Anda di halaman 1dari 27

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/360514621

Kontribusi Biologi dalam Ilmu Forensik

Conference Paper · November 2022

CITATION READS

1 1,663

4 authors:

Rosyid Ridlo Al Hakim Esa Rinjani Cantika Putri


Independent Forensics Universitas Jenderal Soedirman
138 PUBLICATIONS 357 CITATIONS 10 PUBLICATIONS 7 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Siti Rukayah Erie Kolya Nasution


Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman
38 PUBLICATIONS 66 CITATIONS 37 PUBLICATIONS 97 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rosyid Ridlo Al Hakim on 03 October 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek Ke-VII
(SNPBS VII)

TEMA:
“Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi
Pembelajarannya”

RUANG CAKAP, GEDUNG C, KAMPUS 1 FKIP UMS


Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta, 57162
Telp. (0271) 717417 ext. 2147 , Fax. (0271) 715448
E-mail: semnas-pendbiologi@ums.ac.id
Website: http://snpbs.ums.ac.id

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SEPTEMBER 2022
PROSIDING
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek Ke-VII
ISU-ISU STRATEGIS SAINS, LINGKUNGAN, DAN INOVASI PEMBELAJARANNYA

EDITOR AHLI : EDITOR PELAKSANA :


Dra. Aminah Asngad, M.Si Guntur Nurcahyanto, ST., M.Pd
Dra. Suparti, M.Si Lina Agustina, M.Pd
Dra. Hariyatmi, M.Si Dr. Efri Roziaty, S.Si, M.Si
Dr. Djumadi, M.Biomed
Yasir Sidiq, S.Pd., M.Sc .Ph.d.
Endang Setyaningsih, S.Si, M.Si
Dr. Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si
Dra. Titik Suryani, M.Sc
Putri Agustina, S.Pd, M.Pd
Dr. Santhyami, M.Si
Dr. Ambarwati, M.Si
Annur Indra Kusumadani, S.Pd, M.Pd
Rina Astuti, M.Pd
Dwi Setyo Astuti, M.Pd
Ima Aryani, M.Pd
Mazwar Ismiyanto, M.Pd
Muhammad Wisnu, M.Biotech
Siti Kartikasari, M.Pd
Erma Musbita T., M.Si
M. Imam Fatkhurrohman, M.Sc

p-ISSN No. 2527-533X


e-ISSN No. 2685-8770

Dilarang Keras menjiplak, mengutip, dan mefotokopi sebagian atau seluruh isi
buku ini serta memperjual belikan tanpa izin tertulis

HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG- UNDANG


SUSUNAN PANITIA SNPBS VII p-ISSN: 2527-533X

SUSUNAN PANITIA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BIOLOGI DAN SAINTEK KE-
VII TAHUN 2022

Penanggung Jawab : Kaprodi Pendidikan Biologi FKIP UMS


(Putri Agustina, S.Pd, M.Pd)
Dewan Penasehat : Dr. Sofyan Anif, M.Si
Dra. Aminah Asngad, M.Si.
Dra. Suparti, M.Si.
Dr. Djumadi, M.Biomed
Ketua Panitia : Yasir Sidiq, S.Pd., M.Sc .Ph.d.
Sekretaris dan : Dwi Setyo Astuti, M.Pd
Kesekretariatan Siti Kartika Sari, M.Pd.
Annur Indra Kusumadani, M.Pd
Bendahara : Rina Astuti, M.Pd.
Endang Setyaningsih, S.Si, M.Si
Humas dan Perijinan : Dr. Efri Roziaty, M.Si.
Dra. Hariyatmi, M.Si
Dr. Santhyami, M.Si
Konsumsi : Ima Aryani, S.Pd, M.Pd
Perlengkapan, : Rifky Arif Rahmat, S.Pd, M.Pd
Mazwar Ismiyanto, M.Pd
Muhammad Wisnu, M.Biotech
M. Imam Fatkhurrohman, M.Sc
Acara dan Persidangan : Erma Musbitha Tyastuti, S.Si, M.Si
Dra. Titik Suryani, M.Sc
Dr. Triastuti Rahayu, M.Si
Prosiding dan Buku : Lina Agustina, S.Pd, M.Pd
Abstrak Guntur Nurcahyanto, ST., M.Pd
Dr. Ambarwati, M.Si

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | iii
KATA PENGANTAR p-ISSN: 2527-533X

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat
menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek VII 2022. Seminar yang
mengambil tema “Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya”
merupakan salah satu wujud kepedulian dan komitmen dalam mendukung peningkatan kualitas
penelitian dan pendidikan di Indonesia. Isu-isu strategis di bidang sains, lingkungan, dan
inovasi pembelajaran penting diketahui oleh para pendidik (guru dan dosen) maupun peneliti
dan pemerhati bidang tersebut untuk dapat menyesuaikan dan meng-upgrade pengetahuan
yang dimilikinya.
Seminar ini merupakan kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, mewujudkan kebebasan akademik dengan memperkenalkan Prodi Pendidikan
Biologi FKIP UMS sebagai salah satu bagian dari LPTK yang dapat berkolaborasi dengan
berbagai instansi, baik pendidikan maupun non pendidikan.
Kegiatan Seminar Nasional ini dapat terlaksana karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Seluruh panitia SNPBS VII 2022.
3. Tim reviewer baik internal maupun eksternal.
4. Peserta dan pemakalah seminar yang berpartisipasi.
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhirnya semoga kegiatan Seminar Nasional ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
memberi manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Surakarta, 5 September 2022


Panitia

iv | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


PENDAHULUAN p-ISSN: 2527-533X

PENDAHULUAN
Sains dan Lingkungan senantiasa mengalami perkembangan. Saat ini, dunia berada pada
era pengetahuan yang ditandai dengan salah satunya kemajuan ilmu pengetahuan serta
teknologi yang sangat pesat. Dunia disuguhkan pada berbagai inovasi dan kemajuan pada
berbagai bidang seperti industri, informasi dan telekomunikasi, teknologi tinggi (high tech)
bidang antariksa, teknologi robot, serta kemajuan bioteknologi dan biologi molekuler.
Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang tersebut, menjadikan hampir setiap bangsa di
dunia berpacu untuk mengembangkan setiap sendi kehidupannya pada dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bungkus zaman yang disebut sebagai era globalisasi dimana ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu indikator kemajuan bangsa dalam menghadapi
persaingan global.
John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam buku Megatrends 2000 meramalkan bahwa
salah satu megatrend abad 21 adalah peralihan dari model dan metafora fisika ke model dan
metafora biologi untuk membantu kita memahami dilema dan peluang dewasa ini. Ramalan
John Naisbitt dan Patricia Aburdene merupakan satu ramalan yang realistis, bukankah sebelum
memasuki abad 21 kemajuan di bidang biologi benar-benar telah dirasakan sampai pada
kemajuan biologi modern yang luar biasa. Lanjutnya, kita akan bersiap lebih jauh lagi pada
ambang era besar: Bioteknologi. Di era abad 21 bioteknologi seperti perkiraan sebelumnya
akan sama pentingnya dengan komputer. Bioteknologi akan menjadi booming, setidaknya arah
pertama bioteknologi yang sudah banyak dikembangkan adalah dalam bidang pertanian dan
peternakan, industri makanan, sampai pada industri pakaian dan kesehatan. Perusahaan-
perusahaan bioteknologi saat ini berpacu dengan penemuan obat baru dan pengembangan obat
mencapai lebih dari 300 produk obat dan 200 vaksin penyakit di dunia diantaranya kanker,
Alzheimer, penyakit jantung, AIDS, arthritis dan berbagai penyakit infeksi di negara
berkembang.
Perkembangan bioteknologi lain yang dewasa ini mengalami kemajuan pesat adalah
manipulasi genetic pada tanaman dan hewan. Melalui rekayasa genetik dapat menghasilkan
tanaman transgenik. Hal ini merupakan suatu terobosan untuk mengembangkan tanaman yang
mempunyai kualitas super dan mampu berproduksi banyak dan mempunyai daya tahan
terhadap penyakit baik yang disebabkan oleh virus, parasit, herbisida serta mempunyai
ketahanan terhadap penyimpanan pascapanen.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat juga berdampak pada
dunia pendidikan. Pendidikan diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di dunia
kerja sehingga berbagai inovasi perlu diciptakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Perubahan kurikulum di berbagai jenjang mulai pendidikan dasar, menengah, sampai
pendidikan tinggi pada dasarnya bertujuan membekali lulusan dengan kompetensi yang dapat
digunakan pada kehidupannya di masa yang akan datang.
Upaya menyelaraskan lulusan di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia agar mampu
bersaing di dunia global diwujudkan dengan disusunnya Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), yaitu kerangka penjenjangan kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, serta mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa
Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia.
Isu-isu kontemporer di bidang sains, lingkungan, dan inovasi pembelajaran penting diketahui
oleh para pendidik (guru dan dosen) maupun peneliti dan pemerhati bidang tersebut untuk
dapat menyesuaikan dan selalu meng-upgrade pengetahuan yang dimilikinya. Harapannya,
dengan mengikuti perkembangan isu terkini di bidangnya, dapat menjadi pemicu untuk
meningkatkan kualitas penelitian dan pendidikan di Indonesia.

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | v


PENDAHULUAN p-ISSN: 2527-533X
Berdasarkan latar belakang tersebut, program studi Pendidikan Biologi FKIP UMS dalam
merespon perkembangan sains, lingkungan, dan inovasi pembelajaran yang sangat pesat
mengagendakan Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 sebagai
wujud kepedulian dan komitmen dalam mendukung peningkatan kualitas penelitian dan
pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini adalah kegiatan kenam setelah SNPBS pertama, kedua,
ketiga, keempat, dan kelima sukses dilaksanakan pada tahun 2016 sampai dengan 2021.

vi | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


DAFTAR KODE RUANG SIDANG PARALEL DAN LINK INVITATION

SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN


SAINTEK (SNPBS) KE-VII 2022

Hari, tanggal : Sabtu, 4 Juni 2022


WAKTU
NO ACARA PJ KETERANGAN
(WIB)
- Membuka room
zoom
Acara
- Koordinasi
1 07.00 – 07.29 Persiapan Sekre
peserta
Perkap
- Pemutaran
video promosi
Pembukaan Acara, MC : Shinta
2 07.30 – 07.35
MC Nuriyah
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Acara Video oleh
3 07.36 – 07.45
Surya Perkap perkap
Tilawah : Laila
Chusna Sabila
4 07.46 – 07.55 Tilawah dan sari tilawah Acara
Sari Tilawah :
Mutiara Hanifah
5 07.56 – 08.25 Sambutan Acara

07.56 – 08.05 Ketua Panitia : Yasir Sidiq Ph.D Acara


Sekaligus
Rektor : Prof. Dr. Sofyan Anif,
08.06 – 08.20 Acara membuka secara
M.Si
resmi SNPBS 7
Pemutaran video
Acara
8 08.21 – 08.25 Persiapan acara inti promosi Prodi
Perkap
Biologi
7 08.26 – 11.10 Acara Inti
Pembicara 1 : Prof. Anna
Acara
08.26 – 09.10 Permanasari, M. Si (Universitas Moderator
Moderator
Pakuan Bogor) M.Imam
Pembicara 2 : Dr. Rarastoeti Fatkhurohman,
Acara
09.11 – 09.55 Pratiwi, M.Sc (Fakultas Biologi M.Sc
Moderator
UGM)
Pembicara 3 : Dr. Efri Roziaty, Notulensi
M. Si (Pendidikan Biologi Acara Nila Permatasari
09.56 – 10.40
Universitas Muhammadiyah Moderator
Surakarta) Operator
Acara YouTube Shakti
10.41 – 11.10 Tanya Jawab
Moderator
Penayangan Sertifikat Acara
11.11 – 11.15
Pembicara Sekre
Acara, Reminder dari Sie
9 11.16 – 11.25 Pengumuman
MC Sidang

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | vii
DAFTAR KODE RUANG SIDANG PARALEL DAN LINK INVITATION

WAKTU
NO ACARA PJ KETERANGAN
(WIB)
Acara,
10 11.26 – 11.30 Penutupan
MC
11 11:30 – 12:30 ISHOMA
Link Zoom per
12 12.30-13.00 Persiapan Sidang pemakalah via Zoom All crew
sidang
Notulen
Peserta
sidang per
13 13:00 – 15:00 Sidang paralel (presentasi pemakalah) via Zoom Pemakalah
ruang
Presentasi Paper
virtual
14 15:00 Selesai

viii | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


DAFTAR KODE RUANG SIDANG PARALEL DAN LINK INVITATION

DAFTAR KODE RUANG SIDANG PARALEL DAN LINK INVITATION


ROOM ZOOM MEETING
Link Zoom Seminar Utama:
https://us02web.zoom.us/j/87190017858?pwd=d2JyYk05Uk1uTFErRXdhbW9NUHo1UT09

Meeting ID: 871 9001 7858


Passcode: SNPBS7

Daftar Kode Ruang Sidang Paralel dan Link Invitation Room Zoom Meeting
Kode
No Moderator Notulen Invitation
Ruang
Join Zoom Meeting
Kharisma https://zoom.us/j/99434740943?pwd=TjIyTzUw
Muhammad
Margiyana RmVHeVAxblpRUCsyb3lzZz09
1. S.1.1 Wisnu, M.
Dinda
Biotech
Hapsari Meeting ID: 994 3474 0943
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/99054819463?pwd=YXdIelR0
Eka Siwi
Triastuti MGhQV2hzcXJFRENpZGlEQT09
2. S.1.2 Rendang
Rahayu, M.Si
Oktavia
Meeting ID: 990 5481 9463
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/92793864648?pwd=VmE0RWl
Erma Musbita Eriza Ayu ZakNpeVcyeW9RblNLM1FRZz09
3. S.1.3
Tyastuti, M.Si Ning Tias
Meeting ID: 927 9386 4648
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/93565194289?pwd=R3VwVG5
Noerlita
Dra.Titik VMUhoK0FaVHowb05LdmZ2dz09
4. S.1.4 Leyla
Suryani, M.Sc
Anggraheni
Meeting ID: 935 6519 4289
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/99017462897?pwd=UzZFNFV
Yasir Sidiq, Anggie
RTTdWcXZTVThCUU9GN3VxQT09
5. S.1.5 S.Pd., M.Sc Puspitaning
.Ph.d. rum
Meeting ID: 990 1746 2897
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/91402041256?pwd=dnJGSXE1
Wanda
Dr. Santhyami, VDF5NWk3Y2RDNXJFbm1ZQT09
6. L.2.1 Datik
M.Si
Risnasari
Meeting ID: 914 0204 1256
Passcode: snpbs7

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | ix


DAFTAR KODE RUANG SIDANG PARALEL DAN LINK INVITATION

Kode
No Moderator Notulen Invitation
Ruang
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/97872108852?pwd=eTB0Z3Y1
Lina Agustina, Mei Reni ejlzK0d4RFp1MkxBMkV6UT09
7. L.2.1
M.Pd. Sholikah
Meeting ID: 978 7210 8852
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/92547964684?pwd=MWpPdDh
Dr. Zahra wUzhkNEFaeGRaOWtsamxRQT09
8. L.2.3
Ambarawati Konitah
Meeting ID: 925 4796 4684
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/92662702332?pwd=MnU0VUV
Rina Astuti, Siti Nur HYVVRQlFXcmFReVV2SGdRQT09
9. P.3.1
M.Pd Syarifah
Meeting ID: 926 6270 2332
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/97796301758?pwd=R3ZGMH
Dwi Setyo Mutiara UyVm1GVnBESWxhQWhWYStzUT09
10. P.3.2
Astuti, M.Pd. Hanifah
Meeting ID: 977 9630 1758
Passcode: snpbs7
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/91457572561?pwd=UmV0Tis4
Putri Agustina, Nizar Nauli c2RWeE5yYzdDNWVPOENmdz09
11. P.3.3
M.Pd. Sinangkling
Meeting ID: 914 5757 2561
Passcode: snpbs7

x | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


DAFTAR ISI p-ISSN: 2527-533X

DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................. i

Susunan Panitia SNBS ke-VII Tahun 2022 .................................................................... iii

Kata Pengantar ................................................................................................................. iv

Pendahuluan ...................................................................................................................... v

Susunan Acara SNPBS ke-VII Tahun 2022 ................................................................... vii

Daftar Kode Ruang Sidang Paralel dan Link Invitation .............................................. ix

Daftar Isi ............................................................................................................................ xii

Materi Pemakalah Utama


Arah Pendidikan Ipa Masa Kini: STEM Education For Sustainability Development
(Oleh: Anna Permanasari)................................................................................................... 1

Pembelajaran Biologi Molekular Dan Bioteknologi Dalam Konsep Merdeka Belajar


(Oleh: Rarastoeti Pratiwi) ................................................................................................... 2

Lichen Dalam Perspekstif Perkembangan Penelitian Biologi di Masa Kini dan Nanti
(Oleh: Efri Roziaty) ............................................................................................................ 3

Artikel Pemakalah Paralel


Conservation And Sustainability Of Sowang Plant: Does Folk Taxonomy Play An
Important Role? (Oleh: Raynard Christianson Sanito) ....................................................... 13

Analisis Spasio-Temporal Kasus Covid-19 Di Indonesia Tahun 2020. (Oleh: Afi


Nursafingi) .......................................................................................................................... 20

Kadar Prolin Dan Indeks Toleransi Pinak Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)
Hasil Kultur Jaringan Di PTPN VII Cinta Manis Pada Cekaman Kekeringan. (Oleh:
Sumariana dan Juswardi) .................................................................................................... 26

Identifikasi dan Klasifikasi Spesies Rotan Di Indonesia (Oleh: Titi Kalima) .................... 33

Pemanfaatan Limbah Nanas Dan Bulu Ayam Sebagai Bahan Baku Pop Dengan
Penambahan Mikroorganisme Lumbricus terrestis Dan Tenebrio molitor Sebagai
Dekomposer. (Oleh: Novandita Aulia Akbar dan Aminah Asngad) .................................. 41

Efektivitas Hand Sanitizer Kombinasi Ekstrak Biji Alpukat Dan Jeruk Nipis Terhadap
Uji Sensoris Dengan Penambahan Carbopol Dan Triklosan. (Oleh: Nazzilah Maluha
Risalam dan Aminah Asngad) ............................................................................................ 48

Pemanfaatan Azolla mycrophylla Dan Daun Kersen Sebagai Pupuk Organik Cair (POC)
Dengan Penambahan Bioaktivator Rebung Bambu. (Oleh: Doni Lucki Irawan dan
Aminah Asngad) ................................................................................................................. 57

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | xi


DAFTAR ISI p-ISSN: 2527-533X
Riview: Evaluasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) Di Kabupaten Bantul
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (Oleh: I Gede Wempi Dody Surya Permadi, Risqa
Novitasari, Heru, dan Dwi Fitrianingtyas) .......................................................................... 68

Profil Hematologi Itik Pekin Pada Fotoperiode Berbeda yang Dikombinasikan Dengan
Aditif Pakan Tepung Daun Kelor. (Oleh: Kasiyati, Agata Rio Pratama, dan Muhammad
Anwar Djaelani) .................................................................................................................. 73

Pengaruh Konsentrasi 6-Benzyl Amino Purine (BAP) Dan Media Murashige and skoog
(MS) Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Subkultur Anggrek Dendrobium sp.
Woo Leng Secara In Vitro. (Oleh: Rimala Erisa, Steffanie Nurliana, Dedi Satriawan, R.
R. Sri Astuti, dan Marlin) ................................................................................................... 83

Pengaruh Konsentrasi 6-Benzyl Amino Purine (BAP) Dan Sukrosa Terhadap


Pertumbuhan Dan Perkembangan Subkultur Anggrek Dendrobium sp. Woo Leng Secara
In Vitro. (Oleh: Fetri Rahmawidowati, Steffanie Nurliana, Dedi Satriawan, R.R. Sri
Astuti, dan Marlin) .............................................................................................................. 94

Pemanfaatan Limbah Tebu Dan Bulu Ayam Sebagai Bahan Baku POP Dengan
Penambahan Mikroorganisme Lumbriscus terrestris dan Zophobas morio Sebagai
Dekomposer. (Oleh: Ika Putri Novianti, Aminah Asngad)................................................. 104

Pengaruh Tanaman Kedelai Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung. (Oleh: Krisna Puji
Utama, dan Suparti) ............................................................................................................ 111

Pemanfaatan Limbah Jerami dan Bulu Ayam Sebagai Bahan Baku POP Dengan
Penambahan Mikroorganisme Lumbriscus terrestris Dan Maggot BSF Sebagai
Dekomposer. (Oleh: Ardhananes Wari Almastin, Aminah Asngad) .................................. 118

Pemanfaatan Sabut Kelapa dan Bulu Ayam Sebagai Bahan POP Dengan Penambahan
Mikroorganisme Lumbricus sp dan Eisenia fetida Sebagai Dekomposer. (Oleh: Aisyah
Cahyaningsih dan Aminah Asngad) ................................................................................... 125

Morfologi Bunga Dan Daya Kecambah Benih Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana
Bertoni M). (Oleh: Parnidi, Taufik Hidayat RS, Aprilia Ridhawati Mala Murianingrum
dan Marjani) ........................................................................................................................ 132

Pertumbuhan Awal Bibit Malapari Hasil Stek Batang Setelah Pemberian Pupuk Kompos
Dan NPK. (Oleh: Hamdan Adma Adinugraha, dan Mekianus Luti) .................................. 140

Kontribusi Biologi Dalam Ilmu Forensik. (Oleh: Rosyid Ridlo Al Hakim, Esa Rinjani
Cantika Putri, Siti Rukayah, dan Erie Kolya Nasution)...................................................... 147

Pertumbuhan Tanaman Sawi Sendok (Brassica rapa L.) Pada Media Yang Ditambahkan
POC Kulit Pisang Kepok. (Oleh: Indah Wahyuni, dan Suparti)......................................... 156

Efektivitas Hand Sanitizer Kombinasi Ekstrak Biji Alpukat Dan Kayu Secang Terhadap
Uji Sensoris Dengan Penambahan Carbopol Dan Triklosan. (Oleh: Geswin Gernes, dan
Aminah Asngad) ................................................................................................................. 162

xii | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


DAFTAR ISI p-ISSN: 2527-533X
Evektifitas Hand Sanitizer Kombinasi Biji Alpukat Dan Lidah Buaya Terhadap Uji
Sensoris Dengan Penambahan Carbopol Dan Triklosan (Oleh: Rizki Hanara, dan Aminah
Asngad) ............................................................................................................................... 169

Pemanfaatan Azolla microphylla Dan Daun Kelor Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair
Dengan Penambahan Bioaktivator Rebung Bambu Betung (Oleh: Ratna Palupi, dan
Aminah Asngad) ................................................................................................................. 176

Efektifitas Pemberian Pupuk Organik Cair Dengan Bahan Baku Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Bayam Hijau Pada Media Hidroponik Dengan Interval Waktu Berbeda.
(Oleh: Aminah Asngad, Novi Khofiyanti, dan Erna Jumihartiningsih) ............................. 183

Mutasi Virus Sars-Cov-2 Varian Omicron (B.1.1.529). (Oleh: Rina Isnawati) ................. 193

Perbedaan Dan Kelimpahan Metabolit Daun Kelor (Moringa oleifera LAM.)


Berdasarkan Ketinggian Tempat Di Sumatera Selatan. (Oleh: Kintan Putriani, Harmida,
dan Juswardi) ...................................................................................................................... 205

Konsepsi Pelaksanaan Konservasi Lumpur Bledug Kuwu Dan Potensinya Dalam


Pembuatan Natrium Klorida Di Kabupaten Grobogan. (Oleh: Syifara Chika) .................. 213

Penambahan Sekam Padi Sebagai Campuran Pada Media Tanam Terhadap Produktivitas
Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreotus). (Oleh: Tyas Wulandari S.F, dan Suparti)......... 219

Pertumbuhan Tanaman Tomat Dengan Pemberian Vitamin B1 Dan Hormon Giberelin.


(Oleh: Rizka Nur Kholifah, dan Suparti) ............................................................................ 225

Pertumbuhan Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L) Secara Hidroponik


Menggunakan Ekstrak Limbah Bawang Merah. (Oleh: Annisa Nur Fajri, dan Suparti) ... 232

Penkajian Fosil Cangkang Siput Dari Lempung Hitam Formasi Pucangan, Situs
Purbakala Sangiran, Jawa Tengah. (Oleh: Agung R. Gintu, Marchelia Welma Salenussa,
Andrea Amanda, Rejo Wagiman, dan Dwi Pramono) ........................................................ 238

Efektivitas Hand Sanitizer Kombinasi Ekastrak Biji Alpukat Dan Daun Sereh Terhadap
Uji Sensoris Dengan Penambahan Carbopol Dan Triklosan. (Oleh: Yolanda Arifah
Damayanti, dan Aminah Asngad) ....................................................................................... 248

Pemanfaatan Azolla microphylla Dan Cangkang Telur Ayam Sebagai Pupuk Organik
Cair Dengan Bioaktivator Rebung Bambu. (Oleh: Firstnanda Ivanka Putri, dan Aminah
Asngad) ............................................................................................................................... 255

Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvacea) Pada Campuran Media Klaras Dan
Limbah Kapas Dengan Ketebalan Yang Berbeda. (Oleh: Anggie Puspitaningrum, dan
Suparti)................................................................................................................................ 262

Uji Total Asam Dan Organoleptik Water Kefir Ekstrak Buah Apel Hijau (Pyrus malus
L.) Dengan Variasi Lama Fermentasi Dan Konsentrasi Kristal Alga. (Oleh: Titik Suryani,
dan Aulia Nurul Khasanah) ................................................................................................ 272

Indentifikasi Dampak Industri Semen Yang Merugikan Masyarakat. (Oleh: Sri Sulasmi,
Mubasysyr Hasanbasri, dan Rustamaji).............................................................................. 280

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | xiii
DAFTAR ISI p-ISSN: 2527-533X
Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Vegetasi Riparian Bagian Hulu Sungai Welang -
Jawa Timur. (Oleh: Farhani Nurshafa Rahmania, dan Rony Irawanto) ............................. 290

Pemantauan Kualitas Air Dan Keanekaragaman Jenis Vegetasi Di Bagian Hulu Sungai
Brantas - Jawa Timur. (Oleh: Nadila Wulan Cahyani, dan Rony Irawanto) ...................... 299

Distribusi Spasial Kelimpahan Zooplankton Subclass Copepoda Di Waduk Klego


Boyolali Jawa Tengah. (Oleh: Ilham Bukhori Ramadansyah, dan Efri Roziaty) .............. 308

Karakteristik Morfologi Jamur Makroskopis Pada Jalur Pendakian Di Kawasan Hutan


Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. (Oleh: Muhammad Fauzi
Nurromadhon, dan Efri Roziaty) ........................................................................................ 317

Karakteristik Habitat Larva Anopheles vagus Pada Persawahan Di Desa Rantau Nipis
Kabupaten Oku Selatan. (Oleh: Nungki Hapsari Suryaningtyas, Maya Arisanti, dan
Yahya) ................................................................................................................................. 324

Keragaman Pertumbuhan 5 Ras Lahan Mahoni Daun Lebar Umur 12 Bulan Di


Trenggalek, Jawa Timur. (Oleh: Mashudi) ......................................................................... 330

Kombinasi Fungi Mikoriza Arbuskula Dengan Penambahan Larutan Nutrisi Air Cucian
Beras Pada Sistem Hidroponik. (Oleh: Ratna Stia Dewi, Endang Sri Purwati, dan Novita
Hikmatul Guntari) ............................................................................................................... 336

Potensi Fitoremediasi Bambu Air (Equisetum hyemale L.) Dalam Mereduksi Logam
Berat Kromium Limbah Cair Kain Jumputan Dengan Sistem Lahan Basah Buatan. (Oleh:
Merry Sitia, dan Juswardi) .................................................................................................. 342

Efektivitas Kombinasi Vegetasi Salvinia molesta Mitchell Dan Eichhornia crassipes


(Mart.) Solms Dalam Fitoremediasi Logam Berat Pb Limbah Cair Kain Jumputan. (Oleh:
Nur Suci Ramadhani, dan Juswardi)................................................................................... 351

Keragaman Lichen Pada Batang Palem Ekor Tupai (Wodyetia bifurcata L.) Berdasarkan
Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Yang Berbeda. (Oleh: Mitra Turahmi, Harmida, dan Nita
Aminasih)............................................................................................................................ 359

Bentuk Kehidupan (Life-Form) Tumbuhan Penyusun Vegetasi Di Desa Geyer, Grobogan,


Jawa Tengah. (Oleh: Rina Widhia Metha Putri, dan Santhyami) ....................................... 369

Distribusi Lichen Genus Lobaria Di Jalur Pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa
Timur. (Oleh: Defi Maretiani Puspitasari, dan Efri Roziaty) ............................................. 378

Pengaruh Klon Jati (Tectona grandis L.f) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tunas
Setelah Pangkas Kedua Di Kebun Pangkas. (Oleh: Sugeng Pudjiono) ............................. 385

Hopea bancana (Boert.) Slooten Sebagai Tumbuhan Penghasil Kayu: Tahap


Perkecambahan. (Oleh: Sahromi) ....................................................................................... 391

Eksplorasi Flora Di Taman Eden 100 Dan Sekitarnya Untuk Pengkayaan Koleksi Kebun
Raya Samosir Sumatera Utara. (Oleh: Sumanto) .............................................................. 396

xiv | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


DAFTAR ISI p-ISSN: 2527-533X
Interaksi Antara Tanaman Dengan Semut: Studi Kasus Pada Nepenthes mirabilis Druce
Di Kebun Raya Bogor. (Oleh: Tri Handayani ) .................................................................. 403

Keragaman Tanaman Perdu Yang Tumbuh Di Sepanjang Jalur Pendakian Cemoro Sewu,
Magetan. (Oleh: Awalia Ristyani H, dan Efri Roziaty) ...................................................... 410

Kandungan Klorofil Thalus Lumut Kerak Di Jalan Protokol Kecamatan Tawangmangu.


(Oleh: Fuad Hasan Aly, Efri Roziaty) ................................................................................ 417

Keanekaragaman Fitoplankton Di Waduk Klego Desa Bade Kabubaten Boyolali Jawa


Tengah. (Oleh: Wachid Bayu Saputro Aji, dan Efri Roziaty) ............................................ 426

Menggali Indikator Literasi Biologi Dalam Suatu Pengembangan Instrumen Tes. (Oleh:
Rizki Awalia, Feni Oetari, Khalida Zia, Mieke Miarsyah, dan Rizal Hendi Ristanto) ...... 431

Inovasi Pembelajaran Sebagai Strategi Peningkatan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran


Matematika Menggunakan Pendekatan Project Based Learning Di Era Pandemi. (Oleh:
Ella Laras Santi) .................................................................................................................. 443

Dinamika Tantangan Dalam Implementasi Sistem Manajemen Terintegrasi Berbasis


Sistem Manajemen Mutu Dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi. (Oleh:
Jayusman) ........................................................................................................................... 450

Mengukur Ecoliteracy: Pengembangan Instrumen Penilaian Peserta Didik. (Oleh:


Muhamad Rizal, Ana Syafrotul Karomah, Clavinzky Anggita Pasaribu, Mieke Miarsyah,
dan Rizhal Hendi Ristanto) ................................................................................................. 460

Diklat Online Guru IPA SMP Untuk Mengimplementasikan Pembelajaran Inkuiri Di


Masa Pandemik Covid-19. (Oleh: Asep Agus Sulaeman) .................................................. 468

Pembelajaran Biologi SMA di Surakarta Berbasis LMS (Learning Management System)


Di Masa Pandemi Covid-19. (Oleh: Hariyatmi, Vitri Pramudiyanti, Neti Selvia Pratiwi,
dan Muhammad Yudi Susanto) .......................................................................................... 479

Profil Laboratorium Sebagai Penunjang Praktikum IPA di SMP Negeri 1 Mojolaban


Ditinjau Dari Kualitas Dan Teknis Pengelolaan Laboratorium. (Oleh: Rahmawati Eka
Dewi, dan Rina Astuti) ....................................................................................................... 497

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi Pemanasan Global
Menggunakan Model Blended Learning Di SMP Negeri 3 Sawit TA 2021/2022. (Oleh:
Fariska Anjar Ariastuti, dan Lina Agustina) ....................................................................... 504

Isu Sosiosaintifik: Sebuah Sarana Untuk Mengasah HOTS Siswa. (Oleh: Sudaryanti,
Felia Nurjihan Pratiska, Alfi Lailatul Qadriyah, Rizhal Hendi Ristanto, dan Mieke
Miarsyah) ............................................................................................................................ 509

Perkembangan Tren Penelitian Komitmen Afektif Pada Guru: Sebuah Analisis


Bibliometri. (Oleh: Firda Nurfaida, Neti Karnati) .............................................................. 520

Pembelajaran IPA Kelas VII di MTS Boyolali Menggunakan Blended Learning. (Oleh:
Merlanita Firsty Mariadini, dan Hariyatmi)........................................................................ 531

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | xv


DAFTAR ISI p-ISSN: 2527-533X
Deskripsi Nilai Karakter Siswa Kelas VIII SMPN 2 Jatiroto Wonogiri Pada Pembelajaran
IPA Menggunakan Google Classroom Selama Masa Pandemi Covid-19. (Oleh: Dwi
Setyo Astuti, dan Ayu Aptifah) .......................................................................................... 538

Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN 1 Surakarta Tahun Ajaran 2021/2022 Melalui
Pembelajaran Interaktif Berbasis Quizizz. (Oleh: Sinta Nuriyah, Putri Agustina, dan
Teguh Handoko) ................................................................................................................. 545

Identifikasi Kualitas Technological Pedagogical Knowledge (TPK) Pada RPP Guru IPA
Kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Sawit Semester Genap TA 2018/2019. (Oleh:
Endang Setyaningsih, Nabila Wahyu Permatasari, Erfin Nofianti) .................................... 551

Pengaruh Pembelajaran Blended Learning Pada Praktikum Ekologi Hewan Terhadap


Nilai Praktikum Mahasiswa. (Oleh: Ima Aryani, Shal Syabella) ....................................... 555

Pengembangan Modul Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. (Oleh: Annas Tasyah Tajuddin, Imam Sujadi
dan Isnandar Slamet)........................................................................................................... 561

Profil Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru IPA Se-Kecamatan Sragen Pada
Penyusunan RPP Semester Genap T.A 2019/2020. (Oleh: Putri Agustina, Alanindra
Saputra, Yanti Setyowati, Annisa Cahyaning Pamasti, dan Deasy Farisa) ........................ 565

Deskripsi Kualitas Laboratorium Sebagai Penunjang Pembelajaran Biologi Di SMA


Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati T.A 2021/2022. (Oleh: Nizar Nauli Sinangkling, Putri
Agustina, dan Adam Satya Praba Nugroho) ....................................................................... 571

Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Pelajaran IPA Di MTS
Boyolali Tahun Pelajaran 2021/2022. (Oleh: Yunita Dewi Anggraini, Hariyatmi) ........... 581

Pengembangan Instrumen Asesmen Keterampilan Proses Sains Materi Sistem Ekskresi


Pada Pembelajaran Daring. (Oleh: Dewi Rande Upa, Desy Fajar Priyayi, dan Susanti
Pudji Astuti ) ....................................................................................................................... 587

Pemanfaatan Whatsapp Sebagai Media Komunikasi dan Media Pembelajaran Daring


Ditinjau Dari Hasil Belajar Dan Proses Pembelajaran Biologi. (Oleh: Lina Agustina,
Suharyadi Wibowo) ............................................................................................................ 599

Deskripsi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Mata Pelajaran IPA Ditinjau Dari
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwantoro Tahun
Ajaran 2021/2022. (Oleh: Anandira Rahmadatulloh Anwari, Annur Indra Kusumadani) . 605

Perbandingan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Sains


Menggunakan Model Pembelajaran Socio-Scientific Problem Based Learning With
Spiritual Value Dengan Model Problem Based Learning. (Oleh: Annur Indra
Kusumadani, Sentot Budi Rahardjo, Sri Yamtinah, dan Baskoro Adi Prayitno) ............... 611

xvi | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X

KONTRIBUSI BIOLOGI DALAM ILMU FORENSIK

1.Rosyid Ridlo Al Hakim*, 2.Esa Rinjani Cantika Putri, 2.Siti Rukayah, 2.Erie Kolya
Nasution
1.
IPB University, Bogor, Jawa Barat
2.
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah
*Email: alhakimrosyid@apps.ipb.ac.id

Abstrak
Biologi forensik merupakan cabang ilmu forensik yang menggunakan pendekatan biologis dari skala jasad hingga molekuler
dalam mengungkap suatu kebenaran bukti hayati. Dalam penerapannya, biologi forensik melibatkan banyak bidang ilmu lain
untuk memaksimalkan pengungkapan bukti kebenaran. Biologi forensik dewasa ini telah berkembang menjadi bagian penting
dalam ilmu forensik dan kriminologi untuk mengungkap kasus kejahatan kriminal. Studi ini memberikan penjabaran
bagaimana ilmu biologi dapat berkontribusi dalam ilmu forensik, dari segi pandangan, fundamental ilmu forensik hayati, dan
peran biologi dalam mengungkap kebenaran.

Kata Kunci: ekologi forensik, entomologi, molekuler, palinologi, toksikologi forensik.

1. PENDAHULUAN
Forensik berasal dari bahasa latin forensis yang maknanya “dari luar” atau “tempat
umum”. Forensik dapat dimaknai sebagai bidang ilmu pengetahuan yang digunakan membantu
proses penegakan keadilan melalui proses penerapan sains atau ilmiah (Aflanie et al., 2020).
Forensik berperan penting dalam mengungkapkan kebenaran dalam kasus peradilan (Dror,
2018).
Pengungkapan kebenaran dalam investigasi kasus-kasus tertentu jika diperlukan melalui
pendekatan ilmu forensik hayati. Dalam hal ini, peran biologi forensik sangat berkontribusi
untuk mengungkap bukti-bukti ilmiah berdasarkan pendekatan biologis, dari pendekatan jasad
hingga molekuler. Pengungkapan kebenaran bukti ilmiah berdasarkan pendekatan jasad
melalui ilmu ekologi forensik, entomologi forensik, patologi forensik, dan morfologi forensik.
Namun, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam beberapa kasus yang
memerlukan kebenaran bukti ilmiah pada parameter hayati memerlukan pendekatan molekuler.
Beberapa pendekatan molekuler seperti dalam kasus forensik hewan liar (Dalton et al., 2020),
identifikasi spesies produk perburuan liar (ASHRIFURRAHMAN et al., 2022; Pertiwi et al.,
2020) ataupun identifikasi spesies melalui pendekatan morfologi (Knecht, 2012). Selain itu,
dalam prakteknya, biologi forensik dapat diperkuat pada hasil analisis laboratorium
toksikologi, sehingga keduanya dapat menjadi alat pengungkap kebenaran bukti ilmiah. Studi
ini memberikan penjabaran bagaimana ilmu biologi dapat berkontribusi dalam ilmu forensik,
dari segi pandangan, fundamental ilmu forensik hayati, dan peran biologi dalam mengungkap
kebenaran dalam praktek ilmu forensik yang didasarkan riset-riset ilmiah yang telah
dipublikasikan.

2. PANDANGAN ILMU FORENSIK


Ilmu forensik tidak hanya mempelajari mengenai kedokteran forensik saja, banyak cabang
ilmu lain yang turut berkontribusi dan menjadi aspek penting dalam ilmu forensik. Beberapa
bidang ilmu lain tersebut antara lain kimia forensik, psikologi forensik, kedokteran forensik,
patologi forensik, toksikologi forensik, psikiatri forensik, komputer atau digital forensik
(Aflanie et al., 2020), biologi forensik, ekologi forensik, entomologi forensik, botani
(palinologi) forensik, zoologi (veteriner) forensik, fisika forensik, antropologi forensik.
Umumnya, cabang ilmu forensik yang berkaitan dengan bukti jasad atau makhluk hidup
memerlukan parameter biologis dalam analisis pembuktian kebenaran, seperti rambut, darah,

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | 147
ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
feses, sidik jari, cairan semen pada sperma, urine, jaringan kulit, jaringan lunak, cairan vagina,
cairan kelenjar saliva, struktur atau lapisan tulang (Al Hakim et al., 2022).
Pandangan biologi forensik umumnya dikaitkan dengan tingkat molekuler, seperti analisis
genetik (DNA) yang diambil dari sampel parameter biologis. Identifikasi secara analisis DNA
umumnya menggunakan kromosom somatik maupun mtDNA (DNA mitokondria). Melalui
analisis DNA ini, upaya mendapatkan jejak DNA berasal dari parameter-parameter biologis
(Yudianto & Sispitasari, 2017). Karena sifatnya skala molekuler, pembuktian kebenaran
berdasarkan analisis molekuler ini memunculkan bidang ilmu baru dalam ilmu forensik berupa
genetika forensik (Pertiwi et al., 2020; Vitoševic et al., 2019) atau DNA forensik (Bianchi &
Liò, 2007; Butler, 2011).

3. BIOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI ILMU FORENSIK


3.1. Biologi Forensik: Berdasarkan DNA dan Serologi
Bukti molekuler sering digunakan dalam mengungkapkan permasalahan kriminal,
identifikasi korban, hingga pelacakan jejak. Dalam pemrofilan DNA (DNA profiling)
memainkan peran penting bagi ahli forensik. Pemrofilan DNA semakin berkembang
khususnya dalam mencari kemajuan dalam teknologi genom (Mortera et al., 2003; C. Smith et
al., 2012). Dalam perkembangannya, keahlian biologi molekuler diperlukan lebih lanjut dalam
praktek biologi forensik, seperti ekstraksi DNA. Namun tantangan terbesarnya ialah ekstraksi
DNA sering kali menimbulkan degradasi struktur DNA, nilai kuantitas DNA yang minim,
inhibitor PCR, dan kegagalan pemisahan untai DNA (Lee & Shewale, 2017). Penemuan-
penemuan dalam biologi molekuler telah membuat perkembangan biologi forensik menjadi
lebih sempurna dalam membuktikan kebenaran (Gill, 2005). Terlebih seiring dengan
perkembangan teknik PCR (polymerase chain reaction) (Opel et al., 2010) yang
memungkinkan dapat memperbanyak DNA hingga jutaan bahkan miliaran kali, mengingat
sampel parameter biologis dalam ilmu forensik yang cenderung minim bahkan dalam kondisi
post mortem yang tidak segar lagi (Aflanie et al., 2020).
Serologi dalam perannya di bidang ilmu forensik memainkan peran penting
berdasarkan pemeriksaan darah. Umumnya, pemeriksaan darah ini adalah untuk menentukan
golongan darah. Prinsip pemeriksaan serologi berasal dari tiap-tiap individu mempunyai salah
satu dari keempat golongan darah primer A, B, AB, O. Sebagai manifestasinya, apakah dari sel
darah terdapat atau tidaknya aglutinogen. Fakta permanen dari golongan darah ini adalah tidak
dapat diubah baik oleh waktu maupun patogen hingga penyakit apa pun. Pengambilan sampel
serologi dapat berasal dari saliva, keringat, cairan semen, gastrik, dan cairan tubuh lain (Aflanie
et al., 2020).
Dalam prakteknya, pemeriksaan DNA dan serologi dapat saling berkaitan bahkan
saling mendukung dalam mengungkap bukti kebenaran ilmiah berdasarkan parameter hayati.
Pemeriksaan DNA dalam biologi forensik atau DNA forensik umunya terdiri atas teknik RFLP
(retriction fragmen length polymorphism), VNTR (variable number tandem repeat), STR
(short tandem repeat), AMPSFLPS (amplified fragmen length polymorphism), dan ASO (alela
specific oligonucleotyde). Selain itu, peran biologi molekuler ini dalam ilmu forensik
didasarkan pada polimorfisme pada struktur genetik, karena sifat polimorfik ini membuat
bentuk yang berbeda-beda pada struktur dasar sehingga dapat dijadikan pembeda antara satu
individu dengan lainnya (Aflanie et al., 2020).

3.2. Biologi Forensik: Berdasarkan Morfologi


Berdasarkan morfologi suatu parameter biologis, suatu kebenaran ilmiah dapat dibuktikan
dengan pemeriksaan morfologi atau jika diperlukan digabungkan dengan pemeriksaan
molekuler. Rambut merupakan salah satu sampel hayati yang dapat dijadikan sebagai bahan
pemeriksaan morfologi dalam mengungkap kasus tertentu (Knecht, 2012), seperti perdagangan

148 | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
ilegal (Mariacher et al., 2019). Selain itu, secara makroskopis dan dengan bantuan mikroskop
secara mikroskopis kondisi morfologi suatu jaringan histologi dapat digunakan untuk
menentukan penyebab dan keadaan jaringan histologi, khususnya ketika jasad sudah berada
dalam fase post mortem (Al Haris et al., 2019; Mangestu et al., 2016; Prakoso et al., 2016).
Pemeriksaan morfologi juga dapat dilakukan pada kondisi jasad yang sudah dalam kondisi
kerangka (Aflanie et al., 2020; Ashfyatus Sa’idah, 2020; Best et al., 2018; Notohamiprodjo et
al., 2022) atau bahkan fosil (Rowe et al., 2016), khususnya dalam hal penentuan umur dan
estimasi jenis kelamin (Aflanie et al., 2020; Spradley & Jantz, 2011). Penelitian terbaru juga
menggunakan pendekatan morfologi dan pemeriksaan klinis terhadap korban trauma kejutan
listrik (Endradita et al., 2020). Kondisi gigi secara struktur morfologinya dapat juga digunakan
sebagai bahan analisis forensik untuk keperluan identifikasi (Lanteri et al., 2020). Karakter
morfologi juga dapat dijadikan asesmen morfotipe dalam mengidentifikasi suatu spesies
(Maratussholihah, 2018). Namun, dalam prakteknya, pemeriksaan morfologi sering kali
mengalami jalan buntu dalam identifikasi suatu hal, sehingga melalui pendekatan molekuler
(DNA) dapat menjadi solusi dari permasalahan ini (Riani et al., 2021). Dalam aplikasinya,
pemeriksaan morfologi melibatkan fotografi forensik (Wander & Ireland, 2014).

3.3. Biologi Forensik: Berdasarkan Ekologi Forensik


Ekologi forensik terdiri atas entomologi forensik (Alexa et al., 2022; Greenberg, 1991;
Tomberlin et al., 2011), ekologi tanah forensik dan mikroba forensik (Demanèche et al., 2017;
Finley et al., 2015), botani (palinologi) forensik (Bock, 2013; Nguyen & Weber, 2015; Schield
et al., 2016; Wiltshire, 2009), fenologi (Bock & Norris, 2016a, 2016b), limnologi forensik
(Kakizaki et al., 2019; Levin et al., 2017; Liu et al., 2020; Marezza et al., 2021; Scott et al.,
2014, 2017, 2019; Thakar & Singh, 2010; Zhao et al., 2016; Zimmerman & Wallace, 2008),
geoforensik (Ruffell & McKinley, 2005; Scott et al., 2014). Dalam prakteknya di lapangan atau
tempat kejadian perkara, peran ekologi forensik sering dihubungkan dengan kondisi
lingkungan dan fenologi suatu jasad hayati yang terlibat atau berada dalam tubuh korban
(Wiltshire, 2019). Namun, beberapa kasus dijumpai pengungkapan kebenaran ilmiah
berdasarkan fenomena-fenomena fenologi yang terjadi di lingkungan dan uji toksikologi.
Dalam beberapa kasus kriminal, seperti tenggelam atau jasad dalam air, peran ekologi perairan
sangat diperlukan untuk menentukan penyebab dan waktu kematian. Keberadaan jasad diatom
menjadi kunci penting dalam pembuktian suatu kebenaran ilmiah (Kakizaki et al., 2019; Levin
et al., 2017; Scott et al., 2017; Zhao et al., 2016). Karena sifat ekologi yang makroskopis,
beberapa kasus forensik yang berhubungan dengan ekologi forensik memerlukan pendekatan
mikroskopis, seperti identifikasi jasad diatom (Liu et al., 2020) dan entomologi forensik
khususnya larva (Gligorescu et al., 2019; Greenberg, 1991). Dewasa ini, peran isotop stabil
menjadi kunci keberhasilan analisis jejak dalam ekologi forensik (Bearhop et al., 2003; Meier-
Augenstein, 2019; Retief et al., 2014; Soto et al., 2013; Vander Zanden et al., 2018; Vlam et
al., 2018; West et al., 2006).

4. PERAN BIOLOGI DALAM MENGUNGKAP KEBENARAN


Ilmu biologi sangat berkontribusi dalam pengungkapan bukti kebenaran ilmiah. Melalui
pendekatan-pendekatan biologis, uji atau analisis suatu sampel hayati dapat diselesaikan atau
dibuktikan kebenarannya. Dalam beberapa aplikasinya, biologi forensik melibatkan juga
kemungkinan bioterorisme (Valdivia-Granda, 2010), biologi molekuler forensik (DNA
forensik atau genetika forensik) (Bianchi & Liò, 2007; Butler, 2011; Pertiwi et al., 2020;
Vitoševic et al., 2019), patologi forensik dan patologi klinis forensik (Aflanie et al., 2020;
Endradita et al., 2020), toksikologi forensik (Bangsa et al., 2019; Ventura Spagnolo et al.,
2019), dan serologi (Aflanie et al., 2020; Gefrides & Welch, 2011).

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | 149
ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
Kejadian wabah dapat juga ditelusuri asal muasal dan jejaknya melalui pendekatan biologi
molekuler atau bioinformatika dalam biologi forensik (Fakiha, 2020; Li et al., 2020). Kondisi
kerangka tubuh makhluk hidup yang sulit diidentifikasi secara morfologi tentunya dapat juga
dijelaskan secara morfometri (Best et al., 2018; Nater et al., 2017; Toy et al., 2022), morfotipe
(Maratussholihah, 2018), antropologi forensik (Spradley & Jantz, 2011), dan analisis
molekuler (Oh et al., 2017).
Biologi menjadi cabang ilmu penting dalam penyempurnaan ilmu forensik secara umum.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hayati memungkinkan kemajuan ilmu biologi
forensik menjadi lebih baik, dengan ditemukannya metode-metode, alat-alat, serta pendekatan-
pendekatan baru dalam DNA forensik sangat memberikan kontribusi yang baik untuk upaya
manajemen pembuktian bukti hayati. Dalam prakteknya, penerapan genetika forensik juga
digunakan untuk kepentingan forensik bukan manusia (Amorim, 2019) seperti pada kasus
perdagangan ilegal (ASHRIFURRAHMAN et al., 2022; Dalton et al., 2020; Pertiwi et al.,
2020), meskipun pendekatan morfologi juga dilakukan dan peran genetika forensik menjadi
pelengkap dari pembuktian kebenaran perdagangan ilegal ini (Knecht, 2012; Mariacher et al.,
2019). Selain itu, genetika forensik juga digunakan dalam identifikasi spesies (Amaral et al.,
2017; P. A. Smith et al., 2019). Pendekatan ekologi forensik dalam pemanfaatan isotop stabil
juga menjadi kunci dari keberhasilan ilmu forensik (Meier-Augenstein, 2019; Retief et al.,
2014).

5. SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI


5.1. Simpulan
Ilmu forensik terdiri atas banyak cabang ilmu yang membantu mengungkap bukti
kebenaran suatu kasus, tak terkecuali bidang ilmu hayati. Biologi forensik telah berkembang
menjadi multidisiplin ilmu forensik yang menggunakan pendekatan-pendekatan biologis dalam
menganalisis sampel forensik. Fokus perhatian biologi forensik selain dalam pengungkapan
kasus kejahatan manusia juga digunakan dalam bidang satwa liar, seperti melacak jejak
perdagangan ilegal, identifikasi spesies, dan isotop ekologi forensik. Namun, dalam
prakteknya, banyak cabang ilmu forensik yang diterapkan untuk mengungkap suatu kebenaran
ilmiah berdasarkan bukti-bukti biologis yang telah dianalisis melalui berbagai teknik dan
metode yang telah berkembang.

5.2. Saran
Studi ini terbatas pada kajian literatur yang relevan dengan topik biologi forensik, sehingga
perlu studi lebih lanjut pada sistematik review dan meta-analisis pada topik biologi forensik.

5.3. Rekomendasi
Penelitian ini dapat dijadikan rujukan terkait penerapan biologi terapan dalam
kontribusinya pada ilmu forensik dan kriminologi. Beberapa hasil riset membuktikan peran
biologi forensik dalam mengungkap bukti-bukti kebenaran ilmiah didasarkan sampel biologis,
baik pada jasad hidup maupun jasad mati. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan beberapa biologi forensik dalam mengungkap
kebenaran ilmiah.

6. DAFTAR PUSTAKA
Aflanie, I., Nirmalasari, N., & Arizal, M. H. (2020). Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal.
Rajawali Press.
Al Hakim, R. R., Putri, E. R. C., Pangestu, A., Hidayah, H. A., & Riani, S. (2022).
Bioinformatics and Digital Forensics Contribute to Prove Evidence-Based in the
Criminal Investigation (Unpublished).

150 | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
Al Haris, M. S., Rohmah, I. N., & Miranti, I. P. (2019). PERBANDINGAN GAMBARAN
HISTOPATOLOGI KULIT LEHER TIKUS WISTAR YANG DIGANTUNG
DENGAN PEMBEDAAN PERIODE POSTMORTEM. DIPONEGORO MEDICAL
JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO), 8(1), 313–322.
https://doi.org/10.14710/DMJ.V8I1.23346
Alexa, V.-Q., Carlos, P.-L., Mirsha, Q.-S., Alejandra, C.-A., Ana María, S.-R., Jorge A, G.-V.,
Margarita, O.-C., Jesús-Bonilla Vladimir, D., Roxana, E.-F., & Luis Jiro, S.-H. (2022).
Teaching Forensic Entomology, Forensic Anthropology, and Haematology & Serology
during the COVID-19 pandemic: practical activities for distance learning. Science &
Justice. https://doi.org/10.1016/J.SCIJUS.2022.04.009
Amaral, C. R. L., Silva, D. A., Amorim, A., & Carvalho, E. F. (2017). The amplification of the
mitochondrial genome of the endangered buffy-tufted-ear marmoset Callithrix aurita
(Primates: Cebidae) for massive parallel sequencing using the HiSeq 2500 platform.
Forensic Science International: Genetics Supplement Series, 6, e187–e188.
https://doi.org/10.1016/J.FSIGSS.2017.09.070
Amorim, A. (2019). Nonhuman forensic genetics. Forensic Science International: Genetics
Supplement Series, 7(1), 44–46. https://doi.org/10.1016/j.fsigss.2019.09.019
Ashfyatus Sa’idah. (2020). Variasi Kranium Pada Populasi Indonesia Dan Thailand (Studi
Komparasi Tengkorak Jawa Dan Thailand Utara) [Universitas Airlangga].
https://repository.unair.ac.id/96758/
ASHRIFURRAHMAN, A., SIMAMORA, S., RITONGA, R., NOVARINO, W., TJONG, D.
H., RIZALDI, R., SYAIFULLAH, S., & ROESMA, D. I. (2022). Sumatran tiger
identification and phylogenetic analysis based on the CO1 gene: Molecular forensic
application. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 23(4), 1788–1794.
https://doi.org/10.13057/BIODIV/D230410
Bangsa, F. M., Retnoningrum, D., & Bhima, S. K. L. (2019). PENGARUH INHALASI
CAIRAN ROKOK ELEKTRIK TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID
SERUM TIKUS. DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN
DIPONEGORO), 8(3), 970–978. https://doi.org/10.14710/DMJ.V8I3.24425
Bearhop, S., Furness, R. W., Hilton, G. M., Votier, S. C., & Waldron, S. (2003). A forensic
approach to understanding diet and habitat use from stable isotope analysis of (avian)
claw material. Functional Ecology, 17(2), 270–275. https://doi.org/10.1046/J.1365-
2435.2003.00725.X
Best, K. C., Garvin, H. M., & Cabo, L. L. (2018). An Investigation into the Relationship
between Human Cranial and Pelvic Sexual Dimorphism. Journal of Forensic Sciences,
63(4), 990–1000. https://doi.org/10.1111/1556-4029.13669
Bianchi, L., & Liò, P. (2007). Forensic DNA and bioinformatics. Briefings in Bioinformatics,
8(2), 117–128. https://doi.org/10.1093/BIB/BBM006
Bock, J. H. (2013). USE OF QUATERNARY PROXIES IN FORENSIC SCIENCE | The Use
of Macroscopic Plant Remains in Forensic Science. Encyclopedia of Quaternary
Science: Second Edition, 542–547. https://doi.org/10.1016/B978-0-444-53643-
3.00361-7
Bock, J. H., & Norris, D. O. (2016a). Forensic Plant Ecology Cases. In Forensic Plant Science
(pp. 121–127). Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-801475-2.00009-9
Bock, J. H., & Norris, D. O. (2016b). Sources for Forensic Plant Science Evidence. In Forensic
Plant Science (pp. 35–50). Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
801475-2.00003-8
Butler, J. M. (2011). Forensic DNA testing. Cold Spring Harbor Protocols, 6(12), 1438–1450.
https://doi.org/10.1101/PDB.TOP066928

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | 151
ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
Dalton, D. L., de Bruyn, M., Thompson, T., & Kotzé, A. (2020). Assessing the utility of DNA
barcoding in wildlife forensic cases involving South African antelope. Forensic Science
International: Reports, 2, 100071. https://doi.org/10.1016/J.FSIR.2020.100071
Demanèche, S., Schauser, L., Dawson, L., Franqueville, L., & Simonet, P. (2017). Microbial
soil community analyses for forensic science: Application to a blind test. Forensic
Science International, 270, 153–158. https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2016.12.004
Dror, I. E. (2018). Biases in forensic experts. Science, 360(6386), 243.
https://doi.org/10.1126/SCIENCE.AAT8443
Endradita, G., Yudianto, A., Kumala, R., & Jauhani, M. A. (2020). Clinical Forensics in
Electric Shock Trauma: A Case Study. Advances in Economics, Business and
Management Research, 140(International Conference on Law, Economics and Health
(ICLEH 2020)).
Fakiha, B. S. (2020). Bioinformatics as a Forensic Tool in Coronavirus Outbreak. Journal of
Indian Academy of Forensic Medicine, 42(3), 219–223. https://doi.org/10.5958/0974-
0848.2020.00057.3
Finley, S. J., Benbow, M. E., & Javan, G. T. (2015). Potential applications of soil microbial
ecology and next-generation sequencing in criminal investigations. Applied Soil
Ecology, 88, 69–78. https://doi.org/10.1016/J.APSOIL.2015.01.001
Gefrides, L., & Welch, K. (2011). Forensic Biology: Serology and DNA. In The Forensic
Laboratory Handbook Procedures and Practice. Humana Press.
https://doi.org/10.1007/978-1-60761-872-0_2
Gill, P. (2005). DNA as Evidence — The Technology of Identification. New England Journal
of Medicine, 352(26), 2669–2671. https://doi.org/10.1056/NEJMP048359
Gligorescu, A., Toft, S., Hauggaard-Nielsen, H., Axelsen, J. A., & Nielsen, S. A. (2019).
Development, growth and metabolic rate of Hermetia illucens larvae. Journal of
Applied Entomology, 143(8), 875–881. https://doi.org/10.1111/JEN.12653
Greenberg, B. (1991). Flies as forensic indicators. Journal of Medical Entomology, 28(5), 565–
577. https://doi.org/10.1093/JMEDENT/28.5.565
Kakizaki, E., Sonoda, A., Shinkawa, N., & Yukawa, N. (2019). A new enzymatic method for
extracting diatoms from organs of suspected drowning cases using papain: Optimal
digestion and first practical application. Forensic Science International, 297, 204–216.
https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2019.02.008
Knecht, L. (2012). The Use of Hair Morphology in the Identification of Mammals. Wildlife
Forensics: Methods and Applications, 129–143.
https://doi.org/10.1002/9781119953142.CH8
Lanteri, V., Cossellu, G., Farronato, M., Ugolini, A., Leonardi, R., Rusconi, F., De Luca, S.,
Biagi, R., & Maspero, C. (2020). Assessment of the Stability of the Palatal Rugae in a
3D-3D Superimposition Technique Following Slow Maxillary Expansion (SME).
Scientific Reports , 10, 2676. https://doi.org/10.1038/s41598-020-59637-5
Lee, S. B., & Shewale, J. G. (2017). DNA Extraction Methods in Forensic Analysis.
Encyclopedia of Analytical Chemistry, 1–18.
https://doi.org/10.1002/9780470027318.A1104M.PUB2
Levin, E. A., Morgan, R. M., Scott, K. R., & Jones, V. J. (2017). The transfer of diatoms from
freshwater to footwear materials: An experimental study assessing transfer, persistence,
and extraction methods for forensic reconstruction. Science and Justice, 57(5), 349–
360. https://doi.org/10.1016/j.scijus.2017.05.005
Li, Y. K., Zhao, S., Lou, Y. J., Gao, D. Z., Yang, L., & He, D. H. (2020). Epidemiological
parameters and models of coronavirus disease 2019. Wuli Xuebao/Acta Physica Sinica,
69(9). https://doi.org/10.7498/APS.69.20200389

152 | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
Liu, M., Zhao, Y., Sun, Y., Li, Y., Wu, P., Zhou, S., & Ren, L. (2020). Comparative study on
diatom morphology and molecular identification in drowning cases. Forensic Science
International, 317. https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2020.110552
Mangestu, A. A., Suharto, G., & Amarwati, S. (2016). Analisa Gambaran Post Mortem
Makroskopis dan Mikroskopis Organ Jantung dan Ginjal pada Tikus Wistar Setelah
Pemberian Warfarin LD50 dan LD 100. DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL
(JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO), 5(2), 145–159.
https://doi.org/10.14710/DMJ.V5I2.11820
Maratussholihah, N. (2018). Identifikasi Morfotipe Teritip Amphibalaninae dari Segara
Anakan Cilacap berdasarkan Karakter Morfologi dan Molekuler [Universitas Jenderal
Soedirman]. http://repository.unsoed.ac.id/7261/
Marezza, F., Marchetti, C., Lanzi, G., Lusetti, A., Bertani, A., & Cecchi, R. (2021). Diatom
extraction: A new technique with heated H2O2. A technical note. Legal Medicine, 50.
https://doi.org/10.1016/j.legalmed.2021.101861
Mariacher, A., Garofalo, L., Fanelli, R., Lorenzini, R., & Fico, R. (2019). A combined
morphological and molecular approach for hair identification to comply with the
European ban on dog and cat fur trade. PeerJ, 2019(11).
https://doi.org/10.7717/PEERJ.7955
Meier-Augenstein, W. (2019). From stable isotope ecology to forensic isotope ecology —
Isotopes’ tales. Forensic Science International, 300, 89–98.
https://doi.org/10.1016/J.FORSCIINT.2019.04.023
Mortera, J., Dawid, A. P., & Lauritzen, S. L. (2003). Probabilistic expert systems for DNA
mixture profiling. Theoretical Population Biology, 63(3), 191–205.
https://doi.org/10.1016/S0040-5809(03)00006-6
Nater, A., Mattle-Greminger, M. P., Nurcahyo, A., Nowak, M. G., de Manuel, M., Desai, T.,
Groves, C., Pybus, M., Sonay, T. B., Roos, C., Lameira, A. R., Wich, S. A., Askew, J.,
Davila-Ross, M., Fredriksson, G., de Valles, G., Casals, F., Prado-Martinez, J.,
Goossens, B., … Krutzen, M. (2017). Morphometric, Behavioral, and Genomic
Evidence for a New Orangutan Species. Current Biology, 27, 3487–3498.
https://doi.org/10.1016/j.cub.2017.09.047
Nguyen, P., & Weber, M. (2015). Forensic value of pollen from ornamental indoor plants.
Grana, 54(3), 236–246. https://doi.org/10.1080/00173134.2015.1045024
Notohamiprodjo, S., Roeper, K. M., Mueck, F. G., Maxien, D., Wanninger, F., Hoberg, B.,
Verstreepen, L., Treitl, K. M., Fischer, F., Peschel, O., & Wirth, S. (2022). Advances
in multiscale image processing and its effects on image quality in skeletal radiography.
Scientific Reports , 12, 4726. https://doi.org/10.1038/s41598-022-08699-8
Oh, Y. N., Park, J. H., Hong, S. B., & Shin, K. J. (2017). Genetic analysis of old skeletal
remains from Korean War victims using PowerPlex® Fusion 6C and MiniSTR system
for human identification. Forensic Science International: Genetics Supplement Series,
6, e192–e194. https://doi.org/10.1016/J.FSIGSS.2017.09.068
Opel, K. L., Chung, D., & McCord, B. R. (2010). A Study of PCR Inhibition Mechanisms
Using Real Time PCR*,†. Journal of Forensic Sciences, 55(1), 25–33.
https://doi.org/10.1111/J.1556-4029.2009.01245.X
Pertiwi, N. P. D., Suhendro, M. D., Yusmalinda, N. L. A., Putra, I. N. G., Putri, I. G. R. M.,
Artiningsih, E. Y., Al-Malik, M. D., Cahyani, N. K. D., & Sembiring, A. (2020).
Forensic genetic case study: Species identification and traceability of sea turtle caught
in illegal trade in Bali, Indonesia. Biodiversitas, 21(9), 4276–4283.
https://doi.org/10.13057/BIODIV/D210945
Prakoso, M. A., Suharto, G., & Amarwati, S. (2016). ANALISA GAMBARAN POST
MORTEM MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS ORGAN PARU DAN USUS

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | 153
ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
HALUS PADA TIKUS WISTAR SETELAH PEMBERIAN WARFARIN LD-50
DAN LD-100. DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN
DIPONEGORO), 5(2), 89–99. https://doi.org/10.14710/DMJ.V5I2.11571
Retief, K., West, A. G., & Pfab, M. F. (2014). Can stable isotopes and radiocarbon dating
provide a forensic solution for curbing illegal harvesting of threatened cycads? Journal
of Forensic Sciences, 59(6), 1541–1551. https://doi.org/10.1111/1556-4029.12644
Riani, S., Prabowo, R. E., & Nuryanto, A. (2021). Molecular characteristics and taxonomic
status of morphologically similar barnacles (Amphibalanus) assessed using the
cytochrome c oxidase 1 gene. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 22(3),
1456–1466. https://doi.org/10.13057/BIODIV/D220349
Rowe, T. B., Luo, Z. X., Ketcham, R. A., Maisano, J. A., & Colbert, M. W. (2016). X-ray
computed tomography datasets for forensic analysis of vertebrate fossils. Scientific
Data , 3, 160040. https://doi.org/10.1038/sdata.2016.40
Ruffell, A., & McKinley, J. (2005). Forensic geoscience: Applications of geology,
geomorphology and geophysics to criminal investigations. Earth-Science Reviews,
69(3–4), 235–247. https://doi.org/10.1016/j.earscirev.2004.08.002
Schield, C., Campelli, C., Sycalik, J., Randle, C., Hughes-Stamm, S., & Gangitano, D. (2016).
Identification and persistence of Pinus pollen DNA on cotton fabrics: A forensic
application. Science and Justice, 56(1), 29–34.
https://doi.org/10.1016/j.scijus.2015.11.005
Scott, K. R., Morgan, R. M., Cameron, N. G., & Jones, V. J. (2019). Freshwater diatom transfer
to clothing: Spatial and temporal influences on trace evidence in forensic
reconstructions. Science & Justice, 59(3), 292–305.
https://doi.org/10.1016/J.SCIJUS.2018.11.004
Scott, K. R., Morgan, R. M., Jones, V. J., & Cameron, N. G. (2014). The transferability of
diatoms to clothing and the methods appropriate for their collection and analysis in
forensic geoscience. Forensic Science International, 241, 127–137.
https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2014.05.011
Scott, K. R., Morgan, R. M., Jones, V. J., Dudley, A., Cameron, N., & Bull, P. A. (2017). The
Value of an Empirical Approach for the Assessment of Diatoms as Environmental
Trace Evidence in Forensic Limnology. Archaeological and Environmental Forensic
Science, 1(1), 49–78. https://doi.org/10.1558/AEFS.32474
Smith, C., Strauss, S., & De Francesco, L. (2012). DNA goes to court. Nature Biotechnology ,
30, 1047–1053. https://doi.org/10.1038/nbt.2408
Smith, P. A., Pamment, N., Cox, C., Reed, J., Chappell, B., & Plowman, C. (2019). Disrupting
wildlife crime: The benefits of meaningful collaboration. Forensic Science
International, 299, e1–e2. https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2019.04.021
Soto, D. X., Wassenaar, L. I., & Hobson, K. A. (2013). Stable hydrogen and oxygen isotopes
in aquatic food webs are tracers of diet and provenance. Functional Ecology, 27(2),
535–543. https://doi.org/10.1111/1365-2435.12054
Spradley, M. K., & Jantz, R. L. (2011). Sex Estimation in Forensic Anthropology: Skull Versus
Postcranial Elements. Journal of Forensic Sciences, 56(2), 289–296.
https://doi.org/10.1111/J.1556-4029.2010.01635.X
Thakar, M. K., & Singh, R. (2010). Diatomological mapping of water bodies for the diagnosis
of drowning cases. Journal of Forensic and Legal Medicine, 17(1), 18–25.
https://doi.org/10.1016/j.jflm.2009.07.016
Tomberlin, J. K., Mohr, R., Benbow, M. E., Tarone, A. M., & Vanlaerhoven, S. (2011). A
roadmap for bridging basic and applied research in forensic entomology. Annual
Review of Entomology, 56, 401–421. https://doi.org/10.1146/ANNUREV-ENTO-
051710-103143

154 | Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya


ARTIKEL PEMAKALAH PARALEL p-ISSN: 2527-533X
Toy, S., Secgin, Y., Oner, Z., Turan, M. K., Oner, S., & Senol, D. (2022). A study on sex
estimation by using machine learning algorithms with parameters obtained from
computerized tomography images of the cranium. Scientific Reports , 12, 4278.
https://doi.org/10.1038/s41598-022-07415-w
Valdivia-Granda, W. A. (2010). Bioinformatics for Biodefense: Challenges and Opportunities.
Biosecurity and Bioterrorism: Biodefense Strategy, Practice, and Science, 8(1), 69–77.
https://doi.org/10.1089/BSP.2009.0024
Vander Zanden, H. B., Nelson, D. M., Wunder, M. B., Conkling, T. J., & Katzner, T. (2018).
Application of isoscapes to determine geographic origin of terrestrial wildlife for
conservation and management. Biological Conservation, 228, 268–280.
https://doi.org/10.1016/j.biocon.2018.10.019
Ventura Spagnolo, E., Romano, G., Zuccarello, P., Laudani, A., Mondello, C., Argo, A., Zerbo,
S., & Barbera, N. (2019). Toxicological investigations in a fatal and non-fatal accident
due to hydrogen sulphide (H2S)poisoning. Forensic Science International, 300, e4–e8.
https://doi.org/10.1016/j.forsciint.2019.04.026
Vitoševic, K., Todorovic, D., Slovic, Z., Zivkovic-Zaric, R., & Todorovic, M. (2019). Forensic
genetics and genotyping. Serbian Journal of Experimental and Clinical Research,
20(2), 75–86. https://doi.org/10.1515/SJECR-2016-0074
Vlam, M., de Groot, G. A., Boom, A., Copini, P., Laros, I., Veldhuijzen, K., Zakamdi, D., &
Zuidema, P. A. (2018). Developing forensic tools for an African timber: Regional
origin is revealed by genetic characteristics, but not by isotopic signature. Biological
Conservation, 220, 262–271. https://doi.org/10.1016/j.biocon.2018.01.031
Wander, P., & Ireland, R. S. (2014). Dental photography in record keeping and litigation.
British Dental Journal , 217, 133–137. https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2014.649
West, J. B., Bowen, G. J., Cerling, T. E., & Ehleringer, J. R. (2006). Stable isotopes as one of
nature’s ecological recorders. Trends in Ecology and Evolution, 21(7), 408–414.
https://doi.org/10.1016/j.tree.2006.04.002
Wiltshire, P. E. J. (2009). Forensic ecology, botany, and palynology: Some aspects of their role
in criminal investigation. Criminal and Environmental Soil Forensics, 129–149.
https://doi.org/10.1007/978-1-4020-9204-6_9
Wiltshire, P. E. J. (2019). Introduction to the Special Issue for Forensic Ecology. Forensic
Science International, 299, 238. https://doi.org/10.1016/J.FORSCIINT.2019.01.024
Yudianto, A., & Sispitasari, Y. E. (2017). Isolasi DNA dari Bercak Urine Manusia sebagai
Bahan Alternatif Pemeriksaan Identifikasi Personal. MPI (Media Pharmaceutica
Indonesiana), 1(1), 53–61. https://doi.org/10.24123/MPI.V1I1.54
Zhao, J., Ma, Y., Liu, C., Wen, J., Hu, S., Shi, H., & Zhu, L. (2016). A quantitative comparison
analysis of diatoms in the lung tissues and the drowning medium as an indicator of
drowning. Journal of Forensic and Legal Medicine, 42, 75–78.
https://doi.org/10.1016/j.jflm.2016.05.021
Zimmerman, K. A., & Wallace, J. R. (2008). The potential to determine a postmortem
submersion interval based on algal/diatom diversity on decomposing mammalian
carcasses in brackish ponds in Delaware. Journal of Forensic Sciences, 53(4), 935–941.
https://doi.org/10.1111/J.1556-4029.2008.00748.X

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-VII 2022 | 155

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai