Anda di halaman 1dari 17

ISBN 978-602-294-093-7

PROSIDING
Seminar Nasional
BIOSAINS 2
19-20 November 2015
Jurusan Biologi dan
Program Studi Magister Biologi
Universitas Udayana

DENPASAR
2016
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2


“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”

PROSIDING
Copyright© 2016
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dan Magister Biologi, Program Pascasarjana - Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Editor:
Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS.
Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si.
Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.
Ni Made Suartini, S.Si., M.Si.
Dr. Iriani Setyawati, S.Si., M.Si.

Reviewer:

Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. Dr. Dra. Intan Wiratmini, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Putu Gde Ardhana, M.Agr.Sc. Dr. Dra Ni Luh Suriani, M.Si.
Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc. Ir. A.A.G. Raka Dalem, M.Sc.(Hons).
Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si. Dra. Inna Narayani, M.Sc.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc, PhD. Drs. Martin Joni, M.Si.
Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D Dra. I.G.A. Sugi Wahyuni, M.Si.
Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.SC, PhD Drs. Pararya Suryadipura, M.Si.
Dr. Ir. Made Ria Defiani, M.Sc. (Hons). Drs. Pande Ketut Sutara, M.Si.
Dr. AA. Ketut Darmadi, M.Si Ni Made Suartini, S.Si, M.Si.
Dr. I Ketut Ginantra, S.Pd., M.Si. Ni Wayan Sudatri, S.Si, M.Si.
Dr. Dra. Retno Kawuri, M.Phil. Ni Made Susun P., S.Si, M.Si
Drs. Yan Ramona, M.App.Sc., PhD. Dwi Ariani Yulihastuti, S.Si, M.Si.
Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc, PhD. Drs. I Ketut Sundra, M.Si.
Dra. L.P. Eswaryanti K.Y., M.Sc, PhD. Drs. Job Nico Subagyo, M.Si.
Dr. Drs. Ida Bagus G. Darmayasa, M.Si. Dra. Ni Nyoman Wirasiti, M.Si.
Dr. Dra. Ni Putu Adriani A., M.Si. Dr. Iriani Setyawati, S.Si, M.Si.
Dr. Dra. Meitini W. Proborini, M.Sc.St.

Desain Cover: Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D.

Pemakalah Utama (Keynote Speakers):


1. Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Kemenristek Dikti)
2. Dr. Sony Heru Sumarsono (SITH Institut Teknologi Bandung)
3. Dr. Rugayah, M.Sc. (Puslit Biologi-LIPI)
4. Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Universitas Udayana)

Dipublikasikan oleh: Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana


ISBN 978-602-294-093-7

PROSIDING, Copyright© 2016 i 


 
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Prosiding Seminar Nasional Biosains 2 Tahun
2015 yang dilaksanakan atas kerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi
Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat diselesaikan.
Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi
sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang telah dilaksanakan
pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 November 2015 di Gedung Agro Komplek Universitas
Udayana, di Kampus JL. PB. Sudirman, Denpasar, Bali. Tema ini diangkat dalam rangka 30
tahun berdirinya Program Studi Biologi di Universitas Udayana yaitu pada tahun 1985. Seperti
halnya manusia pada usia 30-an merupakan usia produktif yang akan mulai menampakkan
perannya dalam perkembangan masyarakat, demikian juga dengan tema ini diharapkan
pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat meningkatkan perannya
dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar ilmu dan pengalaman penelitian
melalui seminar ini.
Dalam seminar didiskusikan 90 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster,
yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ditambah Empat Pembicara Utama. Topik-topik makalah
yang didiskusikan meliputi bidang Botani, Zoologi, Mikrobiologi, Ekologi dan Lingkungan,
serta Genetika dan Bioteknologi. Pembicara utama dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ocky
Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan
Pengembangan, KemenRistek Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti di STIH
ITB), Dr. Titik Rugaya (peneliti senior Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani LIPI) dan Prof.
Dr. Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian Universitas Udayana).
Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian juga
sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian
masing-masing yang akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil penelitian dasar
khususnya Biologi untuk menunjang kemajuan Sains dan Teknologi di masa mendatang.
Dengan terselenggaranya seminar ini kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor
Universitas Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini dan telah
bersedia memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar ini. Terima kasih kami
sampaikan pula kepada PR I Unud yang membantu pendanaan seminar ini, para bembicara
utama, peserta, donatur, dan semua pihak yang memungkinkan acara seminar ini dapat
terlaksana dengan lancar. Tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan seminar. Semoga hasil seminar dan
prosiding ini berguna bagi kemajuan ilmu dan kesejahteraan masyarakat.
Sekian dan terima kasih.

Denpasar, 30 Maret 2016

Ketua panitia
Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS.

PROSIDING, Copyright© 2016 ii 


 
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii

PEMAKALAH UTAMA
1 RISET BIOSAINS DAN DAYA SAING BANGSA vii
Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc.
(Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek
Dikti)

2 MENELITI MANFAAT BUAH PINANG PADA SISTEM viii


REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN HEWAN
Dr. Sony Heru Sumarsono*, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati,
Prilia Setiorini, Hafizh Sholahudin
(*SITH Institut Teknologi Bandung)

3 PENTINGNYA PENELITIAN TAKSONOMI DALAM ix


MENUNJANG PERKEMBANGAN SAIN DAN TEKNOLOGI:
STUDI KASUS PADA PENELITIAN SUKU CUCURBITACEAE
Dr. Rugayah, M.Sc.
(Puslit Biologi-LIPI)

4 MENINGKATKAN RELEVANSI PENELITIAN BIOLOGI UNTUK xi


MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN
Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc.
(Universitas Udayana)

BIDANG BOTANI
1 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF DI
HUTAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIOLOGI (HPPB)
UNIVERSITAS ANDALAS
Solfiyeni, Syamsuardi, dan Chairul 1-7

2 KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI BUKIT TAPAK, TABANAN,


BALI
IG. Tirta, Aninda Retno U.W., dan IN. Peneng 8-13

3 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI


KAWASAN LERENG BARAT GUNUNG LAWU, JAWA TENGAH
Zenita Milla Luthfiya, Nor Liza, dan Rizma Dera Anggraini Putri 14-20

4 ANALISIS KOMPOSISI FLORA PADA BEBERAPA JENIS


TUMBUHAN INVASIF DOMINAN DI TAMAN NASIONAL BALI
BARAT, BALI
Asep Sadili, Sunaryo, dan Deden Girmansyah 21-31

PROSIDING, Copyright© 2016 iii 


 
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

5 KEANEKARAGAMAN JENIS JAHE GENUS ZINGIBER


(ZINGIBERACEAE) KAWASAN BUKIT KAPUR SUMATERA
BARAT
Nurainas, Zuhri Syam, dan Riki Chandra 32-34
6 STUDI TANAMAN PEKARANGAN PADA KAWASAN PINGGIR
DAN PUSAT KOTA PADANG
Zakiah Mustika, Zuhri Syam, dan Solfiyeni 35-45

7 RAGAM KELAPA (Cocos nucifera L., FAMILIA ARECACEAE) DI


KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG
Eniek Kriswiyanti, I Ketut Junitha, dan Sudaryanto 46-51

8 PENGGUNAAN BA, KINETIN DAN THIDIAZURON DALAM


PEMBENTUKAN TUNAS KULIM (Scorodocarpus borneensis Becc.)
Yelnititis dan Martin Joni 52-59

9 INDUKSI TUNAS LATERAL Alocasia Baginda KURNIAWAN DAN


P.C. BOYCE DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH BA DAN GA3
Siti Fatimah Hanum dan Dewi Lestari 60-65

10 INVENTARISASI JENIS-JENIS ARACEAE DI SEBAGIAN HUTAN


GUNUNG MESEHE KAB. JEMBRANA
Siti Fatimah Hanum dan Ni Putu Sri Asih 66-74

11 EKSPLORASI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI


PENGHASIL MINYAK ATSIRI DI SUMBAWA, NTB
I Putu Agus Hendra Wibawa, I Gede Tirta, dan Ida Bagus Ketut Arinasa 75-80

12 KADAR SARI CABE JAWA (Piper retrofractum) DENGAN


BEBERAPA METODE MASERASI DAN JENIS PELARUT
Mohamad Nurzaman dan Tia Setiawati 81-89

13 IDENTIFIKASI DAN KECEPATAN TUMBUH JAMUR-JAMUR


YANG MENGINFEKSI TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus spp.)
Meitini W.Proborini 90-94

14 EFEKTIVITAS MgCl2 MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


TRANSPIRASI Monochoria vaginalis (BURM. F) Presl
Ni Putu Adriani Astiti 95-99

BIDANG ZOOLOGI
15 JENIS-JENIS BURUNG DI KAWASAN HUTAN MONTANA DAN
HUTAN SUB-ALPIN GUNUNG LAWU
Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo, dan
Sugiyarto 100-105

PROSIDING, Copyright© 2016 iv 


 
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

16 KEANAKARAGAMAN DAN KEPADATAN SERANGGA BENTIK


DI ZONA LITORAL DANAU DI ATAS SUMATERA BARAT
Izmiarti 106-113

BIDANG MIKROBIOLOGI
17 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK SEGAR JAMBU KALIANG (Syzygium cumini (L.) Skeels)
Nanda Oktafiana, Nurmiati, Feskaharny Alamsjah, dan Periadnadi 114-121

18 UJI DAYA HAMBAT Streptomyces sp. TERHADAP Klebsiella


pneumoniae RESISTEN ANTIBIOTIK AMPISILIN
Kadek Desy Kartika, Retno Kawuri, dan Ida Bagus Putra Dwija 122-127

19 KEANEKARAGAMAN MAKROFUNGI DI WILAYAH LERENG


BARAT GUNUNG LAWU
Rekyan Galuh Witantri, Dafi Al-Anshory, Muhammad Ridwan, dan
Muhammad Arif Romadlon 128-133

20 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN


EKSTRAK SEGAR TANAMAN DANDELION (Taraxacum officinale
F. H. Wigg.)
Monica Rafles, Nurmiati, dan Periadnadi 134-142

21 PENGGUNAAN BAKTERI PENCERNAAN LUWAK (Paradoxurus


Hermaphroditus) SEBAGAI STARTER PADA FERMENTASI PULP
KAKAO (Theobroma Cacao) DALAM UPAYA PERBAIKAN MUTU
BIJI KAKAO FERMENTASI
Nurmiati, Periadnadi, dan Neny Damayanti 143-152

22 UJI BIODEGRADASI 17 Β-ESTRADIOL OLEH BAKTERI HASIL


ISOLASI DARI KALI SURABAYA
Tri Puji Lestari Sudarwati, Ni’matuzahroh, dan Ganden. S 153-163

23 KAJIAN PERTUMBUHAN Artemisia Vulgaris L. YANG


DIINOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA
TANAH ULTISOL DALAM UPAYA PERNYEDIAAN
ARTEMISININ SEBAGAI ANTI MALARIA
Zozy Aneloi Noli, Suwirmen, dan Kharlina Yulianis 164-169

BIDANG EKOLOGI DAN LINGKUNGAN


24 ANALYSIS OF PLANT VEGETATION ON COASTAL TOURISM
REGIONS PASIR JAMBAK, PADANG, WEST SUMATERA
Annisa Novianti Samin, Chairul, dan Erizal Mukhtar 170-177

PROSIDING, Copyright© 2016 v 


 
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

25 ANALISIS ORDINASI JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG


BERKORELASI DENGAN Hippobroma Longiflora DI KABUPATEN
TABANAN, BALI
Arief Priyadi dan I Putu Agus Hendra Wibawa 178-183

26 EKSPLORASI FLORA DI HUTAN LINDUNG LOMBOK TIMUR


DAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI
I Nyoman Peneng 184-197

27 KAJIAN STATUS SISTEM TIYAITIKI DI PERAIRAN PESISIR


TELUK TANAH MERAH JAYAPURA PAPUA
Puguh Sujarta 198-203

28 FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN


DENGAN KEJADIAN KUSTA DI KABUPATEN CIREBON TAHUN
2013-2015
Sri Komalaningsih dan Yuyun Siti Nurjanah 204-212

29 EKOLOGI DAN POTENSI INVASIF Acacia Decurrens DI


SEBAGIAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI
YOGYAKARTA
Sutomo 213-219

30 KARAKTERISTIK VEGETASI DI SEKITAR MATA AIR DI


WILAYAH KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH
Wiryanto, Sugiyarto, Fahrur Nuzulul Kurniawati, Rizma Dera Anggraini
Putri, dan Muhammad Ridwan 220-224

31 DIVERSITY OF PLANTS AND RESERVES ESTIMATION


CARBON ABOVE GROUND LEVEL IN FOREST AREAS BUKIT
BARISAN WEST SUMATRA
Yastori, Chairul, Syamsuardi, Mansyurdin, dan Tesri Maideliza 225-230

32 KARAKTERISASI DAN DETERMINASI TANAMAN LAMUN


(SEAGRASS) DI KAWASAN PERAIRAN PANTAI SEKITAR KOTA
DENPASAR
Deny Suhernawan Yusup 231-234

BIDANG GENETIKA DAN BIOTEKNOLOGI


33 INDUKSI PERAKARAN TUNAS KANTONG SEMAR (Nepenthes
Ampullaria Jack) DENGAN BEBERAPA KONSENTRASI INDOLE
ACETIC ACID (IAA) SECARA IN VITRO
Suwirmen, Zozy Aneloi Noli, dan Anzharni Fajrina 235-241

PROSIDING, Copyright© 2016 vi 


 
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

34 STUDI PENDAHULUAN VARIASI GENETIK MASYARAKAT


DAYAK DI KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN
TENGAHBERDASARKAN ENAM LOKUS MIKROSATELIT
AUTOSOM
I Ketut Junitha dan Lucia Emy Octavia 242-247

35 REGENERASI TUNAS DARI KALUS MUTAN SORGUM


VARIETAS KAWALI, MANDAU DAN SUPER I
Endang Gati Lestari dan Iswari S. Dewi 248-257

36 PENGARUH BUANGAN LIMBAH CAIR PABRIK TEKSTIL DI


SUNGAI KAWASAN DESA MANGUNARGA KAB.SUMEDANG
TERHADAP PEMBELAHAN SEL AKAR BAWANG MERAH
(Allium cepa)
Annisa dan Hana Hunafa Hidayat 258-261

37 APLIKASI PENANDA MOLEKULER UNTUK MEMPELAJARI


KERAGAMAN JENIS JAMUR ENDOFITIK PADA TANAMAN
HUTAN
Istiana Prihatini 262-274

PROSIDING, Copyright© 2016 vii 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
EKSPLORASI JENIS-JENIS ARACEAE DI BUKIT MESEHE
KABUPATEN JEMBRANA

ARACEAE EXPLORATION AT MESEHE MOUNTAIN FOREST,


JEMBRANA DISTRICT

Siti Fatimah Hanum dan Ni Putu Sri Asih


UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI
Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali. 82191
*Email : sitifatimahhanum2004@yahoo.com

ABSTRAK
Araceae atau talas-talasan merupakan suku yang memiliki banyak kegunaan bagi
kehidupan manusia diantaranya sebagai bahan pangan, obat dan hias. Pada umumnya Araceae
menyukai tempat terlindung dan lembab. Luas kawasan hutan di Kabupeten Jembrana adalah
41.307,27 Ha atau 7,34% dari luas Pulau Bali atau 31,83% dari luas kawasan hutan Pulau Bali
atau 49,07% dari luas daratan Kab. Jembrana. Kawasan hutan Jembrana hampir 80,47% berupa
kawasan fungsi lindung. Meski demikian tingkat kerusakan hutan di Jembrana juga cukup
tinggi sehingga memungkinkan hilangnya jenis-jenis Araceae. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk mengkoleksi dan mencari informasi penyebaran Araceae di Kab. Jembrana. Kegiatan ini
dilakukan pada tanggal 7-11 September 2015 di Bukit Mesehe. Jenis Araceae yang dikoleksi
sebanyak 8 nomor dan non Araceae sebanyak 4 nomor. Informasi distribusi araceae di jelaskan
dalam artikel ini.
Kata kunci : Araceae,exploration, Bukit Mesehe, Jembrana

ABSTRACT
Aroid has many potential uses like as food, medicine and ornament. Generally aroid
loves shaded and humid place. Jembrana district has bigger forest at Bali island. Almost
80,47% has function as reserve forest. Unfortunatelly forest destruction rate also higher at
Jembrana district makes many aroid plant gone before conserve. The goal of this research are
to collect for conserve aroid plants and list distribution of aroid plants.. This research conduct
at Mesehe Mountain Forest from September 7-11, 2015. From this exploration there are 8
number of araceae and 4 number of non araceae. Beside that information about aroid species
distribution also explained in this paper.
Key words: Araceaea, Eksplorasi, Mesehe mountain forest, Jembrana

PENDAHULUAN
Araceae atau yang lebih dikenal sebagai talas-talasan merupakan tanaman herba yang
memiliki banyak fungsi penting bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai sumber pangan
seperti Colocasia esculenta (L.) Schott (Talas), Amorphophallus paeniifolius (Dennst.)
Nicolson (Suweg) dan Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott (Keladi), xanthosoma), Obat
seperti Typhonium flagelliforme Blume (Keladi tikus) dan tanaman hias (Alocasia,
Anthurium). Karakteristik utama dan unik dari suku ini adalah perbungaan yang tersusun dalam
bentuk tongkol (spadix) yang dikelilingi oleh seludang (spathe). Umumnya hidup ditempat
terlindung dan lembab, walaupun ada beberapa jenis yang mampu hidup ditempat kering dan
terbuka. Araceae terdiri dari 105 marga dan lebih dari 3.300 jenis di seluru dunia (Mayo
et.al.,1997) sedangkan yang tersebar di Kepulauan Sunda kecil (termasuk Bali) ada 14 marga

PROSIDING, Copyright© 2016   66 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
dan 22 spesies (Kurniawan dan Asih, 2012). Jumlah ini masih bertambah karena masih dalam
tahap penelitian.
Provinsi Bali memiliki hutan seluas 130.766,06 Ha atau 22,42% dari luas daratan Pulau
Bali. Sebagian besar kawasan hutan berfungsi sebagai hutan lindung, hutan produksi dan
Hutan Konservasi (Cagar alam, Taman Nasional, Taman Wisata alam, dan Taman Hutan
Raya). Dalam pengelolaannya, kawasan hutan di Bali dibagi dalam 3 wilayah pengelolaan
yaitu KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Bali Barat, KPH Bali tengah dan KPH Bali Timur.
Kawasan hutan KPH bali barat meliputi 3 kabupaten yaitu Kabupaten Buleleng, Jembrana dan
Tabanan dengan luas 66.763,41 ha (UPT KPHL Bali Barat,2012). Meski demikian tingkat
kerusakan hutan dan perubahan fungsi hutan di Bali juga cukup tinggi yaitu sebesar 24,34
persen dari total luas hutan di Bali (Dewi dkk, 2014). Keadaan ini tentu menghawatirkan
mengingat masih adanya Araceae yang belum terkonservasi di kebun raya “Eka Karya” Bali
dan informasi keberadaannya yang masih sedikit di Bali.
Kebun raya ”Eka Karya” Bali merupakan salah satu lembaga konservasi ex situ yang
memiliki misi untuk melestarikan tumbuhan kawasan timur Indonesia termasuk didalamnya
Pulau Bali. Salah satu tujuan kegiatan inventarisasi dan eksplorasi Araceae adalah Kabupaten
Jembrana. Luas kawasan hutan di Kabupeten Jembrana adalah 41.307,27 Ha atau 7,34% dari
luas Pulau Bali atau 31,83% dari luas kawsan hutan Pulau Bali atau 49,07% dari luas daratan
Kab. Jembrana. Kawasan hutan Jembrana hampir 80,47% berupa kawasan fungsi lindung
(Profil Kabupaten Jembrana, 2014). Eksplorasi ini bertujuan untuk menginventarisasi dan
mengkoleksi beberapa jenis-jenis Araceae Pulau Bali dan non Araceae yang ada di lokasi
eksplorasi dan sekitarnya khususnya jenis penting, berpotensi, langka atau bernilai ilmiah serta
mencari informasi penyebaran Araceae di Kabupeten Jembrana.

MATERI DAN METODE


Eksplorasi dilakukan di Bukit Mesehe yang termasuk dalam Resort Pemangkuan Hutan
(RPH) Tegalcangkring pada tanggal 7-11 september 2015, di Dusun Panca Seming, Desa Batu
Agung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Metode pengumpulan material hidup
(anakan, stek, biji) dilakukan dengan metode jelajah (Rugayah, dkk., 2005). Jenis yang
dikoleksi adalah jenis Araceae dan jenis lain yang diduga belum dikoleksi di Kebun Raya “Eka
Karya” Bali. Material yang dikumpulkan kemudian diberi identitas dengan label mikolin
kuning. Data yang tercantum adalah tanggal dan lokasi pengambilan sampel, nama kolektor,
nama spesies tanaman. Data penyebaran Araceae di Bali diperoleh dari data kebun di unit
Registrasi Kebun Raya “Eka Karya” Bali ditambah data jenis araceae yang ditemukan di
lapangan.

HASIL
Profil Hutan
Bukit Mesehe (1.300 mdpl) terletak di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana.
Bukit Mesehe memiliki air terjun kembar dengan panorama alam yang sangat indah. Jika
masuk dari Dusun Pancaseming Desa Batu Agung, wilayah Bukit Mesehe termasuk dalam
RPH Tegalcangkring. Jenis tanah di RPH Tegal cangkring termasuk tanah latosol. Jenis tanah
Latosol merupakan jenis tanah yang telah berkembang atau telah mengalami diferensiasi
horizon, solum tanah cukup dalam/tebal, tekstur tanah lempung-berliat, struktur tanah remah
hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat, kemerahan hingga
kekuningan, bahan induk penyusunnya berasal dari material vulkanik (breksi, batuan beku
intrusi dan tuf), kepekaan tanah terhadap erosi adalah agak peka. Jenis tanah litosol.
Berdasarkan tipe iklim Schimdt dan Ferguson, RPH Tegalcangkring termasuk kedalam tipe C
(Agak basah) dengan nilai Q antara 33,33%-60%

PROSIDING, Copyright© 2016   67 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

Gambar 1. Peta lokasi eksplorasi

Bagian hutan yang dekat dengan pemukiman sudah mengalami perubahan fungsi lahan
menjadi perkebunan pisang pisang dan singkong. Vegetasi pohon yang dijumpai adalah
Pterospermum javanicum Jungh.(Bayur), Pterospermum diversifolium Blume, Calophyllum
soulattri Burm.f., Polyosma integrifolia Blume, Alstonia scholaris (L.) R. Br., Syzygium
antisepticum (Blume) Merr.&L.M.Perry, Syzygium racemosum, Garcinia sp, Didimorcapus
sp, Gloxidion, Dendrocnide stimulans (l.f.) chew, Pittosporum moluccanum Miq., Pinanga
coronata (Blume ex Mart.) Blume, Pinanga sp., Pinanga arinasae Witono, Podocarpus sp.,
Dysoxylum sp (Kwanitan), Meliosma peruginea, Knema cinerea Warb., Platea sp., Ficus
fistulosa Reinw.ex Blume, Elaeocarpus sp., Ardisia humilis Vahl., Nauclea sp., Cyathea
contaminant (Wall.ex Hook.) Copel., Trema orientalis (L.) Blume. Ground cover yang
dijumpai adalah Selaginella sp., Cyclosorus, Asplenium sp., Calamus sp., Cloranthus sp.,
Zingiber sp., Diplazium sp., Phaius sp.,Plocoglottis sp.

Hasil eksplorasi
Berdasarkan hasil eksplorasi diperoleh tanaman sebanyak 12 nomor, 9 jenis, 7 marga
dan 4 suku. Sedangkan untuk Araceae sendiri hanya terkoleksi 23 spesimen, 4 marga dan 5
jenis (Tabel 1.).
Pada eksplorasi ini tidak ditemukan koleksi baru dari suku Araceae untuk Kebun Raya
“Eka Karya” Bali. Jenis-Jenis Araceae yang dijumpai dilokasi adalah Arisaema sp, Aglaonema
simplex, Alocasia longiloba, Homalomena sp, Schismatoglottis calyptrata, Amorphophallus
variabilis, Alocasia alba, Colocasia esculenta, Scindapsus hederaceus.
Berdasarkan data unit Registrasi per Oktober 2015, baik koleksi hidup maupun
herbarium, Koleksi Araceae asal Bali Kebun Raya “Eka Karya” Bali berjumlah 24 jenis dan
13 marga (Tabel 2.). Jika dibandingkan dengan informasi tentang jumlah jenis Araceae di Pulau
Bali yang terdiri dari 23 jenis dan 12 marga (Tabel 3), koleksi Araceae di Kebun Raya Eka
Karya Bali memiliki jumlah jenis dan marga lebih banyak.

PROSIDING, Copyright© 2016   68 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
Tabel 1. Perolehan tanaman Araceae hasil ekplorasi
Nama Tumbuhan
Jenis Habitat, altitude,
No No Akses* (Latin), Nama Habitus Jml
Material pH, RH, dll.
Daerah, Suku
1. E2015090001 Alocasia longiloba Hb 3 P Hutan primer.682 m
Miq. (Araceae) dpl, PH 6,6;
kemiringan 45%
2 E2015090002 Syzygium sp (juwet T 20 S Hutan primer.682 m
hutan ND) dpl
(Myrtaceae)
3 E2015090003 Alocasia alba Hb 3 P Hutan primer. 682 m
Schott. dpl, PH 6,6;
(Araceae) kemiringan 45%
4 E2015090004 Alocasia longiloba Hb 3 P Hutan primer. 682 m
Miq. (Araceae) dpl.
5 E2015090005 Alocasia longiloba Hb 1 P Hutan primer.561,7 m
Miq. (Araceae) dpl
6 E2015090006 Schismatoglottis Hb 5 P Hutan
calyptrata (Roxb.) primer.tepisungai.
Zoll.& Moritzi 591,57 m dpl
(Araceae)
7 E2015090007 Schismatoglottis Hb 5 P Hutan primer.682 m
calyptrata (Roxb.) dpl
Zoll. & Moritzi.
(Araceae)
8 E2015090008 Homalomena sp. Hb 1 P Hutan primer,tepi
sungai.591,57 m dpl
9 E2015090009 Begonia Hb 2 P Hutan primer, tepi
multangula.Blume sungai.591,57 m dpl
10 E2015090010 Colocasia Hb 2 P Hutan primer.tepi
esculenta (L.) 1 H sungai.591,57 m dpl
Schott.
11 E2015090011 Begonia coreacea Hb 3 P Hutan primer, tepi
Hassk. sungai.tebing.591,57
m dpl
12 E2015090012 Pinanga sp. T 8 P Hutan primer,681 m
(Buah riang) dpl

PROSIDING, Copyright© 2016   69 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
Tabel 2. Data jenis Araceae asal Bali di Kebun Raya Eka Karya Bali dan persebarannya
No Nama jenis Distribusi
1 Aglaonema simplex (Blume) Negara (Jembrana), Perean (Tabanan), Lempuyang
Blume; (Karangasem)
2 Alocasia alba Schott; Bukit pengelengan (Badung), Munduk Pengubengan,
Lempuyang (Karangasem), Batukaru (Tabanan)
3 Alocasia macrorrhizos (L.) G. Melaya (Jembrana), Sukasada (Buleleng), Menanga,
Don; Abang dan Selat (Karangasem), Susut dan
Penglipuran (Bangli), Ubud (Gianyar)
4 Alocasia longiloba Miq. Jembrana
5 Amorphophallus muelleri Lempuyang (Karangasem), Perean (Tabanan), Pendem
Blume; (Jembrana), Bukit Silangjana (Buleleng)
6 Amorphophallus paeoniifolius Melaya, Mendoyo (Jembrana), Penebel, Perean dan
(Dennst.) Nicolson; Kerambitan (Tabanan), Sukasada dan Banjar
(Buleleng), Manggis (Karangasem)
7 Amorphophallus variabilis Singaraja, Karangasem, Jembrana
Blume;
9 Arisaema filiforme (Reinw.) Candikuning (Tabanan)
Blume
10 Colocasia esculenta (L.) Baturiti dan Penebel (Tabanan), Payangan dan
Schott. Tegallalang (Gianyar), Karangasem dan Selat
(Karangasem), Kintamani (Bangli), Alasangker dan
Sukasada (Singaraja)
11 Colocasia gigantea (Blume) Bukit Masehe (Jembrana)
Hook. f.;
12 Epipremnum pinnatum Engl.; Candikuning (Tabanan), Munduk waru (Jembrana)
13 Homalomena cordata Schott; Gunung Batukaru (Tabanan), Wanagiri dan Sukasada
(Buleleng), Bkt Lempuyang (Karangasem), Dewasana
dan Melaya (Jembrana), Tegalalang (Gianyar), Kubu
(Bangli), Tiyingan (Klungkung)
14 Homalomena pendula (Blume) Dewasana (Jembrana)
Bakh.f.
15 Homalomena sp. Marga dan Gng Batukaru (Tabanan), Wanagiri
(Buleleng), Melaya dan Bkt. Masehe (Jembrana),
Rendang (Karangasem), Bukit Pengelengan (Badung)
16 Remusatia vivipara (Roxb.) Danau Buyan (Buleleng)
Schott;
17 Rhaphidophora sp. Penebel, Gng Batukaru (Tabanan), Sukasada
(Buleleng), Dewasana (Jembrana)
18 Rhaphidophora sylvestris Bkt Lempuyang (Karangasem)
(Blume) Engl.
19 Sauromatum horsfieldii (Miq.) Candikuning (Tabanan)
Steenis
20 Schismatoglottis calyptrata Taman Bali (Bangli), Penebel (Tabanan) dan
(Roxb.) Zoll. & Moritzi Dewasana (Jembrana)
21 Schismatoglottis sp. Busungbiu (Buleleng), Mendoyo (Jembrana), Gng
Batukaru (Tabanan)
22 Scindapsus hederaceus Miq. Tabanan
23 Scindapsus sp.; Dewasana (Jembrana)
24 Typhonium blumei Nicolson & Perean (Tabanan)
Sivad.

PROSIDING, Copyright© 2016   70 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
Tabel 3. List Araceae Pulau Bali
No Nama Jenis No Nama Jenis
1 Aglaonema simplex (Blume) Blume 13 Epipremnum pinnatum (L.) Engl.
2 Alocasia alba Schott. 14 Homalomena cordata Schott
3 Alocasia longiloba Miq. 15 Rhaphidophora sp.
4 Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don 16 Remusatia vivipara (Roxb.) Schott
Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. &
5 Alocasia sp. 1 17
Moritzi
6 Alocasia sp. 2 18 Scindapsus hederaceus Miq.
7 Amorphophallus muelleri Blume 19 Scindapsus sp.
Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.)
8 20 Typhonium blumei Nicolson & Sivad.
Nicolson
9 Amorphophallus variabilis Blume 21 Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume
10 Arisaema filiforme (Reinw.) Blume 22 Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis
11 Colocasia esculenta (L.) Schott 23 Typhonium roxburghii Schott
12 Colocasia gigantea (Blume) Hook.f
(Kurniawan dan Asih, 2012; Kurniawan et al, 2013)

PEMBAHASAN
Dari Tabel 2 terlihat bahwa hampir semua kabupaten di Bali sudah dijadikan sebagai
lokasi eksplorasi tanaman araceae. Secara jumlah sudah 104 % untuk jenis dan 108,3% untuk
marga Araceae yang ada di Pulau Bali telah terkonservasi di Kebun Raya Eka Karya Bali.
Jumlah marga lebih banyak disebabkan karena terjadi perubahan marga yaitu Sauromatum
horsfieldii (Miq.) Steenis yang semula adalah Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis. Beberapa
koleksi ada yang belum tercatat dalam daftar jenis Aracaea Pulau Bali yaitu Homalomena
pendula, Homalomena sp., dan Rhaphidophora sylvestris. Ketiga jenis tersebut bukan
merupakan jenis distribusi baru, karena tercatat sebagai jenis yang ada di Kepulauan Sunda
Kecil, termasuk di dalamnya Pulau Bali. Selama ini belum ada data yang menjelaskan jenis-
jenis Araceae yang ada di masing-masing pulau di Kepulauan Sunda Kecil, hanya Pulau Bali
yang sudah tercatat.
Dilihat dari Tabel 3, masih ada dua jenis Araceae Bali yang belum terkonservasi di
Kebun Raya Eka Karya Bali yaitu Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume dan Typhonium
roxburghii Schott. Oleh karena itu penelitian dan inventarisasi tentang Araceae di Pulau Bali
masih perlu dilanjutkan. Selain itu ada beberapa jenis Araceae Kepulauan Sunda Kecil yang
belum terkonservasi di Kebun Raya. Salah satu data yang dikumpulkan ketika mengkoleksi
material eksplorasi adalah lokasi. Data lokasi berperan penting dalam upaya mengetahui
penyebaran jenis tersebut di alam. Perjalanan ke Bukit Mesehe di Kabupaten Jembrana dapat
menambah jumlah data penyebaran jenis-jenis araceae tertentu. Berikut deskripsi untuk 5 jenis
Araceae yang sudah dikoleksi dan teridentifikasi dari Bukit Mesehe:
Alocasia alba Schott.
Deskripsi : Herba, tinggi mencapai 2 meter; tangkai daun berwarna hijau, pelepah daun
1/4-1/3 panjang tangkai daun, berwarna hijau; daun tebal, berwarna hijau dengan bentuk bulat
telur-memata panah hingga menjantung-memata panah, tepi daun agak bergelombang, ujung
daun agak meruncing, ibu tulang daun dan tulang daun primer menonjol pada kedua sisi daun,
tulang daun sekunder tenggelam pada bagian atas daun dan menonjol pada bagian bawah daun;
perbungaan dapat mencapai 10 bunga, tapi pada umumnya sepasang, gagang perbungaan
dapat mencapai panjang 38 cm, seludang dapat mencapai panjang 17 cm, seludang bawah
berwarna hijau-krem kehijauan, seludang atas tebal berwarna kuning kehijaun-putih kehijauan,
tongkol dapat mencapai panjang 16 cm, duduk atau bertangkai sangat pendek, bunga betina
tersusun rapat, berwarna hijau, bakal buah berbentuk bulat telur-agak membulat, kepala putik
berwarna putih-krem, terdiri dari 2-3 lobus, bunga jantan dan apendiks berwarna krem, buah
berwarna oranye (Kurniawan et al., 2013).

PROSIDING, Copyright© 2016   71 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

Aglaonema simplex (Blume) Blume


Deskripsi : Tinggi dapat mencapai 100 cm, berbatang putih abu-abu. Daun berbentuk
elips hingga memanjang, pangkal daun membulat, ujung daun meruncing, tepi daun agak
bergelombang, berwarna hijau polos, seperti kulit, midrib dan tulang daun primer tenggelam.
Pelepah daun kira-kira ½-7/8 panjang tangkai daun. Seludang bunga berwarna hijau
kekuningan- putih kehijauan, ketika membuka/antesis, tongkol memanjang. Panjang tongkol
5–7 cm, warna putih dengan buah masak berwarna merah.

Colocasia esculenta
Deskripsi : Daun bentuk jantung, permukaan daun licin, tidak mengkilat dan kedap air,
tepi daun rata, warna daun hijau muda sampai hijau tua, helaian daun lebih dari 50-75cm x25-
45 cm, tangkai daun subpeltata sampai peltata, panjangnya 50-100 cm, pelepah daun 1/3
panjang tangkai daun, Tongkol ditutup seludang warna hijau dibawah dan warna putih-oranye
pada seludang atas dengan panjang sekitar 10 cm dan agak tebal. Tongkol duduk atau tidak
bertangkai, lebih pendek dari seludang, bakal buah rapat dan berwarna hijau, bunga steril antara
bunga betina dan jantan berwarna krem, bunga jantan berwarna kuning dan apendiks berwarna
ivory, diameter lebih kecil dari bunga jantan. Dijumpai dipinggiran aliran sungai

Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll.& Moritzi


Deskripsi : Herba, berstolon yang membentuk koloni, tinggi 15-60 cm, batang
hapaxantic, tangkai daun mulus, berukuran 5-50 cm panjangnya, seludang daun 1/3 panjang
tangkai daun, persistent; daun berwarna hijau kusam, berbentuk oblong hingga melanset
dengan pangkal daun menjantung, ibu tulang daun dan tulang daun primer pada bagian bawah
daun menonjol dan tenggelam pada bagian atas daun, tulang daun primer tidak bercabang tapi
terkadang bercabang satu atau dua terutama ada bagian dekat tangkai daun; perbungaan terdiri
dari 1-8 bunga, berbau dan tegak ketika antesis, seludang panjangnya 3,5-12 cm, berlekuk pada
bagian bawah zona bunga jantan, seludang bawah bulat hampir setengah panjang seludang,
berwarna hijau, seludang atas berwarna kuning kehijauan dan lepas ketika bunga anthesis,
tongkol berukuran sama panjang dengan seludang, zona bunga betina sekitar setengah dari
panjang tongkol, sessile, bunga betina berwarna hijau pucat, tersusun rapat, kepala putik seperti
kapas, interpistillar staminodes berwarna putih, lebih tinggi dari bunga betina, sedikit
jumlahnya, zona bunga jantan kira – kira panjangnya setengah dari zona bunga betina,
berwarna krem. Habitatnya tumbuh pada hutan dataran rendah dan pegunungan rendah
(terkadang terdapat pula pada gunung bagian atas), tepi hutan pada daerah yang basah dan
berdrainase baik dari ketinggian laut hingga 1700 mdpl (Hay and Yuzammi, 2000). Di lokasi
eksplorasi ditemukan pula Schismatoglottis calyptrata yang hidupnya terrestrial dan epifit.

Amorphophallus variabilis Bl.


Deskripsi: Herba musiman, daun tunggal atau kadang-kadang dua, tangkai daun
bervariasi, warna hijau muda-hijau, hijau keabuan atau coklat tua dengan corak bulat, oval atau
bulat memanjang berwarna hijau tua, putih hijau keabuan, coklat tua atau kehitaman. Anak
daun elips-lanset. Pembungaan terdiri dari satu bunga, tangkai bunga sama dengan tangkai
daun, halus. Seludang bawah berwarna kuning-putih kehijauan dengan corak puth dan coklat
tua. Seludang atas berwarna hijau pucat di bagian luar dan didalam putih. Tongkol tidak
bertangkai, biasanya jauh lebih panjang dari seludang, dua kali atau lebih panjang seludang.
Bakal buah hijau-kuning kehijauan, kepala putik terdiri dari dua lobe, warna kuning terang.
Tidak ada bunga steril, bunga jantan krem, apendiks kuning pucat, panjangnya dua kali zona
bunga betina dan jantan. Buah oranye-merah (Backer. & Bakhuizen van den Brink, 1968).

PROSIDING, Copyright© 2016   72 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 

A  B C

D  E  F

G H  I

Gambar 2. Morfologi jenis-jenis Araceae di Bukit Masehe Jembrana Bali. A. Aglaonema


simplex (Blume) Blume.; B. Alocasia alba Schott.; C. Alocasia longiloba Miq.; D.
Amorphophallus variabilis Blume.; E. Arisaema sp.; F. Colocasia esculenta (L.) Schott.; G.
Homalomena sp.; H. Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi; I. Scindapsus
hederaceus Miq. © Foto: A,D,H,I GM. Sudirga; B,C,G NPS Asih; E. Gd. Tirta; F.
A.Kurniawan

PROSIDING, Copyright© 2016   73 


 
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” 
 
SIMPULAN
Berdasarkan hasil eksplorasi di Bukit Mesehe diperoleh informasi jenis-jenis araceae
yang ditemukan di lokasi sebanyak 9 jenis. Jumlah koleksi Araceae asal Bali yang terkoleksi
di kebun raya Bali sudah 100% secara jumlah. Akan tetapi masih ada dua jenis yang belum
dikoleksi yaitu Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume dan Typhonium roxburghii Schott.
Beberapa koleksi ada yang belum tercatat dalam daftar jenis Aracaea Pulau Bali yaitu
Homalomena pendula, Homalomena sp., dan Rhaphidophora sylvestris, tapi ketiga jenis
tersebut bukan merupakan jenis distribusi baru, karena tercatat sebagai Araceae Kepulauan
Sunda Kecil, termasuk Pulau Bali di dalamnya. Upaya penambahan koleksi melalui eksplorasi
perlu dilakukan secara kontinyu untuk mendukung upaya pelestarian Araceae di Bali
khususnya.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih saya ucapkan kepada Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya “Eka Karya” Bali atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti perjalanan eksplorasi.
Penelitian ini didanai dari Sub kegiatan Konservasi jenis-Jenis Araceae di Pulau Kalimantan.

DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A. & Bakhuizen Van den Brink Jr., R.C. 1968. Flora of Java 3:111–113. Wolters–Noordhof
NV, Groningen
Hay A, Yuzammi. 2000. Schismatoglottideae (Araceae) in Malesia I Schismatoglottis. Telopea 9(1):1-
177
http://www.dephut.go.id/uploads/files/Stat_BKSDA_Bali_2008.pdf diakses tanggal 22 September
2015
http://www.kph.dephut.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=112&Itemid=327
diakses tanggal 22 September 2015
Kurniawan, A. dan N. P. S.Asih. 2012. Araceae Pulau Bali. LIPI PRESS. Jakarta
Kurniawan, A., N.P.S. Asih, Yuzammi, and P.C.Boyce. 2013. Studies on the Araceae of the Lesser
Sunda Islands I:New distribution records for Alocasia alba. Gardens’ Bulletin Singapore
65(2):157–162
Lestari, D., I.B.K. Arinasa dan R. Iryadi. 2015. Tumbuhan Berpotensi di Resort Pemangku hutan
Tegalcangkring Kabupaten Jembrana, Bali. Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas UNS
Volume 3 (1): 34-39
Mayo, S.J., J. Bogner & P.C. Boyce (1997). The Genera of Araceae. The European Union. Continental
Printing. Belgium.
Profil Kabupaten Jembrana. 2014. Pemerintah Kab. Jembrana. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Penanaman Modal
UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bali Barat.2012.Rencana Pengelolaan Hutan
Jangka Panjang Tahun 2013-2022. UPT Kesatuan pengelolaan Hutan Lindung(KPHL) Bali
Barat. Denpasar
 

PROSIDING, Copyright© 2016   74 


 

Anda mungkin juga menyukai