INSTALASI LABORATORIUM
I. PENDAHULUAN
Pogram pengawasan mutu laboratorium klinik adalah sistem yang digunakan untuk
menyajikan tampilan kinerja laboratorium yang terpercaya. Sistem ini dalam arti luas meliputi
tanggung jawab dalam memantapkan semua prosedur yang berkaitan dengan pemeriksaan
laboratorium mulai dari pra analitik, analitik dan pasca analitik.
1
III. TUJUAN
1. Tujuan khusus
2
Tindakan koreksi apabila terjadi kesalahan/kekurangan
Tindakan didokumentasikan
VI. SASARAN
b. Kegiatan analitik.
1. Reagen memenuhi persyaratan.
3
2. Masa kadaluwarsa tidak terlampaui.
3. Cara pelarutan/pencampuran sudah benar.
4. Cara pengenceran sudah benar.
5. Pelarut(aquadest) memenuhi persyaratan.
6. Peralatan yang digunakan sudah memenuhi persyaratan, berfungsi baik,.
- Kontrol harian dikerjakan setiap hari
- Kalibrasi dikerjakan sesuai jadwal dari Training Manual.
- Maintenance dikerjakan sesuai jadwal dari Training Manual
- Hasil Kontrol harian masuk range.
7. Penghitungan, pengukuran, dan identifikasi dan penilaian hasil pemeriksaan
sudah benar.
a. Pendidikan Formal
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan terencana dan terjadwal oleh instansi
resmi pemerintah ataupun swasta.
4
c. Bimbingan teknis
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan baik secara internal ataupun eksternal
laboratorium. (Pelatihan terhadap peralatan baru /metode baru di laboratorium,
refreshing pemakaian peralatan laboratorium, bimbingan karyawan oleh karyawan
senior)
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melaksanakan
kegiatan
Pemantapan mutu
internal.
2. Melaksanakan
kegiatan
Pemantapan mutu
eksternal
3. Melaksanakan
program Sasaran
mutu laboratorium
4. Pendidikan dan
pelatihan.
1. Minimal setiap bulan laboratorium mengadakan pertemuan rutin dengan staf untuk
mengevaluasi dan merencanakan kegiatan yang akan datang.
2. Semua kegiatan dievaluasi setiap 1 tahun untuk pelaksanaannya dan dibuat laporan
untuk dievaluasi keberhasilan program.
5
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Setiap ditemukan masalah kesalahan dicatat dan dilaporkan kepada kepala instalasi.
2. Setiap tahun kepala instalasi melaporkan kebutuhan tenaga, peralatan, pelatihan dan
pengembangan alat laboratorium kepada direktur sehingga dapat dimasukkan dalam
program perencanaan rumah sakit.