PROSIDING
Seminar Nasional
BIOSAINS 2
19-20 November 2015
Jurusan Biologi dan
Program Studi Magister Biologi
Universitas Udayana
DENPASAR
2016
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015
“Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
PROSIDING
Copyright© 2016
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dan Magister Biologi, Program Pascasarjana - Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Editor:
Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS.
Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si.
Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.
Ni Made Suartini, S.Si., M.Si.
Dr. Iriani Setyawati, S.Si., M.Si.
Reviewer:
Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. Dr. Dra. Intan Wiratmini, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Putu Gde Ardhana, M.Agr.Sc. Dr. Dra Ni Luh Suriani, M.Si.
Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc. Ir. A.A.G. Raka Dalem, M.Sc.(Hons).
Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si. Dra. Inna Narayani, M.Sc.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc, PhD. Drs. Martin Joni, M.Si.
Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D Dra. I.G.A. Sugi Wahyuni, M.Si.
Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.SC, PhD Drs. Pararya Suryadipura, M.Si.
Dr. Ir. Made Ria Defiani, M.Sc. (Hons). Drs. Pande Ketut Sutara, M.Si.
Dr. AA. Ketut Darmadi, M.Si Ni Made Suartini, S.Si, M.Si.
Dr. I Ketut Ginantra, S.Pd., M.Si. Ni Wayan Sudatri, S.Si, M.Si.
Dr. Dra. Retno Kawuri, M.Phil. Ni Made Susun P., S.Si, M.Si
Drs. Yan Ramona, M.App.Sc., PhD. Dwi Ariani Yulihastuti, S.Si, M.Si.
Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc, PhD. Drs. I Ketut Sundra, M.Si.
Dra. L.P. Eswaryanti K.Y., M.Sc, PhD. Drs. Job Nico Subagyo, M.Si.
Dr. Drs. Ida Bagus G. Darmayasa, M.Si. Dra. Ni Nyoman Wirasiti, M.Si.
Dr. Dra. Ni Putu Adriani A., M.Si. Dr. Iriani Setyawati, S.Si, M.Si.
Dr. Dra. Meitini W. Proborini, M.Sc.St.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Prosiding Seminar Nasional Biosains 2 Tahun
2015 yang dilaksanakan atas kerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi
Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat diselesaikan.
Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi
sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang telah dilaksanakan
pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 November 2015 di Gedung Agro Komplek Universitas
Udayana, di Kampus JL. PB. Sudirman, Denpasar, Bali. Tema ini diangkat dalam rangka 30
tahun berdirinya Program Studi Biologi di Universitas Udayana yaitu pada tahun 1985. Seperti
halnya manusia pada usia 30-an merupakan usia produktif yang akan mulai menampakkan
perannya dalam perkembangan masyarakat, demikian juga dengan tema ini diharapkan
pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat meningkatkan perannya
dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar ilmu dan pengalaman penelitian
melalui seminar ini.
Dalam seminar didiskusikan 90 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster,
yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ditambah Empat Pembicara Utama. Topik-topik makalah
yang didiskusikan meliputi bidang Botani, Zoologi, Mikrobiologi, Ekologi dan Lingkungan,
serta Genetika dan Bioteknologi. Pembicara utama dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ocky
Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan
Pengembangan, KemenRistek Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti di STIH
ITB), Dr. Titik Rugaya (peneliti senior Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani LIPI) dan Prof.
Dr. Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian Universitas Udayana).
Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian juga
sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian
masing-masing yang akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil penelitian dasar
khususnya Biologi untuk menunjang kemajuan Sains dan Teknologi di masa mendatang.
Dengan terselenggaranya seminar ini kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor
Universitas Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini dan telah
bersedia memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar ini. Terima kasih kami
sampaikan pula kepada PR I Unud yang membantu pendanaan seminar ini, para bembicara
utama, peserta, donatur, dan semua pihak yang memungkinkan acara seminar ini dapat
terlaksana dengan lancar. Tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan seminar. Semoga hasil seminar dan
prosiding ini berguna bagi kemajuan ilmu dan kesejahteraan masyarakat.
Sekian dan terima kasih.
Ketua panitia
Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS.
PEMAKALAH UTAMA
1 RISET BIOSAINS DAN DAYA SAING BANGSA vii
Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc.
(Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek
Dikti)
BIDANG BOTANI
1 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF DI
HUTAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIOLOGI (HPPB)
UNIVERSITAS ANDALAS
Solfiyeni, Syamsuardi, dan Chairul 1-7
BIDANG ZOOLOGI
15 JENIS-JENIS BURUNG DI KAWASAN HUTAN MONTANA DAN
HUTAN SUB-ALPIN GUNUNG LAWU
Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo, dan
Sugiyarto 100-105
BIDANG MIKROBIOLOGI
17 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK SEGAR JAMBU KALIANG (Syzygium cumini (L.) Skeels)
Nanda Oktafiana, Nurmiati, Feskaharny Alamsjah, dan Periadnadi 114-121
ABSTRAK
Araceae atau talas-talasan merupakan suku yang memiliki banyak kegunaan bagi
kehidupan manusia diantaranya sebagai bahan pangan, obat dan hias. Pada umumnya Araceae
menyukai tempat terlindung dan lembab. Luas kawasan hutan di Kabupeten Jembrana adalah
41.307,27 Ha atau 7,34% dari luas Pulau Bali atau 31,83% dari luas kawasan hutan Pulau Bali
atau 49,07% dari luas daratan Kab. Jembrana. Kawasan hutan Jembrana hampir 80,47% berupa
kawasan fungsi lindung. Meski demikian tingkat kerusakan hutan di Jembrana juga cukup
tinggi sehingga memungkinkan hilangnya jenis-jenis Araceae. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk mengkoleksi dan mencari informasi penyebaran Araceae di Kab. Jembrana. Kegiatan ini
dilakukan pada tanggal 7-11 September 2015 di Bukit Mesehe. Jenis Araceae yang dikoleksi
sebanyak 8 nomor dan non Araceae sebanyak 4 nomor. Informasi distribusi araceae di jelaskan
dalam artikel ini.
Kata kunci : Araceae,exploration, Bukit Mesehe, Jembrana
ABSTRACT
Aroid has many potential uses like as food, medicine and ornament. Generally aroid
loves shaded and humid place. Jembrana district has bigger forest at Bali island. Almost
80,47% has function as reserve forest. Unfortunatelly forest destruction rate also higher at
Jembrana district makes many aroid plant gone before conserve. The goal of this research are
to collect for conserve aroid plants and list distribution of aroid plants.. This research conduct
at Mesehe Mountain Forest from September 7-11, 2015. From this exploration there are 8
number of araceae and 4 number of non araceae. Beside that information about aroid species
distribution also explained in this paper.
Key words: Araceaea, Eksplorasi, Mesehe mountain forest, Jembrana
PENDAHULUAN
Araceae atau yang lebih dikenal sebagai talas-talasan merupakan tanaman herba yang
memiliki banyak fungsi penting bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai sumber pangan
seperti Colocasia esculenta (L.) Schott (Talas), Amorphophallus paeniifolius (Dennst.)
Nicolson (Suweg) dan Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott (Keladi), xanthosoma), Obat
seperti Typhonium flagelliforme Blume (Keladi tikus) dan tanaman hias (Alocasia,
Anthurium). Karakteristik utama dan unik dari suku ini adalah perbungaan yang tersusun dalam
bentuk tongkol (spadix) yang dikelilingi oleh seludang (spathe). Umumnya hidup ditempat
terlindung dan lembab, walaupun ada beberapa jenis yang mampu hidup ditempat kering dan
terbuka. Araceae terdiri dari 105 marga dan lebih dari 3.300 jenis di seluru dunia (Mayo
et.al.,1997) sedangkan yang tersebar di Kepulauan Sunda kecil (termasuk Bali) ada 14 marga
HASIL
Profil Hutan
Bukit Mesehe (1.300 mdpl) terletak di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana.
Bukit Mesehe memiliki air terjun kembar dengan panorama alam yang sangat indah. Jika
masuk dari Dusun Pancaseming Desa Batu Agung, wilayah Bukit Mesehe termasuk dalam
RPH Tegalcangkring. Jenis tanah di RPH Tegal cangkring termasuk tanah latosol. Jenis tanah
Latosol merupakan jenis tanah yang telah berkembang atau telah mengalami diferensiasi
horizon, solum tanah cukup dalam/tebal, tekstur tanah lempung-berliat, struktur tanah remah
hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat, kemerahan hingga
kekuningan, bahan induk penyusunnya berasal dari material vulkanik (breksi, batuan beku
intrusi dan tuf), kepekaan tanah terhadap erosi adalah agak peka. Jenis tanah litosol.
Berdasarkan tipe iklim Schimdt dan Ferguson, RPH Tegalcangkring termasuk kedalam tipe C
(Agak basah) dengan nilai Q antara 33,33%-60%
Bagian hutan yang dekat dengan pemukiman sudah mengalami perubahan fungsi lahan
menjadi perkebunan pisang pisang dan singkong. Vegetasi pohon yang dijumpai adalah
Pterospermum javanicum Jungh.(Bayur), Pterospermum diversifolium Blume, Calophyllum
soulattri Burm.f., Polyosma integrifolia Blume, Alstonia scholaris (L.) R. Br., Syzygium
antisepticum (Blume) Merr.&L.M.Perry, Syzygium racemosum, Garcinia sp, Didimorcapus
sp, Gloxidion, Dendrocnide stimulans (l.f.) chew, Pittosporum moluccanum Miq., Pinanga
coronata (Blume ex Mart.) Blume, Pinanga sp., Pinanga arinasae Witono, Podocarpus sp.,
Dysoxylum sp (Kwanitan), Meliosma peruginea, Knema cinerea Warb., Platea sp., Ficus
fistulosa Reinw.ex Blume, Elaeocarpus sp., Ardisia humilis Vahl., Nauclea sp., Cyathea
contaminant (Wall.ex Hook.) Copel., Trema orientalis (L.) Blume. Ground cover yang
dijumpai adalah Selaginella sp., Cyclosorus, Asplenium sp., Calamus sp., Cloranthus sp.,
Zingiber sp., Diplazium sp., Phaius sp.,Plocoglottis sp.
Hasil eksplorasi
Berdasarkan hasil eksplorasi diperoleh tanaman sebanyak 12 nomor, 9 jenis, 7 marga
dan 4 suku. Sedangkan untuk Araceae sendiri hanya terkoleksi 23 spesimen, 4 marga dan 5
jenis (Tabel 1.).
Pada eksplorasi ini tidak ditemukan koleksi baru dari suku Araceae untuk Kebun Raya
“Eka Karya” Bali. Jenis-Jenis Araceae yang dijumpai dilokasi adalah Arisaema sp, Aglaonema
simplex, Alocasia longiloba, Homalomena sp, Schismatoglottis calyptrata, Amorphophallus
variabilis, Alocasia alba, Colocasia esculenta, Scindapsus hederaceus.
Berdasarkan data unit Registrasi per Oktober 2015, baik koleksi hidup maupun
herbarium, Koleksi Araceae asal Bali Kebun Raya “Eka Karya” Bali berjumlah 24 jenis dan
13 marga (Tabel 2.). Jika dibandingkan dengan informasi tentang jumlah jenis Araceae di Pulau
Bali yang terdiri dari 23 jenis dan 12 marga (Tabel 3), koleksi Araceae di Kebun Raya Eka
Karya Bali memiliki jumlah jenis dan marga lebih banyak.
PEMBAHASAN
Dari Tabel 2 terlihat bahwa hampir semua kabupaten di Bali sudah dijadikan sebagai
lokasi eksplorasi tanaman araceae. Secara jumlah sudah 104 % untuk jenis dan 108,3% untuk
marga Araceae yang ada di Pulau Bali telah terkonservasi di Kebun Raya Eka Karya Bali.
Jumlah marga lebih banyak disebabkan karena terjadi perubahan marga yaitu Sauromatum
horsfieldii (Miq.) Steenis yang semula adalah Typhonium horsfieldii (Miq.) Steenis. Beberapa
koleksi ada yang belum tercatat dalam daftar jenis Aracaea Pulau Bali yaitu Homalomena
pendula, Homalomena sp., dan Rhaphidophora sylvestris. Ketiga jenis tersebut bukan
merupakan jenis distribusi baru, karena tercatat sebagai jenis yang ada di Kepulauan Sunda
Kecil, termasuk di dalamnya Pulau Bali. Selama ini belum ada data yang menjelaskan jenis-
jenis Araceae yang ada di masing-masing pulau di Kepulauan Sunda Kecil, hanya Pulau Bali
yang sudah tercatat.
Dilihat dari Tabel 3, masih ada dua jenis Araceae Bali yang belum terkonservasi di
Kebun Raya Eka Karya Bali yaitu Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume dan Typhonium
roxburghii Schott. Oleh karena itu penelitian dan inventarisasi tentang Araceae di Pulau Bali
masih perlu dilanjutkan. Selain itu ada beberapa jenis Araceae Kepulauan Sunda Kecil yang
belum terkonservasi di Kebun Raya. Salah satu data yang dikumpulkan ketika mengkoleksi
material eksplorasi adalah lokasi. Data lokasi berperan penting dalam upaya mengetahui
penyebaran jenis tersebut di alam. Perjalanan ke Bukit Mesehe di Kabupaten Jembrana dapat
menambah jumlah data penyebaran jenis-jenis araceae tertentu. Berikut deskripsi untuk 5 jenis
Araceae yang sudah dikoleksi dan teridentifikasi dari Bukit Mesehe:
Alocasia alba Schott.
Deskripsi : Herba, tinggi mencapai 2 meter; tangkai daun berwarna hijau, pelepah daun
1/4-1/3 panjang tangkai daun, berwarna hijau; daun tebal, berwarna hijau dengan bentuk bulat
telur-memata panah hingga menjantung-memata panah, tepi daun agak bergelombang, ujung
daun agak meruncing, ibu tulang daun dan tulang daun primer menonjol pada kedua sisi daun,
tulang daun sekunder tenggelam pada bagian atas daun dan menonjol pada bagian bawah daun;
perbungaan dapat mencapai 10 bunga, tapi pada umumnya sepasang, gagang perbungaan
dapat mencapai panjang 38 cm, seludang dapat mencapai panjang 17 cm, seludang bawah
berwarna hijau-krem kehijauan, seludang atas tebal berwarna kuning kehijaun-putih kehijauan,
tongkol dapat mencapai panjang 16 cm, duduk atau bertangkai sangat pendek, bunga betina
tersusun rapat, berwarna hijau, bakal buah berbentuk bulat telur-agak membulat, kepala putik
berwarna putih-krem, terdiri dari 2-3 lobus, bunga jantan dan apendiks berwarna krem, buah
berwarna oranye (Kurniawan et al., 2013).
Colocasia esculenta
Deskripsi : Daun bentuk jantung, permukaan daun licin, tidak mengkilat dan kedap air,
tepi daun rata, warna daun hijau muda sampai hijau tua, helaian daun lebih dari 50-75cm x25-
45 cm, tangkai daun subpeltata sampai peltata, panjangnya 50-100 cm, pelepah daun 1/3
panjang tangkai daun, Tongkol ditutup seludang warna hijau dibawah dan warna putih-oranye
pada seludang atas dengan panjang sekitar 10 cm dan agak tebal. Tongkol duduk atau tidak
bertangkai, lebih pendek dari seludang, bakal buah rapat dan berwarna hijau, bunga steril antara
bunga betina dan jantan berwarna krem, bunga jantan berwarna kuning dan apendiks berwarna
ivory, diameter lebih kecil dari bunga jantan. Dijumpai dipinggiran aliran sungai
A B C
D E F
G H I
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih saya ucapkan kepada Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya “Eka Karya” Bali atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti perjalanan eksplorasi.
Penelitian ini didanai dari Sub kegiatan Konservasi jenis-Jenis Araceae di Pulau Kalimantan.
DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A. & Bakhuizen Van den Brink Jr., R.C. 1968. Flora of Java 3:111–113. Wolters–Noordhof
NV, Groningen
Hay A, Yuzammi. 2000. Schismatoglottideae (Araceae) in Malesia I Schismatoglottis. Telopea 9(1):1-
177
http://www.dephut.go.id/uploads/files/Stat_BKSDA_Bali_2008.pdf diakses tanggal 22 September
2015
http://www.kph.dephut.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=112&Itemid=327
diakses tanggal 22 September 2015
Kurniawan, A. dan N. P. S.Asih. 2012. Araceae Pulau Bali. LIPI PRESS. Jakarta
Kurniawan, A., N.P.S. Asih, Yuzammi, and P.C.Boyce. 2013. Studies on the Araceae of the Lesser
Sunda Islands I:New distribution records for Alocasia alba. Gardens’ Bulletin Singapore
65(2):157–162
Lestari, D., I.B.K. Arinasa dan R. Iryadi. 2015. Tumbuhan Berpotensi di Resort Pemangku hutan
Tegalcangkring Kabupaten Jembrana, Bali. Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas UNS
Volume 3 (1): 34-39
Mayo, S.J., J. Bogner & P.C. Boyce (1997). The Genera of Araceae. The European Union. Continental
Printing. Belgium.
Profil Kabupaten Jembrana. 2014. Pemerintah Kab. Jembrana. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Penanaman Modal
UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bali Barat.2012.Rencana Pengelolaan Hutan
Jangka Panjang Tahun 2013-2022. UPT Kesatuan pengelolaan Hutan Lindung(KPHL) Bali
Barat. Denpasar