TanggalRevisi -
DasarHukum : KualifikasiPelaksana :
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 1. SLTA
tentang Sistem Budidaya Tanaman 2. DIPLOMA III
2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 3. S1
tentang Perlindungan Tanaman
3. Keputusan Menteri Pertanian No.
887/Kpts/ OT/9/1997 tentang Pedoman
Pengendalian OPT
Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :
1. Eksternal 1. Peralatan kerja lapangan
2. Kendaraan
Peringatan : PencatatandanPendataan :
1. Apabila prosedur pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hortikultura tidak dilaksanakan akan
berakibat pada kegagalan panen
Hortikultura
PENGENDALIAN OPT TANAMAN HORTIKULTURA
Kendaraan,
Pengamatan
ATK, Data
Serangan
MULAI Handcounter, serangan
1. Organisme 10 Hari
penggaris, OPT per
Pengganggu
kaca kecamatan
Hortikultura
pembesar
Pengolahan data
serangan OPT Data
Hortikultura Data serangan serangan
2. oleh koordinator OPT per 2 Hari OPT
OPT berdasarkan Kecamatan tingkat
laporan Kabupaten
Pengamat OPT
Pelaporan data
serangan OPT
Hortikultura
KepadaBidang
Hortikultura
melalui Kepala Kebijakan
Seksi Produksi Data serangan Kepala
3. Hortikultura OPT tingkat 1 Hari Bidang
untuk diambil Kabupaten Hortikultur
kebijakan a
penentuan
ambang batas
toleransi atau
ambang batas
ekonomi
Menyampaiakan
kebijakan kepala
Bidang kepada
Kepala Dinas
untuk diotorisasi.
(Apabila Hasil
serangan OPT kebijakan
KebijakanKepala
pada ambang yang sudah
4. BidangHortikult 15Menit
batas toleransi diotorisasi
ura
akan dilakukan Kepala
pengendalian dan Dinas
apabila pada
ambang batas
ekonomi akan
dilakukan
pemberantasan)
Penyampaian
Hasil kebijakan Hasil kebijakan
yang sudah yang sudah Tindakan di
5. 3 Hari
disahkan Kepala diotorisasi lapangan
Dinas untuk Kepala Dinas
dilaksanakan
Terkendalin
Mist
ya OPT
Tindakan di Blower 3 Hari
6. Hortikultur
lapangan SELESAI Pertisida
a di
dll
Kabupaten