PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
GUSTIKA
NIM : 2013201059
Nama : Gustika
NIM : 2015302327
Proposal ini telah diperiksa oleh pembimbing proposal dan siap untuk
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
dilakukan dalam rangka memenuhi salah-satu syarat untuk untuk mencapai gelar
pihak, tidaklah mudah bagi peneliti dalam penyusunan Proposal ini. Oleh karena
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd.,M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De
Kock Bukittinggi.
Universitas Fork De Kock Bukit tinggi yang telah banyak memberikan ilmu
dan teman- teman serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu
pesatu yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam
pahala dan ridho-Nya. Peneliti menyadari bahwa Proposal ini masih jauh
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari
para pembaca.
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................8
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................9
E. Ruang Lingkup....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Teori....................................................................................39
3.1 Kerangka Konsep.................................................................................40
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat
bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku secara lebih rasional dapat
luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam yakni bentuk pasif dan
bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi
dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat dari orang lain
sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat diobservasi secara
dan transgender atau dikenal dengan sebutan LGBT tidak asing lagi di telinga
“keberadaan kaum LGBT bisa merusak moral bangsa dan kampus sebagai
penjaga moral semestinya harus bisa menjaga betul nilai-nilai susila dan luhur
Himpunan Psikiatri Indonesia. Kaum LGBT pun mendapat sorotan tajam dari
Transeksual, Interseks dan Queer. Sebagai bagian dari ragam orentasi seksual
dan identitas gender (SOGIE) LGBTIQ hingga saat ini keberadaanya masih
beberapa hal mereka mendapat perlakuan yang tidak baik. Anarkisme dan
masalah secara sosial, teologis dan psikologis. Sehingga pada beberapa hal
mereka mendapat perlakuan yang tidak baik. Anarkisme dan pelecehan tak
pernah alpa dalam hidupnya (Sunhiyah, 2014). Di tahun 1990-an, istilah LGB
awalnya dipakai untuk menggantikan istilah kaum gay karena istilah gay
tidak mewakili orang-orang dengan orientasi seksual lain. Lesbian, gay, dan
eksistensi dari seksualitas itu sendiri adalah hasil dari konstruksi sosial
(Jeanete, 2016).
Selain dari ketiga istilah yang telah disebutkan, ada juga Transgender
merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat
mereka lahir namun keadaan ini tidak terkait dengan orientasi seksual.
dan kontra. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh sistem sosial di
menyimpang dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam kebanyakan
atau 18 juta orang dewasa Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi diri sebagai
bagian dari komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Ini
merupakan data nasional baru dari lembaga survei Gallup. Berdasarkan data
tertinggi sejak 2012. Ini merupakan lompatan besar dari angka tahun 2017,
peringkat ke-5 yang memiliki jumlah LGBT terbanyak di dunia yang mana
jiwa, populasi jumlah LGBT di Indonesia mencapai 3%, dapat dikatakan dari
250 juta jiwa di Indonesia terdapat sekitar 7,5 juta jiwa pelaku LGBT (Onhit
dan Net, 2016). Jumlah gay atau lelaki seks dengan lelaki (LSL) mencapai
angka 348 ribu jiwa dari jumlah penduduk 6 juta jiwa di Jawa Timur (Siyoto,
5
belum banyak dari mereka yang mau membuka diri ke khalayak ramai
kota Padang, jumlah LGBT di Padang dari hasil pemetaan lembaga swadaya
sepanjang tahun 2019 ini Sumatera Barat yang jumlah LGBT nya paling
kampung saja komunitas gay bisa mencapai 10 orang. Berdasarkan data yang
Barat pada tahun 2020 terdapat 30 orang yang masuk dalam pembinaan kasus
perilaku menyimpang LGBT yang sampai saat ini tetap di berikan pembinaan
dan arahan oleh Dinas Kesatuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pasaman
si anak merasa benci pada orang itu. Penyimpangan faktor genetika dapat
diterapi secara moral dan religius. Moral dan akhlak, hal ini terjadi karena
(Sa’dan, 2016).
Dewi Saputri, Iva Milia Hani R, Ifa Novalia, tentang hubungan trauma
orang (80%) dari 100 orang. hasil analisis dengan menggunakan uji rank
Faktor lain yang dapat memicu terjadinya LGBT yaitu pergaulan dan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Weny Amelia,
LGBT di Yayasan Taratak Jiwa Hati Kota Padang tahun 2020 menyimpulkan
Lesbia dan 1 orang Gay. Hasil wawancara yang peneliti lakukan mereka
tersebut seperti saling suka dengan sesama jenis, jadi bagi mereka menyukai
pasangan sesama jenis merupakan hal yang wajar. Selain itu 2 orang yang
dimana mereka berasal dari keluarga yang broken home dan 1 orang
satunya LGBT.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Barat.
D. Manfaat Penelitian
keadaan di masyarakat
proposal lebih lanjut dan dapat digunakan sebagai masukan bagi rekan-
referensi tentang perilaku LGBT ini agar hasil penelitian dapat lebih baik
Kabupaten Pasaman Barat pada bulan April - Mei Tahun 2022. . Populasi
adalah semua pekerja salon dan karyawan café yang berjumlah 98 orang
sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. LGBT
1. Pengertian LGBT
masalah secara sosial, teologis dan psikologis. Sehingga pada beberapa hal
mereka mendapat perlakuan yang tidak baik. Anarkisme dan pelecehan tak
Lesbian dan Gay merupakan kata yang dikutip dalam bahasa Inggris
semua jenis kelamin yaitu laki-laki dan wanita. Namun akhir-akhir ini
lesbian. Dengan kata lain lesbian adalah gay yang berjenis kelamin wanita
(Sinyo, 2014).
seksual, yaitu ketertarikan seks kepada sesama jenis dan lain jenis secara
Transgender atau yang biasa dikenal dengan LGBT mulai tercatat sekitar
tahun 1990-an. Sebelum masa “Revolusi Seksual” pada tahun 60-an tidak
cinta dan keagungan seks sebagai bagian dari hidup yang alami atau
natural. Para hippie percaya bahwa seks adalah fenomena biologi yang
masyarakat. Kata gay dan lesbianini lebih disukai dan dipilih oleh banyak
orang karena simpel dan tidak membawa kata seks. Istilah biseksual
dikenal dan atau diakui oleh banyak negara. Sebagian besar gerakan
kejahatan sodomi. Perilaku pada hubungan seks sesama jenis atau yang
homoseksual hidup secara rahasia dan tertutup agar tidak diketahui oleh
Negara Eropa lainnya. Pada tahun 1791 Prancis adalah negara pertama
dianggap membatasi kebebasan hidup dan pilihan. Pada masa ini hampir
homoseksual (Sinyo,2014).
masa ini terjadi huru-hara yang terkenal dengan sebutan Stone wall Riots,
perjuangan hak asasi kaum gay di Amerika Serikat dan dunia, sehingga
perayaan bagi kaum LGBT di seluruh dunia dan pada hari tersebut mereka
(Sinyo, 2014).
dari masalah mental disorders (gangguan jiwa) pada tahun 1974. Tindakan
muncul gerakan untuk memperjuangkan hak asasi kaum gay (Gay Rights
Movement).
Gerakan hak asasi kaum gay dimulai pada era tahun 1980-
Kata “queer” dikenal sebagai istilah orang yang berorientasi seksual atau
2001. Pada tahun 2008 diikuti oleh Belgia, Kanada, Norwegia, Afrika
Selatan, dan Spanyol (untuk Amerika Serikat ada didua negara bagian
a. Faktor Predisposisi
terpengaruhi.
17
sesuatu hal maka sikap yang tercermin dari diri seseorang tersebut
yang di anut serta pengetahuan agama yang lemah. Oleh karena itu
dibekali ilmu agama yang kuat agar kelak dia dapat menyaring
yang baik dan mana yang tidak bermanfaat bagi dirinya agar apa
baik bagi anak dan kondisi lingkungan yang tidak baik juga dapat
mempengaruhi nya.
19
baik dari objek yang diketahui, dari pengalaman yang dialami dan
(Yusuf, 2010).
b. Faktor Pendukung
c. Faktor Pendorong
awal dengan upaya pendekatan orang tua yang lebih baik terhadap
anak, orang tualah sebagai pengontrol dari keadaan yang tidak baik
tersebut.
teman hidupnya.
21
dkk, 2010).
2013).
Menyimpang Seksual
5) Trauma Psikologis
karakter pada anak. Selain dari faktor biologis, ada beberapa yang
seksual masa lalu, patah hati, dan hubungan tidak baik dengan
lalu, status ekonomi yang kurang baik, dan bergaul dengan berbeda
4. Dampak LGBT
a) Dampak Kesehatan
HIV/AIDS dan penyakit kelamin yang sulit diobati. Sekita 78% pelaku
b) Dampak Sosial
lebih dari 8 orang seumur hidupnya.”13 43% dari golongan kaum gay
hidupnya mereka melakukan homo seksual dengan lebih dari 500 orang.
28% melakukannya dengan lebih dari 1000 orang. 79% dari mereka
pasangan kencan satu malam atau beberapa menit saja. Hal itu jelas-
c) Dampak Pendidikan
d) Dampak Keamanan
dan pembunuhan. Hal ini terjadi karena pelaku LGBT yang mudah
a. Menjaga pergaulan.
b. Menutup segala celah purnografi misalnya, dari gadget. Orang tua harus
sekolah.
26
kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun
lingkungan sekitar. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak
mungkin masalah LGBT yang menjadi kontroversi ini bisa diatasi dengan
B. Perilaku
1. Definisi Perilaku
karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat
bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku secara lebih rasional dapat
luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam yakni bentuk pasif dan
bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi
dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat dari orang lain
27
sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat diobservas secara
diartikan sebagai suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain
motivasi.
reaksi seorang terhada stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku ini terjadi
tersebut merespon, maka teori Skiner ini disebut “S-O-R” atau Stimulus
Organisme Respon.
tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini
(2017) dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang
orang lain.
atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu: faktor perilaku
faktor pemudah.
(Polindes), pos obat desa, dokter atau bidan praktik swasta, dan
yang mau periksa kehamilan tidak hanya karena ia tahu dan sadar manfaat
berperilaku kesehatan.
31
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan
(Jannah, 2018)
C. Konsep Lingkungan
maupun di luar dari individu akan membentuk suatu proses kompleks yang
ikatan dalam pergaulan begitu kuat dan demi kelompoknya mereka rela
Adult and Loved One, fenomena transgender dinyatakan muncul tidak hanya
agama dan kesehatan juga turut andil dalam membentuk individu menjadi
LGBT.
berarti otomatis membuatnya sebagai LGBT. Pola asuh orang tua menjadi
perilaku tak laras gender seperti laki-laki yang berperilaku gemulai membuka
peluang bagi anak untuk bersikap sama. Reaksi yang muncul pertama kali
adalah perasaan aneh, lucu, atau bahkan tidak memberikan reaksi apapun,
pada laki-laki.
bersifat seperti apa yang dilihatnya. Reaksi ketiga anak mengikuti gaya atau
perilaku laki-laki yang sering dilihatnya. Selanjutnya perasaan aneh atau lucu
Dalam kondisi ini sudah terjadi internalisasi nilai tentang sosok laki-laki yang
internalisasi nilai, individu dapat membatasi diri untuk bersikap lebih bijak
sekaligus pola fikir yang bersimpul pada pola perilaku untuk menolak atau
(Tarmizi, 2012).
adala suatu kondisi atau keadaan dari pengalaman masa lalu secara
a. Segi emosional
2) Cemas
9) Mudah panic
b. Segi perilaku
2) Disfungsi Seksual
c. Segi kognisi
1) Gejala ADHD
ancaman kematian.
37
traumatis berlangsung.
d. Waspada berlebihan
bagi dirinya.
38
peristiwa trauma tidak hanya dari individu itu sendiri tetapi juga
dan gejala tersebut akan berlangsung selama satu bulan atau lebih
E. Kerangka Teori
Mempengaruhi LGBT
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
adalah suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Konsep adalah suatu abstraksi yang
Lingkungan
Perilaku penyimpangan
seksual LGBT
Trauma Psikologis
B. Defenisi Operasional
(Notoadmodjo, 2012).
41
Lingkungan Lingkungan yang Wawancara Kuisoner 1. Tidak baik jika skor Ordinal
mempengaruhi < 50%
perilaku LGBT
seperti saling 2. Baik jika skor ≥ 50%
menyukai sesama (Azwar, 2008)
jenis ditempat kerja
serta banyaknya
lingkungan dengan
penampilan yang
berbeda dengan
jenis kelaminnya
dilingkungan
sekitar seperti
banci dan waria
Trauma Trauma psikologi Wawancara Kuisoner 1. Tidak baik jika skor Ordinal
Psikologis yang dapat < 50%
mempengaruhi
perilaku 2. Baik jika skor ≥ 50%
menyimpang pada (Azwar, 2008)
seseorang seperti
broken home,
trauma
dilingkungan, serta
trauma saat
menjalani
hubungan
sebelumnya
42
F. Hipotesa
pertanyaan.
berikut :
Ha :
Barat.
Pasaman Barat.
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Populasi
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
pekerja salon dan karyawan cafe di Kabupaten Pasaman Barat pada bulan
2. Sampel
akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Bila populasi besar
dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya
( )
2
Za+ Zβ
n= 1+r +3
0,5 ln ( )
1−r
Keterangan :
n = Besar sampel
( )
2
1,96+ 1,282
n= 0,5 ln (
1+0,5
) + 3 = 31,3 = 32
1−0,5
1
n = 1−f x n
Keterangan :
n : Besar sampel
1
n= x 32 = 35
1−0,1
a. Kiteria inklusi
b. Kriteria Eksklusi
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil dari wawancara secara langsung dari
penelitian ini.
46
2. Data Sekunder
(Notoadmodjo, 2012).
E. Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk melihat
menyimpang LGBT.
Validitas adalah suatu indeks yang mununjukkan suatu alat itu benar
mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui validitas suatu instrmen atau
berikut :
2) Bila r hitung <dari r tabel Ho gagal ditolak, artinya variabel tidak valid
G. Teknik Pengolahan
sudah dijawab dan memastikan tidak ada jawaban yang kosong pada
lembar kuisioner.
dan dipersentasekan.
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
kriteria:
b. Ha ditolak jika p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara
DAFTAR PUSTAKA
Baliyah. 2016. Hubungan Sikap Teman Sebaya Tentang Lgbtdengan Stigma Lgbt
Pada Mahasiswasemester 4 Prodi DIV Kebidanandi Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi
Eko. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Seks Pra Nikah di SMAN Gunung Kidul.
Naskah Publikasi
Hafeez, Hudaisa, dkk. 2017. Health Care Disparities among Lesbian, Gay,
Bosexual, and Transgender Youth: A Literature Review. Americans.
Irianti, I, dan E. Nina Herlina. 2012. Buku Ajar Psikologi Untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kemenkes RI:
Jakarta.
Sinyo. 2014. Anakku Bertanya Tentang LGBT. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo
51
Lampiran
Kepada Yth :
Calon Responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Universitas Fort
De Kock Bukittinggi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat bermaksud
mengadakan penelitian:
Nama : Gustika
Nim : 2013201059
Alamat : Pasaman Barat
Melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Lingkungan Dan Trauma
hal tersebut diatas maka saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini. Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban yang sudah
merupakan kode etik penelitian. Atas kesediaan dan bantuan bapak/ibu, saya
Pasaman Barat,........................2022
Peneliti
Gustika
52
Lampiran
LEMBARAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama : Gustika
Nim : 2013201059
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Lingkungan Dan
Trauma Psikologis Terhadap Perilaku Penyimpangan Seksual LGBT Pada Pekerja
Salon Dan Karyawan Café di Kabupaten Pasaman Barat”. Informasi dan data
yang saya berikan adalah benar sesuai dengan kenyataan dari persetujuan
pengalaman saya.
Demikianlah persetujuan ini saya tangani dengan sukarela tanpa paksaan
dan tekanan dari siapapun.
Pasaman Barat,..........................2022
Responden
( )
53