaan di Indonesia cenderung konventional, sedangkan UU No. 43 Tahun 2007 pasal 3
menyatakan bahwa sudah seharusnya sebuah perpustakaan memiliki fungsi rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan
dan keberdayaan bangsa. Maka dari itu perlu adanya terobosan desain yang memenuhi fungsi perpustakaan seharusnya
dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat sekarang ini sehingga meningkatkan minat baca serta minat berkunjung.
Melalui analisa data yang dengan metode deskriptif naratif, dimana terdapat 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang merujuk pada tujuan yang kemudian menjadi dasar munculnya tema Urban
Lifestyle dan konsep Urban Lifestyle in Urban Style. Urban Lifestyle yang dimaksud berkaitan dengan konsumsi ruang-
ruang baru yang juga berarti aktifitas-aktifitas baru. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa poin penting untuk
perpustakaan berkonsep Urban Lifestyle ialah mengakomodasi berbagai aktifitas. Dengan demikian muncullah desain
perpustakaan yang beracuan sebagai mixed use building.

Kata Kunci: : Perpustakaan, Rekreatif, Urban Lifestyle

PENDAHULUAN membaca sekitar 20 hingga 30 buku tiap


1.1. Latar Belakang tahunnya, di Jepang antara 10 hingga 15, di Asia
Membaca merupakan salah satu cara untuk 1 hingga 3 buku. Sedangkan di Indonesia hanya 0
mendapatkan informasi dari sesuatu yang tertulis. hingga 1 buku setiap tahunnya (Berita Metro.
Semakin banyak membaca, semakin banyak pula 2015, September 1).
informasi yang kita dapatkan, bahkan terkadang Rendahnya minat baca masyarakat kita juga
informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. dapat dilihat dari pemanfaatan perpustakaan yang
Namun menurut jurnal nasional, yang terbit pada juga belum optimal oleh masyarakat kita. Mereka
Jumat 27 September 2013, bahwa budaya baca lebih terbiasa untuk mendengar, berbicara dan
masyarakat di Indonesia masih terbilang rendah. bertanya. Hal ini terlihat dari pernyataan Bapak
Data survei dari UNESCO pada 2012, Dady P., Kepala Perpustakaan Nasional RI.
menyatakan bahwa indeks minat membaca Beliau menyatakan bahwa pengunjung
Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, hanya 1 Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah
dari setiap 1.000 orang yang mempunyai minat di seluruh Indonesia relatif rendah dan
baca di Indonesia. Hasil survei tersebut juga diantaranya hanya ada 10% hingga 20% yang
menyatakan bahwa budaya baca warga Indonesia meminjam buku (Siahaan, 2007: 175). Namun
terbilang lebih rendah bila dibandingkan dengan yang lebih mencengangkan, kurang ‘melek’
wilayah Asia dan Eropa terutama Amerika. Bila perpustakaan tidak hanya dialami oleh masyarakat
di Amerika Serikat setiap satu penduduk bisa umum saja melainkan juga terjadi pada tenaga-

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-1
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

tenaga pendidik (guru, dosen, kiyai). Penelitian Maka disinilah dibutuhkan peranan dari
oleh Loehoer Widjajanto dkk (2007) menyatakan perpustakaan dengan desain yang sesuai dengan
bahwa guru-guru di Surakarta, Cilacap dan gaya hidup urban yang ada sekarang ini, serta
Grobogan hanya 4,6% yang memanfaatkan desain yang dapat mengembalikan fungsi rekreatif
fasilitas perpustakaan daerah (kabupaten, pada perpustakaan sehingga meningkatkan minat
kecamatan, kelurahan, dll), 36,9% kadang-kadang baca sejak dini dan minat berkunjung seluruh
dan 58,5% guru tidak pernah memanfaatkan lapisan masyarakat jaman sekarang khususnya di
perpustakaan. Surabaya sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur.
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas
rendahnya minat baca, selain memang tidak bangsa Indonesia sendiri melalui peningkatan
terbiasanya masyarakat kita untuk mengajarkan IPM.
budaya membaca sejak dini. Salah satu faktor lain 1.2. Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat.
yang sangat lekat dengan kita sekarang ini ialah Rumusan Masalah:
dikarenakan semakin berkembangnya teknologi 1) Bagaimana menarik minat pengunjung ke
dan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang, perpustakaan melalui pengembalian fungsi
dimana masyarakat dimanjakan dengan rekreasi dari perpustakaan?
mudahnya mengakses informasi dengan adanya 2) Bagaimana rancangan suatu perpustakaan
gadget ditambah dengan jaringan internet. Di yang sesuai dengan Urban Lifestyle yang ada
samping itu, media elektronik yang ada kini sekarang ini dan dapat mewadahi kebutuhan
menawarkan berbagai hiburan yang lebih menarik dari berbagai kalangan, mulai dari anak-
perhatian dan waktu namun tidak semuanya anak, remaja hingga orang dewasa?
bermutu (Kompasiana. 2012, April 16). Tujuan dan Manfaat
Untuk memenuhi peranan perpustakaan Perencanaan dan perancangan perpustakaan
sesuai dengan yang tertera di dalam UU No. 43 ini bertujuan untuk mewujudkan desain
Tahun 2007 tentang perpustakaan, perpustakaan perpustakaan di daerah Surabaya yang dapat
kini seharusnya tidak hanya memberikan layanan mewadahi kebutuhan kegiatan masyarakat urban
yang konventional. UU No. 43 Tahun 2007 pasal dewasa ini dan dapat diperuntukkan bagi siapa
3 menyatakan bahwa sudah seharusnya sebuah saja. Melalui perencanaan dan perancangan ini
perpustakaan memiliki fungsi rekreasi untuk juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan satu sumbangan ide dalam perkembangan dunia
bangsa. pendidikan sekaligus sumbangan ilmu dan
Di samping itu, angka melek huruf telah pengetahuan khususnya mengenai perencanaan
dijadikan salah satu indicator untuk menentukan dan perancangan perpustakaan.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) atau Human 1.3. Studi Literatur
Development Index (HDI) oleh United Nation Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007,
Development Programme yang fungsinya untuk pasal 3 menyatakan perpustakaan berfungsi
menentukan kualitas bangsa. Berdasarkan data sebagai wahana pendidikan, penelitian,
tahun 2004, Indonesia berada di perikat 112 dari pelestarian, informasi dan rekreasi untuk
174. Jawa Timur berada di urutan 24 dari 33 mengingkatkan kecerdasan dan keberdayaan
provinsi saat itu (Kompas. 2004, November 6).
bangsa. Menurut Hasugian (2009) fungsi
Sedangkan pada 2014 lalu Jawa Timur menempati
perpustakaan secara umum yaitu: (1)
urutan 18. Walaupun berada pada posisi yang
Penyimpanan, (2) Pendidikan, (3) Penelitian, (4)
lebih baik namun IPM yang dimiliki Jawa Timur
Informasi, (5) Kultural, (6) Fungsi Rekreasi.
(68,14) masih berada di bawah rata-rata nasional
Sedangkan menurut Darmono (2007) fungsi dari
(68,90) dan masih lebih kecil bila dibandingkan
suatu perpustakaan dapat diuraikan menjadi: (1)
dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada di
Fungsi Informasi, (2) Fungsi Pendidikan, (3)
Jawa terutama dari DIY (76,81) dan DKI (78,39)
Fungsi Kebudayaan, (4) Fungsi Rekreasi, (5)
(Badan Pusat Statistik).
Fungsi Penelitian, (6) Fungsi Deposit.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-2
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

Sehingga dapat dikatakan fungsi pengunjung yaitu penataan perabot yang efisien
perpustakaan pada umumnya yaitu: sehingga mendukung aktivitas baik pengunjung
1) Fungsi penyimpanan, perpustakaan maupun pengelola, khususnya dalam ruang baca,
berfungsi untuk meyimpan koleksi ruang referensi dan ruang penyimpanan yang
(informasi) karena tidak mungkin semua merupakan pusat aktivitas dari sebuah
koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan. perpustakaan. Berikut adalah standar penataan
2) Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi ruang berdasarkan ketentuan dari IFLA
menyediakan berbagai informasi untuk
masyarakat.
3) Fungsi pendidikan, perpustakaan berfungsi
sebagai tempat dan penyedia sarana untuk
belajar baik dilingkungan formal maupun
nonformal.
4) Fungsi rekreasi, perpustakaan berfungsi
sebagai penyedia rekreasi kultural bagi
masyarakat dengan membaca dan mengakses
berbagai sumber informasi hiburan seperti:
novel, cerita rakyat, puisi dan sebagainya.
5) Fungsi kultural, perpustakaan berfungsi
Gambar 1. Jarak Minimum Pada Area
untuk mendidik dan mengembangkan
Penyimpanan
apresiasi budaya masyarakat melalui
(Sumber: Planning and Design of Library
berbagai aktivitas, seperti: pameran,
Building)
pertunjukan, bedah buku, mendongeng,
seminar dan sebagainya.
Aspek lain yang tidak kalah penting ialah
Baik perpustakaan besar maupun kecil,
kapasitas. Kapasitas yang dimaksudkan tidak
secara garis besar ruang-ruang yang ada di
hanya kapasistas yang berhubungan dengan daya
dalamnya dapat dikategorikan menjadi lima
tampung akan pemustaka namun juga atas koleksi
kategori yang meliputi: (1) buku, (2) pembaca, (3)
yang dimiliki. Berdasarkan Standar Nasional
pegawai, (4) pertemuan, (5) mekanikal dan
Perpustakaan yang dikeluarkan oleh Perpustakaan
penunjang. Beberapa ruang yang secara umum
Nasional RI pada tahun 2011, jumlah judul
ada dalam perpustakaan adalah sebagai berikut:
koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 0,015
(1) Ruang Masuk; (2) Ruang Rujukan; (3) Ruang
per kapita dikalikan jumlah penduduk di wilayah
Belajar/Baca; (4) Ruang Penyimpanan Koleksi
kabupaten/kota.
(buku, majalah dan bahan informasi lainnya); (5)
Ruang Referensi (slide, mikro film, peta, film,
foto); (6) Ruang Peragaan; (7) Ruang Kerja
Pegawai dan Kantor Kepala Perpustakaan; (8)
Ruang Pertemuan; Diskusi atau Ceramah; (9)
Ruangan mekanikal. Ruang-ruang yang ada dapat
ditambahkan dengan ruang lain tergantung dari
jenis pelayanan atau fungsi yang ada.
Salah satu sasaran perancangan kali ini yaitu
meningkatkan minat baca dan berkunjung, di
samping itu perpustakaan juga merupakan
fasilitas umum yang diperuntukan untuk melayani Gambar 2. Jarak Minimum Pada Ruang Baca
masyarakat. Maka dari itu selain koleksi yang (Sumber: Planning and Design of Library
dimiliki aspek kenyamanan menjadi salah satu Building)
aspek utama yang perlu diperhatikan. Salah satu
hal penting untuk mencapai kenyamanan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-3
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

Standar kapasitas pemustakan juga terdapat perilaku ruang perkotaan dikategorikan sebagai
dalam Standar Nasional Perpustakaan (SNP). kebiasaan.
Berdasarkan SNP, luas gedung perpustakaan Carmona (2003), hubungan antara budaya
adalah sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dan lingkungan merupakan proses dua arah. Dari
dikalikan jumlah penduduk dan dilengkapi atau waktu ke waktu, pilihan seseorang menciptakan
difasilitasi sarana kepentingan umum seperti budaya lokal yang berbeda, membentuk dan
toilet, dan area parkir. Ruang perpustakaan memperkokoh lingkungannya, kemudian menjadi
sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, simbol di dalamnya. Pilihan-pilihan itu didasari
ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang oleh berbagai hal seperti kemampuan membayar;
pengelola, ruang serba guna, area public (mushola hambatan dan peluang yang ditawarkan oleh iklim
dan toilet tidak berada di dalam ruang koleksi). lokal; ketersediaan dan biaya teknologi dan
Selain luas lantai, jumlah tempat duduk yang sumberdaya.
tersedia juga merupakan suatu hal yang perlu Fu Tuan (1974), gaya hidup orang
diperhitungkan untuk mencapai kenyamanan akan merupakan hasil dari ekonomi, sosial dan aktivitas
kapasitas pemustaka. mereka. Hal tersebut memunculkan suatu pola
keruangan, bentuk arsitektural dan pemilihan
Tabel 1. Standar Koleksi Perpustakaan material yang saling melengkapi, yang kemudian
Kabupaten/Kota Menurut SNP mempengaruhi pola aktivitas.
(Sumber: Standar Nasional Perpustakaan) Zukin (1988) menyatakan bahwa arti dari
Jumlah Penduduk Jumlah Koleksi gaya hidup perkotaan adalah pencarian modal
No
(Jiwa) (Judul)
kebudayaan (cultural capital) yang
1 < 200.000 5.000
2 200.000-300.000 7.500
menumbuhkan tingkat konsumsi ruang-ruang
3 300.000-400.000 10.000 baru, seperti restoran dan coffe bar. Selain itu juga
Dst (kelipatan Penambahan turut tumbuh komplek ritel, umbul periklanan,
4 pembangunan real estate dan hiburan.
100.000) 2.500 judul
Gaya hidup adalah bentuk penampilan
Tabel 2. Bassnet: Rekomendasi Singkat (Tempat (representasi) luar yang menandai identitas
Duduk) (individual) tertentu dalam konteks hidup sosial
(Sumber: Planning and Design of Library budaya publik (Susanto, 2005). Gaya hidup
Builing) sebagai identitas seseorang mengindikasikan
bahwa setiap orang memiliki kebebasannya
Jumlah Tempat Tempat Tempat

Kelompok
Tempat
Duduk
Duduk
Pribadi
Duduk
Belajar
Kursi
Panjang
Tempat
Duduk
Duduk
Ruang
sendiri untuk memilih perilaku yang menjadi gaya
Populasi per
1000 Persentase
Auditor
ium
Ceramah
dan
hidupnya. Perilaku ini muncul karena adanya
100.000-
populasi Pertemuan
hubungan antar individu. Seperti yang dinyatakan
3-4 5 75 20 200-300 50-100
200.000
200.000-
2.5-3 5 80 15 250-500 100-200
oleh Clark (1985), bahwa sekelompok individu
400.000
400.000-
2-2.5 5 80 15 300-600 200-300
yang hidup bersama dalam suatu bagian kota
700.000
700.000 ke
1.5-2 5 80 15 400-600 200-600
dengan perbedaan latar belakang akan
atas
membentuk suatu perilaku sosial dan kebiasaan
baru, hal itu menjadi pangkal munculnya urban
Gaya hidup urban diceritakan secara berbeda
lifestyle.
oleh beberapa sumber. Pahl dalam Clark (1996),
Berdasarkan teori-teori tersebut maka dapat
gaya hidup (lifestyle) lebih merujuk pada suatu
disimpulkan gaya hidup perkotaan (Urban
fungsi dari pilihan individu dibandingkan dengan
Lifestyle) adalah kebiasaan dari sekelompok
penentuan lokasi dimana pilihan itu sendiri
individu hasil dari pilihan-pilihan individu
merupakan fungsi turunan dari latar belakang tiap
tersebut berdasarkan latar belakang ekonomi,
individu yang didasari oleh posisinya dalam
sosial dan aktivitas mereka di suatu kota yang
masyarakat. Pilihan itu sendiri juga dipengaruhi
menumbuhkan tingkat konsumsi ruang-ruang
oleh pencitraan dari lingkungan perkotaan.
baru, seperti restoran dan coffee bar, serta turut
Dimana pada kenyataannya, berbagai bentuk
tumbuhnya komplek ritel, umbul periklanan,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-4
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

pembangunan real estate dan hiburan. Urban


Lifestyle berkaitan dengan konsumsi ruang-ruang
baru yang juga berarti aktifitas-aktifitas baru.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa poin penting
untuk perpustakaan berkonsep Urban Lifestyle
ialah mengakomodasi berbagai aktifitas dengan
kata lain mixed use building.

2. METODE PENELITIAN
2.1. Metode dan Rancangan Penelitian Gambar 3. Lokasi Site
Metode dilakukan dengan penentuan latar (Sumber: Maps.Google.com)
belakang yang kemudian merujuk pada tujuan
Site terpilih berada di jalan Raya Ngagel No.
yang diinginkan. Dari sanalah baru akan
109 dengan luas mencapai 5 hektar. Orientasi
dilakukan pemilihan judul yang sesuai disertai
dengan penentuan tema yang akan diangkat dalam lahan menghadap barat dengan batas lahannya
desain. Dari sana perlu diadakan pengumpulan yang tidak lurus melainkan melengkung.
- Batas Utara: Jl. Kali Bokor 1 dan bangunan
data yang sesuai dengan judul dan tema, baik
usaha (1-2 lt.).
berupa data primer maupun sekunder. Baru
setelah itu dapat dilakukan proses analisa yang - Batas Timur: Rel kereta dan permukiman
nantinya akan mendasari munculnya konsep warga
- Batas Barat: Jl Raya Ngagel dan sungai
utama (makro) yang akan diangkat serta konsep
kalimas dan
mikro yang berisikan alternative-alternatif desain
yang kemudian digunakan untuk memunculkan - Batas Selatan: Jl. Kali Bokor Selatan dan
preliminary design sebelum dijadikan final. bangunan proyek Tade Center Mall Surabaya
yang tidak berlanjut (± 10 lt.).
2.2. Pengambilan Sampel
Pada site ini matahari bergerak dari timur
Data terdiri dari 2 jenis data, data primer atau
data langsung dikumpulkan melalui survei yang ke barat dengan lintasan yang sedikit condong ke
dilakukan pada ke-4 objek sejenis, yaitu: (1) utara. Lintasan yang demikian mengakibatkan sisi
timur bangunan akan mendapatkan intensitas
Perpustkaan Pusat U.I. ; (2) Perpustakaan Umum
matahari pagi yang baik sedangkan sisi utara dan
Kota Malang ; (3) Perpustakaan Kota Yogyakarta
; (4) Perpustakan Balai pemuda Surabaya. Data barat akan terkena matahari siang dan sore yang
sekunder atau data pendukung dapat berupa kajian panas. Ditambah lagi dengan tidak adanya
bangunan tinggi di sekitar site kecuali pada sisi
literatur, grafik, tabel, foto dan sebagainya baik
selatan. Maka dari itu sisi timur-selatan akan
dari buku, jurnal, artikel, data kantor
pemerintahan, dsb yang berkaitan dengan proses didominasi area baca dan koleksi karena
Perencanaan dan Perancangan nantinya. memerlukan pencahayaan dan penghawaan yang
baik. Sisi utara akan digunakan untuk ruangan
Data kemudian dianalisa dan disampaikan
penunjang seperti gudang koleksi, convention hall
dengan metode deskriptif naratif, dimana terdapat
3 alur yaitu reduksi data, penyajian data dan dan area servis karena bersifat tertutup. Sisi barat
penarikan kesimpulan/verifikasi. diperuntukkan untuk area transisi yang minim
aktifitas dan area semi-outdoor, memerlukan
Hasil yang didapat dari kesimpulan nantinya
shading untuk ruangan dengan aktifitas tinggi
akan digunakan sebagai bahan dalam Perencanaan
dan Perancangan Perpustakaan Umum Sesuai disana.
Dengan Gaya Hidup Urban di Surabaya. Bermula
dari pembentukan dan pemilihan konsep yang
kemudian dikembangkan menjadi sketsa ide, lalu
diolah menjadi gambar kerja.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-5
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

Gambar 4. Tanggapan Desain - Ekologi Gambar 6. Tanggapan Desain - Akses


(Sumber: Data Pribadi) (Sumber: Data Pribadi)

Sumber kebisingan yang memungkinkan


ganggunan hanya oleh rel kereta api di sisi timur
site. Kebisingan yang disebabkan oleh kereta
dapat diatasi dengan memberikan jarak yang
cukup dan menggunakan deretan pohon sebagai
peredam. Selain penggunaan peredam, pemberian
jarak (set back) yang cukup juga dapat cukup
membantu. Apabila masih dirasa kurang, maka
peletakan ruangan-ruangan yang memerlukan
ketenangan dapat diletakkan pada lantai yang
lebih tinggi.

Gambar 7. Site Plan


(Sumber: Data Pribadi)

Dengan orientasi bangunan yang demikian maka


Gambar 5. Tanggapan Desain - Kebisingan akses utama berada di Jl. Raya Ngagel. Akses
(Sumber: Data Pribadi) untuk pengelola dan servis melalui Jl. Kali Bokor
1 dan ditambahkan dengan pintu belakang untuk
Ada dua jalan yang dapat digunakan sebagai akses pejalan kaki pada tenggara site bersebelahan
akses menuju site, yaitu jalan Kali Bokor 1 pada dengan gedung parkir yang dapat diakses melalui
utara site dengan lebar sekitar 6m dan jalan Raya Jl. Kali Bokor Selatan dengan asumsi gedung
Ngagel pada sisi barat dengan lebar sekitar 10 m. parkir dapat digunakan untuk umum.
Kedua jalan merupakan jalan 2 arah. Dengan Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan
demikian Jl. Raya Ngagel cenderung akan yang dapat menarik pengunjung serta minat baca
digunakan sebagai entrance utama sedangkan masyarakat. Demi mewujudkannya, maka
akses untuk servis akan berada pada utara atau perpustakaan harus dapat mengikuti perubahan
barat laut. Dengan posisi akses yang demikian jaman serta gaya hidup masyarakatnya,
maka parkir servis akan berada di sisi utara site diantaranya dengan meningkatkan nilai rekreatif
dan parkir pengunjung pada sisi selatan site. pada perpustakaan tersebut. Gaya hidup urban di
Surabaya sendiri kental dengan kegiatan
kongkow-nya, namun hal ini bertolak belakang
dengan makin sibuknya masyarakat kita dewasa
ini. Dengan mengangkat gaya hidup khususnya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-6
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

masyarakat perkotaan sebagai latarnya,


perpustakaan ini akan berkonsep Urban lifestyle,
dimana pendekatan Urban Lifestyle ini akan
dibalut dalam gaya bangunan urban pula nantinya,
maka muncullah konsep makro “Urban Lifestyle
in Urban Style”.
Dengan Urban Lifestyle sebagai
konsepnya maka gaya yang akan digunakan
adalah gaya desain urban atau biasa disebut Gambar 10. Suasana Ruang Dengan Lantai
Urban Style. Urban Style dapat dikatakan Tambahan
sebagai gaya yang mengandung perpaduan (Sumber: Data Pribadi)
antara konsep dasar arsitektur modern beserta
konsep penggunaan material arsitektur
industrialisme.
Urban Style sendiri memiliki beberapa
ciri yang dapat memunculkan karakter gaya
urban itu sendiri, antara lain: (1) Desain
Ruangan dan Furniture yang Multifungsi; (2)
Material Menggunakan Bahan Industri.; (3)
Kesan Ruangan Lebih Luas Dari yang
Sebenarnya (efisien dan minimalis)

Gambar 11. Suasana Ruang Dengan Lantai


Tambahan
(Sumber: Data Pribadi)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya,


Urban Lifestyle berkaitan dengan konsumsi
ruang-ruang baru yang juga berarti aktifitas-
Gambar 8. Suasana Landscape Lobby Sebagai aktifitas baru. Persoalan tersebut terjawab dengan
Area Serbaguna adanya ruangan-ruangan pendukung yang dapat
(Sumber: Data Pribadi) mengakomodasi berbagai kegiatan. Hal ini
diwujudkan dengan adanya convention hall (lantai
4), ruang-ruang rapat kecil (lantai 7) dan area
terbuka (outdoor ampliteater) serta area foodcourt
(lantai 1 dan 2) yang cukup luas dengan
peruntukan kegiatan yang juga cukup luas. Selain
itu perpustakaan ini juga dilengkapi dengan
adanya area baca outdoor pada lantai 3 sehingga
memungkinkan suasana yang berbeda dan lebih
santai.
Gambar 9. Penggunaan Rak Sebagai Railing
(Sumber: Data Pribadi)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-7
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

Gambar 15. Ilustrasi Atap Fluktuatif


(Sumber: Data Pribadi)

Gambar 12. Kegiatan Area Ampliteater


(Sumber: Data Pribadi)

Gambar 13. Desain Ampliteater


(Sumber: Data Pribadi)

Gambar 14. Suasana Area Baca Outdoor


(Sumber: Data Pribadi)

Bentuk bangunan perpustaakaan ini


cenderung mengikuti bentukan site karena
kondisi site yang cenderung memanjang dengan Gambar 16. Transformasi Desain
adanya sisi lengkung dan besarnya kebutuhan (Sumber: Data Pribadi)
ruang. Menanggapi bentuk site, maka bentuk
dasar yang digunakan adalah persegi Selain fungsi informasi dan literasi,
memanjang yang ditekuk mengikuti salah satu perpustakaan juga mempunyai fungsi rekreasi,
sisi lengkung. Selain menyesuaikan bentuk site, maka dari itu perpustakaan seharusnya dapat
bentuk bangunan juga terpengaruh oleh gaya mengikuti gaya hidup masyarakatnya. Gaya
hidup urban. Secara umum gaya hidup urban hidup urban di Surabaya sendiri kental dengan
erat dengan pertumbuhkan tingkat konsumsi kegiatan kongkow-nya, namun hal ini bertolak
ruang-ruang baru. Pertumbuhan ini dapat belakang dengan makin sibuknya masyarakat
digambarkan dengan bentukan yang dinamis. kita dewasa ini. Kondisi gaya hidup yang
Bentukan dinamis ini akan ditampilkan melalui bertolak belakang namun bagaikan 2 sisi mata
permainan bentukan yang menyerupai garis uang yang terpisahkan (rectoverso) ini yang
fluktuatif pada sebuah statistic serta maju akan diangkat ke dalam bentuk bangunan
mundurnya fasade bangunan.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-8
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

dimana massa bangunan akan terbagi menjadi 2 servis yang berada di sisi utara massa utama ini
sisi dengan gaya bangunan masing-masing. mencakup area mechanical, parkir pengunjung
dan parkir servis. Area servis ini berhubungan
langsung dengan massa utama. Area parkir yang
berada pada sisi selatan merupakan fasilitas parkir
pengunjung. Area parkir ini tidak berhubungan
langsung dengan massa utama namun perlu
melalui area terbuka terlebih dahulu sebagai
sequence-nya, dimana area terbuka ini merupakan
area untuk pendukung perpustakaan seperti taman
Gambar 17. Pembagian Sisi Bangunan baca misalnya. Area terbuka sendiri direncanakan
(Sumber: Data Pribadi) dengan ampliteater dan gazebo-gazebo
sedemikian rupa guna mengakomodasi berbagai
aktifitas. Area terbuka dapat diakses melalui area
semi-outdoor yang merupakan perluasan dari area
foodcourt. Foodcourt sendiri merupakan area
transisi pada bangunan ini dimana terdapat akses
sirkulasi vertical dan sebagai penghubung antara
lobby, book strore, area kantor, area perpustakaan
dan area kegiatan luar.
Gambar 18. Gaya Bangunan Sisi A
(Sumber: Data Pribadi)

Gambar 22. Layout Plan


(Sumber: Data Pribadi)
Gambar 19. Gaya Bangunan Sisi B
(Sumber: Data Pribadi)
4. SIMPULAN, SARAN, DAN
REKOMENDASI
Perpustakaan sudah seharusnya dapat
meningkatkan minat baca dan berkunjung
masyarakat. Maka dari itu sangat disarankan
Gambar 20. Tampak Sisi Timur untuk menyesuaikan kembali dengan gaya
(Sumber: Data Pribadi) hidup yang ada sekarang. Pemenuhan fungsi
rekreatif perpustakaan, kelengkapan sarana
prasarana dan kenyamanan pengguna
merupakan aspek utama desain perpustakaan
yang sesuai dengan gaya hidup urban. Salah
satu solusi yang disarankan adalah dengan
menyediakan ruangan-ruangan pendukung
Gambar 21. Tampak Sisi Barat yang dapat mengakomodasi berbagai
(Sumber: Data Pribadi)
kegiatan seperti convention hall, ruang-ruang
rapat kecil dan area terbuka serta area
Secara garis besar, ruangan yang ada
foodcourt yang cukup luas guna
terbagi menjadi 4 area utama, yaitu area parkir,
menyesuaikan pertumbuhan aktivitas-
ruang terbuka, massa utama dan area servis. Area

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-9
Welya Sunjaya, Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum yang sesuai dengan Gaya Hidup Urban di
Surabaya

aktivitas baru masyarakat urban uang terus diakses dari http://library.perbanas.ac.id


berkembang. (akses terakhir pada 23 September 2016)
Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah
5. DAFTAR PUSTAKA Kota Malang, diakses dari
Abdurrahman. (n.d.) Pengaruh Penggunaan http://pemetaan.perpusnas.go.id/direktori/d
Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat etail/274 (akses terakhir pada 22 November
Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan 2016)
Atmodiwirjo, Paramita. 2009. Pedoman Tata Layanan Perpustakaan Pusat UI, diakses dari
Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum. http://lib.ui.ac.id/opac/ui/layanan.jsp?hal=
Jakarta :Perpustakaan Nasional RI. 1 (akses terakhir pada 16 Oktober 2016)
Berita Metro. 2015, September 1 Hasil Survei Perpustakaan Kota Malang, diakses dari
Unesco, Minat Baca Warga Indonesia http://malangkota.go.id/layanan-
Sangat Rendah publik/perpustakaan/ (akses terakhir pada
Chiara, Joseph de and Micheal J.Crosbie. 2001. 16 Oktober 2016)
Time Saver Standards for Building Types- Perpustakaan Kota Malang, diakses dari
Second Editions, Mc Graw Hill, Singapura. http://malangpubliclibrary.blogspot.co.id/p
Clark, David. 1996. Urban World/Global City. /syarat-keanggotaan.html (akses terakhir
London: Routledge. pada 16 Oktober)
Konya, Alan. 1980.Libraries: A Briefing and Perpustakaan Kota Yogyakarta, diakses dari
Design Guide. Architecture Press Ltd, http://perpustakaan.jogjakota.go.id/index1.
London php (akses terakhir pada 16 Oktober)
Lasa, HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Said, Halina. (2013, 13 April). Perpustakaan Kota
Yogyakarta: Gama Media. Surabaya Balai Pemuda, diakses dari
Lasa, HS. 2007. Manajemen Perpustakaan http://www.kompasiana.com/halinasaid/pe
Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book rpustakaan-kota-surabaya-balai-
Publisher. pemuda_552c6cf26ea83461178b459d
Neufert,Ernst.1996. Data Arsitek. Erlangga. (akses terakhir pada 28 September 2016)
Jakarta
Standar Nasional Perpustakaan Republik
Indonesia 2011. Jakarta :Perpustakaan
Nasional RI.
Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat.
Ed. Rev. Jakarta : Sagung Seto.
Thompson, Godfrey. 1989. Planning And Design
of LIBRARY BUILDING Third Edition,
Architectural Press, Oxford.
Tuan, Yi, Fu. 1974. Topophilia. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
Zukin, Sharon. 1998. Urban lifestyle, Diversity
and Standardisation In Spaces of
Consumption. Dalam Clark. David B,
Marcus A, & Kate M. L, Housioux ed, The
Consumption Reader, London: Routledge.
Fasilitas Perpustakaan Pusat UI, diakses dari
http://lib.ui.ac.id/opac/ui/fasilitas.jsp?hal=
1 (akses terakhir pada 16 Oktober 2016)
Hartadi, Setiawan. (2016, 21 April). Kenapa
minat baca masyarakat indonesia rendah ?

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A102-10
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

Perencanaan dan Perancangan Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya


Timur
Felicia Ivena Sutanto 1, Ary Dwi Jatmiko 2, Risma Andarini 3
Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur, Universitas Widya Kartika
Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya 60113
Email: feliciaivena11@gmail.com1, arydeejee@widyakartika.ac.id2, risma.andarini@gmail.com3

ABSTRAK
Pembangunan gedung-gedung baru banyak bermunculan guna memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu dari
pembangunan gedung baru yang paling banyak dibangun saat ini adalah kafe atau restoran. Surabaya merupakan
salah satu kota yang cukup banyak memiliki kafe atau restoran yang tersebar luas. Hal ini diketahui dari data-data
yang telah terkumpul, baik dari studi obyek sejenis, data literatur, maupun studi lapangan. Hasilnya di Surabaya
Timur terdapat banyak potensi membangun kafe dengan membawa konsep atau inovasi baru. Kafe ini akan
membawa aspek-aspek edukasi, kesehatan, dan rekreasi dengan tujuan utama pengunjung adalah keluarga. Dalam
aspek edukasi akan disediakan ruang baca, untuk aspek kesehatan akan dibuat area bersepeda, sedangkan untuk
aspek rekreasi akan disediakan area berenang. Dalam desain pada bentuk kafe banyak dipengaruhi dari analisa
site, program ruang, dan tujuan utama pengunjung yakni keluarga. Selain itu, desain kafe menerapakan unsur
green dalam sistem bangunannya sehingga ramah lingkungan. Perencanaan dan perancangan kafe kreatif dan
bersahabat ini akan menjadi kafe yang mampu memenuhi berbagai fasilitas dan menjadi inovasi baru yang pertama
di Surabaya Timur.

Kata Kunci : Bersahabat, Desain, inovasi, Kafe, Kreatif, Surabaya

yang dekat menghubungkan kota Surabaya dan


1. PENDAHULUAN Pulau Madura, sebut saja jalan tol Suramadu
Di jaman sekarang ini banyak bangunan dan Outrer Ring Road (masih dalam proses
yang dibangun dengan cepat guna memenuhi pembangunan). Karena inilah pemilihan
kebutuhan manusia. Salah satu bangunan yang perencanaan dan perancangan kafe ini
cepat untuk dibangun adalah kafe dan restoran diletakkan di Surabaya Timur. Dalam konsep
atau rumah makan. Salah satu kota dengan yang akan dibangun, rencananya akan
peningkatan jumlah bangunan kafe adalah menonjolkan beberapa aspek sebagai filosofi
Surabaya. Kota ini merupakan kota metropolit atau latar belakang dari perencanaan bangunan
nomor dua setelah Jakarta (Sumber: kafe. Aspek-aspek yang ditonjolkan
kompasiana.com). Dalam perencanaan dan diantaranya adalah aspek edukasi, aspek
perancangan kafe ini sangat memperhatikan kesehatan, dan aspek rekreasi. Ketiga aspek ini
berbagai fasilitas penunjang lain yang dapat diharapkan dapat mewadahi segala akitivitas di
memenuhi keinginan para masyarakat. Selain dalam fasilitas kafe.
itu perencanaan dan perancangan kafe ditujukan
khususnya kepada keluarga. Hal ini 2. METODE PERANCANGAN
dikarenakan terlalu banyak kafe yang ditujukan
untuk anak muda namun kurang tertuju kepada Pada tahap persiapan pendesainan kafe
keluarga yang seharusnya menjadi hal penting kreatif dan bersahabat, terdapat sejumlah
dan menjalin hubungan erat. Fasilitas-fasilitas rangkaian dari berbagai tahapan-tahapan yang
yang nantinya ada akan membuat kafe yang perlu dipersiapkan. Tahapan yang perlu
benar-benar berbeda dengan kafe lainnya dan dipersiapkan anatara pengumpulan data-data
berlokasi di Surabaya Timur. atau informasi dan juga cara pengelolahan
Pemilihan site di Surabaya Timur sebuah kafe. Data yang diambil merupakan data
dikarenakan sekarang ini perkembangan kafe yang berdasarkan studi kasus atau studi objek
dengan berbagai fasilitas masih sedikit jika sejenis, wawancara, studi literalatur, dan studi
dibandingkan Surabaya Barat. Sedangkan jika lapangan. Serta melakukan survei lokasi site
dilihat pada potensinya, terdapat banyak jalan
yang akan diambil sebagai contoh untuk
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika
A103-1
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

mendapatkan gambaran mengenai kondasi site


sekitar.

Gambar 1. Alur perancangan kafe kreatif dan


bersahabat
Sumber: Data Pribadi, 2016

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Tabel persyartan dan tuntutan


Kafe yang dibangun ini merupakan salah ruang
satu kegiatan komersil yang memiliki fungsi Sumber: Data Pribadi, 2016
sebagai tempat istirahat, kumpul, dan rekreasi.

Gambar 3. Organisasi dan sirkulasi ruang


Sumber: Data Pribadi, 2016

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika


A103-2
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

permasalahan dapat diberikan bukaan


secukupnya pada area yang terkena hembusan
angin dan perlunya penataan pepohonan.
Analisa kebisingan, pada jalan utama
tingkat kebisingan cukup rendah dibanding
jalan samping. Karena mengingat bangunan ini
adalah untuk public maka kebisingan justru
banyak muncul dari dalam site. Sehingga perlu
untuk mengurangi tingkat kebisingan dari
dalam site agar tidak terlalu mengganggu keluar.
Analisa aksesbilitas, maka pintu utama
Gambar 4. Lokasi site
diletakkan di jalan utama ( ) . Untuk jalan
Sumber: Data pribadi, 2016 samping lebih cocok untuk area pintu samping
( ).
Luas site= 7.210 m2
Keliling site= 297,46 m
Jalan utama: Jalan Kejawan Putih Tambak
Jalan samping= Jalan Kalisari
Arah hadap site terhadap jalan utama= Barat
Daya
Arah hadap site terhadap jalan samping=
Tenggara
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) 60%= 60% x
7.210 m2= 4.326 m2
ROW (Right of Way) jalan utama= 15 meter
ROW (Right of Way) jalan samping= 9,5 meter Gambar 6. Analisa aksesbilitas
GSB (Garis Sepadan Bangunan) jalan utama= Sumber: Data pribadi, 2016
7,5 meter
GSB (Garis Sepadan Bangunan) jalan Analisa vegetasi, untuk penanaman
samping= 4,75 meter vegetasi dalam site perlu disesuaikan dengan
pepohonan yang berada di luar sekitar site
Analisa site (pohon palem kenari silver, pohon asam jawa,
Klimatologi matahari, pada siang hari dan pohon kamboja putih). Dalam penyesuaian,
hingga sore hari, site mendapat pencahayaan perlu diperhatikan dalam segi kebutuhan untuk
maksimal dari matahari. Hal ini menyebabkan penanda, estetika, dan yang lainnya. Selain itu
suhu panas pada site menjadi naik terutama keberadaan vegetasi di dalam site akan
pada bagian Utara dan Barat. Untuk area ini menambah estetika visual dalam pengolahan
dapat diberi beberapa pepohonan rimbun agar desain lansekap.
dapat mengurangi suhu panas dan sun shading
untuk mengurangi cahaya matahari yang masuk.

Gambar 5. Nilai faktor radiasi atau SF


Sumber: Greenship, panduan teknis versi 1.2
edisi kedua, 2013

Klimatologi angin, site yang dipilih


merupakan daerah yang masih banyak lahan
kosong di sekitar. Selain itu, angin banyak
didapat dari bagian paling timur site akibat
dampak hembusan angin laut yang jaraknya Gambar 7. Analisa view from site
sekitar 4,5 kilometer dari site. Untuk mengatasi Sumber: Data pribadi, 2016
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika
A103-3
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

 Membuat kafe kreatif dan bersahabat


dengan suasana nyaman bagi para


pengunjung dan pekerja di dalam kafe.
Menciptakan suasana kekeluargaan


yang akrab dan bersahabat.
Menata dan mengolah site agar terlihat
indah dan asri supaya mendapat
suasana sejuk.

Konsep Mikro
Konsep mikro bentuk yang digunakan
adalah kreatif keluarga. Pertimbangan
pemilihan konsep ini berdasarkan analisis view
to site dan kebisingan. Konsep mikro ruang
yang diambil adalah bersahabat. Konsep ini
Gambar 8. Analisa view to site
diambil dari pertimbangan analisa aksesbilitas
Sumber: Data pribadi, 2016
dan vegetasi. Konsep mikro tatanan massa pada
site adalah terbuka. Konsep ini diambil dari
Pada analisa view to site sudut pandang
analisa aksesbilitas dan view.
yang diambil menggunakan sudut pandang 27 o.
Dimana sudut ini diambil dari sudut pandang
manusia normal jika memandang jarak jauh,
jangkauannya 27o hanya sekitar pada sekitarnya. A
Area dengan tanda membutuhkan
pengolahan desain khusus pada area tersebut. B C D
Dikarenakan area tersebut paling sering dilihat
orang secara langsung. Desain dapat dibuat
menonjol atau dibuat bentuk unik.

Studi bentuk dipengaruhi oleh program Gambar 10. Hasil bentukan dari konsep mikro
ruang dan analisa site yang memberi pengaruh bentuk dan ruang
besar. Dengan mempertimbangkan dan Sumber: Data pribadi, 2017
dipengaruhi pula oleh tujuan utama pengunjung
yaitu keluarga. A. Desain bangunan dibuat indoor dan outdoor
area. Pada area outdoor dibagi menjadi dua
area berbeda dimana yang satu berada di
area bawah dan satunya di area atas.
Penyedian area outdoor yang banyak adalah
sebagai bentuk penyatuan terhadap
lingkungan.
Gambar 9. Studi bentuk dan penzoningan B. Desain bangunan dibuat kombinasi
dalam bangunan lingkaran dan kotak yang menjadi satu.
Sumber: Data pribadi, 2016 Bentuk lingkaran diambil sebagai bentuk
cerminan sebuah keluarga yang bersatu. Dan
Konsep Makro persegi diambil sebagai cerminan sebuah
Konsep utama perencanaan dan hubungan yang kuat dan kokoh dalam
perancangan kafe kreatif dan bersahabat adalah keluarga dan berperan sebagai main.
sejuk. Konsep ini didapat dengan C. Desain pada area ‘C’ dibuat membulat dan
mempertimbangkan dan dipengaruhi oleh menonjol. Hal ini agar berkesan sebagai
analisa klimatologi matahari dan angin dan juga main pada bangunan yang paling disorot /
program ruang. Tujuan dasar pemilihan konsep terlihat jelas.
ini perencanaan dan perancangan kafe kreatif D. Untuk area ‘D’ menggunakan warna cerah
dan bersahabat adalah sebagai berikut: seperti cream, soft yellow, atau putih.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika


A103-4
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

Layout plan

Gambar 11. Hasil bentukan dari konsep mikro


tatanan massa pada site
Sumber: Data pribadi, 2016

Perletakan area outdoor berada di bagian


dalam dan tertutup oleh bangunan kafe. Hal ini
supaya melindungi para pengunjung dan
menciptakan suasana nyaman dalam area Gambar 13. Layout plan
outdoor kafe. Sumber: Data pribadi, 2017
Desain Layout plan berfungsi untuk mengetahui
Berikut ini adalah hasil desain yang hubungan antar ruang dalam (hubungan ruang-
didapat dari berbagai pertimbangan yang ruang, in/out bangunan) dengan ruang luar
mempengaruhinya. bangunan (hubungan luar bangunan, in/out
kendaraan, lahan parkir, landscape). Diketahui
Site plan pintu masuk pengunjung dan pekerja berada di
Jalan Kejawan Putih Tambak dengan kapasitas
parkir mobil pengunjung 30 mobil dan sepeda
motor sebanyak 50. Dan untuk pekerja
kapasitasnya 8 mobil dan 25 sepeda motor. Lalu
adanya pintu masuk khusus loading dock dan
truk sampah di jalan samping.

Denah-denah

Gambar 12. Site plan


Sumber: Data pribadi, 2017

Pada site plan diketahui di sekitar site


merupakan lahan kosong dengan bagian timur
tepat bersebelahan dengan site Universitas
Widya Mandala dan pada bagian barat daya site
terdapat sekolah Xin Zhong. Jalan utama site
adalah Jalan Kejawan Putih Tambak dengan
jalan samping yakni Jalan Kalisari.
Gambar 14. Denah lantai 1
Sumber: Data pribadi, 2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika


A103-5
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

lantai pada bangunan, ketinggian bangunan, dan


luasan ruang yang terlihat pada potongan.

Detail

Gambar 15. Denah lantai 2 dan 3


Sumber: Data pribadi, 2017

Adanya penyajian denah agar mengetahui


secara detail dan jelas pola penataan tiap ruang Gambar 14. Detail struktur
yang ada pada setiap lantai. Selain itu, pada Sumber: Data pribadi, 2017
denah juga terdapat elevasi tiap lantai, dimensi
ruang, penempatan pintu dan jendela, serta
batasan dinding. Untuk alat hubung tiap lantai
menggunkan tangga dan lift (bagi lansia dan
berkebutuhan khusus).

Tampak dan potongan

Gambar 15. Detail struktur dan landscape


Sumber: Data pribadi, 2017

Detail struktur berfungsi untuk


memperjelas struktur yang diambil dan cara
pengaplikasikannya. Detail landscape
menujukkan landscape yang menjadi main dan
keistimewaannya (perkerasan yang
menggunakan blind path, adanya pohon asam
Gambar 16. Tampak dan potongan jawa, tempat duduk menggunakan batu
Sumber: Data pribadi, 2017 pacitoroso, dan detail sclupture).

Tampak menunjukan wajah dari


bangunan dan kesesuaian dengan konsep yang
diambil. Hal ini terlihat dari penerapan dari
setiap pemecahan masalah analisa site yang ada
dan program ruang yang mempengaruhi pula.
Potongan berguna untuk melihat struktur yang
diambil dalam bangunan (pondasi, balok,
kolom, dan atap). Selain itu adanya elevasi
Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika
A103-6
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

Gambar 15. Detail struktur dan landscape Gambar 16. Perspektif


Sumber: Data pribadi, 2017 Sumber: Data pribadi, 2017

Detail interior berfungsi untuk Sistem bangunan


memperjelas struktur dan material yang diambil. Jaringan listrik menggunakan dua sumber
Lalu untuk memperjelas cara listrik yakni dari PLN dan genset. Sanitasi dan
pengaplikasiannya dan susasana yang drainase menggunkan PDAM sebagai air
didapatkan. bersih dan sistem up feed. Untuk air kotor
didaur ulang menggunakan STP (Sewage
Perspektif Treatment Plan). Kafe juga menggunakan bio
filter untuk mendaur ulang kotoran menjadi air
dan dimasukkan ke dalam STP. Dari STP dapat
disalurkan untuk sistem pemadam kebakaran
(hydrant dan sprinkler) dan juga untuk
menyirami tanaman. Untuk air kotor
dimasukkan dahulu ke grease trap sebelum
masuk ke bak kontrol dan STP. Sistem
penyaluran air bersih dan air kotor dibantu
dengan pompa hidrolik untuk pendistribusian
ke ruang-ruang. Sistem keamanan
sepenuhnya menggunakan CCTV. Sistem
penghawaan buatan menggunkan AC spilt dan
Cassette, dan kipas angin. Sedangkan yang
alami menggunakan jendela yang dapat dibuka.
Sistem pencahayaan buatan menggunakan
lampu fluoresens dan pijar, sedangkan yang
alami mengunakan skylight dan kaca lebar.
Sistem pembungan sampah dibagi menjadi
B3 dan anorgonik yang kemudian diberikan
kepada perusahan khusus pengolah) dan
organik (dibuat pupuk menggunakan biopori).
Sistem penanggulan kebakaran
menggunakan APAR, smoke detector, hydrant,
dan sprinkler. Sistem transportasi
menggunakan lift untuk para lansia dan
berkebutuhan khusus. Struktur pondasi
menggunakan pondasi strauss pile sebagai
penopang atau pondasi dan struktur rangka
atap pelana menggunakan baja ringan
(galvalum) dan atap kayu untuk area makan
outdoor yang dipadukan dek.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika


A103-7
Felicia Ivena Sutanto, dkk. Kafe Kreatif dan Bersahabat di Surabaya Timur

4. SIMPULAN
Desain Kafe Kreatif dan Bersahabat ini
memiliki tiga aspek yang ditonjolkan; yakni
aspek edukasi, aspek kesehatan, dan aspek
rekreasi. terbentuk. Ketiga aspek ini muncul
sebagai bentuk inovasi kafe baru di Surabaya
Timur. Konsep desain kafe secara keseluruhan
adalah kreatif-sejuk. Tujuan utama kafe ini
adalah untuk keluarga. Perencanaan dan
perancangan kafe kreatif dan bersahabat di
Surabaya Timur telah di desain dengan
menyesuaikan konsep dengan aspek-aspek
yang diambil. Adanya sistem bangunan adalah
untuk membantu meningkatkan kenyamanan
dan keamanan bagi setiap penguna yang telah
disesuaikan dalam desain. Untuk pemilihan
material yang digunakan adalah material yang
sudah dikenal pada umumnya. Kafe Kreatif
dan Bersahabat menerapkan unsur green di
dalam sistem bangunannya.

5. DAFTAR PUSTAKA
Hananto, Sidik dan Ardiansyah, Adi. 2010.
Handout Mata Kuliah Fisika Bangunan.
Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Edisi kedua
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Edisi 33
kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Edisi kedua
33 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Profil Surabaya (2010). Diakses pada tanggal
22 Desember 2016. Dari:
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/bar
at/jatim/surabaya.pdf.
Tingkat kuliner. (2014). Diakses pada tanggal
03 Maret 2017. Dari:
http://www.kemenpar.go.id/asp/ringkasan.
asp?c=114.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017-Universitas Widya Kartika


A103-8
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

DESAIN TROTOAR YANG RAMAH BAGI PENYANDANG DISABILITAS


DI JL. FRONTAGE AHMAD YANI SURABAYA
Gunawan Tanuwidjaja 1, Yoana Nadia2, Michelle Laurencia3
1,2,3
Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia
gunte@petra.ac.id, gunteitb2012@gmail.com

ABSTRAK
Trotoar atau jalur pejalan kaki merupakan aspek yang penting bagi sebuah kota yang berkelanjutan. Jane Jacobs
menyatakan bahwa kota yang berkelanjutan perlu dirancang dengan fasilitas – fasilitas yang digunakan oleh pengguna
sebanyak mungkin. Trotoar harus membantu semua pengguna termasuk penyandang disabilitas untuk melakukan
transportasi lokal. Selain itu dalam desain trotoar harus diperhatikan aspek keamanan pengguna, aspek kenyaman dan
aspek lingkungan. Inklusivitas adalah penting bagi sebuah kota atau lingkungan yang berkelanjutan. Sementara itu,
semua hak pengguna [asasi manusia] ditemukan sama pentingnya dalam Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang
Disabilitas [CRPD] (Mei 2008) dan UU RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Sesuai dengan amanat UU RI Nomor 8 Tahun 2016 pada pasal 5, penyandang disabilitas memiliki hak-hak yang sama
dengan non-disabilitas yaitu hak untuk hidup, kesejahteraan sosial, aksesibilitas, hidup secara mandiri dan lain-lain.
Trotoar merupakan bagian penting dari kebutuhan transportasi dan kehidupan para disabilitas karena itu desain trotoar
yang aksesibel menjadi sangat penting.
Desain trotoar yang aksesibel bagi penyandang disabilitas harus memenuhi lima prinsip desain inklusi yang diusulkan
oleh Tanuwidjaja (2015). Jalan. AhmadYani merupakan jalan arteri utama di Surabaya Selatan yang sangat penting.
Frontage Ahmad Yani dibuat paralel di sisi jalan arteri Jl. A. Yani untuk mewadahi pergerakan kendaraan bermotor
dengan kecepatan rendah dan pejalan kaki. Tetapi saat ini banyak fasilitas trotoar yang belum aksesibel pada segmen ini
karena kurangnya tepat eksekusi kontraktor yang tidak paham standar aksesibilitas. Karena itu sangat diperlukan usulan
desain baru yang memenuhi peraturan - peraturan aksesibilitas seperti PerMenPU No 30/PRT/M/2006 tentang Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Kata Kunci : Aksesibilitas, Desain Inklusi, UU RI no 8 Tahun 2016, Penyandang Disabilitas, Transportasi

1. PENDAHULUAN
Fasilitas umum seharusnya didesain agar Direktorat Pekerjaan Umum, trotoar didefinisikan
mudah diakses bagi semua penggunanya sebagai jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar
khususnya bagi pejalan kaki. Fasilitias bagi dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan
pejalan kaki kurang diperhatikan. Apalagi di perkerasan jalan untuk menjamin keamanan
kawasan perkotaan, keselamatan pejalan kaki pejalan kaki yang bersangkutan.
menjadi sangat perlu mengingat banyaknya Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar
kendaraan-kendaraan umum. Malah terkadang ditempatkan di:
fasilitas bagi pejalan kaki hanya dibuat seadanya 1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat
saja tanpa terdesain dan tanpa adanya kepadatan penduduknya tinggi
pertimbangan-pertimbangan yang khusus. 2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum
Upaya yang dapat dilakukan adalah medesain yang tetap
ulang fasilitas umum bagi pejalan kaki. Pengguna 3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu
jalur pedestrian bukan hanya untuk orang normal yang tinggi, seperti misalnya jalan-jalan di
saja, namun terdapat kaum disabilitas yang tidak pasar dan pusat perkotaan
boleh dianggap sepele. Mereka juga memiliki hak 4. Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan
menggunakan fasilitas-fasilitas umum. yang tinggi dengan peiode yang pendek,
Bagaimana solusi redesain jalun pedestrian seperti misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta
dengan mempertimbangkan kaum difabel yang api, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga
juga memiliki hak-hak yang sama dalam 5. Lokasi yang mempunyai permintaan yang
penggunaan fasilitas pejalan kaki. Terutama pada tinggi untuk hari-hari tertentu, misalnya
desain trotoar di Jl. Frontage Ahmad Yani (mulai lapangan/gelanggang olah raga, masjid.
dari depan Indomaret sampai Suzuki). Trotoar sedapat mungkin ditempatkan pada
Menurut buku Pedoman Teknik Perencanaan sisi dalam saluran drainase yang telah ditutup
Jalur Pejalan Kaki yang dikeluarkan oleh dengan pelat beton yang memnuhi syarat. Trotoar

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-1
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

pada perhentian bus harus ditempatkan Populasi dipilih dengan purposive sampling
berdampingan /sejajar dengan jalur bus. Trotoar yaitu pengguna trotoar berupa mahasiswa dan
dapat ditempatkan di depan atau di belakang halte. masyarakat lain baik dengan disabilitas atau non-
disabilitas.
2. STUDI LITERATUR 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Desain inklusi merupakan proses Lokasi penelitian adalah Trotoar sepanjang
pembelajaran dalam perancangan produk dan/atau 30m yang terletak di jalan Jl. Ahmad Yani,
jasa yang dapat diakses, dan digunakan oleh orang Surabaya (frontage, depan indomaret). Penelitian
banyak secara wajar. Pendekatan yang holistic dan dilakukan pada Oktober 2016.
adaptif juga diberikan dalam proses pembelajaran

 Melakukan dokumentasi trotoar Jl. Frontage A.


dan pengaplikasian sebuah rancangan atau desain. 3.3. Pelaksanaan Penelitian
Selain itu, desain inklusi juga memfasilitasi

 Melakukan simulasi sebagai disabilitas netra


berbagai orang dari berbagai usia, gender, Yani
kemampuan dan kondisi, dengan menghilangkan
hambatan dalam hal sosial, teknik, politik, dan
 Mewawancarai pengguna trotoar (mahasiswa
dan disabilitas fisik di trotoar tersebut
proses ekonomi (Ormerod, M., & Newton, R.,
2003).
 Melakukan studi dari literatur aksesibilitas
dan masyarakat sekitar)
Desain trotar yang ada di Surabaya ini, juga
dapat menfasilitasi setiap pengguna disabilitas.  Membuat desain trotoar yang aksesibel
Lima prinsip yang digunakan sebagai acuan desain  Asistensi dengan Tim Nara Sumber (Dr. Arina,
menurut Tanuwidjaja (2015) yaitu :
 Mermbuat revisi desain dan menuliskan
Ibu Joyce MW. MSc. dan Ir., IGN. Sulendra).
1. User Centered (Berpusat kepada Pengguna)
2. Equitable use but Reasonable (Penggunaan
laporan.
yang Setara tetapi Masuk Akal)
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3. Simple and Intuitive Use (Penggunaan yang
Teknik Pengumpulan data yang kami
Sederhana dan Intuitif) gunakan adalah dengan mewawancarai langsung
4. Love Physical Effort (Upaya Fsisik yan
para pengguna trotoar secara spontan.
Rendah)
5. Prohibition of Usage Error (Pencegahan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap Penggunaan yang Salah)
4.1. Lokasi Desain Trotoar
Dengan menggunakan lima prinsip tersebut
Berlokasi di sepanjang jalan frontage Ahmad
diharapkan desain trotoar yang ada di Surabaya
Yani, Surabaya mulai dari depan Indomaret hingga
menjadi lebih baik dan berguna bagi penguna
Suzuki. Lokasi sendiri tidak dapat lepas dari
disabilitas.
kondisi lapangan yang ada sehingga adanya
gambar yang mewakili kondisi site sebelum
3. METODOLOGI PENELITIAN
pendesainan ulang trotoar. Pendesainan ulang
Jenis penelitian yang akan diterapkan oleh
trotoar karena trotoar sendiri tidak mewadahi
peneliti adalah penelitian kualitatif. Dengan
untuk pengguna disabilitas.
penelitian ini adanya pendekatan yang
menekankan analisis pada proses penyimpulan
deduktif dan induktif serta analisis terhadap
dinamika hubungan antar fenomena yang diamati
dengan mengunakan logika ilmiah. Hal ini bukan
berarti tidak adanya dukungan data kuantitatif,
namun usaha menjawab penelitian dengan cara-
cara berpikir formal dan argumentatif. Jadi
penelitian ini tetap membutuhkan sampel namun
dalam jumlah yang sedikit.
3.1. Populasi dan Sampel

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-2
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Gambar 4. 1 Kondisi Site b. Equitable but Reasonable Use (Penggunaan


Sumber: Dokumentasi Pribadi yang Setara tapi Masuk Akal)
Penggunaan ramp yang memiliki besar dan
Pada lokasi site eksisting sudah terlihat derajat kemiringan sesuai dengan ketentuan
adanya blok peunjuk yang dikhususkan untuk tuna sehingga pengguna jalan khususnya
netra. Blok penunjuk sudah didesain dengan baik penyandang disabilitas merasa nyaman dan
dan sesuai standard, tetapi masih perlu perbaikan aman.
desain yaitu pemberian penunjuk kurang jelas c. Simple and Intuitive Use (Penggunaan yang
pada ujung jalan, penggunaan material lantai yang Sederhana dan Intuitif)
digunakan terlalu licin terutama saat hujan, dan Adanya tanda dan tiang-tiang penanda untuk
kurangnya vegetasi untuk mencegah penyinaran membantu pengguna mengetahui keadaan di
matahari secara langsung. Selain itu, pengguna sekitarnya.
kendaraan bemotor roda dua dan becak masih d. Low Physical Effort (Upaya Fsisik yang
terlihat sering menggunakan jalur pedestrian ini Rendah)
terutama di bagian blok penunjuk yang Adanya blok penunjuk untuk membantu tuna
dikhususkan untuk tuna netra. Hal ini menjadikan netra berjalan tanpa halangan.
jalur pedestrian tidak aman dan nyaman bagi e. Prohibition of Usage Error (Pencegahan
penyandang disabilitas. terhadap Pengguna yang Salah)
Pemilihan material lantai dengan teksture
yang tidak licin untuk menghindari pengguna
tergelincir.

Gambar 4.2. Kondisi Site


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penyediaan fasilitas ini harus diimbangi


dengan pengetahuan pengguna fasilitas ini. Gambar 4.3. Desain 3D Keseluruhan
Menurut UU no 22 tahun 2009 mengenai lalu Sumber: Dokumentasi Pribadi
lintas dan transportasi umum, dan peraturan
pemerintah no 34 tahun 2006 mengenai trotoar
hanya dikhususkan untuk pejalan kaki. Dengan
adanya peraturan ini, tujuan utama trotoar tidak
dapat di salahgunakan dalam segala kondisi, baik
umum atau pribadi karena hanya untuk pengguna
pejalan kaki.
4.2. Konsep Desain Trotoar Disabilitas
Konsep desain yang digunakan dalam
recreate desain trotoar yang baru adalah upaya
untuk memenuhi prinsip desain inklusi yang Gambar 4.4. Desain 3D Keseluruhan
dicanangkan oleh Tanuwidjaja (2015), yaitu: Sumber: Dokumentasi Pribadi
a. User Centered (Berpusat kepada Pengguna)
Desain diprioritaskan untuk penyandang
disabilitas (pengguna kursiroda, tongkat, tuna
netra dan lain-lain)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-3
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Desain ramp yang digunakan berupa ramp 2


arah, dengan pijakan/ awalan ramp yang ada di
tengah lalu samping kiri dan kanan adanya ramp
yang menghadap 2 arah jalan yang berbeda yang
disesuaikan dengan arah kemana pengguna ramp
ingin berpindah. Ramp dibuat dengan ukuran lebar
1.2 m untuk 1 jalur kursi roda dengan adanya
pegangan.

Gambar 4.5. Desain 3D Keseluruhan


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.6. Desain 3D Keseluruhan


Sumber: Dokumentasi Pribadi Gambar 4.8. Denah Ramp
Sumber: Dokumentasi Pribadi
4.2.1. Sidewalk Ramp Design
Ramp trotoar di buat dengan tujuan untuk
memudahkan aktivitas para disabilitas yang
memerlukan akses jalan di mana biasanya akses
jalan hanya memikiran untuk pengguna jalan yang
normal. Desain ramp trotoar yang dibuat sejajar
dengan garis trotoar yang telah ada agar tidak
menggangu aktifitas jalan. Selain itu, dengan ramp
yang sejajar dengan trotoar tidak membuat ramp
cepat rusak/mengalami penurunan akibat lalu
lintas mobil yang padat disepanjang frontage A. Gambar 4.9. Gambar 3D Ramp
Yani. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Desain ramp yang ke 2 berupa ram 1 arah,


dengan bentuk ramp lurus dimana ram hanya
menghadap 1 arah jalan. Adanya bentuk ramp
yang berbeda disesuaikan dengan bentuk jalan /
zebra cross yang ada. Bentuk ramp 1 arah ini
digunakan pada area trotoar depan zebra cross
sehingga tidak terlalu menganggu jalan dengan
bentuk ramp yang berlebihan dan juga
penggunaan ramp 2 arah/ lebih tidak cocok karena
sedikitnya lahan yang tersisa.
Gambar 4.7. Gambar 3D Ramp Trotoar
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-4
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Gambar 4.12. Kemiringan Ramp untuk


Gambar 4.10. Denah Ramp untuk penyebrangan penyebrangan pejalan kaki
pejalan kaki Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Lantai Ramp Trotoar
Desain lantai ramp trotoar untuk awalan /
akhiran / bordes datar dan bebas (permukaan
dengan tekstur agar tidak licin). Awalan ramp
diberi ubin ukuran 30x30cm dengan tonjolan
bulat-bulat berwarna cerah sebagai penanda ramp
untuk disabilitas. Penggunaan warna cerah untuk
malam hari sehingga jika terkena pantulan lampu
dapat terlihat dengan baik. Tonjolan bulat (tekstur
bulat di buat dengan tujuan penanda untuk
pengguna kursi roda dan juga tunanetra sehingga
Gambar 4.11. Gambar 3D untuk penyebrangan dapat membedakan dan tahu adanya ramp pada
pejalan kaki trotoar. Ukuran awalan ramp dibuat dengan
Sumber: Dokumentasi Pribadi ukuran 1,5 meter di maksudkan agar kursi roda
dapat berputar ke arah ramp / ke arah jalan.
Kemiringan Ramp Trotoar Bordes untuk akhiran ramp dibuat sama dengan
Kemiringan ramp disesuaikan untuk awalan ramp, namun dengan perbedaan pijakan
masyarakat terkhususnya untuk pengguna dengan dimana pijakan akhiran merupakan trotoar umum
disabilitas. Ukuran ram standar di luar bangunan sehingga tidak menghabiskan space lebih lagi
adalah minimal 1:10, namun karena disesuaikan hanya diberi penekanan pada ubin bertekstur.
dengan tinggi badan orang asia sehingga kami
membuatnya 1:12. Dimana ramp didesain 1 : 12
untuk kemiringan bagi kursi roda cocok dan tepat
untuk orang asia dengan tinggi badan yang tidak
terlalu tinggi. Trotoar yang dibuat dengan tinggi
150 mm yang merupakan tinggi pijakan 1 anak
tangga, sehingga ramp yang dibuat sepanjang 150
x12 = 1800mm /1,8 m.

Gambar 4.13. Tesktur Lantai pada Awalan


Trotoar
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-5
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Gambar 4.17. 3D Ramp


Gambar 4.14. Tekstur Lantai pada Akhiran
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Trotoar
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.18. Tekstur Material Ramp


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ramp’s Railing Design


Adanya pegangan untuk ramp ini sendiri
karena ramp yang sejajar dengan jalan raya
Gambar 4.15. Teksture Lantai dengan Tonjolan langsung sehingga untuk meminimalisir
Bulat kecelakaan dibuatnya pegangan sebagai garis batas
Sumber: Dokumentasi Pribadi jalan dengan ramp pada trotoar. Pegangan ramp
tidak dapat dibuat lurus seperti pegangan pada
umumnya, namun harus mengikuti kemiringan
ramp. Pembuatan pegangan ramp sesuai dengan
kemiringan agar adanya ukuran yang sama untuk
memegang ramp yaitu dengan ketinggian 0.8 m
untuk pegangan atas dan 0.65 m untuk pegangan
Gambar 4.16. Tekstur Lantai Ramp bawah. Pegangan atas sendiri digunakan sebagai
Sumber: Dokumentasi Pribadi pegangan orang dewasa dan pegangan bawah
untuk anak-anak.
Material Lantai Ramp
Lantai ramp menggunakan material beton
dengan tekstur garis. Penggunaan beton sendiri
karena lokasi ramp yang berada di outdoor
sehingga penggunaan beton mempunyai kualitas
dan tahan terhadap cuaca. Adanya tekstur pada
ramp agar ramp tidak licin sehingga kaum
disabilitas yang mengunakan kursi roda dapat naik
ke trotoar.
Gambar 4.19. Tampak Samping Ramp dengan
Notasi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-6
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Material yang digunakan untuk pegangan


ramp berupa besi hollow dengan finishing cat dan
pelindung udara. Desain pegangan ramp dibuat
dengan tidak bersudut (semua bagian dibuat
melengkung) untuk kenyamanan dan keamanan
pengguna sehingga tidak terdapat sudut tajam
yang dapat membahayakan pengguna.
Gambar 4.18 Paving untuk Lantai Trotoar
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Material Lantai Trotoar yang Berbatasan


dengan Jalan (Lalu Lintas)
Lantai trotoar tidak hanya lantai pijakan juga,
namun juga ada lantai berupa transisi antara
Gambar 4.20. Railling Ramp ketinggan trotoar dengan jalan/ jalur lalu lintas.
Sumber: Dokumentasi Pribadi Material lantai transisi ini dibagi menjadi 2 yaitu
material lantai vertikal (dapat di lihat dari tampak),
4.2.2 Desain Lantai Trotoar dan material lantai horizontal (dapat dilihat dari
Dalam pembuatan lantai trotoar banyak yang denah).
harus dipikirkan sehingga tidak dapat Material lantai vertikal yang dimaksudkan
mengeneralisasikan lantai trotoar hanya berupa 1 adalah lantai yang dipasang vertikal. Pemasangan
tipe lantai saja, namun ada beberapa tipe sesuai secara vertikal biasanya di tepi jalan raya sebagai
dengan fungsi dan kegunaanya dalam trotoar. pembeda ketinggian antara jalan raya dengan
trotoar. Ukuran yang digunakan dengan lebar
Material Lantai 15cm, hal ini disesuaikan dengan tinggi trotoar
Lantai trotoar sebagai jalur pejalan kaki yang setinggi 1 pijakan tangga. Adanya perbedaan
dibuat dari material paving. Material paving ini tinggi digunakan sebagai penekanan untuk
sendiri dipakai karena ketahanannya terhadap disabilitas tunanetra antara jalan raya dan trotoar.
cuaca di luar. Selain itu dengan paving jika terjadi Material yang digunakan berupa beton yang di
kerusakan dapat di perbaiki dengan cepat karena cetak ditempat dengan material pengisi berupa
tidak perlu mengganti keseluruhan paving namun batu bata untuk kekakuan. Finishing yang
hanya pada bagian yang rusak saja. Dengan paving digunakan berupa cat warna hitam-putih yang
jika terjadi hujan air, akan dengan mudah tahan terhadap cuaca. Pemberian warna hitam
menyerap ke tanah bawahnya karena adanya putih ini untuk membedakan garis jalan dan trotoar
lubang/ rongga udara tiap paving. Paving ini yang dapat dilihat dari ketinggian dan warna yang
sendiri digunakan karena bentuknya yang cukup berbeda.
halus dengan tekstur yang tidak terlalu berlebihan
sehingga tidak licin jika terkena air, apalagi di
iklim tropis lembab yang sering kali terjadi hujan
pada musim hujan sehingga perlu material yang
sesuai dengan iklim setempat.

Gambar 4.19 Lantai Transisi Vertikal Trotoar


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-7
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Gambar 4.21 Ubin Bertekstur Tanda Kendaraan


Material lantai horizontal yang dimaksudkan Pada Trotoar; Sumber : Dokumentasi Pribadi
adalah lantai yang dipasang secara horizontal.
Sama halnya dengan vertikal, material ini berupa Material Lantai Pengarah Jalan untuk Trotoar
beton yang dicat, namun dengan warna kuning Disabilitas
mencolok. Penggunaan warna kuning mencolok Adanya trotoar untuk disabilitas tidak dapat
ini sebagai penekanan jika adanya pembatas jalan terlepas dari fungsi utamanya yakni sebagai jalur
dengan trotoar. Dan juga pada malam hari jika pejalan kaki baik pejalan kaki biasa dan juga
terkena lampu jalan / lampu mobil akan penyandang disabilitas. Namun desain trotoar
memantulkan warna kuning sehingga pengendara yang telah diuraikan sebelumnya tidak mampu
kendaraan tahu bahwa ini merupakan area trotoar. untuk memberikan pengarah jalan bagi kaum
disabilitas tunanetra. Sehingga perlu adanya
pengarah jalan di trotoar itu sendiri. Pengarah
jalan berupa ubin lantai dengan tekstur garis lurus.
Letak guiding path / pengarah jalan ini sendiri
sebesar 30 cm dari tengah-tengah ubin dan garis
jajar ramp, sehingga didapatkan ukuran 150mm
dari as trotoar ke as ubin atau 135 mm dari trotoar
ke ubin terluar.

Gambar 4.20 Lantai Transisi Horizontal Trotoar


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Material Lantai Trotoar yang merupakan Area


Jalan Mobil Masuk
Adanya jalur kendaraan dari jalan raya untuk Gambar 4.22 Ubin Bertekstur Garis Sebagai
masuk ke area bangunan yang memotong trotoar, Pengarah Jalan Pada Trotoar
menjadikan trotoar yang seharusnya dilewati oleh Sumber: Dokumentasi Pribadi
pejalan kaki menjadi area yang cukup berbahaya.
Sehingga perlunya ubin bertektur kasar bulat bulat
4.2.3 Ramp Design for Tranportation
pada area sebelum dan sesudah area lintasan mobil Trotoar tidak hanya mendesain dengan
di trotoar. Dengan adanya ubin yang bertekstur memikirkan jalan dan sirkulasi ramp untuk kaum
membuat penyandang tunanetra sadar jika adanya disabilitas saja, namun juga memikirkan akses
pergantian situasi pada trotoar. masuk bagi kendaraan ke dalam area bangunan.
Perbedaan fungsi antara ramp kendaraan dan ramp
untuk disabilitas menjadi salah satu faktor dalam
mendesain ramp yang juga nyaman bagi
kendaraan untuk masuk ke area bangunan. Hal ini
dilakukan agar trotoar dapat berfungsi tanpa
menghambat aktivitas pengguna bangunan.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-8
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Gambar 4.25 Potongan Ramp Kendaraan


Gambar 4.23 Ramp untuk Mobil Masuk Sumber : Dokumentasi Pribadi
Bangunan Existing
Sumber: Dokumentasi Pribadi Material yang digunakan untuk ramp mobil
adalah beton bertekstur agar tidak licin saat
Desain ramp untuk kendaraan berbeda digunakan oleh pejalan kaki, serta beton
dengan desain ramp untuk disabilitas. Sebagai merupakan material yang tahan terhadap iklim
arsitek, sangatlah penting untuk mendesain hal ini tropis.
dengan baik. Kemiringan ramp dibuat 1:8
sehingga dapat digunakan oleh kendaraan
bermotor maupun pejalan kak. Ketinggian trotoar
150mm sehingga panjang ramp menjadi 150x 8 =
1200mm /1,2 m. Panjang 1,2 m ini juga disamakan
dengan handrail sebelumnya yang juga 1,2m
sehingga lebar trotoar menjadi seimbang. Lebar
ramp sendiri disesuaikan dengan maneuver
kendaraan yakni 5m (0,5 sebagai transisi – 4m
sebagai jalur kendaraan – 0,5m sebgai transisi).
Adanya ruang transisi memberikan kemudahan
Gambar 4.26 Material Ramp Kendaraan
masuk dan keluarnya mobil sehingga mobil dapat
Sumber : Dokumentasi Pribadi
keluar dengan nyaman.
4.2.4. Desain Pelengkap Trotoar
Desain Lampu Jalan
Desain pelengkap trotoar tidak dapat terlepas
dari lampu jalan. Adanya lampu jalan berguna
pada saat malam/sore hari jika keaadaan langit
telah gelap sehingga dapat melihat jalan dengan
baik dan aman. Namun desain lampu tidak hanya
mengikuti ekstetika, namun memenuhi standart
keamanan. Sehingga adanya desain lampu jalan
dengan bentuk pilar yang bulat/ tidak bersudut
untuk keamanan dan kenyamanan pejalan kaki
khususnya disabilitas.
Gambar 4.24 Denah Ramp Kendaraan
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-9
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

lintas dengan trotoar. Tiang terbuat dari besi yang


dilapisi cat tahan cuaca berwarna kuning hitam.

Gambar 4.29. Desain Tiang Penanda


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Desain Kursi Jalan


Gambar 4.27. Desain Lampu Jalan Dalam mendesain trotoar, diperlukan tempat
Sumber: Dokumentasi Pribadi istirahat di beberapa titik jalur trotoar itu sendiri.
Adanya kursi jalan permanent (tidak dapat
Desain Tempat Pembuangan Sampah dipindah) diperlukan disepanjang garis untuk
Sebagai sarana publik, trotoar juga melengkapi kebutuhan pengguna trotoar. Desain
memerlukan sarana penujang kebutuhan dalam kursi menghindari bentuk-bentuk bersudut yang
aspek kebersiham sehingga di perlukan tempat berbahaya. Karena letaknya yang diluar sehingga
sampah di sepanjang jalan trotoar. Tempat material yang dipilih adalah kursi aluminium besi
pembuangan sampah dibuat dengan jarak tiap 20 dengan finishing cat agar tidak mudah berkarat.
meter disepanjang garis trotoar. Desaintempat
pembuangan sampah tidak boleh menimbulkan
sudut-sudut yang berbahaya dan adanya
keterangan pemisah sampah organik dan
anorganik.

Gambar 4.30. Desain Kursi Jalan


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Desain Jalur Pohon Eksisting


Adanya jalur lalu lintas kendaraan tidak dapat
Gambar 4.28. Desain Tempat Pembuangan terlepas dari asap kendaraan. Hal ini membuat
Sampah adanya pohon-pohon eksisting yang sesuai dengan
Sumber: Dokumentasi Pribadi ketetapan kota yang telah dibangun. Adanya
pohon-pohon eksisting yang harus di pertahankan
Desain Tiang Penanda membuat kami sebagai perancang ulang desain
Adanya perbedaan elevasi antara trotoar dan trotoar juga harus memikirkannya. Jalur untuk
jalan raya terkadang tidaklah cukup, diperlukan pohon eksisting dibuat dengan diameter lingkaran
tiang-tiang setinggi railing. Tiang-tiang untuk 1 meter yang disejajarkan dengan garis ramp pada
menyadarkan kendaraan bermotor besar seperti jalur dibuat dengan material beton dengan tujuan
truk bahwa adanya perbedaan antara jalur lalu untuk memberi bingkai pada bagian lantai trotoar.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-10
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

kehidupan sehari-hari. Karena seperti yang telah


dibahas, desain trotoar tidak hanya diukur
berdasarkan satu faktor saja melainkan dari
berbagai faktor, seperti interpretasi visual dan
sentuhan. Hal yang ini nantinya juga akan
mempengaruhi kebutuhan dasar para pengguna
trotoar (pengemudi transportasi, penyandang
disabilitas, serta pengguna trotoar lainnya)
Desain dan karya tulis ini disusun untuk
membuktikan bahwa sensitivitas dalam mendesain
bagi para penyandang disabilitas sangatlah
Gambar 4.31. Desain Jalur Pohon Eksisting diperlukan. Selain itu, diharapkan hasil dari desain
Sumber : Dokumentasi Pribadi trotoar ini dapat memberikan pengaruh positif
kepada siapa saja yang suatu saat yang akan
5. KESIMPULAN menciptakan fasilitas-fasilitas bagi para
Trotoar dan jalan landai (ramp) kebanyakan penyandang disabilitas.
didesain dengan memperhatikan para penyandang
disabilitas agar dapat digunakan dan diakses 6. Daftar Pustaka
dengan mudah. Serta dengan memperhatikan ORMEROD, M., & NEWTON, R., 2003. The
bagaimana desain tersebut sedapat mungkin tidak Application of Research Theory to Provide
membahayakan penggunanya. Berbagai bahaya Widened Access for Students with Disabilities
yang dapat terjadi, selain membahayakan para Through a Virtual Learning Environment, Best
penyandang disabilitas, juga dapat membahayakan Practices in Building Education: HEFCE.
pengguna lainnya yang bukan merupakan PEDOMAN PERENCANAAN JALUR PEJALAN
penyandang disabilitas. Hal ini sangat berpengaruh KAKI PADA JALAN UMUM
dalam pemilihan material dan elemen yang akan No.032/T/BM/1999 Lampiran No. 10
digunakan di dalam mendesain nantinya. Beberapa Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.
contoh pemilihan dalam mendesain antara lain, 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember
pemilihan material lantai, material pengarah jalan, 1999.
dan masih banyak lagi. TANUWIDJAJA, Gunawan, (2015), Desain
Pada saat proses mendesain, terutama untuk Rumah untuk Hidup yang Bermartabat (Living
para penyandang disabilitas, diperlukan in Dignity Home Design), Program Studi
kemampuan berpikir dan membayangkan yang Arsitektur, Universitas Kristen Petra,
lebih mengenai permasalahan apa saja yang Surabaya.
dialami oleh para penyandang disabilitas dalam

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-11
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Trotoar yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas di Jl. Frontage Ahmad Yani
Surabaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A104-12
Harris Tanoyo, dkk. Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DOG CARE CENTER SEBAGAI


PUSAT WADAH PELAYANAN DAN KESEHATAN HEWAN
PELIHARAAN ANJING DI SURABAYA
Harris Tanoyo¹, Ary Dwi Jatmiko², Risma Andarini³
¹̛²̛³⁾Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Universitas Widya Kartika
Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya 60113
E-mail: harristanoyo92@gmail.com¹, arydeejee@widyakartika.ac.id², risma_and@yahoo.com³

ABSTRAK
Anjing merupakan salah satu hewan sosial karena perilakunya yang layak untuk dijadikan teman manusia. Berbagai
manfaat bisa diambil dari memelihara hewan anjing, salah satunya adalah Animal Assisted Therapy. Oleh karena itu
keberadaan sebagai hewan sosial seperti Pet Therapy ini harus mendapatkan suatu wadah yang dapat menyediakan dan
mengoptimalkan peranan hewan anjing tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut maka diperlukan suatu pusat
wadah yang dapat menunjang dan memenuhi kebutuhan hewan anjing serta menjadi fasilitas untuk mewujudkan para
pecinta hewan anjing untuk dapat mengenalkan informasi dan edukasi ke masyarakat umum serta juga mendukung dan
membantu mengurangi hewan anjing terlantar lewat komunitas pecinta hewan anjing. Fasilitas yang dapat disediakan
untuk hewan anjing antara lain Playground Indoor dan Outdoor, grooming, klinik dan penitipan hewan anjing. Dan
terdapat juga fasilitas penunjang antara lain cafe, tempat komunitas pecinta hewan anjing, dan shelter. Dengan
demikian, keberadaan fasilitas tersebut diharapkan mampu terciptanya Dog Care Center sebagai pusat wadah pelayanan
dan kesehatan hewan anjing yang dapat memperkuat eksistensi dunia pecinta hewan anjing di masyarakat terutama
Surabaya.
Kata Kunci: Animal Assited Therapy, Dog Care Center, hewan anjing, Pet Therapy

1. PENDAHULUAN anjing dapat terpenuhi sebagai Animal Assisted


Terdapat berbagai banyak cara yang dapat Therapy, serta memberikan fasilitas penunjang
dilakukan oleh hewan anjing seperti dalam hal bagi pengunjung, memperluas pengetahuan
membantu manusia dalam Pet Therapy atau tentang hewan anjing serta membantu peran
Animal Assisted Therapy. Terapi ini dalam mengurangi hewan anjing terlantar.
menggunakan subjek yaitu hewan sebagai bentuk 2. METODE
pengobatan, tujuannya meningkatkan fungsi Keseluruhan proses penyusunan Tugas
sosial, emosional, fungsional, selain itu juga dapat Akhir ini menggunakan data yang dijadikan acuan
berguna untuk pendidikan dan motivasi. Seperti terbagi menjadi 2 (dua) yaitu data primer dan data
manusia, hewan anjing juga memiliki sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan
karakteristik yang berbeda – beda, maka hewan dan wawancara langsung di lokasi yang meliputi
peliharaan anjing memerlukan suatu wadah kondisi di dalam bangunan, kondisi diluar
khusus untuk berkumpul dan tempat rekreasi bagi bangunan, serta data tentang site beserta kondisi
hewan anjing, selain bermain juga dapat di sekitar site. Sedangkan data sekunder diperoleh
berinteraksi dengan sesama hewan anjing lainnya. dari data literatur, artikel, foto gambar. Sehingga
Maka dari itu munculah kebutuhan untuk data – data yang terkumpul melalui data primer
mewadahi semua kegiatan yang dapat dan sekunder antara lain tatanan ruang, bentuk,
menampung kebutuhan hewan anjing. Selain itu aksesbilitas, sirkulasi, desain, pencahayaan,
juga hadir atas solusinya minimnya pengetahuan penghawaan, fasilitas, ruangan yang dibutuhkan
masyarakat tentang ketidaktahuan tentang cara dalam perancangan. Metode analisa yang
merawat anjing dengan benar. Adapun maksud digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini
dari perancangan tersebut adalah untuk menggunakan teknik deskriptif yang memiliki 3
memberikan sarana kebutuhan yang lengkap bagi alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan
kebutuhan hewan agar fungsi peranan hewan penarikan kesimpulan/verifikasi. Metode desain

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A105-1
Harris Tanoyo, dkk. Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center

menggunakan metode kualitatif dengan metode


U
deskriptif. Tujuan daripada analisis data ini agar ▲
dapat membantu proses terbentuknya konsep
yang akan digunakan dan bisa dijadikan sebagai
bahan perbandingan. Hasil yang didapat akan
dipakai sebagai landasan dasar dalam proses
pembentukan konsep dari Perencanaan dan
Perancangan Dog Care Center sebagai Pusat
Gambar 2. Konsep Tatanan Bangunan
Wadah Pelayanan dan Kesehatan Hewan Sumber: Analisa Pribadi, 2017
Peliharaan Anjing di Surabaya.
Konsep tatanan ruang dalam dan luar
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan tema friendly sehingga membawa
Secara keseluruhan, Konsep perancangan kesan bahwa hewan anjing tidak buas dan jahat
Dog Care Center menggunakan konsep metafora seperti yang masyarakat bayangkan. tatanan
yang diambil dari fungsi telapak kaki anjing. urang dalam ditata sedemikian rupa seperti
Berawal dari fungsi tersebut yang bersifat outdoor, namun terletak di dalam ruang seperti
melindungi sehingga permainan bentuk dibalut petshop, indoor playground, penitipan anjing
dengan fasade dan bentuk bangunan yang bersifat yang akan menimbulkan kesan bernuansa luar dan
kaku, keras, tangguh, dan kokoh sehingga bebas tidak dikekang didalam kandang.
melambangkan seperti perisai. Sedangkan tatanan ruang luar membawa sifat
Bentuk dasar dari bangunan adalah persegi keterbukaan natural yang diterapkan pada lahan
yang melambangkan sebagai bentuk perisai dan area hijau di sekitar site bangunan, area pejalan
penyesuaian terhadap bentuk site dikombinasikan kaki, Playground Outdoor. Dibalut dengan
dengan sifat melindungi ke dalam bentuk kulit nuansa tatanan lansekap bertema friendly dan
bangunan seperti double fasade dan sun shading natural yang menghiasi setiap bagian ruang luar di
sebagai pelindung tambahan terhadap bangunan. site bangunan.
SitePlan, lokasi bangunan berada di Jl.
Embong Malang yang merupakan jalur akses
utama, lokasi menghadap ke arah utara dengan
batas utara pertokoan, batas barat merupakan
Gambar 1. Proses Transformasi Bentuk gedung capital first, batas timur adalah bangunan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017 kosong, sedangkan batas selatan adalah
permukiman.
Konsep tatanan bangunan dalam site terletak
di tengah site dengan dikelilingi area hijau
dikarenakan hanya sedikit area hijau di area site
sehingga dapat menjadi nilai tambah dalam
pemenuhan area hijau dan kebutuhan parkir
diletakkan di basement bangunan sehingga segala
pusat kegiatan dapat berpusat pada inti bangunan.
View dengan pemanfaatan poin of interest pada
jalan Embong Malang sisi utara dan arah timur
laut sehingga dari Jl. Basuki Rahmat view
bangunan dapat terlihat.
Gambar 3. Site Plan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A105-2
Harris Tanoyo, dkk. Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center

Layout Plan, pada gambar layout, akses


masuk dan keluar kendaraan hanya satu arah
lewat Jl. Embong Malang. Kapasitas parkir mobil
110 kendaraan dan kapasitas motor 60 kendaraan.
Lantai 1 menyediakan area lobby, cafe, petshop,
grooming, dan playground Outdoor.

Gambar 4. Layout Plan


Sumber: Dokumen Pribadi, 2017

Denah Lantai 2, menyediakan fasilitas klinik


hewan dilengkapi dengan lift, area pemeriksaan,
UGD, ruang isolasi, area service seperti lift
Gambar 6. Denah Penitipan Hewan Anjing
barang, shaft sampah klinik, dan toilet
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
pengunjung.

Gambar 7. Denah Playground


Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 5. Denah Klinik
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017 Pada Lantai 5 menyediakan fasilitas
Playground Indoor dilengkapi dengan area
Pada lantai 3 dan 4 menyediakan fasilitas grooming, area ruang tunggu, dan area pos
penitipan anjing dengan kapasitas 50 rumah pelayanan yang siap melayani kebutuhan
kandang anjing serta dilengkapi dengan ruang pengunjung.
check up, playground dan grooming. Lantai 6 menyediakan area kumpul
komunitas para pecinta hewan anjing dilengkapi
dengan tempat shelter dan area bermain.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A105-3
Harris Tanoyo, dkk. Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center

sedangkan dari tampak utara (gambar berjudul


tampak utara) terlihat penutup double fasade yang
mendominasi kulit bangunan.

Gambar 8. Denah Komunitas dan Shelter


Sumber: Dokumen Pribadi, 2017

Gambar 9. Denah Serbaguna


Sumber: Dokumen Pribadi, 2017

Pada Lantai 7 menyediakan area serbaguna


yang digunakan untuk acara pameran. Gambar 10. Tampak Bangunan
Pada Lantai 8 terdapat ruang pengelola yang Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
terdiri dari ruang karyawan, pos keamanan, pos
pelayanan, dan ruang manajer.
Gambar pada potongan memperlihatkan
perbedaan elevasi lantai pada bangunan, material
elemen yang terpotong, serta tampilan fisik
ruangan yang tampak bebas dari potongan.

Gambar 9. Denah Office


Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Tampak bangunan, terlihat bentuk kaku yang
mengandung sifat metafora dari kaki anjing.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A105-4
Harris Tanoyo, dkk. Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center

Area Pejalan Kaki Travelator


Gambar 11. Potongan Bangunan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017

Detail Elemen Bangunan yang ditampilkan


adalah detail lansekap yang merupakan suatu
identitas bangunan. Lansekap tersebut merupakan
tampilan pusat yang memperkenalkan fungsi dan
indentitas bangunan bagi pengguna akses jalan Area Indoor Playground
raya.

Area Outdoor Playground

Gambar 12. Detail Lansekap Gambar 13. Perspektif Interior


Sumber: Dokumen Pribadi, 2017 Sumber: Dokumen Pribadi, 2017

Adapun sebagai penunjuk identitas


bangunan terdapat tanaman perdu dan tanaman
hias.

Area Pejalan Kaki Travelator Perspektif 1

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A105-5
Harris Tanoyo, dkk. Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center

5. DAFTAR PUSTAKA
Santoso, B. & N.S. Budiana. (2015). Anjing.
Jakarta: Agriflo (Penebar Swadaya Group)
Kruger, K.A. & Serpell, J.A. (2006). Animal –
Assited Interventions in mental health:
Definitions and Theoretical foundations.
Pennsylvania: Academic press.
LaJoie, K. R. (2003). "An Evaluation of the
Effectiveness of Using Animals in Therapy."
Perspektif 2
Unpublished doctoral dissertation, Spalding
University, Louisville, KY.

Perspektif 3
Gambar 14. Perspektif Bangunan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
4. SIMPULAN
Pada Perencanaan dan Perancangan Dog
Care Center, diterapkan sifat-sifat melindungi
dengan konsep metafora untuk memperoleh
keunikan tersendiri dalam kawasan tersebut.
Keunikan tersebut diaplikasikan dalam wujud
bentuk bangunan, elemen-elemen yang terdapat
di site dan bangunan serta penataan lansekap.
Akses menuju bangunan dapat diketahui lewat
lansekap identitas bangunan sebagai gerbang
sarana penyambutan bagi pengunjung yang
memasuki Dog Care Center. Pada bangunan,
menggunakan pencahayaan alami dengan
perlindungan sun shading dan metal perforated
yang terdapat di kulit bangunan untuk
meminimalisir konsumsi energi listrik pada siang
hari. serta dalam penghawaan menggunakan
alami kecuali dalam ruang pos pengelola dan
Playground Indoor menggunakan penghawaan
buatan. Diharapkan karya desain yang dihasilkan
dapat menjawab kebutuhan hewan anjing di
Surabaya serta kenyamanan terhadap
pengunjung.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A105-6
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Lansekap yang Menyembuhkan dalam Fasilitas Pendidikan dan Rehabilitasi Anti-
Narkoba

LANSEKAP YANG MENYEMBUHKAN DALAM FASILITAS


PENDIDIKAN DAN REHABILITASI ANTI-NARKOBA
Gunawan Tanuwidjaja1 , Liana Maria Callista Callista2, Jessica Wiryadi3, Cindy Clara Salu4,
Jessica Kurnawati Sugianto5
1,2,3,4
Universitas Kristen Petra, Prodi Arsitektur, Surabaya, Indonesia, 5 Freelance Architect
gunte@petra.ac.id, gunteitb2012@gmail.com

ABSTRAK

Kota Metropolitan Surabaya mengalami peningkatan jumlah pelaku narkoba. Oleh karena itu diperlukan tindakan
preventif dan represif dari Pemerintah terutama Badan Narkotika Nasional. Langkah pencegahan dapat dilakukan
dengan program individual berdasarkan metode DEFY yang diadopsi dari Amerika yang merupakan gabungan antara
langkah preventif dan represif. Di sisi lain, tindakan pengobatan diimplementasikan dengan rehabilitasi medis dan
psikologis. Sebuah Fasilitas Pendidikan – Wisata dan Rehabilitasi Anti-Narkoba diusulkan untuk dikelola oleh
Narkotika dan Biro Narkotika Kabupaten Malang untuk memfasilitasi program tersebut. Desain bangunan ini didesain
dengan merespon perilaku penyalahguna narkoba dengan mengintegrasikan konsep lansekap yang menyembuhkan
dengan nuansa alami. Pertama – tama fasilitas ini dibuat dengan zonasi yang didasari proses penanganan pemulihan
dan kondisi kesehatan mental individu. Elemen – elemen lansekap sesuai dengan konsep healing landscape diciptakan
untuk mendukung penyembuhan mental. Karena itu, fasilitas tersebut akan menjadi bangunan yang aman,
menyenangkan dan menyejukkan bagi para individu..

Kata Kunci: Desain Inklusi, lansekap yang menyembuhkan, pendidikan, rekreatif

1. PENDAHULUAN (Sumber: penulis).


Angka pelaku penggunaan narkoba
diperkirakan mencapai 3,6 juta atau 1,9% dari Fasilitas ini berada di Lawang, Malang,
populasi yang berkisar antara umur 10-59 tahun jantung dari provinsi Jawa Timur. Lawang
pada tahun 2008. Jumlah yang telah adalah daerah pegunungan yang indah yang
diproyeksikan akan mencapai 2,6% di tahun terhubung strategis ke Surabaya dan Malang.
2013 (BNN, 2011). i Hal ini dilaksanakan Tempat ini memiliki pemandangan yang baik
dengan meningkatnya jumlah penyitaan obat dan dan ruang hijau alami. Dan ada beberapa fasilitas
transaksi yang tertangkap (dari angka 17.326 di perawatan kesehatan seperti: Rumah Sakit Jiwa
tahun 2006 menjadi 26.461 kasus pada tahun Lawang dan Unit Pelayanan Teknis Kesehatan
2010). Oleh karena itu, diperlukan usaha yang akan mendukung pengobatan tersebut.
pencegahan dan usaha untuk mengobati dan
diperlukan fasilitas.ii 2. METODE PENELITIAN
Desainnya dibuat dengan pendekatan
psikologis. Dianalisis dari dokumen-dokumen
psikologis tentang penyalahgunaan narkoba dan
remaja. Pelaku narkoba ditemukan memiliki
penyakit kejiwaan, agresif terhadap orang lain
dan perilaku untuk bunuh diri. Perilaku-perilaku
tersebut bisa dikategorikan menjadi dua tahap
pengobatan. Carroll, K.M., & Onken, L.S.
(2005) di Institut Nasional Penyalahgunaan
Narkoba, Institut Kesehatan Nasional,
Departemen Kesehatan dan Layanan AS (2012)
merekomendasikan Cognitive-Behavioral
Gambar 1.1 Kondisi Lawang yang indah
Therapy (Alkohol, Marijuana, Kokain,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-1
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Lansekap yang Menyembuhkan dalam Fasilitas Pendidikan dan Rehabilitasi Anti-
Narkoba

Metamfetamin, dan Nikotin). Metode ini


dikembangkan berdasarkan teori bahwa proses
pembelajaran berkontribusi terhadap
pengembangan pola perilaku negatif seperti
penyalahgunaan zat. Para individu di CBT
belajar untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
perilaku negatif dengan keterampilan untuk
menghentikan penyalahgunaan narkoba dan
masalah terkait. Unsur utama CBT adalah untuk
meningkatkan kontrol diri pasien dengan
mengeksplorasi konsekuensi penyalahgunaan,
pemantauan diri untuk mengurangi hasrat dan
situasi terkait. Penelitian saat ini lebih berfokus
pada penggabungan CBT dengan obat-obatan Gambar 2.2 Piramida Kekuatan Mental dan
dan dengan terapi lainnya. Yang pertama adalah kebutuhan para pelaku
tahap kondisi psikologis yang ekstrem, dimana (Sumber: Grahn & Stigstdotter, 2010).
pelaku masih merasakan kegilaan, agresif
terhadap orang lain, membebankan dirinya Menurut Grahn & Stigstdotter (2010),
sendiri, dan bahkan perilaku untuk bunuh diri. kesehatan mental dapat ditingkatkan dengan
Tahap kedua adalah tahap kondisi menyediakan lingkungan alami. Dengan
psikologis yang tidak ekstrem, dimana pelaku demikian, ruang rehabilitasi tertutup tidak
mengalami perubahan mood yang ekstrem, sesuai. Desain bangunan harus lebih tampak
insomnia, halusinasi, keinginan berlebihan, sakit keluar dan berfokus pada lingkungan
pada tubuh, dan kurang makan nafsu makan. penyembuhan alami, penyembuhan dengan
Perlakuan tersebut kemudian didefinisikan memanfaatkan lingkungan alami. Konsepnya
dalam enam tahap pengobatan seperti: fase adalah menekankan kegiatan pengobatan
asupan, detoksifikasi, masuk, primer, masuk melalui pertanian hortikultura untuk
kembali dan pelepasan. meningkatkan kesehatan penghuni. Sehingga
warga tidak lagi memusatkan perhatian pada hal-
hal negatif yang ada dalam dirinya.
Grahn & Stigstdotter, (2010) juga
mengupas tentang kesadaran masyarakat Swedia
yang mengalami pengurangan rasa sakit dan
nyeri dan berbagai jenis penyakit jiwa, atau
"sindrom kelelahan", dengan peningkatan
kualitas aspek lingkungan biologis, budaya,
sosial dan tidak sedikit. Untuk itu munculah ide
Gambar 2.2 Diagram Kesehatan Psikologis untuk membuat kebun penyembuhan. Kebun
Penyalahgunaan Narkoba penyembuhan adalah kebun yang sengaja
(Sumber: Carroll, K.M., & Onken, L.S., 2005). dirancang untuk mempromosikan kesehatan di
antara kelompok pasien tertentu. Dalam tesis ini,
ruang hijau perkotaan - yaitu kehijauan di kota
seperti taman, daerah hijau, halaman sekolah dan
kebun milik sebuah rumah - dipandang sebagai
bagian penting dari perencanaan kota.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil Desain
Fasilitas ini untuk fasilitas pendidikan
pemuda dan juga pusat rehabilitasi. Yang

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A106-2
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Lansekap yang Menyembuhkan dalam Fasilitas Pendidikan dan Rehabilitasi Anti-
Narkoba

pertama dirancang berdasarkan kurikulum


DEFY, sedangkan fasilitas rehabilitasi
dirancang berdasarkan Cognitive-Behavioral
Therapy oleh Carroll, K.M., & Onken, L.S.
(2005) di Institut Nasional Penyalahgunaan
Narkoba, Institut Kesehatan Nasional,
Departemen Kesehatan dan Layanan A.S.
(2012). Desainnya melayani fungsi pendidikan
dan rehabilitasi. Fungsi rehabilitasi tersebut
kemudian di zoning ulang berdasarkan kondisi
psikologis warga (kondisi ekstrim dan non-
ekstrim). Gambar 3.3. Site Plan Kompleks
(Sumber: penulis).

Gambar 3.5. Tampak Kompleks


(Sumber: penulis).

Gambar 3.1. Diagram Zoning Gambar 3.6. Potongan Kompleks


(Sumber: penulis). (Sumber: penulis).

Penduduk dengan kondisi psikologis


ekstrim berada di kelompok terpisah untuk
mendapat perhatian khusus. Mereka juga
dilayani di pusat pemulihan untuk pengendalian
keamanan yang lebih baik dan layanan
kesehatan. Pemandangan dibuat untuk
membantu mereka fokus, rileks, melupakan
masalah dan menjadi satu dengan alam.
Kegiatan mereka terbatas seperti taman
penyiraman, memancing dan latihan.
Zona psikologis non-ekstrim dibuat dengan
sengaja untuk menciptakan komunitas dengan
kondisi psikologis yang sama. Ini akan
Gambar 3.2. Diagram Blok Plan menciptakan interaksi dan perbaikan kondisi
(Sumber: penulis). mental dengan aktivitas sehari-hari setiap hari.
Di daerah yang tidak ekstrim ini, area outdoor
dipisahkan oleh pemandangan yang beragam
untuk membantu penyembuhan mental dengan
berbagai rangsangan di setiap zona. Setiap
interior ruangan dirancang untuk memanfaatkan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-3
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Lansekap yang Menyembuhkan dalam Fasilitas Pendidikan dan Rehabilitasi Anti-
Narkoba

alam secara maksimal dalam hal visual, udara seperti menenangkan penghuni dan mengurangi
dan pencahayaan sesuai dengan konsep yang stres dan kecemasan. Tanaman juga akan
menekankan sifat untuk membantu menyediakan makanan untuk fasilitas. Dengan
penyembuhan penghuni. demikian, akan membuat warga merasakan
suatu kepuasan tertentu seperti berhasil
menumbuhkan tanaman-tanaman tersebut.

Gambar 3.8. Penerapan Konsep Lansekap


Gambar 3.7. Tipologi lansekap diterapkan, berdasarkan Grahn & Stigsdotter (2010)
berdasarkan Grahn & Stigstdotter (2010) iii (Sumber: penulis).
(Sumber: penulis).

Kawasan perumahan dirancang untuk


meniru tempat berkemah, di mana setiap ruang
keluarga memiliki kontak langsung dengan
alam. Ruang tidurnya terletak di lantai atas
sehingga disitulah privasi penghuni. Di sisi lain
area lantai bawah diciptakan untuk kegiatan
sosial penghuni. Setiap ruang tamu memiliki
ruang aktivitas yang berbeda. Ruang gerak yang
sering di lewati dirancang untuk kehidupan yang
aktif dan berjalan melalui taman penyembuhan.

Program pengobatan rehabilitasi difasilitasi


dengan program pertanian. Dengan bertani,
warga pusat rehabilitasi akan ditempati dengan
berbagai kegiatan di luar ruangan. Kontak
langsung dengan alam akan mempengaruhi Gambar 3.9 dan Gambar 3.10. Lansekap di
kondisinya, baik secara mental maupun fisik, zona psikologis ekstrime (Sumber: penulis).

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A106-4
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Lansekap yang Menyembuhkan dalam Fasilitas Pendidikan dan Rehabilitasi Anti-
Narkoba

Yang terakhir namun tidak kalah


pentingnya, fasilitas pendidikan remaja juga
dirancang dengan pemandangan indah di blok
yang terpisah. Fasilitas pendidikan dirancang
berdasarkan kurikulum DEFY. Oleh karena itu
interior serta lansekap fasisiltas ini juga
dirancang dengan mempertimbangkan perilaku
remaja yang ceria, seperti kebebasan sekaligus
kreatif. Maka konsep desain fasilitas ini
mengadopsi desain warna - warni dan lansekap
yang indah.
Gambar 3.11. Konsep zona psikologis non-
ekstrim – Konsep zona perumahan, Terintegrasi
dengan lansekap pertanian. (Sumber: penulis).

Gambar 3.14. Ruang dalam Fasilitas


pendidikan pemuda anti narkoba
Gambar 3.12. Konsep zoning ruang dalam (Sumber: penulis).
pemukiman, terintegrasi dengan lansekap, di
zona psikologis non-ekstrim. (Sumber: penulis).

Gambar 3.15. Lansekap pertanian fasilitas


pendidikan pemuda anti narkoba.
(Sumber: penulis)

4. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
Gambar 3.13. Lansekap pertanian di zona Fasilitas Pendidikan Anti Narkoba dan
psikologis non-ekstrim. Rehabilitasi melayani peran Badan Narkotika
(Sumber: penulis). Nasional (BNN) dalam memerangi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A101-5
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Lansekap yang Menyembuhkan dalam Fasilitas Pendidikan dan Rehabilitasi Anti-
Narkoba

penyalahgunaan narkoba, dengan tindakan Carroll, K.M., & Onken, L.S. (2005) Behavioral
pencegahan dan rehabilitasi. Desain ini dibuat therapies for drug abuse. The American
dengan mempelajari perilaku – perilaku spesifik Journal of Psychiatry 168(8):1452–1460.
dan kondisi psikologis penggunanya. Desain ini Grahn, P., & Stigsdotter, U.K., (2010)
dirancang dengan pertimbangan keselamatan &quot;The Relation between Perceived
dan kesenangan. Oleh karena itu, desain ini akan Sensory Dimensions of Urban Green Space
memberikan informasi tentang narkoba dan and Stress Restoration.&quot; Landscape
mencegah dari penyalahgunaan narkoba and Urban Planning 94 (2010): 264-275
dikemudian hari, dan juga untuk membantu National Institute on Drug Abuse, National
pemulihan dari tahap penyalahgunaan, secara Institutes of Health, U.S. Department of
fisik dan mental. Health and Human Services (2012),
Principles of Drug Addiction Treatment, A
5. DAFTAR PUSTAKA research-based guide, third edition
Buku dan Jurnal: Website:
BNN (2011). Jurnal tentang data pencegahan https://www.justice.gov/usao-edmi/frequently-
dan pemberantasan penyalahgunaan asked-questions- about-weed- and-seed-
narkoba dan perdagangan gelap 2011. defy-what- defy

i BNN (2011). Journal on data on the prevention and eradication of drug abuse and illicit trafficking 2011.
ii Grahn, P., & Stigsdotter, U.K., (2010) "The Rela tion between Perceived Sensory Dimensions of Urban Green Space and Stress Restoration." Landscape and Urban Planning 94 (2010): 264 -275
iii Grahn, P., & Stigsdotter, U.K., (2010) "The Rela tion between Perceived Sensory Dimensions o f Urban Green Space and Stress Restoration." Landscape and Urban Planning 94 (2010): 264 -275

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A106-6
Harry Try Sutrisno, Perencanaan dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

Perencanaan Dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur


Harry Try Sutrisno
Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur, Universitas Widya Kartika
Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya 60113
Email:harrytry93@yahoo.com,thiodingsun@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan pembangunan area kuliner di Surabaya telah berkembang pesat. Di setiap daerah di Surabaya telah
memiliki area kuliner tersendiri. Oleh karena itu timbul suatu permasalahan yang membutuhkan pembangunan sebuah
gedung yang dapat memfasilitasi kebutuhan orang beraktifitas di dalamnya. Hal tersebut memunculkan kebutuhan area
kuliner yang nyaman, suasana khusus, hiburan dan kreatifitas dalam satu area kuliner terpadu. Perencanaan dan
perancangan Foodie Festive ini direncanakan di Surabaya Timur tepat di perumahan Pakuwon City. Dengan memiliki
fungsi sebagai tempat area kuliner, sekaligus menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk bercengkrama dan menjadi
tempat hiburan yang menjadi penunjang masyarakat perkotaan untuk dapat merelaksasikan diri. Perencanaaan dan
perancangan di awali dengan studi kasus objek sejenis yang berhubungan dengan area kuliner yang dapat menampung
lebih dari 1000 orang. Pengembangan konsep yang kreatif dan inovatif juga mampu menunjang kebutuhan masyarakat
yang membutuhkan tingkat kenyamanan yang tinggi. Selain itu analisis site atau lahan yang di pakai sangat berguna
untuk berdirinya area kuliner ini. Dan tidaklah lupa untuk memperhatikan persyaratan dan sistem yang di gunakan.
Sebagai kesimpulan, konsep makro dan mikro yang digunakan nantinya berhubungan dengan bentuk, lansekap, dan
interior gedung.

Kata Kunci: foodi festive, nyaman dan kreatif

1. PENDAHULUAN b. Bangunan terdiri dari dua lantai dengan tema


1.1 Latar Belakang arsitektur perilaku khusus pengunjung Foodie
Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu Festive
bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki c. Tahun Penelitian 2011-2016
potensi berkembang cukup besar. Sudah banyak pelaku 1.4 Tujuan Penelitian
usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Tujuan perencanaan dan perancangan ini adalah
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia ini a. Untuk mengetahui desain dengan penataan zona
menjadi salah satu tujuan favorit untuk wisata dan yang terstruktur dan nyaman bagi konsumen atau
bisnis saat ini. Bentuk badan industri makanan dan pengunjung.
minuman yang kerap kali dijumpai di berbagai tempat b. Untuk mengetahui desain yang memudahkan
adalah food court atau pujasera. aksesibilitas konsumen.
1.2 Rumusan Masalah c. Untuk mengetahui penataan ruang yang nyaman
Dari latar belakang masalah yang ada didapatkan untuk konsumen.
perumusan masalah, sebagai berikut : 1.5 Manfaat Penelitian
a. Seiring dengan meningkatnya pengunjung, zona Manfaat perenacanaa dan perancangan ini adalah
apa yang perlu di redesign? :
b. Bagaimana desain yang dapat mempermudah a. Untuk dapat merencanakan dan merancang area
aksesibilitas? wisata kuliner yang memberikan kualitas dan
c. Bagaimana penataan ruang yang menunjang kenyamanan yang terbaik bagi masyarakat di
kenyamanan konsumen? Surabaya.
1.3 Batasan Masalah b. Untuk dapat merencanakan dan merancang area
Guna menghindari kesalahpahaman dan meluasnya wisata kuliner dengan fasilitas yang di butuhkan
pokok bahasan, maka diberikan batasan-batasan dalam pada jaman ini sebagai penunjang kenyamanan
penelitian ini. Batasan-batasan dalam penelitian ini bagi masyarakat di Surabaya
adalah sebagai berikut:
a. Lokasi di Surabaya 2. METODE PENELITIAN
2.1. Jenis dan Sumber Data

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A107-1
Harry Try Sutrisno, Perencanaan dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

Data primer merupakan data yang diperoleh dari kesedapan masakan khas indonesia yang
langsung berdasarkan teknik pengumpulan data dapat membuat penikmatnya merasa
langsung ke lapangan, yaitu observasi, atau sekunder. “melayang”. Melayang sendiri menurut
Observasi dilakukan di Food Festival (Jl. Kejawan kamus besar bahasa Indonesia adalah terbang
Putih Mutiara X, Kejawaan Putih Tambak, Mulyorejo,
dengan tidak menentu. Alasan diambilnya
Kota Surabaya), Loop (Jl. Bukit Darmo Boulevard,
Kota Surabaya), dan dilengkapi dengan data sekunder. tema Melayang dikarenakan di area
Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari Surabaya timur masih belum memiliki area
studi literatur, jurnal, internet, dsb. Data yang wisata kuliner dengan tema
dibutuhkan dalam data sekunder adalah: melayang.dengan diambilnya tema melayang
Data tentang besaran ruang dengan penataan ruang, ini diharapkan dapat menarik minat dan
Studi sirkulasi bangunan, aksesibilitas bangunan, perhatian bagi masyarakat Surabaya Timur.
sistem bangunan yang dipakai, dan juga termasuk b. Konsep Mikro Bentuk
lansekap design bangunan tersebut Konsep Bentuk dalam perencanaan dan
Data tentang site yang berupa letak site berserta perancangan Foodie Festive ini adalah
kondisi sekitar site, topografi, hidrografi, klimatologi,
bentuk persegi yang dibuat mengikuti
kebisingan, sanitasi site, dan sirkulasi kendaraan kota
Analisa Data site.dengan tujuan penggunaan site yang
Teknik analisis data yang digunakan adalah maksimal agar dapat memberikan
deskriptif naratif yang diterapkan biasanya melalui kenyamanaan bagi para pengunjung Foodie
empat alur, yaitu pencarian data, penyajian data dan Festive
reduksi data serta penarikan kesimpulan.
Metode Desain
Dalam mengumpulkan data digunakan metode
kualitatif yaitu dengan metode deskriptif. Data yang
didapatkan dari hasil survey studi objek sejenis,
wawancara, studi literatur, yang membantu kemudian
diidentifikasi. Tujuan daripada analisis data ini agar
dapat membantu proses terbentuknya konsep yang
memberikan informasi dan kemudian bisa dijadikan
bahan perbandingan.
Hasil data yang didapat akan gunakan sebagai
landasan/dasar dalam proses pembentukan konsep dari
perencanaan dan perancangan area kuliner Foodie
Festive. Konsep yang nantinya berfungsi untuk
menghasilkan sketsa ide dan pengembangan desain Gambar 1 Konsep bentuk
termasuk ide bentuk, site plan, layout plan, denah, Sumber: Data pribadi
tampak, dan lain – lain.
c. Konsep Ruang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Ruang dalam perencanaan dan
3,1.Konsep Desain perancangan Foodie Festive ini adalah
a. Konsep Makro konsep melayang. Penggunaan Ruangan
Konsep yang di ambil dalam perencanaan yang didesain seperti jembatan gantung
dan perancangan ini adalah Konsep dengan lantai kaca sehingga dapat melihat
Metafora. Dengan beragam jenis masakan langsung kebawah membuat pengunjung
khas Indonesia yang membuat Indonesia seakan-akan melayang dalam area Foodie
yang memiliki citarasa yang khas dan unik. Festive. Dengan tambahan tatanan lansekap
Salah satu Hal yang membuat citarasa yang yang berupa taman diharapkan mampu
khas dan unik adalah penggunaan rempah- menjadi penunjang kenyamanan pengunjung
rempah dalam masakan sehingga area Foodie Festive.
menimbulkan bau yang sangat sedap.
Perencanaan dan perancangan area wisata
kuliner Foodie Festive ini mengambil ciri

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A107-2
Harry Try Sutrisno, Perencanaan dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

Gambar 4. Site Plan


Gambar 2 Konsep Ruang (Sumber: Data Pribadi, 2017)
Sumber: Data pribadi
b. Layout Plan
d. Konsep Site Perancangan area kuliner Foodie Festive memiliki
Konsep site dalam perencanaan dan 3 akses jalan masuk kedalam bangunan
perancangan Foodie Festive lebih diantaranya akses masuk sepeda motor, akses
memaksimalkan penataan lansekap masuk mobil kedalam area wisata kuliner dan
bangunan yang berupa taman. akses masuk untuk kebutuhan servis.untuk
kendaraan sepeda motor satu akses untuk keluar
dan masuk sedangkan untuk mobil memiliki akses
masuk dan keluar bangunan sejumlah 3 akses
yang terletak di bagian selatan bangunan. Untuk
kebutuhan servis memiliki satu akses masuk
kedalam bangunan saja. Pada bangunan utama
juga di jadikan area kantor serta retail area.

Gambar 3 Konsep Ruang Luar


Sumber: Data pribadi

Dengan penataan taman pada bagian lantai 1


bangunan menjadi penunjang kenyamanan Gambar 5. Layout Plan
tersendiri bagi pengunjung yang berada di lantai (Sumber: Data Pribadi, 2017)
yang dapat melihat langsung ke bawah mengarah
taman bunga.Sedangkan bagi pengunjung yang c. Denah lantai 2
berada di lantai 1 juga dapat berjalan-jalan Pada perancangan area kuliner Foodie Festive
mengitari taman tersebut. memiliki 4 masa bangunan. Terdiri dari 3
bangunan area makan serta satu bangunan yang
3.2. Transformasi Desain berupa ballroom. Tiga bangunan tersebut juga di
a. Transformasi Desain Site plan bagi menurut cita rasa masakan yang di sajikan.
Perancangan area kuliner Foodie Festive Bangunan yang pertama atau bangunan A
terletak di JalanKejawan Putih Tambak atau nama merupakan bangunan yang menyajikan masakan
jalan Perumahan Pakuwon City. Jadi bangunan Indonesia. Bangunan yang kedua atau bangunan
nantinya akan berdiri area perumahan Pakuwon B menyajikan masakan cina, sedanglkan
City yang terletak di area masuk perumahan bangunan bangunan yang ketiga atau bangunan C
Pakuwon City melalui jalan Mulyosari. menyajikan masakan ala barat. Sedangkan pada

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A107-3
Harry Try Sutrisno, Perencanaan dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

bangunan yang ke empat atau bangunan D tetap


menjadi ballroom. Tampak Bangunan

Gambar 10. Tampak Bangunan A


(Sumber: Data Pribadi, 2017)
Gambar 6. Denah lantai 2 bangunan A
(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 11.Tampak Bangunan B


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 7. Denah lantai 2 bangunan B


(Sumber: Data Pribadi, 2017) Gambar 12. Tampak Bangunan C
(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 13. Tampak Bangunan D


Gambar 8. Denah lantai 2 bangunan C (Sumber: Data Pribadi, 2017
(Sumber: Data Pribadi, 2017)
Potongan Bangunan

Gambar 9. Denah lantai 2 bangunan D Gambar 14. Potongan bangunan A


(Sumber: Data Pribadi, 2017) (Sumber: Data Pribadi, 2017)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A107-4
Harry Try Sutrisno, Perencanaan dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

Perspektif 3D

Gambar 15. Potongan bangunan B


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 18.Perspektif Eksterior 3D


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 16. Potongan bangunan C


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 19.Perspektif Eksterior 3D


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 17. Potongan bangunan D


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Gambar 20. Perspektif Eksterior 3D


(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A107-5
Harry Try Sutrisno, Perencanaan dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

4. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
Perencanaan dan perancangan Foodie Festive di
area surabaya ini diharapkan dapat memberikan
wadah bagi pengunjungnya agar dapat berkumpul
dan bersantai yang nyaman. Dari pembahasan
yang di ulas di atas dapat di simpulkan:
a. Perancangan area wisata kuliner di Surabaya
yang unik dapat menarik minat pengunjung.
b. Dalam perancangan wisata kuliner foodie
Gambar 21. Perspektif Interior 3D festive hal yang perlu di perhatikan adalah
penataan masa bangunan agar terciptanya
kenyamanan bagi pengunjung di dalamnya.

5. DAFTAR PUSTAKA
I Allasi. (1987), Time Out of Time : Essay on The
Festival.
Francis D.K. Ching (Third Edition), Architecture:
Form, Space, and Order. Erlangga.
Macmillan.(1996), Webster’s New World College
Dictionary.
Yoshinobu Ashihara (1974), Dyan Surya
Gambar 22. Perspektif Interior 3D Merancang Ruang Luar (terjemahan).
(Sumber: Data Pribadi, 2017)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A107-6
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Tinjauan Material Ramah Lingkungan pada Elemen Interior Arsitektur pada
Perpustakaan UK Petra berdasarkan Standar GBCI

TINJAUAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN PADA ELEMEN


INTERIOR ARSITEKTUR PADA PERPUSTAKAAN UK PETRA
BERDASARKAN STANDAR GBCI
Gunawan Tanuwidjaja 1, Devina Kartika Santoso2, Monica Gotama3, Stefen Thaddeus Anderlo4
1,2,3,4
Universitas Kristen Petra, Prodi Arsitektur, Surabaya, Indonesia
gunte@petra.ac.id, gunteitb2012@gmail.com

ABSTRAK

Desain bernuansa "green", "eco," dan "sustainable", telah banyak diterapkan. Produk interior – arsitektur hijau
jumlahnya meningkat, tetapi namun semua produk hijau tidak dapat diterapkan secara maksimal tanpa proses desain
terintegrasi dengan konsep desain berkelanjutan. Universitas Kristen Petra (UK Petra) telah menetapkan dirinya
sebagai Green Campus sejak tahun 2010. Hal ini diterapkan secara holistic pada 2 buah gedung baru (Gedung P1 dan
P2) yang dibangun pada tahun 2015-2017 dengan konsep "green building" seharga Rp. 200 miliar.
Di sisi lain, bangunan yang lama seperti Perpustakaan UK Petra, di Gedung Radius Prawiro, belum menerapkan
dengan konsep “Green Campus” dengan optimal. Hal ini ditengarai karena prilaku pengguna yang tidak mau memilah
sampah, menggunakan AC secara berlebihan, menggunakan plastik pada saat membeli makanan, mencetak draft
laporan/ tugas secara berlebihan.
Perpustakaan UK Petra telah mencoba meningkatkan pelayanan dan kondisi fisiknya agar mahasiswa lebih nyaman,
mahasiswa lebih betah tinggal di perpustakaan. Perpustakaan telah menjadi pusat komunitas kreatif yang terutama
merupakan mahasiswa dan perpustakaan dapat melayani masyarakat Surabaya yang lebih luas.
Penilaian siklus hidup (Life Cycle Analysis/ LCA) dengan menggunakan standar Green Building Council Indonesia
(GBCI) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hal ini dari sisi material interior dan arsitektur. Karena itu dilakukan
evaluasi terhadap desain interior arsitektur sesuai standar GBCI di atas setidaknya agar mengukur pencapaian langkah
desain menuju Perpustakaan yang Hijau (Green Library) sesuai dengan konsep UK Petra tentang Green Campus.

Kata Kunci: material interior, ramah lingkungan, disabilitas netra

1. PENDAHULUAN Campus” dengan optimal. Hal ini ditengarai karena


Konsep material yang "Green", "eco," prilaku pengguna yang tidak mau memilah sampah,
"sustainable", sangat mudah ditemui saat ini. menggunakan AC secara berlebihan, menggunakan
Pasaran untuk material hijau semakin meningkat, plastik pada saat membeli makanan, mencetak draft
namun semua produk hijau di dunia tidak akan laporan/ tugas secara berlebihan.
menciptakan solusi desain interior "hijau". Perpustakaan UK Petra telah mencoba
Memahami pentingnya siklus hidup dari desain meningkatkan pelayanan dan kondisi fisiknya agar
yang diharapkan sama pentingnya dengan pilihan mahasiswa lebih nyaman, mahasiswa lebih betah
material - cara pengolahan sebuah material secara tinggal di perpustakaan. Perpustakaan telah
signifikan akan mengubah desain biasa menjadi menjadi pusat komunitas kreatif yang terutama
yang berkelanjutan. merupakan mahasiswa dan perpustakaan dapat
Universitas Kristen Petra (UK Petra) telah melayani masyarakat Surabaya yang lebih luas.
menetapkan dirinya sebagai Green Campus sejak Telah banyak publikasi tentang cara
tahun 2010. Hal ini diterapkan secara holistic pada mengurangi dampak siklus hidup produk selama
2 buah gedung baru (Gedung P1 dan P2) yang manufaktur dan perancang perlu menyadari hal ini.
dibangun pada tahun 2015-2017 dengan konsep Namun, membandingkan penilaian siklus hidup
"green building" seharga Rp. 200 miliar. (LCA) dari berbagai proses manufaktur bisa
Di sisi lain, bangunan yang lama seperti menjadi rumit, informasi buram, dan hasilnya
Perpustakaan UK Petra, di Gedung Radius Prawiro, membingungkan. Sementara dampak ke
belum menerapkan dengan konsep “Green lingkungan selama proses pembuatan sangat
penting terutama saat memilih bahan dan produk

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A108-1
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Tinjauan Material Ramah Lingkungan pada Elemen Interior Arsitektur pada
Perpustakaan UK Petra berdasarkan Standar GBCI

untuk lingkungan dalam rumah, hal yang sama  Kontrak dan Spesifikasi. Semua proses terkait
pentingnya adalah masalah yang berkaitan dengan bangunan hijau dan persyaratan LEED harus
konsumsi, praktik spesifikasi untuk penggunaan diintegrasikan secara efektif ke dalam

 Perhitungan Biaya Daur Hidup ((Life-Cycle


bahan dan produk, dampak kualitas udara dalam persyaratan proyek pemilik.
ruangan, dan akhir Pilihan hidup.
Rumusan Masalah yang ingin ditemukan Costing) harus menjadi komitmen klien

 Perbakan terus menerus harus ditambang


apakah desain interior Perpustakaan UK Petra sebelum proyek dimulai.
memenuhi terhadap standar Greenship yang
diterbitkan oleh Green Building Council Indonesia? secara intensif untuk menginformasikan
perbaikan terus menerus dalam proses
2. TINJAUAN PUSTAKA perancangan bangunan. Dokumentasi LEED
Untuk memahami konsep di atas, beberapa harus dilakukan.
konsep yang ada telah dievaluasi. Desain Hijau atau Dapat disimpulkan bahwa desain terpadu hijau
Desain Berkelanjutan adalah filosofi merancang hampir serupa dengan konsep desain yang
objek fisik, lingkungan binaan, dan layanan untuk berkelanjutan yang ditentukan oleh UIA. Oleh
memenuhi prinsip keberlanjutan sosial, ekonomi, karena itu konsep tersebut harus dilaksanakan
dan ekologi (McLennan, 2004). 1 semaksimal mungkin dalam konteks negara
The Green Design with Integrative Design berkembang.
dijelaskan oleh Yudelson (2009) untuk memiliki Gerakan Perpustakaan Hijau dimulai pada
Sepuluh Perintah Desain Bangunan Hijau yang tahun 1990an. Upaya untuk menciptakan
Efektif Biaya: 2 perpustakaan yang berkelanjutan dicapai melalui

 Kepemimpinan diminta untuk memastikan


pembangunan sedini mungkin. penggunaan kembali buku, daur ulang kertas,
investasi dalam arsitektur perpustakaan hijau,
penerapan green building melalui semua menyediakan pemrograman hijau, menyiapkan

 Akuntabilitas diperlukan untuk menetapkan


langkah. sistem sepeda untuk pertukaran pinjaman
interlibrary, mendorong staf untuk bersepeda,
semua peran dan tanggung jawab, urutan dan bekerja di tempat kerja. Kebun komunitas dan alat
persyaratan pelacakan untuk setiap sasaran pinjaman sendiri (Connell, 2010). 3
kinerja lingkungan dengan menggunakan Terkait dengan perpustakaan hijau, masalah

 Manajemen
panduan LEED. pengurangan jejak karbon perpustakaan adalah
Proses penting untuk yang sangat kompleks dan kontroversial ketika
diidentifikasi, dipahami, dialokasikan di sampai pada format koleksi. Dalam mengevaluasi
seluruh tim, diurutkan dan diintegrasikan dampak lingkungan dari monograf dan sumber

 Desain Terpadu dapat menghasilkan inovasi


secara benar ke dalam proses tim desain. daya elektronik, menjadi jelas bahwa buku pada
akhirnya lebih ramah bagi bumi. Praktik perpajakan
desain dan penghematan biaya yang signifikan perpustakaan untuk memasangkan satu item
jika orang yang tepat harus disertakan pada berkali-kali bermanfaat bagi orang dan lingkungan
waktu yang tepat (mis., Staf operasional karena menggunakan kembali materi secara
bangunan masa depan, estimator biaya, agen ekstensif. Tiga aspek pengembangan koleksi
dipertimbangkan: pemilihan bahan yang isinya
 Pemodelan Energi harus diimplementasikan
komisioning, dan vendor kontrol)
menginformasikan dan menilai praktik hijau;
dengan proses perancangan terpadu dan biaya Proses de-seleksi yang memanfaatkan mandat hijau
untuk menggunakan kembali dan mendaur ulang
 Pengkomisian Tambahan (Commissioning
siklus hidup.
bahan; Dan pemilihan format material, khususnya
Plus) harus mencakup metering, monitoring, cetak atau elektronik, yang menghormati diktum
dan strategi pengendalian untuk mendukung hijau untuk mengurangi jejak karbon yang dibuat
verifikasi kinerja bangunan dan komisioning oleh sebuah institusi (Connell, 2010). 4
yang sedang berjalan untuk kehidupan
bangunan.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A108-2
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Tinjauan Material Ramah Lingkungan pada Elemen Interior Arsitektur pada
Perpustakaan UK Petra berdasarkan Standar GBCI

Sebagian besar artikel perpustakaan hijau dipilihlah Greenship Rating Tools untuk Ruang
berfokus pada bangunan perpustakaan berbasis Dalam Versi 1.0.
LEED. Sementara struktur itu penting sebagai Greenship Rating Tools untuk Ruang Dalam
model peran upaya hijau, keputusan tentang format Versi 1.0. 6 merumuskan beberapa aspek sebagai
sumber daya yang akan digunakan sangat penting. berikut: Appropriate Site Development , Energy
Namun, menemukan perbandingan head-to-head Efficiency and Conservation, Water Conservation,
dampak lingkungan dari sumber daya cetak versus Material Resource and Cycle, Indoor Health and
elektronik sulit dilakukan. Evaluasi terhadap input Comfort, Building and Environment Management
dan output layanan, kinerja, penggunaan,
efektivitas, hasil, dampak, biaya, manfaat serta Tabel 2.1. Kriteria dalam Greenship Rating Tools
pertimbangan jejak karbon dan toksin dari format untuk Ruang Dalam Versi 1.0. 7
harus dilakukan. Perpustakaan akademis harus
mengikuti tuntutan dan kebutuhan pengguna,
namun tidak boleh berpaling dari konsep
pendiriannya yaitu tentang pengembangan dan
perencanaan untuk masa depan yang realistis, dapat
dicapai, dan yang terpenting berkelanjutan
(Connell, 2010). Sumber : http://www.gbcindonesia.org/greenship
Pustakawan dapat mempertimbangkan
ekonomi perpustakaan dan pengetahuan tentang 3. METODE PENELITIAN
isu-isu global dalam pertimbangan dampak Riset ini dilakukan secara kualitatif dengan
lingkungan dari pilihan koleksi jenis sumber daya membandingkan riset – riset “green library”
mereka. Berikut adalah beberapa ide praktis untuk terdahulu dan mencoba mengecek penerapan
secara dramatis mengurangi penggunaan energi Greenship Rating Tools untuk Ruang Dalam Versi
1.0. 8 pada Desain Perpustakaan UK Petra yang ada.
 Mengkonsolidasikan server di institusi besar
oleh komputer di perpustakaan (Connell, 2010).
Karena lingkup riset paper ini yang cukup singkat
 Menggunakan virtualisasi sehingga beberapa maka dari beberapa aspek dalam rating tool di atas
pelanggan dapat berbagi daya komputasi satu maka hanya material resource and cycle yang
dipilih karena ketersediaan data dan juga penerapan
 Mengelola siklus penggantian peralatan dengan
mesin
yang terbanyak dalam Perpustakaan UK Petra.
penuh perhatian dan memperbaiki komputer
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Mencari pendaur ulang daur ulang limbah e
yang lebih tua
Didapati bahwa dalam aspek no 5. MRC -
 Daur ulang kartrid toner dan pilih tinta "hijau" Material Resource and Cycle / Sumber dan
 Mengurangi penggunaan kertas secara Siklus Material maka didapati bahwa desain
keseluruhan dan, bila diperlukan kertas, interior – arsitektur perpustakaan Perpustakaan
gunakan kertas bersertifikasi FSC daur ulang UK Petra memenuhi hampir seluruh syarat
dan bebas klorin. yang ada.
Greenship sebagai standar “green building” Dalam Aspek Purchasing Policy / Kebijakan
yang diterapkan di Indonesia juga ditelaah. Pembelian, Kebijakan pembelian material interior
Greenship 5ini bertujuan untuk mencapai desain mulai diperhatikan sejak awal dalam desain interior
yang secara ekologi berkelanjutan / hemat sumber sebuah ruangan dengan dilakukan memilih material
daya/ rendah jejak, ekologis, secara ekonomi yang memiliki unsur dapat didaur ulang dengan
efisien/ berdaya saing dan secara sosial serta jejak ekologis yang rendah. Kebijakan yang
bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat dilakukan oleh pihak Universitas terhadap
global. Karena dalam kasus ini Perpustakaan UK pemilihan material interior perpustakaan adalah
Petra telah dibangun pada 1980-an dan merupakan menggunakan material yang tidak menghabiskan
desain bangunan konvensional sementara elemen sumber material alam dalam jangka pendek.
interior – arsitekturnya saja yang diperbaiki maka

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A108-3
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Tinjauan Material Ramah Lingkungan pada Elemen Interior Arsitektur pada
Perpustakaan UK Petra berdasarkan Standar GBCI

Beberapa contoh material yang dipilih seperti material rak buku, maka dilakukan upaya seperti,
tripleks, HPL ex. TACO, dan acrylic 3 mm. mengecat ulang rak dan memberikan tambahan
Material tripleks mungkin identik dengan lapisan acrylic ditambah dengan sticker sandblast
pemakaian material berbahan dasar kayu namun motif pada sisi-sisi rak buku. Upaya inilah yang
produksi tripleks pabrik menggunakan bahan dasar membuat tampilan rak-rak buku perpustakan
kayu jabon atau kayu sengon. Jenis kayu tersebut seperti baru dan dapat dipergunakan lebih lama
merupakan jenis kayu yang memiliki masa tumbuh lagi.
yang sangat cepat sehingga sehingga persediaan Dalam Aspek Certified Wood / Kayu
akan kedua jenis kayu tersebut masih dapat Bersertifikat: Penggunan bahan material furnitur
terjamin. perpustakaan sebagian besar adalah kayu pada
Strategi kebijakan pembelian material selanjutnya fasilitas meja bagi mahasiswa untuk aktivitas
dari material HPL ex. TACO dan acrylic 3 mm membaca. Seluruh meja yang terdapat di
sama–sama material berbahan dasar dari plastik. perpustakaan terbuat dari material kayu dengan
Material ini dipilih untuk menunjang unsur estetika desain meja yang sejenis sehingga menggunakan
interior perpustakaan sehingga memberikan kesan pihak ketiga untuk pengadaan jasa pembuatan meja
baru dan indah. Keunggulan yang dimiliki oleh sehingga kecil kemungkinan menggunakan kayu
material ini adalah memiliki sifat ketahanan yang berasal dari hasil kegiatan pembalakan hutan
pemakaian dalam jangka waktu cukup panjang. secara liar.
Dalam Aspek Waste Management Policy / Dalam Aspek: Low Environmental Impact
Kebijakan Pengelolaan Limbah: Kebijakan yang Material / Material Berdampak Lingkungan
dilakukan dalam mengatur pengelolaan limbah, Rendah: Pemilihan material dari furnitur maupun
Universitas Kristen Petra pada tahun 2010 pelengkap yang terdapat di perpustakaan, sebagian
mengawali sebuah gerakan Green Campus untuk besar memiliki dampak yang rendah bagi
mengajak seluruh sivitas akademika untuk lebih lingkungan. Seluruh meja di dalam perpustakaan
peduli lingkungan. terbuat dari bahan yang alami sehingga
Salah satu fokus program Green Campus memberikan sedikit dampak pada lingkungan.
adalah efisiensi sampah (limbah). Langkah yang Kemudian, pemasangan sambungan antara kaca
dilakukan pihak Universitas untuk mewujudkan dengan kayu pada etalase buku, maupun meja
efisiensi sampah dengan melakukan sosialisasi dilakukan dengan menggunakan sistem baut.
pilah – pilah sampah berdasarkan jenisnya, sampah Dengan begitu mengurangi pemakaian zat-zat
plastik dan kaleng, sampah kertas dan sampah kimia yang dapat mengganggu pengguna maupun
organik lingkungan.
Dalam Aspek Non ODS Usage / Penggunaan Penambahan beberapa sofa kain pada
Refrigeran tanpa ODP: Surabaya terletak pada perpustakaan dilakukan untuk menjadi pelengkap
7°16′LU 112°43′BT sehingga termasuk dalam atau pemanis interior, kehadirannya juga tidak
iklim tropis lembab sehingga penggunaan memberikan dampak yang berlebihan pada
refrigeran juga diterapkan dalam ruang lingkungan.
perpustakaan Universitas Kristen Petra. Alasan lain Dalam Aspek Green Cleaning Agent / Bahan
penggunaan refrigeran adalah sebagai salah satu Pembersih yang Ramah Lingkungan: Pihak
usaha agar kondisi buku-buku perpustakaan terjaga, Universitas bekerja sama dengan pihak ketiga
dan tidak mudah rusak. untuk pengadaan jasa kebersihan interior
Dalam Aspek Existing Material Conservation perpustakaan sehingga telah diatur juga oleh pihak
/ Melestarikan Material Bekas: Upaya Universitas bahan-bahan pembersih yang
melestarikan material lama adalah dengan digunakan adalah bahan yang tidak merusak
melakukan penambahan material baru pada material interior dan aman bagi pengguna juga
beberapa bagian. Rak-rak buku perpustakaan lingkungan. Pembersihan juga dilakukan secara
Universitas Kristen Petra terbuat dari material lama, teratur untuk menghindari tampilan furnitur yang
sehingga memiliki tampilan yang usang namun kotor atau rusuh.
masih layak dipakai. Untuk mempertahankan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A108-4
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Tinjauan Material Ramah Lingkungan pada Elemen Interior Arsitektur pada
Perpustakaan UK Petra berdasarkan Standar GBCI

Dalam Aspek Waste Management Practice /


Praktek Pengelolaan Limba: Hal ini telah
disosialisasikan pengolahan limbah kepada seluruh
sivitas akademika. Usaha itulah yang membuat
Universitas Kristen Petra hingga sekarang
kesadaran seluruh sivitas akademika terlatih untuk
peduli lingkungan terutama sampah.
Universitas telah menyediakan tempat sampah
diberbagai titik yang tersebar di area kampus
termasuk area perpustakaan. Banyaknya tempat
sampah untuk memudahkan seluruh sivitas
akademika membuang sampah dengan benar,
karena pada tempat sampah telah diberikan sticker
untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya Gambar 3.1. Penggunaan material kayu pada
sehingga proses pembuangan sampah menuju fasilitas meja perpustakaan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mudah
dilakukan.
Purchasing Practice / Praktik Pembelian
Kebijakan yang dilakukan oleh pihak Universitas
terhadap pemilihan material interior perpustakaan
adalah menggunakan material yang tidak
menghabiskan sumber material alam dalam jangka
pendek. Material yang dipilih dan diterapkan pada
interior perpustakan seperti tripleks, HPL ex.
TACO, dan acrylic 3 mm.
Pemakaian material tripleks digunakan sebagai
pelapis kolom untuk etalase buku yang kemudian
tripleks tersebut difinishing dengan menggunakan
aluminium foil untuk reflektor cahaya,
sekaligus sebagai rangka-background stainless
Material HPL ex. TACO digunakan sebagai Gambar 3.2. Etalase buku
bahan finishing berbagai benda furniture berbahan
dasar plastik yang tipis. Material ini digunakan
sebagai penutup permukaan meja sirkulasi
perpustakaan untuk menampilkan kesan indah dan
menarik.
Sedangkan untuk penggunaan acrylic pada interior
perpustakaan sebagain elemen pelengkap dan juga
pemanis. Material-material tersebut merupakan
material yang diimplementasikan secara langsung
dan material yang ramah lingkungan dalam
aktivitas keseharian. Gambar 3.3. Penambahan fasilitas sofa kain pada
area enterance perpustakaan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A108-5
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Tinjauan Material Ramah Lingkungan pada Elemen Interior Arsitektur pada
Perpustakaan UK Petra berdasarkan Standar GBCI

banyak memberikan dampak negatif bagi


lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa interior
perpustakaan Universitas Kristen Petra penggunaan
material sudah cukup tepat diterapkan di Indonesia.
Selain itu disarankan juga perlu ditingkatkan
praktik – praktik desain yang ramaha lingkungan
pada aspek lain dalam Perpustakaan walaupun
terdapat batasan – batasan yang ada terkait dengan
kemampuan ekonomi dan fasilitas bangunan lama
yang tidak mudah untuk diubah sepenuhnya.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan ialah
melakukan energy modelling pada Perpustakaan
UK Petra dan mengurangi konsumsi listrik
terutama terkait pengkondisian udara dan
penerangan jika memungkinkan.

6. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3.4. Penggunaan Material HPL pada meja
Buku dan Jurnal:
sirkulasi dengan motif Black Floral
Connell, V., (2010). Greening the Library:
Collection Development Decisions . Journal of
5. SIMPULAN, SARAN, DAN the New Members Round Table, 1(1), 1 -15.
REKOMENDASI McLennan,J.F., (2004),The Philosophy of
Elemen Interior perpustakaan Universitas Sustainable Design: The Future of
Kristen Petra sebagian besar telah menggunakan Architecture, Ecotone Publishing.
material ramah lingkungan. Beberapa aspek GBCI Yudelson, J., (2009), Green Building Through
atau perangkat penilaian bangunan hijau di Integrated Design, The McGraw-Hill
Indonesia juga telah terpenuhi. Satu dari delapan Companies, New York.
aspek GBCI masih belum bisa tercapai secara Website:
maksimal, yaitu penggunaan refrigeran tanpa ODP, https://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_design
akan lebih baik apabila perpustakaan Universitas http://www.gbcindonesia.org/greenship, diakses 18
Kristen Petra menggunakan refrigeran yang tidak Februari 2017
1 https://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_design
McLennan,J.F., (2004),The Philosophy of Sustainable Design: The Future of Ar chitecture, Ecotone Publishing.
2 Yudelson, J., (2009), Green Building Through Integrated Design, The McGraw -Hill Companies, New York.
3 Connell, V., (2010). Greening the Library: Collection Development Decisions . Journal of the New Members Round Table, 1(1), 1 -15 .
4 Connell, V., (2010). Greening the Library: Collection Development Decisions . Journal of the New Members Round Table, 1(1), 1 -15 .
5 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
6 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
7 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
8 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A108-6
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas Rekreasi dan
Perdagangan

PENATAAN KAWASAN WISATA PANTAI KENJERAN SURABAYA


DENGAN MEMADUKAN AKTIVITAS REKREASI & PERDAGANGAN
Esty Poedjioetami
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
esty_harie@yahoo.co.id

ABSTRAK

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2014-2030, Kawasan Kenjeran akan menjadi kawasan wisata
bahari. Usaha menuju kesana telah dilakukan dengan memberikan beberapa fasilitas penunjang wisata, antara lain
Air mancur menari dan membangun Jembatan Surabaya sebagai salah satu cara untuk memecah kemacetan yang
terjadi di kawasan tersebut. Kedua fasilitas tambahan tersebut telah mengangkat citra kawasan Kenjeran secara
signifikan. Hal tersebut berpengaruh terhadap pola penataan Taman Hiburan Pantai Kenjeran dan lingkungan
sekitarnya, mengingat posisi dan letak kedua fasilitas baru tersebut berada di dekatnya. Melalui metode penelitian
kualitatif deskriptif dan dengan mengandalkan survei lapangan sebagai bahan dan data penelitian, ditemukan bahwa
dampak keberadaan kedua fasilitas tersebut secara signifikan mengangkat nilai perekonomian para pedagang di
kawasan wisata pantai Kenjeran dan pengembangan penataan kawasan wisata ini perlu dilakukan untuk lebih
mengoptimalkan nilai jual kepariwisataan kawasan. Beberapa elemen kawasan yang perlu dikembangkan adalah
pedestrian ways, area parkir, area perdagangan dan spot terbaik untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut.

Kata kunci : penataan kawasan, Kenjeran, peningkatan ekonomi

1. PENDAHULUAN Masyarakat yang hidup di tepi pantai Kenjeran


Surabaya adalah Kota dengan banyak berkehidupan dengan membuat beragam
keistimewaan alam di dalamnya. Salah satunya komoditas beragam komoditas perikanan. Dari
adalah posisi Surabaya yang terletak di tepi dikeringkan menjadi ikan asin, dijadikan
pantai, di sisi Timur Laut Pulau Jawa dan kerupuk, terasi, petis, diasap dan dimasak. Jenis
dilindungi oleh Pulau Madura di sisi Utara. ikan yang diolah juga beragam, dari kupang,
Posisi yang baik tersebut memberikan banyak kerang, teri, teripang, ikan cucut, ikan Pe atau
potensi berkehidupan terhadap masyarakat yang ikan Pari dan sebagainya. Disamping mengolah
hidup di tepi pantai. Kekayaan laut berupa ikan. ikan sebagian masyarakat mengolah limbah ikan
dan binatang-binatang laut yang menjadi menjadi aksesoris, seperi hiasan dinding, hiasan
komoditi perekonomian masyarakatnya, lampu, bros, gelang, cincin, dan sebagainya.
ketenangan laut yang memberikan suasana damai
dan tentram bagi yang ingin menikmatinya, serta
aktivitas yang kemudian menjadi perilaku
penduduknya yang beragam di kawasan ini.

Gambar 2: Kondisi Rumah untuk Jualan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Beberapa penduduk menjual olahan laut seperti


kupang dalam bentuk makanan khas Surabaya
yang disebut dengan Lontong Kupang. Dalam
Gambar 1: Peta Surabaya
Sumber : RTRW Surabaya, 2014

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A109-1
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas Rekreasi dan
Perdagangan

menjual hasil olahan tersebut, masyarakat Pantai Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Surabaya
Kenjeran menjualnya dengan cara sederhana membangun Jembatan Surabaya sebagai upaya
yaitu membuka lapak di tepi jalan yang untuk mengatasi kemacetan di Jalan Sukolilo Lor
merupakan bagian depan dari rumah mereka. dan Jalan Pantai Kenjeran.
Beberapa ada yang berjualan di lapak sederhana Perubahan cukup signifikan terjadi di jalan
di dalam Taman Hiburan Pantai Kenjeran. Sukolilo Lor, dimana jalan yang semula tunggal
Dengan demikian pembeli yang merupakan dan dipersempit oleh kegiatan pengolahan ikan di
wisatawan lokal membeli barang dagangan depan rumah, menjadi jalan dengan dua jalur,
tersebut secara langsung di tepi jalan atau setelah saluran air kota di tutup dan dijadikan
membeli di dalam Taman Hiburan Pantai jalan.
Kenjeran. Jual beli terjadi secara natural di tepi Perubahan penataan kawasan berpengaruh
jalan atau di dalam area Taman Hiburan Pantai. terhadap perilaku dan aktivitas masyarakat. Hal
Di sisi lain, Fasilitas Wisata Bahari yang ada ini berlaku secara timbal balik, bahwa perubahan
di Taman Hiburan Pantai Kenjeran tidak terlalu aktivitas dan perilaku masyarakat akan
banyak berkembang. Fasilitas yang ada relatif berpengaruh terhadap penataan kawasannya
sangat terbatas dan sederhana, seperti mainan (Lang 1994). Demikian yang terjadi di Kawasan
anak (ayunan, papan luncur, kereta anak), Pantai Kenjeran. Perubahan penataan kawasan
panggung, mushola dan sebagian besar adalah telah mengubah beberapa pola beraktivitas
warung-warung yang menjual makanan dan masyarakatnya.
minuman. Di sisi lain, perubahan kawasan wisata
berpengaruh terhadap 1) penerimaan devisa, 2)
pendapatan masyarakat, 3) kesempatan kerja, 4)
perubahan harga, 5) distribusi pemanfaatan
keuntungan, 6) kepemilikan dan kontrol, 7)
pembangunan dan penataan pada umumnya dan
8) pendapatan pemerintah (Cohen, dalam Pitana,
2009).
Sebagai kawasan wisata beberapa faktor
penting yang perlu diperhatikan dalam menata
lingkungan adalah 1) kualitas visual, 2) kondisi
Ruang terbuka, 3) view atau vista 4) kondisi lalu
Gambar 3: Fasilitas di THP Kenjeran lintas dan pedestrian ways, 5) kebersihan dan
Sumber: Dokumentasi Pribadi persampahan, 6) kondisi iklim, 7) kondisi
kebersihan udara, air dan suara,8) tingkat
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota keamanan (Inskeep, dalam Mutfianti, 2012).
Surabaya untuk Tahun 2014-2030, Kawasan Dari paparan di atas, dapat digambarkan
Pantai Kenjeran yang masuk dalam UP Tambak bahwa penelitian ini dilakukan untuk menjawab
Wedi merupakan kawasan wisata bahari. beberapa pertanyaan seperti :
Beberapa tahun terakhir ini kondisi kawasan 1. Seberapa jauh perubahan yang telah terjadi
Pantai Kenjeran mengalami penurunan yang berpengaruh terhadap kepariwisataan
wisatawan. Mengingat selama beberapa tahun THP Kenjeran dan aktivitas perdagangan
tidak ada perubahan yang berarti dalam sekitarnya.
pengembangan kawasan Pantai Kenjeran. Yang 2. Penataan kawasan THP Kenjeran yang
kemudian terjadi adalah semakin menurunnya seperti apa yang mampu lebih
kondisi kawasan yang diakibatkan oleh beragam mengoptimalkan perubahan ini, baik dari
kegiatan pengolahan hasil laut yang dilakukan di sisi kepariwisataan THP Kenjeran maupun
depan rumah dan mengganggu sirkulasi di jalan perdagangan yang di lakukan oleh
sehingga membuat macet yang berkepanjangan. masyarakat sekitarnya.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A109-2
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas Rekreasi dan
Perdagangan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan e. Analisis kondisi sebelum perubahan


rekomendasi penataan kawasan Pantai Kenjeran, kawasan dilakukan berdasarkan variabel
khususnya areal Wisata Taman Hiburan Pantai penelitian.
Kenjeran dan lingkungan sekitarnya dengan f. Analisis kondisi sesudah perubahan
memadukan kegiatan wisata dan perdagangan. kawasan dilakukan berdasarkan variabel
penelitian.
2. METODE PENELITIAN g. Analisis dan program penataan kawasan
Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut dilakukan untuk menemukan konsep.
metode penelitian yang digunakan adalah h. Konsep penataan kawasan memadukan
kualitatif, deskriptif dengan mengandalkan kepariwisataan dan perdagangan
survey lapangan sebagai cara untuk mendapatkan dilaksanakan untuk memperoleh penataan
bahan dan data penelitian. Sedangkan analisis yang optimal.
dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan i. Rekomendasi penataan kawasan
interpretatif terhadap bahan dan data yang diselesaikan.
didapat dari survei. Gambaran kegiatan dan alur penelitian
tersebut adalah sebagai berikut :
2.1. Tempat Penelitian
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa PERMASALAHAN PENELITIAN
lokasi penelitian ini berada di Kawasan Pantai
Kenjeran-Surabaya.

TUJUAN PENELITIAN STUDI LITERATUR

VARIABEL PENELITIAN

KONDISI SEBELUM KONDISI SESUDAH


PERUBAHAN PERUBAHAN/PENAMBAHAN
FASILITAS KAWASAN FASILITAS KAWASAN

PROGRAM RANCANGAN
KAWASAN

Gambar 4: Lokasi dan Area Penelitian


KONSEP PENATAAN
KAWASAN
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian
Metode penelitian dijalankan dengan
langkah sebagai berikut : PENATAAN KAWASAN THP
a. Menemukan permasalahn penelitian. KENJERAN DENGAN
b. Melakukan studi literature untuk mencari MEMADUKAN AKTIVITAS
keterkaitan masalah dengan solusi yang REKREASI DAN
ingin ditemukan. PERDAGANGAN
c. Tujuan penelitian juga telah ditemukan
sebagai bentuk solusi yang akan diberikan. Gambar 5: Alur Penelitian
d. Penelusuran masalah dilakukan berdasarkan
variabel yang telah diambil dari hasil 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sintesis kajian pustaka. 3.1. Analisis dan Fakta Kondisi Sebelum dan
Sesudah Perubahan Kawasan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A109-3
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas Rekreasi dan
Perdagangan

a. Pendapatan Masyarakat. Mereka lebih bersifat informal, musiman


Berdasarkan hasil survey, hampir semua semacam Pedagang Kaki Lima (PKL). Selama
responden mengatakan bahwa dengan adanya berkegiatan di areal Taman Hiburan Pantai
perubahan kawasan, pendapatannya mengalami Kenjeran mereka berlokasi di sepanjang Jalan
kenaikan secara signifikan. Rentang kenaikan Pantai Kenjeran dan sepanjang Jembatan
pendapatan adalah Rp.500.000,- sampai dengan Surabaya. Para pedagang dadakan ini bukan
Rp.1.500.000,- per bulan. penduduk setempat.
Hal ini terjadi dikarenakan pengunjung yang c. Kualitas Visual
berwisata di Jembatan Surabaya dan Air Mancur Kualitas visual dari massa bangunan Taman
Menari Kenjeran sangat banyak. Terutama di hari Hiburan Pantai dan sekitarnya, yaitu koridor
Sabtu dan Minggu. jalan Sukolilo Lor, mempunyai style vernakular.
b. Kesempatan Kerja. Bangunan adalah rumah tinggal yang
Para pedagang yang mengalami kenaikan dipergunakan sebagai tempat berdagang dibagian
pendapatan adalah para pedagang yang biasa ruang depan. Demikian juga bangunan yang ada
membuka lapak disekitar area Taman Hiburan di dalam Taman Hiburan Pantai Kenjeran
Pantai Kenjeran. Lapak yang mereka buka mempunyai style vernakular.
menjadi satu dengan rumah dan tempat Perubahan yang terjadi dari sebelum perubahan
pengolahan barang dagangan tersebut. Sehingga kawasan ke kondisi sesudah perubahan tidak
untuk para pedagang yang telah memiliki lapak berubah secara signifikan. Style bangunan tetap
di dalam rumahnya sendiri tidak mengalami vernakular. Sedikit perubahan terjadi pada
kesulitan dan tetap berjualan. tampilan bangunan dalam lingkup permukiman
kumuh yang diubah menjadi berwarna warni,
sehingga memberi kesan cerah.

d. Kondisi Ruang terbuka


Sebelum kawasan ini berubah, Ruang
terbuka tidak tersedia secara terstruktur.
Pepohonan di jalan Sukolilo lor tidak dikelola
dengan baik.Pepohonan di sepanjang jalan di tepi
saluran kota di jalan patai Kenjeran cukup
banyak dan memberi kesan teduh. Setelah
perubahan kawasan kondisi Ruang terbuka tidak
banyak berubah. Sekalipun jalan Sukolilo Lor
sudah ada median dimana median tersebut
Gambar 6: Pedagang Rumahan dan Musiman terdapat beberapa pohon, tepian jalan sisi
Sumber: Dokumentasi Pribadi permukiman, dengan GSB sama dengan nol
membuat ruang terbuka tidak mendapat tempat
Adanya fasilitas baru berupa jembatan Surabaya yang cukup. Dan secara terstruktur belum ada
dan air mancur menari, banyak pedagang baru Ruang terbuka secara khusus. Sedangkan
bermunculan dengan barang dagangan bukan pepohonan di sepanjang tepi saluran air di jalan
seperti yang dijual oleh masyarakat setempat. pantai Kenjeran tidak terlalu banyak berubah.
Hal ini berpengaruh terhadap suasana kawasan.
e. Kondisi Lalu Lintas dan Pedestrian Ways
Kondisi lalu lintas sebelum perubahan
kawasan sering terjadi kemacetan. Hal ini terjadi
karena jalan Sukolilo lor dan jalan pantai
Kenjeran merupakan satu-satunya jalan yang
Gambar 7 Visualisasi Bangunan di Koridor menghubungkan Surabaya sisi Utara ke sisi
Sukolilo Lor Selatan lewat jalur Timur. Utara ke sisi Selatan
Sumber : Dokumentasi pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A109-4
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas Rekreasi dan
Perdagangan

lewat jalur Timur. Disamping itu, kemacetan para wisatawan yang hadir di kawasan ini, tidak
terjadi disebabkan aktivitas perdagangan hanya menikmati alam pantainya, tetapi juga
pengolahan hasil laut di tepi jalan langsung dari terhibur oleh Taman Hiburan Pantainya,
rumah-rumah di sepanjang jalan. Kondisi jalan Jembatannya yang menarik serta menikmati
juga tidak disertai oleh trotoir atau pedestrian produk olahan laut oleh penduduknya. Hasil
ways di tepi jalan. Dengan GSB sama dengan nol terpenting adalah wisatawan juga dapat
menjadikan kawasan ini tidak terlalu ramah menikmati visualisasi kawasan secara utuh oleh
terhadap pengguna. warna-warni bentuk-bentuk bangunan sederhana.
3.2. Rancangan Kawasan c. Lalu Lintas dan Pedestrian Ways
Dengan memperhatikan data hasil survey Lalu lintas di Kawasan Pantai Kenjeran
yang telah dilakukan, maka hasil Program masih berupa jalur-jalur tunggal dengan
Rancangan Kawasan adalah sebagai berikut : pemanfaatannya secara dua arah. Kepadatan
a. Tata Guna Lahan-Penzoningan area yang sebelumnya telah terjadi telah mendapat
perdagangan dan wisata tambahan jalur baru dari jembatan di sisi luar
Kenyamanan masyarakat untuk berdagang daratan. Rekayasa alur masih dapat dioptimalkan
di rumah mereka sendiri menjadi perhatian sesuai dengan kondisi kepadatan jalan di tiap-tiap
utama. Mengingat jenis barang dagangan yang momen kegaitan.
ringan tetapi bervolume besar. Dari sisi d. Ruang Terbuka
pengangkutan akan mengalami kesulitan.Dengan Memperhatikan kondisi kawasan yang
demikian rumah disini sekaligus berfungsi padat, hampir tidak ada area tersisa untuk ruang
sebagai pengolahan hasil laut dan perdagangan terbuka yang bersifat publik. Ruang terbuka yang
barang jadinya. tersisa hanya berwujud tepi jalan raya semacam
trotoir tetapi tidak difungsikan sebagai trotoir.
Dalam berkegiatan, masyarakat menggunakan
sebagian dari jalan. Sehingga untuk waktu-waktu
tertentu jalan raya menjadi sangat padat dan
terjadi kemacetan. Jalan raya menjadi satu-
satunya ruang terbuka yang bisa mereka gunakan
sebagai ruang terbuka publik untuk kegiatan
bersosialisasi.
Gambar 8: Sketsa Pengembangan Hunian

Ketika rumah menjadi tempat tinggal dan tempat


produksi maka rumah sebagai massa bangunan
bisa dirancang lebih dari 1 lantai, dengan zona
lantai bawah sebagai area pengolahan dan
perdagangan, sedangkan untuk lantai dua sebagai
area hunian.

b. Visualisasi Massa Bangunan


Dengan GSB sama dengan nol, maka
bangunan yang rata-rata adalah permukiman
tidak terlalu perlu untuk tampak menarik per
massa. Keindahan visualisasi bangunan akan
nampak dalam skala kawasan, seperti yang telah
dilakukan oleh kampung nelayan di sisi barat
Jembatan Surabaya. Kesan kumuh dapat ditutupi
oleh pernak pernik warna serta areal kosong
diberi mural yang mendukung keindahan Gambar 9: Penataan Lalu Lintas dan Pedestrian Ways
kawasan. Pengolahan kawasan ini menjadikan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A109-5
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas Rekreasi dan
Perdagangan

4. SIMPULAN, SARAN, DAN kepada Lalu lintas, pedestrian ways dan ruang
REKOMENDASI terbuka publik untuk momen-momen khusus
seperti ini adalah menjadikan jalan ini sebagai
Kesimpulan yang diberikan adalah berupa
ruang terbuka publik khusus. Jalan ditutup, parkir
konsep penataan kawasan Taman Hiburan Pantai
diarahkan di luar kawasan, dan seluruh pengguna
Kenjeran Surabaya dengan memadukan aktivitas
dan pengunjung berada di dalam area dengan
wisata dan perdagangan akibat perubahan fisik
berjalan kaki.
kawasan. Kawasan Taman Hiburan Pantai
Kenjeran adalah kawasan wisata. Secara umum
5. DAFTAR PUSTAKA
konsep penataan kawasan ini adalah kenyamanan
Anonim, Rencana Tata Ruang dan Wilayah
untuk semua pihak (pengunjung, masyarakat
Surabaya tahun 2014-2030, Bapeko
sekitar dan pedagang) dalam melakukan kegiatan
Surabaya.
wisata di kawasan pantai Kenjeran.
Inskeep, Edward (1991). Tourism Planiing : An
Pada dasarnya pemerintah Kota Surabaya
Integrated and Sustainable Devepment
memang telah memberikan fasilitas pasar berupa
Approach. Van Nostrand Reinhold,New
gedung Sentra Ikan Bulak. Lokasinya yang
York.
cukup jauh dari Taman Hiburan Pantai Kenjeran
Lang, Jon T (1994).Creating Architecture Theory
menjadikan pasar tersebut menjadi tujuan yang
:The Role of The Behavioral Sciencees in
berbeda bagi wisatawan. Maka pengkondisian
Environmental Design. Van Nostrand
perdagangan olahan laut di area Taman Hiburan
Reinhold,New York.
Pantai Kenjeran ini perlu diberikan.
Lynch, Kevin (1960). Site Planning, The
Konsep penataan kawasan Taman Hiburan
M.I.T.Press, Cambridge, MA.
Pantai Kenjeran ini secara detail diperlukan
Shirvani, Hamid.(1985) Urban Design
untuk mengolah :
Process.Van Nostrand Reinhold,New York.
a. Massa Bangunan
Massa bangunan terutama untuk hunian
adalah minimal 2 lantai. Dapat diperhitungkan
sebagai massa bangunan secara massal semacam
Rusunawa. Dengan fungsi rumah dan
perdagangan.
b. Visualisasi Massa Bangunan
Bangunan dikawasan seperti ini dapat
dioptimalkan visualisasinya dengan memberikan
tekstur dan warna warni berbagai tema warna,
sehingga warna abu-abu dari kekumuhan dapat
sedikit ditutupi. Penghijauan dapat dilakukan
dengan menggunakan pot-pot berwarna-warni
dengan tanaman yang mudah beradaptasi
terhadap cuaca pantai.
c. Lalu Lintas, Pedestrian Ways dan Ruang
Terbuka Publik.
Sebagai kawasan wisata, Pantai Kenjeran
dikunjungi oleh banyak orang terutama pada
momen-momen pantai ini berkegiatan, seperti
menyalanya Air Mancur Menari di hari Sabtu
Malam. Serta hari Minggu dimana Taman
Hiburan Pantai Kenjeran banyak dikunjungi oleh
wisatawan lokal. Pada saat seperti ini jalan
Sukolilo Lor dan Jalan Pantai Kenjeran menjadi
padat dan macet. Maka konsep yang diberikan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A109-6
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL TRANSIT


DI SIDOARJO
Intan Puspa Dewi
Universitas Widya Kartika
intan.xianhua@gmail.com

ABSTRAK
Di zaman modern ini, perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota yang semakin meningkat, menyebabkan
peningkatan jasa transportasi, salah satunya adalah transportasi udara yang menjadi pilihan masyarakat karena
memudahkan mereka beraktivitas. Bandara internasional Juanda adalah bandara yang menjadi pintu masuk sekaligus
penghubung utama bagi provinsi Jawa Timur, menjadi tulang punggung kedua ekonomi nasional setelah Jakarta dan
mempunyai potensi besar di bidang wisata. Hal ini membuat bandara tersebut memiliki beragam aktivitas yang
padat.Dengan meningkatnya kepadatan aktivitas penerbangan serta adanya arus pergerakan pesawat dan mobilitas
manusia menimbulkan tuntutan penyediaan fasilitas seperti sarana akomodasi, komunikasi, hiburan dan rekreasi.
Salah satu penyediaan sarana akomodasi untuk para pengguna transportasasi udara adalah hotel transit. Perencanaan
dan perancangan hotel transit diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tuntutan sarana akomodasi sebagai penunjang
mobilitas pengguna jasa transportasi. Sebagai tempat persinggahan sementara, hotel transit membutuhkan
kenyamanan dan mampu menyediakan semua kebutuhan pengunjung sebelum melanjutkan kembali perjalanannya.

Kata Kunci: hotel transit, kenyamanan pengunjung.

1. PENDAHULUAN Bandara internasional Juanda juga


Di zaman modern ini, banyak kota di dinobatkan sebagai bandara paling tepat waktu,
Negara Indonesia yang telah berkembang. dalam kategori bandara besar dengan jumlah
Perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota penumpang 15 juta hingga 25 juta penumpang
yang semakin meningkat, menyebabkan per tahun dengan OTP sebesar 90,30 persen
peningkatan kebutuhan akan jasa transportasi (OAG Punctuality League 2016, 2017).
darat, laut, dan udara. Transportasi udara menjadi Bandara internasional Juanda menempati
salah satu pilihan masyarakat, karena posisi sebagai bandara tersibuk kedua di
memudahkan mereka beraktifitas di tengah Indonesia setelah bandara Soekarno-Hatta
kepadatan kota dan tuntutan hidup yang serba dengan jumlah penerbangan penumpang
instan. Dalam dunia transportasi udara, Negara sebanyak 6.857.696 orang pada tahun 2015
Indonesia memiliki beberapa bandara besar (BPS, 2016).
berbasis internasional, salah satunya adalah Hal ini membuat bandara tersebut memiliki
bandara internasional Juanda. beragam aktivitas yang padat dalam
Bandara internasional Juanda adalah keberangkatan dan kedatangan pesawat baik
bandara yang menjadi pintu masuk sekaligus dalam negeri maupun luar negeri, pergantian rute
penghubung utama bagi provinsi Jawa Timur, pesawat internasional ke dosmetik serta transit
yang menjadi tulang punggung kedua ekonomi pesawat.
nasional setelah Jakarta dan mempunyai potensi Dengan meningkatnya kepadatan aktifitas
besar di bidang wisata (Sumber : trevelsia.com). penerbangan serta adanya arus pergerakan
Bandara ini mencapai peringkat 10 dunia pesawat dan mobilitas manusia menimbulkan
karena di nilai mampu memberikan layanan tuntutan penyediaan fasilitas seperti sarana
terbaik kepada masyarakat penerbangan baik akomodasi, komunikasi, hiburan dan rekreasi.
domestik maupun asing (Survei ASQ, Airport Salah satu penyediaan sarana akomodasi untuk
Council International periode Q4/2014. Tommy para pengguna transportasasi udara adalah hotel
Soetomo, 2015). transit.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-1
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

Perencanaan dan perancangan hotel transit Gambar 3.1. Lokasi site


diharapkan mampu mengantisipasi tuntutan akan
sarana akomodasi dan menunjang aktifitas serta
memenuhi kebutuhan para penumpang yang
mengalami transit.

2. METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang digunakan  Batasan-batasan site dikelilingi oleh jalan
adalah: Utara Site : Lahan kosong dan pemukiman
1) Metode observasi, yaitu melakukan warga
pengamatan langsung di lokasi studi objek Timur Site : Jalan pesawon semampir
sejenis dan lokasi site sehingga mengetahui Selatan Site: Jalan raya bandara Juanda
kondisi site.
 Ukuran Site
Barat Site : Lahan kosong
2) Metode studi literatur, yaitu mengumpulkan
data-data yang berasal dari situs internet dan
A: 213 meter B: 107 meter
buku-buku penunjang untuk proses
C: 192 meter D: 100 meter
Perencanaan dan Perancangan Hotel Transit
 GSB
Luas Lahan: ± 6250 m2
di Kawasan Bandar Udara Juanda,
Surabaya.
 ROW
A: 6 meter B: 5 meter
3. PEMBAHASAN DAN HASIL
Jalan Raya Bandara Juanda: 12 meter
3.1. Analisa Site
Jalan Pesawon Semampir: 10 meter
Site yang digunakan dalam perancangan
Hotel Transit ini adalah kawasan Sedati, Sidoarjo
di Jalan Raya Bandara Juanda. Karena jarak site 3.1.2. Analisa Klimatologi
sangat dekat dengan bandara internasional
Juanda Terminal 1, membuat lokasi site menjadi
strategis. Aksebilitas dari lokasi site ke bandara
sangat menunjang karena berada pada jalan raya
menuju pintu masuk bandara, sehingga
mempermudah para penumpang transit yang
mempunyai waktu yang relatif singkat.
Kawasan sedati adalah kawasan katagori
Orde perkotaan K3, yang termasuk dalam SSWP Gambar 3.2. Klimatologi angin
V (Sub satuan wilayah pengembangan), yaitu dan matahari
kawasan dengan fungsi utama budidaya
perikanan dan pariwisata. Dan dikembangkan Data Site
dalam fasilitas transportasi air, fasilitas a. Matahari
pariwisata, terminal, balai penelitian untuk skala Bagian timur site yang berupa lahan kosong
lokal dan regional (Peraturan Daerah kabupaten membuat site akan mendapatkan sinar
Sidoarjo no 6 tahun 2009, Pasal 24 ayat 4 – b. matahari pagi tanpa terhalang apapun. Pada
Rencana tata ruang wilayah kabupaten Sidoarjo sisi barat site juga merupakan lahan kosong,
2009 – 2029). sehingga bangunan yang menghadap ke
3.1.1. Data site barat akan terasa panas di siang hari.
b. Angin
Arah angin di dalam site berhembus dari
tenggara ke barat laut, dan sebaliknya.
Karena sisi timur site, selatan site dan barat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-2
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

site merupakan lahan kosong, membuat kurang menarik. Oleh karena itu, perancangan
angin dapat berhembus tanpa halangan. desain dan perletakan massa bangunan harus di
Analisa maksimalkan. Pengelolahan Landscape sebagai
a. Analisa Matahari nilai eksisting bangunan.
Penambahan kisi-kisi dan overstek pada sisi 3.1.4. Kebisingan
barat bangunan untuk meminimalkan udara Data Site
panas pada bagian sisi barat bangunan. Pada Sisi Selatan site adalah Jalan Raya Bandara
atap bangunan diberikan skylight agar Juanda, merupakan jalan utama menuju Bandara
bangunan dapat menerima cahaya matahari Internasional Juanda. Dan sisi timur site adalah
dengan maksimal sehingga bangunan tidak jalan Pesawon Semampir yang merupakan jalan
memerlukan banyak pencahayaan buatan. raya yang dilalui banyak kendaraan karena
Memperbanyak bukaan di sisi timur menghubungkan ke pemukiman warga dan
bangunan dan meminimalkan bukaan pada kebanyak lokasi lain seperti pasar dan kawasan
sisi barat bangunan. perindustrian. Sehingga dapat di ambil
b. Analisa Angin kesimpulan bahwa sisi selatan dan timur site
Hembusan angin dari arah tenggara ke barat merupakan sisi dengan intensitas kebisingan
laut dan sebaliknya, mengakibatkan dua sisi tinggi. Sedangkan pada sisi barat dan utara site
bangunan itu mendapatkan angin lebih yang merupakan lahan kosong yang membuat
banyak dari pada sisi lain, sehingga sisi sisi intensitas kebisingan di sisi barat dan utara site
itu sangat cocok untuk diberikan bukaan
agar angin dapat masuk ke dalam bangunan
dengan maksimal. Selain itu sebaiknya
bangunan di bentuk “L atau “V” agar angin
dapat tersalurkan kesegala sisi bangunan.
Penggunaan sistem cross ventilation pada
bangunan juga akan mempermudah
pertukaran udara di dalam bangunan.
3.1.3. View
tidak terlalu bising.
Gambar 3.4. Analisa kebisingan

Analisa
Site yang merupakan bangunan komersial
penginapan, tentu memerlukan nilai kenyamanan
lebih. Kebisingan yang diciptakan dari sekitar
site akan dapat mengganggu kenyamanan para
pengunjung. Oleh karena itu, sebaiknya zona
private dan semi private di letakan di bagian sisi
utara dan barat site, sedangkan zona publik dan
servis di letakan di bagian timur dans elatan site.
Diantara bangunan dan batas luar site, juga
diberikan tanaman dan pohon-pohonan untuk
menghambat kebisingan.
3.2. Hasil desain
Gambar 3.3. View site 3.2.1. Konsep desain
Perancangan Hotel Transit dilatar belakangi
Analisa oleh adanya peningkatan penerbangan transit di
Bangunan berada di sekitar lahan kosong, Bandara Internasional Juanda, dimana rata-rata
sehingga menyebabkan view di dari bangunan penumpangnya memiliki waktu yang singkat dan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-3
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

hanya membutuhkan penginapan untuk singgah


sementara. Oleh karena itu, pentingnya
perancangan penginapan yang simple, fungsional
serta berkesan alami dapat menjadikan para
wisatawan merasa nyaman kembali untuk
melakukan perjalanannya. Hal ini lah yang
menimbulkan pemilihan konsep : Natural
Minimalis
Perpaduan konsep antara natural dan
minimalis yang di optimalkan dapat
menghasilkan output yang baik untuk mendesain Gambar 4.2. Layout
ruangan hotel yang fungsional dan menimbulkan Sumber : Data Pribadi, Juli 2017
rasa nyaman bagi para pengunjung .
Perancangan Hotel transit ini memiliki 3
4. REKOMENDASI DESAIN massa bangunan, yang terbagi menjadi 1 massa
4.1. Site Plan bangunan publik (A) dan 2 massa bangunan
Site yang di desain dalam perancangan private (B dan C). Tatanan massa bangunan di
Hotel Transit ini terletak di jalan utama desain simestris, hal ini di tujukan untuk
keberangkatan menuju bandara Juanda Terminal memudahkan akses para pengunjung. Bangunan
1, yaitu di Jalan Raya Bandara Juanda Surabya di buat kotak, untuk memaksimalkan fungsi
membuat site menjadi strategis untuk perhotelan ruangan, agar dapat memberikan kenyamanan
transit. Untuk kemudahan pencapaian site, di bagi para pengunjung. Sedangkan untuk penataan
rancangkan 2 akses pintu masuk, yaitu melalui landscape nya, di rancangkan sebuah resto alam
pintu masuk depan di Jl. Raya Bandara Juanda, di area center massa untuk memberikan nuansa
dan melalui pintu masuk samping di Jl. Pesawon natural dan segar.
Semampir. Di sisi paling ujung Jl. Raya Bandara Area parkir di bagi menjadi 2, yaitu parkir
Juanda dan Jl. Pesawaon Semampir di monil dan motor. Area parkir mobil berada di
rancangkan akses jalan khusus untuk service. area depan bangunan, sedangkan area parkir
sepeda motor berada di sisi kanan bangunan,
yaitu di samping jalan Pesawon Semampir.
Pembuatan rancangan are parkir ini di
maksudkan untuk mempermudah akses para
pengunjung yang menggunakan kendaraan untuk
mengakses bangunan. Orientasi bangunan massa
publik ( A ) menghadap selatan, yaitu
berorientasi ke jalan utama site. Sedangkan
Orientasi massa private ( B dan C ) menghadap
ke utara dan selatan. Hal ini di maksudkan untuk
meminimaliskan orientasi ke bagian barat
bangunan, untuk menghindari panas matahari
barat.
Gambar 4.1. Site Plan Di dalam site, semua area publik di letakan
Sumber : Data Pribadi, Juli 2017 di massa A, yaitu terletak di paling depan
bangunan, bagian tengah. Sehingga langsung
4.2. Layout terpusat dan memudahkan akses pengunjung.
Sedangkan area private di taruh setelah semua
area publik, hal ini untuk meningkatkan
kenyamanan privasi pengunjung.
4.3. Denah

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-4
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

bangunan private, yang mempunyai 16 kamar


double bed dan 24 kamar single bed di masing
masing massa.

4.4. Tampak dan perspektif

Gambar 4.3. Denah massa A


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.6. Tampak per massa


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.4 Denah Lantai 1 massa B dan C


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.7. Tampak keseluruhan


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.5. Denah Lantai 2 massa B dan C Gambar 4.8. Perspektif 1


Sumber: Data Pribadi, Juli 2017 Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Bangunan Massa A merupakan area publik


yang terdiri dari, ruang resepsionist, spa and
healthy center, ruang serbaguna, ruang karyawan
dan general manager, mini market, loker sauna
and jacuzi, dapur, cafe and resto, dapur.
Bangunan Massa B dan Massa C merupakan
Gambar 4.9. Perspektif 2

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-5
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.10. Perspektif 3


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.14. Potongan per massa


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.11. Perspektif 4


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.12. Perspektif 5


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017 Gambar 4.15. Potongan keseluruhan
Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Dari gambar di atas, juga dapat di lihat


struktur yang di gunakan pada desain hotel
transit. Bangunan ini mengunakan kolom
berdimensi 25cm x 25cm dengan balok
berukuran 25cm x 50 cm dan kolom berdimensi
Gambar 4.13. Perspektif 6 40 x 40 cm dengan balok berukuran 40cm x 50
Sumber : Data Pribadi, Juli 2017 cm.

4.5. Potongan
Dari gambar berikut dapat dilihat bahwa
tinggi bangunan untuk massa A mencapai 6m -
10m dan untuk massa B dan C mencapai 10 m.
Untuk bangunan massa A memiliki ketinggian
lantai 45cm- 50cm dari tanah. Sedangkan untuk
massa B dan C memiliki ketinggian lantai 15cm
dari tanah. Untuk setiap kamar mandi, ketinggian
lantai diturunkan 2cm - 3cm dari lantai ruangan
utamanya.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-6
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

4.6. Interior 4.9. Sistem Penghawaan

Gambar 4.16. Interior kamar hotel


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

Gambar 4.17. Interior kamar mandi hotel


Sumber : Data Pribadi, Juli 2017

4.7. Sistem Air Bersih


Sumber air bersih berasal dari du sumber,
dari PDAM dan Sumur. Sumber air PDAM
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
per massa dan unit dalam bangunna. Sedangkan
sumber air sumur di fungsikan untuk menyiram Gambar 4.18. Sistem Penghawaan
tanaman melalui springkler taman. Sumber : Data Pribadi, Juli 2017
4.8. Sistem Air Kotor Untuk mendukung nilai kenyamanan bagi
Air kotor berasal dari kamar mandi hotel, para pengunjung hotel, di sediakan penghawaan
toilet dan dapur. Air kotor hasil pembuangan ini buatan. Penghawaan buatan ini menggunakan
di salurkan ke STP. STP sendiri di bagi dua AC Central dengan sistem VRV agar lebih
bagian, ada di bagian barat bangunan dan selatan menghemat biaya operasional. Sedangkan untuk
bangunan yang bisa di akses dari jalan service. alur sirkulasi udara kamar dan kamar mandi
menggunakan sistem shaft. Dimana shaft di beri
kaca pada atap dan bukaan kecil untuk
mengalirkan udara baru ke dalam ruangan, dan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-7
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

menggunakan sistem panas untuk mengalirkan harapkan kedepannya, hotel transit mampu
udara lama ke luar ruangan. menjadi sarana transit untuk pariwisata tempat
4.10. Sistem Listrik hotel itu berada sebagai wujud peningkatan nilai
Sumber daya utama tegangan listrik Hotel pariwisata lokal setempat.
transit ini berasal dari PLN. Namun juga
disediakan sumber tenaga cadangan / generator 6. DAFTAR PUSTAKA
jika terjadi pemadaman sehingga tegangan listrik Baja, S. (2012). Perencanaan Tata Guna Lahan
di Hotel transit tidak terganggu. Sumber tenaga dalam Pengembangan Wilayah.
listrik tersebut akan dialirkan menuju gardu PLN Yogyakarta: Penerbit Andi.
di dalam site, kemudian menuju trafo untuk Laksito, B. (2014). Metode Perencanaan &
menurunkan tegangan, lalu menuju ke meteran Perancangan Arsitektur. Jakarta Timur:
listrik kemudian ke panel utama tegangan rendah Griya Kreasi.
setelah itu menuju ke panel distribusi yang Definisi perencanaan
fungsinya untuk mendistribusikan daya listrik ke www.scribd.com/doc/212830386/Perenc
panel masing masing massa bangunan, kemudian anaan-Dan-Perancangan-Arsitektur-76
di alirkan ke panel perlantai. affifmaulizar.blogspot.co.id/2013/04/apa
-itu-perencanaan-perancangan-dan.html
Definisi Hotel
infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/1
1/pengertian-hotel-menurut-para-
ahli.html
jenishotel.info/pengertian-hotel
annisasatia.wordpress.com/2014/03/10/d
efinisi-hotel-dan-jenis-jenisnya/
blogsy-semangatbaruku-
20.blogspot.co.id/2014/09/klasifikasi-
hotel.html
nationalgeographic.co.id/berita/2017/02/
pahami-dulu-jenis-jenis-kamar-hotel-
sebelum-memesan
Definisi Hotel transit
Bagan 4.1. Sistem Listrik anditriplea.blogspot.co.id/2013/02/penge
Sumber : Data Pribadi, Juli 2017 tian-hotel-transit.html#!/tcmbck
library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Ba
5. KESIMPULAN, SARAN b2/2010-2-00094-AR%20bab%202.pdf
5.1. KESIMPULAN Definisi Sidoarjo
Perkembangan hotel transit pada saat ini laynardhoaliy.wordpress.com/2014/02/0
menjadi trend life style hotel short time 8/sejarah-asal-mula-kota-sidoarjo-jawa-
profesional dan keluarga. Maka, Perencanaan dan timur/
Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo ini di id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sidoarj
harapkan mampu menjawab kebutuhan para o
wisatawan transit yang singgah di Surabaya – tataruangpertanahan.com/regulasi/pdf/pe
Sidoarjo. Dan semoga perancangan desain ini rda/rtrw/kab/kab_sidoarjo_6_2009.pdf
dapat berguna bagi pengembangan ilmu Tentang bandara Juanda
pendidikan, universitas dan masyarakat serta beritasatu.com/nasional/268399-bandara-
penulis. juanda-masuk-10-terbaik-dunia.html
5.2. SARAN cnnindonesia.com/gaya-
Hotel transit mempunyai nilai lebih sebagai hidup/20170105165530-269-
sarana transit pariwisata setempat. Karena itu di

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-8
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

184374/bandara-juanda-dinobatkan- Definisi konsep natural minimalis


paling-tepat-waktu-se-dunia/ carapedia.com/konsep_rumah_minimalis
trevelsia.com/6-bandara-tersibuk-dan- _info950.html
paling-sering-digunakan-para-traveler-di- radityaaa.wordpress.com/2014/10/07/kons
indonesia/ ep-natural-minimalist-fina
gustinerz.com/5-bandar-udara-tersibuk-
di-indonesia/

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-9
Intan Puspa Dewi. Perencanaan Dan Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A110-10
Tanjung Pria Sadana. Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Tepi Pantai Teleng Ria, Pacitran

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI TEPI


PANTAI TELENG RIA, PACITRAN
TANJUNG PRIA SADANA
Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur, Universitas Widya Kartika
Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya 60113
Email: Tanjungpriasadana@gmail.com

ABSTRAK
Pada jaman modern ini seiring dengan padatnya rutinitas masyarakat, sarana tempat wisata dan berlibur menjadi
kebutuhan bagi masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Sehingga sarana tempat wisata dan berlibur menjadi
penting dan sangat diminati oleh masyarakat, selain sebagai sarana melepas kepenatan dan rutinitas sehari – hari juga
menjadi sarana rekreasi baik untuk pribadi maupun bersama keluarga atau kelompok. Kota Pacitan Jawa Timur,
merupakan salah satu kota yang memiliki potensi objek wisata, tempat berlibur dan rekreasi yang menarik. Sehingga
dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung dan menikmati suasana Kota Pacitan, Jawa
Timur. Hal ini menjadikan sarana tempat tinggal sementara sangat dibutuhkan, Hotel Resort menjadi sarana tempat
tinggal sementara yang tepat bagi pengunjung yang ingin berlibur dan rekreasi. Hotel Resort diharuskan dapat
menunjang dan memberikan kesan yang baik bagi para pengunjung yang ingin menginap maupun tidak menginap.
Khususnya dalam aspek pelayanan, aspek kenyamanan, aspek keamanan, serta fasilitas – fasilitas yang terdapat pada
Hotel Resort. Perencanaan dan perancangan Hotel Resort ini terletak di Pantai Teleng Ria yang merupakan area wisata
dan rekreasi di Kota Pacitan, Jawa Timur, sehingga secara tidak langsung juga dapat ikut melestarikan dan
memperkenalkan objek wisata yang ada di Jawa Timur, Indonesia.

Kata kunci: Hotel Resort, Objek Wisata, Tempat Berlibur, Tempat Rekreasi.

1. PENDAHULUAN Pemandian Alam. Jika dilihat dari kondisi alam,


Pariwisata di Indonesia merupakan sektor kawasan ini memiliki panorama alam yang indah.
ekonomi penting di Indonesia. Indonesia Bukit bukit bergoa, pegunungan dengan air
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. terjunnya dan pantai-pantainya yang indah
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen menjadikan kawasan ini berpotensi untuk
penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam dikembangkan sebagai kawasan pariwisata.
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang ketiga Namun terdapat sedikit kendala yang dikarenakan
di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. sarana transportasi umum yang sulit dijangkau
Khususnya pantai-pantai di Bali, pantai-pantai di serta kurangnya jasa tempat tinggal, tempat
Pacitan, pantai-pantai di Yogyakarta, tempat istirahat, makanan, minuman dan jasa yang
menyelam di Bunaken, dan lain-lainnya (Pesona bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi,
Ibu Pertiwi, 2016). keamanan, dan lain-lainnya. Hal ini terlihat dari
Kota Pacitan adalah sebuah Kabupaten di kondisi eksisting Kota Pacitan yang minim
Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Pacitan terhadap ketersedian hotel, resort, cottage,
terletak di ujung Barat Daya Provinsi Jawa Timur. restaurant, cafe, spa, dan sarana rekreasi lainnya.
Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Berdasarkan penelitian tersebut maka
Ponorogo di Utara, Kabupaten Trenggalek di muncul pemikiran konsep perencanaan dan
Timur, Samudra Hindia di Selatan, Kabupaten perancangan hotel resort di area pantai Kota
Wonogiri (Jawa Tengah) di Barat. Sebagian besar Pacitan, tepatnya di Pantai Teleng Ria. Pantai
wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni yang keberadaannya paling legendaris dan
bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. terkenal dengan sebutan “Pesona Surga Di
Pacitan dikenal dengan nama Kota Ujung Barat Daya Jawa Timur”. Keberadaan
Pariwisata atau Kota 1001 Goa. Pariwisata di pantai yang mudah di akses menjadi pilihan,
Pacitan terdiri dari Wisata Goa, Wisata Pantai, karena hanya berjarak sekitar 3 Km dari pusat
Wisata Pegunungan, Wisata Sejarah, Wisata Kota Pacitan (Ragamwisata, 2016).

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A111-1
Tanjung Pria Sadana. Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Tepi Pantai Teleng Ria, Pacitran

Dengan adanya perencanaan dan


perancangan hotel resort pada kawasan Pantai
Teleng Ria, Pacitan dapat sebagai sarana
pariwisata dan memenuhi kebutuhan jasa
penginapan kususnya dibidang perhotelan.
Sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan
domestik maupun mancanegara untuk berkunjung
dan singgah di kawasan ini.

2. METODE PERANCANGAN
Penelitian terbagi menjadi dua metode, cara
pertama dengan mengadakan kunjungan lapangan
pada kondisi dalam kawasan pantai Teleng Ria
yang meliputi tatanan ruang, sirkulasi,
penghawaan, pencahayaan, fasilitas, dan juga Gambar 1. Lokasi Site
pada kondisi luar kawasan pantai Teleng Ria yang Sumber : Google Maps
meliputi penyediaan lahan parkir, depot pantai
Teleng Ria, dan bangunan di sekitar pantai Lokasi yang menjadi tempat perencanaan
tersebut. Dalam kunjungan tersebut pengumpulan dan perancangan Hotel Resort ini berlokasi di
data dilakukan dengan mengamati keadaan Jalan Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
eksisting site dan pengambilan foto. Mengamati Konsep yang dipakai dalam perencanaan dan
keadaan eksisting site meliputi: presentase jumlah perancangan Hotel Resort ini menggunakan
kendaraan yang melintasi site, jumlah konsep arsitektur kontemporer yang sangat
pengunjung, dan ketersediaan fasilitas di area dipengaruhi arsitektur modern. Konsep yang
sekitar site. Sedangkan cara kedua studi literatur digunakan dalam proses desain bentuk yaitu
yang meliputi pencarian data dari buku, jurnal, menggunakan metode intersection. Dimana
maupun media online. intersection memiliki arti bentuk yang saling
bertumpukan (overlapping) dan interchange
3. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah pertukaran material.
Dari hasil studi kasus lapangan di Pantai

 Kondisi jalur akses utama ke site sangat


Teleng Ria, Pacitan terdapat:

sempit, sehingga hanya dapat dijadikan jalur

 Minat dan antusias pengunjung yang masih


oneway.
Gambar 2. Konsep Bentuk
sangat kurang, dikarenakan minimnya Sumber: Data Pribadi
ketersediaan fasilitas – fasilitas penunjang di

 Kondisi jalur akses utama belum terdapat


area site.

lampu penerangan jalan, sehingga jalur akses


utama menuju site ditutup. Permasalahan di atas
yang kemudian menjadi fokus untuk pembenahan
kawasan wisata Pantai Teleng Ria, Pacitan.
Permasalahan tersebut terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu permasalahan jalur akses utama
menuju site dan sirkulasi lalu lintas di area
kawasan site, fasilitas penunjang dalam dan luar
site. Gambar 3. Site Plan
Sumber: Data Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A111-2
Tanjung Pria Sadana. Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Tepi Pantai Teleng Ria, Pacitran

Akses untuk menuju ke dalam site terbagi


menjadi 4 bagian, yaitu akses untuk kendaraan
mobil, kendaraan motor dan pejalan kaki. Akses
masuk dan keluar mobil serta motor, yaitu lewat
jalan Teleng Ria. Untuk akses pejalan kaki yang
dibentuk melintasi akses jalur utama jalan Teleng
Ria.
Hotel Resort ini terbagi menjadi tiga zona,
yang pertama zona publik yang berisi area
parkiran mobil, parkiran bis, parkiran motor, area
lobby resepsionis, kantor servis, spa dan reflexy,
restaurant dan bar. Kedua zona servis yang berisi
area parkir servis dan loading dock, dan ketiga
zona privat yang berisi area resort dan privat pool. Gambar 4. Denah, Tampak, Potongan Permassa
Sumber: Data Pribadi

Gambar 4. Denah, Tampak, Potongan Permassa


Sumber: Data Pribadi
Gambar 4. Denah, Tampak, Potongan Permassa
Sumber: Data Pribadi

4. KESIMPULAN
Hotel Resort merupakan salah satu sarana
tempat tinggal sementara yang cukup potinsial
untuk tempat peristirahatan dan tempat berlibur
bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Oleh karena itu, Hotel Resort berdesain yang
nyaman dan aman bagi pengunjung yang singgah.
Selain itu, dilengkapi dengan fasilitas penunjang
lainnya seperti fasilitas spa dan reflexy serta
restaurant dan bar.
Gambar 4. Denah, Tampak, Potongan Permassa 5. DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Data Pribadi Anton Tri Sutrisno., (2005). Kampoeng Pacitan.
http://kampoengpacitan. blogspot.co.id/

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A111-3
Tanjung Pria Sadana. Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Tepi Pantai Teleng Ria, Pacitran

Ekowati Harwati. (Rabu, 10 September 2014).


Klasifikasi Hotel, http://blogsy-
semangatbaruku-
20.blogspot.co.id/2014/09/klasifikasi-
hotel.html
Greenforces, 20 maret 2012. Mari Mengenal
Macam - Macam Tema Perancangan
Arsitektur.
http://www.kaskus.co.id/thread/551650acc3
cb1798358b4569/mari-mengenal-macam---
macam-tema-perancangan-arsitektur/
Indonesia traveler blog, mei 26,2012. Pacitan –
Tata Pramana Hargeng Praja.
https://jalanalakere.wordpress.com/2012/05
/26/pacitan-tata-pramana-hargeng-praja/
Iwan Arsitek Kidal, (2012). Arsitektur jawa.
https://iwanarsitekkidal.wordpress.com/201
2/04/07/arsitektur-jawa/
Neufert Ernst., Amril Sjamsul, 1996. Data Arsitek
edisi kedua jilid 1, Erlangga: Jakarta
Ragamwisata, (2016). Pantai Teleng Ria
Pacitan, Pesona Surga Di Ujung Barat
Daya Jawa Timur.
http://ragamwisata.com/pantai-teleng-
ria/

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A111-4
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEK SEKOLAH ALAM DI


SURABAYA
Indahwati Setiawan1, Ary Dwi Jatmiko2, Agustinus Angkoso3
1,2,3
Universitas Widya Kartika
indahwati_setiawan@yahoo.co.id1, ary.deejee@gmail.com2, agustinusangkoso@gmail.com3

ABSTRAK

Memperoleh pendidikan adalah hak semua anak di Indonesia. Namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak
yang putus sekolah bahkan tidak bisa bersekolah. Maka dari itu dibutuhkan sekolah yang mau membantu mereka
untuk memperoleh hak pendidikan mereka. Dilatarbelakangi kondisi anak-anak yang tidak dapat bersekolah akibat
biaya sekolah yang mahal dan kelemahan sistem pendidikan di Indonesia, Perencanaan dan Perancangan Komplek
Sekolah Alam menjadi bentuk solusi dari pemecahan permasalahan kondisi-kondisi di atas. Sekolah alam yang
mencakup jenjang SD, SMP dan SMA ini, dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem pendidikan lingkungan
dengan menitikberatkan pada pemaksimalan sumber energi alami, menanggapi masalah lingkungan dan
meningkatkan kembali hubungan pengguna karya dengan lingkungan sekitar. Dan untuk mendukung konsep utama
sekolah alam ini, maka diambilnya tema arsitektur hijau. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan
studi pustaka. Hasil pengelolahan data digunakan sebagai dasar dalam kegiatan perancangan dengan tema arsitektur
hijau, dengan mengkombinasikan konsep “Ruang Belajar Tanpa Batas” dengan konsep eco-friendly. Dengan
demikian diharapkan mampu tercipta sekolah berbasis lingkungan yang nyaman bagi penggunanya.

Kata Kunci: Sekolah, Sekolah Alam, Arsitektur Hijau, Pendidikan Lingkungan

1. PENDAHULUAN dan SMA, dengan menitikberatkan pada


Pada Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 pemaksimalan sumber energi alami, menanggapi
ayat 1 dan Undang Undang no 20 tahun 2003 masalah lingkungan dan meningkatkan kembali
tentang sistem Pendidikan Nasional menjelaskan hubungan pengguna karya dengan lingkungan
bahwa negara sepenuhnya memberi jaminan sekitar. Dan untuk mendukung konsep utama
layanan pendidikan bermutu pada semua anak. sekolah alam ini, maka diambilnya tema
Namun pada kenyataannya banyak anak yang arsitektur hijau. Untuk memperkuat tema
putus sekolah bahkan tidak bisa bersekolah. Ada Arsitektur Hijau maka dilakukan penerapan
sebanyak 2,5 juta anak Indonesia yang tidak penghawaan dan pencahayaan alami, serta rain
dapat menikmati pendidikan, diantaranya harvesting.
600.000 anak usia dasar dan 1,9 juta anak usia Tujuan dari perancangan komplek sekolah
sekolah menengah pertama 13-15 tahun alam ini adalah menciptakan komplek bangunan
(unicef.org). Maka dari itu dibutuhkan sekolah yang mendukung sistem pendidikan berbasis
yang mau membantu mereka untuk memperoleh lingkungan dengan mengkombinasikan konsep
hak pendidikan mereka. Dilatarbelakangi kondisi “Ruang Belajar Tanpa Batas” dengan konsep
anak-anak yang tidak dapat bersekolah akibat eco-friendly. Sehingga sekolah ini harmonis dan
biaya sekolah yang mahal dan kelemahan sistem tanggap dengan lingkungan sekitar.
pendidikan di Indonesia, Perencanaan dan
Perancangan Komplek Sekolah Alam menjadi 2. METODE PERANCANGAN
bentuk solusi dari pemecahan permasalahan Keseluruhan penyusunan dari awal hingga
kondisi-kondisi di atas. akhir dapat dijabarkan melalui tahapan sebagai
Komplek sekolah alam adalah sekolah yang berikut:
berkulikulum berbasis lingkungan. Sekolah alam
yang akan dirancang mencakup jenjang SD,SMP,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-1
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Tahap Persiapan modern dengan beberapa penyesuaian kondisi


Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah lingkungan dengan material serta desain bentuk
mencari permasalahan yang sedang terjadi bangunan.
beserta dengan upaya penanggulangan / solusi
terhadap permasalah tersebut.
Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara pengumpulan data yang terkait dengan
permasalahan yang diangkat dan serta landasan
dalam proses perancangan. Ada juga
dilakukannya obeservasi lapangan dan studi
pustaka. Obeservasi lapangan dilakukan dengan
cara mendatangi tempat sebagai studi objek
sejenis.
Tahapan Analisa Data
Setelah data terkumpul, dilakukan proses
analisa, memilah data dan proses berpikir lebih
lanjut sehingga akan dihasilkan kumpulan data
yang siap digunakan untuk selanjutnya
diterapkan dalam proses perancangan desain.
Tahap Implementasi-Transformasi
Kumpulan data yang sudah diolah kemudian
diterapkan di dalam proses perancangan karya
desain. Perubahan yang terjadi antara kumpulan
data dengan hasil desain adalah bentuk
penyesuain bentuk dalam proses perancangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 KONSEP PERANCANGAN
Alam sebagai tempat dan sumber Gambar 1. Transformasi Bentuk Gedung Kelas
pengetahuan menjadikan dasar pemikiran konsep Sumber: Dok. Pribadi
“Ruang Belajar Tanpa Batas”. Konsep ini
divisuliasikan dengan sesuatu yang tidak Pemaksimalan Energy Alami
Seluruh gedung di komplek sekolah alam ini
bersudut dan membebaskan pandangan sehingga
sebisa mungkin memanfaatkan penghawaan dan
tidak terperangkap secara visualisasi Dan pencahayaan alami, sehingga tidak ada energi
berusaha mengembalikan keharmonisan karya yang terbuang. Sistem yang digunakan adalah
arsitektur dengan lingkungan sekitar. Dan stack ventilation untuk sistem penghawaan alami.
menitikberatkan pada pemaksimalan sumber Udara dalam ruangan dapat bergerak dengan
energi alami seperti pencahayaan alami dan pemanfaatkan perbedaan suhu. Hal ini
pneghawaan alami, seperti menanggapi masalah disebabkan karena udara yang bersuhu lebih
tinggi memiliki tekanan udara yang lebih rendah
lingkungan dan meningkatkan kembali hubungan
dari pada udara bersuhu rendah.
pengguna dengan kondisi lingkungan sekitar Dari gambar 2. Ilustrasi penghawaan dan
Konsep Bentuk pencahayaan alami, kita bisa lihat bahwa atap
Bentuk bangunan utama akan yang digunakan adalah kaca, dimana kaca
menggambarkan inovasi sistem pendidikan yang merupakan salah satu bahan yang tembus panas.
biasa. Hal ini diwujudkan dengan konsep natural Dengan begitu bagian atap memiliki suhu yang
lebih tinggi. Sedangkan dibagian ruangan diberi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-2
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

ventilasi, dimana suhu udaranya lebih rendah.


Udara dari luar bangunan menekan masuk ke Konsep Tatanan Massa Pada Tapak
dalam gedung, dan udara panas di dalam tertekan Penataan massa pada tapak dilakukan secara
keatas, mendorong udara dalam gedung keluar radial, mengikuti konsep utama “Ruang Belajar
dari gedung. Dengan sirkulasi udara yang seperti Tanpa Batas”. Selain itu, tatanan massa pada
itu dapat menjaga suhu udara di dalam gedung tapak mempertimbangkan tema aritektur yang
tetap sejuk. Sementara untuk pencahayaan alami, akan diangkat, yaitu membangun massa
diperoleh dengan adanya sky light masing- bangunan yang sesuai dengan tapak. Seperti
masing lantai sehingga cahaya matahari yang memfasilitasi pejalan kaki dan pengguna sepeda
masuk menembus atap kaca dapat menembus angin.
masuk ke seluruh ruangan di dalam gedung.
Konsep Tatanan Ruang
Sesuai dengan konsep “Ruang Belajar Tanpa
Batas” penaataan ruang disesuaikan sedemikian
mungkin menyebar, seolah-olah menjadi bagian
dari lingkungan sekitar. Dan menjadi pemikiran
bahwa sumber pengetahuan adalah dari alam.
Pola yang dipakai sebagai pola penataan ruang
adalah pola radial. Dengan meminimalisir
pembatas dinding yang masif, ruang-ruang
Gambar 4. Ilustrasi Konsep Tatanan Massa
belajar yang tercipta lebih fleksibel.
Sumber: Dok. Pribadi

3.2 HASIL PERANCANGAN


Siteplan
Lokasi site berada di JL Jawar Surabaya.
Dengan luas lahan ±5 ha. Disebelah utara, timur,
selatan site berbatasan dengan area tambak.
Disebelah barat, siter berbatasan dengan jalan
raya dan permukiman. Potensi site adalah dekat
dengan Stadion Bung Tomo, dekat dengan
Gambar 3. Konsep Tatanan Ruang permukiman yang dapat menjadi pengguna jasa
Sumber: Dok. Pribadi sekolah, suasana lingkungan yang berbeda
dengan suasana di tengah kota

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-3
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Gambar 5. Siteplan Sekolah Alam


Sumber: Dok. Pribadi

Layout ditambah dengan jalan bayangan sehingga


Massa ditata di dalam site dengan pola menghindari kemacetan di jalan Jawar. Selain
radial. Dengan memfasilitasi kegiatan pendidikan daripada itu ada jalan service yang mengelilingi
lingkungan dan kegiatan-kegiatan komunal lahan, sehingga mudah untuk mengakses setiap
lainnya, seperti lahan untuk beternak, lahan sisi lahan dan juga dilengkapi dengan tempat
untuk tambak, lahan untuk berkebun, kelas parkir mobil, sepeda motor, dan sepeda angin.
outdoor, area outbond dan lapangan. Dan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-4
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Gambar 6. Layout Sekolah alam


Sumber: Dok. Pribadi

Tampak Keseluruhan dan Potongan Keseluruhan


Suasana yang ingin dibanguan adalah tumbuhan peneduh. Dengan adanya jenis
suasana alam yang asri. Bangunan dan alam tanaman ini, membuat pengguna bangunan dapat
sekitar harmonis satu dengan yang lainnya. Jenis merasa nyaman berjalan di luar ruangan.
vegetasi ayng paling banyak adalah jenis

Gambar 7. Tampak dan Potongan Keseluruhan Sekolah alam


Sumber: Dok. Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-5
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Sistem Utilitas
Untuk sistem air bersih, air bersih diperoleh kemudian menuju water filter. Setelah itu air
dari PDAM. Air bersih tersebut ditampung di tersebut dimanfaatkan kembali untuk menyiram
tandon bawah, dan kemudian dipompa ke seluruh tanaman.
ruangan yang memerlukan. Untuk kotoran
ditampung di sumur resapan dan kemudian
berakhir di septi tank. Air kotor dan air hujan
ditampung di tempat penyimpanan air kotor

Gambar 8. Sistem Utilitas


Sumber: Dok. Pribadi

Perspektif
Pada Gambar 9 menjelaskan suasana yang didik menjalin hubungan sosialnya dengan rekan
terbentuk anatara komponen landskape, sekelas/ rekan sesekolahnya. Sementara pada
pengguna karya dan bangunan. Terciptanya gambar 10 menjelaskan letak bangunan terhadap
ruang-ruang komunal yang membantu siswa site.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-6
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Playground Kelas outdoor Lapangan Ternak


Greenhouse
Kantin

Gambar 9. Perspektif Sekolah Alam


Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 10. Penataan Massa


Sumber: Dok. Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-7
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Denah , Tampak dan Potongan Massa Bangunan.


1. Gedung Guru dan Gedung Laboratotium
Gedung guru terdapat beberapa ruang, bangunan. Hal itu untuk mengurangi sinar
diantaranya ruang rapat, ruang guru, ruang matahari yang berlebihan masuk ke ruangan.
kepsek, ruang BK, ruang arsip , toilet dan ruang Untuk gedung laboratorium terdiri dari lab.
tunggu. Penataan perabot disesuaikan dengan Kimia, lab. Biologi , lab. Fisika, dan UKS. Pada
bentuk ruangan. Pada tampak bangunan terdapat sisi kiri ruang UKS terdapat ruang musik dan
shadding yang mengelilingi bukaan pada ruang tari.

Gambar 11. Denah, Tampak dan Potongan Gedung Guru dan Gedung Laboratorium
Sumber: Dok. Pribadi

2. Multifunction Hall
Gedung multifunction hall terdiri dari 2 sebagai tempat penampungan air hujan. Air
lantai. Lantai pertama ada ruang serbaguna dan hujan itu akan dimanfaatkan kembali, seperti
toilet. Di lantai kedua terdapat lapangan indoor. menyiram tanaman.
Sementara pada atap bangunan dimanfaatkan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-8
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Gambar 12. Denah. Tampak dan Potongan Multifunction Hall


Sumber: Dok. Pribadi
3. Kelas
Gedung kelas terdiri dari 3 lantai. Lantai terdapat 6 ruang kelas dan toilet. Untuk atap
pertama terdiri dari ruang komputer, ruang bangunan dimanfaatkan sebagai roof garden.
Bahasa, perpustakaan dan ruang makan. Pada Dan untuk media pencapaian seluruh lantai
lantai kedua terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang terdapat ramp. Dengan strukrur baja, maka beban
komunal, dan toilet. Posisi ruang komunal tepat pada bangunan dapat lebih ringan dan cocok
berada di tengah. Sedangkan pada lantai ketiga untuk bentuk unik bangunan.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-9
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Gambar 13. Denah dan Tampak Gedung Kelas


Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 14. Potongan dan Detail Struktur Gedung Kelas


Sumber: Dok. Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-10
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

4. SIMPULAN DAN SARAN Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo


Sekolah alam merupakan sekolah yang Persada.
berbasis lingkungan. Banyak sekali kegiatan Macdonald, Angus J. 2002. Struktur dan
alam yang menjadi bentuk kegiatan pendidikan Arsitektur. Jakarta: Erlangga.
di sekolah alam. Oleh sebab itu disediakan Tri Endangsih. 2007. Penerapan hemat energy
fasilitas pendukung seperti, lahan kebun, lahan pada bangunan. Universitas Budi Luhur.
tambak, lahan ternak, kelas komunal dan ruang Sartika, Anditain. 2008. Penerapan Teori Belajar
komunal lainnya. Dan untuk penerapan arsitektur Pada Pendidikan Sekolah Alam. Diakses
hijau pada perancangan sekolah alam adalah dari www.indoskripsi.com
dilakukannya pemanfaatan energi diantaranya Sukawi,dkk. 2015. Model Ventilasi Atap Pada
penghawaan dan pencahayaan alami. Untuk Pengembangan Rumah Sederhana Di
penghawaan alami digunakan sistem stack Lingkungan Berkepadatan Tinggi. ISBN
ventilation sementara untuk pencahayaan alami 978-602-99334-4-4.
dilakukan penggunaan material transparent pada Jaster, Paul August. 2013. Daylight Collection
bagian atap bangunan. Sementara itu dilakukan System And Methods. Patent Application
pemanfaatan kembali air hujan dengan sistem Publication (US 2013/0135744 A1
rain harvesting. Leivo, Virpi dkk. 2015. Air Pressure Between
Indoor and Outdoor or Staircase in multi-
5. DAFTAR PUSTAKA family buildings with exhaust ventilation
Karyono,Tri Harso. 2010. Green Architecture: system in filnd. Energy procedia
Pengantar Pemaahaman Arsitektur Hijau di (78(2015)1218-1223).

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-11
Indahwati Setiawan, dkk. Perencanaan dan Perancangan Komple Sekolah Alam di Surabaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A201-12
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Ruang Musik Cerdas untuk Fasilitas Pendidikan Musik Inklusif Disabilitas Netra

DESAIN RUANG MUSIK CERDAS UNTUK FASILITAS PENDIDIKAN


MUSIK INKLUSIF DISABILITAS NETRA
Gunawan Tanuwidjaja1, William Putera Wardana2, Bill Gates3, Maria Dewi Rosary4, Cindy Ellisse Wibisono5
1,2,3,4
Universitas Kristen Petra,5 Freelance Architect
gunte@petra.ac.id, gunteitb2012@gmail.com

ABSTRAK

Anak dengan disabilitas netra mengalami keterbatasan indera penglihatannya tetapi sebaliknya memiliki kelebihan
pada aspek lainnya di antaranya ialah kemampuan bermusik. Kemampuan music terbangun karena karena kuatnya
daya ingat, intuisi, dan kepekaannya. Berbagai artis seperti Stevie Wonder, Ray Charles, Andrea Bocelli, dan Yoo Ye
Eun merupakan pemusik yang terkenal dengan disabilitas netra.
Sebuah ruangan music yang dirancang konsep desain inklusi akan memiliki dampak yang luar biasa bagi
pengembangan kemampuan musik para disabilitas netra. Ruangan musik berbentuk persegi dengan tatanan tempat
duduk berbentuk setengah lingkaran telah didesain untuk membantu para anak – anak dengan disabilitas netra dan
anak – anak umum lainnya. Ruangan ini didesain secara inklusif dengan mengambil kurikulum dari Yamaha Music
School dan Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta (YPAB).
Teknologi juga ditambahkan pada desain ruang musik yang inklusif dengan penerapan Wiimote dan laptop di tengah
ruangan untuk mendukung latihan anak-anak.Sementara itu warna interior juga didesain dengan warna dasar merah
karena warna tersebut paling cepat ditangkap mata dan dikenali oleh anak-anak. Selain itu warna merah mampu
memberikan energi, membangkitkan selera, kegairahan, emosi, semangat yang membara. Desain ruang ini juga
didesain dengan prinsip kesetaraan dengan tidak ada perbedaan elevasi pada ruangan dan lebar koridor yang cukup
lebar. Selain itu juga disediakan signage dengan huruf braile dan huruf biasa, hand rail dan guiding path sederhana
dan intuitif untuk membantuk orientasi anak. Desain ruangan ini juga menggunakan material gypsum dan accourette
board, material lantai yang tidak licin seperti kayu dan karpet yang mengurangi gangguan akustik dan meningkatkan
keamanan.

Kata Kunci : Desain Inklusi, Disabilitas Netra, Pendidikan Inkusif, Ruang Music

1. PENDAHULUAN
Musik merupakan potensi yang penting
dalam perkembangan manusia terutama para
penyandang disabilitas netra. Penyandang
disabilitas netra adalah seseorang yang
mengalami gangguan pada indera penglihatannya
baik sebagian maupun menyeluruh. Di sisi lain Gambar 1. Anak berkebutuhan khusus
para disabilitas netra memiliki kelebihan terutama (disabilitas netra) dalam lingkungan pendidikan
dalam bidang – bidang yang mengembangkan inklusif
kemampuan mereka mendengar dan
menghafalkan seperti bidang musik. Karena itu Untuk merancang sebuah ruang musik yang
maka fasilitas musik bagi para anak disabilitas inklusif bagi siswa disabilitas netra maka perlu
netra sangat dibutuhkan. disusun masalah desain utama yaitu: bagaimana
Beberapa contoh para disabiltas netra yang menciptakan ruang yang memiliki fitur interaktif
berprestasi dalam bidang musik di antaranya sehingga meningkatkan kemampuan anak-anak
Stevie Wonder, Ray Charles, Andrea Bocelli, dan berkebutuhan khusus (disabilitas netra) dalam
Yoo Ye Eun. Mereka memiliki ingatan, intuisi lingkungan anak-anak yang non-disabilitas.
serta keberanian yang tinggi. Desain akan mencangkup alat yang digunakan,
kemampuan yang akan dikembangkan dan
peningkatan kualitas diri siswa disabilitas netra

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A202-1
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Ruang Musik Cerdas untuk Fasilitas Pendidikan Musik Inklusif Disabilitas Netra

berusia antara 7 sampai 12 tahun atau seusia  PRINSIP KEEMPAT: Perceptible

 PRINSIP KELIMA: Tolerance for Error


Sekolah Dasar. Information (Informasi yang Jelas)
Arsitektur merupakan sintetis integral antara

 PRINSIP KEENAM: Low Physical Effort


teori dan praktik. Teori arsitektur sendiri tidak (Mengantisipasi Kesalahan)
bisa dilepaskan dari dunia nyata, baik dunia yang
merupakan lingkungan fisik maupun lingkungan
 PRINSIP KETUJUH: Size and Space for
(Memerlukan Upaya Fisik yg Rendah).
kehidupan intelektual manusia. Sehingga dalam
proses perancangan semakin memperhitungkan Approach and Use (Menyediakan Ukuran
lingkungan manusia (human behaviour) yang dan Ruang untuk Pendekatan dan
sering disebut pengkajian lingkungan perilaku Penggunaan)
dalam arsitektur. (Laurens J.M.,2004). 1 Teori pembelajaran musik bagi para
Perancangan suatu bangunan memerlukan disabilitas netra juga dipelajari agar dapat
imajinasi dan juga asumsi-asumsi kebutuhan mengoptimalkan desain yang ada. Bagaimana
manusia secara umum, terutama bagaimana cara anak disabilitas netra belajar dan
interaksi manusia dan lingkungannya. Hal ini juga menampilkan pertunjukan musik? Mereka
mencangkup bagaimana setiap individu dapat mengandalkan ingatan dan nada yang didengar
merasakan dan menggunakan fasilitas yang ada saat berlatih. Sarana yang digunakan antara lain
dengan nyaman dan terpadu sehingga dapat adalah kertas musik dengan huruf braile, panduan
menunjang pengguna, khususnya anak-anak dari pengajar berupa sentuhan atau suara sebelum
disabilitas netra. memulai memainkan alat musik, pengulangan
musik dalam bentuk midi, dll.
Hal ini membuat penyandang disabilitas
netra terpaksa harus menghapalkan lagu dan
memberikan usaha lebih dalam berlatih musik
(Bajo, J. dkk., 2010).3 Saat tampil dipanggung,
resiko berupa lupanya anak terhadap nada tertentu
dan tidak siapnya anak saat memulai pertunjukan
sering terjadi. Suatu permainan musik terdiri dari
4 ketukan dasar. Hal ini menandakan ritme dari
Gambar 2. Informasi Arsitektural dan grafis suatu permainan musik yang terdiri dari nada yang
untuk membantu orientasi pengguna anak berbeda.
tunanetra Penanda sederhana bagi anak disabilitas
netra dapat meningkatkan kesadaran mereka
Teori Universal Desain ditelaah dalam terhadap hal tersebut. Salah satu contoh teknologi
penyusunan konsep desain ruang musik ini yang yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
mencakup tujuh (7) Prinsip Desain Universal ini adalah penanda digital yang menggunakan
dikembangkan oleh North Carolina State midi dari kertas musik yang dimainkan. Sinyal
University (NCSU). digital dapat ditransmisikan dengan suatu
(http://www.universaldesign.ie/exploreampdisco perantara yang mudah diingat contohnya berupa
ver/the7principles, getaran, sehingga dapat memberikan informasi
http://www.ncsu.edu/ncsu/design/cud/pubs_p/do kepada anak.

 PRINSIP SATU: Equitable Use (Kesetaraan


cs/poster.pdf) 2 :

 PRINSIP DUA: Flexibility in Use


dalam Penggunaan)

 PRINSIP KETIGA: Simple and Intuitive Use


(Fleksibilitas dalam Penggunaan)

(Penggunaan yang Sederhana dan Intuitif)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A202-2
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Ruang Musik Cerdas untuk Fasilitas Pendidikan Musik Inklusif Disabilitas Netra

Gambar 5 Jangkauan tipikal Wiimote dalam


mendeteksi cahaya inframerah. Sumber: Bajo, J.
dkk, 2010

Proses ini dapat dikembangkan dengan


menambahkan sensor infra merah pada tongkat
Gambar 3. Jenis-jenis gerakan yang bergantung dirigen agar dapat diproses oleh Wiimote.
pada tanda birama yang digunakan. Sumber: Pergerakan tongkat tersebut selalu mengikuti
Bajo, J. dkk, 2010 ketukan nada berupa 4 ketukan

Gambar 6. Konduktor harus berada didalam


area jangkauan motion capture sehingga gerakan
dapat ditransmisikan. Sumber: Bajo, J. dkk, 2010

Data yang diperoleh kemudian diproses dan


dicocokan dengan kertas musik yang
Gambar 4. Peletakan vibrator pada lengan anak dikonversikan menjadi midi oleh aplikasi Glove
disabilitas netra yang diletakkan secara strategis Pie. Getaran yang diperlukan oleh pemain musik
untuk menghindari kebingungan dalam disabilitas netra didapat dari gelang bluetooth
menginterpretasi getaran. Sumber: Bajo, J. dkk, yang dilengkapi oleh vibrator dengan intensitas
2010 getar berbeda di titik yang berbeda. Dengan
demikian pemain musik penyandang disabilitas
Dengan teknologi motion capture yang netra dapat mengingat kembali nada yang akan
sedang berkembang, diharapkan dapat dimainkan melalui kode getaran.
meningkatkan kemudahan bagi penyandang
disabilitas netra untuk belajar. Salah satu
pengembang teknologi tersebut adalah Nintendo
dengan konsolnya yaitu Nintendo Wii. Wii
menggunakan remot yang menghantarkan sinyal
IR (infra merah) untuk menangkap atau
mengirimkan data gerakan pengguna.

Gambar 7. (a) Vibrator (b) Gelang Bluetooth

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A202-3
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Ruang Musik Cerdas untuk Fasilitas Pendidikan Musik Inklusif Disabilitas Netra

Sumber : Sumber: Bajo, J. dkk, 2010 yang ditata setengah lingkaran karena kebutuhan
disabilitas netra dan penerapan teknologi di atas.
Dengan sistem yang telah dintentukan, ruang
latihan musik ini telah disesuaikan dengan adanya
perletakan Wiimote dan laptop di tengah ruangan
untuk mendukung latihan anak-anak.

Gambar 8. Skema transmisi sinyal Wiimote


menuju pemain musik. Sumber: Bajo, J. dkk,
2010

Penggunaan Wiimote dan gelang sebagai


perantara memerlukan penyesuaian pada
pengguna, dalam bentuk pengenalan nada yang Gambar 9. Layout Ruang Musik yang
disampaikan getaran tersebut. dilengkapi adanya Wiimote dan laptop ditengah
Jarak optimal penggunaan Wiimote adalah ruangan . Sumber: Penulis
sekitar 4 meter dan maksimal hingga 10 meter
tanpa adanya gangguan. Beberapa cara untuk
membuat sistem di atas lebih efisien ialah Hal ini

 Mengurangi jarak dirigen dengan pemain


dapat dihindari dengan:

musik dengan cara membuat pemain

 Mengurangi cahaya dari lampu florescent


mengitari dirigen.

 Menggunakan gelang getar pada tangan yang


yang dapat mengganggu sinyal IR.

tidak tertutup alat musik. Gambar 10. Ruang Musik. Sumber: Penulis

2. METODE PENELITIAN Perletakan di tengah ruangan membuat jarak


Agar dapat mencapai desain yang aksesibel jangkau sinyal menjadi lebih optimal dan dapat
sekaligus dapat mudah diakses oleh para menjangkau anak-anak yang duduk di pinggir
disabilitas netra maka digunakan pendekatan atau belakang. Lampu ruangan menggunakan
prilaku sesuai dengan prinsip desain inklusi. LED sehingga dapat mengurangi intervensi sinar
Selain itu juga dilakukan telaah tentang teknologi IR.
pembelajaran musik bagi para disabilitas netra.
Karena itu terobosan yang baru akan dapat
diusulkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Desain Ruang Musik diusulkan dengan
bentuk persegi karena mengoptimalkan luasan
ruang dan kemudahan penataan masa bangunan.
Ruang musik ini dilengkapi dengan tempat duduk
Gambar 11. Ruang Musik Sumber : Penulis

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A202-4
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Ruang Musik Cerdas untuk Fasilitas Pendidikan Musik Inklusif Disabilitas Netra

braile dan huruf biasa untuk anak disabilitas netra


Ruang musik didesain dengan warna dasar maupun normal.
merah karena warna tersebut paling cepat
ditangkap mata dan dikenali oleh anak-anak.
Selain itu warna merah mampu memberikan
energi, membangkitkan selera, kegairahan, emosi,
semangat yang membara. Penggunaan dua warna
primer yang berlawanan (kontras) pada furnitur
diharapkan dapat membantu anak dengan
pengelihatan low vision.

Gambar 12. Warna Dasar. Sumber: penulis Gambar 15. Huruf Braille dan Huruf Alfabet
untuk penanda ruang dan perabotan. Sumber:
Ruangan diciptakan untuk meningkatkan Penulis
imajinasi, suasana hati dan pikiran anak sehingga
belajar menjadi lebih menyenangkan dengan Desain diharapkan dapat dimengerti oleh
membuat ilustrasi dan permainan warna pada anak dengan adanya handrailing dan guiding path
dinding ruangan. sederhana dan intuitif untuk membantuk orientasi
anak.

Gambar 13. Potongan Tampak Ruang Musik.


Sumber: Penulis
Gambar 16. Guiding Path. Sumber: Penulis

Pada ruang studio, terdapat ilustrasi pada


dinding yang dapat dijadikan bantuan sistem
perabaan sekaligus peredam gema yang
ditimbulkan dengan menggunakan material
gypsum dan accourette board.
Memberikan toleransi terhadap kesalahan.
Gambar 14. Potongan Tampak Ruang Musik. Desain menggunakan material yang tidak licin
Sumber: Penulis seperti kayu dan karpet yang bertujuan untuk
memberikan informasi kepada anak disabilitas
Studio di desain dengan kesadaran atas netra melalui tekstur material ketika berada di area
kesetaraan pengguna sehingga dapat digunakan latihan atau penyimpanan barang. Material karpet
oleh semua orang dengan kemampuan beragam. diberi dua lapis rockwool dibawahnya untuk
Hal ini ditunjukan tidak adanya perbedaan elevasi meredam kebisingan.
pada ruangan.
Prinsip Flexibilitas Penggunaan diterapkan
dengan menyediakan bagi setiap individu penanda
agar dapat menggunakan ruangan berupa huruf

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A202-5
Gunawan Tanuwidjaja, dkk. Desain Ruang Musik Cerdas untuk Fasilitas Pendidikan Musik Inklusif Disabilitas Netra

Musik Inklusif Disabilitas Netra, Sumber:


Penulis

4. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
Desain Ruang Musik yang inklusif bagi
disabilitas netra harus memudahkan para
pengguna disabilitas netra maupun pengguna non-
disabilitas agar tidak mengalami kecelakaan,
mudah menemukan fasilitas – fasilitas yang ada
serta tetap baik secara akustik. Selain itu agar
pelatihan musik ini akan lebih sinergis karena
penerapkan berbagai teknologi bantu belajar yang
berbasis wiimote. Semua ini ditujukan untuk
menciptakan kesetaraan bagi para disabilitas dan
juga meningkatkan inklusivitas pada pendidikan
yang ada.

5. DAFTAR PUSTAKA
Laurens, J. M. (2004). Arsitektur Perilaku
Gambar 17. Aksonometri Desain Ruang Musik. Manusia. Jakarta: PT Grasindo.
Sumber: Penulis Bajo, J. dkk., (2010). Expert Systems with
Applications. A distributed architecture for
facilitating the integration of blind musicians
in symphonic orchestras , Vol.37, 8508-8515.
Elsevier
Website:
http://www.universaldesign.ie/exploreampdiscov
er/the7principles
http://www.ncsu.edu/ncsu/design/cud/pubs_p/do
cs/poster.pdf

Gambar 18. Perspektif Fasilitas Pendidikan

1 Laurens, J. M. (200 4). Arsite ktur Perila ku Manusia. Ja karta: PT Grasindo .


2 http://www.un iversaldesign .ie/exploreampdiscover/the7principles, h ttp://www.ncsu .edu/ncsu/design /cud/pub s_p/d ocs/pos ter.pdf
3 Bajo, J. d kk., (201 0). Expert Sy stems with Applications. A dis tributed architecture for facilitatin g the in tegration of b lind music ians in sy mphonic orchestras ,vol.37, 85 08-8515. E lsevier

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A202-6
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

SUSTAINABILITY REPORT DAN TATA KELOLA: INFLUENCERS


DALAM KINERJA PERUSAHAAN PROPERTY & KONSTRUKSI
Filipus Priyo Suprobo1, Effendi Setiadarma2
Universitas Widya Kartika
priyosuprobo@widyakartika.ac.id1, effendisetia@gmail.com2

ABSTRAK

Banyak penelitian telah dikembangkan untuk menjawab tren perlunya pelaporan berkelanjutan (Sustainability
Report) sebagai informasi tambahan bagi para investor untuk semakin menumbuhkan kinerja perusahaan property
dan konstruksi. Tetapi di sisi lain Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola yang Baik juga menjadi isu
hangat untuk mendorong kemunculan Sustainability Report dan Kinerja Perusahaan. Penelitian ini melibatkan sampel
11 perusahaan property dan konstruksi dalam daftar LQ45 Bursa Efek Indonesia yang selalu melaporkan laporan
tahunannya selama tahun 2012 – 2016. Metode penelitiannya menggunakan SEM berbasis Component yang
bertujuan untuk memprediksi model GCG dan Sustainability Report dalam memperkuat kinerja perusahaan. Hasilnya
ternyata menunjukkan bahwa variable GCG memberi pengaruh positif terhadap Sustainability Report dan Kinerja
Perusahaan. Sementara, Sustainability Report juga memberi pengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan walaupun
secara hasil analisis korelasinya lemah.

Kata Kunci : Sustainability, Tata Kelola, Kinerja Perusahaan, Property

1. PENDAHULUAN tata kelola yang baik (Good Corporate


Pertanggungjawaban social perusahaan Governonce / GCG) adalah pendorong yang
(Corporate Social Responsibility) dan efektif atas hal ini (Aliniar & Wahyuni, 2017;
keberlanjutan (sustainability) merupakan Fatchan & Trisnawati, 2016). Perusahaan property
pembahasan menarik dan masih akan terus dan konstruksi jarang sekali memiliki laporan jenis
berkembang. Hal ini didasari oleh para pemangku non-keuangan yang bersifat global berstandar GRI
kepentingan dari perusahaan dalam bersama (Global Reporting Initiative). Dalam listing LQ45
mewujudkan keadaan lingkungan dan hidup Bursa Efek Indonesia saja yang memilikinya
bersama secara kemanusiaan yang lebih baik hanyalah Jasa Marga dan beberapa industri
(Susanto, 2013). pendukung infrastruktur. Hal ini tidak hanya
Kerangka kebutuhan para investor pun terjadi di Indonesia, sebagai contoh, juga
semakin signifikan dalam membutuhkan informasi ditemukan di Australia. Hal yang menarik adalah
tambahan selain laporan tahunan finansial. Sajian laporan keberlanjutan (non-keuangan) ini tetap
yang lebih komprehensif dengan konsep mereka publikasikan secara lokal dan beberapa
mengglobal dan bahasa yang konsisten dalam kasus memberikan dampak kinerja keuangan yang
menyinggung aspek lingkungan, sosial dan lebih baik daripada yang tidak membuatnya (Siew,
ekonomi menjadi perlu. Konsep inilah yang Balatbat, & Carmichael, 2013).
kemudian disebut Sustainability Report. Laporan Di beberapa penelitian sebelumnya dihasilkan
keberlanjutan (Sustainability Report) ini menjadi bahwa pengungkapan sustainability report
tren bagi perusahaan dalam memberi informasi memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan
kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya kepada (Chen, Feldmann, & Tang, 2015; Safitri, 2016;
para pemangku kepentingan (Aliniar & Wahyuni, Siew et al., 2013; Susanto, 2013). Untuk hal ini,
2017; Chariri & Nugroho, 2009; Safitri, 2016). suatu penelitian Jannah (2016) bahkan
Upaya positif dan bersifat sukarela tetapi merumuskan bahwa kinerja perusahaan yang
professional dari perusahaan ini merupakan memberi dampak bagi keberlanjutannya.
budaya baik yang perlu terus diberi ruang. Peran

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-1
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

Sementara, untuk beberapa penelitian lainnya, dimediasi Sustainability Report. Hipotesis tersebut

 H1: Semakin tinggi Tata Kelola Baik


good corporate governance (GCG) dan adalah sebagai berikut:
karakteristik perusahaan memberikan pengaruh
terhadap kinerja perusahaan (Aliniar & Wahyuni, Perusahaan maka semakin tinggi

 H2:
2017; Fernandez-Feijoo, Romero, & Ruiz, 2014). Pengungkapan Sustainability Report
Bahkan dalam suatu penelitian diujicobakan Semakin tinggi Pengungkapan
bahwa GCG ini merupakan moderasi yang Sustainability Report maka semakin tinggi
mendorong percepatan sustainability report dalam
 H3 : Semakin tinggi Tata Kelola Baik
Kinerja Perusahaan
meningkatkan kinerja perusahaan (Fatchan &
Trisnawati, 2016). Dalam penelitian lainnya, Perusahaan maka semakin tinggi Kinerja
bahkan GCG dan karakteristik perusahaan Perusahaan.
memberikan pengaruh terhadap pengungkapan
transparansi laporan keberlanjutan (Khafid & 2. METODE PENELITIAN
Mulyaningsih, 2017; Suryono & Prastiwi, 2011). Desain penelitian yang digunakan adalah
Dengan demikian, berdasarkan penelitian penelitian kuantitatif dengan menggunakan SEM
terdahulu, sebenarnya masih ditemukan adanya (Structure Equation Modelling). Sampel
masalah ketidakjelasan antara hubungan perusahaan adalah dari perusahaan property dan
sustainaibility report, tata kelola dan kinerja konstruksi yang dipilih dengan menggunakan
perusahaan. Hubungan mediasi antara metode purposive sampling dan berkriteria masuk
sustainability report dengan kinerja perusahaan dalam daftar Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia.
telah dibuktikan oleh Fatchan & Trisnawati (2016) Perusahaan yang masuk dalam daftar ini bermakna
bahwa tidak ditemukan adanya moderasi GCG sebagai perusahaan yang berada di top 95 % dari
diantaranya. Bahkan, dalam hubungan antara GCG total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di
dan kinerja perusahaan justeru memunculkan pasar reguler dan merupakan urutan tertinggi yang
mediasi baru, yakni pengungkapan sustainability mewakili sektornya dalam klasifikasi industri.
report (Khafid & Mulyaningsih, 2017; Suryono & Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan
Prastiwi, 2011). keuangannya selama periode 2012 s/d 2016.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas Dengan kriteria tersebut, maka diperoleh 12
dan memperhatikan kontekstual perusahaan perusahaan dengan masa pelaporan 5 (lima)
property dan konstruksi di Indonesia, maka periode maka ada 60 sampel yang akan dianalisis.
masalah penelitian ini adalah bagaimana Dan sesuai dengan panduan Hair et al. (1998),
sesungguhnya untuk meningkatkan kinerja maka seharuanya dibutuhkan sampel 100-150 atas
perusahaan property dan konstruksi di Indonesia jumlah variabel laten di bawah lima dengan
ini? Sehingga pertanyaan penelitiannya indikator di atas 3. Dengan demikian, beberapa
memunculkan: asumsi yang diperlukan dengan pendekatan SEM
a. Apakah tata kelola yang baik (good corporate berbasis Covariance tidak dapat dipenuhi sehingga
governance) dapat mendorong pelaporan dengan tujuan penelitian yang hanya memprediksi
keberlanjutan (sustainability report) sehingga suatu hubungan antar variabel, maka perannya
meningkatkan publikasinya dalam digantikan dengan SEM berbasis Component.
mengefektifkan kinerja perusahaan? Untuk kepentingan tersebut, alat bantu yang akan
b. Ataukah berangkat dari sinergitas antara tata digunakan adalah software SmartPLS ver.3.
kelola yang baik dan sustainability report Beberapa definisi variabel dan indikatornya
akan menghasilkan dampak yang efektif bagi adalah sebagai berikut:
kinerja perusahaan ini? a. Tata Kelola Baik (GCG)
Berdasar pertanyaan riset tersebut, maka penelitian Tata Kelola Baik (GCG) ini adalah variabel
ini bertujuan menyelesaikannya dengan selain eksogen yang merupakan variabel laten
mereplikasi pembuktian dalam penelitian dengan variabel indikator adalah Kepemilikan
terdahulu, juga mengajukan hipotesis atas Saham terkonsentrasi, Ukuran Dewan
hubungan GCG dan Kinerja Perusahaan yang

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-2
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

Komisaris, dan Proporsi Komisaris Item lingkungan meliputi Materials, Energy,


Independen. Water; Biodiversity; Emissions, Effluents,
b. Pengungkapan Sustainability Report (SR) and waste; Suppliers; Products and services;
Variabel ini adalah variabel mediasi yang Compliance; dan Transport
menghubungkan antara variabel endogen dan �ℎ � � �� ��
eksogen dengan variabel indikator adalah � �= ………..3
3
pengungkapan ekonomi, lingkungan dan
Item social meliputi Labour Practices;
sosial. Belum semua perusahaan property &
Human Rights; dan Product Responsibility
kontruksi ini adalah anggota GRI (Global
c. Kinerja Perusahaan (KP)
Report Initiative) sehingga perekamannya
Variabel ini adalah variabel eksogen yang
adalah program CSR yang diperoleh dari
merupakan variabel laten dengan variabel
laporan lokal resminya dari periode 2011 s/d
indikator adalah ROA, ROE dan DER.
2015. Cara perhitungan pengungkapan
ROA (Return on Assets) adalah rasio tingkat
variabel indikator selain mengikuti standar
pengembalian asset untuk mengetahui
GRI sebagai acuan juga diolah dari penelitian
seberapa besar tingkat produktifitas seluruh
Maharani (2015) sebagai berikut :
aset. ROE (Return on Equity) adalah rasio
�ℎ � �� �� ��
�� = ……….1 laba bersih atas modal untuk mengetahui
5 seberapa jauh hasil pengembalian modal yang
Item ekonomi meliputi Customers, Suppliers, diperoleh dari penanam modal. DER (Debt to
Employess, Providers of Capital, dan Public Equity Ratio) adalah kemampuan perusahaan
Sector untuk memenuhi kewajiban keuangannya,
�ℎ � �� �� �� baik jangka pendek maupun jangka panjang
� = ………..2 jika suatu perusahaan dilikuidasi.
7

Gambar 1. Model Penelitian yang diusulkan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil di gambar 2, dapat dijelaskan


3.1. Evaluasi Pengukuran Model beberapa pokok pemahaman sebagai berikut:
Setelah melalui tahapan input data kuantitatif ke a. Sustainability Report merupakan konstruk
dalam software SmartPLS ver.3, maka gambaran yang kuat karena didukung dengan indikator
individu yang kesemuanya reliabel dengan
prediksi model dapat digambarkan dengan melihat
memiliki nilai korelasi di atas 0,70, baik itu
gambar 2. Hasil Prediksi Model.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-3
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

pada indikator reflektif di aspek ekonomi d. Sebagai model secara keseluruhan, GCG tetap
(Ec), Lingkungan (En) maupun Sosial (Sos). memberikan pengaruh yang positif, baik
b. Sementara, untuk Good Corporate kepada Pengungkapan Sustainability Report
Governance atau Sistim Tata Kelola yang maupun Kinerja Perusahaan, walaupun
Baik hanya cukup kuat didukung oleh sebagai prediktor, variabel Pengungkapan
indikator reflektif di hal Kepemilikan Saham Sustainability Report menunjukkan posisi
Terkonsentrasi (KST) dan Proporsi Komisaris yang lemah dalam memberi pengaruh pada
Independen (PKI) dibandingkan Ukuran Kinerja Perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada
Dewan Komisaris (UDK), yang kurang dari hasil f square berikut ini:
0,7.
c. Hal yang sama juga ditemukan di konstruk Tabel 1. F square Model
Kinerja Perusahaan, dimana indikator
reflektif ROE (Return on Equity)
menunjukkan korelasi yang rendah dalam
pembentukan konstruk.

Gambar 2. Hasil Prediksi Model dengan SEM berbasis Component


ini bisa menjawab kemudian mengapa
 Berdasarkan prediksi model, maka hipotesis 1
3.2. Pembahasan Hipotesis
variabel indikator Ukuran Dewan Komisaris
yang menyatakan bahwa Tata Kelola Baik (UDK) memiliki nilai korelasi yang rendah
Perusahaan memberi pengaruh positif dalam membentuk konstruk GCG. Dalam
terhadap Pengungkapan Sustainability Report kesempatan lainnya di penelitian Suryono,
atas perusahaan property dan konstruksi justeru keadaan karakteristik ini berbeda,
cukup terbukti. Hasil penelitian ini konsisten yakni bagaimana ukuran dewan komisaris
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan justeru memberi pengaruhnya. Pertimbangan
oleh Khafid & Mulyaningsih (2017) dan yang memungkinkan adalah ditemukannya
Suryono & Prastiwi (2011). Penelitian Khafid karakteristik perusahaan yang berbeda dalam
& Mulyaningsih (2017) bahkan secara hal jenis klasifikasi industri yang menjadi
mendetail lebih menyoroti bagaimana obyek penelitian. Hasil penelitian ini dengan
sebenarnya ukuran dewan komisaris dan Khafid et al (2017) memiliki kemiripan
jumlah rapat yang dihasilkan justeru tidak karakteristik di skala industri berat, yakni
efektif untuk mendorong kemunculan konstruksi dan pertambangan. Sementara,
pengungkapan transparansi keberlanjutan. Hal Suryono et al (2011) lebih bersifat melibatkan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-4
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

skala industri yang bersifat random atau Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan

 Dalam hal hipotesis 2 yang menyatakan


bervariasi, tidak homogen. pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
bahwa Pengungkapan Sustainability Report 1) Variabel GCG (Good Corporate Governance)
memberi pengaruh positif terhadap Kinerja atau Tata Kelola yang baik berpengaruh
Perusahaan dapat disebut masih belum positif terhadap tindakan pengungkapan
mampu memberi pengaruh yang cukup kuat. Sustainability Report di perusahaan Property
Dalam hal kelemahan ini, beberapa penelitian dan Konstruksi. Semakin proporsional
sebelumnya yang sejalan diantaranya adalah komisaris yang independen dengan
Khafid & Mulyaningsih (2017). Mereka kepemilikan saham yang fear maka semakin
menyatakan bahwa hubungan antara kinerja baik tata kelola ini untuk mendorong
dengan sustainability report justeru munculnya pelaporan keberlanjutan yang
sebenarnya adalah terbalik. Profitabilitas beraspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
suatu perusahaan justeru akan mendorong 2) Variabel pelaporan keberlanjutan
dirinya untuk melakukan pengungkapan (Sustainability Report) lemah dalam memberi
sustainability secara transparan sebagai upaya pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
untuk meningkatkan publikasinya. Sementara karena justeru terdorong oleh profitabilitas-
senada dengan penelitian ini adalah kajian lah suatu perusahaan property dan konstruksi
Jannah (2016) dengan kesamaan pada Khafid terdorong untuk melakukan Sustainability
et al (2017) bahwa profitabilitas (ROA) Report.
memberi pengaruh besar terhadap 3) Variabel GCG juga masih belum cukup kuat
Sustainability Report dan bukan sebaliknya dalam mendorong kinerja perusahaan
seperti yang dibuktikan dalam penelitian ini. property dan konstruksi dengan dasar
Hal inilah yang sangat mendukung bahwa pertimbangan bahwa masih diperlukannya
mengapa hubungan predictor sustainability beberapa indikator pendorong lainnya,
report di penelitian ini lemah dalam diantaranya kepemilikan saham institusional
membuktikan pengaruhnya kepada Kinerja sebagai pendorong aktivitas operasional dan

 Yang terakhir adalah hipotesis 3 yang


Perusahaan. tingkat keamanan bagi perusahaan.
4.2. Saran
menyatakan bahwa Tata Kelola Perusahaan Kelemahan penelitian ini adalah pada besaran
yang baik memberikan pengaruh positif sampel dan pendekatan analisisnya yang masih
terhadap Kinerja Perusahaan. Berdasarkan belum bisa menguji sampai pada tataran teori
hasil table 1. f square, keadaan hubungan secara empiris, selain bahwa penelitian ini masih
yang terjadi masuk dalam taraf moderat bila dalam tataran memprediksi atas model yang
tidak mau dikatakan lemah. Faktor yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
melingkupinya bisa karena lemahnya Dalam riset mendatang, beberapa yang
predictor yang kurang didukung oleh variabel menjadi upaya lanjutan adalah dengan
reflektif Ukuran Dewan Komisaris. Hasil memperbaiki besaran sampel dan mulai merintis
penelitian ini senada dengan penelitian serta mengembangkan variabel-variabel reflektif
Aliniar & Wahyuni (2017) yang menyatakan indikator yang berpotensi untuk memperkuat
bahwa proporsi komisaris independen dan model yang telah dihasilkan.
kepemilikan saham institusional memberikan Di sisi lain, masih banyak konsep yang
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja menjadi tanda tanya besar atas suatu hubungan
perusahaan. Dengan dasar pertimbangan ini, yang bisa memediasi diantara hubungan GCG
dapat nantinya dikembangkan variabel dengan kinerja dan sustainability dengan kinerja.
reflektif kepemilikan saham institusional Perlu diakui secara jujur bahwa hasil riset ini
dalam riset lanjutan. masih terbuka atas masalah yang belum
4. SIMPULAN DAN SARAN diselesaikan dengan tuntas dalam topik kinerja
4.1. Simpulan perusahaan. Tetapi di sisi lain riset ini justeru

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-5
Filipus Priyo Suprobo. Sustainability Report dan Tata Kelola: Influencers dalam Kinerja Perusahaan Property

memperkuat temuan bahwa GCG sangat signifikan Jannah, U. A. R. (2016). PENGARUH KINERJA
mempengaruhi sustainability report dan justeru KEUANGAN TERHADAP
kinerja perusahaan lah yang menjadi pendorong PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY
kemunculan sustainability report itu sendiri. REPORT PADA PERUSAHAAN DI BEI.
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(2).
5. DAFTAR PUSTAKA
Retrieved from
Aliniar, D., & Wahyuni, S. (2017). PENGARUH
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/view/1
MEKANISME GOOD CORPORATE
635
GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN
Khafid, M., & Mulyaningsih, M. (2017).
PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS
KONTRIBUSI KARAKTERISTIK
PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY
PERUSAHAAN DAN CORPORATE
REPORT PADA PERUSAHAAN
GOVERNANCE TERHADAP PUBLIKASI
TERDAFTAR DI BEI. KOMPARTEMEN,
SUSTAINABILITY REPORT. EKUITAS
15(1). Retrieved from
(Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 19(3),
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/ko
340–359.
mpartemen/article/view/1377
Maharani, S. N. (2015). Sustainability Reporting
Chariri, A., & Nugroho, F. A. (2009). Retorika
sebagai Media Perusahaan dalam
Dalam Pelaporan Corporate Social
Mengembangkan dan Melaporkan Kebijakan
Responsibility: Analisis Semiotikatas
Bisnis Berkelanjutan. Jurnal Ekonomi
Sustainability Reporting Pt Aneka Tambang
Modernisasi, 10(1), 11–22.
Tbk. Retrieved from
Safitri, D. A. (2016). SUSTAINABILITY
http://eprints.undip.ac.id/2028/
REPORT TERHADAP KINERJA
Chen, L., Feldmann, A., & Tang, O. (2015). The
KEUANGAN DAN PASAR. Jurnal Ilmu
relationship between disclosures of corporate
Dan Riset Akuntansi, 4(4). Retrieved from
social performance and financial
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/view/1
performance: Evidences from GRI reports in
299
manufacturing industry. International Journal
Siew, R. Y., Balatbat, M. C., & Carmichael, D. G.
of Production Economics, 170, 445–456.
(2013). The relationship between
Fatchan, I. N., & Trisnawati, R. (2016). Pengaruh
sustainability practices and financial
Good Corporate Governance pada Hubungan
performance of construction companies.
Antara Sustainability Report dan Nilai
Smart and Sustainable Built Environment,
Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Go
2(1), 6–27.
Public di Indonesia Periode 2014-2015). Riset
Suryono, H., & Prastiwi, A. (2011). Pengaruh
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 1(1),
Karakteristik Perusahaan dan Corporate
25–34.
Governance (CG) Terhadap Praktik
Fernandez-Feijoo, B., Romero, S., & Ruiz, S.
Pengungkapan Sustainability Report (SR):
(2014). Effect of stakeholders’ pressure on
Studi Pada Perusahaan-perusahaan yang
transparency of sustainability reports within
Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia
the GRI framework. Journal of Business
(BEI) Periode 2007-2009. Makalah
Ethics, 122(1), 53–63.
Simposium Nasional Akuntansi XII Aceh.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson,
Retrieved from
R. E., Tatham, R. L., & others. (1998).
http://lib.ibs.ac.id/materi/SNA%20XIV-
Multivariate data analysis (Vol. 5). Prentice
Aceh/makalah/031.pdf
hall Upper Saddle River, NJ. Retrieved from
Susanto, Y. K. (2013). Pengaruh Pengungkapan
https://pdfs.semanticscholar.org/6885/bb9a29
Sustainability Report terhadap Profitabilitas
e8a5804a71bf5b6e813f2f966269bc.pdf
Perusahaan. Business Accounting Review,
1(2), 319–328.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A203-6
Esty Poedjioetami. Penataan Kawasan THP Kenjeran Surabaya dengan Memadukan Aktivitas…

IDENTIFIKASI EKSPRESI VISUAL TEPI SUNGAI SEBAGAI DASAR


PENGEMBANGAN DESAIN SPASIAL KAWASAN TEPI AIR
STUDI KASUS RUAS JEMBATAN JAGALAN-AMBENGAN
Ririn Dina Mutfianti1, Suryalin Banjarnahor2
Universitas Widya Kartika
ririndina@widyakartika.ac.id1, suryalinbanjarnahor@gmail.com2

ABSTRAK

Dalam sejarah perkembangan kota, sungai merupakan kondisi alam yang menjadi pertimbangan utama dalam
menentukan pilihan untuk bermukim. Dalam sejarahnya di sepanjang tepiannya, telah tersimpan banyak sejarah dan
banyak peristiwa. Dari masa ke masa terekam dalam jejak artefak-artefak berupa bangunan-bangunan yang menjadi
penanda peradaban suatu permukiman di masa tertentu. Demikian juga yang terjadi di Kalimas Surabaya. Bangunan
di sepanjang tepian sungainya terekam sesuai dengan perkembangan kotanya. Salah satu penggal sungai yaitu yang
ada di ruas Jembatan Jagalan-ruas Jembatan Ambengan mempunyai daya tarik disebabkan oleh bangunan di masa
lampau yang masih ada, namun telah mengalami banyak perkembangan sesuai dengan perkembangan kegiatan yang
ada di dalam kawasannya. Perkembangan penataan kawasan juga mempengaruhi ekspresi visual kawasannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan ekspresi visual tepian sungai Kalimas sehingga dapat menjadi
dasar dalam mengembangkan desain spasial kawasan tepi sungainya. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan survey lapangan sebagai dasar utama dalam menganalisis. Identifikasi ekspresi visual yang
dihasilkan menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi penataan spasial kawasan tepi sungai studi kasus di ruas
Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan.

Kata kunci : Desain Spasial Kawasan, Identifikasi Ekspresi Visual, Tepi Air

1. PENDAHULUAN Gambaran tersebut memberi informasi


Dalam sejarah perkembangan kota, sungai bahwa Koridor Kalimas Ruas Jembatan
merupakan kondisi alam yang menjadi Ambengan-Jagalan berkembang pada tahun
pertimbangan utama dalam menentukan pilihan 1870-1900, dan merupakan perkembangan ke
untuk bermukim. Dalam sejarahnya di sepanjang arah selatan dengan fungsi perdagangan.
tepiannya, telah tersimpan banyak sejarah dan Gambaran tentang periode perkembangan
banyak peristiwa. Dari masa ke masa terekam Kota Surabaya dari masa kependudukan Belanda
dalam jejak artefak-artefak berupa bangunan- adalah sebagai berikut :
bangunan yang menjadi penanda peradaban suatu 1. Perkembangan Kota Surabaya Masa
permukiman di masa tertentu. Demikian juga Pertama, terdiri dari periode sebagai berikut
yang terjadi di Kalimas Surabaya. Bangunan di :
sepanjang tepian sungainya terekam sesuai a. Periode tahun 1743 – 1808
dengan perkembangan kota periode tersebut. Meliputi kawasan pesisir pantai sampai
Salah satu penggal sungai yaitu yang ada di ruas dengan kawasan Jembatan Merah
Jembatan Jagalan-ruas Jembatan Ambengan b. Periode 1808 – 1830
mempunyai daya tarik disebabkan oleh bangunan Kawasan Pesisir - Jembatan Merah
di masa lampau yang masih ada, namun telah dikelilingi Benteng
mengalami banyak perkembangan sesuai dengan 2. Perkembangan Kota Surabaya masa Kedua,
perkembangan kegiatan yang ada. Perkembangan Periode tahun 1830 - 1870
penataan kawasan telah mempengaruhi ekspresi Perluasan sampai dengan Pasar Besar
visual kawasannya. 3. Perkembangan Kota Surabaya masa Ketiga,
Periode tahun 1870 - 1900

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A204-1
Dianing Eka Puspitasari. Analisis Protein Target Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-ol

Perluasan sampai dengan Kayoon


4. Perkembangan Kota Surabaya masa
Keempat, Periode tahun 1900 - 1940
Perluasan sampai dengan Pasar Besar

Gambar 1: Periode Perkembangan Kota


Surabaya
Menurut Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Kota Surabaya tahun 2014-2030, Koridor
Kalimas ruas jembatan Ambengan-Jagalan Gambar 2: Alur Penelitian
merupakan kawasan dengan peruntukan sebagai
Sumber : analisis , 2017
kawasan perdagangan dan jasa.
Dari Kedua kondisi tersebut, dapat ekspresi visual yang telah ditemukan sebagai
disimpulkan bahwa peruntukan keduanya dari berikut :
masa lalu sampai dengan masa sekarang a. Style bangunan
diharapkan sama yaitu kawasan perdagangan. b. Tinggi bangunan (KLB)
Perubahan ekspresi visual berkesesuaian dengan c. Pemunduran bangunan (GSB)
masa per masa perkembangan kota Surabaya. d. Figure Ground
Dengan semakin padatnya tengah Kota, maka Langkah 3 : Analisis data survey sebagai
perubahan ekspresi visual tidak dapat berikut:
dihindarkan. a. Style bangunan untuk menemukan
Penelitian ini mengidentifikasikan kondisi bangunan kunci
ekspresi visual koridor Kalimas ruas Jembatan b. Tinggi dan Pemunduran bangunan untuk
Ambengan-Jagalan. Hasil akhir penelitian ini merencanakan skyline
adalah rekomendasi desain spasial untuk c. Figure ground untuk menemukan pola
penataan permassaan berdasarkan ekspresi visual penataan.
koridor Kalimas ruas Jembatan Ambengan- Langkah 4 : Temuan hasil analisis berupa :
Jagalan. a. Harmoni style bangunan dan penetapan
bangunan kunci
2. METODE PENELITIAN b. Harmoni tinggi bangunan (KLB)
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode c. Harmoni pemuduran bangunan (GSB)
deskripsi kualitatif, dengan survey lapangan d. Harmoni figur ground
sebagai bahan dan data analisisnya. Langkah 5 : Rekomendasi desain
Alur penelitian yang dilaksanakan adalah a. Penataan yang memperhatikan
sebagai berikut : keseimbangan figure ground
Langkah 1 : menemukan tujuan dan perumusan b. Skyline oleh harmoni ketinggian dan
masalah. pemunduran bangunan
Langkah 2 : Identifikasi dengan melakukan studi c. Pengembangan style bangunan kunci
literature dan survey lapangan dengan variabel

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A204-2
Dianing Eka Puspitasari. Analisis Protein Target Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-ol

3. HASIL DAN PEMBAHASAN tengah antara dua ruas Jembatan tersebut ada satu
3.1. Hasil Survey dan Analisis Jembatan lagi yaitu Jembatan Peneleh. Sehingga
a. Delineasi Penelitian pada delineasi penelitian ini terdiri Jembatan
Delineasi penelitian adalah Koridor Kalimas Jagalan-Peneleh dan Ruas Jembatan Peneleh-
Ruas Jembatan Jagalan di sisi Utara sampai Ambengan.
dengan Jembatan Ambengan di sisi Selatan. Di

Gambar 6: Tampak koridor Kalimas


Ruas Jembatan Peneleh-Jembatan
Gambar 3: Delineasi Penelitian Ambengan – Jalan Genteng Kali
Sumber : analisis , 2017 Sumber : analisis , 2017
b. Data Survey
Data survey terbagi menjadi dua
pembahasan yaitu :
1) Permassaan. Pada bagian permassan maka
data survey yang dikumpulkan adalah data
tentang style bangunan, pemunduran bangunan
dan ketinggian bangunan. Gambaran hasil survey
adalah sebagai berikut :

Gambar 7: Tampak koridor Kalimas Ruas


Jembatan Peneleh-Jembatan Ambengan
Sumber : analisis , 2017

2) Posisi Bangunan eksisting terhadap jalan


dan sungai yang mempengaruhi ekspresi visual
terdiri dari tiga kondisi yaitu yang langsung
berhadapan dengan sungai dan yang bertolak
Gambar 4: Tampak koridor Kalimas Ruas belakang dengan sungai. Sungai, diapit oleh
Jembatan Jagalan-Jembatan Peneleh jalan dan bangunan menghadap jalan dan sungai.
Sumber : analisis , 2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A204-3
Dianing Eka Puspitasari. Analisis Protein Target Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-ol

Gambaran kondisi pemunduran bangunan adalah c. Pembahasan


sebagai berikut ini : Dari data gambar hasil survey tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Style Bangunan di koridor Sungai Kalimas
Ruas Jembatan Ambengan-Jagalan berstyle
vernakular dengan fungsi sebagai hunian
sekaligus toko. Beberapa ada yang sudah beralih
berstyle modern, terutama untuk bangunan yang
telah benar-benar beralih fungsi menjadi toko
tanpa ruang hunian.
2) Ketinggian Bangunan yang berfungsi
sebagai toko dan hunian terdiri dari dua lantai.
Sedangkan untuk bangunan toko saja terdiri dari
satu lantai. Beberapa bangunan dengan fungsi
perkantoran dan hotel di jalan Gentengkali
berlantai lebih dari dua, yaitu 4 sampai 6 lantai.
3) Pemunduran bangunan di Koridor Kalimas
Gambar 8. Varian Posisi bangunan Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan adalah sama
terhadap Sungai dan Jalan dengan nol. Pemunduran bangunan lebih dari
Sumber : analisis , 2017 nol, yaitu kurang lebih 8m terjadi di sisi Selatan
3) Figure Ground penataan koridir Kalimas Kalimas di Jalan Genteng Kali.
Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan dapat dilihat
dari gambar berikut. Pada tampak blok dibawah 3.2. Temuan
ini terlihat kepadatan bangunan sebagai elemen a. Harmoni Style Bangunan Dan Penetapan
Solid. Sedangkan elemen Void adalah sungai dan Bangunan Kunci
jalan yang mengapit di kedua sisi sungai. Dalam menetapka arahan style bangunan
diperlukan rujukan dari bangunan kunci yang ada
dalam kawasan penelitian. Pada dasarnya pada
Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-
Ambengan menggunakan style vernakular rumah
Arabia, dengan balkon disepanjang dinding yang
menghadap keluar. Tetapi di beberapa tempat
masih terdapat bangunan dengan style rumah
kolonial.

Gambar 10: Bangunan Kunci


mewakili Bentuk Bangunan di Koridor
Kalimas Ruas Jembatan Jagalan -
Gambar 9: Figure Ground Koridor Kalimas Ambengan
Ruas Jembatan Jagalan-Jembatan Jagalan
Sumber : analisis , 2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A204-4
Dianing Eka Puspitasari. Analisis Protein Target Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-ol

b. Harmoni tinggi bangunan (KLB) 4. KESIMPULAN, SARAN DAN


Bangunan di sepanjang Koridor Kalimas REKOMENDASI DESAIN
Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan beragam dari Dari paparan diatas dapat diambil
satu lantai sampai dengan 6 lantai.Demikian juga kesimpulan sebagai berikut :
dengan jarak anrat lantai dalam bangunan yang a. Style bangunan pengembangan dapat
tidak sama. Sehingga harmoni ekspresi visual dilakukan dengan memperhatikan bangunan
tepiannya memang tidak rapi dan terstruktur kunci telah di temukan. Sesuai dengan
secara estetika. pengembangan wilayah yang telah di rencanakan
dalam RTRW Kota Surabaya tahun 2014-2030.
Prototipe dasar pengembangan bangunan kunci
adalah sebagai berikut :
b. Perlu pembenahan dan mengarahkan
ketinggian bangunan dan ketinggian antar lantai
dalam bangunan agar bangunan terlihat
harmonis. Memperhatikan arah pengembangan
sesuai dengan RTRW Kota Surabaya tahun
2014-2030, maka skyline dari Jembatan Jagalan
Gambar 11: Prototipe Pengembangan
menuju Jembatan Ambengan menunjukkan
Bentuk di Koridor Kalimas Ruas Jembatan
ketinggian bangunan naik.
Jagalan - Ambengan
Sumber : analisis , 2017

c. Harmoni Pemuduran Bangunan (GSB)


Keteraturan pemunduran bangunan di
sepanjang jalan di Koridor Kalimas Ruas
Jagalan-Ambengan adalah sama dengan nol, Gambar 13: Pola Harmoni Skyline di
kecuali di jalan Genteng Kali dimana fungsi
Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan
bangunan adalah perkantoran besar, sehingga
membutuhkan area parkir dan sekaligus menjadi - Ambengan
unsur yang memberikan ruang luar berupa GSB Sumber : analisis , 2017
sebesar kurang lebih 8 m. c. Penataan Figure Ground di Koridor Kalimas
Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan lebih
d. Harmoni Figur Ground dioptimalkan dengan memberi penekanan
Kepadatan di Koridor Kalimas adalah Solid kantung-kantung ruang luar dari areal parkir
dan Sungai Kalim,as serta jalan yang berada di bangunan-bangunan perdagangan dan jasa, yang
kedua sisi tepiannya adalah Void dalam Teori dapat difungsikan sebagai penambahan ruang
Figure Ground (Roger Trancik, 1986), sebagai terbuka agar parkir menjadi off road.Dengan
berikut : demikian GSB dapat lebih dari nol.

Gambar 12: Pola Harmoni Figur


Ground di Koridor Kalimas Ruas
Gambar 14: Pola Harmoni Skyline di
Jembatan Jagalan - Ambengan
Koridor Kalimas Ruas Jembatan
Sumber : analisis , 2017
Jagalan - Ambengan
Sumber : analisis , 2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A204-5
Dianing Eka Puspitasari. Analisis Protein Target Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-ol

5. DAFTAR PUSTAKA
Bapeko, Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota
Surabaya,Tahun 2014-2030 (2014).
Handinoto, (1995) Perkembangan Kota dan
Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya,
1870-1940, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Lynch, Kevin, (1992), The Image of The City.
USA, The MIT Press
Mutfianti, Ririn Dina, (2010), Konsep Penataan
Koridor Kalimas Surabaya berdasar Potensi
Roh Lokasi (Spirit of Place).
Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process.
New York : Van Nostrand Reinhold
Company.
Trancik, Roger (1986), Finding Lost Space,
Theories of Urban Design, Van Rostrand
Reinhold Company, New York.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A204-6
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN PETEKAN – RUAS JEMBATAN


MERAH: SEBUAH STUDI SPASIAL KAWASAN WISATA HERITAGE
DAN PELESTARIAN SITUS KOTA TUA SURABAYA
Erly K. Paramita1, F. Priyo Suprobo2, Ririn Dina Mutfianti3
Universitas Widya Kartika
paramita.soedigdo@gmail.com1, priyosuprobo@widyakartika.ac.id2, airbening.din@gmail.com3

ABSTRAK

Sungai Kalimas di sepanjang ruas Jembatan Petekan – ruas Jembatan Merah merupakan gerbang menuju area
pelabuhan dan juga merupakan kawasan spasial tepi sungai yang dimanfaatkan sebagai sarana alat interaksi dengan
bangunan yang berada di tepiannya. Hal ini memungkinkan di waktu dahulu dan menjadi jalur angkut yang efektif
dalam membawa barang dagangan dari pelabuhan menuju pergudangan yang banyak ditemukan di sepanjang tepian
sungai. Sungai Kalimas juga merupakan bagian dari prasarana kota yang tidak hanya sebagai area pembuangan air
hujan namun menjadi ruang positif pada area tersebut serta sebagai sarana transportasi yang mudah dan efisien untuk
keluar Kota Surabaya lewat lautan (Buku Soerabaia Tempo Doeloe dalam Mutfianti,2010). Sebagai proyek kerjasama
yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan Lingkungan Buatan UWIKA (Pusdewika), maka perancangan ini
bermaksud mengembangkan koridor dengan upaya identifikasi dan solusi desain lebih lanjut dalam lingkup potensi
historis kawasan dan menghidupkan kembali citra kawasan koridor ruas Jembatan Petekan – Jembatan Merah sebagai
kawasan historis bernilai positif.

Kata Kunci: Urban Design, Waterfront, Wisata Heritage Dan Preservasi.

1. PENDAHULUAN jawab untuk melestarikan bangunan – bangunan


Keberadaan citra khas sungai Kalimas yang ada dengan mengalih fungsikan bangunan
sebagai Kota Pelabuhan Surabaya di kawasan sebagai penyewaan gudang. Kerusakan
koridor ruas Jembatan Petekan – Jembatan lingkungan dengan banyaknya sampah yang
Merah merupakan area dimana akulturasi berserakan, dan upaya membangun bangunan
kebudayaan multi etnis yaitu Eropa, Pecinan dan non permanen dilakukan oleh masyarakat
Arab masuk dan membaur dengan budaya pendatang memunculkan citra Kalimas di
lokalitas setempat, yang masuk ke dalam kawasan studi sebagai area pergudangan dan
kawasan tersebut melalui sungai Kalimas. Citra kawasan kumuh.
atau karakter kawasan koridor ruas Jembatan Dengan melihat potensi kawasan yang
Petekan – Jembatan Merah sebagai Kota kental nuansa historisnya, maka diperlukan
Pelabuhan yang mulai hilang seiring dengan upaya identifikasi dan solusi desain lebih lanjut
beralihnya fungsi peruntukan lahan yang untuk menghadirkandan menghidupkan kembali
merubah banyak visual setempat berdasarkan citra kawasan koridor ruas Jembatan Petekan –
kebutuhan masyarakat yang bermukim di Jembatan Merah sebagai kawasan historis
kawasan tersebut. Kurangnya rasa tanggung bernilai positif.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-1
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

Gambar 1. Peta Koridor Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah

2. METODE PENELITIAN interpretasi ini, data yang ada diidentifikasi dan


2.1. Teknik Pengumpulan Data diberi penamaan tema. Selanjutnya data-data tadi
Kegiatan penelitian mengumpulkan data dikategorisasikan untuk membentuk
berdasarkan peristiwa atau kejadian yang tema/konsepnya yang baru. Kegiatan ini disebut
diamati. Upaya yang dilakukan diantaranya juga proses afinitasi dan selanjutnya menentukan
adalah melalui: hubungan keterkaitan antara satu konsep yang
1) Observasi partisipatif terbentuk dengan konsep lainnya.
2) Dalam melakukan wawancara, dibuat Disinilah hubungan yang terjadi antar
pedoman yang dijadikan acuan dan konsep dalam bentuk kerangka pemikiran dapat
instrumen wawancara yang dilakukan disajikan dan ditarik kesimpulannya. Proses
bersifat terbuka, terstruktur dengan pedoman. selanjutnya adalah bagaimana kerangka
3) Focus Group Discussion pemikiran ini menjadi insight/wacana baru untuk
Studi dokumentasi, terutama mengenai menghasilkan model pengembangan spasial
akurasi sumber dokumen, bermanfaat bagi kawasan yang diharapkan bersama oleh para
bukti penelitian dan sesuai dengan standar stakeholder.
kualitatif, tidak reaktif.
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.2. Pengambilan Sampel 3.1. Hasil Analisis Penelitian Koridor
Dalam analisis kualitatif, karena sifatnya Analisis awal dilakukan dengan melakukan
yang terbuka (open ended), maka cenderung observasi dan kemudian membandingkan hasil
penelitian ini adaptif untuk melakukan penelitian sebelumnya serta melalui proses Focus
perubahan, perbaikan, dan penyempurnaan Group Discussion (FGD). Proses ini mendorong
berdasarkan data umpan balik yang baru, selama kemunculan inspirasi untuk rancangan desain
penelitian berproses. Analisis terdiri atas proses yang baru.
reduksi data dan menginterpretasikannya. Dalam

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-2
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

Tabel 1. Hasil Analisis Penelitian Koridor Kawasan Studi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-3
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

Tabel 1. Hasil Analisis Penelitian Koridor Kawasan Studi (lanjutan)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-4
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

Tabel 1. Hasil Analisis Penelitian Koridor Kawasan Studi (lanjutan)

3.2. Analisis Berdasarkan SWOT (Strengths,  Sarana dan prasarana sirkulasi kendaraan


Weakness, Opportunity, Threat) dan pejalan kaki yang kurang memadai.
Analisis matriks SWOT dilakukan dengan Banyaknya truk – truk parkir di tepi koridor
tujuan mencari alternatif strategi pemanfaatan sehingga terjadi kepadatan dan penyempitan
ruang di kawasan tepi sungai ruas Jembatan

jalan.
Petekan hingga Jembatan Merah Surabaya sesuai Penurunan vitalitas ekonomi
dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan

kawasanterbangun.
ancaman yang ada. Penurunan nilai tradisi kearifan lokal di
sepanjang tepi sungai

a. Kekuatan (Strengths)
Kawasan yang memiliki makna simbolik

c. Peluang (Opportunity)
dan sejarah yang menonjol, unik da Bangunan kuno terbanyak dengan kondisi


nmenarik. fasade yang utuh berada di segmen 5 atau
Tampilan fasade bangunan Menara Pandang disekitar Menara Pandang atau Gedung
atau Gedung Syah bandar terlihat dari Syah Bandar sehingga membentuk


pandangan Jembatan Merah. visualisasi kota tua yang menarik.
Ciri fasade bangunan menampilkan beragam Visualisasi ini dapat membawa siapapun
jenis style pada sisi Kalimas timur yang yang berada di dalamnya kembali
menunjukkan kearifan lokal pada masa bernostalgia ke memory masa – masa tempo


dahulu yaitu vernakular Arab dan Cina, dan doeloe.


klasik modern. Pasar Pabean merupakan pasar tradisional
Beragamnya fasilitas penunjang dan adanya yang terkenal sebagai sentra penjualan ikan
ruang – ruang publik berupa Ruang Terbuka

segar di Kota Surabaya.


Hijau dan pusat perbelanjaan. Koridor di Jl. Kalimas Utara merupakan


Keunikan bentuk lay out dan sirkulasi jalan akses ke perkampungan Arab dan Pecinan.
lingkungan mengikuti alur jalannya aliran Kawasan Pecinan atau Kya – Kya


sungai. merupakan area perdagangan dan jasa
Merupakan gerbang masuknya area komersial. Sedangkan di Jl. Kalimas Barat
pergudangan dan area pelabuhan Kota terdapat destinasi belanja di Jembatan
Surabaya. Merah Plaza. Dua hal ini merupakan daya
tarik pelaku bisnis dan wisatawan untuk

b. Kelemahan(Weakness)
Peran dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan belanja ketika berada di Koridor
kekuatan dan keindahan sungai Kalimas ruas Jembatan Petekan – ruas Jembatan


sebagai jantung kota Surabaya masih Merah.
Akulturasi budaya Arab dan Cina tidak

rendah.
Terdapat pembuangan sampah illegal yang hanya dapat disaksikan melalui style
berada di tepian sungai. arsitektur bangunan tetapi juga dapat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-5
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

disaksikan dari kegiatan sehari – hari tepi sungai. Dan menyediakan fasilitas
penduduk yang bermukim didalamnya. kendaraan sewa sepeda ontel dan becak


untuk berkeliling kawasan.

d. Ancaman(Threats)
Perbaikan kualitas infrastruktur pada
Keberadaan Jl. Panggung dimanfaatkan
kawasan penelitian.
sebagai akses utama Pasar Pabean oleh truk
– truk pengangkut ikan sehingga dapat
3.4. Konsep Makro Pengembangan Kawasan
berdampak buruk pada kondisi infrastruktur
Visi Penataan dan Perancangan Spasial

jalan lingkungan.
Kawasan Tepi Sungai Kalimas Surabaya adalah
Tepian sungai Kalimas timur sebagian besar
“Mewujudkan kawasan komersial dan
masih dijadikan sebagai lahan parker oleh
permukiman sebagai kawasan wisata dan edukasi
truk – truk pengangkut muatan tinggi.

sejarah yang berbasis waterfront heritage”.
Punahnya identitas dan sejarah sungai
Kalimas yang menarik dan meningkatnya
kantong-kantong kekumuhan di sekitar
tepisungai.

3.3. Strategi Rencana Pengembangan Desain


Strategi Rencana Pengembangan yang
dipilih kemudian berdasarkan Analisis SWOT
adalah strategi S-O dan S-T, yangmana potensi
kawasan akan lebih diangkat untuk menunjang
kekuatan yang dimiliki dan mengupayakan
tantangan yang muncul untuk dikurangi dengan
program desain yang tepat.

 Menciptakan ikon destinasi wisata air dan


a. Strategi S-O

wisata budaya sebagai potensi


pengembangan perekonomian lokal atau

 Mendorong beragam style bangunan dengan


regional.
Gambar 2. Skenario Konsep Makro
Pengembangan Kawasan Sumber : Dok. Pribadi
 Membuat perencanaan kawasan sejarah
tampilan kuno terhadap wisata Kalimas.
(2017)
sebagai daya tarik wisata waterfront dengan
tema Mixed Used. Dengan menggabungkan 3.5. Tema Pengembangan Kawasan
antara pemenuhan kebutuhan konservasi Pengembangan kawasan ini berorientasi untuk
bangunan, optimalisasi Sungai Kalimas, membangun interaksi antara sungai dengan
kebutuhan wisata dengan menjadikan tepian, melalui visualisasi kekayaan heritage di
panorama koridor Jembatan Petekan – tepian sungai Kalimas (Pendit, 1994),
Jembatan Merah sebagai ikon destinasi diantaranya dengan tema sebagai berikut:
wisata Kota Pelabuhan setelah Kota Tua 1. Pengembangan waterfront, dengan
Surabaya. menekankan penciri kawasan pada:
a. Dermaga Transit Syah Bandar
 Penataan dan pemanfaatan view sungai
b. Strategi S-T
b. Dermaga Transit Kalimas Utara
2. Peningkatan dan pelestarian bangunan-
 Penataan waterfront yang dapat mewadahi
untuk ruang terbuka koridor hijau jalan.
bangunan kuno, dengan menekankan pada:
a. Identifikasi visual bangunan
 Penataan dan pembangunan lahan parkir
berbagai kegiatan di ruang publik.
b. Peremajaan bangunan-bangunan kuno
dengan upaya alih fungsi bangunan
tersendiri untuk kendaraan yang parkir pada

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-6
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

sebagai visual pendukung memunculkan a. Peremajaan dan alih fungsi bangunan


karakter Kota Pelabuhan Tua. kuno sebagai permukiman kampung
3. Edukasi sejarah dan budaya, dengan kuno yang teratur dan bersih.
menekankan pada upaya/program berikut: b. Aksebilitas yang dapat dijangkau dengan
a. Alih fungsi bangunan - bangunan kuno mudah berupa keteraturan visual dan
sebagai sarana pendukung wisata penanda kawasan.
heritage memperkenalkan sejarah dan 5. Peningkatan kualitas potensi kawasan
budaya kawasan. sebagai tujuan wisata rekreasi keluarga.
b. Pengadaan event tahunan di Sungai
Kalimas seperti lomba dayung perahu 4. REKOMENDASI DESAIN
naga dan festival sejuta lampion 4.1 Rekomendasi Desain Berdasarkan Teori
menjelang hari jadi Kota Surabaya. Trancik (1986)
4. Peningkatan kualitas permukiman, dengan a. Land Use and Site Planning, mengacu pada
menekankan pada upaya/program berikut: Kaiser, Godschalk, & Chapin (1995)

Gambar 3. Land Use & Site Planning. Sumber : Dok. Pribadi (2017)

b. Lahan terbangun (urban solid) 11. Masjid Serang


Lahan terbangun atas pengembangan kawasan ini 12. Kantor Polisi
dapat terkategori sebagai berikut:
c. Lahan terbuka (urban void)
- Kategori Bangunan Baru
Lahan terbuka atas pengembangan kawasan ini
1. Sekolah SD dan SMP
sebaiknya memperhatikan konteks RTH (Steiner,
2. Pasar Ikan Segar Pabean
2012) dan dapat terkategori sebagai berikut:
3. Gedung Parkir
- Kategori Ruang Terbuka Kawasan
4. Puskesmas
1. Dermaga Transit Syah Bandar
- Kategori Alih Fungsi Bangunan Kuno
2. Dermaga Transit Kalimas Utara
1. Gedung Pertumjukan
3. Parklet dan Snack Box Rest Area tepi sungai
2. Sentra UKM
Kalimas
3. Penginapan Njonja Kembar
4. Ruang Terbuka Hijau Kalimas Plaza
4. Wisata Heritage Menara Syahbandar
5. Taman
5. Cafe
- Kategori Ruang Terbuka Koridor
6. Restoran
1. Rest Area koridor
7. Kalimas Tourist Center
8. Pertokoan Kuno d. Pola ruang perkotaan ( Urban fabric)
9. Klinik dan Apotik Pola ruang perkotaan bersifat heterogen
10. Sentra Kuliner Kaki Lima karena kawasan bersifat mixed used dimana

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-7
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

kebutuhan pelestarian heritage dan kebutuhan  Linkage kolektif kawasan berbentuk mega
interaksi ke Sungai Kalimas diperlukan untuk form susunan - susunan yang dihubungkan
menghidupkan kawasan (Mutfianti & Suprobo, ke sebuah kerangka berbentuk garis lurus
n.d.). dan hirarkis mentgikuti pola Sungai
e. Teori Linkage (Ching, 2014) Kalimas.

 Elemen garis, menghubungkan secara


- Linkage visual f. Teori Place
Area heritage di tepi kawasan dapat menjadi
langsung dua tempat dengan satu deretan branding wisata kampung kuno yang

 Elemen koridor, dibentuk oleh dua deretan


massa di Jl. Kalimas Utara. mengangkat kekayaan budaya setempat sebagai
salah satu keunikan tepi sungai bersejarah.
massa (bangunan dan pohon) yang Sedangkan area terbangun menjadi fasilitas
membentuk sebuah ruang yang memanjang pendukung keberadaan interaksi tepi sungai
di Jl. Panggung. dengan Sungai Kalimas.

 Elemen
- Linkage structural
tambahan, melanjutkan 4.2 Pengembangan Kawasan Berdasarkan
pembangunan baru yang ada pada kawasan Prinsip Pengembangan Tepi Sungai oleh
tersebut dan masih menjadi bagian pola Arifin, Mohd, & Hazreena (2000)
tambahan yang ada di sekitarnya. a. Site Planning
- Linkage kolektif.

Gambar 4. Site Planning. Sumber : Dok. Pribadi (2017)

b. Pelayanan Sepanjang Sisi sungai c. Infrastruktur Perencanaan Sistem


Infrastruktur Tepi Sungai

 Sirkulasi 2 arah di Jl. Kalimas Utara lebar


Sistem Sirkulasi :

ruas jalan 8m, pedestrian lebar 2 m dengan


jarak antar bangku taman 2m dan jarak
antar parklit 50m. Peruntukan kendaraan

 Sirkulasi di Jl. Kalimas Udik 1, 2 arah lebar


non emisi.

ruas jalan 6m, pedestrian menyatu dengan


ruas jalan. Jarak antar bangku taman 2m.

 Sirkulasi di Jl. Panggung, 2 arah lebar ruas


Peruntukan kendaraan non emisi.

Gambar 5. Pelayanan Sepanjang Sisi Sungai Sumber jalan 8 m, pedestrian lebar 1,2m, jarak antar
: Dok. Pribadi (2017) bangku taman 3m. Peruntukan mobil

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-8
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

keluarga, sepeda motor dan kendaraan non Tabel 3. Fungsi dan Peruntukan Jalan di
emisi. Kawasan Studi

 Disediakan tempat sampah 3R di setiap 10


Sistem Persampahan :

m koridor jalan di lahan softscape maupun


hardscape. Lokasi TPS berada di Jl.
Indrapura.

 Untuk lampu PJU menggunakan sistem


Sistem Penerangan :

ortomatis menyala saat kawasan gelap,


Kabel listrik ditanam di dalam tanah.

Tabel 2. Pengadaan Street Furniture dan


Penerangan di Kawasan Studi

 Air bersih, didistribusikan dari PDAM


Sistem Pemipaan:

setempat. Pipa air bersih PDAM berada di

 Air kotor, diproses terlebih dahulu sebelum


bawah tanah.

 Air limpasan hujan, mengalir langsung ke


dibuang ke riol.

riol dan Sungai Kalimas. Di area taman air


limpasan hujan dan air kotor digunakan
untuk menyiram tanaman.

Gambar 6. Infrastruktur Sungai. Sumber : Dok. Pribadi (2017)

Gambar 7. Preservasi (d) Menara Syah Bandar Gambar 8. Visual Estetika (e)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-9
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

Gambar 9. Streetscape dan Landscape (f)


g. Access and Transportation non emisi dan kendaraan emisi kategori
Pengunjung dapat menggunakan fasilitas mobil keluarga, mobil box dan sepeda motor.
dermaga untuk mendapatkan penyewaan perahu
dayung atau perahu motor. Akses dan

 Jl. Kalimas Utara : Akses ruas jalan 2


transportasi koridor sungai Kalimas.

arah. Peruntukan untuk pejalan kaki dan


transportasi non emisi yaitu becak dan

 Jl. Kalimas Udik 1 : Akses ruas jalan 2 arah.


sepeda ontel.

Peruntukan untuk pejalan kaki dan


transportasi non emisi yaitu becak dan

 Jl. Panggung : Akses ruas jalan 2 arah.


sepeda ontel. Gambar 11. Akses dan Transportasi (g)

Peruntukan untuk pejalan kaki, kendaraan

Gambar 10. Land Use & Facilities (h) Gambar 12. River Management (i)

5. KESIMPULAN DAN SARAN Merah mempunyai nilai historis yang tinggi.


5.1 Kesimpulan Dibuktikan dengan keberadaan bangunan -
Dari paparan penelitian diatas dapat bangunan beraritektur penjajahan Kolonial
disimpulkan bahwa koridor sungai Kalimas di Hindia Belanda pada era pra kemerdekaan gaya
ruas jembatan Petekan sampai ruas jembatan Arab, Pecinan dan Kolonial membaur ke dalam

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-10
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

style venakular setempat sehingga menciptakan Sustainable Environtmental Architecture


visual yang unik dan tidak ditemukan di International Seminar-SENVAR-2000,
Indonesia kecuali di Pelabuhan Sunda Kelapa Institut Teknologi (Vol. 10).
dengan kompleks Kota Tua Batavia, dan Kota Ching, F. D. (2014). Architecture: Form, space,
Lama Semarang. Sejarah munculnya karakter and order. John Wiley & Sons.
Kota Tua Pelabuhan di Surabaya serupa dengan Kaiser, E. J., Godschalk, D. R., & Chapin, F. S.
yang terjadi di Batavia maupun Semarang, hal ini (1995). Urban land use planning (Vol. 4).
tidak lepas dari kesamaan nasib dibawah University of Illinois Press Urbana, IL.
penjajahan kolonial Hindia Belanda. Namun Mutfianti, R. D., & Suprobo, F. P. (n.d.). Desain
karena Kota Tua Surabaya telah lama Spasial Kawasan sebagai Dasar
ditinggalkan pemiliknya sejak meletusnya Agresi Pengembangan Ekspresi Visual Tepi Sungai
Militer Belanda, sampai era ini dalam keadaan Kalimas Surabaya. Retrieved from
yang memprihatinkan. Karena terbengkalai http://temuilmiah.iplbi.or.id/wp-
dengan perawatan bangunan yang buruk content/uploads/2016/12/IPLBI2016-E-011-
menyebabkan munculnya area kumuh didalam 016-Desain-Spasial-Kawasan-sebagai-
kawasan, merubah citra kota tua pelabuhan Dasar-Pengembangan-Ekspresi-Visual-
menjadi permukiman kumuh dengan kondisi Tepi-Sungai-Kalimas-Surabaya.pdf
fisik bangunan yang tidak terawat. Disisi lain Pendit, N. (1994). Ilmu Periwisata dan Pengantar
edukasi sejarah tentang keberadaan kawasan juga Perdana. Jakarta: PT Pradnya Pramita.
masih sedikit. Rencana Visi Surabaya. (2008). Rencana Visi
Surabaya, Penerbit Pemerintah Kota
5.2 Saran Surabaya, Surabaya
Melihat potensi kawasan tepi sungai Steiner, F. R. (2012). The living landscape: an
Kalimas dengan gaya heritage yang kuat dapat ecological approach to landscape planning.
menjadi peluang wisata heritage yang Island Press.
bermanfaat untuk konservasi bangunan - Trancik, R. (1986). Finding lost space: theories
bangunan kuno, peningkatan kualitas of urban design. John Wiley & Sons.
permukiman yang sehat dan teratur, manfaat
edukasi dan rekreasi dapat menjadikan tepi
sungai Kalimas menjadi hidup. Penetapan hal ini
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang bermukim didalam kawasan
dan menjaga kelangsungan karakter yang
merupakan saksi - saksi sejarah tempo dulu.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terimakasih disampaikan kepada
Kemenristekdikti yang telah memberi
kesempatan terlibat dalam proyek kerjasama
yang dirintis melalui Pusat Jasa Desain Industri
dan Lingkungan Buatan Universitas Widya
Kartika (Pusdewika) dalam berkegiatannya di
lingkup Ipteks bagi Inovasi dan Kreatifitas
Kampus (IbIKK) periode 2017 ini.

6. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, A., Mohd, R., & Hazreena, H. (2000).
Making Sustainable Waterfront
Development. In Procceding Seminar,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-11
Erly K. Paramita, dkk. Perencanaan Dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi Sungai Kalimas sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Pelestarian
Situs Kota Tua Surabaya.Studi Kasus : Sungai Kalimas Ruas Jembatan Petekan – Ruas Jembatan Merah.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A205-12
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR MULTIFUNGSI DI KOTA


SURABAYA

Alfon Julio Setiawan¹, Risma Andarini2


Universitas Widya Kartika
julio.alfon@yahoo.com1, risma.andarini@gmail.com2

ABSTRAK

Pasar Tradisional merupakan tempat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok, dimana masyarakat sangat
tergantung dengan keberadaan pasar. Latar belakang dari perancangan ini yaitu paradigma masyarakat yang
menganggap bahwa pasar tradisional lekat dengan hal yang kotor, kumuh, dan kurang layak, hal ini menyebabkan
masyarakat berpindah ke pasar modern untuk mencari kebutuhan akan bahan pokok. Adapun tujuan Perencanaan dan
Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya adalah untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional di kota
Surabaya. Metode yang digunakan adalah dengan observasi langsung dan daftar pustaka. Hasil pengolahan data
nantinya akan dijadikan sebagai dasar dalam perencanaan dan perancangan, dimana menghasilkan konsep makro
identitas pasar. Oleh karena itu, pasar seharusnya perlu untuk dikembangkan kualitasnya agar masyarakat senang
untuk pergi ke pasar dan juga tidak hanya pada kalangan wanita saja, namun dari berbagai kalangan, oleh sebab itu
fungsi dari pasar perlu untuk ditambah, agar masyarakat yang pergi tidak hanya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan bahan pokok, namun juga dapat menikmati fasilitas lain dari pasar itu sendiri.Hal ini juga dapat menjadi
potensi bagi para pedagang kecil, agar dapat membuka lapangan kerja yang luas dan mencakup seluruh lapisan
masyarakat.

Kata Kunci: Pasar Tradisional, Kualitas, Masyarakat

1. PENDAHULUAN mengoptimalkan fungsi pasar, Sehingga


Surabaya merupakan kota terbesar kedua di masyarakat dapat menikmati dan
Indonesia. Jumlah penduduk di kota Surabaya memanfaatkan fasilitas yang ada di pasar
menurut dispenduk pada tahun 2015 mencapai secara optimal, tidak hanya sekedar untuk
2.926 juta jiwa (dispendukcapil,2015). Hadirnya mencari kebutuhan pokok / sehari- hari
pasar membantu semua lapisan masyarakat untuk namun juga untuk memenuhi kebutuhan
dapat memenuhi kebutuhan pokok yang mereka
yang lain.
butuhkan. namun tanpa disadari keadaan pasar
yang ada di masyarakat khususnya kota 2. METODE
Surabaya, belum memenuhi standar yang cukup Metode yang digunakan adalah metode
(Serikat Pasar Indonesia, 2014). Keadaan pasar deskriptif-analitik. Metode ini tertuju pada
tradisional yang kurang baik ini, memicu pemecahan masalah dengan mencari
masyarakat untuk berpindah ke pasar modern. permasalahan, dan mengidentifikasi serta
Perencanaan dan perancangan pasar multifungsi mendefinisikannya. Selanjutnya, pengumpulan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar data dilakukan menggunakan 2 cara, yaitu
tradisional yang ada saat ini, tidak hanya dengan pengumpulan data primer dan
berfungsi sebagai proses transaksi jual beli dan pengumpulan data sekunder. Setelah data telah
pemenuhan kebutuhan pokok, melainkan juga dikumpulkan, akan dilakukan analisis data
dapat menunjang masyarakat untuk dapat dengan metode kualitatif. Data yang diperoleh

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-1
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

dari hasil observasi, wawancara, literature, serta


kepustakaan dirangkai dan diidentifikasi. Hasil
data yang diperoleh, akan menjadi landasan
dalam proses perencanaan dan perancangan
dalam membuat konsep desain.

3. ANALISA
Analisa Pelaku/ Pengguna Pasar
Pelaku atau pengguna Pasar Multifungsi terdiri
dari :
1. Penjual (Penyewa/ Pemilik Toko)
2. Pembeli (Konsumen)
3. Pengelola Gambar 3. Jalur Pengunjung
4. Staf atau pegawai Sumber : Dok. Pribadi
5. Pemasok Barang (Supplyer)
Analisa Site
Organisasi Ruang

Gambar 4. Lokasi Site dan Peta Peruntukan


Sumber : Google Maps & Peta Peruntukan Kota
Surabaya

Data Teknis
• Nama Jalan : Jalan Dr.Ir.Haji.Soekarno
Gambar 1. Struktur Organisasi Ruang
• ROW : 10 meter
Sumber : Dok. Pribadi
• KDB : 50% - 60%
• KLB : 2 – 5 Lantai
• GSB :5m
• Kelas Jalan : Tipe 1 jalan arteri sekunder
• Peta Peruntukan : Belum Ditentukan
• Luas Lahan : 9 Ha (Terpakai 2,3 Ha)
• Batasan-batasan site :
Batas Utara : Jalan Penjaringan Asri
Batas Selatan : Lahan Kosong
Batas Timur : Perumahan Medokan Asri
Batas Barat : Perumahan Rungkut Asri

Gambar 2. Jalur Pengelola & Pegawai


Sumber : Dok. Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-2
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

Analisa Aksesbilitas Zona publik


Lokasi site dapat diakses dengan mudah karena Zona public dalam pasar multifungsi meliputi
terletak pada area hook, sehingga dapat dicapai area parkir, foodcourt, area bermain, wastafel,
menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, dan taman
sepeda, maupun mobil
Zona Privat
Analisa Klimatologi Zona privat meliputi ruang pengelola.
Site yang terletak di Jl. Ir. Soekarno menghadap
ke arah Barat, dimana site akan mendapatkan Zona Semi Privat
cahaya matahari langsung pada siang- sore hari. Zona semi privat meliputi toko, toko makanan,
Bangunan yang menghadap barat akan gym, spa & sauna, yoga.
menyebabkan terkena sinar matahari sore yang
lebih bersifat panas, oleh sebab itu perlu untuk Zona Service
memberikan perlakuan khusus dalam desain Zona ini meliputi ticketing parking, ruang cs,
bangunan. Bukaan pada arah timur akan gudang, MEE, ruang CCTV, toilet dan pos
diperbanyak karena bangunan yang menghadap keamanan.
kearah timur akan mendapatkan sinar matahari
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pagi yang dapat mengurangi tingkat kelembapan
4.1 Konsep
bangunan.
Konsep Makro yang digunakan dalam
perancangan pasar multifungsi di kota Surabaya
Analisa View
adalah “Identity”, Identity atau identitas
Analisa view keluar site :
merupakan ciri -ciri atau tanda-tanda yang
• View ke Barat (+) : Area Perumahan
melekat pada sesuatu yang menjadi ciri khasnya.
Rungkut Asri dan pertokoan
Konsep ini diambil berdasarkan identitas asli
• View ke Utara (+) : Area Perumahan
dari pasar yaitu tempat jual beli dan
Penjaringan Asri, dan pertokoan
sosialisasi,dimana nantinya pasar multifungsi
• View ke Selatan (-) : view ke lahan kosong
akan dapat mengembalikan identitas asli pasar
dan perumahan Medokan Asri
dengan memberikan fasilitas yang memadai. .
• View ke Timur (-) : view ke lahan kosong
Pasar yang bersifat terbuka, jujur, dan bersih
dan Medokan Asri Timur
membuat seluruh masyarakat yang ada
didalamnya merasa nyaman. Pendekatan yang
Analisa Zoning
akan diambil pada desain ini menggunakan
Aristektur Fungsional. Arsitektur Fungsional
diambil karena memiliki keterkaitan yang erat
dengan konsep identitas itu sendiri, dimana
bangunan diciptakan berdasarkan fungsinya.
Fungsi bangunan akan lebih ditonjolkan pada
bangunan.

Gambar 5. Zoning
Sumber : Dok Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-3
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

4.4 Layout Plan & Denah


IDENTITY

INTERAKSI
JUAL BELI KEBUTUHAN
BUDAYA

KOMERSIAL
(NILAI JUAL) Gambar 9. Layout Plan
Sumber : Dok Pribadi
Gambar 6. Konsep Desain layout pasar multifungsi terbentuk
Sumber : Dok Pribadi mengikuti zoning, dimana area depan digunakan
sebagai area publik dan privat dan belakang
4.2 Studi Bentuk sebagai area semi private dan service. Selain itu
pengolahan tapak juga didasarkan pada analisa
tapak. Area pasar terletak pada tengah site,
dimana didalamnya juga terdapat area pagelaran,
selain itu foodcourt terletak pada area belakang
Gambar 7. Transformasi bentuk
Sumber : Dok Pribadi bersama area fasilitas lainnya.

Bentuk bangunan mengambil konsep


metafora dari keranjang belanja, dimana pada
area luar bangunan terdapat double fasade yang
didesain seperti keranjang belanja.

4.3 Site Plan


Site terletak pada Jalan Dr. Ir Soekarno,
dimana terletak pada area pertigaan.

Gambar 10. Denah Lt 1


Sumber : Dok Pribadi
Denah lt. 1 dibagi menjadi area publik dan
private pada depan bangunan, sedangkan service
dan semi private pada bagian belakang
bangunan. Area lt.1 digunakan sebagai area
Gambar 8. Siteplan basah dan area oleh- oleh, pada area tersebut juga
Sumber : Dok Pribadi terdapat area pengelola. Pada outdoor space yang
terletak pada area tengah terdapat kolam dan area
pagelaran. Sedangkan pada area belakang
terdapat area foodcourt dan juga area loading

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-4
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

dock/ bongkar muat barang. Pada sisi kiri struktur keranjang belanja dan juga kaca yang
bangunan terdapat area parkir mobil dan motor. digunakan sebagai view ke luar dan view ke
Sisi kanan bangunan dijadikan sebagai area dalam bangunan, selain itu kaca juga berfungsi
bermain dan taman. untuk memaksimalkan pencahayaan alami yang
masuk kedalam bangunan.Pada area belakang,
tidak terdapat desain yang menarik karena
merupakan area bongkar muat, namun terdapat
vertikal garden pada dinding bangunan.

4.6 Interior
Interior bangunan didesain dengan
mengekspos struktur bangunan, sesuai tema yang
diambil arsitektur fungsional. Selain itu juga
menggunakan konsep minimalis modern, dimana
mengikuti identitas pasar yang sifatnya terbuka,
kuat. Sehingga memperlihatkan struktur
Gambar 11. Denah Lt 2 bangunan akan mencerminkan sifat kuat dan
Sumber : Dok Pribadi
terbuka tersebut. Pada area fasilitas terdapat
Denah lt 2 dibagi menjadi area public dan partisi atau permainan dinding sebagai pembatas
semi private. Dimana pada belakang terdapat ruangan.
area semi private yaitu, gym, spa sauna,
kesenian. Sedangkan pada bagian depan terdapat
area jual beli yang dibagi menjadi area pasar
kering dan oleh- oleh

4.5 Tampak

Gambar 13. Interior Ruang kesenian


Sumber : Dok Pribadi
Gambar 12. Tampak
Sumber : Dok Pribadi
Tampak Bangunan di desain menggunakan
konsep keranjang belanja, jika dilihat dari arah
pintu masuk akan terlihat struktur keranjang
belanja, dimana pada area dinding terdapat
vertikal garden dan juga bata susun yang sengaja
diekspos. Pada area samping bangunan terdapat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-5
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

Pada area sauna bahan yang digunakan


menggunakan kayu. Pada area lantai 1 terdapat
interior ruang rapat dan area belanja basah.

Gambar 14. Interior Gym


Sumber : Dok Pribadi
Gambar 17. Interior Pasar Basah
Sumber : Dok Pribadi

Gambar 15. Interior Yoga


Sumber : Dok Pribadi
Gambar 18. Interior Pasar Basah
Sumber : Dok Pribadi

4.7 Perspektif
Perspektif bangunan pada saat malam hari, akan
terlihat lampu dari dalam bangunan.

Gambar 16. Interior Sauna


Sumber : Dok Pribadi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-6
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

Gambar 22. Perspektif Bangunan


Sumber : Dok Pribadi

5. KESIMPULAN & SARAN


Gambar 19. Perspektif Malam Hari Kesimpulan
Sumber : Dok Pribadi Pasar merupakan tempat/ area publik yang
penting bagi masyarakat, Namun pasar yang
Perspektif bangunan pada saat siang hari. tidak memiliki kualitas dan mutu yang baik akan
mempengaruhi kualitas produk yang ada di pasar
itu sendiri, selain itu masyarakat yang memiliki
keperluan di pasar akan merasa enggan untuk
pergi ke pasar, Oleh sebab itu hadirnya pasar
multifungsi dapat membantu masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya, tidak hanya bahan
pokok namun juga fasilitas pasar yang lain
seperti gym, spa dan sauna, dan yoga. Pasar
multifungsi diharapkan dapat menjadi solusi bagi
masyarakat Kota Surabaya khususnya Surabaya
selatan.
Gambar 20. Perspektif Bangunan Saran
Sumber : Dok Pribadi Hasil rancangan Pasar Multifungsi perlu
untuk dipertimbangkan, agar dapat menjadi pintu
bagi seluruh pasar di Indonesia untuk
membentuk pasar yang nyaman, dan juga
memiliki fungsi lebih, sehingga masyarakat yang
datang tidak hanya untuk berbelanja, namun
dapat menjadi sarana aktivitas yang lain. Selain
itu pasar multifungsi diharapkan dapat menjadi
cerminan bagi pasar-pasar yang ada di Indonesia
agar dapat merevitalisasi pasar yang ada, agar
menjadi pasar dengan kualitas yang lebih baik.
Gambar 21. Perspektif Bangunan
Sumber : Dok Pribadi

Perspektif area playground dan juga area akses


dari pintu utama menuju area foodcourt.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-7
Alfon Julio, dkk. Perencanaan dan Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya

6. DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis D.K.. 1996. “Architecture From,
Space, and Order”. United States of
America. Penerbit Willey
Neufert, Ernst. 1997. “Data Arsitek Jilid 1”.
Jakarta. Penerbit Erlangga
Neufert, Ernst. 1997. “Data Arsitek Jilid 2”.
Jakarta. Penerbit Erlangga
Peraturan Menteri Perdagangan RI no.53/M-
DAG/PER/12/2008 Suardana, I Nyoman
Gde. 2007. Pasar Tradisional yang Kian
Terpinggir.
http://dispendukcapil.surabaya.go.id/
http://surabaya.bisnis.com/read/20170418/3/954
82/pd-pasar-surabaya-fokus-perbaikan-
pasar-tradisional

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A206-8
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

RUANG TERBUKA & WISATA AIR : SEBUAH USULAN DESAIN


KAWASAN KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN BAT-RUAS
JEMBATAN WONOKROMO - SURABAYA
Megawati Wijaya1, F.Priyo Subropo2, Ririn Dina Mutfianti3
1,2,3
Universitas Widya Kartika Surabaya
megawati.wijaya55@gmail.com1, suprobopriyo@gmail.com2, airbening.din@gmail.com3

ABSTRAK

Sungai Kalimas merupakan sungai bersejarah untuk Kota Surabaya, dimana sungai ini menjadi pusat perekonomian
masyarakat di jaman Kerajaan Majapahit. Selain itu, air sungai yang jernih menjadi keuntungan sendir i untuk
area permukiman di sekitarnya. Seiring waktu, arus urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan sepanjang
Sungai Kalimas menjadi area yang padat penduduk dan minimnya ruang terbuka. Air sungai yang keruh adalah salah
satu dampak dari permukiman yang ada serta hal ini membuat menurunnya daya tarik masyarakat terhadap Sungai
Kalimas. Penelitian ini merupakan bagian dari proyek desain yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan
Lingkungan Buatan UWIKA (Pusdewika) yang akan memfokuskan Kalimas untuk dapat menjadi daya tarik
masyarakat lokal maupun mancanegara dan sebagai ciri khas kawasan di Kota Surabaya dengan berdasarkan prinsip
pengembangan kawasan tepian air. Dengan demikian, tujuan penelitian desainnya adalah menambahkan ruang terbuka
dan memetakan wilayah sesuai kebutuhan, serta menambahkan beberapa fasilitas penunjang untuk masyarakat
sekitarnya. Sasaran proyek dilakukan di Bantaran permukiman Darmorejo. Untuk mengembangkan segmen yang
terpilih menggunakan metode kualitatif, berupa analisis SWOT dan FGD (Focus Group Discussion).

Kata Kunci: Seminar Nasional, SNITER 2017, Sungai Kalimas, Ruang Terbuka, Wisata Air

1. PENDAHULUAN permukiman serta area komersial. Pemkot


Ketika Jaman Majapahit, Muara Kalimas Surabaya telah menargetkan untuk area
berfungsi sebagai gerbang kerajaan. Sehingga penghijauan di sekitar Sungai Kalimas. Ruang
menyebabkan Sungai Kalimas menjadi area Terbuka untuk daerah tepian Sungai Kalimas
perdagangan serta transportasi (Juan Antonio, dapat diperbanyak dan sesuai dengan Peraturan
2016). Untuk mendukung aktivitas masyarakat, Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007
timbullah permukiman yang memanfaatkan air tentang Rencana Tata Ruang serta Peraturan
sungai Kalimas untuk memenuhi kebutuhan Menteri Pekerjaan Umum no.63/PRT/1993
sehari-hari. Seiring waktu, permukiman yang tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat
semakin padat serta tidak dilengkapi sanitasi Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas
yang baik, berakibat air Sungai Kalimas yang Sungai.
keruh. Hal ini menyebabkan daya tarik Sungai Adapun maksud dari perancangan ruang
Kalimas menurun, padahal Sungai Kalimas terbuka dan obyek wisata air untuk memperoleh
memiliki potensi untuk obyek wisata. solusi dari permasalahan mengenai kurangnya
Mengingat kebutuhan manusia adalah area terbuka hijau di tepian Sungai Kalimas,
papan, pangan, sandang, ruang hidup atau merancang area terbuka dengan standart dan
permukiman, pendidikan serta kesehatan, maka ketentuan yang telah ditetapkan, membuat sungai
perlu adanya keseimbangan diantaranya. Kalimas menjadi salah satu ikon Surabaya
(Menurut Michael Laurie, 1986). Namun, jika melalui wisata air, serta menerapkan teori elemen
dilihat dengan keadaan yang ada, di sekitar kota dan prinsip pengembangan kawasan tepian
tepian sungai Kalimas terlihat gersang dan tidak air.
adanya ruang terbuka untuk masyarakat sekitar. Beberapa manfaat yang diperoleh dari
Lahan yang ada sudah padat untuk area penelitian ini adalah memberikan konstribusi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-1
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

dalam pengembangan potensi sungai Kalimas Nomor 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata
sebagai kawasan konservasi dan pariwisata Ruang dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 serta prinsip pengembangan kawasan tepian
Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Pasal sungai.
14 ayat 2 huruf a, menerapkan bidang keilmuan
arsitektur khususnya perancangan kawasan dan
tepian sungai, memberikan pengalaman dalam Penyesuaian Tema untuk Kawasan Tepian
perencanaan kawasan tepian sungai. Sungai
Tema untuk kawasan tepian mengacu pada
2. METODE PENELITIAN situasi dan kondisi masyarakat yang terkena
Penelitian menggunakan fakta-fakta dampak perubahan kawasan.
lapangan yang diperoleh dari obyek penelitian,
sehingga hasilnya merupakan data primer. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisa, konsep mikro kawasan
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini adalah Modern and Green. Konsep modern
Penelitian dilakukan di Surabaya, kawasan menggambarkan gaya hidup masa kini yang terus
tepian Sungai Kalimas, di antara Ruas Jembatan berkembang, sehingga menuntun masyarakatnya
BAT-Ruas Jembatan Wonokromo, tepatnya di untuk bisa menjadi lebih aktif. Salah satu kota
permukiman Jl. Darmorejo. yang menjadikan aktif masyarakatnya adalah
Kota Bandung. Hal ini disampaikan oleh Ridwan
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian Kamil dalam forum diskusi “The People are the
Prosedur yang dilakukan berdasarkan city” pada buku Archienesia 10, hal 100-101).
rencana penelitian sebagai berikut: Dan konsep green menandakan ramah
lingkungan yang merupakan salah satu cara
Penetapan Rumusan Masalah untuk mengimbangi konsep modern. Gaya hidup
Rumusan masalah yang menjadi isu dalam yang modern sering kali berdampak pada
penelitian yaitu Perkembangan kegiatan lingkungan, sehingga lingkungan tidak lagi
arsitektural yang pesat di tepian Sungai Kalimas nyaman untuk ditempati. Oleh karena itu, konsep
yang mengakibatkan kawasan kurang area green dapat membawa kota tetap nyaman di
terbuka. jaman yang modern.
Penerapan konsep dapat terlihat di kawasan
Pengumpulan Data yang didesain ruang terbuka hijau lebih banyak,
Berupa observasi lapangan, dokumentasi serta meminimalisir pengguna kendaraan pribadi,
aktivitas dan kondisi, selain secara langsung, dengan menyediakan tempat untuk pengguna
pengumpulan data dilakukan dengan studi jasa angkutan umum seperti halte maupun
literature dan FGD (Forum Group Discussion). menata kawasan dengan menerapkan beberapa
hal dari kota hijau, sehingga membuat kawasan
Analisis Kualitatif pada segmen 2 sampai 4 menjadi area rekreasi
Analisis Kualitatif merupakan analisa yang dengan beberapa fasilitas yang menunjang di
diperoleh berdasarkan fakta di lapangan dari dalamnya. Berdasarkan sifatnya, ruang terbuka
obyek penelitian. Dari analisa yang telah lingkungan bersifat umum (menurut Hakim,
dilakukan dapat menggolongan kawasan Ir.Rustam (1991)), sehingga perlu adanya
sehingga terbagi menjadi beberapa segmen. penyesuaian dengan masyarakat sekitarnya
Dengan tujuan untuk memudahkan dalam agar ruang terbuka tercipta dengan nyaman.
mengembangkan suatu kawasan. Kawasan yang berhubungan dengan tepian
Sungai Kalimas memiliki potensi. Orientasi ke
Penyesuaian Kriteria Kawasan Tepian Sungai sungai membuat kawasan ini menjadi berkarakter
Kriteria Kawasan Tepian Sungai dan memiliki keunikan sendiri.
berlandaskan Peraturan Daerah Kota Surabaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-2
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

Site plan hasil analisis yang merupakan jawaban dari


Kawasan redesain adalah Jl. Darmorejo, pertanyaan/permasalahan penelitian. Pada bagian
tepatnya di sebelah Barat dari Sungai Kalimas. pembahasan menekankan pada hubungan antara
Batas Utara dari kawasan adalah Jembatan BAT. interpretasi hasil dengan teori yang digunakan.
Batas Selatan dari kawasan adalah Jembatan Panjang bagian hasil dan pembahasan adalah 40-
Wonokromo. Batas Timur dari kawasan adalah 60% total panjang artikel.
Sungai Kalimas. Batas Barat adalah Jalan
Darmokali. Kawasan yang dirancanga adalah
segmen 2 sampai 4

Gambar 3. Perspektif
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Detail Ruang Terbuka


Gambar 1. Site Plan Detail 1
Sumber : dokumentasi pribadi(2017) Pada detail 1, terdapat beberapa fasilitas
yaitu Taman Pahlawan, Sekolah Dasar dan
Tampak Kantor Guru, Food Court, Toko buku, hingga
Dari tampak keseluruhan, terlihat solid dan area pedagang kaki lima yang mendukung
void pada kawasan. Rusun yang memiliki elevasi kegiatan yang ada, terutama untuk area sekolah.
yang paling tinggi yaitu 29,30m. Taman Pahlawan yang bersebelahan dengan
sekolah, mendukung siswa untuk belajar diluar
kelas.

Detail 2
Detail 2 merupakan area rusun. Area rusun
di desain tidak hanya untuk penghuni, namun
juga untuk umum, sehingga pada lantai dasar,
digunakan untuk area komersil, untuk berjualan
yang dapat menunjang perekonomian penghuni.
Untuk menunjang aktivitas, terdapat tempat
bermain di tiap rusun. Di tempat tersebut,
masyarakat dapat bersosialisasi. Namun, juga
terdapat playground yang dilengkapi permainan
Gambar 2 Tampak
yang lebih banyak berpusat pada satu area.
Sumber : dokumentasi pribadi(2017)
Playground ini juga sebagai pembatas antara
Perspektif food’s street (bagian selatan) dengan area rusun.
Perspektif dari keseluruhan rancangan mulai
dari area sekolah, Taman, hingga shopping
center. Hasil penelitian dan pembahasan berisi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-3
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

Gambar 4. Detail Layout 1


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-4
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

Gambar 4. Detail Layout 1


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Detail A Detail B
Potongan Jalan yang berhubungandengan sungai. Potongan Jalan tepian Site dengan Jalan Raya.

Gambar 6. Detail A Gambar 7. Detail B


Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017) Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-5
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

Detail 3
Detail 3 merupakan area Taman dan Tempat Wisata. Akses untuk wisata air, terdapat di kawasan ini.

Gambar 8. Detail 3
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-6
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

4. SIMPULAN, SARAN, DAN Hakim,Ir.Rustam.(1991). Unsur Perancangan


REKOMENDASI dalam Arsitektur Lansekap. Jakarta: Bumi
Aksara.
Simpulan
Kamil, Ridwan (2016, Desember). The People
Sungai Kalimas terkenal sebagai tempat are the city. Archienesia 10, 100-101.
transportasi sehingga menjadi daerah yang Laurie, Michael (1986). An Introduction to
produktif, namun kini Sungai Kalimas menjadi Landscape Architecture. Amerika.
daerah yang pasif, dengan padatnya area Publisher.
permukiman dan minimnya ruang terbuka. Oleh Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun
karena itu, menambahkan fasilitas penunjang 2007 tentang Rencana Tata Ruang dan
yang dapat digunakan untuk bersosialisasi, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
merupakan salah satu cara untuk menghidupkan Review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
kembali Sungai Kalimas. Kota Surabaya berdasarkan UU No 26
Untuk Daerah Darmorejo mempunyai ciri Tahun 2007.
khas permukiman, sehingga dirancang sebuah
rusun. Dan untuk menunjang kebutuhan rusun,
ada beberapa fasilitas yang memudahkan
penghuni, sekaligus dapat dijadikan area wisata.
Hal ini dapat membuat daerah menjadi lebih
aktif.

Saran dan Rekomendasi


Dalam suatu kawasan, peran masyarakat
serta pemerintah sangat mempengaruhi daerah
tersebut. Perlu adanya keseimbangan diantara
keduanya agar kawasan tersebut dapat
berkembang. Pemerintah dapat menghidupkan
kembali Sungai Kalimas dengan bantuan
masyarakat. Sungai Kalimas memiliki potensi
dalam meningkatkan kualitas Kota maupun
perekonomian di sekitar Sungai Kalimas.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terimakasih disampaikan kepada
Kemenristekdikti yang telah memberi
kesempatan terlibat dalam proyek kerjasama
yang dirintis melalui Pusat Jasa Desain Industri
dan Lingkungan Buatan Universitas Widya
Kartika (Pusdewika) dalam berkegiatannya di
lingkup Ipteks bagi Inovasi dan Kreatifitas
Kampus (IbIKK) periode 2017 ini.

5. DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Juan (2016). Tugas Akhir Perencanaan
dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi
Sungai Kalimas Surabaya (koridor Kalimas
Ruas Jembatan BAT-Ruas Jembatan Jagir
Wonokromo)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-7
Megawati Wijaya, dkk. Perencanaan dan Perancangan Ruang Terbuka dan Obyek Wisata Air Kawasan Sungai
Kalimas Surabaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A207-8
Yongky Kurniawan, dkk. Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan: Prospek & Tantangan
Spasial Kawasan Tepi Sungai di Surabaya

KORIDOR KALIMAS RUAS JEMBATAN JAGALAN – RUAS JEMBATAN


AMBENGAN: SEBUAH PROSPEK DAN TANTANGAN SPASIAL
KAWASAN TEPI SUNGAI DI SURABAYA
Yongky Kurniawan1, F. Priyo Suprobo2 ,Ririn Dina Mutfianti3
1,2,3
Universitas Widya Kartika
yongq92kurniawan@gmail.com , priyosuprobo@widyakartika.ac.id2, airbening.din@gmail.com3
1

ABSTRAK

Sungai Kalimas merupakan sungai yang memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan kota
Surabaya. Sungai ini memang tidak lagi menjadi pusat perdagangan dan transportasi di Surabaya, tetapi salah satu
ruas di Koridor Sungai Kalimas, yaitu Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan menjadi Koridor Kalimas yang memiliki
kepadatan tinggi dan berkembang sebagai kawasan perdagangan. Keadaan visual kawasan ini merupakan kawasan
penduduk yang berorientasi menghadap kearah sungai sebagai kawasan solid dan menjadikan sungai sebagai void.
Sebagai proyek kerjasama yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan Lingkungan Buatan UWIKA
(Pusdewika), maka perancangan ini bermaksud mengembangkan koridor dengan memanfaatkan Void kawasan
(sungai) sebagai elemen spasial kawasan yang mengoptimalkan penataan spasial kawasan ke arah yang bermanfaat
bagi pemangku kepentingan yang terlibat. Metode perancangan melalui 3 (tiga) tahapan utama, yakni analisis
kawasan, focus group discussion dengan stakeholder dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan segmen sisi
timur koridor Kalimas ruas Jembatan Jagalan – Jembatan Peneleh terpilih karena memiliki nilai potensi
pengembangan kawasan. Konsep utama penataan kawasan ini adalah kawasan pusat perdagangan dan jasa yang
berorientasi keberlanjutan (sustainability) melalui pendekatan urban farming dan dasar teori Roger Trancik sebagai
rujukan konsep makro lingkungannya.

Kata Kunci : Memuat Karakteristik Permasalahan, Maksimal Dua Kata Per Kata Kunci, Maksimal Lima Kata Kunci

1. PENDAHULUAN warga kota Surabaya sejak jaman penjajahan dan


Sungai adalah tempat awal mula proses sebagai cikal bakal kehidupan dikota Surabaya.
kehidupan terjadi. Sungai sebagai tempat-tempat Kawasan Spasial Tepi Sungai adalah wilayah
dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air yang dijadikan sebagai wilayah Perdagangan dan
mulai dari mata air sampai muara dengan Jasa (kegiatan Ekonomi), Sosial, dan Budaya.
dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang Dilatarbelakangi oleh kebutuhan proyek
pengalirannya oleh garis sempadan. Air pengembangan yang dihimpun dari masukan
merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat (FGD) dan program Pemerintah Kota
makhluk hidup. Menurut Yap Mong Lin dalam Surabaya yang telah menetapkan program
Mutfianti (Mutfianti & Soemardiono, 2009), kawasan tepi Sungai berkonsep Waterfront City
keberadaan sungai Kalimas yang posisinya (Obyek Wisata Air), maka kawasan spasial tepi
membelah Kota Surabaya dan berada di tengah sungai koridor ruas Jembatan Jagalan – Jembatan
kota, menjadikan Sungai Kalimas memiliki Ambengan Kota Surabaya ternyata memiliki
keistimewaan dibandingkan dengan dua sungai banyak potensi, salah satunya adalah adanya
lain yang ada di Surabaya. Dengan posisi Sungai kawasan tepi sungai dengan nilai sejarah yang
Kalimas di tengah kota, peran Sungai Kalimas tinggi. Sementara, seiring perkembangan jaman
menjadi besar sesuai dengan peran sungai di yang terjadi pada Kota Surabaya dan
dalam kota yaitu sebagai pencipta ruang, perkembangan perekonomian daerah yang
pemersatu dan sumber inspirasi. Kawasan berkembang pesat di Surabaya, menjadikan
Spasial Tepi Sungai adalah sebuah denyut nadi kawasan di sepanjang tepi Sungai Kalimas ini

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A208-1
Yongky Kurniawan, dkk. Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan: Prospek & Tantangan
Spasial Kawasan Tepi Sungai di Surabaya

menjadi sangat padat dan menjadikan sungai dan ancaman atau SWOT (Strength, Weakness,
tepian sungai tidak terurus dengan baik. Opportunity and Threat). Metode ini merupakan
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut di atas, salah satu analisis alternatif yang digunakan
maka proyek dengan pendanaan kerjasama untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi
Pusdewika ini menitikberatkan rumusan untuk dapat menghasilkan strategi
masalahnya pada hal sebagai berikut: 1) pengembangan kawasan (lihat table 1).
Bagaimana cara mengoptimalkan kondisi yang Analisa SWOT merupakan kajian hubungan
terjadi pada kawasan sungai Kalimas menjadi atau interaksi unsur-unsur internal, yaitu
lingkungan yang lebih baik?; dan 2) Bagaimana kekuatan dan kelemahan terhadap unsur – unsur
selanjutnya optimalisasi tersebut dapat dijawab eksternal yaitu peluang dan ancaman. Unsur-
melalui desain yang tepat dengan mendasarkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan
pada teori makro maupun mikro yang ada? ancaman merupakan hasil analisa potensi serta
Dengan demikian tujuan dari perencanaan permasalahan dan issue dalam pemanfaatan
dan perancangan ini adalah untuk memperoleh ruang di kawasan perencanaan dan perancangan
desain spasial kawasan tepi Sungai Kalimas yang diperoleh dari hasil survey melalui teknik
koridor ruas Jembatan Jagalan – ruas Jembatan pengamatan di lapangan, wawancara kepada
Ambengan, yang dapat menghasilkan Tema masyarakat sekitar serta dilakukan pertemuan
kawasan, visual bangunan, solusi untuk dengan masyarakat dalam pertemuan FGD
pemanfaatan lahan, dan usaha pengembangan (Focus Group Discussion).
dan pemanfaatan jalur sungai kalimas. Analisa matriks SWOT dilakukan dengan
tujuan mencari alternatif strategi pemanfaatan
2. METODE PENELITIAN DAN ruang di kawasan tepi sungai ruas Jembatan
PERANCANGAN Jagalan hingga Jembatan Ambengan Surabaya
Metode penelitian dilakukan melalui tiga sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan
tahapan utama, yaitu: 1) Analisis Kawasan ancaman yang ada. Berdasarkan analisis matriks
dengan pembagian segmen melalui teori prinsip SWOT akan diperoleh 4 (empat) kelompok
pengembangan kawasan tepi air, 2) Penggalian strategi pemanfaatan ruang pada kawasan
potensi kawasan dalam FGD, SWOT dan teori perancangan, yaitu:
perancangan kota; 3) Interpretasi dan 1) Strategi S-O adalah strategi agresif, yaitu
rekomendasi perencanaan dan perancangan strategi yang mengoptimalkan kekuatan
spasial kawasan tepi sungai. Dasar teori untuk memaksimalkan peluang yang ada.
perancangan yang mendasari proses desain 2) Strategi S-T adalah strategi pengelolaan
sampai dengan hasil jadi adalah Trancik (1986) yang memaksimalkan kekuatan dengan
dan Arifin, Mohd, & Hazreena (2000). meminimalkan ancaman.
3) Strategi W-O adalah strategi yang bertujuan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk memanfaatkan peluang melalui cara-
cara mengatasi berbagai kelemahan.
Analisis SWOT
4) Strategi W-T adalah strategi defensif, yaitu
Berdasarkan hasil dari Focus Group strategi yang berupaya untuk meminimalkan
Discussion (FGD) dan SWOT yang telah kelemahan dan atau menghindari ancaman.
dilakukan dan melalui pertimbangan potensi site Dari hasil analisa SWOT maka diperoleh strategi
kawasan maka terpilihlah kawasan Segmen 4 kebijakan pemanfaatan ruang di kawasan tepi
(empat) yaitu kawasan dari Jembatan Jagalan sungai ruas Jembatan Jagalan hingga Jembatan
hingga Jembatan Peneleh yang berada di sisi Ambengan Surabaya. Strategi yang dipilih
Timur sungai Kalimas Surabaya. adalah strategi S-O dikarenakan berdasarkan
Dalam mendapatkan strategi kebijakan hasil analisa dan FGD yang sudah dilakukan
pemanfaatan pola ruang di kawasan tepi sungai sebelumnya, terpilih segmen 4 (empat) yaitu
pada ruas Jembatan Jagalan hingga Jembatan kawasan yang memiliki potensi yang lebih
Ambengan Surabaya, dilakukan identifikasi dan
analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A208-2
Yongky Kurniawan, dkk. Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan: Prospek & Tantangan
Spasial Kawasan Tepi Sungai di Surabaya

banyak untuk dapat dikembangkan dengan pengembangan konsep koridor, serta Place
peluang yang ada. terdiri dari pengembangan konsep Urban
Farming dan Waterfront City.
Konsep Makro dan Mikro
Sementara, pengembangan konsep mikro
Konsep makro dan konsep mikro diterapkan
melalui 9 (sembilan) prinsip kawasan tepi air
kedalam perancangan dan perencanaan kawasan
menurut (Arifin et al., 2000) diterapkan dalam
tepi sungai Kalimas. Pengembangan konsep
pengembangan Site Planning, pelayanan
makro di desain berdasarkan teori Roger Trancik
sepanjang sisi sungai, infrastruktur, preservasi,
yang terdiri dari Figure Ground, Linkage dan
desain visual, streetscape and landscape, access
Place. Figure Ground terdiri dari pengembangan
and transportation, Land Use and Facilities, dan
konsep bangunan permukiman (solid) dan ruang
River Management.
terbuka hijau (void). Linkage terdiri dari

Tabel 1. Judul Tabel

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN(WEAKNESS)


STRATEGIS INTERNAL 1. Pengetahuan, peran & partisipasi
1. Orientasi bangunan pada kawasan
bervariasi, yaitu berorientasi ke arah masyarakat terhadap kekuatan Sungai
jalan, sungai dan gang. Kalimas sebagai jantung kehidupan kota
2. Kondisi infrastruktur bai, meliputi lebar masih rendah.
jalan dan kondisi pengkabelan yang 2. Kondisi alam Sungai Kalimas yang belum
memadahi serta variasi material jalan. dijadikan faktor kekuatan lingkungan di
3. Kondisi fasad bangunan yang unik, dalam kota Surabaya, sehingga koridor
menarik, megah dan memiliki nilai Sungai Kalimas tidak termanfaatkan,
historis & penyesuaian warna yang baik bahkan sebagian besar tertutup
4. Ciri kearifan lokal, arsitektur vernakular 3. Minimnya fasilitas penunjang seperti
beragam pada permukiman ruang-ruang publik termasuk RTH
4. Konflik sirkulasi antara jalur kendaraan
5. Area komersial, terkelompok, teratur,
dengan area parkir pada bangunan industri
dominan dan hidup
6. Peruntukan fasilitas umum/penunjang
STRATEGIS EKSTERNAL yang lengkap bagi warga di
permukiman
PELUANG (OPPORTUNITY) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1. Adanya peluang 1. Meningkatkan kawasan sebagai kawasan 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat agar
pengembangan potensi permukiman yang memiliki daya tarik wisata mempunyai kepekaan / kesadaran terhadap
waterfront, namun bersejarah lingkungan di sekitar tepi Sungai Kalimas dan
sungai untuk dieksplor.
2. Mendorong pengembangan fasilitas sekitarnya
2. Adanya peluang rencana penunjang komersial dan perekonomian 2. Mendorong pengembangan budidaya, wisata
pengembangan wisata & permukiman peneleh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
bangunan bertema. 3. Mendorong kearifan lokal sebagai bagian warga
3. Adanya peluang rencana dari daya tarik wisata kawasan peneleh 3. Mendorong partisipasi masyarakat untuk
pengembangan 4. Menggali kegiatan-kegiatan yang menunjang melakukan pengelolaan kawasan spasial tepi
perekonomian & memanfaatkan potensi sungai sebagai Sungai Kalimas dan sekitarnya
4. Adanya peluang rencana sumber kehidupan kota
pengembangan Infrastruktur
ANCAMAN (THREATS) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Tertutupnya mayoritas 1. Penataan sepanjang Sungai Kalimas, 1. Melibatkan warga dalam meningkatkan
pemandangan koridor ke arah termasuk penataan jalur hijau penciptaan ruang-ruang publik dan koridor
2. Meningkatkan terciptanya keragaman visual tepi sungai
sungai Kalimas pada segment
arsitektur vernakular kota Surabaya di 2. Penyelesaian konflik sirkulasi antara jalur
2,4,5 permukiman masyarakat kendaraan dengan area parkir pada bangunan
2. Tepian sungai Kalimas 3. Mendorong penataan keragaman ketinggian komersial dengan merencanakan pembangunan
sebagian besar masih berupa dan orientasi bangunan di tepi sungai gedung parkir
“backyard” pada segment 2,5 Kalimas 3. Melakukan sosialisasi RTBL Kawasan kepada
masyarakat & investor

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A208-3
Yongky Kurniawan, dkk. Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan: Prospek & Tantangan
Spasial Kawasan Tepi Sungai di Surabaya

visual bangunan, mengelompokan kawasan


Pengembangan Konsep Koridor
kedalam block tema kawasan.
Salah satu masalah yang terjadi di koridor
2) Waterfront penunjang tepian sungai:
kawasan segmen 4 adalah masalah kemacetan
Pedestrian, Wisata kuliner, restoran, pusat
yang disebabkan oleh sistem parkir di tepi jalan
perbelanjaan di tepian sungai, Transportasi
(on street) karena keterbatasan lahan. Maka
air (dermaga dan perahu), Street furniture,
sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan
dan gedung parkir bersama.
tersebut yaitu dengan penyediaan sistem gedung
3) Peningkatan kualitas koridor perdagangan
parkir umum dan penyediaan jalur pejalan kaki
dan jasa: Gedung parkir umum , Jalur
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
pedestrian tepi sungai, dan kawasan sekitar.
Rekomendasi 4) Wisata rekreasi dan peristirahatan: Taman,
1) Peningkatan kualitas kawasan perdagangan Wisata sungai (dermaga dan transportasi air)
dan jasa: Peningkatan jalan, Lansekap jalan, dan tempat peristirahatan

Tabel 2. Rekomendasi Desain

RENCANA REKOMENDASI KONSEP MAKRO


MASS (Masa Bangunan) VOID (Ruang Terbuka)

1. Menjadikan
kawasan sesuai
fungsi yaitu
kawasan
perdagangan dan
jasa
2. Pengadaan RTH
3. Pengadaan PLACE MAKNA
fasilitas umum
dan fasilitas untuk
disabel

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A208-4
Yongky Kurniawan, dkk. Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan: Prospek & Tantangan
Spasial Kawasan Tepi Sungai di Surabaya

Tabel 3. Rekomendasi Desain sembilan prinsip kawasan tepi air


RENCANA REKOMENDASI KONSEP MIKRO
SITE PLANNING PRESERVASI

1. Perbaikan kondisi
jalan dan Sirkulasi
2. Penambahan jalan
pedestrian dan
street furniture
3. Penambahan
fasilitas pada
sungai berupa
dermaga dan PELAYANAN SISI SUNGAI INFRASTRUKTUR
fasilitas
transportasi darat
berupa halte bus
4. Pengadaan block
kawasan berupa
tema – tema
kawasan sesuai
budaya dan sejarah
kawasan.
5. Pengembangan VISUAL RIVER MANAGEMENT
fasad bangunan
dengan ketinggian
yang teratur

6. Perbaikan orientasi ACCESS AND TRANSPORTATION


massa
7. Penataan pola ACCES TRANSPORTATION
ruang sesuai fungsi
kawasan tepi
sungai Kalimas
8. Penambahan
gedung parkir
sebagai fasilitas
pendukung
kawasan.
LAND USE AND FACILITIES LANDSCAPE AND
STREETSCAPE

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A208-5
Yongky Kurniawan, dkk. Koridor Kalimas Ruas Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan: Prospek & Tantangan
Spasial Kawasan Tepi Sungai di Surabaya

4. SIMPULAN dan jasa yang dapat meningkatkan


Dari hasil perencanaan dan perancangan perekonomian warga sekitar.
ini, dapat dihasilkan kesimpulan bahwa dengan 4. Dalam perencanaan dan perencanaan
perubahan yang terjadi pada kawasan segmen 4 kawasan tidak lepas dari budaya dan sejarah
(empat) area tepi sungai Kalimas Surabaya, kawasan dan sungai kalimas.
maka akan tercipta kawasan yang menjadi daya
tarik dan menjadikan kawasan ini menjadi Ucapan Terima Kasih
kawasan spasial tepi sungai yang memiliki fungsi Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak
sesuai dengan peraturan yang ada, tertata, teratur, Filipus Priyo Suprobo, S.T., M.T.; Ibu Ririn Dina
rapi dan baik. Dalam perancangan dan Mutfianti, S.T., M.T.; Orangtua, Keluarga,
perencanaan kawasan juga memperhatian tentang Rekan – Rekan, peserta FGD, dan Universitas
kesehatan lingkungan hidup dengan pengadaan Widya Kartika. Terima kasih pula kepada
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tersebar di Kemenristekdikti yang telah memberi
beberapa titik kawasan berupa taman kota dan kesempatan terlibat dalam proyek kerjasama
taman di sepanjang tepi sungai dan dapat yang dirintis oleh Pusat Jasa Desain Industri dan
menambah estetika visual kawasan, dalam proses Lingkungan Buatan Universitas Widya Kartika
perencanaan dan perancangan estetika visual (Pusdewika) dalam berkegiatannya di lingkup
kawasan sepanjang tepi sungai di desain dengan Ipteks bagi Inovasi dan Kreatifitas Kampus
mengelompokkan kawasan menjadi beberapa (IbIKK) periode 2017 ini.
blok bertema. Hal ini di dukung dengan adanya
budaya dan sejarah yang terdapat di sekitar 5. DAFTAR PUSTAKA
kawasan tepi sungai kalimas di Surabaya. Dalam Arifin, A., Mohd, R., & Hazreena, H. (2000).
pembentukan kawasan juga memperhatikan Making Sustainable Waterfront
kepentingan masyarakat dengan menjadikan Development. In Procceding Seminar,
kawasan sebagai kawasan perdagangan dan jasa Sustainable Environtmental Architecture
yang dapat meringankan beban hidup warga International Seminar-SENVAR-2000,
dengan peningkatan perekonomian warga. Institut Teknologi (Vol. 10).
Pembelajaran yang dapat diambil dari Mutfianti, R. D., & Soemardiono, B. (2009).
perencanaan dan perancangan kawasan tepi Konsep Penataan Koridor Kalimas Surabaya
Sungai Kalimas ini adalah: berdasar Potensi Roh Lokasi (Spirit of
1. Kawasan tepi Sungai Kalimas memiliki Place). Jurnal IPTEKS ItatsVol, 12.
potensi yang sangat besar untuk dihidupkan Trancik, R. (1986). Finding lost space: theories
kembali. of urban design. John Wiley & Sons.
2. Sungai kalimas merupakan tombak Rencana Visi Surabaya,(2008), Rencana Visi
kehidupan perkembangan kota Surabaya Surabaya, Penerbit Pemerintah Kota
dimasa lampau. Surabaya-Indonesia, Surabaya.
3. Kawasan tepi sungai kalimas pada segmen 4 RTRW Kota Surabaya, berdasarkan UU. No.26
memiliki potensi sebagai pusat perdagangan Tahun 2007.
Ceritarakyatnusantara.com

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 Universitas Widya Kartika


A208-6
Ary Dwi Jatmiko. Konsep Rumah Ramah Lingkungan dengan Simulasi dan OTTV

KONSEP FACADE RUMAH RAMAH LINGKUNGAN DENGAN SOLAR


ANALYSIS BANGUNAN UNTUK MENGURANGI RADIASI PANAS KE
DALAM RUANG

Ary Dwi Jatmiko1, Effendi Setiadarma2


Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Universitas Widya Kartika
Email: arydeejee@widyakartika.ac.id, effendisetia@gmail.com

ABSTRAK
Kebutuhan rumah yang ramah lingkungan mengalami peningkatan di kota-kota besar dan sekitarnya. Hal ini terjadi
karena semakin meningkatnya biaya operasional rumah tangga, seperti biaya pemakaian listrik dan air. Selain itu
masyarakat di daerah sudah semakin paham akan pentingnya membangun yang ramah lingkungan, sebagai bentuk
pembangunan selaras bersama alam. Konsep perencanaan dan perancangan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk
menghasilkan desain yang dapat menghemat pemakaian energi listrik, air, dan material. Selain juga memperhatikan
faktor kenyamanan pengguna. Pada lahan dengan tantangan arah hadap sesuai dengan arah edar matahari, yaitu di sudut
persimpangan di posisi Barat – Utara. Orientasi bangunan ke arah hadap Barat – Utara merupakan posisi terpanas
terutama di Pulau Jawa, sesuai dengan garis edar matahari. Konsep yang digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan
oleh arah edar matahari sebagaimana disebutkan di atas adalah dengan mengatur tata letak ruangan sisi yang berhadapan
dengan panas, yaitu dengan meletakkan ruang sirkulasi yang bukan merupakan Nett Lettabel Area (NLA). Kemudian
dengan menerapkan double facade atau dinding kedua di daerah yang terkena panas, sisi barat dan utara. Dinding atau
facade tersebut dibuat tetap terbuka, sehingga sirkulasi udara dan cahaya alami masih memungkinkan untuk masuk.
Untuk memperhitungkan keadaan tersebut peneliti mempergunakan perangkat lunak Autodesk® Formit® 360 Pro
untuk melakukan simulasi bangunan. Simulasi ini dapat memperlihatkan keefektifan pengaruh shading atau facade
untuk menghalangi sinar matahari langsung yang masuk, dengan memperkirakan panas yang diterima oleh dinding atau
daerah tersebut. Dari simulasi ini didapat perpaduan efektif untuk mengatasi panas yang diterima disebabkan oleh arah
hadap bangunan yang kurang menguntungkan.

Kata Kunci: double facade, green building, green homes, ramah lingkungan, simulasi bangunan

1. PENDAHULUAN lingkungan. Energi dipergunakan di berbagai


Energi merupakan isu yang hangat dibicarakan bidang, mulai dari rumah tinggal, komersial,
di beberapa waktu terakhir ini. Energi yang industri sampai transportasi. Gerakan ini juga
dipasok untuk kebutuhan manusia sebagian besar mulai diperhatikan di Indonesia, harga minyak
merupakan hasil pembakaran dari fosil, berupa yang fluktuatif menjadikan isu yang
batu bara dan minyak bumi. Selain semakin menggerakkan pentingnya hemat energi. Di
menipisnya persediaan minyak dan batu bara, Indonesia kebutuhan energi sangat tergantung
hasil dari pembakaran tersebut meningkatkan pada minyak dan batu bara. Minyak dibutuhkan
konsentrasi gas seperti pada efek rumah kaca. untuk kebutuhan transportasi, sedangkan untuk
Sehingga panas matahari yang seharusnya kebutuhan listrik, batu bara mengambil peranan.
sebagian besar dipantulkan oleh bumi ke luar Rumah menjadi hal penting yang mendasar dalam
angkasa, menjadi tertahan di bumi. Hal inilah kehidupan sehari-hari, sehingga ini menjadi hal
yang mengakibatkan terjadinya fenomena global dasar yang perlu diperhatikan. Berdasar data dari
warming. Di sisi yang lain semakin meningkatnya BBPT tahun 2016, kebutuhan energi untuk rumah
populasi manusia, kebutuhan energi meningkat tinggal mencapai 11% dari kebutuhan energi di
secara eksponensial. Oleh karena itu seluruh dunia Indonesia. Jumlah yang cukup besar, diurutan
menjalankan aksi green movement. Menurut ketiga setelah industri dan transportasi. Lebih
Corbett, green movement merupakan gerakan besar dari kebutuhan komersial. Penghematan
ilmiah, sosial, konservasi, dan politik yang energi di sektor ini juga perlu diperhatikan, karena
beragam yang secara luas membahas masalah

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A209-1
Ary Dwi Jatmiko. Konsep Rumah Ramah Lingkungan dengan Simulasi dan OTTV

minimnya pengetahuan bagaimana agar bisa Komputasi dan Teknologi Arsitektur, Universitas
mendapatkan penghematan. Widya Kartika Surabaya.
2.2. Metode dan Rancangan
Metode yang dipergunakan adalah melakukan
pemodelan dasar bentuk bangunan, kemudian
disimulasikan studi sinar matahari (Solar Study)
dengan menggunakan Autodesk® Formit® 360
Pro. Menurut Analisis desain yang berkelanjutan
memang membantu menghasilkan desain yang
lebih baik. Menurut Holzer (2016), tes semacam
ini merupakan studi pendahuluan, untuk
mendapatkan informasi berupa diagram sinar
matahari atau bayangan, studi volumetrik dan
perhitungan area selama pengembangan desain,
untuk umpan balik lebih rinci mengenai distribusi
siang hari atau tingkat kenyamanan manusia
berdasarkan perhitungan sudut façade tertentu.
Berikut ini metode yang dipergunakan.
Gambar 1. Konsumsi energi final per sektor
Sumber: Outlook Energi Indonesia 2016

Penelitian ini merupakan studi kasus dari


kegiatan proyek pembangunan rumah tinggal di
daerah Pondok Chandra, Waru, Kabupaten
Sidoarjo.
Permasalahan yang terjadi adalah posisi lahan
berada di sudut dimana orientasi bangunan adalah
Barat dan Utara. Merupakan arah hadap yang
kurang menguntungkan karena orientasi tersebut
menerima radiasi sinar matahari yang tinggi.
Menurut data SNI 03-6389:2011, faktor radiasi
orientasi barat mencapai 240 W/m2, sedangkan
Utara mencapai 130 W/m2. Sehingga perlu
strategi untuk mengurangi panas yang masuk ke
dalam rumah sehingga meningkatkan
kenyamanan dalam ruang.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan
konsep yang dapat meningkatkan kenyamanan Gambar 2. Diagram Alur Metode
ruang dalam, dengan energi yang lebih efisien.
Pengumpulan Data
2. METODE PENELITIAN Dalam kegiatan ini, peneliti mengumpulkan
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian data kebutuhan rumah tinggal yang akan
Penelitian ini diadakan pada bulan Juli – dirancang. Meliputi aktivitas, kebutuhan secara
Agustus 2017, untuk mendukung pelaksanaan umum, lokasi, dan konsep yang dibutuhkan.
proyek perencanaan rumah tinggal ramah Pemilik sudah memiliki desain dasar yang
lingkungan. Lokasi lahan ada di Perumahan diberikan oleh pengembang, lokasi berada di Jl.
Pondok Chandra, Waru, Kabupaten Sidoarjo. Durian VI No.18, Pondok Chandra, Waru,
Sedangkan analisis di lakukan di Laboratorium Kabupaten Sidoarjo.
Survei Lokasi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A209-2
Ary Dwi Jatmiko. Konsep Rumah Ramah Lingkungan dengan Simulasi dan OTTV

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari


pengumpulan data, untuk mengetahui keadaan
sebenarnya lokasi yang akan terbangun. Data
yang diperlukan untuk topik ini yaitu, bayangan
yang jatuh pada lokasi, dan keadaan sekelilingnya.
Model bangunan di tempatkan sesuai dengan
lokasi berdasar data Google Earth yang terhubung
dengan perangkat lunak, sehingga data trayektor
matahari akurat.
Pemodelan dengan Autodesk® Revit®
Pemodelan dilaksanakan berdasar yang
diberikan oleh pengembang. Berhubung data yang
didapat hanya berupa denah, maka untuk
kebutuhan yang lain, dimodelkan sesuai dengan
asumsi. Dalam kegiatan ini yang berpengaruh Gambar 3. Denah Awal Lantai 1
adalah ketinggian jendela.
Konversi Obyek 3D
Setelah pemodelan selesai dilakukan, obyek 3
dimensi dikonversi menjadi format .SAT, untuk
melanjutkan proses di Autodesk®Formit®.
Impor Obyek 3D di Autodesk® Formit®
Model 3D diimpor Autodesk®Formit® untuk
melanjutkan proses. Semua obyek sudah digrup
berdasar komponen Autodesk® Revit®.

Alternatif tersebut dikembangkan kembali dan


disimulasikan untuk mengetahui hasil akhirnya.
2.3. Pengambilan Sampel
Sampel dengan menggunakan perangkat lunak,
diambil perhitungan simulasi bulanan selama 1
tahun, untuk setiap alternatif rancangan atau
konsep. Diperkuat dengan melakukan perhitungan
Overall Thermal Transfer Value (OTTV) untuk Gambar 4. Denah Awal Lantai 2
setiap alternatif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemudian lokasi lahan tersebut dimasukkan ke
Penelitian dilakukan dengan mengadakan dalam perangkat lunak.
kunjungan lapangan di lahan yang akan dibangun.
Hasil dari kunjungan lapangan yang berhubungan
dengan arah hadap, yaitu: lahan yang berada sudut,
tidak terhalang dengan bangunan sekitar, sehingga
orientasi Barat dan Utara tidak terhalangi. Lahan
terletak di pertemuan antara jalan Durian I dan
Durian VI, sedangkan pada bagian Selatan ada
jalan Raya Taman Asri dan jalan Tol Waru –
Juanda.
Pemilik memiliki denah awal usulan dari Gambar 5. Lokasi lahan
developer, merupakan rumah dua lantai, dan
kebutuhan ruang juga sudah disesuaikan dengan Pemodelan awal didapat dari desain dasar
kebutuhan pemilik. Berikut ini denah yang ada. berikut ini hasilnya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A209-3
Ary Dwi Jatmiko. Konsep Rumah Ramah Lingkungan dengan Simulasi dan OTTV

Pembayang yang dipergunakan adalah bilah


vertikal dengan ukuran lebar 250 mm, sudut putar
450, disusun dengan 3 alternatif. Faktor yang
ditinjau adalah Yaitu: menempel dinding dengan
kerapatan antar bilah 300 mm, ada ruang dengan
dinding 1.200 mm dengan kerapatan antar bilah
300 mm, ada ruang dengan dinding 1.200 mm
dengan kerapatan antar bilah 300 mm

Gambar 6. Bentuk Dasar


Dari model tersebut dilakukan analisis panas
yang diterima selubung bangunan terhadap
dampak sinar matahari

Gambar 9. Simulasi bulanan alternatif 1


Pemodelan awal didapat dari desain dasar
menurut kebutuhan

Gambar 7. Simulasi bulanan untuk bentuk dasar


Dari simulasi tersebut dapat diketahui bagian
barat mendapat panas yang paling tinggi, sekitar
487 W/m2. Dengan ini akan difokuskan
perbandingan di sebelah kanan, pada bagian
jendela. Gambar 10. Simulasi bulanan alternatif 2
Dengan hasil tersebut, maka akan
diperhatikan lebih jauh bagian barat, terutama Pemodelan awal didapat dari desain dasar
pada jendela. Berikut ini hasil simulasi pada menurut kebutuhan
bentuk dasar untuk bagian jendela lantai dua sisi
barat.

Gambar 8. Simulasi bulanan pada bagian jendela Gambar 11. Simulasi bulanan alternatif 3
sisi barat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A209-4
Ary Dwi Jatmiko. Konsep Rumah Ramah Lingkungan dengan Simulasi dan OTTV

5. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT). (2016). Outlook Energi Indonesia
2016. Jakarta: Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT).
Badan Standarisai Nasional. (2011). Konservasi
Energi Selubungan Bangunan Pada Bangunan
Gedung. SNI 03-6389:2011.
Caranic, B. et al. (2016). Case study based
Gambar 12. Simulasi bulanan konsep final approach to integration of sustainable design
analysis, performance and building
4. SIMPULAN, SARAN, DAN information modelling. Brebbia, C. A.,
Galiano-Garrigos, A., The Sustainable City XI,
REKOMENDASI
MIT Press
A. Simpulan
Green Building Council Indonesia. (2014).
Dari kegiatan penelitian tersebut didapat
Panduan Teknis Perangkat Penilaian
kesimpulan sebagai berikut:
Bangunan Hijau untuk Gedung Baru versi 1.2.
1. Semakin jauh jarak dinding bangunan
Jakarta: Green Building Council Indonesia.
dengan dinding selubung kedua yang
Holzer, Dominik. (2016, Nopember) Pathways for
menerima panas memberikan efek
Testing Environmental Building Performance
mengurangi panas di dalam ruang.
Comparing Parametrically-Driven Topology
2. Semakin panjang sosoran semakin
Optimization with ‘Green BIM’ approaches.
banyak area yang ternaungi, hal ini
SIGraDi 2016, XX Congress of the
memberikan keuntungan naungan yang
Iberoamerican Society of Digital Graphics,
akan mempengaruhi panas dan silai dalam
748-753
ruang.
James Corbett. (2008) Green Movement. Diakses
3. Semakin besar bukaan jendela semakin
dari:
mengurangi panas ruang dalam bangunan.
http://www.encyclopedia.com/environment/en
4. Arah hadap bangunan, dalam hal ini arah
ergy-government-and-defense-
hadap bukaan jendela dan penempatan
magazines/green-movement 170816 06.50
dinding selubung sangat berpengaruh
terhadap penerimaan panas yang
mempengaruhi keadaan kenyamanan
termal di dalam ruang.
B. Saran dan Rekomedasi
Dalam usaha mengoptimalkan kenyamanan
terhadap kondisi matahari di kawasan
Sidoarjo adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi menentukan orientasi
bangunan dan arah pembukaan, maka
pemilihan lokasi sebaiknya dilakukan
dengan cermat.
2. Pemilihan bahan mendukung penempatan
bukaan bangunan, panjang sosoran dan
selubung bangunan.
3. Untuk optimalisasi kondisi dan
kenyamanan dalam ruang, dapat
dilakukan simulasi melalui program
pemodelan autodesk/revit terlebih dahulu.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A209-5
Ary Dwi Jatmiko. Konsep Rumah Ramah Lingkungan dengan Simulasi dan OTTV

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A209-6
Robin Andreas Hariyanto, dkk. Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja Menggunakan
Metode Box I dan Mobile Crane

Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja


Menggunakan Metode Box I dan Mobile Crane
Robin Andreas Hariyanto, didik Purwanto
Universitas Widya Kartika
Andreasrobin92@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan konstruksi baik itu pengadaan barang maupun jasa, pasti mengeluarkan biaya yang besar. Bagi kontraktor,
keakuratan dalam estimasi biaya dan waktu merupakan hal penting yang menentukan keberhasilan suatu proyek
konstruksi. Indikator keberhasilan proyek adalah keefektifan biaya dan waktu penyelesaian proyek sehingga
menghasilkan keutungan yang optimal. Salah satu komponen biaya dan waktu yang harus dipertimbangkan adalah
pemilihan untuk menggunakan alat berat atau tidak pada proyek tersebut. Pada penelitian ini telah diteliti tentang
pengaruh salah satu alat berat yaitu mobile crane dalam proses pemasangan kuda-kuda baja. Pemilihan penggunaan
mobile crane akan dibandingkan dengan penggunaan katrol manual (Box I) pada beberapa proyek yang berbeda. Hasil
penelitiannya memunculkan perbandingan biaya, waktu serta kendala yang mungkin terjadi pada masing-masing
metode. Hasil penelitian ini menunjukkan biaya pemasangan kuda-kuda yang paling efisien adalah menggunakan Box
I, dikarenakan biaya sewa dan operasional harian yang mahal. Sedangkan waktu pemasangan kuda-kuda yang efektif
adalah menggunakan mobile crane. Karena mobile crane bisa dengan mudah berpindah tempat sesuai kebutuhan, serta
sistem yang digunakan adalah sistem hidrolis. Kendala di lapangan bisa mempengaruhi pemilihannya. Karena pada
beberapa proyek dengan kendala yang kompleks, penggunaan mobile crane bisa menjadi efektif secara waktu dan
efisien secara harga.

Kata kunci : Ereksi Baja, Box I, Mobile Crane, Biaya, Waktu

1. PENDAHULUAN terhadap biaya yang dikeluarkan dan waktu yang


Semua kegiatan konstruksi, baik itu pengadaan akan ditempuh untuk menyelesaikan proyek.
barang maupun jasa, pasti mengeluarkan biaya Salah satu yang harus dipilih dengan bijak dan
yang besar. Oleh sebab itu, diperlukan suatu memiliki dasar yang jelas adalah untuk
manajemen yang baik. Bagi kontraktor, menentukan pilihan penggunaan alat berat mobile
keakuratan dalam estimasi biaya dan waktu crane atau penggunaan box I (katrol) pada suatu
merupakan hal penting yang menentukan proses pemasangan kuda-kuda baja. Pemilihan
keberhasilan suatu proyek konstruksi. Salah satu penggunaan mobile crane atau penggunaan box I
indikator keberhasilan proyek adalah keefektifan pada proses pemasangan kuda-kuda dari rangka
biaya dan waktu penyelesaian proyek yang baik baja menjadi salah satu faktor penentu keefektifan
sedemikian rupa sehingga memberikan suatu proyek. Pemilihan yang tepat akan
keuntungan financial yang optimal bagi memaksimalkan waktu kerja proyek dan jumlah
kontraktor melalui usaha-usaha yang dilakukan. orang yang harus bekerja beserta upahnya serta
Permasalahannya adalah sulitnya kendala-kendala di lapangan yang harus
mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan juga.
secara dominan dapat mempengaruhi Hingga saat ini belum ada informasi tertulis
keberhasilan proyek itu sendiri. mengenai bagaimana penyedia jasa konstruksi
Pemilihan jenis dan satuan pekerjaan pada suatu dapat menentukan pilihan yang lebih tepat dalam
proyek sangat berpengaruh pada hasil dari proyek memutuskan penggunaan mobile crane atau
tersebut. Misalnya kebijakan pemilihan penggunaan box I pada proses pemasangan kuda-
penggunaan alat berat pada suatu proyek kuda baja. Survei dari lapangan serta perhitungan
perkiraan yang dibandingkan secara langsung dari
konstruksi, Pemilihan jenis alat berat yang tepat
beberapa proyek yang menggunakan 2 cara
pada suatu proyek akan memberikan dampak

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A210-1
Robin Andreas Hariyanto, dkk. Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja Menggunakan
Metode Box I dan Mobile Crane

pemasangan kuda-kuda yang berbeda yaitu box I Perencanaan adalah Perkiraan Biaya dan waktu
dan mobile crane belum pernah dilakukan. proyek. Data yang
Walaupun kedua cara ini sudah sangat dipahami dibuat dengan perkiraan biaya dan waktu
oleh setiap kontraktor yang hendak memasang adalah data ereksi kuda-kuda baja yang tidak
kuda-kuda baja. Namun perbandingan yang di pakai pada proyek tersebut, karena setiap
terperinci mengenai jumlah pekerja, upah pekerja, proyek hanya menggunakan satu metode
dan waktu yang digunakan serta kendala yang
dihadapi di lapangan masih belum ada 2.3. Teknik Analisis Data
informasinya. Oleh karena itu dipilihlah penelitian Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan
mengenai perbandingan efektifitas biaya dan dalam penelitian, peneliti selanjutnya melakukan
waktu pemasangan kuda-kuda baja dengan analisis data untuk memperoleh sebuah
merinci setiap detail biaya serta waktu yang kesimpulan. Pendekatan-pendekatan yang
digunakan. Serta kendala yang mungkin terjadi digunakan dalam penelitian ini adalah :
pada saat pemasangan kuda-kuda baja. a. Pendekatan aspek teknis Pendekatan teknis
Tujuan dari penelitian ini adalah dilakukan dengan mengumpulkan data-data
mengetahui metode apakah yang menggunakan dari observasi untuk kemudian
biaya proyek paling efektif dan waktu yang lebih mendapatkan gambaran perbedaaan
optimal untuk ereksi kuda-kuda baja bila pelaksanaan dilapangan serta kendala yang
menggunakan katrol (box I) dibandingkan dengan mungkin terjadi ketika melakukan erection
menggunakan mobile crane serta kuda-kuda menggunakan box I dan mobile
Mengidentifikasi faktor dan kendala apa saja yang crane
mungkin terjadi dari masing-masing pilihan b. Pendekatan finansial
penggunaan alat tersebut. Manfaat dari penelitian Pendekatan finansial dilakukan dengan
ini sendiri diharapkan dapat menambah wawasan perbandingan biaya dan waktu untuk ereksi
pada dunia konstruksi mengenai estimasi waktu kuda-kuda bila menggunakan box I dan
dan pengendalian biaya pada proyek menggunakan mobile crane
menggunakan atap rangka baja. Juga Sebagai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
masukan bagi kontraktor serta semua pihak yang 3.1. komponen Biaya
terlibat dalam proyek konstruksi untuk Proyek Pita Mas (Proyek A) yang berada di
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang jalan Raya Krikilan memiliki lebar 23 meter dan
mempengaruhi pilihan bila menghadapi kondisi panjang 72 meter. Melalui pengamatan dan
lapangan yang berbeda-beda. pencatatan, maka didapat hasil seperti pada Tabel
1 dan 2
2. METODE PENELITIAN Pita Mas (proyek A)
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Komponen Biaya Hari Jumlah Total
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mob
1 1 5,250,000
Januari dan Februari 2017. Sedangkan tempat demob 5,250,000
Penelitian merupakan sebuah proyek yang Biaya
direncanakan akan dibangun sebuah gudang di operasional 5 1 10,000,000
jalan Raya Krikilan, Surabaya dan 2 buah gudang harian 2,000,000
di jalan Raya Gedangan, Sidoarjo Bahan
5 1 1,250,000
bakar crane 250,000
Upah
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian
operator 5 1 750,000
Teknik pengumpulan data yang digunakan crane 150,000
pada penelitian ini adalah Observasi dan Tukang 100,000 5 4 2,000,000
Dokumentasi. Data yang dikumpulkan dengan 19,250,000
teknik dokumentasi antara lain hasil pencatatan Tabel 1. Perhitungan biaya pemasangan kuda-
waktu dan jumlah pekerja pada saat ereksi kuda- kuda dengan menggunakan box I
kuda. Sedangkan yang diperlukan dalam bentuk

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A210-2
Robin Andreas Hariyanto, dkk. Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja Menggunakan
Metode Box I dan Mobile Crane

Pita Mas (proyek A) Proyek Nacindo (proyek C) memiliki alamat yang


Komponen Biaya Hari Jumlah Total sama yaitu di jalan Raya gedangan namun berbeda
Mob lokasi. Proyek ini memiliki lebar 16 meter dan
1 1 300,000
demob 300,000
Sewa tali
panjang 22 meter. Melalui pengamatan dan
8 1 400,000 pencatatan dari pekerjaan, maka didapat hasil
tambang 50,000
Tukang seperti pada Tabel 5 dan 6
(pekerjaan 2 6 1,200,000
persiapan) 100,000 Nacindo (proyek C)
Tukang Har Jumla
(ereksi 7 18 12,600,000 Total
Komponen Biaya i h
kuda-kuda) 100,000 200,00
14,500,000 1 1 200,000
Mob demob 0
Tabel 2. Perhitungan perkiraan biaya Sewa tali
14 1 700,000
pemasangan kuda-kuda menggunakan mobile tambang 50,000
crane Tukang
(pekerjaan 100,00 10 6 6,000,000
Proyek Nacindo (proyek B) yang berada di jalan persiapan) 0
Raya gedangan memiliki lebar 36 meter dan 100,00 16,200,00
9 18
panjang 66 meter. Melalui pengamatan dan Tukang 0 0
pencatatan, maka didapat hasil seperti pada Tabel 23,100,00
0
3 dan 4
Tabel 5. Perhitungan perkiraan biaya pemasangan
Nacindo (proyek B) kuda-kuda menggunakan box I
Komponen Biaya Hari Jumlah Total
Nacindo (proyek C)
Mob demob 200,000 1 1 200,000
Kompone Har Jumla
Sewa tali Total
9 1 450,000 n Biaya i h
tambang 50,000 Mob 5,000,00
Tukang 1 1
demob 0 5,000,000
(pekerjaan 4 6 2,400,000 Biaya
persiapan) 100,000 12,000,00
operasiona 2,000,00 6 1
Tukang 100,000 7 18 10,800,000 0
l harian 0
14,500,000 Bahan
Tabel 3. Perhitungan perkiraan biaya bakar 6 1
2,100,000
Nacindo (proyek B) crane 350,000
Komponen Biaya Hari Jumlah Total Upah
Mob demob 5,000,000 1 1 5,000,000 operator 6 1
900,000
Biaya crane 150,000
operasional 6 1 12,000,000 6 4
harian 2,000,000 Tukang 100,000 2,400,000
Bahan bakar 22,400,00
6 1 1,800,000 0
crane 300,000
Upahoperator Tabel 6. Perhitungan biaya pemasangan kuda-
6 1 900,000
crane 150,000 kuda menggunakan mobile crane
Tukang 100,000 6 4 2,400,000
22,100,000 3.2. Komponen Waktu
pemasangan kuda-kuda menggunakan box I Melalui pengamatan dan pencatatan waktu
dari pekerjaan proyek, serta perhitungan perkiraan
Tabel 4. Perhitungan biaya pemasangan kuda- untuk pemasangan kuda=kuda menggunakan
kuda menggunakan mobile crane mobile crane dan box I maka didapat hasil seperti
pada Tabel 7

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A210-3
Robin Andreas Hariyanto, dkk. Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja Menggunakan
Metode Box I dan Mobile Crane

tiang. Juga proses ereksi dari box I itu sendiri


Metode memakan waktu yang lama dengan menggunakan
Nama
Jenis Pekerjaan Mobile katrol manual.
Proyek Box I
Crane Hal lain yang mempengaruhi adalah proses
Pita Mas pekerjaan persiapan 2 hari - pemasangan tali keseimbangan serta tempat
(Proyek pemasangan kuda-kuda 7 hari 5 hari penambatannya. Pada penggunaan mobile crane
A) total 9 hari 5 hari tidak dibutuhkan perpindahan tali dan mencari
Nacindo pekerjaan persiapan 4 hari - tempat menambatkannya. Sedangkan pada box I
(Proyek pemasangan kuda-kuda 7 hari 6 hari harus disiapkan dan ditali semaksimal mumgkin
B) total 11 hari 6 hari agar tidak jatuh pada saat ereksi kuda-kuda
Nacindo pekerjaan persiapan 10 hari 1 hari Faktor yang paling menentukan tentu saja
(Proyek pemasangan kuda-kuda 9 hari 5 hari mobile crane dijalankan dengan tenaga mesin
C) total 19 hari 6 hari yang bisa bekerja sesuai waktu yang dibutuhkan.
Tabel 7 waktu pemasangan kuda-kuda Berbeda dengan box I yang prosesnya manual,
menggunakan box I dan mobile crane d masing- maka di perlukan tenaga kerja manusia untuk
masing proyek proses ereksinya. Tenaga manusia mempunyai
batasan tertentu dan cenderung lebih lambat
20 kinerjanya dibandingkan dengan mesin

15 3.3. Kendala
Proyek Jalan Raya Krikilan (Proyek A)
10 box I 1. Lokasi proyek jauh dari pusat kota
(persewaan mobile crane) sehingga
5 mobile crane membuat biaya mob demob sedikit lebih
mahal
0
2. Medan yang akan dibangun proyek masih
PROYEK PROYEK BPROYEK C
berupa tanah urug yang belum mencapai titik
A
kepadatan tertentu. Sehingga memungkinkan
3. terjadi penurunan atau longsor ketika
Gambar 1. diagram penggabungan waktu digunakan mobile crane
proyek untuk masing-masing proyek dengan 2 Proyek Jalan Raya Gedangan (proyek B)
metode berbeda 1. Medan yang akan dibangun sempit. Sudah
Secara keseluruhan waktu penyelesaian ada beberapa bangunan di sekitar proyek ini
pemasangan kuda-kuda baja menggunakan dengan jarak yang tidak terlalu jauh
mobile crane lebih cepat dibandingkan 2. Sudah ada beberapa mesin produksi dan
menggunakan box I. Hal ini salah satunya barang-barang lainnya dari perusahaan
dikarenakan mobile crane lebih mudah dalam hal bersangkutan yang memiliki volume dan
mobilisasi di dalam proyek. Untuk menggeser dari berat yang besar
titik satu ke titik lain cenderung lebih mudah 3. Proyek menjadi tempat sirkulasi barang dari
karena memiliki roda. Juga pada saat pemasangan gudang di sampingnya menggunakan truk
kuda-kuda, proses pemasangan juga lebih mudah dan forklift
karena dapat di geser sesuai kebutuhan. 4. Proyek diharapkan selesai dalam waktu yang
Berbeda dengan penggunaan box I yang singkat
membutuhkan pekerjaan persiapan. Pekerjaan Proyek Jalan Raya Gedangan (proyek C)
persiapan antara lain penggabungan tiang-tiang 1. Medan yang akan dibangun sempit. Sudah
pipa untuk kemudian di las dan dibaut. Kemudian ada beberapa bangunan di sekitar proyek ini
juga harus melalui proses meluruskan tiangnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh
agar tidak roboh ketika dipasang ataupun 2. Terdapat sosoran dari gudang sebelah,
mengalami keretakan dan pembengkokan pada barang-barang dan juga tangki minyak

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A210-4
Robin Andreas Hariyanto, dkk. Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja Menggunakan
Metode Box I dan Mobile Crane

tambahan ketika harus memasang dengan cara


3.4. Analisis Data seperti ini.
Pada spesifikasi tiga proyek yang diamati,
terdapat beberapa kendala yang muncul di 1. SIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
masing-masing lokasi proyek. Melalui Berdasarkan hasil analisis data,
pertimbangan masing-masing proyek tidak bisa di pengamatan dilapangan, perhitungan biaya
generalisasi suatu proyek harus menggunakan proyek dan perkiraan waktu proyek untuk ereksi
salah satu metode. Tetapi harus melihatnya kuda-kuda baja dengan 2 metode yaitu box I dan
dengan gambaran lebih luas mengenai keadaan mobile crane ada beberapa hal yang dapat
proyek tersebut maupun sekitarnya. Secara disimpulkan, yaitu pada proyek yang masih
efisiensi biaya dan waktu, bisa dibilang pemilihan berupa lahan kosong, penggunaan Box I lebih
box I adalah yang paling bijak. Tetapi harus dilihat efektif dalam hal biaya proyek. Karena tidak
faktor-faktor lain. Misalnya saja pada proyek A, memerlukan biaya sewa harian yang besar, bahan
tanah yang akan digunakan untuk proyek tersebut bakar juga tidak memerlukan pekerjaan persiapan
adalah tanah urugan yang belum mencapai tingkat yang lama karena lahan mudah untuk di
kepadatan tertentu. Sehingga ketika menggunakan persipakan pemasangan box I / katrol. Sedangkan
mobile crane pada proyek ini dimungkinkan Waktu proyek yang efektif adalah ketika
mobile crane akan terperosok (amblas) sehingga menggunakan mobile crane. Hal ini dikarenakan
malah menghambat atau memperlama mobile crane membuat perpindahan lebih
pengerjaannya. fleksibel dan cepat, juga proses ereksi yang
Faktor yang sangat berpengaruh di proyek menggunakan sistem drolish membuat waktu
yang ada di Jalan Raya Gedangan (proyek B) proyek bisa terpangkas cukup besar. Pada kasus-
adalah tidak memiliki cukup ruang untuk kasus tertentu, bisa jadi penggunaan mobile crane
memasang kuda-kuda baja menggunakan box I. bisa menjadi efektif dalam hal biaya maupun
Hal ini membuat pengerjaan persiapan dan ereksi waktu bila mengacu pada kendala di lapangan
kuda-kuda menjadi jauh lebih lama karena juga yang mungkin terjadi. Karena pada kasus proyek
terdapat mobilisasi pabrik pada saat proyek yang memiliki medan yang susah, akan membuat
berlangsung. Juga ketika menggunakan box I, pemasangan kuda-kuda baja menjadi sangat lama
proses pemasangan box I dan pergeserannya dan biaya lebih besar.
menjadi susah dan lama. Karena juga susah Agar penelitian ini lebih komprehensif,
menemukan tempat untuk menambatkan tali hendaknya penelitian selanjutnya dapat
tambang untuk keseimbangan box I, bahkan menggunakan contoh proyek lain yang
mungkin harus dibuat terlebih dahulu. mempunyai dimensi IWF yang berbeda, atau
Faktor yang sangat berpengaruh di proyek proyek yang lebih kompleks dalam hal
yang ada di proyek C adalah adanya sosoran atap, pengerjaan. Misalnya bangunan bertingkat atau
barang dan juga tangki minyak. Hal ini juga bentang yang cukup besar. Karena hal tersebut
membuat pengerjaan persiapan dan ereksi kuda- akan mempengaruhi biaya dan waktu proyek
kuda menjadi jauh lebih lama karena harus dengan cukup besar. Atau faktor non teknis
berhati-hati karena rawan terbakar. Pada proyek misalnya pengaruh penambahan jumlah pekerja
ini bahkan hamper tidak mungkin menggunakan terhadap waktu selesai nya proyek menggunakan
box I. karena adanya sosoran yang tidak boleh box I, kendala cuaca, ataupun tempat-tempat yang
dibongkar oleh pihak owner. Sehingga box I tidak memiliki kendala di dekat jalan raya yang
bisa di geser ke tempat tersebut untuk memasang berpengaruh terhadap lamanya waktu kerja.
kuda-kuda. Hal yang paling memungkinkan
adalah memindahkan barang ketika setengah sisi 2. DAFTAR PUSTAKA
kuda-kuda sudah jadi dan barulah memasang sisi American Association of Cost Engineering
sebelahnya. Namun, konsep ini rumit dan sangat (AACE), (1992), Skills and Knowledge of
tidak praktis dimungkinkan juga adanya kesulitan Cost Engineering, 3rd Edition, ACE, West
Virginia.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A210-5
Robin Andreas Hariyanto, dkk. Perbandingan Waktu, Biaya dan Kendala pada Ereksi Kuda-Kuda Baja Menggunakan
Metode Box I dan Mobile Crane

Fisika Study Center. (2016). Katrol, Februari 7,


2016, diakses dari
http://fisikastudycenter.com/fisikasmp/59-
pesawat-sederhana/katrol
Muzayanah, Yannu, (2008), Pemodelan Proporsi
Sumber Daya Proyek Konstruksi, Tesis
Program Magister, Universitas Diponegoro.
Oberlender, G. D. dan Peurifoy, R. L., (2002),
Estimating Contsruction Costs, McGrow-Hill
Education, USA.
Pelaksanaan proyek, (2009), Konstruksi Baja,
Desember 29, 2009, diakses dari
http://pelaksaanproyek.blogspot.co.id/2009/1
2/pelaksanaanproyek29.html
PMI, (2000), A Guide to The Project Management
Body of Knowlage, PMI Standard,
Pennsylvania.
Sciencedirect, (2008), Fungsi dan Pemakimalan
penggunaan Mobile Crane pada Proyek
Konstruksi, Oktober 8, 2008, diakses dari
http://www.sciencedirect.com/science/article/
pii/S0926580508001659

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


A210-6
Yuri Ariyanto, dkk. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Dalam Proses Pembelajaran Jaringan Linux

PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI DALAM PROSES


PEMBELAJARAN JARINGAN LINUX
Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2) , Yan Watequlis S.3)
1), 2),3)
Jurusan Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Malang
yuri.bjn@gmail.com 1), budi.hijet@gmail.com 2) , yan_ws@yahoo.com 3)

ABSTRAK

Pada makalah ini akan dijelaskan penggunaan teknologi virtualisasi dalam proses pembelajaran jaringan linux.
Virtualisasi dapat digunakan sebagai perangkat untuk membuat laboratorium jaringan virtual, implementasi dari
laboratorium real dan perangkat lunak simulasi jaringan yang berguna untuk menjelaskan konsep pembelajaran
jaringan komputer. Dengan adanya hal tersebut dapat memberikan gambaran karakteristik projek khususnya
implementasi jaringan linux pada area teknologi virtualisasi. Cara yang untuk implementasi virtualisasi jaringan
linux untuk membantu proses pembelajar digunakan netkit. Netkit merupakan emulator jaringan yang dibangun
berdasarkan User Mode Linux, dimana memungkinkan user untuk mengimplementasikan jaringan komputer linux
berdasarkan desain jaringan. Pada akhirnya, uji coba dilakukan dengan desain jaringan tersebut diimplementasikan
pada netkit dengan membuat laboratorium virtual dan menjalankan mesin virtual netkit.

Kata Kunci: Virtualisasi, User Mode Linux, Netkit.

1. PENDAHULUAN secara mandiri atau tanpa mengganggu antara


Pembelajaran konsep jaringan komputer bagian satu dengan yang lain, bagian tersebut
hampir tidak mungkin disampaikan tanpa adanya dikenal sebagai mesin virtual (VM). Untuk
laboratorium yang khusus jaringan atau beberapa implementasinya mesin virtual dapat berjalan
peralatan lain yang sesuai untuk pembelajaran pada sistem operasi Linus, Windows dan sistem
tersebut[1]. operasi yang lain.
Dalam proses pembelajaran jaringan Virtualisasi pada level sistem operasi
komputer linux, implementasi pembuatan server merupakan abstraction pada tingkatan sistem
dalam melakukan pengujian minimal operasi untuk mendukung beberapa bagian yang
membutuhkan dua komputer untuk mencoba dan terisolasi atau untuk mendukung lingkungan
mengujinya, dengan update paket-paket aplikasi virtual dalam sebuah sistem operasi tunggal.
linux yang digunakan implementasi server linux. Virtualisasi ini bekerja dengan menggandakan
Berdasarkan permasalaahan tersebut untuk akses ke dalam kernel sementara tetap menjaga
membantu proses pembelajaran jaringan linux bahwa tidak ada satupun lingkungan virtual yang
implementasi laboratorium virtual menggunakan dapat mematikan proses tersebut.[2].
netkit. Dengan netkit paket-paket aplikasi linux 2.2. User Mode Linux (UML)
yang dibutuhkan dalam membangun server linux User Mode Linux (UML) adalah mesin
sudah terupdate lengkap pada instalasi netkit-2.8, virtual Linux yang berjalan pada Linux. UML
sehingga memudahkan dalam implementasi telah banyak digunakan untuk administrator
desain jaringan dalam laboratorium virtual. sistem jaringan, pengguna dan pengembang
sistem jaringan. UML berbeda dengan teknologi
2. DASAR TEORI virtualisasi lainnnya karena merupakan Sistem
2.1. Teknologi Virtualisai Operasi Virtual (OS), meskipun begitu untuk
Virtualisasi merupakan sebuah konsep memamnggil UML dilakukan secara virtual.[3]
dimana memperbolehkan menggunakan sumber 2.3. NETKIT
daya yang ada pada mesin komputer untuk dibagi Netkit adalah tempat untuk menyiapkan dan
menjadi banyak bagian secara bersamaan. melakukan eksperimen jaringan dengan biaya
Kemudian setiap bagian tersebut dapat berjalan dan rendah dengan sedikit usaha. Netkit

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B01-1
Yuri Ariyanto, dkk. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Dalam Proses Pembelajaran Jaringan Linux

memungkinkan untuk membuat beberapa 3. METODE PENELITIAN


perangkat jaringan virtual (router, switch, Penelitian ini dilakukan di laboratorium
komputer, dll), yang dapat dengan mudah jaringan komputer Program Studi Teknik
terhubung untuk membentuk jaringan pada satu Informatika Politeknik Negeri Malang. Untuk
PC. Peralatan jaringan bersifat virtual namun memudahkan pengerjaan penelitian dikerjakan
mememiliki banyak karakteristik yang asli dari berdasarkan alur penelitian ditunjukkan gambar
komputer termasuk antarmuka konfigurasi.[4]. 3.1.
Paket netkit dapat di download di
http://wiki.netkit.org/index.php/Download_Offici
al , pada penelitian ini digunakan paket netkit Analisa kebutuhan jaringan
linux
32bit sebagai berikut:
– netkit-2.8.tar.bz2
– netkit-filesystem-i386-F5.2.tar.bz2
– netkit-kernel-i386-K2.8.tar.bz2
Untuk menggunakan netkit maka perlu
Desain topologi jaringan linux
dilakukan extrak paket netkit menggunakan
perintah #tar –xjSf dan konfigurasi path yang
ditunjukkan pada gambar 2.1.[5]

Implementasi desain topologi


jaringan linux di netkit

Pengujian dan analisa


implementasi laboratorium
virtual

Gambar 2.1. Path Netkit Gambar 3.1 Alur Penelitian


Cek konfigurasi netkit dilakukan setelah Penjelasan gambar 3.1. sebagai berikut:
path netkit telah terkonfigurasi dengan perintah a. Analisa Kebutuhan Jaringan Linux
#./check_configuration.sh. Hasil cek konfigurasi Tahapan ini mendefinisikan kebutuhan apa
ditunjukkan gambar 2.2.[5] saja yang diperlukan dalam implementasi
laboratorium jaringan linux.
b. Desain Topologi Jaringan Linux
Desain topologi jaringan linux dilakukan
desain berdasarkan data-data yang diperoleh
pada tahapan sebelumnya.
c. Implementasi Jaringan di Netkit
Proses implementasi dilakukan di netkit
berdasarkan desain topologi jaringan linux.
d. Pengujian dan Analisa
Proses pengujian dan analisa dilakukan
berdasarkan hasil implementasi
laboratorium virtual di netkit.
Perangkat komputer yang digunakan dalam
Gambar 2.2 Cek Konfigurasi Netktit implementasi laboratorium virtual di netkit

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B01-2
Yuri Ariyanto, dkk. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Dalam Proses Pembelajaran Jaringan Linux

menggunakan spesisikasi ditunjukkan pada tabel Implementasi dari desain jaringan gambar
3.1. 3.2 dalam netkit dijelaskan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Spesifikasi Komputer Pendefinisian Perangkat Laboratorium.
No Deskripsi Spesifikasi Untuk mendefinisikan perangkat jaringan
1 Merk Apple Inc komputer sesuai dengan desain jaringan gambar
2 Processor Processor Intel Core i7 3.2 dibuat file dengan nama lab.conf.
~2.7 GHz ditunjukkan gambar 4.1.
3 Memori 4 GB
4 Hardisk 500 GB
5 Sistem Windows 7
Operasi
6 Virtual box 4.0.4
7 Sistem Debian 7 32bit
Operasi
Virtual Box
8 Netkit Netkit-2.8
Netkit-filesystem-i386-
F5.2
Netkit-kernel-i386-K2.8 Gambar 4.1. lab.conf

Desain jaringan yang digunakan dalam 4.1.2. Pembuatan File Startup


implementasi laboratorium virtual di netkit File .startup digunakan untuk mendefiniskan
ditunjukkan gambar 3.2. Pada desain jaringan perintah atau service didalam linux yang akan
tersebut akan implementasi koneksi jaringan dijalankan pada saat mesin virtual di jalankan,
menggunakan routing static. ditunjukkkan pada gambar 4.2, 4.3, 4,4 dan 4.5

Gambar 4.2. pc1.startup

Gambar 3.2. Desain Jaringan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.1. Implementasi Lab. Virtual Netkit
Gambar 4.3. pc2.startup

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B01-3
Yuri Ariyanto, dkk. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Dalam Proses Pembelajaran Jaringan Linux

4.2. Pembahasan
Pembuktian bahwa mesin virtual yang
diimplementasikan di netkit apikasi yang
dibutuhkan dalam percobaan jaringan linux
sudah lengkap ditunjukkan pada daftar service
yang ada pada folder #/etc/init.d/ ditunjukkan
gambar 4.7.

Gambar 4.4. r1.startup

Gambar 4.5. r2.startup

4.1.3. Menjalankan Lab Virtual di Netkit


Lab virtual di netktit dijalankan
menggunakan perintah #lstart, perintah tersebut
akan menjalankan perintah yang telah dibuat 4.7. /etc/init.d
pada file lab.conf. Hasil implementasi
laboratorium virtual ditunjukkan gambar 4.6. Daftar aplikasi yang telah terupdate pada
mesin virtual netkit ditunjukkan tabel 4.1.
Sehingga aplikasi server tersebut dapat
digunakan langsung dengan menjalankan service
aplikasi yang sesuai.
Tabel 4.1. Daftar Aplikasi Server Linux di
Netkit.
No Aplikasi Service
1 Webserver apache2, squid
2 DNS Server bind9
3 DHCP Server dhcp3-server
4 Ip Security ipsec, racoon
5 Network File Sharing nfs, samba, proftpd
6 Dynamic Routing quagga
7 Remote service openbsd-inetd (Telnet), ssh
8 Firewall snort
Gambar 4.6. Lab Virtual Netkit Dilakukan percobaan remote service
menggunakan ssh, dengan skenario pc1

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B01-4
Yuri Ariyanto, dkk. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Dalam Proses Pembelajaran Jaringan Linux

meremote pc2, ditunjukkan gambar 4.8. 5.1.3. Rekomendasi


Membuktikan bahwa service yang ada pada Manual online dari netkit di
mesin virtual netkit dapat digunakan untuk http://wiki.netkit.org/index.php/Main_Page
melakukan percobaan jaringan linux.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]Dalibor Dobrilovic, and Borislav Odadžic.
(2008). Virtualization Technology as a
Tool for Teaching Computer Networks.
International Journal of Social Sciences
Volume 1 Number 2.
[2] Camargos, Fernando Laudares, and
Girard Gabriel. (2008). Virtualization of
Linux servers. Proceedings of the Linux
Symposium Volume 1. 63-76.
[3]Jeff Dike. User Mode Linux. Prentice
Hall, Apr 2006.
[4]University of Roma Tre Computer
Networks Research Group. Netkit.
http://www.netkit.org .(Diakses pada 5
Juni 2017).
Gambar 4.8. Remote SSH pc1 ke pc2 [5]http://wiki.netkit.org/download/netkit/INS
TALL .(Diakses pada 6 Juni 2017).
Gambar 4.8. menunjukkan bahwa pc1
berhasil meremote pc2 menggunakan aplikasi ssh
dengan koneksi port 22.

5. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
5.1. Simpulan
Setelah dilakukan uji coba dengan
mengimplementasikan laboratorium virtual di
netkit dapat disimpulkan bahwa netkit berhasil
membuat mesin virtual sesuai dengan desain
jaringan yang telah ditentukan. Pada mesin
virtual di netkit aplikasi yang dibutuhkan dalam
percobaan jaringan linux sudah terupdate saat
mesin virtual dijalankan, sehingga memudahkan
pengguna dalam melakukan percoban
implementasi server linux.

5.1.2. Saran
Untuk mengimplementasikan netkit
dipastikan sistem operasi linux yang digunkan
harus menggunakan varian distro Debian dan bit
dari sistem operasi harus sesuai dengan versi
netkit yang digunakan.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B01-5
Yuri Ariyanto, dkk. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi Dalam Proses Pembelajaran Jaringan Linux

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B01-6
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

AGEN CERDAS BERBASIS CONTROLLER FUZZY PADA PERMAINAN


STRATEGI PERTEMPURAN DENGAN BEHAVIOR TREE
Edwin Meinardi Trianto, Hartarto Junaedi, Hari Sutiksno
Institut Informatika Indonesia (IKADO) , Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS)
Surabaya, Indonesia
edwinmeinardi@gmail.com, aikawa@gmail.com, hari@stts.edu

ABSTRAK

Perkembangan permainan strategi sekarang sudah sangat pesat. Salah satu permasalahan utama dalam genre
permainan tersebut adalah bagaimana sebuah NPC (non playable character) dapat bermain dengan menggunakan
strategi khusus untuk dapat memenangkan permainan. Untuk dapat membuat kecerdasan buatan pada NPC akan
diterapkan logika fuzzy yang memudahkan NPC untuk menentukan action apa yang akan dijalankan. Action yang
dipilih oleh NPC tersebut berupa behavior tree. Be
havior tree tersebut dirancang untuk membuat NPC seolah olah memiliki behavior tertentu untuk sebuah kondisi
tertentu. Behavior yang dijalankan akan ditentukan oleh fuzzy controller yang memiliki model fuzzy zero – order
sugeno. Ketika diterapkan pada skema permainan, tingkat kemenangan NPC ketika menggunakan fuzzy controller
dan behavior tree akan lebih besar dari pada sebuah NPC tanpa fuzzy controller yang hanya menjalankan 1 action
saja.

Kata kunci : permainan, NPC, kecerdasan buatan, fuzzy controller, behavior tree.

1. PENDAHULUAN prajurit pada umumnya, setiap prajurit akan


Perkembangan permainan strategi yang memiliki atribut seperti health yang berfungsi
menggunakan kecerdasan buatan sudah pesat. Salah sebagai ketahanan, stamina yang berfungsi sebagai
satu permasalahan dalam perkembangan tersebut kekuatan untuk melakukan serangan tertentu,
adalah bagaimana membuat sebuah NPC (Non tingkat aggressive untuk membuat prajurit itu
Playable Character) yang dapat bermain dengan cenderung menyerang, dan sebagainya. Sebagai
menggunakan strategi khusus yang dapat contoh jika HP (Hit Point / Health) pada NPC
memenangkan permainan dengan baik. tergolong tinggi, maka NPC tersebut akan lebih
Pada penelitian ini akan dikaji bagaimana agresif (lebih cenderung menyerang), jika HP pada
membuat sebuah kecerdasan buatan untuk NPC dan NPC tergolong rendah, Maka NPC tersebut
diterapkan pada permainan. Setiap NPC pada cenderung melarikan diri (dalam kasus ini adalah
permainan ini akan diterapkan logika fuzzy. Logika beristirahat untuk memulihkan HP).
fuzzy merupakan metode atau algoritma untuk Sampai saat ini sudah banyak sekali metode
menerapkan kecerdasan buatan yang diterapkan yang digunakan untuk merancang sebuah smart
pada kasus pengambilan keputusan. Logika fuzzy agent dalam sebuah permainan, salah satunya
sendiri merupakan suatu metode yang memiliki adalah Behavior Tree. Behavior Tree adalah salah
nilai kesamaran atau kekaburan (fuzziness) antara satu metode pemetaan perilaku agen cerdas dasar
benar dan salah. Namun penilaian seberapa besar yang menggunakan task sebagai elemen
suatu nilai atau kesalahan tergantung pada bobot penyusunnya. Behavior Tree sangat populer
keanggotaan yang dimilikinya. Dalam digunakan dalam industri game, beberapa
penerapannya logika fuzzy merupakan suatu cara permainan seperti Halo 2 dan Crysis menggunakan
untuk memetakan permasalahan dari input menuju Behavior Tree dalam perancangan agen cerdasnya.
output yang diharapkan terutama dalam sistem Pada penelitian ini akan menggunakan kasus
pengambilan keputusan. Logika fuzzy sendiri permainan strategi dimana permainan ini terdapat 3
mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, kelas utama yaitu: 1.Swordman, 2.Archer,
dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan. 3.Magician. Swordman adalah kelas yang memiliki
Sebagai contoh jika menggunakan logika fuzzy, HP dan stamina yang paling besar diantara 3 kelas,
NPC pada permainan ini akan memiliki sifat seperti serta dampak serangan yang kecil. Archer adalah

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-1
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

kelas yang memiliki HP dan stamina yang sedang, atau perubahan transisi. Bahkan setiap state pada
dan archer merupakan kelas yang serangannya lebih FMS tidak dapat digunakan kembali dengan mudah.
besar dari swordman. Magician adalah kelas yang Kekurangan FMS adalah sulitnya menerapkan
memiliki HP dan stamina yang paling kecil tetapi kosep modularity. Behavior tree dengan mudah
memiliki serangan yang paling besar. Setiap kelas menutup kekurangan FMS dengan menggunakan
memiliki behavior state dimana setiap state pada konsep modularitas, sehingga setiap state
setiap kelas akan bervarian yang membuat membentuk struktur cabang seperti pohon. Setiap
permainan strategi ini lebih menarik. Pada setiap behavior akan dijalankan melalui root menuju ke
prajurit pada setiap kelas akan memiliki 4 atribut cabang paling akhir (leaf) dan transversal pada
dengan nilai yang berbeda – beda, atribut tersebut pohon ini bisa sangat dinamis.
adalah health , stamina, tingkat aggressive , dan
tingkat agility. C. Spesifikasi Permainan
Permainan strategi yang digunakan memiliki
2. RUANG LINGKUP genre close combat. Detil permainan ini memiliki 2
Berikut akan dijelaskan detil spesifikasi sebagai kelompok yaitu kelompok 1 NPC melawan
dasar penelitian. kelompok 2 NPC. Berikut ini adalah aturan
A. Fuzzy Logic permainannya:
Logika fuzzy adalah salah satu teknik 1. Setiap kelompok NPC terdapat dan 30
matematika yang dirancang untuk mengatasi daerah anggota (prajurit), yang terbagi sama besar
bias [2]. Misalnya mobil npc yang bergerak di trafik untuk 3 kelas.
yang padat, pada behavior yang digunakan, 2. Untuk memvisualisasikan permainan, terdapat
peralihan antar behavior terjadi jika tidak ada mobil matrix 20x20 sebagai lahan untuk posisi dan
lain yang dekat dengan mobil NPC, kemudian pergerakan dari setiap prajurit serta detil
mobil NPC akan bergerak. Jika terdapat mobil yang jumlah sisa pasukan setiap kelompok, detil
dekat, maka mobil NPC berhenti. Sistem fuzzy rata – rata total keseluruhan health pasukan,
memungkinkan kelancaran transisi antar behavior. dan detil rata – rata total keseluruhan stamina
Sebagai contoh lain, mobil NPC bisa mengurangi pasukan yang dapat ditampilkan setiap
kecepatan saat ada mobil lain pada jarak tertentu updatenya.
dengan mobil NPC lainnya. 3. Setiap prajurit memiliki atribut
Dalam penelitian ini, logika fuzzy digunakan a. Health : menandakan ketahanan seorang
untuk memilih perilaku serangan masing-masing prajurit, jika health mencapai 0, maka
NPC berdasarkan health (kesehatannya atau prajurit tersebut dinyatakan mati.
ketahanan), stamina (kekuatan untuk melakukan b. Stamina : menandakan kekuatan untuk
sesuatu), tingkat aggressive (membuat prajurit itu melakukan special action (running attack
cenderung menyerang), dan tingkat agility dan running defense)
(membuat prajurit itu semakin cepat dalam c. Agility : menandakan kegesitan atau
bergerak). Model zero-order sugeno digunakan kecepatan seorang prajurit untuk
dalam penelitian ini, sebuah aturan khas dalam melangkah (standar 1 langkah untuk 1
model fuzzy Sugeno memiliki bentuk: unit pixel)
IF Input 1 = x AND Input 2 = y, then Output is z d. Aggressive : menandakan seberapa besar
= ax + by + c. keinginan seorang prajurit untuk
Untuk model zero-order Sugeno, output dari z menyerang, semakin kecil tingkat
bernilai tetap :a = b = 0. keagresifan seorang prajurit, maka
semakin sering prajurit itu bertahan.
B. Behavior Tree 4. Nilai setiap atribut dari seorang prajurit akan
Behavior tree (BTs) dikembangkan untuk para diacak, setiap prajurit pada kelas tertentu akan
komunitas gaming sebagai alternatif modular untuk memiliki health dan stamina berdasarkan
Finite State Machine (FMS). Permasalahan utama kelasnya.
dari FMS adalah ketika terjadi penambahan state

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-2
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

5. Setiap babak dalam permainan pada setiap Stamina 7.5 poin 4 poin per 15 poin
prajurit kelompok akan memberikan action Regenaration per 3 3 update per 3
pada setiap prajurit yang terdapat pada Running & update update
kelompok lawan dan akan mengurangi health Defense
pada setiap prajurit pada kelompok lawan.
6. Babak akan berakhir ketika semua pasukan 3. IMPLEMENTASI DAN DESAIN
pada salah satu kelompok habis. Pada bab ini akan dijelaskan penerapan dan
Berikut adalah detil pada spesifikasi permainan penjelasan pada penelitian ini.
yang disajikan dalam tabel 1 A. NPC Fuzzy Controller
Untuk membuat NPC dapat mengambil
TABEL I. DETIL SPESIFIKASI PERMAINAN keputusan yang tepat untuk pemilihan behavior
Kelas Swordman Archer Magician maka setiap anggota pada kelompok akan
Health 150 100 60 diterapkan logika fuzzy untuk menghasilkan
Stamina 100 80 60 pemilihan keputusan terhadap behavior itu sendiri.
Normal Dampak Dampak Dampak Input dari fuzzy controller ini adalah
Attack 15 poin 20 poin 25 poin i. Nilai Health dari prajurit
Jarak Serang 1,5m – 2m 3m – 3,5m 2m – ii. Nilai Stamina dari prajurit
2,5m iii. Tingkat Agility dari prajurit
Agility 0,5 – 2,5 0,5 – 2,5 0,5 – 2,5 iv. Tingkat Aggressive dari prajurit
poin poin poin Health dari kelas swordman memiliki range 0
– 150 poin, sedangkan kelas archer memiliki range
Attack Delay 1.25 - 2.25 1.25 - 2.25 1.25 - health antara 0 – 100 poin, dan kelas terakhir adalah
poin poin 2.25 kelas magician yang memiliki range health antara 0
poin – 60 poin. Stamina dari kelas swordman memiliki
Aggressive 0,5 poin – 0,5 poin – 0,5 poin range 0 – 100 poin, sedangkan kelas archer
1 poin 1 poin – 1 poin memiliki range stamina antara 0 – 80 poin, dan
Damage 7 poin 5 poin 2 poin kelas terakhir adalah kelas magician yang memiliki
Reduction range stamina antara 0 – 60 poin. Untuk tingkat
Defense agility dan tingkat aggressive setiap kelas akan
Damage 5 poin 3 poin 1 poin memiliki range yang sama yaitu range 0.5 – 2.5
Reduction poin untuk tingkat agility dan range 0.5 – 1 poin
Running untuk tingkat aggressive. Setiap nilai atribut akan
Defense diproses oleh NPC fuzzy controller untuk
Health 0,1 poin 0,05 poin 0,2 poin menghasilkan nilai derajat keanggotaan (µ) dan
Regeneration per update per update per akan menentukan behavior apa yang tepat untuk
Defense update pasukan (1 pasukan dikontrol oleh 1 NPC fuzzy
Health 0,3 poin 0,15 poin 0,6 poin controller).
Regeneration per update per update per Pada kelas swordman untuk atribut health dan
Running update stamina terdapat 3 kategori fuzzy membership
Health 0,05 poin 0,005 poin 0,1 poin health yaitu weak (W), medium (M), dan strong
Regenaration per update per update per (S). Gambar 1. menunjukan membership health W,
Running & update M, S untuk kelas swordman dan Gambar 2.
Defense menunjukan membership stamina W, M, S untuk
Stamina 2.5 poin 1.25 poin 5 poin kelas swordman.
Regeneration per 3 per 3 per 3
Defense update update update
Stamina 5 poin per 2.5 poin 10 poin
Regeneration 3 update per 3 per 3
Running update update

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-3
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

M, S untuk kelas mage dan Gambar 6. menunjukan


membership stamina W, M, S untuk kelas mage.

Gambar 1. Input Health Membership Function


NPC Fuzzy Controller, Kelas Swordman

Gambar 5. Input Health Membership Function


NPC Fuzzy Controller, Kelas Mage

Gambar 2. Input Stamina Membership Function


NPC Fuzzy Controller, Kelas Swordman

Pada kelas archer untuk atribut health dan Gambar 6. Input Stamina Membership Function
stamina terdapat 3 kategori fuzzy membership NPC Fuzzy Controller, Kelas Mage
health yaitu weak (W), medium (M), dan strong Pada fuzzy controller untuk agility dan
(S). Gambar 3. menunjukan membership health W, aggressive memiliki membership function yang
M, S untuk kelas swordman dan Gambar 4. sama pada semua kelas. Untuk atribut agility
menunjukan membership stamina W, M, S untuk terdapat 3 kategori fuzzy membership agility yaitu
kelas archer. low (L), medium (M), dan high (H). Berikut
Gambar 7 yang menjelaskan membership function
L, M, dan H untuk atribut agility dan Berikut
Gambar 8 yang menjelaskan membership function
L, M, dan H untuk atribut agility.

Gambar 3. Input Health Membership Function


NPC Fuzzy Controller, Kelas Archer

Gambar 7. Input Agility Membership Function


NPC Fuzzy Controller Semua Kelas

Gambar 4. Input Stamina Membership Function


NPC Fuzzy Controller, Kelas Archer

Pada kelas image untuk atribut health dan


stamina terdapat 3 kategori fuzzy membership Gambar 8. Input Aggressive Membership
health yaitu weak (W), medium (M), dan strong Function NPC Fuzzy Controller Semua Kelas
(S). Gambar 5. menunjukan membership health W,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-4
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

Gambar 9. Behavior Tree Dari Pasukan

B. Behavior Tree NPC Controller memiliki value dari atribut health yaitu weak, rule
NPC Fuzzy Controller akan menjalankan 1 ini akan menghasilkan action (behavior) running
bagian kecil dari keseluruan behavior tree dan apapun value dari atribut stamina, agility, dan
keseluruhan behavior tree akan dibagi menjadi 5 aggressive.
bagian behavior yaitu Attack (A), Running
Attack (RA), Defense (D), Running (RD), TABEL II. Rule Pada NPC Controller
Running (R) yang akan diproses dan dijadikan Player 1 Action
sebagai action atau behavior dari NPC Controller. Health Stamina Agility Aggressive Running
Attack
Attack
Defens Runnin Running
e g Defense
Weak MediumStrong Weak MediumStrong Low MediumHigh Low MediumHigh
Gambar 9 adalah behavior tree yang memiliki ke- No.

lima bagian behavior yang dimiliki oleh semua 1 


2   
NPC. 3   
Cara menjalankan bagian kecil dari behavior 4   
adalah dengan menggunakan decorator while 5   
6   
yang memiliki kondisi tertentu. Sebagai contoh
7   
jika NPC akan menjalankan behavior attack, 8    
maka Attack State pada pada “While Attack Sate” 9   
  
akan diubah nilainya menjadi true dan semua 10
11   
state kecuali attack state akan diubah nilainya 12   
menjadi false. 13   

Dengan menggunakan metode model Fuzzy 14   


15   
Zero-Order Sugeno, output (dalam bentuk 16   
behavior) yang dihasilkan dari NPC Fuzzy 17   
Controller yang berupa rule dijabarkan pada tabel 18    

2. Nilai kosong pada salah satu cell pada tabel 2


merupakan cara untuk meringkas rule yang lebih
sederhana. Sebagai contoh rule nomor 1 yang

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-5
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

4. PERCOBAAN DAN HASIL


A. Analisa persiapan percobaan
Untuk bagian uji coba pada penelitian ini,
akan diterapkan 2 skenario pada permainan.
Setiap skenario akan dilakukan 50 kali
pertempuran, dengan atribut dan posisi setiap
pasukan akan diacak. Setiap prajurit memiliki
Gambar 11. Gambar Frekuensi Kemunculan
nilai minimal untuk atribut health dan stamina
Setiap Behavior Pada Skenario Pertama
sebesar 10. Permainan berakhir ketika jumlah
Kelompok 2
pasukan pada salah satu kelompok mencapai
angka 0. Setiap behavior dari pasukan akan
TABEL IV. HASIL DARI PERCOBAAN SKENARIO
dicatat, dan direpresentasikan dalam bentuk
KEDUA
frekuensi kemunculan setiap behavior.
Kelompok 1 Kelompok 2
B. Analisa pada akhir percobaan
23 Menang 27 Menang
Terdapat 2 skenario percobaan yang setiap
skenario akan dijalankan 50 kali percobaan

 Skenario Pertama : Pada skenario uji coba


perang.

ini setiap pasukan pada kelompok 2 (musuh)


hanya menggunakan behavior attack
(dikarenakan behavior attack adalah
behavior yang bisa dilakukan untuk
mencapai kemenangan). Seluruh pasukan
pada kelompok 2 (musuh) tidak akan
menggunakan NPC fuzzy controller, Gambar 12. Gambar Frekuensi Kemunculan
sedangkan seluruh pasukan kelompok 1 akan Setiap Behavior Pada Skenario Kedua
 Skenario Kedua : Pada skenario uji coba ini
diterapkan NPC fuzzy controller. Kelompok 1
setiap pasukan pada kelompok 2 (musuh)
akan diterapkan NPC fuzzy controller dan
behavior dari setiap pasukan akan dikontrol
oleh NPC fuzzy controller. Pada seluruh
pasukan kelompok 1 akan diterapkan NPC
fuzzy controller.
TABEL III. HASIL DARI PERCOBAAN SKENARIO
Gambar 13. Gambar Frekuensi Kemunculan
PERTAMA
Setiap Behavior Pada Skenario Kedua
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 1
45 Menang 5 Menang
Dari hasi percobaan pada tabel 3,
menunjukan bahwa skenario pertama kelompok 1
memiliki tingkat persentase kemenangan 90% (45
kemenangan), hal ini dikarenakan kelompok
kedua hanya menggunakan behavior attack yang
melawan kelompok pertama yang menggunakan
NPC fuzzy controller dan dapat membuat
Gambar 10. Gambar Frekuensi Kemunculan behavior setiap pasukan kelompok 1 lebih baik.
Setiap Behavior Pada Skenario Pertama Kemudian pada skenario kedua terlihat pada
Kelompok 1 tabel 4, kelompok 1 memiliki tingkat persentase

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-6
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

kemenangan sebesar 46% (23 kemenangan) dan


kelompok 2 memiliki tingkat persentase sebesar
54% (27 kemenangan). Peningkatan persentase
kemenangan kelompok 2 meningkat dari 10%
(skenario pertama) menuju 54%, dikarenakan
kelompok 1 dan kelompok 2 pada skenario ini
sama – sama menggunakan NPC fuzzy controller.

5. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan pada penelitian ini,
setiap pasukan yang memiliki NPC fuzzy
controller, akan jauh lebih baik daripada pasukan
yang tidak menggunakan NPC fuzzy controller.
Hal ini dikarenakan NPC fuzzy controller akan
membuat behavior setiap pasukan lebih baik
berdasarkan parameter – parameter yang
diberikan kepada NPC fuzzy controller. Tingkat
persentase behavior yang paling sering muncul
adalah behavior Running Attack dan Defense,
behavior tersebut yang paling dominan dari
kelima behavior yang lain.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Supeno Mardi Susiki Nugroho, Ika
Widiastuti,Mochamad Hariadi, dan Mauridhi
Hery Purnomo, 2013, “Fuzzy Coordinator
Based Intelligent Agents For Team
Coordination Behavior In Close Combat
Games”, Journal of Theoretical and Applied
Information Technology (Jatit)
[2] Muhammad Aminul Akbar, Mochamad
Hariadi, Supeno Mardi S.N, 2015, “Smart
Agent for Multi Behaviour NPC
Coordination Using Fuzzy Coordinator.
“,Intelligent Technology and Its Applications
(ISITIA)
[3] Michele Colledanchise dan Petter O gren,
2014, “How Behavior Trees Modularize
Robustness and Safety in Hybrid Systems”,
IEEE
[4] Alexander Shoulson, Francisco M. Garcia,
Matthew Jones, Robert Mead, dan Norman I.
Badler, 2011, “Parameterizing Behavior
Trees”, Lecture Notes in Computer Science
pp 144-145
[5] Ian Millington dan John Funge, ”Artificial
Intelligence for Games (Second Edition)”,
Morgan Kaufmann, Agustus 2009, pp 309-
330.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-7
Edwin Meinardi Trianto, dkk. Agen Cerdas berbasis Controller Fuzzy pada Permainan Strategi Pertempuran dengan
Behavior Tree

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B02-8
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

IDENTITAS DIGITAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN CHIP


WEMOS UNTUK SOLUSI PROGRAM PLAT NOMOR GENAP GANJIL
1)
Bayu Saputra, 2)Slamet Winardi, 3)Sri Wiwoho Mudjanarko, 4) Immah Inayati
1,2)
Sistem Komputer, 3)Teknik Sipil, 4)Sistem Informasi, Universitas Narotama
Email : bayu.bayusaputra11@gmail.com, slamet.winardi@narotama.ac.id, sri.wiwoho@narotama.ac.id,
immah.inayati@narotama.ac.id

ABSTRAK

Sejak tanggal 30 Agustus 2016 Pemerintah Daerah DKI menerapkan system plat nomor genap-ganjil khusus untuk
mobil pribadi sebagai kelanjutan program three in one untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor di jalan raya.
Untuk menentukan palt nomor itu genap atau ganjil sangatlah mudah, hanya dengan membaca angka terakhir dari plat
nomor tersebut, angka yang disebut ganjil adalah angka 1,3,5,7, dan 9 sedangkan angka genap adalah 0,2,4,6,dan 8.
Jika melanggar atau memalsukan plat nomor kendaraan bermotor akan dikenai sangsi pidana berupa penjara atau denda
maksimal Rp. 500.000,-. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengawasi jumlah kendaraan yang lewat
pada titik-titik pemantauan, karena setiap menit jumlah kendaraan yang lewat bisa mencapai ratusan dan dengan
kecepatan tinggi sehingga menyulitkan untuk proses identifikasi, walaupun akan dibantu dengan teknologi cctv.
Penawaran solusi untuk pembatasan genap-ganjil kendaraan bermotor yang lewat akan dengan mudah menggunakan
teknologi digital yaitu dengan memindahkan data kendaraan bermotor tersebut menggunakan system digital dan
dipancarkan menggunakan sinyal wifi (wemos). Karena dalam waktu yang bersamaam system akan mampu mendeteksi
identitas kendaraan dalam jumlah banyak dan disimpan dalam sebuah server, hal ini akan mudah dan membantu dalam
proses pengawasan kendaraan bermotor yang lewat.

Kata kunci : identitas, wemos, genap, ganjil, kendaraan bermotor

1. PENDAHULUAN mengenali kendaraan secara cepat dengan cara


Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, membuat identitas kendaraan bermotor secara
jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada digital, dengan memanfaatkan chip wifi (wemos)
2015 mencapai 121,39 juta unit. dari angka data kendaraan diubah menjadi digital dan
tersebut yang paling banyak adalah sepeda motor kemudian dipancarkan untuk ditangkap oleh akses
dengan jumlah 98,88 juta unit (81,5 persen). point.
Diikuti mobil penumpang dengan jumlah 13,48
juta unit (11,11 persen), kemudian mobil barang 2. Sistem Plat Nomor Kendaraan Bermotor
6,6 juta unit (5,45 persen), serta mobil bis dengan di Indonesia
jumlah 2,4 juta unit (1,99 persen) dari total Setiap kendaraan bermotor di Indonesia memiliki
kendaraan. Menurut Badan Pusat Statistik plat nomor sebagai identitas kendaraan. Sistem
Propinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 tercatat penomorannya sendiri diatur oleh negara, begitu
jumlah kendaraan bermotor sebanyak 16 jutaan, pula dengan penamaanya setiap Karesidenan
yang terdiri dari sepeda motor, mobil pribadi, berbeda-beda. Plat nomor digunakan pertama kali
mobil angkut,dll kecuali mobil TNI, Polri, dan sebagai penanda kereta kuda. Bahannya terbuat
konsulat. Dengan sumber daya yang ada untuk hal dari porselen yang dicetak dengan ukuran yang
pengawasan sangatlah mustahil untuk mengawasi bermacam-macam. Proses standarisasi ukuran
seluruh kendaraan yang berlalu lalang di jalanan baru dilakukan pada tahun 1957 saat industri
ibukota. Dengan penerapan genap ganjil yang mobil mulai maju pesat. Ukuran rata-rata-nya
melewati ruas jalan tertentu saja sangat sulit berkisar antara 15-20 inchi x 5-6 inchi.
mengawasi plat nomor kendaraan yang lewat dan Penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor di
laju kendaraan yang cukup kencang. Solusi untuk Indonesia, terutama di Jawa, merupakan warisan
mengawasi pergerakan kendaraan bermotor di sejak zaman Hindia Belanda, yang menggunakan
jalan yaitu membuat suatu peralatan yang mampu kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-1
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

karesidenan. Bagian depan mewakili tempat sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor(untuk
nomor tersebut terdaftar, misal Jakarta dengan B. wilayah DKI Jakarta):
Kode huruf belakang sendiri biasanya mewakili • 1 – 2999, 8000 – 8999 dialokasikan untuk
tempat kendaraan tersebut terdaftar dengan tiga kendaraan penumpang.
huruf dibelakang yang sekarang digunakan. • 3000 – 6999, dialokasikan untuk sepeda
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor terbuat dari motor.
plat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris. • 7000 – 7999, dialokasikan untuk bus.
• Baris pertama menunjukkan: kode wilayah • 9000 – 9999, dialokasikan untuk kendaraan
(huruf), nomor polisi (angka), dan kode/seri beban.
akhir wilayah (huruf) Apabila nomor urut pendaftaran yang telah
• Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut
masa berlaku pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal
Warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang telah dialokasikan dengan diberi tanda
ditetapkan sebagai berikut: pengenal huruf seri A – Z di belakang angka
• Kendaraan bermotor bukan umum dan pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka
kendaraan bermotor sewa: Warna dasar sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai
hitam dengan tulisan berwarna putih pada huruf Z, maka penomoran dapat
• Kendaraan bermotor umum: Warna dasar menggunakan 2 huruf seri di belakang angka
kuning dengan tulisan berwarna hitam pendaftaran.
• Kendaraan bermotor milik Pemerintah: Khusus untuk DKI Jakarta, dapat menggunakan
Warna dasar merah dengan tulisan berwarna hingga 3 huruf seri di belakang angka pendaftaran,
putih sesuai kategori atau dengan permintaan khusus.
• Kendaraan bermotor Corps Diplomatik Format kategori 3 huruf seri umum yaitu:
Negara Asing: Warna dasar Putih dengan B XXXX XYZ
tulisan berwarna hitam X = Umumnya mewakili tempat kendaraan
• Kendaraan bermotor Staff Operasional Corps tersebut terdaftar. Huruf yang mewakili kategori
Diplomatik Negara Asing: Warna dasar tempat terdaftarnya kendaraan:
hitam dengan tulisan berwarna putih dan U -> Jakarta Utara
terdiri dari lima angka dan kode angka negara B -> Jakarta Barat
dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian. P -> Jakarta Pusat
• Kendaraan bermotor untuk transportasi S -> Jakarta Selatan
dealer (pengiriman dari perakitan ke dealer, T -> Jakarta Timur
atau dealer ke dealer): Warna dasar Putih E -> Depok
dengan tulisan berwarna merah. N -> Tangerang
C -> Tangerang
K -> Bekasi
Y = Umumnya jenis kedaraan berdasar golongan
Huruf yang mewakili kategori kendaraan:
A -> Sedan
F -> Minibus, Hatchback, City Car
J -> Jip dan SUV
Gambar 1. Plat Nomor Kendaraan Bermotor Z = Huruf acak yang diberikan untuk pembeda
Contoh: B XXXX PAA -> Mobil tersebut
Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan terdaftar di Jakarta Pusat (P), berjenis sedan (A),
pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut dan memiliki huruf pembeda (A).
tersebut terdiri dari 1-4 angka, dan ditempatkan
setelah Kode Wilayah Pendaftaran. NOMOR, 3. METODE PENELITIAN
HURUF DAN URUT SERTA IDENTITAS Identifikasi kendaraan yang dibangun
KOTA. Nomor urut pendaftaran dialokasikan menggunakan sebuah chip wemos berisi data

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-2
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

kendaraan dan pemilik yang selalu dipancarkan Arduino dan PHP. Chip Wemos diprogram
terus-menerus melalui sinyal wifi. menggunakan IDE Arduino dan Server
menggunakan PHP. Software Arduino untuk
untuk merancang hardware client dan router
sedangkan PHP untuk keperluan merancang web
service.

Gambar 2. Blok Diagram Sistem

Setiap kendaraan bermotor baik mobil maupun


sepeda motor semua diberi chip yang berisi
identitas kendaraan seperti yang tercantum dalam
STNK saat ini yang khususnya adalah nomor
kendaraan bermotor. Chip yang digunakan untuk
menyimpan identitas kendaraan bermotor Gambar 4. Flowchart Client
menggunakan chip wemos. Chip ini akan diberi
identitas (SSID) berupa nomor polisi setiap Untuk hardware client yang dipasang pada sepeda
kendaraan bermotor karena bersifat unik (setiap motor atau mobil berupa chip Wemos dengan diisi
kendaraan bermotor berbeda). program berupa Nomor polisi yang digunakan
sebagai SSID (Service Set Identifier)
menggunakan IDE Arduino dan dipancarkan terus
menerus oleh sinyal wifi.

Gambar 3. Proses Digitalisasi Identitas


Kendaraan Bermotor

Setelah semua data dimasukkan selanjutnya chip


wemos dipasangkan dalam sebuah kendaraan
bermotor dan berfungsi sebagai client yang
memancarkan data identitas kendaraan (plat
nomor). Bila ditemukan access point maka chip
ini akan terhubung dan memberikan SSID ke
access point selanjutnya diteruskan ke server
untuk dicatat identifikasi kendaraan dalam data
base. Setiap client akan mempunyai sebuah IP
yang didapatkan dari konfigurasi setelah
terkoneksi dengan sinyal wifi pada access point.
Komputer dan chip wemos harus terkoneksi
dengan access point yang sama. setelah chip
wemos terisi identitas kendaraan selanjutnya chip
tersebut dipasang pada kendaraan bermotor sesuai
dengan nomor polisinya.

Untuk merealisasikan identifikasi kendaraan


bermotor ini dibutuhkan dua software yaitu IDE Gambar 5. Flowchart Router

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-3
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

Pada router ini juga menggunakan chip Wemos tersebut sudah terdaftar atau belum, jika belum
yang diisi program untuk mendeteksi keberadaan maka akan ditampilkan nomor polisi dari
kendaraan bermotor dengan cara menangkap kendaraan itu saja sedangkan bila sudah terdaftar
SSID kendaraan bermotor yang dipancarkan lewat web service akan menampilkan data lengkap
sinyal wifi. Router ini terlebih dahulu harus kendaraan bermotor besarta identitas pemilik
terhubung dengan jaringan internet lewat akses kendaraan bermotor. Keberadaan kendaraan
point terdekat. Domain name system atau yang bermotor itu akan disimpan dalam database dan
biasa disingkat dengan DNS merupakan sebuah ditampilkan dalam layar monitor.
sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP
ke nama domain atau sebaliknya, dari nama 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
domain ke alamat IP. Jadi, host komputer Setelah melalui serangkaian proses ujicoba
mengirimkan queries berupa nama komputer dan system dihasilakan dihasilkan data sebagai
domain name server yang kemudian dipetakan ke berikut:
dalam alamat IP oleh DNS . Setelah mendapatkan
IP maka berikutnya router akan menscan sinyal
wifi dari client (SSID kendaraan bermotor)
apakah ada kendaraan bermotor yang berada
disekitar router tersebut, bila ada SSID kendaraan
bermotor maka router akan mengirimkan SSID
tersebut ke server (web service) kemudian web
server akan menghadirkan SSID tersebut.

Gambar 7. Tampilan Awal Sistem

Tampilan awal system memberikan informasi


tentang identitas plat nomor Kendaraan bermotor
secara digital untuk mengidentifikasi plat nomor
ganjil atau genap.

Gambar 8. Pemasangan Chip di Sepeda Motor

Untuk proses ujicoba , chip wemos di tempatkan


dalam bagasi sepeda motor. Chip ini akan
memancarkan sinyal wifi berupa SSID plat nomor
yang nani akan ditangkap oleh access point dan
Gambar 6. Flowchart Web Service diteruskan ke server untuk diolah sebagai identitas
kendaraan genap atau ganjil.
Setelah router mengirimkan SSID kendaraan
bermotor tersebut ke web service berikutnya
system akan mengecek database apakah SSID

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-4
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

Dalam proses ujicoba di kampus Universias


Narotama Surabaya, ditempatkan sebuah access
point di lokasi parkir. Jika sepeda motor atau
mobil masuk lokasi kampus dan parkir disekitar
area yang dipasangan access point maka plat
nomor kendaraan tersebut akan terdeteksi ganjil
atau genap.
Bila Tanggal genap dan kendaraan bermotor
dengan identitas plat nomor ganjil melintas maka
Gambar 9. Pemasangan Chip di Dashboard akan terindikasi di system berwarna merah pada
informasi GANJIL, ini menandakan bahwa
Seperti halnya di sepeda motor, chip wemos kendaraan bermotor tidak sesuai dengan tanggal
sementara dipasang di dashboard mobil, tetapi atau menyalahi system.
untuk proses selanjutnya nanti chip tersebut akan
ditempatkan di dalam dashboard sehingga tidak
terlihat dan tetap memancarkan sinyal SSID wifi.

Gambar 10. Pemasangan Access Point Gambar 12. Tanggal Genap Plat Nomor Genap

Bila tanggal genap dan kendaraan bermotor yang


digunakan berplat nomor genap maka system
menandai wana hijau pada informasi GENAP,
menandakan bahwa kendaraan bermotor yang
digunakan sesuai dengan tanggal.

Gambar 11. Tanggal Genap Plat Nomor Ganjil


Gambar 13. Tanggal Ganjil Plat Nomor Ganjil

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-5
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

Seperti halnya diatas untuk tanggal ganjil dan plat diteruskan ke server untuk diproses
nomor kendaraan ganjil maka system akan dalam menentukan genap dan ganjil.
menandai warna hijau pada informasi GANJIL. 2. Plat nomor dijadikan SSID system untuk
dikenali oleh access point sebagai kode
yang unik dari setiap kendaraan
bermotor.
3. Jika kendaraan bermotor melanggar
ketentuan genap atau ganjil system akan
menandai dalam tampilan berupa warna
merah, sedangkan jika benar maka
ditandai dengan warna hijau.
4. Sistem mampu mendeteksi sinyal wifi
yang dipancarkan oleh client kendaraan
bermotor pada jarak sekitar 50 meter.
5. Sistem akan memberikan solusi untuk
mendeteksi plat nomor genap dan ganjil
yang diterapkan oleh pemda DKI di
sejumlah ruas jalan tertentu untuk
mengurangi jumlah kendaraan bermotor
yang melintasi jalan tersebut.

Gambar 14. Tanggal Ganjil Plat Nomor Genap DAFTAR PUSTAKA


Harnen, Sri Wiwoho, 2010, Scenario Of Parking
Untuk tanggal ganjil dan kendaraan bermotor Distribution With Intelligent Transportation
yang digunakan genap maka system akan Systems, International Journal Of Academic
menandai warna merah pada informasi GENAP. Research Vol. 3. No. 2. March, 2011, Part I

Muhtadi, A., Wasono, S.B., dan Sri Wiwoho M.


(2012), Evaluasi Pelayanan Bus dan MPU
Kota Surabaya Untuk Menunjang Sistem
Transportasi Berkelanjutan, Bandung:
Prosiding Konferensi Nasional Pasca Sarjana
Teknik Sipil (KNPTS) 2012, Institut
Teknologi Bandung
Gambar 15. Tampilan About
Rudianto, Christ, 2005, Surat Tanda Nomor
Diatas adalah tampilan team peneliti dari topic Kendaraan Elektronik (e-STNK), Seminar
identifikasi kendaraan bermotor secara digital. Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005
(SNATI 2005) ISBN: 979-756-061- 6,
5. KESIMPULAN Yogyakarta
Dari perancangan sampai dengan uji coba
system digitalisasi identitas kendaraan untuk Sri Wiwoho, Harnen, 2013, Behaviour Model of
pengendalian plat nomor genap dan ganjil Motor Cycle User in Selecting Parking
kendaraan bermotor dapat disimpulkan beberapa Location (Case study in Surabaya City of
item, yaitu : Indonesia), Journal of Basic and Applied
1. Plat nomor kendaraan bermotor Scientific Research, J. Basic. Appl. Sci. Res.,
dimasukkan dalam chip wemos dan 3(7)842-846, 2013, ISSN 2090-4304
dipancarkan dengan sinyal wifi agar bias
ditangkap oleh access point dan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-6
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

Sri Wiwoho Mudjanarko, Slamet Winardi, Arthur Protocol for Internet of Multimedia Things,"
Daniel Limantara, 2017, Pemanfaatan Internet in IEEE Internet of Things Journal, vol. 4, no.
Of Things (Iot) Sebagai Solusi 3, pp. 832-839, June 2017.
Manejemen Transportasi Kendaraan doi: 10.1109/JIOT.2017.2671460
Sepeda Motor, Prosiding ATPW X,
DEPARTEMEN TEKNIK http://www.kompasiana.com, 26 Juni 2015 ,
INFRASTRUKTUR SIPIL fungsi identifikasi cek fisik dalam pembuktian
tindak pidana pencurian kendaraan bermotor,
FAKULTAS VOKASI, ISSN 2301-6752
diakses tanggal 28 Juli 2017 jam 05.20
S. Rani, S. H. Ahmed, R. Talwar, J. Malhotra and
H. Song, "IoMT: A Reliable Cross Layer

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-7
Bayu, dkk. Identitas Digital Kendaraan Bermotor dengan Chip Wemos untuk Solusi Program Plat Nomor Genap
Ganjil

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017– Universitas Widya Kartika


B03-8
Dedy Hidayat Kusuma, dkk. Aplikasi presentasi cerdas menggunakan gerak tangan dengan Myo Armband

APLIKASI PRESENTASI CERDAS MENGGUNAKAN GERAK TANGAN


DENGAN MYO ARMBAND
Dedy Hidayat Kusuma1, Mohammad Nur Shodiq2
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
dedy@poliwangi.ac.id, noer.shodiq@poliwangi.ac.id

ABSTRAK

Perkembangan teknologi untuk mendukung sistem pembelajaran saat ini berlangsung sangat cepat sehingga muncul
teknologi inovasi yang interaktif untuk dunia pendidikan. Salah satu teknologi yang diimplementasikan adalah
aplikasi presentasi interaktif dalam kelas multimedia atau sistem presentasi cerdas. Teknologi ini memungkinkan
untuk mengontrol pergerakan dan penekanan tombol mouse dengan cara alami menggunakan gerak tangan (hand
gestures). Kemampuan ini dapat menggantikan peran dan fungsi mouse yang konvensional, dan memfasilitasi
kinerja guru dalam menerapkan teknologi interaktif di dalam kelas. Dalam penelitian ini, untuk membangun sistem
presentasi cerdas dibagi menjadi 2 tahapan yaitu: 1) Pengenalan gerak tangan; 2) Pembuatan aplikasi pengontrol
presentasi. Sensor Myo armband yang terpasang pada lengan penyaji digunakan untuk membaca gerak tangan.
Sinyal electromyography yang dikirimkan sensor Myo armband melalui koneksi bluetooth ke komputer untuk
dikenali sesuai dengan pola yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil pengenalan pola selanjutnya diolah oleh
aplikasi pengontrol yang dibangun dan dipergunakan untuk mengendalikan presentasi Microsoft Power Point.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membuat presentasi lebih efisien, menarik dan juga membuat
pembelajaran lebih interaktif serta dapat membantu penyaji dalam memaparkan materi presentasinya.

Kata Kunci: presentasi, gerak tangan, Myo armband

1. PENDAHULUAN presenter untuk menyampaikan presentasi


Perkembangan teknologi untuk mendukung mereka hanya dengan mereka gerakan tubuh,
sistem pembelajaran saat ini berlangsung sangat gerak tubuh, dan ucapan (Le, 2013)
cepat. Sehingga, muncul teknologi inovasi yang Para peneliti telah melakukan banyak
interaktif untuk tren pendidikan. Salah satu penelitian tentang teknologi yang merapkan
teknologi yang diimplementasikan adalah teknologi multimedia interaktif pada presentasi,
aplikasi presentasi interaktif dalam kelas diantarana adalah pengenalan gerakan tangan
multimedia atau sistem presentasi cerdas. untuk mengontrol presentasi menggunakan
Teknologi ini memungkinkan untuk mengontrol komputer vision (Sukaridhoto, 2014). Tingkat
presentasi dengan cara alami dengan gerakan akurasi sistem pengenalan gerakan menggunakan
tangan mereka. Pengenalan ini, dapat komputer vision ini, sangat bergantung pada
menggantikan peran dan fungsi mouse yang posisi keberadaan presenter terhadap sensor
konvensional, dan memfasilitasi kinerja guru kamera, sehingga, keberadaan presenter sangat
dalam menerapkan teknologi interaktif di dalam terbatas, karena sudah ditentukan dengan
kelas (Sukaridhoto, 2014; Wardhany, 2015). kapabilitas sensor. Penelitian selanjutnya
Presentasi adalah kegiatan populer dalam dilakukan oleh (Wardhany, 2014) yaitu tentang
kehidupan sehari-hari seperti di kuliah, diskusi pengenalan suara untuk mengontrol multimedia
kelompok, atau promosi pemasaran. Namun, menggunakan sensor suara. Pengenalan suara ini
pemateri biasanya berdiri padaposisi masih bergantung pada database. Untuk
yangberjauhan dari komputer (dekat layar atau mengatasi masalah ini maka kami mengusulkan
berjalan di sekitar) selama presentasi mereka, perangkat interaktif yang memanfaatkan sensor
yang dapat mengganggu presentasi ketika perpindahan dan pergerakan tangan berdasarkan
mereka kembali ke komputer mereka untuk sensor sinyal electromyography. Penelitian ini
manipulasi.Meskipun berbagai jenis remote didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian
kontrol dapat digunakan, akan lebih mudah bagi Masyarakat (DPRM) Kementerian Riset

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B04-1
Rizky Dewi Darma Kusuma dan Lusiawati Dewi. Deteksi Cemaran Coliform dan Salmonella sp.pada Tempe Kedelai
dari Kecamatan Sidorejo dan Tingkir, Kota Salatiga

Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui skema kebutuhan sistem, perancangan dan desain
penelitian dosen pemula (PDP). Untuk aplikasi, pembuatan program aplikasi, serta
membangun sistem ini, dibagi menjadi beberapa pengujian dan analisa aplikasi.seperti yang
bagian yaitu: sensor pengenalan gerakan lengan ditunjukkan pada Gambar 1.
dengan menggunakan Myo armband.
Pengambilan data berbasis realtime dan wireless Analisa
yaitu menggunakan media bluetooth. Hasil Kebutuha
pengenalan gerak tangan selanjutnya, Desain
diimplementasikan pada smart presentasi, Sistem
merupakan aplikasi presentasi yang dapat Implemen
memahami perilaku manusia dan memberikan tasi Sistem
Pengujian
presentasi yang interaktif.
Sistem
Manfaat aplikasi presentasi cerdas dengan Pemeliharaan
menggunakan media pengenalan gerakan tangan Sistem
adalah: 1) Membuat presentasi lebih efisien, Gambar 1. Alur metode waterfall
menarik dan lebih mudah untuk dipahami, dan
juga membuat diskusi lebih interaktif dan Desain sistem presentasi cerdas dengan
meningkatkan komunikasi; 2) Membantu penyaji menggunakan sensor myo armband sebagaimana
materi dalam memaparkan materi dengan diperlihatkan pada Gambar 2. Sensor ini terdiri
menggunakan sistem kontrol presentasi dari delapan sensor yang terletak melingkar pada
berdasarkan gerakan tangan. Pengontrolan pergelangan tangan. Sensor myo armband
aplikasi presentasi berdasarkan postur tubuh, merekam data pergerakan tangan, seperti (1)
gerak tubuh dan perintah suara dapat membuat genggaman tangan, (2) menekan atau
meningkatkan daya minat masyarakat dalam hal menyebarkan jari, and (3) melambaikan tangan
presentasi (Butnariu, 2012). ke kiri atau kanan. Kemudian, Data dari sensor
myo armband dikirim ke komputer melalui
2. METODE PENELITIAN komunikasi bluetooth.
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Data tersebut akan diolah dan dikenali untuk
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April mengendalikan aplikasi. Gambar 3 merupakan
2017 sampai dengan Agustus 2017 di sistem arsitektur pengenalan gerakan tangan
Laboratorium Teknik Informatika Politeknik melalui sensor myo armband untuk
Negeri Banyuwangi. mengendalikan aplikasi.Pengendali aplikasi ini
berfungsi sebagai pengganti mouse, seperti
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian mouse klik kiri, mouse klik kanan, mouse scroll
Metode penelitian yang digunakan adalah ke atas, mouse scroll ke bawah, tombol next,
metode waterfall, yaitu meliputi analisa tombol previous.

USER LCD
PROJECTOR

S
Myo Gesture Control PR CRE
OJ E
Fingers Spread NOTEBOOK EC N
TO
Wave Right R
Wave Left
Double Tap
Fist

Control Key
EMG Sensor Send via Left Zooming
Bluetooth Right Pointing
Up Select
Down Next
Previous

Gambar 2. Desain sistem presentasi cerdas

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B04-2
Dedy Hidayat Kusuma, dkk. Aplikasi presentasi cerdas menggunakan gerak tangan dengan Myo Armband

Sedangkan komputer akan terhubung dengan


projector untuk menampilkan layar nya pada
screen projektor. Contoh aplikasi yang digunakan
adalah aplikasi presentasi, misalnya Power Point
(pada Microsoft Office) atau Open Office
Presentation (pada Open Office).

Gambar 4. Perangkat Myo armband


Sumber: Thalmic Lab (2016)

3.2. Pengenalan gerak tangan


Myo armband memiliki perangkat lunak dasar
tentang pengenalan isyarat yang dapat mengenali
gerakan yang berbeda-beda. Contoh gerakan ini
dapat dilihat seperti pada Gambar 5. Gerakan
standard yang digunakan adalah geser kanan, geser
kiri, geser atas, geser bawah, klik ganda, tangan
mengepal, jari menyebar, tangan melambai masuk
atau keluar, dan tangan berputar searah atau
berlawanan jarum jam.

Gambar 3. Alur pembuatan Myo script

Pada Gambar 3. menunjukkan diagram alir


sederhana tentang pembuatan konektor myo arm
dan aplikasi di operasi sistem windows.Script
program dapat ditulis menggunakan bantuan text
editor, misalnya notepad, kemudian disimpan
dengan extension *.myo
Gambar 5. Gerakan tangan yang dikenali Myo
Sumber: Thalmic Lab (2016)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Instalasi Myo armband Serangkaian sensor EMG menghasilkan data
Myo armband adalah perangkat yang
pengukuran data EMG pada frekuensi 200 Hz.
dilengkapi dengan beberapa sensor yang dapat
Delapan sensor EMG yang dimiliki Myo armband
mengenali gerakan tangan dan gerakan lengan
juga menghasilkan data percepatan linear
yang ditempatkan tepat di bawah siku. Perangkat perangkat dan juga sudut angular. Pada Gambar 6
ini dikembangkan oleh perusahaan Thalmic Labs,
diperlihatkan contoh grafik hasil pembacaan
yang dirilis pada tahun 2014. Pengenalan ini
sensor pada Myo armband untuk gerak tangan
didasarkan pada impuls listrik yang dihasilkan
menggenggam. Contoh kode program dalam
oleh otot-otot. Komponen lain dari Myo aplikasi ini disediakan secara resmi oleh SDK
diantaranya adalah baterai lithium yang dapat diisi
(Boyali, 2016).
ulang, prosesor ARM, Bluetooth 4.0 LE, port
microUSB untuk pengisian, dan kompatibilitas
terhadap jaringan nirkabel pada komputer dengan
sistem operasi Mac dan windows, iOS dan
Android. (Sathiyanarayanan, 2015). Bentuk Myo
armband diperlihatkan pada Gambar 4.

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B04-3
Dedy Hidayat Kusuma, dkk. Aplikasi presentasi cerdas menggunakan gerak tangan dengan Myo armband

function <nama fungsi>(<argument 1>,


<argument 2>, <… etc>)

Gambar 7. Deklarasi fungsi

Langkah ketiga adalah mendeteksi pose.


Untuk medeteksi pose, digunakan pemanggilan
fungsi onPoseEdge. Didalam fungsi ini, akan
dibuat sebuah kondisi-kondisi tertentu untuk
memilih satu gerakan yang dikenali. Nilai pose
dapat berupa dari salah satu nilai berikut, waveIn,
waveOut, fist, doubleTap, fingersSpread, rest and
unknown. Nilai rest adalah keadaan dimana user
tidak aktif ber-pose. Sedangkan unknown berarti
Myo tidak dapat menentukan pose apapun
(mungkin karena pengguna belum melakukan
isyarat pengaturan, atau telah melepaskan sensor
myo armband).
Langkah keempat adalah penambahan fungsi
conditionallySwapWave untuk penanganan
tambahan, seperti penanganan getaran dan
pengucian. Setelah selesai, maka dapat
diimplentasikan di Myo armband.

3.4. Implementasi hasil


Setelah instalasi perangkat dan pengkodean
aplikasi selesai dilakukan maka dilakukan running
test presentasi. Untuk menghubungkan perangkat
Myo armband dengan aplikasi MS Power Point
maka dijalankan script seperti pada Gambar 8.

scriptId = 'com.thalmic.scripts.presentation'
scriptDetailsUrl =
'https://market.myo.com/app/5474c658e4b0361138df2a9e'
Gambar 6. Grafik hasil pembacaan Myo scriptTitle = 'PowerPoint Connector'
function onForegroundWindowChange(app, title)
3.3. Tahapan pengkodean aplikasi local uppercaseApp = string.upper(app)
Langkah awal untuk membuat script konektor return platform == "MacOS" and app ==
"com.microsoft.Powerpoint" or
myo arm adalah setup, yaitu setting koneksi dasar. platform == "Windows" and (uppercaseApp ==
Diantaranya adalah mengatur variabel scriptId, "POWERPNT.EXE" or uppercaseApp == "PPTVIEW.EXE")
scriptTitle, dan scriptDetailsUrl. end
Langkah kedua adalah mendefinisikan Gambar 8. Script koneksi MS Power Point
function atau fungsi.Dalam skrip Myo tidak ada
metode "main" atau sejenisnya. Secara teknis Pergantian halaman presentasi menggunakan
setiap kode yang ditulis pada suatu fungsi akan pose waveIn untuk mundur dan pose waveOut
dijalankan saat script pertama kali dimuat oleh untuk maju seperti script pada Gambar 9.
Myo Script Manager. Untuk menentukan sebuah
fungsi di Myo, yaitu dengan cara seperti
ditunjukkan Gambar 7.

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B04-4
Dedy Hidayat Kusuma, dkk. Aplikasi presentasi cerdas menggunakan gerak tangan dengan Myo armband

pose = conditionallySwapWave(pose) Le, H., Nguyen K.C., Pham, T., Nguyen, V., Tran,
if pose == "waveIn" then M. 2013. Multimodal Smart Interactive
shuttleDirection = "backward" Presentation System. Human-Computer
else
shuttleDirection = "forward" Interaction, Part IV, HCII 2013, LNCS 8007,
end pp. 67–76
Gambar 9. Script kontrol presentasi Sathiyanarayanan, M., Mulling, T. 2015. Map
Navigation Using Hand Gesture Recognition:
A Case Study Using MYO Connector On
4. SIMPULAN, SARAN, DAN
Apple Map. Second international symposium
REKOMENDASI on computer vision and the internet
Berdasarkan penelitian ini diperoleh (VisionNet ‘15), prosedia computer science
kesimpulan bahwa Myo armband dapat 58. pp. 50-57
dimanfaatkan sebagai pengganti perangkat kontrol Sukaridhoto, S., Assidiqi, M.H., Salim, N.N.A.,
presentasi lainnya. Pemakaian awal Myo armband 2014. Simple Interactive Projector Based on
masih menggunakan library dasar Myo sehingga Hand Gesture Movement. International
pembangunan sistem pengenalan pola gerak Electronics Symposium (IES) 2014. ISBN :
tangan akan sangat membantu guna 978-602-0917-14-6
menghilangkan waktu yang dibutuhkan untuk Thalmic lab. MYO armband tech specs, 2016.
kalibrasi Gestures and Motionhttps:
https://www.myo.com/techspecs
5. DAFTAR PUSTAKA Wardhany, V.A., Sukaridhoto, S., Sudarsono.
Boyali, A., Hashimoto, N., 2016. Spectral 2014. Indonesian Automatic Speech
Collaborative Representation based Recognition For CommandSpeech Controller
Classification for Hand Gestures recognition Multimedia Player. EMITTER International
on Electromyography Signals. Biomedical Journal of Engineering Technology Vol.2,
Signal Processing and Control Volume 24, No.2
pp. 11–18 Wardhany, V.A., kurnia, M.H., Sukaridhoto, S.,
Butnariu, S., Girbacia, F. 2012. Development Of A Sudarsono, A., Pramadihanto, D. 2015. Smart
Natural User Interface For Intuitive Presentation System using Hand Gestures and
Presentations In Educational Process. The 8th Indonesian Speech Command. International
International Scientific Conference eLearning Electronics Symposium (IES) 2015 pp. 68 –
and software for Education, Bucharest, April 72
26-27, 2012.

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B04-5
Dedy Hidayat Kusuma, dkk. Aplikasi presentasi cerdas menggunakan gerak tangan dengan Myo armband

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B04-6
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

ANALISA PENGUJIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN


MENGGUNAKAN METODE WHITE BOX
Dwi Suprapti, Made Kamisutara, Putu Artaya
Program Studi Sistem Informasi, Teknik Informatika, Menejemen
Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi Universitas Narotama, Surabaya,
Email: dwiesuprapti08@gmail.com, kamisutara@gmail.com,

ABSTRAK

Sistem informasi disebuah perusahaan merupakan hal penting untuk memajukan suatu perusahaan. Seiring kemajuan
teknologi sistem informasi yang berkembang saat ini perusahaan dapat menggunakan sistem tersebut. Untuk
mendapatkan sebuah sistem yang baik maka diperlukan sebuah pengujian. Pengujian dilakukan untuk menguji alur
sistem dengan menggunakan metode pengujian white box. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan, dimulai dari
flowchart, flowgraph, kompleksitas siklomatis, jalur independen, dan test case. Penelitian pengujian sistem informasi
penjualan menghasilkan sebuah rekomendasi dalam skala 5 (lima) untuk perusahaan. Kriteria pertama tampilan
mendapatkan rata-rata 4.5, kriteria kedua user (pengguna) mendapatkan rat-rata 4.33, kriteria ketiga kemudahan
penggunaan mendapatkan rata-rata 4.42, dan kriteria ke empat isi (content) mendapatkan rata-rata 4.47. Maka dapat
disimpulkan bahwa secara alur sistem dan fungsional, sistem penjualan sudah baik. Sehingga sistem penjualan dapat
digunakan perusahaan dalam melakukan transaksi penjualan.

Kata Kunci : Sistem Informasi Penjualan, Pengujian, White Box.

1. PENDAHULUAN maksimal sesuai fungsi dan kebutuhan


Sistem informasi disebuah perusahaan perusahaan.
merupakan hal penting untuk memajukan suatu Berdasarkan uraian masalah diatas, maka
perusahaan. Dengan kemajuan teknologi sistem diambil judul “Analisa Pengujian Sistem
informasi yang berkembang saat ini perusahaan Informasi Penjualan Pada CV. Citra Makmur
dapat menggunakan sistem tersebut. Penerapan Sentosa Surabaya Menggunakan Metode White
sistem penjualan dan pembelian akan sangat Box”. Untuk membantu perusahaan dalam
membantu perusahaan. Tampilan sistem yang menggunakan sistem penjualan tersebut sehingga
user friendly menjadikan pekerjaan yang lebih sistem penjualan berjalan dengan efektif.
mudah, efektif, dan efisien. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan mudah
CV. Citra Makmur Sentosa merupakan dalam menjalankan sistem penjualan tanpa
perusahaan yang bergerak di bidang penjualan adanya gangguan dari sistem penjualan tersebut.
sparepart dan accessories laptop, yang
mendatangkan barang langsung dari dalam atau 2. STUDI LITERATUR
luar negeri. Perusahaan sudah menggunakan Definisi Pengujian
sistem penjualan dengan komputerisasi tetapi Pengujian adalah proses untuk menemukan
masih terdapat permasalahan yang menghambat error pada perangkat lunak sebelum dikirim
proses penjualan, seperti seringnya terjadi kepada pengguna. Pengujian software adalah
perbedaan dalam jumlah stock yang ada pada kegiatan yang ditujukan untuk mengevaluasi
sistem dengan data real, input barang masuk dan atribut atau kemampuan program dan memastikan
barang keluar. Kesalahan-kesalahan ini sering bahwa itu memenuhi hasil yang dicari, atau suatu
terjadi pada sistem penjualan perusahaan sehingga investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan
memperlambat pekerjaan karyawan yang harus informasi mengenai kualitas dari produk atau
melakukan pengecakan pada kesalahan tersebut. layanan yang sedang diuji (under test). Pengujian
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sistem perangkat lunak juga memberikan pandangan
penjualan tersebut agar dapat digunakan dengan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-1
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

independen, yang bermanfaat dalam operasional


bisnis untuk memahami tingkat risiko pada SUMBER TUJUAN HASIL
implementasinya.
Kepala 1. Meminta 1. Mengetahui
Tujuan Pengujian Sistem Informasi adalah Perusahaan penjelasan tentang penjelasan
diharapkan dengan minimal tenaga dan waktu sistem penjualan tentang sistem
untuk menemukan berbagai potensi kesalahan dan yang digunakan penjualan yang
cacat. Harus didasarkan pada kebutuhan berbagai 2. Meminta digunakan
penjelasan tentang 2. Mendapatkan
tahap pengembangan, desain dan dokumen lain alur penggunaan informasi
atau program yang dirancang untuk menguji sistem penjualan tentang alur
struktur internal. Menggunakan standart penggunaan
penggunaan program untuk mendeteksi sistem
kesalahan. [1] penjualan
Staff Stock 1. Meminta data stock 1. Mendapatkan
Metode White Box Gudang barang real sebagai informasi data
Pengujian White box adalah salah satu cara acuan untuk stock barang
untuk menguji suatu aplikasi atau software mengetahui real sebagai
dengan cara meneliti dan menganalisa kode dari perbedaan stock acuan untuk
real dan stock pada mengetahui
program yang dibuat ada yang salah atau tidak.
sistem penjualan perbedaan stock
Jika model yang sudah dihasilkan berupa output real dan stock
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan maka pada sistem
akan dikompilasi ulang dan dicek kembali kode- penjualan
kode tersebut hingga sesuai dengan yang
diharapkan. [2] 3. METODOLOGI PENELITIAN
Langkah Penyelesaian White Box Sebagai Mulai
Berikut:
1. Menganalisa sistem berdasarkan alur
flowchart sistem informasi penjualan. Identifikasi Masalah :
2. Membuat flow graph berdasarkan alur
flowchart. 1. Studi Literatur
2. Wawancara
3. Menentukan jalur independen berdasarkan 3. Sample Data
gambar flow graph.
4. Menghitung kompleksitas siklomatis
berdasarkan jalur independen yang dilalui. Analisa Sistem :
Untuk menghitung kompleksitas siklomatis
1. Spesifikasi Fungsional
ada 3 cara yaitu :
a. Jumlah region grafik alir sesuai dengan
kompleksitas siklomatis Tahap Pengujian Sistem :
b. Komplesitas siklomatis V(G) untuk
1. Flowchart
grafik alir G ditentukan sebagai V(G)=E- 2. Flowgraph
N+2 dimana E adalah jumlah edge grafik 3. Cyclomatic Complexity
alir dan N adalah jumlah simpul grafik 4. Independent Case
5. Test Case
alir
c. Komplesitas siklomatis V(G) untuk
grafik alir G ditentukan sebagai Hasil Pengujian :
V(G)=P+1 dimana P adalah jumlah 1. Saran
simpul predikat yang diisikan dalam 2. Laporan
grafik alir G.
5. Melakukan test case. Selesai

Gambar 1. Metodologi Penelitian

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-2
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

1
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Wawancara dan Pengambilan Sample Data
Analisa
2
Berdasarkan hasil wawancara, maka didapatkan
informasi terkait data yang akan dilakukan analisa.
Terdapat 3 menu utama yang akan dilakukan
3
analisa diantaranya adalah Master Data,
Pembelian, dan Penjualan.
Pengujian Sistem 4
Pengujian dilakukan pada 3 Menu Utama yang
terdapat beberapa sub menu pada sistem
penjualan ipos. Tahapan-tahapan pengujian 5
dimulai dari pembuatan flowchart, pembuatan
flow graph, perhitungan kompleksitas siklomatis,
perhitungan jalur independen, dan test case. 6
1. Login
Login merupakan hal penting pada setiap Gambar 3. Flow Graph Login
sistem informasi. Untuk melakukan akses
kedalam sistem setiap user harus mempunyai Kompleksitas siklomatis pada Gambar 3.
login, sehingga tidak ada orang lain yang flow graph login kompleksitas siklomatis
dapat mengakses sistem tersebut. dihitung menggunakan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Grafik alir mempunyai 2 region
2. V(G) = 6 edge – 6 node + 2 = 2
Start
3. V(G) = 1 simpul yang diperkirakan + 1 = 2
Dengan demikian kompleksitas siklomatis
Masukkan dari flow graph yang dijelaskan pada Gambar
username dan 3. adalah 2. Dengan jalur independennya
password
adalah :
Jalur 1 : 1-2-3-4-5-6
Klik login Jalur 2 : 1-2-3-4-2-3-5-6
No

Tabel 1. Test Case Login


Path 1
Data benar ? Jalur 1-2-3-4-5-6
1. Start
2. Masukkan username dan password
Yes 3. Klik login
Skenario
4. Validasi data benar
Menampilkan
halaman utama 5. Sistem menampilkan halaman utama
6. End
Hasil
Berhasil
End Pengujian
Path 2
Gambar 2. Flowchart Login Jalur 1-2-3-4-2-3-5-6
1. Start
2. Masukkan username dan password
3. Klik login
Skenario
4. Validasi data salah
5. Muncul pesan error. Masukkan
kembali username dan password

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-3
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

6. Klik login
1
7. Sistem menampilkan halaman utama
8. End
Hasil
Berhasil
Pengujian 2

2. Master Data
Daftar item digunakan untuk menambah atau
3
melihat item barang yang sudah terdaftar
pada database. Untuk melakukan tambah
item barang harus dilakukan dengan cara dan
data-data yang benar konkrit, karena daftar 4,5,6
item merupakan master data yang akan
digunakan pada setiap transaksi penjualan
atau pembelian.
7,8

Start

Klik daftar item 9 11

Ingin tambah
item ?
10
Yes

Klik item baru

12
Menampilkan
halaman tambah
item

Isi form data


umum 13

Klik satuan, pilih


satuan dasar dan
harga pokok

No 14
Klik harga jual

Gambar 5 Flow Graph Daftar Item


Harga jual
berdasarkan No Isi harga jual Kompleksitas siklomatis pada Gambar 5.
harga pokok ?
flow graph daftar item kompleksitas
Yes siklomatis dihitung menggunakan 3 (tiga)
Kosongkan harga cara, yaitu :
jual
1. Grafik alir mempunyai 3 region
2. V(G) = 15 edge – 14 node + 2 = 3
Klik simpan
3. V(G) = 2 simpul yang diperkirakan + 1 = 3
Dengan demikian kompleksitas siklomatis
Menampilkan
halaman daftar dari flow graph yang dijelaskan pada Gambar 5.
item
adalah 3. Dengan jalur independennya adalah :
Jalur 1 : 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14
End
Jalur 2 : 1-2-3-13-14
Gambar 4. Flowchart Daftar Item Jalur 3 : 1-2-3-4-5-6-7-8-9-11-12-13-14

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-4
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

9. Harga jual berdasarkan harga


Tabel 2. Test Case Daftar Item pokok
10. Jika “no” isi harga jual
Path 1
11. Klik simpan
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14 12. Menampilkan halaman daftar
1. Start item
2. Klik daftar item 13. End
3. Apakah ingin tambah item Hasil
4. Jika ”yes” maka klik item Pengujian
Berhasil
baru. Jika “no” sistem akan
menampilkan halaman daftar 3. Pembelian
item
Daftar pembelian digunakan untuk input data
5. Halaman tambah item
6. Mengisi form data umum barang masuk. Input barang masuk
7. Klik satuan, pilih satuan dasar berdasarkan nota pembelian dari supplier.
Skenario dan harga pokok Untuk melakukan input data pembelian harus
8. Klik harga jual dilakukan dengan teliti untuk menghindari
9. Harga jual berdasarkan harga terjadinya kesalahan data stok barang masuk.
pokok
10. Jika “yes” kosongkan harga Start
jual
11. Jika “no” isi harga jual
Pilih menu
12. Klik simpan pembelian

13. Menampilkan halaman daftar


item Klik daftar
pembelian
14. End
Hasil
Berhasil
Pengujian Ingin tambah
pembelian?
Path 2
Jalur 1-2-3-13-14
Yes
1. Start
2. Klik daftar item Klik tambah

3. Apakah ingin tambah item


Skenario 4. Jika “no” sistem akan Input data
menampilkan halaman daftar pembelian sesuai
nota pembelian
item
5. End
Hasil No Bayar dengan
Isi jumlah
Berhasil tunai?
No pembelian di kotak
Pengujian kredit

Path 3
Yes
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-9-11-12-13-14
Isi jumlah
1. Start pembelian di kotak
tunai
2. Klik daftar item
3. Apakah ingin tambah item
4. Jika ”yes” maka klik item Klik simpan

baru. Jika “no” sistem akan


menampilkan halaman daftar
Skenario Halaman daftar
item pembelian

5. Halaman tambah item


6. Mengisi form data umum End
7. Klik satuan, pilih satuan dasar
dan harga pokok Gambar 6. Flowchart Daftar Pembelian
8. Klik harga jual

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-5
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

1 Jalur 1-2-3-4-5-6-7-9-10-11-12
1. Start
2,3
2. Pilih menu pembelian
3. Klik daftar pembelian
4. Apakah ingin tambah
4
pembelian
5. Jika “yes” klik tambah
5,6 6. Input data pembelian sesuai
Skenario nota pembelian
7 8
7. Bayar dengan tunai
8. Jika “yes” isi jumlah
pembelian pada kotak tunai
9 9. Klik simpan
10. Menampilkan halaman daftar
10 pembelian
11. End
Hasil
11 Berhasil
Pengujian
Path 3
12
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12
Gambar 7. Flow Graph Daftar Pembelian 1. Start
2. Pilih menu pembelian
Kompleksitas siklomatis pada Gambar 5. 3. Klik daftar pembelian
4. Apakah ingin tambah
flow graph daftar item kompleksitas pembelian
siklomatis dihitung menggunakan 3 (tiga) 5. Jika “yes” klik tambah
cara, yaitu : 6. Input data pembelian sesuai
1. Grafik alir mempunyai 3 region Skenario nota pembelian
2. V(G) = 13 edge – 12 node + 2 = 3 7. Bayar dengan tunai
3. V(G) = 2 simpul yang diperkirakan + 1 = 3 8. Jika “no” isi jumlah
Dengan demikian kompleksitas siklomatis pembelian pada kotak kredit
dari flow graph yang dijelaskan pada Gambar 9. Klik simpan
5. adalah 3. Dengan jalur independennya 10. Menampilkan halaman daftar
adalah : pembelian
11. End
Jalur 1 : 1-2-3-4-11-12
Hasil
Jalur 2 : 1-2-3-4-5-6-7-9-10-11-12 Berhasil
Pengujian
Jalur 3 : 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12
4. Penjualan
Tabel 3. Test Case Daftar Pembelian Daftar penjualan digunakan untuk input data
Path 1 penjualan atau membuat nota penjualan.
Jalur 1-2-3-4-11-12 Daftar penjualan dan penjualan kasir
1. Start mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk
2. Pilih menu pembelian membuat nota penjualan.
3. Klik daftar pembelian
4. Apakah ingin tambah
Skenario
pembelian
5. Jika ”no” menampilkan
halaman daftar pembelian
6. End
Hasil
Berhasil
Pengujian
Path 2

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-6
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

Start 1

Pilih menu
penjualan 2,3

Klik daftar
penjualan 4

Ingin tambah 5,6


penjualan ?

Yes 7 8

Klik tambah

9
Input data
transaksi
penjualan
pelanggan
10

Isi jumlah
Bayar dengan
No pembayaran di
tunai? 11
kotak kredit

Yes
12
No Isi jumlah
pembayaran di
kotak tunai

13

Klik simpan

14

Cetak nota ?
Gambar 9. Flow Graph Daftar Penjualan

Kompleksitas siklomatis pada Gambar 5.


Yes
flow graph daftar item kompleksitas
No
Klik print faktur siklomatis dihitung menggunakan 3 (tiga)
penjualan
cara, yaitu :
1. Grafik alir mempunyai 3 region
Halaman daftar
penjualan
2. V(G) = 16 edge – 14 node + 2 = 4
3. V(G) = 3 simpul yang diperkirakan + 1 = 4
Dengan demikian kompleksitas siklomatis
End
dari flow graph yang dijelaskan pada Gambar
9. adalah 4. Dengan jalur independennya
Gambar 8. Flowchart Daftar Penjualan adalah :
Jalur 1 : 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-13-14
Jalur 2 : 1-2-3-4-5-6-7-9-10-11-12-13-14
Jalur 3 : 1-2-3-4-13-14
Jalur 4 : 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12-13-14

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-7
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

Tabel 4. Test Case Daftar Penjualan Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12-13-14


Path 1 1. Start
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-13-14 2. Pilih menu penjualan
1. Start 3. Klik daftar penjualan
2. Pilih menu penjualan 4. Apakah ingin tambah penjualan
3. Klik daftar penjualan 5. Jika “yes” klik tambah
4. Apakah ingin tambah penjualan 6. Input data transaksi penjualan
5. Jika “yes” klik tambah pelanggan
6. Input data transaksi penjualan 7. Apakah bayar dengan tunai
pelanggan Skenario 8. Jika “no” isi jumlah pembayaran
Skenario 7. Apakah bayar dengan tunai di kotak kredit
8. Jika “no” isi jumlah pembayaran 9. Klik simpan
di kotak kredit 10. Apakah cetak nota
9. Klik simpan 11. Jika “yes” klik print faktur
10. Apakah cetak nota penjualan
11. Jika “no” menampilkan halaman 12. Menampilkan halaman daftar
daftar penjualan penjualan
12. End 13. End
Hasil Hasil
Berhasil Berhasil
Pengujian Pengujian
Path 2
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-9-10-11-12-13-14 Uji Kelayakan Sistem
1. Start Pengujian kelayakan sistem bertujuan
2. Pilih menu penjualan mendapatkan penilaian langsung dari respon
3. Klik daftar penjualan terhadap sistem. Pengujian kelayakan ini
4. Apakah ingin tambah penjualan responden hanya memilih empat jawaban yang
5. Jika “yes” klik tambah telah tersedia, yaitu SS (Sangat Setuju), S
6. Input data transaksi penjualan
(Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju).
pelanggan
7. Apakah bayar dengan tunai Bobot untuk masing-masing jawaban adalah
Skenario 8. Jika “yes” isi jumlah pembayaran sebagai berikut :
di kotak tunai TS (Tidak Setuju) : 1 (satu)
9. Klik simpan KS (Kurang Setuju) : 2 (dua)
10. Apakah cetak nota S (Setuju) : 4 (empat)
11. Jika “yes” klik print faktur SS (Sangat Setuju) : 5 (Lima)
penjualan Tabel 5. Kategori Penilaian
12. Menampilkan halaman daftar Interval Kategori
penjualan 4.3 – 5.0 Sangat Setuju
13. End 3.5 – 4.2 Setuju
Hasil
Berhasil 1.9 – 2.6 Kurang Setuju
pengujian 1.00 – 1.80 Tidak Setuju
Path 3
Jalur 1-2-3-4-13-14 1. Kriteria Tampilan
1. Start Kriteria tampilan dalam pengujian ini yaitu
2. Pilih menu penjualan
untuk melihat penilaian dari responden mengenai
3. Klik daftar penjualan
Skenario 4. Apakah ingin tambah penjualan
tampilan aplikasi ataupun tulisan yang terdapat
5. Jika “no” menampilkan halaman pada aplikasi.
daftar penjualan
6. End
Hasil
Berhasil
Pengujian
Path 4

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-8
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

Tabel 7 Hasil Penilaian Kriteria user (pengguna)


Tabel 6. Hasil Penilaian Kriteria Tampilan Frekuensi Jawaban
Rata-
Rata Frekuensi Jawaban User
No rata T
- (Pengguna) SS S KS
No Tampilan (M) S
rata SS S KS TS
(M) Setiap
Perintah yang karyawan
terdapat pada 1 dapat 4.1 5 3 2 0
1 4.6 6 4 0 0 menjalankan
sistem tertulis
dengan jelas aplikasi
Tampilan Pelatihan
2 sistem mudah 4.4 4 6 0 0 diberikan
dipahami secara detail
Presentasi 0.05 0.05 kepada
0% 0% 2 karyawan
4.9 9 1 0 0
rata-rata % %
yang
Total rata-rata
4.5 menjalankan
kategori
aplikasi
Kategori "Sangat Setuju" Sistem hanya
diperbolehka
Dari Tabel 6 terlihat bahwa penilaian n untuk
terhadap kriteria tampilan memiliki nilai rata-rata dipakai oleh
3 4 4 4 2 0
4.5. berdasarkan kategori penilaian pada tabel 5 karyawan
nilai rata-rata 4.5 berada dalam interval 4.3 – 5.0, yang sudah
menjalani
jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian pada
pelatihan
kategori tampilan termasuk kategori “sangat 0.0
setuju”. Gambar presentase grafik ditunjukkan Presentasi
6
0.03 0.01 0
pada Gambar 10. rata-rata % % %
%
Total rata-
4.33
0.06% rata kategori
Kategori "Sangat Setuju"
0.05%
0.04% Dari Tabel 7 terlihat bahwa penilaian
0.03% terhadap kriteria user (pengguna) memiliki nilai
Series1
0.02% rata-rata 4.33. berdasarkan kategori penilaian
pada tabel 5 nilai rata-rata 4.33 berada dalam
0.01% interval 4.3 – 5.0, jadi dapat disimpulkan bahwa
0.00% penilaian pada kategori user (pengguna) termasuk
1 2 3 4 kategori “sangat setuju”. Gambar presentase
grafik ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 10 Grafik Presentase Hasil
Penilaian Kriteria Tampilan

2. Kriterian User (pengguna)


Kriteria user (pengguna) dalam pengujian ini
yaitu untuk melihat penilaian dari responden
mengenai user (pengguna.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-9
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

0.07% Alur sistem


setelah
0.06% dilakukan
5 penelitian 4.1 5 3 2 0
0.05%
lebih
0.04% mudah
0.03% Series1 dipahami
Presentasi 0.07 0.03 0.01 0
0.02% rata-rata % % % %
0.01% Total rata-
rata 4.42
0.00% kategori
1 2 3 4 Kategori "Sangat Setuju"
Gambar 11 Grafik Presentase Hasil Penilaian
Kriteria User (pengguna) Dari Tabel 8 terlihat bahwa penilaian
terhadap kriteria kemudahan penggunaan
3. Kriteria Kemudahan Penggunaan memiliki nilai rata-rata 4.42. berdasarkan kategori
Kriteria kemudahaan pengunaan dalam penilaian pada tabel 5 nilai rata-rata 4.42 berada
pengujian ini yaitu untuk melihat penilaian dari dalam interval 4.3 – 5.0, jadi dapat disimpulkan
responden mengenai kemudahaan pengunaan bahwa penilaian pada kategori tampilan termasuk
aplikasi yang dirasakan oleh user. kategori “sangat setuju”. Gambar presentase
grafik ditunjukkan pada Gambar 12.
Tabel 8 Hasil Penilaian Kriteria Kemudahaan
Pengunaan 0.07%
Rat Frekuensi Jawaban
Kemudah 0.06%
a-
N aan
rat T
o Pengguna SS S KS 0.05%
a S
an
(M)
0.04%
Kemudaha
n 0.03% Series1
1 mengopera 4.4 8 2 0 0
sikan 0.02%
aplikasi
Menu- 0.01%
menu yang
terdapat 0.00%
pada 1 2 3 4
2 4.1 5 3 2 0
sistem
Gambar 12 Grafik Presentase Hasil Penilaian
mudah
dioperasika
Kriteria Kemudahan Penggunaan
n
Membantu 4. Kriteria Isi (Contetnt)
3 pekerjaan 4.6 6 4 0 0 Kriteria isi (content) dalam pengujian ini
karyawan yaitu untuk melihat penilaian dari responden
Alur pada mengenai kebutuhan dan mudah dipahami oleh
sistem user.
disesuaikan
4 berdasarka 4.9 9 1 0 0
n hasil
pengujian
penelitian

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-10
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

Tabel 9 Hasil Penilaian Kriteria Isi (Content) user (pengguna) mendapatkan rat-rata 4.33,
N
Rata- Frekuensi Jawaban kriteria ketiga kemudahan penggunaan
Isi (Context) rata mendapatkan rata-rata 4.42, dan kriteria keempat
o SS S KS TS
(M) isi (content) mendapatkan rata-rata 4.47.
Tujuan sistem Maka dapat disimpulkan bahwa secara alur
1 informasi 4.4 4 6 0 0 sistem dan fungsional, sistem penjualan sudah
penjualan
baik. Sehingga sistem penjualan dapat digunakan
Informasi yang
diberikan sesuai
perusahaan dalam melakukan transaksi penjualan.
2 dengan 4.1 5 3 2 0
kebutuhan dan 5. PENUTUP
tujuan Kesimpulan
Informasi yang 1. Sistem Informasi penjualan dan pembelian
3 diberikan 4.9 9 1 0 0 dapat membantu perusahaan dalam hal
mudah dipahami penjualan dan pembelian yang sedang
Presentasi rata- 0.0 0.0 0.0 berjalan pada perusahaan.
0%
rata 6% 3% 1% 2. Sistem Informasi penjualan dan pembelian
Total rata-rata mendapatkan hasil yang baik setelah
4.47
kategori dilakukan pengujian.
Kategori "Sangat Setuju" 3. Masalah-masalah yang terjadi sebelumnya
pada sistem dikarenakan sistem tidak pernah
Dari Tabel 9 terlihat bahwa penilaian dilakukan analisa dan pengujian. Sehingga
terhadap kriteria isi (content) memiliki nilai rata- sering terjadi masalah.
rata 4.47. berdasarkan kategori penilaian pada 4. Setelah dilakukan analisa dan pengujian
tabel 5 nilai rata-rata 4.47 berada dalam interval sistem akan lebih mudah digunakan sesuai
4.3 – 5.0, jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian fungsi dari menu-menu yang terdapat pada
pada kategori tampilan termasuk kategori “sangat sistem.
setuju”. Gambar presentase grafik ditunjukkan Saran
pada Gambar 13. Berdasarkan hasil pembahasan dan
kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran
0.08% dalam penelitian ini adalah sistem penjualan dan
pembelian ini perlu pengetahuan dan pelatihan
0.06% bagi karyawan untuk menjalankan, sehingga
sistem dapat berjalan dengan normal sebagaimana
0.04%
Series1 mestinya.
0.02%
6. DAFTAR RUJUKAN
0.00% Ganesan, Suriya. 2011. How to write Test
1 2 3 4 Cases for Login (Online). Diperoleh dari
Gambar 13 Grafik Presentase Hasil Penilaian http://www.9lessons.info/2011/02/how-
Kriteria Isi to-write-test-cases-for-login.html
[diakses tanggal 20 Maret 2017]
5. Hasil Pengujian Hendardi. 2012. Analisis, Disain, dan
Dari pengujian yang telah dilakukan, Implementasi Sistem Informasi.
berdasarkan pilihan kategori jawaban dari Diperoleh dari
kuesioner yang telah disebarkan kepada user, http://acamedia.edu/535577766/skripsi-
Penelitian pengujian sistem informasi penjualan testing-sisteminformasi [diakses tangal
menghasilkan sebuah rekomendasi dalam skala 5 25 Maret 2017]
(lima) untuk perusahaan. Untuk kriteria pertama
tampilan mendapatkan rata-rata 4.5, kriteria kedua

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-11
Dwi Suprapti, dkk. Analisa Pengujian Informasi Penjualan menggunakan Metode White Box

Iriani, Siska. 2014. Pengujian Sistem icle/download/11/11 [diakses tanggal


Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah 19 Maret 2017]
Berbasis Web Kabupaten Pacitan dengan
Menggunakan Unified Theory Of
Acceptance And Use Of Technology
(UTAUT). Indonesian Journal of
Network & Security, Vol.3, No.2.
Diperoleh dari
http://ijns.org/journal/index.php/ijns/arti
cle/view/143 [diakses tanggal 19 Maret
2017].
Khan, Mohd. Ehmer. 2012. A Comparative
Study of White Box, Black Box, and Grey
Box Testing Techniques, Vol.3, No.6.
Diperoleh dari
https://pdfs.semanticscholar.org/fe7a/4d
40d8b17b1d143197840cc08c3a486cb61
8.pdf [diakses tanggal 16 Maret 2017].
Kukolj, Sandra. 2013. Selection and
Prioritization of Test Cases by
Combining White Box and Black Box
Testing Methods. Diperoleh dari
http://sci-hub.io/10.1109/ecbs-
eerc.2013.28 [diakses tanggal 18 Maret
2017].
Nidhra, Srinivas dan Dondeti Jagruthi. 2012.
Black Box and White Box Testing
Techniques. International Journal of
Embedded Systems and Applications.
Rizky. 2011. Konsep Dasar Pengujian
Perangkat Lunak. Prestasi Pustaka :
Jakarta.
Sahid, Fairuz El 2010. Teknik Pengujian
Perangkat Lunak Menggunakan Metode
White Box. Jurnal Sistem Informasi,
Vol.3, No.1. Diperoleh dari
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika
[diakses tanggal 23 Maret 2017]
Wahyunningrum, Tenia dan Dwi Januarita.
2015. Implementasi dan Pengujian Web
E-commerce untuk Produk Unggulan
Desa. Jurnal Komputer Terapan, Vol.1,
No.1. Diperoleh dari
https://jurnal.pcr.ac.id/index.php/jkt/art

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B05-12
Durratul Hikmah. Penggunaan Quizlet Sebagai Media Pengenalan Informatics Terms

PENGGUNAAN QUIZLET SEBAGAI MEDIA PENGENALAN


INFORMATICS TERMS
Durratul Hikmah
Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Paiton Probolinggo
durrohhikmah89@gmail.com

ABSTRAK

Pembelajaran pengenalan Informatics Term pada mata kuliah Bahasa Inggris dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional menyebabkan mahasiswa menganggap dosen sebagai satu-satunya penentu jalannya
proses pembelajaran dan memaksa mahasiswa menelan seluruh materi dengan cara mengingat dan menghafalnya.
Oleh Karena itu, proses belajar-mengajar menjadi pasif dan terasa membosankan. Penelitian ini mengusulkan
penggunaan Quizlet sebagai media pengenalan Informatics Term kepada mahasiswa Teknik Informatika di STT
Nurul Jadid Probolinggo. Pembelajaran ini didesain menggunakan menu yang terdapat dalam aplikasi Quizlet
seperti flash cards, learn, scatter, speller, test, dan race. Denagn metode ini, pembelajaran akan terasa
menyenangkan karena mahasiswa mudah menghafal materi dan mengetahui kesalahan ejaan yang umumnya terjadi
dalam mempelajari bahasa asing. Penelitian ini dirancang sebagai sebuah laporan dalam bentuk deskriptif kualitatif
tanpa ada perhitungan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Quizlet dapat menjadi media yang lebih
interaktif bagi mahasiswa dengan menyajikan umpan balik secara langsung selama proses pembelajaran.

Kata kunci: Quizlet, Informatics Terms

1. PENDAHULUAN memilih bertanya pada teman yang lebih


Penguasaan teknologi dan informasi dengan mengerti. Pengenalan Informatics Term dengan
menggunakan kemudahan komputer dan menggunakan metode pembelajaran
jaringannya di Indonesia masih tersendat-sendat. konvensional menyebabkan mahasiswa
Hal ini disebabkan penyebaran komputer dan menganggap dosen sebagai satu-satunya penentu
internet yang kurang merata serta kurangnya jalannya proses pembelajaran dan memaksa
kemampuan dalam mengoperasikan komputer mahasiswa menelan seluruh materi dengan cara
karena keterbatasan penguasaan bahasa. mengingat dan menghafalnya. Oleh Karena itu,
Keterbatasan penguasaan bahasa merupakan proses belajar-mengajar menjadi pasif dan terasa
faktor yang teridentifikasi sebagai penyebab membosankan. Permasalahan tersebut membuat
keterlambatan penguasaan teknologi. Bahasa para pengajar, terutama dosen bahasa Inggris
Inggris yang digunakan dalam komputer, baik berusaha mencari metode menarik dalam
dalam perangkat lunak ataupun dalam perangkat mengenalkan istilah asing yang terdapat dalam
kerasnya, diduga telah menyulitkan pengguna teknik komputer.
dalam memanfaatkan komputer. Beberapa penelitian telah banyak
Mahasisiwa Teknik Informatika di Sekolah mengusung metode-metode menarik dalam hal
Tinggi Teknologi Nurul Jadid merasakan mengajarkan istilah-istilah asing. Pertama,
permasalahan serupa ketika pertama kali harus penelitian yang dilakukan oleh Petty, Herold, dan
mempelajari istilah-istilah komputer pada mata Stoll (1968) menanalisis delapan puluh metode
kuliah Bahasa Inggris. Permasalahan yang sering berbeda dalam pengajaran kosakata. Hasil dari
ditemukan adalah 1] sebagian mahasiswa tidak penelitian mereka adalah penggunaan beberapa
memahami maksud dari istilah yang terdapat metode dalam pengajaran kosakata terbukti lebih
pada salah satu menu di komputer, [2] sebagian efektif daripada hanya terpaku pada satu metode
yang lain memahami maksud dari istilah tertentu, pengajaran. Kemudian, Sitompul (2013)
tapi masih salah dalam pengucapan, dan [3] menyelidiki keefektikan penggunaan flashcards
mengabaikan istilah-istlah asing tersebut dengan atau word list dalam membantu penguasaan
alasan tidak berminat pada bahasa Inggris dan vocabulary siswa dan untuk mengetahui

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B06-1
Durratul Hikmah. Penggunaan Quizlet Sebagai Media Pengenalan Informatics Terms

tanggapan siswa terhadap kedua strategi dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
mempelajari vocabulary bahasa Inggris. Dari Keterampilan menyimak dapat dilatih ketika
penelitiannya, ditemukan bahwa flash cards lebih pengguna mendengarkan audio yang berisi
efektif dalam membantu siswa mempelajari definisi atau istilah tertentu pada mode
vocabulary dari pada word list. Dengan flash speller, berbicara terjadi ketika pengguna
cards, siswa mudah mengingat kata, lebih mengulang kembali kata-kata yang telah
termotivasi belajar bahasa Inggris dan dilafalkan melalui flashcard, membaca
memahami vocabulary dengan mudah. Dua dilakukan ketika pengguna memainkan mode
penelitian tersebut telah berupaya menemukan scatter dan space race dengan membaca
solusi-solusi pengajaran istilah asing kepada tulisan yang terdapat dalam flashcard, dan
peserta didik. Namun seiring berkembangnya menulis dimanfaatkan ketika menggunakan
teknologi informasi, pendidik mulai berpikir mode learn, speller, test, dan space race melalui
bahwa cara-cara efektik yang masih manual praktik mengetik jawaban dengan ejaan yang
terasa menyulitkan dan banyak menyita waktu. benar. Hal tersebut bertujuan agar pengguna
Metode-metode efektif tersebut bisa dapat belajar dan memperoleh umpan balik
dikembangkan lagi dengan mengkolaborasikan secara langsung selama proses pembelajaran.
ide kreatif manual dan canggihnya fitur-fitur Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis
teknologi, khususnya komputer. penggunaan Quizlet sebagai media pengenalan
Puspita dan Fauruzabadi (2010) telah informatics terms pada mahasiswa Teknik
mencoba mengkolaborasikannya, yakni membuat Informatika, dan respon mahasiswa terhadap
sebuah aplikasi puzzlegame untuk pengenalan penggunaan quizlet dalam pengenalan
istilah teknik informatika menggunakan program informatics terms.
macromedia Flash 8. Game ini disinyalir dapat
menjadi sarana refreshing yang cukup 2. METODE PENELITIAN
menyenangkan dan dapat memberi motivasi Metode penelitian yang digunakan adalah
mahasiswa dalam belajar (Puspita dan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian
Fairuzabadi, 2010). Sayangnya, game ini hanya ini dideskripsikan bagaimana implementasi
menyediakan satu menu saja, yaitu menebak kata penggunaan Quizlet dalam pengenalan
dari huruf yang beracak tanpa ada penjelasan informatics terms dan respon mahasiswa. tujuan
serta contoh penggunaan kata dalam kalimat. dari perancangan ini adalah mendeskripsikan
Penelitian ini mengusulkan penggunaan fenomena secara natural, sebagaimana telah
Quizlet sebagai media pengenalan Informatics dinyatakan oleh Khusnah (2009: 20) bahwa
Terms kepada mahasiswa Teknik Informatika di sebuah penelitian yang berisi deskripsi fenomena
STT Nurul Jadid Probolinggo. Media ini yang ditemukan selama proses pembelajaran dan
menyediakan lebih banyak menu daripada tanpa menguji hipotesis apapun disebut deskriptif
sekedar flash card. Quizlet adalah platform kualitatif.
pembelajaran interaktif beroperasi secara online, Dalam penelitian ini, peneliti memposisikan
yang dapat digunakan sebagai media dalam dirinya di sudut kelas sembari mengobservasi
pembelajaran apapun. Aplikasi ini dapat proses belajar-mengajar. Hal-hal yang menjadi
digunakan melalui website atau aplikasi mobile poin pentig dalam observasi adalah implementasi
(untuk IOS dan Android). Beberapa menu penggunaan media Quizlet dalam pengenalan
permainan disediakan sebagai media Infomatics terms dan respon mahasiswa. Subyek
pembelajaran untuk istilah-istilah asing. Pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas D semester
hakikatnya, fungsi utama Quizlet memang II Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi
digunakan untuk mengembangkan kecerdasan Nurul Jadid Probolinggo Tahun akademik
linguistik, terutama dalam hal memperkaya 2016/2017 berjumlah 29 orang yang sedang
kosakata. Akan tetapi, pada faktanya Quizlet mempelajari materi Informatics terms.
dapat digunakan untuk melatih empat Instrumen penelitian yang digunakan adalah
keterampilan berbahasa termasuk di dalamnya observasi dan kuesioner. Observasi yang

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B06-2
Durratul Hikmah. Penggunaan Quizlet Sebagai Media Pengenalan Informatics Terms

dilakukan adalah mengamati materi, kondisi


kelas, teknik, proses belajar-mengajar, dan
kegiatan mahasiswa selama proses implementasi
penggunaan media Quizlet dalam pengenalan
Informatics terms. Sedangkan kuesioner
digunakan untuk melihat respon mahasiswa
terhadap penggunaan media quizlet dalam materi
pengenalan Informatics terms. Mahasiswa
diminta untuk memilih jawaban yang tepat
berdasarkan pendapat mereka sendiri.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3.1 flashcards. A screenshoot of quizlet.com.


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
selama proses pembelajaran Informatics Term Tahap ini menguji pengetahuan mahasiswa
pada mata kuliah Bahasa Inggris dengan mengenai istilah dari benda-benda yang
menggunakan media Quizlet, dapat dilihat bahwa berhubungan dengan informatika melalui
media ini mampu menjadi media interaktif bagi model tebak kata. Model pembelajaran yang
mahasiswa. hal ini dapt dibuktikan dari setiap cocok dengan flashcards ialah tebak kata
aktivitas mahasiswa pada masing-masing menu dengan membagi siswa menjadi beberapa
game Quizlet. kelompok (Ariwibowo: 36). Masing-masing
Agar kelas lebih interaktif, mahasiswa kelompok saling beradu cepat menentukan
dibagi menjadi beberapa kelompok belajar jawaban. Menu ini dapat membantu
sehingga mereka bisa bekerja sama untuk keterlibatan mahasiswa dalam mengingat
menemukan jawaban dari masing-masing soal. istilah informatics terms melalui
Setiap kelompok dituntut untuk beradu cepat pengalaman belajar secara mandiri.
dalam menentukan jawaban. b. Learn
a. Flashcards Pada menu ini, setiap kelompok
Menu flashcards adalah menu Quizlet yang diperkenankan mengetik jawaban dari
paling mudah. Flashcards ini tidak jauh definisi yang telah tersedia seperti yang
beda dengan permainan kartu dari kertas, ditunjukkan pada gambar 3.1. Setelah
yakni memiliki soal/pertanyaan di satu sisi, mengetikkan jawaban, mahasiswa dapat
dan jawaban di sisi yang lain. Pada gambar mengetahui apakah jawabannya benar atau
3.1 ditampilkan sebuah definisi dari sebuah keliru (gambar 3.2). Kemudian secara
gambar. Di tahap ini mahasiswa dituntut otomatis dapat diketahui skor dari jawaban
untuk menebak istilah dari benda tersebut. tersebut
Untuk mengetahui apakah jawaban benar
atau salah dapat mengikuti petunjuk yang
tertera di pojok kanan bawah ‘click to plip’ ,
maka kartu akan menampilkan jawaban
yang benar.

Gambar 3.2 Learn- a key to shutdown the computer. A


screenshoot of quizlet.com

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B06-3
Durratul Hikmah. Penggunaan Quizlet Sebagai Media Pengenalan Informatics Terms

Dari menu ini, mahasiswa dapat mengetahui


pengucapan istilah Informatics Terms
dengan benar.
d. Test
Menu ini menyediakan tiga metode soal,
yakni menuliskan jawaban, pilihan ganda,
dan benar/salah. Pada menu ini disediakan
10 soal. 4 soal untuk written questions, 3
soal untuk multiple choice, dan 3 soal untuk
true/false question.
Gambar 3.3 Incorrect answer. A screenshoot of
quizlet.com

Dari menu ini, mahasiswa dapat langsung


memperoleh umpan balik seketika
mahasiswa berhasil menyelesaikan
serangkaian soal yang membantu mereka
dalam meningkatkan pemahaman terhadap
materi.
c. Spell
Pada menu Spell mahasiswa dapat
menyimak istilah yang diucapkan media,
kemudian mahasiswa diminta untuk
mengetik hasil dengan dengan ejaan yang
benar.
Gambar 3.4 Test. A screenshoot of quizlet.com

Respon mahasiswa terhadap media ini


beragam, ada yang menganggap biasa saja, ada
juga yang merasa senang belajar dengan media
ini. Hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar
menyatakan senang dan tertarik untuk belajar
dengan media ini.
Pertanyaan kuesioner selanjutnya mengenai
kesesuaian aplikasi media Quizlet dengan
pembelajaran Informatics Terms. sebagian besar
mahasiswa menjawab “sangat sesuai”, sebagian
Gambar 3.3 Spell- escape key. A screenshoot of quizlet.com
yang lain menjawab “cukup sesuai”, dan yang
Bisa dikatakan menu ini merupakan menu lain menjawab “biasa saja”.
yang paling seru di kelas. Pada kesempatan Pada pertanyaan kuesioner yang meminta
ini setiap kelompok diberi beberapa kertas. alasan mahasiswa mengenai senangnya belajar
Kemudian mereka mendengarkan istilah dengan media Quizlet, mereka menjawab karena
yang diucapkan oleh aplikasi ini. Setelah itu belajar media ini mereka dapat langsung
masing-masing kelompok menulis sesuai mengetahui kesalahan-kesalahan mereka pada
dengan ejaan yang tepat (Gambar 3.3). penguacapan dan penulisan bahasa asing. Jadi,
mereka beradu cepat untuk menulis dan dari media ini mahasiswa langsung mendapatkan
menyerahkannya ke meja dosen. umpan balik selama proses pembelajaran.
Pemenangnya ditentukan dari kelompok
yang tercepat dan memiliki jawaban tepat.

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B06-4
Durratul Hikmah. Penggunaan Quizlet Sebagai Media Pengenalan Informatics Terms

4. SIMPULAN DAN SARAN Wibowo, Eric Kunto. (2015). Quizlet:


Quizlet merupakan salah satu website Penggunaan Aplikasi Smartphone Untuk
edukasi terbesar di dunia. Sebagai layanan Siswa Dalam Mendukung Mobile
pendukung dan sarana mempermudah Learning.Seminar Nasional Pendidikan
mengingat, Quizlet menyediakan fasilitas yang Bahasa Indonesia ISSN: 2477‐636X pg 31
dilengkapi audio-visual. Artinya, pengguna
dapat menyimak pelafalan kata yang ada
sekaligus memperhatikan gambar ketika
flashcard dimainkan, dan keunggulan-
keunggulan dari menu lainnya. Belajar dengan
menggunakan menu-menu yang disediakan
Quizlet, mahasiswa mendapatkan banyak
pengetahuan. Hal itu dibuktikan dengan respon
mereka di akhir pembelajaran. Dapat
disimpulkan bahwa Quizlet dapat menjadi media
yang lebih interaktif bagi mahasiswa dengan
menyajikan umpan balik secara langsung selama
proses pembelajaran.
Cara-cara di atas adalah contoh kecil dari
implementasi media Quizlet pada pembelajaran.
Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan
masih banyak cara-cara yang lebih kreatif dan
inovatif dari penggunaan Quizlet sebagai sarana
pendukung pembelajaran yang lebih interaktif.

5. DAFTAR PUSTAKA
Khusnah, Nihayatul. (2009). Types of Teacher
Talk in Teaching Speaking to the
Eleventh Grade Students. Thesis.
Universitas Negeri Surabaya.
Petty, W., Herold, C., & Stoll, E. (1968). The
state of the knowledge about the teaching of
vocabulary. Cooperative Research Project
No. 3128. Champaign, IL: National Council
of Teachers of English. (ERIC Document
Reproduction Service No. ED 012 395).
Puspita, K., & Fairuzabadi, M. (2010). Rancang
Bangun Aplikasi Game “Puzzle Kata”
Istilah Teknik Informatika Menggunakan
Macromedia Flash 8.Jurnal Dinamika
Informatika. Volume 4 (1). 25-34. Diakses
dari http://dinamika-
informatika.upy.ac.id/?p=50
Sitompul, Elsa Yusrika. (2013). Teaching
Vocabulary Using Flashcards and Word
List. Diakses dari
http://repository.upi.edu/1700/2/S_ING_080
7302_Abstract.pdf

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B06-5
Durratul Hikmah. Penggunaan Quizlet Sebagai Media Pengenalan Informatics Terms

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B06-6
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

PERBAIKAN DISTORSI, DETEKSI DAN SEGMENTASI


RAMBU LALU LINTAS
PADA REKAMAN DASHCAM MOBIL
Caroline Wen, Lukman Zaman
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS)
wenxiu.caroline@gmail.com

ABSTRAK

Rambu lalu lintas merupakan bagian perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan
yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Hadirnya sistem deteksi
dan segmentasi rambu lalu lintas akan membantu pengguna jalan terhindar dari pelanggaran lalu lintas dan
kecelakaan akibat melalaikan keberadaan rambu, dan tidak membahayakan pengguna jalan lain. Penelitian
mengajukan sistem deteksi dan segmentasi rambu lalu lintas dengan input video rekaman dashcam pada kendaraan
mobil, mengombinasikan segmentasi berbasis warna dengan range threshold color space HSV, operasi morfologi,
dan segmentasi berbasis bentuk dengan fitur metric dan eccentricity. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang
menggunakan kamera biasa / handphone; penelitian menggunakan dashcam sebagai kamera video yang secara
spesifik dibuat untuk merekam tampilan jalan selama kendaraan beroperasi. Distorsi hasil rekaman dashcam
diperbaiki dengan aplikasi Camera Calibrator pada Matlab, menggunakan pola kalibrasi checkerboard. Sistem
yang diajukan mampu memperbaiki distorsi, melakukan deteksi dan segmentasi rambu , serta memunculkan notasi
jenis rambu dengan tingkat akurasi 91.67%, selama rambu berada pada range 1.5 hingga 15 meter dari kendaraan
mobil dan tidak ada objek lain yang menutupi rambu, dengan rambu larangan sebagai rambu yang lebih sulit
terdeteksi karena memiliki porsi warna dasar yang lebih sedikit, hanya sebagai garis tepi.

Kata Kunci: traffic sign, detection & recognition, dashcam, image distortion, hsv.

1. PENDAHULUAN CCTV. Namun terjadi distorsi signifikan pada


Rambu lalu lintas merupakan bagian video hasil rekaman karena dashcam memiliki
perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, lensa yang lebih lebar untuk menangkap lebih
angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang banyak frame [2]. Distorsi tersebut diperbaiki
berfungsi sebagai peringatan, larangan, dengan aplikasi Camera Calibrator pada
perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan [1]. Matlab, dengan pola kalibrasi berupa
Hadirnya sistem deteksi dan segmentasi rambu checkerboard untuk mengestimasi parameter
lalu lintas akan membantu pengguna jalan instrinsik, ekstrinsik, dan lens distortion dari
terhindar dari pelanggaran lalu lintas dan kamera yang digunakan [3]. Selanjutnya
kecelakaan di jalan akibat melalaikan penelitian mengombinasikan segmentasi
keberadaan rambu, dan tidak membahayakan / berbasis warna dengan range threshold berbasis
merugikan pengguna jalan lain. color space HSV, yang mampu mengatasi
Penelitian mengajukan sistem deteksi dan perubahan cahaya, bayangan, dan kondisi cuaca
segmentasi dengan input video rekaman jalanan yang menjadi masalah penelitian serupa;
yang mengandung rambu lalu lintas yang operasi morfologi; dan segmentasi berbasis
digunakan di Indonesia, yang direkam dengan bentuk dengan fitur metric dan eccentricity
dashcam pada dashboard kendaraan mobil. untuk mendeteksi dan mengenali jenis rambu,
Berbeda dengan penelitian terdahulu yang dan memunculkan notasi jenis rambu (perintah,
menggunakan kamera biasa / handphone; larangan, peringatan atau petunjuk).
penelitian menggunakan dashcam sebagai
kamera video yang memang secara spesifik 2. METODE PENELITIAN
dibuat untuk merekam tampilan jalan secara Penelitian bertempatkan di kota Surabaya,
kontinu selama kendaraan beroperasi seperti Indonesia dan berlangsung dari kurun waktu

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-1
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

April hingga Agustus 2017 untuk studi pustaka, pada bagian dalam mobil (dashboard mobil)
analisa dan perancangan data, pengumpulan data, dengan kecepatan melaju kendaraan di bawah 80
implementasi, pengujian, hingga dokumentasi. km/jam. Video direkam pada cuaca cerah di pagi
Objek penelitian berupa rambu lalu lintas yang atau siang hari, antara pukul 08.00 hingga 14.00
umum digunakan di Indonesia, 4 jenis rambu WIB. Terdapat 60 citra untuk mewakili masing-
utama berupa: rambu perintah, larangan, masing rambu dengan jarak bervariasi antara 1.5
peringatan & petunjuk [1]. hingga 15 meter. Gambar 2 menunjukkan
a. Rambu Peringatan rancangan sistem penelitian ini.
Memberi peringatan kemungkinan ada
bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada
jalan dan menginformasikan tentang sifat Mulai Input: Video
bahaya. Warna dasar kuning, garis tepi Dashcam
hitam, lambang hitam, dan huruf dan/atau Ekstraksi Frame
angka hitam.
b. Rambu Larangan
Menyatakan perbuatan yang dilarang Distorted RGB Frame
dilakukan oleh pengguna jalan. Warna dasar
putih, garis tepi merah, lambang hitam,
huruf dan/atau angka hitam, dan kata-kata Camera
merah; kecuali rambu batas akhir larangan Calibration
memiliki garis tepi hitam. Undistorted RGB
c. Rambu Perintah Frame
Menyatakan perintah yang wajib dilakukan
oleh pengguna jalan. Warna dasar biru, garis Konversi RGB ke
tepi putih, lambang putih, huruf dan/atau HSV
angka putih, dan kata-kata putih.
d. Rambu Petunjuk Frame HSV
Memandu pengguna jalan saat melakukan
perjalanan atau untuk memberikan informasi
lain kepada pengguna jalan. Warna dasar Merah Kuning Biru
biru, garis tepi putih, lambang putih, dan (Rambu (Rambu (Rambu
warna huruf dan/atau angka putih. Larangan Peringatan Petunjuk
) ) &Perintah

Operasi Operasi Operasi


Morfologi Morfologi Morfologi

Belah Lingkaran Persegi


Gambar 1. Contoh Rambu Peringatan, Larangan, Ketupat (Rambu (Rambu
Peringatan dan Petunjuk (Rambu Larangan Petunjuk
Sumber: [1] Peringatan & )
Dataset dikumpulkan sendiri dengan cara
merekam jalanan, lalu memotong video untuk Output: Rambu yang
mengambil bagian yang mengandung rambu lalu Selesa
terklasifikasi
lintas. Video direkam menggunakan dashcam
Xiao Mi Xiao Yi resolusi 1920 x 1080 pixel, 30 Gambar 2. Rancangan Sistem Penelitian
fps yang dipasang di dekat kaca spion tengah

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-2
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

2.1 Ekstraksi Frame kotak bisa bervariasi bergantung pada


Input berupa video rekaman jalanan yang pengaturan mesin printer.
mengandung rambu lalu lintas dari dashcam
diekstrak setiap frame nya dan diubah menjadi
citra untuk diolah.
2.2 Perbaikan Distorsi [3][4]
Efek lens distortion yang terjadi pada citra
hasil rekaman akibat wide lens yang digunakan
oleh dashcam, diperbaiki dengan Camera
Calibrator yang merupakan salah satu aplikasi Gambar 4. Pengukuran Ukuran Kotak
built-in Matlab R2015a Untuk hasil terbaik Pola Checkerboard
aplikasi memerlukan 10-20 citra pola kalibrasi, Sumber: [4]
minimal 3 citra, dalam bentuk uncompressed 3. Untuk meningkatkan kecepatan deteksi, atur
atau format kompresi lossless seperti PNG. Dari pola dengan sesedikit mungkin gangguan dari
pola tersebut, parameter instrinsik, ekstrinsik, background.
dan lens distortion dari kamera yang kita
gunakan dapat diestimasi. Parameter tersebut Untuk akurasi kalibrasi yang lebih baik, aturan
dapat digunakan untuk berbagai aplikasi berikut perlu diikuti:
computer vision, meliputi menghilangkan efek 1. Tangkaplah gambar dari pola pada jarak yang
lens distortion dari sebuah citra, mengukur objek kurang lebih setara dengan jarak dari kamera
planar, atau mengrekonstruksi 3-D scene ke objek yang diinginkan.
beberapa kamera. 2. Tempatkan checkerboard pada sudut kurang
Pola checkerboard merupakan target dari 45˚ relatif ke permukaan kamera.
kalibrasi yang didukung oleh aplikasi ini, pola 3. Jangan memodifikasi citra, contohnya jangan
tidak boleh berbentuk persegi, salah satu sisi memotong gambar.
harus memiliki jumlah kotak yang genap, dan sisi 4. Jangan menggunakan autofocus, atau
lain harus memiliki jumlah kotak yang ganjil, mengganti zoom antar citra.
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. 5. Tangkap citra pola checkerboard pada
Sehingga, pola memiliki 2 kotak hitam di sudut orientasi berbeda relatif terhadap kamera.
pada satu sisi, dan 2 kotak putih di sudut sisi 6. Tangkap cukup banyak citra berbeda dari pola
lainnya. Kriteria ini memungkinkan aplikasi sehingga meliputi frame citra sebanyaknya.
untuk menentukan orientasi dari pola, calibrator Distorsi lensa meningkat secara radial dari
menetapkan sisi yang lebih panjang sebagai arah- tengah citra dan terkadang tidak sama rata
x. menyeliputi frame citra. Untuk menangkap
distorsi lensa, pola perlu nampak dekat
dengan tepi, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 5 berikut.

Gambar 3. Pola Checkerboard


Camera Calibrator
Sumber: [4]

Berikut cara menyiapkan pola checkerboard:


1. Hasil print pola checkerboard ditempelkan ke
permukaan yang rata.
2. Ukur panjang sisi dari kotak checkerboard,
ukuran diperlukan untuk kalibrasi. Ukuran
Gambar 5. Penyebaran Pola Checkerboard

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-3
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

di Sekeliling Frame 2.4 Segmentasi Bentuk


Sumber: [4] Deteksi berdasarkan warna saja akan kurang
reliabel, dibutuhkan metode deteksi berbasis
Dari citra pola yang telah diambil, parameter bentuk untuk lebih jauh mengeliminasi objek lain
instrinsik, ekstrinsik, dan lens distortion dari pada background yang bewarna serupa dengan
kamera dapat diestimasi, untuk kemudian rambu [5]. Rambu lalu lintas memiliki bentuk
disimpan dan diotomatisasi untuk perbaikan khas yang dapat dimanfaatkan untuk
distorsi citra lain yang ditangkap dengan kamera membedakannya dengan objek lain pada
yang sama. background. Terdapat 3 (tiga) bentuk dasar
rambu yang dideteksi penelitian yaitu: belah
2.3 Segmentasi Warna ketupat untuk rambu peringatan, lingkaran untuk
Rambu lalu lintas memiliki warna khas yang rambu larangan dan perintah, dan persegi untuk
cukup membedakannya dengan objek lain pada rambu petunjuk.
background. Ciri tersebut dapat dimanfaatkan Nilai parameter metric dan eccentricity
untuk mensegmentasikan rambu dimana citra digunakan untuk mendeteksi bentuk rambu.
disegmentasi berdasarkan warna: merah untuk Metric merupakan nilai perbandingan antara luas
rambu larangan, kuning untuk rambu peringatan, dan keliling objek, memiliki rentang nilai antara
dan biru untuk rambu perintah & petunjuk, 0 hingga 1. Objek yang berbentuk memanjang/
dibantu dengan range threshold komponen HSV mendekati bentuk garis lurus, nilai metricnya
yang ditunjukkan pada Tabel 1, masing-masing mendekati angka 0, sedangkan objek yang
komponen telah dinormalisasi ke [0,255] [5]. berbentuk bulat/ lingkaran nilai metricnya
Range berikut berguna untuk membantu mendekati angka 1 [6].
mendeteksi rambu walau berada dalam kondisi Eccentricity merupakan nilai perbandingan
cuaca berbeda seperti cerah, mendung, sore, antara jarak foci ellips minor dengan foci ellips
malam, dan sebagainya. mayor suatu obyek, memiliki rentang nilai antara
0 hingga 1. Bertolak belakang dengan metric,
Tabel 1. Parameter Segmentasi Warna objek yang berbentuk memanjang/ mendekati
Parameter Segmentasi bentuk garis lurus, nilai eccentricity nya
Jenis Warna mendekati angka 1, sedangkan objek yang
Warna
Rambu Satur
Hue Value berbentuk bulat/ lingkaran nilai eccentricity nya
ation
Peringatan Kuning 0.07≤H ≥0.58 ≥0.26 mendekati angka 0 [6]. Nilai parameter metric
≤0.18 dan eccentricity yang digunakan penelitian
Larangan Merah H ≥0.94 ≥0.16 ≥0.12 tertera pada Tabel 2.
atau
H≤0.04 Tabel 2. Parameter Segmentasi Bentuk
Perintah Biru 0.47<H ≥0.50 ≥0.08 Parameter Segmentasi
≤0.69 Jenis
Bentuk Bentuk
Petunjuk Biru 0.47<H ≥0.50 ≥0.08 Rambu
Metric Eccentricity
≤0.69 Peringatan Belah >0.30 <0.70
Sumber: [5] Ketupat
Larangan Lingkaran >0.75 >0.70
Beberapa operasi morfologi berikut Perintah Lingkaran >0.75 >0.70
dilakukan sebelum berlanjut ke segmentasi Petunjuk Persegi 0.60<M >0.70
<0.75
bentuk, yaitu: citra dirubah menjadi grayscale,
di-threshold menjadi binary, bwareaopen untuk Sumber: [5], dengan penyesuaian
menghilangkan noise / connected component
yang lebih kecil dari 700 pixel, imclose dan imfill 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengisi lubang yang terjadi kepada objek Citra hasil ekstraksi frame video rekaman
dari proses sebelumnya. dashcam mobil ditunjukkan pada Gambar 6,
kemudian lens distortion pada citra diperbaiki

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-4
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

dengan parameter kamera yang diperoleh dari Hasil percobaan menunjukkan jarak terdekat
Camera Calibrator, hasil perbaikan ditunjukkan rambu yang masih memungkinkan perbaikan
pada Gambar 7. Berikut parameter dari kamera distorsi adalah 1,5 meter dari kendaraan mobil.
dashcam yang digunakan oleh penelitian ini: Kurang dari jarak tersebut rambu tidak dapat
Camera Intrinsics dikembalikan ke bentuk semula (belah ketupat,
IntrinsicMatrix: [3x3 double] lingkaran, atau persegi) karena distorsi terlalu
FocalLength: [923.0428 932.1586] besar untuk diperbaiki untuk kemudian dideteksi
PrincipalPoint: [1.0124e+03 569.6791] bentuk rambu. Sementara jarak terjauh adalah 15
Skew: 0 meter dari kendaraan mobil. Namun segmentasi
berbasis warna (merah, kuning, biru) masih
Lens Distortion
bekerja hingga jarak 0,5 meter dari kendaraan.
RadialDistortion: [-0.3458 0.1315 -0.1034]
Gambar 8 dan 9 berikut merupakan contoh
TangentialDistortion: [0 0]
perbaikan distorsi rambu petunjuk pada beberapa
Camera Extrinsics jarak berbeda rambu dari dashcam mobil.
RotationMatrices: [3x3x93 double]
TranslationVectors: [93x3 double]
Accuracy of Estimation
MeanReprojectionError: 0.3242
ReprojectionErrors: [54x2x93 double]
ReprojectedPoints: [54x2x93 double]
Calibration Settings
Gambar 8. Distorsi Rambu pada Jarak Berbeda:
NumPatterns: 93
10 m, 3 m, dan jarak terdekat maksimum 1.5
WorldPoints: [54x2 double]
meter
WorldUnits: 'mm' EstimateSkew: 0
NumRadialDistortionCoefficients: 3
EstimateTangentialDistortion: 0

Gambar 9. Zoom in Citra Rambu Setelah


Diperbaiki Distorsinya; rambu pada jarak 10 m, 3
m, dan jarak terdekat maksimum 1.5 meter
Selanjutnya citra RGB dirubah ke color
Gambar 6. Citra Hasil Ekstraksi
space HSV, hasil konversi ditunjukkan pada
Frame Video Dashcam
Gambar 10.

Gambar 7. Citra Jalanan setelah Gambar 10. Citra Jalanan Setelah Dirubah dari
Mengalami Perbaikan Distorsi Color Space RGB ke HSV

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-5
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

Citra kemudian melalui proses deteksi dan arah kendaraan mobil, membantu
segmentasi warna berbasis range color space memisahkannya dari objek lain di background
HSV, hasil ditunjukkan Gambar 11. Lalu, citra yang memiliki warna atau bentuk serupa.
melalui proses deteksi dan segmentasi bentuk Warna rambu peringatan lebih mudah
berbasis metric dan eccentricity, serta berhasil dideteksi dan disegmentasi karena hanya
memunculkan notasi jenis rambu secara tepat. menggunakan 2 warna utama yaitu kuning dan
hitam, begitu pula rambu perintah yang juga
hanya menggunakan 2 warna utama berupa biru
dan putih. Sementara, rambu larangan
menggunakan 3 warna: warna dasar putih, garis
tepi merah, lambang hitam, huruf dan/atau angka
hitam, menyebabkan proses deteksi dan
segmentasi rambu larangan lebih sulit dan lebih
mudah gagal. Namun rambu petunjuk yang
mengombinasikan 3 warna biru, putih dan hitam
Gambar 11. Citra Jalanan setelah Deteksi dan tetap mudah dideteksi karena porsi warna biru di
Segmentasi Warna Rambu rambu petunjuk yang masih cukup besar bila
dibandingkan dengan porsi warna merah pada
rambu larangan.yang hanya berupa garis tepi.
Adapun kesalahan deteksi tetap dapat terjadi
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14, dan
keberadaan objek lain yang menutupi permukaan
rambu seperti sesama rambu, atau pohon akan
menghalangi proses deteksi dan segmentasi
rambu, contoh ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 12. Citra Jalanan setelah


Deteksi dan Segmentasi Bentuk Rambu

Gambar 13. Zoom in Hasil Segmentasi

Dalam kondisi normal, cuaca cerah dan pada


range jarak 1.5 hingga 15 meter, rambu dapat
terdeteksi dan tersegmentasi dengan benar
menggunakan sistem yang diajukan penelitian.
Hasil pengujian dari perwakilan 60 citra untuk Gambar 14. Objek Lain yang
setiap jenis rambu, menunjukkan tingkat akurasi Terdeteksi Sebagai Rambu
sebesar 91.67%. Rambu lalu lintas memiliki
bentuk dan warna yang spesifik, dan memiliki
posisi yang cenderung sejajar permukaannya ke

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-6
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

Single Camera Calibration App. Diakses dari


https://www.mathworks.com/help/vision/ug/
single-camera-calibrator-app.html?
requestedDomain=www.mathworks.com
Chen, Yixin dkk. (2013). Detection and
Recognition of Traffic Signs Based on HSV
Vision Model and Shape Features. Journal
of Computers, Volume 8 (Nomor 5), 1366-
1370.
Gambar 15. Rambu Terhalangi Objek lain. Pamungkas Adi. Ekstraksi Ciri Citra. Diakses
dari https://pemrogramanmatlab.com/
4. SIMPULAN, SARAN, DAN pengolahan-citra-digital/ekstraksi-ciri-citra-
REKOMENDASI digital/
Hasil percobaan menunjukkan bahwa sistem
yang dirancang penelitian mampu memperbaiki
distorsi, melakukan deteksi dan segmentasi
rambu berdasarkan warna dan bentuk dari input
berupa video rekaman dashcam mobil, sampai
memunculkan notasi jenis rambu dengan tingkat
akurasi 91.67%. Deteksi dan segmentasi dapat
dilakukan selama rambu berada pada range 1.5
hingga 15 meter dari kendaraan mobil. Rambu
peringatan, perintah dan petunjuk lebih mudah
dideteksi daripada rambu larangan yang porsi
warna dasarnya yang lebih kecil hanya berupa
garis tepi. Keberadaan objek lain yang menutupi
permukaan rambu akan menghalangi proses
deteksi bentuk. Penelitian berikutnya dapat
menspesifikkan jenis rambu yang dideteksi atau
memasukkan hasil deteksi dan segmentasi ke
algoritma pembelajaran untuk dipelajari dan
otomatisasi.

5. DAFTAR PUSTAKA
Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
(2014). Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun
2014 tentang Rambu Lalu Lintas [E-Reader
Version]. Diakses dari
http://hubdat.dephub.go.id/km/tahun-
2014/1626-peraturan-menteri-perhubungan-
nomor-pm-13-tahun-2014-tentang-rambu-
lalu-lintas
Dash Cam Buyer’s Guide. Diakses dari
https://www.blackboxmycar.com/pages/das
hcam-buyers-guide
Camera Calibrator. Diakses dari
http://www.mathworks.com/help/vision/ref/
cameracalibrator-app.html

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-7
Caroline Wen. Perbaikan Distorsi, Deteksi & Segmentasi Rambu Lalu Lintas pada Rekaman Dashcam Mobil

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B07-8
Sulistiyanto. Pemanfaatan QGIS Cloud untuk Pemetaan Pabrik Gula di Jawa Timur

PEMANFAATAN QGIS CLOUD UNTUK PEMETAAN


PABRIK GULA DI JAWA TIMUR

Sulistiyanto
Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid
sulistiyanto@ymail.com

ABSTRAK

Secara umum Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur daratan dengan proporsi lebih luas
hampir mencakup 90% dari seluruh luas wilayah Propinsi Jawa Timur dan wilayah Kepulauan Madura yang hanya
sekitar 10 %, dengan total luas wilayah 46.426 Km2. Pabrik gula di Jawa Timur terletak di beberapa daerah yang
tersebar di wilayah Jawa Timur, yang membuat agak susah dalam mengunjungi dan mengetahui informasi pabrik
tersebut. Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Geografis ini akan memberikan solusi supaya informasi lokasi
Pabrik gula tersebut menjadi lebih mudah di tampilkan. Sistem ini akan membahas tentang Informasi sebaran
Pabrik gula dengan informasi hasil produksi gula tiap pabrik. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan spiral
model, serta aplikasi yang digunakan adalah Quantum GI, yangmenafaatkan plug-in QGIS Cloud. Dengan adanya
Aplikasi ini diharapkan pengguna menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai sebaran pabrik
gula yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur dan berapa kapasitas produksinya.

Kata Kunci : QGIS Cloud, Quantum GIS, Pabrik Gula

1. PENDAHULUAN Timur. Dari data yang ada pabrik gula di jawa


Provinsi Jawa Timur terletak pada 111˚0’ timur ada sekitar 32 buah, bertempat di 16 kota
hingga 114˚4’ Bujur Timur, dan 7˚12’ hingga yang tersebar di Provinsi Jawa Timur.
8˚48’ Lintang Selatan. Luas wilayah Provinsi Diantaranya adalah Probolinggo, Pasuruan,
Jawa Timur mencapai 46.428 km², terbagi ke Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang,
dalam empat badan koordinasi wilayah Kediri, Malang, Madiun, Tulungagung Sidoarjo.
(Bakorwil), 29 kabupaten, sembilan kota, dan 658 (http://ptpn11.co.id).
kecamatan dengan 8.457 desa/kelurahan (2.400 Di karenakan tersebarnya Pabrik Gula di
kelurahan dan 6.097 desa). Jawa Timur, maka perlu dibuatkan pemetaan
Secara umum wilayah Jawa Timur terbagi sebaran pabrik gula di Jawa Timur dengan
dalam dua bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan Sistem Informasi Geografis, dimana nantinya
hampir mencakup 90% dari seluruh luas wilayah menggunakan aplikasi Quantum GIS sebagai
Provinsi Jawa Timur, dan wilayah Kepulauan aplikasi deskstop nya, dengan memanfaatkan
Madura yang sekitar 10% dari luas wilayah Jawa plugin qgis2web untuk merubah menjadi web.
Timur. Di sebelah utara, Provinsi Jawa Timur
berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah timur Tujuan
berbatasan dengan Selat Bali. Di sebelah selatan Membuat pemetaan Sistem Informasi
berbatasan dengan perairan terbuka, Samudera Geografis tentang lokasi Pabrik gula tersebut, dan
Indonesia, sedangkan di sebelah barat berbatasan kapasitas produksinya. menjadi lebih mudah di
dengan Provinsi Jawa Tengah. Panjang bentangan tampilkan. Sistem ini akan membahas tentang
barat-timur sekitar 400 kilometer. Lebar Informasi sebaran Pabrik gula dengan
bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar informasi hasil produksi gula tiap pabrik
200 kilometer, sedangkan di bagian timur lebih
sempit, hanya sekitar 60 kilometer. (pusat data 2. TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan provinsi jatim). 2.1 Pabrik Gula
Pabrik gula di Jawa Timur terletak di Pabrik Guladi Jawa Timur Sepanjang tahun
beberapa daerah yang tersebar di wilayah Jawa 2015 mengahasilkan tebu sekitar 1.217.332 ton

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B08-1
Sulistiyanto. Pemanfaatan QGIS Cloud untuk Pemetaan Pabrik Gula di Jawa Timur

Dari total lahan seluas 201.972 hektar. Dengan data untuk menghasilkan informasi yang
produktifitas yang bagus dan nilai rendemen yang diharapkan.
tinggi, dipastikan mempengaruhi nilai ekonomi
yang didapat petani tebu. Didukung pula harga 2.3 Quantum GIS
yang bagus, Harga Pokok Produksi (HPP) tahun Quantum GIS merupakan salah satu
2015 Rp. 8.900,- per kilogram, namun harga perangkat lunak open source di bawah proyek
lelang gula mencapai Rp. 9.500 sampai Rp. resmi dari Open Source Geospatial Foundation
10.000 per kilogram. Hal ini juga diikuti dengan (OSGeo) yang dapat dijalankan dalam sistem
lancarnya distribusi penjualan gula ke luar Jawa operasi Windows, Mac OSX, Linux dan Unix.
Timur Aplikasi ini menawarkan pengolahan data
geospasial dengan berbagai format dan
2.2 Sistem Informasi Geografis fungsionalitas vektor, raster dan database.
SIG adalah sistem yang berbasiskan Pemanfaatan perangkat lunak Quantum GIS ini
komputer yang digunakan untuk menyimpan dan dapat digunakan sebagai pilihan alternatif dari
memanipulasi informasi–informasi geografi. SIG software SIG komersial seperti ArcView,
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan MapInfo maupun ArcGIS. Quantum GIS dapat di
menganalisis objek dan fenomena dimana daerah download melalui situs resminya yaitu
geografi merupakan karakteristik yang penting www.qgis.org .Dalam penelitian ini
atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG menggunakan Quantum GIS versi 2.18.2
merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan dalam menangani data yang 2.4 Web GIS
bereferensi geografi, yaitu masukan, manajemen Aplikasi GIS atau pemetaan digital yang
data (penyimpanan dan pemanggilan data), memanfaatkan jaringan internet sebagai media
analisis dan manipulasi data, dan keluaran. komunikasi yang berfungsi mendistribusikan,
mempublikasikan, mengintegrasikan,
Subsistem SIG : mengkomunikasikan dan menyediakan informasi
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan dalam bentuk teks, peta dijital serta menjalankan
menjadi beberapa subsistem, yaitu: fungsi–fungsi analisis dan query yang terkait
1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk dengan GIS melalui jaringan internet (Prahasta,
mengumpulkan dan mempersiapkan data 2007).
spasial dan atribut dari berbagai sumber.
Subsistem ini pula yang bertanggung jawab 3 METODOLOGI PENELITIAN
dalam mengkonversi atau Pengembangan sistem model Spiral menurut
mentransformasikan format-format data Eddy Prahasta (2006) adalah pengembangan
aslinya ke dalam format-format yang model yang mengadopsi features penting milik
digunakan oleh SIG. model waterfall dan prototyping. Meskipun
2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau demikian, model ini pun memiliki features
menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian tersendiri yang tidak dimiliki oleh model-model
basis data seperti tabel grafik, peta dan lain- yang menjadi rujukannya-risk analysis (analisis
lain. resiko).
3. Manajemen Data Subsistem ini Metode pengembangan yang digunakan
mengorganisasikan baik data spasial maupun dalam penelitian ini menggunakan model
atribut ke dalam sebuah basis data Spirall seperti yangterlihat pada Gambar 1. Ciri
sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, khas model ini adalah memiliki empat aktifitas,
diperbaharui dan diperbaiki.
 Perencanaan (tujuan, alternatif, dan
sebagai berikut:
4. Analisis dan Manipulasi Data Subsistem ini
menentukan informasiinformasi yang dapat
 Analisis Resiko
hambatan)
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
 Produk Rekayasa (pengembangan produk)
juga melakukan manipulasi dan pemodelan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B08-2
Sulistiyanto. Pemanfaatan QGIS Cloud untuk Pemetaan Pabrik Gula di Jawa Timur

 Evaluasi oleh pengguna ( termasuk seperti jumlah tebu yang digiling ada berapa
perencanaan dan pengelolaan) ton, kemudian total hasil produksi gula nya.
Tabel 1 Berikut menyajikan data hasil survei
ke pabrik gula di Jawa Timur.

Tabel 1. Data Pabrik gula di Jawa Timur

Gambar 1. Model Spiral

Penelitian dilakukan di beberapa pabrik


gula yang ada di probolinggo, pasuruan, dan
Lumajang, untuk mengetahui jumlah giling
dan jumlah hasil produksi gula pabrik Digitasi dengan Quantum GIS
tersebut. Kerangka penelitian secara Dalam proses melakukan digitasi dengan
keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 2. Quantum GIS (QGIS), file Excel tersebut
harus di konvert terlebih dahulu supaya
menjadi type .csv (comma delimeted).
Penentuan Lokasi Kemudian langkah berikutnya setelah di
simpan dalam format csv, buka file
tersebut dengan QGIS melakui tombol
Pengumpulan Data
menu Add layer text delimeted. Hasil
digitasi dapat dilihat pada Gambar 3
Pengisian Tabel Excel

Digitasi Peta pada


QGIS

Konversi ke web gis


Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3. Hasil digitasi peta titik lokasi pabrik
4 HASIL DAN PEMBAHASAN gula
Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dilakukan dengan Web Gis
penginputkan data-data yang diperoleh dari Dari hasil digitasi kemudian peta tersebut
bebebrapa pabrik gula yang di kunjungi, perlu di online kan, yang disebut dengan web
GIS. Dalam aplikasi QGIS ada plug-in yang

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B08-3
Sulistiyanto. Pemanfaatan QGIS Cloud untuk Pemetaan Pabrik Gula di Jawa Timur

mendukung agar kita bisa membuat web GIS 6 DAFTAR PUSTAKA


langsung, yaitu QGIS Cloud. Untuk dapat Agus, 2015, Pemanfaatan Cloud GIS untuk
menjalankan QGIS Cloud di wajibkan pemetaan sumber daya alam Indonesia di
mendaftar dulu secara online di PT. GEOTAMA ENERGI, Telematika,
www.qgiscloud.com. Vol.12,No.1
Bila sudah memiliki accound di QGIS Prahasta, Eddy, Konsep-Konsep Dasar Sistem
cloud, kita bisa langsung login melalui plug-in Informasi Geografis, Informatika Bandung,
QGIS Cloud kemudian peta titik lokasi pabrik Bandung, 2007
gula yang ada di jawa timur bisa kita upload PTP11, 2017, Pabrik Gula, http://ptpn11.co.id, di
semua. Hasil upload peta digitasi dapat dilihat akses Juli 2017
pada Gambar 4 dan 5. Berikut alamat URL Pusdaling, 2017, Geografis Provinsi Jatim,
QGIS Cloud pabrik Gula di Jawa Timur http://pusdaling.jatimprov.go.id/2-info-
setelah di upload. home/1-geografis-jatim.html, di akses juli
http://qgiscloud.com/yanto/Pg_jatim1 2017
Sulistiyanto, 2012, Sistem Informasi Geografis
UMKM Kabupaten Probolinggo Berbasis
web, Jurnal Teknik Informatika, Vol.05,
No.01, 2012

Gambar 4. Peta Digitasi yg sudah di Upload di


QGIS Cloud

Gambar 5. Cendela Informasi Data Pabrik Gula.

5 KESIMPULAN DAN SARAN


Adanya aplikasi Web GIS Sebaran pabrik
gula di jawa Timur yang memberikan informasi
lokasi, jumlah produksi dan kapasitas
pengilingan.
Aplikasi Web GIS ini memanfaatkan GIS
Cloud yang menjadi fitur dalam software
Quantum GIS.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B08-4
Anis Yusrotun Nadhiroh. Aplikasi SIG Pendataan Anak Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo Menggunakan
Quantum GIS

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDATAAN ANAK


PUTUS SEKOLAH KABUPATEN PROBOLINGGO MENGGUNAKAN
QUANTUM GIS
Anis Yusrotun Nadhiroh
Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid
ayusrotun@gmail.com

ABSTRAK

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) atau Geographic Infromation System (GIS) merupakan suatu teknologi
mengenai informasi geografis yang telah sangat berkembang. Tujuan penelitian ini, menghasilkan SIG dengan
visualisasi data special yang berisi informasi masyarakat probolinggo yang mengalami putus sekolah. Aplikasi Sistem
Informasi Geografis ini menggunakan quantum GIS dengan menggunakan data yang telah diperoleh dari BAPPEDA
(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Probolinggo yang memiliki 24 kecamatan dan 328 desa dengan
data masyarakat putus sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA.
Implementasi penelitian ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS, Map Server, dan Postgre SQL/Post
GIS. Sedangkan bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP, HTML. Sedangkan model perancangan sistem yang
digunakan mencakup use case Diagram, Activity Diagram, Squance Diagram dan Class Diagram.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Anak Putus Sekolah, Quantum GIS, Map Server, PostgreSQL.

1. PENDAHULUAN adalah sedikitnya minat dari anak untuk sekolah.


1.1. Latar Belakang Dan factor yang ketiga adalah lingkungan yang
Sistem Informasi Geografis adalah salah satu menuntut mereka untuk menikah dini, khususnya
sistem informasi berbasis komputer untuk anak-anak yang ada di daerah pedesaan.
menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta BAPPEDA (Badan Perencanaan
mengambil data yang berefrensi geografis. Pembangunan Daerah) mempunyai tugas pokok
Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan membantu Bupati dalam melaksanakan
kemudahan kepada para pengguna atau para penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah,
pengambil keputusan untuk menentukan dibidang perencanaan pembangunan daerah yang
kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya memiliki data anak putus sekolah namun masih
dengan aspek yang berkaitan dengan keruangan belum terkomputerisasi. Oleh karena itu
(spesial). SIG mengintegrasikan operasi dibutuhkan sebuah aplikasi baru untuk membantu
pengelolaan data berbasis data base yang bisa pemerintah dan masyarakat probolinggo dalam
digunakan saat ini, seperti pengambilan pencarian daerah probolinggo sebelah mana yang
visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan masyarakatnya banyak mengalami putus sekolah.
yang mampu ditawarkan analisis geografis Berdasarkan uraian di atas, maka dibuatlah
melalui gambar-gambar petanya. SIG dapat aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) tentang
disajikan dalam bentuk desktop maupun aplikasi Pendataan Anak putus sekolah di Kabupaten
Website. SIG juga dapat memberikan penjelasan Probolinngo berdasarkan faktor-faktor
tentang masyarakat kabupaten Probolinggo salah penyebabnya. Dengan tujuan untuk
satunya anak yang mengalami putus sekolah, mempermudah pemerintah dan masyarakat
beberapa faktor anak putus sekolah adalah dimana kabupaten Probolinggo dalam memperoleh data
faktor pertama mata pencaharian masyarakat special yang berisi informasi masyarakat yang
Probolinggo rata-rata adalah petani, sehingga mengalami putus sekolah.
masih banyak orang tua yang tidak mampu 1.2. Rumusan Masalah
menyekolahkan anaknya. Factor yang kedua Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B09-1
Anis Yusrotun Nadhiroh. Aplikasi SIG Pendataan Anak Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo Menggunakan
Quantum GIS

beberapa permasalahan (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo di


1. Berapa banyak masyarakat Kabupaten peroleh data sebagai berikut :
Probolinggo yang mengalami putus sekolah a. Data anak putus sekolah paling banyak
? tingkat SD di kecamatan :
2. Faktor-faktor penyebab masyarakat 1. Kuripan dengan jumlah : 469 anak
Kabupaten Probolinggo mengalami putus 2. Krucil dengan jumlah : 401 anak
Sekolah seperti : 3. Tongas : 394 anak
a. Pernikahan dini. b. Data anak putus sekolah paling banyak
b. Ekonomi. tingkat SLTP di kecamatan :
c. Sedikitnya minat untuk melanjutkan 1. Tongas dengan jumlah : 780 anak
sekolah ke jenjang selanjuntnya. 2. Krucil dengan jumlah : 670 anak
3. Pendataan masyarakat putus sekolah tingkat 3. Kuripan : 524 anak
SD, SLTP dan SLTA. c. Data anak putus sekolah paling banyak
1.3. Tujuan Penelitian tingkat SLTA di kecamatan :
Maksud dari tujuan penelitian ini adalah : 1. Tiris dengan jumlah : 1329 anak
1. Dengan adanya sistem ini, lebih 2. Tongas dengan jumlah : 1189 anak
mempermudah pemerintah dan masyarakat 3. Krucil dengan jumlah : 1153 anak
probolinggo melihat data anak putus sekolah 2. Observasi Lapangan
yang sudah terkomputerisasi. Yaitu teknik pengumpulan data yang
2. Menghasilkan SIG dengan visualisasi data dilakukan dengan cara meninjau langsung
special yang berisi informasi masyarakat terhadap Pendataan Anak Putus Sekolah
probolinggo yang mengalami putus sekolah. yang terdapat di BAPPEDA Kabupaten
1.4 Manfaat Penelitian Probolinggo sehingga memperoleh
Adapun manfaat dari pendataan masyarakat kebutuhan aplikasi yang diinginkan dan
putus Sekolah yang dihasilkan adalah : mendapatkan data yang diperlukan terhadap
1. Mempermudah pemerintah dan masyarakat aplikasi yang akan dibangun yaitu data putus
probolinggo melihat data anak putus sekolah. sekolah :
2. Memperoleh data special yang berisi
informasi masyarakat probolinggo yang Tabel 2.1 Data Anak Putus Sekolah
mengalami putus sekolah. No Kecamatan SD/MI SMP/MTs SMU/MA
1 Sukapura 58 137 siswa 226 siswa
2.METODE PENELITIAN siswa
2.1 Waktu Dan Tempat Penelitian 2 Sumber 234 340 siswa 469 siswa
a. Waktu pelaksanaan peneilitian mulai bulan siswa
Januari-Juni 2017 3 Kuripan 469 524 siswa 741 siswa
siswa
b. Tempat penelitian BAPPEDA (Badan
4 Bantaran 262 423 siswa 694 siswa
Perencanaan Pembangunan Daerah) siswa
Kabupaten Probolinggo. 5 Leces 196 372 siswa 727 siswa
2.2 Metode Dan Rancangan Penelitian siswa
2.2.1. Metode Penelitian 6 Tegal 97 269 siswa 473 siswa
Dalam penelitian ini, metode yang Siwalan siswa
digunakan adalah pengumpulan data kualitatif 7 Banyuanyar 165 319 siswa 717 siswa
yaitu meliputi interview, observasi lapangan dan siswa
studi literature. 8 Tiris 374 774 siswa 1329 siswa
1. Interview siswa
Proses pengumpulan data dengan melakukan 9 Krucil 401 670 siswa 1157 siswa
tanya jawab langsung kepada Bapak Imron siswa
Hamzah sebagai pihak yang terkait di Badan 10 Gading 121 251 siswa 700 siswa
siswa
Perencanaan Pembangunan Daerah

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B09-2
Anis Yusrotun Nadhiroh. Aplikasi SIG Pendataan Anak Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo Menggunakan
Quantum GIS

11 Pakuniran 81 178 siswa 557 siswa


siswa 2.3 Metode Pengembangan Sistem
12 Kota Anyar 113 149 siswa 397 siswa Metode pengembangan sistem merupakan
siswa Metode yang diterapkan dalam membangun
13 Paiton 86 143 siswa 481 siswa sistem, Adapun metode yang digunakan dalam
siswa
mengembangkan sistem adalah metode Waterfall
14 Besuk 91 177 siswa 565 siswa
sebagai berikut :
siswa
15 Kraksaan 129 229 siswa 646 siswa 2.3.1. Requirement Definition.
siswa Sistem yang digunakan dalam pendataan
16 Krejengan 56 103 siswa 401 siswa anak putus sekolah masih menggunakan
siswa Microsoft Excel, hal ini membutuhkan waktu lama
17 Pajarakan 55 85 siswa 359 siswa dan kurang efektif. Berdasarkan permasalahan
siswa tersebut maka peneliti menentukan batasan sistem
18 Maron 142 295 siswa 892 siswa sehingga dapat menentukan cara yang efektif
siswa dalam penyelesaian permasalahan dengan
19 Gending 89 157 siswa 430 siswa menggunakan software pemrograman PHP,
siswa MySQL dan QGIS. Yang nantinya dapat
20 Dringu 109 222 siswa 481 siswa membantu pegawai dalam pemetaan dan
siswa
menginformasikan data anak yang putus sekolah.
21 Wonomerto 150 375 siswa 584 siswa
siswa
22 Lumbang 226 505 siswa 658 siswa
siswa
23 Tongas 394 780 siswa 1189 siswa
siswa
24 Sumberasih 219 393 siswa 828 siswa
siswa
3. Study Literature
Merupakan proses pengumpulan data dengan
cara mencari dan membaca buku-buku yang
terkait secara langsung maupun tidak
langsung di perpustakaan dengan maksud
untuk dipergunakan sebagai landasan teori Gambar 2.2 Metode Waterfall (Pressman,2002)
sekaligus dasar dalam penelitian di lapangan
serta alat analisa terhadap permasalahan ini. 2.3.2.System and Software Design
Serta mencari referensi tambahan dari Setelah menganalisa permasalahan yang ada,
internet untuk melengkapi penelitian ini. selanjutnya perancangan sistem yang digunakan
2.2.2 Rancangan Penelitian adalah Use Case Diagram, Activity Diagram,
Pendahul Metode Hasil dan
Class Diagram dan Squance Diagram.
uan Penelitian Pembahasan 2.3.3.Implementation and unit testing.
dan
Rancangan Merupakan implementasi sistem berdasarkan
• Latar Penelitian • Analisis hasil design menggunakan program QGIS, PHP
Belakang Sistem dan MySQL.
• Waktu dan
• Rumusan Tempat • Desain
Masalah Penelitian Sistem 2.3.4.Integration and System Testing.
• Tujuan • Rancanaga • Implemen Merupakan uji coba terhadap sistem yang
Penelitian n tasi
• Manfaat
telah dibuat dengan membuat data anak putus
Penelitian
Penelitian • Pengemban sekolah di Kabupaten Probolinggo, pengujian
gan sistem software juga bisa menggunakan metode
blackbox, pengujian ini berfokus pada spesifikasi
Gambar 2.1. Rancangan Penelitian fungsional dari perangkat lunak, tester dapat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B09-3
Anis Yusrotun Nadhiroh. Aplikasi SIG Pendataan Anak Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo Menggunakan
Quantum GIS

mendefinisikan kumpulan kondisi input dan 3.3 Sequence Diagram


melakukan pengetesan pada spesifikasi
fungsional program.
2.3.5.Operation and Maintenance.
Penerapan aplikasi program dalam sebuah
perangkat lunak dalam hal ini menggunakan
QGIS dan PHP.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN


Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequen
Diagram Aplikasi Pendataan Anak Putus Sekolah
Di Kabupaten Probolinggo

Gambar 3.3 Sequence Diagram

3.4 Implementasi Program.


a. Tampilan Login Admin dan User

3.1 Gambar Use Case

3.2 Activity Diagram

Gambar 3.1 Login Admin dan User

b. Tampilan Dashboard
Merupakan tampilan untuk mengetahui pemetaan
perkecamatan dan jumlah anak yang putus
sekolah tingkat SD, SMP dan SLTA di kecamatan
tersebut.

Gambar 3.2 Activity Diagram

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B09-4
Anis Yusrotun Nadhiroh. Aplikasi SIG Pendataan Anak Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo Menggunakan
Quantum GIS

Gambar 3.4 Halaman Profil

4. SIMPULAN DAN SARAN


Gambar 3.2 Tampilan Dashboard 4.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan,
c. Tampilan Dashboard pada data kecamatan sistem yang telah dibuat dapat menangani
Gending permasalahan pemetaan anak putus sekolah di
Kabupaten Probolinggo. Pembuatan pemetaan
anak putus sekolah ini mengambil data dari
BAPPEDA Kabupaten Probolinggo. Dalam
aplikasi ini menampilkan jumlah anak putus
sekeloh dari tingkat SD, SMP dan SMA di 24
kecamatan. Sehingga mempermudah masyarakat
untuk mengetahui jumlah anak putus sekolah yang
ada di Kabupaten Probolinggo.
4.2. Saran
1. Penelitian ini hanya menganalisis anak putus
sekolah dari 24 kacamatan di Kabupaten
Probolinggo, untuk pengembangan lebih luas
dapat ditambahkan pemetaan anak putus
sekolah di Kota Probolinggo dan Jawa
Timur.
2. Menambahkan informasi terkait penyebab-
penyebab anak putus sekolah di Kabupaten
Probolinggo.
Gambar 3.3 Gambar data APS kecamatan
Gending. 5.DAFTAR PUSTAKA
Aronoff, S. (1993:25) Geographic Information
d. Halaman Profil Systems : A Management Prespective. WDL
Halaman profil berisi tentang profil dari Publication. Otawa. Canada
dinas pendidikan kabupaten Probolinggo dan Bappeda., di akses http.//bappeda.
segala sesuatu yang berkaitan dengan probolinggokab.go.id
pendidikan dikabupaten Probolinggo. Prahasta (2005:48) Sistem Informasi geografis,
ANDI Yogyakarta.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B09-5
Anis Yusrotun Nadhiroh. Aplikasi SIG Pendataan Anak Putus Sekolah Kabupaten Probolinggo Menggunakan
Quantum GIS

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B09-6
Subono, dkk. Rancang Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer berbasis Android untuk Ketrampilan
Komputer di SMK NU Rogojampi

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN


KOMPUTER BERBASIS ANDROID UNTUK KETERAMPILAN
KOMPUTER DI SMK NU ROGOJAMPI
Subono1, Alfin Hidayat2, Alif Akbar Fitrawan3
Politeknik Negeri Banyuwangi
subono@poliwangi.ac.id, alfin.hidayat@poliwangi.ac.id2, alifakbarfitrawan@gmail.com 3

ABSTRAK

Perkembangan Teknologi yang semakin pesat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah dan materi
pembelajaran serta cara penyampaian materi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satunya cara yang
digunakan adalah penggunaan metode mobile learning (m-learning) berbasis android sebagai media pembelajaran
suatu materi sekolah. SMK NU Rogojampi merupakan sekolah kejuruan terdapat program studi Teknik Komputer
Jaringan memberikan materi tentang keterampilan perakitan komputer. Pada bidang studi ini dapat diketahui dalam
proses belajar mengajar yang telah diajarkan guru dikelas secara konvensional belum membuat siswa memahami
materi yang disampaikan. Sehingga diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat membantu siswa belajar secara
mandiri. Pembelajaran m-learning ini memanfaatkan device smartphone berbasis android. Kebutuhan media
pembelajaran diperlukan oleh SMK NU Rogojampi pada program studi Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sebagai
sarana pelengkap pembelajaran teori dan praktik perakitan komputer. Dengan adanya m-learning ini, diharapkan
mampu memberikan kesempatan kepada siswa SMK TKJ untuk memahami kembali materi yang kurang dikuasai pada
saat pelajaran dikelas. Aplikasi media pembelajaran m-learning berbasis android dikembangkan khusus pada materi
pengenalan perangkat komputer beserta pemasangannya yang disertai dengan video tutorial. Hasilnya siswa siswa
SMK TKJ NU Rogojampi lebih mudah memahami materi perakitan komputer dibandingkan dengan tanpa adanya
pelengkap media pembelajaran m-mobile ini

Kata Kunci: Media Pembelajaran, m-learning android, Keterampilan Komputer

1. PENDAHULUAN sarana pelengkap agar siswa dapat mempelajari


Perkembangan teknologi yang semakin dan mengulang kembali apa yang sudah diajarkan
pesat sangat berpengaruh terhadap proses tentang keterampilan perakitan komputer di
pembelajaran di sekolah. Salah satunya adalah sekolah.
penggunaan media pembelajaran sebagai sarana Gorgiev [1] pada bukunya mengatakan
pendukung belajar siswa. SMK NU Rogojampi penggunaan perangkat bergerak dalam proses
sebagai sekolah kejuruan yang ada di Banyuwangi pembelajaran kemudian dikenal sebagai mobile
memiliki program studi Teknik Komputer learning (m-learning) Didefinisikan bahwa m-
Jaringan (TKJ) membutuhkan media pendukung learning sebagai suatu pembelajaran yang
pembelajaran menggunakan perangkat bergerak pembelajar tidak diam pada satu tempat atau
berbasis android yang dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran yang terjadi ketika siswa
keterampilan siswa dalam bidang keterampilan memanfaatkan perangkat teknologi bergerak.
perakitan komputer. Alfina [2] dalam penelitiannya membuat
Permasalahan yang dialami oleh siswa SMK aplikasi edukasi anak di TK Yos Sudarso
NU Rogojampi adalah ketika sebagian siswa Banyuwangi pengenalan flora dan fauna berhasil
kurang memahami materi praktikum perakitan meningkatkan daya tarik anak dalam mempelajari
komputer. Kesempatan untuk mengulang kembali flora dan fauna berbasis android.
praktikum yang terbatas akan menyulitkan siswa Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan,
untuk memahami lebih lanjut materi belajar yang akan diterapkan sarana pendukung m-learning
sudah disampaikan. Untuk mengatasi hasl yang menggunakan smartphone berbasis android
tersebut, dibutuhkan suatu media pembelajaran karena banyak digunakan oleh semua kalangan.
melalui m-learning perakitan komputer sebagai m-learning ini ditujukan sebagai pelengkap

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B10-1
Subono, dkk. Rancang Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer berbasis Android untuk Ketrampilan
Komputer di SMK NU Rogojampi

pembelajaran perakitan komputer yang ada serta terpenuhi. Setelah pengetesan, sistem software
memberikan kesempatan pada siswa SMK NU dikirimkan kepada pelanggan.
untuk mempelajari kembali materi di sekolah 5. Operasi dan pemeliharaan: Biasanya, ini adalah
yang kurang dikuasai dimana saja dan kapan saja bagian siklus hidup software yang paling lama.
siswa belajar. Aplikasi yang dibuat dilengkapi Sistem di-install dan dimasukkan kedalam
dengan fitur soal tanya jawab yang akan penggunaan. Pemeliharaan melibatkan
menambah ilmu pengetahuan siswa . pembenaran kesalahan yang tidak ditemui
2. METODE PENELITIAN dalam tahap awal siklus, meningkatkan
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian implementasi satuan sistem, dan meningkatkan
Waktu penelitian yang berjudul Rancang layanan sistem sehubungan ditemukannya
Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer kebutuhan baru.
Berbasis Android untuk Keterampilan Komputer Menurut Ian Sommerville (2007:67-68)
di SMK NU Rogojampi dilaksanakan selama kelebihan dari waterfall model adalah
kurang lebih enam bulan. Dimulai dari bulan dokumentasi dihasilkan dalam setiap tahap, dan
Januari 2017 sampai pada bulan Juni 2017. ini cocok dengan model proses engineering.
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian Masalah utama dari waterfall model ini adalah
Tahapan penelitian menggunakan metode tidak fleksibelnya partisi dari proyek ke tahap
SDLC (System Development Life Cycle) dengan yang berbeda. Komitmen harus dibuat dalam
model waterfall. Model ini merupakan model tahap awal dari proses ini, sehingga sulit
yang paling pertama dipublikasikan. Model ini menanggapi perubahan permintaan pelanggan.
berasal dari proses sistem engineering yang lebih Oleh karena itu, waterfall model seharusnya
umum. Karena proses dari tahap satu ke tahap hanya digunakan saat kebutuhan sangat
selanjutnya mengalir kebawah, model ini dikenal dimengerti dan tidak mungkin berubah sama
sebagai waterfall model atau siklus hidup sekali dalam pengembangan sistem.Gambaran
software (Sommerville 2007:66). umum sistem yang dibuat ditunjukkan pada
Tahap utama model ini dibagi kedalam Gambar 1.
5(lima) bagian berdasarkan pengembangan
kegiatannya :
1. Analisis dan definisi kebutuhan : Layanan,
batasan, dan tujuan dari sistem ditetapkan
melalui konsultasi dengan pengguna sistem.
Semua itu didefinisikan secara detail dan
bertindak sebagai spesifikasi sistem.
2. Disain sistem dan software : Proses disain
sistem membagi kebutuhan menjadi Hardware
atau software. Ini menetapkan hampir seluruh Gambar 1. Gambaran Umum Sistem yang Dibuat
perancangan sistem. Disain software
melibatkan pengidentifikasian dan Gambaran umum aplikasi yang diusulkan
penggambaran mengenai pemisahan dasar seperti Gambar 1 aplikasi berisi tentang gambar
sistem software dan hubungannya. bergerak yang dapat membantu siswa dalam
3. Pengujian dan implementasi unit: Dalam tahap memahami materi sekaligus cara merakit
ini, disain software adalah menyadari sebagai komputer dan akan menarik perhatian bagi yang
kumpulan program atau satuan program. Unit menggunakan aplikasi ini, kemudian tombol yang
testing melibatkan verifikasi bahwa setiap unit akan diklik akan muncul suara atau audio
telah mencapai spesifikasinya. sehingga lebih menarik lagi. Pada saat penjelasan
4. Pengujian dan integrasi sistem : Satuan program sebuah perangkat keras dan perakitan komputer
atau kumpulan program diintegrasikan dan di juga, huruf sudah diperbesar ditambah akan
tes sebagai sistem yang telah selesai, untuk menampilkan suara agar siswa yang
menjamin bahwa kebutuhan software telah menggunakan aplikasi lebih mudah menangkap

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B10-2
Subono, dkk. Rancang Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer berbasis Android untuk Ketrampilan
Komputer di SMK NU Rogojampi

informasi yang telah dijelaskan oleh aplikasi


media pembelajaran ini. Terdapat warna tampilan
desain yang akan mempermudah siswa untuk
mengetahui letak fitur aplikasi.

2.3. Pengambilan Sampel


Pada penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner yang merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk menjawab
beberapa pertanyaan. Terdapat 20 responden yang
terdiri dari Siswa Kelas X SMK NU yang dipilih
secara acak. Gambar 2 Dashboard

3. HASIL DAN PEMBAHASAN b. Hardware dan Perakitan


Telah dibuat sebuah sistem media Hardware ini adalah menu yang didalamnya
pembelajaran perakitan komputer dari Aplikasi terdapat tampilan komponen-komponen
Android. Dengan adanya sistem media perangkat keras pada komputer mulai dari
pembelajaran tersebut siswa lebih semangat perangkat masukan, proses dan output.
dalam melakukan pembelajaran dan mampu Setiap komponen terdapat pengertian yang
menambah kreatifitas pribadi siswa masing- menjelaskan cara bekerja dari masing-
masing. masing komponen tersebut. Perakitan adalah
3.1 Aplikasi Android tampilan yang akan membantu pengguna
Aplikasi android digunakan untuk membantu bagaimana cara memasang komuter dengan
siswa belajar melalui smartphone android. benar dan pengguna mampu mengasah
Pembuatan aplikasi ini bertujuan agar para keterampilannya disini. Pada tampilan
pengguna smartphone android dapat belajar perakitan komputer ini adalah inti dari
secara lebih efisien. Selain menampilkan aplikasi android yang telah penulis buat dan
perakitan komputer, aplikasi android tersebut juga juga terdapat hasil video tutorial cara
menampilkan soal tanya jawab. Pada aplikasi pemasangan komputer tersebut. Menu
android terdapat beberapa menu diantaranya terlihat seperti pada Gambar 3.
adalah Dashboard, komponen Hardware,
perakitan komputer, profil dan soal tanya jawab.

a. Dashboard dan Sidemenu


Dashboard adalah tampilan menu awal pada
saat kita masuk aplikasi android yang
digunakan untuk menampilkan beberapa
pilihan button pada android. Menu dashboard
ini membantu pengguna untuk mengenali
aplikasi. Kemudian sidemu untuk membantu
pengguna saat setelah masuk ke dalam page
selanjutnya bisa kembali dengan melakukan
sidemenu yang telah dibuat. Menu dashboard
dan sidemu ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 3. Hardware dan Perakitan

c. Profil
Profil adalah tampilan menu pengenalan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B10-3
Subono, dkk. Rancang Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer berbasis Android untuk Ketrampilan
Komputer di SMK NU Rogojampi

profil sekolah dengan pengguna, profil pada dengan yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan
aplikasi ini bertuuan untuk mengenalkan profil untuk mengetahui apakah masih terjadi kesalahan
SMK NU Rogojampi yang telah bersedia, bekerja program atau program sudah berhasil diselesaikan
sama dengan penulis untuk membantu dengan benar. Pengujian aplikasi dibuat berupa
menyelesaikan sistem aplikasi android ini. tabel pengujian kotak hitam dari menu yang ada
Terlihat pada Gambar 4. dalam aplikasi. Tabel pengujian pada aplikasi
secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 1.

Tabel 1. Tabel pengujian blackbox


Pengujian Bentuk Hasil yang Hasil
Pengujian Diharapkan Pengujian
Loading data Membuka Tampilan Sesuai
aplikasi halaman utama
Pengujian Mengklik Tampil halaman sesuai
Tombol masing- sesuai menu
Menu masing tombol
menu
Pengujian Isi Memilih salah Konten materi Sesuai
Materi satu materi pembelajaran
sesuai
Pengujian Klik video Materi video Sesuai
Play Video pada materi akan ditampilkan
Pengujian Memilih menu Menampilkan Sesuai
Evaluasi evaluasi data pertanyaan
evaluasi
Gambar 4 Profil Penguajian Klik tombol Hasil skor sesuai Sesuai
Hasil Skor selesai dengan jawaban
Evaluasi mengerjakan
3.1.d Evaluasi evaluasi
Evaluasi adalah tampilan soal tanya jawab,
penulis membuat evaluasi soal tanya jawab 3.3 Analisis Hasil Pengujian Aplikasi
bertujuan untuk mengasah daya pola pikir Menggunakan Kuesioner
pengguna untuk lebih berusaha dalam proses Pengujian aplikasi ini ditargetkan kepada siswa
belajar. Apa yang telah dipelajari pada menu SMK kelas X. Kegiatan pengujian aplikasi ini
sebelumnya yakni pada menu Hardware dan dilakukan dengan cara mendemokan aplikasi di
menu perakitan akan ditujukan pada menu depan siswa dan memberi kesempatan siswa satu
evaluasi soal tanya jawab. Terlihat pada Gambar per satu untuk mencoba aplikasi tersebut. Selain
5. itu, siswa juga dapat memasang aplikasi ini di
ponsel pribadi. Setelah semua siswa jelas dan
selesai mencoba aplikasinya, siswa diberikan
kuesioner berisi pertanyaan yang berkaitan
dengan aplikasi yang telah dijelaskan.
Terdapat sejumlah 20 kuesioner yang
dibagikan kepada siswa / responden. Kemudian
kuesioner yang telah diisi, digunakan untuk
mendapatkan data dari responden tentang aplikasi
yang dibuat. Kuesioner yang dibagikan berisi 15
pertanyaan yang disusun menjadi 1. Namun dalam
Gambar 5 Evaluasi pembahasan dibawah ini, 15 pertanyaan pada
kuesioner dikelompokkan menjadi 3 tema dan
3.2 Pengujian Menggunakan Blackbox disajikan dalam 3 tabel yang berbeda. Data pada
angket yang didapat, kemudian diolah dan
Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan
disajikan dalam bentuk tabel agar mudah
fungsi program yang dibuat tentang cara operasi
dibaca.Tabel 2 menunjukkan hasil data kuesioner
dan kegunaannya, apakah keluaran data sesuai

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B10-4
Subono, dkk. Rancang Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer berbasis Android untuk Ketrampilan
Komputer di SMK NU Rogojampi

yang sudah diolah untuk tampilan program. Tabel Dari hasil olah data kuesioner tentang
3 menunjukkan hasil kesesuaian program tampilan program didapatkan nilai rata–rata 87,5
terhadap bahan ajar. Tabel 4 menunjukkan aspek atau dapat disimpulkan bahwa tampilan program
penggunaan atau usability. dari aplikasi yang dibuat berhasil dengan kategori
A. Tampilan Program Baik. Sedangkan Dari hasil olah data kuesioner
tentang kesesuaian program bahan ajar
Tabel 2. Hasil tampilan program didapatkan nilai rata–rata 89,5 atau dapat
No Pertanyaan Nilai Keterangan disimpulkan bahwa aplikasi yang dibuat berisi
1 Apakah aplikasi mudah 91,25 Baik
Apakah menu bantuan yang
materi yang sesuai dengan pelajaran yang
2 telah disediakan bermanfaat ? 88,75 Baik diberikan oleh guru kepada siswa SMK kelas X .
Apakah menu yang ada dapat
82,5 Baik
Dari hasil olah data kuesioner tentang
3 digunakan dengan mudah ?
perancangan media menurut aspek Usability
pengguna didapatkan nilai rata– rata 86,2 atau
Apakah semua tombol pada 81,25 Baik
4
program dapat berfungsi
dapat disimpulkan bahwa perancangan aplikasi
Apakah aplikasi ini dapat terhadap aspek kemudahan pengguna dalam
dengan mudah digunakan
5 kapan saja dan dimana saja ?
93,75 Baik menggunakan aplikasi sudah Baik.

Rata–rata 87,5 Baik 4. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
B. Kesesuaian Program Bahan Ajar
Peran serta teknologi multimedia dan
aplikasi mobile berbasis android diharapkan dapat
Tabel 3. Hasil kesesuaian program bahan ajar
mendukung peningkatan kualitas Kegiatan
Belajar Mengajar. Pada penelitian terapan
terhadap mata pelajaran keterampilan komputer di
SMK NU Rogojampi terdapat empat parameter
yang diuji berdasar kuisioner antara lain
pengujian blackbox mendapatkan kesesuaian
mencapai 100%, Hasil tampilan program
mencapai 87,5 dengan kategori baik, Hasil
kesesuaian program bahan ajar 89,5 dengan
katagori baik. Usability mencapai 86,2 dengan
kategori aplikasi mudah digunakan. Hasil
pengujian empat variable dengan kategori sesuai,
baik dan mudah penerapannya maka dapat
C. Perancangan media menurut aspek disarankan untuk digunakan pada mata pelajaran
Usability yang lain, sehingga dari penerapan aplikasi ini
tingkat efektifitas pada program KBM dapat
Tabel 4. Hasil ujicoba usability ditingkatkan

5. DAFTAR PUSTAKA
Georgiev, Tsvetozar, dkk. (2004). M-Learning – a
New Stage of E-Learning (Online),
disampaikan dalam International
Conference on Computer Systems and
Technologies. (diakses pada 28 Desember
2016)
Hidayati, Alfina. (2015). Aplikasi Edukasi Anak
Pengenalan Flora dan Fauna di TK Yos
Sudarso Banyuwangi Berbasis Android.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B10-5
Subono, dkk. Rancang Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer berbasis Android untuk Ketrampilan
Komputer di SMK NU Rogojampi

Banyuwangi : Politeknik Negeri


Banyuwangi. (Tugas Akhir)
Julia Purbasari, Rohmi. (2013). Pengembangan
Aplikasi Android Sebagai Media
Pembelajaran Matematika Pada Materi
Dimensi Tiga Untuk Siswa Sma Kelas X.
Malang : Universitas Negeri Malang.
(Jurnal)
Satyaputra dan Aritonang. (2014). Beginning
Android Programming with ADT Bundle.
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Safaat, Nazruddin. (2011). Pemrograman
Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android. Bandung : Informatika
Bandung.
Sulindawati, dan Muhammad Fathoni, (2010),
“Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”
”, Vol. 9, No. 2, hal.8-10 (Jurnal)
https://teknojurnal.com/ionic-framework-tool-
untuk-membuat-aplikasi-mobile-lintas-
platform/

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B10-6
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS


WILAYAH PENGAWASAN PERIKANAN (WPP-711) MENGGUNAKAN
METODE AHP-TOPSIS
Yaser Krisnafi1, Hozairi2, Budhi Hascaryo Iskandar3, Sugeng Hari Wisudo3, John Haluan3
1
Program Studi Pengolahan Perikanan, Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan
Email: yaser_bunda@yahoo.co.id
2
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Madura
Email: dr.hozairi@gmail.com
3
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia atau sering disingkat dengan WPP NRI merupakan
wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang
meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan zona ekonomi ekslusif Indonesia
(ZEEI). Setiap tahun Pemerintah Indonesia mengalami kerugian yang besar akibat pencurian ikan dibeberapa wilayah
di WPP 711, salah satu permasalahan disebabkan oleh belum terpilihnya satuan kerja utama di WPP 711, memilih
satuan kerja utama tidaklah mudah karena harus mempertimbangkan banyak kriteria sehingga Kementrian Kelautan
dan Perikanan dalam mengambil keputusan harus melalui perhitungan dan pemikiran jangka panjang agar keputusan
yang diambil tidak salah, maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memperhitungkan segala
kriteria yang mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan wilayah satuan kerja utama di WPP 711.
Metode yang digunakan dalan mengambil keputusan adalah AHP (Analytical Hierarcy Process) dan TOPSIS
(Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Dengan menggunakan metode tersebut, maka
diperoleh wilayah satuan kerja utama dari beberapa kriteria (Daerah perbatasan, potensi sumber daya ikan, alur laut
international, fasilitas & sarana prasarana, jumlah armada, penegakan hokum) adalah Satker Pontianak (0.780),
Satker Natuna (0.778) dan Satker Batam (0.769). Hasil perangkingan tersebut akan dijadikan acuan sebagai dasar
penentuan strategi peningkatan pengawasan wilayah perikanan di WPP 711 sehingga mampu meminimalisasi
kerugian Negara akibat pencurian SDA di wilayah WPP 711 Indonesia.

Kata Kunci: AHP, TOPSIS, WPP 711

1. PENDAHULUAN Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara


Sektor kelautan dan perikanan memiliki Republik Indonesia (WPP NKRI) merupakan
peran yang cukup strategis dalam mendukung wilayah pengelolaan perikanan untuk
pembangunan perekonomian Nasional. Indonesia penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan
memiliki potensi sumber daya perikanan yang pengembangan perikanan yang meliputi perairan
besar yaitu: ± 6,26 juta ton pertahun, sehingga pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial,
Indonesia menjadi target pencurian SDA ikan zona tambahan, dan zona ekonomi ekslusif
oleh nelayan dari beberapa Negara tetanga. Indonesia (ZEEI).
Undang-Undang RI No.27 Tahun 2007 Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan
mengamanahkan tentang pengelolaan wilayah dan Perikanan No.01/MEN/2009 tentang
pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik
legitimasi dari kegiatan pengawasan sumberdaya Indonesia telah menetapkan pembagian WPP
perikanan. Pengawasan dan penegakan hukum di menjadi 11 WPP, secara detail WPP tersebut
bidang perikanan merupakan salah satu tugas dapat dilihat pada gambar 1. Kementrian
pokok dan fungsi Direktorat Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2015
yang diimplementasikan melalui kapal pengawas merilis bahwa ada 3 (tiga) wilayah di perairan
dalam melakukan operasi pengawasan sumber Indonesia yang tingkat kerawanananya sangat
daya kelautan dan perikanan.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-1
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

tinggi yaitu: Laut Natuna, Laut Sulawesi dan Laut Arafuru.

Gambar 1. Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) –RI

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh
prioritas wilayah satuan kerja (satker) yang ada dari solusi ideal negatif dengan menggunakan
di WPP 711 dengan 11 (sebelas) alternatif dan 6 jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan
(enam) kriteria, sehingga mampu menemukan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal
wilayah satker utama yang sangat potensi untuk (Patil and Kant 2014), (Patil and Kant 2014),
meningkatkan pengawasan perikanan tangkap. (Zyoud et al. 2016).
Penentuan prioritas wilayah satker utama
merupakan permasalahan yang discret, tujuannya 2. METODE PENELITIAN
adalah untuk menetapkan alternatif terbaik dari Penelitian ini dimulai dengan menentukan
sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria kriteria yang menjadi pertimbangan penentuan
sehingga permasalahan tersebut dapat satuan kerja utama di WPP-711 seperti Tabel 1.
diselesaikan dengan metode Multi Criteria Setelah kriteria disepakati, selanjutnya
Decision Making (MCDM). (Karim and menentukan alternative (satuan kerja WPP 711)
Karmaker 2016) yang akan di nilai.
AHP (Analytical Hierarcy Process) Tabel 1. Kriteria prioritas pemilihan satker
merupakan salah satu metode MCDM yang Kode Nama Kriteria
sangat baik dalam memodelkan pendapat para K1 Daerah Perbatasan
ahli. Dalam menyusun model, AHP melakukan
K2 Potensi Sumber Daya Ikan
perbandingan berpasangan variable-variabel yang
menjadi penentu dalam proses pengambilan K3 Alur Laut Kepulauan Indonesia
keputusan (Muhardono and Isnanto 2014), K4 Fasilitas Sarana & Prasarana
(Karim and Karmaker 2016), (Nur et al. 2013), K5 Jumlah Armada
(Anhar and Widodo 1998). K6 Penegakan Hukum
Namun metode AHP tidak efektif digunakan
dengan jumlah kriteria dan alternative yang
Tabel 4. Alternatif Satker WPP 711
banyak, untuk menutupi kelemahan itu,
diperlukan satu metode pengambilan keputusan Kode Nama Alternatif SATKER
lain yaitu metode TOPSIS (Technique for Order A1 SDKP Pontianak
of Preference by Similarity to Ideal Solution), A2 Pemangkat
cara kerja metode tersebut menggunakan prinsip A3 Teluk Batang
bahwa alternative yang terpilih harus memiliki

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-2
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

 2 = Buruk
 3 = Cukup
A4 Sungai Liat

 4 = Baik
A5 Tanjung Balai Karimun

 5 = Sangat Baik
A6 Moro
A7 Batam Hasil penilaian kuisioner berdasarkan nilai rating
A8 Tarempa yang telah ditetapkan. Jumlah responden yang
A9 Natuna ikut mengisi data tersebut ± 75 Orang.
A10 Pulau Kijang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A11 Tanjung Pinang Hasil penelitian dan pembahasan berisi hasil
analisis yang merupakan jawaban dari
Penelitian ini diawali dari penyebaran pertanyaan/permasalahan penelitian. Pada bagian
pembahasan menekankan pada hubungan antara
angket ke beberapa responden (expert) yang
interpretasi hasil dengan teori yang digunakan.
faham dan mengerti kondisi WPP 711, tujuan
dari angket ini sebagai input data untuk menguji Panjang bagian hasil dan pembahasan adalah 40-
konsistensi terhadap penilaian masing-masing 60% total panjang artikel. Apabila diperlukan,
penjelasan hasil penelitian dan pembahasannya
alternative, dengan rating penilaian sebagai
dapat disusun dalam sub-bab yang terpisah.
 1 = Sangat Buruk
berikut:

Tabel 3. Hasil Kuisioner


K1 K2 K3 K4 K5 K6
A1 5 4 4 4 4 4
A2 4 2 4 3 3 1
A3 3 1 4 1 2 1
A4 3 2 3 4 2 1
A5 4 3 3 1 2 1
A6 5 1 3 3 2 1
A7 5 4 4 4 4 2
A8 4 3 4 2 2 1
A9 4 5 5 3 2 2
A10 5 3 3 2 2 1
A11 5 2 3 3 2 3

Setelah hasil kuisioner diperoleh, maka Nilai-nilai hasil kuisioner tersebut dibandingkan
selanjutnya dibuat model dari metode AHP. Nilai dengan mengacu pada penilaian intensitas
nilai dari model AHP diperoleh dari kuisioner kepentingan, dan diperoleh model dari metode
yang membandingkan masing-masing kriteria. AHP. Secara detail dapat dilihat pada Tabel 4.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-3
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

Tabel 4. Model dari Metode AHP


K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1.000 3.000 5.000 3.000 7.000 7.000
K2 0.333 1.000 7.000 3.000 5.000 7.000
K3 0.200 0.143 1.000 3.000 5.000 3.000
K4 0.333 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000
K5 0.143 0.200 0.200 0.333 1.000 5.000
K6 0.143 0.143 0.333 0.333 0.200 1.000
Jumlah 2.152 4.819 13.867 10.667 21.200 26.000
Kemudian elemen-elemen matrik perbandingan menjumlahkan nilai-nilai dalam setiap baris,
(Tabel 4) dibagi dengan nilai-nilai pada baris kemudian dibagi dengan banyaknya kriteria.
jumlah. Setelah itu mencari vector eigen atau
bobot masing-masing kriteria dengan cara
Tabel 5. Matrik Normalisasi Metode AHP
K1 K2 K3 K4 K5 K6 Jumlah Baris Eigen Vector / Bobot Kriteria
K1 0.465 0.623 0.361 0.281 0.330 0.269 2.328 0.388
K2 0.155 0.208 0.505 0.281 0.236 0.269 1.654 0.276
K3 0.093 0.030 0.072 0.281 0.236 0.115 0.827 0.138
K4 0.155 0.069 0.024 0.094 0.142 0.115 0.599 0.100
K5 0.066 0.042 0.014 0.031 0.047 0.192 0.393 0.066
K6 0.066 0.030 0.024 0.031 0.009 0.038 0.199 0.033
Cek 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 6.000 1.000
Selanjutnya untuk memastikan konsistensi Grafik 1. Rangking bobot kriteria AHP
penilaian tersebut maka perlu dicari nilai eigen pemilihan satker utama
(�max) dengan cara menjumlahkan hasil perkalian Selanjutnya setelah diperoleh nilai bobot kriteria,
antara bobot kriteria dengan nilai dari maka langkah berikutnya melanjutkan
penjumlahan matrik perbandingan (Tabel 4). perhitungan metode TOPSIS yaitu mencari nilai
�max = 7.016 kuadrat dan akar hasil penilaian dengan kuisioner
Setelah memperoleh nilai eigen (�max), kemudian (Tabel 1).
dicari nilai CI (Index konsistensi) dan CR (Rasio Tabel 6. Nilai kuadrat dan akar hasil kuisioner
konsistensi). nilai TOPSIS
CI = 0.003; CR = 0.002 K1 K2 K3 K4 K5 K6
Jadi, dalam proses perhitungan dapat dikatakan Kuadrat 191 89 141 93 69 39
Akar 13.820 9.434 11.874 9.644 8.307 6.245
benar, karena nilai CR < 0.1 dan dapat
dilanjutkan pada tahap berikutnya, sehingga Setelah diperoleh nilai akar pada matrik
diperoleh hasil perangkingan grafik bobot keputusan (Tabel 1), maka selanjutnya mencari
kriteria (Grafik 1). matrik normalisasi dengan cara mengalikan
setiap nilai matrik dengan nilai akar kriteria,
sehingga diperoleh hasil nilai matrik normalisasi
seperti Tabel 7.
Tabel 7. Nilai matrik normalisasi TOPSIS

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-4
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

K1 K2 K3 K4 K5 K6
Nilai Kuadrat Plus Minus
A1 0.362 0.424 0.337 0.415 0.482 0.641
A2 0.289 0.212 0.337 0.311 0.361 0.160 A1 0.001 0.012
A3 0.217 0.106 0.337 0.104 0.241 0.160 A2 0.009 0.002
A4 0.217 0.212 0.253 0.415 0.241 0.160
A5 0.289 0.318 0.253 0.104 0.241 0.160 A3 0.018 0.000
A6 0.362 0.106 0.253 0.311 0.241 0.160 A4 0.012 0.002
A7 0.362 0.424 0.337 0.415 0.482 0.320
A8 0.289 0.318 0.337 0.207 0.241 0.160 A5 0.006 0.004
A9 0.289 0.530 0.421 0.311 0.241 0.320 A6 0.015 0.004
A10 0.362 0.318 0.253 0.207 0.241 0.160
A11 0.362 0.212 0.253 0.311 0.241 0.480 A7 0.001 0.012
Langkah selanjutnya adalah mencari matrik A8 0.005 0.004
normalisasi terbobot dengan cara mengalikan A9 0.001 0.015
matrik normalisasi TOPSIS dengan nilai matrik A10 0.005 0.007
terbobot AHP. Untuk jelaskan dapat dilihat pada
A11 0.009 0.005
Tabel 8.
Tabel 8. Nilai matrik terbobot TOPSIS & AHP Tabel 11. Nilai akar pada alternatif
K1 K2 K3 K4 K5 K6 Nilai Akar Plus Minus
A1 0.140 0.117 0.046 0.041 0.032 0.021
A2 0.112 0.058 0.046 0.031 0.024 0.005
A1 0.031 0.112
A3 0.084 0.029 0.046 0.010 0.016 0.005 A2 0.095 0.048
A4 0.084 0.058 0.035 0.041 0.016 0.005
A5 0.112 0.088 0.035 0.010 0.016 0.005 A3 0.136 0.012
A6 0.140 0.029 0.035 0.031 0.016 0.005 A4 0.109 0.043
A7 0.140 0.117 0.046 0.041 0.032 0.011
A8 0.112 0.088 0.046 0.021 0.016 0.005 A5 0.079 0.065
A9 0.112 0.146 0.058 0.031 0.016 0.011
A6 0.122 0.060
A10 0.140 0.088 0.035 0.021 0.016 0.005
A11 0.140 0.058 0.035 0.031 0.016 0.016 A7 0.033 0.110
Setelah diperoleh nilai normalisasi matrik A8 0.073 0.067
terbobot TOPSIS dan AHP, maka selanjutnya A9 0.035 0.124
mencari nilai solusi positif dan solusi negative,
A10 0.070 0.082
dengan mencari nilai maksimum dan minimum.
Tabel 9. Nilai jarak alternative terhadap solusi A11 0.093 0.067
ideal positif dan negatif Tahapan berikutnya adalah menentukan jarak
K1 K2 K3 K4 K5 K6 antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi
Maksimum 0.140 0.146 0.058 0.041 0.032 0.021 ideal positif & matriks solusi ideal negatif.
Minimum 0.084 0.029 0.035 0.010 0.016 0.005
Untuk mencari jarak antar alternatif dengan
Nilai positif dan negative masing-masing kriteria matriks solusi ideal positif dapat menggunakan
untuk masing-masing alternative dapat dilihat persamaan sebagai berikut:
pada Tabel 9.
Tabel 10. Nilai kuadrat pada alternatif �
2
��+ = √∑(��+ − �� )
=1

Jarak antara alternatif A, dengan solusi ideal


negatif dirumuskan sebagai:

2
��− = √∑(�� − ��− )
=1 i=1,2,..,m

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-5
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

Hasil dari jarak solusi ideal positif dan negative .


dapat dilihat pada table 9. �� = = .
. + .
Selanjutnya adalah menentukan nilai kuadrat dan
akar dari nilai ideal positif dan nilai ideal e. Nilai preferensi Satker Tanjung Balai
negative. Hasil dari nilai kuadrat dapat dilihat Karimun
pada Tabel 10 dan nilai akar dapat dilihat pada .
table 11. �� = = .
. + .
Tabel 12. Nilai prioritas masing-masing
alternative AHP - TOPSIS
SATKER NILAI PRIORITAS f. Nilai preferensi Satker Moro
A1 0.780 .
�� = = .
A2 0.334 . + .
A3 0.079
g. Nilai preferensi Satker Batam
A4 0.281
.
A5 0.451 �� = = .
. + .
A6 0.330
A7 0.769 h. Nilai preferensi Satker Tarempa
A8 0.479 .
�� = = .
A9 0.778 . + .
A10 0.539 i. Nilai preferensi Satker Natuna
A11 0.421 .
Setelah memperoleh nilai kuadrat dan akar dari �� = = .
. + .
nilai ideal positif dan negative. Maka langkah
terakhir dalam perhitungan TOPSIS adalah j. Nilai preferensi Satker Pulau Kijang
mencari nilai preferensi untuk setiap alternatif .
diberikan sesuai dengan persamaan berikut ini. �� = = .
. + .
��−
�� = −
�� + ��+ k. Nilai preferensi Satker Tanjung Pinang
.
Nilai Vi yang lebih besar menunjukan bahwa �� = = .
. + .
alternatif Ai lebih dipilih.
Menghitung nilai preferensi: Hasil perangkingan nilai preferensi bisa dilihat
a. Nilai preferensi Satker SDKP Pontianak pada table 12. Berdasarkan rangking nilai
. preferensi pada masing-masing saktker akan
��1 = = .
. + . diambil 3 (tiga) wilayah satker WPP 711 yang
akan diprioritaskan untuk dikembangkan,
b. Nilai preferensi Satker Pemangkat sehingga peningkatan pengamanan wilayah WPP
. 711 akan lebih optimal.
�� = = .
. + . Berdasarkan Grafik 2 terlihat bahwa 3 wilayah
yang direkomendasikan untuk dikembangkan
c. Nilai preferensi Satker Teluk Batang menjadi pusat pengawasan di WPP 711, yaitu:
. 1. A1: SDKP Pontianak = 0.780
�� = = . 2. A9 : Natuna = 0.778
. + .
3. A7 : Batam = 0.769
d. Nilai preferensi Satker Sungai Liat Tiga satker tersebut sangat cocok untuk
dikembangkan sebagai pusat wilayah
pemantauan di WPP 711 ditinjau dari 6 kriteria

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-6
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

dan sudah mampu mewakili beberapa wilayah di Indonesia untuk melakukan pengembangan
WPP 711. strategi peningkatan pengawasan WPP 711.

4. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
Penerapan metode AHP dan TOPSIS dalam
pemilihan satker utama di WPP 711 ini dapat
memberikan rekomendasi alternatif untuk
pengambil keputusan, sehingga proses pemilihan
satker bisa berjalan secara efektif dan efisien
serta menghasilkan keputusan yang konsisten.
Metode MCDM dengan kombinasi AHP-
Grafik 2. Nilai Prioritas untuk masing-masing TOPSIS telah memadai digunakan untuk
SATKER di WPP 711 pemilihan prioritas satker utama di wilayah
Sistem pendukung keputusan dengan pengawasan perikanan di WPP 711. AHP
kombinasi metode AHP-TOPSIS telah digunakan untuk menentukan bobot dari kriteria
mampu memberikan tiga rekomendasi satker yang telah ditentukan dan kemudian dilakukan
utama yang bisa dijadikan satker utama di perankingan alternatif dengan menggunakan
WPP 711 sesuai pertimbangan kriteria yang metode TOPSIS.
telah disepakati. Hasil perhitungan bobot kriteria
menggunakan metode AHP diperoleh bobot nilai
sebagai berikut: [1] Daerah perbatasan = 0.388,
[2] Potensi sumber daya perikanan = 0.276, [3]
Alur laut internasional = 0.138, [4] Fasilitas
sarana dan prasarana = 0.100, [5] Jumlah armada
= 0.066 dan [6] Penegakan hukum = 0.033.
Hasil perhitungan metode TOPSIS akan
diambil tiga prioritas satker tertinggi dengan nilai
bobot perangkingan sebagai berikut: [1] SDKP
Pontianak = 0.780, [2] Natuna = 0.778, [3]
Batam = 0.769.
Hasil implementasi SPK dengan metode
AHP-TOPSIS tersebut akan dijadikan
pertimbangan untuk menentukan strategi
peningkatkan pengawasan wilayah perikanan di
Gambar 2. Peta hasil prioritas AHP – TOPSIS WPP 711 sehingga akan mengurangi kerugian
sebagai satker utama Negara akibat pencurian SDA di wilayah
tersebut.
Berdasarkan gambar 2 menjelaskan tentang peta
prioritas wilayah satker di WPP 711, wilayah 5. DAFTAR PUSTAKA
satker yang terpilih sudah mampu mengcover Anhar, Alfian, and Agus Widodo. 1998.
wilayah lain berdasarkan jarak antar wilayah dan “Kombinasi Metode TOPSIS ( Technique
tingkat kerawanan. for Order Preference by Similarity to Ideal
Pengembangan tiga wilayah tersebut akan Solution ) Dan AHP ( Analytical Hierarchy
mampu meningkatkan pengamanan sumber daya Process ) Dalam Menentukan Objek Wisata
alam laut Indonesia sehingga kerugian Negara Terbaik Di Pulau Bali.” In , 208–13.
semakin minim, sehingga penelitian ini bisa Artana, Ketut Buda, and M Isa Irawan. 2012.
dijadikan rekomendasi untuk Pemerintah “Application Of Intelligent Decision
Support Systems ( Idss ) To Calculate The

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-7
Yaser Krisnafi, Hozairi, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Wilayah Pengawasan Perikanan di
WPP-711 Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

Number Of Sectors For Security Operations


In The East Sea Indonesia.” 2.
Karim, Rubayet, and C L Karmaker. 2016.
“Machine Selection by AHP and TOPSIS
Methods.” American Journal of Industrial
Enggineering 4(1): 7–13.
Muhardono, Ari, and R Rizal Isnanto. 2014.
“Penerapan Metode AHP Dan Fuzzy Topsis
Untuk Sistem Pendukung Keputusan
Promosi Jabatan.” Jurnal Sistem Informasi
Bisnis 2: 108–15.
Nur, Estining, Sejati Purnomo, Sari Widya, and
Sihwi S Kom. 2013. “Analisis
Perbandingan Menggunakan Metode AHP ,
TOPSIS , Dan AHP-TOPSIS Dalam Studi
Kasus Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Siswa Program Akselerasi.”
ITSMART 2(1).
Patil, Sachin K, and Ravi Kant. 2014. “Expert
Systems with Applications A Fuzzy AHP-
TOPSIS Framework for Ranking the
Solutions of Knowledge Management
Adoption in Supply Chain to Overcome Its
Barriers.” Expert Systems With Applications
41(2): 679–93.
http://dx.doi.org/10.1016/j.eswa.2013.07.09
3.
Zyoud, Shaher H et al. 2016. “A Framework for
Water Loss Management in Developing
Countries under Fuzzy Environment :
Integration of Fuzzy AHP with Fuzzy
TOPSIS.” 61: 86–105.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B11-8
Budi Cahyono, prototipe panel monitoring lampu listrik terpusat Menggunakan Komunikasi RS485

PROTOTIPE PANEL MONITORING LAMPU LISTRIK TERPUSAT


MENGGUNAKAN KOMUNIKASI RS485
Budi Cahyono1, Arief Budijanto2, Yoga Alif Kurnia Utama3
1,2,3
Universitas Widya Kartika
ariefbudijanto@widyakartika.ac.id2, yoga.alif@widyakartika.ac.id3

ABSTRAK

Penelitian tentang pembuatan alat pengendali lampu listrik terpusat secara digital yang menerapkan komnikasi data
RS485 dengan komponen utama microcontroller Arduino Mega2560 sebagai microcontroller MASTER dan Arduino
Nano sebagai microcontroller SLAVE mempunyai keuntungan yaitu akan menghemat pengkabelan karena hanya
membutuhkan 4 buah saluran kabel dan meringankan beban petugas listrik. Kosep perrancangan alat ini adalah
mengirimkan data secara digital yang dibaca dari saklar lampu dikirimkan dari Arduino MASTER melalui komponen
MAX485 dan diterima oleh microcontroller SLAVE. Kemudian data yang diterima oleh microcontroller SLAVE
tersebut digunakan untuk menggerakkan relay yang terhubung dengan lampu. Jarak pengkabelan dalam komunikasi
data RS485 kurang lebih sekitar 1,6 km. Dalam percobaan sistem sudah berfungsi sesuai dengan tujuan yaitu dapat
digunakan untuk me-monitoring, menghidupkan dan memadamkan 8 lampu listrik yang terhubung pada tiap
microcontroller SLAVE.

Kata Kunci: Memuat Karakteristik Permasalahan, Maksimal Dua Kata Per Kata Kunci, Maksimal Lima Kata Kunci

1. PENDAHULUAN Microcontroller SLAVE digunakan untuk


Perkembangan dibidang elektronika digital mengendalikan lampu listrik sebanyak 8 lampu.
sangat pesat, salah satunya adalah dibidang Panel kontrol ini dilengkapi dengan display LCD
kontrol digital. Aplikasi kontrol digital antara yang digunakan untuk menyampaikan informasi
lain adalah kontrol motor dc, kontrol lampu tentang kondisi lampu dalam keadaan menyala
penerangan (lighting) dan lain sebagainya. atau padam. Sehingga alat ini sangat efektif
Kontrol lampu penerangan pada bangunan untuk menyalakan lampu pada suatu bangunan
gedung dan lampu teras pada umumnya gedung karena petugas tidak harus berjalan
membutuhkan kabel yang panjang dan saklar mengitari gedung.
lampu posisinya mendekati dengan lampu Beberapa peneltian tentang penerapan
penerangan. Hal ini sangat tidak efektif karena komunikasi data yang menggunakan protokol
pengkabelan yang rumit dan petugas keamanan RS485 sudah banyak dilakukan peneliti-peneliti
harus berkeliling mematikan lampu pada tiap- terdahulu, yaitu :
tiap ruangan. Dengan permasalahan tersebut a. Kontrol crane barang pada gedung multi
diatas, akan dibuat suatu peralatan yang dapat lantai awalnya dibuat dengan menggunakan
mengendalikan lampu penerangan pada kontrol PLC (Programmable Logic
bangunan gedung terpusat pada satu ruangan Controller), kemudian dikembangan
dalam bentuk panel kontrol yang bekerjanya menggunakan sistem embedded
secara digital. Panel kontrol terdiri dari microcontroller dengan pertimbangan
menggunakan menggunakan komponen utama kesamaan fungsi dan penggunaan biaya
Arduino Mega2560 dan Arduino Nano. Konsep yang lebih murah. Dalam penelitian ini,
dari panel kontrol tersebut adalah menerapkan dirancang suatu sistem komunikasi
komunikasi serial RS485, yaitu komunikasi multipoint antara 5 microcontroller berbasis
multipoint dimana Arduino Mega2560 sebagai komunikasi serial RS485 sebagai jalur
Microcontroller Master sedangkan Arduino penghubung antar microcontroller untuk
Nano sebagai Microcontroller SLAVE. Dimana melewatkan data-data kontrol. Penelitian ini
Microconntroller MASTER dapat mengendalikan menghasilkan satu set rutin software
maksimal 32 Microcontroller SLAVE dan protokol sistem komunikasi serial antar

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B12-1
Budi Cahyono, prototipe panel monitoring lampu listrik terpusat Menggunakan Komunikasi RS485

microcontroller yang berbasis komunikasi


serial RS485(Zainuri dan Ahmad (2010)). c. Telah dibuat sistem komunikasi sensor
jamak dengan menggunakan komunikasi
b. Pembuatan alat monitoring yang dilakukan serial RS 485. Sistem ini dapat menjadi
setelah proses pengepakan (packing) pada salah satu pilihan dari kebutuhan
pabrik pembuat semen. Belum adanya pengukuran kompleks yang sering
proses monitoring pada unit pengepakan melibatkan banyak sensor untuk
(packing) di beberapa perusahaan semen, memperoleh informasi gejala fisis yang
menyebabkan pihak manajemen perusahaan terjadi sesungguhnya. Sistem ini terdiri atas
mengalami kesulitan dan merasa kurang satu master dan tiga buah slave. Master
efisien dalam melakukan pendataan dan bertindak sebagai inisiator kapan meminta
perhitungan jumlah semen yang diproduksi. dan menerima data dari slave yang dituju,
Disamping itu laporan yang dihasilkan sedangkan slave adalah pengakuisisi data
masih bersifat manual sehingga laporan data sensor yang bersifat pasif dan hanya dapat
produksi dan informasinya masih relatif menjawab jika permintaan dari master
lambat.Untuk memecahkan masalah tersebut sesuai dengan alamat slave tersebut. Hasil
diatas, maka dirancanglah suatu sistem percobaan menunjukkan komunikasi antara
monitoring pada perhitungan produksi master dan slave dapat berjalan dengan baik
semen yang akan mempermudah pendataan dengan menggunakan protokol komunikasi
dan pelaporan produksi semen, selain itu yang dibuat secara paket data dan master
kesalahan atau kecurangan dalam proses akan mengulang sebanyak tiga kali pada
perhitungan produksi semen juga dapat di alamat slave yang sama jika terjadi
minimalisir. Dalam penelitian tersebut kesalahan dan menampilkan status
terdiri dari hardware dan software yang kesalahannya (Widyatmoko dan
mendukung proses monitoring hasil Bambang(2012)).

 Sistem ini menggunakan microcontroller


pengepakan semen(Imasura, dkk.(2016)). Berdasarkan dari tiga buah referensi peneltian
yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu ,
ATmega16 sebagai pengolahdata pada maka dapat dikembangkan tentang aplikasi dari
sitem monitoring pada perhitungan komunikasi data secara serial RS485 untuk panel

 Menggunakan Liquid Crystal Display


produksi semen. kontrol lampu penerangan yang prinsip kerjanya
secara digital menggunakan Arduino Mega2560
(LCD) sebagai tampilan jumlah yang microcontroller dan Arduino Nano.

 Sensor IR proximity sebagai pendeteksi


akan diproduksi pada sistem.
Arduino Mega 2560
sekaligus penghitung jumlah barang yang Arduino Mega 2560 adalah papan
pengembangan microcontroller yang berbasis
 RS232 - RS485 Converter sebagai
sedang diproduksi.
Arduino dengan menggunakan chip
interface antara microcontroller dan 7 ATmega2560. Papan ini memiliki pin I/O yang
cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin
 Keypad difungsikan untuk menginput
komputer server.
(15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog
data jumlah produksi jika terjadimasalah input, 4 pin UART (serial port hardware).
pada komunikasi serial antara komputer Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah
oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack
 Menggunakan Visual Basic 6.0 untuk
server dan microcontroller.
DC, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini
perancangan aplikasi pada komputer sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala
sesuatu yang dibuthkan untuk sebuah
 Pembuatan basis data sebagai tempat
server.
microcontroller. Dengan penggunaan yang
cukup sederhana, anda tinggal menghubungkan
penyimpanan data di komputer server
menggunakan Microsoft acces 2007.

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B12-2
Budi Cahyono, prototipe panel monitoring lampu listrik terpusat Menggunakan Komunikasi RS485

daya dari USB ke PC anda atau melalui adaptor


AC/DC ke jack DC. Spesifikasi Arduino Nano
Chip microcontroler : Atmega328P
Tegangan operasi : 5V
Tegangan input (via jack DC) : 7V – 12V
Digital I/O pin : 14 buah, 6 diantaranya
menyediakan output PWM
Analog pin input : 6 buah
Arus DC per pin I/O : 40 mA
Memori Flash : 32 KB, 0.5 KB digunakan
untuk bootloader
SRAM : 2 KB
Gambar 1. Papan Pengembangan Arduino EEPROM : 1 KB
Mega2560(www.arduino.cc) Clock speed : 16 Mhz
Dimensi : 45 mm x 18 mm
Spesifikasi Arduino Mega2560 Berat : 5 gram
Chip microcontroler :
Atmega2560
Tegangan operasi : 5V
Tegangan input (via jack DC) : 7V – 12V
Tegangan min-max (via jack DC) : 6V – 20V
Digital I/O pin : 54 buah, 6 diantaranya
output PWM
Analog pin input : 16 buah
Arus DC per pin I/O : 20 mA
Arus DC pin 3.3V : 50 mA
Memori Flash : 256 KB, 8KB digunakan
untuk bootloader
SRAM : 8 KB
EEPROM : 4 KB
Clock speed : 16 Mhz
Gambar 2. Konfigurasi Pin Arduino
Dimensi : 101.5 mm x 53.4 mm
Nano(www.arduino.cc)
Berat : 37 gram
Arduino Nano adalah papan Komunikasi RS485
pengembangan (development board) RS485 adalah teknik komunikasi data serial
microcontroller yang berbasis chip yang dikembangkan di tahun 1983 dimana
dengan teknik ini, komunikasi data dapat
ATmega328P dengan bentuk yang sangat
dilakukan pada jarak yang cukup jauh yaitu 1,2
mungil. Secara fungsi tidak ada bedanya Km. Berbeda dengan komunikasi serial RS232
dengan Arduino Uno. Perbedaan utama yang mampu berhubungan secara one to one,
terletak pada ketiadaan jack power DC dan maka komunikasi RS485 selain dapat digunakan
penggunaan konektor Mini-B USB. untuk komunikasi multidrop yaitu berhubungan
Disebut sebagai papan pengembangan karena secara one to many dengan jarak yang jauh
board ini memang berfungsi sebagai arena teknik ini juga dapat digunakan untuk
prototyping sirkuit microcontroller. Dengan menghubungkan 32 unit beban sekaligus hanya
menggunakan papan pengembangan, anda dengan menggunakan dua buah kabel saja tanpa
akan lebih mudah merangkai rangkaian memerlukan referensi ground yang sama antara
elektronika microcontroller dibanding jika unit yang satu dengan unit lainnya(pont, 2008).
Sistem komunikasi dengan menggunakan
anda memulai merakit ATMega328 dari awal
RS485 ini dapat digunakan untuk komunikasi
di breadboard. data antara 32 unit peralatan elektronik hanya

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B12-3
Budi Cahyono, prototipe panel monitoring lampu listrik terpusat Menggunakan Komunikasi RS485

dalam dua kabel saja. Selain itu, jarak sumber yang ada yaitu berupa makalah jurnal,
komunikasi dapat mencapai 1,6 km dengan buku teks dan artikel atau jurnal online yang
digunakannya kabel AWG-24 twisted pair. diakses melalaui internet.
Identifikasi Permasalahan
Melakukan identifikasi permasalahan-
permasalahan yang akan timbul pada saat
pelaksanaan pembuatan alat dan mencari
solusinya.

Perancangan Penulisan
Identifikasi Perangkat Laporan
Studi Pengujian &
Permasalaha Keras & Skripsi &
Literatur Analisa Hasil
n Perangkat Makalah
Lunak Jurnal

Gambar 3. Diagram komunikasi data


RS485(pont, 2008)
Gambar 4. Alur Metodologi Penelitian
Berikut ini beberapa kelebihan dan
kekurangan menggunakan komunikasi serial Merencanakan dan membuat perangkat keras
RS485(pont,2008). maupun perangkat lunak.

 Antarmuka yang popular, sehingga banyak


Kelebihan :
Rancangan diagram blok prototipe panel
kontrol lampu penerangan yang menerapakan
piranti yang telah mendukung komunikasi protokol komunikasi data serial RS485
 Dapat mencapai jarak sangat jauh hingga
serial RS485. ditunjukkan pada gambar 5. Perangkat keras
meliputi beberapa bagian yaitu :
 Tahan terhadap noise dan perbedaan tegangan
1000 feet
Microcontroller Master
 Di implementasikan pada hardware dan Sebagai pusat pengendali lampu listrik
dengan mengirimkan perintah melalui
 Mudah di implementasikan
software
mikrokontroller slave dan memgkases input dari
 Banyak digunakan pada industri otomatisasi saklar serta menampilkan pada LCD
 Kecepatan tinggi hingga 115200 baud rate. DISPLAY LCD

 Lebih cocok untuk komunikasi sistem ke


RS 485 BUS
Kekurangan : MICROCONTROLLER
MASTER

MICROCONTROLLER MICROCONTROLLER
sistem, dari pada chip ke chip atau chip ke SAKLAR KENDALI SLAVE SLAVE

 Penambahan biaya untuk chip sistem


sensor. Driver 1 Driver 2 Driver N

transceiver dan kabel twisted pair dengan Lampu 1 Lampu2 Lampu N

terminating resistors.
Gambar 5. Diagram Blok Sistem
2. METODE PENELITIAN
Metodologi dalam penelitian ini yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Studi literatur Microcontroller Slave
Studi literatur dilakukan dengan mencari
dan mengumpulkan literatur dari berbagai

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B12-4
Budi Cahyono, prototipe panel monitoring lampu listrik terpusat Menggunakan Komunikasi RS485

Bertugas menerimah perintah dari 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


microcontroller master untuk mengendalikan Pengujian sistem panel monitoring lampu
lampu listrik secara langsung. listrik dapat dilihat pada tabel 1. dan rangkaian
Driver lengkap ditunjukkan pada gambar 6. Pengujian
Merupakan rangkaian penggerak relay dilakukan dengan menekan tombol saklar push
untuk menyalakan dan mamtikan lampu listrik button yaitu S1 sampai dengan S8 yang
yang diperintahkan dari microcontroller slave. terhubung dengan input pin A0 sampai dengan
LCD Display A7. Dimana pin-pin tersebut dideklarasikan
Sebagai display informasi lampu yang sebagai pin yang berfungsi sebagai inpu digital
sedang nyala atau padam. yan terhubung dengan internal pullup resistor
Saklar Kendali microcontroller. Jadi jika tombol saklar push
Digunakan untuk mengendalikan kondisi button tidak ditekan maka maka kondisi input
lampu listrik dalam keadaan nyala atau padam. berlogika HIGH dan jika ditekan berlogika LOW
Peragkat Lunak karena terhubung dengan ground. Saklar berfung
Software bantu yang digunakan dalam sebagai toggle artinya jika ditekan yang pertama
merancang perangkat lunak adalah IDE Arduino maka lampu menyala dan jika ditekan yang
dengan bahasa pemrograman C++. kedua kalinya maka lampu padam.

Tabel 1. Hasil percobaan panel monitoring lampu listrik


Penekanan Tombol Saklar Push Microcontroller Data Karakter Kondisi Lampu
yang ke- Button SLAVE ke- yang terkirim
1 S1 1 A Menyala
2 S1 1 A Padam
1 S2 2 B Menyala
2 S2 2 B Padam
1 S3 3 C Menyala
2 S3 3 C Padam
1 S4 4 D Menyala
2 S4 4 D Padam
1 S5 5 A Menyala
2 S5 5 A Padam
1 S6 6 B Menyala
2 S6 6 B Padam
1 S7 7 C Menyala
2 S7 7 C Padam
1 S8 8 D Menyala
2 S8 8 D Padam

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B12-5
Budi Cahyono, prototipe panel monitoring lampu listrik terpusat Menggunakan Komunikasi RS485

Gambar 6. Rangkaian Panel Monitoring Lampu Listrik

4. KESIMULAN DAN SARAN Pada Kontrol Crane Barang, EECIS,


Kesimpulan Universitas Brawijaya, Malang.
Dari hasill pengujian pembuatan prototipe
panel monitoring lampu listrik terpusat dapat Imasura, M. R., Kusumoputro, R. S., &
ditarik suatu kesimpulan. Fathoni, M. (2016). Rancang Bangun
1. Alat sudah berjalan sesuai dengan tujuan Sistem Monitoring Pada Perhitungan
yaitu dapat digunakan untuk memonitor nya Produksi Semen. Jurnal Teknologi
dan padam delapan buah lampu listrik. Informasi-AITI, Vol. 14. No.1
2. Rangkaian terdiri dari sebuah microcontroller
MASTER dan 8 buah microcontroller SLAVE. Widiyatmoko, Bambang.(2012). Sistem
3. Dalam eksperimen tiap microcontroller Komunikasi Sensor Jamak dengan Serial
SLAVE dihubungkan dengan sebuah lampu Rs 485, TELAAH Jurnal Ilmu
listrik. Pengetahuan dan Teknologi, Volume 30
Saran (2) 2012 : 37-44.
Rangkaian panel monitoring ini dapat
dikembangkan sebanyak 32 microcontroller https://www.arduino.cc/
SLAVE dan tiap microcontroller SLAVE tersebut Pont, Michael J. (2008). Patterns for time-
dapat digunakan untuk menyalakan dan
triggered embedded systems: Building
memadamkan lampu sebat monitoring lampu
maksimum sebanyak 384 lampu listrik. reliable applications with the 8051 family
. of microcontrollers, ACM Press Books,
5. DAFTAR PUSTAKA United Kingdom.

Zainuri, Akhmad. (2010). Aplikasi Sistem


Komunikasi Serial Multipoint RS-485

Seminar Nasional IlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


B12-6
Kevin G, dkk, Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

Kevin, G1, Robby Kurniawan2, Darmanto3,


Universitas Widya Kartika
vinxgo99@gmail.com, robby@widyakartika.ac.id,darmanto@widyakartika.ac.id

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tanpa disadari membawa dampak yang besar kepada masyarakat. Salah
satu teknologi yang sekarang sedang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu teknologi berbasis mobile. Pendataan
rumah kos dan rumah kontrak khsususnya di Surabaya masih belum optimal, dimana penghuni rumah kos dan rumah
kontrak kurang teridentifikasi dengan baik dan jelas. Bersamaan dengan kondisi tersebut, muncullah gagasan untuk
membuat suatu aplikasi mobile yang di dalamnya dapat melakukan pendataan dan pencarian rumah kos dan kontrak
beserta penghuninya. Optimalisasi aplikasi ini perlu dukungan baik perangkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga
(RW), Kelurahan, Kecamatan dan Dispenduk maupun Masyarakat pada umumnya. Aplikasi ini dikembangkan dengan
metode Waterfall, dengan tahapan analisa kebutuhan, disain, implementasi dan uji coba. Uji coba penerapan aplikasi
dilakukan untuk kalangan terbatas dengan membagikan kuisioner yang berisi berbagai aspek dari aplikasi. Berdasarkan
hasil uji coba tersebut, disimpulkan bahwa aplikasi secara signifikan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Kata Kunci: kependudukan, mobile, rumah sewa.

1. PENDAHULUAN 1.2 Rumusan masalah dan tujuan penelitian


1.1 Latar belakang Berdasarkan penjelasan diatas, identifikasi
Dewasa ini kegiatan usaha suatu perusahaan permsalahan yang dihadapi mengenai bagaimana
semakin banyak menumpuk di berbagai pusat mendata rumah kos dan rumah kontrak beserta
kota. Disamping itu banyak perguruan tinggi yang penghuninya dengan memanfaatkan teknologi
diminati mahasiswa berada di kota-kota besar. berbasis mobile? Berkaitan dengan upaya untuk
Sementara itu tidak jarang para pekerja dan mengatasi permasalahan tersebut, maka dalam
mahasiswa berasal dari luar kota yang jauh dari tujuan peneltian ini adalah untuk membuat dan
tempat kegiatan sehari-harinya. Oleh karena itu, merancang sebuah aplikasi berbasis Android
banyak dikalangan mereka menggunakan rumah untuk pendataan dan pencarian rumah kos dan
kos atau rumah kontrak sebagai tempat tinggal rumah kontrakan. Diharapkan hasil penelitian ini
sementara dalam waktu kurun tertentu. berupa aplikasi Android yang dapat membantu
Di Surabaya untuk mencari rumah kos perangkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan dan
maupun rumah kontrak cukup susah karena Dispenduk untuk penataan yang lebih baik
kurang terdata secara baik. Untuk mendapatkan mengenai pendataan rumah persewaan, serta
informasi rumah kos maupun rumah kontrak, memudahkan masyarakat pada umumnya
biasanya mereka mencarinya melalui teman, mengenai pencarian rumah kos dan rumah
kerabat, media cetak, atau media online. Setelah kontrak di Surabaya.
itu, mereka biasanya akan memilih rumah kos
atau rumah kontrak sesuai yang diinginkan, baik 2. METODOLOGI PENELITIAN
dari segi fasilitas, harga, maupun spesifikasi. 2.1 Langkah Penelitian
Saat kini semakin mudah seseorang untuk Kerangka penelitian secara keseluruhan
melakukan pencarian (browsing) informasi segala dengan pendekatan pengembangan sistem
sesuatu melalui media internet atau perangkat menggunakan metode air terjun (Waterfall)
Smartphone. Kecanggihan smartphone dengan melalui tahapan analisa kebutuhan, disain,
sistem operasi Androidnya telah banyak implementasi dan uji coba (McLeod, Raymond.
digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan Jr. dan Schell, George P., (2006). ) dapat dilihat
(Tekno.Kompas.com). pada gambar 1 berikut.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B13-1
Kevin G, dkk, Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Pemilik Rumah


Kos, Pemilik Rumah Kontrakan, dan Dispenduk
sebagai admistrator aplikasi sistem nantinya.
Secara umum, semua user dapat melihat info
rumah kos dan rumah kontrak. Kerangka
perancangan sistem dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 1. Kerangka penelitian


Gambar 2. Perancangan aplikasi
2.2 Analisa Kebutuhan
Mengacu pada rumusan dan tujuan penelitian Laporan rumah sewa beserta penghuni dapat
yang ingin dicapai, maka pada tahapan analisa dilihat oleh RT, RW, Kelurahan dan Admin.
kebutuhan diperlukan komunikasi dengan Secara khusus, user RT dapat menambahkan,
berbagai pihak untuk memahami aplikasi sistem memperbarui, melihat, mencari dan menghapus
yang diharapkan oleh pengguna dan batasannya. data rumah kos dan rumah kontrak beserta user
Informasi ini diperoleh melalui wawancara, pemiliknya di wilayahnya. User RW hanya bisa
diskusi atau survei langsung ke beberapa melihat dan mencari informasi rumah kos dan
perangkat atau pamong masyarakat terkait. rumah kontrak di wilayahnya. User Kelurahan
Pertama-tama diawali dengan melakukan survei bisa menambah, melihat, mencari dan menghapus
dan wawancara dengan pihak-pihak yang user RT dan RW, melihat dan mencari informasi
berhubungan dengan persewaan rumah kos atau data rumah kos dan rumah kontrak di wilayahnya.
rumah kontrakan diantaranya terdiri dari pengurus User kecamatan bisa menambah, melihat,
RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Pemilik Rumah mencari, dan menghapus user Kelurahan, melihat
Kos, Pemilik Rumah Kontrak, dan kalangan dan mencari informasi data rumah kos dan rumah
masyarakat pada umumnya. kontrak di wilayahnya. Untuk user Admin dapat
Berdasarkan penjelasan perangkat RT menambah, memperbarui, melihat, mencari data
sampai Kelurahan, pada dasarnya belum ada user, rumah sewa dan penghuni.
prosedur secara baku untuk pendataan rumah kos Jalannya sistem ini berawal ketika Admin
dan rumah kontrak beserta penghuninya. Namun membuat user Kecamatan. Admin memberikan
demikian, setiap penghuni baru suatu rumah kos informasi username dan password ke Kecamatan.
atau rumah kontrakan wajib mengisi sebuah Dari user Kecamatan akan membuat user
formulir biodata penduduk pendatang yang isinya Kelurahan. User kecamatan akan memberikan
antara lain menyangkut identitas nama, tempat informasi username dan password ke kelurahan.
tanggal lahir, pekerjaan, alamat asal, tujuan, User kelurahan lalu membuat user RT dan RW di
tanggal, no telepon/hp, dan keterangan. wilayahnya. User RT akan mendata rumah kos
Disamping identitas resmsi seperti KTP atau dan rumah kontrak di wilayahnya dengan mengisi
kartu pelajar juga dibutuhkan dalam pendataan form aplikasi. Lalu setelah pengisian form, RT
tersebut. memberikan informasi username dan password
yang tertera di aplikasi ke pemiliknya. Setelah
2.3 Perancangan Sistem user pemilik rumah kos dan rumah kontrak
Dalam sistem aplikasi ini akan terdapat 8 terbuat, maka pertama kali yang harus dilakukan
aktor atau user yang berperan yaitu Masyarakat, adalah mengisi lokasi, fasilitas, gambar, harga,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B13-2
Kevin G, dkk, Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

spesifikasi, dan keterangan rumah sewa. Setelah activity diagram pada gambar 4. Setelah itu
itu saatnya user pemilik rumah kos dan rumah sistem akan menampilkan data rumah sewa dan
kontrak mengisi data penghuni yang ada di rumah pemilik sesuai kata kunci pada kolom pencarian.
kos atau rumah kontraknya. Jika terdapat Sedangkan model class diagram dari sistem
kesalahan pengisian data, maka user pemilik aplikasi pendataan dan pencarian rumah sewa
rumah kos atau rumah kontrak dapat memperbarui berbasis android dapat dilihat pada gambar 5.
data penghuni. Jika terdapat penghuni rumah kos
atau rumah kontraknya yang sudah tidak
menyewa disana, maka user pemilik rumah kos
dapat menghapus data penghuni tersebut. Model
rancangan aplikasi ini menggunakan standar
Unified Modeling Language (UML), dengan
berbagai jenis diagram antara lain usescase,
sequence, activity, dan class diagram (Herlawati
& Widodo, 2011). Penerapan jenis diagram pada
aplikasi ini di antaranya dapat dilihat pada gambar
berikut.
Peran utama fungsi aplikasi ini adalah admin Gambar 4. Activity Diagram Mencari Data Rumah
atau perangkat Dispenduk yang mengelola data Sewa dan Pemilik
penghuni dan user terkait, sebagimana
digambarkan dalam model use case diagram 2.4 Implementasi Sistem
admin pada gambar 3. Setelah model rancangan aplikasi sistem
selesai dibuat, langkah selanjutnya
mengembangkannya menjadi serangkaian
program (unit-unit) yang terintegrasi melalui
proses pengkodean (coding). Aplikasi ini dibuat
dengan menggunkan bahasa pemrograman PHP
sebagai Bahasa server-side scripting (Arief, 2011)
dan bahasa pemrograman Java (Bambang
Haryanto.,2011). Setiap unit perlu diuji coba
fungsionalitasnya (unit testing).

2.5 Verifikasi sistem (Integrasi & Pengujian)


Sebelum penerapan aplikasi,
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap
implementasi harus diuji cobakan integrasinya
(Pressman, Roger S., 201.). Tahapan untuk
memverifikasi apakah aplikasi sistem sudah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan user.

Gambar 3. Use case Admin

Setiap user (RT/ RW/ Kelurahan /


Kecamatan /Admin) yang ingin mencari data
rumah sewa dan pemilik dapat memasukkan kata
kunci pencarian dalam kolom pencarian
sebagaimana yang digambarkan dalam model

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B13-3
Kevin G, dkk, Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

Gambar 6. Menu login user

Apabila user berhasil login, maka akan masuk ke


menu utama dalam sistem. Diantra menu utama
untuk user admin atau perangkat RT, dapat
dilihat pada gambar 7.

Gambar 5. Class Diagram aplikasi

Tampilan menu pertama dalam aplikasi ini berupa


halaman login bagi user untuk masuk
keaplikasinya, seperti pada gambar 6. di bawah ini Gambar 7.Menu utama Admin dan Perangkat
merupakan salah satu hasil implementasi untuk RT.
tampilan form tambah rumah sewa dan pemilik. Sedangkan menu aplikasi untuk pendataan rumah
sewah dapat dilihat pada gambar 8.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B13-4
Kevin G, dkk, Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

mengambil
keputusan/analis
a kedepannya
Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan
bahwa aplikasi pendataan dan pencarian rumah
sewa dapat berfungsi secara signifikan dengan
dengan rata-rata 4,4.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembuatan aplikasi pendataan dan pencarian
rumah sewa berbasis android ini adalah sebagai
Gambar 8. Menu aplikasi pendataan rumah
berikut. Melalui aplikasi pendataan dan pencarian
sewa rumah sewa ini, pendataan dapat dilakukan tanpa
3. HASIL DAN PEMBAHASAN cara manual dan lebih efisiensi. Memanfaatkan
Hasil penelitian berupa aplikasi sistem aplikasi ini, pendataan dan pencarian rumah sewa
pendataan rumah sewa berbasis Android yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja,
dapat dimanfaatkan masyarakat dalam mencari sekaligus memudahkan, masyarakat mencari
rumah kos atau rumah kontrakan. Media ini juga rumah sewa beserta info detailnya mengena,
mempermudah bagi perangkat RT, RW, lokasi, spesifikasi, fasilitas, harga, gambar, serta
Kelurahan, Kecamatan,dan Admin dalam keterangan lainnya..
mengelola rumah sewa beserta penghuninya.
5. Ucapan Terima Kasih
Setip user dapat melihat laporan rumah sewa di
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
masing-masing wilayahnya. Untuk mengetahui
perangkat masyarakat. khusunya mulai RT 1 dan
kebermanfaatan aplikasi, sebagai upaya
RW 3 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir,
pengembangan selanjutnya, dilakukan Uji coba
RT 3 RW 1 Kelurahan Kapasari Kecamatan
sistem ke Masyarakat terbatas. Melalui media
Genteng, Kelurahan dan Kecamatan Simokerto,
kuesioner yang dibagikan ke penggguna dari
atas kontribusinya dalam uji coba aplikasi
kalangan RT,RW,Kelurahan, dan Kecamatan di
Surabaya mengenai perangkat aplikasi diperoleh
masukan seperti pada tabel di bawah. Skor 6. DAFTAR PUSTAKA
penilaian berdasarkan skala likert dengan bobot 1 Arief, M.Rudyanto., 2011, Pemrograman Web
(Sangat Tidak setuju – ST) sd 5 (Sangat Setuju – Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL,
SS). Andi, Yogyakarta.
Bambang Haryanto. (2011:2). Esensi-esensi
Tabel hasil kuesioner user terkait aplikasi sistem Bahasa Pemrograman Java. Yogyakarta:
PENILAIAN Andi
N Herlawati & Widodo. (2011). Menggunakan
Deksripsi S K T ST
o S UML. Informatika. Bandung
S S S S
1 Fitur sistem McLeod, Raymond. Jr. dan Schell, George P.,
5 3 (2006). Management Information Systems,
lengkap
12th edition,Prentice Hall, Inc.
2 Mudah untuk
6 2 Roger, S. Pressman, Ph.D. , 2012, Rekayasa
digunakan
Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi
3 Desain tampilan
4 2 2 7 : Buku 1 “, Yogyakarta: Andi.
bagus
http://tekno.kompas.com/read/2015/09/30/11110
4 Sistem berjalan
3 5 017/Google.1.4.Miliar.Penduduk.Dunia.Pak
dengan baik
ai.Android. Diakses pada 5 September 2016
5 Laporan
4 3 1
berguna untuk

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B13-5
Kevin G, dkk, Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


B13-6
Wibowo Arninputranto, dkk Perancangan Sistem Analisis Kepuasan Penggunaperpustakaan Berdasarkan Metode
Servqual

PERANCANGAN SISTEM ANALISIS KEPUASAN


PENGGUNAPERPUSTAKAAN BERDASARKAN METODE SERVQUAL
Wibowo Arninputranto1, Renanda Nia Rachmadita2
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
wibowo_ppns@yahoo.com, renanda_nia@yahoo.com

ABSTRAK

Perpustakaan bagi perguruan tinggi merupakan suatu bagian yang sangat penting, perpustakaan harus memiliki kualitas
pelayanan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan civitas akademik. Kepuasan pengguna perpustakaan sangat
tergantung pada kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Persepsi layanan pengguna perpustakaan
merupakan gambaran terhadap layanan yang diterima oleh pengguna perpustakaan. Dengan menggunakan metode
Service Quality, persepsi dan harapan pengguna perpustakaan akan dinilai, melalui lima dimensi ServQual, yaitu
tangible, reliability,responsiveness, assurance, dan empathy. Hasil dari penelitian ini adalah sistem yang dapat
melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, berdasarkan perhitungan dan pengolahan data berdasarkan metode
ServQual. Dengan demikian sistem ini dapat membantu untuk melakukan pengukuran tingkat kepuasan pengguna
perpustakaan dengan lebih efektif dan efisien berdasarkan metode ServQual, sehingga bisa meningkatkan kualitas
layanan.

Kata Kunci :Kepuasan pengguna, Perpustakaan, Sistem, ServQual, Kualitas layanan

1. PENDAHULUAN pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi yang


Perpustakaan bagi perguruan tinggi memerlukannya (Nasution, 1990).
merupakan suatu bagian yang sangat penting, ini Kualitas telah menjadi harapan dan impian
sesuai dengan pernyataan pada Undang-Undang bagi semua orang baik pelanggan maupun
nomor 43 tahun 2007 pada pasal 1 yang menyata- produsen, dimana setiap orang menilai kualitas
kan “Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan sangat tergantung pada konteksnya. Pada bidang
perpustakaan yang memenuhi standar nasional jasa dan pelayanan lebih menekankan pada
perpustakaan dengan memperhatikan Standar kualitas proses, karena pelanggan biasanya
Nasional Pendidikan”. Dan kemudian ditegas-kan terlibat langsung dalam proses tersebut. Oleh
pula pada pasal 2 yang menyatakan “Perpus- sebab itu, bagian paling rumit dari pelayanan
takaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kualitas, yang sangat dipengaruhi oleh
memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun harapan pelanggan. Harapan pelanggan dapat
jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk bervariasi dari pelanggan yang satu dengan
mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, pelanggan lain, walaupun pelayanan yang
dan pengabdian kepada masyarakat”. Dengan diberikan konsisten. Kualitas mungkin dapat
demikian, perpustakaan di setiap Perguruan dilihat sebagai suatu kelemahan kalau pelanggan
Tinggi harus memiliki kualitas pelayanan yang mempunyai harapan yang terlalu tinggi walaupun
baik sesuai kebutuhan civitas akademik dalam dengan suatu pelayanan yang baik (Yamit, 2013).
Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Sutarno Semua usaha yang dilakukan haruslah
dalam Utami (2009) menyatakan perpustakaan diarahkan untuk menciptakan dan meningkatkan
adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, kepuasan pelanggan. Jika harapan pelanggan ini
karya cetak dan/atau karya rekam secara sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakannya,
profesional dengan sistem yang baku guna bahkan mungkin apa yang dialami dan dira-sakan
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, melebihi harapannya sudah dapat dipas-tikan
pelestarian, informasi dan rekreasi para penggu-na pelanggan tersebut akan merasa puas. Bila yang
(Utami, 2009). Hal ini didukung pula oleh M. dialami dan dirasakan pelanggan tidak sesuai
Sabirin Nasution yang menyatakan bahwa dengan harapannya, sudah dapat dipasti-kan
perpustakaan adalah pelayanan, dan bahan pelanggan tidak merasa puas(Yamit, 2013).

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C01-1
Wibowo Arninputranto, dkk Perancangan Sistem Analisis Kepuasan Penggunaperpustakaan Berdasarkan Metode
Servqual

Termasuk di dalamnya perpustakaan, harus a. Pengumpulan data, pada langkah ini peneliti
senantiasa memperhatikan kualitas pelayanan- melakukan pengumpulan data dari pengguna
nya. Baik atau tidaknya perpustakaan tergantung perpustakaan. Cara pengumpulan data yang
bagaimana pelayanannya, karena bagian dilakukan adalah melalui penyebaran angket
pelayanan inilah yang berhubungan langsung kepada pengguna perpustakaan.
dengan pengguna perpustakaan (Soeatminah, b. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang
1992). mewakili jumlah populasi pengguna perpus-
Pengukuran kepuasan pengguna takaan, maka digunakan penghitungan jumlah
perpustakaan akan dilakukan dengan cara sampel dengan menggunakan rumus
mengukur kualitas layanan menggunakan metode Slovin(Dionco-Adetayo, 2011)berikut ini :

Service Quality (ServQual), melalui lima �= ……………………..…..(1)
dimensinya yang sering dikenal dengan singkatan +��

RATER, yaiut : Res-ponsiveness, Assurance,


Dimana : n = Jumlah Sampel
Tangible, Empathy dan Reliability(Parasuraman,
N = Jumlah Populasi
Zeithaml, & Berry, 1988).
e = Batas Toleransi Kesalahan
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan per-
masalahan dalam penelitian ini adalah bagai-
c. Hasil angket yang telah terisi lengkap, dari
manarancangansebuah sistem analisis kepuasan
responden (sebanyak sampel dalam perhi-
pengguna perpustakaan yang akan membantu
tungan rumus Slovin), akan dianalisa dan
mengukur sejauh mana tingkat kepuasan peng-
dihitung skor ServQual untuk tiap pasang
guna perpustakaan terhadap pelayanan perpus-
pertanyaan menggunakan rumus (Tjiptono,
takaan melalui identifikasi kesenjangan (gap)
2008) berikut ini :
antara harapan dan persepsi pengguna perpus-
takaan berdasarkan metode ServQual.
Skor.ServQual = Persepsi – Harapan..(2)
2. METODE
Dengan ketentuan :
Penelitian perancangan sistem analisis kepuasan
1. Persepsi > Harapan, kualitas jasa ideal
pengguna perpustakaan ini berdasarkanmetode
2. Persepsi = Harapan, kualitas jasa baik
perhitungan Service Quality (ServQual), dimana
3. Persepsi < Harapan, kualitas jasa buruk
dalam perhitungan ini yang akan dinilai adalah
kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi.
Skor gap kualitas jasa untuk tiap level dapat
Metode perhitungan ServQual dipilih karena
dihitung secara rinci berdasarkan :
metode ini dapat mengukur kualitas jasa dan dapat
1. Item-by-item analysis, mencari selisih
memberikan nilai selish antara harapan dan
antara persepsi dan harapan untuk setiap
persepsi pengguna jasa, sehingga dapat meng-
item pertanyaan.
ukur tingkat kepuasan pengguna jasa.
2. Dimension-by-dimension analysis, men-
Sedangkan perancangan sistem analisis kepuasan
cari nilai selisih antara rata-rata persepsi
pengguna perpustakaan akan dirancang meng-
dengan rata-rata harapan untuk tiap dimensi
gunakan perancangan basis data relasional untuk
ServQual.
penyimpanan dan pengolahan datanya. Peran-
3. Calculation of single-size service quality /
cangan dilakukan dengan terlebih dahulu
gap, mencari nilai selisih antara rata-rata
membuat rancangan Data Flow Diagram-nya
persepsi dengan rata-rata harapan untuk
terlebih dahulu, sehingga akan terbentuk basis
seluruh pertanyaan.
data relasional yang benar.
4. Menganalisa kualitas jasa pelayanan
Untuk membuat sistem analisis kepuasan
menggunakan rumus (Besterfield, 2011)
pengguna perpustakaan, diperlukan data untuk
berikut ini :
melakukan simulasi. Berikut ini adalah langkah
pengambilan dan perhitungan menggunakan � �� �
ServQual : � ��� � = ..… (3)
�� ���� �

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C01-2
Wibowo Arninputranto, dkk Perancangan Sistem Analisis Kepuasan Penggunaperpustakaan Berdasarkan Metode
Servqual

sistem menggunakan pemodelan Konteks


Jika Q ≥ 1, maka kualitas layanan dikata- Diagram, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity
kan baik. Relationship Diagram untuk sistem analisis
d. Untuk mendapatkan hasil pengukuran kuali- kepuasan pengguna perpustakaan berdasarkan
tas layanan, maka dilakukan langkah berikut metode ServQual.
ini untuk menjalankan metode ServQual :
1. Pengambilan bobot Tingkat Persepsi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
danTingkat Harapan terhadap tiap kriteria Berdasarkan sampel data dan perhitungan
2. Menghitung bobot persepsi layanan jasa Serv-Qual, maka perancangan sistem analisis
3. Menghitung bobot harapan layanan jasa kepuas-an pengguna perpustakaan ini dapat
4. Menghitung Gap (tingkat dirancang dengan langkah-langkah berikut :
kesenjangan)antara bobot persepsi dan
bobot harapan Pada Gambar 1 berikut ini, memperlihatkan
5. Menentukan hasil nilai kedalam kuadran gambar konteks diagram dan elemen penting
Langkah berikutnya setelah mendapatkan data dalam sistem (entitas, proses dan aliran data).
dan simulasi perhitungan adalah pemodelan

Gambar 1. Konteks Diagram

Tiga entitas dalam sistem antara lain Responden,


Pustakawan dan Kepala Perpustakaan. Tiap
entitas mempunyai peran masing-masing, sesuai
aliran data pada gambar konteks diagram. Gambar 2. Data Flow Diagram Level1
Proses perancangan berikutnya adalah pembuat-
an Data Flow Diagram (DFD). DFD digunakan Pada Gambar 2, Proses 1.1 Login, digunakan
untuk menjabarkan aliran data pada konteks sebagai pintu masuk untuk pustaka-wan dan
diagram. Gambar 2 menunjukkan DFD Sistem kepala perpustakaan untuk dapat meng-akses data
Analisis Kepuasan Pengguna Perpustakaan. kepuasan pengguna perpustakaan. Proses 1.2
Input Data Responden digunakan untuk proses
memasukkan data responden ke sistem, sehingga
dapat menghasilkan statistik data responden.
Proses 1.3 Input Jawaban Surveidigunakan
untuk menerima inputan jawaban berupa persepsi
dan harapan dari reseponden pengguna
perpustakaan. Proses 1.4 Pengolahan
Databerfungsi untuk mengolah data persepsi dan
harapan dengan menggunakan perhitungan
ServQual.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C01-3
Wibowo Arninputranto, dkk Perancangan Sistem Analisis Kepuasan Penggunaperpustakaan Berdasarkan Metode
Servqual

Lagkah berikutnya adalah pembuatan Relasi Basis Analisis Kepuasan Pengguna Perpustakaan.
Data atau Entity Relationship Diagram (ERD). Gambar 3 menunjukkan bentuk rancangan ERD
Tujuan dari pembuatan ERD ini adalah untuk tersebut.
perancangan tabel dalam basis data Sistem
serta mengatur tata data agar mudah diakses dan
tidak ada data yang ganda.

4.2. Saran
Penelitian yang telah dilakukan adalah untuk
perancangan sisitem basis data saja. Dapat
dikembangkan untuk perancangan user interface
dari perancangan basis data yang telah ada.
Gambar 3. ER Diagram Sistem 5. DAFTAR PUSTAKA
Terdapat lima buah tabel dalam sistem basis data. Al Fatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan
Tabel pertama adalah Tabel Login, pada sistem Sistem Informasi untuk Keunggulan
ini login digunakan untuk mengotorisasi hak akses Bersaing Perusahaan dan Organisasi
dari pengguna untuk dapat melihat rekap data. Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Dalam perancangan, pengguna dibagi dua, yaitu Besterfield. (2011). Total Quality Management.
kepala perpustakaan dan pustakawan, keduanya New Jersey: Pearson Education.
punya hak akses yang berbeda (seperti pada Dionco-Adetayo, E. (2011). Guide to Business
konteks diagram). Tabel berikutnya adalah Tabel Research and Thesis Writing, 2nd
Responden, yang dipergunakan untuk Edition. Ibadan, Nigeria: Rasmed
menyimpan data diri responden pengguna Publications.
perpustakaan. McLeod Jr., R., & George, S. P. (2008). Sistem
Hasil pengisian survei persepsi dan harapan dari Informasi Manajemen Edisi 10. Jakarta:
pengguna akan disimpan dalam Tabel Persepsi Salemba Empat.
dan Tabel Harapan. Dalam tabel tersebut, Nasution, M. (1990). Pembinaan dan
jawaban masing-masing responden untuk masing- Pengembangan Koleksi Ciri Khas
masing pertanyaan akan dibuat dalam sejumlah Daerah. Medan: Perpustakaan Wilayah.
record, sesuai dengan jumlah pertanyaan. Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.
Maksudnya adalah, agar nantinya hasil inputan (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item
data tersebut akan dapat diolah dan kemudian Scale For Measuring Consumer
hasilnya akan dapat dimasukkan dalam Tabel Perceptions of Service Quality. Journal
Hasil_Perhitungan. Dalam tabel tersebut of Retailing, Spring, 12-40.
nantinya hasil perhitungan dengan menggunakan Soeatminah. (1992). Perpustakaan,
ServQual akan disimpan. Kepustakawanan dan Pustakawan.
Yogyakarta: Kanisius.
4. SIMPULAN DAN SARAN Syafi'i, I., & Sulham, M. (2015). Sistem
4.1. Simpulan Pendukung Keputusan Analisa Kepuasan
Sistem analisis kepuasan pengguna Pengunjung Laboratorium Komputer
perpustaka-an, dirancang dengan menggunakan Universitas Kanjuruhan Malang Dengan
Data Flow Diagram dan ER Diagram. Data Flow Metode Servqual. Jurnal Mahasiswa
Diagram dibuat untuk mengetahui peran masing- Fakultas Sains dan Teknologi.
masing entitas dalam sistem, dan data apa saja Tjiptono, F. (2008). Service Management
yang akan mereka dapatkan ketika menggunakan Mewujudkan Layanan Prima.
sistem. Sedangkan ER Diagram digunakan untuk Yogyakarta: Penerbit Andi.
merancang basis data untuk penyimpanan data
yang dimasukkan oleh entitas kedalam sistem,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C01-4
Wibowo Arninputranto, dkk Perancangan Sistem Analisis Kepuasan Penggunaperpustakaan Berdasarkan Metode
Servqual

Utami, A. F. (2009). Layanan Perpustakaan Yamit, Z. (2013). Manajemen Kualitas Produk


Desa : Studi Kasus Desa Tugu Selatan, dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
Cisarua, Bogor. Jakarta: Universitas
Indonesia.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C01-5
Wibowo Arninputranto, dkk Perancangan Sistem Analisis Kepuasan Penggunaperpustakaan Berdasarkan Metode
Servqual

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C01-6
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar pada Pembangunan Budget Hotel dengan Metode Integer Linear
Programming

OPTIMASI JUMLAH KAMAR PADA PEMBANGUNANBUDGET


HOTELDENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING
Pranakusuma Sudhana
Universitas Widya Kartika Surabaya
prana@widyakartika.ac.id

ABSTRAK

Sebagai ibu kota negara sekaligus juga pusat ekonomi dan pemerintahan Republik Indonesia, Jakarta telah menarik
sangat banyak pengunjung sehingga menyebabkan tingginya permintaan akan akomodasi hotel. Bisnis hotel yang
telah diproyeksikan untuk terus bertumbuh menyebabkan ketertarikan minat investor, salah satunya adalah PT. XYZ
yang bermaksud untuk membangun sebuah budget hotel. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan salah satu
masalah yang dihadapi pada saat tahap perencanaan yaitu menentukan jumlah masing-masing jenis kamar sehingga
luasan yang tersedia dapat terpakai secara optimal dan akan didapatkan keuntungan yang maksimal dalam operasional
hotel di masa datang.Terdapat tiga jenis kamar yang direncakan dan merupakan variabel keputusan yaitu Executive,
Deluxe view dan Deluxe no viewyang masing-masing dinotasikan dengan X1, X2 dan X3. Terdapat juga tiga kondisi
batas yaitu luas lahan yang tersedia untuk kamar = 22X1 + 18X2 + 18X3 – 3000 ≤ 0, proporsi jumlah kamar Deluxe
no view= 18X3 – 1500 ≥ 0dan proporsi jumlah kamar Executive= 22X1 – 450 ≥ 0. Sedangkan untuk fungsi tujuan
P adalah untuk memaksimalkan profit dari masing-masing jenis kamar dimana P = 195.000X1 + 170.000X2 +
130.000X3. Solver yang telah terdapat pada Microsoft Excel digunakan untuk menghitung solusi optimal dan
didapatkan nilai X1, X2 dan X3 berturut-turut yaitu 21, 57 dan 84. Dengan demikian didapatkan keuntungan (profit)
maksimal harian sebesar Rp. 24.705.000.

Kata Kunci: investasi, budget hotel, solusi optimal

1. PENDAHULUAN mengklasifikasikan hotel di Indonesia menjadi


Daya tarik Jakarta sebagai ibu kota negara lima kelas dan ditandai dengan banyaknya
yang sekaligus juga sebagai pusat ekonomi dan bintang mulai dari satu sebagai terendah sampai
pusat pemerintahan Republik Indonesia telah dengan lima yang tertinggi.
menyebabkan tingginya permintaan akan Data dari beberapa lembaga riset properti
akomodasi hotel.Berbagai kegiatan dan acara seperti Cushman & Wakefield dan Colliers
politik, sosial, ekonomi, pendidikan, budaya dan International Indonesia menunjukkan bahwa
sebagainya dalam berbagai skala diadakan di industri perhotelan di Jakarta mengalami
sana dan telah menarik sangat banyak pertumbuhan yang bagus sejak tahun 2005.
pengunjung dari segala penjuru Indonesia serta Proyeksitersebut tentunya sangat menarik minat
mancanegara yang pada gilirannya memerlukan banyak investor yang salah satunyaadalahPT.
tempat tinggal untuk sementara waktu (Sudhana, XYZ, sebuah perseroan terbatas yang berencana
2016). Sulastiyono (2011) dalam Moha dan untuk terjun di bisnis properti sebagai realisasi
Loindong (2016) mendefinisikan hotel sebagai dari rencana jangkapanjangnya. PT. XYZ
suatu jenis usaha penyedia layanan makanan, bermaksud untuk membangunsebuah hotel
minuman serta kamar tidur bagi orang- berjenis budget hotel yang berlokasi di Jalan
orangdalam perjalanan yang membayarnya Kartini Raya, daerah ManggaBesar, Jakarta
dengan harga wajar.Surat Keputusan Menteri Utara. Hotel tersebut direncanakan untuk
Perhubungan RI No. PM 10/PW–301/Phb.77 memiliki tiga jenis kamar yaituExecutive,Deluxe
menyebutkan bahwa hotel adalah bentuk view(dengan jendela) dan Deluxe no view (tanpa
akomodasi yang dikelola secarakomersial jendela).Untuk kamar berjenis Deluxe dibedakan
dantersedia bagi setiap orang dalam memperoleh demikian karena persil tanah tempat hotel akan
pelayanan penginapan, seperti makan dan didirikan berbatasan langsung dengan bangunan-
minum. Lebih lanjut, peraturan tersebut bangunan tinggi yang telah lebih dulu berdiri

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-1
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar pada Pembangunan Budget Hotel dengan Metode Integer Linear
Programming

sehingga tidak dimungkinkan dibuat jendela. Salah satu metode yang bisa dipakai dalam
Selain itu,akan dibangun pula beberapa bangunan mengoptimasi suatu nilai fungsi tujuan dimana
penunjang untuk fasilitas dan administrasi hotel, terdapat beberapa batasan adalah linear
seperti lobby, kitchen, restaurant, gudang, ruang programming. Fungsi tujuan bisa berupa
genset, ruang housekeeping, kantor dan parkir. pemaksimalan keuntungan atau peminimalan
Berdasarkan masukan dari Konsultan biaya (Kanu et al., 2014). Sebagai suatu teknik
Perencana, PT. XYZ memutuskan bahwa luasan matematika, linear programming dapat
untuk kamar Executive dan Deluxe masing- digunakan sebagai alat bantu pengambilan
masing adalah 22 dan 18 m2. Apabila merujuk keputusan dalam mengalokasikan sumber daya
pada Peraturan Dirjen Pariwisata Kep- yang langka sehingga didapat solusi optimal.
22/U/VI/78 maka jenis hotel yang akan dibangun Metode tersebut awalnya diperkenalkan oleh
bukanlah hotel berbintang. Hal tersebut George B. Dantzig pada tahun 1947 dan
dikarenakan klasifikasi terendah (bintang satu) digunakan untuk pengambilan keputusan
saja mengharuskan kamar standar setidaknya masalah-masalah transportasi dan penugasan
mempunyai luasan 20 m2, sementara jenis kamar pada Angkatan Udara Amerika Serikat saat
standar yang akan dibangun (Deluxe) Perang Dunia II. Setelah perang, metode tersebut
mempunyai luas yang lebih kecil yaitu 18 m2. diaplikasikan untuk memecahkan berbagai
Konsep hotel non-bintang dengan harga permasalahan bisnis misalnya keuangan,
terjangkau (murah) namun nyaman dan sudah pemasaran, produksi, transportasi dan logistik,
memiliki berbagai fasilitas yang memadai sumber daya manusia bahkan dapat juga
dikenal dengan budget hotel (Hardiningtyas et digunakan untuk perencanaan tata kota, masalah
al.,2012). Sementara itu Fransisca (2015) kesehatan serta lingkungan. Dalam penggunaan
menyatakan bahwa konsep budget hotel sangat teknik linear programming diperlukan beberapa
menarik minat investor dikarenakan persyaratan yang dikelompokkan menjadi syarat
pertumbuhannya ditopang oleh pertumbuhan komponen dan syarat asumsi. Untuk syarat
masyarakat kelas menengah yang pesat ditambah komponen, diperlukan adanya: 1) fungsi tujuan
dengan cukup cepatnya balik modal (Break Even yang harus diterjemahkan menjadi fungsi
Point) yaitu berkisar 5 – 6 tahun. Li et al. (2007) matematika kemudian dimaksimasi ataupun
dalam studi yang sama menunjukkan fakta diminimasi; 2) variabel keputusan yang
bahwa hampir 90% industri perhotelan yang ada merupakan input ataupun output dan harus
di China merupakan budget hotel. Dengan diputuskan secara optimal sehingga fungsi tujuan
demikian pemilihan jenis hotel tersebut sudah menjadi maksimum atau minimum; 3) berbagai
tepat. batasan yang membatasi variabel keputusan
Salah satu masalah yang dihadapi oleh PT. karena sifat sumber daya yang ada adalah
XYZ dan merupakan rumusan masalah dalam terbatas dan ditunjukkan dalam bentuk
penelitian ini adalah dalam menentukan jumlah persamaan atau pertidaksamaan linear dan 4)
masing-masing jenis kamar sehingga akan parameter yang merupakan simbol matematika
didapatkan keuntungan yang maksimal dalam dan konstanta. Sementara untuk syarat asumsi
operasional hotel. Masalah tersebut lebih diperlukan adanya: 1) linearitas dimana
disebabkan karena sebenarnya usaha inti (core diasumsikan bahwa semua variabel keputusan
business) dari PT. XYZ adalah catering dan adalah berderajat satu; 2) kemampuan bagi nilai
fotocopy dan bukan perhotelan. Dengan demikian variabel keputusan untuk menjadi pecahan
tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan (bukan bilangan bulat); 3) parameter telah
jumlah kamar Executive danDeluxe baik view diketahui nilainya dan bersifat tetap dimana pada
maupun no view sehingga informasi tersebut situasi nyata banyak terdapat parameter yang
dapat dimanfaatkan oleh PT. XYZ untuk probabilistik; 4) semua variabel keputusan tidak
memaksimalkan keuntungan usahanya di masa boleh bernilai negatif; 5) output dari sumber daya
datang. bersifat proporsional terhadap inputnya; 6)
berbagai komponen dalam sebuah model linear

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-2
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar Budget Hotel DenganInteger Linear Programming.

programming bekerja secara independen; 7) Microsoft Excel. Meskipun bersifat built-in


selalu ada solusi yang optimal untuk fungsi (sudah ada), secara default, Solver tidak aktif dan
tujuan. perlu dipanggil. Pada penelitian ini yang
Untuk memformulasikan sebuah model menggunakan Microsoft Excel versi 2007, hal

Button  kotak Excel Options  Add-Ins 


linear programming, diperlukan beberapa tersebut dilakukan dengan mengklik Office
langkah sebagai berikut (Anyebe, 2001 dalam

fungsi ini dilakukan dengan klik menu Data 


Adekunle dan Tafamel, 2014): Solver Add-in. Sementara untuk memanggil
1. Identifikasi variabel-variabel keputusan dan
menulisnya dalam simbol-simbol aljabar Solver yang kemudian akan nampak sebagai
dengan memperhatikan adanya syarat non- berikut
negatif;
2) Identifikasi berbagai batasan terhadap
variabel-variabel keputusan dan menulisnya
dalam persamaan atau pertidaksamaan
linear; 3) Identifikasi fungsi tujuan untuk
dimaksimasi atau diminimasi. Bentuk umum
dari sebuah model linear programming
adalah
Max (atau Min) Z = C1X1 + C2X2 + ... + CnXn
yang merupakan fungsi tujuan dengan batasan:
a11X1 + a12X2 +... +a1nXn≤ b1
Gambar 1. Interface Microsoft Excel Solver
a21X1 + a22X2 +... +a2nXn≤ b2
am1X1 + am2X2 +... +amnXn≤ bn
Komponen-komponen interface pada Solver
dan dengan syarat non-negatif:
 Set Target Cell merupakan fungsi tujuan
dapat dijelaskan secara singkat:
X1, X2, ... , Xn≥ 0
yang akan dioptimasi sesuai kondisi yang
Dimana:
ditetapkan pada Equal to yaitu Max, Min
Z = fungsi tujuan yang dioptimasi
atau pada suatu nilai “Value of”.
 By Changing Cells merupakan cell-cell yang
Xn = variabel keputusan
aij = sumber daya i yang dipakai aktivitas j
 Subject to the Constraints merupakan semua
bi = sumber daya yang tersedia berisi variabel-variabel keputusan.
Ci, aij dan bi adalah parameter konstan
batasan-batasan termasuk syarat non-negatif
2. METODE PENELITIAN yang bisa ditambah, dirubah ataupun dihapus
Penelitian ini menggunakan data primer masing-masing dengan mengklik tombol

 Solve adalah tombol terakhir untuk ditekan


yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Add, Change dan Delete.
pihak manajemen PT. XYZ. Proses pengumpulan
data dilakukan di Jakarta pada pertengahan tahun dimana kemudian Solver akan menghitung
2013 dan diperoleh data primer berupa: denah solusi optimal dari suatu permodelan.
rencana hotel, rincian estimasi biaya
pembangunan hotel dan proyeksi laba rugi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
operasional hotel. Sementara data sekunder Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini
diperoleh dari tinjauan literatur mengenai usaha yaitu untuk menentukan jumlah masing-masing
perhotelan dan metode linear programming. jenis kamarsehingga akan didapatkan keuntungan
Menurut Adekunle dan Tafamel (2014), yang maksimal dalam operasional hotel, maka
perangkat lunak (software) yang dapat digunakan langkah pertama adalah menentukan variabel-
untuk menyelesaikan permodelan linear variabel keputusan yang diidentifikasi sebagai:
programming adalah Solver yang merupakan X1 = jumlah kamar Executive
tambahan (add-in) pada spreadsheet software X2 = jumlah kamar Deluxe view

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-3
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar pada Pembangunan Budget Hotel dengan Metode Integer Linear
Programming

X3 = jumlah kamarDeluxe no view Langkah ketiga adalah melakukan


dimana X1, X2, X3≥ 0 danX1, X2, X3 integer identifikasi fungsi tujuan yaitu maksimasi profit
yang dimulai dengan menghitung potensi
Dari denah rencana hotel diperoleh keuntungan operasional dari masing-masing jenis
informasi bahwa luas tanah dimana akan kamar. Dari data proyeksi laba rugi operasional
dibangun budget hotel adalah 1.000 m2. Jumlah hotel diperoleh informasi bahwa total biaya
lantai direncakan sebanyak 7 lantai sehingga total langsung untuk operasional kamar hotel sekitar
luasan hotel adalah 7.000 m2. Lantai satu yang Rp. 9 milyar per tahun (365 hari operasional)
merupakan lantai dasar dikhususkan untuk sehingga biaya harian per kamar dengan asumsi
fasilitas dan administrasi, sehingga semua kamar awal total jumlah kamar 160 dibulatkanmenjadi
terletak pada lantai dua ke atasdengan total Rp. 155.000. Penelitian ini tidak membedakan
luasan lantai 6.000 m2. Pada lantai-lantai biaya operasional untuk masing-masing jenis
tersebut, luasan untuk kamar dikurangi kamar karena setelah dilakukan observasi tidak
untukgudang, ruang housekeeping, back office, didapati perbedaan signifikan yang
koridordan tangga darurat sehingga sisa luasan mengharuskan tambahan biaya operasional.
lantai yang dapat dijadikan kamar menjadi 3.000 Kamar Executivehanyamempunyai fasilitas
m2. Dengan luas kamar X1 = 22 m2 dan X2 = X3 tambahan berupa sofa, coffee maker dan slippers
= 18 m2 maka batasan luas lahan dituliskan dibandingkan dengan kamar Deluxe.Dengan
sebagai: penetapan harga jual final kamar Rp. 350.000,
Rp. 325.000 dan Rp. 285.000secara harian
22X1 + 18X2 + 18X3≤ 3000 atau masing-masing untuk kamar Executive, Deluxe
22X1 + 18X2 + 18X3 – 3000≤ 0 view danDeluxe no viewmaka diperoleh
keuntungan untuk masing-masing kamar tersebut
Dari denah rencana hotel juga diperoleh berturut-turutadalah Rp. 195.000,Rp. 170.000
informasi bahwa dikarenakan semua kamar hotel dan Rp. 130.000 yang kemudian ditulis sebagai
terletak di sekeliling batas bangunan dan satu sisi fungsi tujuan maksimasi profit:
hotel berbatasan langsung dengan bangunan
lain,maka tidak mungkin dibuatjendela. P = 195.000X1 + 170.000X2 + 130.000X3
Sehinggasetidaknya 50% dari keseluruhan kamar
merupakan kamar berjenis Deluxe no view (tanpa Semua variabel-variabel keputusan, kondisi-
jendela).Dengan demikian batasan proporsi jenis kondisi batas dan fungsi tujuan selanjutnya
kamar tersebut diinput pada Microsoft Excel seperti nampak
dituliskan sebagai: pada Gambar 2 berikut ini

18X3≥ 1500 (merupakan 50% dari 3000 m2)


atau
18X3 – 1500 ≥ 0

Dari analisis permintaan pasar dan potensi


keuntungan,pihak manajemen PT. XYZ
memutuskan proporsi untuk jenis kamar
Executive adalah minimal 15%. Dengan
demikian batasan proporsi jenis kamar tersebut
dituliskan sebagai:

22X1≥ 450 (merupakan 15% dari 3000 m2)


atau Gambar 2. Input Model Linear Programming di
22X1 – 450 ≥ 0 Microsoft Excel

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-4
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar Budget Hotel DenganInteger Linear Programming.

Sebagai awal, variabel-variabel keputusan X1,


X2 dan X3 diinput sebagai 0 (nol) pada cell B2,
B3 dan B4. Nilai 0 tersebut nantinya akan diganti
oleh Solver dengan nilai-nilai optimal hasil
perhitungan yang dilakukan software. Tiga
kondisi batas yang telah teridentifikasi diinput
pada cell B7, B8 dan B9 sebagai rumus (dengan
tanda = ) seperti yang dideskripsikan berturut- Gambar 4. Parameter ConstraintsPada Solver
turut pada cell D7, D8 dan D9. Selanjutnya
fungsi tujuan diinput dengan mula-mula Langkah terakhir adalah menekan tombol Solve
memasukkan nilai-nilai koefisien dari X1, X2 dan dimana perhitungan solusi optimal segera
X3 berturut-turut pada cell B12, B13 dan B14, dilakukan oleh Solver dan hasilnya nampak
sementara baris terakhir adalah rumusan fungsi sebagai berikut
tujuan dimana dalam penelitian ini adalah P
(mewakili profit) dengan deskripsi rumus pada
cell D15.
Setelah komponen-komponen dari model
linear programming telah diinput pada worksheet

dengan klik menu Data  Solver dimana


Microsoft Excel, selanjutnya Solver dijalankan

kemudian parameter-parameter diisi seperti


nampak pada Gambar 3 berikut ini

Gambar 3. Input Parameter Pada Solver


Gambar 5. Output Solusi Optimal Pada Solver
 Set Target Cell merupakan fungsi tujuan
Seperti telah disebutkan sebelumnya:
Terdapat dua pilihan lanjutan yaitu memakai
dalam hal ini cell B15 dan akan dioptimasi solusi yang dianggap optimal oleh Solver dengan
dengan kondisi maksimasi (Max) pada memilih “Keep Solver Solution” atau

 By Changing Cells merupakan cell-cell yang


pilihan parameter Equal to. mengembalikan pada keadaan semula dengan
memilih “Restore Original Values”, untuk
berisi variabel-variabel keputusan yaitu cell masing-masing pilihan dilanjutkan dengan

 Subject to the Constraints merupakan semua


B2 sampai B4. menekan tombol OK.

batasan-batasan termasuk syarat non-negatif Pada gambar di atas nampak bahwa Solver
dan syarat integer (bilangan bulat) karena mengganti nilai cell B2, B3 dan B4 yang semula
sifat dari variabel keputusan (jumlah kamar) 0 (nol) dengan nilai-nilai yang menyebabkan
tidak mungkin pecahan. Selengkapnya fungsi tujuan P pada cell B15 menjadi maksimal.
parameter Subject to the Constraints nampak Dalam penelitian ini didapatkan jumlah optimal
sebagai berikut untuk kamar Executive, Deluxe view dan Deluxe
no view berturut-turut adalah 21, 57 dan 84
kamar dimana juga telah memenuhi tiga kondisi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-5
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar pada Pembangunan Budget Hotel dengan Metode Integer Linear
Programming

batasan dan menyebabkan fungsi tujuan P Limit Report memungkinkan dilakukan analisis
(profit) sewa kamar hotel harian menjadi sensitivitas yang lebih mendalam dan dapat
maksimal di angka Rp. 24.705.000. Selain ditunjukkan batas atas maupun batas bawah dari
dihasilkan nilai-nilai untuk variabel-variabel tiap variabel yang memenuhi berbagai kondisi
keputusan dan fungsi tujuan, solusi optimal juga batas. Namun untuk masalah integer linear
merubah kondisi batasan, dimana untuk batasan programming kedua laporan tersebut tidak
luas lahan yang tersisa adalah 0 (nol) atau dimungkinkan seperti nampak pada error di
sumber daya berupa luasan habis terpakai, bawah ini.
sementara untuk batasan karena proporsi kamar
Deluxe no viewdan Executive masing-masing
mengakibatkan sisa luasan sebanyak 12 m2dan
umumnya diterminologikan sebagai slackyang
juga nampak Gambar 6.

Pada Gambar 6 di bawah merupakan


worksheet Microsoft Excel yang dihasilkan
Solver apabila menu Reports – Answer pada
kotak dialog di sisi kanan pada Gambar 5 dipilih Gambar 7. Error Report Pada Solver
bersamaan dengan pemilihan mengenai
pemakaian hasil optimal dari Solver. 4. SIMPULAN, SARAN DAN
REKOMENDASI
Pada penelitian ini metode linear
programming diaplikasikan pada sektor
perhotelan dalam menentukan jumlah kamar
yang optimal pada pembangunan sebuah budget
hotel di Jakarta. Terdapat tiga jenis kamar yang
merupakan variabel keputusan yaitu Executive,
Deluxe view dan Deluxe no view dan masing-
masing dinotasikan dengan X1, X2 dan X3.
Terdapat juga tiga kondisi batas dari hasil
pengumpulan data yaitu luas lahan yang tersedia,
Gambar 6. Answer Report Pada Solver proporsi jumlah kamar Deluxe no view dan
proporsi jumlah kamar Executive dan ditulis
berturut-turut sebagai:
Answer Report menyediakan informasi yang
lebih terstruktur bila dibandingkan mengamati
hasil optimal dari Solver pada Gambar 5. 22X1 + 18X2 + 18X3 – 3000 ≤ 0
Laporan tersebut juga memberikan data 18X3 – 1500 ≥ 0
22X1 – 450 ≥ 0
mengenai batasan mana yang “binding” atau
memenuhi persamaan pada solusi optimal
sehingga semua sumber daya terpakai dan mana Sedangkan untuk fungsi tujuan P adalah untuk
yang menghasilkan slack (bersisa). Pilihan lain memaksimalkan profit dari masing-masing jenis
kamar dan ditulis sebagai:
pada kotak dialog di Gambar 5 adalah Sensitivity
dan Limits. Pada Sensitivity Report terdapat
informasi mengenai nilai-nilai “allowable P = 195.000X1 + 170.000X2 + 130.000X3
increase” dan “allowable decrease” dimana
Solver yang merupakan add-in dari Microsoft
koefisien-koefisien pada fungsi tujuan dapat
ditambah atau dikurangi dengan nilai-nilai Excel digunakan untuk menghitung solusi
tersebut berturut-turut sehingga bisa dilakukan optimal dan didapatkan nilai X1, X2 dan X3
analisis sensitivitas fungsi tujuan. Sedangkan berturut-turut sebagai jumlah kamar optimal

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-6
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar Budget Hotel DenganInteger Linear Programming.

yaitu 21, 57 dan 84. Dengan demikian


didapatkan keuntungan (profit) maksimal harian
sebesar Rp. 24.705.000.
Beberapa hal yang bisa disarankan dari
penelitian adalah:
1) dikarenakan sifatdari parameter-parameter
yang harus telah diketahui nilainya dan tetap
sementara pada situasi nyata banyak
terdapat parameter yang probabilistik, maka
diperlukan kondisi-kondisi batas yang cukup
mewakili sehingga akan membuat model
menjadi seakurat mungkin.
2) metode linear programming juga dapat
digunakanuntuk optimasi disektor
perhotelan pada bagian sumber daya
manusia misalnya optimasi penugasan staf
housekeeping.

5. DAFTAR PUSTAKA
Adekunle, S.A., Tafamel, A.E. (2014).
Modeling Linear Programming Problem
Using Microsoft Excel Solver. Nigeria
Journal of Business
Administration.12(1&2). 163 – 179.
Fransisca, S. (2015). Perbandingan Critical
Success Factor Terkait Dengan Kualitas
Layanan Pada Full Service Hotel dan
Budget Hotel. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. 4(1). 1 – 19.
Hardiningtyas, Y.S., Soemarno, B.H.S.,
Sumadyo, A. (2012). Budget HotelDengan
Pendekatan Arsitektur Hemat Energi di
Colomadu, Karanganyar. Arsitektura. 10(1).
61 – 70.
Kanu, S.I., Benedict, O., Emerole, I.C. (2014).
Application of Linear Programming
Techniques to PracticalDecision Making.
Mathematical Theory and Modeling. 4(9).
100 – 111.
Moha, S., Loindong, S. (2016). Analisis
Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Hotel Yuta di
Kota Manado. Jurnal EMBA. 4(1). 575 –
584.
Sudhana, P. (2016). Analysis of Investment
Decision Making of a Budget Hotel:
a case study. Thesis. STIE IEU Surabaya.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-7
Pranakusuma Sudhana. Optimasi Jumlah Kamar pada Pembangunan Budget Hotel dengan Metode Integer Linear
Programming

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C02-8
Kristiawan Nugroho, Perancangan Aplikasi Mobile Bimbingan dan Monitoring TA Berbasis Web Engineering
dengan Unified Modeling Language (UML)

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE BIMBINGAN DAN


MONOTORING TA BERBASIS WEB ENGINEERING DENGAN
UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)
Kristiawan Nugroho
AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang
kristiawan1979@gmail.com

ABSTRAK

Keberhasilan pembelajaran di tingkat perguruan tinggi membutuhkan partisipasi dari segenap elemen baik dari dosen
maupun mahasiswa. Mahasiswa berkewajiban dalam menyelesaikan semua matakuliah yang harus ditempuh
termasuk matakuliah Tugas Akhir (TA) dalam menyelesaikan proses perkuliahannya, Saat ini masih banyak
mahasiswa diperguruan tinggi yang melakukan bimbingan tugas akhir secara konvensional dimana mahasiswa harus
datang ke dosen secara langsung untuk melakukan kegiatan bimbingan TA. Permasalahan yang terjadi adalah
kesulitan dalam mengatur waktu bimbingan antara dosen dengan mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang sudah
bekerja yang hanya memiliki waktu malam hari untuk melakukan bimbingan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
model aplikasi berbasis mobile berbasis sms gateway dengan UML yang bisa diakses oleh setiap mahasiswa dengan
menggunakan media smartphone dan website,Teknik perancangan sistem yang digunakan adalah menggunakan
UML(Unified Modelling Language) yang merupakan software yang akan membantu mendesign arsitektur sistem
yang berbasis object. Dengan UML akan membantu menghasilkan design sistem yang akan dibangun secara lebih
terstruktur. Metode yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah dengan Web Engineering yang bermanfaat
dalam merancang aplikasi berbasis web secara lebih terstruktur, Dengan aplikasi ini diharapkan mempermudah
komunikasi antara dosen dan mahasiswa dalam proses bimbingan TA, sehingga akan lebih meningkatkan mutu
pembelajaran terutama bimbingan TA pada perguruan tinggi .

Kata Kunci: Tugas Akhir, Mahasiswa, Aplikasi, Mobile, SMS Gateway, UML

1. PENDAHULUAN untuk bimbingan dan monitoring tugas


Kelulusan merupakan suatu hal yang akhir dengan metode web engineering untuk
sangat diinginkan oleh seorang mahasiswa membantu mahasiswa dalam melakukan proses
terutama bagi mereka yang telah masuk ke dalam bimbingan tugas akhir kepada dosen secara
proses bimbingan tugas akhir maupun skripsi. online dengan media web dan sms gateway.
Dalam menyelesaikan tugas akhirnya seorang Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
mahasiswa harus berkomunikasi aktif dengan untuk membuat sebuah sistem bimbingan skripsi
dosen untuk menentukan jadwal proses antara lain adalah analisa dan sistem
bimbingan maupun revisi, Namun karena bimbingan tugas akhir berbasis web yang
perbedaan kegiatan antara dosen dan mahasiswa dilakukan oleh Frederick Constantianus &
ditambah lagi dengan aktifitas lain Tridharma Bernard Suteja mengenai Analisa dan Sistem
perguruan tinggi dari seorang dosen yaitu Bimbingan Tugas Akhir Berbasis Web (2005),
penelitian dan pengabdian masyarakat yang namun penelitian ini masih terbatas untuk proses
terkadang mengharuskan seorang dosen berada bimbingan lewat web dan belum adanya fitur
diluar kampus maka sering terjadi permasalahan reminder kepada dosen dan mahasiswa melalui
proses bimbingan yang kurang lancar dan sms maupun email yang akan lebih memudahkan
terjadinya miskomunikasi karena dosen tidak bisa dosen dan mahasiswa untuk berkomunikasi,
bertemu langsung dengan mahasiswa, sehingga Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik
akan menghambat kelulusan bagi seorang untuk mengembangkan sebuah sistem yang lebih
mahasiswa. interaktif untuk proses komunikasi antara dosen
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mahasiswa dalam bimbingan tugas akhir
bangun sebuah sistem mobile sms gateway melalui media web dan sms gateway sehingga

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C03-1
Kristiawan Nugroho, Perancangan Aplikasi Mobile Bimbingan dan Monitoring TA Berbasis Web Engineering
dengan Unified Modeling Language (UML)

akan membantu mahasiswa dalam


berkomunikasi aktif dengan dosen dalam
melakukan bimbingan tugas akhir tanpa terikat
oleh tempat dan waktu, selain itu sistem ini
juga dapat membantu dosen dalam
memonitoring perkembangan bimbingan tugas
akhir dari para mahasiswa yang dibimbingnya.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikampus AMIK
Jakarta Teknologi Cipta (JTC) Semarang yang Gambar 1. Proses Metode Web Engineering
terletak di Jl. Kelud Raya No 19 Sampangan,
Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.AMIK JTC Dalam penelitian ini langkah penerapan Metode
memiliki 2 program studi yaitu D3 Manajemen Web Engineering meliputi 5 tahapan yaitu :
Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi. 1. Customer Communication
2.2 Metode Web Engineering Merupakan tahapan untuk berkomunikasi
Menurut Pressman (2005, p500) Web dengan customer mengenai rencana proyek
Engineering adalah proses yang digunakan yang akan dibuat, besaran anggaran yang
untuk menciptakan web aplikasi berkualitas tersedia dan bentuk keinginan customer
tinggi. Atribut yang akan ditemui dalam web terhadap proyek yang akan dibuat, pada
aplikasi diantarnya adalah intensitas web yaitu tahapan ini peneliti melakukan komunikasi
seberapa banyak intensitas web dalam dengan dosen dan para mahasiswa di
melayani klien, concurrency adalah lingkungan kampus/ AMIK JTC Semarang
untuk mendapatkan informasi mengenai tata
seberapa banyak jumlah user yang akan
cara bimbingan tugas akhir mahasiswa
mengakses dalam satu waktu, unpredictable dan proses integrasi dengan website yang
load adalah jumlah pengakses yang tidak telah dimiliki kampus sehingga dosen dan
diperhitungkan, performance adalah mahasiswa diharapkan lebih mudah dalam
kehandalan web dalam melayani klien, meng akses sistem yang akan dihasilkan.
availability adalah ketersediaan web sepanjang 2. Planning
waktu dan continuous evolution yaitu update Rencana proyek untuk pengembangan
secara terus menerus. Perancangan sistem aplikasi web yang telah dibuat. Rencana
mobile bimbingan dan monitoring tugas akhir tersebut terdiri dari task definition dan jadwal
ini menggunakan media SMS gateway dan metode kerja untuk jangka waktu relatif pendek. Pada
Web Engineering. Rekayasa Web atau dapat tahapan ini peneliti melakukan kegiatan
di sebut Web Engineering adalah Suatu model koordinasi dengan institusi AMIK JTC
rekayasa perangkat lunak, yang digunakan Semarang dalam hal perencanaan penggunaan
untuk pengembangan aplikasi‐aplikasi berbasis jenis perangkat lunak (software) maupun jenis
web yang bisa dijelaskan alam bentuk gambar perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan
sebagai berikut: sehingga sistem mobile sms gateway untuk
bimbingan dan monitoring tugas akhir akan
bisa dirancang dengan baik.
3. Modeling
a . Analisis pemodelan
Proses analisis merupakan lanjutan dari
tahap komunikasi dengan pengguna untuk
mendesain mengenai.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C03-2
Kristiawan Nugroho, Perancangan Aplikasi Mobile Bimbingan dan Monitoring TA Berbasis Web Engineering
dengan Unified Modeling Language (UML)

a.1 Analisis isi (content), merumuskan Gateway untuk mengirimkan pesan


kebutuhan dari sistem beserta reminder ke handphone dosen dan
permasalahannya. mahasiswa di AMIK JTC.
a.2 Analisis interaksi (iteration), 5. Delivery and Feedback
mengidentifikasi interaksi pengguna Tahapan terakir metode Web Engineering
dengan sistem berdasarkan pada hak dalam bentuk pemasangan dan konfigurasi
akses pengguna. aplikasi web disesuaikan dengan d o m a i n
a.3 Analisis fungsional (function), website AMIK JTC dan kemudian dilakukan
mengidentifikasi tentang proses proses pemasangan serta percobaan terhadap
bagaimana aplikasi berbasis web ini aplikasi dalam proses bimbingan tugas
akan menampilkan informasi kepada akhir mahasiswa sambil melakukan proses
pengguna. evaluasi berkenaan dengan tanggapan
a.4 Analisis konfigurasi (configuration), dosen dan mahasiswa yang mempergunakan
mengidentifikasi lingkungan dan aplikasi ini.
infrastruktur yang tepat untuk aplikasi
yang akan dibuat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Desain pemodelan Tahap mendesain apa 3.1. Analisa Permasalahan
saja yang nantinya ada di dalam sistem, Bimbingan Tugas Akhir (TA) merupakan
antara lain: proses yang harus dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa Diploma 3 dalam menyelesaikan karya
b.1 Desain antarmuka (interface),
ilmiahnya. Proses bimbingan TA dilakukan
memeriksa kumpulan informasi yang
dengan masing-masing dosen pembimbing yang
telah dilakukan pada tahap analisis,
telah ditetapkan sebelumnya. Saat ini bimbingan
merancang sketsa antarmuka dari
TA dilakukan dengan cara mahasiswa menyiapkan
aplikasi web.
manuskrip TA yang kemudian melakukan janjian
b.2 Desain estetika, merancang tampilan
bimbingan atau langsung bertemu dengan dosen
halaman dengan kombinasi dan gambar
pembimbingnya dengan resiko dosen yang akan
yang sesuai dengan isi aplikasi web.
ditemui mungkin tidak ada ditempat atau saat itu
b.3 Desain isi, merancang isi dari aplikasi
belum bisa menerima bimbingan TA karena
web. Desain-desain tersebut dirancang
adanya kesibukan pekerjaan yang harus segerea
berdasarkan kebutuhan informasi yang
diselesaikan. Baru setelah bertemu dosen
telah di identifikasi pada tahap analisis.
pembimbing maka dosen yang bersangkutan akan
b.4 Desain navigasi, untuk aplikasi web
melakukan pengecekan terhadap manuskrip TA
memiliki aturan atau hak otorisasi
mahasiswa kemudian menuliskan revisi dalam
untuk setiap pengguna sesuai dengan
buku bimbingan maupun dalam manuskrip TA
alur kerja sistem.
tersebut, Permasalahan yang lain terjadi saat
b.5 Desain arsitektur, untuk aplikasi web
mahasiswa cenderung tidak aktif dalam bimbingan
secara keseluruhan berupa database
TA sehingga akan menghambat kelulusannya.
yang berada pada sistem.
Cara ini dirasa kurang efektif dan bisa
4. Construction
menghambat penyelesaian TA mahasiswa
Merupakan suatu tahapan dalam
terutama jika dosen yang bersangkutan belum bisa
menggunakan alat dan teknologi rekayasa
ditemui karena adanya suatu
web untuk membangun aplikasi web yang
pekerjaan/kepentingan yang tidak bisa
telah dirancang dengan menggunakan
ditinggalkan ataupun sedang sedang tifak berada
alat bantu perangkat lunak Macromedia
dikampus. Peneliti merancang sebuah sistem
Dreamweaver untuk mendesain halaman
mobile bimbingan dan monitoring Tugas Akhir
web dan bahasa pemrograman PHP
berbasis SMS Gateway dengam metode Web
(PreProcessor) serta database MySQL untuk
Engineering untuk membantu proses bimbingan
membuat aplikasi web dinamis yang
TA bisa dilakukan secara elektronik dengan media
tersambung melalui teknologi SMS

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C03-3
Kristiawan Nugroho, Perancangan Aplikasi Mobile Bimbingan dan Monitoring TA Berbasis Web Engineering
dengan Unified Modeling Language (UML)

Web menggunakan Internet dan SMS Gateway,


sehingga mahasiswa akan bisa melakukan proses
bimbingan TA sewaktu-waktu dengan
mengirimkan TA-nya via online yang bisa
langsung dikoreksi oleh dosen yang bersangkutan
karena adanya notifikasi/SMS ke dosen untuk
segera mengkoreksi TA mahasiswa begitu pula
sebaliknya jika koreksi sudah selesai maka dosen
akan menginformasikannya kepada mahasiswa
melalui sistem yang otomatis akan mengirimkan
notifikasi/SMS hasil bimbingan ke mahasiswa.
Dengan adanya notifikasi/SMS baik kepada dosen
maupun mahasiswa diharapkan mampu
meningkatkan komunikasi antara dosen dan Gambar 3. Desain Business Process Diagram
mahasiswa sehingga diharapkan TA segera bisa (Proses Registrasi)
diselesaikan, selain itu sistem juga memberikan
notifikasi terhadap mahasiswa yang malas Gambar 3 menunjukkan gambaran business
melakukan bimbingan TA sehingga dosenpun bisa process secara umum berkaitan dengan proses
melakukan monitoring status bimbingan TA registrasi pengguna sistem yang melibatkan
mahasiswanya masing-masing. admin,dosen dan mahasiswa.

3.2. Desain Use Case Sistem Mobile


Menurut (Hend, 2006) “Unified Modelling
Language (UML) adalah bahasa yang telah
menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan,
membangun dan mendokumentasikan artifak suatu
sistem perangkat lunak. Dalam menyusun
perancangan UML Bimbingan dan Monitoring TA
desain UML digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4. Desain Business Process Diagram


(Pengajuan Judul TA)

Gambar 2. Desain Use Case Diagram Gambar 4 menunjukkan gambaran business


process secara umum berkaitan dengan sistem
Gambar di atas merupakan use case model proses pengajuan judul Tugas akhir yang
yang menunjukkan gambaran sistem secara umum melibatkan dosen dan mahasiswa yang dirancang
dengan adanya keterkaitan antara 3 actor yaitu dalam business process UML yang
admin,dosen dan mahasiswa dalam sistem menggambarkan hubungan antar bagian yang
bimbingan dan monitoring tugas akhir dalam terlibat didalam sistem mobile bimbingan dan
proses yang meliputi registrasi,login,pengajuan monitoring tugas akhir.
judul TA, bimbingan serta monitoring Tugas
Akhir.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C03-4
Kristiawan Nugroho, Perancangan Aplikasi Mobile Bimbingan dan Monitoring TA Berbasis Web Engineering
dengan Unified Modeling Language (UML)

Gambar 5. Desain Business Process Diagram


(Proses Bimbingan TA)

Gambar 5 menunjukkan gambaran business Gambar 7. Desain Class Diagram


process secara umum berkaitan dengan proses
bimbingan Tugas Akhir yang melibatkan dosen Gambar diatas menggambarkan relasi antar
dan mahasiswa. tabel mahasiswa, prodi, Dosen dan Bimbingan
serta Monitoring TA dalam aplikasi bimbingan
dan monitoring TA
3.4 Hasil Tampilan Aplikasi
a. Splash screen

Gambar 6. Desain Business Process Diagram


(Proses Monitoring TA)

Gambar 6 menunjukkan gambaran business


process secara umum berkaitan dengan proses
monitoring Tugas Akhir yang melibatkan dosen Gambar 8. Splash screen aplikasi
dan mahasiswa.
b. Menu utama aplikasi
3.3 Perancangan Class Diagram
Merupakan bentuk perancangan database
beserta tabel yang diperlukan dalam mysql dalam
membuat aplikasi sistem bimbingan dan
monitoring TA dengan struktur sebagai berikut:

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C03-5
Kristiawan Nugroho, Perancangan Aplikasi Mobile Bimbingan dan Monitoring TA Berbasis Web Engineering
dengan Unified Modeling Language (UML)

Edition. United State: Addison Wesley


Professional.
Constantianus, Frederick. Suteja, Bernard
Renaldy. (2005) Analisa dan Desain Sistem
Bimbingan Tugas Akhir Berbasis Web
dengan Studi Kasus Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Kristen Maranatha.
Hend, Unified Modeling Language, 2006
Pressman,
Roger S. 2005. Software engineering: a
practitioner's approach. New York :McGraw-
Hill Higher Education

Gambar 9. Menu utama aplikasi

4. SIMPULAN, SARAN, DAN


REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian perancangan
UML untuk sistem aplikasi mobile berbasis SMS
Gateway dan Web Engineering maka dapat
diambil beberapa kesimpulan:
1. Unified Modelling Language (UML)
sangat membantu dalam mendesain sistem
mobile bimbingan dan monitoring Tugas
Akhir.
2. Penggunaan Unified Modelling
Language(UML) merepresentasikan
pendekatan berbasis object dalam
merancang sistem mobile bimbingan dan
monitoring Tugas Akhir sehingga
membantu mempermudah dalam
pembuatan program aplikasinya.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini dibiayai oleh program
penelitian dosen pemula Kemenristekdikti tahun
2017, Untuk itu peneliti mengucapkan banyak
terima kasih, Semoga penelitian ini bermanfaat
bagi semua masyarakat pendidikan tinggi dan
bangsa Indonesia.

6. DAFTAR PUSTAKA
Booch, G. James, R. Ivar, J, 2005. The Unified
Modeling Language User Guide Second

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C03-6
Jonatan Putra Pangapul, dkk. Aplikasi Kamus Idiom Inggris – Indonesia Berbasis Mobile Menggunakan Image
Processing

APLIKASI KAMUS IDIOM INGGRIS – INDONESIA BERBASIS MOBILE


MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING

Jonathan Putra Pangapul1, Robby Kuriawan Budhi2, Dwi Taufik Hidayat 3


Universitas Widya Kartika Surabaya
jonathanpangapul@gmail.com

ABSTRAK

Ada banyak kata Idiom berserta artinya, ada juga kamus yang berisikan tentang kata-kata Idiom, namun hal tersebut
dinilai kurang maksimal dalam penggunaannya, dikarenakan jika kita ingin mencari arti kata Idiom kita masih harus
membuka kamus dan mencari kata yang kita cari dan belum ada aplikasinya. Maka dari permasalahan tersebut perlu
adanya aplikasi kamus Idiom dalam bentuk mobile yang mudah dibawa ke mana-mana. Dan hasilnya adalah
terciptanya suatu aplikasi kamus idiom Inggris - Indonesia pada smartphone android yang dapat mempermudah
pengguna dalam mencari arti dari frasa idiom tersebut, aplikasi dapat bermanfaat bagi pengguna untuk menghemat
waktu saat mencari arti dari frasa idiom. Aplikasi ini dapat berjalan pada smartphone minimal API 17 (Jellybean),
serta aplikasi ini dibuat menggunakan image processing Optical Character Recognition (OCR) dan metode yang
digunakan adalah metode waterfall.

Kata Kunci: Idiom, Android, Smartphone, OCR, Waterfall

1. PENDAHULUAN Character Recognition (OCR) dan metode yang


Bahasa merupakan sebuah perwujudan digunakan adalah metode waterfall.
manusia dalam hal berkomunikasi. Definisi ini
memiliki istilah yang penting, masing-masing 2. METODE PENELITIAN
dibagi menjadi detail, diantaranya adalah istilah OCR merupakan perangkat lunak yang
sebagai sistem, tanda, vokal, konvesional, digunakan untuk mengkonversi bentuk karakter
manusia, komunikasi. Bahasa juga merupakan pada suatu citra menjadi bentuk karakter aslinya.
fenomena yang melibatkan proses-proses yang Mathivanan, Ganesamoorthy, dan Maran (2011)
bermacam-macam seperti pengenalan bunyi, cetak menjelaskan bahwa OCR memiliki beberapa
huruf, dan juga komunikasi emosional melalui proses, diantaranya: menerima masukkan,
irama bicara dan perubahan nada bicara. preprocessing, segementasi, normalisasi, dan
Kata Idiom ini sendiri memiliki arti yang pengenalan
berbeda jika kita menerjemahkan secara langsung, Aplikasi yang dirancang dalam penelitian ini
sebagi contoh ada sebuah kata Back To Back, jika adalah Kamus Idiom Inggris – Indonesia pada
diartikan secara langsung atau dengan Google Android. Dalam pembuatan aplikasi ini, penulis
Translate akan memilik arti kembali ke belakang, menggunakan bahasa pemrograman Java dan
namun jika diartikan menurut kata Idiom arti kata Integrated Development Environment (IDE)
dari Back To Back adalah berturut-turut. Android Studio. Metode yang digunakan pada
Ada banyak kata Idiom berserta artinya, ada penelitian ini adalah Waterfall versi Sommerville
pula kamus yang berisikan tentang kata-kata (2011). Dimana penulis melakukan beberapa
Idiom, namun hal tersebut dinilai kurang maksimal tahapan seperti berikut ini:
dalam penggunaannya, dikarenakan jika kita ingin 1. Mendefinisikan atau menganalisa
mencari arti kata Idiom kita masih harus membuka kebutuhan aplikasi
kamus dan mencari kata yang kita cari. Maka dari 2. Melakukan desain sistem dan desain
permasalahan tersebut perlu adanya aplikasi aplikasi
kamus Idiom dalam bentuk mobile yang mudah 3. Implementasi dan melakukan tes
dibawa ke mana-mana. Aplikasi ini dibuat 4. Melakukan maintenance
menggunakan image processing Optical 5. Menyusun laporan penelitian

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C04-1
Jonatan Putra Pangapul, Dkk. Aplikasi Kamus Idiom Inggris – Indonesia Berbasis Mobile Menggunakan Image
Processing

Gambar 2. Diagram Block OCR

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Tampilan Menu Utama


Telah terealisaikan aplikasi kamus idiom 4. SIMPULAN, SARAN, DAN
yang berguna untuk membantu pengguna mencari REKOMENDASI
arti frasa idiom , baik melalui input frasa maupun Dari hasil penelitian dan percobaan untuk tugas
capture gambar. Aplikasi ini dapat berjalan di akhir dengan judul Aplikasi Kamus Idiom Inggris
sistem operasi android paling rendah Jellybean – Indonesia Menggunakan Image Processing,
maka disimpulkan bahwa :
 Telah terciptanya suatu aplikasi kamus idiom
4.2.
Aplikasi ini memiliki desain tampilan yang
sederhana sehingga memudahkan user untuk Inggris - Indonesia pada smartphone android
menggunakan aplikasi ini, Di dalam aplikasi ini yang dapat mempermudah pengguna dalam

 Aplikasi dapat bermanfaat bagi pengguna


mencari arti dari frasa idiom tersebut.
terdapat 5 menu utama yaitu:
1. Menu Search
untuk menghemat waktu saat mencari arti dari
2. Menu Capture
 Dari hasil kuesioner, responden memberikan
frasa idiom.
3. Menu Help
4. Menu About hasil yang baik untuk aplikasi Kamus Idiom.
5. Exit Selain kesimpulan – kesimpulan yang dijelaskan
Seperti pada gambar di bawah ini diatas, aplikasi kamus idiom memiliki beberapa

 Font yang dideteksi oleh aplikasi adalah font


kelemahan antara lain :

standar pada office seperti Times New Roman,

 Warna font dan warna background tidak bisa


Calibri, Comic Sans, Arial.

gabungan dari warna merah, biru dan hijau.


Untuk hasil yang baik lebih disarankan
menggunakan background putih dengan

 Posisi saat pengambilan gambar melalui


warna font hitam

kamera lebih baik dalam posisi landscape


Saran yang ada dalam penelitian dan
percobaan yang dapat digunakan dalam

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C04-4
Jonatan Putra Pangapul, Dkk. Aplikasi Kamus Idiom Inggris – Indonesia Berbasis Mobile Menggunakan Image
Processing

pengembangan penelitian ini selanjutnya Issues, Vol-8 No-1. Diakses tanggal 5


adalah: Oktober 2016.
Menambahkan fitur voice recognition pada Mathivanan, P., Ganesamoorthy, B. and Maran, P.


aplikasi ini (2014). Watershed algorithm Based
Membuat aplikasi yang dapat memilih Segmentation for Handwritten Text
kalimat mana yang akan di proses untuk Identification. Ictact Journal On Image and
menampilkan kalimat dan artinya. Video Processing, 04(03), pp.767-772.
Pakpahan, F.S. (2009). Sistem Operasi Android.
5. DAFTAR PUSTAKA Diakses tanggal 6 Oktober 2016.
Eder, Dra. (2012). Smartphone. Diakses tanggal 6 Pangestu, P. (2015). Penerapan Histogram
Oktober 2016. Equalization pada Optical Character
Fatimah, Wina Noviani, ST. (2011). Pengenalan Recognition Preprocessing. Diakses tanggal
Ecplise. Diakses tanggal 7 Oktober 2016. 11 Oktober 2016.
Hashimi, Sayed Y., Dkk. (2009). Pro Android. Pressman, R.S. (2010) Software Engineering: a
Diakses tanggal 13 Oktober 2016. Practioner’s Approach 7th Edition, McGraw-
Hidayat, Erzi. (2013). Rancang Bangun Mobile Hill Higher Education.
Phone Positioning System Pada Platform Sommerville, I. (2011). Software Engineering9th
Android. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. Edition. Addison-Wesley.
Khak, Muh. Abdul. (2016). Idiom Dalam Bahasa Sulistiyo, Mahmud Dwi. (2014). Aplikasi Optical
Indonesia: Struktur dan Makna. Diakses Character Recognition pada Perangkat
tanggal 5 Oktober 2016. Mobile Menggunakan Mixed Binarization,
Manik, Ngarap Im. (2010). Perancangan Program DISC (Digital Information and System
Aplikasi Pengenalan Teks Menggunakan Conference 2014), Jurnal Fakultas
Fuzzy Logic. Diakses tanggal 13 Oktober Informatika. Diakses tanggal 5 Oktober 2016.
2016. Utami, Anisa Eka. (2016). Aplikasi Penerjemah
Mollah, Ayatullah Faruk. (2011). Design of an Bahasa Inggris – Indonesia dengan Optical
Optical Character Recognition System for Character Recognition Berbasis Android.
Camera based Handheld Device, Diakses tanggal 5 Oktober 2016.
Internatioanl Journal of Computer Science

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C04-3
Jonatan Putra Pangapul, Dkk. Aplikasi Kamus Idiom Inggris – Indonesia Berbasis Mobile Menggunakan Image
Processing

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C04-4
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pengiriman Barang


(Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis Aplikasi
Desktop
Victor Yoshua1, Robby Kurniawan2, Yonatan Widianto3,
Universitas Widya Kartika Surabaya
Joshuavictor1290@gmail.com, robby@widyakartika.ac.id,yonatan@widyakartika.ac.id

ABSTRAK

Kebutuhan akan jasa ekspedisi ekspor semakin meningkat, jumlah perusahaan ekspedisi ekspor semakin banyak, dan
pada akhirnya menyebabkan persaingan antara peusahaan ekspedisi menjadi semakin ketat. Berdasarkan alasan
tersebut PT. Berlian Global Transportama Surabaya sebagai perusahaan ekspedisi juga membutuhkan sistem
informasi ekspor barang secara terkomputerisasi berbasis aplikasi desktop yang dapat mencatat data shipping
instruction, delivery order, surat jalan, permohonan ijin stack kontainer, packing list, pemberitahuan ekspor barang
(PEB), dan invoice. Sistem ekspor barang ini dibuat melalui tahapan perencanaan dengan metode prototype, tahapan
analisis dan desain sistem yaitu struktur uml, use case diagram, sequence diagram, activity diagram, database dan
pembuatan tabel, tahapan implementasi dan evaluasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan
database MySQL. Sistem ekspor barang ini diharapkan kinerja PT. Berlian Global Transportama Surabaya akan
meningkat dan pada akhirnya hal ini akan meningkatkan daya saing terhadap para pesaing baik lokal maupun global.

Kata Kunci: Ekspor, Ekspedisi, Sistem Informasi, Aplikasi Desktop

1. PENDAHULUAN Transportama dibuat agar PT. Berlian Global


Pada era globalisasi sekarang ini Transportama menggunakan sistem aplikasi
perkembangan di segala kehidupan semakin pesat, desktop, yaitu untuk meminimalisir penggunaan
terutama di bidang sistem informasi ekspedisi. kertas dimana pada sebelumnya masih
Ekspedisi merupakan perusahaan yang bergerak di menggunakan metode pencatatan untuk melihat
bidang jasa pengiriman dalam kegiatannya jasa laporan dari setiap transaksi yang dilakukan oleh
pengiriman menggunakan banyak sekali alat customer. Pada sistem aplikasi desktop akan lebih
bantu. Apabila alat bantu tersebut sudah tidak menggunakan sistem aplikasi database. Dengan
layak pakai maka harus diadakan penggantian alat. adanya aplikasi ini maka perusahaan dapat melihat
Salah satu penggunaan alat yang memegang laporan-laporan dari setiap transaksi yang
peranan penting di dalam proses pengiriman dilakukan oleh customer serta dapat mencetak nota
barang adalah komputer, karena segala aktivitas pengiriman barang tersebut berdasarkan hasil dari
pembuatan surat- surat, pencatatan dan transaksi yang dilakukan oleh para customer
penyimpanan data sebagian besar dilakukan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
dengan menggunakan komputer. penulis bermaksud melakukan penelitian dengan
PT. Berlian Global Transportama yang judul “Perancangan Sistem Informasi Administrasi
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pengiriman Barang (Ekspor) Pada PT. Berlian
ekspedisi yang berada di wilayah Surabaya Utara. Global Transportama Berbasis Aplikasi Desktop”.
Bisnis ekspedisi yang dijalankan oleh perusahaan
PT. Berlian Global Transportama yaitu pengiriman 2. METODE PENELITIAN
barang ekspor melalui laut. Barang-barang 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
tersebut dibawa menggunakan kontainer dan alat Waktu : 2016-2017
transportasi laut menggunakan jasa penyewaan Tempat : Universitas Widya Kartika
kapal yang ditangani sendiri oleh perusahaannya.
Perancangan sistem informasi administrasi 2.2. Metode dan Rancangan Penelitian
pengiriman barang pada PT. Berlian Global

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-1
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Langkah pelaksanaan ini berisi penjelasan


mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam
rancang bangun sistem informasi administrasi
berbasis aplikasi desktop yang meliputi :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan wawancara dengan manajer PT.
Berlian Global Transportama. Selain itu penulis
juga melakukan studi pustaka melalui sumber-
sumber bacaan dari internet.
2. Perancangan Desain Sistem
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan
kemudian dianalisa. Setelah dianalisa, dibuat
sebuah rancangan sistem informasi administrasi
dari aplikasi desktop yang akan dibuat.
3. Pembuatan Aplikasi
Pada langkah ini, aplikasi dibuat dengan
memerhatikan desain sistem yang sudah dibuat
sebelumnya.
Gambar 1. Use case
4. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi
Aplikasi yang telah sesuai dibuat diujikan
2.3. Pengambilan Sampel
kepada pegawai kantor PT. Berlian Global
Untuk mengetahui hasil evaluasi aplikasi
Transportama untuk dicek apakah hasil aplikasi
pada pengguna dilakukan pembagian kuesioner.
sesuai dengan rekomendasi secara manual.
Kuesioner yang diberikan kepada admin dan
Pada sistem yang akan dibuat terdapat 2 aktor,
manajer PT. Berlian Global Transportama meliputi
yakni admin dan manajer. Admin adalah user
sistem yang sudah dibuat dan pembagian hak user
yang memegang kendali atas sistem. Admin
serta inputan data apakah sudah sesuai dengan
dapat mengatur user, menginput kelengkapan
sistem manual PT. Berlian Global Transportama.
dokumen ekspor dan mencetak nota dokumen
ekspor, mengubah password, mengecek laporan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumen ekspor. Manajer dapat mengecek
laporan dokumen ekspor dan menginput data Hasil dari implementasi sistem informasi
yang dapat mencetak nota dokumen ekspor. administrasi ini adalah sebuah aplikasi desktop
Untuk dapat melakukan aksi-aksi di atas, baik pengiriman barang (ekspor) dengan studi kasus
admin maupun manajer harus log in terlebih pada PT. Berlian Global Transportama Perak
dahulu. Gambaran yang lebih jelas mengenai Timur, Surabaya. Berikut ini merupakan tampilan-
aktor dan fitur yang dimilikinya dapat dilihat tampilan dari sistem informasi administrasi
pada use case sistem pada Gambar 1 di bawah berbasis aplikasi desktop yang telah dibuat.
ini.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-2
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Gambar 2. Menu-menu sistem informasi


administrasi pengiriman barang (ekspor)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-3
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-4
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Gambar 3. Form sistem aplikasi desktop transaksi


pengiriman barang (ekspor)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-5
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Gambar 4. Form Laporan system aplikasi desktop


pengiriman barang (ekspor)

4. SIMPULAN DAN SARAN


4.1. Simpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada
bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

 Dengan adanya Sistem Informasi


kesimpulan bahwa :

Administrasi Pengiriman Barang


(Ekspor) Berbasis Aplikasi Desktop ini

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-6
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

diharapkan dapat membantu pekerjaan Siagian, Sondang P. (2004). Manajemen


proses pelayanan pengiriman barang Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi


(ekspor) di bagian administrasi. Aksara.
Dengan sistem berbasis database ini Suyono, Capt. R.P. (2005). Shipping –
diharapkan dapat membantu Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor
pengolahan data dan laporan Melalui Laut. Jakarta.
pengiriman barang (ekspor). Triyoso, Bambang. (2004). Analisis
Kausalitas Antara Ekspor dan
4.2. Saran
 Karena aplikasi ini hanya mengolah
Pertumbuhan Ekonomi di Negara
ASEAN. Sumatera Utara: FE UNSU
data pada bagian admin saja, maka Utomo, Yuni Priadi. 2000. Ekspor Mendorong
nantinya diharapkan adanya hubungan Pertumbuhan Ekonomi Atau
integrasi antara bagian administrasi Pertumbuhan Mendorong Ekspor.
dengan bagian-bagian lainnya dalam Yogyakarta: Jurnal Management UII
perusahaan seperti: accounting, Whitten, Jeffrey L, et al. (2004) Metode
marketing dan lain-lain, sehingga Desain & Analisis Sistem, Edisi 6, Edisi


menciptakan suatu aplikasi yang utuh. International, Mc GrawHill, ANDI.
Disarankan untuk pembuatan aplikasi Yogyakarta.
ini yang tadinya berbasis aplikasi Whitten et. Al, Whitten. ;Jeffrey L, Dittman. ;
desktop supaya nantinya menjadi Kevin C. ; Bentley, Lonnie D. (2004).
berbasis web / android. Metode design dan analisa Sistem
Bibliografi ed.6, Andi Offset.
5. DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.
Arief M Rudianto. (2011). Pemrograman Web
Dinamis menggunakan PHP dan
MySQL. C.V ANDI OFFSET.
Yogyakarta.
Andi Sunyoto. (2007). Pemrograman
Database dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL, Andi Offset. Yogyakarta.
Fowler, M. (2004). UML Destilled Edisi 3.
Yogyakarta: Andi.
Hartono. (2005). Pengenalan Komputer.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jogiyanto, H.M. (1999). Analisis dan Disain
Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset,
Yogyakarta.
McLeod. (2004). Sistem Informasi
Manajemen. PT. Indeks. Jakarta.
Munawar. (2005). Pemodelan Visual dengan
UML, Graha Ilmu. Yogyakarta.
O’Brien, James A. (2005).
Pengantar Sistem Informasi. Penerbit :
Salemba 4, Jakarta.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-7
Victor Yoshua, dkk. Perancangan SIA Pengiriman Barang (Ekspor) pada PT. Berlian Global Transportama Berbasis
Aplikasi Desktop

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C05-8
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN


EFISIENSI FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. MITRA PINASTHIKA
MUSTIKA AUTO CABANG KENJERAN
Rifcha, Melvie Paramitha, Chitra Santi
Universitas Widya Kartika Surabaya
rifchairawan@yahoo.com

ABSTRAK

Pada dasarnya setiap perusahaan dibangun dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai tujuan
bisnis dengan efektif dan efisien di tengah ketatnya persaingan, maka perusahaan harus terus menerus melakukan
perbaikan dalam prosedur, sistem pengendalian, dan aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan. Salah satu cara
untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari proses bisnis adalah menggunakan audit operasional. Dengan
dilakukannya audit operasional, perusahaan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan prosedur dan metode
operasional perusahaan, serta mendapatkan rekomendasi untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.PT. Mitra
Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) merupakan dealer 3S (Sales, Service, Sparepart). Sebagai salah satu
perusahaan anak yang baru dari MPM Group, MPM Auto dituntut untuk dapat langsung berkembang di tengah
ketatnya persaingan bisnis di Indonesia. Pada bidang otomotif sparepart merupakan salah satu sumber pemasukan
yang berpotensi besar untuk menghasilkan keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan namun seringkali
terabaikan. Penelitian ini melakukan audit operasional pada fungsi persediaan MPM Auto Cabang Surabaya untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensi dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan. Audit
operasional dilakukan dengan proses observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data dan temuan yang akan
disajikan dalam laporan audit. Setelah itu, peneliti akan memberikan rekomendasi untuk dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pada metode operasional fungsi persediaan perusahaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode operasional fungsi persediaan dari MPM Auto efektif untuk mencapai tujuan perusahaan, namun belum
cukup efisien. Diperlukan perhatian khusus terhadap standar operasional prosedur perusahaan dan pemisahan fungsi
jabatan yang baik sehingga mengurangi risiko kerugian perusahaan dari kecurangan maupun ketidakefisienan.

Kata Kunci: memuat karakteristik permasalahan, maksimal dua kata per kata kunci, maksimal lima kata kunci

1. PENDAHULUAN berkembang di tengah ketatnya persaingan bisnis


Pada dasarnya bisnis dibangun dengan di Indonesia. Ketatnya persaingan bisnis pada
tujuan untuk memperoleh keuntungan yang saat ini mengakibatkan turunnya trend pembelian
sebesar-besarnya dengan biaya seminimal mobil baru di seluruh Indonesia dari berbagai
mungkin. Untuk mencapai tujuan bisnis dengan merk, sehingga saat ini perusahaan yang bergerak
efektif dan efisien di tengah ketatnya persaingan, di automotive berusaha menggali pemasukan dari
maka perusahaan harus terus menerus melakukan layanan service dan penjualan sparepart.
perbaikan dalam prosedur, sistem pengendalian, Sparepart merupakan salah satu sumber
dan aktivitas operasional yang dilakukan pemasukan yang berpotensi besar untuk
perusahaan. Salah satu cara untuk menilai menghasilkan keuntungan yang diharapkan oleh
efektivitas dan efisiensi dari proses bisnis adalah perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan risiko
menggunakan audit operasional. Audit kerugian perusahaan apabila terdapat celah-celah
operasional membantu perusahaan untuk yang tidak dikontrol oleh perusahaan yang
mengetahui kelemahan-kelemahan prosedur dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak
metode operasional perusahaan, serta bertanggung jawab. Berkaitan dengan hal
mendapatkan rekomendasi untuk melakukan tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
perbaikan di masa mendatang. PT. Mitra melakukan penelitian dengan judul “Audit
Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) sebagai Operasional untuk Menilai Efektivitas dan
salah satu perusahaan anak yang baru dari MPM Efisiensi Fungsi Persediaan pada PT. Mitra
Group juga dituntut untuk dapat langsung

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-1
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

Pinasthika Mustika Auto Cabang Kenjeran 2.5. Jenis dan Sumber Data
Surabaya”. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
2. Metode Penelitian Sumber data yang digunakan pada penelitian ini
2.1. Pendekatan Penelitian adalah data primer.
Penelitian tentang “Audit Operasional untuk
Menilai Efektivitas dan Efisiensi Fungsi 2.6. Langkah-langkah Pembahasan
Persediaan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Langkah-langkah penelitian yang dilakukan
Auto Cabang Kenjeran Surabaya” merupakan pada proses penyusunan skripsi ini adalah
penelitian kualitatif. sebagai berikut:
1. Audit Pendahuluan, dilakukan dengan
2.2. Fokus Penelitian mendapatkan dan mempelajari informasi
Sesuai dengan obyek penelitian dan mengenai latar belakang, struktur
rumusan masalah yang ada di dalam penelitian organisasi, karakteristik operasional
ini, maka elemen-elemen yang akan diteliti yaitu: perusahaan yang akan diaudit, standar
standar operasional prosedur pembelian, operasional dan flowchart kegiatan
penyimpanan, dan penjualan sparepart; alur operasional pada fungsi persediaan.
kerja (flowchart) pembelian, penyimpanan, dan 2. Review dan pengujian pengendalian
penjualan sparepart; dokumen; laporan manajemen, dilakukan dengan
manajerial; sistem pengendalian internal. melakukan pengujian pada standar
operasional dan flowchart kegiatan
2.3. Lokasi Penelitian operasional pada fungsi persediaan
Lokasi penelitian ini adalah PT. Mitra apakah terdapat potensi kelemahan pada
Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) Cabang aktivitas operasi yang telah dilakukan
Kenjeran Surabaya yang merupakan dealer oleh perusahaan.
Mobil Nissan dan Datsun yang bertempat di 3. Audit terinci, dilakukan dengan
Jalan Raya Kenjeran No 585, Kecamatan pengumpulan bukti untuk menggali
Mulyorejo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, informasi yang lebih dalam dan dapat
Indonesia. mendukung hasil analisa yang telah
dilakukan pada tahap review dan
2.4. Prosedur Pengumpulan Data pengujian pengendalian manajemen.
Prosedur pengumpulan data yang digunakan Bukti penunjang yang diperlukan berupa
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dokumen, laporan manajerial, serta
1. Observasi, dilakukan dengan cara auditor melakukan observasi secara
mengamati dan mencari data secara mendalam untuk memastikan seluruh
langsung di lapangan. data yang telah didapatkan benar-benar
2. Wawancara, dilakukan dengan cara mencerminkan kondisi sebenarnya yang
menggali informasi langsung dengan terjadi di lapangan.
pimpinan perusahaan dan karyawan yang 4. Pelaporan, dilakukan dengan membuat
terkait dengan proses pembelian laporan audit operasional yang berisi
persediaan, penyimpanan, dan penjualan kesimpulan hasil audit dan rekomendasi
sparepart. Contohnya: partman dan yang telah didiskusikan dengan pihak
workshop head. yang berwenang pada perusahaan atas
3. Dokumentasi, dilakukan dengan menyalin kekurangan yang ditemukan pada proses
atau mengutip data perusahaan dengan izin audit.
pimpinan perusahaan, serta mengambil 5. Tindak lanjut, setelah membuat laporan
gambar atas kegiatan/proses/temuan yang audit operasional, selanjutnya auditor
didapatkan di lapangan. mendorong pihak yang berwenang pada
perusahaan untuk melakukan tindak

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-2
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

lanjut sesuai dengan rekomendasi yang


telah disepakati bersama untuk
mendukung efektivitas dan efisiensi dari
metode operasional fungsi persediaan
yang dijalankan perusahaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil Audit Pendahuluan
Hasil temuan audit pendahuluan :
1. Pada struktur organisasi ditemukan
bahwa struktur organisasi departemen
sparepart bergabung dengan departemen
service. Departemen sparepart maupun
service tidak memiliki admin khusus
dalam melakukan aktivitas keuangan. Gambar 2. Laporan Penjualan Sparepart
Selain itu posisi kasir juga masih kosong.
Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Dari laporan penjualan sparepart diatas,
keuangan dari departemen sparepart dapat diketahui target penjualan sparepart yang
maupun service dilakukan oleh telah ditetapkan oleh manajemen untuk PT. Mitra
departemen FAD (Finance and Pinasthika Mustika Auto Cabang Kenjeran
Accounting Department) yang terdiri dari Surabaya dan perolehan dari penjualan sparepart
3 orang untuk PT. Mitra Pinasthika pada bulan April 2015 hingga Februari 2016.
Mustika Auto Cabang Kenjeran. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa metode
2. Departemen sparepart tidak memiliki operasional dan standar operasional prosedur
kepala bagian khusus, namun bergabung yang telah ditetapkan oleh perusahaan pada
dengan kepala bagian departemen fungsi persediaan sudah dapat dikatakan efektif.
service. Terbukti dengan pencapaian dari PT. Mitra
3. Pada uraian pekerjaan partman Pinasthika Mustika Auto Cabang Kenjeran
ditemukan bahwa tidak ada pemisahan Surabaya yang mampu untuk mencapai target
fungsi pengawasan persediaan fisik dan penjualan sparepart setiap bulannya. Metode
fungsi manajemen dan persediaan operasional dan standar operasional prosedur
gudang. pada fungsi persediaan sudah cukup baik dalam
4. Tidak terdapat prosedur penjualan mendukung aktivitas penjualan persediaan untuk
sparepart untuk penjualan langsung dapat mencapai visi dan target yang telah
kepada customer dan penjualan ditetapkan oleh manajemen.
wholesale.
3.2. Hasil Review dan Pengujian Pengendalian
Manajemen
Hasil temuan audit atas review dan
pengujian pengendalian manajemen
1. Aktivitas pembelian barang, penerimaan,
penyimpanan, hingga penjualan
dilakukan oleh orang yang sama.
2. Tidak terdapat otorisasi pejabat
berwenang dalam proses pembelian,
namun tetap dapat dikontrol melalui
laporan pembelian.
3. Gudang masih dapat diakses oleh
karyawan lain maupun customer.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-3
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

4. Dokumen pada aktivitas penjualan hanya papan control board saat pengambilan
terdapat faktur penjualan, perusahaan persediaan.
tidak menggunakan surat jalan maupun 6. Partman mengetahui akses log-in untuk
pesanan penjualan. Selain itu faktur sistem yang dimiliki oleh partman lain
penjualan tidak memiliki otorisasi dari 7. Informasi yang ditampilkan pada laporan
pejabat berwenang. kurang lengkap. Tidak terdapat informasi
5. Pesanan pembelian tidak memerlukan kapan sparepart dibeli, sudah berapa
purchase order dari customer, pesanan lama sparepart belum terjual, persentase
dapat dilakukan melalui telepon atau perbandingan antara pembelian dan
sms. penjualan.
6. Dalam aktivitas penjualan, bagian
akuntansi tidak memeriksa jumlah 3.4. Laporan Audit
kuantitas yang dikirim, hanya 3.4.1. Kesimpulan Hasil Audit
berdasarkan faktur penjualan yang Berdasarkan temuan (bukti) yang diperoleh
diterima dari partman. selama audit yang dilakukan, maka dibuat
7. Pada sistem informasi penjualan tidak kesimpulan sebagai berikut:
terdapat penjelasan atas penyimpangan- Kondisi:
penyimpangan yang terjadi. Apabila 1. Terdapat beberapa prosedur pada standar
terdapat kejanggalan atas penjualan, operasional prosedur yang tidak dilakukan,
kepala bengkel langsung menanyakan hal diantaranya:
tersebut kepada partman. i. Pada aktivitas pembelian, tidak ada
proses pembuatan suggestion order.
3.3. Hasil Audit Lanjutan ii. Pada aktivitas penjualan (melalui
Hasil temuan audit lanjutan : service), tidak ada penggunaan
1. Pada aktivitas pembelian, tidak terdapat kanban sparepart dan peletakannya
proses pembuatan suggestion order. pada papan part control.
Standar operasional prosedur yang 2. Tidak adanya otorisasi dari pejabat
digunakan sudah tidak up to date (pada berwenang baik kepala bengkel, kepala
standar operasional prosedur aktivitas cabang, maupun koordinator workshop
pembelian masih menggunakan sistem untuk aktivitas pembelian, penyimpanan
NSPS, padahal mulai oktober 2016 untuk dan penjualan sparepart.
melakukan aktivitas pembelian 3. Standar operasional prosedur belum
persediaan sudah diganti menggunakan mengalami perubahan sejak pertama kali
sistem SAP, pada standar operasional dibuat, sedangkan standar yang digunakan
prosedur aktivitas penerimaan tidak sudah tidak sesuai dengan kondisi
terdapat dokumen WR). perusahaan.
2. Tidak ada otorisasi dari pejabat 4. Terdapat perangkapan fungsi pada
berwenang untuk aktivitas pembelian, partman, partman melakukan seluruh
penerimaan, dan penjualan persediaan, aktivitas pada fungsi persediaan dari
baik otorisasi dari kepala bengkel, kepala pembelian, penerimaan, penyimpanan,
cabang, dan koordinator workshop. hingga penjualan sparepart.
3. Arsip dokumen yang dilakukan oleh Kriteria:
partman tidak lengkap. 1. Standar operasional prosedur dibuat untuk
4. Tidak terdapat standar operasional mengontrol aktivitas dan dengan tujuan
prosedur untuk penjualan sparepart agar kegiatan operasional perusahaan
untuk penjualan langsung kepada dapat dilaksanakan dengan efektif dan
customer dan penjualan wholesale. efisien, sehingga harus dilakukan dan terus
5. Tidak terdapat kanban sparepart dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
tidak dilakukan peletakan kanban pada

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-4
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

2. Adanya otorisasi dan pemisahan tugas dan 1. Perusahaan melakukan evaluasi terhadap
fungsi, memudahkan proses pengendalian standar operasional prosedur yang
sehingga antar karyawan dapat saling digunakan, mengumpulkan informasi yang
mengontrol dan membatasi aktivitas diperlukan, dan membuat standar
karyawan lain. operasional prosedur yang baku serta
Penyebab: sesuai kebutuhan perusahaan untuk dapat
1. Standar operasional prosedur yang ada melakukan kegiatan operasional dengan
dirasakan cukup memakan waktu yang efektif dan efisien.
relatif lama sehinga tidak efisien. 2. Dalam menjalankan tugasnya, partman
2. Kantor pusat belum membuat standar harus mendapatkan cukup kontrol dari
operasional prosedur yang baru dan baku, kepala bengkel untuk mencegah terjadinya
dan belum terdapat permintaan dari hal yang tidak diinginkan yang berisiko
cabang. merugikan perusahaan.
3. Akan menambah biaya untuk merekrut Keputusan untuk melakukan perbaikan atas
karyawan lain yang dapat membantu kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen,
mengontrol tugas partman dalam tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki
menjalankan aktivitas terkait fungsi dikhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk
persediaan. Misalnya: admin sparepart pada pengelolaan persediaan perusahaan di masa
atau kepala gudang. yang akan datang.
Akibat:
1. Aktivitas pembelian, penyimpanan dan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
penjualan persediaan tidak berjalan efektif 4.1. Kesimpulan
dan efisien. Berdasarkan analisis dan hasil temuan atas
Lemahnya kontrol karena tidak ada otorisasi dan pembahasan pada bab 4, maka kesimpulan yang
satu orang melakukan berbagai aktivitas terkait diambil oleh peneliti dalam pelaksanaan audit
fungsi persediaan. operasional atas aktivitas pembelian,
penyimpanan dan penjualan persediaan pada PT.
3.4.2. Rekomendasi Mitra Pinasthika Mustika Auto Cabang Kenjeran,
Dari hasil audit yang dilakukan, terdapat Surabaya sudah efektif untuk mencapai tujuan
beberapa kelemahan yang harus menjadi perusahaan, namun belum dapat dikatakan
perhatian manajemen di masa yang akan datang. efisien. Berikut kesimpulan yang didapatkan oleh
Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi peneliti:
dua, yaitu: 1. Pada alur pembelian sparepart tidak
1. Kelemahan pada standar operasional terdapat aktivitas untuk menganalisa
prosedur yang digunakan karena kurang kebutuhan persediaan dan membuat
sesuai, dan tidak efektif dan efisien dokumen suggestion order, sehingga
dalam menjalankan kegiatan operasional menimbulkan risiko pembelian persediaan
perusahaan, khususnya pada fungsi yang kurang sesuai dengan kebutuhan
persediaan. yang akan menyebabkan arus kas menjadi
2. Kelemahan pada pembagian fungsi dan kurang lancar.
tugas dimana terlalu banyak tugas yang 2. Pada alur penyimpanan sparepart tidak
dilakukan oleh satu orang pada fungsi terdapat kanban sparepart yang memiliki
persediaan. fungsi untuk membantu partman dalam
Atas kelemahan yang terjadi, maka mengontrol jumlah sparepart dan
diberikan rekomendasi sebagai koreksi atas menentukan besarnya kebutuhan
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen sparepart, hal ini menyebabkan tidak
untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Sebagai terdapat alat pendukung dalam proses
berikut: pengambilan keputusan saat pembelian
persediaan. Selain itu laporan persediaan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-5
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

perlu dilengkapi dengan catatan waktu 5. DAFTAR PUSTAKA


pembelian, kedatangan, dan tanggal Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing, Petunjuk
pembelian terakhir sebagai pendukung Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
dalam membuat keputusan terkait Publik Edisi 4 Buku 1. Jakarta: Salemba
pembelian persediaan selanjutnya. Empat.
3. Pada alur penjualan sparepart tidak Agoes, Sukrisno., & Trisnawati, Estralita.
terdapat standar operasional prosedur (2012). Praktikum Audit Seri 2 Edisi Revisi
untuk penjualan sparepart secara Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
langsung dan wholesales, sehingga sulit Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan
untuk mengontrol efektivitas dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
efisiensi dari metode operasi yang telah Fakultas Ekonomi UI.
digunakan pada proses penjualan Bayangkara, IBK. (2008). Management Audit,
sparepart secara langsung dan Audit Manajemen Prosedur dan
wholesales. Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Catherine. (2014). Audit Operasional Atas
4.2. Saran Fungsi Penjualan Kredit Dan Piutang
Berdasarkan kesimpulan yang telah Usaha Pada UD. Bintang Mulya. Skripsi.
diuraikan diatas, maka peneliti memberikan saran Universitas Widya Kartika Surabaya.
untuk bagi perusahaan untuk dapat menjalankan Halim, Abdul. (2015). Auditing, Dasar-dasar
kegiatan operasional perusahaan terutama pada Audit Laporan Keuangan Edisi 5 Buku. 1.
aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
tunai persediaan agar dapat berjalan lebih efisien. Handoko, T. Hani. (2008). Dasar-dasar
Beberapa saran untuk meningkatkan efisiensi Manajemen Produksi dan Operasi.
dalam kegiatan operasional fungsi persediaan, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
antara lain: Indriasiska, F D A. (2016). Audit Operasional
1. Bagi perusahaan: melakukan evaluasi Pada Fungsi Penjualan dan Penerimaan
terhadap standar operasional prosedur Kas Untuk Menilai Efektivitas Pada UD.
yang digunakan, mengumpulkan Sunny Technic Surabaya. Skripsi.
informasi yang diperlukan, dan Universitas Widya Kartika Surabaya.
membuat standar operasional prosedur Juliana, Heldy., & Handayani, N U. (2016).
yang baku serta sesuai kebutuhan Peningkatan Kapasitas Gudang dengan
perusahaan untuk dapat melakukan Perancangan Layout Menggunakan Metode
kegiatan operasional dengan efektif dan Class Based Storage. Jurnal. Universitas
efisien. Dalam menjalankan tugasnya, Diponegoro Semarang,
partman harus mendapatkan cukup Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi
kontrol dari kepala bengkel untuk Edisi 3. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
mencegah terjadinya hal yang tidak Manajemen YKPN.
diinginkan yang berisiko merugikan Messier, W F., Glover, S M., & Prawitt, D F.
perusahaan. (2014). Jasa Audit dan Assurance
2. Bagi peneliti selanjutnya: melakukan Pendekatan Sistematis Edisi 8 Buku 1.
pemeriksaan terhadap standar Jakarta: Salemba Empat.
operasional prosedur yang digunakan Messier, W F., Glover, S M., & Prawitt, D F.
apakah sudah lengkap, efektif, dan (2014). Jasa Audit dan Assurance
efisien dalam mendukung metode Pendekatan Sistematis Edisi 8 Buku 2.
operasional perusahaan serta diterapkan Jakarta: Salemba Empat.
dengan baik dalam proses Romney, M.B., & Paul, John S. (2014).
pelaksanaannya. Accounting Information Systems Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-6
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

Romney, M.B., & Paul, John S. (2016).


Accounting Information Systems Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat.
Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi: Konsep
dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan
(Adaptasi IFRS). Jakarta: Erlangga.
Sutarno. (2012). Serba-serbi Manajemen Bisnis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trisna D. (2012). Persediaan (inventory). Rantai
Pasok. Retrieved 2017, from
http://www.rantaipasok.com/2012/12/persed
iaan-inventory.html.
Warren, Carl S, dkk. (2014). Pengantar
Akuntansi Adaptasi Indonesia Edisi 25.
Jakarta: Salemba Empat.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-7
Rifcha, dkk. Audit Operasional pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Auto

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C06-8
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

ORIENTASI WIRAUSAHA DAN KEUNGGULAN BERSAING DARI


PERSPEKTIF INOVASI DAN NETWORK
(Studi Pada Sub Sektor Industri Kreatif di Pekalongan)
Wahjono1, Anton Sujarwo2
AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang
wahyono.amikjtc@gmail.com

ABSTRAK

Industri kreatif mempunyai kontribusi ekonomi yang signifikan, karena dapat menciptakan iklim bisnis yang positif,
memperkuat citra dan identitas bisnis, mendorong pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya yang terbarukan (pusat
untuk penciptaan inovasi dan kreatifitas), dan mempunyai dampak sosial yang positif. Namun demikian industri kreatif
dalam perkembangannya masih menghadapi banyak permasalahan, terutama dalam hal daya saing. Setelah
menginvestigasi pentingnya industri kreatif dan fenomena permasalah berdasarkan penelitian terdahulu maka
penelitian tentang industri kreatif dalam upaya meningkatkan keunggulan bersaing sangat penting untuk dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi wirausaha, kemampuan inovasi, dan network terhadap
keunggulan bersaing industri kreatif di Kota/Kab Pekalongan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis
hubungan sebab akibat diantara orientasi wirausaha, kemampuan inovasi, dan network terhadap keunggulan bersaing
industri kreatif di Kota/Kab Pekalongan.Analisis data dilakukan dengan mengunakan teknik multivariat Struktural
Equation Model (SEM). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 103 orang yang merupakan para pengusahaindustri
kreatif di kabupaten dan kotaPekalongan.Sebagai alat bantu analisis dan estimasi, peneliti menggunakan perangkat
lunak komputer LISREL 8.8 untuk analisis SEM. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis SEM, maka dapat
disimpulkan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh secara langsung terhadap keunggulan bersaing, kemampuan
inovasi berpengaruh secara langsung terhadap keunggulan bersaing, jejaring berpengaruh secara langsung terhadap
keunggulan bersaing, dan orientasi wirausaha berpengaruh secara tidak langsung terhadap keunggulan bersaing pada
industri kreatif melalui kemampuan inovasi dan jejaring.

Kata kunci : Industri Kreatif, Orientasi Wirausaha, Inovasi, Jejaring, Keunggulan Bersaing

1. PENDAHULUAN yaitu 11.799.568 orang, maka diperoleh indikasi


Konsep Ekonomi Kreatif sendiri merupakan bahwa telah terjadi pening-katan sebesar 0,62%.
sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang Data pada tahun 2010 dan 2011 pun menunjukkan
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan bahwa sektor ekonomi kreatif mampu
mengandalkan ide dan stock of knowledge dari menunjukkan pening-katan progresif dari tahun ke
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor tahun secara stabil hingga tahun 2013 (BPS, 2013).
produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Peningkatan nilai ekspor di Indonesia, khususnya
Sektor industri kreatif diharapkan dapat kontribusi ekonomi kreatif. Aktivitas ekspor di
menumbuhkan wirausaha baru dari kalangan Indonesia pada tahun 2013 meningkat 4,03%
generasi muda yang mampu melahirkan inovasi- dengan pencapaian 2.079.941.326 juta rupiah. Dari
inovasi baru dalam pengembangan produk angka tersebut, sebesar 118.968.031,8 juta rupiah
nasional. Saat ini pemerintah sedang berupaya diantaranya dikontribusikan oleh sektor ekonomi
memberi kemudahan akses bagi para wirausaha kreatif yang tumbuh 8,01%. Kemu-dian, ditemukan
baru kreatif terhadap sumber pembiayaan untuk pula kesamaan perkembangan positif penyerapan
membantu memulai bisnis-nya. Industri kreatif tenaga kerja dengan jumlah usaha yang ada di
dalam ruang lingkup kecil lebih banyak menjadi Indonesia. Di tahun 2013 lalu, terdapat 56.007.862
industri jasa di mana kreator melayani klien. unit jumlah usaha di Indonesia. Jumlah unit usaha
Jumlah pelaku pada sektor ekonomi kreatif tersebut mening-kat 0,89% dibandingkan dengan
pada tahun 2013 mencapai angka 11.872.428 orang. jumlah 55.510.746 unit pada tahun 2012. Khusus
Jumlah ini apabila dibandingkan dengan tahun lalu, sektor ekonomi kreatif, terjadi pertumbuhan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-1
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

sebesar 0,41% dimana dari angka 5.398.162 unit ketidak cukupan sumber daya manusia, ada juga
di tahun 2012 meningkat menjadi 5.420.165 unit beberapa isu lain seperti modal, bahan baku,
pada tahun 2013.Pada saat tersebut, sektor ekonomi pemasaran, partnerships, dan teknologi
kreatif memberikan kontribusi sebesar 641.815,4 Setelah menginvestigasi pentingnya indus-tri
miliar (persentase mencapai 7,05%). Kontribusi ini kreatif dan fenomena permasalah berdasar-kan
menempatkan sektor ekonomi kreatif di peringkat penelitian terdahulu maka penelitian tentang
ketujuh dari 10 sektor ekonomi dengan persentase industri kreatif dalam upaya mening-katkan
mencapai 7,05%. Sektor ekonomi kreatif sendiri keunggulan bersaing sangat penting untuk
menga-lami peningkatan 10,9% dimana pada tahun dilakukan. Dalam penelitian ini diajukan model
2012 silam, kontribusi yang diberikan sebesar penelitian sebagai berikut :
578.760,6 miliar rupiah.
Namun demikian industri kreatif dalam
perkembangannya masih menghadapi banyak
permasalahan. Permasalahan wirausaha yang
bergerak dalam industri kreatif adalah mereka
menjalankan bisnisnya secara tradisional dan
merasa nyaman dengan metode ini. Mereka
menjalankan bisnisnya dengan modal yang
minimal, kemampuan manajerial yang terbatas,
demikian juga dalam hal inovasi dan kemampuan Gambar 1. Model Penelitian Keunggulan Bersaing
memasarkan (Widiastuti, 2012) menjelaskan. Industri Kreatif
Kemudian, Setyorini dkk (2013) hasil
penelitiannya menemukan bahwa kesuksesan usaha Berdasarkan model di atas, maka peneli-tian
kecil menengah pada industri batik di Jawa Tengah ini bertujuan melakukan suatu studi empiris untuk
bagian selatan menyarankan para wirausaha harus mengetahui (1)bagaimana orientasi wirausaha,
lebih memperhatikan untuk memperbaharui startegi kemampuan Inovasi, dan network berpengaruh
pemasaran, mengguna-kan teknologi maju, dan pada keunggulan bersaing industri kreatif di
meningkatkan akses permodalan. UKM Kota/Kab Pekalongan? dan (2) bagaimana
membutuhkan untuk me-ngembangkan hubungan sebab akibat diantara orientasi
kemampuan sumberdaya manu-sianya dan wirausaha, kemampuan inovasi, dan network
teknologinya untuk memperbaiki kapasitas inovasi terhadap keunggulan bersaing industri kreatif di
dan daya saing. Kota/Kab Pekalongan.
Penelitian dari Artiningsih dkk (2010)
menyarankan bahwa industri kreatif di Semarang, 2. METODE PENELITIAN
akan meningkatkan keunggulan ber-saing jika 2.1. Model Analisis
mereka dapat mengintegrasikan potensi sosial, Variabel laten dalam penelitian ini ada 5 yaitu
ekonomi, dan budaya secara cerdas dengan Entrepreneurship (orientasi wirausaha), Inovation
mengakomodasi pengembangan ekonomi lokal. Capability (kemampuan inovasi), dan Network
Ade Iriani (2013) mengidenti-fikasi tentang posisi (jejaring), dan Competitive Advantage (keunggulan
strategis industri batik yang bertentangan dengan bersaing).
struktur industri UKM dan kemampuan manajemen Entrepreneurship merupakan variabel
dan produksinya. Masalah utama berkaitan dengan independen eksogenus terhadap variabel Inovation
struktur industri batik adalah rata mereka berupa Capability dan Network. Sedangkan variabel
industri rumahan yang dilakukan secara tradisional Inovation Capability, Network, dan
. Sebagai industri kreatif UKM batik seharusnya Entrepreneurship merupakan variabel exogen yang
menciptakan inovasi dalam motifnya untuk mempengaruhi secara langsung variabel
menarik pembeli dan berkom-petisi dengan industri Competitive Advantage. Variabel laten
garmen lain . Walaupun struktur seperti itu tidak Entrepreneurship (ENT) diukur oleh variabel
ada dalam UKM batik. Sebagai tambahan terhadap manifest Xl, X2,dan X3. Variabel laten Inovation
Capability (INC) diukur oleh variabel manifest X4,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-2
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

X5, X6, dan X7. Variabel laten Network (NET) kreatif di kabupaten dan kota Pekalongan. Teknik
diukur oleh variabel manifest X8, X9, dan X10. sampling dalam penelitian ini adalah purposive
Variabel laten Competitive Advantage (COA) sampling yaitu peneliti membagikan kuesioner
diukur oleh variabel manifest YI, Y2, Y3 Y4,dan kepada orang yang memenuhi kriteria yang
Y5. ditetapkan yaitu pemilik/manajer perusahaan
industri kreatif.
X1

X2 INC
2.3. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan menguna-kan
X3 teknik multivariat Structural Equation Model
(SEM). Sebagai alat bantu analisis dan estimasi,
Y1
X4 peneliti menggunakan perangkat lunak yang
digunakan untuk analisis SEM. Langkah-langkah
Y2
X5 untuk menganalisis dengan menggunakan
ENT COA Y3
perangkat lunak adalah:
X6 1. Pengembangan Model Berbasis Konsep dan
Y4 Teori
X7
Langkah awal dalam SEM adalah pengem-
Y5 bangan model hipotetik, yaitu suatu model yang
X8
dibangun berdasarkan justifi-kasi teori atau konsep.
X9 NET
Setelah itu model diverifikasi berdasarkan data
empirik me-lalui SEM. Oleh karena itu, dapat
X10
dikatakan bahwa SEM tidak dapat digunakan untuk
meng-hasilkan sebuah model, melainkan
Gambar 2. Model Analisis Keunggulan Bersaing digunakan untuk mengkonfirmasi model hipotetik,
Industri Kreatif melalui data empirik (Solimun, 2002).
2. Mengkonstruksi Diagram Path
Keterangan
INC = Inovation Capability
Diagram Path sangat bermanfaat untuk
X1 = Inovasi Produk menunjukkan alur hubungan kausal antara variabel
X2 = Inovasi Proses exogen dan variabel endogen (Solimun 2002).
X3 = Inovasi Manajemen Diagram path divisuali-sasikan ke dalam gambar
X4 = Inovasi Pemasaran sehingga lebih mudah melihatnya dan lebih
ENT = Entrepreneurship menarik.
X5 = Daya Inovasi 3. Konversi Diagram Path ke Model Struktural
X6 = Tingkat Proaktif Dalam tahap ini mengkonversikan diagram path
X7 = Keberanian mengambil risiko ke dalam model matematika (Solimun, 2002).
NET = Network
4. Uji Validitas Instrumen
X8 = Sharing & akses antar anggota
X9 = Sosial budaya perusahaan
Dalam tahap ini menguji hubungan antara
X10= Kepercayaan diantara anggota indikator dan konstruk dengan menguji nilai t dan
COA= competitive advantage standardized factor loading setiap indikator yang
Y1 = Meningkatnya market share mengukur konstruk. Setiap konstruk diuji satu per
Y2 = Pertumbuhan aset perusahaan satu. Suatu konstruk dikatakan valid apabila nilai t
Y3 = Kemampuan kompetitif dan standardized factor loading berada diatas nilai
Y4 = Biaya produksi lebih rendah kritis, yakni 1,96 dan 0,30 (Juniarti, 2001). Nilai t
Y5 = Keunikan produk menunjukkan tingkat signi-fikansi hubungan antara
indikator dan konstruknya (Ghozali dan Fuad,
2.2. Pengambilan Sampel 2005).
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 5. Uji Hipotesis
orang yang merupakan para pengusaha industri

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-3
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

Dalam tahap ini menguji hipotesis yang telah maka nilai Chi-Square akan turun sebesar nilai
diajukan. Hipotesis diterima bila nilai t dan nilai tersebut (Solimun, 2002).
koefisien konstruk yang mempe-ngaruhinya berada
diatas nilai kritis 1,96 dan 0,30. Semakin tinggi nilai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut berarti persamaan yang diajukan mem- 3.1. Normalitas
punyai hubungan pengaruh yang semakin kuat Data dengan sample besar (103), berdasar-kan
(Ghozali dan Fuad, 2005). dalil limit pusat (Central Limit Theorm), yaitu
6. Evaluasi Goodness-of-fit bilamana n (sample size) besar, maka statistik dari
Secara garis besar uji Goodness-of-fit dipilah sampel tersebut akan men-dekati distribusi normal
menjadi 3 hal, yaitu: (Solimun 2003:79). Jumlah sampel yang dianalisa
a. Uji kesesuaian overall model dalam penelitian ini berjumlah 103 orang yang
Model dikatakan fit bila pengembangan model berarti termasuk kategori sampel besar dan
hipotetik secara konseptual dan teoritis memenuhi dalil limit pusat. Dengan demikian
didukung oleh data empirik, dalam tahap ini terpenuhinya dalil limit pusat maka dapat dikatakan
digunakan Goodness of Fit Index (GFI), Normed bahwa model penelitian telah memenuhi asumsi
Fit Index (NFI), Comparative Fit Index (CFI). normalitas.
GFI, NFL dan CFI (Solimun, 2002).
b. Uji kesesuaian model pengukuran
Suatu variabel dikatakan mempunyai validitas
yang baik terhadap konstruk atau variabel
latennya, jika nilai t muatan faktornya (factor
loading) lebih besar dari nilai kritis (>1,96) dan
muatan faktor standarnya (standardized factor
loadings) lebih besar atau sama dengan
0,30.Untuk menguji reliabilitas, dalam SEM
digunakan Construct Reliability (CR) dan
Variance Extracted (VE). Reliabilitas konstruk
yang balk jika nilai construct reliabilty 0,70
dan nilai variance extracted 0,50 (Solimun,
2002).
c. Uji kesesuaian model struktural
Untuk mengetahui keakuratan model struktural
dalam kaitannya dengan prediksi yang akan
dilakukan dapat diperiksa melalui koefisien
Gambar 3. Matriks Korelasi antar Variabel
determinasi. Seperti dalam analisa regresi, nilai Sumber : data yang diolah LISREL 8.8
R2 berkisar dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Berdasarkan Correlation Matrix pada Gambar
Model dikatakan baik bila nilainya mendekati 1 3 dapat dilihat nilai korelasi antar variabel indikator
(Solimun, 2002). dalam penelitian ini. Nilai korelasi antar variabel
7. Interpretasi Model indikator dalam penelitian ini semuanya berada di
Pada tahap ini, dilakukan interpretasi terhadap bawah 0,8. Sehingga dapat dikatakan bahwa model
basil analisa. Jika model cukup baik maka dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.
dilakukan analisa terhadap basil uji hipotesa dan uji
kesesuaian model. Jika model belum baik, maka 3.2. Uji Validitas
perlu diadakan modifikasi dengan melihat indeks Ada dua hal yang dilakukan dalam pengujian
modifikasi yang tersedia pada program. Sebuah validitas yaitu pemeriksaan terhadap nilai t dan
nilai indeks model modifikasi meunjukkan bila pemeriksaan terhadap tingginya muatan faktor
model tersebut dimodifikasi (misalnya ditambah standar atau λ (standardized loading factor/SLF).
jalur hubungannya atau sebaliknya dihilangkan), Berdasarkan Tabel 1terlihat bahwa hampir semua
indikator dalam penelitian ini memiliki nilai

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-4
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

muatan faktor standar (standarized loading memiliki hubungan yang signifikan dan mampu
factor/SLF) dan nilai t yang berada di atas batas mewakili variabel laten COA.
kritis (0,30 untuk muatan faktor standar dan 1,96
untuk nilai t).Pada hasil estimasi awal dari analisis 3.3. Uji Realibilitas
path, maka model awal dimodifikasi ulang dengan Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai
tidak melibatkan variabel Y1, Y2, dan Y3. measurement error tiap variabel indikator
bervariasi besarnya dimana nilai measurement
Tabel 1.Standarized loading factor (SLF) dan t- error tertinggi adalah indikator X6 sebesar 1,10 dan
value variabel indikator terhadap variabel laten nilai measurement error terendah adalah indikator
Variabel Standarized Y4 sebesar 0,33.
t – value
Indikator Loading Factor
X1 0.37 2.85 Tabel 2. Hasil Error Variance
X2 0.57 5.88 Variabel
X3 0.78 8.90 Parameter Estimate (Error Variance)
Indikator
X4 0.83 9.57 Errorvar.= 0.80 , R² = 0.51
X5 0.67 6.84 Y4 (0.19)
X6 0.44 3.27 4.14
X7 0.72 7.38 Errorvar.= 0.87 , R² = 0.34
Y5 (0.15)
X8 0.22 1.57 5.88
X9 0.66 6.72 Errorvar.= 1.00 , R² = 0.39
X10 0.77 7.94 X1 (0.15)
Y4 0.72 4.41 6.58
Y5 0.58 4.70 Errorvar.= 0.63 , R² = 0.32
X2 (0.096)
Sumber : data yang diolah LISREL 8.8 6.61
Errorvar.= 0.44 , R² = 0.61
X3 (0.085)
Berdasarkan Tabel 1 semua nilai SLF berada 5.31
di atas batas kritis 0.30, maka dapat disimpulkan Errorvar.= 0.35 , R² = 0.68
bahwa variabel XI, X2, X3, dan X4 terbukti valid X4 (0.076)
4.66
sebagai variabel indikator bagi variabel laten INC Errorvar.= 0.45 , R² = 0.44
(Inovation Capability atau Kemampuan Inovasi). X5 (0.076)
Variabel X5, X6, dan X7 terbukti valid sebagai 5.73
Errorvar.= 1.07 , R² = 0.15
variabel indikator bagi variabel laten ENT X6 (0.15)
(Enterpreneurship Capability atau Kemampuan 6.94
Kewirausahaan). Variabel X9 dan X10 terbukti Errorvar.= 0.38 , R² = 0.51
X7 (0.075)
valid sebagai variabel indikator bagi variabel laten 5.10
NET (Networking Capability atau Kemampuan Errorvar.= 0.82 , R² = 0.36
X8 (0.12)
membangun jejaring), kecuali variabel X8 tidak 6.68
valid. Variabel Y4 dan Y5 terbukti valid sebagai Errorvar.= 1.06 , R² = 0.44
variabel indikator bagi variabel laten COA X9 (0.19)
5.67
(Competitive atau Kemampuan Bersaing). Errorvar.= 0.72 , R² = 0.60
Berdasarkan Tabel 1 semua nilai t (t-value) X10 (0.17)
dan λ dari ketiga indikator variabel laten INC 4.17

berada di atas nilai kritis (1.98 atau 2). Hal itu Sumber : data yang diolah LISREL 8.8
menunjukkan bahwa variabel X1, X2, X3, dan X4 Pengujian reliabilitas bisa dihitung dengan
memiliki hubungan yang signifikan dan mampu menggunakan construct reliability dan variance
mewakili variabel laten INC. extracted dengan mengambil data berupa
Variabel X5, X6,dan X7 memiliki hu-bungan standardized factor loading dan measurement error
yang signifikan dan mampu mewakili variabel laten yang terdapat dalam output LISREL. Reliabilitas
ENT. Variabel X9dan X10 memiliki hubungan dihitung dengan formula Variance Extract dan
yang signifikan dan mampu mewakili variabel laten Contruct Reliability dengan rumus sbb (Hair, et.al,
NET, kecuali variabel X8. Variabel Y4 dan Y5 2007 yang dikutip Setyo, 2008:66):

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-5
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

� � ����� ��� Gambar 4. Model penelitian hasil modifikasi


∑ � � � �� � � � � 2
= a. Hipotesis 1 :
∑� � � �� � � � � 2 + ∑ �� � �
Diduga orientasi wirausaha berpengaruh seca-ra
�� ��� �� � � langsung terhadap keunggulan bersaing pada
∑� � � �� � � � �2 industri kreatif.
= 2
∑� � � �� � � � � + ∑ �� � � Berdasarkan persamaan struktural di atas,
Berikut ini adalah nilai dari construct terlihat bahwa nilai t variabel laten ENT berada di
reliability dan variance extractedyang disaji-kan bawah batas kritis 1,96, yaitu sebesar 0,22 Hal ini
secara lengkap dalam Tabel 3. membuktikan bahwa tidak adanya suatu pengaruh
antara variabel orientasi kewirausa-haan (ENT)
Tabel 3.Nilai Construct reliability dan Variance para pelaku industri kreatif terhadap keunggulan
extracted bersaing (COA). Selain itu koefisien variabel laten
Variabel
Parameter
ENT (γ1) memiliki nilai di bawah batas kritis 0,30
Construct Variance Kesimpulan
Laten yaitu sebesar 0,28. Hal ini berarti variabel orientasi
Realibility Extracted
INC 0,75 0,60 Reliable kewirausahaan hanya memberikan kontribusi
ENT 0,76 0,63 Reliable pengaruh sangat sedikit kepada variabel
NET 0,78 0,67 Reliable keunggulan bersaing, yaitu sebesar 28%.Hasil
COA 0,75 0,61 Reliable penelitian ini sesuai dengan penelitian dari
Sumber : data yang diolah LISREL 8.8 Setyawati dan Harini (2013) di mana orientasi
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap
contruct reliability di atas batas 0.70, dan nilai keunggulan bersaing bagi pelaku industri kreatif.
variance extract di atas batas 0.5, dengan demikian Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Zafar et.
dapat disimpulkan bahwa reliabilitas semua all (2014), Mansoori (2013), Mutia dan Ismail
variabel laten konstruk telah terpenuhi. Dengan (2012), Setyanti (2013), dan Wingwon (2012) yang
kata lain hasil pengukuran reliabilitas dengan menyatakan orientasi kewirausahaan berpengaruh
menggu-nakan dua parameter, dapat dibuktikan terhadap keunggulan bersaing.
bahwa semua variabel laten dalam penelitian ini b. Hipotesis 2 :
terbukti reliabel. Diduga kemampuan inovasi berpengaruh secara
langsung terhadap keunggulan bersaing pada
3.4. Uji Hipotesis industri kreatif.
Hipotesis diterima jika nilai t dan nilai Berdasarkan persamaan struktural di atas,
koefisien konstruk yang mempengaruhinya berada terlihat bahwa nilai t variabel laten INC berada di
diatas nilai kritis 1,96 dan 0,30. Semakin tinggi nilai bawah batas kritis 1,96, yaitu sebesar 2,17 Hal ini
tersebut berarti persamaan yang diajukan membuktikan bahwa adanya pengaruh antara
mempunyai hubungan pengaruh yang semakin kuat variabel kemampuan inovasi (INC) para pelaku
(Ghozali dan Fuad, 2005). industri kreatif terhadap keunggulan bersaing
(COA). Selain itu koefisien variabel laten INC (γ1)
Persamaan struktural
memiliki nilai di atas batas kritis 0,30 yaitu sebesar
COA = 0.73*INC + 0.28*ENT + 0.83*NET R² = 0.81
2.17 0.223.250.92
0,73. Hal ini berarti variabel kemampuan inovasi
hanya memberikan kontribusi kepada variabel
keung-gulan bersaing sebesar 73%. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian dari Hafeez dkk (2014),
2.17
Zafar dkk (2014), Mansoori (2013), Manurung dan
4.41
Barlian (2012), Setyanti (2013), dan Wingwon
(2012) yang menyatakan kemampuan inovasi
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing.
c. Hipotesis 3 :
Diduga jejaring berpengaruh secara langsung
terhadap keunggulan bersaing pada industri

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-6
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

kreatif. Dalam penelitian dengan menggunakan


Berdasarkan persamaan struktural di atas, Structural Equation Model (SEM) ada 3 uji
terlihat bahwa nilai t variabel laten NET berada di kesesuaian model yang dilakukan, yaitu: pengujian
bawah batas kritis 1,96, yaitu sebesar 3,25 Hal ini kesesuaian model secara menyeluruh (Overall
membuktikan bahwa adanya pengaruh antara Model Fit), pengujian kesesuaian model
variabel kemampuan jejaring (NET) para pelaku pengukuran (Measurement Model Fit) dan
industri kreatif terhadap keunggulan bersaing pengujian kesesuaian model struktural (Structural
(COA). Selain itu koefisien variabel laten INC (γ1) Model Fit).
memiliki nilai di atas batas kritis 0,30 yaitu sebesar a. Kesesuaian Model Keseluruhan (Overall Model
0,83. Hal ini berarti variabel kemampuan jejaring Fit)
memberikan kontribusi kepada variabel Pengujian atas kesesuaian model keseluruh-an
keunggulan bersaing sebesar 83%. Hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan indika-tor
ini sesuai dengan penelitian dari Hafeez dkk (2014), Goodness of Fit Index (GFI). Selain itu sebagai
Zafar dkk (2014), Mansoori (2013), Manurung dan pembanding juga digunakan Normed Fit Index
Barlian (2012), Setyanti (2013), dan Wingwon (NFI) dan Comparative Fit Index (CFI) yang
(2012) yang menyatakan kemampuan jejaring didapatkan langsung dari output LISREL (lihat
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Gambar 5).
Berdasarkan persamaan struktural dan Gambar Besarnya nilai GFI, NFI dan CFI telah
4 terlihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi dirangkum dalam Tabel 4 berikut ini:
tingkat keunggulan bersaing adalah kemampuan
jejaring dari pelaku industri kreatif batik di daerah Tabel 4Overall Model Fit
Kota dan Kabupaten Pekalongan, yang kedua Overal Model Fit RMSEA GFI NFI CFI
adalah variabel kemampuan berinovasi. Hal ini Model Struktural 0,059 0.91 0.93 0,97
menunjukan bahwa pengelola industri batik perlu Sumber : Data yang diolah
memiliki kemampuan membangun jejaring dengan
stake holder dan kemampuan berinovasi dalam Menurut Setyo (2007) nilai GFI, NFI , dan CFI
produk maupun dalam pengelolaan usaha untuk di atas 0,90. Sedangkan nilai RMSEA berada
meningkatkan keunggulan bersaing menjadi lebih dikisaran 0,05 dan 0,08 ( 0,05 < RMSEA <= 0,08)
kompetitif. termasuk good fit model. Dengan demikian model
struktural yang dispesifikasi-kan terhadap variabel-
variabel indikator dan variabel laten yang
mendasarinya memiliki tingkat kesesuaian yang
cukup tinggi.
b. Kesesuaian Model Keseluruhan (Overall Model
Fit)
Pengujian model pengukuran berarti menguji
validitas dan reliabilitas variabel manifest
terhadap variabel laten yang
direpresentasikannya. Hampir semua nilai t
dalam penelitian ini berada di atas batas kritis
1,96 dan nilai muatan faktor standar hampir
semuanya juga berada di atas batas kritis 0,30.
Hasil pengujian validitas dalam penelitian
membuktikan bahwa semua variabel indikator
dalam penelitian ini terbukti valid sebagai
variabel indikator untuk variabel laten INC,
Gambar 5. Output Lisrel Goodness of fit ENT, NET, dan COA.
c. Kesesuaian Model Struktural (Structural Model
3.5. Uji Kesesuaian Model Fit)

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-7
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

Indikator dari Kesesuaian Model Struktural penerapan metode sampling aksidental ini
yang diajukan sama seperti dalam model regresi adalah setiap anggota populasi tidak memiliki
berganda, yaitu R2. peluang yang sama untuk dijadikan sampel
Persamaan struktural dalam penelitian ini
COA = 0.73*INC + 0.28*ENT + 0.83*NET R² = 0.81
2.17 0.223.250.92
5. DAFTAR PUSTAKA
Model struktural untuk H1, H2 dan H3 memiliki
Artiningsih, Setiadi,R., Mayangsari,D,. (2010)
R2 sebesar 0,81 yang berarti bahwa model
Analisis Potensi Sosial Ekonomi dan Budaya
persamaan mampu menjelaskan sebesar 81%
Masyarakat di Wilayah Kota Semarang dalam
dari perubahan pada variabel laten COA yang
Pengembangan Industri Kreatif, Riptek, Vol.4,
menunjukkan bahwa kesesuaian model untuk
No.I1, Tahun 2010, Hal.: 11 – 19
persamaan struktural yang pertama cukup besar.
Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson,
Nilai R2 yang cukup besar ini mengindikasikan
R.E., and Tatham, R.L. (2006), Multivariate
adanya faktor-faktor lainnya selain inovasi,
Data Analysis. 6th ed., Pearson Education,
kewirausahaan, dan jejaring yang tidak
Inc., New Jersey.
dimasukkan ke dalam model penelitian ini
Hafeez, et al, (2012). Relationship Between
sebesar 19%.Ini berarti kesesuaian model untuk
Entrepreneurial Orientation, Firm Resource,
persamaan struktural memiliki tingkat
SME Branding, and Firm’s Performance: Is
kesesuaian yang cukup besar yang
Innovation The Missing Link?, American
mempengaruhi keunggulan bersaingbagi
Journal of Industrial and Business
pengelola industri kreatif batik di Pekalongan.
Management.
Iriani, Ade (2013). Using Social Network Analysis
4. SIMPULAN, SARAN, DAN
to Analyze Collaboration in Batik Smes;
REKOMENDASI
Journal of Knowledge Management,
Berdasarkan olah data dan pengujian-
Economics and Information Technology
pengujian yang telah dilakukan terhadap hipotesis
Khai Seck, F and Mazzarol, Tim (2006), ”Strategic
yang diajukan sebelumnya, serta dianalisis
Networking and Growth of Technology-
menggunakan SEM, maka dapat disimpulkan
Oriented SMEs: Evidence from Singapore"
sebagai berikut:
Paper presented at the 20th Annual Australia
1. Inovation Capability (INC) terbukti
& New Zeland Academy of Management
memberikan pengaruh yang signifikan
(ANZAM) Conference, Rockhampton. 6-10
terhadap keunggulan bersaingbagi industri
December.
kreatif batik Pekalongan (COA),
Lee,J,S,. and Shieh,C,J, (2010), A Research in
2. Enterpreneurship (ENT) terbukti tidak
Relating Entrepreneurship, Marketing
memberikan pengaruh yang signifikan
Capability, Innovative Capability, and Sustain
terhadap keunggulan bersaingbagi industri
Competitive Advantage, Journal of Business
kreatif batik Pekalongan (COA),
and Economics Research.
3. Networking Capability (NET)
Leick, Birgit (2013), ”Balancing Firm and
terbuktimemberikan pengaruh yang signifikan
Network-based Resources to Gain
terhadap keunggulan bersaingbagi industri
Competitive Advantage: A Case Study of an
kreatif batik Pekalongan (COA),
Artisanal Musical Instruments Cluster in
Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Germany” ProQuest document link
1. Penelitian yang akan datang sebaiknya
Publication info: Management Revue 24. 2.
menggunakan metode probability sampling
Lisboa, Ana., Skarmeas, Dionysis .,Lages, Carmen
sehingga setiap anggota populasi memiliki
(2010), ”Entrepreneurial orientation,
peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
innovative capabilities, and performance
2. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
outcome ,” FCT and ISCTE-IUL’s Research
yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian
Centre UNIDE.
yang ingin dicapai, antara lain Penelitian ini
yaitu sampling aksidental dan dampak dari

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-8
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

Mansoori,S,S., Ali Sarlak,M., Shafiei,M., najemen dan Akuntansi,[S.l.], v. 12, n. 2, des.


Afrooz,S. (2013) A Research in Relationship 2013. ISSN 1693-5209.
between Entrepreneurship, Marketing Setyorini,C,T.,Pinasti,M.,Rokhayati,H., (2013)
Capability, Innovative Capability and Strengthening the Internal Factors of Batik
Sustainable Competitive Advantage Kaveh Cluster SMEs in Indonesia : A Case of Six
industrial city 2012-2013 Advances in Districts in South–Central Java; International
Environmental Biology, 7(8): 1490-1497, Journal of Business, Humanities and
2013 ISSN 1995-0756 Technology Vol. 3 No. 1
Manurung and Barlian, 2012, From Small to Theresia Diah Widiastuti,T,D, Kusumadmo,E,
Significant: Innovation Process in Small Kristyanto,B,.(2012) Identification Of
Medium Creative Business, International Traditional Craftsmen Profile For The
Journal of Innovation, Management, and Strengthening Of The Creative Industries And
Technology, Vol.3, No.6. Poverty Reduction, International Conference
Marques and Farreira, (2009), “SME Innovative on Business and Management, Phuket,
Capacity, Competitive Advantage, and Thailand.
Performance in Traditional Industrial Region
of Portugal”, Journal of Technology and
Management Vol.4.
Meutia and Ismail ,Tubagus (2012),” The
Development of Entrepreneurial Social
Competence And Business Network to
Improve Competitive Advantage And
Business Performance of Small Medium Sized
Enterprises: A Case Study of Batik Industry In
Indonesia” International Congress on
Interdisciplinary Business and Social Sciences
2012
Miller N,J., Besser,T., Malshe, A., (2011) Strategic
Networking among Small Businesses in Small
US Communities, International Small
Business Journal 2007; 25; 631
Orengo and Karen L, (2012), Internationali-zation
and Entrepreneurial Orientation. A Network
perspective: Four Cases of Puerto Rican
SMEs, ProQuest document link Publication
info: Ad-minister 21 (Jul-Dec 2012): 55-69.
Qureshi, et al, 2011. Development of Entrepre-
neurial and Marketing Capabilities in
Technology Based Firms: Quasi Longitu-dinal
Study, ICSB World Conference.
Setyawati, Harini Abrilia. Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan dan Orientasi Pasar Terhadap
Kinerja Perusahaan Melalui Keunggulan
Bersaing dan Persepsi Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Prediksi Variabel
Moderasi (Survey pada UMKM Perdagangan
di Kabupaten
Kebumen). FokusBisnis:MediaPengkajianMa

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-9
Wahjono, dkk. Orientasi Wirausaha dan Keunggulan Bersaing dari Perspektif Inovasi dan Network

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C07-10
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

PENERAPAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER


DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN TINGGI
UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA
Mohammad Aufin
STKIP PGRI Pasuruan
muh.aufin@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan bagaimana deskripsi penguatan pendidikan karakter di lingkungan
pendidikan tinggi ? bagaimana penerapan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan tinggi ? serta apa saja indikator
kemajuan dan daya saing bangsa setelah penerapan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan tinggi ?. Pendidikan
karakter sebagai upaya yang dilakukan pendidik untuk mempengaruhi karakter peserta didik dalam membentuk watak
dan keteladanan, perilaku pendidik ketika berbicara, menyampaikan materi, toleran dan berbagai kebaikan lainnya.
Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Pendidikan
karakter harus membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang
baik.
Dalam penerapannya, pendidikan karakter dapat dilakukan dengan model-model pendekatan pengembangan rasional,
pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan moral kognitif, pendekatan sikap afektif, serta
pendekatan perilaku sosial. Lingkungan pendidikan tinggi dalam konteks pendidikan karakter mempunyai peran dan
fungsi sangat penting karena posisi sentralnya dalam menyiapkan generasi muda emas tahun 2045 nanti. Pendidikan
tinggi dalam menerapkan konsep pendidikan karakter dan moralitas akademik mahasiswa, tidak dapat melepaskan diri
dari konteksnya yang lebih luas, terlebih struktur-struktur yang mempengaruhi bagaimana seorang individu yang terlibat
berperan sebagai subjek moral yang aktif. Sintesa pendidikan karakter dan penguatan pendidikan tinggi, harus dipahami
secara integratif terlepas dari peristiwa-peristiwa dalam dunia pendidikan yang terjadi dan akan menjadi sebuah gerakan
yang dinamis, kritis, konstruktif, kompetitif menghadapi tantangan zaman.
Indikator keberhasilan pendidikan tinggi melalui penguatan program pendidikan karakter, setidaknya dapat dilihat dari
parameternya antara lain : Pertama, Kepercayaan (trustworthiness). Kedua, Respek (respect). Ketiga, Tanggung jawab
(responsibility). Keempat, Keadilan (fairness). Kelima, Peduli (caring). Keenam, Kewarganegaraan (citizenship).

Kata kunci : Penguatan Pendidikan Karakter, Lingkungan Pendidikan Tinggi

1. PENDAHULUAN menempatkan seseorang sebagai warga kelas satu


1.1. Latar Belakang (high class) (Hidayat, 2008 : 190).
Dunia pendidikan tinggi sebagai wadah Dalam prosesnya, pendidikan karakter yang
interaksi antar ilmuan, dosen dengan mahasiswa, juga merambah di lingkungan pendidikan tinggi,
dosen dengan masyarakat, mahasiswa dengan ternyata berorientasi sikap-sikap permisif dengan
masyarakat, civitas akademika dengan pihak yang moralitas rendah bahkan telah dikesampingkan,
terkait, singkatnya lingkungan untuk membangun akibatnya banyak kegagalan nyata pada dimensi
daya saing individu, kelompok dan masyarakat pembentukan karakter individu (mahasiswa),
luas dalam kesatuan bangsa. Dalam proses contohnya, dekadensi moral generasi muda,
perjalanan panjang, pendidikan di Indonesia tawuran antar kelompok di masyarakat,
(khususnya pendidikan tinggi) yang berorientasi penyalahgunaan Narkoba, dan yang sangat
pada pembentukan karakter individu belum dapat memprihatinkan bangsa Indonesia ini terkenal di
dikatakan tercapai karena dalam prosesnya masih pentas dunia karena ulah beberapa gelintir orang
terlalu mengedepankan penilaian pencapaian yang berperilaku buruk, seperti korupsi dengan
individu dengan tolok ukur tertentu terutama moralitas yang lembek dan tidak ada perasaan
logika-matematika sebagai ukuran utama yang malu sedikitpun.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-1
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

Pendidikan karakter yang merupakan aspek kurikulum, proses perkuliahan (pembelajaran) dan
yang penting bagi pembangunan generasi muda penilaian, penanganan atau pengelolaan mata
penerus bangsa, lebih-lebih dilingkungan kuliah, pengelolaan kampus, pelaksanaan aktifitas
pendidikan tinggi harus diupayakan atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana
implementasinya relevan dengan tuntutan dan prasarana, pembiayaan, penelitian dan pengabdian,
tantangan zaman. Seorang individu (mahasiswa) serta etos kerja seluruh warga kampus/lingkungan.
tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran Secara praksis, pendidikan karakter
dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus merupakan kunci yang sangat penting di dalam
diberi hal dalam segi moral dan spiritual, dan membentuk kepribadian peserta didik
seharusnya pendidikan karakter harus diberikan (mahasiswa). Selain di rumah, pendidikan karakter
seiring dengan perkembangan intelektualnya dan juga perlu diterapkan di kampus dan lingkungan
dalam hal ini harus dimulai sejak awal masuk sosial. Dalam hal ini, pemerintah telah
dunia intelektual hingga mampu beradaptasi di memberikan penguatan karakter generasi muda
luar lingkungan pendidikan tinggi. agar memiliki keunggulan dalam persaingan global
Penguatan pendidikan karakter di lingkungan abad 21. Melalui PPK, pemerintah mendorong
pendidikan tinggi dapat dimulai dengan peningkatan kompetensi literasi, kompetensi
memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan berpikir kritis, kreatif, komuniktif, dan kolaborasi
bagi mahasiswa dengan diiringi pemberian generasi muda. Melalui implementasi program
pembelajaran seperti sikap keagamaan dan sikap PPK, akan dilaksanakan secara bertahap dan
kewarganegaraan, sehingga dapat membentuk menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan
individu yang berjiwa sosial, berpikir kritis, kampus.
memiliki dan mengembangkan cita-cita luhur, Beberapa uraian diatas, menjadi kegelisahan
mencintai, dan menghormati orang lain, serta adil bagi peneliti untuk mengurai bagaimana
dalam perilaku sehari-hari. sesungguhnya deskripsi pendidikan karakter itu,
Model Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bagaimana menerapkannya, hingga pada idealitas
tidak mengharuskan mahasiswa untuk terus bahwa apa indikator keberhasilan pendidikan
menerus belajar di kelas. Namun mendorong agar tinggi dalam menerapkan penguatan pendidikan
dapat menumbuhkembangkan karakter positifnya karakter dalam menyiapkan generasi muda yang
melalui berbagai kegiatan kokurikuler, mempunyai daya saing tinggi menghadapi
ekstrakurikuler dalam pembinaan dosen. Pendidik tantangan dan masa depan yang makin kompetitif.
(dosen) dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter
dalam pembelajaran di kelas dan mampu membuat 1.2. Rumusan Masalah
tata kelola (manajemen) perkuliahan di kelas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Rektor dan pejabat struktural kampus dapat pertanyaan-pertanyaan sebagai rumusan masalah
mendesain budaya kampus yang menjadi ciri khas yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
dan keunggulan. Pendidikan tinggi harus mampu a. Bagaimana deskripsi program penguatan
mendesain pelibatan publik guna meningkatkan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan
peran orang tua dan masyarakat dalam tinggi ?
mewujudkan sinergitas yang lebih produktif. b. Bagaimana penerapan program penguatan
Secara filosofis, pendidikan karakter adalah pendidikan karakter di lingkungan pendidikan
suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter baik tinggi ?
kepada warga belajar di pendidikan tinggi, c. Apa saja indikator keberhasilan pendidikan
meliputi : komponen pengetahuan, kesadaran atau tinggi setelah penerapan pendidikan karakter
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- untuk meningkatkan daya saing bangsa ?
nilai yang baik tersebut. Dalam pendidikan
karakter di kampus, semua komponen (pemangku 1.3. Telaah Pustaka
pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen- Lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan
komponen pendidikan itu sendiri, yaitu standar isi sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-2
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

spiritual yang ideal (Kusuma, 2007 : 4). Foester sebagai salah satu fondasi tujuan dari pembentukan
seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa tujuan karakter. Pelaksanaan PPK akan diserahkan
utama dari pendidikan adalah untuk membentuk kepada seluruh level pendidik di satuan pendidikan
karakter, karena karakter merupakan suatu evaluasi masing-masing dengan disesuaikan kearifan lokal.
seorang pribadi atau individu serta karakter pun Dengan adanya PPK, peserta didik
dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam (mahasiswa/siswa) tidak hanya mengejar nilai
mengambil sikap di setiap situasi (Kusuma, 2007 : akademis semata, tetapi pendidikan yang juga
4). berkaitan dengan olah hati, olah pikir, olah rasa,
Secara umum, pendidikan karakter dapat dan olah raga. Keseimbangan dari keempat aspek
dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi ini menjadi prioritas dalam penguatan pendidikan
pengalaman kehidupan yang selalu berubah karakter. PPK harus dintegrasikan dengan
sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dari setiap individu (mahasiswa), dalam hal ini dan ekstrakurikuler di sekolah maupun pendidikan
dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter tinggi. Kegiatan intrakurikuler merupakan mata
adalah untuk membentuk sikap yang dapat kuliah umum yang biasa diterima mahasiswa.
membawa kita kearah kemajuan tanpa harus Kegiatan kokurikuler meliputi : kegiatan
bertentangan dengan norma yang berlaku pengayaan mata kuliah, kegiatan ilmiah,
(Kusuma, 2007 : 5). Lebih lanjut, Pendidikan pembimbingan seni dan budaya atau bentuk
karakter pun dijadikan sebagai wahana sosialisasi kegiatan lain untuk penguatan karakter mahasiswa.
karakter yang patut dimiliki setiap individu Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler misalnya
(mahasiswa) agar menjadikan mereka sebagai kegiatan karya ilmiah, latihan olah bakat atau
individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi minat, dan keagamaan. Adapun proporsi
lingkungan sekitar. Pendidikan karakter bagi pembagiannya, PPK 70 persen dan mata
individu (mahasiswa) adalah agar mengetahui kuliah/pelajaran umum 30 persen.
berbagai karakter baik manusia, dapat mengartikan Untuk pengembangan sumber belajar pada
dan menjelaskan contoh perilaku berkarakter kegiatan PPK tidak hanya ada di dalam
dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami sisi kampus/sekolah saja, tetapi juga di luar lingkungan
baik menjalankan perilaku berkarakter (Sunarti, kampus/sekolah. Salah satu contohnya misalnya,
2005 : 3). mengunjungi museum atau objek belajar lainnya,
Intinya adalah pendidikan karakter sebagai kunjungan lapangan, project based learning, on
upaya membangun perilaku terpola maupun pola the job training atau mengundang sumber belajar
berperilaku baik individu, kelompok maupun datang ke kampus/sekolah. Goal dari program
masyarakat terdidik khususnya mahasiswa calon- penguatan pendidikan karakter adalah menciptakan
calon pemimpin masa depan sebagai cadangan generasi emas pada 2045. Generasi muda bangsa
membangun peradaban bangsa yang bermartabat, dan peserta didik diharapkan punya kekuatan pada
berkemajuan dan berdaya saing tinggi ditengah- karakter dan literasi dasar yang kuat terutama
tengah masyarakat global. respon kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kita semua menyadari, saat ini pemerintah yang semakin maju.
dalam menyiapkan upaya penguatan sumber daya Globalisasi bagi perjalanan kemanusiaan,
manusia melalui program Penguatan Pendidikan menuntut adanya peningkatan kemampuan
Karakter (PPK) sebagai implementasi dari individual maupun kolektif dalam berbagai bidang
kebijakan nasional untuk mengejar ketertinggalan. kehidupan khususnya pendidikan tinggi. Sejarah
PPK ini akan diterapkan di pendidikan dasar, telah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa
pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. dan negara bergantung pada keberhasilan dalam
Esensi dari PPK ini akan berdasarkan pada penerapan bidang industri terutama dalam
aktualisasi nilai-nilai dalam Pancasila. Kurikulum pengembangan sumber-sumber ekonomi
2013 di pendidikan dasar dan menengah maupun potensialnya yang di dukung sumber daya alam
Kurikulum KKNI di lingkungan pendidikan tinggi (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), dengan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-3
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

pemanfaatannya secara maksimal. Kesadaran pada karakter untuk membangun kualitas pendidikan
hal tersebut, akan mendorong setiap bangsa dan tinggi agar lebih berdaya saing.
negara untuk terus mengembangkan dan
memperbarui iptek bersamaan dengan penguatan 2. METODE PENELITIAN
identitas karakter individu kemanusiaan, Penelitian ini dilakukan dengan
kebudayaan dan kebangsaannya (Aufin, 2015 : menggunakan langkah-langkah sebagai
10). berikut : Pertama, menginventarisasi dan
Berangkat dari pemikiran diatas, pendidikan menyeleksi buku-buku yang membicarakan
tinggi sebagai institusi yang akan menghasilkan pendidikan karakter yang bersinggungan
ilmuan harus terus menggali secara eksploratif
dengan ragam pemikiran yang terus berkembang
dengan tema penelitian ini. Kedua, mengkaji
dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan deskripsi secara komprehensif dan kemudian
kebudayaannya. Penguatan pendidikan karakter mengabstraksikannya melalui metode
yang dibangun lingkungan pendidikan tinggi harus deskriptif kualitatif, yakni menjelaskan
mengarahkan SDM yang multi talenta dalam bagaimana deskripsi pendidikan karakter.
wacana ke-Indonesiaan, kebangsaan dalam Penulis juga memperhatikan aspek-aspek yang
menggali konsep individu (mahasiswa), penguatan bersifat konsep dasar. Setelah itu penulis
moralitas akademik, dan bagaimana relasi antara membuat kesimpulan-kesimpulan secara
pendidikan karakter itu sendiri dengan pendidikan cermat sebagai jawaban terhadap rumusan
tinggi untuk diterapkan secara baik dan relevan masalah sehingga menghasilkan pemahaman
dengan segala kondisi saat ini. baru yang komprehensif dalam konstruksi
pendidikan karakter. Ketiga, rancangan
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian deskriptif ini adalah : penelitian termasuk dalam jenis penelitian
a. Untuk mendeskripsikan penguatan pendidikan kepustakaan (library research), karena semua
karakter di lingkungan pendidikan tinggi. referensi yang digunakan berasal dari sumber
b. Untuk menerapkan pendidikan karakter di pustaka atau bacaan-bacaan buku yang relevan
lingkungan pendidikan tinggi. dengan pendidikan karakter, buku-buku
c. Indikator kemajuan dan daya saing bangsa pendamping lain yang juga membicarakan
setelah penerapan pendidikan karakter di tentang masalah yang sama. Keempat,
lingkungan pendidikan tinggi paradigma penelitian yang digunakan adalah
interpretivisme sebagaimana pendapat
1.5. Manfaat Penelitian Neuman (1997), yaitu paradigma yang
Penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat kepada pihak-pihak yang terkait dengan
menghadirkan makna-makna baru agar lebih
wacana penguatan pendidikan karakter di mudah dimengerti dan dipahami, dan
lingkungan pendidikan tinggi, yang meliputi : selanjutnya dikonstruksikan dalam bentuk
Pertama, bagi pendidikan tinggi setidaknya perlu pemikiran baru. Artinya bagi peneliti,
mempersiapkan diri menyiapkan sumber daya interpretasi yang digunakan untuk menemukan
mahasiswa untuk penguatan pendidikan karakter. deskripsi pendidikan karakter menyesuaikan
Kedua, bagi pengembangan kajian keilmuan latar dan kontekstualisasi saat ini.
bidang karakter dan perilaku manusia, untuk Sedangkan analisa tematik yang
menjadi khazanah pengetahuan yang layak untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
dieksplorasi dalam membangun daya saing bangsa. melakukan analisa dengan mengasumsikan
Ketiga, bagi peneliti sendiri setidaknya menambah kata tertentu benar-benar memiliki makna
pengetahuan melalui kajian literatur dalam
menerapkan konsep-konsep penguatan pendidikan
yang sama, memperhatikan seberapa jauh
orang-orang memahami makna kata-kata yang

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-4
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

digunakannya, serta memungkinkan pendekatan ini mengarahkan pada kompetensi


menyangkut isu hanya jika tema itu terdapat kearifan dalam berbuat, tidak merugikan dalam
dalam teks. Peneliti memastikan bahwa setiap kerja bersama. Ketiga, pendekatan klarifikasi nilai,
kata yang dianalisa memiliki beragam makna pendekatan yang memberikan penguatan melalui
yang sama, namun ketika dipahami orang lain prosedur penilaian secara kualitatif dan kuantitatif.
Keempat, pendekatan moral kognitif,
sudah dipastikan maknanya tidak keluar dari
membangkitkan kecerdasan nalar dengan
permasalahan pokok dan keluar dari teks. mengedepankan moral. Kelima, pendekatan sikap
afektif, sikap mampu mengendalikan kadar
3. HASIL DAN PEMBAHASAN emosional secara baik. Keenam, pendekatan
Secara deskriptif, pendidikan karakter adalah perilaku sosial, bahwa perbuatan baik dalam
segala upaya yang dilakukan pendidik untuk perikehidupan sosial harus meletakkan semangat
mempengaruhi karakter peserta didik dalam ketedanan.
membentuk watak dan keteladanan, perilaku Faktor lingkungan pendidikan tinggi dalam
pendidik ketika berbicara, menyampaikan materi, konteks pendidikan karakter mempunyai peran dan
toleran dan berbagai kebaikan lainnya. Pendidikan fungsi sangat penting karena posisi sentralnya
karakter memiliki esensi dan makna yang sama dalam menyiapkan generasi muda emas tahun
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. 2045 nanti. Pendidikan tinggi dalam menerapkan
Pendidikan karakter harus membentuk pribadi konsep pendidikan karakter dan moralitas
peserta didik menjadi manusia yang baik, warga akademik mahasiswa, tidak dapat melepaskan diri
masyarakat dan warga Negara yang baik. Hakikat dari konteksnya yang lebih luas, terlebih struktur-
pendidikan karakter adalah pendidikan nilai-nilai, struktur yang mempengaruhi bagaimana seorang
yaitu : pendidikan nilai luhur yang bersumber dari individu yang terlibat berperan sebagai subjek
kepribadian bangsa Indonesia sendiri dalam rangka moral yang aktif. Jika dimensi karakter dan moral
membina kepribadian generasi muda bangsa. berperilaku mahasiswa dilepaskan dari konteks
Pendidikan karakter harus berpijak dari karakter kelembagaan, di mana seorang individu itu
dasar manusia yang bersumber dari nilai moral menghayati kebebasan dan tanggungjawabnya,
universal yang bersifat absolut. Nilai-nilai karakter usaha menerapkan pendidikan yang berbasis
dasar dalam pendidikan karakter adalah cinta karakter dan moralitas dalam konteks pendidikan
kepada Allah dan ciptaan-Nya (alam semesta), tinggi menjadi tugas bersama secara konsisten dan
tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih integratif tidak parsial. Sintesa pendidikan karakter
saying, peduli, kerjasama, percaya diri, kraetif, dan penguatan pendidikan tinggi, harus dipahami
kerja keras, pantang menyerah, keadilan dan secara integratif terlepas dari peristiwa-peristiwa
kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleran, cinta dalam dunia pendidikan yang terjadi dan akan
damai, dan cinta persatuan, dapat dipercaya, menjadi sebuah gerakan yang dinamis, kritis,
ketulusan, visioner, dan punya integritas. konstruktif, kompetitif menghadapi tantangan
Dalam penerapannya, pendidikan karakter zaman.
dapat dilakukan dengan model-model pendekatan Sedangkan pada indikator keberhasilan
pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, pendidikan tinggi melalui penguatan program
pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan moral pendidikan karakter, setidaknya dapat dilihat dari
kognitif, pendekatan sikap afektif, serta parameternya yang antara lain : Pertama,
pendekatan perilaku sosial. Pertama, Pendekatan Kepercayaan (trustworthiness), karakternya jujur,
pengembangan rasional, pendekatan ini jangan menipu, jangan menjiplak, jangan mencuri,
mengembangkan model kompetensi peserta didik jadilah handal, melakukan apa yang anda katakana
pada penguatan daya nalar berpikir untuk secara anda akan melakukan, keberanian dalam hal yang
cepat memahami, mencari penyelesaian, ketepatan benar, bangun reputasi secara baik, kepatuhan
dan kecepatan menyelesaikan tugas yang dengan keluarga, teman dan negara. Kedua,
diberikan. Kedua, pendekatan pertimbangan, Respek (respect), bersikap toleran dengan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-5
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

perbedaan, sopan dan santun, pertimbangkan pendekatan perilaku sosial. Pertama, Pendekatan
perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul pengembangan rasional. Kedua, pendekatan
atau menyakiti orang lain, damailah dengan pertimbangan. Ketiga, pendekatan klarifikasi nilai.
kemarahan, hinaan dan perselisihan. Ketiga, Keempat, pendekatan moral kognitif. Keenam,
Tanggung jawab (responsibility), selalu lakukan pendekatan perilaku sosial. Lingkungan
yang terbaik, gunakan control diri, disiplin, pendidikan tinggi dalam konteks pendidikan
berpikir sebelum bertindak, mempertimbangkan karakter mempunyai peran dan fungsi sangat
konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda. penting karena posisi sentralnya dalam
Keempat, Keadilan (fairness), bermain sesuai menyiapkan generasi muda emas tahun 2045 nanti.
aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran Pendidikan tinggi dalam menerapkan konsep
terbuka, mendengarkan orang lain, jangan ambil pendidikan karakter dan moralitas akademik
keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan mahasiswa, tidak dapat melepaskan diri dari
orang lain sembarangan. Kelima, Peduli (caring), konteksnya yang lebih luas, terlebih struktur-
bersikaplah penuh kasih sayang, ungkapkan rasa struktur yang mempengaruhi bagaimana seorang
syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang individu yang terlibat berperan sebagai subjek
membutuhkan. Keenam, Kewarganegaraan moral yang aktif.
(citizenship), menjadikan pendidikan tinggi dan Ketiga, indikator keberhasilan pendidikan
masyarakat menjadi lebih baik, bekerjasama, tinggi melalui penguatan program pendidikan
melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi karakter, setidaknya dapat dilihat dari
tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, parameternya yang antara lain : Pertama,
menghormati otoritas, melindungi lingkungan Kepercayaan (trustworthiness), karakternya jujur,
hidup serta mensukseskan pilihan dalam jangan menipu, jangan menjiplak, jangan mencuri,
berdemokrasi. jadilah handal, melakukan apa yang anda katakana
anda akan melakukan, keberanian dalam hal yang
4. SIMPULAN, SARAN DAN benar, bangun reputasi secara baik, kepatuhan
REKOMENDASI dengan keluarga, teman dan negara. Kedua,
4.1. Simpulan Respek (respect), bersikap toleran dengan
Beberapa kesimpulan yang dapat dijelaskan perbedaan, sopan dan santun, pertimbangkan
dalam makalah ini adalah, Pertama : bahwa perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul
pendidikan karakter adalah segala upaya yang atau menyakiti orang lain, damailah dengan
dilakukan pendidik untuk mempengaruhi karakter kemarahan, hinaan dan perselisihan. Ketiga,
peserta didik dalam membentuk watak dan Tanggung jawab (responsibility), selalu lakukan
keteladanan, perilaku pendidik ketika berbicara, yang terbaik, gunakan control diri, disiplin,
menyampaikan materi, toleran dan berbagai berpikir sebelum bertindak, mempertimbangkan
kebaikan lainnya. Pendidikan karakter memiliki konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda.
esensi dan makna yang sama dengan pendidikan Keempat, Keadilan (fairness), bermain sesuai
moral dan pendidikan akhlak. Pendidikan karakter aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran
harus membentuk pribadi peserta didik menjadi terbuka, mendengarkan orang lain, jangan ambil
manusia yang baik, warga masyarakat dan warga keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan
negara yang baik. Pendidikan karakter harus orang lain sembarangan. Kelima, Peduli (caring),
berpijak dari karakter dasar manusia yang bersikaplah penuh kasih sayang, ungkapkan rasa
bersumber dari nilai moral universal yang bersifat syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang
absolut. membutuhkan. Keenam, Kewarganegaraan
Kedua, Dalam penerapan pendidikan karakter (citizenship), menjadikan pendidikan tinggi dan
dapat dilakukan dengan model-model pendekatan masyarakat menjadi lebih baik, bekerjasama,
pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi
pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan moral tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan,
kognitif, pendekatan sikap afektif, serta menghormati otoritas, melindungi lingkungan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-6
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

hidup serta mensukseskan pilihan dalam


berdemokrasi.

4.2. Saran
Dengan kondisi sosial masyarakat yang
sekarang ini cenderung permisif, melalui
pendidikan tinggi perlu secara produktif dan aktif
melakukan aktifitas untuk penguatan kader-kader
muda bangsa melalui pendidikan karakter, dengan
banyak sosialisasi dan revitalisasi gerakan
penguatan karakter diharapkan Indonesia menuju
2045 dapat terwujud dan tepat sasaran. Perlu
gerakan masif di semua lapisan masyarakat dan
secara khusus peran pendidikan tinggi menjadi
utama membangun peradaban bangsa yang
bermartabat, bermoral dan kompetitif dalam
banyak aspek kehidupan.

4.3. Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan
dalam makalah ini, antara lain : agar menjadi
gerakan masif di seluruh lapisan masyarakat,
dirasa perlu terus dilakukan terobosan banyak
aktifitas penguatan di tengah tereduksinya sikap-
sikap permisif masyarakat. Perlunya akses
penyadaran masyarakat luas bahwa pendidikan
karakter harus otentik mencerahkan dan
memajukan bangsa.

5. DAFTAR PUSTAKA
Agus Rukiyanto (2009). Pendidikan Karakter.
Yogyakarta : Kanisius.
Doni Kusuma A. (2007). Pendidikan Karakter.
Jakarta : Grasindo.
Euis Sunarti (2005). Menggali Kekuatan Cerita.
Jakarta : Elek Media Komputindo.
Komaruddin Hidayat (2008). Reinventing
Indonesia. Jakarta : Mizan.
Lawrence W. Newman (1997). Social Research
Methods. Third edition, (USA : Allyn and
Bacon, University of Wisconsin).
Mohammad Aufin (2014). Sintesa Pendidikan
Karakter dan Multikultural Bagi Lingkungan
Pendidikan Tinggi. Jurnal Psikologi
Universitas Yudharta Pasuruan. Vol. 2 Nomor
2 September 2014.
Mohammad Aufin (2015). Globalisasi Pendidikan.
Malang : Alta Pustaka (dioma).

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-7
Mohammad aufin dkk. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Pendidikan Tinggi Untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C08-8
Yonatan Januar, dkk. Implementasi CSR Menggunakan Triple Bottom Linepada CV. Bintang Jaya di Surabaya

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)


MENGGUNAKAN TRIPLE BOTTOM LINE PADA CV. BINTANG JAYA DI
SURABAYA
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih,
Universitas Widya Kartika Surabaya
Yonatan.yanuar@yahoo.com

ABSTRAK

Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai keputusan strategis perusahaan yang sejak awal dibuat untuk
dapat menerapkan lingkungan kerja yang sehat, kesejahteraan karyawan, aspek bahan baku dan limbah yang ramah
lingkungan. Dan juga harus dapat memperbaiki dalam aspek sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar perusahaan
pada khususnya serta lingkungan masyarakat pada umumnya.
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai sarana untuk mengetahui implementasi dari tanggung jawab sosial
perusahaan yang dilakukan oleh CV. Bintang Jaya kepada masyarakat di sekitar menggunakan triple bottom line.
Untuk mengetahui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan CV. Bintang Jaya, penulis
menanyakan ke pemilik CV. Bintang Jaya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. setelah itu menanyakan
dampaknya, kepada karyawan CV. Bintang Jaya, ketua RT sekitar CV. Bintang jaya, dan masyarakat sekitar CV.
Bintang Jaya.
Hasil penelitian ini membuat perusahaan mengetahui implementasi dari kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial
yang telah dilakukan. Dan masyarakat semakin mengetahui kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial yang telah
dilakukan CV. Bintang Jaya untuk masyarakat sekitar.

Kata Kunci: Implementasi, tanggung jawab social perusahaan, triple bottom line, CV. Bintang Jaya

1. PENDAHULUAN lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Di


Perusahaan yang baik adalah perusahaan lingkup internal perusahaan, implementasi
dimana tidak hanya mementingkan profit Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai
melainkan juga harus mementingkan masyarakat keputusan strategis perusahaan yang sejak awal
sekitar perusahaan yang terdampak langsung dari dibuat untuk dapat menerapkan lingkungan kerja
proses produksi perusahaan. Contoh dampak yang sehat, kesejahteraan karyawan, aspek bahan
negatif akibat proses produksi perusahaan adalah baku dan limbah yang ramah lingkungan. Di
pembuangan limbah yang akan berdampak pada lingkup eksternal perusahaan, implementasi
kehidupan masyarakat yang dimana akan Corporate Social Responsibility (CSR) harus
membuat masyarakat sering terkena penyakit dari dapat memperbaiki dalam aspek sosial dan
pembuangan limbah tersebut. Bila hal ini terjadi ekonomi pada lingkungan sekitar perusahaan
terus menerus maka akan merusak pada khususnya serta lingkungan masyarakat
keberlangsungan antara perusahaan dengan pada umumnya. Tanggung jawab eksternal ini
masyarakat yang terdampak. Maka dari itu menjadi kewajiban bersama antar entitas bisnis
lahirlah suatu konsep yang dikenal sebagai untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Corporate Social Responsibility (CSR). lewat pembangunan yang berkelanjutan.
Secara perlahan dalam dunia usaha di CSR sendiri tidak lagi dihadapkan pada
Indonesia mulai muncul kesadaran berkaitan tanggungjawab yang berpijak pada single bottom
dengan pentingnya dunia usaha memiliki line, yaitu yang terbatas pada sisi finansial saja,
kesadaran tentang pentingnya Corporate Social tapi tanggungjawab perusahaan harus berpijak
Responsibility (CSR). Perusahaan harus pada triple bottom line.Elkington (1994) dalam
memandang bahwa Corporate Social Arfamaini (2016) mengemas CSR ke dalam tiga
Responsibility (CSR) perlu diupayakan di fokus: 3P yaitu profit, planet, dan people.
Perusahaan yang baik tidak hanya memburu

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-1
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi pelaksanaan program CSR yang telah
memiliki kepedulian terhadap kelestarian diadakan, sehingga mampu mendapatkan
lingkungan (planet) dan kesejahteraan data yang akurat.
masyarakat (people). Hal tersebut yang menjadi 4. Kuesioner, Kuesioner yang digunakan
konsep dasar implementasi program CSR yang oleh penelitin adalah kuesioner terbuka
lebih dikenal sebagai Triple Bottom Line, Yaitu karena peneliti menyajikan kuesioner
Profit, People dan Planet. Profit merupakan yang didalamnya terdapat beberapa
unsur utama perusahaan, mencari keuntungan pertanyaan yang memberikan
adalah tujuan yang menjadi misi semua kesempatan kepada responden untuk
perusahaan. Namun tujuan dan misi perusahaan menjawab dengan kalimatnya sendiri.
tidak akan tercapai tanpa adanya sinergi dengan
masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, 2.4. Jenis dan Sumber Data
CSR berhubungan erat dengan pembangunan Jenis data yang digunakan dalam penelitian
berkelanjutan yakni suatu organisasi dalam ini adalah data primer dan data sekunder.
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan 2.5. Langkah-langkah Pembahasan
dampaknya dalam aspek ekonomi, tetapi juga Langkah-langkah penelitian yang dilakukan
harus menimbang dampak sosial dan lingkungan pada proses penyusunan skripsi ini adalah
yang timbul dari keputusan itu, baik untuk jangka sebagai berikut:
pendek maupun untuk jangka panjang. 1. Mengumpulkan data yang diperlukan
melalui wawancara kapada 3 narasum
2. Metode Penelitian beryaitu: pemilik CV. Bintang Jaya,
2.1. Pendekatan Penelitian perwakilan karyawan CV. Bintang Jaya,
Penelitian tentang “Implementasi Corporate danketua RT 1 granting. Yang dimana
Social Responsibility (CSR) menggungkan Triple data tersebut digunakan untuk
Bottom Line Pada CV. Bintang Jaya di Surabaya” mengetahui kegiatan-kegiatan yang
merupakan penelitian kualitatif. dilakukan oleh CV. Bintang Jaya dan
kebenaran dari kegiatan tersebut. Yang
2.2. Fokus Penelitian selanjutnya digunakan untuk pembuatan
Sesuai dengan obyek penelitian dan kuesioner dengan menggunakan triple
rumusan masalah yang ada di dalam penelitian bottom line yang akan dibagikan kepada
ini, maka elemen-elemen yang akan diteliti masyarakat sekitar perusahaan dengan
yaitu:Corporate Social Responsibility (CSR), menggunakan acuan Roscoe (1975)
Triple Bottom Line. dalam (Sekaran,2006) yaitu ukuran
sampel pada penelitian ini adalah 32.
2.3. Prosedur Pengumpulan Data 2. Selanjutnya, data dari kuesioner tersebut
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dihitung menggunakan skala likert untuk
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: mengetahui pendapat para responden.
1. Dokumentasi, mengumpulkan data dengan Dari hasil data skala likert peneliti
cara meminta data tanggungjawab sosial membuat kesimpulan dari setiap topik
CV. Bintang Jaya yang telah dilakukan pada yaitu people, profit, planet .Dari
tahun 2014-2016. kesimpulan tersebut mampu menjawab
2. Wawancara, menanyakan secara langsung permasalahan penelitian.
tentang aktifitas CSR CV. Bintang Jaya
yang telah dilakukan pada tahun 2014-2016 2.6. Hasil danPembahasan
di Surabaya kepada masyarakat yang telah Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menerima tanggungjawab tersebut. menjadi masukan bagi perusahaan betapa
3. Observasi, Melakukan pengamatan secara pentingnya CSR bagi perusahaan dan juga
langsung di lokasi penelitian tentang masyarakat. Dan juga untuk mendorong

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-2
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

perusahaan meningkatkan mutu CSR yang kegiatan


nantinya bisa meningkatkan nilai perusahaan. apa saja
Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini yang
peneliti menggunakan Kuesioner dibuat oleh
CV.
No Pertanyaan Persenta Kategori Bintang
Kuesioner se Jaya pada
1 Apakah 58,59% Kategori program
anda Mengetahui CSR
mengetahu dibidang
i apa itu People
tanggung (Kemanusi
jawab aan)?
sosial 5 Bagaimana 92,19% Kategori
perusahaan pendapat Sangat baik
secara anda
umum? mengenai
2 Apakah 49,22% Kategori kegiatan
anda Kurang CSR CV.
mengetahu Mengetahui Bintang
i tentang Jaya
kegiatan dibidang
CSR yang People
dilakukan (Kemanusi
oleh CV. aan) dalam
Bintang memberika
Jaya di n qurban
bidang kambing di
People Musalla
(kemanusia RT 1?
an)? 6 Bagaimana 89,84% Kategori
3 Apakah 39,84% Kategori pendapat Sangat baik
anda Kurang anda
mengetahu Mengetahui mengenai
i tujuan kegiatan
CV. CSR CV.
Bintang Bintang
Jaya Jaya
melakukan dibidang
kegiatan People
CSR di (Kemanusi
bidang aan) dalam
People(ke Menjadika
manusiaan) n
? masyarakat
4 Apakah 42,97% Kategori sekitar
anda Kurang menjadi
mengetahu Mengetahui karyawan
i kegiatan- di CV.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-3
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

Bintang 11 Apakah 35,16% Kategori


Jaya? anda Kurang
7 Apakah 84,37% Kategori mengetahu Mengetahui
menurut Sangat i CV.
anda menarik Bintang
kegiatan Jaya
CSR yang pernah
dibuat CV. melakukan
Bintang seminar
Jaya atau
menarik? pembuatan
8 Apakah 89,84% Kategori UKM RT?
menurut Sangat 12 Apakah 46,09% Kategori
anda Bermanfaat anda yang Kurang
kegiatan telah Mengetahui
CSR CV. merasakan
Bintang CSR yang
Jaya dilakukan
memberika CV.
n manfaat Bintang
bagi Jaya
masyarakat menjadi
sekitar? mengetahu
9 Apakah 77,34% Kategori i produk
menurut Sangat tersebut?
anda Menguntung 13 Apakah 83,59% Kategori
kegiatan kan anda setuju Sangat
CSR CV. bahwa CV. Setuju
Bintang Bintang
Jaya Jaya peduli
menguntun terhadap
gkan masyarakat
perusahaan sekitar?
? 14 Apakah 36,72% Kategori
10 Menurut 78,12% Kategori anda Kurang
anda, Sangat mengetahu Mengetahui
apakah Percaya i CV.
anda Bintang
percaya Jaya
bahwa CV. mengeluar
Bintang kan
Jaya pencemara
melakukan n dalam
kegiatan proses
CSR atas produksi?
dasar 15 Apakah 86.72% Kategori
tanggung anda Tidak
jawab terganggu Terganggu
sosial? dengan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-4
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

pencemara Pada masyarakat, program CSR yang


n suara dilakukan oleh CV. Bintang Jaya berdasarkan
yang skala likert 49,22% kategori kurang mengetahui
dilakukan dan tujuan dari program CSR tersebut
oleh CV. berdasarkan skala likert 39,84% kategori kurang
Bintang mengetahui dan untuk kegiatan-kegiatan yang
Jaya? dilakukan oleh CV. Bintang Jaya berdasarkan
16 Apakah 91.40% Kategori skala likert 42,97% kategori kurang mengetahui.
anda Kurang Ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari
terganggu terganggu perusahaan atas CSR yang dilakukan, sehingga
dengan membuat banyak dari responden tidak
pencemara mengetahui kegiatan-kegiatan CSR dari
n udara CV.Bintang Jaya dan juga tujuan diadakan CSR
yang tersebut.
dilakukan kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan
oleh CV. CV. Bintang Jaya seperti perekrutan masyarakat
Bintang sekitar sebagai pegawai di perusahaan
Jaya? berdasarkan skala likert 89,84% kategori sangat
17 Apakah 94.53% Kategori baik dikarenakan dapat membantu perekonomian
anda Tidak warga dan juga mengurangi angka
terganggu Terganggu pengangguran. Dan untuk kegiatan pemberian
dengan sumbangan 2 (dua) ekor kambing kepada ketua
pencemara RT yang selanjutnya diberikan ke musholla
n air yang sekitar untuk disembelih dan selanjutnya
dilakukan dibagikan kepada masyarakat sekitar,
oleh CV. berdasarkan skala likert 92,19% kategori sangat
Bintang baik dikarenakan dapat membantu perekonomian
Jaya? warga dan karena ditujukan untuk masyarakat
18 Apakah 50,78% Kategori sekitar. Dan untuk pemberian sembako beras
anda Mengetahui 10kg untuk setiap karyawan dan juga THR untuk
mengetahu setiap tahunnya. Kegiatan-kegiatan tersebut
i CV. dipandang sangat baik oleh karyawan
Bintang perusahaan.
Jaya Setelah responden mengetahui kegiatan-
melakukan kegiatan CSR CV. Bintang Jaya, berdasarkan
penghijaua skala likert 84,37% kategori sangat menarik
n untuk dikarenakan menurut mereka kegiatan tersebut
mengurang berdampak baik dan positif bagi masyarakat. Dan
i dampak juga berdasarkan skala likert 89,84% kategori
polusi? sangat bermanfaat dikarenakan menurut
responden kegiatan-kegiatan tersebut dapat
4. KESIMPULAN DAN SARAN meringankan beban masyarakat, dan juga
4.1. Kesimpulan mengurangi pengangguran.
Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) menggunakan Triple 2. Profit
Bottom Line pada CV. Bintang jaya di Surabaya Pada kategori profit berdasarkan skala
antara lain: likert 77,34% kategori sangat menguntungkan ini
1. People (Masyarakat, dan Karyawan) dikarenakan menurut responden dengan adanya
kegiatan ini perusahaan lebih mudah diterima

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-5
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

oleh masyarakat. Dan juga sebagai media Semarang). Skripsi. Universitas Negeri
promosi. Dan berdasarkan skala likert 78,12% Semarang.
kategori sangat percaya, ini dikarenakan kegiatan Anshori, M. & Sri I. (2009). Metodologi
tersebut sudah tanggung jawab perusahaan, dan Penelitian Kuantitatif. Surabaya : Airlangga
karena kegiatan tersebut ditujukan untuk University Press
membantu masyarakat. Untuk kegiatan UKM Arfamaini, R. (2016), August. Pelaporan
berdasarkan skala likert 35,16% kategori kurang Corporate Social Responsibility (CSR)
mengetahui, dikarenakan mereka tidak pernah dengan menggunakan Global Reporting
mendengar ada kegiatan tersebut. Dengan adanya Initiative (GRI). E-Jurnal Manajemen
kegiatan CSR berdasarkan skala likert 46,09% Kinerja, 2(2)-3. Retrieved November 14,
kategori kurang mengetahui, mereka tidak 2016.
mengetahui produk dari CV. Bintang Jaya walau Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu
mereka merasakan CSR karena tidak ada Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta
promosi/sosialisasi produk dari perusahaan. : PT Rineka Cipta.
Berdasarkan skala likert 83,59% sangat setuju Bagus, D. (2009). Corporate Social
bahwa CV. Bintang Jaya peduli terhadap Responsibility (CSR) : Definisi, Pilar
masyarakat sekitar. Aktivitas, Bentuk dan Keuntungan Program
Corporate Social Responsibility.
3. Planet (Lingkungan) Carroll, A. B. (1979). A three-dimensional
Pada program planet yang dilakukan conceptual model of corporate performance.
oleh CV. Bintang Jaya berdasarkan skala likert Academy of Management Review, 4(4),
36,72% kategori kurang mengetahui bila CV. 497–505.
Bintang Jaya mengeluarkan pencemaran dalam Dahlsrud, A. (2008). Corporate Social
proses produksi. Ini dikarenakan mereka tidak Responsibility and Environmental
merasakan pencemaran yang dilakukan oleh CV. Management.
Bintang Jaya. Dalam pencemaran suara Fadilah, S. (2009), Keberhasilan kegiatan
berdasarkan 86,72% kategori tidak terganggu. Ini corporate social responsibility melalui
dikarenakan menurut responden mereka tidak pengungkapan dan audit corporate social
merasakan adanya gangguan dalam pencemaran responsibility.
suara yang dilakukan oleh CV. Bintang Jaya. Ghozali & Chariri. (2007). Teori Akuntansi.
Untuk pencemaran udara berdasarkan skala likert Semarang: Badan Penerbit Undip.
91,40% kategori tidak terganggu, ini dikarenakan Kotler, P. & Nancy L. (2005). Corporate Social
menurut responden mereka tidak merasakan Responsibility. Amerika: John Wiley&Sons,
adanya pencemaran udara dari proses CV. Inc.
Bintang Jaya. Untuk pencemaran air berdasarkan Malhotra, N. K. (2012). Basic Marketing
skala likert 94,53% kategori tidak terganggu. Research: Intergration Of Social Media
Responden tidak merasakan adanya pencemaran (Fourth Edition); New Jersey: Pearson.
air. Dan untuk penghijauan guna mengurangi Margono. (2004). Metodologi Penelitian
dampak polusi berdasarkan skala likert 50,78% Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.
responden mengetahui bahwa terdapat Marnelly, T. R. (2012). CORPORATE SOCIAL
penghijauan yang dilakukan perusahaan tetapi RESPONSIBILITY (CSR): Tinjauan Teori
menurut responden penghijauan tersebut masih dan Praktek di Indonesia.
kurang untuk penanggulangan polusi. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia
Indonesia.
5. DAFTAR PUSTAKA Nurfajriyah. (2010). “Implementasi Konsep
Aditya, D. A. (2011). Implementasi Corporate Triple Bottom Line pada PT. Pertamina
Social Responsibility (CSR) Terhadap (Persero)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Perusahaan (Studi Di PT Sidomuncul Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-6
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

Prastowo, J. & Huda M., (2011), Corporate


Social Responsibility Kunci Meraih
Kemuliaan Bisnis, cetakan pertama,
Samudra Biru, Yogyakarta.
Rachman, N. M., Asep E. & Emir W. (2011).
Panduan lengkap perencanaan CSR. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Ratih, S. (2011). “Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap nilai perusahaan
dengan Corporate Social Responsibility,
Earning Management dan kinerja keuangan
sebagai variable intervening pada
perusahaan manufaktur dan ekstraktif peraih
‘The Indonesia Most Trusted Company’-
CGPI”. Tesis. Universitas Airlangga
Surabaya.
Rudito, B. & Arif B. & Adi P. (2004). Corporate
Social Responsibility: Jawaban Bagi Modal
Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta:
ICSD
Rudito, B. & Famiola, M. (2013). Corporate
social responsibility. Bandung: Rekayasa
Sains.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Jogjakarta: Graha ilmu.
Saryono. (2013). Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Bisnis.
Jakarta : Salemba Empat
Soewadji, J. (2012). Pengantar Metodologi
penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Solihin, I. (2009). Corporate social
responsibility: From Charity to
Sustainability. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A.B. (2007). Corporate social
responsibility. Jakarta: JCG.
Wahab, S. A. (2008). Pengantar Analisis
Kebijakan Publik. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press.
Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep dan
Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.
Widjaja, G. & Yeremia A. P. (2008). Risiko
Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa CSR.
Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-7
Yonatan Januar, Revi Arfamaini, Suklimah Ratih. ImplementasiCSRMenggunakanTriple Bottom Linepada CV.
Bintang Jaya di Surabaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C09-8
Darmanto, Media Alternatif Pratikum Akuntansi SMK Berbasis Open Source

Media Altenatif Software Praktikum Akuntansi SMK


berbasis Open Source
Darmanto
Universitas Widya Kartika, Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya
Email: darmanto2@hotmail.com

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dunia industri dewasa ini, mendorong lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih kompeten dan profesional di bidangnya. Kebutuhan akan ketrampilan dan
kemampuan praktikum akuntansi perusahaan, berkontribusi terhadap pencapaian kompetensi siswa SMK program
keahlian akuntansi dan keuangan. Namun demikian permasalahan Proses Belajar Mengajar mata pelajaran praktikum
akuntansi yang berlangsung masih belum optimal. Kebutuhan praktikum akuntansi untuk perusahaan dagang, jasa,
manufaktur atau lembaga pemerintah belum berjalan secara menyeluruh. Upaya mempersiapkan tamatan SMK yang
sesuai dengan kebutuhan dunia industri, perlu dukungan guru yang memiliki kompetensi prefesional bidang tersebut
beserta software pendukungnya. Kajian ini memberikan gambaran mengenai alternatif software populer di Indonesia
yang digunakan sebagai pendukung komputer akuntansi.Pembahasan seputar fitur, kelebihan dan kekurangannya.
Disamping juga dikaji secara operasional software ERP berbasis opensource untuk praktikum akuntansi sehingga
memberikan alternatif bagi SMK untuk menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.

Kata Kunci: Kompetensi keahlian, Software akuntansi, Open source

1. PENDAHULUN PBM tersebut perlu dukungan dan ketersediaan,


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai terutama menyangkut kualifikasi guru, sarana
salah satu lembaga pendidikan berorientasi untuk laboratorium praktikum yang layak, modul dan
menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang materi pembelajaran yang relevan, atau waktu
mampu mengisi lapangan kerja. Perkembangan alokasi kegiatan praktikum yang cukup.
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan Namun demikian upaya peningkatan mutu
dunia industri dewasa ini, menuntut agar lulusan PBM masih harus dilakukan agar keterserapan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih lulusan dalam dunia usaha semakin meningkat.
kompeten dan profesional di bidangnya. Bersamaan dengan kondisi tersebut, kenyataan
Memenuhi perkembangan dan kebutuhan tersebut, dilapangan bahwa persentase lulusan SMK yang
Dirjen Dikdasmen telah menetapkan Struktur menganggur masih tinggi. Berdasarkan data BPS
Kurikulum SMK tahun 2017 melalui SK No. pada Februari 2017, Penduduk bekerja di
130/D/KEP/KR/2017, yang wajib digunakan Indonesia sebanyak 124,54 juta orang, dari 131,55
sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan juta angkatan kerja dan sisanya sebagai
kejuruan SMK/MAK. pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka
Meningkatkan kompetensi siswa SMK perlu (TPT) yang berasal dari jenjang SMK menduduki
ditopang dengan berbagai ketrampilan yang peringkat teratas sebesar 9,27% yang disusul oleh
dipelajari pada mata pelajaran kejuruan. lulusan SMA sebesar 7,03%. Sedangkan, dari
Khususnya pada program keahlian akuntansi dan jenjang SMP sebesar 5,36%, D3 sebesar 6,35%,
keuangan, kebutuhan akan ketrampilan dan dan universitas sebesar 4,98%. (Ardan A.C.,
kemampuan dalam praktikum akuntansi 2017).
perusahaan sangat berkontribusi terhadap Disamping keterbatasan lapangan kerja,
pencapaian kompetensi keahlian siswa. Proses besarnya TPT SMK tersebut karena faktor kualitas
Belajar Mengajar (PBM) praktikum akuntansi lulusannya atau belum optimalnya upaya
selayaknya menjadi fokus utama para guru peningkatan ketrampilan dan kompetensi yang
akuntansi agar mampu memberikan pelayanan baik, sehingga mereka kurang mampu bersaing di
pembelajaran yang bermutu. Terselenggaranya dunia kerja. Kurangnya bekal atau materi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C10-1
Darmanto, Media Alternatif Pratikum Akuntansi SMK Berbasis Open Source

pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan Accounting. Sementara yang dari luar negeri
dan kebutuhan Dunia Usaha / Dunia Industri diantaranya DacEasy Accounting (DAC), MYOB,
(DUDI). Konsekuensinya, setelah lulus SMK, atauOracle(Doni Irvan, 2016).
siswa kurang memiliki komptensi keahlian
sebagaipersyaratan pekerjaan atau kemampuan 2.3 Sistem Enterprise Resource Planning
kerja yang biasanya dilakukan oleh DUDI. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan, atau
Enterprise Resource Planning (ERP), adalah
2. KAJIAN LITERATUR suatu sistem yang mengotomatisasi dan
2.1 Program Keahlian Akuntansi dan mengintegrasikan elemen-elemen bisnis utama
Keuangan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan
Kurikulum SMK 2017 ini mencakup muatan mempermudah operasinya (Max, 2016). Sistem
umum yang terdiri dari muatan nasional dan ERP juga merupakan software yang digunakan
muatan kewilayahan yang dikembangkan sesuai untuk mengelola seluruh sumber daya perusahaan.
dengan kebutuhan wilayah dan muatan peminatan Software dengan lintas fungsional yang
kejuruan yang terdiri dari dasar bidang keahlian, menyokong proses bisnis dalam suatu organisasi
dasar progam keahlian dan kompetensi keahlian (Ganore P, 2013).
(Adi, Endarta., 2017). Konsep sistem ERP bertujuan untuk
Berdasarkan regulasi pemerintah tersebut, mengintegrasikan proses bisnis perusahaan agar
untuk SMK dengan program keahlian akuntansi menjadi lebih responsif terhadap berbagai
dan keuangan,mewajibkan mata pelajaran kebutuhan perusahaan serta kurang rentan
Komputer Akuntansi, sebagai kompetensi terhadap kesalahan. Sistem ini juga membebaskan
keahlian.Tujuan kompetensi ini pada dasarnya orang dari tugas pada umumnya seperti
adalah memperkenalkan cara kerja program memanipulasi data,penghapusan proses rangkap,
komputer (software) akuntansi yang sering serta mengurangi proses manual. Software ERP
digunakan perusahaan (DUDI) dalam mengerjakan ada yang bersifat gratis atau komersial. Namun
pekerjaan akuntansi, mulai dari melakukan entri demikian aplikasi ERP bersifat open source atau
data, transaksi akuntansi sampai dengan mencetak gratisan, memiliki sejumlah fitur yang tidak kalah
laporan keuangan perusahaan. Kompetensi dasar jauh dengan aplikasi komersial. Di antara software
ini sebagai bekal lulusan untuk mengisi kebutuhan ERP yang berbasis open source adalah Compiere,
kerja tenaga pelaksana dibidang keuangan dan Openbravo, OpenERP, dan WebERP.
akuntansi perusahaan.
2.4 Seleksi Software Akuntansi
2.1 Software Akuntansi Pemilihan software akuntansi berdasarkan
Perangkat lunak sistem informasi akuntansi aplikasi yang pada umumnya digunakan sebagai
yang ditawarkan untuk mengatasi sistem akuntansi praktikum siswa SMK dengan program keahlian
di perusahaan kini semakin banyak baik yang lokal akuntansi dan keuangan atau yang biasa digunakan
maupun dari manca negara. Pimpinan perusahaan perusahaan UKM. Evaluasi yang digunakan
lebih leluasa untuk memilih software yang sesuai sebagai pertimbangan memilih software akuntansi
dengan kebutuhan dan sumber daya perusahaan. atau ERP, mengacu pada kriteria persyaratan
Demikian halnya software yang digunakan untuk software pada umumnya baik yang bersifat
mendukung kebutuhan praktikum siswa SMK komersial atau open source (Wang, Wang,
untuk mata pelajaran komputer akuntansi. Kepala 2014).Di antara kriteria pemilihan tersebut
sekolah atau kepala laboratorium komputer meliputi,
akuntansi memiliki wewenang untuk menentukan 1. kelengkapan fungsionalitas aplikasi yang
software mana yang selayaknya digunakan untuk dibutuhkan, termasuk fungsi operasional
kebutuhan SMK. rutin dan fungsi manajerial,
Beberapa software akuntansi lokal yang 2. kesesuaian aplikasi bagi organisasi
populer dimasyarakat diantaranya adalah Dbs pengguna, yangberdampak pada
Solution, Accurate, Zahir Accounting, ACCS, MAS perubahan proses bisnis,

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C10-2
Darmanto, Media Alternatif Pratikum Akuntansi SMK Berbasis Open Source

3. kemudahan konfigurasi aplikasi pada menyediakan laporan pajak yang terintegrasi, serta
sistem operasi apapun, dan 4) persyaratan memiliki karakterisitk operasional untuk
non fungsional seperti halnya kegunaan, menangani berbagai mata uang (multi currency),
keandalan, dan keamanan. multi company, multi user, multi sales tax, multi
level discount, multi unit, dan multi warehouse.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Fitur SoftwareAkuntansi dan ERP
Dalam sistem akuntansi biasanya terdapat
beberapa modul transaksi yang saling terkait satu
dengan yang lainnya. Untuk perusahaan skala
kecil hingga menengah (UKM), pada umumnya
software akuntansi memiliki fitur atau aplikasi
yang meliputi modul penjualan, pembelian,
hutang, piutang, persediaan, banking, buku besar,
aktiva tetap. Pada kajian ini, dibahas tiga software
akuntansi yang biasanya digunakan untuk UKM
atau praktikum siswa SMK, yaitu ACCURATE,
ZAHIR dan MYOB. Ketiga software akuntansi
tersebut yang pada umumnya digunakan untuk
SMK yang memiliki versi standar, bersifat trial
atau yang full version. Disamping juga dibahas
software ERP (WebERP) sebagai alternatif
praktikum akuntansi yang berbasis open source.
3.1.1 Software Akuntansi Accurate Gambar 3.1 Screenshot fitur Accurate
Software Accurate diproduksi oleh PT. Cipta Accounting
Piranti Sejahtera (CPS Soft)
(http://www.accurateindonesia.com). Produk 3.1.2 Software Akuntansi Zahir
Accurate Accounting Softwaresaat kini terdiri dari Di antara produk Zahir accounting adalah
dua versi, yaitu Accurate Desktop versi 5.0 dan software Zahir standar, Zahir Enterprise, dan
Accurate Online (web base). Software terdiri dari Zahir Enterprise plus yang diproduksi oleh PT.
software job costing software Accurate Standard Zahir Internasional (https://zahiraccounting.com).
Edition, Accurate Deluxe Edition dan Accurate Software produk ini juga ditujukan untuk para
Enterprise. Accurate dekstop standar sesuai pebisnis UKM yang ingin mengolah usahanya
dengan perusahaan trading atau jasa. Fitur secara rapi dan teratur dalam hasil
accurate standar terdiri dari modul Buku besar, administrasinya. Modul standar ditawarkan
Kas Bank, Persediaan, Pembelian, Aset Tetap, dengan harga yang relatif terjangkau pula bagi
Faftar, RMA, dan E-Faktur seperti yang terlihat kalangan pelaku UKM bidang usaha jasa atau
pada gambar 3.1. Modul yang ditawarkan perdagangan barang termasuk untuk kebutuhan
memenuhi kebutuhan kompetensi mata pelajaran praktikum SMK. Fitur Zahir standar terdiri dari
komputer akuntansi dan praktikumnya siswa modul Buku Besar, Penjualan, Pembelian,Kas dan
SMK. Konten lokal atau fungsionalitas aplikasi Bank, Persediaan, serta Laporan
yang disediakan modulnya, sesuai dengan stadar keuangan.Berbagai ragam laporan dapat dihasilkan
akuntansi dan pelaku UKM di Indonesia. Paket software ini termasuk untuk menunjang laporan
aplikasi ini ditawarkan dengan harga yang relatif Pajak (SPT, PPn, PPh). Fitur software Zahir
terjangkau oleh kalangan UKM atau SMK, namun standar dapat dilihat pada gambar 3.2. Konten
cukup kompetitif dengan software lainnya. Secara modul ini juga memenuhi kebutuhan ruang
non fungsional, software ini relatif mudah lingkup mata pelajaran komputer akuntansi.
dioperasikan, user friendly, stabil, dan memiliki Dengan demikian kemampuan siswa SMK untuk
sistem keamanan cukup baik. Fiturnya juga mengoperasikan software ini berkontribusi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C10-3
Darmanto, Media Alternatif Pratikum Akuntansi SMK Berbasis Open Source

terhadap pencapaian kompetensi keahlian


akuntansi dan keuangan. Software Akuntansi Zahir
Standard juga dapat mengelola anggaran setiap
proyek per tahapan produksi.
Baik Zahir Accounting maupun Accurate adalah
sebuah program akuntansi yang digunakan dan
dirancang sesuai dengan kebutuhan UKM dengan
bahasa Indonesia yang mudah dipahami.Tampilan
software ini interaktif dan mudah diaplikasikan,
user friendly, aman, handal, dan dengan
kombinasi warna menunya yang menarik.

Gambar 3.3 Screenshot fitur MYOB

MYOB dibuat sebagai gabungan beberapa


modul yang disajikan dalam satu paket. Gabungan
modul tersebut dikemas dalam salah satu form
yang disebut dengan Command Center. Aplikasi
MYOB, terdiri dari modul Accounts job costing
software, Banking, penjualan, pembelian,
persediaan, dan Card File yang menyediakan fitur
Gambar 3.2 Screenshot fitur Zahir Accounting Card List seperti Customer, Supplier, Employee
dan Personal. Fitur aplikasi ini dapat dilihat pada
3.1.3 Software Akuntansi MYOB gambar 3.3.Modulnya juga dapat dijalankan untuk
MYOB (Mind Your Own Business) adalah memenuhi kegiatan praktikum komputer akuntansi
sebuah software akuntansi yang diperuntukkan siswa SMK. Software MYOB, mudah digunakan,
bagi pelaku UKM yang dibuat secara terpadu. user friendly, sekalipun usernya tidak memiliki
Namun demikian juga banyak digunakan pengetahuan dasar akuntansi. Tingkat sekuritnya
dikalangan akademis untuk mendukung kegiatan cukup valid untuk setiap user. Namun demikian
praktikum akuntansi baik di Perguruan Tinggi atau kastomisasi laporan keuangan relatif sulit untuk
SMK. dilakukan.
Software MYOB dikembangkan pertama kali Ketiga software akuntansi tersebut merupakan
di Australia (https://www.myob.com/au). Namun aplikasi dekstop yang dijalankan dengan
demikian terdapat versi MYOB yangditerapkan di menggunakan sistem operasi Windows untuk
negara-nagara Asia, termasuk Indonesia dengan mendukung kegiatan praktikum di laboratorium
berbagai penyesuaian terkait dengan peraturan komputer akuntansi. Sehingga setiap siswa SMK
perpajakan yang berlaku. Di antara produknya dapat memanfaatkan pada jadwal kegiatan praktikum
adalah MYOB Accounting, MYOB Premier, dan berlangsung. Akan berbeda jika aplikasi tersebut bisa
MYOB Business Basic, MYOB Payroll dengan di akses diluar jadwal praktikum dengan software
berbagai versi. Fitur aplikasi MYOB AccountRight akuntansi online (web based) yang juga telah
versi 19+ (Clearwater_Standar) dapat dilihat pada dikembangkan oleh vendor-vendor software tersebut.
gambar 3.3. 3.1.4 Sistem WebERP
Berbeda dengan software akuntansi
sebelumnya, aplikasi WebERP merupakan solusi
ERP dan akuntansi yang dapat diakses melalui
suatu browser dan pembaca pdf. WebERP dapat
dijalankan pada server sendiri (inhouse) atau
melalui internet server sebagai aplikasi cloud.
Penerapan aplikasi ini utamanya bagi pelaku

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C10-4
Darmanto, Media Alternatif Pratikum Akuntansi SMK Berbasis Open Source

Usaha Kecil Menengah (UKM) baik untuk industri karakteristik tersendiri. Masing-masing software
manufaktur maupun jasa. baik Accurate account, Zahir maupun MYOB
Fasilitas modul dan fitur-fitur yang disediakan memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri.
paket ini, memiliki sistem menu navigasi terpadu Berdasarkan kriteria fungsionalitasnya, software
sehingga memudahkan pengguna untuk tersebut untuk tipe standar, pada dasarnyasudah
mengoperasikannya (user friendly). Menu Sistem memenuhi kebutuhan kompetensi mata pelajaran
dibangun pada halaman utama dimana semua komputer akuntansi SMK program keahlian
fungsinya dapat diakses dengan mudah. Pengguna akuntansi dan keuangan, terutama yang versi trial.
dapat memilih modul-modul - Penjualan, Sedangkan untuk persyaratan yang non-fungsional
pembelian, Hutang, Piutang, Inventori, produksi, dari sisi tampilan dan kemudahan operasional
keuangan (General Ledger), pengelolaan kas kecil (user friendly) bagi siswa masih bersifat subyektif.
dan aset perusahaan. Fitur aplikasi ini dapat dilihat Sedangkan untuk kesesuaian dengan organisasi
pada gambar 3.4. pengguna khususnya bagi UKM, software
Accurate atau Zahir dapat dipertimbangkan oleh
manajemen SMK, khususnya faktor biaya license
untuk produk full version. Mengingat kedua
software tersebut dirancang sesuai dengan
kebutuhan lokal di Indonesia. Mengacu pada
kriteria kemudahan konfigurasi, ketiga software
berjalan pada sistem operasi Windows, sehingga
tidak diterapkan untuk multiplatform. Disamping
software akuntansi berbasis desktop, sistem
webERP dapat dijadikan sebagai alternatif
Gambar 3.4 Screenshot Fitur Weberp pendukung praktikum komputen akuntansi siswa
SMK. Diantarakelebihan yang didapat dengan
Modul yang ditawarkan dalam sistem WebERP sistem ini, karena aplikasi berbasis web dan Open
dapat juga digunakan sebagai alternatif untuk source dapat diperoleh secara gratis. Sistem dapat
mendukung kebutuhan praktikum komputer diakses baik secara offline / online, oleh siswa
akuntansi siswa SMK. Namun demikain fitur SMK sehingga tidak harus pada jadwal belajar
proses perpajakan harus diatur (setup) sesuai serta dapat dijalankan pada berbagai sistem
dengan kebutuhan usaha di Indonesia sehingga operasi (multiplatform). Keberlangsungan
tidak secara otomatis bisa digunakan. penerapannnya aplikasi ini dapat di modifikasi
Mengingat sistem ini berbasis open source, sesuai dengan kebutuhan, mudah di maintenance,
sehingga dapat digunakan gratis sekaligus dapat dan di update.
diakses secara offline atau online. Dengan
demikian kegiatan praktikum akuntansi siswa 4.2 Saran
dapat juga dijalankan di luar laboratorium, Dalam upaya mengoptimalkan proses
sehingga lebih fleksibel tidak terikat dengan pembelajaran mata pelajaran komputer akuntansi,
jadwal praktikum.Disamping juga sistem ini dapat pelaksanaan kegiatan praktikum, tidak harus hanya
dimodifikasi dan dikembangkan sesuai kebutuhan dalam laboratorium yang di sediakan sekolah,
SMK, sekaligus mudah untuk dilakukan yang terikat dengan jadwal praktikum.
maintenance dan update databasenya. Kedepannya dapat dikembangkan software
akuntansi online yang berbasis web, sehingga
5. KESIMPULAN DAN SARAN siswa dapat melakukan praktikum diluar kelas
a. Kesimpulan kapanpun dibutuhkan. Dengan demikian siswa
Berdasarkanpenjelasan yang telahdiuraikan memiliki kesempatan lebih dalam meningkatkan
dan kriteria evaluasinya, software akuntansi yang kompetensi keahliannya dalam bidang akuntansi
digunakan untuk kebutuhan praktikum komputer dan keuangan sebagai bekal persiapan memasuki
akuntansi SMK atau pelaku UKM memiliki DUDI.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C10-5
Darmanto, Media Alternatif Pratikum Akuntansi SMK Berbasis Open Source

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Kakom atau manajemen SMKN 6
dan SMK Mahardhika Surabaya yang telah
membantu memberikan gambaran tentang
penerapan software akuntansi untuk kegiatan
praktikum komputer akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA
Ardan A. C., (2017, Mei).BanyakLulusan SMK
Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya.
Diaksesdarihttps://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/3508298/banyak-lulusan-smk-
jadi-pengangguran-ini-penyebabnya
DoniIrvan, (2016, Mei). Perbedaan
SoftwareAkuntansi ACCURATE dengan
Software Akuntansi lainya. Diakses dari
https://www.kaskus.co.id/thread/573189dbde2c
f275648b456d/perbedaan-software-akuntansi-
accurate-dengan-software-akuntansi-lainya/
Endarta, Adi.(2017, Juni)., Kompetensi inti,
Kompetensi dasar, Silabus, dan RPP SMK
Terbaru Revisi 2017. diakses dari :
http://duniapendidikan.putrautama.id/kompet
ensi-inti-kompetensi-dasar-silabus-dan-rpp-
smk-terbaru-revisi-2017/
Ganore P. (2013, Nopember). Basic Modules of
ERP System.
Diaksesdarihttps://www.esds.co.in/blog/basic
-modules-of-erp
system/#sthash.cMoI6WbK.dpbs
Max, 2016. The complete guide to erp. © Exact
Group B.V.
Wang, Shouhong& Wang, Hai. (2014). A Survey
of Open Source Enterprise Resource Planning
(ERP) Systems, International Journal of
Business and Information, Volume 9,
Number 1.
Accurate Accounting software :
http://www.accurateindonesia.com
Zahir accounting software :
https://zahiraccounting.com
MYOB Accounting software :
https://www.myob.com/au

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C10-6
Surya, dkk. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Sepeda Motor
Sport Kawasaki Ninja 250 FI di Surabaya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN


PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR SPORT
KAWASAKI NINJA 250 FI DI SURABAYA
Surya, Martinus
Universitas Widya Kartika Surabaya
zrus_surzz@yahoo.com, martinus_rukismono@yahoo.com

ABSTRAK

Fenomena Kawasaki Ninja 250 Fi adalah fenomena yang menarik karena tingginya minat konsumen terhadap varian
sepeda motor sport Ninja tersebut. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Kawasaki Ninja 250 Fi. Desain penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian ini dengan menggunakan 5 faktor: personal factors, social factors, behavioral factor, marketing
mix, dan faktor lingkungan sosial budaya. Jumlah indikator dari kelima faktor tersebut adalah 28 indikator. Teknik
analisis data menggunakan analisis faktor. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor hasil reduksi
faktor, yaitu: faktor penampilan diri (faktor 1), faktor karakteristik demografis dan lingkungan sosial (faktor 2), faktor
promosi dan referensi (faktor 3), dan faktor harga dan iklan (faktor 4). Hasil reduksi analisis faktor sehingga menjadi
4 faktor tersebut mampu menjelaskan varian indikator sebesar 65,163%.

Kata Kunci: sniter 2017, analisis faktor, keputusan pembelian, kawasaki.

1. PENDAHULUAN Kawasaki Ninja 250 Fi di Surabaya. Hasil


Fenomena Kawasaki Ninja 250 Fi adalah penelitian ini nantinya akan dibandingkan
fenomena yang menarik karena tingginya minat dengan penelitian sebelumnya untuk
konsumen terhadap varian sepeda motor sport memberikan gambaran yang lebih menyeluruh
Ninja tersebut. Menurut Nurdiansah (2014:57) mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan
bahwa Kawasaki Ninja 250 Fi merupakan pembelian konsumen pada sepeda motor sport
produk yang saat ini berkembang pesat dilihat khususnya pada merek kawaski Ninja 250 Fi.
dari banyaknya pengguna. Kawasaki Ninja 250 Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor
Fi merupakan produk yang dikeluarkan oleh PT. yang mempengaruhi keputusan pembelian
Kawasaki Motor Indonesia yang membuat konsumen terhadap sepeda motor sport
kendaraan jenis sport dengan fasilitas yang baik Kawasaki Ninja 250 Fi di Surabaya.
dan dengan harga yang terjangkau untuk Berdasarkan pendapat Zeithaml (1988)
kalangan menengah. Kawasaki Ninja 250 Fi dalam Boonlertvanich (2009:58) dinyatakan
dinilai memiliki daya tarik sehingga banyak bahwa keputusan pembelian yang dibuat oleh
konsumen yang tertarik untuk membelinya. konsumen adalah pola perilaku konsumen yang
Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansah diawali, ditentukan, dan diikuti oleh proses
(2014) terhadap 72 pemilik sekaligus pengguna pembuatan keputusan untuk pembelian produk,
Kawasaki Ninja 250 Fi dengan temuan bahwa ide, atau layanan. Keputusan pembelian yang
faktor yang mempengaruhi pembelian adalah: dibuat oleh konsumen adalah pola perilaku dari
kualitas yang baik, bentuk/disain yang menarik, awal sampai terealisasinya pembelian sebuah
nama merk yang terkenal, harga sesuai dengan produk dengan tujuan untuk memberikan
kualitas, ketersediaan barang, pengetahuan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen.
karyawan tentang produk, dan pelayanan yang Penjelasan yang dinyatakan oleh Yang dan
diberikan cukup baik. Carmon (2010:1) bahwa keputusan pembelian
Berdasarkan pada fenomena tersebut, maka yang dibuat oleh konsumen akan lebih mudah
dalam penelitian ini akan dikaji ulang mengenai ketika konsumen mengetahui apa yang
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dibutuhkan.
pembelian konsumen pada sepeda motor

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C11-1
Surya, dkk. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Sepeda Motor
Sport Kawasaki Ninja 250 FI di Surabaya

Menurut Engel, et al. (1978) yang dikutip Berdasarkan Gambar 2. di atas, maka
oleh Suelin (2011:2911), bahwa proses penjelasan mengenai model keputusan pembelian
pengambilan keputusan konsumen dimulai dari yang dibuat oleh konsumen meliputi tiga proses
pengenalan kebutuhan (problem/need utama, yaitu: masukan, proses, dan keluaran.
recognition), dan dilanjutkan mencari alternatif Masukan dalam model keputusan pembelian
(search for alternatives). Pencarian alternatif yang dibuat oleh konsumen meliputi dua faktor
dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah utama, yaitu: usaha pemasaran perusahaan
pilihan atas keinginan memenuhi kebutuhan (produk, harga, promosi, dan distribusi) dan
konsumen. Proses ketiga adalah melakukan lingkungan sosio-budaya. Proses ini adalah
evaluasi atas berbagai alternatif yang didapatkan proses konsumen ketika memutuskan untuk
oleh konsumen (evaluation of alternatives), membeli. Tiga sub proses utama meliputi:
langkah keempat adalah pemilihan/ pembuatan pengenlan kebutuhan, penyelidikan sebelum
keputusan (choice/purchase made), dan proses pembelian, dan evaluasi alternatives. Keluaran
terakhir adalah evaluasi paska pembelian (post dalam model keputusan pembelian konsumen
purchase evaluation). Sedangkan menurut meliputi: pembelian dan evaluasi setelah
Solomon, et al. (2006:258) sebagaimana pembelian. Pembelian yang dilakukan oleh
ditunjukkan dalam gambar berikut. konsumen meliputi: pembelian percobaan atau
Problem Recognition
pembelian ulang.

Information Search
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Konsumen
Berdasarkan pendapat Summers, et al.
Evaluation of Alternatives
(2006) dalam Aghdaie, et al. (2014:217)
Product Choice ditunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian
Outcomes konsumen, yaitu: faktor personal, faktor sosial,
Gambar 1. Langkah pembuatan keputusan pembelian dan faktor perilaku. Keterlibatan terhadap ketiga
konsumen faktor tersebut mempengaruhi proses keputusan
Sumber: Solomon, et al. (2006:258) pembelian yang dibuat oleh konsumen. Faktor-
Schiffman dan Kanuk (2007:8) menjelaskan faktor tersebut diilustrasikan dalam Gambar 3.
mengenai model keputusan pembelian yang Personal Factors
dibuat oleh konsumen sebagaimana ditunjukkan Age
Income, Education Level,
dalam gambar berikut : occupation, Personality
Pengaruh eksternal

Usaha pemasaran Lingkungan Sosio-Budaya


Social factors
perusahaan
1. Keluarga Consumer Decision
Masukan 1. Produk 2. Sumber informasi Reference groups, Role
2. Promosi 3. Sumber nonkomersial lain and Social status, Jealousy Process
3. Harga 4. Kelas sosial
4.Saluran distribusi 5. Subbudaya dan budaya

Pengambilan keputusan Behavioral factors


konsumen
Price, Brand Advertising,
Bidang psikologi
Interest, Pleasure Sign,
Pengenalan kebutuhan value Importance, risk
Proses 1. Motivasi probability
2. Persepsi
Penyelidikan sebelum 3. Pembelajaran
pembelian 4. Kepribadian
5. Sikap

Gambar 3. Faktor penentu keputusan pembelian


Evaluasi alternatif
Pengalaman
konsumen. Sumber: Summers, et al. (2006) dalam
Perilaku setelah keputusan
Aghdaie, et al. (2014:217)
Pembelian

Keluaran 1. Percobaan
2. Pembelian ulang

Gambar 3. menunjukkan bahwa tingkat


Evaluasi setelah pembelian

keterlibatan konsumen mempengaruhi consumer


Gambar 2. Model pengambilan keputusan konsumen decision process (bagian dari consumer decision
Sumber: Schiffman dan Kanuk (2007:8) making). Faktor-faktor tersebut meliputi:

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C11-2
Surya, dkk. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Sepeda Motor
Sport Kawasaki Ninja 250 FI di Surabaya

personal factors, social factors, dan behavioral harga tinggi (V18), harga sesuai kualitas
factors. Personal factors meliputi: usia, tingkat (V19), program promosi dealer (V20),
pendapatan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan kemudahan pembayaran (V21), iklan (V22),
personalitas. Social factors meliputi: kelompok program acara televisi (V23), suku cadang
referensi, peran dan status sosial, serta (V24), dan jumlah dealer (V25).
kecemburuan sosial. Sedangkan behavioral e. Faktor lingkungan sosial budaya, meliputi:
factors meliputi: harga, iklan merek, tingkat lingkungan keluarga (V26), referensi orang
ketertarikan, kesenangan, tingkat kepentingan, lain (V27), dan komunitas sepeda motor
nilai, dan tingkat risiko. sport (V28).

2. METODE PENELITIAN 2.4 Sumber Data


2.1 Jenis Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah data
Jenis penelitian yang digunakan adalah primer, menurut Saunders, et al. (2009:258),
penelitian kuantitatif sebagaimana pendapat “Primary data collected through observation,
Gravetter dan Forzano (2012:597), bahwa interviews or questionnaires.” Data-data dalam
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penelitian ini bersumberkan dari data primer
mendasarkan pada pengukuran variabel dari karena data tersebut dikumpulkan melalui
responden atau subyek untuk mendapatkan skor observasi, interview, maupun kuesioner.
dan biasanya nilainya dalam bentuk numerik Sedangkan dalam penelitian ini, pengumpulan
dengan penyajian menggunakan statistik untuk data dilakukan melalui pembagian kuesioner
kepentingan intepretasinya atau penjelasannya. penelitian. dalam pembagian kuesioner, maka
responden diberikan petunjuk mengenai cara
2.2 Identifikasi Variabel pengisian kuesioner sehingga jawaban responden
Variabel penelitian ini meliputi indikator- sesuai dengan petunjuk penelitian.
indikator yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen pada Kawasaki Ninja 250 2.5 Populasi dan Sampel
Fi di Surabaya. Populasi penelitian adalah keseluruhan
elemen yang lengkap dan yang ditetapkan dalam
2.3 Definisi Operasional Variabel penelitian untuk diteliti (Kuncoro, 2003:103).
Variabel penelitian meliputi: personal Dalam penelitian ini, populasinya adalah pemilik
factors, social factors, behavioral factor Kawasaki Ninja 250 Fi yang berdomisisili di
(Aghdaie, et al., 2014:226) dan bauran Surabaya. Dalam penelitian, dikenal adanya
pemasaran, lingkungan sosial budaya ( sampel yaitu perwakilan dari populasi (Kuncoro,
Schiffman dan Kanuk, 2007:8). Pengembangan 2003:103). Teknik sampling dalam penelitian ini
indikator pengukuran adalah sebagai berikut: dengan menggunakan teknik convenience
a. Faktor personal, meliputi: usia (V01), sampling, sebagaimana pendapat Saunder, et al.
tingkat pendapatan (V02), tingkat pendidikan (2009:241), bahwa teknik sampling convenience
(V03), jabatan dalam pekerjaan (V04), dan adalah teknik sampling dengan mengutamakan
kepribadian konsumen (V05). unsur kemudahan untuk bisa mendapatkan
b. Faktor sosial, meliputi: keluarga (V06), sampel penelitian yang ditetapkan. Untuk itu,
teman (V07), leader opinion (V08), dan responden penelitian akan dipilih berdasarkan
status sosial (V09). kemudahan peneliti untuk mendapatkannya
c. Faktor behavioral, meliputi: keinginan yaitu: sesama rekan-rekan member komunitas
tampil sporty (V10), merek terkenal (V11), Kawasaki Ninja di Surabaya yang berjumlah
kesan beda (V12), dan rasa percaya diri 100 orang.
(V13).
d. Faktor bauran pemasaran, meliputi: kualitas 2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
produk (V14), model terkini (V15), warna Dalam sebuah penelitian, diperlukan
elegan (V16), kecepatan yang tinggi (V17), pengujian validitas. Pengujian ini untuk

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C11-3
Surya, dkk. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Sepeda Motor
Sport Kawasaki Ninja 250 FI di Surabaya

memastikan bahwa kuesioner yang digunakan Hasil output analisis faktor dengan hasil
dipahami oleh keseluruhan responden penelitian. sebagaimana ditunjukkan Tabel 1.
Ketentuan pengujian, yaitu jika tingkat
signifikansi hasil korelasi antara setiap skor Tabel 1. KMO dan bartlett’s test
pertanyaan dengan totalnya < 0,05. (Santosa dan KMO and Bartl ett's Test
Ashari, 2005:250). Menurut Santosa dan Ashari Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling
Adequacy . ,844
(2005:251), bahwa uji reliabilitas adalah
pengujian untuk menguji konsistensi jawaban Bart lett 's Test of Approx. Chi-Square 1783,722
Sphericity df 378
responden penelitian. Pernyataan dinyatakan Sig. ,000
reliabel jika nilai koefisien keandalan reliabilitas
atau Cronbach Alpha ≥ 0,60. Nilai KMO adalah sebesar 0,844 dan di atas
0,50 sehingga dinyatakan data memenuhi syarat
2.7 Metode Analisis Data analisis faktor. Tingkat sig. Barlett’s test of
Analisis data yang digunakan adalah analisis sphericity adalah sebesar 0,000 (lebih rendah dari
faktor, sebagaimana pendapat Widarjono 0,05). Nilai MSA dari 28 indikator berkisar
(2010:235), “Analisis faktor adalah sebuah antara 0,725 s/d 0,911 dan di atas 0,50.
teknik yang digunakan untuk mencari faktor-
faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau 3.4 Total variance Explained
korelasi antara berbagai indikator independen Total variance explained menunjukkan bahwa
yang diobservasi.” Analisis data menggunakan dari 28 indikator tereduksi menjadi 4 faktor dan
program SPSS. faktor tersebut mampu menjelaskan varian
indikator sebesar 65,163%.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil Responden 3.5 Intepretasi dan Penamaan Faktor
Responden laki-laki dengan persentase Hasil reduksi faktor dari 28 indikator
sebesar 96%, sedangkan responden dengan jenis penelitian. Hasil reduksi faktor menjadkan 28
kelamin perempuan sebesar 4%. Responden usia indikator terduksi menjadi 4 faktor dan masing-
kurang dari 30 tahun yaitu sebesar 64%. masing faktor memiliki indikator yang berbeda-
Responden dengan usia 30 – 40 tahun sebesar beda. Untuk bisa memberikan intepretasi dan
26%, usia 40 tahun ke atas sebesar 10%. penamaan faktor, maka perlu diidentifikasikan
Responden dengan pendidikan terakhir Sarjana terlebih dahulu mengenai muatan setiap faktor
sebesar 41%, SMU/Sederajat yaitu sebesar 31%, dengan deskripsi sebagai berikut:
dan diploma sebesar 28%. 1. Faktor 1
Faktor ini mengandung muatan dari delapan
3.2 Uji Validitas indikator yang mempengaruhi keputusan
Hasil pengujian menggunakan pearson pembelian Kawasaki Ninja 250 F, meliputi:
correlation yang menunjukkan bahwa rasa percaya diri, kecepatan yang tinggi,
keseluruhan indikator adalah valid. keinginan untuk bisa tampil sporty, status
sosial. kesan beda, warna elegan, model
3.2 Uji Reliabilitas terkini, dan kualitas produk. Berdasarkan
Pengujian menggunakan statistik cronbach muatan faktor tersebut, maka nama faktor
alpha dengan nilai antara 0,643 – 0,870. baru yang dipilih adalah: “Penampilan Diri.”
Keseluruhan pernyataan reliabel karena cronbach Menurut penelitian Fadhilah (2015:200)
alpha di atas 0,60. mendapatkan temuan bahwa kualitas produk
sepeda motor sport mampu mempengaruhi
3.3 Analisis Faktor keputusan pembelian karena mampu
Ukuran yang digunakan adalah: Kaiser Meyer meningkatkan penampilan diri
Olkin (KMO) dan Barlett’s test of sphericity. penggunanya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas berpengaruh

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C11-4
Surya, dkk. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Sepeda Motor
Sport Kawasaki Ninja 250 FI di Surabaya

positif terhadap keputusan pembelian yaitu mempengaruhi keputusan pembelian


konsumen pada sepeda motor sport. Temuan konsumen sehingga semakin kuat promosi
penelitian ini juga didukung oleh hasil akan mempengaruhi keputusan pembelian
penelitian Nurdiansyah (2014:56) bahwa konsumen. Salah satu bentuk promosi juga
faktor yang mempengaruhi keputusan dilakukan oleh sesama konsumen melalui
pembelian konsumen pada Kawasaki Ninja referensi yaitu pemberian saran dari
250 Fi diantaranya adalah bentuk desain konsumen lain untuk melakukan pembelian
yang menarik. Bentuk desain tersebut 4. Faktor 4
mampu meningkatkan penampilan diri Faktor ini mengandung muatan dari enam
penggunanya sehingga mendorong indikator yang mempengaruhi keputusan
keputusan pembelian konsumen pembelian Kawasaki Ninja 250 Fi, meliputi:
2. Faktor 2 iklan, harga sesuai kualitas, program acara
Faktor ini mengandung muatan dari delapan televisi, harga tinggi, dan merek terkenal.
indikator yang mempengaruhi keputusan Untuk itu, nama faktor baru yang dipilih
pembelian Kawasaki Ninja 250 Fi, meliputi: adalah “Harga dan Iklan.” Menurut
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, penelitian Nurdiansyah (2014:56) bahwa
kepribadian, jabatan dalam pekerjaan, faktor yang mempengaruhi keputusan
leader opinion, usia, keluarga, lingkungan pembelian konsumen pada Kawasaki Ninja
keluarga, dan komunitas sepeda motor 250 Fi diantaranya adalah harga. Harga
sport. Untuk itu, nama faktor baru yang yang sesuai dengan kualitas produk mampu
dipilih adalah “Karakteristik Demografis mendorong konsumen untuk melakukan
dan Lingkungan Sosial.” Menurut penelitian pembelian terhadap Kawasaki Ninja 250 Fi.
Kusuma dan Suparna (2015:1) bahwa faktor
demografis memiliki pengaruh positif 4. SIMPULAN, SARAN, DAN
terhadap keputusan pembelian konsumen.
REKOMENDASI
Demografis berhubungan dengan ragam
kebutuhan yang diinginkan konsumen, Berdasarkan hasil reduksi faktor,
misalnya untuk anak-anak, orang dewasa, kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini
maupun orang tua memiliki kebutuhan atau bahwa faktor 1 merupakan hasil reduksi dari
yang berbeda dan hal ini juga berlaku delapan indikator, faktor dua merupakan hasil
terhadap selera asepeda motor sport. Artinya reduksi dari sembilan indikator, faktor tiga
faktor demografis memiliki pengaruh merupakan hasil reduksi dari enam indikator, dan
terhadap keputusan pembelian konsumen
faktor empat merupakan hasil reduksi dari lima
terhadap sepeda motor sport.
3. Faktor 3 indikator. Hasil penamaan faktor, yaitu: faktor
Faktor ini mengandung muatan dari enam penampilan diri (faktor 1), faktor karakteristik
indikator indikator yang mempengaruhi demografis dan lingkungan sosial (faktor 2),
keputusan pembelian Kawasaki Ninja 250 faktor promosi dan referensi (faktor 3), dan
Fi, meliputi: kemudahan mendapatkan faktor harga dan iklan (faktor 4). Hasil reduksi
dealer, program promosi dealer, kemudahan
analisis faktor sehingga menjadi 4 faktor tersebut
suku cadang, kemudahan pembayaran,
teman, dan referensi orang lain. Untuk itu, mampu menjelaskan varian indikator sebesar
nama faktor baru yang dipilih adalah 65,163%.
“Promosi dan Referensi.” Menurut hasil
penelitian Nurhasan (2009) dalam 5. DAFTAR PUSTAKA
Situmorang dan Santoso (2016:3) Aghdaie, S.F.A., Sanaei, F., & Sharabiany,
menunjukkan bahwa promosi ternyata A.A.A. (2014). Investigating the Effects of
berpengaruh positif terhadap keputusan Involvement on Consumer Decision
pembelian. Promosi memiliki sifat persiasif

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C11-5
Surya, dkk. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Sepeda Motor
Sport Kawasaki Ninja 250 FI di Surabaya

Process. Asian Social Science; Vol. 10, No. Jagdish N. Sheth and Naresh K. Malhotra.
22; 2014 2010. John Wiley & Sons Ltd.
Boonlertvanich, K. (2009). Consumer Buying
and Decision Making Behavior of a Digital
Camera in Thailand. RU. Int. J. vol. 3(1),
2009
Fadhilah, A. (2015). Pengaruh kesadaran merek,
asosiasi merek, persepsi kualitas dan
loyalitas merek terhadap proses
pengambilan keputusan pembelian sepeda
motor yamaha Variasi-Ixion. Jurnal mix,
Vol. VI, No. 2. hal. 1888-205
Gravetter, F.J. & Forzano, L.A.B. (2012).
Research Methods for the Behavioral
Sciences, 4th edition. United States:
Cengage Learning
Kusuma, I.B.S., & Suparna, G. (2015). Peran
Gaya Hidup dalam Memediasi Pengaruh
Demografi Terhadap Niat Beli Sepeda
Motor Vespa Piaggio. E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 4, No. 8, Hal. 2110-2124
Nurdiansah, E. (2014). Analisis Mengenai
Faktor-Faktor Yang Menentukan Keputusan
Pembelian Kawasaki Ninja 250 Fi (Studi
Kasus Pada Konsumen Kawasaki Ninja 250
Fi Di PT. Tetap Jaya Motorindo, Jl. Lingkar
Luar Barat No. 1a Cengkareng, Jakarta
Barat). Jurnal akuntansi dan Manajemen Esa
Unggul. Vol. 2 No. 1 Hal 56 - 78
Schiffman, L. & Kanuk, L.L. (2007). Perilaku
Konsumen. Edisi ketujuh. Terjemahan:
Zoelkifli Kasip. Jkarta: PT Indeks
Situmorang, G. & Santoso, S.B. (2016). Analisis
pengaruh persepsi harga, promosi, dan
kualitas produk terhadap keputusan
pembelian motor matic mio. Diponegoro
Journal of Management. Vol. 5. No. 1, Hal
1-7
Solomon, M., Bamossy, G., Askegaard, S. &
Hogg, M.K. (2006). Consumer Behaviour:
A European Perspective. Third edition.
USA: Pearson Education Limited
Suelin, C. (2010). Understanding Consumer
Purchase behavior in The Japanese personal
Grooming Sector. Journal of Yasar
University 2010 17(5) 2821‐2831
Yang, H. & Carmon, Z. (2010). Consumer
Decision Making, Wiley International
Encyclopedia of Marketing, edited by

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C11-6
Olivia Utami, dkk. SPK Investasi dengan Metode AHP Studi Kasus pada Bank OCBC NISP Mulyosari

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK INVESTASI


DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS STUDI
KASUS PADA BANK OCBC NISP MULYOSARI
Olivia Utami1, Robby Kurniawan2, Agus Prayitno3,
Universitas Widya Kartika Surabaya
liph130515@gmail.com

ABSTRAK

Gejolak ekonomi terjadi dari waktu ke waktu dan tidak dapat dihindari. Hal ini dapat mempengaruhi banyak hal seperti
nilai mata uang, suku bunga, harga saham, dan lain sebagainya. Situasi ini merupakan kesempatan yang baik bagi
investor untuk menginvestasikan uang mereka dengan harapan memperoleh keuntungan. Menanggapi fluktuasi yang
terjadi, saat ini banyak bermunculan produk investasi yang menawarkan hal yang berbeda sekaligus. Untuk seseorang
yang punya pengalaman atau latar belakang di bidang investasi tentunya mudah untuk menentukan produk investasi
lebih cocok. Namun utnuk mereka yang tidak berpengalaman, memilih bukanlah hal yang mudah. Tujuan penelitian
ini adalah membuat aplikasi berbasis web untuk membantu orang yang kurang berpengalaman dalam investasi untuk
tahu lebih banyak tentang berbagai produk investasi dan memutuskan mana yang lebih cocok untuk mereka. Analytical
Hierarchy Process digunakan karena mendukung pengambilan keputusan dengan multi kriteria. Kriteria yang
digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah modal, risk-return, likuiditas, pengalaman dan jangka waktu.
Hasil uji lapangan menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat memenuhi tujuannya dalam membantu orang-orang
khususnya yang kurang berpengalaman dalam memilih produk investasi dan mengenal produk-produk tersebut.

Kata Kunci : sistem pendukung keputusan, produk investasi, AHP, multi kriteria

1. PENDAHULUAN terjamin. Namun bagi mereka yang masih awam hal


Pada era sekarang ini, sering terjadi fluktuasi tersebut bukanlah hal yang mudah.
pada perekonomian dunia. Fluktuasi yang terjadi Oleh karena itu untuk membantu mereka yang
dapat menimbulkan dampak langsung maupun masih awam dalam memilih produk investasi yang
tidak langsung pada kondisi perkonomian dalam sesuai, penulis terdorong untuk membuat sebuah
negeri, baik itu bagi negara maupun masyarakat. sistem pendukung keputusan pemilihan produk
Kondisi seperti inilah yang menjadi salah satu investasi dengan menggunakan metode Analytic
faktor pendorong mengapa orang mau Hierarchy Process (AHP). Sistem pendukung
menginvestasikan uang mereka. Investasi keputusan merupakan sebuah sistem berbasis
merupakan sebuah tindakan untuk menempatkan komputer yang dapat membantu manusia dalam
sejumlah dana pada saat ini untuk mendapatkan menentukan keputusan-keputusan tertentu. Sistem
keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). pendukung keputusan sudah cukup banyak
Dengan harapan memperoleh keuntungan, digunakan dalam membuat keputusan atas masalah-
banyak orang yang mulai mencoba untuk masalah tertentu seperti kenaikan gaji, penerima
menginvestasikan sejumlah uangnya. Karena hal beasiswa, memilih jurusan dan lain-lain. Pada kasus
tersebut, berbagai pilihan investasi mulai ini, sistem pendukung keputusan diharapkan dapat
bermunculan contohnya tabungan, deposito, membantu dalam menentukan pilihan investasi
reksadana, mata uang asing, saham, emas, properti yang tepat dan efisien. Metode AHP dipilih karena
dan sebagainya. Tiap produk investasi tersebut metode tersebut memungkinkan pemilihan dengan
memiliki keuntungan, resiko dan fitur yang multi kriteria dengan tingkat kepentingan yang
berbeda-beda. Bagi sebagian orang yang memiliki berbeda-beda.
latar belakang pendidikan maupun pengalaman di
bidang ini tentunya akan mudah untuk menentukan 2. METODE PENELITIAN
produk investasi yang sesuai, menguntungkan dan 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : 2016-2017

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C12-1
Olivia Utami, dkk. SPK Investasi dengan Metode AHP Studi Kasus pada Bank OCBC NISP Mulyosari

Tempat : Universitas Widya Kartika

2.2. Metode dan Rancangan Penelitian


Langkah pelaksanaan ini berisi penjelasan
mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam
rancang bangun aplikasi pembelajaran matematika
statistika yang meliputi :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan wawancara dengan pegawai bank
OCBC NISP. Selain itu penulis juga
melakukan studi pustaka melalui sumber-
sumber bacaan dari internet.
2. Perancangan Desain Sistem
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan
kemudian dianalisa. Setelah dianalisa, dibuat
sebuah rancangan sistem dari aplikasi web
yang akan dibuat.
3. Pembuatan Aplikasi
Pada langkah ini, aplikasi dibuat dengan
memerhatikan desain sistem yang sudah dibuat
sebelumnya.
4. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi
Aplikasi yang telah sesuai dibuat diujikan
kepada pegawai bank untuk dicek apakah hasil
aplikasi sesuai dengan rekomendasi secara
manual.

Pada sistem yang akan dibuat terdapat 2 aktor,


yakni admin dan user. Admin adalah user yang
memegang kendali atas sistem. Admin dapat Gambar 1. Use case
mengatur user, alternatif, kriteria, beserta bobot
yang digunakan. User dapat melihat alternatif 2.3. Perhitungan Sistem Pendukung Keputusan
beserta keterangannya, melakukan pengujian SPK Sistem Pendukung Keputusan ini
dan mengetahui hasil pengujian mereka. Untuk menggunakan metode Analytical Hierarchy
dapat melakukan aksi-aksi di atas, baik admin Processing dengan pengambilan input
maupun user biasa harus log in terlebih dahulu. menggunakan 9 point Likert scale untuk
Gambaran yang lebih jelas mengenai aktor dan fitur mengurangi jumlah pertanyaan yang harus dijawab
yang dimilikinya dapat dilihan pada use case sistem baik oleh narasumber maupun pengguna. Kriteria
pada Gambar 1 di bawah ini. yang digunakan dalam penentuan rekomendasi
produk investasi adalah modal, risk-return,
likuiditas, pengalaman investasi dan jangka waktu.
Sedangkan alternatif produk investasi yang
digunakan adalah obligasi, reksadana saham,
reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap,
reksadana pasar uang dan valuta asing.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C12-2
Olivia Utami, dkk. SPK Investasi dengan Metode AHP Studi Kasus pada Bank OCBC NISP Mulyosari

� ��−�
1. Mengubah 9 Point Likert Scale ke Saaty � = (5)
�−1
Pairwise Comparison
Pengubahan data kuesioner dilakukan dengan
Setelah nilai Lmax dan CI baru dapat dihitung
mengambil nilai pada alternatif pertama (misal:Li),
Consistency Ratio (CR) dengan membagi
alternatif kedua (misal:Lj) lalu mengurangi Li
Consistency Index (CI) dengan Random
dengan Lj. Jika hasil pengurangan Li dengan Lj
Consistency Index (RI). Jika nilai CR ≤ 10% maka
bernilai positif maka rumus hitung nilai pairwise
nilai pairwise comparison konsisten dan bobot
comparison i terhadap j (Sij) adalah
layak digunakan. Sedangkan bila nilai CR > 10%
berarti nilai tidak konsisten dan harus dilakukan
�ij = �� − � +1 (1)
pengambilan ulang nilai.
Sedangkan jika hasil pengurangan Li dengan ��
Lj bernilai negatif maka rumus hitung nilai � = (6)
��
pairwise comparison i terhadap j (Sij) adalah
Tabel 1. Random Consistency Index
1
�� = |��−� |+1
(2)

2. Menghitung Priority Vector (PV) masing-


masing alternatif
Tabel pairwise comparison yang sudah
Proses penghitungan untuk bobot kriteria juga
terbentuk pada langkah sebelumnya dinormalisasi,
menggunakan tahapan-tahapan yang sama seperti
dimana setiap nilai yang ada dibagi dengan jumlah
di atas.
nilai masing-masing alternatif. Kemudian, nilai
hasil normalisasi dicari rata-ratanya. Proses di atas
2.4. Pengambilan Sampel
dapat dirumuskan dengan
Untuk mengetahui hasil evaluasi aplikasi pada


pengguna dilakukan pembagian kuesioner.
∑ Kuesioner terbagi menjadi tebagi menjadi 2 yakni
=0 �
�� = (3) kuesioner yang diberikan kepada bank dan

kuesioner yang diberikan kepada calon nasabah.
Dimana i adalah baris, j adalah kolom, S Kuesioner yang diberikan kepada bank meliputi
adalah nilai pairwise comparison, J adalah jumlah program yang telah dibuat dan kecocokan hasil
dan n adalah jumlah dan n adalah jumlah alternatif. sistem pendukung dengan output manual yang
disarankan oleh pihak bank. Sedangkan kuesioner
3. Menghitung Consistency Ratio yang diberikan kepada calon nasabah meliputi
Consistency Ratio digunakan untuk pengetahuan dan minat akan produk investasi
menentukan apakah bobot tersebut konsisten dan sebelum menggunakan sistem pendukung
layak untuk digunakan atau harus dilakukan keputusan dan sesudah menggunakan serta
pengambilan ulang nilai. Penghitungan penilaian program secara keseluruhan.
Consistency Ratio dilakukan dengan menghitung
Principal Eigen Value (Lmax) dan Consistency 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Index (CI) terlebih dahulu. Berikut ini merupakan Hasil dari implementasi sistem pendukung
rumus untuk penghitungan Principal Eigen Value keputusan dengan metode AHP ini adalah sebuah
dan Consistency Index. aplikasi web penentuan produk rekomendasi
dengan studi kasus pada bank OCBC NISP cabang
���� = ∑�,
�=1, =1 �� � (4) Mulyosari, Surabaya. Berikut ini merupakan
Dimana m=n tampilan-tampilan dari sistem pendukung
keputusan yang telah dibuat.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C12-3
Olivia Utami, dkk. SPK Investasi dengan Metode AHP Studi Kasus pada Bank OCBC NISP Mulyosari

2. Beberapa nasabah menjadi semakin berminat


untuk melakukan investasi dikarenakan
pemahaman mengenai investasi yang
bertambah
3. Sistem Pendukung Keputusan ini cukup
membantu calon nasabah untuk menentukan
produk investasi.
4. Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan
pada pihak bank OCBC NISP Cabang
Mulyosari penentuan sistem pendukung
Gambar 2. Pairwise comparison kriteria modal keputusan investasi ini sudah sesuai dengan
pada halaman bobot alternatif ketentuan profil investasi dan dapat membantu
calon nasabah untuk menentukan produk
investasi mereka.
5. Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan
pada beberapa bank lain didapatkan
kesimpulan bahwa sistem pendukung
keputusan investasi ini bergantung pada bank
masing-masing, karena satu bank dengan bank
lain belum tentu memiliki produk-produk
investasi yang sama.

Gambar 3. Halaman pengujian sistem pendukung 4.2. Saran


keputusan investasi Berdasarkan hasil uji coba yang telah
dilakukan baik kepada pihak bank maupun calon
nasabah, didapatkan saran-saran sebagai berikut:
1. Menambahkan dengan alternatif-alternatif
produk investasi yang lain
2. Menambahkan penjelasan lebih lanjut
mengenai hasil sistem pendukung keputusan.
3. Menyederhanakan pertanyaan agar lebih
singkat dan mudah dipahami.

5. DAFTAR PUSTAKA
Booch, G., Rumbaugh, J., & Jacobson, I. (1999).
Gambar 4. Halaman hasil pengujian sistem The Unified Modeling Language User Guide.
pendukung keputusan investasi
Massachusetts: Addison-Wesley Longman
Inc.
4. SIMPULAN DAN SARAN Darmanto, E., Latifah, N., Susanti, N. (2014).
4.1. Simpulan Penerapan Metode AHP (Analytical
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan Hierarchy Process) untuk Menentukan
dalam laporan serta hasil uji coba yang telah Kualitas Gula Tumbu. Jurnal Simetris, 5(1),
dilakukan baik kepada pihak bank maupun calon 75-82.
nasabah, maka didapatkan kesimpulan sebagai Fahmi, I., Hadi, L.Y. (2009). Teori Portofolio dan
berikut: Analisis Investasi. Bandung : Alfabeta.
1. Sistem Pendukung Keputusan Investasi ini Halim, A. (2005). Analisis Investasi (2nd ed).
dapat membantu calon nasabah untuk lebih Jakarta : Salemba Empat.
mengenal produk-produk investasi yang ada. Kallas, Z. (2011). Butchers’ Preferences for Rabbit
Meat; AHP Pairwise Comparisons Versus a

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C12-4
Olivia Utami, dkk. SPK Investasi dengan Metode AHP Studi Kasus pada Bank OCBC NISP Mulyosari

LIKERT Scale Valuation. In Proceedings of Saaty, T. L. (2008). Decision Making with The
The 11st International Symposium on The Analytic Hierarchy Process. International
Analytic Hierarchy Process and Analytic journal of services sciences, 1(1), 83-98.
Network Process [ISAHP 2011]. Sugiyono. (2008). Statisika untuk Penelitian.
Opydo, D. (2014). When (Not) to Use Pairwise Bandung : Alfabeta.
Comparisons in Analytic Hierarchy Process. Turban, E., Aronson, J. E., Liang, T. P. (2005).
Retrieved January 14, 2017, from Decision Support System and Intelligent
https://blog.transparentchoice.com/analytic- Systems (7th ed). Upper Saddle River, NJ :
hierarchy-process/when-not-to-use- Pearson Prentice Hall.
pairwise-comparisons-in-ahp

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C12-5
Olivia Utami, dkk. SPK Investasi dengan Metode AHP Studi Kasus pada Bank OCBC NISP Mulyosari

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C12-6
Reyner Ricardo, Pembuatan Aplikasi Media PembelajaranMatematika Berbasis Augmented Reality UntukAnak
Berkebutuhan Khusus

PEMBUATAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Reyner Ricardo1, Robby Kurniawan2, Agus Prayitno 3
UniversitasWidyaKartika
Reynerricardo94@gmail.com, Robby@widyakartika.ac.id, Agus.prayitno.sby@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk membuat dan mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika. Aplikasi ini menggunakan teknologi Augmented Reality
yang diimplementasikan pada smartphone yang memiliki kamera. Aplikasi ini beroperasi dengan mengaktifkan
kamera smartphone yang akan diarahkan pada sekumpulan kartu, kemudian sistem akan memberikan informasi
mengenai tulisan serta terdapat latihan mandiri berupa pilihan ganda. Perancangan aplikasi menggunakan software
Unity dan perancangan kartu dengan menggunakan CorelDraw. Hasil dari pengujian aplikasi Pembejalaran Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan dapat digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
matematika.

Kata Kunci : Augmented reality, Unity, CorelDraw, Matematika 1 Digit.

1. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan saat ini, semua mudah dalam memahami informasi pembelajaran
orang berhak mendapatkan pendidikan yang yang dibutuhkan.
memadai termasuk untuk anak berkebutuhan Teknologi yang sedang berkembang saat ini
khusus yang memiliki karakteristik khusus yang adalah Augmented Reality yang merupakan
berbeda dengan anak pada umumnya.Karena teknologi yang menggabungkan dunia nyata
karakteristik dan hambatan yang dimiliki, anak dengan dunia maya, yang memungkinkan obyek
berkebutuhan khusus memerlukan bentuk di dunia maya ditampilkan dengan obyek di
pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dunia nyata secara bersamaan, sehingga
memungkinkan pengembangan aplikasi ini dalam
dengan kemampuan dan potensi mereka agar
berbagai bidang, termasuk dalam bidang
hambatan dalam belajarnya dapat diperkecil
pendidikan.
sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi.
Selama ini proses pembelajaran masih 2. METODE PENELITIAN
banyak menggunakan buku atau modul
khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. Hal
ini seharusnya menuntut para pengembang
teknologi untuk membuat aplikasi – aplikasi
baru yang bertujuan untuk dapat lebih
memudahkan dalam memahami informasi yang
diberikan oleh pengajar, danakan sangat menarik
bila teknologi yang sedang berkembang dapat
dimanfaatkan di dunia Pendidikan baiks ecara
formal maupun informal. Terlebih lagi apabila
Langkah pertama yang dilakukan adalah
diterapkan untuk aplikasi berjenis multimedia,
melakukan pengumpulan data baik berupaisi
yang mana dapat memberikan suatu informasi
materi teori – teori matematika dasar
yang mudah dipahami sehingga akan lebih
penjumlahan dan pengurangan yang diambil dari

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


C13-1
Reyner Ricardo, Pembuatan Aplikasi Media PembelajaranMatematika Berbasis Augmented Reality UntukAnak
Berkebutuhan Khusus

buku cetak, dan kurikulum yang dipakai oleh pilihan yang dapat diakses oleh pengguna,
SLB. Data yang dikumpulkan yaitu informasi halaman Menu “Belajar” yang berisikan kamera
mengenai para siswa, benda yang sudah diingat untuk mendeteksi marker, halaman Menu
oleh para siswa, informasi mengenai kemampuan “Latihan” yang berisikan latihan soal jumlah
siswa, cara penyampaian materi pelajaran kepada benda, penjumlahan dan pengurangan, halaman
para siswa, dan kurikulum yang digunakan oleh Menu”Quiz” yang berisikan soal jumlah benda,
sekolah. Pada tahap kedua dilakukan analisa penjumlahan dan pengurangan yang telah diacak
kebutuhan pengguna serta melakukan urutannya, halaman Menu “Tutorial” yang
perancangan desain sistem yang akan diterapkan berisikan tata cara penggunaan masing – masing
pada aplikasi yang akan dibuat.Pada tahap ketiga, menu pada aplikasi, danMeny “Exit” yang
dilakukan desain pembentukan aplikasi dan berisikan pilihan apakah pengguna ingin keluar
marker sesuai dengan kebutuhan.Pada tahap dari aplikasi.
keempat, dilakukan pembuatan aplikasi dari hasil
desain yang telah dibentuk.Kemudian pada tahap 1.1. Studi Kasus
kelima dilakukan uji coba untuk melakukan
pengecekan dan evaluasi aplikasi yang dibuat
telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kemudian tahap keenam mencatat hasil dari uji
coba yang telah dilakukan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil 1
Implementasi aplikasi Math Reality dapat
dijalankan melalui Smartphone/Tab dengan
minimal Android versi 4.4 (KitKat)

Gambar 2. Pengambilan Data Pada SLB


Aditama
Gambar 2 merupakan pengambilan data
yang dilakukan pada SLB Aditama. Pengambilan
Gambar 1 Tampilan Aplikasi Math Reality data dilakukan mengikuti jadwal pelajaran yang
Gambar 1 menjelaskan mengenai beberapa telah ditetapkan. Siswa yang diambil datanya
tampilan aplikasi Math Reality, Tampilan merupakan siswa tuna grahita yang masih belum
halaman yang muncul ketika aplikasi dijalankan pandai dalam melakukan menghitung jumlah
adalah halaman Menu Utama yang berisi menu benda, melakukan penjumlahan dan

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


C13-2
Reyner Ricardo, Pembuatan Aplikasi Media PembelajaranMatematika Berbasis Augmented Reality UntukAnak
Berkebutuhan Khusus

pengurangan. Pengambilan data ini dilakukan


sebanyak lima kali dikarenakan para siswa pada
bulan berikutnya harus mengikuti ujian akhir
semester.

4. SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI


Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan
dalam laporan dan uji coba yang telah dilakukan
oleh dua orang guru SLB Aditama. Aplikasi
Math Reality ini dapat menarik minat siswa
dalam belajar dan juga dapat membantu guru
untuk menyampaikan materi pelajaran, serta
metode pembelajaran dengan menggunakan
Math Reality dapat diterapkan dalam pelajaran
matematika dengan materi jumlah benda,
penjumlahan, dan pengurangan 1 digit angka
serta aplikasi ini dapat berjalan dengan baik pada
perangkat android minimal versi 4.4 (KitKat).

5. DAFTAR PUSTAKA
Council, N. R. (1989). Everybody Counts: A Report to
the Nation on the Future of Mathematics
Education. National Academy of Sciences.
Hasratuddin. (2014). Pembelajaran Matematika
Sekarang dan yang akan Datang Berbasis
Karakter. Jurnal Didaktik Matematika, 30.
Heward, W. L. (2003). Ten Faulty Notions About
Teaching and Learning That Hinder the
Effectivenessof Special Education. THE
JOURNAL OF SPECIAL EDUCATION VOL.
36/NO. 4/2003/PP. 186–205, 186.
Josephine Louie, A. B. (2008). Math education
practices for students with disabilities and other
struggling learners: case studies of six schools in
two Northeast and Islands Region states. Math
Education Practices for Students with
DisabilttieS and other Struggling learners, 4.
Pressman, R. S. (2001). Software Engineering A
PRACTITIONER’S APPROACH. Thomas
Casson.
Nuh, M. (2014). "Diriku" Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


C13-3
Reyner Ricardo, Pembuatan Aplikasi Media PembelajaranMatematika Berbasis Augmented Reality UntukAnak
Berkebutuhan Khusus

Seminar NasionalIlmuTerapan (SNITER) 2017 – UniversitasWidyaKartika


C13-4
Suryawan Kusuma Prasetya, dkk. RancangBangunAplikasiUntukIdentifikasiDaunTanaman TOGA
BerbasisMobileMenggunakanTemplate Matching

RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK IDENTIFIKASI DAUN


TANAMAN TOGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN TEMPLATE
MATCHING
Suryawan Kusuma Prasetya1, Robby Kurniawan Budhi 2, Dwi Taufik Hidayat 3,
1
UniversitasWidya Kartika Surabaya
rome21.sk@gmail.com

ABSTRAK

Tanaman obat keluarga (Toga) merupakan tanaman obat yang dapat dijumpai secara umum dan dapat dibudidayakan
sendiri di masyarakat. Namunsaatini, tidak semua masyarakat mampu mengenali tanaman tersebut dan mengetahui
manfaatnya. Untuk mengetahui jenis tanaman yang berbeda-beda tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi bagian daun dari beberapa tanaman obat yang sering dijumpai. Daun dari beberapa tanaman obat
tersebut dideteksi dengan menggunakan metode template matching yang merupakanbagian dari image processing
dengan berbasis pada smartphone android. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall. Aplikasi yang
digunakan untuk mengembangkan system adalah Android Studio. Aplikasi dapat berjalan pada smartphone android
minimal API 18 diharapkan dengan adanya aplikasi ini masyarakat dapat lebih mudah mengenali dan mengetahui
manfaat tanaman obat di sekitarnya.

Kata Kunci: Tanaman Obat Keluarga (Toga), Template Matching, Image Processin g, Android

1. PENDAHULUAN kepada masyarakat ,khususnya obat yang berasal


Indonesia merupakan Negara yang kaya dari tumbuh-tumbuhan [5].
akan keanekaragaman spesies tumbuhan obat.
Tumbuhan yang dapat digunakan dan bermanfaat 2. METODE PENELITIAN
bagi kesehatan ada lebih dari 1000 jenis. Untuk Bab ini terdiri dari metode yang diusulkan
memaksimalkan potensi dalam memanfaatkan untuk memecahkan masalah pada latar belakang.
tumbuhan obat yang dapat dilakukan langsung
oleh masyarakat luas, sepertinya sulit dalam 2.1. Desain Program
mengenali dan mengetahui manfaat dari setiap Pengolahan citra disini dilakukan melalui
tumbuhan obat itu sendiri. Oleh karena itu tahap pre-processing dan dilanjutkan dengan
diperlukannya suatu aplikasi untuk membantu proses deteksi tepi dengan menggunakan
mengenali daun TOGA menggunakan operator turunan kedua (Laplacian of Gaussian).
smartphone Android dengan metode pengenalan
citra template matching yang dapat membantu 2.2. Pre-Processing
dalam mengedukasi masyarakat dalam mengenali Pre-Processing merupakan proses yang
dan memanfaatkan kegunaan dari daun-daun digunakan untuk meningkatkan kualitas tampilan
TOGA[4]. citra tersebu tmenjadi lebih mudah diolah lebih
TOGA adalah singkatan dari Tanaman Obat lanjut sehingga menghasilkan deteksi tepi yang
Keluarga. Tanaman obat Keluarga pada terbaik. Penelitian menggunakan grayscalling
hakekatnya sebidang tanah baik di halaman sebagai pre-processing.
rumah, kebun ataupun lading yang digunakan Proses grayscalling adalah proses untuk
untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat mengubah gambar yang memiliki warna menjadi
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan gambar yang memiliki tingkat abu-abu (gray-
keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat level). Proses ini dilakukan dengan konversi nilai
atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan pixel dari 3 nilai
RGB menjadi 1 nilai. Presentasi yang sering

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C14-1
Suryawan Kusuma Prasetya, dkk. RancangBangunAplikasiUntukIdentifikasiDaunTanaman TOGA
BerbasisMobileMenggunakanTemplate Matching

digunakan adalah 29,9% dari warna merah (Red), Tepi (edge) adalah perubahan nilai
58,7% dari warna hijau (Green), dan 11,4% dari intensitas derajat keabuan yang mendadak
warna biru (Blue). Nilai pixel didapat dari jumlah (besar) dalamjarak yang singkat. Tepi mencirikan
persentasi 3 nilai tersebut. Mengkonversi nilai
batas-batas objek dan karena itu tepi berguna
RGB menjadi grayscale dibentuk dengan
menjumlahkan untuk prose segmentasi dan identifikasi objek
komponen R, G, dan B : dalam citra. Proses deteksi tepi citra radioterapi
Grayscale di sini dilakukan dengan menggunakan operator
= Laplacian of Gaussian (LOG) yang dikembang
dari turunan kedua. LOG terbentuk dari proses
Gaussian yang diikuti operasi laplace. Fungsi
Gaussiana akan mengurangi derau sedangkan
(2.1) Laplacian mask meminimalisasi kemungkinan
Dimana,R=Red,G=Green,B = Blue kesalahan deteksi tepi.
Berikut adalah contoh penghitungan
menggunakan rumus 2.1: 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Diketahui matrix citra yang berisipik sel warna 3.1. PengujianPre-Processing
merah, warna hijau warna biru Proses grayscalling dilakukan pada semua
citra uji, Berikut ini adalah hasil konversi citra
RGB menjadi citra grayscale menggunakan
fungsi android studio.
,

Dengan menggunakan persamaan 2.1 untuk


matriks baris pertama kolom pertama didapatkan
perhitungan sebagai berikut:
Grayscale = Gambar 3.1 (a) Citra RGB Beluntas, (b)
HasilPre-Processing(grayscale)

Gambar 3.2 (c) Citra RGB Mangkokan, (d)


= 62,8866 + 131,448 + 24,966 HasilPre-Processing (grayscale)
= 219,3006
3.2. Proses DeteksiTepi
Perhitungan yang sama dilakukan pada baris
dan kolom lainnya. Proses deteksi tepi dengan metode Lap
lacian of Gaussian dilakukan pada semua citra
2.3. Proses DeteksiTepi grayscale dengan menggunakan android studio.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C14-2
Suryawan Kusuma Prasetya, dkk. RancangBangunAplikasiUntukIdentifikasiDaunTanaman TOGA
BerbasisMobileMenggunakanTemplate Matching

Padagambar 3.5 bagian kiri merupakan citra


yang mengandung objek yang sama dengan
objek pada template yang ada di sebelah kanan.
Template diposisikan pada citra yang akan
dibandingkan dan dihitung derajat kesesuaian
pola pada citra masukkan dengan pola pada citra
template.
Gambar 3.3 (a) Hasil pre-processing Beluntas
(grayscale), (b) Hasil proses deteksitepi Beluntas
3.4 Hasil
Pengujian metode dilakukan dengan meng-
input-kan data citra daun kedalam proses pre-
processing, proses deteksi tepi dan proses
template matching. Data yang digunakan berupa
32 sampel citra untuk masing-masing tanaman
Gambar 3.4 (c) Hasil pre-processing obat, yang terdiri dari 50% data uji dan 50% data
Mangkokan (grayscale), (d) Hasil proses deteksi latih.
Mangkokan Tabel 3.1Hasil Akurasi Uji Coba Metode
3.3. Template Matching Template Matching Pada Daun
Menurut Putra [3], Template Matching Mangkokan dan Beluntas
adalah proses mencari suatu objek (template)
pada keseluruhan objek yang berasal dalam suatu No Nama Daun Rata-rata
citra. Template dibandingkan dengan Akurasi
keseluruhan objek yang belum diketahui pada 1 Mangkokan 81,25%
citra tersebut maka objek tersebut ditandai 2 Beluntas 68,75%
sebagai template. Hasil akurasi dari pengidentifikasian
Pada dasarnya template matching adalah daun tanaman mangkokan dan beluntas yang
proses yang sederhana. Suatu citra yang diuji melalui aplikasi mobile menghasilkan nilai
dimasukkan mengandung template tertentu dan rata-rata akurasi dari daun mangkokan 81,25%
dibandingkan dengan template pada basis data. dan untuk daun beluntas 68,75%. Penelitian ini
Template ditempatkan pada pusat bagian citra menggunakan 32 data citra daun tumbuhan obat
yang akan dibandingkan dan dihitung seberapa mangkokan dan beluntas, yang dimana data citra
banyak titik yang paling sesuai dengan template. daun dibagi 50% untuk data citra latih dan 50%
Langkah ini diulangi terhadap keseluruhan citra untuk data citra uji dan dari hasil data citra dapat
masukan yang akan dibandingkan [1]. dilihat pada tabel 4.7 diatas, percobaan yang
Nilai kesesuaian titik yang paling besar telah dilakukan dapat dikatakan berhasil
antara citra masukan dan citra template teridentifikasi sebagai daun mangkokan dengan
menandakan bahwa template tersebut merupakan melakukan 5kali percobaan disetiap daun
citra template yang paling sesuai dengan citra mangkokan. Dalam pengambilan data citra, daun
masukan. diposisikan secara tegak lurus (vertical) serta
gambar daun juga harus diambil secara penuh
untuk menghasilkan data yang maksimal.
Penambahan pencahayaan berguna untuk
menstabilkan intensitas, mengurangi area gelap
serta memberikan kontras dari tekstur setiap
objek, dan juga bentuk daun yang digunakan
berbeda-beda secara ukuran. Untuk mengambil
Gambar 3.5 Ilustrasitemplate matching dan mengidentifikasi daun mangkokan dapat

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C14-3
Suryawan Kusuma Prasetya, dkk. RancangBangunAplikasiUntukIdentifikasiDaunTanaman TOGA
BerbasisMobileMenggunakanTemplate Matching

diperoleh dari fitur kamera maupun diambil dari


SD Card.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam pengujian terhadap metode template
matching yang digunakan untuk penelitian dan
pembuatan aplikasi, menunjukkan bahwa
aplikasi sudah berhasil meng- capture dan
mengidentifikasi daun tanaman mangkokan dan
daun tanaman beluntas, serta hasil pengujian dari
meto detemplate matching pun dikatakan
berhasil, dikarenakan hasil yang diperoleh
memiliki rata-rata akurasi yang cukup tinggi
dalam mengidentifikasi daun tanaman
mangkokan dan beluntas.
Saran untuk penelitian dan percobaan yang
dapat digunakan pengembangan dalam penelitian

 Menambahkan data citra daun tanaman


ini selanjutnya adalah:

 Menambahkan fituraplikasi untuk lebih


lainnya untuk di identifikasi.

mempermudah dalam cara mengetahui


pengolohan daun TOGA

5. DAFTAR PUSTAKA
Bahri, R. S., & I. M. (2012). Perbandingan
Algoritma Template Matching Dan Feature
Extraction Pada Optical Character
Recognition. Jurnal Komputer dan
Informatika (KOMPUTA), 29-30.
Prihartini, T. S., & Andono, P. N. (2015).
DETEKSI TEPI DENGAN METODE
LAPLACIAN OF GAUSSIAN PADA
CITRA DAUN TANAMAN KOPI, 1-5.
Putra, D. (2010). Pengolahan Citra Digital. Andi
Publisher.
Samantha, G. 2013 National Geographic
Indonesia (http://national
geographic.co.id/berita/2013/09/indonesia-
gudangnya-habitat-tanaman-obat-dunia).
Diakses 30 Desember 2016.
Tukiman. 2004. Pemanfaatan Obat Keluarga
(TOGA) untuk Kesehatan
Keluarga. Bagian Pendidikan Kesehatan
dan Ilmu Perilaku Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra
Utara.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C14-4
Andrean Novan, dkk. Desain Dan Pengembangan Aplikasi Penjualan Berbasis Mobile Commerce Untuk Komunitas
Kampung Kue Surabaya

DESAIN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN BERBASIS


MOBILE COMMERCE UNTUK KOMUNITAS KAMPUNG KUE
SURABAYA
Andrean Novan1, Yulius Hari1, Darmanto1
Universitas Widya Kartika Surabaya
andreannovan22@gmail.com

ABSTRAK

Pengembangan teknologi yang ada saat ini sudah menyentuk kesemua lini masyarakat, tidak terkecuali pada sector
UMKM. Kampung kue adalah salah satu komunitas UMKM kuliner yang ada di Surabaya dimana berfokus utama
dalam menyediakan berbagai macam kue mulai dari kue basah, kue kering, dan nasi kotak. Saat ini sistem yang
berjalan masih menggunakan cara yang tradisional dengan melalui telepon atau pembeli langsung menuju ke tempat
kampung kue. Penelitian ini bertujuan untuk membantu kampung kue dalam mendapatkan pelanggan baru dan
mempermudah transaksi. Maksud dari penelitian ini adalah membuat aplikasi mobile e-commerce penjualan produk
dari kampung kue surabaya. Dalam membangun sistem ini penulis menggunakan metode rapid application design
dimulai dari analisa permasalahan, desain sistem dengan menggunakan UML, pembuatan aplikasi dengan sistem
operasi android melalui platform Cordova dan Ionic, implemtasi pada perangkat user yang dimiliki oleh user, dan
evaluasi apakah sistem sudah berjalan dengan baik atau tidak. Diharapkan dengan adanya sistem yang akan dibangun
dapat membantu pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi.

Kata Kunci: Mobile commerce, Sistem penjualan pembelian, Android platform

1. PENDAHULUAN untuk kue basah, karena pengiriman kue basah


Kampung kue Surabaya merupakan Usaha yang dari kampung kue harus menggunakan jasa
Kecil Menengah (UKM) yang berada di jalan pengiriman seperti JNE (Jalur Nugraha Ekakurir),
Rungkut Lor. Sesuai dengan namanya kampung padahal dari kampung kue sendiri bisa melakukan
ini memiliki banyak pengusaha kue yang menjual pengiriman sendiri.
banyak varian kue setiap harinya. Kampung kue Berdasarkan latar belakang diatas terpikirkan
memiliki koperasi simpan pinjam yang diketuai untuk merancang sistem E-commerce berbasis
oleh ibu Choirul untuk membantu pengusaha mobile untuk sistem informasi penjualan produk
dalam mendapatkan modal. Untuk meningkatkan kue kampung kue surabaya. Mengingat transaksi
daya jual dari kampung kue diperlukan strategi dan promosi yang digunakan saat ini masih
pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi menggunakan metode konvensional. Aplikasi E-
terkini seperti transaksi online atau Electronic commerce ini dapat diakses dari mana saja dengan
Commerce (E-Commerce). menggunakan smartphone. Aplikasi ini juga
Transaksi online atau E-commerce sangat menyedikan fasilitas seperti katalog produk,
berkembang pesat mengingat kemajuan teknologi promo produk, informasi produk, total biaya
informasi tidak pernah berhenti berinovasi. Saat transaksi keseluruhan, laporan penjualan produk
ini kegiatan E-Commerce sudah sangat mudah kue, dan penghitungan omzet bulanan dari
karena sudah bisa dilakukan dengan anggota paguyupan kampung kue. Dengan adanya
menggunakan smartphone. Banyak orang yang aplikasi E-commerce ini diharapkan dapat
menggunakan transaksi online mulai dari belanja membantu pengusaha dalam mempromosikan
produk hingga layanan jasa. produknya dan juga mempermudah transaksi
Aplikasi E-commerce yang ada sekarang ini penjualan kue kedepannya.
masih belum mempermudah dalam mengirim
pesanan dari kampung kue Surabaya terutama 2. METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-1
Andrean Novan, dkk. Desain Dan Pengembangan Aplikasi Penjualan Berbasis Mobile Commerce Untuk Komunitas
Kampung Kue Surabaya

Metode penelitian berisi paparan dalam


kegiatan penelitian ini. Adapun metodologi
penelitian ini dan langkah-langkahnya dapat
dipaparkan sebagai berikut:

2.1. Langkah penelitian


Metode pengumpulan data untuk pembuatan
sistem informasi ini dilakukan dengan metode
studi literatur dengan mencari makalah referensi
atau jurnal dari internet untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
Pengembangan dilakukan dengan
methodology Rapid Application Development
(RAD). Adapun langkah-langkah pengembangan
system ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Langkah pengembangan Gambar 2. Alur Sistem kampung kue yang baru.
Gambar 2 diatas merupakan sistem
penjualan kampung kue yang baru yang akan di
rancang pada penelitian ini. Pada sistem yang baru
pembeli bisa mencari produk dari penjual
kampung kue lewat aplikasi mobile android,
meskipun pembelian secara manual masih ada.
Pembeli yang menggunakan aplikasi
penelitian dengan RAD pembelian online harus mendaftarkan akun
Kemudian setelah dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu sebagai pengguna aplikasi.
terkait dengan mitra langkah berikutnya adalah Pembeli yang tidak memiki akun tidak bisa
pengembangan sistem dari sistem lama ke sistem melakukan transaksi, hanya bisa melihat produk
yang baru. saja. Pada saat melakukan regristrasi pembeli
harus melakukan input data yang sesuai dengan
2.2. Pengambilan Sampel data pembeli tersebut. Pembeli bisa melakukan
Sample diambil dengan menggunakan lupa password jika pembeli sudah memiliki akun
metode structural sampling. Kemudian dari namun pembeli lupa password untuk login
masyarakat yang tergabung dalam komunitas aplikasi.
kampong kue dikumpulkan pendapat dan fitur Saat pembeli melihat detail produk pembeli
yang diperlukan. Setelah itu diolah datanya bisa melihat detail produk yang dipilih. Detail
menjadi perancangan model sistem seperti pada yang terlihat yaitu Foto Produk, Nama Produk,
gambar 2 Kategori Produk, Minimal Order, Harga Produk,
Status Produk, Tanggal Terakhir Update, dan
Deskripsi Produk. Dari detail ini pembeli juga bisa
melihat detail tenan atau penjual yang menjual
produk yang dilihat. Saat pembeli melakukan
pembelian, pembeli akan masuk ke halaman
pembelian produk. Pembeli harus memasukan
jumlah quantitas produk sesuai dengan jumlah
yang diinginkan pembeli. Setelah itu daftar
pemebelian akan di simpan di database dan
tertampil di bagian keranjang belanja (cart).

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-2
Andrean Novan, dkk. Desain Dan Pengembangan Aplikasi Penjualan Berbasis Mobile Commerce Untuk Komunitas
Kampung Kue Surabaya

Pembeli bisa melihat semua barang apa saya


yang mau dibeli dari cart. Pembeli juga bisa
merubah jumlah pesanan produk atau pembeli
bisa menghapus produk yang dibeli dari daftar
beli. Pembeli bisa lanjut ke proses transaksi
chekcout dan memilih alamat yang dituju serta
memilih rekening kampung kue untuk melakukan
pembayaran nantinya.
Setelah proses checkout dari pembeli
berhasil, masing-masing penjual yang produknya
ada dalam list pembelian user pembeli akan
mendapatkan pemberitahuan jika ada pesanan
baru atau pembayaran dari pembeli sudah selesai.
Penjual dapat menolak pesanan user jika pesanan
masih dalam status proses, jika penjual menolak
pemesanan dari pembeli maka transaksi pemsanan Berdasarkan rancangan system maka dapat
yang berhubungan dengan pemesanan tersebut
dijabarkan hasil dari pengembangan sistem untuk
batal. Jika penjual memilih menerima maka status
komunitas UMKM Kampung Kue sebagai
produk yang dipesan tersebut berubah menjadi
diterima namun masih menunggu konfirmasi dari berikut, terdapat dua jenis user utama untuk
penjual lain jika produk yang dipesan tergabung sistem ini yaitu untuk pengguna, yang dapat
dengan produk dari penjual lain. mengakses melalui handphone maupun website,
Ketika status transaksi pembeli menjadi kemudian untuk komunitas UMKM Kampung
diterima maka, pembeli harus segera kue sendiri. Adapun untuk para pengguna pada
menyelesaikan pembayaran sesuai dengan yang umumnya dapat dilihat pada gambar 3, dimana
dipilih. Setelah selesai melakukan pembayaran dapat melakukan pembelian produk dan detail
admin atau koperasi akan melakukan pengecekan produk sekaligus permintaan untuk pemesanan.
apakah pembayaran dari pembeli sudah valid atau
belum, jika sudah valid maka admin akan
mengubah status transaksi menjadi “Valid”.
Setelah status transaksi valid penjual akan
mengubah status transaksi menjadi “Pengiriman”
dan proses pengiriman dilakukan. Setelah sampai
pembeli harus menunjukan detail transaksi kepada
pengirim, jika sudah mendapatkan produk maka
secara otomatis status transaksi menjadi “sukses”.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Hasil Pengembangan Sistem

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-3
Andrean Novan, dkk. Desain Dan Pengembangan Aplikasi Penjualan Berbasis Mobile Commerce Untuk Komunitas
Kampung Kue Surabaya

Implementasi aplikasi penjualan dan pembelian


kampung kue dijalankan melalui smartphone
dengan minimal versi 4.1 (Jelly bean) Dan admin
menggunakan web browser atau perangkat mobile
untuk mengaksesnya. Adapun tampilan dari menu
admin dapat dilihat pada gambar 4. dibawah ini:

Gambar 4.Tampilan menu untuk komunitas


penjual di Kampung Kue

Pada gambar 4, dapat dilihat tampilan untuk


transaksi pembelian apabila ada pesanan,
transaksi yang sukses dan modul admin yang
dapat membantu dalam maintenance data pada
system ini. Pada halaman transaksi dapat
dijelaskan mengenai halaman notifikasi user
penjual saat ada transaksi baru dan transaksi yang
telah valid dari admin. Penjual bisa melihat
adanya notifikasi baru dengan melihat gambar
lonceng yang ada di kanan bar aplikasi. Saat ada
pesanan baru maka akan pilihan tolak dan terima,
jika user memilih terima maka status pesanan
akan berubah menjadi diterima. Jika user memilih
tolak maka status transaksi akan berubah menjadi
ditolak. Saat ada status transaksi yang menjadi
valid maka akan tertampil pilihan kirim, saat user
menekan pilihan kirim maka status transaksi akan
berubah menjadi dikirim.
3.2. Hasil dari user
Pada akhir dari pembuatan sistem ini,
dilakukan uji coba sistem pada lima user yang
merupakan 3 pembeli, 1 penjual dan ketua
koperasi Kampung Kue. Setelah penulis
menjelaskan dan mempersilahkan user mencoba
Gambar 3. Hasil implementasi system sistem, user langsung mengisi kuesioner hasil uji
pada smartphone untuk pembeli coba yang telah disiapkan. Data dari kuesioner
tersebut sesuai telah diolah dan didapat data akhir
sebagai berikut

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-4
Andrean Novan, dkk. Desain Dan Pengembangan Aplikasi Penjualan Berbasis Mobile Commerce Untuk Komunitas
Kampung Kue Surabaya

Dari sepuluh user rata-rata mereka 5. DAFTAR PUSTAKA


memberikan nilai baik mengenai sistem informasi Fowler, Martin. 2005. “UML Distilled Panduan
penjualan dan pembelian kampung kue. Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar”
Berdasarkan pengolahan data kuesioner, didapat Edisi 3 dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta
feedback dari user bahwa sistem informasi Andi.
kampung kue sudah dapat menggantikan sistem Hartington, Mike. 2016. Ionic Cookbook over 20
lama yang masih manual yang selama ini exciting recipes to spice up your application
digunakan, sehingga menjadi lebih mudah dan development with ionic.
efisien. Dari pengujian yang dilakukan pihak Jesse C., Michael, dan A. Schardt, James. (2003).
penulis akan menghasilkan sebuah evaluasi yang UML 2 for Dummies. New York Wiley
menunjukan kelebihan dan kekurangan dari Publishing, inc. Retrieved February 8, 2016.
aplikasi ini. Kendall, Kenneth E., Kendall, Julie E., 2011.
Kelebihan Aplikasi Systems Analysis and Design, Eight Edition,
• Bermanfaat untuk mencari produk kue. Prentice-Hall, Inc. Retrieved March 8, 2016.
• Mudah dalam penggunaan Kuske, Sabine; Gogolla, Martin; Kreowski, Hans-
• Dapat mendaftarkan produk tanpa batas. Jörg; & Ziemann, Paul. 2009. “Towards an
• Informasi Cukup Detail integrated graph-based semantics for UML”.
Kekurangan Aplikasi SoftwSyst Model (2009) 8403–422.
• Tombol terkadang mengeluarkan aplikasi Pratama, A. N. W. (2010). CodeIgniter Cara
• Cek validasi inputan kurang jelas. Mudah Membangun Aplikasi PHP. Jakarta
Mediakita. Retrieved March 7, 2016.
4. SIMPULAN, SARAN, DAN Solichin, A. (2010). MySQL 5 Dari Pemula
REKOMENDASI Hingga Akhir. Jakarta. Retrieved March 6,
Dari hasil penelitian dan percobaan untuk 2016.
penelitian ini dapat disimpulkan beberapahal Taylor, A, G. (2013). SQL for Dummies (8 ed.).
antara lain: New Jersey John Wiley & Sons. Retrieved
• Penjual dapat mendaftarkan semua March 6, 2016.
produknya di aplikasi Welling, Luke & Laura T., (2005), “PHP And
• Penggunaan aplikasi mudah MySQL Web Development”, Sams
• Pembeli dapat melihat dan membeli produk Publishing. Retrieved March 5, 2016.
yang dijual di aplikasi One the Return Blogspot,
• Penjual dapat melihat perhitungan http//onederetrun.blogspot.co.id/2011/02/pe
pendapatan. ngertian- b2b-b2c-c2cb2b2cb2e-dan-e.html.,
• Admin dapat melihat laporan transaksi untuk Diakases Pada Januari 2016.
membuat analisa kedepan W3schools, PHP,
Saran http//www.w3schools.com/angular/, diakses
Saran yang ada dalam penelitian dan pada Januari 2017.
percobaan yang dapat digunakan dalam W3schools,PHP,http//www.w3schools.com/php/,
pengembangan penelitian ini selanjutnya adalah diakses pada Januari 2017
• Menambahkan funsi terima produk secara
otomatis.
• Gambar bisa diperbanyak
• Tampilan gambar masih terlalu besar
• Membenahi bug pilih foto terkadang stop
working.
• Fitur cash on demand di pertimbangkan lagi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-5
Andrean Novan, dkk. Desain Dan Pengembangan Aplikasi Penjualan Berbasis Mobile Commerce Untuk Komunitas
Kampung Kue Surabaya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-6
RanuDewanggaTedjaBuana, Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap Volatilitas
Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016

Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap


Volatilitas Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016
Ranu Dewangga Tedja Buana1, Erwin Rediono Tan2, Erna Ferrinadewi3
Universitas Widya Kartika Surabaya
tedjaranu@hotmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah pergerakan (volatilitas) harga saham dipengaruhi oleh beberapa
faktor teknikal seperti volume, frekuensi, maupun interest rate.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016
dalam board LQ45. Sampel yang diambil adalah seluruh perusahaan properti yang tercatat dalam board LQ45
sebanyak 10 perusahaan.
Hipotesis penulis menduga bahwa terdapat variabel-variabel teknikal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau
volatilitas harga saham. Hal ini terbukti pada variabel volume perdagangan dalam uji regresi memperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,032 dan memiliki rasio terbesar dalam pengaruhnya terhadap volatilitas yang ditunjukan dalam
t hitung sebesar -2,190.
Dari penelitian didapati hanya variabel volume perdagangan saja yang berpengaruh signifkan dan mengambil porsi
terbesar dalam mempengaruhi tingkat volatilitas atau pergerakan saham selain itu variabel yang lain tidak ditemukan
adanya indikasi berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dengan uji F ditemukan bahwa ke tiga variabel
tersebut hanya mempengaruhi sebesar 7,3% terhadap volatilitas harga saham secara bersamaan.

Kata kunci: Volume Perdagangan, Frekuensi Perdagangan, Interest Rate, Volatilitas Harga Saham

1. PENDAHULUAN Apakah volume perdagangan, frekuensi


1.1 LatarBelakang perdagangan, dan interest rate berpengaruh
Sumber pendapatan seseorang bias berasal dari significan terhadap volatilitas saham?
mana saja selain gaji, salah satunya adalah Apakah rasio volume perdagangan memberikan
investasi. Investasi dapat diartikan sebagai suatu pengaruh yang dominan terhadap volatilitas saham
komitmen penempatan dana pada satu atau sector properti LQ45 di BEI?
beberapa objek investasi dengan harapan akan
mendapatkan keuntungan di masa mendatang. 1.3 Batasan Masalah
Yang meraup untung dari usaha kuliner ini Pasar Guna menghindari kesalahpahaman dan
modal (capital market) merupakan pasar untuk meluasnya pokok bahasan, maka diberikan
berbagai instrument keuangan jangka panjang batasan-batasan dalam penelitian ini. Batasan-
yang bias diperjualbelikan, baik surat utang batasan dalam penelitian ini adalah sebagai
(obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument berikut:
derivative maupun instrument lainnya harga-harga Penelitihanya membahas tentang pergerakan harga
saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan saham properti di BEI
maupun penurunan. Pembentukan harga saham Penelitihanya meneliti sector properti di board
terjadi karena adanya permintaan dan penawaran LQ45
atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham Batas waktu periode laporan keuangan dimulai
terbentuk oleh supply dan demand atas saham pada tahun 2016
tersebut. Informasi yang didapat melalui IDX yang
digunakan sebagai sumber penelitian
1.2 Rumusan Masalah Penelitiannya membahas saham yang berada di
Dari latar belakang masalah yang ada Indonesia
didapatkan perumusan masalah, sebagai berikut : 1.4Tujuan Penelitian

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-1
RanuDewanggaTedjaBuana, Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap Volatilitas
Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016

Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan, dapat mengetahui hubungan / signifikan


frekuensi perdagangan serta interest rate terhadap siantarvariabel-variabel yang telah tertulis
volatilitas saham
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui rasio volume perdagangan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
memberi pengaruh dominan terhadap volatilitas
saham sector properti LQ45 di BEI Pada penelitian ini peneliti menggunakan
perusahaan property pada board LQ45 yang
1.5 Manfaat Penelitian terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun
Untuk acuan investor dalam menentukan 2016 sebagai objek penelitian. Terdapat 58
keputusani nvestasi yang sedang dilakukan. perusahaan property pada umumnya yang terdaftar
Untuk memaksimalkan profit yang didapat dari sebagai anggota Bursa Efek Indonesia, namun
capital gain berdasarkan penelitian yang berbasis hanya 10 perusahaan yang memenuhi kriteria
pada Teknikal analisis dengan komponen peneliti sebagai sampel. Berikut merupakan
komponen yang secara langsung berhubungan gambaran umum tentang setiap perusahaan yang
dengan volatilitas harga saham menjadi sample penelitian.
2. METODE PENELITIAN 1. PT. Adhi Karya
Jenis dan Sumber Data 2. PT. Alam Sutera Realty
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu 3. PT. Bumi Serpong Damai
penelitian dengan metode untuk menguji teori- 4. PT. Hanson International
teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar 5. PT. Pembangunan dan Perumahan
variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya 6. PT. Lippo Karawaci
dengan instrument penelitian) sehingga data yang 7. PT. Pakuwon Jati
terdiri dari angka-angka dapat dianalisis 8. Summarecon Agung
berdasarkan prosedur statistik. 9. PT. Wijaya Karya
Dengan menggunakan data sekunder yang 10.PT. Waskita Karya
dibutuhkan dalam penelitian yang diambil dari
TICMI (The Indonesian Capital Market Institute) Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 ADHI 2.470 2.580 2.490 2.550 74.309.300 5.089 80 7.25%
29/Feb/2016 ADHI 2.640 2.660 2.595 2.610 25.478.400 3.179 (30) 7.00%
Analisa Data 30/Mar/2016 ADHI 2.695 2.730 2.680 2.690 13.900.900 1.819 (5) 6.75%
Teknik analisis data menggunakan uji asumsi 29/Apr/2016 ADHI 2.650 2.680 2.645 2.675 14.534.900 1.437 25 6.75%
klasik dimana terdapat uji norma litas, 30/Mei/2016 ADHI 2.560 2.620 2.560 2.580 15.136.300 1.596 20 6.75%
30/Jun/2016 ADHI 2.790 2.830 2.770 2.780 20.632.300 2.003 (10) 6.50%
multikolinearitas, uji F, danuji t. Pengambilan 29/Jul/2016 ADHI 2.830 2.840 2.790 2.830 27.514.000 1.994 - 6.50%
sample menggunakan Teknik purposive sampling Tabel 4.1 Data bid-ask spread PT.
dimana peneliti menentukan sample sesuai AdhiKarya
dengan kondisi dan bahan penelitian yang akan
diuji. Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 ASRI 320 325 320 321 23.900.300 1.337 1 7.25%
Metodologi Penelitian 29/Feb/2016 ASRI 349 353 344 344 14.478.200 1.015 (5) 7.00%
Metode penelitian yang digunakan adalah studi 30/Mar/2016 ASRI 377 382 372 375 49.505.200 2.186 (2) 6.75%
kausal. Definisi dari studi kausal ini adalah studi 29/Apr/2016 ASRI 392 396 386 396 33.395.100 1.061 4 6.75%
yang berusaha mengamati alasan atau penyebab 30/Mei/2016 ASRI 400 398 388 394 81.018.300 2.111 (6) 6.75%
terjadinya sebuah fenomena yang diteliti. Dengan 30/Jun/2016 ASRI 486 492 478 480 58.800.500 2.462 (6) 6.50%
kata lain, setelah diketahui adanya perbedaan pada 29/Jul/2016 ASRI 540 560 520 525 194.595.000 5.926 (15) 6.50%
beberapa variabel, peneliti berusaha Tabel4.2 Databid-ask spread PT
mengidentifikasikan factor utama yang AlamSutera Realty
menyebabkan perbedaan tersebut. Peneliti
menggunakan analisis regresi berganda untuk

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-2
RanuDewanggaTedjaBuana, Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap Volatilitas
Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016

Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate Tabel 4.8 Data bid-ask spread Summarecon
29/Jan/2016 BSDE 1.725 1.745 1.695 1.730 20.214.400 2.767 5 7.25%
Agung
29/Feb/2016 BSDE 1.685 1.700 1.675 1.685 23.756.400 1.505 - 7.00%
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
30/Mar/2016 BSDE 1.825 1.850 1.810 1.840 39.604.900 3.002 15 6.75% 29/Jan/2016 WIKA 2.780 2.810 2.750 2.800 12.492.700 2.868 20 7.25%
29/Apr/2016 BSDE 1.910 1.870 1.795 1.850 33.379.700 3.219 (60) 6.75% 29/Feb/2016 WIKA 2.600 2.625 2.585 2.605 6.546.700 1.351 5 7.00%
30/Mei/2016 BSDE 1.815 1.830 1.805 1.820 39.707.400 1.781 5 6.75% 30/Mar/2016 WIKA 2.585 2.625 2.585 2.585 5.851.600 1.532 - 6.75%
30/Jun/2016 BSDE 2.100 2.140 2.080 2.110 55.585.200 3.390 10 6.50% 29/Apr/2016 WIKA 2.700 2.680 2.650 2.650 3.983.000 723 (50) 6.75%
29/Jul/2016 BSDE 2.060 2.090 2.030 2.090 30.757.800 2.541 30 6.50% 30/Mei/2016 WIKA 2.440 2.490 2.440 2.440 8.560.900 1.308 - 6.75%
Tabel 4.3. Data bid-ask spread PT 30/Jun/2016 WIKA 2.960 2.980 2.880 2.960 13.444.500 1.804 - 6.50%
BumiSerpongDamai 29/Jul/2016 WIKA 3.050 3.050 2.960 2.980 16.305.400 1.897 (70) 6.50%
Tabel 4.9 Data bid-ask spread PT. Wijaya Karya
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 LPKR 1.045 1.070 1.040 1.055 109.784.700 5.420 10 7.25% Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 WIKA 2.780 2.810 2.750 2.800 12.492.700 2.868 20 7.25%
29/Feb/2016 LPKR 1.005 1.035 1.000 1.025 86.754.000 2.976 20 7.00%
29/Feb/2016 WIKA 2.600 2.625 2.585 2.605 6.546.700 1.351 5 7.00%
30/Mar/2016 LPKR 1.085 1.100 1.055 1.055 53.160.400 3.090 (30) 6.75%
30/Mar/2016 WIKA 2.585 2.625 2.585 2.585 5.851.600 1.532 - 6.75%
29/Apr/2016 LPKR 1.015 1.015 1.000 1.015 27.316.400 3.130 - 6.75% 29/Apr/2016 WIKA 2.700 2.680 2.650 2.650 3.983.000 723 (50) 6.75%
30/Mei/2016 LPKR 985 1.000 980 990 57.782.700 3.133 5 6.75% 30/Mei/2016 WIKA 2.440 2.490 2.440 2.440 8.560.900 1.308 - 6.75%
30/Jun/2016 LPKR 1.125 1.170 1.120 1.145 102.091.300 5.370 20 6.50% 30/Jun/2016 WIKA 2.960 2.980 2.880 2.960 13.444.500 1.804 - 6.50%
29/Jul/2016 LPKR 1.145 1.145 1.120 1.135 31.856.800 1.973 (10) 6.50% 29/Jul/2016 WIKA 3.050 3.050 2.960 2.980 16.305.400 1.897 (70) 6.50%
Tabel 4.4 Data bid-ask spreadiPT. LippoKarawaci Tabel 4.10 Data bid-ask spread PT. Waskita
Karya
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 MYRX 680 690 660 670 121.537.200 2.319 (10) 7.25%
29/Feb/2016 MYRX 825 855 810 855 55.971.200 642 30 7.00% Hasil Uji Normalitas
30/Mar/2016 MYRX 800 810 795 800 84.360.500 945 - 6.75%
29/Apr/2016 MYRX 790 810 790 810 225.990.300 1.955 20 6.75%
30/Mei/2016 MYRX 770 775 765 770 159.467.600 1.591 - 6.75%
30/Jun/2016 MYRX 780 785 775 785 222.056.300 1.777 5 6.50%
29/Jul/2016 MYRX 775 780 765 775 188.188.400 1.775 - 6.50%
Tabel 4.5 Data bid-ask spread Hanson
International

Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 PTPP 3.940 3.960 3.820 3.900 5.982.900 1.703 (40) 7.25%
29/Feb/2016 PTPP 3.760 3.780 3.685 3.690 7.688.200 2.752 (70) 7.00%
30/Mar/2016 PTPP 3.875 3.870 3.830 3.840 9.393.900 1.897 (35) 6.75%
29/Apr/2016 PTPP 3.645 3.685 3.600 3.665 2.582.700 641 20 6.75%
30/Mei/2016 PTPP 3.520 3.720 3.560 3.690 8.891.200 1.198 170 6.75%
30/Jun/2016 PTPP 3.940 3.980 3.900 3.900 22.329.600 1.746 (40) 6.50%
29/Jul/2016 PTPP 3.990 4.000 3.860 3.860 8.981.500 1.334 (130) 6.50%
Tabel 4.6 Data bid-ask spread PT. Pembangunan Hasil uji multikolinearitas
dan Perumaan

Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 PWON 440 454 442 448 83.791.700 4.953 8 7.25%
29/Feb/2016 PWON 466 467 458 458 32.415.600 2.659 (8) 7.00%
30/Mar/2016 PWON 505 515 492 495 92.178.700 3.530 (10) 6.75%
29/Apr/2016 PWON 535 530 515 525 21.791.100 1.406 (10) 6.75%
30/Mei/2016 PWON 540 550 535 540 70.208.700 2.474 - 6.75% Hasil Uji F (simultan)
30/Jun/2016 PWON 615 645 615 615 129.916.100 4.183 - 6.50%
29/Jul/2016 PWON 640 650 635 650 94.251.300 2.691 10 6.50%
Tabel 4.7 Data bid-ask spread PT. Pakuwon Jati

Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 SMRA 1.450 1.470 1.420 1.445 49.629.500 2.529 (5) 7.25%
29/Feb/2016 SMRA 1.575 1.595 1.545 1.595 25.556.100 1.771 20 7.00%
30/Mar/2016 SMRA 1.690 1.705 1.575 1.590 51.534.700 4.910 (100) 6.75%
29/Apr/2016 SMRA 1.590 1.580 1.555 1.565 28.359.700 2.413 (25) 6.75%
30/Mei/2016 SMRA 1.600 1.620 1.575 1.585 14.397.000 1.800 (15) 6.75%
30/Jun/2016 SMRA 1.780 1.825 1.795 1.810 54.323.100 3.313 30 6.50% Hasil Uji t (parsial)
29/Jul/2016 SMRA 1.700 1.715 1.685 1.695 47.410.000 2.088 (5) 6.50%

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-3
RanuDewanggaTedjaBuana, Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap Volatilitas
Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016

pada saham-saham sector property dengan


terbuktinya hasil analisis regresi yang telah
dilakukan pada bab 4 sebelumnya.
Hasil uji F menunjukkan pengujian variabel
yang dilakukan secara bersama-sama tidak
mempengaruh ivolatilitas harga saham pada
4. SIMPULAN, SARAN, DAN umumnya. Hal ini dibuktikan dari perolehan nilai
REKOMENDASI dari olahan data F hitung< F tabel, dimana F
Berdasarkan hasil analisis statistic dengan hitung didapati sebesar 1,731 kurang dari 9,28 (F
berbagai uji regresi mengenai pengaruh volume, tabel) dengan angka signifkan yang terbilang
frekuensi perdagangan serta interest rate terhadap 0,169 lebih dari 0,05
volatilitas harga saham pada perusahaan properti
board LQ45 periode 2016 di BEI, maka dapat 5. DAFTAR PUSTAKA
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Alifagari. (1999). Pengaruh Hari Perdagangan
Volume perdagangan memiliki pengaruh Terhadap Return Saham di Bursa Efek
terhadap volatilitas harga saham. Dari hasil Jakarta. Yogyakarta : BPFE
pengujian didapat ini lagi signifikansi sebesar Anoraga, P. (2006). Pengantar Pasar Modal.
0,032 dimana syarat signifikan kurang dari 0,05 Jakarta :RinekaCipta
dengan t hitung negatif yang mencerminkan Anton. (2006). Analisis Model Votilitas Return Saham.
signifikan sinegatif atau berbandingt erbalik. Jadi Skripsi. Semarang :Universitas Diponegoro
dalam kasus penelitian ini didapati bahwa volume Darmadji, Tjiptonodan Hendy M Fakhruddin. (2011).
perdagangan berpengaruh terhadap volatilitas Pasar Modal Di Indonesia (Pendekatan Tanya
harga saham apabila volume perdagangan tersebut Jawab) Jakarta :SalembaEmpat
semakin kecil nilainya (untuk mendapati Didit Herlianto. (2013). Manajemen Investasi Plus
pergerakan harga yang besar). Jurus Mendeteksi Investasi Bodong. Yogyakarta
Frekuensi perdagangan tidak memiliki :PustakaBaru
pengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dari Fabozzi, Frank J. (1999). Investment Management.
hasil pengujian didapati t hitung positif sebesar Michigan University : Prentice-hall
1,234, namun tingkat signifikansi lebih besar dari Fahmi, Irham. (2014). Manajemen keuangan
0,05 yaitu 0,222. Dalam hal ini frekuensi perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta :Kencana
perdagangan disimpulkan tidak dapat menentukan Prenada media group
volatilitas harga saham, karena keterbatasan Fahmi, Irham. (2015). Manajemen investasi (Teoridan
penelitian yang tidak dapat mendeteksi apakah Soal Jawab). Jakarta :Kencana Prenada media
frekuensi perdagangan tersebut terjadi pada posisi group
menjual (sell option) atau (buy option), oleh Filbert, Ryan. (2012). Investasi SahamAla Swing
karena itu frekuensi perdagangan tidak cocok Trader Dunia. Jakarta :Elex Media Komputindo
untuk dijadikan standar penentuan pergerakan Filbert, Ryan. (2014). Bandar mology – Membeli saham
volatilitas harga saham gaya bandar bursa. Jakarta :Elex Media
Interest Rate tidak mempunyai pengaruh Komputindo
terhadap volatilitas harga saham dari hasil Gumanti, T.A. (2011). Manajemen Investasi -konsep,
pengujian, nilai t didapati sebesar -0,815. Selain teori, dana plikasi. Jakarta :MitraWicana Media
itu juga tingkat signifikansi melebihi standar Hartono, Jogi yanto. (2003). Teori Portofolio dan
0,05yaitu 0,418. Dalam penelitian ini, interest rate Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE.
tidak bias dijadikan acuan sebagai hal yang Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian.
mempengaruhi volatilitas harga saham Jakarta :Kencana prenada Media group.
dikarenakan kebijakan moneter perbankan seperti Sharpe F, William. (1995). Investment. Jurnal. Prentice-
peningkatan dan penurunan suku bunga yang hall
terjadi pada bulan januari sampai juli dalam
periodetahun 2016 tidak berdampak khususnya

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-4
RanuDewanggaTedjaBuana, Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap Volatilitas
Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016

Sukamulja, S. (2002). Prospek Ekonomi Indonesia


dalam Persaingan Global, Seminar Nasional.
Jurnal. Yogyakarta
Sukardi Kodrat, David dan Kurniawan
Indonanjaya. (2010). Manajemen Investasi
(Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk
Analisis Saham). Yogyakarta :Graha Ilmu
Sukirno,S. (1994). Pengantar Teori Ekonomi
Makro. Jakarta : Raja Grafindo Supramono,
Gatot. (2014). Transaksi Bisnis Saham Dan
Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan.
Yogyakarta :Kencana
Van Horne, James C. (2009). Fundamentals of
financial management. Jurnal. Michigan
University. Prentice-Hall.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-5
RanuDewanggaTedjaBuana, Pengaruh Volume, Frekuensi Perdagangan, dan Interest Rate Terhadap Volatilitas
Saham Sektor Properti LQ45 di BEI Periode 2016

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C16-6
Arief Hadi S, dkk. Sistem Informasi Penjadwalan dan Pengumuman Perkuliahan

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN DAN PENGUMUMAN


PERKULIAHAN

Arief Hadi S1, Indra Budi Trisno 2, Dwi Taufik Hidayat 3,


Universitas Widya Kartika Surabaya
arriefsetiiawan@gmail.com

ABSTRAK

Masalah penjadwalan mata kuliah dan pemberitahuan pengumuman dalam suatu kampus merupakan hal yang rumit
dan cenderung kurang dihiraukan oleh mahasiswa. Pada penelitian ini dilakukan pemecahan masalah penjadwalan
mata kuliah dan pemberitahuan pengumuman dengan sebuah notifikasi. Dalam pembuatan sistem ini, metode yang
digunakan adalah metode skala prioritas dimulai dari pengumpulan data ketersedian untuk mengajar dari dosen luar
yang sebelumnya sudah mengkonfirmasi ke sekretariat prodi, Dimana dosen luar lebih diutamakan. Analisa
permasalahan, desain sistem dengan menggunakan UML, pembuatan aplikasi dengan sistem operasi Android melalui
platform Android Studio, implementasi pada perangkat mobile yang dimiliki oleh user, dan evaluasi apakah sistem
sudah berjalan dengan baik atau tidak. Diharapkan dengan adanya sistem yang akan dibangun dapat membantu
mahasiswa untuk mengetahui pengumuman dari sekretariat prodi, dan dalam membuat jadwal perkuliahan.

Kata Kunci: Penjadwalan, Pengumuman, Android, Mata Kuliah, Skala Prioritas

1. PENDAHULUAN mahasiswa yang menggambil mata kuliah


Penjadwalan mata kuliah merupakan tersebut tingkat semesternya sama, sehingga hal
kegiatan yang sangat penting untuk dapat yang terjadi yaitu jadwal yang berbenturan
terlaksananya sebuah proses belajar mengajar dengan mata kuliah yang lain, dan dosen pun
yang baik bagi sebuah jurusan di universitas atau harus menyesuaikan lagi dengan mahasiswa.
perguruan tinggi. Sebuah penjadwalan yang baik Dalam hal ini apabila jadwal mata perkuliahan
adalah sebuah penjadwalan yang dapat dilakukan tidak diperhitung dengan baik akan
oleh seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan menyebabkan sulitnya melakukan kegiatan
belajar mengajar, tidak hanya bagi dosen yang belajar mengajar.
mengajar, tetapi juga bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah tersebut. 2. METODE PENELITIAN
Masalah dalam sistem penjadwalan sering 2.1. Langkah Penelitian
dialami oleh beberapa perguruan tinggi. Hal yang Dalam penelitian ini terdapat beberapa
sering terjadi yaitu ketika jadwal sudah langkah penelitian. Pertama – tama diawali
ditetapkan oleh pihak perguruan tinggi namun dengan analisa permasalahan yang berupa studi
beberapa hal yang membuat jadwal tersebut literature guna mencari data – data yang
tidaklah sesuai yaitu ketika dosen berhalangan berkaitan dengan jadwal perkuliahan di
Universitas Widya Kartika. Studi literature ini
hadir dikarena ada kepentingan yang mendesak
dilakukan melalui studi kasus yang terjadi di
atau dosen tersebut sedang sakit. Ada juga
Universitas Widya Kartika. Selanjutnya
kendala yang sering terjadi ketika dosen yang dilakukan analisa kebutuhan dan kemudian
berhalangan hadir dan ingin membuat kelas dilakukan pembuatan sistem menggunakan
pengganti, sehingga dosen membuat jadwal metode Waterfall.
sendiri sesuai dengan perjanjian mahasiswa,
namun tidak semua mahasiswa dapat menghadiri 2.2. Rancangan Sistem
kelas pengganti tersebut dikarena tidak semua Rancangan sistem yang digunakan terdiri
dari actor – actor yaitu Sekretariat Prodi

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C17-1
Arief Hadi S, dkk. Sistem Informasi Penjadwalan dan Pengumuman Perkuliahan

(Admin) dan Mahasiswa (User). Berikut adalah


rancangan sistemnya.

Sekretariat Prodi (Admin)


Berikut adalah rancangan sistemnya:
1. Sekretariat Prodi berhak merubah jadwal
perkuliahan apabila dosen berhalangan
hadir.
2. Sekretariat Prodi dapat membuat jadwal
perkuliahan
3. Sekretariat Prodi dapat membuat jadwal
ujian
4. Sekretariat Prodi membuat pengumuman
Gambar 2. Use case Mahasiswa
Mahasiswa Pada gambar diatas menggambarkan use
1. User bisa melihat jadwal mata kuliah. case diagram dari sistem informasi penjadwalan
2. User melihat detail jadwal. dan pengumuman perkuliahan. Untuk actor
3. User bisa melihat jadwal ujian. terdiri atas sekretariat prodi sebagai admin dan
4. User bisa melihat nama dosen. mahasiswa sebagai user. Fitur – fitur yang dapat
5. User bisa melihat pengumuman dilakukan oleh setiap pengguna dijelaskan
melalui gam,bar 1 dan 2.
2.3. Flow Chart Secara Umum
3. HASIL dan PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian yang dibuat sebagai
alat bantu untuk melakukan simulasi sistem
informasi penjadwalan dan pengumuman
perkuliahan.
Uji coba sistem dilakukan di Universitas
Widya Kartika dengan memberikan penjelasan
kepada sekretariat prodi dan beberapa mahasiswa
mengenai sistem dan membagikan kuisioner
sebanyak 5 lembar (mahasiswa teknik
informatika) dan 1 lembar (sekretariat prodi).
Sample untuk uji coba sistem adalah mahasiswa
Universitas Widya Kartika terutama mahasiswa
program studi teknik informatika. Berikut
merupakan hasil kuisioner yang dibagikan.

Gambar 1. Use case Sekretariat Prodi (Admin) Tabel 1. Tabel Kuisioner Mahasiswa
Penilaian
No. Deskripsi
SS S KS TS STS
1. Apakah 3 2
aplikasi ini
dapat
memberikan
informasi
perubahan
jadwal
perkuliahan

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C17-2
Arief Hadi S, dkk. Sistem Informasi Penjadwalan dan Pengumuman Perkuliahan

kepada mahasiswa
mahasiswa secara cepat
secara cepat 2. Apakah 
2. Apakah 2 2 1 aplikasi ini
aplikasi ini mempermuda
mempermudah h untuk
untuk memberikan
memberikan informasi
informasi pengumuman
pengumuman 3. Mempermuda 
3. Mempermudah 3 2 h mahasiswa
mahasiswa melihat jadwal
melihat jadwal perkuliahan
perkuliahan 4. Apakah 
4. Apakah 2 1 2 informasi
informasi dapat terlihat
dapat terlihat atau terbaca
atau terbaca dengan baik
dengan baik 5. Apakah menu 
2. Apakah menu 3 2 aplikasi dapat
aplikasi dapat terbaca
terbaca dengan dengan baik
baik 6. Apakah 
3. Apakah 2 3 aplikasi
aplikasi bermanfaat
bermanfaat bagi
bagi perkuliahan
perkuliahan 7. Kecepatan 
4. Kecepatan 3 1 1 menerima
menerima notifikasi
notifikasi cepat cepat

Tabel 2. Tabel Kuisioner Sekretariat Prodi Dari 6 responden rata – rata memberikan
Keterangan: SS: Sangat Setuju, S: Setuju, nilai baik mengenai sistem informasi
KS: Kurang Setuju, TS: Tidak penjadwalan dan pengumuman perkuliahan ini.
Sejutu. STS: Sangat Tidak Berdasarkan pengolahan data kuisioner, didapat
Setuju feedback dari mahasiswa dan sekretariat prodi
Penilaian bahwa sistem ini dapat membantu untuk
No memberikan informasi jadwal perkuliahan dan
Deskripsi S S K T ST
. pengumuman perkuliahan.
S S S S
1. Apakah 
aplikasi ini 4. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat 4.1. Kesimpulan
memberikan Dari hasil penelitian dan percobaan untuk
informasi tugas akhir dengan judul sistem informasi
perubahan penjadwalan perkuliahan, ujian tengah semester
jadwal dan ujian akhir semester di dapatkan beberapa
perkuliahan hal antara lain.
kepada

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C17-3
Arief Hadi S, dkk. Sistem Informasi Penjadwalan dan Pengumuman Perkuliahan

1. Mahasiswa dapat menerima notifikasi


pengumuman di aplikasi
2. Mahasiswa dapat melihat jadwal
perkuliahan dan jadwal ujian
3. Penggunaan aplikasi mudah
4. Sekretariat prodi dapat memberikan
informasi jadwal perkuliahan, jadwal ujian,
dan pengumuman yang ada di Universitas
Widya Kartika

4.2. Saran
Saran yang ada dalam penelitian dan
percobaan yang dapat digunakan dalam
pengembangan penelitian ini selanjutnya adalah.
1. Ditambahkan penyusunan jadwal
perkuliahan secara otomatis dalam aplikasi
ini.
2. Ditambahkan pengecekan data bentrok yang
tidak beracuan hanya pada data ruangan,
hari, dan jam perkuliahan.
3. Penambahan sistem untuk voting.

5. DAFTAR PUSTAKA
Fowler, Martin. 2005. “UML Distilled Panduan
Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar”
Edisi 3 dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta
Andi
Gunawan, Aldy., Ong, Hon Liong dan Ng, Kien
Ming. 2004. Applying Metahueristic For
The Course Scheduling Problem.
Procceedings of the Fifth Asia Pasific
Industrial Engineering and Management
Systems Conference 2004.
[Hartington, Mike. 2016. Ionic Cookbook over
20 exciting recipes to spice up your
application development with ionic.
Kuske, Sabine; Gogolla, Martin; Kreowski,
Hans-Jörg; & Ziemann, Paul. 2009.
“Towards an integrated graph-based
semantics for UML”. SoftwSyst Model
(2009) 8:403–422.
Departemen Pendidikan. Nasional. 2008 “Kamus
Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Taylor, A, G. (2013). SQL for Dummies (8 ed.).
New Jersey John Wiley & Sons.
Retrieved March 6, 2016.

Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017 – Universitas Widya Kartika


C17-4

Anda mungkin juga menyukai