EDITOR:
- Yonatan Widianto, S.Kom., M.Kom.
- Indra Budi Trisno, S.T., M.Kom.
- Arief Budijanto, S.T., M.T.
- Yoga Alif Kurnia Utama, S.ST., M.T.
Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, limpahan rahmat dan hidayahnya, Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) yang
diselenggarakan di Universitas Widya Kartika Surabaya pada tanggal 24 Agustus 2017 dapat
diselenggarakan dengan baik. Seminar yang mengusung tema “Penerapan Riset Berbasis IPTEK
untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa” merupakan salah satu wujud komitmen dan kepedulian
Universitas Widya Kartika dalam mendukung penerapan riset di Indonesia terutama riset yang
berbasis Ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Dari seminar ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran penting bagi para pendidik yaitu guru dan
dosen serta para peneliti dan pemerhati di bidang riset-riset berbasis Ilmu pengetahuan alam dan
teknologi untuk dapat menyesuaikan dan memperbarui pengetahuan dan mengembangkan riset yang
telah dikerjakan sebelumnya.
Kegiatan Seminar Nasional ini dapat terlaksana karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Widya Kartika, Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si.
2. Seluruh Dekan Fakultas Universitas Widya Kartika.
3. Seluruh panitia Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) 2017.
4. Tim reviewer dan tim editor yang telah bekerja keras dalam menyeleksi makalah yang
masuk.
5. Peserta dan pemakalah yang berpartisipasi seminar ini.
6. Seluruh pihak sponsor yang ikut menyukseskan kegiatan seminar nasional ini.
7. Pihak-pihak lain yang membantu acara ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, semoga kegiatan Seminar Nasional ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan memberi
manfaat bagi kemajuan riset ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Sains terutama yang berhubungan dengan riset terapan senantiasa mengalami perkembangan. Saat
ini, dunia berada pada era yang dikatakan sebagai era pengetahuan dan teknologi yang ditandai
dengan banyaknya riset-riset yang telah dilakukan peneliti di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat
pada penemuan-penemuan di bidang sains dan teknologi yang berasal dari riset-riset yang telah
dikerjakan dan dikembangkan. Berbagai inovasi dan kemajuan pada berbagai bidang seperti
industri, farmasi, informasi, telekomunikasi, teknologi di bidang antariksa, teknologi robot, serta
kemajuan bioteknologi dan biologi molekuler. Hal ini menjadi bukti pengaruh kemajuan di era
pengetahuan dalam bidang sains dan teknologi.
Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang tersebut, menjadikan hampir setiap bangsa di dunia
berpacu untuk mengembangkan setiap riset pada bidang keunggulan masing-masing. Hal ini sedang
terjadi pada tiap-tiap negera di semua belahan dunia karena pada dasarnya, ilmu pengetahuan dan
teknologi pada zaman saat ini yang disebut sebagai era globalisasi,merupakan salah satu indikator
kemajuan bangsa dalam menghadapi persaingan global. Riset-riset dan inovasi yang telah dilakukan
oleh berbagai peneliti, sangat penting diketahui oleh para pendidik yaitu guru atau dosen serta
peneliti lain dan pemerhati bidang tersebut agar dapat menyesuaikan dan selalu meng-upgrade
pengetahuan yang dimilikinya. Harapannya, dengan mengikuti perkembangan isu terkini di
bidangnya, dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pendidikan di
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Universitas Widya Kartika merespon tujuan tersebut sehingga
menyelenggarakan Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) pada tanggal 24 Agustus 2017. Hal
ini sebagai wujud kepedulian dan komitmen Universitas Widya Kartika dalam mendukung
peningkatan kualitas penelitian dan pendidikan di Indonesia
ABSTRAK
Pot gerabah dibuat sedikitnya memakai dua cara yaitu menggunakan teknik putar pada meja putar lalu cetak tekan
dan tuang. Pada teknik putar, selain memerlukan alat putar juga keterampilan lebih membuat gerabah oleh
pembuatnya. Keterampilan harus dilakukan terus menerus hingga terlatih, sebagai andalan mata pencaharian.
Sedangkan pada teknik cetak adalah cara membuat gerabah dengan memakai cetakan cara tekan dan tuang.
Kedua cetakan tersebut berbahan gibsum, yang satu memakai lempung yang di cairkan lalu di tuang kedalamnya,
sedangkan yang satu lagi memakai gumpalan lempung lunak dan plastis, dengan cara menekan-nekannya pada
dinding dalam cetakan.
Pembuatan Pot dari tanah liat harus memiliki ketebalan yang sama pada dinding bodinya. Kelak bila dikeringkan dan
dibakar, terjadi proses penguapan kadar air yang akan meratakan pada seluruh bodinya. Kelemahan teknik tekan ada
pada cetak di bidang cetakan yang luas. Hal ini diakibatkan oleh sentuhan tangan manusia sehingga ketebalan
permukaannya sering tidak seragam. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan cetak pada bidang cetakan berukuran
kecil atau memakai teknik cetak tuang. Pada teknik cetak tuang sentuhan tangan manusia pada benda yang dicetak
diperkecil. Hal tersebut memunculkan gagasan untuk diteliti lebih lanjut, yaitu Cetak gerabah menggunakan Busur
Cetak. Busur cetak adalah alat yang dibuat untuk mempermudah, membuat tebal bodi dan dan proses pembuatan pot
lebih cepat. Penelitian ini adalah untuk menemukan cara pembuatan busur cetak, dengan menggunakan bahan yang
mudah, murah, khususnya untuk perajin gerabah didesa-desa. Tujuannya agar perajin belia, atau siapa saja dapat
mempraktekan dengan gampang dan cepat. Sehingga pot-pot gerabah dapat dikerjakan dengan cepat sehingga modal
dapat segera diputar. Metode yang digunakan adalah, menguji gagasan tersebut (survey google atau you tube) apakah
sudah pernah dibuat orang lain atau belum. Teknik pencet (pinch) dikutip dari buku-buku keramik tulisan dan
penerbit luar negeri. Kemudian praktek membuat alat, busur cetakan memakai bahan-bahan sederhana. Hasil yang
ingin dicapai adalah perajin atau pemula dapat membuat gerabah memakai alat busur cetak dengan baik, diharapkan
menjadi andalan membuat pot gerabah di desa-desa.
untuk cetakan luar sebagai pembentuk dasar. Metode penelitian berisi paparan dalam
Segumpal lempung atau tanah liat dimasukan pada bentuk paragraf yang berisi waktu dan tempat
busur cetak tersebut. Ketebalan lempung sudah penelitian, rancangan, bahan/subyek penelitian,
terbatasi oleh tepi pigura cetak busur. Tepi pigura prosedur/teknik pengumpulan data, instrumen, dan
ini bisa tinggi atau tebal bisa tipis tergantung besar teknik analisis data serta hal-hal lain yang
kecil cetakan. Untuk ketebalan yang dibutuhkan berkaitan dengan cara penelitian, dengan panjang
lempung pada busur cetak ini dipakai kawat halus artikel 10-15% dari total panjang artikel.
atau senar tipis sebagai pengiris. Sehingga didapat Rancangan penelitian dapat dibuat sub-judul
lembar lempung berketebalan sama seperti yang sesuai kebutuhan seperti subjek penelitian, alat dan
diinginkan. Lembar lempung tersebut kemudian bahan (jika perlu), metode dan desain penelitian,
dimasukan pada cetakan atau pot plastik sebagai teknik pengumpulan data, serta analisis dan
pembentuk. Lalu bagian dalam pot bisa interpretasi data.
dirapihkan, selanjutnya beberapa menit kemudian 1. Studi literatur (untuk mendapatkan data
benda gerabah berbentuk pot lempung ini dapat teknik cetak secara konvensional pada
dikeluarkan dari cetakan. Tahap berikutnya benda umumnya).
gerabah tersebut dapat diangin-anginkan untuk 2. Mengkaji kelemahan cara konvensional
pengeringan dan finishing atau perapihan. 3. Lalu mengantisipasi kelemahan2 tersebut
Busur cetak hanya untuk membentuk lembaran 4. Pilihan membuat Busur Cetak memakai pot
lempung dengan ketebalan yang sama, seperti plastik
halnya dapat dilakukan dengan teknik memutar, 5. Pilihan bahan yang dipakai, dan uji coba
kelemahannya hanya pada proses finishing yang penggunaannya.
perlu disempurnakan. 6. Setelah selesai uji coba, busur cetak dibawa
1.2.Permasalahan ke Perajin.
Permasalahan pertama adalah harus melakukan 7. Proses dan uji coba pengajaran ke perajin
sendiri, sampai tercapai membentuk pot gerabah. 8. Kajian hasil buatan perajin
Selanjutnya mengajarkan perajin tahap demi tahap 9. Kajian alat busur cetak kelebihan dan
hingga jadi benda gerabah. Kelebihan teknik ini kelemahannya
adalah mempercepat membuat lembaran lempung 10. Simpulan evaluasi dan rencana
yang ukurannya pas dengan cetakan pot kembang pengembangan berikutnya
plastik. Kelemahan memakai busur ini adalah pada
finishing akhir, perapihan benda. Perajin berbagai DIAGRAM
pelaku, bermacam-macam sentuhan tangannya, Studi literatur teknik
akibatnya ketebalan penyambungan ujung pencetakan konvensional
lembaran lempung tidak sama dari contoh buatan
peneliti ketika mengajarkan. Sehingga harus Kajian kelemahan teknik
cetak konvensional
dilakukan tahap proses perapihan berikutnya.
1.3.Tujuan Antisipasi kelemahan
teknik cetak konvensional
Mendapatkan sebuah alat yang memudahkan Uji coba Busur Cetak
proses pembuatan gerabah (pot kembang) tanpa
harus terlebih dahulu menguasai teknik putar Membuat Busur Cetak
gerabah. Alat ini diperuntukan perajin belia (calon Memilih bahan
pot cetakan bisa dikelurkan dan diangin-anginkan Busur cetak sudah dapat menghasilkan
untuk proses pengeringan. cetakan lempung sesuai ukuran pot dengan
Pot yang sudah padat, mengeras tetapi masih ketebalan tertentu. Tetapi ada beberapa tahap
lembab dapat dilakukan finishing perapihan dan
evaluasi untuk perbaikan tahap selanjutnya;
penghalusan, memakai meja berputar lalu
dindingnya dikerik memakai alat yang tajam. sebelum pencetakan (dimasukan ke busur cetak)
Pot yang sudah jadi, berketebalan sama dan rapi dan pasca lempung dikeluarkan dari busur cetak.
dapat diulang pembuatannya. Selanjutnya diangin- Sebelum dimasukan, lempung harus dalam kondisi
anginkan beberapa harus agar mengering perlahan. bersih cemaran organik dan sudah dalam kondisi
Begitu warna bodi gerabah sudah tidak ‘’gelap’ homogen dan plastis. Pasca dikeluarkan lembaran
dan telah mengering betul dapat dilakukan proses lempung dari busur cetakan yaitu memasukan
pembakaran
kedalam pot kembang plastik pembentuk pot 6
gerabah. Ketika memasukan kedalam cetakan pot,
Pengajaran ke perajin dan kajian hasil
Setelah melakukan serangkaian uji coba, busur akan mempertemukan kedua tepi ujung lembaran
cetak dibawa ke desa di Tuban (desa Selogabus, lempung yang berasal dari busur cetak. Kedua tepi
kecamatan Parengan Tuban). Sehubungan sudah ini mengharuskan disatukan, akan tetapi sering
sangat sedikit remaja putus sekolah didesa tersebut kali penyatuan ini berakibat lempung melebung
(banyak menjadi PRT di Jakarta dan TKW ke Luar padahal seharusnya tidak boleh terjadi. Berarti
negeri), busur cetak diperuntukan calon perajin
harus ada alat khusus untuk mengeriknya.
belia; anak-anak sekolah (SD,SMP). Sepulang
sekolah anak-anak bisa diajarkan membuat pot Disamping itu begitu gerabah mentah ini
kembang memakai busur cetak, diberi uang saku dikeluarkan dari cetakan pot pelastik, satu tahap
setiap selesai membuat benda gerabah (pot lagi untuk penghalusan. Diletakan ditengah-tengah
kembang). meja yang berputar pada porosnya lalu dikerik
atau ada pisau mal khusus untuk merapihkannya.
Busur cetak adalah alat untuk memudahkan
Kajian alat busur cetak kelebihan dan tahap pembuatan pot kembang berbahan tanah liat
kelemahannya
Setelah melakukan pengajaran penyuluhan kepada atau lempung menjadi gerabah.
anak-anak sekolah desa Selogabus kecamatan Membuat gerabah mengharuskan memiliki
Parengan Tuban, dapatlah ditemukan beberapa tebal dinding bodi sama merata, untuk mencapai
kelemahan memakai busur cetak; Busur cetak ketebalan tersebut dapat dipipihkan memakai
hanya dapat menghasilkan lembar lempung pijitan, digulung atau irisan. Memakai busur cetak
dengan ketebalan yang sama serta sesuai ukuran memilih memakai irisan.
bentuk pot kembang yang ditentukan, selanjutnya
Agar ukuran lempung berketebalan sama dan
terjadi hasil yang berbeda-beda. Mulai
penyambungan tepi lembaran lempung pas (tidak berlebihan) dibuat busur catak yang
dipertemukan, perapihan bagian dalam pot, dan terukur sesuai pot pelastik yang menjadi acuan
perapihan bentuk luar pot. Apalagi dilakukan oleh pencetakan.
orang yang berbeda-beda. Oleh sebab itu Sebelum dan sesudah pencetakan memakai
dibutuhkan tenaga khusus untuk melakukan hal- busur cetak, adalah tahap yang masih bisa
hal tersebut. Berbeda ukuran pot akan menuntut dikembangkan.
untuk membuat busur cetak lagi dan berbeda,
Saran
berarti satu ukuran pot untuk satu busur cetak.
Tahap berikutnya, sebelum; membuat
lempung yang bersih cemaran, homogen, plastis
4. SIMPULAN, SARAN, DAN dan dimasukan ke busur cetak.
REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
ABSTRAK
Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang tertulis. Namun sangat
disayangkan karena menurut jurnal nasional, yang terbit pada Jumat 27 September 2013, bahwa budaya baca
masyarakat di Indonasia masih terbilang rendah. UNESCO mencatat bahwa pada 2012 indeks minat membaca
Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, hanya 1 dari setiap 1.000 orang yang mempunyai minat baca di Indonesia.
Masyarakat kita lebih terbiasa untuk mendengar, berbicara dan bertanya daripada membaca. Pengunjung Perpustakaan
Nasional dan Perpustakaan Daerah di seluruh Indonesia sendiri relatif rendah dan diantaranya hanya ada 10% hingga
20% yang meminjam buku. Salah satu faktor yang sangat lekat dengan kita sekarang ini ialah semakin berkembangnya
teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang, dimana masyarakat dimanjakan dengan mudahnya
mengakses informasi dengan adanya gadget ditambah dengan jaringan internet. Di samping itu, media elektronik yang
ada kini menawarkan berbagai hiburan yang lebih menarik perhatian dan waktu namun tidak semuanya bermutu. Faktor
utamanya ialah perpustakaan di Indonesia cenderung konventional, sedangkan UU No. 43 Tahun 2007 pasal 3
menyatakan bahwa sudah seharusnya sebuah perpustakaan memiliki fungsi rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan
dan keberdayaan bangsa. Maka dari itu perlu adanya terobosan desain yang memenuhi fungsi perpustakaan seharusnya
dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat sekarang ini sehingga meningkatkan minat baca serta minat berkunjung.
Melalui analisa data yang dengan metode deskriptif naratif, dimana terdapat 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang merujuk pada tujuan yang kemudian menjadi dasar munculnya tema Urban
Lifestyle dan konsep Urban Lifestyle in Urban Style. Urban Lifestyle yang dimaksud berkaitan dengan konsumsi ruang-
ruang baru yang juga berarti aktifitas-aktifitas baru. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa poin penting untuk
perpustakaan berkonsep Urban Lifestyle ialah mengakomodasi berbagai aktifitas. Dengan demikian muncullah desain
perpustakaan yang beracuan sebagai mixed use building.
tenaga pendidik (guru, dosen, kiyai). Penelitian Maka disinilah dibutuhkan peranan dari
oleh Loehoer Widjajanto dkk (2007) menyatakan perpustakaan dengan desain yang sesuai dengan
bahwa guru-guru di Surakarta, Cilacap dan gaya hidup urban yang ada sekarang ini, serta
Grobogan hanya 4,6% yang memanfaatkan desain yang dapat mengembalikan fungsi rekreatif
fasilitas perpustakaan daerah (kabupaten, pada perpustakaan sehingga meningkatkan minat
kecamatan, kelurahan, dll), 36,9% kadang-kadang baca sejak dini dan minat berkunjung seluruh
dan 58,5% guru tidak pernah memanfaatkan lapisan masyarakat jaman sekarang khususnya di
perpustakaan. Surabaya sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur.
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas
rendahnya minat baca, selain memang tidak bangsa Indonesia sendiri melalui peningkatan
terbiasanya masyarakat kita untuk mengajarkan IPM.
budaya membaca sejak dini. Salah satu faktor lain 1.2. Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat.
yang sangat lekat dengan kita sekarang ini ialah Rumusan Masalah:
dikarenakan semakin berkembangnya teknologi 1) Bagaimana menarik minat pengunjung ke
dan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang, perpustakaan melalui pengembalian fungsi
dimana masyarakat dimanjakan dengan rekreasi dari perpustakaan?
mudahnya mengakses informasi dengan adanya 2) Bagaimana rancangan suatu perpustakaan
gadget ditambah dengan jaringan internet. Di yang sesuai dengan Urban Lifestyle yang ada
samping itu, media elektronik yang ada kini sekarang ini dan dapat mewadahi kebutuhan
menawarkan berbagai hiburan yang lebih menarik dari berbagai kalangan, mulai dari anak-
perhatian dan waktu namun tidak semuanya anak, remaja hingga orang dewasa?
bermutu (Kompasiana. 2012, April 16). Tujuan dan Manfaat
Untuk memenuhi peranan perpustakaan Perencanaan dan perancangan perpustakaan
sesuai dengan yang tertera di dalam UU No. 43 ini bertujuan untuk mewujudkan desain
Tahun 2007 tentang perpustakaan, perpustakaan perpustakaan di daerah Surabaya yang dapat
kini seharusnya tidak hanya memberikan layanan mewadahi kebutuhan kegiatan masyarakat urban
yang konventional. UU No. 43 Tahun 2007 pasal dewasa ini dan dapat diperuntukkan bagi siapa
3 menyatakan bahwa sudah seharusnya sebuah saja. Melalui perencanaan dan perancangan ini
perpustakaan memiliki fungsi rekreasi untuk juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan satu sumbangan ide dalam perkembangan dunia
bangsa. pendidikan sekaligus sumbangan ilmu dan
Di samping itu, angka melek huruf telah pengetahuan khususnya mengenai perencanaan
dijadikan salah satu indicator untuk menentukan dan perancangan perpustakaan.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) atau Human 1.3. Studi Literatur
Development Index (HDI) oleh United Nation Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007,
Development Programme yang fungsinya untuk pasal 3 menyatakan perpustakaan berfungsi
menentukan kualitas bangsa. Berdasarkan data sebagai wahana pendidikan, penelitian,
tahun 2004, Indonesia berada di perikat 112 dari pelestarian, informasi dan rekreasi untuk
174. Jawa Timur berada di urutan 24 dari 33 mengingkatkan kecerdasan dan keberdayaan
provinsi saat itu (Kompas. 2004, November 6).
bangsa. Menurut Hasugian (2009) fungsi
Sedangkan pada 2014 lalu Jawa Timur menempati
perpustakaan secara umum yaitu: (1)
urutan 18. Walaupun berada pada posisi yang
Penyimpanan, (2) Pendidikan, (3) Penelitian, (4)
lebih baik namun IPM yang dimiliki Jawa Timur
Informasi, (5) Kultural, (6) Fungsi Rekreasi.
(68,14) masih berada di bawah rata-rata nasional
Sedangkan menurut Darmono (2007) fungsi dari
(68,90) dan masih lebih kecil bila dibandingkan
suatu perpustakaan dapat diuraikan menjadi: (1)
dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada di
Fungsi Informasi, (2) Fungsi Pendidikan, (3)
Jawa terutama dari DIY (76,81) dan DKI (78,39)
Fungsi Kebudayaan, (4) Fungsi Rekreasi, (5)
(Badan Pusat Statistik).
Fungsi Penelitian, (6) Fungsi Deposit.
Sehingga dapat dikatakan fungsi pengunjung yaitu penataan perabot yang efisien
perpustakaan pada umumnya yaitu: sehingga mendukung aktivitas baik pengunjung
1) Fungsi penyimpanan, perpustakaan maupun pengelola, khususnya dalam ruang baca,
berfungsi untuk meyimpan koleksi ruang referensi dan ruang penyimpanan yang
(informasi) karena tidak mungkin semua merupakan pusat aktivitas dari sebuah
koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan. perpustakaan. Berikut adalah standar penataan
2) Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi ruang berdasarkan ketentuan dari IFLA
menyediakan berbagai informasi untuk
masyarakat.
3) Fungsi pendidikan, perpustakaan berfungsi
sebagai tempat dan penyedia sarana untuk
belajar baik dilingkungan formal maupun
nonformal.
4) Fungsi rekreasi, perpustakaan berfungsi
sebagai penyedia rekreasi kultural bagi
masyarakat dengan membaca dan mengakses
berbagai sumber informasi hiburan seperti:
novel, cerita rakyat, puisi dan sebagainya.
5) Fungsi kultural, perpustakaan berfungsi
Gambar 1. Jarak Minimum Pada Area
untuk mendidik dan mengembangkan
Penyimpanan
apresiasi budaya masyarakat melalui
(Sumber: Planning and Design of Library
berbagai aktivitas, seperti: pameran,
Building)
pertunjukan, bedah buku, mendongeng,
seminar dan sebagainya.
Aspek lain yang tidak kalah penting ialah
Baik perpustakaan besar maupun kecil,
kapasitas. Kapasitas yang dimaksudkan tidak
secara garis besar ruang-ruang yang ada di
hanya kapasistas yang berhubungan dengan daya
dalamnya dapat dikategorikan menjadi lima
tampung akan pemustaka namun juga atas koleksi
kategori yang meliputi: (1) buku, (2) pembaca, (3)
yang dimiliki. Berdasarkan Standar Nasional
pegawai, (4) pertemuan, (5) mekanikal dan
Perpustakaan yang dikeluarkan oleh Perpustakaan
penunjang. Beberapa ruang yang secara umum
Nasional RI pada tahun 2011, jumlah judul
ada dalam perpustakaan adalah sebagai berikut:
koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 0,015
(1) Ruang Masuk; (2) Ruang Rujukan; (3) Ruang
per kapita dikalikan jumlah penduduk di wilayah
Belajar/Baca; (4) Ruang Penyimpanan Koleksi
kabupaten/kota.
(buku, majalah dan bahan informasi lainnya); (5)
Ruang Referensi (slide, mikro film, peta, film,
foto); (6) Ruang Peragaan; (7) Ruang Kerja
Pegawai dan Kantor Kepala Perpustakaan; (8)
Ruang Pertemuan; Diskusi atau Ceramah; (9)
Ruangan mekanikal. Ruang-ruang yang ada dapat
ditambahkan dengan ruang lain tergantung dari
jenis pelayanan atau fungsi yang ada.
Salah satu sasaran perancangan kali ini yaitu
meningkatkan minat baca dan berkunjung, di
samping itu perpustakaan juga merupakan
fasilitas umum yang diperuntukan untuk melayani Gambar 2. Jarak Minimum Pada Ruang Baca
masyarakat. Maka dari itu selain koleksi yang (Sumber: Planning and Design of Library
dimiliki aspek kenyamanan menjadi salah satu Building)
aspek utama yang perlu diperhatikan. Salah satu
hal penting untuk mencapai kenyamanan
Standar kapasitas pemustakan juga terdapat perilaku ruang perkotaan dikategorikan sebagai
dalam Standar Nasional Perpustakaan (SNP). kebiasaan.
Berdasarkan SNP, luas gedung perpustakaan Carmona (2003), hubungan antara budaya
adalah sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dan lingkungan merupakan proses dua arah. Dari
dikalikan jumlah penduduk dan dilengkapi atau waktu ke waktu, pilihan seseorang menciptakan
difasilitasi sarana kepentingan umum seperti budaya lokal yang berbeda, membentuk dan
toilet, dan area parkir. Ruang perpustakaan memperkokoh lingkungannya, kemudian menjadi
sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, simbol di dalamnya. Pilihan-pilihan itu didasari
ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang oleh berbagai hal seperti kemampuan membayar;
pengelola, ruang serba guna, area public (mushola hambatan dan peluang yang ditawarkan oleh iklim
dan toilet tidak berada di dalam ruang koleksi). lokal; ketersediaan dan biaya teknologi dan
Selain luas lantai, jumlah tempat duduk yang sumberdaya.
tersedia juga merupakan suatu hal yang perlu Fu Tuan (1974), gaya hidup orang
diperhitungkan untuk mencapai kenyamanan akan merupakan hasil dari ekonomi, sosial dan aktivitas
kapasitas pemustaka. mereka. Hal tersebut memunculkan suatu pola
keruangan, bentuk arsitektural dan pemilihan
Tabel 1. Standar Koleksi Perpustakaan material yang saling melengkapi, yang kemudian
Kabupaten/Kota Menurut SNP mempengaruhi pola aktivitas.
(Sumber: Standar Nasional Perpustakaan) Zukin (1988) menyatakan bahwa arti dari
Jumlah Penduduk Jumlah Koleksi gaya hidup perkotaan adalah pencarian modal
No
(Jiwa) (Judul)
kebudayaan (cultural capital) yang
1 < 200.000 5.000
2 200.000-300.000 7.500
menumbuhkan tingkat konsumsi ruang-ruang
3 300.000-400.000 10.000 baru, seperti restoran dan coffe bar. Selain itu juga
Dst (kelipatan Penambahan turut tumbuh komplek ritel, umbul periklanan,
4 pembangunan real estate dan hiburan.
100.000) 2.500 judul
Gaya hidup adalah bentuk penampilan
Tabel 2. Bassnet: Rekomendasi Singkat (Tempat (representasi) luar yang menandai identitas
Duduk) (individual) tertentu dalam konteks hidup sosial
(Sumber: Planning and Design of Library budaya publik (Susanto, 2005). Gaya hidup
Builing) sebagai identitas seseorang mengindikasikan
bahwa setiap orang memiliki kebebasannya
Jumlah Tempat Tempat Tempat
Kelompok
Tempat
Duduk
Duduk
Pribadi
Duduk
Belajar
Kursi
Panjang
Tempat
Duduk
Duduk
Ruang
sendiri untuk memilih perilaku yang menjadi gaya
Populasi per
1000 Persentase
Auditor
ium
Ceramah
dan
hidupnya. Perilaku ini muncul karena adanya
100.000-
populasi Pertemuan
hubungan antar individu. Seperti yang dinyatakan
3-4 5 75 20 200-300 50-100
200.000
200.000-
2.5-3 5 80 15 250-500 100-200
oleh Clark (1985), bahwa sekelompok individu
400.000
400.000-
2-2.5 5 80 15 300-600 200-300
yang hidup bersama dalam suatu bagian kota
700.000
700.000 ke
1.5-2 5 80 15 400-600 200-600
dengan perbedaan latar belakang akan
atas
membentuk suatu perilaku sosial dan kebiasaan
baru, hal itu menjadi pangkal munculnya urban
Gaya hidup urban diceritakan secara berbeda
lifestyle.
oleh beberapa sumber. Pahl dalam Clark (1996),
Berdasarkan teori-teori tersebut maka dapat
gaya hidup (lifestyle) lebih merujuk pada suatu
disimpulkan gaya hidup perkotaan (Urban
fungsi dari pilihan individu dibandingkan dengan
Lifestyle) adalah kebiasaan dari sekelompok
penentuan lokasi dimana pilihan itu sendiri
individu hasil dari pilihan-pilihan individu
merupakan fungsi turunan dari latar belakang tiap
tersebut berdasarkan latar belakang ekonomi,
individu yang didasari oleh posisinya dalam
sosial dan aktivitas mereka di suatu kota yang
masyarakat. Pilihan itu sendiri juga dipengaruhi
menumbuhkan tingkat konsumsi ruang-ruang
oleh pencitraan dari lingkungan perkotaan.
baru, seperti restoran dan coffee bar, serta turut
Dimana pada kenyataannya, berbagai bentuk
tumbuhnya komplek ritel, umbul periklanan,
2. METODE PENELITIAN
2.1. Metode dan Rancangan Penelitian Gambar 3. Lokasi Site
Metode dilakukan dengan penentuan latar (Sumber: Maps.Google.com)
belakang yang kemudian merujuk pada tujuan
Site terpilih berada di jalan Raya Ngagel No.
yang diinginkan. Dari sanalah baru akan
109 dengan luas mencapai 5 hektar. Orientasi
dilakukan pemilihan judul yang sesuai disertai
dengan penentuan tema yang akan diangkat dalam lahan menghadap barat dengan batas lahannya
desain. Dari sana perlu diadakan pengumpulan yang tidak lurus melainkan melengkung.
- Batas Utara: Jl. Kali Bokor 1 dan bangunan
data yang sesuai dengan judul dan tema, baik
usaha (1-2 lt.).
berupa data primer maupun sekunder. Baru
setelah itu dapat dilakukan proses analisa yang - Batas Timur: Rel kereta dan permukiman
nantinya akan mendasari munculnya konsep warga
- Batas Barat: Jl Raya Ngagel dan sungai
utama (makro) yang akan diangkat serta konsep
kalimas dan
mikro yang berisikan alternative-alternatif desain
yang kemudian digunakan untuk memunculkan - Batas Selatan: Jl. Kali Bokor Selatan dan
preliminary design sebelum dijadikan final. bangunan proyek Tade Center Mall Surabaya
yang tidak berlanjut (± 10 lt.).
2.2. Pengambilan Sampel
Pada site ini matahari bergerak dari timur
Data terdiri dari 2 jenis data, data primer atau
data langsung dikumpulkan melalui survei yang ke barat dengan lintasan yang sedikit condong ke
dilakukan pada ke-4 objek sejenis, yaitu: (1) utara. Lintasan yang demikian mengakibatkan sisi
timur bangunan akan mendapatkan intensitas
Perpustkaan Pusat U.I. ; (2) Perpustakaan Umum
matahari pagi yang baik sedangkan sisi utara dan
Kota Malang ; (3) Perpustakaan Kota Yogyakarta
; (4) Perpustakan Balai pemuda Surabaya. Data barat akan terkena matahari siang dan sore yang
sekunder atau data pendukung dapat berupa kajian panas. Ditambah lagi dengan tidak adanya
bangunan tinggi di sekitar site kecuali pada sisi
literatur, grafik, tabel, foto dan sebagainya baik
selatan. Maka dari itu sisi timur-selatan akan
dari buku, jurnal, artikel, data kantor
pemerintahan, dsb yang berkaitan dengan proses didominasi area baca dan koleksi karena
Perencanaan dan Perancangan nantinya. memerlukan pencahayaan dan penghawaan yang
baik. Sisi utara akan digunakan untuk ruangan
Data kemudian dianalisa dan disampaikan
penunjang seperti gudang koleksi, convention hall
dengan metode deskriptif naratif, dimana terdapat
3 alur yaitu reduksi data, penyajian data dan dan area servis karena bersifat tertutup. Sisi barat
penarikan kesimpulan/verifikasi. diperuntukkan untuk area transisi yang minim
aktifitas dan area semi-outdoor, memerlukan
Hasil yang didapat dari kesimpulan nantinya
shading untuk ruangan dengan aktifitas tinggi
akan digunakan sebagai bahan dalam Perencanaan
dan Perancangan Perpustakaan Umum Sesuai disana.
Dengan Gaya Hidup Urban di Surabaya. Bermula
dari pembentukan dan pemilihan konsep yang
kemudian dikembangkan menjadi sketsa ide, lalu
diolah menjadi gambar kerja.
dimana massa bangunan akan terbagi menjadi 2 servis yang berada di sisi utara massa utama ini
sisi dengan gaya bangunan masing-masing. mencakup area mechanical, parkir pengunjung
dan parkir servis. Area servis ini berhubungan
langsung dengan massa utama. Area parkir yang
berada pada sisi selatan merupakan fasilitas parkir
pengunjung. Area parkir ini tidak berhubungan
langsung dengan massa utama namun perlu
melalui area terbuka terlebih dahulu sebagai
sequence-nya, dimana area terbuka ini merupakan
area untuk pendukung perpustakaan seperti taman
Gambar 17. Pembagian Sisi Bangunan baca misalnya. Area terbuka sendiri direncanakan
(Sumber: Data Pribadi) dengan ampliteater dan gazebo-gazebo
sedemikian rupa guna mengakomodasi berbagai
aktifitas. Area terbuka dapat diakses melalui area
semi-outdoor yang merupakan perluasan dari area
foodcourt. Foodcourt sendiri merupakan area
transisi pada bangunan ini dimana terdapat akses
sirkulasi vertical dan sebagai penghubung antara
lobby, book strore, area kantor, area perpustakaan
dan area kegiatan luar.
Gambar 18. Gaya Bangunan Sisi A
(Sumber: Data Pribadi)
ABSTRAK
Pembangunan gedung-gedung baru banyak bermunculan guna memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu dari
pembangunan gedung baru yang paling banyak dibangun saat ini adalah kafe atau restoran. Surabaya merupakan
salah satu kota yang cukup banyak memiliki kafe atau restoran yang tersebar luas. Hal ini diketahui dari data-data
yang telah terkumpul, baik dari studi obyek sejenis, data literatur, maupun studi lapangan. Hasilnya di Surabaya
Timur terdapat banyak potensi membangun kafe dengan membawa konsep atau inovasi baru. Kafe ini akan
membawa aspek-aspek edukasi, kesehatan, dan rekreasi dengan tujuan utama pengunjung adalah keluarga. Dalam
aspek edukasi akan disediakan ruang baca, untuk aspek kesehatan akan dibuat area bersepeda, sedangkan untuk
aspek rekreasi akan disediakan area berenang. Dalam desain pada bentuk kafe banyak dipengaruhi dari analisa
site, program ruang, dan tujuan utama pengunjung yakni keluarga. Selain itu, desain kafe menerapakan unsur
green dalam sistem bangunannya sehingga ramah lingkungan. Perencanaan dan perancangan kafe kreatif dan
bersahabat ini akan menjadi kafe yang mampu memenuhi berbagai fasilitas dan menjadi inovasi baru yang pertama
di Surabaya Timur.
pengunjung dan pekerja di dalam kafe.
Menciptakan suasana kekeluargaan
yang akrab dan bersahabat.
Menata dan mengolah site agar terlihat
indah dan asri supaya mendapat
suasana sejuk.
Konsep Mikro
Konsep mikro bentuk yang digunakan
adalah kreatif keluarga. Pertimbangan
pemilihan konsep ini berdasarkan analisis view
to site dan kebisingan. Konsep mikro ruang
yang diambil adalah bersahabat. Konsep ini
Gambar 8. Analisa view to site
diambil dari pertimbangan analisa aksesbilitas
Sumber: Data pribadi, 2016
dan vegetasi. Konsep mikro tatanan massa pada
site adalah terbuka. Konsep ini diambil dari
Pada analisa view to site sudut pandang
analisa aksesbilitas dan view.
yang diambil menggunakan sudut pandang 27 o.
Dimana sudut ini diambil dari sudut pandang
manusia normal jika memandang jarak jauh,
jangkauannya 27o hanya sekitar pada sekitarnya. A
Area dengan tanda membutuhkan
pengolahan desain khusus pada area tersebut. B C D
Dikarenakan area tersebut paling sering dilihat
orang secara langsung. Desain dapat dibuat
menonjol atau dibuat bentuk unik.
Studi bentuk dipengaruhi oleh program Gambar 10. Hasil bentukan dari konsep mikro
ruang dan analisa site yang memberi pengaruh bentuk dan ruang
besar. Dengan mempertimbangkan dan Sumber: Data pribadi, 2017
dipengaruhi pula oleh tujuan utama pengunjung
yaitu keluarga. A. Desain bangunan dibuat indoor dan outdoor
area. Pada area outdoor dibagi menjadi dua
area berbeda dimana yang satu berada di
area bawah dan satunya di area atas.
Penyedian area outdoor yang banyak adalah
sebagai bentuk penyatuan terhadap
lingkungan.
Gambar 9. Studi bentuk dan penzoningan B. Desain bangunan dibuat kombinasi
dalam bangunan lingkaran dan kotak yang menjadi satu.
Sumber: Data pribadi, 2016 Bentuk lingkaran diambil sebagai bentuk
cerminan sebuah keluarga yang bersatu. Dan
Konsep Makro persegi diambil sebagai cerminan sebuah
Konsep utama perencanaan dan hubungan yang kuat dan kokoh dalam
perancangan kafe kreatif dan bersahabat adalah keluarga dan berperan sebagai main.
sejuk. Konsep ini didapat dengan C. Desain pada area ‘C’ dibuat membulat dan
mempertimbangkan dan dipengaruhi oleh menonjol. Hal ini agar berkesan sebagai
analisa klimatologi matahari dan angin dan juga main pada bangunan yang paling disorot /
program ruang. Tujuan dasar pemilihan konsep terlihat jelas.
ini perencanaan dan perancangan kafe kreatif D. Untuk area ‘D’ menggunakan warna cerah
dan bersahabat adalah sebagai berikut: seperti cream, soft yellow, atau putih.
Layout plan
Denah-denah
Detail
4. SIMPULAN
Desain Kafe Kreatif dan Bersahabat ini
memiliki tiga aspek yang ditonjolkan; yakni
aspek edukasi, aspek kesehatan, dan aspek
rekreasi. terbentuk. Ketiga aspek ini muncul
sebagai bentuk inovasi kafe baru di Surabaya
Timur. Konsep desain kafe secara keseluruhan
adalah kreatif-sejuk. Tujuan utama kafe ini
adalah untuk keluarga. Perencanaan dan
perancangan kafe kreatif dan bersahabat di
Surabaya Timur telah di desain dengan
menyesuaikan konsep dengan aspek-aspek
yang diambil. Adanya sistem bangunan adalah
untuk membantu meningkatkan kenyamanan
dan keamanan bagi setiap penguna yang telah
disesuaikan dalam desain. Untuk pemilihan
material yang digunakan adalah material yang
sudah dikenal pada umumnya. Kafe Kreatif
dan Bersahabat menerapkan unsur green di
dalam sistem bangunannya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Hananto, Sidik dan Ardiansyah, Adi. 2010.
Handout Mata Kuliah Fisika Bangunan.
Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Edisi kedua
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Edisi 33
kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Edisi kedua
33 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Profil Surabaya (2010). Diakses pada tanggal
22 Desember 2016. Dari:
http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/bar
at/jatim/surabaya.pdf.
Tingkat kuliner. (2014). Diakses pada tanggal
03 Maret 2017. Dari:
http://www.kemenpar.go.id/asp/ringkasan.
asp?c=114.
ABSTRAK
Trotoar atau jalur pejalan kaki merupakan aspek yang penting bagi sebuah kota yang berkelanjutan. Jane Jacobs
menyatakan bahwa kota yang berkelanjutan perlu dirancang dengan fasilitas – fasilitas yang digunakan oleh pengguna
sebanyak mungkin. Trotoar harus membantu semua pengguna termasuk penyandang disabilitas untuk melakukan
transportasi lokal. Selain itu dalam desain trotoar harus diperhatikan aspek keamanan pengguna, aspek kenyaman dan
aspek lingkungan. Inklusivitas adalah penting bagi sebuah kota atau lingkungan yang berkelanjutan. Sementara itu,
semua hak pengguna [asasi manusia] ditemukan sama pentingnya dalam Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang
Disabilitas [CRPD] (Mei 2008) dan UU RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Sesuai dengan amanat UU RI Nomor 8 Tahun 2016 pada pasal 5, penyandang disabilitas memiliki hak-hak yang sama
dengan non-disabilitas yaitu hak untuk hidup, kesejahteraan sosial, aksesibilitas, hidup secara mandiri dan lain-lain.
Trotoar merupakan bagian penting dari kebutuhan transportasi dan kehidupan para disabilitas karena itu desain trotoar
yang aksesibel menjadi sangat penting.
Desain trotoar yang aksesibel bagi penyandang disabilitas harus memenuhi lima prinsip desain inklusi yang diusulkan
oleh Tanuwidjaja (2015). Jalan. AhmadYani merupakan jalan arteri utama di Surabaya Selatan yang sangat penting.
Frontage Ahmad Yani dibuat paralel di sisi jalan arteri Jl. A. Yani untuk mewadahi pergerakan kendaraan bermotor
dengan kecepatan rendah dan pejalan kaki. Tetapi saat ini banyak fasilitas trotoar yang belum aksesibel pada segmen ini
karena kurangnya tepat eksekusi kontraktor yang tidak paham standar aksesibilitas. Karena itu sangat diperlukan usulan
desain baru yang memenuhi peraturan - peraturan aksesibilitas seperti PerMenPU No 30/PRT/M/2006 tentang Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Kata Kunci : Aksesibilitas, Desain Inklusi, UU RI no 8 Tahun 2016, Penyandang Disabilitas, Transportasi
1. PENDAHULUAN
Fasilitas umum seharusnya didesain agar Direktorat Pekerjaan Umum, trotoar didefinisikan
mudah diakses bagi semua penggunanya sebagai jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar
khususnya bagi pejalan kaki. Fasilitias bagi dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan
pejalan kaki kurang diperhatikan. Apalagi di perkerasan jalan untuk menjamin keamanan
kawasan perkotaan, keselamatan pejalan kaki pejalan kaki yang bersangkutan.
menjadi sangat perlu mengingat banyaknya Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar
kendaraan-kendaraan umum. Malah terkadang ditempatkan di:
fasilitas bagi pejalan kaki hanya dibuat seadanya 1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat
saja tanpa terdesain dan tanpa adanya kepadatan penduduknya tinggi
pertimbangan-pertimbangan yang khusus. 2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum
Upaya yang dapat dilakukan adalah medesain yang tetap
ulang fasilitas umum bagi pejalan kaki. Pengguna 3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu
jalur pedestrian bukan hanya untuk orang normal yang tinggi, seperti misalnya jalan-jalan di
saja, namun terdapat kaum disabilitas yang tidak pasar dan pusat perkotaan
boleh dianggap sepele. Mereka juga memiliki hak 4. Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan
menggunakan fasilitas-fasilitas umum. yang tinggi dengan peiode yang pendek,
Bagaimana solusi redesain jalun pedestrian seperti misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta
dengan mempertimbangkan kaum difabel yang api, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga
juga memiliki hak-hak yang sama dalam 5. Lokasi yang mempunyai permintaan yang
penggunaan fasilitas pejalan kaki. Terutama pada tinggi untuk hari-hari tertentu, misalnya
desain trotoar di Jl. Frontage Ahmad Yani (mulai lapangan/gelanggang olah raga, masjid.
dari depan Indomaret sampai Suzuki). Trotoar sedapat mungkin ditempatkan pada
Menurut buku Pedoman Teknik Perencanaan sisi dalam saluran drainase yang telah ditutup
Jalur Pejalan Kaki yang dikeluarkan oleh dengan pelat beton yang memnuhi syarat. Trotoar
pada perhentian bus harus ditempatkan Populasi dipilih dengan purposive sampling
berdampingan /sejajar dengan jalur bus. Trotoar yaitu pengguna trotoar berupa mahasiswa dan
dapat ditempatkan di depan atau di belakang halte. masyarakat lain baik dengan disabilitas atau non-
disabilitas.
2. STUDI LITERATUR 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Desain inklusi merupakan proses Lokasi penelitian adalah Trotoar sepanjang
pembelajaran dalam perancangan produk dan/atau 30m yang terletak di jalan Jl. Ahmad Yani,
jasa yang dapat diakses, dan digunakan oleh orang Surabaya (frontage, depan indomaret). Penelitian
banyak secara wajar. Pendekatan yang holistic dan dilakukan pada Oktober 2016.
adaptif juga diberikan dalam proses pembelajaran
ABSTRAK
Anjing merupakan salah satu hewan sosial karena perilakunya yang layak untuk dijadikan teman manusia. Berbagai
manfaat bisa diambil dari memelihara hewan anjing, salah satunya adalah Animal Assisted Therapy. Oleh karena itu
keberadaan sebagai hewan sosial seperti Pet Therapy ini harus mendapatkan suatu wadah yang dapat menyediakan dan
mengoptimalkan peranan hewan anjing tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut maka diperlukan suatu pusat
wadah yang dapat menunjang dan memenuhi kebutuhan hewan anjing serta menjadi fasilitas untuk mewujudkan para
pecinta hewan anjing untuk dapat mengenalkan informasi dan edukasi ke masyarakat umum serta juga mendukung dan
membantu mengurangi hewan anjing terlantar lewat komunitas pecinta hewan anjing. Fasilitas yang dapat disediakan
untuk hewan anjing antara lain Playground Indoor dan Outdoor, grooming, klinik dan penitipan hewan anjing. Dan
terdapat juga fasilitas penunjang antara lain cafe, tempat komunitas pecinta hewan anjing, dan shelter. Dengan
demikian, keberadaan fasilitas tersebut diharapkan mampu terciptanya Dog Care Center sebagai pusat wadah pelayanan
dan kesehatan hewan anjing yang dapat memperkuat eksistensi dunia pecinta hewan anjing di masyarakat terutama
Surabaya.
Kata Kunci: Animal Assited Therapy, Dog Care Center, hewan anjing, Pet Therapy
5. DAFTAR PUSTAKA
Santoso, B. & N.S. Budiana. (2015). Anjing.
Jakarta: Agriflo (Penebar Swadaya Group)
Kruger, K.A. & Serpell, J.A. (2006). Animal –
Assited Interventions in mental health:
Definitions and Theoretical foundations.
Pennsylvania: Academic press.
LaJoie, K. R. (2003). "An Evaluation of the
Effectiveness of Using Animals in Therapy."
Perspektif 2
Unpublished doctoral dissertation, Spalding
University, Louisville, KY.
Perspektif 3
Gambar 14. Perspektif Bangunan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
4. SIMPULAN
Pada Perencanaan dan Perancangan Dog
Care Center, diterapkan sifat-sifat melindungi
dengan konsep metafora untuk memperoleh
keunikan tersendiri dalam kawasan tersebut.
Keunikan tersebut diaplikasikan dalam wujud
bentuk bangunan, elemen-elemen yang terdapat
di site dan bangunan serta penataan lansekap.
Akses menuju bangunan dapat diketahui lewat
lansekap identitas bangunan sebagai gerbang
sarana penyambutan bagi pengunjung yang
memasuki Dog Care Center. Pada bangunan,
menggunakan pencahayaan alami dengan
perlindungan sun shading dan metal perforated
yang terdapat di kulit bangunan untuk
meminimalisir konsumsi energi listrik pada siang
hari. serta dalam penghawaan menggunakan
alami kecuali dalam ruang pos pengelola dan
Playground Indoor menggunakan penghawaan
buatan. Diharapkan karya desain yang dihasilkan
dapat menjawab kebutuhan hewan anjing di
Surabaya serta kenyamanan terhadap
pengunjung.
ABSTRAK
Kota Metropolitan Surabaya mengalami peningkatan jumlah pelaku narkoba. Oleh karena itu diperlukan tindakan
preventif dan represif dari Pemerintah terutama Badan Narkotika Nasional. Langkah pencegahan dapat dilakukan
dengan program individual berdasarkan metode DEFY yang diadopsi dari Amerika yang merupakan gabungan antara
langkah preventif dan represif. Di sisi lain, tindakan pengobatan diimplementasikan dengan rehabilitasi medis dan
psikologis. Sebuah Fasilitas Pendidikan – Wisata dan Rehabilitasi Anti-Narkoba diusulkan untuk dikelola oleh
Narkotika dan Biro Narkotika Kabupaten Malang untuk memfasilitasi program tersebut. Desain bangunan ini didesain
dengan merespon perilaku penyalahguna narkoba dengan mengintegrasikan konsep lansekap yang menyembuhkan
dengan nuansa alami. Pertama – tama fasilitas ini dibuat dengan zonasi yang didasari proses penanganan pemulihan
dan kondisi kesehatan mental individu. Elemen – elemen lansekap sesuai dengan konsep healing landscape diciptakan
untuk mendukung penyembuhan mental. Karena itu, fasilitas tersebut akan menjadi bangunan yang aman,
menyenangkan dan menyejukkan bagi para individu..
alam secara maksimal dalam hal visual, udara seperti menenangkan penghuni dan mengurangi
dan pencahayaan sesuai dengan konsep yang stres dan kecemasan. Tanaman juga akan
menekankan sifat untuk membantu menyediakan makanan untuk fasilitas. Dengan
penyembuhan penghuni. demikian, akan membuat warga merasakan
suatu kepuasan tertentu seperti berhasil
menumbuhkan tanaman-tanaman tersebut.
penyalahgunaan narkoba, dengan tindakan Carroll, K.M., & Onken, L.S. (2005) Behavioral
pencegahan dan rehabilitasi. Desain ini dibuat therapies for drug abuse. The American
dengan mempelajari perilaku – perilaku spesifik Journal of Psychiatry 168(8):1452–1460.
dan kondisi psikologis penggunanya. Desain ini Grahn, P., & Stigsdotter, U.K., (2010)
dirancang dengan pertimbangan keselamatan "The Relation between Perceived
dan kesenangan. Oleh karena itu, desain ini akan Sensory Dimensions of Urban Green Space
memberikan informasi tentang narkoba dan and Stress Restoration." Landscape
mencegah dari penyalahgunaan narkoba and Urban Planning 94 (2010): 264-275
dikemudian hari, dan juga untuk membantu National Institute on Drug Abuse, National
pemulihan dari tahap penyalahgunaan, secara Institutes of Health, U.S. Department of
fisik dan mental. Health and Human Services (2012),
Principles of Drug Addiction Treatment, A
5. DAFTAR PUSTAKA research-based guide, third edition
Buku dan Jurnal: Website:
BNN (2011). Jurnal tentang data pencegahan https://www.justice.gov/usao-edmi/frequently-
dan pemberantasan penyalahgunaan asked-questions- about-weed- and-seed-
narkoba dan perdagangan gelap 2011. defy-what- defy
i BNN (2011). Journal on data on the prevention and eradication of drug abuse and illicit trafficking 2011.
ii Grahn, P., & Stigsdotter, U.K., (2010) "The Rela tion between Perceived Sensory Dimensions of Urban Green Space and Stress Restoration." Landscape and Urban Planning 94 (2010): 264 -275
iii Grahn, P., & Stigsdotter, U.K., (2010) "The Rela tion between Perceived Sensory Dimensions o f Urban Green Space and Stress Restoration." Landscape and Urban Planning 94 (2010): 264 -275
ABSTRAK
Perkembangan pembangunan area kuliner di Surabaya telah berkembang pesat. Di setiap daerah di Surabaya telah
memiliki area kuliner tersendiri. Oleh karena itu timbul suatu permasalahan yang membutuhkan pembangunan sebuah
gedung yang dapat memfasilitasi kebutuhan orang beraktifitas di dalamnya. Hal tersebut memunculkan kebutuhan area
kuliner yang nyaman, suasana khusus, hiburan dan kreatifitas dalam satu area kuliner terpadu. Perencanaan dan
perancangan Foodie Festive ini direncanakan di Surabaya Timur tepat di perumahan Pakuwon City. Dengan memiliki
fungsi sebagai tempat area kuliner, sekaligus menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk bercengkrama dan menjadi
tempat hiburan yang menjadi penunjang masyarakat perkotaan untuk dapat merelaksasikan diri. Perencanaaan dan
perancangan di awali dengan studi kasus objek sejenis yang berhubungan dengan area kuliner yang dapat menampung
lebih dari 1000 orang. Pengembangan konsep yang kreatif dan inovatif juga mampu menunjang kebutuhan masyarakat
yang membutuhkan tingkat kenyamanan yang tinggi. Selain itu analisis site atau lahan yang di pakai sangat berguna
untuk berdirinya area kuliner ini. Dan tidaklah lupa untuk memperhatikan persyaratan dan sistem yang di gunakan.
Sebagai kesimpulan, konsep makro dan mikro yang digunakan nantinya berhubungan dengan bentuk, lansekap, dan
interior gedung.
Data primer merupakan data yang diperoleh dari kesedapan masakan khas indonesia yang
langsung berdasarkan teknik pengumpulan data dapat membuat penikmatnya merasa
langsung ke lapangan, yaitu observasi, atau sekunder. “melayang”. Melayang sendiri menurut
Observasi dilakukan di Food Festival (Jl. Kejawan kamus besar bahasa Indonesia adalah terbang
Putih Mutiara X, Kejawaan Putih Tambak, Mulyorejo,
dengan tidak menentu. Alasan diambilnya
Kota Surabaya), Loop (Jl. Bukit Darmo Boulevard,
Kota Surabaya), dan dilengkapi dengan data sekunder. tema Melayang dikarenakan di area
Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari Surabaya timur masih belum memiliki area
studi literatur, jurnal, internet, dsb. Data yang wisata kuliner dengan tema
dibutuhkan dalam data sekunder adalah: melayang.dengan diambilnya tema melayang
Data tentang besaran ruang dengan penataan ruang, ini diharapkan dapat menarik minat dan
Studi sirkulasi bangunan, aksesibilitas bangunan, perhatian bagi masyarakat Surabaya Timur.
sistem bangunan yang dipakai, dan juga termasuk b. Konsep Mikro Bentuk
lansekap design bangunan tersebut Konsep Bentuk dalam perencanaan dan
Data tentang site yang berupa letak site berserta perancangan Foodie Festive ini adalah
kondisi sekitar site, topografi, hidrografi, klimatologi,
bentuk persegi yang dibuat mengikuti
kebisingan, sanitasi site, dan sirkulasi kendaraan kota
Analisa Data site.dengan tujuan penggunaan site yang
Teknik analisis data yang digunakan adalah maksimal agar dapat memberikan
deskriptif naratif yang diterapkan biasanya melalui kenyamanaan bagi para pengunjung Foodie
empat alur, yaitu pencarian data, penyajian data dan Festive
reduksi data serta penarikan kesimpulan.
Metode Desain
Dalam mengumpulkan data digunakan metode
kualitatif yaitu dengan metode deskriptif. Data yang
didapatkan dari hasil survey studi objek sejenis,
wawancara, studi literatur, yang membantu kemudian
diidentifikasi. Tujuan daripada analisis data ini agar
dapat membantu proses terbentuknya konsep yang
memberikan informasi dan kemudian bisa dijadikan
bahan perbandingan.
Hasil data yang didapat akan gunakan sebagai
landasan/dasar dalam proses pembentukan konsep dari
perencanaan dan perancangan area kuliner Foodie
Festive. Konsep yang nantinya berfungsi untuk
menghasilkan sketsa ide dan pengembangan desain Gambar 1 Konsep bentuk
termasuk ide bentuk, site plan, layout plan, denah, Sumber: Data pribadi
tampak, dan lain – lain.
c. Konsep Ruang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Ruang dalam perencanaan dan
3,1.Konsep Desain perancangan Foodie Festive ini adalah
a. Konsep Makro konsep melayang. Penggunaan Ruangan
Konsep yang di ambil dalam perencanaan yang didesain seperti jembatan gantung
dan perancangan ini adalah Konsep dengan lantai kaca sehingga dapat melihat
Metafora. Dengan beragam jenis masakan langsung kebawah membuat pengunjung
khas Indonesia yang membuat Indonesia seakan-akan melayang dalam area Foodie
yang memiliki citarasa yang khas dan unik. Festive. Dengan tambahan tatanan lansekap
Salah satu Hal yang membuat citarasa yang yang berupa taman diharapkan mampu
khas dan unik adalah penggunaan rempah- menjadi penunjang kenyamanan pengunjung
rempah dalam masakan sehingga area Foodie Festive.
menimbulkan bau yang sangat sedap.
Perencanaan dan perancangan area wisata
kuliner Foodie Festive ini mengambil ciri
Perspektif 3D
5. DAFTAR PUSTAKA
I Allasi. (1987), Time Out of Time : Essay on The
Festival.
Francis D.K. Ching (Third Edition), Architecture:
Form, Space, and Order. Erlangga.
Macmillan.(1996), Webster’s New World College
Dictionary.
Yoshinobu Ashihara (1974), Dyan Surya
Gambar 22. Perspektif Interior 3D Merancang Ruang Luar (terjemahan).
(Sumber: Data Pribadi, 2017)
ABSTRAK
Desain bernuansa "green", "eco," dan "sustainable", telah banyak diterapkan. Produk interior – arsitektur hijau
jumlahnya meningkat, tetapi namun semua produk hijau tidak dapat diterapkan secara maksimal tanpa proses desain
terintegrasi dengan konsep desain berkelanjutan. Universitas Kristen Petra (UK Petra) telah menetapkan dirinya
sebagai Green Campus sejak tahun 2010. Hal ini diterapkan secara holistic pada 2 buah gedung baru (Gedung P1 dan
P2) yang dibangun pada tahun 2015-2017 dengan konsep "green building" seharga Rp. 200 miliar.
Di sisi lain, bangunan yang lama seperti Perpustakaan UK Petra, di Gedung Radius Prawiro, belum menerapkan
dengan konsep “Green Campus” dengan optimal. Hal ini ditengarai karena prilaku pengguna yang tidak mau memilah
sampah, menggunakan AC secara berlebihan, menggunakan plastik pada saat membeli makanan, mencetak draft
laporan/ tugas secara berlebihan.
Perpustakaan UK Petra telah mencoba meningkatkan pelayanan dan kondisi fisiknya agar mahasiswa lebih nyaman,
mahasiswa lebih betah tinggal di perpustakaan. Perpustakaan telah menjadi pusat komunitas kreatif yang terutama
merupakan mahasiswa dan perpustakaan dapat melayani masyarakat Surabaya yang lebih luas.
Penilaian siklus hidup (Life Cycle Analysis/ LCA) dengan menggunakan standar Green Building Council Indonesia
(GBCI) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hal ini dari sisi material interior dan arsitektur. Karena itu dilakukan
evaluasi terhadap desain interior arsitektur sesuai standar GBCI di atas setidaknya agar mengukur pencapaian langkah
desain menuju Perpustakaan yang Hijau (Green Library) sesuai dengan konsep UK Petra tentang Green Campus.
untuk lingkungan dalam rumah, hal yang sama Kontrak dan Spesifikasi. Semua proses terkait
pentingnya adalah masalah yang berkaitan dengan bangunan hijau dan persyaratan LEED harus
konsumsi, praktik spesifikasi untuk penggunaan diintegrasikan secara efektif ke dalam
Manajemen
panduan LEED. pengurangan jejak karbon perpustakaan adalah
Proses penting untuk yang sangat kompleks dan kontroversial ketika
diidentifikasi, dipahami, dialokasikan di sampai pada format koleksi. Dalam mengevaluasi
seluruh tim, diurutkan dan diintegrasikan dampak lingkungan dari monograf dan sumber
Sebagian besar artikel perpustakaan hijau dipilihlah Greenship Rating Tools untuk Ruang
berfokus pada bangunan perpustakaan berbasis Dalam Versi 1.0.
LEED. Sementara struktur itu penting sebagai Greenship Rating Tools untuk Ruang Dalam
model peran upaya hijau, keputusan tentang format Versi 1.0. 6 merumuskan beberapa aspek sebagai
sumber daya yang akan digunakan sangat penting. berikut: Appropriate Site Development , Energy
Namun, menemukan perbandingan head-to-head Efficiency and Conservation, Water Conservation,
dampak lingkungan dari sumber daya cetak versus Material Resource and Cycle, Indoor Health and
elektronik sulit dilakukan. Evaluasi terhadap input Comfort, Building and Environment Management
dan output layanan, kinerja, penggunaan,
efektivitas, hasil, dampak, biaya, manfaat serta Tabel 2.1. Kriteria dalam Greenship Rating Tools
pertimbangan jejak karbon dan toksin dari format untuk Ruang Dalam Versi 1.0. 7
harus dilakukan. Perpustakaan akademis harus
mengikuti tuntutan dan kebutuhan pengguna,
namun tidak boleh berpaling dari konsep
pendiriannya yaitu tentang pengembangan dan
perencanaan untuk masa depan yang realistis, dapat
dicapai, dan yang terpenting berkelanjutan
(Connell, 2010). Sumber : http://www.gbcindonesia.org/greenship
Pustakawan dapat mempertimbangkan
ekonomi perpustakaan dan pengetahuan tentang 3. METODE PENELITIAN
isu-isu global dalam pertimbangan dampak Riset ini dilakukan secara kualitatif dengan
lingkungan dari pilihan koleksi jenis sumber daya membandingkan riset – riset “green library”
mereka. Berikut adalah beberapa ide praktis untuk terdahulu dan mencoba mengecek penerapan
secara dramatis mengurangi penggunaan energi Greenship Rating Tools untuk Ruang Dalam Versi
1.0. 8 pada Desain Perpustakaan UK Petra yang ada.
Mengkonsolidasikan server di institusi besar
oleh komputer di perpustakaan (Connell, 2010).
Karena lingkup riset paper ini yang cukup singkat
Menggunakan virtualisasi sehingga beberapa maka dari beberapa aspek dalam rating tool di atas
pelanggan dapat berbagi daya komputasi satu maka hanya material resource and cycle yang
dipilih karena ketersediaan data dan juga penerapan
Mengelola siklus penggantian peralatan dengan
mesin
yang terbanyak dalam Perpustakaan UK Petra.
penuh perhatian dan memperbaiki komputer
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mencari pendaur ulang daur ulang limbah e
yang lebih tua
Didapati bahwa dalam aspek no 5. MRC -
Daur ulang kartrid toner dan pilih tinta "hijau" Material Resource and Cycle / Sumber dan
Mengurangi penggunaan kertas secara Siklus Material maka didapati bahwa desain
keseluruhan dan, bila diperlukan kertas, interior – arsitektur perpustakaan Perpustakaan
gunakan kertas bersertifikasi FSC daur ulang UK Petra memenuhi hampir seluruh syarat
dan bebas klorin. yang ada.
Greenship sebagai standar “green building” Dalam Aspek Purchasing Policy / Kebijakan
yang diterapkan di Indonesia juga ditelaah. Pembelian, Kebijakan pembelian material interior
Greenship 5ini bertujuan untuk mencapai desain mulai diperhatikan sejak awal dalam desain interior
yang secara ekologi berkelanjutan / hemat sumber sebuah ruangan dengan dilakukan memilih material
daya/ rendah jejak, ekologis, secara ekonomi yang memiliki unsur dapat didaur ulang dengan
efisien/ berdaya saing dan secara sosial serta jejak ekologis yang rendah. Kebijakan yang
bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat dilakukan oleh pihak Universitas terhadap
global. Karena dalam kasus ini Perpustakaan UK pemilihan material interior perpustakaan adalah
Petra telah dibangun pada 1980-an dan merupakan menggunakan material yang tidak menghabiskan
desain bangunan konvensional sementara elemen sumber material alam dalam jangka pendek.
interior – arsitekturnya saja yang diperbaiki maka
Beberapa contoh material yang dipilih seperti material rak buku, maka dilakukan upaya seperti,
tripleks, HPL ex. TACO, dan acrylic 3 mm. mengecat ulang rak dan memberikan tambahan
Material tripleks mungkin identik dengan lapisan acrylic ditambah dengan sticker sandblast
pemakaian material berbahan dasar kayu namun motif pada sisi-sisi rak buku. Upaya inilah yang
produksi tripleks pabrik menggunakan bahan dasar membuat tampilan rak-rak buku perpustakan
kayu jabon atau kayu sengon. Jenis kayu tersebut seperti baru dan dapat dipergunakan lebih lama
merupakan jenis kayu yang memiliki masa tumbuh lagi.
yang sangat cepat sehingga sehingga persediaan Dalam Aspek Certified Wood / Kayu
akan kedua jenis kayu tersebut masih dapat Bersertifikat: Penggunan bahan material furnitur
terjamin. perpustakaan sebagian besar adalah kayu pada
Strategi kebijakan pembelian material selanjutnya fasilitas meja bagi mahasiswa untuk aktivitas
dari material HPL ex. TACO dan acrylic 3 mm membaca. Seluruh meja yang terdapat di
sama–sama material berbahan dasar dari plastik. perpustakaan terbuat dari material kayu dengan
Material ini dipilih untuk menunjang unsur estetika desain meja yang sejenis sehingga menggunakan
interior perpustakaan sehingga memberikan kesan pihak ketiga untuk pengadaan jasa pembuatan meja
baru dan indah. Keunggulan yang dimiliki oleh sehingga kecil kemungkinan menggunakan kayu
material ini adalah memiliki sifat ketahanan yang berasal dari hasil kegiatan pembalakan hutan
pemakaian dalam jangka waktu cukup panjang. secara liar.
Dalam Aspek Waste Management Policy / Dalam Aspek: Low Environmental Impact
Kebijakan Pengelolaan Limbah: Kebijakan yang Material / Material Berdampak Lingkungan
dilakukan dalam mengatur pengelolaan limbah, Rendah: Pemilihan material dari furnitur maupun
Universitas Kristen Petra pada tahun 2010 pelengkap yang terdapat di perpustakaan, sebagian
mengawali sebuah gerakan Green Campus untuk besar memiliki dampak yang rendah bagi
mengajak seluruh sivitas akademika untuk lebih lingkungan. Seluruh meja di dalam perpustakaan
peduli lingkungan. terbuat dari bahan yang alami sehingga
Salah satu fokus program Green Campus memberikan sedikit dampak pada lingkungan.
adalah efisiensi sampah (limbah). Langkah yang Kemudian, pemasangan sambungan antara kaca
dilakukan pihak Universitas untuk mewujudkan dengan kayu pada etalase buku, maupun meja
efisiensi sampah dengan melakukan sosialisasi dilakukan dengan menggunakan sistem baut.
pilah – pilah sampah berdasarkan jenisnya, sampah Dengan begitu mengurangi pemakaian zat-zat
plastik dan kaleng, sampah kertas dan sampah kimia yang dapat mengganggu pengguna maupun
organik lingkungan.
Dalam Aspek Non ODS Usage / Penggunaan Penambahan beberapa sofa kain pada
Refrigeran tanpa ODP: Surabaya terletak pada perpustakaan dilakukan untuk menjadi pelengkap
7°16′LU 112°43′BT sehingga termasuk dalam atau pemanis interior, kehadirannya juga tidak
iklim tropis lembab sehingga penggunaan memberikan dampak yang berlebihan pada
refrigeran juga diterapkan dalam ruang lingkungan.
perpustakaan Universitas Kristen Petra. Alasan lain Dalam Aspek Green Cleaning Agent / Bahan
penggunaan refrigeran adalah sebagai salah satu Pembersih yang Ramah Lingkungan: Pihak
usaha agar kondisi buku-buku perpustakaan terjaga, Universitas bekerja sama dengan pihak ketiga
dan tidak mudah rusak. untuk pengadaan jasa kebersihan interior
Dalam Aspek Existing Material Conservation perpustakaan sehingga telah diatur juga oleh pihak
/ Melestarikan Material Bekas: Upaya Universitas bahan-bahan pembersih yang
melestarikan material lama adalah dengan digunakan adalah bahan yang tidak merusak
melakukan penambahan material baru pada material interior dan aman bagi pengguna juga
beberapa bagian. Rak-rak buku perpustakaan lingkungan. Pembersihan juga dilakukan secara
Universitas Kristen Petra terbuat dari material lama, teratur untuk menghindari tampilan furnitur yang
sehingga memiliki tampilan yang usang namun kotor atau rusuh.
masih layak dipakai. Untuk mempertahankan
6. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3.4. Penggunaan Material HPL pada meja
Buku dan Jurnal:
sirkulasi dengan motif Black Floral
Connell, V., (2010). Greening the Library:
Collection Development Decisions . Journal of
5. SIMPULAN, SARAN, DAN the New Members Round Table, 1(1), 1 -15.
REKOMENDASI McLennan,J.F., (2004),The Philosophy of
Elemen Interior perpustakaan Universitas Sustainable Design: The Future of
Kristen Petra sebagian besar telah menggunakan Architecture, Ecotone Publishing.
material ramah lingkungan. Beberapa aspek GBCI Yudelson, J., (2009), Green Building Through
atau perangkat penilaian bangunan hijau di Integrated Design, The McGraw-Hill
Indonesia juga telah terpenuhi. Satu dari delapan Companies, New York.
aspek GBCI masih belum bisa tercapai secara Website:
maksimal, yaitu penggunaan refrigeran tanpa ODP, https://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_design
akan lebih baik apabila perpustakaan Universitas http://www.gbcindonesia.org/greenship, diakses 18
Kristen Petra menggunakan refrigeran yang tidak Februari 2017
1 https://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_design
McLennan,J.F., (2004),The Philosophy of Sustainable Design: The Future of Ar chitecture, Ecotone Publishing.
2 Yudelson, J., (2009), Green Building Through Integrated Design, The McGraw -Hill Companies, New York.
3 Connell, V., (2010). Greening the Library: Collection Development Decisions . Journal of the New Members Round Table, 1(1), 1 -15 .
4 Connell, V., (2010). Greening the Library: Collection Development Decisions . Journal of the New Members Round Table, 1(1), 1 -15 .
5 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
6 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
7 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
8 http://www.gbcindonesia.org/g reenship , diakses 18 Februari 2017
ABSTRAK
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2014-2030, Kawasan Kenjeran akan menjadi kawasan wisata
bahari. Usaha menuju kesana telah dilakukan dengan memberikan beberapa fasilitas penunjang wisata, antara lain
Air mancur menari dan membangun Jembatan Surabaya sebagai salah satu cara untuk memecah kemacetan yang
terjadi di kawasan tersebut. Kedua fasilitas tambahan tersebut telah mengangkat citra kawasan Kenjeran secara
signifikan. Hal tersebut berpengaruh terhadap pola penataan Taman Hiburan Pantai Kenjeran dan lingkungan
sekitarnya, mengingat posisi dan letak kedua fasilitas baru tersebut berada di dekatnya. Melalui metode penelitian
kualitatif deskriptif dan dengan mengandalkan survei lapangan sebagai bahan dan data penelitian, ditemukan bahwa
dampak keberadaan kedua fasilitas tersebut secara signifikan mengangkat nilai perekonomian para pedagang di
kawasan wisata pantai Kenjeran dan pengembangan penataan kawasan wisata ini perlu dilakukan untuk lebih
mengoptimalkan nilai jual kepariwisataan kawasan. Beberapa elemen kawasan yang perlu dikembangkan adalah
pedestrian ways, area parkir, area perdagangan dan spot terbaik untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut.
menjual hasil olahan tersebut, masyarakat Pantai Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Surabaya
Kenjeran menjualnya dengan cara sederhana membangun Jembatan Surabaya sebagai upaya
yaitu membuka lapak di tepi jalan yang untuk mengatasi kemacetan di Jalan Sukolilo Lor
merupakan bagian depan dari rumah mereka. dan Jalan Pantai Kenjeran.
Beberapa ada yang berjualan di lapak sederhana Perubahan cukup signifikan terjadi di jalan
di dalam Taman Hiburan Pantai Kenjeran. Sukolilo Lor, dimana jalan yang semula tunggal
Dengan demikian pembeli yang merupakan dan dipersempit oleh kegiatan pengolahan ikan di
wisatawan lokal membeli barang dagangan depan rumah, menjadi jalan dengan dua jalur,
tersebut secara langsung di tepi jalan atau setelah saluran air kota di tutup dan dijadikan
membeli di dalam Taman Hiburan Pantai jalan.
Kenjeran. Jual beli terjadi secara natural di tepi Perubahan penataan kawasan berpengaruh
jalan atau di dalam area Taman Hiburan Pantai. terhadap perilaku dan aktivitas masyarakat. Hal
Di sisi lain, Fasilitas Wisata Bahari yang ada ini berlaku secara timbal balik, bahwa perubahan
di Taman Hiburan Pantai Kenjeran tidak terlalu aktivitas dan perilaku masyarakat akan
banyak berkembang. Fasilitas yang ada relatif berpengaruh terhadap penataan kawasannya
sangat terbatas dan sederhana, seperti mainan (Lang 1994). Demikian yang terjadi di Kawasan
anak (ayunan, papan luncur, kereta anak), Pantai Kenjeran. Perubahan penataan kawasan
panggung, mushola dan sebagian besar adalah telah mengubah beberapa pola beraktivitas
warung-warung yang menjual makanan dan masyarakatnya.
minuman. Di sisi lain, perubahan kawasan wisata
berpengaruh terhadap 1) penerimaan devisa, 2)
pendapatan masyarakat, 3) kesempatan kerja, 4)
perubahan harga, 5) distribusi pemanfaatan
keuntungan, 6) kepemilikan dan kontrol, 7)
pembangunan dan penataan pada umumnya dan
8) pendapatan pemerintah (Cohen, dalam Pitana,
2009).
Sebagai kawasan wisata beberapa faktor
penting yang perlu diperhatikan dalam menata
lingkungan adalah 1) kualitas visual, 2) kondisi
Ruang terbuka, 3) view atau vista 4) kondisi lalu
Gambar 3: Fasilitas di THP Kenjeran lintas dan pedestrian ways, 5) kebersihan dan
Sumber: Dokumentasi Pribadi persampahan, 6) kondisi iklim, 7) kondisi
kebersihan udara, air dan suara,8) tingkat
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota keamanan (Inskeep, dalam Mutfianti, 2012).
Surabaya untuk Tahun 2014-2030, Kawasan Dari paparan di atas, dapat digambarkan
Pantai Kenjeran yang masuk dalam UP Tambak bahwa penelitian ini dilakukan untuk menjawab
Wedi merupakan kawasan wisata bahari. beberapa pertanyaan seperti :
Beberapa tahun terakhir ini kondisi kawasan 1. Seberapa jauh perubahan yang telah terjadi
Pantai Kenjeran mengalami penurunan yang berpengaruh terhadap kepariwisataan
wisatawan. Mengingat selama beberapa tahun THP Kenjeran dan aktivitas perdagangan
tidak ada perubahan yang berarti dalam sekitarnya.
pengembangan kawasan Pantai Kenjeran. Yang 2. Penataan kawasan THP Kenjeran yang
kemudian terjadi adalah semakin menurunnya seperti apa yang mampu lebih
kondisi kawasan yang diakibatkan oleh beragam mengoptimalkan perubahan ini, baik dari
kegiatan pengolahan hasil laut yang dilakukan di sisi kepariwisataan THP Kenjeran maupun
depan rumah dan mengganggu sirkulasi di jalan perdagangan yang di lakukan oleh
sehingga membuat macet yang berkepanjangan. masyarakat sekitarnya.
VARIABEL PENELITIAN
PROGRAM RANCANGAN
KAWASAN
lewat jalur Timur. Disamping itu, kemacetan para wisatawan yang hadir di kawasan ini, tidak
terjadi disebabkan aktivitas perdagangan hanya menikmati alam pantainya, tetapi juga
pengolahan hasil laut di tepi jalan langsung dari terhibur oleh Taman Hiburan Pantainya,
rumah-rumah di sepanjang jalan. Kondisi jalan Jembatannya yang menarik serta menikmati
juga tidak disertai oleh trotoir atau pedestrian produk olahan laut oleh penduduknya. Hasil
ways di tepi jalan. Dengan GSB sama dengan nol terpenting adalah wisatawan juga dapat
menjadikan kawasan ini tidak terlalu ramah menikmati visualisasi kawasan secara utuh oleh
terhadap pengguna. warna-warni bentuk-bentuk bangunan sederhana.
3.2. Rancangan Kawasan c. Lalu Lintas dan Pedestrian Ways
Dengan memperhatikan data hasil survey Lalu lintas di Kawasan Pantai Kenjeran
yang telah dilakukan, maka hasil Program masih berupa jalur-jalur tunggal dengan
Rancangan Kawasan adalah sebagai berikut : pemanfaatannya secara dua arah. Kepadatan
a. Tata Guna Lahan-Penzoningan area yang sebelumnya telah terjadi telah mendapat
perdagangan dan wisata tambahan jalur baru dari jembatan di sisi luar
Kenyamanan masyarakat untuk berdagang daratan. Rekayasa alur masih dapat dioptimalkan
di rumah mereka sendiri menjadi perhatian sesuai dengan kondisi kepadatan jalan di tiap-tiap
utama. Mengingat jenis barang dagangan yang momen kegaitan.
ringan tetapi bervolume besar. Dari sisi d. Ruang Terbuka
pengangkutan akan mengalami kesulitan.Dengan Memperhatikan kondisi kawasan yang
demikian rumah disini sekaligus berfungsi padat, hampir tidak ada area tersisa untuk ruang
sebagai pengolahan hasil laut dan perdagangan terbuka yang bersifat publik. Ruang terbuka yang
barang jadinya. tersisa hanya berwujud tepi jalan raya semacam
trotoir tetapi tidak difungsikan sebagai trotoir.
Dalam berkegiatan, masyarakat menggunakan
sebagian dari jalan. Sehingga untuk waktu-waktu
tertentu jalan raya menjadi sangat padat dan
terjadi kemacetan. Jalan raya menjadi satu-
satunya ruang terbuka yang bisa mereka gunakan
sebagai ruang terbuka publik untuk kegiatan
bersosialisasi.
Gambar 8: Sketsa Pengembangan Hunian
4. SIMPULAN, SARAN, DAN kepada Lalu lintas, pedestrian ways dan ruang
REKOMENDASI terbuka publik untuk momen-momen khusus
seperti ini adalah menjadikan jalan ini sebagai
Kesimpulan yang diberikan adalah berupa
ruang terbuka publik khusus. Jalan ditutup, parkir
konsep penataan kawasan Taman Hiburan Pantai
diarahkan di luar kawasan, dan seluruh pengguna
Kenjeran Surabaya dengan memadukan aktivitas
dan pengunjung berada di dalam area dengan
wisata dan perdagangan akibat perubahan fisik
berjalan kaki.
kawasan. Kawasan Taman Hiburan Pantai
Kenjeran adalah kawasan wisata. Secara umum
5. DAFTAR PUSTAKA
konsep penataan kawasan ini adalah kenyamanan
Anonim, Rencana Tata Ruang dan Wilayah
untuk semua pihak (pengunjung, masyarakat
Surabaya tahun 2014-2030, Bapeko
sekitar dan pedagang) dalam melakukan kegiatan
Surabaya.
wisata di kawasan pantai Kenjeran.
Inskeep, Edward (1991). Tourism Planiing : An
Pada dasarnya pemerintah Kota Surabaya
Integrated and Sustainable Devepment
memang telah memberikan fasilitas pasar berupa
Approach. Van Nostrand Reinhold,New
gedung Sentra Ikan Bulak. Lokasinya yang
York.
cukup jauh dari Taman Hiburan Pantai Kenjeran
Lang, Jon T (1994).Creating Architecture Theory
menjadikan pasar tersebut menjadi tujuan yang
:The Role of The Behavioral Sciencees in
berbeda bagi wisatawan. Maka pengkondisian
Environmental Design. Van Nostrand
perdagangan olahan laut di area Taman Hiburan
Reinhold,New York.
Pantai Kenjeran ini perlu diberikan.
Lynch, Kevin (1960). Site Planning, The
Konsep penataan kawasan Taman Hiburan
M.I.T.Press, Cambridge, MA.
Pantai Kenjeran ini secara detail diperlukan
Shirvani, Hamid.(1985) Urban Design
untuk mengolah :
Process.Van Nostrand Reinhold,New York.
a. Massa Bangunan
Massa bangunan terutama untuk hunian
adalah minimal 2 lantai. Dapat diperhitungkan
sebagai massa bangunan secara massal semacam
Rusunawa. Dengan fungsi rumah dan
perdagangan.
b. Visualisasi Massa Bangunan
Bangunan dikawasan seperti ini dapat
dioptimalkan visualisasinya dengan memberikan
tekstur dan warna warni berbagai tema warna,
sehingga warna abu-abu dari kekumuhan dapat
sedikit ditutupi. Penghijauan dapat dilakukan
dengan menggunakan pot-pot berwarna-warni
dengan tanaman yang mudah beradaptasi
terhadap cuaca pantai.
c. Lalu Lintas, Pedestrian Ways dan Ruang
Terbuka Publik.
Sebagai kawasan wisata, Pantai Kenjeran
dikunjungi oleh banyak orang terutama pada
momen-momen pantai ini berkegiatan, seperti
menyalanya Air Mancur Menari di hari Sabtu
Malam. Serta hari Minggu dimana Taman
Hiburan Pantai Kenjeran banyak dikunjungi oleh
wisatawan lokal. Pada saat seperti ini jalan
Sukolilo Lor dan Jalan Pantai Kenjeran menjadi
padat dan macet. Maka konsep yang diberikan
ABSTRAK
Di zaman modern ini, perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota yang semakin meningkat, menyebabkan
peningkatan jasa transportasi, salah satunya adalah transportasi udara yang menjadi pilihan masyarakat karena
memudahkan mereka beraktivitas. Bandara internasional Juanda adalah bandara yang menjadi pintu masuk sekaligus
penghubung utama bagi provinsi Jawa Timur, menjadi tulang punggung kedua ekonomi nasional setelah Jakarta dan
mempunyai potensi besar di bidang wisata. Hal ini membuat bandara tersebut memiliki beragam aktivitas yang
padat.Dengan meningkatnya kepadatan aktivitas penerbangan serta adanya arus pergerakan pesawat dan mobilitas
manusia menimbulkan tuntutan penyediaan fasilitas seperti sarana akomodasi, komunikasi, hiburan dan rekreasi.
Salah satu penyediaan sarana akomodasi untuk para pengguna transportasasi udara adalah hotel transit. Perencanaan
dan perancangan hotel transit diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tuntutan sarana akomodasi sebagai penunjang
mobilitas pengguna jasa transportasi. Sebagai tempat persinggahan sementara, hotel transit membutuhkan
kenyamanan dan mampu menyediakan semua kebutuhan pengunjung sebelum melanjutkan kembali perjalanannya.
2. METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang digunakan Batasan-batasan site dikelilingi oleh jalan
adalah: Utara Site : Lahan kosong dan pemukiman
1) Metode observasi, yaitu melakukan warga
pengamatan langsung di lokasi studi objek Timur Site : Jalan pesawon semampir
sejenis dan lokasi site sehingga mengetahui Selatan Site: Jalan raya bandara Juanda
kondisi site.
Ukuran Site
Barat Site : Lahan kosong
2) Metode studi literatur, yaitu mengumpulkan
data-data yang berasal dari situs internet dan
A: 213 meter B: 107 meter
buku-buku penunjang untuk proses
C: 192 meter D: 100 meter
Perencanaan dan Perancangan Hotel Transit
GSB
Luas Lahan: ± 6250 m2
di Kawasan Bandar Udara Juanda,
Surabaya.
ROW
A: 6 meter B: 5 meter
3. PEMBAHASAN DAN HASIL
Jalan Raya Bandara Juanda: 12 meter
3.1. Analisa Site
Jalan Pesawon Semampir: 10 meter
Site yang digunakan dalam perancangan
Hotel Transit ini adalah kawasan Sedati, Sidoarjo
di Jalan Raya Bandara Juanda. Karena jarak site 3.1.2. Analisa Klimatologi
sangat dekat dengan bandara internasional
Juanda Terminal 1, membuat lokasi site menjadi
strategis. Aksebilitas dari lokasi site ke bandara
sangat menunjang karena berada pada jalan raya
menuju pintu masuk bandara, sehingga
mempermudah para penumpang transit yang
mempunyai waktu yang relatif singkat.
Kawasan sedati adalah kawasan katagori
Orde perkotaan K3, yang termasuk dalam SSWP Gambar 3.2. Klimatologi angin
V (Sub satuan wilayah pengembangan), yaitu dan matahari
kawasan dengan fungsi utama budidaya
perikanan dan pariwisata. Dan dikembangkan Data Site
dalam fasilitas transportasi air, fasilitas a. Matahari
pariwisata, terminal, balai penelitian untuk skala Bagian timur site yang berupa lahan kosong
lokal dan regional (Peraturan Daerah kabupaten membuat site akan mendapatkan sinar
Sidoarjo no 6 tahun 2009, Pasal 24 ayat 4 – b. matahari pagi tanpa terhalang apapun. Pada
Rencana tata ruang wilayah kabupaten Sidoarjo sisi barat site juga merupakan lahan kosong,
2009 – 2029). sehingga bangunan yang menghadap ke
3.1.1. Data site barat akan terasa panas di siang hari.
b. Angin
Arah angin di dalam site berhembus dari
tenggara ke barat laut, dan sebaliknya.
Karena sisi timur site, selatan site dan barat
site merupakan lahan kosong, membuat kurang menarik. Oleh karena itu, perancangan
angin dapat berhembus tanpa halangan. desain dan perletakan massa bangunan harus di
Analisa maksimalkan. Pengelolahan Landscape sebagai
a. Analisa Matahari nilai eksisting bangunan.
Penambahan kisi-kisi dan overstek pada sisi 3.1.4. Kebisingan
barat bangunan untuk meminimalkan udara Data Site
panas pada bagian sisi barat bangunan. Pada Sisi Selatan site adalah Jalan Raya Bandara
atap bangunan diberikan skylight agar Juanda, merupakan jalan utama menuju Bandara
bangunan dapat menerima cahaya matahari Internasional Juanda. Dan sisi timur site adalah
dengan maksimal sehingga bangunan tidak jalan Pesawon Semampir yang merupakan jalan
memerlukan banyak pencahayaan buatan. raya yang dilalui banyak kendaraan karena
Memperbanyak bukaan di sisi timur menghubungkan ke pemukiman warga dan
bangunan dan meminimalkan bukaan pada kebanyak lokasi lain seperti pasar dan kawasan
sisi barat bangunan. perindustrian. Sehingga dapat di ambil
b. Analisa Angin kesimpulan bahwa sisi selatan dan timur site
Hembusan angin dari arah tenggara ke barat merupakan sisi dengan intensitas kebisingan
laut dan sebaliknya, mengakibatkan dua sisi tinggi. Sedangkan pada sisi barat dan utara site
bangunan itu mendapatkan angin lebih yang merupakan lahan kosong yang membuat
banyak dari pada sisi lain, sehingga sisi sisi intensitas kebisingan di sisi barat dan utara site
itu sangat cocok untuk diberikan bukaan
agar angin dapat masuk ke dalam bangunan
dengan maksimal. Selain itu sebaiknya
bangunan di bentuk “L atau “V” agar angin
dapat tersalurkan kesegala sisi bangunan.
Penggunaan sistem cross ventilation pada
bangunan juga akan mempermudah
pertukaran udara di dalam bangunan.
3.1.3. View
tidak terlalu bising.
Gambar 3.4. Analisa kebisingan
Analisa
Site yang merupakan bangunan komersial
penginapan, tentu memerlukan nilai kenyamanan
lebih. Kebisingan yang diciptakan dari sekitar
site akan dapat mengganggu kenyamanan para
pengunjung. Oleh karena itu, sebaiknya zona
private dan semi private di letakan di bagian sisi
utara dan barat site, sedangkan zona publik dan
servis di letakan di bagian timur dans elatan site.
Diantara bangunan dan batas luar site, juga
diberikan tanaman dan pohon-pohonan untuk
menghambat kebisingan.
3.2. Hasil desain
Gambar 3.3. View site 3.2.1. Konsep desain
Perancangan Hotel Transit dilatar belakangi
Analisa oleh adanya peningkatan penerbangan transit di
Bangunan berada di sekitar lahan kosong, Bandara Internasional Juanda, dimana rata-rata
sehingga menyebabkan view di dari bangunan penumpangnya memiliki waktu yang singkat dan
4.5. Potongan
Dari gambar berikut dapat dilihat bahwa
tinggi bangunan untuk massa A mencapai 6m -
10m dan untuk massa B dan C mencapai 10 m.
Untuk bangunan massa A memiliki ketinggian
lantai 45cm- 50cm dari tanah. Sedangkan untuk
massa B dan C memiliki ketinggian lantai 15cm
dari tanah. Untuk setiap kamar mandi, ketinggian
lantai diturunkan 2cm - 3cm dari lantai ruangan
utamanya.
menggunakan sistem panas untuk mengalirkan harapkan kedepannya, hotel transit mampu
udara lama ke luar ruangan. menjadi sarana transit untuk pariwisata tempat
4.10. Sistem Listrik hotel itu berada sebagai wujud peningkatan nilai
Sumber daya utama tegangan listrik Hotel pariwisata lokal setempat.
transit ini berasal dari PLN. Namun juga
disediakan sumber tenaga cadangan / generator 6. DAFTAR PUSTAKA
jika terjadi pemadaman sehingga tegangan listrik Baja, S. (2012). Perencanaan Tata Guna Lahan
di Hotel transit tidak terganggu. Sumber tenaga dalam Pengembangan Wilayah.
listrik tersebut akan dialirkan menuju gardu PLN Yogyakarta: Penerbit Andi.
di dalam site, kemudian menuju trafo untuk Laksito, B. (2014). Metode Perencanaan &
menurunkan tegangan, lalu menuju ke meteran Perancangan Arsitektur. Jakarta Timur:
listrik kemudian ke panel utama tegangan rendah Griya Kreasi.
setelah itu menuju ke panel distribusi yang Definisi perencanaan
fungsinya untuk mendistribusikan daya listrik ke www.scribd.com/doc/212830386/Perenc
panel masing masing massa bangunan, kemudian anaan-Dan-Perancangan-Arsitektur-76
di alirkan ke panel perlantai. affifmaulizar.blogspot.co.id/2013/04/apa
-itu-perencanaan-perancangan-dan.html
Definisi Hotel
infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/1
1/pengertian-hotel-menurut-para-
ahli.html
jenishotel.info/pengertian-hotel
annisasatia.wordpress.com/2014/03/10/d
efinisi-hotel-dan-jenis-jenisnya/
blogsy-semangatbaruku-
20.blogspot.co.id/2014/09/klasifikasi-
hotel.html
nationalgeographic.co.id/berita/2017/02/
pahami-dulu-jenis-jenis-kamar-hotel-
sebelum-memesan
Definisi Hotel transit
Bagan 4.1. Sistem Listrik anditriplea.blogspot.co.id/2013/02/penge
Sumber : Data Pribadi, Juli 2017 tian-hotel-transit.html#!/tcmbck
library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Ba
5. KESIMPULAN, SARAN b2/2010-2-00094-AR%20bab%202.pdf
5.1. KESIMPULAN Definisi Sidoarjo
Perkembangan hotel transit pada saat ini laynardhoaliy.wordpress.com/2014/02/0
menjadi trend life style hotel short time 8/sejarah-asal-mula-kota-sidoarjo-jawa-
profesional dan keluarga. Maka, Perencanaan dan timur/
Perancangan Hotel Transit di Sidoarjo ini di id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sidoarj
harapkan mampu menjawab kebutuhan para o
wisatawan transit yang singgah di Surabaya – tataruangpertanahan.com/regulasi/pdf/pe
Sidoarjo. Dan semoga perancangan desain ini rda/rtrw/kab/kab_sidoarjo_6_2009.pdf
dapat berguna bagi pengembangan ilmu Tentang bandara Juanda
pendidikan, universitas dan masyarakat serta beritasatu.com/nasional/268399-bandara-
penulis. juanda-masuk-10-terbaik-dunia.html
5.2. SARAN cnnindonesia.com/gaya-
Hotel transit mempunyai nilai lebih sebagai hidup/20170105165530-269-
sarana transit pariwisata setempat. Karena itu di
ABSTRAK
Pada jaman modern ini seiring dengan padatnya rutinitas masyarakat, sarana tempat wisata dan berlibur menjadi
kebutuhan bagi masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Sehingga sarana tempat wisata dan berlibur menjadi
penting dan sangat diminati oleh masyarakat, selain sebagai sarana melepas kepenatan dan rutinitas sehari – hari juga
menjadi sarana rekreasi baik untuk pribadi maupun bersama keluarga atau kelompok. Kota Pacitan Jawa Timur,
merupakan salah satu kota yang memiliki potensi objek wisata, tempat berlibur dan rekreasi yang menarik. Sehingga
dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung dan menikmati suasana Kota Pacitan, Jawa
Timur. Hal ini menjadikan sarana tempat tinggal sementara sangat dibutuhkan, Hotel Resort menjadi sarana tempat
tinggal sementara yang tepat bagi pengunjung yang ingin berlibur dan rekreasi. Hotel Resort diharuskan dapat
menunjang dan memberikan kesan yang baik bagi para pengunjung yang ingin menginap maupun tidak menginap.
Khususnya dalam aspek pelayanan, aspek kenyamanan, aspek keamanan, serta fasilitas – fasilitas yang terdapat pada
Hotel Resort. Perencanaan dan perancangan Hotel Resort ini terletak di Pantai Teleng Ria yang merupakan area wisata
dan rekreasi di Kota Pacitan, Jawa Timur, sehingga secara tidak langsung juga dapat ikut melestarikan dan
memperkenalkan objek wisata yang ada di Jawa Timur, Indonesia.
Kata kunci: Hotel Resort, Objek Wisata, Tempat Berlibur, Tempat Rekreasi.
2. METODE PERANCANGAN
Penelitian terbagi menjadi dua metode, cara
pertama dengan mengadakan kunjungan lapangan
pada kondisi dalam kawasan pantai Teleng Ria
yang meliputi tatanan ruang, sirkulasi,
penghawaan, pencahayaan, fasilitas, dan juga Gambar 1. Lokasi Site
pada kondisi luar kawasan pantai Teleng Ria yang Sumber : Google Maps
meliputi penyediaan lahan parkir, depot pantai
Teleng Ria, dan bangunan di sekitar pantai Lokasi yang menjadi tempat perencanaan
tersebut. Dalam kunjungan tersebut pengumpulan dan perancangan Hotel Resort ini berlokasi di
data dilakukan dengan mengamati keadaan Jalan Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
eksisting site dan pengambilan foto. Mengamati Konsep yang dipakai dalam perencanaan dan
keadaan eksisting site meliputi: presentase jumlah perancangan Hotel Resort ini menggunakan
kendaraan yang melintasi site, jumlah konsep arsitektur kontemporer yang sangat
pengunjung, dan ketersediaan fasilitas di area dipengaruhi arsitektur modern. Konsep yang
sekitar site. Sedangkan cara kedua studi literatur digunakan dalam proses desain bentuk yaitu
yang meliputi pencarian data dari buku, jurnal, menggunakan metode intersection. Dimana
maupun media online. intersection memiliki arti bentuk yang saling
bertumpukan (overlapping) dan interchange
3. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah pertukaran material.
Dari hasil studi kasus lapangan di Pantai
4. KESIMPULAN
Hotel Resort merupakan salah satu sarana
tempat tinggal sementara yang cukup potinsial
untuk tempat peristirahatan dan tempat berlibur
bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Oleh karena itu, Hotel Resort berdesain yang
nyaman dan aman bagi pengunjung yang singgah.
Selain itu, dilengkapi dengan fasilitas penunjang
lainnya seperti fasilitas spa dan reflexy serta
restaurant dan bar.
Gambar 4. Denah, Tampak, Potongan Permassa 5. DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Data Pribadi Anton Tri Sutrisno., (2005). Kampoeng Pacitan.
http://kampoengpacitan. blogspot.co.id/
ABSTRAK
Memperoleh pendidikan adalah hak semua anak di Indonesia. Namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak
yang putus sekolah bahkan tidak bisa bersekolah. Maka dari itu dibutuhkan sekolah yang mau membantu mereka
untuk memperoleh hak pendidikan mereka. Dilatarbelakangi kondisi anak-anak yang tidak dapat bersekolah akibat
biaya sekolah yang mahal dan kelemahan sistem pendidikan di Indonesia, Perencanaan dan Perancangan Komplek
Sekolah Alam menjadi bentuk solusi dari pemecahan permasalahan kondisi-kondisi di atas. Sekolah alam yang
mencakup jenjang SD, SMP dan SMA ini, dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem pendidikan lingkungan
dengan menitikberatkan pada pemaksimalan sumber energi alami, menanggapi masalah lingkungan dan
meningkatkan kembali hubungan pengguna karya dengan lingkungan sekitar. Dan untuk mendukung konsep utama
sekolah alam ini, maka diambilnya tema arsitektur hijau. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan
studi pustaka. Hasil pengelolahan data digunakan sebagai dasar dalam kegiatan perancangan dengan tema arsitektur
hijau, dengan mengkombinasikan konsep “Ruang Belajar Tanpa Batas” dengan konsep eco-friendly. Dengan
demikian diharapkan mampu tercipta sekolah berbasis lingkungan yang nyaman bagi penggunanya.
Sistem Utilitas
Untuk sistem air bersih, air bersih diperoleh kemudian menuju water filter. Setelah itu air
dari PDAM. Air bersih tersebut ditampung di tersebut dimanfaatkan kembali untuk menyiram
tandon bawah, dan kemudian dipompa ke seluruh tanaman.
ruangan yang memerlukan. Untuk kotoran
ditampung di sumur resapan dan kemudian
berakhir di septi tank. Air kotor dan air hujan
ditampung di tempat penyimpanan air kotor
Perspektif
Pada Gambar 9 menjelaskan suasana yang didik menjalin hubungan sosialnya dengan rekan
terbentuk anatara komponen landskape, sekelas/ rekan sesekolahnya. Sementara pada
pengguna karya dan bangunan. Terciptanya gambar 10 menjelaskan letak bangunan terhadap
ruang-ruang komunal yang membantu siswa site.
Gambar 11. Denah, Tampak dan Potongan Gedung Guru dan Gedung Laboratorium
Sumber: Dok. Pribadi
2. Multifunction Hall
Gedung multifunction hall terdiri dari 2 sebagai tempat penampungan air hujan. Air
lantai. Lantai pertama ada ruang serbaguna dan hujan itu akan dimanfaatkan kembali, seperti
toilet. Di lantai kedua terdapat lapangan indoor. menyiram tanaman.
Sementara pada atap bangunan dimanfaatkan
ABSTRAK
Anak dengan disabilitas netra mengalami keterbatasan indera penglihatannya tetapi sebaliknya memiliki kelebihan
pada aspek lainnya di antaranya ialah kemampuan bermusik. Kemampuan music terbangun karena karena kuatnya
daya ingat, intuisi, dan kepekaannya. Berbagai artis seperti Stevie Wonder, Ray Charles, Andrea Bocelli, dan Yoo Ye
Eun merupakan pemusik yang terkenal dengan disabilitas netra.
Sebuah ruangan music yang dirancang konsep desain inklusi akan memiliki dampak yang luar biasa bagi
pengembangan kemampuan musik para disabilitas netra. Ruangan musik berbentuk persegi dengan tatanan tempat
duduk berbentuk setengah lingkaran telah didesain untuk membantu para anak – anak dengan disabilitas netra dan
anak – anak umum lainnya. Ruangan ini didesain secara inklusif dengan mengambil kurikulum dari Yamaha Music
School dan Yayasan Pendidikan Anak-Anak Buta (YPAB).
Teknologi juga ditambahkan pada desain ruang musik yang inklusif dengan penerapan Wiimote dan laptop di tengah
ruangan untuk mendukung latihan anak-anak.Sementara itu warna interior juga didesain dengan warna dasar merah
karena warna tersebut paling cepat ditangkap mata dan dikenali oleh anak-anak. Selain itu warna merah mampu
memberikan energi, membangkitkan selera, kegairahan, emosi, semangat yang membara. Desain ruang ini juga
didesain dengan prinsip kesetaraan dengan tidak ada perbedaan elevasi pada ruangan dan lebar koridor yang cukup
lebar. Selain itu juga disediakan signage dengan huruf braile dan huruf biasa, hand rail dan guiding path sederhana
dan intuitif untuk membantuk orientasi anak. Desain ruangan ini juga menggunakan material gypsum dan accourette
board, material lantai yang tidak licin seperti kayu dan karpet yang mengurangi gangguan akustik dan meningkatkan
keamanan.
Kata Kunci : Desain Inklusi, Disabilitas Netra, Pendidikan Inkusif, Ruang Music
1. PENDAHULUAN
Musik merupakan potensi yang penting
dalam perkembangan manusia terutama para
penyandang disabilitas netra. Penyandang
disabilitas netra adalah seseorang yang
mengalami gangguan pada indera penglihatannya
baik sebagian maupun menyeluruh. Di sisi lain Gambar 1. Anak berkebutuhan khusus
para disabilitas netra memiliki kelebihan terutama (disabilitas netra) dalam lingkungan pendidikan
dalam bidang – bidang yang mengembangkan inklusif
kemampuan mereka mendengar dan
menghafalkan seperti bidang musik. Karena itu Untuk merancang sebuah ruang musik yang
maka fasilitas musik bagi para anak disabilitas inklusif bagi siswa disabilitas netra maka perlu
netra sangat dibutuhkan. disusun masalah desain utama yaitu: bagaimana
Beberapa contoh para disabiltas netra yang menciptakan ruang yang memiliki fitur interaktif
berprestasi dalam bidang musik di antaranya sehingga meningkatkan kemampuan anak-anak
Stevie Wonder, Ray Charles, Andrea Bocelli, dan berkebutuhan khusus (disabilitas netra) dalam
Yoo Ye Eun. Mereka memiliki ingatan, intuisi lingkungan anak-anak yang non-disabilitas.
serta keberanian yang tinggi. Desain akan mencangkup alat yang digunakan,
kemampuan yang akan dikembangkan dan
peningkatan kualitas diri siswa disabilitas netra
Sumber : Sumber: Bajo, J. dkk, 2010 yang ditata setengah lingkaran karena kebutuhan
disabilitas netra dan penerapan teknologi di atas.
Dengan sistem yang telah dintentukan, ruang
latihan musik ini telah disesuaikan dengan adanya
perletakan Wiimote dan laptop di tengah ruangan
untuk mendukung latihan anak-anak.
tidak tertutup alat musik. Gambar 10. Ruang Musik. Sumber: Penulis
Gambar 12. Warna Dasar. Sumber: penulis Gambar 15. Huruf Braille dan Huruf Alfabet
untuk penanda ruang dan perabotan. Sumber:
Ruangan diciptakan untuk meningkatkan Penulis
imajinasi, suasana hati dan pikiran anak sehingga
belajar menjadi lebih menyenangkan dengan Desain diharapkan dapat dimengerti oleh
membuat ilustrasi dan permainan warna pada anak dengan adanya handrailing dan guiding path
dinding ruangan. sederhana dan intuitif untuk membantuk orientasi
anak.
5. DAFTAR PUSTAKA
Laurens, J. M. (2004). Arsitektur Perilaku
Gambar 17. Aksonometri Desain Ruang Musik. Manusia. Jakarta: PT Grasindo.
Sumber: Penulis Bajo, J. dkk., (2010). Expert Systems with
Applications. A distributed architecture for
facilitating the integration of blind musicians
in symphonic orchestras , Vol.37, 8508-8515.
Elsevier
Website:
http://www.universaldesign.ie/exploreampdiscov
er/the7principles
http://www.ncsu.edu/ncsu/design/cud/pubs_p/do
cs/poster.pdf
ABSTRAK
Banyak penelitian telah dikembangkan untuk menjawab tren perlunya pelaporan berkelanjutan (Sustainability
Report) sebagai informasi tambahan bagi para investor untuk semakin menumbuhkan kinerja perusahaan property
dan konstruksi. Tetapi di sisi lain Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola yang Baik juga menjadi isu
hangat untuk mendorong kemunculan Sustainability Report dan Kinerja Perusahaan. Penelitian ini melibatkan sampel
11 perusahaan property dan konstruksi dalam daftar LQ45 Bursa Efek Indonesia yang selalu melaporkan laporan
tahunannya selama tahun 2012 – 2016. Metode penelitiannya menggunakan SEM berbasis Component yang
bertujuan untuk memprediksi model GCG dan Sustainability Report dalam memperkuat kinerja perusahaan. Hasilnya
ternyata menunjukkan bahwa variable GCG memberi pengaruh positif terhadap Sustainability Report dan Kinerja
Perusahaan. Sementara, Sustainability Report juga memberi pengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan walaupun
secara hasil analisis korelasinya lemah.
Sementara, untuk beberapa penelitian lainnya, dimediasi Sustainability Report. Hipotesis tersebut
H2:
2017; Fernandez-Feijoo, Romero, & Ruiz, 2014). Pengungkapan Sustainability Report
Bahkan dalam suatu penelitian diujicobakan Semakin tinggi Pengungkapan
bahwa GCG ini merupakan moderasi yang Sustainability Report maka semakin tinggi
mendorong percepatan sustainability report dalam
H3 : Semakin tinggi Tata Kelola Baik
Kinerja Perusahaan
meningkatkan kinerja perusahaan (Fatchan &
Trisnawati, 2016). Dalam penelitian lainnya, Perusahaan maka semakin tinggi Kinerja
bahkan GCG dan karakteristik perusahaan Perusahaan.
memberikan pengaruh terhadap pengungkapan
transparansi laporan keberlanjutan (Khafid & 2. METODE PENELITIAN
Mulyaningsih, 2017; Suryono & Prastiwi, 2011). Desain penelitian yang digunakan adalah
Dengan demikian, berdasarkan penelitian penelitian kuantitatif dengan menggunakan SEM
terdahulu, sebenarnya masih ditemukan adanya (Structure Equation Modelling). Sampel
masalah ketidakjelasan antara hubungan perusahaan adalah dari perusahaan property dan
sustainaibility report, tata kelola dan kinerja konstruksi yang dipilih dengan menggunakan
perusahaan. Hubungan mediasi antara metode purposive sampling dan berkriteria masuk
sustainability report dengan kinerja perusahaan dalam daftar Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia.
telah dibuktikan oleh Fatchan & Trisnawati (2016) Perusahaan yang masuk dalam daftar ini bermakna
bahwa tidak ditemukan adanya moderasi GCG sebagai perusahaan yang berada di top 95 % dari
diantaranya. Bahkan, dalam hubungan antara GCG total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di
dan kinerja perusahaan justeru memunculkan pasar reguler dan merupakan urutan tertinggi yang
mediasi baru, yakni pengungkapan sustainability mewakili sektornya dalam klasifikasi industri.
report (Khafid & Mulyaningsih, 2017; Suryono & Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan
Prastiwi, 2011). keuangannya selama periode 2012 s/d 2016.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas Dengan kriteria tersebut, maka diperoleh 12
dan memperhatikan kontekstual perusahaan perusahaan dengan masa pelaporan 5 (lima)
property dan konstruksi di Indonesia, maka periode maka ada 60 sampel yang akan dianalisis.
masalah penelitian ini adalah bagaimana Dan sesuai dengan panduan Hair et al. (1998),
sesungguhnya untuk meningkatkan kinerja maka seharuanya dibutuhkan sampel 100-150 atas
perusahaan property dan konstruksi di Indonesia jumlah variabel laten di bawah lima dengan
ini? Sehingga pertanyaan penelitiannya indikator di atas 3. Dengan demikian, beberapa
memunculkan: asumsi yang diperlukan dengan pendekatan SEM
a. Apakah tata kelola yang baik (good corporate berbasis Covariance tidak dapat dipenuhi sehingga
governance) dapat mendorong pelaporan dengan tujuan penelitian yang hanya memprediksi
keberlanjutan (sustainability report) sehingga suatu hubungan antar variabel, maka perannya
meningkatkan publikasinya dalam digantikan dengan SEM berbasis Component.
mengefektifkan kinerja perusahaan? Untuk kepentingan tersebut, alat bantu yang akan
b. Ataukah berangkat dari sinergitas antara tata digunakan adalah software SmartPLS ver.3.
kelola yang baik dan sustainability report Beberapa definisi variabel dan indikatornya
akan menghasilkan dampak yang efektif bagi adalah sebagai berikut:
kinerja perusahaan ini? a. Tata Kelola Baik (GCG)
Berdasar pertanyaan riset tersebut, maka penelitian Tata Kelola Baik (GCG) ini adalah variabel
ini bertujuan menyelesaikannya dengan selain eksogen yang merupakan variabel laten
mereplikasi pembuktian dalam penelitian dengan variabel indikator adalah Kepemilikan
terdahulu, juga mengajukan hipotesis atas Saham terkonsentrasi, Ukuran Dewan
hubungan GCG dan Kinerja Perusahaan yang
pada indikator reflektif di aspek ekonomi d. Sebagai model secara keseluruhan, GCG tetap
(Ec), Lingkungan (En) maupun Sosial (Sos). memberikan pengaruh yang positif, baik
b. Sementara, untuk Good Corporate kepada Pengungkapan Sustainability Report
Governance atau Sistim Tata Kelola yang maupun Kinerja Perusahaan, walaupun
Baik hanya cukup kuat didukung oleh sebagai prediktor, variabel Pengungkapan
indikator reflektif di hal Kepemilikan Saham Sustainability Report menunjukkan posisi
Terkonsentrasi (KST) dan Proporsi Komisaris yang lemah dalam memberi pengaruh pada
Independen (PKI) dibandingkan Ukuran Kinerja Perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada
Dewan Komisaris (UDK), yang kurang dari hasil f square berikut ini:
0,7.
c. Hal yang sama juga ditemukan di konstruk Tabel 1. F square Model
Kinerja Perusahaan, dimana indikator
reflektif ROE (Return on Equity)
menunjukkan korelasi yang rendah dalam
pembentukan konstruk.
skala industri yang bersifat random atau Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan
memperkuat temuan bahwa GCG sangat signifikan Jannah, U. A. R. (2016). PENGARUH KINERJA
mempengaruhi sustainability report dan justeru KEUANGAN TERHADAP
kinerja perusahaan lah yang menjadi pendorong PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY
kemunculan sustainability report itu sendiri. REPORT PADA PERUSAHAAN DI BEI.
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(2).
5. DAFTAR PUSTAKA
Retrieved from
Aliniar, D., & Wahyuni, S. (2017). PENGARUH
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/view/1
MEKANISME GOOD CORPORATE
635
GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN
Khafid, M., & Mulyaningsih, M. (2017).
PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS
KONTRIBUSI KARAKTERISTIK
PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY
PERUSAHAAN DAN CORPORATE
REPORT PADA PERUSAHAAN
GOVERNANCE TERHADAP PUBLIKASI
TERDAFTAR DI BEI. KOMPARTEMEN,
SUSTAINABILITY REPORT. EKUITAS
15(1). Retrieved from
(Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 19(3),
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/ko
340–359.
mpartemen/article/view/1377
Maharani, S. N. (2015). Sustainability Reporting
Chariri, A., & Nugroho, F. A. (2009). Retorika
sebagai Media Perusahaan dalam
Dalam Pelaporan Corporate Social
Mengembangkan dan Melaporkan Kebijakan
Responsibility: Analisis Semiotikatas
Bisnis Berkelanjutan. Jurnal Ekonomi
Sustainability Reporting Pt Aneka Tambang
Modernisasi, 10(1), 11–22.
Tbk. Retrieved from
Safitri, D. A. (2016). SUSTAINABILITY
http://eprints.undip.ac.id/2028/
REPORT TERHADAP KINERJA
Chen, L., Feldmann, A., & Tang, O. (2015). The
KEUANGAN DAN PASAR. Jurnal Ilmu
relationship between disclosures of corporate
Dan Riset Akuntansi, 4(4). Retrieved from
social performance and financial
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/view/1
performance: Evidences from GRI reports in
299
manufacturing industry. International Journal
Siew, R. Y., Balatbat, M. C., & Carmichael, D. G.
of Production Economics, 170, 445–456.
(2013). The relationship between
Fatchan, I. N., & Trisnawati, R. (2016). Pengaruh
sustainability practices and financial
Good Corporate Governance pada Hubungan
performance of construction companies.
Antara Sustainability Report dan Nilai
Smart and Sustainable Built Environment,
Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Go
2(1), 6–27.
Public di Indonesia Periode 2014-2015). Riset
Suryono, H., & Prastiwi, A. (2011). Pengaruh
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 1(1),
Karakteristik Perusahaan dan Corporate
25–34.
Governance (CG) Terhadap Praktik
Fernandez-Feijoo, B., Romero, S., & Ruiz, S.
Pengungkapan Sustainability Report (SR):
(2014). Effect of stakeholders’ pressure on
Studi Pada Perusahaan-perusahaan yang
transparency of sustainability reports within
Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia
the GRI framework. Journal of Business
(BEI) Periode 2007-2009. Makalah
Ethics, 122(1), 53–63.
Simposium Nasional Akuntansi XII Aceh.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson,
Retrieved from
R. E., Tatham, R. L., & others. (1998).
http://lib.ibs.ac.id/materi/SNA%20XIV-
Multivariate data analysis (Vol. 5). Prentice
Aceh/makalah/031.pdf
hall Upper Saddle River, NJ. Retrieved from
Susanto, Y. K. (2013). Pengaruh Pengungkapan
https://pdfs.semanticscholar.org/6885/bb9a29
Sustainability Report terhadap Profitabilitas
e8a5804a71bf5b6e813f2f966269bc.pdf
Perusahaan. Business Accounting Review,
1(2), 319–328.
ABSTRAK
Dalam sejarah perkembangan kota, sungai merupakan kondisi alam yang menjadi pertimbangan utama dalam
menentukan pilihan untuk bermukim. Dalam sejarahnya di sepanjang tepiannya, telah tersimpan banyak sejarah dan
banyak peristiwa. Dari masa ke masa terekam dalam jejak artefak-artefak berupa bangunan-bangunan yang menjadi
penanda peradaban suatu permukiman di masa tertentu. Demikian juga yang terjadi di Kalimas Surabaya. Bangunan
di sepanjang tepian sungainya terekam sesuai dengan perkembangan kotanya. Salah satu penggal sungai yaitu yang
ada di ruas Jembatan Jagalan-ruas Jembatan Ambengan mempunyai daya tarik disebabkan oleh bangunan di masa
lampau yang masih ada, namun telah mengalami banyak perkembangan sesuai dengan perkembangan kegiatan yang
ada di dalam kawasannya. Perkembangan penataan kawasan juga mempengaruhi ekspresi visual kawasannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan ekspresi visual tepian sungai Kalimas sehingga dapat menjadi
dasar dalam mengembangkan desain spasial kawasan tepi sungainya. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan survey lapangan sebagai dasar utama dalam menganalisis. Identifikasi ekspresi visual yang
dihasilkan menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi penataan spasial kawasan tepi sungai studi kasus di ruas
Jembatan Jagalan-Ruas Jembatan Ambengan.
Kata kunci : Desain Spasial Kawasan, Identifikasi Ekspresi Visual, Tepi Air
3. HASIL DAN PEMBAHASAN tengah antara dua ruas Jembatan tersebut ada satu
3.1. Hasil Survey dan Analisis Jembatan lagi yaitu Jembatan Peneleh. Sehingga
a. Delineasi Penelitian pada delineasi penelitian ini terdiri Jembatan
Delineasi penelitian adalah Koridor Kalimas Jagalan-Peneleh dan Ruas Jembatan Peneleh-
Ruas Jembatan Jagalan di sisi Utara sampai Ambengan.
dengan Jembatan Ambengan di sisi Selatan. Di
5. DAFTAR PUSTAKA
Bapeko, Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota
Surabaya,Tahun 2014-2030 (2014).
Handinoto, (1995) Perkembangan Kota dan
Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya,
1870-1940, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Lynch, Kevin, (1992), The Image of The City.
USA, The MIT Press
Mutfianti, Ririn Dina, (2010), Konsep Penataan
Koridor Kalimas Surabaya berdasar Potensi
Roh Lokasi (Spirit of Place).
Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process.
New York : Van Nostrand Reinhold
Company.
Trancik, Roger (1986), Finding Lost Space,
Theories of Urban Design, Van Rostrand
Reinhold Company, New York.
ABSTRAK
Sungai Kalimas di sepanjang ruas Jembatan Petekan – ruas Jembatan Merah merupakan gerbang menuju area
pelabuhan dan juga merupakan kawasan spasial tepi sungai yang dimanfaatkan sebagai sarana alat interaksi dengan
bangunan yang berada di tepiannya. Hal ini memungkinkan di waktu dahulu dan menjadi jalur angkut yang efektif
dalam membawa barang dagangan dari pelabuhan menuju pergudangan yang banyak ditemukan di sepanjang tepian
sungai. Sungai Kalimas juga merupakan bagian dari prasarana kota yang tidak hanya sebagai area pembuangan air
hujan namun menjadi ruang positif pada area tersebut serta sebagai sarana transportasi yang mudah dan efisien untuk
keluar Kota Surabaya lewat lautan (Buku Soerabaia Tempo Doeloe dalam Mutfianti,2010). Sebagai proyek kerjasama
yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan Lingkungan Buatan UWIKA (Pusdewika), maka perancangan ini
bermaksud mengembangkan koridor dengan upaya identifikasi dan solusi desain lebih lanjut dalam lingkup potensi
historis kawasan dan menghidupkan kembali citra kawasan koridor ruas Jembatan Petekan – Jembatan Merah sebagai
kawasan historis bernilai positif.
3.2. Analisis Berdasarkan SWOT (Strengths, Sarana dan prasarana sirkulasi kendaraan
Weakness, Opportunity, Threat) dan pejalan kaki yang kurang memadai.
Analisis matriks SWOT dilakukan dengan Banyaknya truk – truk parkir di tepi koridor
tujuan mencari alternatif strategi pemanfaatan sehingga terjadi kepadatan dan penyempitan
ruang di kawasan tepi sungai ruas Jembatan
jalan.
Petekan hingga Jembatan Merah Surabaya sesuai Penurunan vitalitas ekonomi
dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan
kawasanterbangun.
ancaman yang ada. Penurunan nilai tradisi kearifan lokal di
sepanjang tepi sungai
a. Kekuatan (Strengths)
Kawasan yang memiliki makna simbolik
c. Peluang (Opportunity)
dan sejarah yang menonjol, unik da Bangunan kuno terbanyak dengan kondisi
nmenarik. fasade yang utuh berada di segmen 5 atau
Tampilan fasade bangunan Menara Pandang disekitar Menara Pandang atau Gedung
atau Gedung Syah bandar terlihat dari Syah Bandar sehingga membentuk
pandangan Jembatan Merah. visualisasi kota tua yang menarik.
Ciri fasade bangunan menampilkan beragam Visualisasi ini dapat membawa siapapun
jenis style pada sisi Kalimas timur yang yang berada di dalamnya kembali
menunjukkan kearifan lokal pada masa bernostalgia ke memory masa – masa tempo
dahulu yaitu vernakular Arab dan Cina, dan doeloe.
klasik modern. Pasar Pabean merupakan pasar tradisional
Beragamnya fasilitas penunjang dan adanya yang terkenal sebagai sentra penjualan ikan
ruang – ruang publik berupa Ruang Terbuka
segar di Kota Surabaya.
Hijau dan pusat perbelanjaan. Koridor di Jl. Kalimas Utara merupakan
Keunikan bentuk lay out dan sirkulasi jalan akses ke perkampungan Arab dan Pecinan.
lingkungan mengikuti alur jalannya aliran Kawasan Pecinan atau Kya – Kya
sungai. merupakan area perdagangan dan jasa
Merupakan gerbang masuknya area komersial. Sedangkan di Jl. Kalimas Barat
pergudangan dan area pelabuhan Kota terdapat destinasi belanja di Jembatan
Surabaya. Merah Plaza. Dua hal ini merupakan daya
tarik pelaku bisnis dan wisatawan untuk
b. Kelemahan(Weakness)
Peran dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan belanja ketika berada di Koridor
kekuatan dan keindahan sungai Kalimas ruas Jembatan Petekan – ruas Jembatan
sebagai jantung kota Surabaya masih Merah.
Akulturasi budaya Arab dan Cina tidak
rendah.
Terdapat pembuangan sampah illegal yang hanya dapat disaksikan melalui style
berada di tepian sungai. arsitektur bangunan tetapi juga dapat
disaksikan dari kegiatan sehari – hari tepi sungai. Dan menyediakan fasilitas
penduduk yang bermukim didalamnya. kendaraan sewa sepeda ontel dan becak
untuk berkeliling kawasan.
d. Ancaman(Threats)
Perbaikan kualitas infrastruktur pada
Keberadaan Jl. Panggung dimanfaatkan
kawasan penelitian.
sebagai akses utama Pasar Pabean oleh truk
– truk pengangkut ikan sehingga dapat
3.4. Konsep Makro Pengembangan Kawasan
berdampak buruk pada kondisi infrastruktur
Visi Penataan dan Perancangan Spasial
jalan lingkungan.
Kawasan Tepi Sungai Kalimas Surabaya adalah
Tepian sungai Kalimas timur sebagian besar
“Mewujudkan kawasan komersial dan
masih dijadikan sebagai lahan parker oleh
permukiman sebagai kawasan wisata dan edukasi
truk – truk pengangkut muatan tinggi.
sejarah yang berbasis waterfront heritage”.
Punahnya identitas dan sejarah sungai
Kalimas yang menarik dan meningkatnya
kantong-kantong kekumuhan di sekitar
tepisungai.
Gambar 3. Land Use & Site Planning. Sumber : Dok. Pribadi (2017)
kebutuhan pelestarian heritage dan kebutuhan Linkage kolektif kawasan berbentuk mega
interaksi ke Sungai Kalimas diperlukan untuk form susunan - susunan yang dihubungkan
menghidupkan kawasan (Mutfianti & Suprobo, ke sebuah kerangka berbentuk garis lurus
n.d.). dan hirarkis mentgikuti pola Sungai
e. Teori Linkage (Ching, 2014) Kalimas.
Elemen
- Linkage structural
tambahan, melanjutkan 4.2 Pengembangan Kawasan Berdasarkan
pembangunan baru yang ada pada kawasan Prinsip Pengembangan Tepi Sungai oleh
tersebut dan masih menjadi bagian pola Arifin, Mohd, & Hazreena (2000)
tambahan yang ada di sekitarnya. a. Site Planning
- Linkage kolektif.
Gambar 5. Pelayanan Sepanjang Sisi Sungai Sumber jalan 8 m, pedestrian lebar 1,2m, jarak antar
: Dok. Pribadi (2017) bangku taman 3m. Peruntukan mobil
keluarga, sepeda motor dan kendaraan non Tabel 3. Fungsi dan Peruntukan Jalan di
emisi. Kawasan Studi
Gambar 7. Preservasi (d) Menara Syah Bandar Gambar 8. Visual Estetika (e)
Gambar 10. Land Use & Facilities (h) Gambar 12. River Management (i)
6. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, A., Mohd, R., & Hazreena, H. (2000).
Making Sustainable Waterfront
Development. In Procceding Seminar,
ABSTRAK
Pasar Tradisional merupakan tempat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok, dimana masyarakat sangat
tergantung dengan keberadaan pasar. Latar belakang dari perancangan ini yaitu paradigma masyarakat yang
menganggap bahwa pasar tradisional lekat dengan hal yang kotor, kumuh, dan kurang layak, hal ini menyebabkan
masyarakat berpindah ke pasar modern untuk mencari kebutuhan akan bahan pokok. Adapun tujuan Perencanaan dan
Perancangan Pasar Multifungsi di Kota Surabaya adalah untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional di kota
Surabaya. Metode yang digunakan adalah dengan observasi langsung dan daftar pustaka. Hasil pengolahan data
nantinya akan dijadikan sebagai dasar dalam perencanaan dan perancangan, dimana menghasilkan konsep makro
identitas pasar. Oleh karena itu, pasar seharusnya perlu untuk dikembangkan kualitasnya agar masyarakat senang
untuk pergi ke pasar dan juga tidak hanya pada kalangan wanita saja, namun dari berbagai kalangan, oleh sebab itu
fungsi dari pasar perlu untuk ditambah, agar masyarakat yang pergi tidak hanya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan bahan pokok, namun juga dapat menikmati fasilitas lain dari pasar itu sendiri.Hal ini juga dapat menjadi
potensi bagi para pedagang kecil, agar dapat membuka lapangan kerja yang luas dan mencakup seluruh lapisan
masyarakat.
3. ANALISA
Analisa Pelaku/ Pengguna Pasar
Pelaku atau pengguna Pasar Multifungsi terdiri
dari :
1. Penjual (Penyewa/ Pemilik Toko)
2. Pembeli (Konsumen)
3. Pengelola Gambar 3. Jalur Pengunjung
4. Staf atau pegawai Sumber : Dok. Pribadi
5. Pemasok Barang (Supplyer)
Analisa Site
Organisasi Ruang
Data Teknis
• Nama Jalan : Jalan Dr.Ir.Haji.Soekarno
Gambar 1. Struktur Organisasi Ruang
• ROW : 10 meter
Sumber : Dok. Pribadi
• KDB : 50% - 60%
• KLB : 2 – 5 Lantai
• GSB :5m
• Kelas Jalan : Tipe 1 jalan arteri sekunder
• Peta Peruntukan : Belum Ditentukan
• Luas Lahan : 9 Ha (Terpakai 2,3 Ha)
• Batasan-batasan site :
Batas Utara : Jalan Penjaringan Asri
Batas Selatan : Lahan Kosong
Batas Timur : Perumahan Medokan Asri
Batas Barat : Perumahan Rungkut Asri
Gambar 5. Zoning
Sumber : Dok Pribadi
INTERAKSI
JUAL BELI KEBUTUHAN
BUDAYA
KOMERSIAL
(NILAI JUAL) Gambar 9. Layout Plan
Sumber : Dok Pribadi
Gambar 6. Konsep Desain layout pasar multifungsi terbentuk
Sumber : Dok Pribadi mengikuti zoning, dimana area depan digunakan
sebagai area publik dan privat dan belakang
4.2 Studi Bentuk sebagai area semi private dan service. Selain itu
pengolahan tapak juga didasarkan pada analisa
tapak. Area pasar terletak pada tengah site,
dimana didalamnya juga terdapat area pagelaran,
selain itu foodcourt terletak pada area belakang
Gambar 7. Transformasi bentuk
Sumber : Dok Pribadi bersama area fasilitas lainnya.
dock/ bongkar muat barang. Pada sisi kiri struktur keranjang belanja dan juga kaca yang
bangunan terdapat area parkir mobil dan motor. digunakan sebagai view ke luar dan view ke
Sisi kanan bangunan dijadikan sebagai area dalam bangunan, selain itu kaca juga berfungsi
bermain dan taman. untuk memaksimalkan pencahayaan alami yang
masuk kedalam bangunan.Pada area belakang,
tidak terdapat desain yang menarik karena
merupakan area bongkar muat, namun terdapat
vertikal garden pada dinding bangunan.
4.6 Interior
Interior bangunan didesain dengan
mengekspos struktur bangunan, sesuai tema yang
diambil arsitektur fungsional. Selain itu juga
menggunakan konsep minimalis modern, dimana
mengikuti identitas pasar yang sifatnya terbuka,
kuat. Sehingga memperlihatkan struktur
Gambar 11. Denah Lt 2 bangunan akan mencerminkan sifat kuat dan
Sumber : Dok Pribadi
terbuka tersebut. Pada area fasilitas terdapat
Denah lt 2 dibagi menjadi area public dan partisi atau permainan dinding sebagai pembatas
semi private. Dimana pada belakang terdapat ruangan.
area semi private yaitu, gym, spa sauna,
kesenian. Sedangkan pada bagian depan terdapat
area jual beli yang dibagi menjadi area pasar
kering dan oleh- oleh
4.5 Tampak
4.7 Perspektif
Perspektif bangunan pada saat malam hari, akan
terlihat lampu dari dalam bangunan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis D.K.. 1996. “Architecture From,
Space, and Order”. United States of
America. Penerbit Willey
Neufert, Ernst. 1997. “Data Arsitek Jilid 1”.
Jakarta. Penerbit Erlangga
Neufert, Ernst. 1997. “Data Arsitek Jilid 2”.
Jakarta. Penerbit Erlangga
Peraturan Menteri Perdagangan RI no.53/M-
DAG/PER/12/2008 Suardana, I Nyoman
Gde. 2007. Pasar Tradisional yang Kian
Terpinggir.
http://dispendukcapil.surabaya.go.id/
http://surabaya.bisnis.com/read/20170418/3/954
82/pd-pasar-surabaya-fokus-perbaikan-
pasar-tradisional
ABSTRAK
Sungai Kalimas merupakan sungai bersejarah untuk Kota Surabaya, dimana sungai ini menjadi pusat perekonomian
masyarakat di jaman Kerajaan Majapahit. Selain itu, air sungai yang jernih menjadi keuntungan sendir i untuk
area permukiman di sekitarnya. Seiring waktu, arus urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan sepanjang
Sungai Kalimas menjadi area yang padat penduduk dan minimnya ruang terbuka. Air sungai yang keruh adalah salah
satu dampak dari permukiman yang ada serta hal ini membuat menurunnya daya tarik masyarakat terhadap Sungai
Kalimas. Penelitian ini merupakan bagian dari proyek desain yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan
Lingkungan Buatan UWIKA (Pusdewika) yang akan memfokuskan Kalimas untuk dapat menjadi daya tarik
masyarakat lokal maupun mancanegara dan sebagai ciri khas kawasan di Kota Surabaya dengan berdasarkan prinsip
pengembangan kawasan tepian air. Dengan demikian, tujuan penelitian desainnya adalah menambahkan ruang terbuka
dan memetakan wilayah sesuai kebutuhan, serta menambahkan beberapa fasilitas penunjang untuk masyarakat
sekitarnya. Sasaran proyek dilakukan di Bantaran permukiman Darmorejo. Untuk mengembangkan segmen yang
terpilih menggunakan metode kualitatif, berupa analisis SWOT dan FGD (Focus Group Discussion).
Kata Kunci: Seminar Nasional, SNITER 2017, Sungai Kalimas, Ruang Terbuka, Wisata Air
dalam pengembangan potensi sungai Kalimas Nomor 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata
sebagai kawasan konservasi dan pariwisata Ruang dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 serta prinsip pengembangan kawasan tepian
Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Pasal sungai.
14 ayat 2 huruf a, menerapkan bidang keilmuan
arsitektur khususnya perancangan kawasan dan
tepian sungai, memberikan pengalaman dalam Penyesuaian Tema untuk Kawasan Tepian
perencanaan kawasan tepian sungai. Sungai
Tema untuk kawasan tepian mengacu pada
2. METODE PENELITIAN situasi dan kondisi masyarakat yang terkena
Penelitian menggunakan fakta-fakta dampak perubahan kawasan.
lapangan yang diperoleh dari obyek penelitian,
sehingga hasilnya merupakan data primer. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisa, konsep mikro kawasan
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini adalah Modern and Green. Konsep modern
Penelitian dilakukan di Surabaya, kawasan menggambarkan gaya hidup masa kini yang terus
tepian Sungai Kalimas, di antara Ruas Jembatan berkembang, sehingga menuntun masyarakatnya
BAT-Ruas Jembatan Wonokromo, tepatnya di untuk bisa menjadi lebih aktif. Salah satu kota
permukiman Jl. Darmorejo. yang menjadikan aktif masyarakatnya adalah
Kota Bandung. Hal ini disampaikan oleh Ridwan
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian Kamil dalam forum diskusi “The People are the
Prosedur yang dilakukan berdasarkan city” pada buku Archienesia 10, hal 100-101).
rencana penelitian sebagai berikut: Dan konsep green menandakan ramah
lingkungan yang merupakan salah satu cara
Penetapan Rumusan Masalah untuk mengimbangi konsep modern. Gaya hidup
Rumusan masalah yang menjadi isu dalam yang modern sering kali berdampak pada
penelitian yaitu Perkembangan kegiatan lingkungan, sehingga lingkungan tidak lagi
arsitektural yang pesat di tepian Sungai Kalimas nyaman untuk ditempati. Oleh karena itu, konsep
yang mengakibatkan kawasan kurang area green dapat membawa kota tetap nyaman di
terbuka. jaman yang modern.
Penerapan konsep dapat terlihat di kawasan
Pengumpulan Data yang didesain ruang terbuka hijau lebih banyak,
Berupa observasi lapangan, dokumentasi serta meminimalisir pengguna kendaraan pribadi,
aktivitas dan kondisi, selain secara langsung, dengan menyediakan tempat untuk pengguna
pengumpulan data dilakukan dengan studi jasa angkutan umum seperti halte maupun
literature dan FGD (Forum Group Discussion). menata kawasan dengan menerapkan beberapa
hal dari kota hijau, sehingga membuat kawasan
Analisis Kualitatif pada segmen 2 sampai 4 menjadi area rekreasi
Analisis Kualitatif merupakan analisa yang dengan beberapa fasilitas yang menunjang di
diperoleh berdasarkan fakta di lapangan dari dalamnya. Berdasarkan sifatnya, ruang terbuka
obyek penelitian. Dari analisa yang telah lingkungan bersifat umum (menurut Hakim,
dilakukan dapat menggolongan kawasan Ir.Rustam (1991)), sehingga perlu adanya
sehingga terbagi menjadi beberapa segmen. penyesuaian dengan masyarakat sekitarnya
Dengan tujuan untuk memudahkan dalam agar ruang terbuka tercipta dengan nyaman.
mengembangkan suatu kawasan. Kawasan yang berhubungan dengan tepian
Sungai Kalimas memiliki potensi. Orientasi ke
Penyesuaian Kriteria Kawasan Tepian Sungai sungai membuat kawasan ini menjadi berkarakter
Kriteria Kawasan Tepian Sungai dan memiliki keunikan sendiri.
berlandaskan Peraturan Daerah Kota Surabaya
Gambar 3. Perspektif
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)
Detail 2
Detail 2 merupakan area rusun. Area rusun
di desain tidak hanya untuk penghuni, namun
juga untuk umum, sehingga pada lantai dasar,
digunakan untuk area komersil, untuk berjualan
yang dapat menunjang perekonomian penghuni.
Untuk menunjang aktivitas, terdapat tempat
bermain di tiap rusun. Di tempat tersebut,
masyarakat dapat bersosialisasi. Namun, juga
terdapat playground yang dilengkapi permainan
Gambar 2 Tampak
yang lebih banyak berpusat pada satu area.
Sumber : dokumentasi pribadi(2017)
Playground ini juga sebagai pembatas antara
Perspektif food’s street (bagian selatan) dengan area rusun.
Perspektif dari keseluruhan rancangan mulai
dari area sekolah, Taman, hingga shopping
center. Hasil penelitian dan pembahasan berisi
Detail A Detail B
Potongan Jalan yang berhubungandengan sungai. Potongan Jalan tepian Site dengan Jalan Raya.
Detail 3
Detail 3 merupakan area Taman dan Tempat Wisata. Akses untuk wisata air, terdapat di kawasan ini.
Gambar 8. Detail 3
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)
5. DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Juan (2016). Tugas Akhir Perencanaan
dan Perancangan Spasial Kawasan Tepi
Sungai Kalimas Surabaya (koridor Kalimas
Ruas Jembatan BAT-Ruas Jembatan Jagir
Wonokromo)
ABSTRAK
Sungai Kalimas merupakan sungai yang memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan kota
Surabaya. Sungai ini memang tidak lagi menjadi pusat perdagangan dan transportasi di Surabaya, tetapi salah satu
ruas di Koridor Sungai Kalimas, yaitu Ruas Jembatan Jagalan-Ambengan menjadi Koridor Kalimas yang memiliki
kepadatan tinggi dan berkembang sebagai kawasan perdagangan. Keadaan visual kawasan ini merupakan kawasan
penduduk yang berorientasi menghadap kearah sungai sebagai kawasan solid dan menjadikan sungai sebagai void.
Sebagai proyek kerjasama yang dikembangkan oleh Pusat Desain Industri dan Lingkungan Buatan UWIKA
(Pusdewika), maka perancangan ini bermaksud mengembangkan koridor dengan memanfaatkan Void kawasan
(sungai) sebagai elemen spasial kawasan yang mengoptimalkan penataan spasial kawasan ke arah yang bermanfaat
bagi pemangku kepentingan yang terlibat. Metode perancangan melalui 3 (tiga) tahapan utama, yakni analisis
kawasan, focus group discussion dengan stakeholder dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan segmen sisi
timur koridor Kalimas ruas Jembatan Jagalan – Jembatan Peneleh terpilih karena memiliki nilai potensi
pengembangan kawasan. Konsep utama penataan kawasan ini adalah kawasan pusat perdagangan dan jasa yang
berorientasi keberlanjutan (sustainability) melalui pendekatan urban farming dan dasar teori Roger Trancik sebagai
rujukan konsep makro lingkungannya.
Kata Kunci : Memuat Karakteristik Permasalahan, Maksimal Dua Kata Per Kata Kunci, Maksimal Lima Kata Kunci
menjadi sangat padat dan menjadikan sungai dan ancaman atau SWOT (Strength, Weakness,
tepian sungai tidak terurus dengan baik. Opportunity and Threat). Metode ini merupakan
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut di atas, salah satu analisis alternatif yang digunakan
maka proyek dengan pendanaan kerjasama untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi
Pusdewika ini menitikberatkan rumusan untuk dapat menghasilkan strategi
masalahnya pada hal sebagai berikut: 1) pengembangan kawasan (lihat table 1).
Bagaimana cara mengoptimalkan kondisi yang Analisa SWOT merupakan kajian hubungan
terjadi pada kawasan sungai Kalimas menjadi atau interaksi unsur-unsur internal, yaitu
lingkungan yang lebih baik?; dan 2) Bagaimana kekuatan dan kelemahan terhadap unsur – unsur
selanjutnya optimalisasi tersebut dapat dijawab eksternal yaitu peluang dan ancaman. Unsur-
melalui desain yang tepat dengan mendasarkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan
pada teori makro maupun mikro yang ada? ancaman merupakan hasil analisa potensi serta
Dengan demikian tujuan dari perencanaan permasalahan dan issue dalam pemanfaatan
dan perancangan ini adalah untuk memperoleh ruang di kawasan perencanaan dan perancangan
desain spasial kawasan tepi Sungai Kalimas yang diperoleh dari hasil survey melalui teknik
koridor ruas Jembatan Jagalan – ruas Jembatan pengamatan di lapangan, wawancara kepada
Ambengan, yang dapat menghasilkan Tema masyarakat sekitar serta dilakukan pertemuan
kawasan, visual bangunan, solusi untuk dengan masyarakat dalam pertemuan FGD
pemanfaatan lahan, dan usaha pengembangan (Focus Group Discussion).
dan pemanfaatan jalur sungai kalimas. Analisa matriks SWOT dilakukan dengan
tujuan mencari alternatif strategi pemanfaatan
2. METODE PENELITIAN DAN ruang di kawasan tepi sungai ruas Jembatan
PERANCANGAN Jagalan hingga Jembatan Ambengan Surabaya
Metode penelitian dilakukan melalui tiga sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan
tahapan utama, yaitu: 1) Analisis Kawasan ancaman yang ada. Berdasarkan analisis matriks
dengan pembagian segmen melalui teori prinsip SWOT akan diperoleh 4 (empat) kelompok
pengembangan kawasan tepi air, 2) Penggalian strategi pemanfaatan ruang pada kawasan
potensi kawasan dalam FGD, SWOT dan teori perancangan, yaitu:
perancangan kota; 3) Interpretasi dan 1) Strategi S-O adalah strategi agresif, yaitu
rekomendasi perencanaan dan perancangan strategi yang mengoptimalkan kekuatan
spasial kawasan tepi sungai. Dasar teori untuk memaksimalkan peluang yang ada.
perancangan yang mendasari proses desain 2) Strategi S-T adalah strategi pengelolaan
sampai dengan hasil jadi adalah Trancik (1986) yang memaksimalkan kekuatan dengan
dan Arifin, Mohd, & Hazreena (2000). meminimalkan ancaman.
3) Strategi W-O adalah strategi yang bertujuan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk memanfaatkan peluang melalui cara-
cara mengatasi berbagai kelemahan.
Analisis SWOT
4) Strategi W-T adalah strategi defensif, yaitu
Berdasarkan hasil dari Focus Group strategi yang berupaya untuk meminimalkan
Discussion (FGD) dan SWOT yang telah kelemahan dan atau menghindari ancaman.
dilakukan dan melalui pertimbangan potensi site Dari hasil analisa SWOT maka diperoleh strategi
kawasan maka terpilihlah kawasan Segmen 4 kebijakan pemanfaatan ruang di kawasan tepi
(empat) yaitu kawasan dari Jembatan Jagalan sungai ruas Jembatan Jagalan hingga Jembatan
hingga Jembatan Peneleh yang berada di sisi Ambengan Surabaya. Strategi yang dipilih
Timur sungai Kalimas Surabaya. adalah strategi S-O dikarenakan berdasarkan
Dalam mendapatkan strategi kebijakan hasil analisa dan FGD yang sudah dilakukan
pemanfaatan pola ruang di kawasan tepi sungai sebelumnya, terpilih segmen 4 (empat) yaitu
pada ruas Jembatan Jagalan hingga Jembatan kawasan yang memiliki potensi yang lebih
Ambengan Surabaya, dilakukan identifikasi dan
analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan
banyak untuk dapat dikembangkan dengan pengembangan konsep koridor, serta Place
peluang yang ada. terdiri dari pengembangan konsep Urban
Farming dan Waterfront City.
Konsep Makro dan Mikro
Sementara, pengembangan konsep mikro
Konsep makro dan konsep mikro diterapkan
melalui 9 (sembilan) prinsip kawasan tepi air
kedalam perancangan dan perencanaan kawasan
menurut (Arifin et al., 2000) diterapkan dalam
tepi sungai Kalimas. Pengembangan konsep
pengembangan Site Planning, pelayanan
makro di desain berdasarkan teori Roger Trancik
sepanjang sisi sungai, infrastruktur, preservasi,
yang terdiri dari Figure Ground, Linkage dan
desain visual, streetscape and landscape, access
Place. Figure Ground terdiri dari pengembangan
and transportation, Land Use and Facilities, dan
konsep bangunan permukiman (solid) dan ruang
River Management.
terbuka hijau (void). Linkage terdiri dari
1. Menjadikan
kawasan sesuai
fungsi yaitu
kawasan
perdagangan dan
jasa
2. Pengadaan RTH
3. Pengadaan PLACE MAKNA
fasilitas umum
dan fasilitas untuk
disabel
1. Perbaikan kondisi
jalan dan Sirkulasi
2. Penambahan jalan
pedestrian dan
street furniture
3. Penambahan
fasilitas pada
sungai berupa
dermaga dan PELAYANAN SISI SUNGAI INFRASTRUKTUR
fasilitas
transportasi darat
berupa halte bus
4. Pengadaan block
kawasan berupa
tema – tema
kawasan sesuai
budaya dan sejarah
kawasan.
5. Pengembangan VISUAL RIVER MANAGEMENT
fasad bangunan
dengan ketinggian
yang teratur
ABSTRAK
Kebutuhan rumah yang ramah lingkungan mengalami peningkatan di kota-kota besar dan sekitarnya. Hal ini terjadi
karena semakin meningkatnya biaya operasional rumah tangga, seperti biaya pemakaian listrik dan air. Selain itu
masyarakat di daerah sudah semakin paham akan pentingnya membangun yang ramah lingkungan, sebagai bentuk
pembangunan selaras bersama alam. Konsep perencanaan dan perancangan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk
menghasilkan desain yang dapat menghemat pemakaian energi listrik, air, dan material. Selain juga memperhatikan
faktor kenyamanan pengguna. Pada lahan dengan tantangan arah hadap sesuai dengan arah edar matahari, yaitu di sudut
persimpangan di posisi Barat – Utara. Orientasi bangunan ke arah hadap Barat – Utara merupakan posisi terpanas
terutama di Pulau Jawa, sesuai dengan garis edar matahari. Konsep yang digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan
oleh arah edar matahari sebagaimana disebutkan di atas adalah dengan mengatur tata letak ruangan sisi yang berhadapan
dengan panas, yaitu dengan meletakkan ruang sirkulasi yang bukan merupakan Nett Lettabel Area (NLA). Kemudian
dengan menerapkan double facade atau dinding kedua di daerah yang terkena panas, sisi barat dan utara. Dinding atau
facade tersebut dibuat tetap terbuka, sehingga sirkulasi udara dan cahaya alami masih memungkinkan untuk masuk.
Untuk memperhitungkan keadaan tersebut peneliti mempergunakan perangkat lunak Autodesk® Formit® 360 Pro
untuk melakukan simulasi bangunan. Simulasi ini dapat memperlihatkan keefektifan pengaruh shading atau facade
untuk menghalangi sinar matahari langsung yang masuk, dengan memperkirakan panas yang diterima oleh dinding atau
daerah tersebut. Dari simulasi ini didapat perpaduan efektif untuk mengatasi panas yang diterima disebabkan oleh arah
hadap bangunan yang kurang menguntungkan.
Kata Kunci: double facade, green building, green homes, ramah lingkungan, simulasi bangunan
minimnya pengetahuan bagaimana agar bisa Komputasi dan Teknologi Arsitektur, Universitas
mendapatkan penghematan. Widya Kartika Surabaya.
2.2. Metode dan Rancangan
Metode yang dipergunakan adalah melakukan
pemodelan dasar bentuk bangunan, kemudian
disimulasikan studi sinar matahari (Solar Study)
dengan menggunakan Autodesk® Formit® 360
Pro. Menurut Analisis desain yang berkelanjutan
memang membantu menghasilkan desain yang
lebih baik. Menurut Holzer (2016), tes semacam
ini merupakan studi pendahuluan, untuk
mendapatkan informasi berupa diagram sinar
matahari atau bayangan, studi volumetrik dan
perhitungan area selama pengembangan desain,
untuk umpan balik lebih rinci mengenai distribusi
siang hari atau tingkat kenyamanan manusia
berdasarkan perhitungan sudut façade tertentu.
Berikut ini metode yang dipergunakan.
Gambar 1. Konsumsi energi final per sektor
Sumber: Outlook Energi Indonesia 2016
Gambar 8. Simulasi bulanan pada bagian jendela Gambar 11. Simulasi bulanan alternatif 3
sisi barat
5. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT). (2016). Outlook Energi Indonesia
2016. Jakarta: Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT).
Badan Standarisai Nasional. (2011). Konservasi
Energi Selubungan Bangunan Pada Bangunan
Gedung. SNI 03-6389:2011.
Caranic, B. et al. (2016). Case study based
Gambar 12. Simulasi bulanan konsep final approach to integration of sustainable design
analysis, performance and building
4. SIMPULAN, SARAN, DAN information modelling. Brebbia, C. A.,
Galiano-Garrigos, A., The Sustainable City XI,
REKOMENDASI
MIT Press
A. Simpulan
Green Building Council Indonesia. (2014).
Dari kegiatan penelitian tersebut didapat
Panduan Teknis Perangkat Penilaian
kesimpulan sebagai berikut:
Bangunan Hijau untuk Gedung Baru versi 1.2.
1. Semakin jauh jarak dinding bangunan
Jakarta: Green Building Council Indonesia.
dengan dinding selubung kedua yang
Holzer, Dominik. (2016, Nopember) Pathways for
menerima panas memberikan efek
Testing Environmental Building Performance
mengurangi panas di dalam ruang.
Comparing Parametrically-Driven Topology
2. Semakin panjang sosoran semakin
Optimization with ‘Green BIM’ approaches.
banyak area yang ternaungi, hal ini
SIGraDi 2016, XX Congress of the
memberikan keuntungan naungan yang
Iberoamerican Society of Digital Graphics,
akan mempengaruhi panas dan silai dalam
748-753
ruang.
James Corbett. (2008) Green Movement. Diakses
3. Semakin besar bukaan jendela semakin
dari:
mengurangi panas ruang dalam bangunan.
http://www.encyclopedia.com/environment/en
4. Arah hadap bangunan, dalam hal ini arah
ergy-government-and-defense-
hadap bukaan jendela dan penempatan
magazines/green-movement 170816 06.50
dinding selubung sangat berpengaruh
terhadap penerimaan panas yang
mempengaruhi keadaan kenyamanan
termal di dalam ruang.
B. Saran dan Rekomedasi
Dalam usaha mengoptimalkan kenyamanan
terhadap kondisi matahari di kawasan
Sidoarjo adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi menentukan orientasi
bangunan dan arah pembukaan, maka
pemilihan lokasi sebaiknya dilakukan
dengan cermat.
2. Pemilihan bahan mendukung penempatan
bukaan bangunan, panjang sosoran dan
selubung bangunan.
3. Untuk optimalisasi kondisi dan
kenyamanan dalam ruang, dapat
dilakukan simulasi melalui program
pemodelan autodesk/revit terlebih dahulu.
ABSTRAK
Kegiatan konstruksi baik itu pengadaan barang maupun jasa, pasti mengeluarkan biaya yang besar. Bagi kontraktor,
keakuratan dalam estimasi biaya dan waktu merupakan hal penting yang menentukan keberhasilan suatu proyek
konstruksi. Indikator keberhasilan proyek adalah keefektifan biaya dan waktu penyelesaian proyek sehingga
menghasilkan keutungan yang optimal. Salah satu komponen biaya dan waktu yang harus dipertimbangkan adalah
pemilihan untuk menggunakan alat berat atau tidak pada proyek tersebut. Pada penelitian ini telah diteliti tentang
pengaruh salah satu alat berat yaitu mobile crane dalam proses pemasangan kuda-kuda baja. Pemilihan penggunaan
mobile crane akan dibandingkan dengan penggunaan katrol manual (Box I) pada beberapa proyek yang berbeda. Hasil
penelitiannya memunculkan perbandingan biaya, waktu serta kendala yang mungkin terjadi pada masing-masing
metode. Hasil penelitian ini menunjukkan biaya pemasangan kuda-kuda yang paling efisien adalah menggunakan Box
I, dikarenakan biaya sewa dan operasional harian yang mahal. Sedangkan waktu pemasangan kuda-kuda yang efektif
adalah menggunakan mobile crane. Karena mobile crane bisa dengan mudah berpindah tempat sesuai kebutuhan, serta
sistem yang digunakan adalah sistem hidrolis. Kendala di lapangan bisa mempengaruhi pemilihannya. Karena pada
beberapa proyek dengan kendala yang kompleks, penggunaan mobile crane bisa menjadi efektif secara waktu dan
efisien secara harga.
pemasangan kuda-kuda yang berbeda yaitu box I Perencanaan adalah Perkiraan Biaya dan waktu
dan mobile crane belum pernah dilakukan. proyek. Data yang
Walaupun kedua cara ini sudah sangat dipahami dibuat dengan perkiraan biaya dan waktu
oleh setiap kontraktor yang hendak memasang adalah data ereksi kuda-kuda baja yang tidak
kuda-kuda baja. Namun perbandingan yang di pakai pada proyek tersebut, karena setiap
terperinci mengenai jumlah pekerja, upah pekerja, proyek hanya menggunakan satu metode
dan waktu yang digunakan serta kendala yang
dihadapi di lapangan masih belum ada 2.3. Teknik Analisis Data
informasinya. Oleh karena itu dipilihlah penelitian Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan
mengenai perbandingan efektifitas biaya dan dalam penelitian, peneliti selanjutnya melakukan
waktu pemasangan kuda-kuda baja dengan analisis data untuk memperoleh sebuah
merinci setiap detail biaya serta waktu yang kesimpulan. Pendekatan-pendekatan yang
digunakan. Serta kendala yang mungkin terjadi digunakan dalam penelitian ini adalah :
pada saat pemasangan kuda-kuda baja. a. Pendekatan aspek teknis Pendekatan teknis
Tujuan dari penelitian ini adalah dilakukan dengan mengumpulkan data-data
mengetahui metode apakah yang menggunakan dari observasi untuk kemudian
biaya proyek paling efektif dan waktu yang lebih mendapatkan gambaran perbedaaan
optimal untuk ereksi kuda-kuda baja bila pelaksanaan dilapangan serta kendala yang
menggunakan katrol (box I) dibandingkan dengan mungkin terjadi ketika melakukan erection
menggunakan mobile crane serta kuda-kuda menggunakan box I dan mobile
Mengidentifikasi faktor dan kendala apa saja yang crane
mungkin terjadi dari masing-masing pilihan b. Pendekatan finansial
penggunaan alat tersebut. Manfaat dari penelitian Pendekatan finansial dilakukan dengan
ini sendiri diharapkan dapat menambah wawasan perbandingan biaya dan waktu untuk ereksi
pada dunia konstruksi mengenai estimasi waktu kuda-kuda bila menggunakan box I dan
dan pengendalian biaya pada proyek menggunakan mobile crane
menggunakan atap rangka baja. Juga Sebagai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
masukan bagi kontraktor serta semua pihak yang 3.1. komponen Biaya
terlibat dalam proyek konstruksi untuk Proyek Pita Mas (Proyek A) yang berada di
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang jalan Raya Krikilan memiliki lebar 23 meter dan
mempengaruhi pilihan bila menghadapi kondisi panjang 72 meter. Melalui pengamatan dan
lapangan yang berbeda-beda. pencatatan, maka didapat hasil seperti pada Tabel
1 dan 2
2. METODE PENELITIAN Pita Mas (proyek A)
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Komponen Biaya Hari Jumlah Total
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mob
1 1 5,250,000
Januari dan Februari 2017. Sedangkan tempat demob 5,250,000
Penelitian merupakan sebuah proyek yang Biaya
direncanakan akan dibangun sebuah gudang di operasional 5 1 10,000,000
jalan Raya Krikilan, Surabaya dan 2 buah gudang harian 2,000,000
di jalan Raya Gedangan, Sidoarjo Bahan
5 1 1,250,000
bakar crane 250,000
Upah
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian
operator 5 1 750,000
Teknik pengumpulan data yang digunakan crane 150,000
pada penelitian ini adalah Observasi dan Tukang 100,000 5 4 2,000,000
Dokumentasi. Data yang dikumpulkan dengan 19,250,000
teknik dokumentasi antara lain hasil pencatatan Tabel 1. Perhitungan biaya pemasangan kuda-
waktu dan jumlah pekerja pada saat ereksi kuda- kuda dengan menggunakan box I
kuda. Sedangkan yang diperlukan dalam bentuk
15 3.3. Kendala
Proyek Jalan Raya Krikilan (Proyek A)
10 box I 1. Lokasi proyek jauh dari pusat kota
(persewaan mobile crane) sehingga
5 mobile crane membuat biaya mob demob sedikit lebih
mahal
0
2. Medan yang akan dibangun proyek masih
PROYEK PROYEK BPROYEK C
berupa tanah urug yang belum mencapai titik
A
kepadatan tertentu. Sehingga memungkinkan
3. terjadi penurunan atau longsor ketika
Gambar 1. diagram penggabungan waktu digunakan mobile crane
proyek untuk masing-masing proyek dengan 2 Proyek Jalan Raya Gedangan (proyek B)
metode berbeda 1. Medan yang akan dibangun sempit. Sudah
Secara keseluruhan waktu penyelesaian ada beberapa bangunan di sekitar proyek ini
pemasangan kuda-kuda baja menggunakan dengan jarak yang tidak terlalu jauh
mobile crane lebih cepat dibandingkan 2. Sudah ada beberapa mesin produksi dan
menggunakan box I. Hal ini salah satunya barang-barang lainnya dari perusahaan
dikarenakan mobile crane lebih mudah dalam hal bersangkutan yang memiliki volume dan
mobilisasi di dalam proyek. Untuk menggeser dari berat yang besar
titik satu ke titik lain cenderung lebih mudah 3. Proyek menjadi tempat sirkulasi barang dari
karena memiliki roda. Juga pada saat pemasangan gudang di sampingnya menggunakan truk
kuda-kuda, proses pemasangan juga lebih mudah dan forklift
karena dapat di geser sesuai kebutuhan. 4. Proyek diharapkan selesai dalam waktu yang
Berbeda dengan penggunaan box I yang singkat
membutuhkan pekerjaan persiapan. Pekerjaan Proyek Jalan Raya Gedangan (proyek C)
persiapan antara lain penggabungan tiang-tiang 1. Medan yang akan dibangun sempit. Sudah
pipa untuk kemudian di las dan dibaut. Kemudian ada beberapa bangunan di sekitar proyek ini
juga harus melalui proses meluruskan tiangnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh
agar tidak roboh ketika dipasang ataupun 2. Terdapat sosoran dari gudang sebelah,
mengalami keretakan dan pembengkokan pada barang-barang dan juga tangki minyak
ABSTRAK
Pada makalah ini akan dijelaskan penggunaan teknologi virtualisasi dalam proses pembelajaran jaringan linux.
Virtualisasi dapat digunakan sebagai perangkat untuk membuat laboratorium jaringan virtual, implementasi dari
laboratorium real dan perangkat lunak simulasi jaringan yang berguna untuk menjelaskan konsep pembelajaran
jaringan komputer. Dengan adanya hal tersebut dapat memberikan gambaran karakteristik projek khususnya
implementasi jaringan linux pada area teknologi virtualisasi. Cara yang untuk implementasi virtualisasi jaringan
linux untuk membantu proses pembelajar digunakan netkit. Netkit merupakan emulator jaringan yang dibangun
berdasarkan User Mode Linux, dimana memungkinkan user untuk mengimplementasikan jaringan komputer linux
berdasarkan desain jaringan. Pada akhirnya, uji coba dilakukan dengan desain jaringan tersebut diimplementasikan
pada netkit dengan membuat laboratorium virtual dan menjalankan mesin virtual netkit.
menggunakan spesisikasi ditunjukkan pada tabel Implementasi dari desain jaringan gambar
3.1. 3.2 dalam netkit dijelaskan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Spesifikasi Komputer Pendefinisian Perangkat Laboratorium.
No Deskripsi Spesifikasi Untuk mendefinisikan perangkat jaringan
1 Merk Apple Inc komputer sesuai dengan desain jaringan gambar
2 Processor Processor Intel Core i7 3.2 dibuat file dengan nama lab.conf.
~2.7 GHz ditunjukkan gambar 4.1.
3 Memori 4 GB
4 Hardisk 500 GB
5 Sistem Windows 7
Operasi
6 Virtual box 4.0.4
7 Sistem Debian 7 32bit
Operasi
Virtual Box
8 Netkit Netkit-2.8
Netkit-filesystem-i386-
F5.2
Netkit-kernel-i386-K2.8 Gambar 4.1. lab.conf
4.2. Pembahasan
Pembuktian bahwa mesin virtual yang
diimplementasikan di netkit apikasi yang
dibutuhkan dalam percobaan jaringan linux
sudah lengkap ditunjukkan pada daftar service
yang ada pada folder #/etc/init.d/ ditunjukkan
gambar 4.7.
5.1.2. Saran
Untuk mengimplementasikan netkit
dipastikan sistem operasi linux yang digunkan
harus menggunakan varian distro Debian dan bit
dari sistem operasi harus sesuai dengan versi
netkit yang digunakan.
ABSTRAK
Perkembangan permainan strategi sekarang sudah sangat pesat. Salah satu permasalahan utama dalam genre
permainan tersebut adalah bagaimana sebuah NPC (non playable character) dapat bermain dengan menggunakan
strategi khusus untuk dapat memenangkan permainan. Untuk dapat membuat kecerdasan buatan pada NPC akan
diterapkan logika fuzzy yang memudahkan NPC untuk menentukan action apa yang akan dijalankan. Action yang
dipilih oleh NPC tersebut berupa behavior tree. Be
havior tree tersebut dirancang untuk membuat NPC seolah olah memiliki behavior tertentu untuk sebuah kondisi
tertentu. Behavior yang dijalankan akan ditentukan oleh fuzzy controller yang memiliki model fuzzy zero – order
sugeno. Ketika diterapkan pada skema permainan, tingkat kemenangan NPC ketika menggunakan fuzzy controller
dan behavior tree akan lebih besar dari pada sebuah NPC tanpa fuzzy controller yang hanya menjalankan 1 action
saja.
Kata kunci : permainan, NPC, kecerdasan buatan, fuzzy controller, behavior tree.
kelas yang memiliki HP dan stamina yang sedang, atau perubahan transisi. Bahkan setiap state pada
dan archer merupakan kelas yang serangannya lebih FMS tidak dapat digunakan kembali dengan mudah.
besar dari swordman. Magician adalah kelas yang Kekurangan FMS adalah sulitnya menerapkan
memiliki HP dan stamina yang paling kecil tetapi kosep modularity. Behavior tree dengan mudah
memiliki serangan yang paling besar. Setiap kelas menutup kekurangan FMS dengan menggunakan
memiliki behavior state dimana setiap state pada konsep modularitas, sehingga setiap state
setiap kelas akan bervarian yang membuat membentuk struktur cabang seperti pohon. Setiap
permainan strategi ini lebih menarik. Pada setiap behavior akan dijalankan melalui root menuju ke
prajurit pada setiap kelas akan memiliki 4 atribut cabang paling akhir (leaf) dan transversal pada
dengan nilai yang berbeda – beda, atribut tersebut pohon ini bisa sangat dinamis.
adalah health , stamina, tingkat aggressive , dan
tingkat agility. C. Spesifikasi Permainan
Permainan strategi yang digunakan memiliki
2. RUANG LINGKUP genre close combat. Detil permainan ini memiliki 2
Berikut akan dijelaskan detil spesifikasi sebagai kelompok yaitu kelompok 1 NPC melawan
dasar penelitian. kelompok 2 NPC. Berikut ini adalah aturan
A. Fuzzy Logic permainannya:
Logika fuzzy adalah salah satu teknik 1. Setiap kelompok NPC terdapat dan 30
matematika yang dirancang untuk mengatasi daerah anggota (prajurit), yang terbagi sama besar
bias [2]. Misalnya mobil npc yang bergerak di trafik untuk 3 kelas.
yang padat, pada behavior yang digunakan, 2. Untuk memvisualisasikan permainan, terdapat
peralihan antar behavior terjadi jika tidak ada mobil matrix 20x20 sebagai lahan untuk posisi dan
lain yang dekat dengan mobil NPC, kemudian pergerakan dari setiap prajurit serta detil
mobil NPC akan bergerak. Jika terdapat mobil yang jumlah sisa pasukan setiap kelompok, detil
dekat, maka mobil NPC berhenti. Sistem fuzzy rata – rata total keseluruhan health pasukan,
memungkinkan kelancaran transisi antar behavior. dan detil rata – rata total keseluruhan stamina
Sebagai contoh lain, mobil NPC bisa mengurangi pasukan yang dapat ditampilkan setiap
kecepatan saat ada mobil lain pada jarak tertentu updatenya.
dengan mobil NPC lainnya. 3. Setiap prajurit memiliki atribut
Dalam penelitian ini, logika fuzzy digunakan a. Health : menandakan ketahanan seorang
untuk memilih perilaku serangan masing-masing prajurit, jika health mencapai 0, maka
NPC berdasarkan health (kesehatannya atau prajurit tersebut dinyatakan mati.
ketahanan), stamina (kekuatan untuk melakukan b. Stamina : menandakan kekuatan untuk
sesuatu), tingkat aggressive (membuat prajurit itu melakukan special action (running attack
cenderung menyerang), dan tingkat agility dan running defense)
(membuat prajurit itu semakin cepat dalam c. Agility : menandakan kegesitan atau
bergerak). Model zero-order sugeno digunakan kecepatan seorang prajurit untuk
dalam penelitian ini, sebuah aturan khas dalam melangkah (standar 1 langkah untuk 1
model fuzzy Sugeno memiliki bentuk: unit pixel)
IF Input 1 = x AND Input 2 = y, then Output is z d. Aggressive : menandakan seberapa besar
= ax + by + c. keinginan seorang prajurit untuk
Untuk model zero-order Sugeno, output dari z menyerang, semakin kecil tingkat
bernilai tetap :a = b = 0. keagresifan seorang prajurit, maka
semakin sering prajurit itu bertahan.
B. Behavior Tree 4. Nilai setiap atribut dari seorang prajurit akan
Behavior tree (BTs) dikembangkan untuk para diacak, setiap prajurit pada kelas tertentu akan
komunitas gaming sebagai alternatif modular untuk memiliki health dan stamina berdasarkan
Finite State Machine (FMS). Permasalahan utama kelasnya.
dari FMS adalah ketika terjadi penambahan state
5. Setiap babak dalam permainan pada setiap Stamina 7.5 poin 4 poin per 15 poin
prajurit kelompok akan memberikan action Regenaration per 3 3 update per 3
pada setiap prajurit yang terdapat pada Running & update update
kelompok lawan dan akan mengurangi health Defense
pada setiap prajurit pada kelompok lawan.
6. Babak akan berakhir ketika semua pasukan 3. IMPLEMENTASI DAN DESAIN
pada salah satu kelompok habis. Pada bab ini akan dijelaskan penerapan dan
Berikut adalah detil pada spesifikasi permainan penjelasan pada penelitian ini.
yang disajikan dalam tabel 1 A. NPC Fuzzy Controller
Untuk membuat NPC dapat mengambil
TABEL I. DETIL SPESIFIKASI PERMAINAN keputusan yang tepat untuk pemilihan behavior
Kelas Swordman Archer Magician maka setiap anggota pada kelompok akan
Health 150 100 60 diterapkan logika fuzzy untuk menghasilkan
Stamina 100 80 60 pemilihan keputusan terhadap behavior itu sendiri.
Normal Dampak Dampak Dampak Input dari fuzzy controller ini adalah
Attack 15 poin 20 poin 25 poin i. Nilai Health dari prajurit
Jarak Serang 1,5m – 2m 3m – 3,5m 2m – ii. Nilai Stamina dari prajurit
2,5m iii. Tingkat Agility dari prajurit
Agility 0,5 – 2,5 0,5 – 2,5 0,5 – 2,5 iv. Tingkat Aggressive dari prajurit
poin poin poin Health dari kelas swordman memiliki range 0
– 150 poin, sedangkan kelas archer memiliki range
Attack Delay 1.25 - 2.25 1.25 - 2.25 1.25 - health antara 0 – 100 poin, dan kelas terakhir adalah
poin poin 2.25 kelas magician yang memiliki range health antara 0
poin – 60 poin. Stamina dari kelas swordman memiliki
Aggressive 0,5 poin – 0,5 poin – 0,5 poin range 0 – 100 poin, sedangkan kelas archer
1 poin 1 poin – 1 poin memiliki range stamina antara 0 – 80 poin, dan
Damage 7 poin 5 poin 2 poin kelas terakhir adalah kelas magician yang memiliki
Reduction range stamina antara 0 – 60 poin. Untuk tingkat
Defense agility dan tingkat aggressive setiap kelas akan
Damage 5 poin 3 poin 1 poin memiliki range yang sama yaitu range 0.5 – 2.5
Reduction poin untuk tingkat agility dan range 0.5 – 1 poin
Running untuk tingkat aggressive. Setiap nilai atribut akan
Defense diproses oleh NPC fuzzy controller untuk
Health 0,1 poin 0,05 poin 0,2 poin menghasilkan nilai derajat keanggotaan (µ) dan
Regeneration per update per update per akan menentukan behavior apa yang tepat untuk
Defense update pasukan (1 pasukan dikontrol oleh 1 NPC fuzzy
Health 0,3 poin 0,15 poin 0,6 poin controller).
Regeneration per update per update per Pada kelas swordman untuk atribut health dan
Running update stamina terdapat 3 kategori fuzzy membership
Health 0,05 poin 0,005 poin 0,1 poin health yaitu weak (W), medium (M), dan strong
Regenaration per update per update per (S). Gambar 1. menunjukan membership health W,
Running & update M, S untuk kelas swordman dan Gambar 2.
Defense menunjukan membership stamina W, M, S untuk
Stamina 2.5 poin 1.25 poin 5 poin kelas swordman.
Regeneration per 3 per 3 per 3
Defense update update update
Stamina 5 poin per 2.5 poin 10 poin
Regeneration 3 update per 3 per 3
Running update update
Pada kelas archer untuk atribut health dan Gambar 6. Input Stamina Membership Function
stamina terdapat 3 kategori fuzzy membership NPC Fuzzy Controller, Kelas Mage
health yaitu weak (W), medium (M), dan strong Pada fuzzy controller untuk agility dan
(S). Gambar 3. menunjukan membership health W, aggressive memiliki membership function yang
M, S untuk kelas swordman dan Gambar 4. sama pada semua kelas. Untuk atribut agility
menunjukan membership stamina W, M, S untuk terdapat 3 kategori fuzzy membership agility yaitu
kelas archer. low (L), medium (M), dan high (H). Berikut
Gambar 7 yang menjelaskan membership function
L, M, dan H untuk atribut agility dan Berikut
Gambar 8 yang menjelaskan membership function
L, M, dan H untuk atribut agility.
B. Behavior Tree NPC Controller memiliki value dari atribut health yaitu weak, rule
NPC Fuzzy Controller akan menjalankan 1 ini akan menghasilkan action (behavior) running
bagian kecil dari keseluruan behavior tree dan apapun value dari atribut stamina, agility, dan
keseluruhan behavior tree akan dibagi menjadi 5 aggressive.
bagian behavior yaitu Attack (A), Running
Attack (RA), Defense (D), Running (RD), TABEL II. Rule Pada NPC Controller
Running (R) yang akan diproses dan dijadikan Player 1 Action
sebagai action atau behavior dari NPC Controller. Health Stamina Agility Aggressive Running
Attack
Attack
Defens Runnin Running
e g Defense
Weak MediumStrong Weak MediumStrong Low MediumHigh Low MediumHigh
Gambar 9 adalah behavior tree yang memiliki ke- No.
5. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan pada penelitian ini,
setiap pasukan yang memiliki NPC fuzzy
controller, akan jauh lebih baik daripada pasukan
yang tidak menggunakan NPC fuzzy controller.
Hal ini dikarenakan NPC fuzzy controller akan
membuat behavior setiap pasukan lebih baik
berdasarkan parameter – parameter yang
diberikan kepada NPC fuzzy controller. Tingkat
persentase behavior yang paling sering muncul
adalah behavior Running Attack dan Defense,
behavior tersebut yang paling dominan dari
kelima behavior yang lain.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Supeno Mardi Susiki Nugroho, Ika
Widiastuti,Mochamad Hariadi, dan Mauridhi
Hery Purnomo, 2013, “Fuzzy Coordinator
Based Intelligent Agents For Team
Coordination Behavior In Close Combat
Games”, Journal of Theoretical and Applied
Information Technology (Jatit)
[2] Muhammad Aminul Akbar, Mochamad
Hariadi, Supeno Mardi S.N, 2015, “Smart
Agent for Multi Behaviour NPC
Coordination Using Fuzzy Coordinator.
“,Intelligent Technology and Its Applications
(ISITIA)
[3] Michele Colledanchise dan Petter O gren,
2014, “How Behavior Trees Modularize
Robustness and Safety in Hybrid Systems”,
IEEE
[4] Alexander Shoulson, Francisco M. Garcia,
Matthew Jones, Robert Mead, dan Norman I.
Badler, 2011, “Parameterizing Behavior
Trees”, Lecture Notes in Computer Science
pp 144-145
[5] Ian Millington dan John Funge, ”Artificial
Intelligence for Games (Second Edition)”,
Morgan Kaufmann, Agustus 2009, pp 309-
330.
ABSTRAK
Sejak tanggal 30 Agustus 2016 Pemerintah Daerah DKI menerapkan system plat nomor genap-ganjil khusus untuk
mobil pribadi sebagai kelanjutan program three in one untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor di jalan raya.
Untuk menentukan palt nomor itu genap atau ganjil sangatlah mudah, hanya dengan membaca angka terakhir dari plat
nomor tersebut, angka yang disebut ganjil adalah angka 1,3,5,7, dan 9 sedangkan angka genap adalah 0,2,4,6,dan 8.
Jika melanggar atau memalsukan plat nomor kendaraan bermotor akan dikenai sangsi pidana berupa penjara atau denda
maksimal Rp. 500.000,-. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengawasi jumlah kendaraan yang lewat
pada titik-titik pemantauan, karena setiap menit jumlah kendaraan yang lewat bisa mencapai ratusan dan dengan
kecepatan tinggi sehingga menyulitkan untuk proses identifikasi, walaupun akan dibantu dengan teknologi cctv.
Penawaran solusi untuk pembatasan genap-ganjil kendaraan bermotor yang lewat akan dengan mudah menggunakan
teknologi digital yaitu dengan memindahkan data kendaraan bermotor tersebut menggunakan system digital dan
dipancarkan menggunakan sinyal wifi (wemos). Karena dalam waktu yang bersamaam system akan mampu mendeteksi
identitas kendaraan dalam jumlah banyak dan disimpan dalam sebuah server, hal ini akan mudah dan membantu dalam
proses pengawasan kendaraan bermotor yang lewat.
karesidenan. Bagian depan mewakili tempat sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor(untuk
nomor tersebut terdaftar, misal Jakarta dengan B. wilayah DKI Jakarta):
Kode huruf belakang sendiri biasanya mewakili • 1 – 2999, 8000 – 8999 dialokasikan untuk
tempat kendaraan tersebut terdaftar dengan tiga kendaraan penumpang.
huruf dibelakang yang sekarang digunakan. • 3000 – 6999, dialokasikan untuk sepeda
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor terbuat dari motor.
plat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris. • 7000 – 7999, dialokasikan untuk bus.
• Baris pertama menunjukkan: kode wilayah • 9000 – 9999, dialokasikan untuk kendaraan
(huruf), nomor polisi (angka), dan kode/seri beban.
akhir wilayah (huruf) Apabila nomor urut pendaftaran yang telah
• Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut
masa berlaku pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal
Warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang telah dialokasikan dengan diberi tanda
ditetapkan sebagai berikut: pengenal huruf seri A – Z di belakang angka
• Kendaraan bermotor bukan umum dan pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka
kendaraan bermotor sewa: Warna dasar sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai
hitam dengan tulisan berwarna putih pada huruf Z, maka penomoran dapat
• Kendaraan bermotor umum: Warna dasar menggunakan 2 huruf seri di belakang angka
kuning dengan tulisan berwarna hitam pendaftaran.
• Kendaraan bermotor milik Pemerintah: Khusus untuk DKI Jakarta, dapat menggunakan
Warna dasar merah dengan tulisan berwarna hingga 3 huruf seri di belakang angka pendaftaran,
putih sesuai kategori atau dengan permintaan khusus.
• Kendaraan bermotor Corps Diplomatik Format kategori 3 huruf seri umum yaitu:
Negara Asing: Warna dasar Putih dengan B XXXX XYZ
tulisan berwarna hitam X = Umumnya mewakili tempat kendaraan
• Kendaraan bermotor Staff Operasional Corps tersebut terdaftar. Huruf yang mewakili kategori
Diplomatik Negara Asing: Warna dasar tempat terdaftarnya kendaraan:
hitam dengan tulisan berwarna putih dan U -> Jakarta Utara
terdiri dari lima angka dan kode angka negara B -> Jakarta Barat
dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian. P -> Jakarta Pusat
• Kendaraan bermotor untuk transportasi S -> Jakarta Selatan
dealer (pengiriman dari perakitan ke dealer, T -> Jakarta Timur
atau dealer ke dealer): Warna dasar Putih E -> Depok
dengan tulisan berwarna merah. N -> Tangerang
C -> Tangerang
K -> Bekasi
Y = Umumnya jenis kedaraan berdasar golongan
Huruf yang mewakili kategori kendaraan:
A -> Sedan
F -> Minibus, Hatchback, City Car
J -> Jip dan SUV
Gambar 1. Plat Nomor Kendaraan Bermotor Z = Huruf acak yang diberikan untuk pembeda
Contoh: B XXXX PAA -> Mobil tersebut
Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan terdaftar di Jakarta Pusat (P), berjenis sedan (A),
pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut dan memiliki huruf pembeda (A).
tersebut terdiri dari 1-4 angka, dan ditempatkan
setelah Kode Wilayah Pendaftaran. NOMOR, 3. METODE PENELITIAN
HURUF DAN URUT SERTA IDENTITAS Identifikasi kendaraan yang dibangun
KOTA. Nomor urut pendaftaran dialokasikan menggunakan sebuah chip wemos berisi data
kendaraan dan pemilik yang selalu dipancarkan Arduino dan PHP. Chip Wemos diprogram
terus-menerus melalui sinyal wifi. menggunakan IDE Arduino dan Server
menggunakan PHP. Software Arduino untuk
untuk merancang hardware client dan router
sedangkan PHP untuk keperluan merancang web
service.
Pada router ini juga menggunakan chip Wemos tersebut sudah terdaftar atau belum, jika belum
yang diisi program untuk mendeteksi keberadaan maka akan ditampilkan nomor polisi dari
kendaraan bermotor dengan cara menangkap kendaraan itu saja sedangkan bila sudah terdaftar
SSID kendaraan bermotor yang dipancarkan lewat web service akan menampilkan data lengkap
sinyal wifi. Router ini terlebih dahulu harus kendaraan bermotor besarta identitas pemilik
terhubung dengan jaringan internet lewat akses kendaraan bermotor. Keberadaan kendaraan
point terdekat. Domain name system atau yang bermotor itu akan disimpan dalam database dan
biasa disingkat dengan DNS merupakan sebuah ditampilkan dalam layar monitor.
sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP
ke nama domain atau sebaliknya, dari nama 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
domain ke alamat IP. Jadi, host komputer Setelah melalui serangkaian proses ujicoba
mengirimkan queries berupa nama komputer dan system dihasilakan dihasilkan data sebagai
domain name server yang kemudian dipetakan ke berikut:
dalam alamat IP oleh DNS . Setelah mendapatkan
IP maka berikutnya router akan menscan sinyal
wifi dari client (SSID kendaraan bermotor)
apakah ada kendaraan bermotor yang berada
disekitar router tersebut, bila ada SSID kendaraan
bermotor maka router akan mengirimkan SSID
tersebut ke server (web service) kemudian web
server akan menghadirkan SSID tersebut.
Gambar 10. Pemasangan Access Point Gambar 12. Tanggal Genap Plat Nomor Genap
Seperti halnya diatas untuk tanggal ganjil dan plat diteruskan ke server untuk diproses
nomor kendaraan ganjil maka system akan dalam menentukan genap dan ganjil.
menandai warna hijau pada informasi GANJIL. 2. Plat nomor dijadikan SSID system untuk
dikenali oleh access point sebagai kode
yang unik dari setiap kendaraan
bermotor.
3. Jika kendaraan bermotor melanggar
ketentuan genap atau ganjil system akan
menandai dalam tampilan berupa warna
merah, sedangkan jika benar maka
ditandai dengan warna hijau.
4. Sistem mampu mendeteksi sinyal wifi
yang dipancarkan oleh client kendaraan
bermotor pada jarak sekitar 50 meter.
5. Sistem akan memberikan solusi untuk
mendeteksi plat nomor genap dan ganjil
yang diterapkan oleh pemda DKI di
sejumlah ruas jalan tertentu untuk
mengurangi jumlah kendaraan bermotor
yang melintasi jalan tersebut.
Sri Wiwoho Mudjanarko, Slamet Winardi, Arthur Protocol for Internet of Multimedia Things,"
Daniel Limantara, 2017, Pemanfaatan Internet in IEEE Internet of Things Journal, vol. 4, no.
Of Things (Iot) Sebagai Solusi 3, pp. 832-839, June 2017.
Manejemen Transportasi Kendaraan doi: 10.1109/JIOT.2017.2671460
Sepeda Motor, Prosiding ATPW X,
DEPARTEMEN TEKNIK http://www.kompasiana.com, 26 Juni 2015 ,
INFRASTRUKTUR SIPIL fungsi identifikasi cek fisik dalam pembuktian
tindak pidana pencurian kendaraan bermotor,
FAKULTAS VOKASI, ISSN 2301-6752
diakses tanggal 28 Juli 2017 jam 05.20
S. Rani, S. H. Ahmed, R. Talwar, J. Malhotra and
H. Song, "IoMT: A Reliable Cross Layer
ABSTRAK
Perkembangan teknologi untuk mendukung sistem pembelajaran saat ini berlangsung sangat cepat sehingga muncul
teknologi inovasi yang interaktif untuk dunia pendidikan. Salah satu teknologi yang diimplementasikan adalah
aplikasi presentasi interaktif dalam kelas multimedia atau sistem presentasi cerdas. Teknologi ini memungkinkan
untuk mengontrol pergerakan dan penekanan tombol mouse dengan cara alami menggunakan gerak tangan (hand
gestures). Kemampuan ini dapat menggantikan peran dan fungsi mouse yang konvensional, dan memfasilitasi
kinerja guru dalam menerapkan teknologi interaktif di dalam kelas. Dalam penelitian ini, untuk membangun sistem
presentasi cerdas dibagi menjadi 2 tahapan yaitu: 1) Pengenalan gerak tangan; 2) Pembuatan aplikasi pengontrol
presentasi. Sensor Myo armband yang terpasang pada lengan penyaji digunakan untuk membaca gerak tangan.
Sinyal electromyography yang dikirimkan sensor Myo armband melalui koneksi bluetooth ke komputer untuk
dikenali sesuai dengan pola yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil pengenalan pola selanjutnya diolah oleh
aplikasi pengontrol yang dibangun dan dipergunakan untuk mengendalikan presentasi Microsoft Power Point.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membuat presentasi lebih efisien, menarik dan juga membuat
pembelajaran lebih interaktif serta dapat membantu penyaji dalam memaparkan materi presentasinya.
Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui skema kebutuhan sistem, perancangan dan desain
penelitian dosen pemula (PDP). Untuk aplikasi, pembuatan program aplikasi, serta
membangun sistem ini, dibagi menjadi beberapa pengujian dan analisa aplikasi.seperti yang
bagian yaitu: sensor pengenalan gerakan lengan ditunjukkan pada Gambar 1.
dengan menggunakan Myo armband.
Pengambilan data berbasis realtime dan wireless Analisa
yaitu menggunakan media bluetooth. Hasil Kebutuha
pengenalan gerak tangan selanjutnya, Desain
diimplementasikan pada smart presentasi, Sistem
merupakan aplikasi presentasi yang dapat Implemen
memahami perilaku manusia dan memberikan tasi Sistem
Pengujian
presentasi yang interaktif.
Sistem
Manfaat aplikasi presentasi cerdas dengan Pemeliharaan
menggunakan media pengenalan gerakan tangan Sistem
adalah: 1) Membuat presentasi lebih efisien, Gambar 1. Alur metode waterfall
menarik dan lebih mudah untuk dipahami, dan
juga membuat diskusi lebih interaktif dan Desain sistem presentasi cerdas dengan
meningkatkan komunikasi; 2) Membantu penyaji menggunakan sensor myo armband sebagaimana
materi dalam memaparkan materi dengan diperlihatkan pada Gambar 2. Sensor ini terdiri
menggunakan sistem kontrol presentasi dari delapan sensor yang terletak melingkar pada
berdasarkan gerakan tangan. Pengontrolan pergelangan tangan. Sensor myo armband
aplikasi presentasi berdasarkan postur tubuh, merekam data pergerakan tangan, seperti (1)
gerak tubuh dan perintah suara dapat membuat genggaman tangan, (2) menekan atau
meningkatkan daya minat masyarakat dalam hal menyebarkan jari, and (3) melambaikan tangan
presentasi (Butnariu, 2012). ke kiri atau kanan. Kemudian, Data dari sensor
myo armband dikirim ke komputer melalui
2. METODE PENELITIAN komunikasi bluetooth.
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Data tersebut akan diolah dan dikenali untuk
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April mengendalikan aplikasi. Gambar 3 merupakan
2017 sampai dengan Agustus 2017 di sistem arsitektur pengenalan gerakan tangan
Laboratorium Teknik Informatika Politeknik melalui sensor myo armband untuk
Negeri Banyuwangi. mengendalikan aplikasi.Pengendali aplikasi ini
berfungsi sebagai pengganti mouse, seperti
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian mouse klik kiri, mouse klik kanan, mouse scroll
Metode penelitian yang digunakan adalah ke atas, mouse scroll ke bawah, tombol next,
metode waterfall, yaitu meliputi analisa tombol previous.
USER LCD
PROJECTOR
S
Myo Gesture Control PR CRE
OJ E
Fingers Spread NOTEBOOK EC N
TO
Wave Right R
Wave Left
Double Tap
Fist
Control Key
EMG Sensor Send via Left Zooming
Bluetooth Right Pointing
Up Select
Down Next
Previous
scriptId = 'com.thalmic.scripts.presentation'
scriptDetailsUrl =
'https://market.myo.com/app/5474c658e4b0361138df2a9e'
Gambar 6. Grafik hasil pembacaan Myo scriptTitle = 'PowerPoint Connector'
function onForegroundWindowChange(app, title)
3.3. Tahapan pengkodean aplikasi local uppercaseApp = string.upper(app)
Langkah awal untuk membuat script konektor return platform == "MacOS" and app ==
"com.microsoft.Powerpoint" or
myo arm adalah setup, yaitu setting koneksi dasar. platform == "Windows" and (uppercaseApp ==
Diantaranya adalah mengatur variabel scriptId, "POWERPNT.EXE" or uppercaseApp == "PPTVIEW.EXE")
scriptTitle, dan scriptDetailsUrl. end
Langkah kedua adalah mendefinisikan Gambar 8. Script koneksi MS Power Point
function atau fungsi.Dalam skrip Myo tidak ada
metode "main" atau sejenisnya. Secara teknis Pergantian halaman presentasi menggunakan
setiap kode yang ditulis pada suatu fungsi akan pose waveIn untuk mundur dan pose waveOut
dijalankan saat script pertama kali dimuat oleh untuk maju seperti script pada Gambar 9.
Myo Script Manager. Untuk menentukan sebuah
fungsi di Myo, yaitu dengan cara seperti
ditunjukkan Gambar 7.
pose = conditionallySwapWave(pose) Le, H., Nguyen K.C., Pham, T., Nguyen, V., Tran,
if pose == "waveIn" then M. 2013. Multimodal Smart Interactive
shuttleDirection = "backward" Presentation System. Human-Computer
else
shuttleDirection = "forward" Interaction, Part IV, HCII 2013, LNCS 8007,
end pp. 67–76
Gambar 9. Script kontrol presentasi Sathiyanarayanan, M., Mulling, T. 2015. Map
Navigation Using Hand Gesture Recognition:
A Case Study Using MYO Connector On
4. SIMPULAN, SARAN, DAN
Apple Map. Second international symposium
REKOMENDASI on computer vision and the internet
Berdasarkan penelitian ini diperoleh (VisionNet ‘15), prosedia computer science
kesimpulan bahwa Myo armband dapat 58. pp. 50-57
dimanfaatkan sebagai pengganti perangkat kontrol Sukaridhoto, S., Assidiqi, M.H., Salim, N.N.A.,
presentasi lainnya. Pemakaian awal Myo armband 2014. Simple Interactive Projector Based on
masih menggunakan library dasar Myo sehingga Hand Gesture Movement. International
pembangunan sistem pengenalan pola gerak Electronics Symposium (IES) 2014. ISBN :
tangan akan sangat membantu guna 978-602-0917-14-6
menghilangkan waktu yang dibutuhkan untuk Thalmic lab. MYO armband tech specs, 2016.
kalibrasi Gestures and Motionhttps:
https://www.myo.com/techspecs
5. DAFTAR PUSTAKA Wardhany, V.A., Sukaridhoto, S., Sudarsono.
Boyali, A., Hashimoto, N., 2016. Spectral 2014. Indonesian Automatic Speech
Collaborative Representation based Recognition For CommandSpeech Controller
Classification for Hand Gestures recognition Multimedia Player. EMITTER International
on Electromyography Signals. Biomedical Journal of Engineering Technology Vol.2,
Signal Processing and Control Volume 24, No.2
pp. 11–18 Wardhany, V.A., kurnia, M.H., Sukaridhoto, S.,
Butnariu, S., Girbacia, F. 2012. Development Of A Sudarsono, A., Pramadihanto, D. 2015. Smart
Natural User Interface For Intuitive Presentation System using Hand Gestures and
Presentations In Educational Process. The 8th Indonesian Speech Command. International
International Scientific Conference eLearning Electronics Symposium (IES) 2015 pp. 68 –
and software for Education, Bucharest, April 72
26-27, 2012.
ABSTRAK
Sistem informasi disebuah perusahaan merupakan hal penting untuk memajukan suatu perusahaan. Seiring kemajuan
teknologi sistem informasi yang berkembang saat ini perusahaan dapat menggunakan sistem tersebut. Untuk
mendapatkan sebuah sistem yang baik maka diperlukan sebuah pengujian. Pengujian dilakukan untuk menguji alur
sistem dengan menggunakan metode pengujian white box. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan, dimulai dari
flowchart, flowgraph, kompleksitas siklomatis, jalur independen, dan test case. Penelitian pengujian sistem informasi
penjualan menghasilkan sebuah rekomendasi dalam skala 5 (lima) untuk perusahaan. Kriteria pertama tampilan
mendapatkan rata-rata 4.5, kriteria kedua user (pengguna) mendapatkan rat-rata 4.33, kriteria ketiga kemudahan
penggunaan mendapatkan rata-rata 4.42, dan kriteria ke empat isi (content) mendapatkan rata-rata 4.47. Maka dapat
disimpulkan bahwa secara alur sistem dan fungsional, sistem penjualan sudah baik. Sehingga sistem penjualan dapat
digunakan perusahaan dalam melakukan transaksi penjualan.
1
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Wawancara dan Pengambilan Sample Data
Analisa
2
Berdasarkan hasil wawancara, maka didapatkan
informasi terkait data yang akan dilakukan analisa.
Terdapat 3 menu utama yang akan dilakukan
3
analisa diantaranya adalah Master Data,
Pembelian, dan Penjualan.
Pengujian Sistem 4
Pengujian dilakukan pada 3 Menu Utama yang
terdapat beberapa sub menu pada sistem
penjualan ipos. Tahapan-tahapan pengujian 5
dimulai dari pembuatan flowchart, pembuatan
flow graph, perhitungan kompleksitas siklomatis,
perhitungan jalur independen, dan test case. 6
1. Login
Login merupakan hal penting pada setiap Gambar 3. Flow Graph Login
sistem informasi. Untuk melakukan akses
kedalam sistem setiap user harus mempunyai Kompleksitas siklomatis pada Gambar 3.
login, sehingga tidak ada orang lain yang flow graph login kompleksitas siklomatis
dapat mengakses sistem tersebut. dihitung menggunakan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Grafik alir mempunyai 2 region
2. V(G) = 6 edge – 6 node + 2 = 2
Start
3. V(G) = 1 simpul yang diperkirakan + 1 = 2
Dengan demikian kompleksitas siklomatis
Masukkan dari flow graph yang dijelaskan pada Gambar
username dan 3. adalah 2. Dengan jalur independennya
password
adalah :
Jalur 1 : 1-2-3-4-5-6
Klik login Jalur 2 : 1-2-3-4-2-3-5-6
No
6. Klik login
1
7. Sistem menampilkan halaman utama
8. End
Hasil
Berhasil
Pengujian 2
2. Master Data
Daftar item digunakan untuk menambah atau
3
melihat item barang yang sudah terdaftar
pada database. Untuk melakukan tambah
item barang harus dilakukan dengan cara dan
data-data yang benar konkrit, karena daftar 4,5,6
item merupakan master data yang akan
digunakan pada setiap transaksi penjualan
atau pembelian.
7,8
Start
Ingin tambah
item ?
10
Yes
12
Menampilkan
halaman tambah
item
No 14
Klik harga jual
Path 3
Yes
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-9-11-12-13-14
Isi jumlah
1. Start pembelian di kotak
tunai
2. Klik daftar item
3. Apakah ingin tambah item
4. Jika ”yes” maka klik item Klik simpan
1 Jalur 1-2-3-4-5-6-7-9-10-11-12
1. Start
2,3
2. Pilih menu pembelian
3. Klik daftar pembelian
4. Apakah ingin tambah
4
pembelian
5. Jika “yes” klik tambah
5,6 6. Input data pembelian sesuai
Skenario nota pembelian
7 8
7. Bayar dengan tunai
8. Jika “yes” isi jumlah
pembelian pada kotak tunai
9 9. Klik simpan
10. Menampilkan halaman daftar
10 pembelian
11. End
Hasil
11 Berhasil
Pengujian
Path 3
12
Jalur 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12
Gambar 7. Flow Graph Daftar Pembelian 1. Start
2. Pilih menu pembelian
Kompleksitas siklomatis pada Gambar 5. 3. Klik daftar pembelian
4. Apakah ingin tambah
flow graph daftar item kompleksitas pembelian
siklomatis dihitung menggunakan 3 (tiga) 5. Jika “yes” klik tambah
cara, yaitu : 6. Input data pembelian sesuai
1. Grafik alir mempunyai 3 region Skenario nota pembelian
2. V(G) = 13 edge – 12 node + 2 = 3 7. Bayar dengan tunai
3. V(G) = 2 simpul yang diperkirakan + 1 = 3 8. Jika “no” isi jumlah
Dengan demikian kompleksitas siklomatis pembelian pada kotak kredit
dari flow graph yang dijelaskan pada Gambar 9. Klik simpan
5. adalah 3. Dengan jalur independennya 10. Menampilkan halaman daftar
adalah : pembelian
11. End
Jalur 1 : 1-2-3-4-11-12
Hasil
Jalur 2 : 1-2-3-4-5-6-7-9-10-11-12 Berhasil
Pengujian
Jalur 3 : 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12
4. Penjualan
Tabel 3. Test Case Daftar Pembelian Daftar penjualan digunakan untuk input data
Path 1 penjualan atau membuat nota penjualan.
Jalur 1-2-3-4-11-12 Daftar penjualan dan penjualan kasir
1. Start mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk
2. Pilih menu pembelian membuat nota penjualan.
3. Klik daftar pembelian
4. Apakah ingin tambah
Skenario
pembelian
5. Jika ”no” menampilkan
halaman daftar pembelian
6. End
Hasil
Berhasil
Pengujian
Path 2
Start 1
Pilih menu
penjualan 2,3
Klik daftar
penjualan 4
Yes 7 8
Klik tambah
9
Input data
transaksi
penjualan
pelanggan
10
Isi jumlah
Bayar dengan
No pembayaran di
tunai? 11
kotak kredit
Yes
12
No Isi jumlah
pembayaran di
kotak tunai
13
Klik simpan
14
Cetak nota ?
Gambar 9. Flow Graph Daftar Penjualan
Tabel 9 Hasil Penilaian Kriteria Isi (Content) user (pengguna) mendapatkan rat-rata 4.33,
N
Rata- Frekuensi Jawaban kriteria ketiga kemudahan penggunaan
Isi (Context) rata mendapatkan rata-rata 4.42, dan kriteria keempat
o SS S KS TS
(M) isi (content) mendapatkan rata-rata 4.47.
Tujuan sistem Maka dapat disimpulkan bahwa secara alur
1 informasi 4.4 4 6 0 0 sistem dan fungsional, sistem penjualan sudah
penjualan
baik. Sehingga sistem penjualan dapat digunakan
Informasi yang
diberikan sesuai
perusahaan dalam melakukan transaksi penjualan.
2 dengan 4.1 5 3 2 0
kebutuhan dan 5. PENUTUP
tujuan Kesimpulan
Informasi yang 1. Sistem Informasi penjualan dan pembelian
3 diberikan 4.9 9 1 0 0 dapat membantu perusahaan dalam hal
mudah dipahami penjualan dan pembelian yang sedang
Presentasi rata- 0.0 0.0 0.0 berjalan pada perusahaan.
0%
rata 6% 3% 1% 2. Sistem Informasi penjualan dan pembelian
Total rata-rata mendapatkan hasil yang baik setelah
4.47
kategori dilakukan pengujian.
Kategori "Sangat Setuju" 3. Masalah-masalah yang terjadi sebelumnya
pada sistem dikarenakan sistem tidak pernah
Dari Tabel 9 terlihat bahwa penilaian dilakukan analisa dan pengujian. Sehingga
terhadap kriteria isi (content) memiliki nilai rata- sering terjadi masalah.
rata 4.47. berdasarkan kategori penilaian pada 4. Setelah dilakukan analisa dan pengujian
tabel 5 nilai rata-rata 4.47 berada dalam interval sistem akan lebih mudah digunakan sesuai
4.3 – 5.0, jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian fungsi dari menu-menu yang terdapat pada
pada kategori tampilan termasuk kategori “sangat sistem.
setuju”. Gambar presentase grafik ditunjukkan Saran
pada Gambar 13. Berdasarkan hasil pembahasan dan
kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran
0.08% dalam penelitian ini adalah sistem penjualan dan
pembelian ini perlu pengetahuan dan pelatihan
0.06% bagi karyawan untuk menjalankan, sehingga
sistem dapat berjalan dengan normal sebagaimana
0.04%
Series1 mestinya.
0.02%
6. DAFTAR RUJUKAN
0.00% Ganesan, Suriya. 2011. How to write Test
1 2 3 4 Cases for Login (Online). Diperoleh dari
Gambar 13 Grafik Presentase Hasil Penilaian http://www.9lessons.info/2011/02/how-
Kriteria Isi to-write-test-cases-for-login.html
[diakses tanggal 20 Maret 2017]
5. Hasil Pengujian Hendardi. 2012. Analisis, Disain, dan
Dari pengujian yang telah dilakukan, Implementasi Sistem Informasi.
berdasarkan pilihan kategori jawaban dari Diperoleh dari
kuesioner yang telah disebarkan kepada user, http://acamedia.edu/535577766/skripsi-
Penelitian pengujian sistem informasi penjualan testing-sisteminformasi [diakses tangal
menghasilkan sebuah rekomendasi dalam skala 5 25 Maret 2017]
(lima) untuk perusahaan. Untuk kriteria pertama
tampilan mendapatkan rata-rata 4.5, kriteria kedua
ABSTRAK
Pembelajaran pengenalan Informatics Term pada mata kuliah Bahasa Inggris dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional menyebabkan mahasiswa menganggap dosen sebagai satu-satunya penentu jalannya
proses pembelajaran dan memaksa mahasiswa menelan seluruh materi dengan cara mengingat dan menghafalnya.
Oleh Karena itu, proses belajar-mengajar menjadi pasif dan terasa membosankan. Penelitian ini mengusulkan
penggunaan Quizlet sebagai media pengenalan Informatics Term kepada mahasiswa Teknik Informatika di STT
Nurul Jadid Probolinggo. Pembelajaran ini didesain menggunakan menu yang terdapat dalam aplikasi Quizlet
seperti flash cards, learn, scatter, speller, test, dan race. Denagn metode ini, pembelajaran akan terasa
menyenangkan karena mahasiswa mudah menghafal materi dan mengetahui kesalahan ejaan yang umumnya terjadi
dalam mempelajari bahasa asing. Penelitian ini dirancang sebagai sebuah laporan dalam bentuk deskriptif kualitatif
tanpa ada perhitungan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Quizlet dapat menjadi media yang lebih
interaktif bagi mahasiswa dengan menyajikan umpan balik secara langsung selama proses pembelajaran.
tanggapan siswa terhadap kedua strategi dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
mempelajari vocabulary bahasa Inggris. Dari Keterampilan menyimak dapat dilatih ketika
penelitiannya, ditemukan bahwa flash cards lebih pengguna mendengarkan audio yang berisi
efektif dalam membantu siswa mempelajari definisi atau istilah tertentu pada mode
vocabulary dari pada word list. Dengan flash speller, berbicara terjadi ketika pengguna
cards, siswa mudah mengingat kata, lebih mengulang kembali kata-kata yang telah
termotivasi belajar bahasa Inggris dan dilafalkan melalui flashcard, membaca
memahami vocabulary dengan mudah. Dua dilakukan ketika pengguna memainkan mode
penelitian tersebut telah berupaya menemukan scatter dan space race dengan membaca
solusi-solusi pengajaran istilah asing kepada tulisan yang terdapat dalam flashcard, dan
peserta didik. Namun seiring berkembangnya menulis dimanfaatkan ketika menggunakan
teknologi informasi, pendidik mulai berpikir mode learn, speller, test, dan space race melalui
bahwa cara-cara efektik yang masih manual praktik mengetik jawaban dengan ejaan yang
terasa menyulitkan dan banyak menyita waktu. benar. Hal tersebut bertujuan agar pengguna
Metode-metode efektif tersebut bisa dapat belajar dan memperoleh umpan balik
dikembangkan lagi dengan mengkolaborasikan secara langsung selama proses pembelajaran.
ide kreatif manual dan canggihnya fitur-fitur Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis
teknologi, khususnya komputer. penggunaan Quizlet sebagai media pengenalan
Puspita dan Fauruzabadi (2010) telah informatics terms pada mahasiswa Teknik
mencoba mengkolaborasikannya, yakni membuat Informatika, dan respon mahasiswa terhadap
sebuah aplikasi puzzlegame untuk pengenalan penggunaan quizlet dalam pengenalan
istilah teknik informatika menggunakan program informatics terms.
macromedia Flash 8. Game ini disinyalir dapat
menjadi sarana refreshing yang cukup 2. METODE PENELITIAN
menyenangkan dan dapat memberi motivasi Metode penelitian yang digunakan adalah
mahasiswa dalam belajar (Puspita dan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian
Fairuzabadi, 2010). Sayangnya, game ini hanya ini dideskripsikan bagaimana implementasi
menyediakan satu menu saja, yaitu menebak kata penggunaan Quizlet dalam pengenalan
dari huruf yang beracak tanpa ada penjelasan informatics terms dan respon mahasiswa. tujuan
serta contoh penggunaan kata dalam kalimat. dari perancangan ini adalah mendeskripsikan
Penelitian ini mengusulkan penggunaan fenomena secara natural, sebagaimana telah
Quizlet sebagai media pengenalan Informatics dinyatakan oleh Khusnah (2009: 20) bahwa
Terms kepada mahasiswa Teknik Informatika di sebuah penelitian yang berisi deskripsi fenomena
STT Nurul Jadid Probolinggo. Media ini yang ditemukan selama proses pembelajaran dan
menyediakan lebih banyak menu daripada tanpa menguji hipotesis apapun disebut deskriptif
sekedar flash card. Quizlet adalah platform kualitatif.
pembelajaran interaktif beroperasi secara online, Dalam penelitian ini, peneliti memposisikan
yang dapat digunakan sebagai media dalam dirinya di sudut kelas sembari mengobservasi
pembelajaran apapun. Aplikasi ini dapat proses belajar-mengajar. Hal-hal yang menjadi
digunakan melalui website atau aplikasi mobile poin pentig dalam observasi adalah implementasi
(untuk IOS dan Android). Beberapa menu penggunaan media Quizlet dalam pengenalan
permainan disediakan sebagai media Infomatics terms dan respon mahasiswa. Subyek
pembelajaran untuk istilah-istilah asing. Pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas D semester
hakikatnya, fungsi utama Quizlet memang II Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi
digunakan untuk mengembangkan kecerdasan Nurul Jadid Probolinggo Tahun akademik
linguistik, terutama dalam hal memperkaya 2016/2017 berjumlah 29 orang yang sedang
kosakata. Akan tetapi, pada faktanya Quizlet mempelajari materi Informatics terms.
dapat digunakan untuk melatih empat Instrumen penelitian yang digunakan adalah
keterampilan berbahasa termasuk di dalamnya observasi dan kuesioner. Observasi yang
5. DAFTAR PUSTAKA
Khusnah, Nihayatul. (2009). Types of Teacher
Talk in Teaching Speaking to the
Eleventh Grade Students. Thesis.
Universitas Negeri Surabaya.
Petty, W., Herold, C., & Stoll, E. (1968). The
state of the knowledge about the teaching of
vocabulary. Cooperative Research Project
No. 3128. Champaign, IL: National Council
of Teachers of English. (ERIC Document
Reproduction Service No. ED 012 395).
Puspita, K., & Fairuzabadi, M. (2010). Rancang
Bangun Aplikasi Game “Puzzle Kata”
Istilah Teknik Informatika Menggunakan
Macromedia Flash 8.Jurnal Dinamika
Informatika. Volume 4 (1). 25-34. Diakses
dari http://dinamika-
informatika.upy.ac.id/?p=50
Sitompul, Elsa Yusrika. (2013). Teaching
Vocabulary Using Flashcards and Word
List. Diakses dari
http://repository.upi.edu/1700/2/S_ING_080
7302_Abstract.pdf
ABSTRAK
Rambu lalu lintas merupakan bagian perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan
yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Hadirnya sistem deteksi
dan segmentasi rambu lalu lintas akan membantu pengguna jalan terhindar dari pelanggaran lalu lintas dan
kecelakaan akibat melalaikan keberadaan rambu, dan tidak membahayakan pengguna jalan lain. Penelitian
mengajukan sistem deteksi dan segmentasi rambu lalu lintas dengan input video rekaman dashcam pada kendaraan
mobil, mengombinasikan segmentasi berbasis warna dengan range threshold color space HSV, operasi morfologi,
dan segmentasi berbasis bentuk dengan fitur metric dan eccentricity. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang
menggunakan kamera biasa / handphone; penelitian menggunakan dashcam sebagai kamera video yang secara
spesifik dibuat untuk merekam tampilan jalan selama kendaraan beroperasi. Distorsi hasil rekaman dashcam
diperbaiki dengan aplikasi Camera Calibrator pada Matlab, menggunakan pola kalibrasi checkerboard. Sistem
yang diajukan mampu memperbaiki distorsi, melakukan deteksi dan segmentasi rambu , serta memunculkan notasi
jenis rambu dengan tingkat akurasi 91.67%, selama rambu berada pada range 1.5 hingga 15 meter dari kendaraan
mobil dan tidak ada objek lain yang menutupi rambu, dengan rambu larangan sebagai rambu yang lebih sulit
terdeteksi karena memiliki porsi warna dasar yang lebih sedikit, hanya sebagai garis tepi.
Kata Kunci: traffic sign, detection & recognition, dashcam, image distortion, hsv.
April hingga Agustus 2017 untuk studi pustaka, pada bagian dalam mobil (dashboard mobil)
analisa dan perancangan data, pengumpulan data, dengan kecepatan melaju kendaraan di bawah 80
implementasi, pengujian, hingga dokumentasi. km/jam. Video direkam pada cuaca cerah di pagi
Objek penelitian berupa rambu lalu lintas yang atau siang hari, antara pukul 08.00 hingga 14.00
umum digunakan di Indonesia, 4 jenis rambu WIB. Terdapat 60 citra untuk mewakili masing-
utama berupa: rambu perintah, larangan, masing rambu dengan jarak bervariasi antara 1.5
peringatan & petunjuk [1]. hingga 15 meter. Gambar 2 menunjukkan
a. Rambu Peringatan rancangan sistem penelitian ini.
Memberi peringatan kemungkinan ada
bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada
jalan dan menginformasikan tentang sifat Mulai Input: Video
bahaya. Warna dasar kuning, garis tepi Dashcam
hitam, lambang hitam, dan huruf dan/atau Ekstraksi Frame
angka hitam.
b. Rambu Larangan
Menyatakan perbuatan yang dilarang Distorted RGB Frame
dilakukan oleh pengguna jalan. Warna dasar
putih, garis tepi merah, lambang hitam,
huruf dan/atau angka hitam, dan kata-kata Camera
merah; kecuali rambu batas akhir larangan Calibration
memiliki garis tepi hitam. Undistorted RGB
c. Rambu Perintah Frame
Menyatakan perintah yang wajib dilakukan
oleh pengguna jalan. Warna dasar biru, garis Konversi RGB ke
tepi putih, lambang putih, huruf dan/atau HSV
angka putih, dan kata-kata putih.
d. Rambu Petunjuk Frame HSV
Memandu pengguna jalan saat melakukan
perjalanan atau untuk memberikan informasi
lain kepada pengguna jalan. Warna dasar Merah Kuning Biru
biru, garis tepi putih, lambang putih, dan (Rambu (Rambu (Rambu
warna huruf dan/atau angka putih. Larangan Peringatan Petunjuk
) ) &Perintah
dengan parameter kamera yang diperoleh dari Hasil percobaan menunjukkan jarak terdekat
Camera Calibrator, hasil perbaikan ditunjukkan rambu yang masih memungkinkan perbaikan
pada Gambar 7. Berikut parameter dari kamera distorsi adalah 1,5 meter dari kendaraan mobil.
dashcam yang digunakan oleh penelitian ini: Kurang dari jarak tersebut rambu tidak dapat
Camera Intrinsics dikembalikan ke bentuk semula (belah ketupat,
IntrinsicMatrix: [3x3 double] lingkaran, atau persegi) karena distorsi terlalu
FocalLength: [923.0428 932.1586] besar untuk diperbaiki untuk kemudian dideteksi
PrincipalPoint: [1.0124e+03 569.6791] bentuk rambu. Sementara jarak terjauh adalah 15
Skew: 0 meter dari kendaraan mobil. Namun segmentasi
berbasis warna (merah, kuning, biru) masih
Lens Distortion
bekerja hingga jarak 0,5 meter dari kendaraan.
RadialDistortion: [-0.3458 0.1315 -0.1034]
Gambar 8 dan 9 berikut merupakan contoh
TangentialDistortion: [0 0]
perbaikan distorsi rambu petunjuk pada beberapa
Camera Extrinsics jarak berbeda rambu dari dashcam mobil.
RotationMatrices: [3x3x93 double]
TranslationVectors: [93x3 double]
Accuracy of Estimation
MeanReprojectionError: 0.3242
ReprojectionErrors: [54x2x93 double]
ReprojectedPoints: [54x2x93 double]
Calibration Settings
Gambar 8. Distorsi Rambu pada Jarak Berbeda:
NumPatterns: 93
10 m, 3 m, dan jarak terdekat maksimum 1.5
WorldPoints: [54x2 double]
meter
WorldUnits: 'mm' EstimateSkew: 0
NumRadialDistortionCoefficients: 3
EstimateTangentialDistortion: 0
Gambar 7. Citra Jalanan setelah Gambar 10. Citra Jalanan Setelah Dirubah dari
Mengalami Perbaikan Distorsi Color Space RGB ke HSV
Citra kemudian melalui proses deteksi dan arah kendaraan mobil, membantu
segmentasi warna berbasis range color space memisahkannya dari objek lain di background
HSV, hasil ditunjukkan Gambar 11. Lalu, citra yang memiliki warna atau bentuk serupa.
melalui proses deteksi dan segmentasi bentuk Warna rambu peringatan lebih mudah
berbasis metric dan eccentricity, serta berhasil dideteksi dan disegmentasi karena hanya
memunculkan notasi jenis rambu secara tepat. menggunakan 2 warna utama yaitu kuning dan
hitam, begitu pula rambu perintah yang juga
hanya menggunakan 2 warna utama berupa biru
dan putih. Sementara, rambu larangan
menggunakan 3 warna: warna dasar putih, garis
tepi merah, lambang hitam, huruf dan/atau angka
hitam, menyebabkan proses deteksi dan
segmentasi rambu larangan lebih sulit dan lebih
mudah gagal. Namun rambu petunjuk yang
mengombinasikan 3 warna biru, putih dan hitam
Gambar 11. Citra Jalanan setelah Deteksi dan tetap mudah dideteksi karena porsi warna biru di
Segmentasi Warna Rambu rambu petunjuk yang masih cukup besar bila
dibandingkan dengan porsi warna merah pada
rambu larangan.yang hanya berupa garis tepi.
Adapun kesalahan deteksi tetap dapat terjadi
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14, dan
keberadaan objek lain yang menutupi permukaan
rambu seperti sesama rambu, atau pohon akan
menghalangi proses deteksi dan segmentasi
rambu, contoh ditunjukkan pada Gambar 15.
5. DAFTAR PUSTAKA
Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
(2014). Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun
2014 tentang Rambu Lalu Lintas [E-Reader
Version]. Diakses dari
http://hubdat.dephub.go.id/km/tahun-
2014/1626-peraturan-menteri-perhubungan-
nomor-pm-13-tahun-2014-tentang-rambu-
lalu-lintas
Dash Cam Buyer’s Guide. Diakses dari
https://www.blackboxmycar.com/pages/das
hcam-buyers-guide
Camera Calibrator. Diakses dari
http://www.mathworks.com/help/vision/ref/
cameracalibrator-app.html
Sulistiyanto
Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid
sulistiyanto@ymail.com
ABSTRAK
Secara umum Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur daratan dengan proporsi lebih luas
hampir mencakup 90% dari seluruh luas wilayah Propinsi Jawa Timur dan wilayah Kepulauan Madura yang hanya
sekitar 10 %, dengan total luas wilayah 46.426 Km2. Pabrik gula di Jawa Timur terletak di beberapa daerah yang
tersebar di wilayah Jawa Timur, yang membuat agak susah dalam mengunjungi dan mengetahui informasi pabrik
tersebut. Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Geografis ini akan memberikan solusi supaya informasi lokasi
Pabrik gula tersebut menjadi lebih mudah di tampilkan. Sistem ini akan membahas tentang Informasi sebaran
Pabrik gula dengan informasi hasil produksi gula tiap pabrik. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan spiral
model, serta aplikasi yang digunakan adalah Quantum GI, yangmenafaatkan plug-in QGIS Cloud. Dengan adanya
Aplikasi ini diharapkan pengguna menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai sebaran pabrik
gula yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur dan berapa kapasitas produksinya.
Dari total lahan seluas 201.972 hektar. Dengan data untuk menghasilkan informasi yang
produktifitas yang bagus dan nilai rendemen yang diharapkan.
tinggi, dipastikan mempengaruhi nilai ekonomi
yang didapat petani tebu. Didukung pula harga 2.3 Quantum GIS
yang bagus, Harga Pokok Produksi (HPP) tahun Quantum GIS merupakan salah satu
2015 Rp. 8.900,- per kilogram, namun harga perangkat lunak open source di bawah proyek
lelang gula mencapai Rp. 9.500 sampai Rp. resmi dari Open Source Geospatial Foundation
10.000 per kilogram. Hal ini juga diikuti dengan (OSGeo) yang dapat dijalankan dalam sistem
lancarnya distribusi penjualan gula ke luar Jawa operasi Windows, Mac OSX, Linux dan Unix.
Timur Aplikasi ini menawarkan pengolahan data
geospasial dengan berbagai format dan
2.2 Sistem Informasi Geografis fungsionalitas vektor, raster dan database.
SIG adalah sistem yang berbasiskan Pemanfaatan perangkat lunak Quantum GIS ini
komputer yang digunakan untuk menyimpan dan dapat digunakan sebagai pilihan alternatif dari
memanipulasi informasi–informasi geografi. SIG software SIG komersial seperti ArcView,
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan MapInfo maupun ArcGIS. Quantum GIS dapat di
menganalisis objek dan fenomena dimana daerah download melalui situs resminya yaitu
geografi merupakan karakteristik yang penting www.qgis.org .Dalam penelitian ini
atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG menggunakan Quantum GIS versi 2.18.2
merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan dalam menangani data yang 2.4 Web GIS
bereferensi geografi, yaitu masukan, manajemen Aplikasi GIS atau pemetaan digital yang
data (penyimpanan dan pemanggilan data), memanfaatkan jaringan internet sebagai media
analisis dan manipulasi data, dan keluaran. komunikasi yang berfungsi mendistribusikan,
mempublikasikan, mengintegrasikan,
Subsistem SIG : mengkomunikasikan dan menyediakan informasi
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan dalam bentuk teks, peta dijital serta menjalankan
menjadi beberapa subsistem, yaitu: fungsi–fungsi analisis dan query yang terkait
1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk dengan GIS melalui jaringan internet (Prahasta,
mengumpulkan dan mempersiapkan data 2007).
spasial dan atribut dari berbagai sumber.
Subsistem ini pula yang bertanggung jawab 3 METODOLOGI PENELITIAN
dalam mengkonversi atau Pengembangan sistem model Spiral menurut
mentransformasikan format-format data Eddy Prahasta (2006) adalah pengembangan
aslinya ke dalam format-format yang model yang mengadopsi features penting milik
digunakan oleh SIG. model waterfall dan prototyping. Meskipun
2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau demikian, model ini pun memiliki features
menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian tersendiri yang tidak dimiliki oleh model-model
basis data seperti tabel grafik, peta dan lain- yang menjadi rujukannya-risk analysis (analisis
lain. resiko).
3. Manajemen Data Subsistem ini Metode pengembangan yang digunakan
mengorganisasikan baik data spasial maupun dalam penelitian ini menggunakan model
atribut ke dalam sebuah basis data Spirall seperti yangterlihat pada Gambar 1. Ciri
sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, khas model ini adalah memiliki empat aktifitas,
diperbaharui dan diperbaiki.
Perencanaan (tujuan, alternatif, dan
sebagai berikut:
4. Analisis dan Manipulasi Data Subsistem ini
menentukan informasiinformasi yang dapat
Analisis Resiko
hambatan)
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
Produk Rekayasa (pengembangan produk)
juga melakukan manipulasi dan pemodelan
Evaluasi oleh pengguna ( termasuk seperti jumlah tebu yang digiling ada berapa
perencanaan dan pengelolaan) ton, kemudian total hasil produksi gula nya.
Tabel 1 Berikut menyajikan data hasil survei
ke pabrik gula di Jawa Timur.
ABSTRAK
Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) atau Geographic Infromation System (GIS) merupakan suatu teknologi
mengenai informasi geografis yang telah sangat berkembang. Tujuan penelitian ini, menghasilkan SIG dengan
visualisasi data special yang berisi informasi masyarakat probolinggo yang mengalami putus sekolah. Aplikasi Sistem
Informasi Geografis ini menggunakan quantum GIS dengan menggunakan data yang telah diperoleh dari BAPPEDA
(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Probolinggo yang memiliki 24 kecamatan dan 328 desa dengan
data masyarakat putus sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA.
Implementasi penelitian ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS, Map Server, dan Postgre SQL/Post
GIS. Sedangkan bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP, HTML. Sedangkan model perancangan sistem yang
digunakan mencakup use case Diagram, Activity Diagram, Squance Diagram dan Class Diagram.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Anak Putus Sekolah, Quantum GIS, Map Server, PostgreSQL.
b. Tampilan Dashboard
Merupakan tampilan untuk mengetahui pemetaan
perkecamatan dan jumlah anak yang putus
sekolah tingkat SD, SMP dan SLTA di kecamatan
tersebut.
ABSTRAK
Perkembangan Teknologi yang semakin pesat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah dan materi
pembelajaran serta cara penyampaian materi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satunya cara yang
digunakan adalah penggunaan metode mobile learning (m-learning) berbasis android sebagai media pembelajaran
suatu materi sekolah. SMK NU Rogojampi merupakan sekolah kejuruan terdapat program studi Teknik Komputer
Jaringan memberikan materi tentang keterampilan perakitan komputer. Pada bidang studi ini dapat diketahui dalam
proses belajar mengajar yang telah diajarkan guru dikelas secara konvensional belum membuat siswa memahami
materi yang disampaikan. Sehingga diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat membantu siswa belajar secara
mandiri. Pembelajaran m-learning ini memanfaatkan device smartphone berbasis android. Kebutuhan media
pembelajaran diperlukan oleh SMK NU Rogojampi pada program studi Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sebagai
sarana pelengkap pembelajaran teori dan praktik perakitan komputer. Dengan adanya m-learning ini, diharapkan
mampu memberikan kesempatan kepada siswa SMK TKJ untuk memahami kembali materi yang kurang dikuasai pada
saat pelajaran dikelas. Aplikasi media pembelajaran m-learning berbasis android dikembangkan khusus pada materi
pengenalan perangkat komputer beserta pemasangannya yang disertai dengan video tutorial. Hasilnya siswa siswa
SMK TKJ NU Rogojampi lebih mudah memahami materi perakitan komputer dibandingkan dengan tanpa adanya
pelengkap media pembelajaran m-mobile ini
pembelajaran perakitan komputer yang ada serta terpenuhi. Setelah pengetesan, sistem software
memberikan kesempatan pada siswa SMK NU dikirimkan kepada pelanggan.
untuk mempelajari kembali materi di sekolah 5. Operasi dan pemeliharaan: Biasanya, ini adalah
yang kurang dikuasai dimana saja dan kapan saja bagian siklus hidup software yang paling lama.
siswa belajar. Aplikasi yang dibuat dilengkapi Sistem di-install dan dimasukkan kedalam
dengan fitur soal tanya jawab yang akan penggunaan. Pemeliharaan melibatkan
menambah ilmu pengetahuan siswa . pembenaran kesalahan yang tidak ditemui
2. METODE PENELITIAN dalam tahap awal siklus, meningkatkan
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian implementasi satuan sistem, dan meningkatkan
Waktu penelitian yang berjudul Rancang layanan sistem sehubungan ditemukannya
Bangun Media Pembelajaran Perakitan Komputer kebutuhan baru.
Berbasis Android untuk Keterampilan Komputer Menurut Ian Sommerville (2007:67-68)
di SMK NU Rogojampi dilaksanakan selama kelebihan dari waterfall model adalah
kurang lebih enam bulan. Dimulai dari bulan dokumentasi dihasilkan dalam setiap tahap, dan
Januari 2017 sampai pada bulan Juni 2017. ini cocok dengan model proses engineering.
2.2. Metode dan Rancangan Penelitian Masalah utama dari waterfall model ini adalah
Tahapan penelitian menggunakan metode tidak fleksibelnya partisi dari proyek ke tahap
SDLC (System Development Life Cycle) dengan yang berbeda. Komitmen harus dibuat dalam
model waterfall. Model ini merupakan model tahap awal dari proses ini, sehingga sulit
yang paling pertama dipublikasikan. Model ini menanggapi perubahan permintaan pelanggan.
berasal dari proses sistem engineering yang lebih Oleh karena itu, waterfall model seharusnya
umum. Karena proses dari tahap satu ke tahap hanya digunakan saat kebutuhan sangat
selanjutnya mengalir kebawah, model ini dikenal dimengerti dan tidak mungkin berubah sama
sebagai waterfall model atau siklus hidup sekali dalam pengembangan sistem.Gambaran
software (Sommerville 2007:66). umum sistem yang dibuat ditunjukkan pada
Tahap utama model ini dibagi kedalam Gambar 1.
5(lima) bagian berdasarkan pengembangan
kegiatannya :
1. Analisis dan definisi kebutuhan : Layanan,
batasan, dan tujuan dari sistem ditetapkan
melalui konsultasi dengan pengguna sistem.
Semua itu didefinisikan secara detail dan
bertindak sebagai spesifikasi sistem.
2. Disain sistem dan software : Proses disain
sistem membagi kebutuhan menjadi Hardware
atau software. Ini menetapkan hampir seluruh Gambar 1. Gambaran Umum Sistem yang Dibuat
perancangan sistem. Disain software
melibatkan pengidentifikasian dan Gambaran umum aplikasi yang diusulkan
penggambaran mengenai pemisahan dasar seperti Gambar 1 aplikasi berisi tentang gambar
sistem software dan hubungannya. bergerak yang dapat membantu siswa dalam
3. Pengujian dan implementasi unit: Dalam tahap memahami materi sekaligus cara merakit
ini, disain software adalah menyadari sebagai komputer dan akan menarik perhatian bagi yang
kumpulan program atau satuan program. Unit menggunakan aplikasi ini, kemudian tombol yang
testing melibatkan verifikasi bahwa setiap unit akan diklik akan muncul suara atau audio
telah mencapai spesifikasinya. sehingga lebih menarik lagi. Pada saat penjelasan
4. Pengujian dan integrasi sistem : Satuan program sebuah perangkat keras dan perakitan komputer
atau kumpulan program diintegrasikan dan di juga, huruf sudah diperbesar ditambah akan
tes sebagai sistem yang telah selesai, untuk menampilkan suara agar siswa yang
menjamin bahwa kebutuhan software telah menggunakan aplikasi lebih mudah menangkap
c. Profil
Profil adalah tampilan menu pengenalan
profil sekolah dengan pengguna, profil pada dengan yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan
aplikasi ini bertuuan untuk mengenalkan profil untuk mengetahui apakah masih terjadi kesalahan
SMK NU Rogojampi yang telah bersedia, bekerja program atau program sudah berhasil diselesaikan
sama dengan penulis untuk membantu dengan benar. Pengujian aplikasi dibuat berupa
menyelesaikan sistem aplikasi android ini. tabel pengujian kotak hitam dari menu yang ada
Terlihat pada Gambar 4. dalam aplikasi. Tabel pengujian pada aplikasi
secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 1.
yang sudah diolah untuk tampilan program. Tabel Dari hasil olah data kuesioner tentang
3 menunjukkan hasil kesesuaian program tampilan program didapatkan nilai rata–rata 87,5
terhadap bahan ajar. Tabel 4 menunjukkan aspek atau dapat disimpulkan bahwa tampilan program
penggunaan atau usability. dari aplikasi yang dibuat berhasil dengan kategori
A. Tampilan Program Baik. Sedangkan Dari hasil olah data kuesioner
tentang kesesuaian program bahan ajar
Tabel 2. Hasil tampilan program didapatkan nilai rata–rata 89,5 atau dapat
No Pertanyaan Nilai Keterangan disimpulkan bahwa aplikasi yang dibuat berisi
1 Apakah aplikasi mudah 91,25 Baik
Apakah menu bantuan yang
materi yang sesuai dengan pelajaran yang
2 telah disediakan bermanfaat ? 88,75 Baik diberikan oleh guru kepada siswa SMK kelas X .
Apakah menu yang ada dapat
82,5 Baik
Dari hasil olah data kuesioner tentang
3 digunakan dengan mudah ?
perancangan media menurut aspek Usability
pengguna didapatkan nilai rata– rata 86,2 atau
Apakah semua tombol pada 81,25 Baik
4
program dapat berfungsi
dapat disimpulkan bahwa perancangan aplikasi
Apakah aplikasi ini dapat terhadap aspek kemudahan pengguna dalam
dengan mudah digunakan
5 kapan saja dan dimana saja ?
93,75 Baik menggunakan aplikasi sudah Baik.
5. DAFTAR PUSTAKA
Georgiev, Tsvetozar, dkk. (2004). M-Learning – a
New Stage of E-Learning (Online),
disampaikan dalam International
Conference on Computer Systems and
Technologies. (diakses pada 28 Desember
2016)
Hidayati, Alfina. (2015). Aplikasi Edukasi Anak
Pengenalan Flora dan Fauna di TK Yos
Sudarso Banyuwangi Berbasis Android.
ABSTRAK
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia atau sering disingkat dengan WPP NRI merupakan
wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang
meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan zona ekonomi ekslusif Indonesia
(ZEEI). Setiap tahun Pemerintah Indonesia mengalami kerugian yang besar akibat pencurian ikan dibeberapa wilayah
di WPP 711, salah satu permasalahan disebabkan oleh belum terpilihnya satuan kerja utama di WPP 711, memilih
satuan kerja utama tidaklah mudah karena harus mempertimbangkan banyak kriteria sehingga Kementrian Kelautan
dan Perikanan dalam mengambil keputusan harus melalui perhitungan dan pemikiran jangka panjang agar keputusan
yang diambil tidak salah, maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memperhitungkan segala
kriteria yang mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan wilayah satuan kerja utama di WPP 711.
Metode yang digunakan dalan mengambil keputusan adalah AHP (Analytical Hierarcy Process) dan TOPSIS
(Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Dengan menggunakan metode tersebut, maka
diperoleh wilayah satuan kerja utama dari beberapa kriteria (Daerah perbatasan, potensi sumber daya ikan, alur laut
international, fasilitas & sarana prasarana, jumlah armada, penegakan hokum) adalah Satker Pontianak (0.780),
Satker Natuna (0.778) dan Satker Batam (0.769). Hasil perangkingan tersebut akan dijadikan acuan sebagai dasar
penentuan strategi peningkatan pengawasan wilayah perikanan di WPP 711 sehingga mampu meminimalisasi
kerugian Negara akibat pencurian SDA di wilayah WPP 711 Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh
prioritas wilayah satuan kerja (satker) yang ada dari solusi ideal negatif dengan menggunakan
di WPP 711 dengan 11 (sebelas) alternatif dan 6 jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan
(enam) kriteria, sehingga mampu menemukan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal
wilayah satker utama yang sangat potensi untuk (Patil and Kant 2014), (Patil and Kant 2014),
meningkatkan pengawasan perikanan tangkap. (Zyoud et al. 2016).
Penentuan prioritas wilayah satker utama
merupakan permasalahan yang discret, tujuannya 2. METODE PENELITIAN
adalah untuk menetapkan alternatif terbaik dari Penelitian ini dimulai dengan menentukan
sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria kriteria yang menjadi pertimbangan penentuan
sehingga permasalahan tersebut dapat satuan kerja utama di WPP-711 seperti Tabel 1.
diselesaikan dengan metode Multi Criteria Setelah kriteria disepakati, selanjutnya
Decision Making (MCDM). (Karim and menentukan alternative (satuan kerja WPP 711)
Karmaker 2016) yang akan di nilai.
AHP (Analytical Hierarcy Process) Tabel 1. Kriteria prioritas pemilihan satker
merupakan salah satu metode MCDM yang Kode Nama Kriteria
sangat baik dalam memodelkan pendapat para K1 Daerah Perbatasan
ahli. Dalam menyusun model, AHP melakukan
K2 Potensi Sumber Daya Ikan
perbandingan berpasangan variable-variabel yang
menjadi penentu dalam proses pengambilan K3 Alur Laut Kepulauan Indonesia
keputusan (Muhardono and Isnanto 2014), K4 Fasilitas Sarana & Prasarana
(Karim and Karmaker 2016), (Nur et al. 2013), K5 Jumlah Armada
(Anhar and Widodo 1998). K6 Penegakan Hukum
Namun metode AHP tidak efektif digunakan
dengan jumlah kriteria dan alternative yang
Tabel 4. Alternatif Satker WPP 711
banyak, untuk menutupi kelemahan itu,
diperlukan satu metode pengambilan keputusan Kode Nama Alternatif SATKER
lain yaitu metode TOPSIS (Technique for Order A1 SDKP Pontianak
of Preference by Similarity to Ideal Solution), A2 Pemangkat
cara kerja metode tersebut menggunakan prinsip A3 Teluk Batang
bahwa alternative yang terpilih harus memiliki
2 = Buruk
3 = Cukup
A4 Sungai Liat
4 = Baik
A5 Tanjung Balai Karimun
5 = Sangat Baik
A6 Moro
A7 Batam Hasil penilaian kuisioner berdasarkan nilai rating
A8 Tarempa yang telah ditetapkan. Jumlah responden yang
A9 Natuna ikut mengisi data tersebut ± 75 Orang.
A10 Pulau Kijang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A11 Tanjung Pinang Hasil penelitian dan pembahasan berisi hasil
analisis yang merupakan jawaban dari
Penelitian ini diawali dari penyebaran pertanyaan/permasalahan penelitian. Pada bagian
pembahasan menekankan pada hubungan antara
angket ke beberapa responden (expert) yang
interpretasi hasil dengan teori yang digunakan.
faham dan mengerti kondisi WPP 711, tujuan
dari angket ini sebagai input data untuk menguji Panjang bagian hasil dan pembahasan adalah 40-
konsistensi terhadap penilaian masing-masing 60% total panjang artikel. Apabila diperlukan,
penjelasan hasil penelitian dan pembahasannya
alternative, dengan rating penilaian sebagai
dapat disusun dalam sub-bab yang terpisah.
1 = Sangat Buruk
berikut:
Setelah hasil kuisioner diperoleh, maka Nilai-nilai hasil kuisioner tersebut dibandingkan
selanjutnya dibuat model dari metode AHP. Nilai dengan mengacu pada penilaian intensitas
nilai dari model AHP diperoleh dari kuisioner kepentingan, dan diperoleh model dari metode
yang membandingkan masing-masing kriteria. AHP. Secara detail dapat dilihat pada Tabel 4.
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Nilai Kuadrat Plus Minus
A1 0.362 0.424 0.337 0.415 0.482 0.641
A2 0.289 0.212 0.337 0.311 0.361 0.160 A1 0.001 0.012
A3 0.217 0.106 0.337 0.104 0.241 0.160 A2 0.009 0.002
A4 0.217 0.212 0.253 0.415 0.241 0.160
A5 0.289 0.318 0.253 0.104 0.241 0.160 A3 0.018 0.000
A6 0.362 0.106 0.253 0.311 0.241 0.160 A4 0.012 0.002
A7 0.362 0.424 0.337 0.415 0.482 0.320
A8 0.289 0.318 0.337 0.207 0.241 0.160 A5 0.006 0.004
A9 0.289 0.530 0.421 0.311 0.241 0.320 A6 0.015 0.004
A10 0.362 0.318 0.253 0.207 0.241 0.160
A11 0.362 0.212 0.253 0.311 0.241 0.480 A7 0.001 0.012
Langkah selanjutnya adalah mencari matrik A8 0.005 0.004
normalisasi terbobot dengan cara mengalikan A9 0.001 0.015
matrik normalisasi TOPSIS dengan nilai matrik A10 0.005 0.007
terbobot AHP. Untuk jelaskan dapat dilihat pada
A11 0.009 0.005
Tabel 8.
Tabel 8. Nilai matrik terbobot TOPSIS & AHP Tabel 11. Nilai akar pada alternatif
K1 K2 K3 K4 K5 K6 Nilai Akar Plus Minus
A1 0.140 0.117 0.046 0.041 0.032 0.021
A2 0.112 0.058 0.046 0.031 0.024 0.005
A1 0.031 0.112
A3 0.084 0.029 0.046 0.010 0.016 0.005 A2 0.095 0.048
A4 0.084 0.058 0.035 0.041 0.016 0.005
A5 0.112 0.088 0.035 0.010 0.016 0.005 A3 0.136 0.012
A6 0.140 0.029 0.035 0.031 0.016 0.005 A4 0.109 0.043
A7 0.140 0.117 0.046 0.041 0.032 0.011
A8 0.112 0.088 0.046 0.021 0.016 0.005 A5 0.079 0.065
A9 0.112 0.146 0.058 0.031 0.016 0.011
A6 0.122 0.060
A10 0.140 0.088 0.035 0.021 0.016 0.005
A11 0.140 0.058 0.035 0.031 0.016 0.016 A7 0.033 0.110
Setelah diperoleh nilai normalisasi matrik A8 0.073 0.067
terbobot TOPSIS dan AHP, maka selanjutnya A9 0.035 0.124
mencari nilai solusi positif dan solusi negative,
A10 0.070 0.082
dengan mencari nilai maksimum dan minimum.
Tabel 9. Nilai jarak alternative terhadap solusi A11 0.093 0.067
ideal positif dan negatif Tahapan berikutnya adalah menentukan jarak
K1 K2 K3 K4 K5 K6 antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi
Maksimum 0.140 0.146 0.058 0.041 0.032 0.021 ideal positif & matriks solusi ideal negatif.
Minimum 0.084 0.029 0.035 0.010 0.016 0.005
Untuk mencari jarak antar alternatif dengan
Nilai positif dan negative masing-masing kriteria matriks solusi ideal positif dapat menggunakan
untuk masing-masing alternative dapat dilihat persamaan sebagai berikut:
pada Tabel 9.
Tabel 10. Nilai kuadrat pada alternatif �
2
��+ = √∑(��+ − �� )
=1
dan sudah mampu mewakili beberapa wilayah di Indonesia untuk melakukan pengembangan
WPP 711. strategi peningkatan pengawasan WPP 711.
ABSTRAK
Penelitian tentang pembuatan alat pengendali lampu listrik terpusat secara digital yang menerapkan komnikasi data
RS485 dengan komponen utama microcontroller Arduino Mega2560 sebagai microcontroller MASTER dan Arduino
Nano sebagai microcontroller SLAVE mempunyai keuntungan yaitu akan menghemat pengkabelan karena hanya
membutuhkan 4 buah saluran kabel dan meringankan beban petugas listrik. Kosep perrancangan alat ini adalah
mengirimkan data secara digital yang dibaca dari saklar lampu dikirimkan dari Arduino MASTER melalui komponen
MAX485 dan diterima oleh microcontroller SLAVE. Kemudian data yang diterima oleh microcontroller SLAVE
tersebut digunakan untuk menggerakkan relay yang terhubung dengan lampu. Jarak pengkabelan dalam komunikasi
data RS485 kurang lebih sekitar 1,6 km. Dalam percobaan sistem sudah berfungsi sesuai dengan tujuan yaitu dapat
digunakan untuk me-monitoring, menghidupkan dan memadamkan 8 lampu listrik yang terhubung pada tiap
microcontroller SLAVE.
Kata Kunci: Memuat Karakteristik Permasalahan, Maksimal Dua Kata Per Kata Kunci, Maksimal Lima Kata Kunci
dalam dua kabel saja. Selain itu, jarak sumber yang ada yaitu berupa makalah jurnal,
komunikasi dapat mencapai 1,6 km dengan buku teks dan artikel atau jurnal online yang
digunakannya kabel AWG-24 twisted pair. diakses melalaui internet.
Identifikasi Permasalahan
Melakukan identifikasi permasalahan-
permasalahan yang akan timbul pada saat
pelaksanaan pembuatan alat dan mencari
solusinya.
Perancangan Penulisan
Identifikasi Perangkat Laporan
Studi Pengujian &
Permasalaha Keras & Skripsi &
Literatur Analisa Hasil
n Perangkat Makalah
Lunak Jurnal
MICROCONTROLLER MICROCONTROLLER
sistem, dari pada chip ke chip atau chip ke SAKLAR KENDALI SLAVE SLAVE
terminating resistors.
Gambar 5. Diagram Blok Sistem
2. METODE PENELITIAN
Metodologi dalam penelitian ini yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Studi literatur Microcontroller Slave
Studi literatur dilakukan dengan mencari
dan mengumpulkan literatur dari berbagai
Rancang Bangun Aplikasi Pendataan dan Pencarian Rumah Sewa Berbasis Android
ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin pesat tanpa disadari membawa dampak yang besar kepada masyarakat. Salah
satu teknologi yang sekarang sedang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu teknologi berbasis mobile. Pendataan
rumah kos dan rumah kontrak khsususnya di Surabaya masih belum optimal, dimana penghuni rumah kos dan rumah
kontrak kurang teridentifikasi dengan baik dan jelas. Bersamaan dengan kondisi tersebut, muncullah gagasan untuk
membuat suatu aplikasi mobile yang di dalamnya dapat melakukan pendataan dan pencarian rumah kos dan kontrak
beserta penghuninya. Optimalisasi aplikasi ini perlu dukungan baik perangkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga
(RW), Kelurahan, Kecamatan dan Dispenduk maupun Masyarakat pada umumnya. Aplikasi ini dikembangkan dengan
metode Waterfall, dengan tahapan analisa kebutuhan, disain, implementasi dan uji coba. Uji coba penerapan aplikasi
dilakukan untuk kalangan terbatas dengan membagikan kuisioner yang berisi berbagai aspek dari aplikasi. Berdasarkan
hasil uji coba tersebut, disimpulkan bahwa aplikasi secara signifikan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
spesifikasi, dan keterangan rumah sewa. Setelah activity diagram pada gambar 4. Setelah itu
itu saatnya user pemilik rumah kos dan rumah sistem akan menampilkan data rumah sewa dan
kontrak mengisi data penghuni yang ada di rumah pemilik sesuai kata kunci pada kolom pencarian.
kos atau rumah kontraknya. Jika terdapat Sedangkan model class diagram dari sistem
kesalahan pengisian data, maka user pemilik aplikasi pendataan dan pencarian rumah sewa
rumah kos atau rumah kontrak dapat memperbarui berbasis android dapat dilihat pada gambar 5.
data penghuni. Jika terdapat penghuni rumah kos
atau rumah kontraknya yang sudah tidak
menyewa disana, maka user pemilik rumah kos
dapat menghapus data penghuni tersebut. Model
rancangan aplikasi ini menggunakan standar
Unified Modeling Language (UML), dengan
berbagai jenis diagram antara lain usescase,
sequence, activity, dan class diagram (Herlawati
& Widodo, 2011). Penerapan jenis diagram pada
aplikasi ini di antaranya dapat dilihat pada gambar
berikut.
Peran utama fungsi aplikasi ini adalah admin Gambar 4. Activity Diagram Mencari Data Rumah
atau perangkat Dispenduk yang mengelola data Sewa dan Pemilik
penghuni dan user terkait, sebagimana
digambarkan dalam model use case diagram 2.4 Implementasi Sistem
admin pada gambar 3. Setelah model rancangan aplikasi sistem
selesai dibuat, langkah selanjutnya
mengembangkannya menjadi serangkaian
program (unit-unit) yang terintegrasi melalui
proses pengkodean (coding). Aplikasi ini dibuat
dengan menggunkan bahasa pemrograman PHP
sebagai Bahasa server-side scripting (Arief, 2011)
dan bahasa pemrograman Java (Bambang
Haryanto.,2011). Setiap unit perlu diuji coba
fungsionalitasnya (unit testing).
mengambil
keputusan/analis
a kedepannya
Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan
bahwa aplikasi pendataan dan pencarian rumah
sewa dapat berfungsi secara signifikan dengan
dengan rata-rata 4,4.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembuatan aplikasi pendataan dan pencarian
rumah sewa berbasis android ini adalah sebagai
Gambar 8. Menu aplikasi pendataan rumah
berikut. Melalui aplikasi pendataan dan pencarian
sewa rumah sewa ini, pendataan dapat dilakukan tanpa
3. HASIL DAN PEMBAHASAN cara manual dan lebih efisiensi. Memanfaatkan
Hasil penelitian berupa aplikasi sistem aplikasi ini, pendataan dan pencarian rumah sewa
pendataan rumah sewa berbasis Android yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja,
dapat dimanfaatkan masyarakat dalam mencari sekaligus memudahkan, masyarakat mencari
rumah kos atau rumah kontrakan. Media ini juga rumah sewa beserta info detailnya mengena,
mempermudah bagi perangkat RT, RW, lokasi, spesifikasi, fasilitas, harga, gambar, serta
Kelurahan, Kecamatan,dan Admin dalam keterangan lainnya..
mengelola rumah sewa beserta penghuninya.
5. Ucapan Terima Kasih
Setip user dapat melihat laporan rumah sewa di
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
masing-masing wilayahnya. Untuk mengetahui
perangkat masyarakat. khusunya mulai RT 1 dan
kebermanfaatan aplikasi, sebagai upaya
RW 3 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir,
pengembangan selanjutnya, dilakukan Uji coba
RT 3 RW 1 Kelurahan Kapasari Kecamatan
sistem ke Masyarakat terbatas. Melalui media
Genteng, Kelurahan dan Kecamatan Simokerto,
kuesioner yang dibagikan ke penggguna dari
atas kontribusinya dalam uji coba aplikasi
kalangan RT,RW,Kelurahan, dan Kecamatan di
Surabaya mengenai perangkat aplikasi diperoleh
masukan seperti pada tabel di bawah. Skor 6. DAFTAR PUSTAKA
penilaian berdasarkan skala likert dengan bobot 1 Arief, M.Rudyanto., 2011, Pemrograman Web
(Sangat Tidak setuju – ST) sd 5 (Sangat Setuju – Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL,
SS). Andi, Yogyakarta.
Bambang Haryanto. (2011:2). Esensi-esensi
Tabel hasil kuesioner user terkait aplikasi sistem Bahasa Pemrograman Java. Yogyakarta:
PENILAIAN Andi
N Herlawati & Widodo. (2011). Menggunakan
Deksripsi S K T ST
o S UML. Informatika. Bandung
S S S S
1 Fitur sistem McLeod, Raymond. Jr. dan Schell, George P.,
5 3 (2006). Management Information Systems,
lengkap
12th edition,Prentice Hall, Inc.
2 Mudah untuk
6 2 Roger, S. Pressman, Ph.D. , 2012, Rekayasa
digunakan
Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi
3 Desain tampilan
4 2 2 7 : Buku 1 “, Yogyakarta: Andi.
bagus
http://tekno.kompas.com/read/2015/09/30/11110
4 Sistem berjalan
3 5 017/Google.1.4.Miliar.Penduduk.Dunia.Pak
dengan baik
ai.Android. Diakses pada 5 September 2016
5 Laporan
4 3 1
berguna untuk
ABSTRAK
Perpustakaan bagi perguruan tinggi merupakan suatu bagian yang sangat penting, perpustakaan harus memiliki kualitas
pelayanan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan civitas akademik. Kepuasan pengguna perpustakaan sangat
tergantung pada kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Persepsi layanan pengguna perpustakaan
merupakan gambaran terhadap layanan yang diterima oleh pengguna perpustakaan. Dengan menggunakan metode
Service Quality, persepsi dan harapan pengguna perpustakaan akan dinilai, melalui lima dimensi ServQual, yaitu
tangible, reliability,responsiveness, assurance, dan empathy. Hasil dari penelitian ini adalah sistem yang dapat
melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, berdasarkan perhitungan dan pengolahan data berdasarkan metode
ServQual. Dengan demikian sistem ini dapat membantu untuk melakukan pengukuran tingkat kepuasan pengguna
perpustakaan dengan lebih efektif dan efisien berdasarkan metode ServQual, sehingga bisa meningkatkan kualitas
layanan.
Termasuk di dalamnya perpustakaan, harus a. Pengumpulan data, pada langkah ini peneliti
senantiasa memperhatikan kualitas pelayanan- melakukan pengumpulan data dari pengguna
nya. Baik atau tidaknya perpustakaan tergantung perpustakaan. Cara pengumpulan data yang
bagaimana pelayanannya, karena bagian dilakukan adalah melalui penyebaran angket
pelayanan inilah yang berhubungan langsung kepada pengguna perpustakaan.
dengan pengguna perpustakaan (Soeatminah, b. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang
1992). mewakili jumlah populasi pengguna perpus-
Pengukuran kepuasan pengguna takaan, maka digunakan penghitungan jumlah
perpustakaan akan dilakukan dengan cara sampel dengan menggunakan rumus
mengukur kualitas layanan menggunakan metode Slovin(Dionco-Adetayo, 2011)berikut ini :
�
Service Quality (ServQual), melalui lima �= ……………………..…..(1)
dimensinya yang sering dikenal dengan singkatan +��
Lagkah berikutnya adalah pembuatan Relasi Basis Analisis Kepuasan Pengguna Perpustakaan.
Data atau Entity Relationship Diagram (ERD). Gambar 3 menunjukkan bentuk rancangan ERD
Tujuan dari pembuatan ERD ini adalah untuk tersebut.
perancangan tabel dalam basis data Sistem
serta mengatur tata data agar mudah diakses dan
tidak ada data yang ganda.
4.2. Saran
Penelitian yang telah dilakukan adalah untuk
perancangan sisitem basis data saja. Dapat
dikembangkan untuk perancangan user interface
dari perancangan basis data yang telah ada.
Gambar 3. ER Diagram Sistem 5. DAFTAR PUSTAKA
Terdapat lima buah tabel dalam sistem basis data. Al Fatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan
Tabel pertama adalah Tabel Login, pada sistem Sistem Informasi untuk Keunggulan
ini login digunakan untuk mengotorisasi hak akses Bersaing Perusahaan dan Organisasi
dari pengguna untuk dapat melihat rekap data. Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Dalam perancangan, pengguna dibagi dua, yaitu Besterfield. (2011). Total Quality Management.
kepala perpustakaan dan pustakawan, keduanya New Jersey: Pearson Education.
punya hak akses yang berbeda (seperti pada Dionco-Adetayo, E. (2011). Guide to Business
konteks diagram). Tabel berikutnya adalah Tabel Research and Thesis Writing, 2nd
Responden, yang dipergunakan untuk Edition. Ibadan, Nigeria: Rasmed
menyimpan data diri responden pengguna Publications.
perpustakaan. McLeod Jr., R., & George, S. P. (2008). Sistem
Hasil pengisian survei persepsi dan harapan dari Informasi Manajemen Edisi 10. Jakarta:
pengguna akan disimpan dalam Tabel Persepsi Salemba Empat.
dan Tabel Harapan. Dalam tabel tersebut, Nasution, M. (1990). Pembinaan dan
jawaban masing-masing responden untuk masing- Pengembangan Koleksi Ciri Khas
masing pertanyaan akan dibuat dalam sejumlah Daerah. Medan: Perpustakaan Wilayah.
record, sesuai dengan jumlah pertanyaan. Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.
Maksudnya adalah, agar nantinya hasil inputan (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item
data tersebut akan dapat diolah dan kemudian Scale For Measuring Consumer
hasilnya akan dapat dimasukkan dalam Tabel Perceptions of Service Quality. Journal
Hasil_Perhitungan. Dalam tabel tersebut of Retailing, Spring, 12-40.
nantinya hasil perhitungan dengan menggunakan Soeatminah. (1992). Perpustakaan,
ServQual akan disimpan. Kepustakawanan dan Pustakawan.
Yogyakarta: Kanisius.
4. SIMPULAN DAN SARAN Syafi'i, I., & Sulham, M. (2015). Sistem
4.1. Simpulan Pendukung Keputusan Analisa Kepuasan
Sistem analisis kepuasan pengguna Pengunjung Laboratorium Komputer
perpustaka-an, dirancang dengan menggunakan Universitas Kanjuruhan Malang Dengan
Data Flow Diagram dan ER Diagram. Data Flow Metode Servqual. Jurnal Mahasiswa
Diagram dibuat untuk mengetahui peran masing- Fakultas Sains dan Teknologi.
masing entitas dalam sistem, dan data apa saja Tjiptono, F. (2008). Service Management
yang akan mereka dapatkan ketika menggunakan Mewujudkan Layanan Prima.
sistem. Sedangkan ER Diagram digunakan untuk Yogyakarta: Penerbit Andi.
merancang basis data untuk penyimpanan data
yang dimasukkan oleh entitas kedalam sistem,
ABSTRAK
Sebagai ibu kota negara sekaligus juga pusat ekonomi dan pemerintahan Republik Indonesia, Jakarta telah menarik
sangat banyak pengunjung sehingga menyebabkan tingginya permintaan akan akomodasi hotel. Bisnis hotel yang
telah diproyeksikan untuk terus bertumbuh menyebabkan ketertarikan minat investor, salah satunya adalah PT. XYZ
yang bermaksud untuk membangun sebuah budget hotel. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan salah satu
masalah yang dihadapi pada saat tahap perencanaan yaitu menentukan jumlah masing-masing jenis kamar sehingga
luasan yang tersedia dapat terpakai secara optimal dan akan didapatkan keuntungan yang maksimal dalam operasional
hotel di masa datang.Terdapat tiga jenis kamar yang direncakan dan merupakan variabel keputusan yaitu Executive,
Deluxe view dan Deluxe no viewyang masing-masing dinotasikan dengan X1, X2 dan X3. Terdapat juga tiga kondisi
batas yaitu luas lahan yang tersedia untuk kamar = 22X1 + 18X2 + 18X3 – 3000 ≤ 0, proporsi jumlah kamar Deluxe
no view= 18X3 – 1500 ≥ 0dan proporsi jumlah kamar Executive= 22X1 – 450 ≥ 0. Sedangkan untuk fungsi tujuan
P adalah untuk memaksimalkan profit dari masing-masing jenis kamar dimana P = 195.000X1 + 170.000X2 +
130.000X3. Solver yang telah terdapat pada Microsoft Excel digunakan untuk menghitung solusi optimal dan
didapatkan nilai X1, X2 dan X3 berturut-turut yaitu 21, 57 dan 84. Dengan demikian didapatkan keuntungan (profit)
maksimal harian sebesar Rp. 24.705.000.
sehingga tidak dimungkinkan dibuat jendela. Salah satu metode yang bisa dipakai dalam
Selain itu,akan dibangun pula beberapa bangunan mengoptimasi suatu nilai fungsi tujuan dimana
penunjang untuk fasilitas dan administrasi hotel, terdapat beberapa batasan adalah linear
seperti lobby, kitchen, restaurant, gudang, ruang programming. Fungsi tujuan bisa berupa
genset, ruang housekeeping, kantor dan parkir. pemaksimalan keuntungan atau peminimalan
Berdasarkan masukan dari Konsultan biaya (Kanu et al., 2014). Sebagai suatu teknik
Perencana, PT. XYZ memutuskan bahwa luasan matematika, linear programming dapat
untuk kamar Executive dan Deluxe masing- digunakan sebagai alat bantu pengambilan
masing adalah 22 dan 18 m2. Apabila merujuk keputusan dalam mengalokasikan sumber daya
pada Peraturan Dirjen Pariwisata Kep- yang langka sehingga didapat solusi optimal.
22/U/VI/78 maka jenis hotel yang akan dibangun Metode tersebut awalnya diperkenalkan oleh
bukanlah hotel berbintang. Hal tersebut George B. Dantzig pada tahun 1947 dan
dikarenakan klasifikasi terendah (bintang satu) digunakan untuk pengambilan keputusan
saja mengharuskan kamar standar setidaknya masalah-masalah transportasi dan penugasan
mempunyai luasan 20 m2, sementara jenis kamar pada Angkatan Udara Amerika Serikat saat
standar yang akan dibangun (Deluxe) Perang Dunia II. Setelah perang, metode tersebut
mempunyai luas yang lebih kecil yaitu 18 m2. diaplikasikan untuk memecahkan berbagai
Konsep hotel non-bintang dengan harga permasalahan bisnis misalnya keuangan,
terjangkau (murah) namun nyaman dan sudah pemasaran, produksi, transportasi dan logistik,
memiliki berbagai fasilitas yang memadai sumber daya manusia bahkan dapat juga
dikenal dengan budget hotel (Hardiningtyas et digunakan untuk perencanaan tata kota, masalah
al.,2012). Sementara itu Fransisca (2015) kesehatan serta lingkungan. Dalam penggunaan
menyatakan bahwa konsep budget hotel sangat teknik linear programming diperlukan beberapa
menarik minat investor dikarenakan persyaratan yang dikelompokkan menjadi syarat
pertumbuhannya ditopang oleh pertumbuhan komponen dan syarat asumsi. Untuk syarat
masyarakat kelas menengah yang pesat ditambah komponen, diperlukan adanya: 1) fungsi tujuan
dengan cukup cepatnya balik modal (Break Even yang harus diterjemahkan menjadi fungsi
Point) yaitu berkisar 5 – 6 tahun. Li et al. (2007) matematika kemudian dimaksimasi ataupun
dalam studi yang sama menunjukkan fakta diminimasi; 2) variabel keputusan yang
bahwa hampir 90% industri perhotelan yang ada merupakan input ataupun output dan harus
di China merupakan budget hotel. Dengan diputuskan secara optimal sehingga fungsi tujuan
demikian pemilihan jenis hotel tersebut sudah menjadi maksimum atau minimum; 3) berbagai
tepat. batasan yang membatasi variabel keputusan
Salah satu masalah yang dihadapi oleh PT. karena sifat sumber daya yang ada adalah
XYZ dan merupakan rumusan masalah dalam terbatas dan ditunjukkan dalam bentuk
penelitian ini adalah dalam menentukan jumlah persamaan atau pertidaksamaan linear dan 4)
masing-masing jenis kamar sehingga akan parameter yang merupakan simbol matematika
didapatkan keuntungan yang maksimal dalam dan konstanta. Sementara untuk syarat asumsi
operasional hotel. Masalah tersebut lebih diperlukan adanya: 1) linearitas dimana
disebabkan karena sebenarnya usaha inti (core diasumsikan bahwa semua variabel keputusan
business) dari PT. XYZ adalah catering dan adalah berderajat satu; 2) kemampuan bagi nilai
fotocopy dan bukan perhotelan. Dengan demikian variabel keputusan untuk menjadi pecahan
tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan (bukan bilangan bulat); 3) parameter telah
jumlah kamar Executive danDeluxe baik view diketahui nilainya dan bersifat tetap dimana pada
maupun no view sehingga informasi tersebut situasi nyata banyak terdapat parameter yang
dapat dimanfaatkan oleh PT. XYZ untuk probabilistik; 4) semua variabel keputusan tidak
memaksimalkan keuntungan usahanya di masa boleh bernilai negatif; 5) output dari sumber daya
datang. bersifat proporsional terhadap inputnya; 6)
berbagai komponen dalam sebuah model linear
batasan-batasan termasuk syarat non-negatif Pada gambar di atas nampak bahwa Solver
dan syarat integer (bilangan bulat) karena mengganti nilai cell B2, B3 dan B4 yang semula
sifat dari variabel keputusan (jumlah kamar) 0 (nol) dengan nilai-nilai yang menyebabkan
tidak mungkin pecahan. Selengkapnya fungsi tujuan P pada cell B15 menjadi maksimal.
parameter Subject to the Constraints nampak Dalam penelitian ini didapatkan jumlah optimal
sebagai berikut untuk kamar Executive, Deluxe view dan Deluxe
no view berturut-turut adalah 21, 57 dan 84
kamar dimana juga telah memenuhi tiga kondisi
batasan dan menyebabkan fungsi tujuan P Limit Report memungkinkan dilakukan analisis
(profit) sewa kamar hotel harian menjadi sensitivitas yang lebih mendalam dan dapat
maksimal di angka Rp. 24.705.000. Selain ditunjukkan batas atas maupun batas bawah dari
dihasilkan nilai-nilai untuk variabel-variabel tiap variabel yang memenuhi berbagai kondisi
keputusan dan fungsi tujuan, solusi optimal juga batas. Namun untuk masalah integer linear
merubah kondisi batasan, dimana untuk batasan programming kedua laporan tersebut tidak
luas lahan yang tersisa adalah 0 (nol) atau dimungkinkan seperti nampak pada error di
sumber daya berupa luasan habis terpakai, bawah ini.
sementara untuk batasan karena proporsi kamar
Deluxe no viewdan Executive masing-masing
mengakibatkan sisa luasan sebanyak 12 m2dan
umumnya diterminologikan sebagai slackyang
juga nampak Gambar 6.
5. DAFTAR PUSTAKA
Adekunle, S.A., Tafamel, A.E. (2014).
Modeling Linear Programming Problem
Using Microsoft Excel Solver. Nigeria
Journal of Business
Administration.12(1&2). 163 – 179.
Fransisca, S. (2015). Perbandingan Critical
Success Factor Terkait Dengan Kualitas
Layanan Pada Full Service Hotel dan
Budget Hotel. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. 4(1). 1 – 19.
Hardiningtyas, Y.S., Soemarno, B.H.S.,
Sumadyo, A. (2012). Budget HotelDengan
Pendekatan Arsitektur Hemat Energi di
Colomadu, Karanganyar. Arsitektura. 10(1).
61 – 70.
Kanu, S.I., Benedict, O., Emerole, I.C. (2014).
Application of Linear Programming
Techniques to PracticalDecision Making.
Mathematical Theory and Modeling. 4(9).
100 – 111.
Moha, S., Loindong, S. (2016). Analisis
Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Hotel Yuta di
Kota Manado. Jurnal EMBA. 4(1). 575 –
584.
Sudhana, P. (2016). Analysis of Investment
Decision Making of a Budget Hotel:
a case study. Thesis. STIE IEU Surabaya.
ABSTRAK
Keberhasilan pembelajaran di tingkat perguruan tinggi membutuhkan partisipasi dari segenap elemen baik dari dosen
maupun mahasiswa. Mahasiswa berkewajiban dalam menyelesaikan semua matakuliah yang harus ditempuh
termasuk matakuliah Tugas Akhir (TA) dalam menyelesaikan proses perkuliahannya, Saat ini masih banyak
mahasiswa diperguruan tinggi yang melakukan bimbingan tugas akhir secara konvensional dimana mahasiswa harus
datang ke dosen secara langsung untuk melakukan kegiatan bimbingan TA. Permasalahan yang terjadi adalah
kesulitan dalam mengatur waktu bimbingan antara dosen dengan mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang sudah
bekerja yang hanya memiliki waktu malam hari untuk melakukan bimbingan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
model aplikasi berbasis mobile berbasis sms gateway dengan UML yang bisa diakses oleh setiap mahasiswa dengan
menggunakan media smartphone dan website,Teknik perancangan sistem yang digunakan adalah menggunakan
UML(Unified Modelling Language) yang merupakan software yang akan membantu mendesign arsitektur sistem
yang berbasis object. Dengan UML akan membantu menghasilkan design sistem yang akan dibangun secara lebih
terstruktur. Metode yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah dengan Web Engineering yang bermanfaat
dalam merancang aplikasi berbasis web secara lebih terstruktur, Dengan aplikasi ini diharapkan mempermudah
komunikasi antara dosen dan mahasiswa dalam proses bimbingan TA, sehingga akan lebih meningkatkan mutu
pembelajaran terutama bimbingan TA pada perguruan tinggi .
Kata Kunci: Tugas Akhir, Mahasiswa, Aplikasi, Mobile, SMS Gateway, UML
2. METODE PENELITIAN
2.1 Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikampus AMIK
Jakarta Teknologi Cipta (JTC) Semarang yang Gambar 1. Proses Metode Web Engineering
terletak di Jl. Kelud Raya No 19 Sampangan,
Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.AMIK JTC Dalam penelitian ini langkah penerapan Metode
memiliki 2 program studi yaitu D3 Manajemen Web Engineering meliputi 5 tahapan yaitu :
Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi. 1. Customer Communication
2.2 Metode Web Engineering Merupakan tahapan untuk berkomunikasi
Menurut Pressman (2005, p500) Web dengan customer mengenai rencana proyek
Engineering adalah proses yang digunakan yang akan dibuat, besaran anggaran yang
untuk menciptakan web aplikasi berkualitas tersedia dan bentuk keinginan customer
tinggi. Atribut yang akan ditemui dalam web terhadap proyek yang akan dibuat, pada
aplikasi diantarnya adalah intensitas web yaitu tahapan ini peneliti melakukan komunikasi
seberapa banyak intensitas web dalam dengan dosen dan para mahasiswa di
melayani klien, concurrency adalah lingkungan kampus/ AMIK JTC Semarang
untuk mendapatkan informasi mengenai tata
seberapa banyak jumlah user yang akan
cara bimbingan tugas akhir mahasiswa
mengakses dalam satu waktu, unpredictable dan proses integrasi dengan website yang
load adalah jumlah pengakses yang tidak telah dimiliki kampus sehingga dosen dan
diperhitungkan, performance adalah mahasiswa diharapkan lebih mudah dalam
kehandalan web dalam melayani klien, meng akses sistem yang akan dihasilkan.
availability adalah ketersediaan web sepanjang 2. Planning
waktu dan continuous evolution yaitu update Rencana proyek untuk pengembangan
secara terus menerus. Perancangan sistem aplikasi web yang telah dibuat. Rencana
mobile bimbingan dan monitoring tugas akhir tersebut terdiri dari task definition dan jadwal
ini menggunakan media SMS gateway dan metode kerja untuk jangka waktu relatif pendek. Pada
Web Engineering. Rekayasa Web atau dapat tahapan ini peneliti melakukan kegiatan
di sebut Web Engineering adalah Suatu model koordinasi dengan institusi AMIK JTC
rekayasa perangkat lunak, yang digunakan Semarang dalam hal perencanaan penggunaan
untuk pengembangan aplikasi‐aplikasi berbasis jenis perangkat lunak (software) maupun jenis
web yang bisa dijelaskan alam bentuk gambar perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan
sebagai berikut: sehingga sistem mobile sms gateway untuk
bimbingan dan monitoring tugas akhir akan
bisa dirancang dengan baik.
3. Modeling
a . Analisis pemodelan
Proses analisis merupakan lanjutan dari
tahap komunikasi dengan pengguna untuk
mendesain mengenai.
6. DAFTAR PUSTAKA
Booch, G. James, R. Ivar, J, 2005. The Unified
Modeling Language User Guide Second
ABSTRAK
Ada banyak kata Idiom berserta artinya, ada juga kamus yang berisikan tentang kata-kata Idiom, namun hal tersebut
dinilai kurang maksimal dalam penggunaannya, dikarenakan jika kita ingin mencari arti kata Idiom kita masih harus
membuka kamus dan mencari kata yang kita cari dan belum ada aplikasinya. Maka dari permasalahan tersebut perlu
adanya aplikasi kamus Idiom dalam bentuk mobile yang mudah dibawa ke mana-mana. Dan hasilnya adalah
terciptanya suatu aplikasi kamus idiom Inggris - Indonesia pada smartphone android yang dapat mempermudah
pengguna dalam mencari arti dari frasa idiom tersebut, aplikasi dapat bermanfaat bagi pengguna untuk menghemat
waktu saat mencari arti dari frasa idiom. Aplikasi ini dapat berjalan pada smartphone minimal API 17 (Jellybean),
serta aplikasi ini dibuat menggunakan image processing Optical Character Recognition (OCR) dan metode yang
digunakan adalah metode waterfall.
adalah: Oktober 2016.
Menambahkan fitur voice recognition pada Mathivanan, P., Ganesamoorthy, B. and Maran, P.
aplikasi ini (2014). Watershed algorithm Based
Membuat aplikasi yang dapat memilih Segmentation for Handwritten Text
kalimat mana yang akan di proses untuk Identification. Ictact Journal On Image and
menampilkan kalimat dan artinya. Video Processing, 04(03), pp.767-772.
Pakpahan, F.S. (2009). Sistem Operasi Android.
5. DAFTAR PUSTAKA Diakses tanggal 6 Oktober 2016.
Eder, Dra. (2012). Smartphone. Diakses tanggal 6 Pangestu, P. (2015). Penerapan Histogram
Oktober 2016. Equalization pada Optical Character
Fatimah, Wina Noviani, ST. (2011). Pengenalan Recognition Preprocessing. Diakses tanggal
Ecplise. Diakses tanggal 7 Oktober 2016. 11 Oktober 2016.
Hashimi, Sayed Y., Dkk. (2009). Pro Android. Pressman, R.S. (2010) Software Engineering: a
Diakses tanggal 13 Oktober 2016. Practioner’s Approach 7th Edition, McGraw-
Hidayat, Erzi. (2013). Rancang Bangun Mobile Hill Higher Education.
Phone Positioning System Pada Platform Sommerville, I. (2011). Software Engineering9th
Android. Diakses tanggal 13 Oktober 2016. Edition. Addison-Wesley.
Khak, Muh. Abdul. (2016). Idiom Dalam Bahasa Sulistiyo, Mahmud Dwi. (2014). Aplikasi Optical
Indonesia: Struktur dan Makna. Diakses Character Recognition pada Perangkat
tanggal 5 Oktober 2016. Mobile Menggunakan Mixed Binarization,
Manik, Ngarap Im. (2010). Perancangan Program DISC (Digital Information and System
Aplikasi Pengenalan Teks Menggunakan Conference 2014), Jurnal Fakultas
Fuzzy Logic. Diakses tanggal 13 Oktober Informatika. Diakses tanggal 5 Oktober 2016.
2016. Utami, Anisa Eka. (2016). Aplikasi Penerjemah
Mollah, Ayatullah Faruk. (2011). Design of an Bahasa Inggris – Indonesia dengan Optical
Optical Character Recognition System for Character Recognition Berbasis Android.
Camera based Handheld Device, Diakses tanggal 5 Oktober 2016.
Internatioanl Journal of Computer Science
ABSTRAK
Kebutuhan akan jasa ekspedisi ekspor semakin meningkat, jumlah perusahaan ekspedisi ekspor semakin banyak, dan
pada akhirnya menyebabkan persaingan antara peusahaan ekspedisi menjadi semakin ketat. Berdasarkan alasan
tersebut PT. Berlian Global Transportama Surabaya sebagai perusahaan ekspedisi juga membutuhkan sistem
informasi ekspor barang secara terkomputerisasi berbasis aplikasi desktop yang dapat mencatat data shipping
instruction, delivery order, surat jalan, permohonan ijin stack kontainer, packing list, pemberitahuan ekspor barang
(PEB), dan invoice. Sistem ekspor barang ini dibuat melalui tahapan perencanaan dengan metode prototype, tahapan
analisis dan desain sistem yaitu struktur uml, use case diagram, sequence diagram, activity diagram, database dan
pembuatan tabel, tahapan implementasi dan evaluasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan
database MySQL. Sistem ekspor barang ini diharapkan kinerja PT. Berlian Global Transportama Surabaya akan
meningkat dan pada akhirnya hal ini akan meningkatkan daya saing terhadap para pesaing baik lokal maupun global.
(ekspor) di bagian administrasi. Aksara.
Dengan sistem berbasis database ini Suyono, Capt. R.P. (2005). Shipping –
diharapkan dapat membantu Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor
pengolahan data dan laporan Melalui Laut. Jakarta.
pengiriman barang (ekspor). Triyoso, Bambang. (2004). Analisis
Kausalitas Antara Ekspor dan
4.2. Saran
Karena aplikasi ini hanya mengolah
Pertumbuhan Ekonomi di Negara
ASEAN. Sumatera Utara: FE UNSU
data pada bagian admin saja, maka Utomo, Yuni Priadi. 2000. Ekspor Mendorong
nantinya diharapkan adanya hubungan Pertumbuhan Ekonomi Atau
integrasi antara bagian administrasi Pertumbuhan Mendorong Ekspor.
dengan bagian-bagian lainnya dalam Yogyakarta: Jurnal Management UII
perusahaan seperti: accounting, Whitten, Jeffrey L, et al. (2004) Metode
marketing dan lain-lain, sehingga Desain & Analisis Sistem, Edisi 6, Edisi
menciptakan suatu aplikasi yang utuh. International, Mc GrawHill, ANDI.
Disarankan untuk pembuatan aplikasi Yogyakarta.
ini yang tadinya berbasis aplikasi Whitten et. Al, Whitten. ;Jeffrey L, Dittman. ;
desktop supaya nantinya menjadi Kevin C. ; Bentley, Lonnie D. (2004).
berbasis web / android. Metode design dan analisa Sistem
Bibliografi ed.6, Andi Offset.
5. DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.
Arief M Rudianto. (2011). Pemrograman Web
Dinamis menggunakan PHP dan
MySQL. C.V ANDI OFFSET.
Yogyakarta.
Andi Sunyoto. (2007). Pemrograman
Database dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL, Andi Offset. Yogyakarta.
Fowler, M. (2004). UML Destilled Edisi 3.
Yogyakarta: Andi.
Hartono. (2005). Pengenalan Komputer.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jogiyanto, H.M. (1999). Analisis dan Disain
Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset,
Yogyakarta.
McLeod. (2004). Sistem Informasi
Manajemen. PT. Indeks. Jakarta.
Munawar. (2005). Pemodelan Visual dengan
UML, Graha Ilmu. Yogyakarta.
O’Brien, James A. (2005).
Pengantar Sistem Informasi. Penerbit :
Salemba 4, Jakarta.
ABSTRAK
Pada dasarnya setiap perusahaan dibangun dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai tujuan
bisnis dengan efektif dan efisien di tengah ketatnya persaingan, maka perusahaan harus terus menerus melakukan
perbaikan dalam prosedur, sistem pengendalian, dan aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan. Salah satu cara
untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari proses bisnis adalah menggunakan audit operasional. Dengan
dilakukannya audit operasional, perusahaan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan prosedur dan metode
operasional perusahaan, serta mendapatkan rekomendasi untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.PT. Mitra
Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) merupakan dealer 3S (Sales, Service, Sparepart). Sebagai salah satu
perusahaan anak yang baru dari MPM Group, MPM Auto dituntut untuk dapat langsung berkembang di tengah
ketatnya persaingan bisnis di Indonesia. Pada bidang otomotif sparepart merupakan salah satu sumber pemasukan
yang berpotensi besar untuk menghasilkan keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan namun seringkali
terabaikan. Penelitian ini melakukan audit operasional pada fungsi persediaan MPM Auto Cabang Surabaya untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensi dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan. Audit
operasional dilakukan dengan proses observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data dan temuan yang akan
disajikan dalam laporan audit. Setelah itu, peneliti akan memberikan rekomendasi untuk dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pada metode operasional fungsi persediaan perusahaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode operasional fungsi persediaan dari MPM Auto efektif untuk mencapai tujuan perusahaan, namun belum
cukup efisien. Diperlukan perhatian khusus terhadap standar operasional prosedur perusahaan dan pemisahan fungsi
jabatan yang baik sehingga mengurangi risiko kerugian perusahaan dari kecurangan maupun ketidakefisienan.
Kata Kunci: memuat karakteristik permasalahan, maksimal dua kata per kata kunci, maksimal lima kata kunci
Pinasthika Mustika Auto Cabang Kenjeran 2.5. Jenis dan Sumber Data
Surabaya”. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
2. Metode Penelitian Sumber data yang digunakan pada penelitian ini
2.1. Pendekatan Penelitian adalah data primer.
Penelitian tentang “Audit Operasional untuk
Menilai Efektivitas dan Efisiensi Fungsi 2.6. Langkah-langkah Pembahasan
Persediaan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Langkah-langkah penelitian yang dilakukan
Auto Cabang Kenjeran Surabaya” merupakan pada proses penyusunan skripsi ini adalah
penelitian kualitatif. sebagai berikut:
1. Audit Pendahuluan, dilakukan dengan
2.2. Fokus Penelitian mendapatkan dan mempelajari informasi
Sesuai dengan obyek penelitian dan mengenai latar belakang, struktur
rumusan masalah yang ada di dalam penelitian organisasi, karakteristik operasional
ini, maka elemen-elemen yang akan diteliti yaitu: perusahaan yang akan diaudit, standar
standar operasional prosedur pembelian, operasional dan flowchart kegiatan
penyimpanan, dan penjualan sparepart; alur operasional pada fungsi persediaan.
kerja (flowchart) pembelian, penyimpanan, dan 2. Review dan pengujian pengendalian
penjualan sparepart; dokumen; laporan manajemen, dilakukan dengan
manajerial; sistem pengendalian internal. melakukan pengujian pada standar
operasional dan flowchart kegiatan
2.3. Lokasi Penelitian operasional pada fungsi persediaan
Lokasi penelitian ini adalah PT. Mitra apakah terdapat potensi kelemahan pada
Pinasthika Mustika Auto (MPM Auto) Cabang aktivitas operasi yang telah dilakukan
Kenjeran Surabaya yang merupakan dealer oleh perusahaan.
Mobil Nissan dan Datsun yang bertempat di 3. Audit terinci, dilakukan dengan
Jalan Raya Kenjeran No 585, Kecamatan pengumpulan bukti untuk menggali
Mulyorejo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, informasi yang lebih dalam dan dapat
Indonesia. mendukung hasil analisa yang telah
dilakukan pada tahap review dan
2.4. Prosedur Pengumpulan Data pengujian pengendalian manajemen.
Prosedur pengumpulan data yang digunakan Bukti penunjang yang diperlukan berupa
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dokumen, laporan manajerial, serta
1. Observasi, dilakukan dengan cara auditor melakukan observasi secara
mengamati dan mencari data secara mendalam untuk memastikan seluruh
langsung di lapangan. data yang telah didapatkan benar-benar
2. Wawancara, dilakukan dengan cara mencerminkan kondisi sebenarnya yang
menggali informasi langsung dengan terjadi di lapangan.
pimpinan perusahaan dan karyawan yang 4. Pelaporan, dilakukan dengan membuat
terkait dengan proses pembelian laporan audit operasional yang berisi
persediaan, penyimpanan, dan penjualan kesimpulan hasil audit dan rekomendasi
sparepart. Contohnya: partman dan yang telah didiskusikan dengan pihak
workshop head. yang berwenang pada perusahaan atas
3. Dokumentasi, dilakukan dengan menyalin kekurangan yang ditemukan pada proses
atau mengutip data perusahaan dengan izin audit.
pimpinan perusahaan, serta mengambil 5. Tindak lanjut, setelah membuat laporan
gambar atas kegiatan/proses/temuan yang audit operasional, selanjutnya auditor
didapatkan di lapangan. mendorong pihak yang berwenang pada
perusahaan untuk melakukan tindak
4. Dokumen pada aktivitas penjualan hanya papan control board saat pengambilan
terdapat faktur penjualan, perusahaan persediaan.
tidak menggunakan surat jalan maupun 6. Partman mengetahui akses log-in untuk
pesanan penjualan. Selain itu faktur sistem yang dimiliki oleh partman lain
penjualan tidak memiliki otorisasi dari 7. Informasi yang ditampilkan pada laporan
pejabat berwenang. kurang lengkap. Tidak terdapat informasi
5. Pesanan pembelian tidak memerlukan kapan sparepart dibeli, sudah berapa
purchase order dari customer, pesanan lama sparepart belum terjual, persentase
dapat dilakukan melalui telepon atau perbandingan antara pembelian dan
sms. penjualan.
6. Dalam aktivitas penjualan, bagian
akuntansi tidak memeriksa jumlah 3.4. Laporan Audit
kuantitas yang dikirim, hanya 3.4.1. Kesimpulan Hasil Audit
berdasarkan faktur penjualan yang Berdasarkan temuan (bukti) yang diperoleh
diterima dari partman. selama audit yang dilakukan, maka dibuat
7. Pada sistem informasi penjualan tidak kesimpulan sebagai berikut:
terdapat penjelasan atas penyimpangan- Kondisi:
penyimpangan yang terjadi. Apabila 1. Terdapat beberapa prosedur pada standar
terdapat kejanggalan atas penjualan, operasional prosedur yang tidak dilakukan,
kepala bengkel langsung menanyakan hal diantaranya:
tersebut kepada partman. i. Pada aktivitas pembelian, tidak ada
proses pembuatan suggestion order.
3.3. Hasil Audit Lanjutan ii. Pada aktivitas penjualan (melalui
Hasil temuan audit lanjutan : service), tidak ada penggunaan
1. Pada aktivitas pembelian, tidak terdapat kanban sparepart dan peletakannya
proses pembuatan suggestion order. pada papan part control.
Standar operasional prosedur yang 2. Tidak adanya otorisasi dari pejabat
digunakan sudah tidak up to date (pada berwenang baik kepala bengkel, kepala
standar operasional prosedur aktivitas cabang, maupun koordinator workshop
pembelian masih menggunakan sistem untuk aktivitas pembelian, penyimpanan
NSPS, padahal mulai oktober 2016 untuk dan penjualan sparepart.
melakukan aktivitas pembelian 3. Standar operasional prosedur belum
persediaan sudah diganti menggunakan mengalami perubahan sejak pertama kali
sistem SAP, pada standar operasional dibuat, sedangkan standar yang digunakan
prosedur aktivitas penerimaan tidak sudah tidak sesuai dengan kondisi
terdapat dokumen WR). perusahaan.
2. Tidak ada otorisasi dari pejabat 4. Terdapat perangkapan fungsi pada
berwenang untuk aktivitas pembelian, partman, partman melakukan seluruh
penerimaan, dan penjualan persediaan, aktivitas pada fungsi persediaan dari
baik otorisasi dari kepala bengkel, kepala pembelian, penerimaan, penyimpanan,
cabang, dan koordinator workshop. hingga penjualan sparepart.
3. Arsip dokumen yang dilakukan oleh Kriteria:
partman tidak lengkap. 1. Standar operasional prosedur dibuat untuk
4. Tidak terdapat standar operasional mengontrol aktivitas dan dengan tujuan
prosedur untuk penjualan sparepart agar kegiatan operasional perusahaan
untuk penjualan langsung kepada dapat dilaksanakan dengan efektif dan
customer dan penjualan wholesale. efisien, sehingga harus dilakukan dan terus
5. Tidak terdapat kanban sparepart dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
tidak dilakukan peletakan kanban pada
2. Adanya otorisasi dan pemisahan tugas dan 1. Perusahaan melakukan evaluasi terhadap
fungsi, memudahkan proses pengendalian standar operasional prosedur yang
sehingga antar karyawan dapat saling digunakan, mengumpulkan informasi yang
mengontrol dan membatasi aktivitas diperlukan, dan membuat standar
karyawan lain. operasional prosedur yang baku serta
Penyebab: sesuai kebutuhan perusahaan untuk dapat
1. Standar operasional prosedur yang ada melakukan kegiatan operasional dengan
dirasakan cukup memakan waktu yang efektif dan efisien.
relatif lama sehinga tidak efisien. 2. Dalam menjalankan tugasnya, partman
2. Kantor pusat belum membuat standar harus mendapatkan cukup kontrol dari
operasional prosedur yang baru dan baku, kepala bengkel untuk mencegah terjadinya
dan belum terdapat permintaan dari hal yang tidak diinginkan yang berisiko
cabang. merugikan perusahaan.
3. Akan menambah biaya untuk merekrut Keputusan untuk melakukan perbaikan atas
karyawan lain yang dapat membantu kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen,
mengontrol tugas partman dalam tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki
menjalankan aktivitas terkait fungsi dikhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk
persediaan. Misalnya: admin sparepart pada pengelolaan persediaan perusahaan di masa
atau kepala gudang. yang akan datang.
Akibat:
1. Aktivitas pembelian, penyimpanan dan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
penjualan persediaan tidak berjalan efektif 4.1. Kesimpulan
dan efisien. Berdasarkan analisis dan hasil temuan atas
Lemahnya kontrol karena tidak ada otorisasi dan pembahasan pada bab 4, maka kesimpulan yang
satu orang melakukan berbagai aktivitas terkait diambil oleh peneliti dalam pelaksanaan audit
fungsi persediaan. operasional atas aktivitas pembelian,
penyimpanan dan penjualan persediaan pada PT.
3.4.2. Rekomendasi Mitra Pinasthika Mustika Auto Cabang Kenjeran,
Dari hasil audit yang dilakukan, terdapat Surabaya sudah efektif untuk mencapai tujuan
beberapa kelemahan yang harus menjadi perusahaan, namun belum dapat dikatakan
perhatian manajemen di masa yang akan datang. efisien. Berikut kesimpulan yang didapatkan oleh
Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi peneliti:
dua, yaitu: 1. Pada alur pembelian sparepart tidak
1. Kelemahan pada standar operasional terdapat aktivitas untuk menganalisa
prosedur yang digunakan karena kurang kebutuhan persediaan dan membuat
sesuai, dan tidak efektif dan efisien dokumen suggestion order, sehingga
dalam menjalankan kegiatan operasional menimbulkan risiko pembelian persediaan
perusahaan, khususnya pada fungsi yang kurang sesuai dengan kebutuhan
persediaan. yang akan menyebabkan arus kas menjadi
2. Kelemahan pada pembagian fungsi dan kurang lancar.
tugas dimana terlalu banyak tugas yang 2. Pada alur penyimpanan sparepart tidak
dilakukan oleh satu orang pada fungsi terdapat kanban sparepart yang memiliki
persediaan. fungsi untuk membantu partman dalam
Atas kelemahan yang terjadi, maka mengontrol jumlah sparepart dan
diberikan rekomendasi sebagai koreksi atas menentukan besarnya kebutuhan
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen sparepart, hal ini menyebabkan tidak
untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Sebagai terdapat alat pendukung dalam proses
berikut: pengambilan keputusan saat pembelian
persediaan. Selain itu laporan persediaan
ABSTRAK
Industri kreatif mempunyai kontribusi ekonomi yang signifikan, karena dapat menciptakan iklim bisnis yang positif,
memperkuat citra dan identitas bisnis, mendorong pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya yang terbarukan (pusat
untuk penciptaan inovasi dan kreatifitas), dan mempunyai dampak sosial yang positif. Namun demikian industri kreatif
dalam perkembangannya masih menghadapi banyak permasalahan, terutama dalam hal daya saing. Setelah
menginvestigasi pentingnya industri kreatif dan fenomena permasalah berdasarkan penelitian terdahulu maka
penelitian tentang industri kreatif dalam upaya meningkatkan keunggulan bersaing sangat penting untuk dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi wirausaha, kemampuan inovasi, dan network terhadap
keunggulan bersaing industri kreatif di Kota/Kab Pekalongan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis
hubungan sebab akibat diantara orientasi wirausaha, kemampuan inovasi, dan network terhadap keunggulan bersaing
industri kreatif di Kota/Kab Pekalongan.Analisis data dilakukan dengan mengunakan teknik multivariat Struktural
Equation Model (SEM). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 103 orang yang merupakan para pengusahaindustri
kreatif di kabupaten dan kotaPekalongan.Sebagai alat bantu analisis dan estimasi, peneliti menggunakan perangkat
lunak komputer LISREL 8.8 untuk analisis SEM. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis SEM, maka dapat
disimpulkan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh secara langsung terhadap keunggulan bersaing, kemampuan
inovasi berpengaruh secara langsung terhadap keunggulan bersaing, jejaring berpengaruh secara langsung terhadap
keunggulan bersaing, dan orientasi wirausaha berpengaruh secara tidak langsung terhadap keunggulan bersaing pada
industri kreatif melalui kemampuan inovasi dan jejaring.
Kata kunci : Industri Kreatif, Orientasi Wirausaha, Inovasi, Jejaring, Keunggulan Bersaing
sebesar 0,41% dimana dari angka 5.398.162 unit ketidak cukupan sumber daya manusia, ada juga
di tahun 2012 meningkat menjadi 5.420.165 unit beberapa isu lain seperti modal, bahan baku,
pada tahun 2013.Pada saat tersebut, sektor ekonomi pemasaran, partnerships, dan teknologi
kreatif memberikan kontribusi sebesar 641.815,4 Setelah menginvestigasi pentingnya indus-tri
miliar (persentase mencapai 7,05%). Kontribusi ini kreatif dan fenomena permasalah berdasar-kan
menempatkan sektor ekonomi kreatif di peringkat penelitian terdahulu maka penelitian tentang
ketujuh dari 10 sektor ekonomi dengan persentase industri kreatif dalam upaya mening-katkan
mencapai 7,05%. Sektor ekonomi kreatif sendiri keunggulan bersaing sangat penting untuk
menga-lami peningkatan 10,9% dimana pada tahun dilakukan. Dalam penelitian ini diajukan model
2012 silam, kontribusi yang diberikan sebesar penelitian sebagai berikut :
578.760,6 miliar rupiah.
Namun demikian industri kreatif dalam
perkembangannya masih menghadapi banyak
permasalahan. Permasalahan wirausaha yang
bergerak dalam industri kreatif adalah mereka
menjalankan bisnisnya secara tradisional dan
merasa nyaman dengan metode ini. Mereka
menjalankan bisnisnya dengan modal yang
minimal, kemampuan manajerial yang terbatas,
demikian juga dalam hal inovasi dan kemampuan Gambar 1. Model Penelitian Keunggulan Bersaing
memasarkan (Widiastuti, 2012) menjelaskan. Industri Kreatif
Kemudian, Setyorini dkk (2013) hasil
penelitiannya menemukan bahwa kesuksesan usaha Berdasarkan model di atas, maka peneli-tian
kecil menengah pada industri batik di Jawa Tengah ini bertujuan melakukan suatu studi empiris untuk
bagian selatan menyarankan para wirausaha harus mengetahui (1)bagaimana orientasi wirausaha,
lebih memperhatikan untuk memperbaharui startegi kemampuan Inovasi, dan network berpengaruh
pemasaran, mengguna-kan teknologi maju, dan pada keunggulan bersaing industri kreatif di
meningkatkan akses permodalan. UKM Kota/Kab Pekalongan? dan (2) bagaimana
membutuhkan untuk me-ngembangkan hubungan sebab akibat diantara orientasi
kemampuan sumberdaya manu-sianya dan wirausaha, kemampuan inovasi, dan network
teknologinya untuk memperbaiki kapasitas inovasi terhadap keunggulan bersaing industri kreatif di
dan daya saing. Kota/Kab Pekalongan.
Penelitian dari Artiningsih dkk (2010)
menyarankan bahwa industri kreatif di Semarang, 2. METODE PENELITIAN
akan meningkatkan keunggulan ber-saing jika 2.1. Model Analisis
mereka dapat mengintegrasikan potensi sosial, Variabel laten dalam penelitian ini ada 5 yaitu
ekonomi, dan budaya secara cerdas dengan Entrepreneurship (orientasi wirausaha), Inovation
mengakomodasi pengembangan ekonomi lokal. Capability (kemampuan inovasi), dan Network
Ade Iriani (2013) mengidenti-fikasi tentang posisi (jejaring), dan Competitive Advantage (keunggulan
strategis industri batik yang bertentangan dengan bersaing).
struktur industri UKM dan kemampuan manajemen Entrepreneurship merupakan variabel
dan produksinya. Masalah utama berkaitan dengan independen eksogenus terhadap variabel Inovation
struktur industri batik adalah rata mereka berupa Capability dan Network. Sedangkan variabel
industri rumahan yang dilakukan secara tradisional Inovation Capability, Network, dan
. Sebagai industri kreatif UKM batik seharusnya Entrepreneurship merupakan variabel exogen yang
menciptakan inovasi dalam motifnya untuk mempengaruhi secara langsung variabel
menarik pembeli dan berkom-petisi dengan industri Competitive Advantage. Variabel laten
garmen lain . Walaupun struktur seperti itu tidak Entrepreneurship (ENT) diukur oleh variabel
ada dalam UKM batik. Sebagai tambahan terhadap manifest Xl, X2,dan X3. Variabel laten Inovation
Capability (INC) diukur oleh variabel manifest X4,
X5, X6, dan X7. Variabel laten Network (NET) kreatif di kabupaten dan kota Pekalongan. Teknik
diukur oleh variabel manifest X8, X9, dan X10. sampling dalam penelitian ini adalah purposive
Variabel laten Competitive Advantage (COA) sampling yaitu peneliti membagikan kuesioner
diukur oleh variabel manifest YI, Y2, Y3 Y4,dan kepada orang yang memenuhi kriteria yang
Y5. ditetapkan yaitu pemilik/manajer perusahaan
industri kreatif.
X1
X2 INC
2.3. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan menguna-kan
X3 teknik multivariat Structural Equation Model
(SEM). Sebagai alat bantu analisis dan estimasi,
Y1
X4 peneliti menggunakan perangkat lunak yang
digunakan untuk analisis SEM. Langkah-langkah
Y2
X5 untuk menganalisis dengan menggunakan
ENT COA Y3
perangkat lunak adalah:
X6 1. Pengembangan Model Berbasis Konsep dan
Y4 Teori
X7
Langkah awal dalam SEM adalah pengem-
Y5 bangan model hipotetik, yaitu suatu model yang
X8
dibangun berdasarkan justifi-kasi teori atau konsep.
X9 NET
Setelah itu model diverifikasi berdasarkan data
empirik me-lalui SEM. Oleh karena itu, dapat
X10
dikatakan bahwa SEM tidak dapat digunakan untuk
meng-hasilkan sebuah model, melainkan
Gambar 2. Model Analisis Keunggulan Bersaing digunakan untuk mengkonfirmasi model hipotetik,
Industri Kreatif melalui data empirik (Solimun, 2002).
2. Mengkonstruksi Diagram Path
Keterangan
INC = Inovation Capability
Diagram Path sangat bermanfaat untuk
X1 = Inovasi Produk menunjukkan alur hubungan kausal antara variabel
X2 = Inovasi Proses exogen dan variabel endogen (Solimun 2002).
X3 = Inovasi Manajemen Diagram path divisuali-sasikan ke dalam gambar
X4 = Inovasi Pemasaran sehingga lebih mudah melihatnya dan lebih
ENT = Entrepreneurship menarik.
X5 = Daya Inovasi 3. Konversi Diagram Path ke Model Struktural
X6 = Tingkat Proaktif Dalam tahap ini mengkonversikan diagram path
X7 = Keberanian mengambil risiko ke dalam model matematika (Solimun, 2002).
NET = Network
4. Uji Validitas Instrumen
X8 = Sharing & akses antar anggota
X9 = Sosial budaya perusahaan
Dalam tahap ini menguji hubungan antara
X10= Kepercayaan diantara anggota indikator dan konstruk dengan menguji nilai t dan
COA= competitive advantage standardized factor loading setiap indikator yang
Y1 = Meningkatnya market share mengukur konstruk. Setiap konstruk diuji satu per
Y2 = Pertumbuhan aset perusahaan satu. Suatu konstruk dikatakan valid apabila nilai t
Y3 = Kemampuan kompetitif dan standardized factor loading berada diatas nilai
Y4 = Biaya produksi lebih rendah kritis, yakni 1,96 dan 0,30 (Juniarti, 2001). Nilai t
Y5 = Keunikan produk menunjukkan tingkat signi-fikansi hubungan antara
indikator dan konstruknya (Ghozali dan Fuad,
2.2. Pengambilan Sampel 2005).
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 5. Uji Hipotesis
orang yang merupakan para pengusaha industri
Dalam tahap ini menguji hipotesis yang telah maka nilai Chi-Square akan turun sebesar nilai
diajukan. Hipotesis diterima bila nilai t dan nilai tersebut (Solimun, 2002).
koefisien konstruk yang mempe-ngaruhinya berada
diatas nilai kritis 1,96 dan 0,30. Semakin tinggi nilai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut berarti persamaan yang diajukan mem- 3.1. Normalitas
punyai hubungan pengaruh yang semakin kuat Data dengan sample besar (103), berdasar-kan
(Ghozali dan Fuad, 2005). dalil limit pusat (Central Limit Theorm), yaitu
6. Evaluasi Goodness-of-fit bilamana n (sample size) besar, maka statistik dari
Secara garis besar uji Goodness-of-fit dipilah sampel tersebut akan men-dekati distribusi normal
menjadi 3 hal, yaitu: (Solimun 2003:79). Jumlah sampel yang dianalisa
a. Uji kesesuaian overall model dalam penelitian ini berjumlah 103 orang yang
Model dikatakan fit bila pengembangan model berarti termasuk kategori sampel besar dan
hipotetik secara konseptual dan teoritis memenuhi dalil limit pusat. Dengan demikian
didukung oleh data empirik, dalam tahap ini terpenuhinya dalil limit pusat maka dapat dikatakan
digunakan Goodness of Fit Index (GFI), Normed bahwa model penelitian telah memenuhi asumsi
Fit Index (NFI), Comparative Fit Index (CFI). normalitas.
GFI, NFL dan CFI (Solimun, 2002).
b. Uji kesesuaian model pengukuran
Suatu variabel dikatakan mempunyai validitas
yang baik terhadap konstruk atau variabel
latennya, jika nilai t muatan faktornya (factor
loading) lebih besar dari nilai kritis (>1,96) dan
muatan faktor standarnya (standardized factor
loadings) lebih besar atau sama dengan
0,30.Untuk menguji reliabilitas, dalam SEM
digunakan Construct Reliability (CR) dan
Variance Extracted (VE). Reliabilitas konstruk
yang balk jika nilai construct reliabilty 0,70
dan nilai variance extracted 0,50 (Solimun,
2002).
c. Uji kesesuaian model struktural
Untuk mengetahui keakuratan model struktural
dalam kaitannya dengan prediksi yang akan
dilakukan dapat diperiksa melalui koefisien
Gambar 3. Matriks Korelasi antar Variabel
determinasi. Seperti dalam analisa regresi, nilai Sumber : data yang diolah LISREL 8.8
R2 berkisar dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Berdasarkan Correlation Matrix pada Gambar
Model dikatakan baik bila nilainya mendekati 1 3 dapat dilihat nilai korelasi antar variabel indikator
(Solimun, 2002). dalam penelitian ini. Nilai korelasi antar variabel
7. Interpretasi Model indikator dalam penelitian ini semuanya berada di
Pada tahap ini, dilakukan interpretasi terhadap bawah 0,8. Sehingga dapat dikatakan bahwa model
basil analisa. Jika model cukup baik maka dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.
dilakukan analisa terhadap basil uji hipotesa dan uji
kesesuaian model. Jika model belum baik, maka 3.2. Uji Validitas
perlu diadakan modifikasi dengan melihat indeks Ada dua hal yang dilakukan dalam pengujian
modifikasi yang tersedia pada program. Sebuah validitas yaitu pemeriksaan terhadap nilai t dan
nilai indeks model modifikasi meunjukkan bila pemeriksaan terhadap tingginya muatan faktor
model tersebut dimodifikasi (misalnya ditambah standar atau λ (standardized loading factor/SLF).
jalur hubungannya atau sebaliknya dihilangkan), Berdasarkan Tabel 1terlihat bahwa hampir semua
indikator dalam penelitian ini memiliki nilai
muatan faktor standar (standarized loading memiliki hubungan yang signifikan dan mampu
factor/SLF) dan nilai t yang berada di atas batas mewakili variabel laten COA.
kritis (0,30 untuk muatan faktor standar dan 1,96
untuk nilai t).Pada hasil estimasi awal dari analisis 3.3. Uji Realibilitas
path, maka model awal dimodifikasi ulang dengan Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai
tidak melibatkan variabel Y1, Y2, dan Y3. measurement error tiap variabel indikator
bervariasi besarnya dimana nilai measurement
Tabel 1.Standarized loading factor (SLF) dan t- error tertinggi adalah indikator X6 sebesar 1,10 dan
value variabel indikator terhadap variabel laten nilai measurement error terendah adalah indikator
Variabel Standarized Y4 sebesar 0,33.
t – value
Indikator Loading Factor
X1 0.37 2.85 Tabel 2. Hasil Error Variance
X2 0.57 5.88 Variabel
X3 0.78 8.90 Parameter Estimate (Error Variance)
Indikator
X4 0.83 9.57 Errorvar.= 0.80 , R² = 0.51
X5 0.67 6.84 Y4 (0.19)
X6 0.44 3.27 4.14
X7 0.72 7.38 Errorvar.= 0.87 , R² = 0.34
Y5 (0.15)
X8 0.22 1.57 5.88
X9 0.66 6.72 Errorvar.= 1.00 , R² = 0.39
X10 0.77 7.94 X1 (0.15)
Y4 0.72 4.41 6.58
Y5 0.58 4.70 Errorvar.= 0.63 , R² = 0.32
X2 (0.096)
Sumber : data yang diolah LISREL 8.8 6.61
Errorvar.= 0.44 , R² = 0.61
X3 (0.085)
Berdasarkan Tabel 1 semua nilai SLF berada 5.31
di atas batas kritis 0.30, maka dapat disimpulkan Errorvar.= 0.35 , R² = 0.68
bahwa variabel XI, X2, X3, dan X4 terbukti valid X4 (0.076)
4.66
sebagai variabel indikator bagi variabel laten INC Errorvar.= 0.45 , R² = 0.44
(Inovation Capability atau Kemampuan Inovasi). X5 (0.076)
Variabel X5, X6, dan X7 terbukti valid sebagai 5.73
Errorvar.= 1.07 , R² = 0.15
variabel indikator bagi variabel laten ENT X6 (0.15)
(Enterpreneurship Capability atau Kemampuan 6.94
Kewirausahaan). Variabel X9 dan X10 terbukti Errorvar.= 0.38 , R² = 0.51
X7 (0.075)
valid sebagai variabel indikator bagi variabel laten 5.10
NET (Networking Capability atau Kemampuan Errorvar.= 0.82 , R² = 0.36
X8 (0.12)
membangun jejaring), kecuali variabel X8 tidak 6.68
valid. Variabel Y4 dan Y5 terbukti valid sebagai Errorvar.= 1.06 , R² = 0.44
variabel indikator bagi variabel laten COA X9 (0.19)
5.67
(Competitive atau Kemampuan Bersaing). Errorvar.= 0.72 , R² = 0.60
Berdasarkan Tabel 1 semua nilai t (t-value) X10 (0.17)
dan λ dari ketiga indikator variabel laten INC 4.17
berada di atas nilai kritis (1.98 atau 2). Hal itu Sumber : data yang diolah LISREL 8.8
menunjukkan bahwa variabel X1, X2, X3, dan X4 Pengujian reliabilitas bisa dihitung dengan
memiliki hubungan yang signifikan dan mampu menggunakan construct reliability dan variance
mewakili variabel laten INC. extracted dengan mengambil data berupa
Variabel X5, X6,dan X7 memiliki hu-bungan standardized factor loading dan measurement error
yang signifikan dan mampu mewakili variabel laten yang terdapat dalam output LISREL. Reliabilitas
ENT. Variabel X9dan X10 memiliki hubungan dihitung dengan formula Variance Extract dan
yang signifikan dan mampu mewakili variabel laten Contruct Reliability dengan rumus sbb (Hair, et.al,
NET, kecuali variabel X8. Variabel Y4 dan Y5 2007 yang dikutip Setyo, 2008:66):
Indikator dari Kesesuaian Model Struktural penerapan metode sampling aksidental ini
yang diajukan sama seperti dalam model regresi adalah setiap anggota populasi tidak memiliki
berganda, yaitu R2. peluang yang sama untuk dijadikan sampel
Persamaan struktural dalam penelitian ini
COA = 0.73*INC + 0.28*ENT + 0.83*NET R² = 0.81
2.17 0.223.250.92
5. DAFTAR PUSTAKA
Model struktural untuk H1, H2 dan H3 memiliki
Artiningsih, Setiadi,R., Mayangsari,D,. (2010)
R2 sebesar 0,81 yang berarti bahwa model
Analisis Potensi Sosial Ekonomi dan Budaya
persamaan mampu menjelaskan sebesar 81%
Masyarakat di Wilayah Kota Semarang dalam
dari perubahan pada variabel laten COA yang
Pengembangan Industri Kreatif, Riptek, Vol.4,
menunjukkan bahwa kesesuaian model untuk
No.I1, Tahun 2010, Hal.: 11 – 19
persamaan struktural yang pertama cukup besar.
Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson,
Nilai R2 yang cukup besar ini mengindikasikan
R.E., and Tatham, R.L. (2006), Multivariate
adanya faktor-faktor lainnya selain inovasi,
Data Analysis. 6th ed., Pearson Education,
kewirausahaan, dan jejaring yang tidak
Inc., New Jersey.
dimasukkan ke dalam model penelitian ini
Hafeez, et al, (2012). Relationship Between
sebesar 19%.Ini berarti kesesuaian model untuk
Entrepreneurial Orientation, Firm Resource,
persamaan struktural memiliki tingkat
SME Branding, and Firm’s Performance: Is
kesesuaian yang cukup besar yang
Innovation The Missing Link?, American
mempengaruhi keunggulan bersaingbagi
Journal of Industrial and Business
pengelola industri kreatif batik di Pekalongan.
Management.
Iriani, Ade (2013). Using Social Network Analysis
4. SIMPULAN, SARAN, DAN
to Analyze Collaboration in Batik Smes;
REKOMENDASI
Journal of Knowledge Management,
Berdasarkan olah data dan pengujian-
Economics and Information Technology
pengujian yang telah dilakukan terhadap hipotesis
Khai Seck, F and Mazzarol, Tim (2006), ”Strategic
yang diajukan sebelumnya, serta dianalisis
Networking and Growth of Technology-
menggunakan SEM, maka dapat disimpulkan
Oriented SMEs: Evidence from Singapore"
sebagai berikut:
Paper presented at the 20th Annual Australia
1. Inovation Capability (INC) terbukti
& New Zeland Academy of Management
memberikan pengaruh yang signifikan
(ANZAM) Conference, Rockhampton. 6-10
terhadap keunggulan bersaingbagi industri
December.
kreatif batik Pekalongan (COA),
Lee,J,S,. and Shieh,C,J, (2010), A Research in
2. Enterpreneurship (ENT) terbukti tidak
Relating Entrepreneurship, Marketing
memberikan pengaruh yang signifikan
Capability, Innovative Capability, and Sustain
terhadap keunggulan bersaingbagi industri
Competitive Advantage, Journal of Business
kreatif batik Pekalongan (COA),
and Economics Research.
3. Networking Capability (NET)
Leick, Birgit (2013), ”Balancing Firm and
terbuktimemberikan pengaruh yang signifikan
Network-based Resources to Gain
terhadap keunggulan bersaingbagi industri
Competitive Advantage: A Case Study of an
kreatif batik Pekalongan (COA),
Artisanal Musical Instruments Cluster in
Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Germany” ProQuest document link
1. Penelitian yang akan datang sebaiknya
Publication info: Management Revue 24. 2.
menggunakan metode probability sampling
Lisboa, Ana., Skarmeas, Dionysis .,Lages, Carmen
sehingga setiap anggota populasi memiliki
(2010), ”Entrepreneurial orientation,
peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
innovative capabilities, and performance
2. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
outcome ,” FCT and ISCTE-IUL’s Research
yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian
Centre UNIDE.
yang ingin dicapai, antara lain Penelitian ini
yaitu sampling aksidental dan dampak dari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan bagaimana deskripsi penguatan pendidikan karakter di lingkungan
pendidikan tinggi ? bagaimana penerapan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan tinggi ? serta apa saja indikator
kemajuan dan daya saing bangsa setelah penerapan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan tinggi ?. Pendidikan
karakter sebagai upaya yang dilakukan pendidik untuk mempengaruhi karakter peserta didik dalam membentuk watak
dan keteladanan, perilaku pendidik ketika berbicara, menyampaikan materi, toleran dan berbagai kebaikan lainnya.
Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Pendidikan
karakter harus membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang
baik.
Dalam penerapannya, pendidikan karakter dapat dilakukan dengan model-model pendekatan pengembangan rasional,
pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan moral kognitif, pendekatan sikap afektif, serta
pendekatan perilaku sosial. Lingkungan pendidikan tinggi dalam konteks pendidikan karakter mempunyai peran dan
fungsi sangat penting karena posisi sentralnya dalam menyiapkan generasi muda emas tahun 2045 nanti. Pendidikan
tinggi dalam menerapkan konsep pendidikan karakter dan moralitas akademik mahasiswa, tidak dapat melepaskan diri
dari konteksnya yang lebih luas, terlebih struktur-struktur yang mempengaruhi bagaimana seorang individu yang terlibat
berperan sebagai subjek moral yang aktif. Sintesa pendidikan karakter dan penguatan pendidikan tinggi, harus dipahami
secara integratif terlepas dari peristiwa-peristiwa dalam dunia pendidikan yang terjadi dan akan menjadi sebuah gerakan
yang dinamis, kritis, konstruktif, kompetitif menghadapi tantangan zaman.
Indikator keberhasilan pendidikan tinggi melalui penguatan program pendidikan karakter, setidaknya dapat dilihat dari
parameternya antara lain : Pertama, Kepercayaan (trustworthiness). Kedua, Respek (respect). Ketiga, Tanggung jawab
(responsibility). Keempat, Keadilan (fairness). Kelima, Peduli (caring). Keenam, Kewarganegaraan (citizenship).
Pendidikan karakter yang merupakan aspek kurikulum, proses perkuliahan (pembelajaran) dan
yang penting bagi pembangunan generasi muda penilaian, penanganan atau pengelolaan mata
penerus bangsa, lebih-lebih dilingkungan kuliah, pengelolaan kampus, pelaksanaan aktifitas
pendidikan tinggi harus diupayakan atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana
implementasinya relevan dengan tuntutan dan prasarana, pembiayaan, penelitian dan pengabdian,
tantangan zaman. Seorang individu (mahasiswa) serta etos kerja seluruh warga kampus/lingkungan.
tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran Secara praksis, pendidikan karakter
dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus merupakan kunci yang sangat penting di dalam
diberi hal dalam segi moral dan spiritual, dan membentuk kepribadian peserta didik
seharusnya pendidikan karakter harus diberikan (mahasiswa). Selain di rumah, pendidikan karakter
seiring dengan perkembangan intelektualnya dan juga perlu diterapkan di kampus dan lingkungan
dalam hal ini harus dimulai sejak awal masuk sosial. Dalam hal ini, pemerintah telah
dunia intelektual hingga mampu beradaptasi di memberikan penguatan karakter generasi muda
luar lingkungan pendidikan tinggi. agar memiliki keunggulan dalam persaingan global
Penguatan pendidikan karakter di lingkungan abad 21. Melalui PPK, pemerintah mendorong
pendidikan tinggi dapat dimulai dengan peningkatan kompetensi literasi, kompetensi
memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan berpikir kritis, kreatif, komuniktif, dan kolaborasi
bagi mahasiswa dengan diiringi pemberian generasi muda. Melalui implementasi program
pembelajaran seperti sikap keagamaan dan sikap PPK, akan dilaksanakan secara bertahap dan
kewarganegaraan, sehingga dapat membentuk menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan
individu yang berjiwa sosial, berpikir kritis, kampus.
memiliki dan mengembangkan cita-cita luhur, Beberapa uraian diatas, menjadi kegelisahan
mencintai, dan menghormati orang lain, serta adil bagi peneliti untuk mengurai bagaimana
dalam perilaku sehari-hari. sesungguhnya deskripsi pendidikan karakter itu,
Model Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bagaimana menerapkannya, hingga pada idealitas
tidak mengharuskan mahasiswa untuk terus bahwa apa indikator keberhasilan pendidikan
menerus belajar di kelas. Namun mendorong agar tinggi dalam menerapkan penguatan pendidikan
dapat menumbuhkembangkan karakter positifnya karakter dalam menyiapkan generasi muda yang
melalui berbagai kegiatan kokurikuler, mempunyai daya saing tinggi menghadapi
ekstrakurikuler dalam pembinaan dosen. Pendidik tantangan dan masa depan yang makin kompetitif.
(dosen) dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter
dalam pembelajaran di kelas dan mampu membuat 1.2. Rumusan Masalah
tata kelola (manajemen) perkuliahan di kelas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Rektor dan pejabat struktural kampus dapat pertanyaan-pertanyaan sebagai rumusan masalah
mendesain budaya kampus yang menjadi ciri khas yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
dan keunggulan. Pendidikan tinggi harus mampu a. Bagaimana deskripsi program penguatan
mendesain pelibatan publik guna meningkatkan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan
peran orang tua dan masyarakat dalam tinggi ?
mewujudkan sinergitas yang lebih produktif. b. Bagaimana penerapan program penguatan
Secara filosofis, pendidikan karakter adalah pendidikan karakter di lingkungan pendidikan
suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter baik tinggi ?
kepada warga belajar di pendidikan tinggi, c. Apa saja indikator keberhasilan pendidikan
meliputi : komponen pengetahuan, kesadaran atau tinggi setelah penerapan pendidikan karakter
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- untuk meningkatkan daya saing bangsa ?
nilai yang baik tersebut. Dalam pendidikan
karakter di kampus, semua komponen (pemangku 1.3. Telaah Pustaka
pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen- Lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan
komponen pendidikan itu sendiri, yaitu standar isi sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan
spiritual yang ideal (Kusuma, 2007 : 4). Foester sebagai salah satu fondasi tujuan dari pembentukan
seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa tujuan karakter. Pelaksanaan PPK akan diserahkan
utama dari pendidikan adalah untuk membentuk kepada seluruh level pendidik di satuan pendidikan
karakter, karena karakter merupakan suatu evaluasi masing-masing dengan disesuaikan kearifan lokal.
seorang pribadi atau individu serta karakter pun Dengan adanya PPK, peserta didik
dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam (mahasiswa/siswa) tidak hanya mengejar nilai
mengambil sikap di setiap situasi (Kusuma, 2007 : akademis semata, tetapi pendidikan yang juga
4). berkaitan dengan olah hati, olah pikir, olah rasa,
Secara umum, pendidikan karakter dapat dan olah raga. Keseimbangan dari keempat aspek
dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi ini menjadi prioritas dalam penguatan pendidikan
pengalaman kehidupan yang selalu berubah karakter. PPK harus dintegrasikan dengan
sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dari setiap individu (mahasiswa), dalam hal ini dan ekstrakurikuler di sekolah maupun pendidikan
dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter tinggi. Kegiatan intrakurikuler merupakan mata
adalah untuk membentuk sikap yang dapat kuliah umum yang biasa diterima mahasiswa.
membawa kita kearah kemajuan tanpa harus Kegiatan kokurikuler meliputi : kegiatan
bertentangan dengan norma yang berlaku pengayaan mata kuliah, kegiatan ilmiah,
(Kusuma, 2007 : 5). Lebih lanjut, Pendidikan pembimbingan seni dan budaya atau bentuk
karakter pun dijadikan sebagai wahana sosialisasi kegiatan lain untuk penguatan karakter mahasiswa.
karakter yang patut dimiliki setiap individu Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler misalnya
(mahasiswa) agar menjadikan mereka sebagai kegiatan karya ilmiah, latihan olah bakat atau
individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi minat, dan keagamaan. Adapun proporsi
lingkungan sekitar. Pendidikan karakter bagi pembagiannya, PPK 70 persen dan mata
individu (mahasiswa) adalah agar mengetahui kuliah/pelajaran umum 30 persen.
berbagai karakter baik manusia, dapat mengartikan Untuk pengembangan sumber belajar pada
dan menjelaskan contoh perilaku berkarakter kegiatan PPK tidak hanya ada di dalam
dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami sisi kampus/sekolah saja, tetapi juga di luar lingkungan
baik menjalankan perilaku berkarakter (Sunarti, kampus/sekolah. Salah satu contohnya misalnya,
2005 : 3). mengunjungi museum atau objek belajar lainnya,
Intinya adalah pendidikan karakter sebagai kunjungan lapangan, project based learning, on
upaya membangun perilaku terpola maupun pola the job training atau mengundang sumber belajar
berperilaku baik individu, kelompok maupun datang ke kampus/sekolah. Goal dari program
masyarakat terdidik khususnya mahasiswa calon- penguatan pendidikan karakter adalah menciptakan
calon pemimpin masa depan sebagai cadangan generasi emas pada 2045. Generasi muda bangsa
membangun peradaban bangsa yang bermartabat, dan peserta didik diharapkan punya kekuatan pada
berkemajuan dan berdaya saing tinggi ditengah- karakter dan literasi dasar yang kuat terutama
tengah masyarakat global. respon kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kita semua menyadari, saat ini pemerintah yang semakin maju.
dalam menyiapkan upaya penguatan sumber daya Globalisasi bagi perjalanan kemanusiaan,
manusia melalui program Penguatan Pendidikan menuntut adanya peningkatan kemampuan
Karakter (PPK) sebagai implementasi dari individual maupun kolektif dalam berbagai bidang
kebijakan nasional untuk mengejar ketertinggalan. kehidupan khususnya pendidikan tinggi. Sejarah
PPK ini akan diterapkan di pendidikan dasar, telah menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa
pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. dan negara bergantung pada keberhasilan dalam
Esensi dari PPK ini akan berdasarkan pada penerapan bidang industri terutama dalam
aktualisasi nilai-nilai dalam Pancasila. Kurikulum pengembangan sumber-sumber ekonomi
2013 di pendidikan dasar dan menengah maupun potensialnya yang di dukung sumber daya alam
Kurikulum KKNI di lingkungan pendidikan tinggi (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), dengan
pemanfaatannya secara maksimal. Kesadaran pada karakter untuk membangun kualitas pendidikan
hal tersebut, akan mendorong setiap bangsa dan tinggi agar lebih berdaya saing.
negara untuk terus mengembangkan dan
memperbarui iptek bersamaan dengan penguatan 2. METODE PENELITIAN
identitas karakter individu kemanusiaan, Penelitian ini dilakukan dengan
kebudayaan dan kebangsaannya (Aufin, 2015 : menggunakan langkah-langkah sebagai
10). berikut : Pertama, menginventarisasi dan
Berangkat dari pemikiran diatas, pendidikan menyeleksi buku-buku yang membicarakan
tinggi sebagai institusi yang akan menghasilkan pendidikan karakter yang bersinggungan
ilmuan harus terus menggali secara eksploratif
dengan ragam pemikiran yang terus berkembang
dengan tema penelitian ini. Kedua, mengkaji
dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan deskripsi secara komprehensif dan kemudian
kebudayaannya. Penguatan pendidikan karakter mengabstraksikannya melalui metode
yang dibangun lingkungan pendidikan tinggi harus deskriptif kualitatif, yakni menjelaskan
mengarahkan SDM yang multi talenta dalam bagaimana deskripsi pendidikan karakter.
wacana ke-Indonesiaan, kebangsaan dalam Penulis juga memperhatikan aspek-aspek yang
menggali konsep individu (mahasiswa), penguatan bersifat konsep dasar. Setelah itu penulis
moralitas akademik, dan bagaimana relasi antara membuat kesimpulan-kesimpulan secara
pendidikan karakter itu sendiri dengan pendidikan cermat sebagai jawaban terhadap rumusan
tinggi untuk diterapkan secara baik dan relevan masalah sehingga menghasilkan pemahaman
dengan segala kondisi saat ini. baru yang komprehensif dalam konstruksi
pendidikan karakter. Ketiga, rancangan
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian deskriptif ini adalah : penelitian termasuk dalam jenis penelitian
a. Untuk mendeskripsikan penguatan pendidikan kepustakaan (library research), karena semua
karakter di lingkungan pendidikan tinggi. referensi yang digunakan berasal dari sumber
b. Untuk menerapkan pendidikan karakter di pustaka atau bacaan-bacaan buku yang relevan
lingkungan pendidikan tinggi. dengan pendidikan karakter, buku-buku
c. Indikator kemajuan dan daya saing bangsa pendamping lain yang juga membicarakan
setelah penerapan pendidikan karakter di tentang masalah yang sama. Keempat,
lingkungan pendidikan tinggi paradigma penelitian yang digunakan adalah
interpretivisme sebagaimana pendapat
1.5. Manfaat Penelitian Neuman (1997), yaitu paradigma yang
Penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat kepada pihak-pihak yang terkait dengan
menghadirkan makna-makna baru agar lebih
wacana penguatan pendidikan karakter di mudah dimengerti dan dipahami, dan
lingkungan pendidikan tinggi, yang meliputi : selanjutnya dikonstruksikan dalam bentuk
Pertama, bagi pendidikan tinggi setidaknya perlu pemikiran baru. Artinya bagi peneliti,
mempersiapkan diri menyiapkan sumber daya interpretasi yang digunakan untuk menemukan
mahasiswa untuk penguatan pendidikan karakter. deskripsi pendidikan karakter menyesuaikan
Kedua, bagi pengembangan kajian keilmuan latar dan kontekstualisasi saat ini.
bidang karakter dan perilaku manusia, untuk Sedangkan analisa tematik yang
menjadi khazanah pengetahuan yang layak untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
dieksplorasi dalam membangun daya saing bangsa. melakukan analisa dengan mengasumsikan
Ketiga, bagi peneliti sendiri setidaknya menambah kata tertentu benar-benar memiliki makna
pengetahuan melalui kajian literatur dalam
menerapkan konsep-konsep penguatan pendidikan
yang sama, memperhatikan seberapa jauh
orang-orang memahami makna kata-kata yang
perbedaan, sopan dan santun, pertimbangkan pendekatan perilaku sosial. Pertama, Pendekatan
perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul pengembangan rasional. Kedua, pendekatan
atau menyakiti orang lain, damailah dengan pertimbangan. Ketiga, pendekatan klarifikasi nilai.
kemarahan, hinaan dan perselisihan. Ketiga, Keempat, pendekatan moral kognitif. Keenam,
Tanggung jawab (responsibility), selalu lakukan pendekatan perilaku sosial. Lingkungan
yang terbaik, gunakan control diri, disiplin, pendidikan tinggi dalam konteks pendidikan
berpikir sebelum bertindak, mempertimbangkan karakter mempunyai peran dan fungsi sangat
konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda. penting karena posisi sentralnya dalam
Keempat, Keadilan (fairness), bermain sesuai menyiapkan generasi muda emas tahun 2045 nanti.
aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran Pendidikan tinggi dalam menerapkan konsep
terbuka, mendengarkan orang lain, jangan ambil pendidikan karakter dan moralitas akademik
keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan mahasiswa, tidak dapat melepaskan diri dari
orang lain sembarangan. Kelima, Peduli (caring), konteksnya yang lebih luas, terlebih struktur-
bersikaplah penuh kasih sayang, ungkapkan rasa struktur yang mempengaruhi bagaimana seorang
syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang individu yang terlibat berperan sebagai subjek
membutuhkan. Keenam, Kewarganegaraan moral yang aktif.
(citizenship), menjadikan pendidikan tinggi dan Ketiga, indikator keberhasilan pendidikan
masyarakat menjadi lebih baik, bekerjasama, tinggi melalui penguatan program pendidikan
melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi karakter, setidaknya dapat dilihat dari
tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, parameternya yang antara lain : Pertama,
menghormati otoritas, melindungi lingkungan Kepercayaan (trustworthiness), karakternya jujur,
hidup serta mensukseskan pilihan dalam jangan menipu, jangan menjiplak, jangan mencuri,
berdemokrasi. jadilah handal, melakukan apa yang anda katakana
anda akan melakukan, keberanian dalam hal yang
4. SIMPULAN, SARAN DAN benar, bangun reputasi secara baik, kepatuhan
REKOMENDASI dengan keluarga, teman dan negara. Kedua,
4.1. Simpulan Respek (respect), bersikap toleran dengan
Beberapa kesimpulan yang dapat dijelaskan perbedaan, sopan dan santun, pertimbangkan
dalam makalah ini adalah, Pertama : bahwa perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul
pendidikan karakter adalah segala upaya yang atau menyakiti orang lain, damailah dengan
dilakukan pendidik untuk mempengaruhi karakter kemarahan, hinaan dan perselisihan. Ketiga,
peserta didik dalam membentuk watak dan Tanggung jawab (responsibility), selalu lakukan
keteladanan, perilaku pendidik ketika berbicara, yang terbaik, gunakan control diri, disiplin,
menyampaikan materi, toleran dan berbagai berpikir sebelum bertindak, mempertimbangkan
kebaikan lainnya. Pendidikan karakter memiliki konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda.
esensi dan makna yang sama dengan pendidikan Keempat, Keadilan (fairness), bermain sesuai
moral dan pendidikan akhlak. Pendidikan karakter aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran
harus membentuk pribadi peserta didik menjadi terbuka, mendengarkan orang lain, jangan ambil
manusia yang baik, warga masyarakat dan warga keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan
negara yang baik. Pendidikan karakter harus orang lain sembarangan. Kelima, Peduli (caring),
berpijak dari karakter dasar manusia yang bersikaplah penuh kasih sayang, ungkapkan rasa
bersumber dari nilai moral universal yang bersifat syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang
absolut. membutuhkan. Keenam, Kewarganegaraan
Kedua, Dalam penerapan pendidikan karakter (citizenship), menjadikan pendidikan tinggi dan
dapat dilakukan dengan model-model pendekatan masyarakat menjadi lebih baik, bekerjasama,
pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi
pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan moral tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan,
kognitif, pendekatan sikap afektif, serta menghormati otoritas, melindungi lingkungan
4.2. Saran
Dengan kondisi sosial masyarakat yang
sekarang ini cenderung permisif, melalui
pendidikan tinggi perlu secara produktif dan aktif
melakukan aktifitas untuk penguatan kader-kader
muda bangsa melalui pendidikan karakter, dengan
banyak sosialisasi dan revitalisasi gerakan
penguatan karakter diharapkan Indonesia menuju
2045 dapat terwujud dan tepat sasaran. Perlu
gerakan masif di semua lapisan masyarakat dan
secara khusus peran pendidikan tinggi menjadi
utama membangun peradaban bangsa yang
bermartabat, bermoral dan kompetitif dalam
banyak aspek kehidupan.
4.3. Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan
dalam makalah ini, antara lain : agar menjadi
gerakan masif di seluruh lapisan masyarakat,
dirasa perlu terus dilakukan terobosan banyak
aktifitas penguatan di tengah tereduksinya sikap-
sikap permisif masyarakat. Perlunya akses
penyadaran masyarakat luas bahwa pendidikan
karakter harus otentik mencerahkan dan
memajukan bangsa.
5. DAFTAR PUSTAKA
Agus Rukiyanto (2009). Pendidikan Karakter.
Yogyakarta : Kanisius.
Doni Kusuma A. (2007). Pendidikan Karakter.
Jakarta : Grasindo.
Euis Sunarti (2005). Menggali Kekuatan Cerita.
Jakarta : Elek Media Komputindo.
Komaruddin Hidayat (2008). Reinventing
Indonesia. Jakarta : Mizan.
Lawrence W. Newman (1997). Social Research
Methods. Third edition, (USA : Allyn and
Bacon, University of Wisconsin).
Mohammad Aufin (2014). Sintesa Pendidikan
Karakter dan Multikultural Bagi Lingkungan
Pendidikan Tinggi. Jurnal Psikologi
Universitas Yudharta Pasuruan. Vol. 2 Nomor
2 September 2014.
Mohammad Aufin (2015). Globalisasi Pendidikan.
Malang : Alta Pustaka (dioma).
ABSTRAK
Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai keputusan strategis perusahaan yang sejak awal dibuat untuk
dapat menerapkan lingkungan kerja yang sehat, kesejahteraan karyawan, aspek bahan baku dan limbah yang ramah
lingkungan. Dan juga harus dapat memperbaiki dalam aspek sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar perusahaan
pada khususnya serta lingkungan masyarakat pada umumnya.
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai sarana untuk mengetahui implementasi dari tanggung jawab sosial
perusahaan yang dilakukan oleh CV. Bintang Jaya kepada masyarakat di sekitar menggunakan triple bottom line.
Untuk mengetahui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan CV. Bintang Jaya, penulis
menanyakan ke pemilik CV. Bintang Jaya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. setelah itu menanyakan
dampaknya, kepada karyawan CV. Bintang Jaya, ketua RT sekitar CV. Bintang jaya, dan masyarakat sekitar CV.
Bintang Jaya.
Hasil penelitian ini membuat perusahaan mengetahui implementasi dari kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial
yang telah dilakukan. Dan masyarakat semakin mengetahui kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial yang telah
dilakukan CV. Bintang Jaya untuk masyarakat sekitar.
Kata Kunci: Implementasi, tanggung jawab social perusahaan, triple bottom line, CV. Bintang Jaya
keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi pelaksanaan program CSR yang telah
memiliki kepedulian terhadap kelestarian diadakan, sehingga mampu mendapatkan
lingkungan (planet) dan kesejahteraan data yang akurat.
masyarakat (people). Hal tersebut yang menjadi 4. Kuesioner, Kuesioner yang digunakan
konsep dasar implementasi program CSR yang oleh penelitin adalah kuesioner terbuka
lebih dikenal sebagai Triple Bottom Line, Yaitu karena peneliti menyajikan kuesioner
Profit, People dan Planet. Profit merupakan yang didalamnya terdapat beberapa
unsur utama perusahaan, mencari keuntungan pertanyaan yang memberikan
adalah tujuan yang menjadi misi semua kesempatan kepada responden untuk
perusahaan. Namun tujuan dan misi perusahaan menjawab dengan kalimatnya sendiri.
tidak akan tercapai tanpa adanya sinergi dengan
masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, 2.4. Jenis dan Sumber Data
CSR berhubungan erat dengan pembangunan Jenis data yang digunakan dalam penelitian
berkelanjutan yakni suatu organisasi dalam ini adalah data primer dan data sekunder.
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan 2.5. Langkah-langkah Pembahasan
dampaknya dalam aspek ekonomi, tetapi juga Langkah-langkah penelitian yang dilakukan
harus menimbang dampak sosial dan lingkungan pada proses penyusunan skripsi ini adalah
yang timbul dari keputusan itu, baik untuk jangka sebagai berikut:
pendek maupun untuk jangka panjang. 1. Mengumpulkan data yang diperlukan
melalui wawancara kapada 3 narasum
2. Metode Penelitian beryaitu: pemilik CV. Bintang Jaya,
2.1. Pendekatan Penelitian perwakilan karyawan CV. Bintang Jaya,
Penelitian tentang “Implementasi Corporate danketua RT 1 granting. Yang dimana
Social Responsibility (CSR) menggungkan Triple data tersebut digunakan untuk
Bottom Line Pada CV. Bintang Jaya di Surabaya” mengetahui kegiatan-kegiatan yang
merupakan penelitian kualitatif. dilakukan oleh CV. Bintang Jaya dan
kebenaran dari kegiatan tersebut. Yang
2.2. Fokus Penelitian selanjutnya digunakan untuk pembuatan
Sesuai dengan obyek penelitian dan kuesioner dengan menggunakan triple
rumusan masalah yang ada di dalam penelitian bottom line yang akan dibagikan kepada
ini, maka elemen-elemen yang akan diteliti masyarakat sekitar perusahaan dengan
yaitu:Corporate Social Responsibility (CSR), menggunakan acuan Roscoe (1975)
Triple Bottom Line. dalam (Sekaran,2006) yaitu ukuran
sampel pada penelitian ini adalah 32.
2.3. Prosedur Pengumpulan Data 2. Selanjutnya, data dari kuesioner tersebut
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dihitung menggunakan skala likert untuk
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: mengetahui pendapat para responden.
1. Dokumentasi, mengumpulkan data dengan Dari hasil data skala likert peneliti
cara meminta data tanggungjawab sosial membuat kesimpulan dari setiap topik
CV. Bintang Jaya yang telah dilakukan pada yaitu people, profit, planet .Dari
tahun 2014-2016. kesimpulan tersebut mampu menjawab
2. Wawancara, menanyakan secara langsung permasalahan penelitian.
tentang aktifitas CSR CV. Bintang Jaya
yang telah dilakukan pada tahun 2014-2016 2.6. Hasil danPembahasan
di Surabaya kepada masyarakat yang telah Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menerima tanggungjawab tersebut. menjadi masukan bagi perusahaan betapa
3. Observasi, Melakukan pengamatan secara pentingnya CSR bagi perusahaan dan juga
langsung di lokasi penelitian tentang masyarakat. Dan juga untuk mendorong
oleh masyarakat. Dan juga sebagai media Semarang). Skripsi. Universitas Negeri
promosi. Dan berdasarkan skala likert 78,12% Semarang.
kategori sangat percaya, ini dikarenakan kegiatan Anshori, M. & Sri I. (2009). Metodologi
tersebut sudah tanggung jawab perusahaan, dan Penelitian Kuantitatif. Surabaya : Airlangga
karena kegiatan tersebut ditujukan untuk University Press
membantu masyarakat. Untuk kegiatan UKM Arfamaini, R. (2016), August. Pelaporan
berdasarkan skala likert 35,16% kategori kurang Corporate Social Responsibility (CSR)
mengetahui, dikarenakan mereka tidak pernah dengan menggunakan Global Reporting
mendengar ada kegiatan tersebut. Dengan adanya Initiative (GRI). E-Jurnal Manajemen
kegiatan CSR berdasarkan skala likert 46,09% Kinerja, 2(2)-3. Retrieved November 14,
kategori kurang mengetahui, mereka tidak 2016.
mengetahui produk dari CV. Bintang Jaya walau Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu
mereka merasakan CSR karena tidak ada Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta
promosi/sosialisasi produk dari perusahaan. : PT Rineka Cipta.
Berdasarkan skala likert 83,59% sangat setuju Bagus, D. (2009). Corporate Social
bahwa CV. Bintang Jaya peduli terhadap Responsibility (CSR) : Definisi, Pilar
masyarakat sekitar. Aktivitas, Bentuk dan Keuntungan Program
Corporate Social Responsibility.
3. Planet (Lingkungan) Carroll, A. B. (1979). A three-dimensional
Pada program planet yang dilakukan conceptual model of corporate performance.
oleh CV. Bintang Jaya berdasarkan skala likert Academy of Management Review, 4(4),
36,72% kategori kurang mengetahui bila CV. 497–505.
Bintang Jaya mengeluarkan pencemaran dalam Dahlsrud, A. (2008). Corporate Social
proses produksi. Ini dikarenakan mereka tidak Responsibility and Environmental
merasakan pencemaran yang dilakukan oleh CV. Management.
Bintang Jaya. Dalam pencemaran suara Fadilah, S. (2009), Keberhasilan kegiatan
berdasarkan 86,72% kategori tidak terganggu. Ini corporate social responsibility melalui
dikarenakan menurut responden mereka tidak pengungkapan dan audit corporate social
merasakan adanya gangguan dalam pencemaran responsibility.
suara yang dilakukan oleh CV. Bintang Jaya. Ghozali & Chariri. (2007). Teori Akuntansi.
Untuk pencemaran udara berdasarkan skala likert Semarang: Badan Penerbit Undip.
91,40% kategori tidak terganggu, ini dikarenakan Kotler, P. & Nancy L. (2005). Corporate Social
menurut responden mereka tidak merasakan Responsibility. Amerika: John Wiley&Sons,
adanya pencemaran udara dari proses CV. Inc.
Bintang Jaya. Untuk pencemaran air berdasarkan Malhotra, N. K. (2012). Basic Marketing
skala likert 94,53% kategori tidak terganggu. Research: Intergration Of Social Media
Responden tidak merasakan adanya pencemaran (Fourth Edition); New Jersey: Pearson.
air. Dan untuk penghijauan guna mengurangi Margono. (2004). Metodologi Penelitian
dampak polusi berdasarkan skala likert 50,78% Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.
responden mengetahui bahwa terdapat Marnelly, T. R. (2012). CORPORATE SOCIAL
penghijauan yang dilakukan perusahaan tetapi RESPONSIBILITY (CSR): Tinjauan Teori
menurut responden penghijauan tersebut masih dan Praktek di Indonesia.
kurang untuk penanggulangan polusi. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia
Indonesia.
5. DAFTAR PUSTAKA Nurfajriyah. (2010). “Implementasi Konsep
Aditya, D. A. (2011). Implementasi Corporate Triple Bottom Line pada PT. Pertamina
Social Responsibility (CSR) Terhadap (Persero)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Perusahaan (Studi Di PT Sidomuncul Sunan Kalijaga Yogyakarta.
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dunia industri dewasa ini, mendorong lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih kompeten dan profesional di bidangnya. Kebutuhan akan ketrampilan dan
kemampuan praktikum akuntansi perusahaan, berkontribusi terhadap pencapaian kompetensi siswa SMK program
keahlian akuntansi dan keuangan. Namun demikian permasalahan Proses Belajar Mengajar mata pelajaran praktikum
akuntansi yang berlangsung masih belum optimal. Kebutuhan praktikum akuntansi untuk perusahaan dagang, jasa,
manufaktur atau lembaga pemerintah belum berjalan secara menyeluruh. Upaya mempersiapkan tamatan SMK yang
sesuai dengan kebutuhan dunia industri, perlu dukungan guru yang memiliki kompetensi prefesional bidang tersebut
beserta software pendukungnya. Kajian ini memberikan gambaran mengenai alternatif software populer di Indonesia
yang digunakan sebagai pendukung komputer akuntansi.Pembahasan seputar fitur, kelebihan dan kekurangannya.
Disamping juga dikaji secara operasional software ERP berbasis opensource untuk praktikum akuntansi sehingga
memberikan alternatif bagi SMK untuk menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan Accounting. Sementara yang dari luar negeri
dan kebutuhan Dunia Usaha / Dunia Industri diantaranya DacEasy Accounting (DAC), MYOB,
(DUDI). Konsekuensinya, setelah lulus SMK, atauOracle(Doni Irvan, 2016).
siswa kurang memiliki komptensi keahlian
sebagaipersyaratan pekerjaan atau kemampuan 2.3 Sistem Enterprise Resource Planning
kerja yang biasanya dilakukan oleh DUDI. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan, atau
Enterprise Resource Planning (ERP), adalah
2. KAJIAN LITERATUR suatu sistem yang mengotomatisasi dan
2.1 Program Keahlian Akuntansi dan mengintegrasikan elemen-elemen bisnis utama
Keuangan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan
Kurikulum SMK 2017 ini mencakup muatan mempermudah operasinya (Max, 2016). Sistem
umum yang terdiri dari muatan nasional dan ERP juga merupakan software yang digunakan
muatan kewilayahan yang dikembangkan sesuai untuk mengelola seluruh sumber daya perusahaan.
dengan kebutuhan wilayah dan muatan peminatan Software dengan lintas fungsional yang
kejuruan yang terdiri dari dasar bidang keahlian, menyokong proses bisnis dalam suatu organisasi
dasar progam keahlian dan kompetensi keahlian (Ganore P, 2013).
(Adi, Endarta., 2017). Konsep sistem ERP bertujuan untuk
Berdasarkan regulasi pemerintah tersebut, mengintegrasikan proses bisnis perusahaan agar
untuk SMK dengan program keahlian akuntansi menjadi lebih responsif terhadap berbagai
dan keuangan,mewajibkan mata pelajaran kebutuhan perusahaan serta kurang rentan
Komputer Akuntansi, sebagai kompetensi terhadap kesalahan. Sistem ini juga membebaskan
keahlian.Tujuan kompetensi ini pada dasarnya orang dari tugas pada umumnya seperti
adalah memperkenalkan cara kerja program memanipulasi data,penghapusan proses rangkap,
komputer (software) akuntansi yang sering serta mengurangi proses manual. Software ERP
digunakan perusahaan (DUDI) dalam mengerjakan ada yang bersifat gratis atau komersial. Namun
pekerjaan akuntansi, mulai dari melakukan entri demikian aplikasi ERP bersifat open source atau
data, transaksi akuntansi sampai dengan mencetak gratisan, memiliki sejumlah fitur yang tidak kalah
laporan keuangan perusahaan. Kompetensi dasar jauh dengan aplikasi komersial. Di antara software
ini sebagai bekal lulusan untuk mengisi kebutuhan ERP yang berbasis open source adalah Compiere,
kerja tenaga pelaksana dibidang keuangan dan Openbravo, OpenERP, dan WebERP.
akuntansi perusahaan.
2.4 Seleksi Software Akuntansi
2.1 Software Akuntansi Pemilihan software akuntansi berdasarkan
Perangkat lunak sistem informasi akuntansi aplikasi yang pada umumnya digunakan sebagai
yang ditawarkan untuk mengatasi sistem akuntansi praktikum siswa SMK dengan program keahlian
di perusahaan kini semakin banyak baik yang lokal akuntansi dan keuangan atau yang biasa digunakan
maupun dari manca negara. Pimpinan perusahaan perusahaan UKM. Evaluasi yang digunakan
lebih leluasa untuk memilih software yang sesuai sebagai pertimbangan memilih software akuntansi
dengan kebutuhan dan sumber daya perusahaan. atau ERP, mengacu pada kriteria persyaratan
Demikian halnya software yang digunakan untuk software pada umumnya baik yang bersifat
mendukung kebutuhan praktikum siswa SMK komersial atau open source (Wang, Wang,
untuk mata pelajaran komputer akuntansi. Kepala 2014).Di antara kriteria pemilihan tersebut
sekolah atau kepala laboratorium komputer meliputi,
akuntansi memiliki wewenang untuk menentukan 1. kelengkapan fungsionalitas aplikasi yang
software mana yang selayaknya digunakan untuk dibutuhkan, termasuk fungsi operasional
kebutuhan SMK. rutin dan fungsi manajerial,
Beberapa software akuntansi lokal yang 2. kesesuaian aplikasi bagi organisasi
populer dimasyarakat diantaranya adalah Dbs pengguna, yangberdampak pada
Solution, Accurate, Zahir Accounting, ACCS, MAS perubahan proses bisnis,
3. kemudahan konfigurasi aplikasi pada menyediakan laporan pajak yang terintegrasi, serta
sistem operasi apapun, dan 4) persyaratan memiliki karakterisitk operasional untuk
non fungsional seperti halnya kegunaan, menangani berbagai mata uang (multi currency),
keandalan, dan keamanan. multi company, multi user, multi sales tax, multi
level discount, multi unit, dan multi warehouse.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Fitur SoftwareAkuntansi dan ERP
Dalam sistem akuntansi biasanya terdapat
beberapa modul transaksi yang saling terkait satu
dengan yang lainnya. Untuk perusahaan skala
kecil hingga menengah (UKM), pada umumnya
software akuntansi memiliki fitur atau aplikasi
yang meliputi modul penjualan, pembelian,
hutang, piutang, persediaan, banking, buku besar,
aktiva tetap. Pada kajian ini, dibahas tiga software
akuntansi yang biasanya digunakan untuk UKM
atau praktikum siswa SMK, yaitu ACCURATE,
ZAHIR dan MYOB. Ketiga software akuntansi
tersebut yang pada umumnya digunakan untuk
SMK yang memiliki versi standar, bersifat trial
atau yang full version. Disamping juga dibahas
software ERP (WebERP) sebagai alternatif
praktikum akuntansi yang berbasis open source.
3.1.1 Software Akuntansi Accurate Gambar 3.1 Screenshot fitur Accurate
Software Accurate diproduksi oleh PT. Cipta Accounting
Piranti Sejahtera (CPS Soft)
(http://www.accurateindonesia.com). Produk 3.1.2 Software Akuntansi Zahir
Accurate Accounting Softwaresaat kini terdiri dari Di antara produk Zahir accounting adalah
dua versi, yaitu Accurate Desktop versi 5.0 dan software Zahir standar, Zahir Enterprise, dan
Accurate Online (web base). Software terdiri dari Zahir Enterprise plus yang diproduksi oleh PT.
software job costing software Accurate Standard Zahir Internasional (https://zahiraccounting.com).
Edition, Accurate Deluxe Edition dan Accurate Software produk ini juga ditujukan untuk para
Enterprise. Accurate dekstop standar sesuai pebisnis UKM yang ingin mengolah usahanya
dengan perusahaan trading atau jasa. Fitur secara rapi dan teratur dalam hasil
accurate standar terdiri dari modul Buku besar, administrasinya. Modul standar ditawarkan
Kas Bank, Persediaan, Pembelian, Aset Tetap, dengan harga yang relatif terjangkau pula bagi
Faftar, RMA, dan E-Faktur seperti yang terlihat kalangan pelaku UKM bidang usaha jasa atau
pada gambar 3.1. Modul yang ditawarkan perdagangan barang termasuk untuk kebutuhan
memenuhi kebutuhan kompetensi mata pelajaran praktikum SMK. Fitur Zahir standar terdiri dari
komputer akuntansi dan praktikumnya siswa modul Buku Besar, Penjualan, Pembelian,Kas dan
SMK. Konten lokal atau fungsionalitas aplikasi Bank, Persediaan, serta Laporan
yang disediakan modulnya, sesuai dengan stadar keuangan.Berbagai ragam laporan dapat dihasilkan
akuntansi dan pelaku UKM di Indonesia. Paket software ini termasuk untuk menunjang laporan
aplikasi ini ditawarkan dengan harga yang relatif Pajak (SPT, PPn, PPh). Fitur software Zahir
terjangkau oleh kalangan UKM atau SMK, namun standar dapat dilihat pada gambar 3.2. Konten
cukup kompetitif dengan software lainnya. Secara modul ini juga memenuhi kebutuhan ruang
non fungsional, software ini relatif mudah lingkup mata pelajaran komputer akuntansi.
dioperasikan, user friendly, stabil, dan memiliki Dengan demikian kemampuan siswa SMK untuk
sistem keamanan cukup baik. Fiturnya juga mengoperasikan software ini berkontribusi
Usaha Kecil Menengah (UKM) baik untuk industri karakteristik tersendiri. Masing-masing software
manufaktur maupun jasa. baik Accurate account, Zahir maupun MYOB
Fasilitas modul dan fitur-fitur yang disediakan memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri.
paket ini, memiliki sistem menu navigasi terpadu Berdasarkan kriteria fungsionalitasnya, software
sehingga memudahkan pengguna untuk tersebut untuk tipe standar, pada dasarnyasudah
mengoperasikannya (user friendly). Menu Sistem memenuhi kebutuhan kompetensi mata pelajaran
dibangun pada halaman utama dimana semua komputer akuntansi SMK program keahlian
fungsinya dapat diakses dengan mudah. Pengguna akuntansi dan keuangan, terutama yang versi trial.
dapat memilih modul-modul - Penjualan, Sedangkan untuk persyaratan yang non-fungsional
pembelian, Hutang, Piutang, Inventori, produksi, dari sisi tampilan dan kemudahan operasional
keuangan (General Ledger), pengelolaan kas kecil (user friendly) bagi siswa masih bersifat subyektif.
dan aset perusahaan. Fitur aplikasi ini dapat dilihat Sedangkan untuk kesesuaian dengan organisasi
pada gambar 3.4. pengguna khususnya bagi UKM, software
Accurate atau Zahir dapat dipertimbangkan oleh
manajemen SMK, khususnya faktor biaya license
untuk produk full version. Mengingat kedua
software tersebut dirancang sesuai dengan
kebutuhan lokal di Indonesia. Mengacu pada
kriteria kemudahan konfigurasi, ketiga software
berjalan pada sistem operasi Windows, sehingga
tidak diterapkan untuk multiplatform. Disamping
software akuntansi berbasis desktop, sistem
webERP dapat dijadikan sebagai alternatif
Gambar 3.4 Screenshot Fitur Weberp pendukung praktikum komputen akuntansi siswa
SMK. Diantarakelebihan yang didapat dengan
Modul yang ditawarkan dalam sistem WebERP sistem ini, karena aplikasi berbasis web dan Open
dapat juga digunakan sebagai alternatif untuk source dapat diperoleh secara gratis. Sistem dapat
mendukung kebutuhan praktikum komputer diakses baik secara offline / online, oleh siswa
akuntansi siswa SMK. Namun demikain fitur SMK sehingga tidak harus pada jadwal belajar
proses perpajakan harus diatur (setup) sesuai serta dapat dijalankan pada berbagai sistem
dengan kebutuhan usaha di Indonesia sehingga operasi (multiplatform). Keberlangsungan
tidak secara otomatis bisa digunakan. penerapannnya aplikasi ini dapat di modifikasi
Mengingat sistem ini berbasis open source, sesuai dengan kebutuhan, mudah di maintenance,
sehingga dapat digunakan gratis sekaligus dapat dan di update.
diakses secara offline atau online. Dengan
demikian kegiatan praktikum akuntansi siswa 4.2 Saran
dapat juga dijalankan di luar laboratorium, Dalam upaya mengoptimalkan proses
sehingga lebih fleksibel tidak terikat dengan pembelajaran mata pelajaran komputer akuntansi,
jadwal praktikum.Disamping juga sistem ini dapat pelaksanaan kegiatan praktikum, tidak harus hanya
dimodifikasi dan dikembangkan sesuai kebutuhan dalam laboratorium yang di sediakan sekolah,
SMK, sekaligus mudah untuk dilakukan yang terikat dengan jadwal praktikum.
maintenance dan update databasenya. Kedepannya dapat dikembangkan software
akuntansi online yang berbasis web, sehingga
5. KESIMPULAN DAN SARAN siswa dapat melakukan praktikum diluar kelas
a. Kesimpulan kapanpun dibutuhkan. Dengan demikian siswa
Berdasarkanpenjelasan yang telahdiuraikan memiliki kesempatan lebih dalam meningkatkan
dan kriteria evaluasinya, software akuntansi yang kompetensi keahliannya dalam bidang akuntansi
digunakan untuk kebutuhan praktikum komputer dan keuangan sebagai bekal persiapan memasuki
akuntansi SMK atau pelaku UKM memiliki DUDI.
DAFTAR PUSTAKA
Ardan A. C., (2017, Mei).BanyakLulusan SMK
Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya.
Diaksesdarihttps://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/3508298/banyak-lulusan-smk-
jadi-pengangguran-ini-penyebabnya
DoniIrvan, (2016, Mei). Perbedaan
SoftwareAkuntansi ACCURATE dengan
Software Akuntansi lainya. Diakses dari
https://www.kaskus.co.id/thread/573189dbde2c
f275648b456d/perbedaan-software-akuntansi-
accurate-dengan-software-akuntansi-lainya/
Endarta, Adi.(2017, Juni)., Kompetensi inti,
Kompetensi dasar, Silabus, dan RPP SMK
Terbaru Revisi 2017. diakses dari :
http://duniapendidikan.putrautama.id/kompet
ensi-inti-kompetensi-dasar-silabus-dan-rpp-
smk-terbaru-revisi-2017/
Ganore P. (2013, Nopember). Basic Modules of
ERP System.
Diaksesdarihttps://www.esds.co.in/blog/basic
-modules-of-erp
system/#sthash.cMoI6WbK.dpbs
Max, 2016. The complete guide to erp. © Exact
Group B.V.
Wang, Shouhong& Wang, Hai. (2014). A Survey
of Open Source Enterprise Resource Planning
(ERP) Systems, International Journal of
Business and Information, Volume 9,
Number 1.
Accurate Accounting software :
http://www.accurateindonesia.com
Zahir accounting software :
https://zahiraccounting.com
MYOB Accounting software :
https://www.myob.com/au
ABSTRAK
Fenomena Kawasaki Ninja 250 Fi adalah fenomena yang menarik karena tingginya minat konsumen terhadap varian
sepeda motor sport Ninja tersebut. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Kawasaki Ninja 250 Fi. Desain penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian ini dengan menggunakan 5 faktor: personal factors, social factors, behavioral factor, marketing
mix, dan faktor lingkungan sosial budaya. Jumlah indikator dari kelima faktor tersebut adalah 28 indikator. Teknik
analisis data menggunakan analisis faktor. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor hasil reduksi
faktor, yaitu: faktor penampilan diri (faktor 1), faktor karakteristik demografis dan lingkungan sosial (faktor 2), faktor
promosi dan referensi (faktor 3), dan faktor harga dan iklan (faktor 4). Hasil reduksi analisis faktor sehingga menjadi
4 faktor tersebut mampu menjelaskan varian indikator sebesar 65,163%.
Menurut Engel, et al. (1978) yang dikutip Berdasarkan Gambar 2. di atas, maka
oleh Suelin (2011:2911), bahwa proses penjelasan mengenai model keputusan pembelian
pengambilan keputusan konsumen dimulai dari yang dibuat oleh konsumen meliputi tiga proses
pengenalan kebutuhan (problem/need utama, yaitu: masukan, proses, dan keluaran.
recognition), dan dilanjutkan mencari alternatif Masukan dalam model keputusan pembelian
(search for alternatives). Pencarian alternatif yang dibuat oleh konsumen meliputi dua faktor
dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah utama, yaitu: usaha pemasaran perusahaan
pilihan atas keinginan memenuhi kebutuhan (produk, harga, promosi, dan distribusi) dan
konsumen. Proses ketiga adalah melakukan lingkungan sosio-budaya. Proses ini adalah
evaluasi atas berbagai alternatif yang didapatkan proses konsumen ketika memutuskan untuk
oleh konsumen (evaluation of alternatives), membeli. Tiga sub proses utama meliputi:
langkah keempat adalah pemilihan/ pembuatan pengenlan kebutuhan, penyelidikan sebelum
keputusan (choice/purchase made), dan proses pembelian, dan evaluasi alternatives. Keluaran
terakhir adalah evaluasi paska pembelian (post dalam model keputusan pembelian konsumen
purchase evaluation). Sedangkan menurut meliputi: pembelian dan evaluasi setelah
Solomon, et al. (2006:258) sebagaimana pembelian. Pembelian yang dilakukan oleh
ditunjukkan dalam gambar berikut. konsumen meliputi: pembelian percobaan atau
Problem Recognition
pembelian ulang.
Information Search
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Konsumen
Berdasarkan pendapat Summers, et al.
Evaluation of Alternatives
(2006) dalam Aghdaie, et al. (2014:217)
Product Choice ditunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian
Outcomes konsumen, yaitu: faktor personal, faktor sosial,
Gambar 1. Langkah pembuatan keputusan pembelian dan faktor perilaku. Keterlibatan terhadap ketiga
konsumen faktor tersebut mempengaruhi proses keputusan
Sumber: Solomon, et al. (2006:258) pembelian yang dibuat oleh konsumen. Faktor-
Schiffman dan Kanuk (2007:8) menjelaskan faktor tersebut diilustrasikan dalam Gambar 3.
mengenai model keputusan pembelian yang Personal Factors
dibuat oleh konsumen sebagaimana ditunjukkan Age
Income, Education Level,
dalam gambar berikut : occupation, Personality
Pengaruh eksternal
Keluaran 1. Percobaan
2. Pembelian ulang
personal factors, social factors, dan behavioral harga tinggi (V18), harga sesuai kualitas
factors. Personal factors meliputi: usia, tingkat (V19), program promosi dealer (V20),
pendapatan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan kemudahan pembayaran (V21), iklan (V22),
personalitas. Social factors meliputi: kelompok program acara televisi (V23), suku cadang
referensi, peran dan status sosial, serta (V24), dan jumlah dealer (V25).
kecemburuan sosial. Sedangkan behavioral e. Faktor lingkungan sosial budaya, meliputi:
factors meliputi: harga, iklan merek, tingkat lingkungan keluarga (V26), referensi orang
ketertarikan, kesenangan, tingkat kepentingan, lain (V27), dan komunitas sepeda motor
nilai, dan tingkat risiko. sport (V28).
memastikan bahwa kuesioner yang digunakan Hasil output analisis faktor dengan hasil
dipahami oleh keseluruhan responden penelitian. sebagaimana ditunjukkan Tabel 1.
Ketentuan pengujian, yaitu jika tingkat
signifikansi hasil korelasi antara setiap skor Tabel 1. KMO dan bartlett’s test
pertanyaan dengan totalnya < 0,05. (Santosa dan KMO and Bartl ett's Test
Ashari, 2005:250). Menurut Santosa dan Ashari Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling
Adequacy . ,844
(2005:251), bahwa uji reliabilitas adalah
pengujian untuk menguji konsistensi jawaban Bart lett 's Test of Approx. Chi-Square 1783,722
Sphericity df 378
responden penelitian. Pernyataan dinyatakan Sig. ,000
reliabel jika nilai koefisien keandalan reliabilitas
atau Cronbach Alpha ≥ 0,60. Nilai KMO adalah sebesar 0,844 dan di atas
0,50 sehingga dinyatakan data memenuhi syarat
2.7 Metode Analisis Data analisis faktor. Tingkat sig. Barlett’s test of
Analisis data yang digunakan adalah analisis sphericity adalah sebesar 0,000 (lebih rendah dari
faktor, sebagaimana pendapat Widarjono 0,05). Nilai MSA dari 28 indikator berkisar
(2010:235), “Analisis faktor adalah sebuah antara 0,725 s/d 0,911 dan di atas 0,50.
teknik yang digunakan untuk mencari faktor-
faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau 3.4 Total variance Explained
korelasi antara berbagai indikator independen Total variance explained menunjukkan bahwa
yang diobservasi.” Analisis data menggunakan dari 28 indikator tereduksi menjadi 4 faktor dan
program SPSS. faktor tersebut mampu menjelaskan varian
indikator sebesar 65,163%.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil Responden 3.5 Intepretasi dan Penamaan Faktor
Responden laki-laki dengan persentase Hasil reduksi faktor dari 28 indikator
sebesar 96%, sedangkan responden dengan jenis penelitian. Hasil reduksi faktor menjadkan 28
kelamin perempuan sebesar 4%. Responden usia indikator terduksi menjadi 4 faktor dan masing-
kurang dari 30 tahun yaitu sebesar 64%. masing faktor memiliki indikator yang berbeda-
Responden dengan usia 30 – 40 tahun sebesar beda. Untuk bisa memberikan intepretasi dan
26%, usia 40 tahun ke atas sebesar 10%. penamaan faktor, maka perlu diidentifikasikan
Responden dengan pendidikan terakhir Sarjana terlebih dahulu mengenai muatan setiap faktor
sebesar 41%, SMU/Sederajat yaitu sebesar 31%, dengan deskripsi sebagai berikut:
dan diploma sebesar 28%. 1. Faktor 1
Faktor ini mengandung muatan dari delapan
3.2 Uji Validitas indikator yang mempengaruhi keputusan
Hasil pengujian menggunakan pearson pembelian Kawasaki Ninja 250 F, meliputi:
correlation yang menunjukkan bahwa rasa percaya diri, kecepatan yang tinggi,
keseluruhan indikator adalah valid. keinginan untuk bisa tampil sporty, status
sosial. kesan beda, warna elegan, model
3.2 Uji Reliabilitas terkini, dan kualitas produk. Berdasarkan
Pengujian menggunakan statistik cronbach muatan faktor tersebut, maka nama faktor
alpha dengan nilai antara 0,643 – 0,870. baru yang dipilih adalah: “Penampilan Diri.”
Keseluruhan pernyataan reliabel karena cronbach Menurut penelitian Fadhilah (2015:200)
alpha di atas 0,60. mendapatkan temuan bahwa kualitas produk
sepeda motor sport mampu mempengaruhi
3.3 Analisis Faktor keputusan pembelian karena mampu
Ukuran yang digunakan adalah: Kaiser Meyer meningkatkan penampilan diri
Olkin (KMO) dan Barlett’s test of sphericity. penggunanya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas berpengaruh
Process. Asian Social Science; Vol. 10, No. Jagdish N. Sheth and Naresh K. Malhotra.
22; 2014 2010. John Wiley & Sons Ltd.
Boonlertvanich, K. (2009). Consumer Buying
and Decision Making Behavior of a Digital
Camera in Thailand. RU. Int. J. vol. 3(1),
2009
Fadhilah, A. (2015). Pengaruh kesadaran merek,
asosiasi merek, persepsi kualitas dan
loyalitas merek terhadap proses
pengambilan keputusan pembelian sepeda
motor yamaha Variasi-Ixion. Jurnal mix,
Vol. VI, No. 2. hal. 1888-205
Gravetter, F.J. & Forzano, L.A.B. (2012).
Research Methods for the Behavioral
Sciences, 4th edition. United States:
Cengage Learning
Kusuma, I.B.S., & Suparna, G. (2015). Peran
Gaya Hidup dalam Memediasi Pengaruh
Demografi Terhadap Niat Beli Sepeda
Motor Vespa Piaggio. E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 4, No. 8, Hal. 2110-2124
Nurdiansah, E. (2014). Analisis Mengenai
Faktor-Faktor Yang Menentukan Keputusan
Pembelian Kawasaki Ninja 250 Fi (Studi
Kasus Pada Konsumen Kawasaki Ninja 250
Fi Di PT. Tetap Jaya Motorindo, Jl. Lingkar
Luar Barat No. 1a Cengkareng, Jakarta
Barat). Jurnal akuntansi dan Manajemen Esa
Unggul. Vol. 2 No. 1 Hal 56 - 78
Schiffman, L. & Kanuk, L.L. (2007). Perilaku
Konsumen. Edisi ketujuh. Terjemahan:
Zoelkifli Kasip. Jkarta: PT Indeks
Situmorang, G. & Santoso, S.B. (2016). Analisis
pengaruh persepsi harga, promosi, dan
kualitas produk terhadap keputusan
pembelian motor matic mio. Diponegoro
Journal of Management. Vol. 5. No. 1, Hal
1-7
Solomon, M., Bamossy, G., Askegaard, S. &
Hogg, M.K. (2006). Consumer Behaviour:
A European Perspective. Third edition.
USA: Pearson Education Limited
Suelin, C. (2010). Understanding Consumer
Purchase behavior in The Japanese personal
Grooming Sector. Journal of Yasar
University 2010 17(5) 2821‐2831
Yang, H. & Carmon, Z. (2010). Consumer
Decision Making, Wiley International
Encyclopedia of Marketing, edited by
ABSTRAK
Gejolak ekonomi terjadi dari waktu ke waktu dan tidak dapat dihindari. Hal ini dapat mempengaruhi banyak hal seperti
nilai mata uang, suku bunga, harga saham, dan lain sebagainya. Situasi ini merupakan kesempatan yang baik bagi
investor untuk menginvestasikan uang mereka dengan harapan memperoleh keuntungan. Menanggapi fluktuasi yang
terjadi, saat ini banyak bermunculan produk investasi yang menawarkan hal yang berbeda sekaligus. Untuk seseorang
yang punya pengalaman atau latar belakang di bidang investasi tentunya mudah untuk menentukan produk investasi
lebih cocok. Namun utnuk mereka yang tidak berpengalaman, memilih bukanlah hal yang mudah. Tujuan penelitian
ini adalah membuat aplikasi berbasis web untuk membantu orang yang kurang berpengalaman dalam investasi untuk
tahu lebih banyak tentang berbagai produk investasi dan memutuskan mana yang lebih cocok untuk mereka. Analytical
Hierarchy Process digunakan karena mendukung pengambilan keputusan dengan multi kriteria. Kriteria yang
digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah modal, risk-return, likuiditas, pengalaman dan jangka waktu.
Hasil uji lapangan menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat memenuhi tujuannya dalam membantu orang-orang
khususnya yang kurang berpengalaman dalam memilih produk investasi dan mengenal produk-produk tersebut.
Kata Kunci : sistem pendukung keputusan, produk investasi, AHP, multi kriteria
� ��−�
1. Mengubah 9 Point Likert Scale ke Saaty � = (5)
�−1
Pairwise Comparison
Pengubahan data kuesioner dilakukan dengan
Setelah nilai Lmax dan CI baru dapat dihitung
mengambil nilai pada alternatif pertama (misal:Li),
Consistency Ratio (CR) dengan membagi
alternatif kedua (misal:Lj) lalu mengurangi Li
Consistency Index (CI) dengan Random
dengan Lj. Jika hasil pengurangan Li dengan Lj
Consistency Index (RI). Jika nilai CR ≤ 10% maka
bernilai positif maka rumus hitung nilai pairwise
nilai pairwise comparison konsisten dan bobot
comparison i terhadap j (Sij) adalah
layak digunakan. Sedangkan bila nilai CR > 10%
berarti nilai tidak konsisten dan harus dilakukan
�ij = �� − � +1 (1)
pengambilan ulang nilai.
Sedangkan jika hasil pengurangan Li dengan ��
Lj bernilai negatif maka rumus hitung nilai � = (6)
��
pairwise comparison i terhadap j (Sij) adalah
Tabel 1. Random Consistency Index
1
�� = |��−� |+1
(2)
5. DAFTAR PUSTAKA
Booch, G., Rumbaugh, J., & Jacobson, I. (1999).
Gambar 4. Halaman hasil pengujian sistem The Unified Modeling Language User Guide.
pendukung keputusan investasi
Massachusetts: Addison-Wesley Longman
Inc.
4. SIMPULAN DAN SARAN Darmanto, E., Latifah, N., Susanti, N. (2014).
4.1. Simpulan Penerapan Metode AHP (Analytical
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan Hierarchy Process) untuk Menentukan
dalam laporan serta hasil uji coba yang telah Kualitas Gula Tumbu. Jurnal Simetris, 5(1),
dilakukan baik kepada pihak bank maupun calon 75-82.
nasabah, maka didapatkan kesimpulan sebagai Fahmi, I., Hadi, L.Y. (2009). Teori Portofolio dan
berikut: Analisis Investasi. Bandung : Alfabeta.
1. Sistem Pendukung Keputusan Investasi ini Halim, A. (2005). Analisis Investasi (2nd ed).
dapat membantu calon nasabah untuk lebih Jakarta : Salemba Empat.
mengenal produk-produk investasi yang ada. Kallas, Z. (2011). Butchers’ Preferences for Rabbit
Meat; AHP Pairwise Comparisons Versus a
LIKERT Scale Valuation. In Proceedings of Saaty, T. L. (2008). Decision Making with The
The 11st International Symposium on The Analytic Hierarchy Process. International
Analytic Hierarchy Process and Analytic journal of services sciences, 1(1), 83-98.
Network Process [ISAHP 2011]. Sugiyono. (2008). Statisika untuk Penelitian.
Opydo, D. (2014). When (Not) to Use Pairwise Bandung : Alfabeta.
Comparisons in Analytic Hierarchy Process. Turban, E., Aronson, J. E., Liang, T. P. (2005).
Retrieved January 14, 2017, from Decision Support System and Intelligent
https://blog.transparentchoice.com/analytic- Systems (7th ed). Upper Saddle River, NJ :
hierarchy-process/when-not-to-use- Pearson Prentice Hall.
pairwise-comparisons-in-ahp
ABSTRAK
Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk membuat dan mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika. Aplikasi ini menggunakan teknologi Augmented Reality
yang diimplementasikan pada smartphone yang memiliki kamera. Aplikasi ini beroperasi dengan mengaktifkan
kamera smartphone yang akan diarahkan pada sekumpulan kartu, kemudian sistem akan memberikan informasi
mengenai tulisan serta terdapat latihan mandiri berupa pilihan ganda. Perancangan aplikasi menggunakan software
Unity dan perancangan kartu dengan menggunakan CorelDraw. Hasil dari pengujian aplikasi Pembejalaran Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan dapat digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
matematika.
1. PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan saat ini, semua mudah dalam memahami informasi pembelajaran
orang berhak mendapatkan pendidikan yang yang dibutuhkan.
memadai termasuk untuk anak berkebutuhan Teknologi yang sedang berkembang saat ini
khusus yang memiliki karakteristik khusus yang adalah Augmented Reality yang merupakan
berbeda dengan anak pada umumnya.Karena teknologi yang menggabungkan dunia nyata
karakteristik dan hambatan yang dimiliki, anak dengan dunia maya, yang memungkinkan obyek
berkebutuhan khusus memerlukan bentuk di dunia maya ditampilkan dengan obyek di
pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dunia nyata secara bersamaan, sehingga
memungkinkan pengembangan aplikasi ini dalam
dengan kemampuan dan potensi mereka agar
berbagai bidang, termasuk dalam bidang
hambatan dalam belajarnya dapat diperkecil
pendidikan.
sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi.
Selama ini proses pembelajaran masih 2. METODE PENELITIAN
banyak menggunakan buku atau modul
khususnya bagi anak berkebutuhan khusus. Hal
ini seharusnya menuntut para pengembang
teknologi untuk membuat aplikasi – aplikasi
baru yang bertujuan untuk dapat lebih
memudahkan dalam memahami informasi yang
diberikan oleh pengajar, danakan sangat menarik
bila teknologi yang sedang berkembang dapat
dimanfaatkan di dunia Pendidikan baiks ecara
formal maupun informal. Terlebih lagi apabila
Langkah pertama yang dilakukan adalah
diterapkan untuk aplikasi berjenis multimedia,
melakukan pengumpulan data baik berupaisi
yang mana dapat memberikan suatu informasi
materi teori – teori matematika dasar
yang mudah dipahami sehingga akan lebih
penjumlahan dan pengurangan yang diambil dari
buku cetak, dan kurikulum yang dipakai oleh pilihan yang dapat diakses oleh pengguna,
SLB. Data yang dikumpulkan yaitu informasi halaman Menu “Belajar” yang berisikan kamera
mengenai para siswa, benda yang sudah diingat untuk mendeteksi marker, halaman Menu
oleh para siswa, informasi mengenai kemampuan “Latihan” yang berisikan latihan soal jumlah
siswa, cara penyampaian materi pelajaran kepada benda, penjumlahan dan pengurangan, halaman
para siswa, dan kurikulum yang digunakan oleh Menu”Quiz” yang berisikan soal jumlah benda,
sekolah. Pada tahap kedua dilakukan analisa penjumlahan dan pengurangan yang telah diacak
kebutuhan pengguna serta melakukan urutannya, halaman Menu “Tutorial” yang
perancangan desain sistem yang akan diterapkan berisikan tata cara penggunaan masing – masing
pada aplikasi yang akan dibuat.Pada tahap ketiga, menu pada aplikasi, danMeny “Exit” yang
dilakukan desain pembentukan aplikasi dan berisikan pilihan apakah pengguna ingin keluar
marker sesuai dengan kebutuhan.Pada tahap dari aplikasi.
keempat, dilakukan pembuatan aplikasi dari hasil
desain yang telah dibentuk.Kemudian pada tahap 1.1. Studi Kasus
kelima dilakukan uji coba untuk melakukan
pengecekan dan evaluasi aplikasi yang dibuat
telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kemudian tahap keenam mencatat hasil dari uji
coba yang telah dilakukan.
5. DAFTAR PUSTAKA
Council, N. R. (1989). Everybody Counts: A Report to
the Nation on the Future of Mathematics
Education. National Academy of Sciences.
Hasratuddin. (2014). Pembelajaran Matematika
Sekarang dan yang akan Datang Berbasis
Karakter. Jurnal Didaktik Matematika, 30.
Heward, W. L. (2003). Ten Faulty Notions About
Teaching and Learning That Hinder the
Effectivenessof Special Education. THE
JOURNAL OF SPECIAL EDUCATION VOL.
36/NO. 4/2003/PP. 186–205, 186.
Josephine Louie, A. B. (2008). Math education
practices for students with disabilities and other
struggling learners: case studies of six schools in
two Northeast and Islands Region states. Math
Education Practices for Students with
DisabilttieS and other Struggling learners, 4.
Pressman, R. S. (2001). Software Engineering A
PRACTITIONER’S APPROACH. Thomas
Casson.
Nuh, M. (2014). "Diriku" Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan
ABSTRAK
Tanaman obat keluarga (Toga) merupakan tanaman obat yang dapat dijumpai secara umum dan dapat dibudidayakan
sendiri di masyarakat. Namunsaatini, tidak semua masyarakat mampu mengenali tanaman tersebut dan mengetahui
manfaatnya. Untuk mengetahui jenis tanaman yang berbeda-beda tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi bagian daun dari beberapa tanaman obat yang sering dijumpai. Daun dari beberapa tanaman obat
tersebut dideteksi dengan menggunakan metode template matching yang merupakanbagian dari image processing
dengan berbasis pada smartphone android. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall. Aplikasi yang
digunakan untuk mengembangkan system adalah Android Studio. Aplikasi dapat berjalan pada smartphone android
minimal API 18 diharapkan dengan adanya aplikasi ini masyarakat dapat lebih mudah mengenali dan mengetahui
manfaat tanaman obat di sekitarnya.
Kata Kunci: Tanaman Obat Keluarga (Toga), Template Matching, Image Processin g, Android
digunakan adalah 29,9% dari warna merah (Red), Tepi (edge) adalah perubahan nilai
58,7% dari warna hijau (Green), dan 11,4% dari intensitas derajat keabuan yang mendadak
warna biru (Blue). Nilai pixel didapat dari jumlah (besar) dalamjarak yang singkat. Tepi mencirikan
persentasi 3 nilai tersebut. Mengkonversi nilai
batas-batas objek dan karena itu tepi berguna
RGB menjadi grayscale dibentuk dengan
menjumlahkan untuk prose segmentasi dan identifikasi objek
komponen R, G, dan B : dalam citra. Proses deteksi tepi citra radioterapi
Grayscale di sini dilakukan dengan menggunakan operator
= Laplacian of Gaussian (LOG) yang dikembang
dari turunan kedua. LOG terbentuk dari proses
Gaussian yang diikuti operasi laplace. Fungsi
Gaussiana akan mengurangi derau sedangkan
(2.1) Laplacian mask meminimalisasi kemungkinan
Dimana,R=Red,G=Green,B = Blue kesalahan deteksi tepi.
Berikut adalah contoh penghitungan
menggunakan rumus 2.1: 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Diketahui matrix citra yang berisipik sel warna 3.1. PengujianPre-Processing
merah, warna hijau warna biru Proses grayscalling dilakukan pada semua
citra uji, Berikut ini adalah hasil konversi citra
RGB menjadi citra grayscale menggunakan
fungsi android studio.
,
5. DAFTAR PUSTAKA
Bahri, R. S., & I. M. (2012). Perbandingan
Algoritma Template Matching Dan Feature
Extraction Pada Optical Character
Recognition. Jurnal Komputer dan
Informatika (KOMPUTA), 29-30.
Prihartini, T. S., & Andono, P. N. (2015).
DETEKSI TEPI DENGAN METODE
LAPLACIAN OF GAUSSIAN PADA
CITRA DAUN TANAMAN KOPI, 1-5.
Putra, D. (2010). Pengolahan Citra Digital. Andi
Publisher.
Samantha, G. 2013 National Geographic
Indonesia (http://national
geographic.co.id/berita/2013/09/indonesia-
gudangnya-habitat-tanaman-obat-dunia).
Diakses 30 Desember 2016.
Tukiman. 2004. Pemanfaatan Obat Keluarga
(TOGA) untuk Kesehatan
Keluarga. Bagian Pendidikan Kesehatan
dan Ilmu Perilaku Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra
Utara.
ABSTRAK
Pengembangan teknologi yang ada saat ini sudah menyentuk kesemua lini masyarakat, tidak terkecuali pada sector
UMKM. Kampung kue adalah salah satu komunitas UMKM kuliner yang ada di Surabaya dimana berfokus utama
dalam menyediakan berbagai macam kue mulai dari kue basah, kue kering, dan nasi kotak. Saat ini sistem yang
berjalan masih menggunakan cara yang tradisional dengan melalui telepon atau pembeli langsung menuju ke tempat
kampung kue. Penelitian ini bertujuan untuk membantu kampung kue dalam mendapatkan pelanggan baru dan
mempermudah transaksi. Maksud dari penelitian ini adalah membuat aplikasi mobile e-commerce penjualan produk
dari kampung kue surabaya. Dalam membangun sistem ini penulis menggunakan metode rapid application design
dimulai dari analisa permasalahan, desain sistem dengan menggunakan UML, pembuatan aplikasi dengan sistem
operasi android melalui platform Cordova dan Ionic, implemtasi pada perangkat user yang dimiliki oleh user, dan
evaluasi apakah sistem sudah berjalan dengan baik atau tidak. Diharapkan dengan adanya sistem yang akan dibangun
dapat membantu pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah pergerakan (volatilitas) harga saham dipengaruhi oleh beberapa
faktor teknikal seperti volume, frekuensi, maupun interest rate.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016
dalam board LQ45. Sampel yang diambil adalah seluruh perusahaan properti yang tercatat dalam board LQ45
sebanyak 10 perusahaan.
Hipotesis penulis menduga bahwa terdapat variabel-variabel teknikal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau
volatilitas harga saham. Hal ini terbukti pada variabel volume perdagangan dalam uji regresi memperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,032 dan memiliki rasio terbesar dalam pengaruhnya terhadap volatilitas yang ditunjukan dalam
t hitung sebesar -2,190.
Dari penelitian didapati hanya variabel volume perdagangan saja yang berpengaruh signifkan dan mengambil porsi
terbesar dalam mempengaruhi tingkat volatilitas atau pergerakan saham selain itu variabel yang lain tidak ditemukan
adanya indikasi berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dengan uji F ditemukan bahwa ke tiga variabel
tersebut hanya mempengaruhi sebesar 7,3% terhadap volatilitas harga saham secara bersamaan.
Kata kunci: Volume Perdagangan, Frekuensi Perdagangan, Interest Rate, Volatilitas Harga Saham
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate Tabel 4.8 Data bid-ask spread Summarecon
29/Jan/2016 BSDE 1.725 1.745 1.695 1.730 20.214.400 2.767 5 7.25%
Agung
29/Feb/2016 BSDE 1.685 1.700 1.675 1.685 23.756.400 1.505 - 7.00%
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
30/Mar/2016 BSDE 1.825 1.850 1.810 1.840 39.604.900 3.002 15 6.75% 29/Jan/2016 WIKA 2.780 2.810 2.750 2.800 12.492.700 2.868 20 7.25%
29/Apr/2016 BSDE 1.910 1.870 1.795 1.850 33.379.700 3.219 (60) 6.75% 29/Feb/2016 WIKA 2.600 2.625 2.585 2.605 6.546.700 1.351 5 7.00%
30/Mei/2016 BSDE 1.815 1.830 1.805 1.820 39.707.400 1.781 5 6.75% 30/Mar/2016 WIKA 2.585 2.625 2.585 2.585 5.851.600 1.532 - 6.75%
30/Jun/2016 BSDE 2.100 2.140 2.080 2.110 55.585.200 3.390 10 6.50% 29/Apr/2016 WIKA 2.700 2.680 2.650 2.650 3.983.000 723 (50) 6.75%
29/Jul/2016 BSDE 2.060 2.090 2.030 2.090 30.757.800 2.541 30 6.50% 30/Mei/2016 WIKA 2.440 2.490 2.440 2.440 8.560.900 1.308 - 6.75%
Tabel 4.3. Data bid-ask spread PT 30/Jun/2016 WIKA 2.960 2.980 2.880 2.960 13.444.500 1.804 - 6.50%
BumiSerpongDamai 29/Jul/2016 WIKA 3.050 3.050 2.960 2.980 16.305.400 1.897 (70) 6.50%
Tabel 4.9 Data bid-ask spread PT. Wijaya Karya
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 LPKR 1.045 1.070 1.040 1.055 109.784.700 5.420 10 7.25% Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 WIKA 2.780 2.810 2.750 2.800 12.492.700 2.868 20 7.25%
29/Feb/2016 LPKR 1.005 1.035 1.000 1.025 86.754.000 2.976 20 7.00%
29/Feb/2016 WIKA 2.600 2.625 2.585 2.605 6.546.700 1.351 5 7.00%
30/Mar/2016 LPKR 1.085 1.100 1.055 1.055 53.160.400 3.090 (30) 6.75%
30/Mar/2016 WIKA 2.585 2.625 2.585 2.585 5.851.600 1.532 - 6.75%
29/Apr/2016 LPKR 1.015 1.015 1.000 1.015 27.316.400 3.130 - 6.75% 29/Apr/2016 WIKA 2.700 2.680 2.650 2.650 3.983.000 723 (50) 6.75%
30/Mei/2016 LPKR 985 1.000 980 990 57.782.700 3.133 5 6.75% 30/Mei/2016 WIKA 2.440 2.490 2.440 2.440 8.560.900 1.308 - 6.75%
30/Jun/2016 LPKR 1.125 1.170 1.120 1.145 102.091.300 5.370 20 6.50% 30/Jun/2016 WIKA 2.960 2.980 2.880 2.960 13.444.500 1.804 - 6.50%
29/Jul/2016 LPKR 1.145 1.145 1.120 1.135 31.856.800 1.973 (10) 6.50% 29/Jul/2016 WIKA 3.050 3.050 2.960 2.980 16.305.400 1.897 (70) 6.50%
Tabel 4.4 Data bid-ask spreadiPT. LippoKarawaci Tabel 4.10 Data bid-ask spread PT. Waskita
Karya
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 MYRX 680 690 660 670 121.537.200 2.319 (10) 7.25%
29/Feb/2016 MYRX 825 855 810 855 55.971.200 642 30 7.00% Hasil Uji Normalitas
30/Mar/2016 MYRX 800 810 795 800 84.360.500 945 - 6.75%
29/Apr/2016 MYRX 790 810 790 810 225.990.300 1.955 20 6.75%
30/Mei/2016 MYRX 770 775 765 770 159.467.600 1.591 - 6.75%
30/Jun/2016 MYRX 780 785 775 785 222.056.300 1.777 5 6.50%
29/Jul/2016 MYRX 775 780 765 775 188.188.400 1.775 - 6.50%
Tabel 4.5 Data bid-ask spread Hanson
International
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 PTPP 3.940 3.960 3.820 3.900 5.982.900 1.703 (40) 7.25%
29/Feb/2016 PTPP 3.760 3.780 3.685 3.690 7.688.200 2.752 (70) 7.00%
30/Mar/2016 PTPP 3.875 3.870 3.830 3.840 9.393.900 1.897 (35) 6.75%
29/Apr/2016 PTPP 3.645 3.685 3.600 3.665 2.582.700 641 20 6.75%
30/Mei/2016 PTPP 3.520 3.720 3.560 3.690 8.891.200 1.198 170 6.75%
30/Jun/2016 PTPP 3.940 3.980 3.900 3.900 22.329.600 1.746 (40) 6.50%
29/Jul/2016 PTPP 3.990 4.000 3.860 3.860 8.981.500 1.334 (130) 6.50%
Tabel 4.6 Data bid-ask spread PT. Pembangunan Hasil uji multikolinearitas
dan Perumaan
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 PWON 440 454 442 448 83.791.700 4.953 8 7.25%
29/Feb/2016 PWON 466 467 458 458 32.415.600 2.659 (8) 7.00%
30/Mar/2016 PWON 505 515 492 495 92.178.700 3.530 (10) 6.75%
29/Apr/2016 PWON 535 530 515 525 21.791.100 1.406 (10) 6.75%
30/Mei/2016 PWON 540 550 535 540 70.208.700 2.474 - 6.75% Hasil Uji F (simultan)
30/Jun/2016 PWON 615 645 615 615 129.916.100 4.183 - 6.50%
29/Jul/2016 PWON 640 650 635 650 94.251.300 2.691 10 6.50%
Tabel 4.7 Data bid-ask spread PT. Pakuwon Jati
Tanggal Stock Code Previous High Low Close Volume Frequency Change Interest Rate
29/Jan/2016 SMRA 1.450 1.470 1.420 1.445 49.629.500 2.529 (5) 7.25%
29/Feb/2016 SMRA 1.575 1.595 1.545 1.595 25.556.100 1.771 20 7.00%
30/Mar/2016 SMRA 1.690 1.705 1.575 1.590 51.534.700 4.910 (100) 6.75%
29/Apr/2016 SMRA 1.590 1.580 1.555 1.565 28.359.700 2.413 (25) 6.75%
30/Mei/2016 SMRA 1.600 1.620 1.575 1.585 14.397.000 1.800 (15) 6.75%
30/Jun/2016 SMRA 1.780 1.825 1.795 1.810 54.323.100 3.313 30 6.50% Hasil Uji t (parsial)
29/Jul/2016 SMRA 1.700 1.715 1.685 1.695 47.410.000 2.088 (5) 6.50%
ABSTRAK
Masalah penjadwalan mata kuliah dan pemberitahuan pengumuman dalam suatu kampus merupakan hal yang rumit
dan cenderung kurang dihiraukan oleh mahasiswa. Pada penelitian ini dilakukan pemecahan masalah penjadwalan
mata kuliah dan pemberitahuan pengumuman dengan sebuah notifikasi. Dalam pembuatan sistem ini, metode yang
digunakan adalah metode skala prioritas dimulai dari pengumpulan data ketersedian untuk mengajar dari dosen luar
yang sebelumnya sudah mengkonfirmasi ke sekretariat prodi, Dimana dosen luar lebih diutamakan. Analisa
permasalahan, desain sistem dengan menggunakan UML, pembuatan aplikasi dengan sistem operasi Android melalui
platform Android Studio, implementasi pada perangkat mobile yang dimiliki oleh user, dan evaluasi apakah sistem
sudah berjalan dengan baik atau tidak. Diharapkan dengan adanya sistem yang akan dibangun dapat membantu
mahasiswa untuk mengetahui pengumuman dari sekretariat prodi, dan dalam membuat jadwal perkuliahan.
Gambar 1. Use case Sekretariat Prodi (Admin) Tabel 1. Tabel Kuisioner Mahasiswa
Penilaian
No. Deskripsi
SS S KS TS STS
1. Apakah 3 2
aplikasi ini
dapat
memberikan
informasi
perubahan
jadwal
perkuliahan
kepada mahasiswa
mahasiswa secara cepat
secara cepat 2. Apakah
2. Apakah 2 2 1 aplikasi ini
aplikasi ini mempermuda
mempermudah h untuk
untuk memberikan
memberikan informasi
informasi pengumuman
pengumuman 3. Mempermuda
3. Mempermudah 3 2 h mahasiswa
mahasiswa melihat jadwal
melihat jadwal perkuliahan
perkuliahan 4. Apakah
4. Apakah 2 1 2 informasi
informasi dapat terlihat
dapat terlihat atau terbaca
atau terbaca dengan baik
dengan baik 5. Apakah menu
2. Apakah menu 3 2 aplikasi dapat
aplikasi dapat terbaca
terbaca dengan dengan baik
baik 6. Apakah
3. Apakah 2 3 aplikasi
aplikasi bermanfaat
bermanfaat bagi
bagi perkuliahan
perkuliahan 7. Kecepatan
4. Kecepatan 3 1 1 menerima
menerima notifikasi
notifikasi cepat cepat
Tabel 2. Tabel Kuisioner Sekretariat Prodi Dari 6 responden rata – rata memberikan
Keterangan: SS: Sangat Setuju, S: Setuju, nilai baik mengenai sistem informasi
KS: Kurang Setuju, TS: Tidak penjadwalan dan pengumuman perkuliahan ini.
Sejutu. STS: Sangat Tidak Berdasarkan pengolahan data kuisioner, didapat
Setuju feedback dari mahasiswa dan sekretariat prodi
Penilaian bahwa sistem ini dapat membantu untuk
No memberikan informasi jadwal perkuliahan dan
Deskripsi S S K T ST
. pengumuman perkuliahan.
S S S S
1. Apakah
aplikasi ini 4. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat 4.1. Kesimpulan
memberikan Dari hasil penelitian dan percobaan untuk
informasi tugas akhir dengan judul sistem informasi
perubahan penjadwalan perkuliahan, ujian tengah semester
jadwal dan ujian akhir semester di dapatkan beberapa
perkuliahan hal antara lain.
kepada
4.2. Saran
Saran yang ada dalam penelitian dan
percobaan yang dapat digunakan dalam
pengembangan penelitian ini selanjutnya adalah.
1. Ditambahkan penyusunan jadwal
perkuliahan secara otomatis dalam aplikasi
ini.
2. Ditambahkan pengecekan data bentrok yang
tidak beracuan hanya pada data ruangan,
hari, dan jam perkuliahan.
3. Penambahan sistem untuk voting.
5. DAFTAR PUSTAKA
Fowler, Martin. 2005. “UML Distilled Panduan
Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar”
Edisi 3 dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta
Andi
Gunawan, Aldy., Ong, Hon Liong dan Ng, Kien
Ming. 2004. Applying Metahueristic For
The Course Scheduling Problem.
Procceedings of the Fifth Asia Pasific
Industrial Engineering and Management
Systems Conference 2004.
[Hartington, Mike. 2016. Ionic Cookbook over
20 exciting recipes to spice up your
application development with ionic.
Kuske, Sabine; Gogolla, Martin; Kreowski,
Hans-Jörg; & Ziemann, Paul. 2009.
“Towards an integrated graph-based
semantics for UML”. SoftwSyst Model
(2009) 8:403–422.
Departemen Pendidikan. Nasional. 2008 “Kamus
Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Taylor, A, G. (2013). SQL for Dummies (8 ed.).
New Jersey John Wiley & Sons.
Retrieved March 6, 2016.