Anda di halaman 1dari 5

HASIL KAJIAN DAMPAK KEGIATAN PUSKESMAS TERHADAP

LINGKUNGAN

Puskesamas Bukoposo yang berlokasi di Jl.Kesehatan No 1, Desa


Bukoposo Kec. Way Serdang Kab. Mesuji, dalam melaksanakan kegiatan
operasional sehari-hari yaitu melakukan pelayanan terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat, berpotensi pula menimbulkan dampak terhadap
lingkungan, baik berupa dampak positif maupun negatif.

Puskesamas Bukoposo dan unit pelayanannya merupakan salah satu


sumber penghasil limbah, baik limbah medis maupun limbah non medis.
Limbah ini berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Keberadaan
limbah yang dihasilkanoleh Puskesamas Bukoposo memerlukan penanganan
yang baik sebelum limbah-limbah tersebut dibuang sehingga tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan.

Dampak terhadap komponen yang disajikan terdiri dari dampak :


kualitas air tanah, udara dan kebisingan, gangguan lalu lintas, infeksi
nosokomial, estitika lingkungan dan sanitasi lingkungan.

1. Kualitas Air Tanah

Kegiatan operasional Puskesamas Bukoposo yang diperkirakan


menimbulkan dampak terhadap lingkungan air tanah adalah kegiatan
analisis dari rawat jalan. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah cair
yang berpotensi menimbulkan dampak penurunan kualitas air tanah.
Kecepatan terjadinya dampak tersebut sangat tergantung pada jarak
sumur dari bak resapan di daerah tersebut.ampak yang terjdi akibat
pembuangan limbah cair dan potensi dampaknya adalah negatif
karena jarak sumur terdekat diatas 10 meter dan rumah warga
terdekat menggunakan air bersih sehari-hari dari sumur bor pipaan.

2. Kualitas Udara

Sumber pencemaran udara atau penurunan kualitas udara


pada kegiatan Puskesamas Bukoposo adalah kegiatan lalu lintas yang
keluar masuk lingkungan Puskesmas. Kendaraan yang keluar masuk
Puskesamas Bukoposo diprediksi akan menyebabkan meningkatnya
kadar debu dan polutan dari emisi kendaraan bermotor.
3. Gangguan Lalu Lintas

Mengingat lokasi Puskesamas Bukoposo bersebelahan dengan


kantor kecamatan dan kantor KUA kantor kacapdin, SDN 2 Way
serdang, SMP 3 Mesuji, maka peningkatan jumlah kendaraan yang
keluar masuk lingkungan Puskesmas sedikit banyak akan
mempengaruhi lalu lintas dijalan, terutama pada saat jam sibuk yaitu
saat masyarakat berangkat ketempatnya masing-masing dan saat
pulang dari sekolah dan kerja.

4. Infeksi Nosokomial
Sumber infeksi Nosokomial yang ditimbulkan berasal dari
kegiatan rawat jalan, dan Rawat inap dan pengunjung yang datang.

5. Estetika Lingkungan
Estetika Lingkungan yang meliputi kebersihan, ketertiban dan
keindahan akan sangat dipengaruhi oleh keberadaan sampah
Puskesmas, sampah yang juga ,merupakan limbah domestik biasanya
berupa kertas, karton, kertas bungkus, plastik, kaleng, botol, sisa
makanan dan daun pembungkus.

6. Sanitasi Lingkungan
Sumber dampak berasal dari
- Limbah padat infeksisus berupa jarum suntik (spuit), botol kemasan
obat, plastik, kapas dan verban serta limbah padat non infeksius
yang berasal dari kantor administrasi dan penyapuan/pembersihan.
- Kamar mandi dan tempat penampungan air harus diwaspadai agar
terbebas dari jentik nyamuk
- Penyimpanan barang, terutama gudang jika tidak diatur dengan
baik akan mengundang tikus dan kecoa
- Keberadaan lalat, nyamuk, kecoa dan tikus kemungkinan bukan
hanya berasal dari dalam lingkungan puskesmas tetapi juga
berasal dari luar puskesmas.
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP GANGGUAN ATAU
DAMPAK NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN

Puskesmas merupakan salah satu sumber penghasil lmbah, baik


limbah klinis maupun limbah non klinis. Limbah ini berp[otensi menimbulkan
pencemaran lingkungan. Keberadaan limbah yang di hasilkan oleh
puskesmas memerlukan penanganan yang baik sebelum limbah-limbah
tersebut dibuang sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.

Karena limbah yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan


gangguan pada ekosistem dan gangguan kesehatan bagi manusia baik yang
berada di dalam maupun diluar lingkungan puskesmas. Hal ini disebabkan
karena karakteristik dari limbah klinis yang infeksius dan berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan manusia.

Dampak terhadap komponen fisik-kimia yang dikelola dan dipantau


dalam dokumen ini terjadi dari dampak : kualitas air tanah, udara, gangguan
lalu lintas, infeksi nosokomial, estetika lingkungan dan sanitasi lingkungan.

1. Kualitas Air Tanah


Kegiatan operasional Puskesamas Bukoposo yang
menimbulkan dampak terhadap lingkungan air tanah adalah kegiatan
dari rawat jalan Rawat Inap dan persalinan. Kegiatan tersebut
menghasilkan limbah cair yang berpotensi menimbulkan dampak
penurunan kualitas air tanah. Pengelolaan limbah cair dengan cara
ditampung dalam IPAL.
2. Kualitas Udara
Sumber pencemaran udara atau penurunan kualitas udara
pada kegiatan Puskesmas Bukoposo adalah kegiatan lalu lintas yang
keluar masuk lingkungan Puskesmas. Kendaraan yang keluar masuk
Puskesamas Bukoposo diprediksi akan menyebabkan meningkatnya
kadar debu dan polutan dari emisi kendaraan bermotor.
Pengelolaan untuk mengatasi masalah pencemaran udara
dengan cara menanam pohon besar dan rindang.
3. Gangguan Lalu Lintas

Mengingat lokasi Puskesamas Bukoposo yang berada


dLingkungan Perkantoran dan sekolah maka peningkatan jumlah
kendaraan yang keluar masuk lingkungan puskesmas sedikit banyak
akan mempengaruhi lalu lintas terutama pada saat jam sibuk yaitu
saat masyarakat berangkat ketempat aktivitas nya masing-masing dan
saat pulang dari tempat aktivitas.

Pengelolaan gangguan lalu lintas dengan cara mengatur


kendaraan yang keluar masuk di lingkungan puskesmas dan parkir
kendaraan baik roda dua maupun empat di tempat parkir yang ada di
halaman puskesmas.

4. Infeksi Nosokomial
Sumber infeksi Nosokomial yang ditimbulkan berasal dari
kegiatan rawat jalan, Rawat inap dan pengunjung yang datang.
Pengelolaan infeksi nosokomial yang dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan pelaksanaan sanitasi lingkungan dengan baik dan
pemeriksaan kesehatan bagi pegawai Puskesamas Bukoposo.
Sedangkan pemantauannya dengan melihat jumlah dan
frekuensi karyawan/ masyarakat yang terinfeksi nosokomial yang
merupakan salah satu tolok ukur dari dampak infeksi nosokomial.
5. Estetika Lingkungan
Estetika Lingkungan yang meliputi kebersihan, ketertiban dan
keindahan akan dangat dipengaruhi oleh keberadaan sampah
Puskesmas, sampah yang juga ,merupakan limbah domestik biasanya
berupa kertas, karton, kertas bungkus, plastik, kaleng, botol, sisa
makanan dan daun pembungkus.
Pengelolaan estetika lingkungan yang dilakukan adalah dengan
meletakkan kotak sampah disetiap ruangan dan tempat-tempat
penghasil sampah yang dilapisi dengan kantong plastik dan
selanjutnya setiap hari dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah.
6. Sanitasi Lingkungan
Sumber dampak berasal dari
- Limbah padat infeksisus berupa jarum suntik (spuit), botol kemasan
obat, plastik, kapas dan verban serta limbah padat non infeksius
yang berasal dari kantor administrasi dan penyapuan/pembersihan.
- Kamar mandi dan tempat penampungan air harus diwaspadai agar
terbebas dari jentik nyamuk
- Penyimpanan barang, terutama gudang jika tidak diatur dengan
baik akan mengundang tikus dan kecoa
- Keberadaan lalat, nyamuk, kecoa dan tikus kemungkinan bukan
hanya berasal dari dalam lingkungan puskesmas tetapi juga
berasal dari luar puskesmas.

Pengelolaan sanitasi lingkungan yang dilakukan adalah dengan


penbuatan IPAL untuk penanganan limbah cair, pengelolaan limbah
B3 (limbah medis) bekerja sama dengan pihak ke 3, pembersih kamar
mandi dan gudang untuk menyimpan barang. Sedangkan
pemantauannya dengan melihat kebersihan dan hieginitas lingkungan
yang merupakan salah satu tolok ukur sanitasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai