BUKU
P R O S I D I N G
SEMINAR NASIONAL PATPI 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM
MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL”
Dalam rangka
Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan
Indonesia (PATPI) dan Perayaan Ulang Tahun PATPI yang ke 50
Diselenggarakan Oleh
Fakultas Pertanian PATPI
Universitas Cabang
Lampung Lampung
Didukung oleh
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PATPI 2017
Reviewer:
Siti Nurdjanah, Ph.D
Dr. Sussi Astuti
Ribut Sugiharto, M.Sc
Dian Wulandari, M.Si
Pramita Sari Anungputri, M.Si
Prof. Dr. Ir. Tirza Hanum, M.S.
Samsu Udayana Nurdin, Ph.D.
Desain Grafis:
Ardiyanto
ISBN: 976-602-72006-3-0
Diterbitkan oleh:
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Jln. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145. Telp.
(0721)704946. Fax. (0721)770347. Email: dekanfp@unila.ac.id.
PENGANTAR
Ketahanan pangan tercapai jika seluruh individu rakyat Indonesia mempunyai akses
(secara fisik dan finansial) untuk mendapatkan pangan agar dapat hidup sehat dan produktif. Jika
konsisten dengan ini, maka pembangunan pertanian/pangan harus lebih berorientasi pada upaya
pemenuhan permintaan pasar domestik. Kemandirian dalam pemenuhan pangan domestik
merupakan modal dasar dalam menangkal dampak krisis global.
Faktor penyebab kondisi ketahanan pangan sulit dicapai salah satunya adalah karena
teknologi belum berkontribusi secara efektif. Hal ini terutama disebabkan karena teknologi yang
dikembangkan belum selaras dengan kebutuhan dan persoalan nyata yang dihadapi para
penggunanya, atau karena tidak mempertimbangkan kapasitas adopsi para peggunanya.
Berdasarkan persoalan pokok yang dihadapi dan dikaitkan dengan target dan prioritas
nasional yang telah ditetapkan untuk bidang ketahanan pangan, maka program dan kegiatan
prioritas untuk riset bidang pangan oleh anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia
(PATPI) harus dipetakan. Iklim riset yang ingin dibangun dimasa depan dalam rangka mencapai
ketahanan pangan nasional adalah dengan mendorong agar penelitian yang berorientasi pada
pencapaian ketahanan pangan Nasional menjadi arus utama riset pangan nasional, sehingga
diharapkan mampu menghasilkan teknologi yang sesuai kebutuhan dan/atau mampu menjadi
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Sebagai salah satu bentuk komitmen PATPI terhadap perwujudan Ketahanan Pangan Nasional
maka pada tanggal 10 – 12 November 2017 telah mengadakan Seminar nasional dengan tema
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
NASIONAL” . Sebagai hasil dari kegiatan Seminar Nasional tersebut maka kami mengkompilasi
berbagai makalah yang telah dipresentasikan dalam bentuk Prosiding.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada: Rektor Unila, Gubernur
Provinsi Lampung, Dekan Fakutas Pertanian Univeritas Lampung, PATPI Pusat, Bapak Walikota
Bandar Lampung, Direktur Politeknik Negeri Lampung, PT TCI-Bio, WHO Indonesia, PT Great
Giant Pineaple dan seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini. Secara khusus
kami juga berterima kasih kepada narasumber pada Seminar Nasional ini yaitu: Dr. Seiichi
Kasaoka dari Bunkyo University, Japan, Prof. Rindit Pambayun dari Patpi pusat, Prof. Yaya
Rukayadi dari Universitas Putra Malaysia, dan Ir. Muhammad Nadjikh dari PT. Kelola Mina
Laut. Terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada segenap panitia yang telah bekerja
keras mempersiapkan acara ini. Semoga Allah SWT membalas bantuan dan kerja keras kita
semua dengan balasan terbaik. Aamiin.
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” iii
DAFTAR ISI
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” v
KARAKTERISTIK COOKIES BEBAS GLUTEN DAN KASEIN (KAJIAN
PROPORSI TEPUNG JAGUNG : TEPUNG PEDADA DAN PENAMBAHAN
KUNING TELUR)
Jariyah, Sudaryati, Meyta Chita Sari ..........................................................................................596
vi Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL”
INDEKS GLIKEMIK DAN NILAI GIZI NUGET TERSUPLEMENTASI TEMPE
DAN SAWI HIJAU
T.Tejasari dan Ertriani Anindya..................................................................................................686
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” vii
KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SAUS DARI
HIDROLISAT PROTEIN IKAN WADER (Rasbora Jacobsoni)
Yuli Witono, Maryanto dan Feri Defriyanto ..............................................................................777
viii Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL”
PRODUKSI SERBUK HIDROLISAT PROTEIN KACANG GUDE Cajanus cajan (L.)
SECARA ENZIMATIS SEBAGAI BAHAN BAKU PANGAN FUNGSIONAL PADA
SKALA LABORATORIUM
Retno Windya Kusumaningtyas, Fatim lllaningtyas, Muhammaludin dan Ida Ayu
Laksmi Dewi ...............................................................................................................................879
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” ix
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOLIK BIJI DUWET (Syzygium
cumini L. (Skeels) DAN POTENSI APLIKASINYA PADA PANGAN BERLEMAK
Rohadi, Santoso, U, Raharjo, S, Falah, I.I ..................................................................................959
x Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL”
PENENTUAN FORMULASI OPTIMUM MINUMAN FUNGSIONAL BLACK
MULBERRY (Morus nigra. L) DENGAN DESIGN EXPERT METODE MIXTURE D-
OPTIMAL BERDASARKAN RESPON ORGANOLEPTIK
Yusman Taufik, Jaka Rukmana, Thomas Gozali, Citra Tenri Wulandari ................................1064
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” xi
PERANCANGAN DAN OPTIMASI PRIMER LOOP-AMPLIFICATION MEDIATED
POLYMORPHISM UNTUK DETEKSI KEHALALAN PANGAN
Rosy Hutami1*, Raafqi Ranasasmita2, Mira Suprayatmi1, Nida Idzni1, Henny Nuraini3, Joko
Hermanianto4
1
Department of Food Technology and Nutrition,
Faculty of Halal Food Science, Djuanda University
2
Halal Laboratory, The Assessment Institute for Foods, Drugs And Cosmetics,
The Indonesian Council of Ulama
3
Department of Animal Production and Technology, Faculty of Animal Scince,
Bogor Agricultural University Bogor
4
Department of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology,
Bogor Agricultural University Bogor
*
Corresponding author email: rosy.hutami@unida.ac.id
ABSTRACT
In DNA analysis for halal food detection, primer design is a crucial step to ensure specific target,
optimal reaction, and to avoid cross-reaction. Loop-Amplification Mediated Polymorphism
(LAMP) utilized 8 set of primer, thus required extra attention related to criteria such as
specificity, optimum annealing temperature, and the absent of primer-dimer. Porcine
Cytochrome B were choosen as DNA target, referring to several past publication. BLAST
alignment were performed to choose the most specific target, resulting in gene with GenBank
accession number KX094894.1. Primer Explorer 5 were used to generate primer based on
complete coding DNA sequence, resulting 4 pair of primer. Each primer is analyzed by BLAST
alignment (for specificity), OligoAnalyzer 3.1 (to assess annealing temperature, self-
complimentary and secondary structure), and Thermo Multiple Primer Analyzer (for primer-
dimer). Analysis showed that one set primer fulfilled the criteria with 2 non-spesific primer. The
research resulted in 8 LAMP primer consist of F3 5’-GTCTTATTAGAAACTCAAACCTCA-3’; B3
5’- TTTTCTTCTAAACCCTCTCCTA-3’; F2 5’-GGGTACATCTCAGTAGCCAT-3’; F1C 5’-
TGGTGTTTTTGATTTATTTGGGGGG-3’; B2 5’-TGGACTTGGGTTGATTGT-3’; and B1C 5’-
CCTAAAAAAGACCCACCAAAATTCA-3’. The non-specificity in the two primer can be ignored
since either the sample is not commonly found in food nor the other set of primer can avoid
cross-reaction with non-porcine species.
ABSTRAK
Dalam analisis kehalalan pangan berbasis amplifikasi DNA, pembuatan primer merupakan
tahapan yang sangat penting untuk memastikan target spesifik, reaksi berjalan optimal dan
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” 1005
kemungkinan reaksi silang dengan spesies lain bisa dihindari. Loop-Amplification Mediated
Polymorphism (LAMP) menggunakan 8 primer, sehingga memerlukan kecermatan sendiri untuk
memastikan primer memenuhi kriteria seperti spesifitas, suhu annealing optimum, dan tidak
menimbulkan primer-dimer. Dalam riset ini, Cytochrome B DNA babi digunakan sebagai target
DNA dan segmennya diambil dari penelitian sebelumnya. Primer target Cytochrome B kemudian
dilakukan BLAST alignment dengan program NCBI, kemudian segmen DNA spesifik diambil
sebagai target. Penelitian menunjukkan segmen DNA dengan GenBank accession number
KX094894.1 cocok menjadi target terkait spesifitas yang baik. Setelah sekuen lengkap diunduh,
primer dibuat dengan menggunakan program Primer Explorer versi 5 dan menghasilkan 4 set
primer. Masing-masing set primer dilakukan pemeriksaan spesifitas dengan BLAST alignment,
pemeriksaan suhu leleh, self complimentary dan secondary structure dengan OligoAnalyzer 3.1,
dan pemeriksaan primer-dimer antar primer dengan Thermo Multiple Primer Analyzer. Hasil
yang didapatkan adalah salah satu set primer (ID:43) paling memenuhi kriteria tersebut dengan
hanya 2 primer yang tidak spesifik. Hasil primer yang optimum dari penelitian ini adalah F3 5’-
GTCTTATTAGAAACTCAAACCTCA-3’; B3 5’- TTTTCTTCTAAACCCTCTCCTA-3’; F2 5’-
GGGTACATCTCAGTAGCCAT-3’; F1C 5’- TGGTGTTTTTGATTTATTTGGGGGG-3’; B2 5’-
TGGACTTGGGTTGATTGT-3’; dan B1C 5’- CCTAAAAAAGACCCACCAAAATTCA-3’.
1006 Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL”
tersebut antara lain Ahmed et al. 2016; Kitpipit primer ID:43 menunjukkan spesifisitas terbaik
et al. 2014; Nikzad et.al. 2017; dan Tanabe et (Tabel 1). Semua kandidat sebenarnya memiliki
al. 2007. Setelah BLAST alignment, publikasi reaksi silang dengan organisme selain babi, tapi
Kitpipit et al. 2014 dengan segmen DNA primer ID:43 memiliki reaksi silang paling
dengan GenBank accession number sedikit. Primer B2 bereaksi silang dengan
KX094894.1 dipilih menjadi target terkait lumba-lumba (T. truncates) dan dapat diabaikan
spesifitas yang baik dibandingkan publikasi karena organisme ini tidak lazim sebagai bahan
lainnya (data tidak ditunjukkan). pangan. Sementara itu, primer B1c bereaksi
Setelah sekuen lengkap diunduh, primer silang dengan kambing, domba, Bootherium
dibuat dengan menggunakan program Primer bombifrons (varian banteng yang sudah punah)
Explorer versi 5 dan menghasilkan 4 set primer, dan variasi liar babi (Tayassu pecari, Pecari
kandidat primer DI:22, ID:43, ID:70 dan ID:81. tajacu dan Catagonus wagneri). Reaksi silang
Masing-masing set primer dilakukan primer B1c juga bisa diabaikan karena masih
pemeriksaan spesifitas dengan BLAST ada 6 primer primer lain yang mencegah ikatan
alignment. Hasilnya menunjukkan bahwa silang dengan spesies lain.
Tabel 1. Hasil perancangan primer LAMP (ID:43) pada gen Sitokrom B babi sekuen
KX094894.1 dengan Primer Explorer versi 5
Primer Parameter Keterangan
F3 Sekuen 5’-GTCTTATTAGAAACTCAAACCTCA-3’
B3 Sekuen 5’-TTTTCTTCTAAACCCTCTCCTA-3’
F2 Sekuen 5’-GGGTACATCTCAGTAGCCAT-3’
B2 Sekuen 5’-TGGACTTGGGTTGATTGT-3’
Spesifisitas Sus scrofa breed, Sus domesticus, Sus Scrofa, Sus cebifrons, Sus
verrucosus, Tursiops truncates.
Spesifisitas Sus scrofa breed, Sus domesticus, Sus Scrofa, Capra hircus, ovis
aries, Tayassu pecari, Pecari tajacu, Catagonus wagneri,
Bootherium bombifrons, Capra aegagrus, Ovis ammon.
Pemeriksaan suhu leleh, self primer memiliki suhu leleh yang tidak
complimentary (homo dimer) dan secondary berbeda jauh serta memiliki kecenderungan
structure (seperti hairpin) dengan rendah untuk self-complimentary dan
OligoAnalyzer 3.1 menunjukkan bahwa secondary structure karena memiliki ∆g
Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL” 1007
kurang dari -9 kcal/mol-1 (data tidak
ditunjukkan). Pemeriksaan kemungkinan
primer-dimer antar primer berbeda dengan
Thermo Multiple Primer Analyzer juga
menunjukkan kecenderungan yang rendah
untuk hetero primer-dimer (data tidak
ditunjukkan).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1008 Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2017
“PERAN AHLI TEKNOLOGI PANGAN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL”