BPOM BPOM
Golongan I
◦ hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan
◦ Misal:Tanaman Papaver Somniferum L,Opium mentah dsb
Golongan II
◦ berkhasiat pengobatan.digunakan sebagai pilihan terakhir &
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan
◦ Misal : Fentanil, Petidina, dsb
PENGGOLONGAN NARKOTIKA (lanjutan)
Golongan III
◦ berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan
◦ Misal
a.Kodein dan garam-garam,
b.Campuran Opium + bahan bukan narkotika
c.Campuran sediaan
difenoksin/difenoksilat+bahan bukan
narkotika
PREKURSOR
3
RUANG LINGKUP
Norephedrine Apotek
Pseudoephedrine
APT/RS/PKM/
IMPORTIR INDUSTRI PBF dr/KLINIK
LAPAS/RUTAN
CEGAH DIVERSI
NON DIVERSI DIVERSI
Program Balai
Pengawasan Hasil
Besar/Balai Nasional
NPP Persepsi POM Koordinasi
- SOP Lintas Sektor
- QMS
Kemandirian
Balai
PENGELOLAAN NARKO-PSIKO-
PREKURSOR
PENGADAAN
PENYIMPANAN
INSPEKSI DIRI
PENCATATAN
DAN PEMBUATAN
PELAPORAN
PENGELOLAAN
PEMUSNAHAN PENYALURAN
PENARIKAN
PENYERAHAN
OBAT
PENANGANAN
OBAT
KEMBALIAN
INDUSTRI FARMASI
7
A. Pengadaan
Impor Langsung Impor Melalui PBF
(punya izin IP) (IT)
- rangkap 2
SURAT PESANAN - ttd Apoteker
- SIK
- nama jelas
- nama & alamat fasilitas
-Tidak boleh dipindahkan -nama & jumlah prekursor (angka &
tangankan AHP DARI BPOM huruf)
-Berlaku utk 1x kegiatan SPI DARI KEMKES - nomor urut & tanggal
import
Sesuai:
Tanda tangan pd faktur/surat Tidak Sesuai:
penyerahan barang dilengkapi dg Dikembalikan dg disertai bukti retur
nama jelas dan stempel.
B. Penyimpanan
I. Bahan baku III. Sebagai Obat :
- Aman kembalian, hasil penarikan
- Terpisah dari produk lain kembali, yang persetujuan
- Penandaan yang jelas edarnya dibatalkan,
Area dengan - Penanggung jawab prekursor yang rusak dan
AKSES Gudang
- Terkunci telah dekat ED,
Sampel yang ED
terbatas II.Obat jadi - dalam gudang obat
- Disimpan di tempat aman kembalian terpisah dari
berdasarkan analisis risiko produk lainnya dan aman
Area - diberi identitas yang jelas
Penyimpanan
- Pedoman CPOB
Pembuatan & aturan - Lokasi penyimp prek farmasi
- Penanggung jawab Prek Farmasi
analisis berdasarkan
- Verifikasi oleh pemberi dan
kontrak penerima kontrak
D. PENYALURAN
PENERIMAAN
PENGIRIMAN
PESANAN
a. Kelengkapan dokumentasi (faktur,
Harus diperhatikan:
SPB)
a. Keabsahan SP
b. Pengiriman sesuai dengan alamat
b. SP terpisah dari pesanan lain
pemesan
c. Apt/RS/TOB yang tergabung di
c. Perhatian khusus jk pengiriman
dalam satu grup harus membuat SP
dg jasa ekspedisi
masing-masing. Kehilangan selama pengiriman
d.
d. Tujuan penggunaan segera dilaporkan tanggung
e. Kewajaran jumlah, frekuensi
jawab industri farmasi
pemesanan
Kepala Badan
Laporan hasil produksi dan Penyaluran Obat c.q. Direktorat
setiap bulan Pengawasan
mengandung prekursor
Napza dan
Kepala Balai
Laporan hasil investigasi ketidak sesuaian stok setiap selesai stok opname
Kepala Badan
dengan
Laporan pemusnahan Prekursor Farmasi/obat tembusan
mengandung Prekursor Farmasi setiap kali kejadian/kegiatan Direktur Jenderal,
dan Kepala Balai
setempat
- Supervisi proses
- Keamanan penyimpanan
Produksi - Efisiensi waktu simpan
- Rekonsiliasi jumlah bahan baku vs hasil
- Investigasi bila terjadi penyimpangan
Spesifikasi metoda analisis
Pengawasan baku pembanding penggunaan
Mutu Dokumentasi pencatatan sample
Keabsahan data
I. Inspeksi Daftar inventaris yang dimusnahkan
Diri Pemusnahan Kesesuaian jumlah
Berita acara
(2) Bukti pengawasan
3/4/2014 17
SANKSI ADMINISTRATIF
Rekomendasi
Pencabutan Izin
Rekomendasi
Penghentian
Sementara Kegiatan
Peringatan Tertulis
18
Pedagang Besar Farmasi
(PBF)
Distributor
19
A. PENGADAAN
SP IF
OBAT MENGANDUNG
PREKURSOR FARMASI
SP PBF
AHP dari
BPOM
PBF IMPORTIR
PREKURSOR
HARUS PUNYA
FARMASI
IZIN IT
SPI dari
KEMKES
AHP dan SPI hanya berlaku untuk satu kali kegiatan Importasi
Surat Pesanan
• Asli dan dibuat tindasannya
1
• Ditandatangani oleh APJ, dilengkapi nama lengkap, SIKA dan Stempel sarana
2
• Mencantumkan nama dan alamat kantor, lokasi sarana, dan lokasi gudang bila
3 berada di luar sarana, nomor telepon/faksimili, nomor izin sarana
• Diberi nomor urut tercetak dan tanggal dengan penulisan yang jelas atau cara
5 lain yang dapat tertelusur
• Dibuat terpisah dari surat pesanan obat lainnya dan jumlah pesanan ditulis dalam
6 bentuk angka dan huruf
• Apabila SP tidak dapat digunakan, maka SP yang tidak digunakan tersebut wajib
7 diarsipkan dengan diberi tanda pembatalan yang jelas
B. PENERIMAAN
Pemeriksaan kesesuaian fisik barang dengan
faktur/surat penyerahan barang/CoA:
- Kebenaran nama, jenis dan kekuatan sediaan,
jumlah;
- Nomor bets, tanggal kedaluwarsa, nama
produsen;
- Kondisi kemasan termasuk segel dan penandaan
Aman, terpisah,
Aman
terkunci, ada
Aman berdasarkan
penanggung
analisis risiko
jawab yang masing-masing
ditunjuk Diberi identitas
yang jelas
Ekspor
Pengiriman
Pengeluaran
dari Gudang
Penerimaan
Pesanan
Penerimaan Pesanan
1. Hal-Hal yang Keabsahan SP
harus
diperhatikan
dalam SP Prekursor terpisah dari pesanan
penerimaan obat lainnya
pesanan
SP Masing-masing untuk
Apotek/RS/TOB dalam satu grup
Tujuan penggunaan
PENGIRIMAN
DOKUMEN PENGIRIMAN PENGIRIMAN SENDIRI MENGGUNAKAN PIHAK
KETIGA/EKSPEDISI
Setiap kehilangan Obat
Mengandung Prekursor Farmasi Harus dibuat kontrak tertulis
selama pengiriman wajib dicatat antara pihak pengirim dengan
Fotokopi SP, dikhususkan untuk dan dilaporkan segera
obat mengandung efedrin jasa pihak ketiga/ekspedisi
selambat-lambatnya 5 (lima) hari
tunggal serta pseudoefedrin
kerja setelah terjadinya
tablet tunggal dan/ atau Setiap kerusakan/kehilangan
kehilangan dan hasil investigasi
campuran dengan dosis 30 mg, obat mengandung Prekursor
dilaporkan selambat-lambatnya
60 mg dan 120 mg Farmasi selama pengiriman ke
1 (satu) bulan oleh PBF sebagai
pengirim pemesan menjadi tanggung
jawab PBF pengirim
RETUR
PBF OUTLET
Disertai Dengan:
- Surat pengembalian barang
- Fotokopi Faktur penjualan
Rekomendasi
Pencabutan Izin
Penghentian
Sementara Kegiatan
Peringatan Tertulis
36
PENGELOLAAN OBAT MENGANDUNG
PREKURSOR FARMASI
DI Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
TOKO OBAT BERIZIN
TAHAP PENGELOLAAN
Pengadaan
Penyimpanan
Penyerahan
Pemusnahan
Inspeksi Diri
SURAT PESANAN
ASLI dan dibuat tindasan sebagai arsip
Mencantumkan
Nama obat mgd prekursor ,bentuk dan
kekuatan sediaan . Jenis dan isi kemasan
SP YG TIDAK DIGUNAKAN
DIARSIPKAN DENGAN
DIBERI TANDA
PEMBATALAN YG JELAS
• HARUS MINTA SURAT
APOTEK PENOLAKAN PESANAN
DARI INDUSTRI
DAN TOB FARMASI/PBF
Harus Aman
dilengkapi Aman berdasarkan
analisis risiko
Identitas masing-masing Diberi identitas
Obat yang jelas
PENYERAHAN DI RS
PENYERAHAN KE DEPO/UNIT
a.l Rawat Inap .Rawat Jalan ,Kamar Operasi Inst Gawat Darurat
HARUS DISERTAI BUKTI SERAH TERIMA DARI INST
FARMASI KE DEPO
PENYERAHAN
PENYERAHAN DI TOB
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN:
DILAKUKAN TERHADAP
OBAT MGD PREKURSOR YG RUSAK DAN KEDALU
WARSA
Catatan Memuat:
A. nama ,jumlah,bentuk dan kekuatan sediaan ,jenisdan isi
kemasan,nomor bets,kedaluwarsa dan nama produsen
B. Jumlah yg diterima,diserahkan dan sisa persediaan
C. Tujuan penyerahan
P
E
L Kepala Badan
dengan tembusan
A Kepala Balai
laporan kehilangan setiap kali kejadian/kegiatan setempat, dan
P Kepala Dinas
Kesehatan
O Propinsi setempat
R
A
N
H AL- H AL L AI N
Rekomendasi
Pencabutan Izin
Rekomendasi
Penghentian
Sementara Kegiatan
Rekomendasi
Peringatan Tertulis
59
Implementasi Pelaporan Sesuai Perka Badan POM No.
40/Tahun 2013 Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA Nomor:
Sesuai Surat Edaran Deputi
HK.05.02.341.3.02.14.515 Tahun 2013 Tentang Penyampaian laporan Realisasi Penggunaan Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi oleh Industri Farmasi
PW.02.03.353.2.02.14.607 tanggal 14 Pebruari 2014 tentang pelaporan Prekursor Farmasi dan Obat
Mengandung Prekursor Farmasi
Instalasi Farmasi
Membuat Laporan pengadaan dan penyaluran,
dan Apotek disampaikan melalui alamat email Balai Besar/Balai
POM setempat dengan tembusan alamat email:
Prekursor_napza@yahoo.com
Kebijakan Badan POM saat ini
• PBF masih boleh melayani modern market sampai akhir tahun 2014 dengan catatan
modern market tersebut berada di bawah pengawasan tenaga teknis kefarmasian yang
berada dalam satu wilayah tertentu.
• PBF diminta untuk tetap melayani Apotek apabila Apoteker belum memiliki SIPA,
dengan catatan apoteker tersebut membuat surat pernyataan bermaterai yang
PBF menjelaskan kapan yang bersangkutan dapat memperoleh SIPA.
62
KEBIJAKAN PENARIKAN OBAT MENGANDUNG
DEKSTROMETORFAN TUNGGAL
Keputusan Ka Badan POM NO: HK.04.1.35.07.13.3855
Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No HK.04.1.35.06.13.3534
tahun 2013 tentang pembatalan izin edar obat yang mengandung
Dekstrometorfan sediaan tunggal
66
DATA INDUSTRI FARMASI PEMILIK NIE
DEKSTROMETROFAN TUNGGAL
No Lokasi Balai/Balai Besar Nama Industri Farmasi
POM
1. Jakarta Bayer Indonesia, Bintang Toedjoe, Harsen, Metiska, Pfizer, Phyto
Kemo Agung, Sandoz
2. Bandung Armoxindo, Boehringer, Candra Nusantara, Combiphar, Darya
Varia, Errita Pharma, Holi Farma, Indofarma, Kimia farma, Lucas
Djaya, Marin Liza, Meprofarma, Cendo, Sanbe Farma, Sumber
Tanushu, Tempo, Triman, Tropica mas,
3 Serang Molex Ayus, Yarindo
4 Semarang Ciubros, dasa Eka farma, Erela, Erlimpex, Gratia Husada farma,
Intijaya Meta Ratna, Itrasal, Konimex, Nufarindo, Phapros,
Sampharindo, Yekatria, Zenith
5 Surabaya Afifarma, Bernofarm, Coronet Crown, First Medifarma,
Imfarmindo, Novapharin, PIM, Ram Emerald, Sandai farma,
Sejahtera Lestari farma,
6 Palembang Dexa medica
7 Jogjakarta Berlico
67
TERIMA KASIH